Kak Kemitraan
description
Transcript of Kak Kemitraan
PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANGBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PANITIA PELAKSANA TEKNIS KEGIATANPENYUSUNAN MODEL KEMITRAAN WADUK JATIGEDE DAN JALAN TOL
DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI
Jl. Prabu Gajah Agung No. 9 Tlp (0261) 206081 Fax. (0261) 201022 Sumedang 45352
DOKUMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN
KERANGKA ACUAN KERJA
( K A K )
PENYUSUNAN MODEL KEMITRAAN WADUK JATIGEDE DAN JALAN TOL DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI
TIM PERENCANA PEKERJAANPENYUSUNAN MODEL KEMITRAAN WADUK JATIGEDE DAN JALAN TOL DALAM
PENGEMBANGAN EKONOMIBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG
TAHUN ANGGARAN 2014
KERANGKA ACUAN KERJAPANITIA PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
PENYUSUNAN MODEL KEMITRAAN WADUK JATIGEDE DAN JALAN TOL DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya
saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia (Permendagri Nomor 54
Tahun 2010).
Pembangunan Waduk Jatigede merupakan mega proyek yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu untuk Irigasi seluas 90.000 Ha
(Penyediaan Pangan Nasional), PLTA sebesar 110 MW(Listrik Sistem Jawa Bali),
Pengendalian Banjir seluas 14.000 Ha (Pengaturan debit banjir), Suplai Air Baku 3.500
liter/detik (Air Baku di Pantura), Pariwisata kawasan waduk (Income bagi masyarakat
sekitarnya), Budidaya Perikanan tangkapan (Income bagi masyarakat sekitarnya).
Demikian halnya dengan pembangunan jalan tol Cisumdawu bertujuan untuk memberikan
manfaat bagi masyarakat yaitu mengurangi tingkat kemacetan di Kabupaten Sumedang,
mengurangi beban jalan Cadas Pangeran serta meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas
barang dan jasa di Kabupaten Sumedang khususnya dan umumnya di Jawa Barat.
Pembangunan tidak selalu berdampak positif bagi masyarakat, meski
pembangunan Waduk Jatigede dan jalan tol Cisumdawu bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat namun tetap menimbulkan dampak bagi masyarakat yang
terkena pembangunan, sehingga menimbulkan permasalahan ekonomi dan sosial bagi
orang terkena dampak (OTD) tersebut.
Permasalahan ekonomi dan sosial akibat adanya pembangunan Waduk Jatigede
dan jalan tol Cisumdawu perlu penanganan yang baik dan serius dari Pemerintah
Kabupaten Sumedang agar pembangunan tersebut dapat dirasakan manfaatnya bagi
masayarakt OTD khususnya dan umumnya bagi masyarakat Kabupaten Sumedang.
Dengan demikian maka perlu adanya upaya yang sinergis antara pemerintah, Swasta dan
Kerangka Acuan Kerja 2Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Perguruan Tinggi agar bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan OTD tersebut
dalam membantu masyarakat OTD agar perekonomian mereka dapat pulih kembali dan
tidak menimbulkan dampak sosial yang berkepanjangan. Sehingga diperlukanadanya
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol Cisumdawu dalam
Pengembangan Ekonomi.
1.2. Identisifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan terkait pentingnya pekerjaanPenyusunan Model Kemitraan Waduk
Jatigede dan Jalan Tol Cisumdawu dalam Pengembangan Ekonomi, yaitu :
1. Sebagian besar OTD Waduk Jatigede dan Jalan TolCisumdawu kehilangan mata
pencaharian;
2. Belum tersedianya model kemitraan waduk Jatigede dan Jalan Tol Cisumdawu dalam
pembangunan ekonomi masyarakat OTD;
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan pekerjaanPenyusunan Model Kemitraan Waduk
Jatigede dan Jalan Tol Cisumdawu dalam Pengembangan Ekonomi, adalah menyusun
model kemitraan OTD dalam membangun ekonominya;
Adapun tujuan pelaksanaan pekerjaanPenyusunan Model Kemitraan Waduk
Jatigede dan Jalan Tol Dalam Pembangunan Ekonomi,adalah :
1. Tersedianyamodel kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol Cisumdawu dalam
pembangunan ekonomi masyarakat OTD khususnya;
2. Tersedianya dokumen Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol Cisumdawu
dalam Pengembangan Ekonomi yang aplikatifdi Kabupaten Sumedang;
1.4. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Model Kemitraan
Waduk Jatigede dan Jalan Tol Dalam Pembangunan Ekonomi, yaitu Dokumen Model
Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol Dalam Pembangunan Ekonomiyang dapat
diaplikasikan agar dapat meningkatkan perekonomian OTD Waduk Jatigede dan Jalan
Tol Cisumdawu.
