KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015...

22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015 Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 1 dari 22 F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 1864.004 PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN BALAI BESAR/ BARISTAND INDUSTRI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI (07) Program : Program Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri (12) Hasil : Mewujudkan iklim usaha dan kebijakan yang kondusif melalui perumusan dan analisa kebijakan dan iklim di sektor industri, pelaksanaan kebijakan dan iklim di bidang penelitian dan pengembangan industri sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Unit Eselon II/Satker : BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN (412528) Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kimia Kemasan (1864) Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Jumlah hasil litbang 2. Kerjasama dengan dunia industri 3. Jumlah Jasa Pelayanan Teknis 4. Layanan Operasional Perkantoran, Manajemen dan Gaji BB Kimia Kemasan 5. Penguatan Infrastruktur Lab. Uji BB Kimia Kemasan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Jumlah Kegiatan Volume : 10 Kegiatan A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 38/M-IND/PER/6/2006 tanggall 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kimia dan Kemasan, disebutkan bahwa Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kimia dan kemasan sesuai kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri.

Transcript of KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015...

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 1 dari 22

F-3.1.0.1 Rev.0

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN

TAHUN 2015

1864.004 PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN BALAI BESAR/ BARISTAND INDUSTRI

Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019)

Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN

MUTU INDUSTRI (07)

Program : Program Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu

Industri (12)

Hasil : Mewujudkan iklim usaha dan kebijakan yang

kondusif melalui perumusan dan analisa kebijakan

dan iklim di sektor industri, pelaksanaan kebijakan

dan iklim di bidang penelitian dan pengembangan

industri sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Unit Eselon II/Satker : BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN (412528)

Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kimia

Kemasan (1864)

Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Jumlah hasil litbang

2. Kerjasama dengan dunia industri

3. Jumlah Jasa Pelayanan Teknis

4. Layanan Operasional Perkantoran,

Manajemen dan Gaji BB Kimia Kemasan

5. Penguatan Infrastruktur Lab. Uji BB Kimia

Kemasan

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Jumlah Kegiatan

Volume : 10 Kegiatan

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum

Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 38/M-IND/PER/6/2006 tanggall

29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kimia dan Kemasan, disebutkan

bahwa Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) mempunyai tugas untuk melaksanakan

kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi

dan pengembangan kompetensi industri kimia dan kemasan sesuai kebijaksanaan teknis yang

ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri.

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 2 dari 22

2. Gambaran umum

Pada tahun anggaran 2014 BBKK sedang melakukan kegiatan pengembangan

kelembagaan sebanyak 14 kegiatan. Sedangkan pada tahun anggaran 2015, BBKK

merencanakan akan melaksanakan 10 kegiatan pengembangan kelembagaan.

Perbandingan kegiatan pada output 1864.004 Pengembangan Kelembagaan Balai

Besar/ Baristand Industri pada tahun 2013 dan tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tahun Jenis Kegiatan Jumlah Satuan Biaya (Rp)

2013

A. Pengembangan SDM :

1. Diklat Struktural

2. Diklat Teknis

3. Diklat Fungsional

4. Ceramah/ Seminar/ Workshop

5. Peningkatan Kemampuan Kinerja SDM BBKK

B. Promosi/ Publikasi/ Sosialisasi/ Diseminasi :

1. Pengembangan Pasar JPT

2. Pameran

3. Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan

C. Pengembangan Pusat Inovasi :

1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001 : 2008

2. Pengembangan Pusat Inovasi Kemasan

D. Kerjasama Industri/ Luar Negeri :

1. Peningkatan Kemampuan BBKK Melalui

Trade Support Program (TSP) II

E. Pengembangan Sistem Informasi :

1. Pengembangan Sistem Informasi Internal

BBKK

F. Pengembangan Kelembagaan Lainnya :

1. Pemberdayaan Budaya 5K di BBKK

2. Peningkatan Berkelanjutan Sistem

Manajemen Mutu Pranata Litbang BBKK

3. Optimalisasi Fungsi test House dan Bengkel

BBKK

4. Peningkatan Kemampuan laboratorium Uji &

Kalibrasi BBKK

5. Penertiban Arsip BBKK

18

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

1.260.455.000

45.910.000

151.720.000

64.325.000

32.560.000

68.480.000

111.950.000

53.240.000

55.900.000

37.340.000

27.600.000

178.660.000

67.950.000

40.590.000

41.390.000

67.690.000

139.940.000

58.090.000

2014

A. Pengembangan SDM :

1. Pendidikan, Pelatihan dan Workshop Pegawai

14

1

Kegiatan

Kegiatan

837.465.000

141.545.000

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 3 dari 22

2. Penataan dan Peningkatan Kompetensi SDM

BBKK

3. Penyelenggaraan Outbound untuk

Peningkatan Motivasi Kinerja Pegawai

B. Promosi/ Publikasi/ Sosialisasi/ Diseminasi :

1. Pengembangan Pasar JPT dan Pameran

2. Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan

3. Penyelenggaraan Seminar/Workshop Hasil

Litbang

C. Akreditasi/ Surveillance/ Reakreditasi:

1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001 : 2008

2. Penerapan Sistem Manajemen Mutu KNAPPP

D. Kerjasama Industri/ Luar Negeri :

1. Peningkatan Kemampuan BBKK Melalui

Trade Support Program (TSP) II

E. Pengembangan Sistem Informasi :

1. Pengembangan Sistem Informasi Internal

BBKK

F. Pengembangan Kelembagaan Lainnya :

1. Aplikasi 5K di Gudang

2. Integrasi Sistem Manajemen Mutu BBKK

3. Optimalisasi Fungsi test House dan Bengkel

BBKK

4. Verifikasi Metode Uji

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

27.200.000

101.950.000

130.010.000

76.520.000

32.930.000

37.440.000

21.250.000

56.290.000

30.340.000

28.910.000

50.580.000

53.010.000

49.490.000

Pada tahun 2015 BBKK merencanakan 10 Kegiatan yaitu :

Tahun Jenis Kegiatan Jumlah Satuan Biaya (Rp)

