Kanker Endometrium Nevi
description
Transcript of Kanker Endometrium Nevi
Clinical Science SessionKARSINOMA
ENDOMETRIUM
Presentan :Nevi Nurkomarasari
Preceptor:H. Dadan Susandi, dr.,
SpOG.
KARSINOMA ENDOMETRIUM
Definisi
Tumor ganas epitel primer di endometrium, umumnya dengan diferensiasi glandular dan berpotensi mengenai miometrium dan menyebar jauh (WHO 2003)
Lanjutan....
• Sebagian besarnya merupakan adenokarsinoma (90%).
• Tumor ini dapat berasal dari setiap tempat di endometrium, dan tumbuh lambat serta cenderung menyebar pada lebih dari satu bagian endometrium sebelum menyebar ke miometrium
• Berbagai pola histologis adenokarsinoma didapati pada pemeriksaan histologis dari biopsi endometrium atau kuretase.
Insidensi
• Keganasan ginekologik yang tersering ditemukan.
• USA: dua kali lipat daripada Ca Serviks• Keganasan keempat yang paling sering
ditemukan pada wanita Amerika setelah kanker payudara, kolorektal dan paru-paru.
Etiologi
1) Estrogen dependent hiperplasia endometrium Ca. endometrium
2) Non estrogen dependent non
hiperplasia endometrium tapi
lebih ganas
Faktor Resiko• Faktor resiko reproduksi dan
menstruasi.• Usia menarche dini (<12 tahun)• Hormon Hormone endogen. Hormone eksogen pascamenopause. • Kontrasepsi oral.• Obesitas.• Faktor diet.• Kondisi medis.• Faktor genetik.• Merokok.• Ras.• Faktor risiko lain.
Manifestasi Klinis • Perdarahan rahim yang abnormal • Siklus menstruasi yang abnormal • Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi
(pada wanita yang masih mengalami menstruasi)
• Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
• Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun)
• Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
• Nyeri atau kesulitan dalam berkemih • Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
Klasifikasi Kanker Endometrium
• Endometrioid Ciliated adenocarcinoma Secretory adenocarcinoma Papillary or villoglandular Adenocarcinoma with squamous differention Adenocarcinoma Adenosquamosa• Serous• Mucinous• Clear cell• Squamous cell• Mixed• undifferentiated
• Kebanyaan keganasan endometrium/ korpus uteri adalah adenokarsinoma (90%) keganasan tersebut berasal dari lapisan sel epitel yang melapisi endometrium dan terbentuk dari kelenjar endometrium.
Diagnosis
• Biopsi dengan kuretase lalu dikirim ke PA
• pemeriksaan sediaan apus Papanicolau,• ultrasonografi transvagina atau transrektal
Penentuan Stadium (FIGO 1988)
Stadium 1a Tumor terbatas pada endometrium
Stadium 1b Invasi < ½ ketebalan dinding miometrium
Stadium 1c Invasi > ½ ketebalan dinding miometrium
Stadium II a Tumor mengenai kelenjar endoserviks
Stadium IIb Tumor mengenai stroma serviks
Stadium III a Tumor mengenai serosa dan atau adneksa dan atau hasil sitologi dari rongga peritoneum positif
Stadium III b Metastasis ke vagina
Stadium III c Metastasis ke kelenjar getah bening pelvis dan atau paraaorta
Stadium IV a Metastasis ke mukosa kandung kemih dan atau usus
Stadium IV b Metastasis jauh, termasuk ke rongga perut dan kelenjar getah bening inguinal.
Klasifikasi Histopatologi
G1 : Diferensiasi baikG2 : Diferensiasi sedangG3 : Tidak berdiferensiasi
Stage I: Carcinoma confined to the corpus I a – tuur limited to endometrium. I b – invasion of less than ½ of myometrium. I c – invasion of more than ½ of myometrium.
Stage II: Extension to the cervix. II a – Endocervical glandular
involvement. II b – Cervical stromal invasion.
