5/23/2018 Kanker Laring
1/8
1
I. PENDAHULUANKanker merupakan massa jaringan abnormal yang tumbuh terus-menerus dan tidak
terkontrol. pertumbuhannya tidak terkoordinasi dengan jaringan lain, berakibat merugikan
bagian tubuh dimana ia tumbuh.1 Kanker Laring adalah keganasan pada pita suara, kotak
suara (laring) atau daerah lainnya di tenggorokan. Secara anatomi karsinoma laring dibagi
atas 3 bagian yaitu supra glotik (tumor pada plika ventrikularis, aritenoid, epiglotis dan sinus
piriformis), Glotis : tumor pada korda vokalis, subglotis : tumor dibawah korda vokalis.2,3,4
II. ETIOLOGIPenyebab kanker laring (pita suara) biasanya lebih banyak ditemukan pada pria dan
berhubungan dengan rokok serta pemakaian alkohol.5
Etiologi CA laring:6
Tidak diketahui Berhubungan dengan karsinogen: tembakau, alcohol, polusi industri Laringitis kronis Penggunaan suara berlebihan herediter Herediter Laki-laki lebih banyak daripada wanita 50-70 tahun squamous cell carsinoma
Adapun penyebab lain, penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti
karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan
lingkungan.7
Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinyakanker, sebagai berikut :
A. Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang
cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker
kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat
1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.5
http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/osteoporosis-masalah-kesehatan-wanita.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/osteoporosis-masalah-kesehatan-wanita.html5/23/2018 Kanker Laring
2/8
2
B. Faktor Lingkungan3
o Merokok meningkatkan resiko terjadinya kanker paru paru, mulut, laring (pitasuara), dan kandung kemih.
o Sinar Ultraviolet dari matahari.o Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen
dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa
menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel
darah, seperti Leukemia.
C. Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.2
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama
kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker
adalah :
Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resikoterjadinya kanker lambung.
Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadapkanker kerongkongan.
Zat pewarna makanan. Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar
seperti: kerang, ikan, dsb.
Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.
D. Virus.1
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salahsatu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darahyang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
5/23/2018 Kanker Laring
3/8
3
Virus Epstein Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di Chinavirus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor
lingkungan dan genetik.
Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kankerdarah lainnya.
E. Infeksi.3
o Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karenaterjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun
lainnya tidak menyebabkan kanker.
o Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.o Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker
lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis
sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.
F. Faktor perilaku.5
o Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyakmengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.
o Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti gantipasangan.
G. Gangguan keseimbangan hormonal.2
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong
terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang
berlebihan. Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan
progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker
rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.
H. Faktor kejiwaan, emosional.1,4,6
Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh.
Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan
berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
5/23/2018 Kanker Laring
4/8
4
I. Radikal bebas.5
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai
elektron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber sumber radikal bebas
yaitu :
1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari
makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
3. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan(berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan,
baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.
III. EPIDEMIOLOGIKanker adalah sebuah penyakit umum di seluruh dunia dan banyak diderita orang tua
berumur lebih dari 40 tahun. Kemungkinan terbesar orang mendapat kanker pada umur lebih
dari 60 tahun. Kemampuan bertahan hidup (survival rate) 5 tahun hanya berkisar antara 9-32
% pada wanita dan kurang lebih 9 -42 % pada pria.8
Di negara-negara maju, rata-rata orang meninggal karena kanker adalah satu diantara
empat kematian (1:4 ). Di Eropa dan Amerika kanker laring merupakan penyakit kanker
nomor satu dalam bidang THT. Tapi di Indonesia nomor satu adalah kanker nasofaring,
sedangkan kanker laring hanya menempati urutan kedua atau ketiga. Bila di bandingkan
kanker seluruh tubuh, kanker laring menempati urutan ke 14, sedangkan kanker nasofaring
menempati urutan ke tiga atau ke empat. Kanker laring pada umumnya mempunyai prognosa
yang kurang baik.