Kerangka Acuan Kerja 3Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
1.5. Landasan Hukum
Landasan hukum pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Indeks Gini Kabupaten
Sumedang,adalah :
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
2. Undang- undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025;
3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
menengah Nasional Tahun 2010-2014;
4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025;
5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013;
6. Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun
2014-2018;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumedang;
10. Peraturan Bupati Kabupaten Sumedang Nomor 4 Tahun 2013 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumedang;
11. Keputusan Kepala Bappeda Kabupaten Sumedang selaku Pengguna Anggaran
Nomor 800/Kep.235/Bapp/2013 Tahun 2013 tentang Penunjukan Unsur Pejabat
Pembuat Komitmen di Lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2013.
Kerangka Acuan Kerja 4Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
1.6. Kerangka Pikir
A. Kerangka Pikir
Dalam era globalisasi saat ini, ekonomi makin berorientasi pada pasar, peluang
dari keterbukaan dan persaingan pasar yang semakin tiggi belum tentu dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan ekonominya lemah seperti halnya
pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asia pada tahun 2015. Kondisi ini harus diantisipasi
sehingga proses kesenjangan tidak semakin melebar, karena kesempatan yang muncul
dari ekonomi terbuka hanya dapat dimanfaatkan oleh wilayah, sektor dan golongan
ekonomi yang lebih maju. Perhatian dan keberpihakan harus diberikan kepada
pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis potensi lokal.
Kawasan Jatigede memiliki potensi ekonomi yang cukup besar apalagi setelah
pembangunan Waduk Jatigede dirampungkan dan mulai difungsikan.Potensi tersebut
harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Sumedang, khususnya orang terkena dampak
(OTD) Waduk Jatigede.Potensi ekonomi di kawasan Waduk Jatigede yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk peningkatan ekonomi adalah potensi pariwisata dan
budidaya perikanan.
Namun potensi ekonomi tersebut tidak serta merta dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat OTD khususnya kerena mereka sebelumnya bermata pencaharian petani
pada umumnya dan harus beralih ke sektor perikanan misalnya sehingga memerlukan
pembinaan dan pelatihan teknis terkait dengan bidang budidaya perikanan agar
perekonomian mereka dapat bangkit kembali dan tidak tersaingi oleh masyarakat dari luar
Kabupaten Sumedang yang tidak mungkin dihindari kedatangannya.
Dengan demikian makan pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah harus
memberikan perhatian terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat OTD tersebut dan
bersinergi dengan pihak Swasta dalam membantu permodalannya dan juga dengan
Perguruan Tinggi untuk transfer teknologi yang diperlukan. Maka perlu disusun suatu
pola kemitraan yang dapat membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat OTD Waduk
Jatigede.
B. Model Kerangka Pikir
Model kerangka pikir Penyusunan Indeks Gini Kecamatan di Kabupaten Sumeang
adalah sebagai berikut :
Kerangka Acuan Kerja 5Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Kerangka Acuan Kerja 6Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
KERANGKA PIKIRPenyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
KERANGKA ACUAN KERJAPANITIA PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
PENYUSUNAN MODEL KEMITRAAN WADUK JATIGEDE DAN JALAN TOL DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
BATASAN DAN GAMBARAN UMUM
2.1. Orientasi Wilayah
Orientasi wilayah pelaksanaan kegiatanPenyusunan Model Kemitraan Waduk
Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi,meliputi seluruh wilayah
administrasi Kabupaten Sumedang yang terletak antara 060 34’ 46,18” - 7° 00' 56,25"060
34’ 46,18” - 7° 00' 56,25" Lintang selatan dan 1070 01’ 45,63” - 108° 12' 59,04" Bujur
Timur, dengan luas wilayah 155.871,98 Ha yang terdiri dari 26 Kecamatan dengan 276
desa dan 7 kelurahan. Kabupaten Sumedang memiliki batas wilayah administratif sebagai
berikut:
Sebelah Utara : KabupatenIndramayu
Sebelah Selatan : Kabupaten Garut
Sebelah Timur : KabupatenMajalengka
Sebelah Barat : KabupatenBandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten
Subang.