Stage III: Extension out side the uterus but within the true pelvis. III a –Tumour invades serosa and/or adnexae and/or
positive Peritoneal cytology. III b – vaginal metastasis. III c – metastasis to pelvic and/or aortic lymph nodes.
Stage IV: Extension out side true pelvis IV a – Invasion of the bladder and/or bowel mucosa. IV b – distant metastasis, including intra-abdominal
and/or Inguinal lymph nodes.
III c – metastasis to pelvic and/or aortic lymph nodes. IV b – distant metastasis, including intra-abdominal
and/or Inguinal lymph nodes.
TerapiSTADIUM I
Pembedahan– Histerektomi totalis dan Salpingo-
ooforektomi bilateral yang diperluas– Limfeadenektomi pelvis. (dilakukan pada
kelompok resiko tinggi std Ib, G3, tumor adenoskuamosa dan sel jernih/clear cell)
– Histerektomi vaginalis. Lebih cocok dikerjakan pada pasien dengan:
Obesitas Profilaksis uteri Komplikasi medis yang serius.
Terapi tambahan pasca bedah
Tergantung dari hasil pembedahan/pemeriksaan patologi, terbagi dalam kelompok:
Kelompok I: prognosis baik sekali• Tidak ada sisa tumor dan tidak ada penetrasi
miometrium (stad Ia)• Tidak diberikan terapi adjuvan
Kelompok 2 : prognosis baik• Tumor berdiferensiasi baik atau sedang
(G1,G2) dengan penetrasi miometrium kurang dari ½(stad Ib)
• Diberikan radiasi intravagina
Kelompok 3 : Prognosis buruk
• Tumor tidak berdiferensiasi (G3)• Penetrasi miometrium lebih dari ½ (stad 1c)• Metastasis serviks dan atau adneksa yang
tersembunyi.• Hasil sitologi pencucian peritoneum yang
positif• Jenis; adenokarsinoma dan sel jernih (clear cell)
atau serosa berpapil (papillary serous)
Kelompok 3 dibagi menjadi 2 sub kelompok:
• KGB pelvis (-) : radiasi intrakaviter vagina + Provera
• KGB pelvis (+) : radiasi eksterna + radiasi intrakaviter vagina + Provera.
Radiasi
– Intravagina•Diberikan setelah pemberian
radiasi eksterna– Eksterna Terapi radiasi sebagai terapi primer
pada std I jarang dilakukan kecuali jika tidak dapat dilakukan pembedahan maka diberikan radiasi eksterna dan radiasi interna.
Terapi progesteron– Mulai diberikan sebelum radiasi, dengan
dosis 400mg perhari (2x200mg)per oral– Terapi diberikan selama 3 tahun atau
sampai timbul residif.– Dosis harus diturunkan apabila terjadi:
• Tromboflebitis superisial• Ada efek samping: berat bedan
bertambah, hot flushes, kejang otot dan tremor halus.
– Obat dihentikan bila terjadi tromboflebitis dan tromboemboli
Stadium II
• Terapi – HTSOB – Radiasi eksterna + radiasi intra
vagina
Stadium III dan IV
1. Pembedahan:Staging laparatomy:Stadium III: Bila memungkinkan HTSOB dengan atau tanpa sitoreduksi
Stadium IV: Bisa dilakukan sitoreduksi atau eksenterasi
2. Radiasi eksterna dan interna.3. Progesteron4. Sitostatika bisa diberikan a.l
sisplatin, adriamisin, fluourasil.
Pengawasan Lanjut
• Selama terapi kanker endometrium:– Tiap 3 bulan selama 3 tahun pertama– Tiap 6 bulan sampai tahun ke 5– Selanjutnya tiap tahun
Pemeriksaan yang dilakukan:– Pemeriksaan klinis/ginekologis– Apus vagina– Foto Thoraks (tiap 6 bulan)– USG, Scanning, Biopsi bila diperlukan.
Faktor Prognosis • Umur penderita• Grade • lnvasi ke miometrium• Keterlibatan servikal• Metastase Kgb Pelvis dan Para-
aorta• Sitologi peritoneum• Status reseptor• Faktor prognosis lainnya
Wassalam
Terima kasih