Karbohidrat
Click here to load reader
-
Upload
gedewidya9622 -
Category
Documents
-
view
60 -
download
3
description
Transcript of Karbohidrat
PRAKTIKUM I
ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT
Hari, Tanggal Praktikum: Selasa, 21 Februari 2012 dan Selasa, 28 Februari 2012
I. TUJUAN
I.1 Test Molish
Untuk membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif.
I.2 Test Moore
Untuk mengetahui adanya gula reduksi dalam suatu bahan.
I.3 Test Benedict
Untuk mengetahui adanya gugus aldehid pada sampel uji.
I.4 Test Seliwanoff
Untuk membuktikan adanya ketosa (fruktosa).
I.5 Test Barfoed
Untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida.
II. PRINSIP
II.1 Test Molish
Karbohidrat didehidrasi oleh H2SO4 pekat menjadi senyawa furfural atau
turunannya. Senyawa furfural dan turunannya akan berkondensasi dengan
α-naftol menjadi komponen senyawa berwarna ungu pada bidang batas
antara larutan karbohidrat dan H2SO4 pekat.
II.2 Test Moore
Gula dengan adanya basa kuat akan membentuk warna coklat karena
proses karamelisasi (proses browning yang non enzimatik). Tabung reaksi
dipanaskan dalam air yang mendidih, warna yang terbentuk kuning sampai
coklat (+) mengandung gugu aldehid.
II.3 Test Benedict
Larutan CuSO4 dalam suasana alkali adalah direduksi oleh gula yang
mempunyai gugus aldehid sehingga kupri atau CuO tereduksi menjadi
Cu2O yang berwarna merah bata.
II.4 Test Seliwanoff
Fruktosa dengan asam kuat akan membentuk 4 hidroksi furfural, senyawa
yang terbetuk ditambahkan resolsinol akan membentuk warna coklat.
II.5 Test Barfoed
Barfoed direduksi oleh monosakarida lebih cepat daripada disakarida dan
menghasilkan endapan merah bata.
III. REAKSI
III.1 Uji Molish
III.2 Uji Moore
III.3 Uji Benedict
III.4 Uji Seliwanoff
III.5 Uji Barfoed
R C H
O
Cu2+ + 2OH- R C OH + Cu2O(
s)
+ H2O
R C H
O
R C OH + Cu2O(
s)
+ H2O
O
Cu-Asetat
Kalor
IV. DASAR TEORI
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Molekul karbohidrat terdiri
atas atmo-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Pada senyawa yang termasuk
karbohidrat terdapat gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton.
Terdapat tiga golongan utama karbohidrat, yaitu :
Monosakarida, atau disebut gula sederhana, terdiri dari satu unit
polihidroksi aldehid atau keton.
Oligosakarida, terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang
digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen.
Polisakarida, terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan
unit monosakarida.
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa
karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke
arah kanan. Di alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan
madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi antara
karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil
dalam daun.
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat
memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga
levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada gula
tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan
pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-
benzena) dalam asam clorida.
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu
gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai sifat
memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan. Pada proses
oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas
galaktosa menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air
bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh
oksidasi glukosa.
Laktosa memiliki gugus karbonil yang
berpotensi bebas pda residu glukosa.
Laktosa adalah disakarida pereduksi.
Selama proses pencernaan, laktosa
mengalami proses hidrolisis enzimatik oleh
laktase dari sel-sel mukosa usus.
Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida
dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dibentuk
oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat
pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa
mempunyai sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh
dari reaksi hidrolisis adalah glukosa dan
fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular.
Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa. Hidrolisi dapat juga dibantu dengan bantuan enzim
amilase.
Karbohidrat secara kualitatif dapat dikenali dengan melakukan beberapa
uji. Karbohidrat memberikan reaksi positif dengan uji molish. Prinsip reaksi ini
adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Dehidrasi heksosa
menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa
menghasilkan senyawa fulfural. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang
merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan -naftol
dalam pereaksi molish.
Uji benedict merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus
aldehid atau keton bebas, seperti yang terdapat pada laktosa dan maltosa. Uji
benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton
bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat
atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. uji positif ditandai
dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya
endapan.