2015

A. Pengembangan SDM :

1. Pendidikan, Pelatihan dan Workshop Pegawai

B. Promosi/ Publikasi/ Sosialisasi/ Diseminasi :

1. Pengembangan Pasar dan Pameran

2. Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan

C. Akreditasi/Surveillance/Reakreditasi

1. Implementasi Sistem Manajemen Mutu

Terpadu BBKK

D. Kerjasama Industri/ Luar Negeri :

1. Peningkatan Kemampuan BBKK Melalui

10

1

1

1

1

1

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

723.263.000

125.104.000

72.680.000

76.900.000

62.255.000

29.320.000

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 4 dari 22

Trade Support Program (TSP) II

2. Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Bahan

Kimia

E. Pengembangan Sistem Informasi :

1. Pengembangan Teknologi Informasi dan

Informasi Publik BBKK

F. Pengembangan Kelembagaan Lainnya :

1. Optimalisasi 5K di BBKK

2. Revitalisasi Test House dalam Mendukung

Kegiatan Inkubasi

3. Pemantauan Limbah Cair Domestik

Laboratorium Cemaran

1

1

1

1

1

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

227.970.000

42.474.000

20.800.000

38.960.000

26.800.000

Gambaran umum dari masing-masing kegiatan pada tahun anggaran 2014 adalah

sebagai berikut :

1. Pendidikan, Pelatihan dan Workshop Pegawai

Peningkatan Kinerja merupakan suatu kegiatan yang berkenaan dengan kemampuan

yang dimiliki oleh PNS berupa ketrampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam

pelaksanaan tugas sehari–hari, sehingga PNS dapat melaksanakan tugasnya secara

profesional, efektif dan efisien.

Dalam pekerjaan sehari-hari yang cukup padat menyebabkan Pegawai merasa lelah dan

jenuh oleh karena itu perlu adanya upaya guna mengembalikan serta meningkatkan semangat

dan perilaku pegawai agar prestasi dapat ditingkatkan kembali dan memacu PNS untuk

berprestasi dalam mengembangkan diri sehingga menghasilkan PNS yang dapat mewujudkan

Visi dan Misi Organisasi.

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat industri di bidang kimia dan

kemasan, Balai Besar Kimia dan Kemasan dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan. Oleh karena itu, diperlukan adanya diklat

yang terdiri dari :

1. Diklat Struktural,

2. Diklat Fungsional;

3. Diklat Teknis;

4. Diklat Peningkatan SDM.

Diklat Struktural dalam rangka pemenuhan persyaratan jenjang kepemimpinan bagi

pejabat struktural serta memberikan bekal kepemimpinan dan pengetahuan.

Melalui diklat struktural ini diharapkan Balai Besar Kimia dan Kemasan memiliki pejabat

struktural yang memiliki kemampuan memimpin serta mampu meningkatkan potensi Balai

Besar Kimia dan Kemasan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 5 dari 22

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat industri di bidang kimia dan

kemasan, Balai Besar Kimia dan Kemasan dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh masyarakat industri.

Salah satu usaha untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi pegawai BBKK adalah

dengan mengikutsertakan pegawai yang potensial untuk mengikuti kegiatan diklat fungsional

dalam ruang lingkup penunjang kompetensi BBKK.

Pengembangan Kompetensi berbasis kinerja merupakan pelaksanaan antara

kompetensi, kinerja dan seluruh sistem manajemen SDM secara bersamaan. Untuk

mendukung kompetensi berbasis kinerja ini, diperlukan peningkatan kemampuan yang dimiliki

oleh PNS berupa pengetahuan ketrampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam

pelaksanaan tugas jabatannya secara profesional.

2. Pengembangan Pasar dan Pameran

Sebagai unit pelaksana teknis dibawah Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri,

Kementerian Perindustrian, Balai Besar Kimia dan Kemasan mempunyai tupoksi melaksanakan

penelitian dan pengembangan serta memberikan jasa layanan teknis dibidang kimia dan

kemasan pada dunia industri.

Visi BBKK adalah BBKK akan menjadi institusi terkemuka di Indonesia dalam bidang

kimia dan kemasan pada tahun 2020.

Untuk mencapai visi tersebut maka misi yang dilakukan BBKK adalah:

Melakukan litbang terapan dan standardisasi bagi industri di bidang kimia dan kemasan serta

pengendalian pencemaran;

Memberikan pelayanan jasa teknis di bidang litbang terapan, rancang bangun dan

perekayasaan industri, pengujian, kalibrasi, standardisasi, sertifikasi dan konsultansi serta

pelatihan secara professional sesuai dengan kebutuhan pasar;

Menyediakan informasi teknologi di bidang industri kimia dan kemasan.

Dari hasil pendataan pelanggan sampai bulan November 2012 terjadi peningkatan

jumlah pelanggan dari 518 pelanggan tahun 2011 menjadi 540 pelanggan terhitung sampai

November 2012. Dari 540 pelanggan, 341 pelanggan merupakan pelanggan baru. Salah satu

faktor yang menyebabkan pertambahan jumlah pelanggan BBKK adalah karena dilakukannya

beberapa kegiatan promosi yang dapat mempertemukan calon pelanggan dengan BBKK

berupa pameran dan kegiatan temu teknis.

Kegiatan ini dirasa perlu untuk terus dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai

Visi BBKK. Melalui mensosialisasikan produk jasa layanan BBKK ke dunia industri. Dimana

diharapkan dapat memperluas pasar dan menjangkau konsumen potensial dan menambah

jumlah konsumen yang menggunakan jasa pelayanan BBKK sehingga dapat tercapai :

Tersampaikannya produk jasa layanan BBKK kepada calon pelanggan;

Terlaksananya temu teknis dan kegiatan pameran.

Bertambahnya jumlah konsumen yang menggunakan jasa pelayanan BBKK

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 6 dari 22

3. Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan

Penerbitan majalah ilmiah merupakan sarana efektif sebagai sosialisasi hasil-hasil

penelitian yang telah dilakukan. Selama ini penerbitan majalah ilmiah telah banyak dilakukan

untuk mempublikasikan hasil-hasil riset ilmiah di berbagai negara. Selain untuk menyebarkan

informasi hasil-hasil riset, majalah ilmiah juga digunakan sebagai sarana menyebarkan

informasi yang menunjang kegiatan ilmiah suatu lembaga penelitian. Sebagai media informasi

ilmiah, pencetakan majalah akan dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun. Dalam setiap kali

terbitan akan memuat penelitian-penelitian yang telah dilakukan atau informasi ilmiah lainnya.