IV. PATOGENESISSemua kanker bermula dari sel, yang merupakan unit dasar kehidupan tubuh. Untuk
memahami kanker, sangat penting untuk mengetahui apa yang terjadi ketika sel-sel normal
menjadi sel kanker. Tubuh terdiri dari banyak jenis sel.3 Sel- sel tumbuh dan membelah
secara terkontrol untuk menghasilkan lebih banyak sel seperti yang dibutuhkan untuk
menjaga tubuh sehat. Ketika sel menjadi tua atau rusak, mereka mati dan diganti dengan sel-
5/23/2018 Kanker Laring
5/8
5
sel baru. Kematian sel terprogram ini disebut apoptosis, dan ketika proses ini rusak, kanker
mulai terbentuk. Sel dapat mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali jika ad kerusakan
atau mutasi pada DNA. Empat jenis gen yang bertanggung jawab untuk proses pembelahan
sel yaitu onkogen yang mangatur proses pembahagian sel, gen penekan tumor yang
menghalang dari pembahagian sel, suicide gene yang kontrol apoptosis dan gen DNA-
perbaikan menginstruksikan sel untuk memperbaiki DNA yang rusak. Maka, kanker
merupakan hasil dari mutasi DNA onkogen dan gen penekan tumor sehingga menyebabkan
pertumbuhan sel yang tidak terkendali.6
Sel-sel tambahan ini dapat membentuk massa jaringan yang disebut tumor. Namun, tidak
semua jenis tumor itu kanker. Tumor dapat dibagikan sebagai tumor jinak dan ganas di mana
yang jinak dapat dihapus dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain manakala tumor ganas
merupakan kanker yang dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke bagian tubuh
lain. Beberapa kanker tidak membentuk tumor misalnya leukemia.2
V. DIAGNOSISUntuk menegakkan diagnosis dilakukan pemeriksan laringoskopdan biopsi. CT scan
dan MRI kepala atau leher juga bisa menunjukkan adanya kanker laring. Seperti pada kanker
leher dan kepala lainnya, pemeriksaan foto rontgen atau laboratorium tidak menawarkan
bantuan yang jelas dalam mendeteksi kanker dini.7Sistem deteksi dini terefektif terdiri dari
kewaspadaan dokter umum yang memeriksa pasien serak dengan cermin laring.1,5,8
Pemeriksaan diagnostik
Laryngoskopi Biopsi CT scan Rongen dada Pergerakan pita suara
VI. PENATALAKSANAANPenatalaksanaan tergantung kepada lokasi kanker di dalam laring.
Kanker stadium awal diatasi dengan pembedahan atau terapi penyinaran. Jika menyerang pita
5/23/2018 Kanker Laring
6/8
6
suara, lebih sering dilakukan terapi penyinaran karena bisa mempertahankan suara yang
normal. Kanker stadium lanjut biasanya diatasi dengan pembedahan, yang bisa meliputi
pengangkatan seluruh bagian laring (laringektomi total atau parsial), diikuti dengan terapi
penyinaran.4,7Pengangkatan seluruh pita suara menyebabkan penderita tidak memiliki suara.
Suara yang baru dibuat dengan salah satu dari cara berikut:9
1. Esophageal speech, penderita diajari untuk membawa udara ke dalam kerongkonganketika bernafas dan secara perlahan menghembuskannya untuk menghasilkan suara.
2. Fistula trakeoesofageal, merupakan katup satu arah yang dimasukkan diantara trakeadan kerongkongan. Katup ini mendorong udara ke dalam kerongkongan ketika
penderita bernafas, sehingga menghasilkan suara. Jika katup mengalami kelainan
fungsi, cairan dan makanan bisa secara tidak sengaja masuk ke dalam trakea.
3. Elektrolaringadalah suatu alat yang bertindak sebagai sumber suara dan dipasang dileher.
Suara yang dihasilkan oleh ketiga cara tersebut dirubah menjadi percakapan dengan
menggunakan mulut, hidung, gigi, lidah dan bibir. Suara yang dihasilkan lebih lemah
dibandingkan suara normal. Kanker pita suara yang kecil dapat diterapi dengan pembuangan
transoral melalui laringoskop.
10
Kanker yang terlalu besar untuk pendekatan ini tetapi belumcukup luas memfikasi pita suara, dapat diterapi dengan laringektomi parsial atau terapi
radiasi. Terapi kanker yang cukup besar untuk memfikasi pita suara (kanker T3) masih
kontroversial dan harus secara tersendiri sesuai dengan kasusnya.9 Beberapa pusat medis
mula-mula mencoba dengan radiasi dan melakukan laringektomi pada pasien yang gagal
disembuhkan (lebih dari 60%). Hal ini berarti bahwa sebagian besar pasien terapi 2 kali,
pembedahannya sulit dan penyembuhan luka berlangsung lambat, tetapi sebagian laring dapat
diselamatkan. Rencana dan kualitas terapi radiasi serta kualitas pemeriksaan ulang dan
pengalaman ahli bedah sangat mempengaruhi hasilnya.3 Paramedis lainnya, melakukan
laringektomi primer pada kanker laring T3, dengan modifikasi untuk mempertahankan fistula
bicara trakeofaring, bila mungkin. Kemungkinan penyembuhan lebih tinggi, terapi ini lebih
dapat ditoleransi pasien, jumlah pasien yang sama dapat mempertahankan suaranya, tetapi
lebih banyak pasien yang memerlukan trakeostomi untuk penatalaksanaan.10
Pada kedua sistem tersebut, pasien yang akhirnya menjalani laringektomi cocok untuk
latihan bicara lagi, dengan memakai suara esophagus. Tanpa laring, pasien perlu bernafas
melalui trakeostomi permanen, karena tidak ada lagi hubungan sfingter antara saluran
5/23/2018 Kanker Laring
7/8
7
pernapasan dan saluran makanan. Pada kasus kanker laring yang telah bermetastasis ke nodus
limfatikus servikalis (atau terdapat risiko tinggi metastasis mikroskopis) dilakukan terapi
tambahan. Biasanya berupa diseksi total nodusmlimfatikus di leher, bila mungkin
dimodifikasi untuk melindungi nervus asesorius. Dengan penanganan ahli, kurang dari 30%
pasien kanker laring yang kehilangan laringnya, dan prognosis penyembuhan biasanya sangat
baik.
