Kandidiasis Oral Pada Pasien Hiv
-
Upload
rangga-saputra -
Category
Documents
-
view
416 -
download
7
Transcript of Kandidiasis Oral Pada Pasien Hiv
REFERAT ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT
KANDIDIASIS ORAL PADA PASIEN HIV
HIV-AIDS
pada tahun 1981 - di dunia makin lama makin banyak dan merupakan persoalan kesehatan masyarakat
penderita HIV/AIDS terdapat penurunan sistem kekebalan tubuh.
menyebabkan penderita sangat mudah terkena infeksi oportunistik. (bakteri, jamur, virus)
Infeksi Oportunistik Frekuensi
Kandidiasis mulut – esofagus 80,8 %
Tuberkulosis 40,1 %
CMV 28,8 %
Ensefalitis toksoplasma 17,3 %
Pneumonia Pneumocystis carinii (PCP) 13,4 %
Herpes simplex 9,6 %
Mycobacterium avium complex (MAC) 4,0 %
Kriptosporodiosis 2,0 %
Histoplasmosis paru 2,0 %
Kandidiasis oral
penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah dan lesi putih
C.albicans, C. tropicalis, C. parapsilosi, C. krusei, C. kefyr, C. glabrata, dan C. guilliermondii dapat menjadi patogen.
Struktur kandida albikans : dinding sel (beberapa lapis dan dibentuk oleh
mannoprotein, gulkan, glukan chitin), sitoplasma nukleus, membran golgi ,dan endoplasmic retikuler.
Kandida albikans tumbuh pada media yang mengandung sumber karbon: glukosa nitrogen
Pertumbuhan jamur ditandai dengan: pertumbuhan ragi yang berbentuk oval atau sebagai
elemen filamen hifa/pseudohifa (sel ragi yang memanjang)
suatu masa filamen hifa disebut mycelium. Spesies ini tumbuh pada temperatur 20 – 40
derajat Celsius.
Terdapat 30-40% pada orang dewasa sehat, 45% pada neonatus, 45-65% pada anak-anak sehat, 50-65% pada gigi palsu lepasan, 65-88% pada orang yang mengkonsumsi obat-obatan
jangka panjang, 90% pada pasien leukemia akut yang menjalani
kemoterapi, dan 95% pada pasien HIV/AIDS.
Meningkatnya prevalensi : penderita HIV/AIDS, penderita yang menjalani transplantasi kemoterapi maligna.
Faktor resiko : Patogenitas jamur Faktor Host
Patogenitas jamur
adhesi, melekatnya sel Kandida ke dinding sel epitel host.
perubahan dari bentuk ragi ke bentuk hifaproduksi enzim hidrolitik ekstraseluler
aspartyc proteinase
Faktor Host
faktor lokal gangguan fungsi kelenjar ludah (menurun) → Sjogren
syndrome, radioterapi kepala & leher, obat-obatan gigi tiruan lepasan → pH yang rendah, lingkungan
anaerobfaktor sistemik
usia, penyakit sistemik seperti diabetes, imunodefisiensi
(HIV) , keganasan (leukemia), defisiensi nutrisi, dan antibiotik spektrum luas dalam jangka waktu lama, kortikosteroid, dan kemoterapi.
TIPE KANDIDIASIS
Kandidiasis pseudomembranosa akut
Kandidiasis eritematosa
Kandidiasis mukokutaneus kronik
Kandidiasis pseudomembranosa akut
didapatkan pada nenonatus yang sehat atau orang yang memakai antibiotik, corticosteroid atau xerostomia. yang dapat menggangu flora normal.
Kandidiasis pada Oropharyngeal sering disebabkan kortikosteroid inhalasi.
Kandidiasis eritematosa
mulut merah yang sakit, terutama pada lidah, pada pasien yang memakai antimikroba yang broadspektrum,pasien yang terinfeksi HIV.
Median rhomboid glositis adalah suatu keadaan noda merah yang terjadi pada daerah dorsum tengah pada daerah posterior pada 2/3 lidah bagian anterior
Kandidiasis mukokutaneus kronik
jarang ditemui. responnya kurang baik pada pengobatan
topikal.