Balai Besar Kimia dan Kemasan yang salah satu tugas pokok dan fungsinya

melakukan penelitian di bidang kimia dan kemasan telah melakukan penerbitan majalah ilmiah

setiap tahunnya dengan dua kali penerbitan, sehingga di tahun 2015 perlu dilanjutkan

penerbitan majalah untuk memuat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan serta untuk

keperluan akreditasi ulang. Selain itu, sebagai salah satu persyaratan akreditasi ulang di tahun

2016 yang menyebutkan harus dibuat jurnal online, maka di tahun 2015 akan dilakukan

persiapan dan pembuatan jurnal online.

4. Implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu BBKK

Balai Besar Kimia dan Kemasan yang selanjutnya disebut BBKK merupakan salah satu

Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri

(BPKIMI).

BBKK mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama,

standardisasi, pengujian, kalibrasi, sertifikasi, dan pengembangan kompetensi industri kimia

dan kemasan sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala BPKIMI.

Sejauh ini kegiatan penelitian dan pengembangan di BBKK baru terakreditasi oleh

KNAPPP masih terbatas pada empat ruang lingkup, seperti Polymers (02.08.01), Composit

Materials (02.08.02), Pulp and Paper (02.08.06) dan Palstics (02.08.07); sehingga belum

cukup mengakomodir Vokus dan kompetensi Inti BBKK. Adapun Vokus BBKK yang belum

terakreditasi meliputi Chemical Engineering Design, Enviromental Engineering Design,

Enviromental Technologies, Nanotechnology, Other Engineering not Elsewhere Classified

(Packaging Technology), dan Manufacturing Engineering.

Di era globalisasi yang semakin kompetitif suatu lembaga/organisasi Litbang dituntut

untuk selalu menyiapkan, perubahan dan kajian terhadap pedoman kegiatan operasional

seperti litbang ke arah yang diinginkan berbagai pihak yang terkait secara sistimatis,

profesional, terarah, tansparan dan akuntabel, yang di dalamnya mencakup seperti kesesuaian

dokumen terhadap peraturan terkini, kompetensi pegawai, kepuasan pelanggan, dan lain-lain

terkait. Akreditasi semua lingkup kompetensi inti dan vokus BBKK oleh KNAPPP merupakan

sarana untuk dapat mencapai maksud tersebut dalam pengelolaannya. Disamping itu juga

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 7 dari 22

merupakan panduan untuk mendapatkan pengakuan dan promosi terhadap berbagai

pelanggan. Akreditasi tersebut juga merupakan keputusan strategis yang merupakan salah satu

krgistsn prioritas BBKK karena sesuai kebijakan Kementerian Perindustrian dalam hal ini

BPKIMI serta dapat memberikan keuntungan secara langsung terhadap pengelolaan Litbang

secara sistematis, profesional, terarah, transparan dan akuntabel di lingkungan BBKK.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan Prima didalam tupoksi Balai Besar Kimia dan

Kemasan tidak cukup lagi hanya mengandalkan metode lama dengan hanya berpatokan pada

hasil uji. Untuk itu harus dilakukan continous improvement dengan melakukan perbaikan dalam

segala aspek termasuk dalam aspek manajemen. Salah satu yang paling tepat dilaksanakan

yaitu melalui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008. Penerapan sistem mutu ISO

9001: 2008 sudah mulai dilaksanakan pada tahun anggaran 2009, tetapi masih dalam tahapan

penyusunan sistem mutu dan sosialisasi dokumen sistem mutu. Agar penerapan dapat berjalan

secaran konsisten, maka perlu dilakukan sampai pada tahapan sertifikasi dari lembaga

sertifikasi sistem mutu (LSSM) sehingga ada ukuran yang jelas dari penerapan tersebut.

Pada Tahun Anggaran 2012, BBKK telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk

bidang pelatihan dengan ruang lingkup pelatihan bidang kemasan. Oleh karena itu, untuk

menjaga agar tetap dapat terjaga maka di tahun 2014 diperlukan kegiatan penerapan sistem

manajemen mutu termasuk kegiatan audit internal, pengawasan (surveillance). Selain itu,

diharapkan agar ruang lingkup sertifikasi-nya dapat diperluas tidak hanya di bidang pelatihan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan kegiatan Penerapan sistem mutu

ISO 9001: 2008 dan Peningkatan Berkelanjutan Sistem Manajemen Mutu PPP-BBKK sesuai

Pedoman KNAPPP 02-2007 serta penyempurnaan aplikasinya.

5. Peningkatan Kemampuan BBKK Melalui Kerjasama Trade Support Program (TSP) II

Trade Support Program (TSP) II adalah satu kegiatan kerjasama bilateral antara

Indonesia dengan hibah dari Uni Eropa dengan nama proyek EU-RI Trade Support Program

(TSP). Program ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegitan sebelumnya yaitu Trade Support

Program I yang telah dilaksanakan dari tahun 2006 sampai dengan 2008.

Kerjasama ini telah ditandatangani antara kedua belah pihak pada tahun 2009 dan dan

mulai implementasi tahun 2010 dengan program management Office di Kementerian

Perdagangan. Sedangkan Implementing Unit yang terlibat dalam kerjasama ini antara lain

Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perikanan dan Kelautan,

Badan Standardisasi Nasional, dan lain-lain.

Kegiatan yang dilakukan pada program ini meliputi bantuan ekspert, pelatihan, peralatan,

dan lain-lain. Dari kerjasama ini diharapkan akan bermanfaat bagi kedua belah pihak, yaitu

pihak Indonesia maupun pihak Uni Eropa sebagai donor. Pembiayaan dari kegiatan ini adalah

dari hibah Uni Eropa dan Pemerintah Indonesia mempersiapkan dana pendamping.