Orientasi wilayah pekerjaan ini difokuskan pada kecamatan yang termasuk
wilayah pembangunan Waduk Jatigede danyang terkena pembangunan jalan tol di
Kabupaten Sumedang.
2.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan
Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, meliputi :
A. Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah pekerjaan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede
dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, adalah kecamatan yang termasuk wilayah
pembangunan Waduk Jatigede yaitu Kecamatan Darmaraja, Cisitu, Wado, Jatinunggal,
dan Jatigede, kecamatanyang terkena pembangunan jalan tol yaitu Kecamatan
Jatinangor, Sukasari Tanjungsari, Pamulihan, Rancakalong, Sumedang Selatan,
Sumedang Utara, Cimalaka, Paseh, Conggeang, dan Ujungjaya.
B. Ruang Lingkup Subtansi
Ruang lingkup subtansi pekerjaan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede
dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masyarakat OTD yang berlokasi di wilayah Waduk Jatigede dan
trase jalan tol.
2. Melakukan kajian model kemitraan antara pemerintah, swasta dan perguruan tinggi
dalam peningktan ekonomi masyarakat yang terkena dampak (OTD).
3. Hasil dari penyusunan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol
dalam Pembangunan Ekonomi merupakan suatu pedoman ataupun acuan kedepan
bagi pihak yang terkait di Kabupaten Sumedang.
2.3. Pendekatan dan Metodologi
Pendekatan dan metodologi dalam pekerjaan Penyusunan Model Kemitraan
Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, yang harus disusun
meliputi:
A. Persiapan
Untuk efisiensi waktu dan efektifitas kegiatan, perlu persiapan yang matang dan
pengenalan kondisi awal lapangan sehingga memudahkan dan menyesuaikan dengan
rencana kerja yang akan dilaksanakan serta kegiatan pengumpulan data dasar
perencanaan sebagai data penunjang, adalah sebagai berikut :
1. Persiapan administrasi;
2. Persiapan personil;
3. Persiapan peralatan;
4. Pengumpulan laporan hasil studi yang ada.
B. Pengumpulan Data Dasar Perencanaan dan Survey
Untuk analisis pekerjaan PenyusunanPenyusunan Model Kemitraan Waduk
Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi diperlukan informasi data dan
survey lapangan sebagai berikut :
Kerangka Acuan Kerja 9Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
1. Mengidentifikasi jumlah OTD dan jenis pekerjaannya (matapencaharian) sebelum
terkena dampak dan setelah terkena dampak;
2. Menganalisa terhadap kecenderungan atau minat usaha dari para OTD.
2.4. Hasil Pelaksanaan Pekerjaan
Hasil pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan
Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, adalah DokumenModel Kemitraan Waduk
Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi yang dapat dijadikan salah satu
acuan bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk meningkatkan perekonomian para
OTD agar dapat meningkat kesejahteraannya.
2.5. Penanggungjawab
Penanggungjawab dari pekerjaanPenyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede
dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi,adalah Kepala Bidang Ekonomi pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang selaku Pejabat Pembuat
Komitmen Kegiatan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam
Pembangunan Ekonomi.
Kerangka Acuan Kerja 10Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
KERANGKA ACUAN KERJAPANITIA PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
PENYUSUNAN MODEL KEMITRAAN WADUK JATIGEDE DAN JALAN TOL DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3.1. Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan
Tol dalam Pembangunan Ekonomi dilaksanakan secara kontraktual kepada konsultan
perencana melalui metode pengadaan lelang. Adapun Pengawasan kegiatan dilakukan
oleh Kepala Bidang Ekonomi selaku Pejabat Pembuat Komitmen dan Kuasa Pengguna
Anggaran kegiatan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam
Pembangunan Ekonomi. Sedangkan Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang selaku Pengguna
Anggaran.