Akut Pseudomembran (koloni putih) Eritematus (mukosa merah)
Kronik Eritematus (mukosa merah) Hiperplasia (plak keratosis putih) Mukokutaneus Familial Syndrome associated
AKUT
Pseudomembran (koloni putih)
berwarna putih, plak-plak halus tumbuh secara sentrifugal dan bergabung
menjadi satu : organisme fungal, debris keratosis, sel-sel inflamasi, sel-sel epitel deskuamasi, bakteri, dan fibrin.
Jika plak-plak tersebut dicoba diangkat akan meninggalkan suatu eritema yang nyeri, erosi, atau permukaan ulkus.
Bag. mukosa bukal dan lengkung mukobukal, orofaring, dan bagian lateral lidah.
Pada kasus yang parah pasien bisa mengeluh nyeri, terasa terbakar, dan disfagia.
Eritematus (mukosa merah)
depapilasi dan dekeratinisasi di sepanjang dorsum lidah
Berhubungan dengan pengobatan antibiotik infeksi akut.
Berlawanan dengan bentuk pseudomembran akut, gejala oral dari bentuk atrofi ditandai karena erosi dan inflamasi berat.
KRONIK
Eritematus (mukosa merah)
Manifestasi klinis,merah terang dengan sedikit keratinisasi
Pada kandidiasis atrofi kronis (angular cheilitis)
lesi terasa nyeri sedang, mengalamai fisura, erosi, dan krusta.
Angular chelitis bisa terjadi pada individu yang mempunyai kebiasaan menjilat bibir dan mengumpulkan saliva dalam ukuran sedikit di sudut komisura.
Hiperplasia (plak keratosis putih)
terdapat pada dorsum lidah dengan sebuah pola yang mengacu sebagai median rhomboid glossitis.
asimtomatik dan secara umum ditemukan pada pemeriksaan mulut rutin.
ditemukan anterior papila sirkumvalata dan mempunyai garis tepi rhomboid atau oval. halus/nodular/permukaan fisura putih/merah.
mikroskopis, hiperplasia epitel dibuktikan dengan bentuk bulbous rete ridges.
Mukokutaneus
pada mukosa oral, kuku,kulit, dan mukosa vagina.
sering resisten terhadap pengobatan. Bentuk ini mulai pada awal kehidupan,
biasanya dalam 2 dekade pertama. Awalnya sebagai tipe pseudomembran
kandidiasis dan kemudian pada kuku dan kutaneus.
Familial
autosomal resesif, terjadi pada 50% pasien yang berhubungan
dengan endokrinopati:
hipoparatiroid, penyakit Addison diabetes mellitus.
metabolisme besi imunitas sel.
Syndrome associated
bentuk akhir dari kandidiasisPengurangan sel sistem imun,pada pasien
HIV
Empat pola klinis yang dapat dilihat berhubungan dengan HIV
Empat pola klinis berhubungan dengan HIV : Kandidiasis pseudomembran Kandidiasis eritematus Kandidiasis hyperplasia Angular chelitis
Kandidiasis eritematus, saat limfosit CD4 < 400 sel/mm3
Kandidiasis pseudomembran, saat limfosit CD4 < 200 sel/mm3.
PEMERIKSAAN KLINIS
trushKronis hiperplastik Denture stomatitis Akut atrofik kandidiasisAngular cheilitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan mikroskopis Swab / scraping lesi pada mukosa Dengan KOH hasilnya akan terlihat pseudohyphae yang tidak beraturan
atau blastosporaKultur
agar sabouraud’s/eosinmethylene blue suhu 37°C, terbentuk koloni dalam waktu 24-48 jam.
Biopsi periodic acid Schiff (P.A.S) terlihat pseudomyselia dan hifa
TERAPI
Kebersihan oral gigi, rongga bukal, lidah, dan gigi palsu, dilepas malam hari / minimal enam jam
sehari, direndam chlorhexidine.
Obat jamur topikal gentian violet nistatin amfoterisin B Ketoconazole Miconazole imidazol
Obat jamur sistemik nistatin oral tablet Klotrimazol flukonazol itraconazole
PROGNOSIS
baik dengan pengobatan yang tepat dan efektif
Relaps sering pada pasien ketidakpatuhan dengan terapi kegagalan membersihkan gigi palsu secara benar dan
tepat ketidakmampuan untuk menyelesaikan faktor
predisposisi terhadap infeksi
Terima Kasih