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 8 dari 22

6. Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Bahan Kimia

Indonesia sebagai Negara berkembang masih kurang kesadaran akan keamanan kimia,

BBKK sebagai pusat kimia di Indonesia sedang mencoba untuk mengatasi kondisi ini. Oleh

karena itu BBKK melibatkan unit lain dibawah Kemenperin yang tersebar di Indonesia,

sehingga dapat mengimplementasikan sistem keamanan dan keselamatan bahan kimia di unit

masing-masing setelah mendapatkan pelatihan. BBKK juga berkolaborasi dengan industri kecil

yang bergerak di bidang kimia, sehingga dapat mengimplementasikan sistem keamanan dan

keselamatan bahan kimia di industri mereka setelah mendapatkan pelatihan.

Tiga tujuan utama dari pelatihan ini yang berhubungan dengan keamanan kimia adalah

Kesadaran keamanan kimia di fasilitas laboratorium. sosialisasi kepada perusahaan menengah

kecil dan untuk meningkatkan kompetensi analis dan teknisi dalam keamanan bahan kimia.

Keuntungan dari pelatihan ini adalah peserta memperoleh pengetahuan informasi

tentang sistem keamanan dan keselamatan bahan kimia. Peserta berbagi pengetahuan

mereka dengan rekan mereka untuk memperbaiki keamanan dan keselamatan kimia di fasilitas

laboratorium mereka, untuk memberi contoh penerapan sistem keamanan dan keselamatan

bahan kimia. Peserta akan mendistribusikan rencana pengelolaan kepada peserta lain. Selain

itu melalui pelatihan ini diharapkan ada komunikasi antara akademisi, instansi pemerintah dan

industri mengenai pengalaman apa saja yang telah terjadi di tempat masing- masing terkait

dengan keamanan dan keselamatan bahan kimia dan berdiskusi tentang hambatan untuk

menerapkannya serta tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan system keamanan

dan keselamatan di lingkungan kerja masing - masing.

Balai Besar Kimia dan Kemasan telah menerima hibah Chemical Security Program

putaran 2 pada tahun 2014. Bentuk hibah tersebut antara lain pelatihan pemetaan keamanan

bahan kimia tingkat dasar, pintu kunci keyless, lima lemari penyimpanan kimia, jerigen untuk

libah cair. Pada 2015, BBKK akan memindahkan gedung lab. Lab pengujian akan dipusatkan

pada satu grup gedung ( B, C dan D) dan lab penelitian akan dipusatkan pada satu grup

gedung ( E dan F ). Sistem pemusatan gedung bertujuan untuk memfasilitasi pengendalian

keamanan kimia sehingga diharapkan juga melalui pelatihan ini semakin meningkatkan

kesadaran karyawan BBKK terhadap sistem laboratorium yang akan diterapkan.

7. Pengembangan Teknologi Informasi dan Informasi Publik

Kemajuan Teknologi Informasi (TI) telah semakin luas penggunaannya dalam

pemerintahan. Pendayagunaan TI semakin menjanjikan efisiensi karena dapat mempercepat

penyampaian informasi, jangkauan yang luas dan transparansi. Oleh sebab itu penerapan

teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan yang

baik(good governance).

Pengembangan e-government di lingkungan Kementerian Perindustrian dalam kurun

waktu 2005-2012 telah menghasilkan sebuah sistem informasi yang cukup komprehensif,

meliputi berbagai aspek organisasi. Aspek-aspek tersebut antara lain administrasi keuangan,

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 9 dari 22

kepegawaian, perencanaan, pelaporan hingga komunikasi internal. Hal itu diikuti dengan

meningkatnya digital literacy di kalangan pegawai sehingga sebagian besar aplikasi sudah

dapat diimplementasikan dengan baik. Namun keterbatasan dana yang dialokasikan untuk

pengembangan TI pada satuan kerja di daerah menyebabkan kegiatan pengembangan TI di

daerah berjalan lebih lambat. Oleh karena itu agar satker di daerah mampu menyusul

perkembangan teknologi informasi sebagaimana di pusat, dipandang perlu untuk memasukkan

kegiatan pengembangan sistem informasi ke dalam anggaran pengembangan kelembagaan

BBKK agar kegiatan tersebut dapat berjalan lebih terencana, terarah dan lancar. Kegiatan itu

mencakup seluruh sarana dan prasarana informasi baik sumber daya manusia, hardware

maupun software.

Pada saat ini BBKK telah memiliki sarana teknologi informasi sistem informasi

lokal(intranet). Di dalam intranet tersebut sudah diaplikasikan sistem informasi

laboratorium(SIL). Namun masih diperlukan pengembangan yang berkelanjutan pada sarana

dan prasarana tersebut. Antara lain pada sistem informasi laboratorium itu sendiri dan kegiatan

perkantoran lainnya seperti peminjaman ruangan, kendaraan dinas, pengajuan cuti, sistem

informasi pelatihan dan lain-lain. Hal itu disebabkan oleh adanya peningkatan kebutuhan data

yang akurat dan pengolahannya terutama untuk menjadi pertimbangan pengambilan keputusan

oleh pihak manajemen. Demikian juga dengan sarana dan prasarana, seiring semakin

meningkatnya ketergantungan kinerja terhadap komputerisasi dan internet, maka dibutuhkan

penambahan server untuk memberikan proteksi yang lebih baik terhadap data. Serta upgrade

mikrotik untuk mengoptimalkan dan mengefisiensikan akses internet.

Transparansi dalam sistem pemerintahan mengenai hal-hal yang menyangkut

kepentingan rakyat merupakan kewajiban yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Hal itu tentunya

muncul karena sistem yang dianut oleh pemerintah Indonesia adalah sistem demokrasi

Pancasila dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Undang-undang Republik

Indonesia tahun 2014 tentang Keterbukaan Informasi Publik disusun sebagai dasar hukum

dalam menjalankan tugas pemenuhan kebutuhan informasi publik bagi rakyat Indonesia.

Tata cara pelaksanaan UU tersebut kemudian dituangkan dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 14 tahun 2008. Kemudian secara rinci diterjemahkan dalam Peraturan Komisi Informasi

Nomor tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik.

Dalam peraturan tersebut informasi diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok

tertentu. Berbagai informasi yang wajib dikelola tentunya berasal dari sumber yang berbeda-

beda dikarenakan tugas pokok dan fungsi yang berbeda-beda pula pada setiap bidang dalam

suatu struktur organisasi masing-masing satker. Oleh karena itu perlu dibentuk sebuah tim

untuk menjaga komitmen dan konsistensi tersedianya seluruh jenis informasi publik.

