Kanker Laring

download Kanker Laring

of 8

description

Refrat

Transcript of Kanker Laring

  • 5/23/2018 Kanker Laring

    1/8

    1

    I. PENDAHULUANKanker merupakan massa jaringan abnormal yang tumbuh terus-menerus dan tidak

    terkontrol. pertumbuhannya tidak terkoordinasi dengan jaringan lain, berakibat merugikan

    bagian tubuh dimana ia tumbuh.1 Kanker Laring adalah keganasan pada pita suara, kotak

    suara (laring) atau daerah lainnya di tenggorokan. Secara anatomi karsinoma laring dibagi

    atas 3 bagian yaitu supra glotik (tumor pada plika ventrikularis, aritenoid, epiglotis dan sinus

    piriformis), Glotis : tumor pada korda vokalis, subglotis : tumor dibawah korda vokalis.2,3,4

    II. ETIOLOGIPenyebab kanker laring (pita suara) biasanya lebih banyak ditemukan pada pria dan

    berhubungan dengan rokok serta pemakaian alkohol.5

    Etiologi CA laring:6

    Tidak diketahui Berhubungan dengan karsinogen: tembakau, alcohol, polusi industri Laringitis kronis Penggunaan suara berlebihan herediter Herediter Laki-laki lebih banyak daripada wanita 50-70 tahun squamous cell carsinoma

    Adapun penyebab lain, penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti

    karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan

    lingkungan.7

    Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinyakanker, sebagai berikut :

    A. Faktor keturunan

    Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk

    menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang

    cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker

    kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat

    1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.5

    http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/osteoporosis-masalah-kesehatan-wanita.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/osteoporosis-masalah-kesehatan-wanita.html
  • 5/23/2018 Kanker Laring

    2/8

    2

    B. Faktor Lingkungan3

    o Merokok meningkatkan resiko terjadinya kanker paru paru, mulut, laring (pitasuara), dan kandung kemih.

    o Sinar Ultraviolet dari matahari.o Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen

    dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa

    menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di

    Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel

    darah, seperti Leukemia.

    C. Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.2

    Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama

    kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker

    adalah :

    Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resikoterjadinya kanker lambung.

    Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadapkanker kerongkongan.

    Zat pewarna makanan. Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar

    seperti: kerang, ikan, dsb.

    Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.

    D. Virus.1

    Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :

    Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salahsatu penyebab kanker leher rahim pada wanita.

    Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darahyang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)

    Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.

  • 5/23/2018 Kanker Laring

    3/8

    3

    Virus Epstein Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di Chinavirus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor

    lingkungan dan genetik.

    Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kankerdarah lainnya.

    E. Infeksi.3

    o Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karenaterjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun

    lainnya tidak menyebabkan kanker.

    o Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.o Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker

    lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis

    sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.

    F. Faktor perilaku.5

    o Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyakmengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.

    o Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti gantipasangan.

    G. Gangguan keseimbangan hormonal.2

    Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong

    terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang

    berlebihan. Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan

    progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker

    rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.

    H. Faktor kejiwaan, emosional.1,4,6

    Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh.

    Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan

    berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.

  • 5/23/2018 Kanker Laring

    4/8

    4

    I. Radikal bebas.5

    Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai

    elektron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber sumber radikal bebas

    yaitu :

    1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari

    makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.

    3. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan(berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan,

    baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.

    III. EPIDEMIOLOGIKanker adalah sebuah penyakit umum di seluruh dunia dan banyak diderita orang tua

    berumur lebih dari 40 tahun. Kemungkinan terbesar orang mendapat kanker pada umur lebih

    dari 60 tahun. Kemampuan bertahan hidup (survival rate) 5 tahun hanya berkisar antara 9-32

    % pada wanita dan kurang lebih 9 -42 % pada pria.8

    Di negara-negara maju, rata-rata orang meninggal karena kanker adalah satu diantara

    empat kematian (1:4 ). Di Eropa dan Amerika kanker laring merupakan penyakit kanker

    nomor satu dalam bidang THT. Tapi di Indonesia nomor satu adalah kanker nasofaring,

    sedangkan kanker laring hanya menempati urutan kedua atau ketiga. Bila di bandingkan

    kanker seluruh tubuh, kanker laring menempati urutan ke 14, sedangkan kanker nasofaring

    menempati urutan ke tiga atau ke empat. Kanker laring pada umumnya mempunyai prognosa

    yang kurang baik.