Uji seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang
mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa. Pada pereaksi seliwanoff,
terjadi perubahan oleh HCl panas menjadi asm levulinat dan hidroksilmetil
furfural. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan
menghasikan warna merah pada larutannya.
Pada uji iodine, kondensasi iodine dengan karbohidrat, selain
monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas. Amilum dengan iodine dapat
membentuk kompleks biru, sedangkan dengan glikogen akan membentuk warna
merah.
V. ALAT DAN BAHAN
V.1Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Stopwatch
4. Gelas ukur
5. Pipet tetes
6. Gegep
7. Kompor listrik
8. Pipet ukur
9. Gelas beaker
10. Ball pipet
11. Asbes
12. Neraca analitik
13. Spatel
14. Batang pengaduk
15. Mortar dan pestel
V.2Bahan
1. Pereaksi molish
2. Asam sulfat pekat
3. NaOh 10%
4. Larutan benedict
5. Larutan seliwanoff
6. Larutan barfoed
7. Sampel
a. Beras merah
b. Tepung maizena
c. Anggur merah
d. Anggur hitam
e. Anggur hijau
f. Madu
g. Susu
h. Biskuit
VI. CARA KERJA
VI.1 Uji Molish
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Semua tabung reaksi diberi label sampel.
3. Sampel dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 5
ml.
4. Pereaksi molish dimasukkan sebanyak 1 ml dan dihomogenkan.
5. Tabung reaksi dimiringkan.
6. Dari dindingnya, 3 ml asam sulfat dimasukkan.
7. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat hasilnya.
VI.2 Uji Moore
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Semua tabung reaksi diberi label sampel.
3. Sampel dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 5
ml.
4. Larutan NaOH 10% dimasukkan sebanyak 1 ml.
5. Dipanaskan dalam waterbath/air mendidih selama 5 menit.
6. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat hasilnya.
VI.3 Uji Benedict
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Semua tabung reaksi diberi label sampel.
3. Pereaksi benedict dimasukkan sebanyak 2,5 ml ke masing-masing tabung
reaksi.
4. Sampel dimasukkan sebanyak 0,5 ml.
5. Dipanaskan dalam waterbath/air mendidih selama 3-5 menit.
6. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat hasilnya.
VI.4 Uji Seliwanoff
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Semua tabung reaksi diberi label sampel.
3. Pereaksi seliwanoff dimasukkan sebanyak 2,5 ml ke masing-masing
tabung reaksi.
4. Sampel dimasukkan sebanyak 0,5 ml.
5. Dipanaskan dalam waterbath/air mendidih selama 3-5 menit.
6. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat hasilnya.
VI.5 Uji Barfoed
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Semua tabung reaksi diberi label sampel.
3. Pereaksi barfoed dimasukkan sebanyak 2,5 ml ke masing-masing tabung
reaksi.
4. Sampel dimasukkan sebanyak 0,5 ml.
5. Dipanaskan dalam waterbath/air mendidih selama 3-5 menit.
6. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat hasilnya.
VII. HASIL PENGAMATAN
VII.1 Uji Molish
No Sampel
PerlakuanInterpretasi
hasilKesimpulan
Sampel Molish H2SO4
Akhir
reaksi
1Beras
merah
Putih
keruh
kemerahan
Putih
keruh
putih
Cincin
ungu
Sampel
H2SO4 +Mengandung
karbohidrat
2Tepung
maizena
Putih
keruh
Bening
putih
Cincin
ungu
Sampel
H2SO4+++
Mengandung
karbohidrat
3Anggur
merahBening
Putih
keruh
putih
Cincin
ungu
Sampel
H2SO4 +Mengandung
karbohidrat
4Anggur
hitam
Merah
pias
Putih
keruh
coklat
Cincin
ungu
Sampel
H2SO4 +Mengandung
karbohidrat
5 Madu Jernih
kecoklatan
Jernih
putih
Cincin
ungu
Sampel
H2SO4++
Mengandung
karbohidrat
6 Susu PutihPutih
pekat
Cincin
ungu
Sampel
H2SO4
++Mengandung
karbohidrat
7 Biskuit Coklat
keruh
Putih
keruh
Cincin
ungu
