Karbohidrat

22

Click here to load reader

description

b

Transcript of Karbohidrat

Page 1: Karbohidrat

PRAKTIKUM I

ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

Hari, Tanggal Praktikum: Selasa, 21 Februari 2012 dan Selasa, 28 Februari 2012

I. TUJUAN

I.1 Test Molish

Untuk membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif.

I.2 Test Moore

Untuk mengetahui adanya gula reduksi dalam suatu bahan.

I.3 Test Benedict

Untuk mengetahui adanya gugus aldehid pada sampel uji.

I.4 Test Seliwanoff

Untuk membuktikan adanya ketosa (fruktosa).

I.5 Test Barfoed

Untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida.

II. PRINSIP

II.1 Test Molish

Karbohidrat didehidrasi oleh H2SO4 pekat menjadi senyawa furfural atau

turunannya. Senyawa furfural dan turunannya akan berkondensasi dengan

α-naftol menjadi komponen senyawa berwarna ungu pada bidang batas

antara larutan karbohidrat dan H2SO4 pekat.

II.2 Test Moore

Gula dengan adanya basa kuat akan membentuk warna coklat karena

proses karamelisasi (proses browning yang non enzimatik). Tabung reaksi

dipanaskan dalam air yang mendidih, warna yang terbentuk kuning sampai

coklat (+) mengandung gugu aldehid.

II.3 Test Benedict

Larutan CuSO4 dalam suasana alkali adalah direduksi oleh gula yang

mempunyai gugus aldehid sehingga kupri atau CuO tereduksi menjadi

Cu2O yang berwarna merah bata.

II.4 Test Seliwanoff

Fruktosa dengan asam kuat akan membentuk 4 hidroksi furfural, senyawa

yang terbetuk ditambahkan resolsinol akan membentuk warna coklat.

Page 2: Karbohidrat

II.5 Test Barfoed

Barfoed direduksi oleh monosakarida lebih cepat daripada disakarida dan

menghasilkan endapan merah bata.

III. REAKSI

III.1 Uji Molish

III.2 Uji Moore

III.3 Uji Benedict

III.4 Uji Seliwanoff

III.5 Uji Barfoed

R C H

O

Cu2+ + 2OH- R C OH + Cu2O(

s)

+ H2O

R C H

O

R C OH + Cu2O(

s)

+ H2O

O

Cu-Asetat

Kalor

Page 3: Karbohidrat

IV. DASAR TEORI

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang

menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Molekul karbohidrat terdiri

atas atmo-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Pada senyawa yang termasuk

karbohidrat terdapat gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton.

Terdapat tiga golongan utama karbohidrat, yaitu :

Monosakarida, atau disebut gula sederhana, terdiri dari satu unit

polihidroksi aldehid atau keton.

Oligosakarida, terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang

digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen.

Polisakarida, terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan

unit monosakarida.

Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa

karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke

arah kanan. Di alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan

madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi antara

karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil

dalam daun.

Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat

memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga

levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada gula

tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan

pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-

benzena) dalam asam clorida.

Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu

gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai sifat

memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan. Pada proses

oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas

galaktosa menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air

bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh

oksidasi glukosa.

Page 4: Karbohidrat

Laktosa memiliki gugus karbonil yang

berpotensi bebas pda residu glukosa.

Laktosa adalah disakarida pereduksi.

Selama proses pencernaan, laktosa

mengalami proses hidrolisis enzimatik oleh

laktase dari sel-sel mukosa usus.

Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida

dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dibentuk

oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat

pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa

mempunyai sifat memutar cahaya

terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh

dari reaksi hidrolisis adalah glukosa dan

fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular.

Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga

menghasilkan glukosa. Hidrolisi dapat juga dibantu dengan bantuan enzim

amilase.

Karbohidrat secara kualitatif dapat dikenali dengan melakukan beberapa

uji. Karbohidrat memberikan reaksi positif dengan uji molish. Prinsip reaksi ini

adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Dehidrasi heksosa

menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa

menghasilkan senyawa fulfural. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang

merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan -naftol

dalam pereaksi molish.

Uji benedict merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus

aldehid atau keton bebas, seperti yang terdapat pada laktosa dan maltosa. Uji

benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton

bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat

atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. uji positif ditandai

dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya

endapan.