Peraturan Komisi Informasi Nomor tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi

Publik, BAB II, Pasal empat menyebutkan salah satu kewajiban badan publik untuk

menyediakan anggaran pembiayaan dan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 10 dari 22

untuk layanan informasi publik. Untuk itu dipandang perlu memasukkan kegiatan pengelolaan

layanan informasi publik ke dalam anggaran BBKK tahun 2015.

Dimana tujuan dari kegiatan ini yaitu :

Mengembangkan sistem informasi laboratorium khususnya pengolahan data pelanggan dan

penugasan terhadap analis laboratorium.

Mengembangkan sarana dan prasarana teknologi informasi khususnya optimalisasi koneksi

internet dan penambahan server.

Memberikan layanan informasi publik kepada masyarakat

Mengelola informasi publik BBKK

8. Optimalisasi 5K di BBKK

Budaya kerja 5K berawal dari Jepang sebagai Negara yang cinta kehidupan yang

teratur, rapih dan bersih dengan sebutan 5S yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke,

atau dalam bahasa Inggris disebut 5C yaitu Clear Out, Classify, Cleaning, Conformity dan

Custom. Indonesia mengadopsi 5S tersebut menjadi 5K yaitu Seiri = teratur atau Keteraturan,

Seiton = rapih atau Kerapihan, Seiso = bersih atau Kebersihan, Seiketsu = lestari atau

Kelestarian, dan Shitsuke = disiplin atau Kedisiplinan. Kementerian Perindustrian adalah

salah satu Kementerian di Indonesia yang mempelopori gerakan perubahan (chage of agent)

dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 23/M-

IND/PER/2/2009 tentang penerapan Keteraturan, Kerapihan, Kebersihan, Kelestarian,

Kedisiplinan (5K) di lingkungan Departemen Perindustrian; dan Peraturan Sekretaris Jenderal

Departemen Perindustrian Republik Indonesia No. 02/SJ-IND/PER/2/2009 tentang pedoman

teknis penerapan budaya kerja keteraturan, kerapihan, kebersihan, kelestarian, kedisiplinan (5K)

di lingkungan Departemen Perindustrian.

Pembudayaan 5K adalah sesuatu yang harus diupayakan secara terus menerus yaitu

dengan merubah pola pikir, prilaku, dan kebiasaan agar setiap orang membiasakan diri untuk

hidup teratur, rapih, bersih. Disadari bahwa merubah pola pikir dan prilaku seseorang tidak

semudah membalikkan telapak tangan namun suka atau tidak suka, mau atau tidak mau gerakan

perubahan harus tetap dikampanyekan dan dilakukan. Karena itu perlu terus dibuat

berkesinambungan dan dikembangkan sampai benar-benar telah menjadi budaya.

Kementerian Perindustrian telah mempelopori pembentukan rancangan Undang –

Undang Bahan Kimia yang akan segera disahkan. Salah satu dari tujuan pengesahan Undang –

Undang Bahan Kimia ini adalah sebagai payung hukum dalam bidang kimia terutama dalam

rangka menghadapi Global SAICM tahun 2020 diantaranya yaitu setiap negara harus

memberitahukan konsumsi bahan kimia dan assesment risiko dari bahan kimia yang beredar di

negara masing-masing. Balai Besar Kimia dan Kemasan merupakan unit dibawah Kementerian

Perindustrian yang melayani industri salah satunya di bidang kimia, karena itu perlu

mempersiapkan dirinya dengan membuat keteraturan dalam penganganan bahan kimia di BBKK

sehingga diharapkan sistem keluar masuk bahan kimia hanya satu pintu dari gudang bahan

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 11 dari 22

kimia. Pada tahun 2014 sudah dimulai gerakan 5K di gudang namun masih dalam tahap

pendahuluan dan belum semua bisa diakomodir di kegiatan 2014, misalnya masih belum

lengkapnya peralatan pendukung dan masih terdapat sisa bahan kimia yang tersebar di

laboratorium.

9. Revitalisasi Test House dalam Mendukung Kegiatan Inkubasi BBKK

Test house dan bengkel merupakan fasilitas yang sangat penting untuk terlaksananya

kegiatan rancang bangun peralatan industri dan sebagai sarana dalam penularan teknologi

yang dihasilkan kepada masyarakat industri. Rancang bangun umumnya dimulai dari proses

yang dikembangkan dalam skala laboratorium. Selanjutnya dibuat rancangan/ disain baik

perancangan proses maupun perancangan peralatan.

Pada tahun anggaran 2013 telah dilakukan beberapa kegiatan dalam rangka

mengoptimalkan fungsi testhouse dan bengkel (pemesinan). Kegiatan serupa dilanjutkan pada

tahun anggaran 2014, seperti tercantum dalam Tabel 1.

Selain melakukan penyiapan bahan rancang bangun dan perekayasaan industri,

Seksi Alih Teknologi dan Inkubasi mempunyai tugas dalam melakukan penyiapan bahan

inkubasi industri. Salah satu kompetensi yang dimiliki BBKK adalah pada pemrosesan bahan

pada komoditi atsiri, kelapa sawit, dan kelapa. Beberapa fasilitas yang mendukung kompetensi

tersebut adalah adanya unit distilasi atsiri, boiler sebagai penghasil kukus, unit fraksinasi

minyak atsiri dengan berbagai kapasitas, unit CPO-Olein, unit pemroses biodiesel, unit

cocoDEA, peralatan unit operasi seperti crusher, cyclone, autoclave, centrifuge dengan

kapasitas yang relative besar. Beberapa jenis peralatan dan kondisinya saat ini dapat dilihat

pada tabel 2.

Peralatan tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan dan digunakan untuk

proses produksi dalam skala kecil. Sebagai contoh alat distilasi atsiri, baik kapasitas besar

maupun yang kecil. Selain difungsikan sebagai peralatan penelitian, yang terpenting

difungsikan untuk melayani masyarakat industri yang sedang memulai atau mengembangkan

produknya melalui kegiatan inkubasi dengan pola sewa alat atau bentuk kerjasama lainnya.