Sampel
H2SO4
++Mengandung
karbohidrat
Keterangan:
+ = rendah karbohidrat
++ = sedang karbohidrat
+++ = tinggi karbohidrat
= terdapat di bagian atas
= endapan
VII.2 Uji Moore
No Sampel
PerlakuanInterpretas
i hasilKesimpulan
Sampel MooreAkhir
reaksi
1Beras
merah
Putih
keruh
kemerahan
Putih
keruh
kemerahan
Bening
merah bata +
Mengandung
gugus
aldehid
2Tepung
maizena
Putih
keruh
Putih
keruhBening -
Mengandung
gugus
aldehid
3Anggur
merahBening Bening Coklat +++
Mengandung
gugus
aldehid
4Anggur
hitamMerah pias Merah pias Coklat +++
Mengandung
gugus
aldehid
5 Anggur
hijau
Putih
keruh
Putih
keruh
Coklat +++ Mengandung
gugus
aldehid
6 MaduJernih
kecoklatan
Kuning
pias
Merah
kehitaman+++
Mengandung
gugus
aldehid
7 Susu Putih Putih Kuning
keruh++
Mengandung
gugus
aldehid
8 Biskuit Coklat
keruh
Coklat
keruhKuning pias +
Mengandung
gugus
aldehid
Keterangan:
+ = rendah gugus aldehid
++ = sedang gugus aldehid
+++ = tinggi gugus aldehid
- = negatif gugus aldehid
= endapan
VII.3 Uji Benedict
N
oSampel
PerlakuanInterpretasi
hasilKesimpulanBenedi
ctSampel Akhir reaksi
1Beras
merahBiru
Putih
keruh
kemerahan
Biru -
Tidak
mengandung
gula pereduksi
2Tepung
maizenaBiru
Putih
keruhBiru -
Tidak
mengandung
gula pereduksi
3Anggur
merahBiru Bening
Biru kecoklatan
merah bata+
Mengandung
gula pereduksi
4Anggur
hitamBiru Merah pias
Biru
kemerahbataan++
Mengandung
gula pereduksi
5Anggur
hijauBiru
Putih
keruh
Merah bata
merah+++
Mengandung
gula pereduksi
6 Madu BiruJernih
kecoklatan
Merah
Merah bata+++
Mengandung
gula pereduksi
7 Susu Biru PutihHijau
Kuning+++
Mengandung
gula pereduksi
8 Biskuit Biru Coklat
keruh
Biru - Tidak
mengandung
gula pereduksi
Keterangan:
+ = rendah gula reduksi
++ = sedang gula reduksi
+++ = tinggi gula reduksi
- = negatif gula reduksi
= endapan
VII.4 Uji Barfoed
No SampelPerlakuan Interpretasi
hasilKesimpulan
Awal Akhir
1Beras
merahBiru Biru +
Mengandung
disakarida
2Tepung
maizenaBiru Biru +
Mengandung
disakarida
3Anggur
merahBiru
Biru
Merah++
Mengandung
monosakarida
4Anggur
hitamBiru
Biru tua
Merah+++
Mengandung
monosakarida
5 Madu Biru
Biru
pekat
Merah
+++Mengandung
monosakarida
6 Susu BiruBiru
putih++
Mengandung
monosakarida
7 Biskuit Biru Biru +Mengandung
disakarida
VII.5 Uji Seliwanoff
No SampelPerlakuan Interpretasi
hasilKesimpulan
Awal Akhir
1Beras
merah
Bening
keruhBening -
Tidak
mengandung
ketosa
2Tepung
maizenaBening Bening -
Tidak
mengandung
ketosa
3 Anggur Bening Merah + Mengandung
merah ketosa
4Anggur
hitam
Merah muda
jernihMerah +
Mengandung
ketosa
5 Madu Bening Merah ++Mengandung
ketosa
6 Susu Putih
Merah,
gumpalan
putih
+++Mengandung
ketosa
7 Biskuit Bening Merah ++Mengandung
ketosa
VIII. PEMBAHASAN
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh yang merupakan
senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat di alam. Karbohidrat pada
umumnya mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenanya adalah
polisakarida, aldehida, dan keton.
Dalam karbohidrat dikenal banyak pengujian untuk menentukan kandungan
yang terdapat dalam karbohidrat. Pada praktikum ini, dilakukan pengujian
terhadap karbohidrat yang terdapat dalam beberapa makanan. Pengujian yang
dilakukan yaitu, Uji Molish, Uji Moore, Uji Benedict, Uji Seliwanoff, dan Uji
Barfoed.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatka hasil sebagai berikut:
VIII.1 Uji Molish
Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat
pekat. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa furfural uji positif
disimpulkan jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara
furfural atau hidroksimetil dengan alfa naftol dalam pereaksi molish.