Page 5: Karbohidrat

Uji seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang

mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa. Pada pereaksi seliwanoff,

terjadi perubahan oleh HCl panas menjadi asm levulinat dan hidroksilmetil

furfural. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan

menghasikan warna merah pada larutannya.

Pada uji iodine, kondensasi iodine dengan karbohidrat, selain

monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas. Amilum dengan iodine dapat

membentuk kompleks biru, sedangkan dengan glikogen akan membentuk warna

merah.

V. ALAT DAN BAHAN

V.1Alat

1. Tabung reaksi

2. Rak tabung reaksi

3. Stopwatch

4. Gelas ukur

5. Pipet tetes

6. Gegep

7. Kompor listrik

8. Pipet ukur

9. Gelas beaker

10. Ball pipet

11. Asbes

12. Neraca analitik

13. Spatel

14. Batang pengaduk

15. Mortar dan pestel

V.2Bahan

1. Pereaksi molish

2. Asam sulfat pekat

3. NaOh 10%

4. Larutan benedict

5. Larutan seliwanoff

Page 6: Karbohidrat

6. Larutan barfoed

7. Sampel

a. Beras merah

b. Tepung maizena

c. Anggur merah

d. Anggur hitam

e. Anggur hijau

f. Madu

g. Susu

h. Biskuit

VI. CARA KERJA

VI.1 Uji Molish

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Semua tabung reaksi diberi label sampel.

3. Sampel dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 5

ml.

4. Pereaksi molish dimasukkan sebanyak 1 ml dan dihomogenkan.

5. Tabung reaksi dimiringkan.

6. Dari dindingnya, 3 ml asam sulfat dimasukkan.

7. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat hasilnya.

VI.2 Uji Moore

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Semua tabung reaksi diberi label sampel.

3. Sampel dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 5

ml.

4. Larutan NaOH 10% dimasukkan sebanyak 1 ml.

5. Dipanaskan dalam waterbath/air mendidih selama 5 menit.

6. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat hasilnya.

VI.3 Uji Benedict

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Semua tabung reaksi diberi label sampel.

Page 7: Karbohidrat

3. Pereaksi benedict dimasukkan sebanyak 2,5 ml ke masing-masing tabung

reaksi.

4. Sampel dimasukkan sebanyak 0,5 ml.

5. Dipanaskan dalam waterbath/air mendidih selama 3-5 menit.

6. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat hasilnya.

VI.4 Uji Seliwanoff

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Semua tabung reaksi diberi label sampel.

3. Pereaksi seliwanoff dimasukkan sebanyak 2,5 ml ke masing-masing

tabung reaksi.

4. Sampel dimasukkan sebanyak 0,5 ml.

5. Dipanaskan dalam waterbath/air mendidih selama 3-5 menit.

6. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat hasilnya.

VI.5 Uji Barfoed

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Semua tabung reaksi diberi label sampel.

3. Pereaksi barfoed dimasukkan sebanyak 2,5 ml ke masing-masing tabung

reaksi.

4. Sampel dimasukkan sebanyak 0,5 ml.

5. Dipanaskan dalam waterbath/air mendidih selama 3-5 menit.

6. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat hasilnya.

VII. HASIL PENGAMATAN

VII.1 Uji Molish

No Sampel

PerlakuanInterpretasi

hasilKesimpulan

Sampel Molish H2SO4

Akhir

reaksi

1Beras

merah

Putih

keruh

kemerahan

Putih

keruh

putih

Cincin

ungu

Sampel

H2SO4 +Mengandung

karbohidrat

2Tepung

maizena

Putih

keruh

Bening

putih

Cincin

ungu

Sampel

H2SO4+++

Mengandung

karbohidrat

Page 8: Karbohidrat

3Anggur

merahBening

Putih

keruh

putih

Cincin

ungu

Sampel

H2SO4 +Mengandung

karbohidrat

4Anggur

hitam

Merah

pias

Putih

keruh

coklat

Cincin

ungu

Sampel

H2SO4 +Mengandung

karbohidrat

5 Madu Jernih

kecoklatan

Jernih

putih

Cincin

ungu

Sampel

H2SO4++

Mengandung

karbohidrat

6 Susu PutihPutih

pekat

Cincin

ungu

Sampel

H2SO4

++Mengandung

karbohidrat

7 Biskuit Coklat

keruh

Putih

keruh

Cincin

ungu

Sampel

H2SO4

++Mengandung

karbohidrat

Keterangan:

+ = rendah karbohidrat

++ = sedang karbohidrat

+++ = tinggi karbohidrat

= terdapat di bagian atas

= endapan

VII.2 Uji Moore

No Sampel

PerlakuanInterpretas

i hasilKesimpulan

Sampel MooreAkhir

reaksi

1Beras

merah

Putih

keruh

kemerahan

Putih

keruh

kemerahan

Bening

merah bata +

Mengandung

gugus

aldehid

2Tepung

maizena

Putih

keruh

Putih

keruhBening -

Mengandung

gugus

aldehid

3Anggur

merahBening Bening Coklat +++

Mengandung

gugus

aldehid

4Anggur

hitamMerah pias Merah pias Coklat +++

Mengandung

gugus

aldehid

5 Anggur

hijau

Putih

keruh

Putih

keruh

Coklat +++ Mengandung

gugus

Page 9: Karbohidrat

aldehid

6 MaduJernih

kecoklatan

Kuning

pias

Merah

kehitaman+++

Mengandung

gugus

aldehid

7 Susu Putih Putih Kuning

keruh++

Mengandung

gugus

aldehid

8 Biskuit Coklat

keruh

Coklat

keruhKuning pias +

Mengandung

gugus

aldehid

Keterangan:

+ = rendah gugus aldehid

++ = sedang gugus aldehid

+++ = tinggi gugus aldehid

- = negatif gugus aldehid

= endapan

VII.3 Uji Benedict

N

oSampel

PerlakuanInterpretasi

hasilKesimpulanBenedi

ctSampel Akhir reaksi

1Beras

merahBiru

Putih

keruh

kemerahan

Biru -

Tidak

mengandung

gula pereduksi

2Tepung

maizenaBiru

Putih

keruhBiru -

Tidak

mengandung

gula pereduksi

3Anggur

merahBiru Bening

Biru kecoklatan

merah bata+

Mengandung

gula pereduksi

4Anggur

hitamBiru Merah pias

Biru

kemerahbataan++

Mengandung

gula pereduksi

5Anggur

hijauBiru

Putih

keruh

Merah bata

merah+++

Mengandung

gula pereduksi

6 Madu BiruJernih

kecoklatan

Merah

Merah bata+++

Mengandung

gula pereduksi

7 Susu Biru PutihHijau

Kuning+++

Mengandung

gula pereduksi

8 Biskuit Biru Coklat

keruh

Biru - Tidak

mengandung

Page 10: Karbohidrat

gula pereduksi

Keterangan:

+ = rendah gula reduksi

++ = sedang gula reduksi

+++ = tinggi gula reduksi

- = negatif gula reduksi

= endapan

VII.4 Uji Barfoed

No SampelPerlakuan Interpretasi

hasilKesimpulan

Awal Akhir

1Beras

merahBiru Biru +

Mengandung

disakarida

2Tepung

maizenaBiru Biru +

Mengandung

disakarida

3Anggur

merahBiru

Biru

Merah++

Mengandung

monosakarida

4Anggur

hitamBiru

Biru tua

Merah+++

Mengandung

monosakarida

5 Madu Biru

Biru

pekat

Merah

+++Mengandung

monosakarida

6 Susu BiruBiru

putih++

Mengandung

monosakarida

7 Biskuit Biru Biru +Mengandung

disakarida

VII.5 Uji Seliwanoff

No SampelPerlakuan Interpretasi

hasilKesimpulan

Awal Akhir

1Beras

merah

Bening

keruhBening -

Tidak

mengandung

ketosa

2Tepung

maizenaBening Bening -

Tidak

mengandung

ketosa

3 Anggur Bening Merah + Mengandung

Page 11: Karbohidrat

merah ketosa

4Anggur

hitam

Merah muda

jernihMerah +

Mengandung

ketosa

5 Madu Bening Merah ++Mengandung

ketosa

6 Susu Putih

Merah,

gumpalan

putih

+++Mengandung

ketosa

7 Biskuit Bening Merah ++Mengandung

ketosa

VIII. PEMBAHASAN

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh yang merupakan

senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat di alam. Karbohidrat pada

umumnya mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenanya adalah

polisakarida, aldehida, dan keton.

Dalam karbohidrat dikenal banyak pengujian untuk menentukan kandungan

yang terdapat dalam karbohidrat. Pada praktikum ini, dilakukan pengujian

terhadap karbohidrat yang terdapat dalam beberapa makanan. Pengujian yang

dilakukan yaitu, Uji Molish, Uji Moore, Uji Benedict, Uji Seliwanoff, dan Uji

Barfoed.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatka hasil sebagai berikut:

VIII.1 Uji Molish

Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat

pekat. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa furfural uji positif

disimpulkan jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara

furfural atau hidroksimetil dengan alfa naftol dalam pereaksi molish.