Tabel 1. Kegiatan optimalisasi bengkel tahun anggaran 2013 – 2014

No Gedung 2013 2014

1 Gedung

Bengkel

(Pemesinan)

Renovasi ruang kerja (bersih),

penyediaan APD

Penataan ruang dan peralatan: perbaikan

lantai, pengecatan lantai, pembuatan rak

bahan kerja, penataan peralatan,

pemasangan rambu rambu K3,

penyediaan APD

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 12 dari 22

2 Test House Pembuatan jalur distribusi listrik

(3 titik), perbaikan unit CPO

Olein, uji unjuk kerja unit cpo

olein, uji unjuk kerja fraksinasi

(Chemac), pembersihan saluran

limbah

Uji unjuk kerja unit cpo olein dan alat

fraksinasi ,Chemac (2013), Pembuatan

ruang kerja, membersihkan ruang

testhouse, pemasangan rambu rambu K3

Tabel 2. Jenis peralatan RBPI di test house dan kondisi peralatannya.

No Nama Alat Spesifikasi Alat Kondisi

1

Distilasi Atsiri Sistem (Air)

Kukus

Merk : -

Kapasitas 75 kg/batch (tergantung

pada densitas ruah bahan), dengan

sistem penyulingan (air) kukus.

Sumber panas : steam atau bahan

bakar cair (kompor-burner)

Semenjak tahun 2004

belum pernah

dioperasikan kembali

2

Distilasi Atsiri Sistem (Air)

Kukus

Merk : -

Kapasitas 10 kg / batch,

Destilasi dengan pengaduk steam

sekaligus sebagai sumber panas

Semenjak tahun 2004

belum pernah

dioperasikan kembali

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 13 dari 22

3

Fraksinasi Minyak Atsiri

Merk : Chemac (India)

Kapasitas 30 L/batch.

Dapat memfraksinasi berbagai

macam minyak atsiri dengan

tekanan vakum maksimal (?) Torr,

suhu maksimal (?)

Pada tahun 2011

dilakukan optimalisasi

pada valve, dari manual

ke otomatis dengan

kendali PLC, namun

sampai dengan 2013

belum dilakukan uji

unjuk kerja, dan

direncanakan Pada tahun

2014 dilakukan uji unjuk

kerja.

4

Unit pengolah CPO-Olein

Unit CPO Olein Kapasitas 60 L /

batch

Terdiri dari reaktor deodorisasi 60

L/batch, tangki bahan baku, reactor

degumming, bleaching,

deodorization, crystallization.

Pada tahun 2013, sudah

dilakukan pembersihan

dan perbaikan terhadap

peralatan yang rusak dan

uji coba akan dilakukan

pada tahun 2014.

5

Boiler

1. Merk : Hoken Boiler

PT Grand Kartech

Engineering and Contracting

heating surface 6 m2

design pressure 10 kg/cm2

test pressure 16 kg/cm2

capacity 200 kg/jam

2. Merk : Hoken Boiler

PT Grand Kartech

Capacity 1000 kg/jam

Semenjak tahun 2004

belum pernah

dioperasikan kembali

Untuk itu, peralatan-peralatan tersebut perlu dioptimalkan melalui perbaikan dan uji unjuk

kerja. Beberapa fasilitas di test house perlu juga dilakukan pengecekan dan perbaikan seperti

saluran air, saluran steam maupun saluran limbah cair.

Tujuan kegiatan ini adalah merevitalisasi peralatan-peralatan yang potensial untuk

mendukung tupoksi bidang PKAT melalui perbaikan peralatan dan uji unjuk kerja peralatan.

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 14 dari 22

Indikator Keluaran kegiatan ini terlaksananya kegiatan perbaikan dan uji unjuk kerja

peralatan meliputi peralatan boiler, distilasi minyak atsiri, fraksinasi minyak atsiri, perbaikan

ruang boiler dan pemeliharaan testhouse.

Keluaran kegiatan ini adalah beroperasinya peralatan distilasi atsiri, fraksinasi minyak

atsiri, boiler dan sarana test house yang lain serta hasil uji unjuk kerja peralatan tersebut.

10. Pemantauan Limbah Cair Domestik Laboratorium Cemaran

Pemantauan limbah cair domestik Laboratorium Cemaran BBKK diperlukan

karena dalam kegiatan pengujian sampel harian akan selalu dihasilkan limbah domestik.

Limbah cair domestik ini merupakan limbah yang berasal dari cucian peralatan gelas

laboratorium.

Limbah cair domestik ditampung dalam bak equalizer dan ditambahkan bahan

kimia tertentu. Setelah itu, ditampung ke dalam Bak Penampung sebelum dibuang ke badan

air. Dengan demikian diperlukan pemantauan terhadap limbah cair domestik. Tujuan kegiatan

yaitu memantau limbah cair domestik berguna untuk mengetahui bahwa air limbah yang

dibuang ke badan air sudah memenuhi syarat baku mutu yang ditetapkan. Indikator Keluaran

kegiatan ini yaitu Kontrol terhadap limbah cair domestik Lab Cemaran BBKK. Keluaran

kegiatan ini yaitu Pengontrolan terhadap limbah cair berupa data pengujian terhadap

parameter pH, KMnO4, TSS, NH3, Minyak dan lemak, MBAS, COD, dan BOD.

B. Penerima Manfaat

Secara garis besar, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Balai Besar Kimia dan

Kemasan dan pengguna jasa layanan teknis BBKK.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan per masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan, Pelatihan dan Workshop Pegawai

Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan melaksanakan kegiatan yang bertujuan

untuk meningkatkan kinerja karyawan BBKK melalui bantuan pihak ketiga yaitu motivator dan

trainer.

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan mengajukan usulan pejabat yang belum

mengikuti diklat struktural ke BPKIMI dan menunggu panggilan pelaksanaan diklat oleh

Pusdiklat Industri.

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 15 dari 22

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan mengajukan usulan pegawai yang akan

mengikuti diklat fungsional.

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah Kepala Bagian/ Bidang mengajukan usulan

pegawai yang perlu untuk ditingkatkan kemampuannya di bidang teknis kepada Kepala Bidang

PKAT. Setelah itu akan dilakukan analisa dan menentukan pegawai yang perlu diberikan

pelatihan teknis untuk meningkatkan kemampuannya.