Pada uji Molish, hasil uji menunjukkan bahwa semua bahan yang diuji
mengandung karbohidrat. Pereaksi molish membentuk cincin yaitu pada
sampel beras merah, tepung maizena, anggur merah, anggur hitam, madu,
susu, dan biskuit menghasilkan cincin berwarna ungu, hal ini menunjukkan
bahwa uji molish sangat spesifik untuk membuktikan adanya golongan
monosakarida, disakarida, dan polisakarida pada larutan karbohidrat. Larutan
sampel uji yang telah dicampurkan dengan pereaksi molish, dialirkan dengan
larutan H2SO4 pekat dengan cara memiringkan tabung reaksi. Hal ini
dilakukan agar larutan H2SO4 tidak bercampur dengan larutan yang ada dalam
tabung, sehingga pada akhir reaksi diperoleh suatu pembentukan cincin
berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan larutan dalam tabung.
Terbentuknya kompleks berwarna ungu ini karena pengaruh hasil dehidrasi
monosakarida (furfural) dengan alfa naftol dari pereaksi molish.
VIII.2 Uji Moore
Uji moore bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reaksi yang
terjadi pada uji moore disebut juga uji pendamaran. Uji moore menggunakan
NaOH (alkali atau basa) yang berfungsi sebagai sumber ion OH- (alkali) yang
akan berikatan dengan rantai aldehid dan membentuk aldolaldehid (aldehida
dengan cabang gugus alkanol) yang berwarna kekuningan. Pemanasan pada
uji moore bertujuan untuk membuka ikatan karbon dengan hidrogen dan
menggantikannya dengan gugus –OH. Larutan positif jika berwarna kuning
dan lama kelamaan menjadi merah kecoklatan.
Pada uji moore, hasil uji menunjukan bahwa sebagian besar dari sampel uji
mengadung gugus alkali yang ditandai dengan adanya perubahan warna
menjadi kuning atau merah kecoklatan. Beberapa sampel ditemukan warna
yang berbeda dengan yang seharusnya, namun warna masih mendekati warna
kuning ataupun merah kecoklatan. Sehingga masih dapat digolongkan bahwa
sampel-sampel tersebut mengandung gugus aldehid. Adanya hasil negatif
pada sampel uji tepung maizena yang didapatkan tidak mengandung gugus
aldehid dapat disebabkan karena reagen yang digunakan kurang pekat, dengan
kata lain terlalu encer, atau pengaruh dari konsentrasinya.
VIII.3 Uji Benedict
Dalam uji ini, suatu gula reduksi dapat dibuktikan dengan terbentuknya
endapan yang berwarna merah bata. Akan tetapi, tidak selamanya warna
larutan atau endapan yang terbentuk berwarna merah bata, hal ini bergantung
pada konsentrasi atau kadar gula reduksi yang dikandung oleh tiap-tiap larutan
sampel uji. Larutan dapat berwarna hijau, merah, ataupun orange.
Pada pengujian ini, sampel anggur merah, anggur hitam, anggur hijau,
madu dan susu menunjukkan hasil yang positif. Terbentuknya endapan merah
bata ini sebagai hasil reduksi ion Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus ladehid atau
keton bebas yang terkandung dalam gula reduksi yang berlangsung dalam
suasana alkali (basa). Sifat basa yang dimiliki oleh pereaksi benedict ini
dikarenakan oleh adanya senyawa natrium karbonat. Selain itu, beras merah,
tepung maizena, dan biskuit tidak membentuk endapan merah bata dan larutan
setelah dipanaskan menjadi atau tetap berwarna biru. Hal ini membuktikan
bahwa beras merah, tepung maizena, dan biskuit tidak mengandung gula
pereduksi. Oleh karena itu, menghasilkan hasil yang negatif.