    IV. PATOGENESISSemua kanker bermula dari sel, yang merupakan unit dasar kehidupan tubuh. Untuk

    memahami kanker, sangat penting untuk mengetahui apa yang terjadi ketika sel-sel normal

    menjadi sel kanker. Tubuh terdiri dari banyak jenis sel.3 Sel- sel tumbuh dan membelah

    secara terkontrol untuk menghasilkan lebih banyak sel seperti yang dibutuhkan untuk

    menjaga tubuh sehat. Ketika sel menjadi tua atau rusak, mereka mati dan diganti dengan sel-

  • 5/23/2018 Kanker Laring

    5/8

    5

    sel baru. Kematian sel terprogram ini disebut apoptosis, dan ketika proses ini rusak, kanker

    mulai terbentuk. Sel dapat mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali jika ad kerusakan

    atau mutasi pada DNA. Empat jenis gen yang bertanggung jawab untuk proses pembelahan

    sel yaitu onkogen yang mangatur proses pembahagian sel, gen penekan tumor yang

    menghalang dari pembahagian sel, suicide gene yang kontrol apoptosis dan gen DNA-

    perbaikan menginstruksikan sel untuk memperbaiki DNA yang rusak. Maka, kanker

    merupakan hasil dari mutasi DNA onkogen dan gen penekan tumor sehingga menyebabkan

    pertumbuhan sel yang tidak terkendali.6

    Sel-sel tambahan ini dapat membentuk massa jaringan yang disebut tumor. Namun, tidak

    semua jenis tumor itu kanker. Tumor dapat dibagikan sebagai tumor jinak dan ganas di mana

    yang jinak dapat dihapus dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain manakala tumor ganas

    merupakan kanker yang dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke bagian tubuh

    lain. Beberapa kanker tidak membentuk tumor misalnya leukemia.2

    V. DIAGNOSISUntuk menegakkan diagnosis dilakukan pemeriksan laringoskopdan biopsi. CT scan

    dan MRI kepala atau leher juga bisa menunjukkan adanya kanker laring. Seperti pada kanker

    leher dan kepala lainnya, pemeriksaan foto rontgen atau laboratorium tidak menawarkan

    bantuan yang jelas dalam mendeteksi kanker dini.7Sistem deteksi dini terefektif terdiri dari

    kewaspadaan dokter umum yang memeriksa pasien serak dengan cermin laring.1,5,8

    Pemeriksaan diagnostik

    Laryngoskopi Biopsi CT scan Rongen dada Pergerakan pita suara

    VI. PENATALAKSANAANPenatalaksanaan tergantung kepada lokasi kanker di dalam laring.

    Kanker stadium awal diatasi dengan pembedahan atau terapi penyinaran. Jika menyerang pita

  • 5/23/2018 Kanker Laring

    6/8

    6

    suara, lebih sering dilakukan terapi penyinaran karena bisa mempertahankan suara yang

    normal. Kanker stadium lanjut biasanya diatasi dengan pembedahan, yang bisa meliputi

    pengangkatan seluruh bagian laring (laringektomi total atau parsial), diikuti dengan terapi

    penyinaran.4,7Pengangkatan seluruh pita suara menyebabkan penderita tidak memiliki suara.

    Suara yang baru dibuat dengan salah satu dari cara berikut:9

    1. Esophageal speech, penderita diajari untuk membawa udara ke dalam kerongkonganketika bernafas dan secara perlahan menghembuskannya untuk menghasilkan suara.

    2. Fistula trakeoesofageal, merupakan katup satu arah yang dimasukkan diantara trakeadan kerongkongan. Katup ini mendorong udara ke dalam kerongkongan ketika

    penderita bernafas, sehingga menghasilkan suara. Jika katup mengalami kelainan

    fungsi, cairan dan makanan bisa secara tidak sengaja masuk ke dalam trakea.

    3. Elektrolaringadalah suatu alat yang bertindak sebagai sumber suara dan dipasang dileher.

    Suara yang dihasilkan oleh ketiga cara tersebut dirubah menjadi percakapan dengan

    menggunakan mulut, hidung, gigi, lidah dan bibir. Suara yang dihasilkan lebih lemah

    dibandingkan suara normal. Kanker pita suara yang kecil dapat diterapi dengan pembuangan

    transoral melalui laringoskop.

    10

    Kanker yang terlalu besar untuk pendekatan ini tetapi belumcukup luas memfikasi pita suara, dapat diterapi dengan laringektomi parsial atau terapi

    radiasi. Terapi kanker yang cukup besar untuk memfikasi pita suara (kanker T3) masih

    kontroversial dan harus secara tersendiri sesuai dengan kasusnya.9 Beberapa pusat medis

    mula-mula mencoba dengan radiasi dan melakukan laringektomi pada pasien yang gagal

    disembuhkan (lebih dari 60%). Hal ini berarti bahwa sebagian besar pasien terapi 2 kali,

    pembedahannya sulit dan penyembuhan luka berlangsung lambat, tetapi sebagian laring dapat

    diselamatkan. Rencana dan kualitas terapi radiasi serta kualitas pemeriksaan ulang dan

    pengalaman ahli bedah sangat mempengaruhi hasilnya.3 Paramedis lainnya, melakukan

    laringektomi primer pada kanker laring T3, dengan modifikasi untuk mempertahankan fistula

    bicara trakeofaring, bila mungkin. Kemungkinan penyembuhan lebih tinggi, terapi ini lebih

    dapat ditoleransi pasien, jumlah pasien yang sama dapat mempertahankan suaranya, tetapi

    lebih banyak pasien yang memerlukan trakeostomi untuk penatalaksanaan.10

    Pada kedua sistem tersebut, pasien yang akhirnya menjalani laringektomi cocok untuk

    latihan bicara lagi, dengan memakai suara esophagus. Tanpa laring, pasien perlu bernafas

    melalui trakeostomi permanen, karena tidak ada lagi hubungan sfingter antara saluran

  • 5/23/2018 Kanker Laring

    7/8

    7

    pernapasan dan saluran makanan. Pada kasus kanker laring yang telah bermetastasis ke nodus

    limfatikus servikalis (atau terdapat risiko tinggi metastasis mikroskopis) dilakukan terapi

    tambahan. Biasanya berupa diseksi total nodusmlimfatikus di leher, bila mungkin

    dimodifikasi untuk melindungi nervus asesorius. Dengan penanganan ahli, kurang dari 30%

    pasien kanker laring yang kehilangan laringnya, dan prognosis penyembuhan biasanya sangat

    baik.