2. Pengembangan Pasar dan Pameran

Kegiatan Pengembangan pasar JPT BBKK dilakukan melalui :

a. Up date data base pelanggan;

b. Pengembangan data potensi pasar melalui survei ke dinas-dinas di daerah Tk I & II,

Asosiasi, kawasan industri dan langsung ke beberapa industri;

c. Survei kepuasan pelanggan yang sudah ada;

d. Pertemuan teknis.

Kegiatan Pameran ini dilakukan dengan cara menentukan keikutsertaan pameran,

memilihan materi yang sesuai dengan tema pameran dan arahan dalam rapat-rapat teknis,

disain display materi dan pemilihan pemandu serta pelaksanaan pameran.

3. Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan

Melakukan kegiatan pencetakan dan penerbitan majalah serta penyebarluasan ke

instansi terkait.

4. Implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu BBKK

Kegiatan ini dilaksanakan dengan melaksanakan surveillance dan internal audit, terdiri

dari :

1. Surveilen ISO 9001 : 2008 kegiatan ini untuk memastikan bahwa penerapan sistem

manajemen mutu dapat dilaksanakan secara konsisten di lingkungan BBKK;

2. Pedoman KNAPPP 02-2007 merupakan pendekatan proses yang mengacu Upaya BBKK

dalam pengembangan pranata litbang BBKK (PPP-BBKK), sangat diperlukan dalam

pembuatan, penerapan dan peningkatan sistem manajemen mutu yang efektif melalui

dokumentasi dengan menggambarkan interaksi-interaksi proses dalam organisasi untuk

memenuhi persyaratan dan kepuasan pelanggan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan

melaksanakan surveillance, internal audit, kaji ulang manajemen, dan asesmen internal

untuk memastikan bahwa penerapan sistem manajemen mutu pranata litbang BBKK dapat

dilaksanakan secara konsisten di lingkungan BBKK.

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 16 dari 22

5. Peningkatan Kemampuan BBKK Melalui Kerjasama Trade Support Program (TSP) II

Kegiatan dilakukan melalui program training di dalam negeri maupun di Eropa dengan

tenaga ahli dari Eropa, sosialisasi, pelatihan dan diseminasi tentang peraturan-

peraturan/standar Eropa ke dunia industri, konsultansi dan bantuan peralatan.

6. Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Bahan Kimia.

Metode Pelaksanaan

Persiapan pelatihan

Pelatihan selama 3 hari, dengan materi :

- Prinsip keamanan

- Aspek keamanan kimia

- Program keselamatan dan keamanan kimia

- Perencanaan keselamatan dan keamanan kimia

- Prosedur keselamatan dan keamanan kimia

- Komunikasi bahaya sistem harmonisasi global

- Respon dan manajemen perencanaan darurat laboratorium

- perlengkapan pelindung pribadi dan spesifikasi peralatan keselamatan kinerja.

Pembuatan laporan pelatihan

6. Pengembangan Teknologi Informasi dan Informasi Publik

Mengembangkan intranet dan jaringan internet yang sudah ada dengan bantuan

pihak ketiga, tediri dari kegiatan

a. Pengembangan SIL dalam hal penugasan terhadap analis dan pengolahan data

keuangan;

b. Sistem informasi peminjaman kendaraan dinas dan barang dan aplikasi persediaan.

Dalam kegiatan ini pun terdiri dari penglolaan layanan informasi publik di BBKK

dengan kegiatan yaitu :

a. Mengumpulkan Informasi yang tergolong ke dalam klasifikasi informasi BBKK sesuai

ketentuan UU RI Nomor 14 tahun 2008;

b. Mengolah informasi yang telah terkumpul;

c. Mengumumkan informasi yang wajib diumumkan secara berkala secara online melalui

website BBKK;

d. Melayani permintaan informasi.

7. Optimalisasi 5K di BBKK

Metode Pelaksanaan Kegiatan ini, yaitu :

a. Prakonvensi menentukan Tema dan Sub Tema

b. Sosialisasi Pembudayaan 5K

c. Penerapan Pembudayaan 5K

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 17 dari 22

8. Revitalisasi Test House dalam Mendukung Kegiatan Inkubasi BBKK

Beberapa kegiatan seperti pembersihan boiler dan persiapan pengoperasian boiler

diserahkan kepada pihak yang berpengalaman. Untuk pekerjaan lainnya dilakukan secara

mandiri. Tahapan awal adalah analisa kebutuhan bahan, termasuk studi pustaka, menghubungi

pihak eksternal untuk perbaikan dan persiapan pengoperasian boiler. Selanjutnya pelaksanaan

kegiatan secara menyeluruh dan diakhiri dengan pembuatan laporan.

9. Pemantauan Limbah Cair Domestik Laboratorium Cemaran

Kegiatan penelitian, pengkajian dan perancangan dilaksanakan dengan cara meneliti,

mengkaji, dan merancang sistem sampling gas udara ambient, pembuatan sistem sesuai

dengan metode acuan yang digunakan, dan pengujian terhadap unit peralatan yang dirancang.

2. Tahapan and Waktu Pelaksanaan

a. Pendidikan, Pelatihan dan Workshop Pegawai

Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :

No. Kegiatan Bulan Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pengiriman nama calon peserta diklat struktural

2 Pelaksanaan diklat struktural

3 Pelaksanaan Diklat Fungsional

4 Pelaksanaan Diklat Teknis

b. Pengembangan Pasar dan Pameran

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Pasar JPT BBKK adalah:

1. Persiapan pelaksanaan yaitu mendata produk jasa yang akan disosialisasikan dan

mendata industri yang akan diundang serta mempersiapkan bahan promosi.