Pada uji Molish, hasil uji menunjukkan bahwa semua bahan yang diuji

mengandung karbohidrat. Pereaksi molish membentuk cincin yaitu pada

sampel beras merah, tepung maizena, anggur merah, anggur hitam, madu,

susu, dan biskuit menghasilkan cincin berwarna ungu, hal ini menunjukkan

bahwa uji molish sangat spesifik untuk membuktikan adanya golongan

monosakarida, disakarida, dan polisakarida pada larutan karbohidrat. Larutan

sampel uji yang telah dicampurkan dengan pereaksi molish, dialirkan dengan

Page 12: Karbohidrat

larutan H2SO4 pekat dengan cara memiringkan tabung reaksi. Hal ini

dilakukan agar larutan H2SO4 tidak bercampur dengan larutan yang ada dalam

tabung, sehingga pada akhir reaksi diperoleh suatu pembentukan cincin

berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan larutan dalam tabung.

Terbentuknya kompleks berwarna ungu ini karena pengaruh hasil dehidrasi

monosakarida (furfural) dengan alfa naftol dari pereaksi molish.

VIII.2 Uji Moore

Uji moore bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reaksi yang

terjadi pada uji moore disebut juga uji pendamaran. Uji moore menggunakan

NaOH (alkali atau basa) yang berfungsi sebagai sumber ion OH- (alkali) yang

akan berikatan dengan rantai aldehid dan membentuk aldolaldehid (aldehida

dengan cabang gugus alkanol) yang berwarna kekuningan. Pemanasan pada

uji moore bertujuan untuk membuka ikatan karbon dengan hidrogen dan

menggantikannya dengan gugus –OH. Larutan positif jika berwarna kuning

dan lama kelamaan menjadi merah kecoklatan.

Pada uji moore, hasil uji menunjukan bahwa sebagian besar dari sampel uji

mengadung gugus alkali yang ditandai dengan adanya perubahan warna

menjadi kuning atau merah kecoklatan. Beberapa sampel ditemukan warna

yang berbeda dengan yang seharusnya, namun warna masih mendekati warna

kuning ataupun merah kecoklatan. Sehingga masih dapat digolongkan bahwa

sampel-sampel tersebut mengandung gugus aldehid. Adanya hasil negatif

pada sampel uji tepung maizena yang didapatkan tidak mengandung gugus

aldehid dapat disebabkan karena reagen yang digunakan kurang pekat, dengan

kata lain terlalu encer, atau pengaruh dari konsentrasinya.

VIII.3 Uji Benedict

Dalam uji ini, suatu gula reduksi dapat dibuktikan dengan terbentuknya

endapan yang berwarna merah bata. Akan tetapi, tidak selamanya warna

larutan atau endapan yang terbentuk berwarna merah bata, hal ini bergantung

pada konsentrasi atau kadar gula reduksi yang dikandung oleh tiap-tiap larutan

sampel uji. Larutan dapat berwarna hijau, merah, ataupun orange.

Pada pengujian ini, sampel anggur merah, anggur hitam, anggur hijau,

madu dan susu menunjukkan hasil yang positif. Terbentuknya endapan merah

Page 13: Karbohidrat

bata ini sebagai hasil reduksi ion Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus ladehid atau

keton bebas yang terkandung dalam gula reduksi yang berlangsung dalam

suasana alkali (basa). Sifat basa yang dimiliki oleh pereaksi benedict ini

dikarenakan oleh adanya senyawa natrium karbonat. Selain itu, beras merah,

tepung maizena, dan biskuit tidak membentuk endapan merah bata dan larutan

setelah dipanaskan menjadi atau tetap berwarna biru. Hal ini membuktikan

bahwa beras merah, tepung maizena, dan biskuit tidak mengandung gula

pereduksi. Oleh karena itu, menghasilkan hasil yang negatif.