Jenis Laringektomi :7,9,10
Laringektomi parsial (Laringektomi-Ti rotomi)
Laringektomi parsial direkomendasikan kanker area glotis tahap dini ketika hanya
satu pita suara yang terkena. Tindakan ini mempunyai mempunyai angka penyembuhan yang
sangat tinggi. Dalam operasi ini satu pita suara diangkat dan semua struktur lainnya tetap
utuh. Suara pasien kemungkinan akan menjadi parau. Jalan nafas akan tetap utuh dan pasien
seharusnya tidak memiliki kesulitan menelan.
Laringektomi supraglotis (horisontal)
Laringektomi supraglotis digunakan dalam penatalaksanaan tumor supraglotis. Tulanghioid, glotis, dan pita suara palsu diangkat. Pita suara, kartilago krikoid, dan trakea tetap utuh.
Selama operasi, dilakukan diseksi leher radikal pada tempat yang sakit. Selang trakeostomi
dipasang dalam trakea sampai jalan nafas glotis pulih. Selang trakeostomi ini biasanya
diangkat setelah beberapa hari dan stoma dibiarkan menutup. Nutrisi diberikan melalui selang
nasogastrik sampai terdapat penyembuhan dan tidak ada lagi bahaya aspirasi. Pasca operasi
pasien akan mengalami kesulitan menelan selama 2 minggu pertama. Keuntungan utama
operasi ini adalah bahwa suara akan kembali pulih dalam seperti biasa. Masalah utamanya
adalah bahwa kanker tersebut akan kambuh.
Laringektomi hemiverti kal
Laringetomi hemivertikal dilakukan jika tumor meluas diluar pita suara, tetapi
perluasan tersebut kurang dari 1 cm dan terbatas pada area subglotis. Dalam prosedur ini,
kartilago tiroid laring dipisahkan dalam garis tengah leher dan bagian pita suara (satu pita
suara sejati dan satu pita suara palsu) dengan pertumbuhan tumor diangkat. Kartilagoaritenoid dan setengah kartilago tiroid diangkat. Kartilago aritenoid dan setengah kartilago
5/23/2018 Kanker Laring
8/8
8
tiroid diangkat. Pasien beresiko mengalami aspirasi pascaoperasi. Beberapa perubahan dapat
terjadi pada kualitas suara (sakit tenggorok) dan proyeksi. Namun demikian jalan nafas dan
fungsi menelan tetap utuh.
Laringektomi total
Laringektomi total dilakukan ketika kanker meluas diluar pita suara. Lebih jauh ke
tulang hioid, epiglotis, kartilago krikoid, dan dua atau tiga cincin trakea diangkat. Lidah,
dinding faringeal, dan trakea ditinggalkan. Banyak ahli bedah yang menganjurkan
dilakukannya diseksi leher pada sisi yang sama dengan lesi bahkan jika tidak teraba nodus
limfe sekalipun. Rasional tindakan ini adalah bahwa metastasis ke nodus limfe servical sering
terjadi. Masalahnya akan lebih rumit jika lesi mengenai struktur garis tengah atau kedua pitasuara.
Dengan atau tanpa diseksi leher, laringektomi total dibutuhkan stoma trakeal
permanen. Stoma ini mencegah aspirasi makanan dan cairan ke dalam saluran pernafasan
bawah, karena laring yang memberikan perlindungan stingfer tidak ada lagi. Pasien tidak
akan mempunyai suara lagi tetapi fungsi menelan akan normal. Laringektomi total mengubah
cara dimana aliran udara digunakan untuk bernafas dan berbicara.
VII. PENUTUPKanker merupakan massa jaringan abnormal tumbuh terus menerus, tidak pernah
mati. Tumbuh dan tidak terkoordinasi dengan jaringan lain, akibatnya merugikan tubuh
dimana ia tumbuh. Kanker Laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau
daerah lainnya di tenggorokan. Penyebab utama dari kanker laring tidak diketahui. Kanker
laring mewakili 1% dari semua kanker dan terjadi lebih sering pada pria, faktor-faktor
penyebabnya adalah tembakau, alkohol dan efek kombinasinya, ketegangan vocal, laringitis
kronis, pemajanan industrial terhadap karsinogen, defisiensi nutrisi (riboflavin) dan
predisposisi keluarga