3.2. Tenaga Pelaksana Pekerjaan
Tenaga pelaksana yang diperlukan dalam pekerjaan Penyusunan Model
Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, yang terbagi
atas Tenaga Ahi dan Tenaga Pendukung dengan persyaratan dan kualifikasi sebagai
berikut :
b. Tenaga Ahli
1. Satu orang Ketua Tim Ahli Ekonomi Bisnis dan Pemasaran, dengan Pendidikan
minimal Sarjana Strata 2 (S2) Managemen dengan pengalaman kerja minimal 1 - 4
tahun;
2. Satu orang Tenaga Ahli Studi Pembangunan, dengan Pendidikan minimal Sarjana
Strata 2 (S2) Studi Pembangunan dengan pengalaman kerja minimal 1 – 4 tahun;
3. Satu orang Tenaga Ahli Kebijakan Publik, dengan Pendidikan minimal Sarjana Strata
2 (S2) SosialEkonomi dengan pengalaman kerja minimal 1 – 4 tahun;
4. Satu orang Tenaga Ahli Sosial Ekonomi, dengan Pendidikan minimal Sarjana Strata
1 (S1) Sosial Ekonomi dengan pengalaman kerja minimal 1 – 4 tahun;
5. Satu orang Tenaga Ahli Hukum, dengan Pendidikan minimal Sarjana Strata 1 (S1)
Hukum dengan pengalaman kerja minimal 1-4 tahun.
Kerangka Acuan Kerja 11Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
c. Tenaga Pendukung
1. Dua orang Tenaga Pendukung (surveyor) Bidang Ekonomi, dengan Pendidikan
minimal Sarjana Strata 1(S1) SosialEkonomi dengan pengalaman kerja minimal1
tahun.
2. Satu orang Tenaga Pendukung (drafter) Hukum, dengan pendidikan minimal Sarjana
Strata 1 (S1) Hukumdengan pengalaman kerja minimal 1 tahun.
3. Satu orang Tenaga Pendukung (administrasi/Keuangan), dengan Pendidikan Sarjana
Strata 1 (S1) Ekonomi Akuntansi dengan Pengalaman kerja minimal 1 tahun.
4. Satu orang Tenaga Pendukung (operator komputer), dengan Pendidikan Sarjana
Strata 1 (S1) Teknologi Informatika dengan Pengalaman kerja minimal 1 tahun.
3.3. Anggaran Biaya dan Pembayaran Pekerjaan
3.3.1. Anggaran Biaya Pekerjaan
Anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Penyusunan Model
Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi Rp
365.000.000,- (Tiga Ratus Enam Puluh Lima Juta Rupiah), yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2014
pada kegiatanPenyusunan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol
dalam Pembangunan Ekonomi.
3.3.2. Pembayaran Pekerjaan
Pembayaran biaya untuk pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Penyusunan Model
Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, terbagi kedalam
3 (tiga) terminj sesuai dengan kebutuhan yang diajukan, dengan persyaratan sebagai
berikut :
1. Terminj Kesatu :
Sebesar 25% (dua puluh lima persen) termasuk pajak, yang dibayarkan setelah
menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa laporan pendahuluan beserta
kelengkapannya.
2. Terminj Kedua :
Kerangka Acuan Kerja 12Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Sebesar 45% (empat puluh lima persen) termasuk pajak, yang dibayarkan setelah
menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa laporan antara beserta
kelengkapannya.
3. Terminj Ketiga :
Sebesar 30% (tiga puluh persen) termasuk pajak, yang dibayarkan setelah
menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa laporan akhir beserta
kelengkapannya.
Setiap pembayaran pekerjaan dinyatakan didalam berita acara yang
ditandatangani oleh Pelaksana Pekerjaan dan Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
selaku Kuasa Pengguna Anggaran serta diketahui oleh Pengguna Anggaran Kegiatan.
3.4. Keluaran dan Hasil Pekerjaan
3.4.1. Keluaran Pekerjaan
Keluaran (Output) yang dihasilkan dari pekerjaanPenyusunan Penyusunan Model
Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, adalah sebagai
berikut :
1.
2. Penetapan model kemitraan usaha para OTD dengan Pemerintah, Swasta Dan
Perguruan Tinggi;
3.4.2. Hasil Pekerjaan
Hasil dari pekerjaanPenyusunan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede
dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, adalah sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan :
Substansi materi dan teknis laporan pendahuluan meliputi antara lain ; pendahuluan
(latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, keluaran, ruang lingkup,
fungsi dan manfaat serta landasan hukum), kajian teori dan kebijakan, gambaran
umum, pendekatan dan metodologi serta rencana dan organisasi pelaksana.