VIII.4 Uji Seliwanoff
Pada uji ini, diperoleh data bahwa anggur merah, anggur hitam, madu,
susu, dan biskuit menghasilkan warna larutan yang spesifik, yakni warna
merah orange yang mengindikasikan adanya ketosa dalam karbohidrat jenis
monosakarida itu. HCl yang terkandung dalam pereaksi seliwanoff itu
mendehidrasi fruktosa menghasilkan hidroksifurfural sehingga furfural
mengalami kondensasi setelah penambahan resolsinol membentuk larutan
yang berwarna merah orange. Hal ini tidak dialami oleh sampel uji yang lain
dimana beras merah dan tepung maizena menunjukan hasil negatif terhadap
adanya ketosa. Pada pengujian ini dilakukan pemanasan pada larutan sampel
uji yang bertujuan membantu proses hidrolisis disakarida yang akan
menghasilkan monosakarida ketosa dan kemudian memberi warna. Pada
dasarnya uji ini akan memiliki 2 tahapan penting yang harus dilewati pada
proses pendidihan yaitu proses dehidrasi yang dialami fruktosa oleh reaagen
Seliwanoff yang menghasilkan pembentukan hidroksimetil furfural dan
kondensasi hidroksimetil furfural dengan resorsinol sehingga membentuk
senyawa kompleks merah.
VIII.5 Uji Barfoed
Pada percobaan ini, diperoleh data bahwa suatu monosakarida dapat
dibedakan dengan disakarida yang dapat diamati dari terbentuknya endapan
merah bata pada sampel uji. Sampel uji yang positif mengandung
monosakarida adalah anggur merah, anggur hitam, madu, dan susu, sedangkan
pada sampel uji lainnya tidak terbentuk endapan sehingga dianggap sebagai
disakarida. Sama halnya dengan pereaksi Benedict, pereaksi Barfoed juga
mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+. Pada dasarnya, monosakarida dapat
mereduksi lebih cepat dibandingkan dengan diskarida. Disakarida dengan
konsentrasi rendah tidak memberikan hasil positif oleh karena itu, sampel uji
disakarida tidak membentuk endapan. Sampel uji yang negatif atau
mengandung disakarida yaitu beras merah, tepung maizena, dan biskuit karena
tidak terjadinya perubahan atau adanya endapan pada sampel tersebut.
Adanya endapan berwarna merah bata dihasilkan oleh Cu2O.
Pada pengujian Molish, Seliwanoff, dan Barfoe dilakukan pada 7 sampel,
sedangkan pada uji Moore dan Benedict dilakukan pada 8 sampel. Hal ini
dikarenakan pengujian dilakukan pada hari yang berbeda yang mana pada saay
pengujian Molish, Seliwanoff, dan Barfoed tidak tersedia sampel anggur hijau
sehingga hanya dilakukan pengujian pada 7 sampel.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil yang didapatkan pada pengujian sampel dengan uji Molish, uji
Moore, Uji Benedict, Uji Seliwanoff, dan Uji Barfoed dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
IX.1 Uji molish digunakan untuk menentukan karbohidrat secara umum,
pereaksi molish membentuk cincin ungu pada larutan.
IX.2 Uji moore digunakan untuk mengetahui adanya gugus aldehid dan
mengetahui jenis gula yang terkandung apakah aldosa atau ketosa.
IX.3 Uji Barfoed adalah uji yang digunakan untuk membedakan monosakarida
terhadap disakarida dan polisakarida yang ditunjukkan dengan adanya
endapan merah bata.
IX.4 Uji seliwanoff spesifik untuk keton/ketosa, warna coklat menunjukkan
adanya ketosa dalam larutan contoh (larutan uji).
IX.5 Uji benedict digunakan untuk mendeteksi zat uji menganding gula
pereduksi atau gula invers. Pereaksi benedict terdiri dari kupri sulfat, natrium
sitrat, dan natrium karbonat. Timbulnya endapan merah bata menunjukkan
adanya gula pereduksi.
Pada pengujian sampel, sebagian besar dari sampel termasuk karbohidrat dan
mengandung kandungan karbohidrat masing-masing uji yang dilakukan. Namun,
ada pula beberapa sampel yang tidak mengandung kandungan dari klasifikasi
karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.tanpa tahun. Benedict. http://www.google.com//benedict.pdf
Ahira, Anne. Tanpa tahun. Uji Karbohidrat. http://Uji_karbohidrat_Anneahira.
blogspot.com
Anonim. Tanpa tahun. Uji Karbohidrat. http://www.wikipedia.org//uji-karbohidrat