2. Pelaksanaan temu teknis.

3. Melaksanakan Kegiatan pameran

4. Penyusunan Laporan.

Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

NO KEGIATAN BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan bahan promosi dan penyusunan

rencana pelaksanaan

2. Pelaksanaan temu teknis

3. Melaksanakan Kegiatan pameran

4. Penyusunan Laporan

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 18 dari 22

c. Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan

Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah:

- Call for paper JKK 2015 terbitan I

- Tahap seleksi naskah terbitan I (nomor 1)

- Persiapan dan pembuatan jurnal online

- Tahap pencetakan jurnal terbitan I (nomor 1)

- Penyebarluasan jurnal terbitan I (nomor 1)

- Call for paper JKK 2015 terbitan II

- Tahap seleksi naskah terbitan II (nomor 2)

- Tahap pencetakan jurnal terbitan II (nomor 2)

- Penyebarluasan jurnal terbitan II (nomor 2)

Jadwal pelaksanaan kegiatan seperti dibawah ini :

No Jenis Kegiatan BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Call for paper JKK 2015 terbitan I

2 Tahap seleksi naskah terbitan I (nomor 1)

3 Persiapan dan pembuatan jurnal online

4 Tahap pencetakan jurnal terbitan I (nomor 1)

5 Penyebarluasan jurnal terbitan I (nomor 1)

6 Call for paper JKK 2015 terbitan II

7 Tahap seleksi naskah terbitan II (nomor 2)

8 Tahap pencetakan jurnal terbitan II (nomor 2)

9 Penyebarluasan jurnal terbitan II (nomor 2)

d. Implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu BBKK

1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan (Bulan Ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Penerapan sistem manajemen mutu

2.

Persiapan penambahan ruang lingkup

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 19 dari 22

3 Kaji ulang dan revisi dokumen

4 Audit Internal

5. Tindakan perbaikan hasil audit internal

6. Pelaksanaan Surveillance dan

penambahan ruang lingkup

7. Tindakan perbaikan hasil audit eksternal

8. Kaji ulang manajemen

9. Pembuatan laporan

2. Peningkatan Berkelanjutan Sistem Manajemen Mutu Pranata Litbang BBKK

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Review dan Revisi Dokumen (PM,PO,Format)

2 Distribusi Dokumen

3 Penyusunan Program Kegiatan 2015

4 Pembahasan dan penilaian KAK 2015

5 Pengumpulan Analisis Risiko 2015

6 Pembagian Logbook 2015 dan Pengumpulan Logbook 2014

7 Monev I (Desain Riset/ALKI-Program)

8 Monev II (Progress/ALKI-Saristan)

9 Monev III (Progress/ALKI-Saristan)

10 Monev IV (Lap Akhir/ALKI-Program)

11 Pengawasan Kode Etik 2015

12 Persiapan Audit Internal 2015

13 Audit Internal 2015

14 Tindak Lanjut Audit Internal 2015

15 Diskusi Kelompok Pembahasan ICP tahun 2017 (Kimia dan Kemasan)

16 Kaji Ulang Manajemen 2015

17 Asesmen Internal 2015

18 Persiapan Surveilance 2015

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 20 dari 22

Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

e. Peningkatan Kemampuan BBKK Melalui Trade Support Program (TSP) II

Kegiatan ini dilakukan di Indonesia dan di Eropa serta merupakan kegiatan multi

years yang akan berakhir tahun 2015.

f. Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Bahan Kimia

No Uraian Bulan ke

1 2 3 4 5 6 7

1. Persiapan Pelatihan

2. Pelatihan selama 3 hari

3. Pembuatan Laporan Pelatihan

g. Pengembangan Teknologi Informasi dan Informasi Publik

Tahapan pelaksanaan pengembangan Sistem Informasi BBKK adalah sebagai berikut:

Studi pustaka

Penyusunan SOP sistem informasi

Pengembangan software

Uji Coba dan Sosialisasi

Evaluasi dan laporan

Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

N0 URAIAN KEGIATAN BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Studi Pustaka

2 Penyusunan SOP sistem informasi

3 Pengembangan Software

4 Uji coba dan sosialisasi

5 Evaluasi dan Pelaporan

h. Optimalisasi 5K di BBKK

Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah :

1. Prakonvensi menentukan Tema dan Sub Tema

2. Sosialisasi Pembudayaan 5K

3. Penerapan Pembudayaan 5K

19 Surveilance 2015

20 Tindak Lanjut Surveilance 2015

21 Laporan 2015

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 21 dari 22

i. Revitalisasi Test House dalam Mendukung Kegiatan Inkubasi

- Tahapan kegiatan dilakukan seperti pada matrik.

NO Keterangan Bulan ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Analisa kebutuhan barang

2 Pelaksanaan kegiatan

Perbaikan Ruang Boiler

Perbaikan Boiler

Uji Unjuk kerja boiler

Perbaikan alat distilasi

Pemeliharaan sarana test house

3 Evaluasi pelaksanaan kegiatan

4 Pembuatan Laporan

j. Pemantauan Limbah Cair Domestik Laboratorium Cemaran

Secara garis besar kegiatan verifikasi pengujian udara udara ambient dilakukan

sesuai tahapan berikut:

Studi pustaka dan survei lapangan;

Perancangan sistem samplling gas udara ambient;

Persiapan bahan;

Persiapan alat;

Perancangan dan pembuatan alat sampling gas udara ambient;

Uji coba sistem yang dibuat;

Pembuatan laporan.

No Jenis Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Studi pustaka

2

Perancangan sistem sampling gas udara ambient

3 Persiapan bahan dan alat

4 Pembuatan alat sampling gas udara ambient

5 Kalibrasi dan percobaan

peralatan sampling gas

udara ambient

6 Pembuatan laporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Januari – Desember tahun 2015.

E. Biaya yang Diperlukan

Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015

Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 22 dari 22

Pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 723.263.000,- ( tujuh ratus dua puluh

tiga juta dua ratus enam puluh tiga ribu rupiah) dengan rincian biaya per kegiatan sebagai berikut :

No Jenis Kegiatan Biaya (Rp)

1. Pendidikan, Pelatihan, dan Workshop Pegawai 125.104.000

2. Pengembangan Pasar dan Pameran 72.680.000

3. Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan 76.900.000

4. Implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu BBKK 62.255.000

5. Peningkatan Kemampuan BBKK Melalui TSP II 29.320.000

6. Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Bahan Kima 227.970.00

7. Pengembangan Teknologi Informasi dan Informasi Publik 42.474.000

8. Optimalisasi 5K di BBKK 20.800.000

9. Revitalisasi Test House Dalam Mendukung Kegiatan Inkubasi 38.960.000

10. Pemantauan Limbah Cair Domestik Laboratorium Cemaran 26.800.000

Total 723.263.000

Jakarta, 23 September 2015

Penanggung Jawab,

Umar Habson

NIP. 195809131986031003