    Jenis Laringektomi :7,9,10

    Laringektomi parsial (Laringektomi-Ti rotomi)

    Laringektomi parsial direkomendasikan kanker area glotis tahap dini ketika hanya

    satu pita suara yang terkena. Tindakan ini mempunyai mempunyai angka penyembuhan yang

    sangat tinggi. Dalam operasi ini satu pita suara diangkat dan semua struktur lainnya tetap

    utuh. Suara pasien kemungkinan akan menjadi parau. Jalan nafas akan tetap utuh dan pasien

    seharusnya tidak memiliki kesulitan menelan.

    Laringektomi supraglotis (horisontal)

    Laringektomi supraglotis digunakan dalam penatalaksanaan tumor supraglotis. Tulanghioid, glotis, dan pita suara palsu diangkat. Pita suara, kartilago krikoid, dan trakea tetap utuh.

    Selama operasi, dilakukan diseksi leher radikal pada tempat yang sakit. Selang trakeostomi

    dipasang dalam trakea sampai jalan nafas glotis pulih. Selang trakeostomi ini biasanya

    diangkat setelah beberapa hari dan stoma dibiarkan menutup. Nutrisi diberikan melalui selang

    nasogastrik sampai terdapat penyembuhan dan tidak ada lagi bahaya aspirasi. Pasca operasi

    pasien akan mengalami kesulitan menelan selama 2 minggu pertama. Keuntungan utama

    operasi ini adalah bahwa suara akan kembali pulih dalam seperti biasa. Masalah utamanya

    adalah bahwa kanker tersebut akan kambuh.

    Laringektomi hemiverti kal

    Laringetomi hemivertikal dilakukan jika tumor meluas diluar pita suara, tetapi

    perluasan tersebut kurang dari 1 cm dan terbatas pada area subglotis. Dalam prosedur ini,

    kartilago tiroid laring dipisahkan dalam garis tengah leher dan bagian pita suara (satu pita

    suara sejati dan satu pita suara palsu) dengan pertumbuhan tumor diangkat. Kartilagoaritenoid dan setengah kartilago tiroid diangkat. Kartilago aritenoid dan setengah kartilago

  • 5/23/2018 Kanker Laring

    8/8

    8

    tiroid diangkat. Pasien beresiko mengalami aspirasi pascaoperasi. Beberapa perubahan dapat

    terjadi pada kualitas suara (sakit tenggorok) dan proyeksi. Namun demikian jalan nafas dan

    fungsi menelan tetap utuh.

    Laringektomi total

    Laringektomi total dilakukan ketika kanker meluas diluar pita suara. Lebih jauh ke

    tulang hioid, epiglotis, kartilago krikoid, dan dua atau tiga cincin trakea diangkat. Lidah,

    dinding faringeal, dan trakea ditinggalkan. Banyak ahli bedah yang menganjurkan

    dilakukannya diseksi leher pada sisi yang sama dengan lesi bahkan jika tidak teraba nodus

    limfe sekalipun. Rasional tindakan ini adalah bahwa metastasis ke nodus limfe servical sering

    terjadi. Masalahnya akan lebih rumit jika lesi mengenai struktur garis tengah atau kedua pitasuara.

    Dengan atau tanpa diseksi leher, laringektomi total dibutuhkan stoma trakeal

    permanen. Stoma ini mencegah aspirasi makanan dan cairan ke dalam saluran pernafasan

    bawah, karena laring yang memberikan perlindungan stingfer tidak ada lagi. Pasien tidak

    akan mempunyai suara lagi tetapi fungsi menelan akan normal. Laringektomi total mengubah

    cara dimana aliran udara digunakan untuk bernafas dan berbicara.

    VII. PENUTUPKanker merupakan massa jaringan abnormal tumbuh terus menerus, tidak pernah

    mati. Tumbuh dan tidak terkoordinasi dengan jaringan lain, akibatnya merugikan tubuh

    dimana ia tumbuh. Kanker Laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau

    daerah lainnya di tenggorokan. Penyebab utama dari kanker laring tidak diketahui. Kanker

    laring mewakili 1% dari semua kanker dan terjadi lebih sering pada pria, faktor-faktor

    penyebabnya adalah tembakau, alkohol dan efek kombinasinya, ketegangan vocal, laringitis

    kronis, pemajanan industrial terhadap karsinogen, defisiensi nutrisi (riboflavin) dan

    predisposisi keluarga