VIII.4 Uji Seliwanoff

Pada uji ini, diperoleh data bahwa anggur merah, anggur hitam, madu,

susu, dan biskuit menghasilkan warna larutan yang spesifik, yakni warna

merah orange yang mengindikasikan adanya ketosa dalam karbohidrat jenis

monosakarida itu. HCl yang terkandung dalam pereaksi seliwanoff itu

mendehidrasi fruktosa menghasilkan hidroksifurfural sehingga furfural

mengalami kondensasi setelah penambahan resolsinol membentuk larutan

yang berwarna merah orange. Hal ini tidak dialami oleh sampel uji yang lain

dimana beras merah dan tepung maizena menunjukan hasil negatif terhadap

adanya ketosa. Pada pengujian ini dilakukan pemanasan pada larutan sampel

uji yang bertujuan membantu proses hidrolisis disakarida yang akan

menghasilkan monosakarida ketosa dan kemudian memberi warna. Pada

dasarnya uji ini akan memiliki 2 tahapan penting yang harus dilewati pada

proses pendidihan yaitu proses dehidrasi yang dialami fruktosa oleh reaagen

Seliwanoff yang menghasilkan pembentukan hidroksimetil furfural dan

kondensasi hidroksimetil furfural dengan resorsinol sehingga membentuk

senyawa kompleks merah.

VIII.5 Uji Barfoed

Pada percobaan ini, diperoleh data bahwa suatu monosakarida dapat

dibedakan dengan disakarida yang dapat diamati dari terbentuknya endapan

merah bata pada sampel uji. Sampel uji yang positif mengandung

monosakarida adalah anggur merah, anggur hitam, madu, dan susu, sedangkan

pada sampel uji lainnya tidak terbentuk endapan sehingga dianggap sebagai

disakarida. Sama halnya dengan pereaksi Benedict, pereaksi Barfoed juga

Page 14: Karbohidrat

mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+. Pada dasarnya, monosakarida dapat

mereduksi lebih cepat dibandingkan dengan diskarida. Disakarida dengan

konsentrasi rendah tidak memberikan hasil positif oleh karena itu, sampel uji

disakarida tidak membentuk endapan. Sampel uji yang negatif atau

mengandung disakarida yaitu beras merah, tepung maizena, dan biskuit karena

tidak terjadinya perubahan atau adanya endapan pada sampel tersebut.

Adanya endapan berwarna merah bata dihasilkan oleh Cu2O.

Pada pengujian Molish, Seliwanoff, dan Barfoe dilakukan pada 7 sampel,

sedangkan pada uji Moore dan Benedict dilakukan pada 8 sampel. Hal ini

dikarenakan pengujian dilakukan pada hari yang berbeda yang mana pada saay

pengujian Molish, Seliwanoff, dan Barfoed tidak tersedia sampel anggur hijau

sehingga hanya dilakukan pengujian pada 7 sampel.

IX. KESIMPULAN

Dari hasil yang didapatkan pada pengujian sampel dengan uji Molish, uji

Moore, Uji Benedict, Uji Seliwanoff, dan Uji Barfoed dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

IX.1 Uji molish digunakan untuk menentukan karbohidrat secara umum,

pereaksi molish membentuk cincin ungu pada larutan.

IX.2 Uji moore digunakan untuk mengetahui adanya gugus aldehid dan

mengetahui jenis gula yang terkandung apakah aldosa atau ketosa.

IX.3 Uji Barfoed adalah uji yang digunakan untuk membedakan monosakarida

terhadap disakarida dan polisakarida yang ditunjukkan dengan adanya

endapan merah bata.

IX.4 Uji seliwanoff spesifik untuk keton/ketosa, warna coklat menunjukkan

adanya ketosa dalam larutan contoh (larutan uji).

IX.5 Uji benedict digunakan untuk mendeteksi zat uji menganding gula

pereduksi atau gula invers. Pereaksi benedict terdiri dari kupri sulfat, natrium

sitrat, dan natrium karbonat. Timbulnya endapan merah bata menunjukkan

adanya gula pereduksi.

Pada pengujian sampel, sebagian besar dari sampel termasuk karbohidrat dan

mengandung kandungan karbohidrat masing-masing uji yang dilakukan. Namun,

Page 15: Karbohidrat

ada pula beberapa sampel yang tidak mengandung kandungan dari klasifikasi

karbohidrat.

Page 16: Karbohidrat

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.tanpa tahun. Benedict. http://www.google.com//benedict.pdf

Ahira, Anne. Tanpa tahun. Uji Karbohidrat. http://Uji_karbohidrat_Anneahira.

blogspot.com

Anonim. Tanpa tahun. Uji Karbohidrat. http://www.wikipedia.org//uji-karbohidrat