2. Laporan Antara (Fakta dan Analisis) :
Substansi materi dan teknis laporan antara (fakta dan analisis) meliputi antara
lain ;hasil kajian literatur kondisi perekonomian para OTD dan permasalahannya, dan
Kerangka Acuan Kerja 13Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
hasil survey lapangan berikut analisisnya yang meliputi jenis usaha para OTD
sebelum dan setelah terkena dampak pembnagunan Waduk Jatigede dan Jalan Tol.
3. Laporan Akhir :
Substansi materi teknis laporan akhir meliputi antara lain ; model kemitraan usaha
bagi para OTD yang dapat diterapkan untuk meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan OTD.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas hasil pekerjaan dan merupakan salah satu
proses partisipasi para pemangku kepentingan, maka di setiap proses dan hasil
pekerjaan senantiasa dilakukan pembahasan pekerjaan dengan melibatkan OPD terkait
Kabupaten Sumedang. Adapun tahapan pembahasannya adalah sebagai berikut :
1. Pembahasan Laporan Pendahuluan
2. Pembahasan Laporan Antara
3. Pembahasan Laporan Akhir
3.5. Jenis dan Jumlah Laporan
Jenis laporan dari pekerjaan Penyusunan Penyusunan Penyusunan Model
Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, adalah sebagai
berikut :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Antara
3. Laporan Akhir
Sedangkan untuk jumlahbeserta kelengkapan laporandari pekerjaanPenyusunan
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan
Ekonomi, adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1.
Jenis dan Jumlah Laporan
No. Jenis Laporan Jumlah1. Laporan Pendahuluan
a. Buku Laporan Pendahuluan
b. CD Laporan Pendahuluan
c. Handout Laporan Pendahuluan
5 buku5 buah40 Eksemplar
Kerangka Acuan Kerja 14Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
No. Jenis Laporan Jumlah2. Laporan Antara
a. Buku Laporan Antara
b. CD Laporan Antara
c. Handout Laporan Antara
5 buku5 buah40 Eksemplar
4. Laporan Akhir
a. Buku Laporan Akhir
b. CD Laporan Akhir
c. Handout Laporan Akhir
25 buku25 buah40 Eksemplar
Adapun untuk teknik penyajian buku laporan adalah sebagai berikut:
1. Pengetikan 1,5 spasi dengan kertas HVS 80 gram ukuran A4 atau F4 (portrait/land
scape).
2. Jilid buku hard/soft cover, warna putih dengan tulisan hitam atau sesuai kebutuhan.
Tenggang waktu untuk mengkoreksi setiap hasil laporan setelah dilaksanakan
pembahasan ditetapkan tidak lebih 7 (tujuh) hari sejak diterimanya laporan termaksud,
dan untuk setiap penyerahan dokumen laporan dinyatakan didalam berita acara yang
ditandatangani oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan selaku Kuasa Pengguna Anggaran.
3.6. Jangka Waktu dan Jadwal Pekerjaan
Jangka waktu pekerjaanPenyusunan Penyusunan Model Kemitraan Waduk
Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, yaitu dari awal sampai dengan
selesai seluruh pekerjaan paling lambat dengan selama 150 hari kalender (+5 bulan)
sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dengan batas waktu
penyusunan untuk setiap laporan adalah sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan : disusun paling lama 40 (empat puluh) hari kalender.
2. Laporan Antara (Fakta dan Analisis) : disusun paling lama 90 (sembilan puluh) hari
kalender.
3. Laporan Akhir : disusun paling lama 150 (seratus lima puluh) hari kalender.
Adapun jadwal pekerjaan Penyusunan Penyusunan Model Kemitraan Waduk
Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi,yaitu dari bulan Juli sampai
dengan November Tahun 2014, dengan jadwal pekerjaan sebagai berikut :
Kerangka Acuan Kerja 15Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Tabel 3.2.
Jadwal Pekerjaan
No.
UraianBulan (Tahun 2014)
Juli Agst. Sep. Okt. Nop.
1. Laporan Pendahuluan
a. Penyusunan laporan pendahuluan
b. Pembahasan laporan pendahuluan
c. Penyerahan laporan pendahuluan
2. Laporan Antara
a. Penyusunan laporan antara
b. Pembahasan laporan antara
c. Penyerahan laporan antara
3. Laporan Akhir
a. Penyusunan laporan akhir
b. Pembahasan laporan akhir
c. Penyerahan laporan akhir
3.7. Persyaratan dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan
3.7.1. Persyaratan Pekerjaan
Persyaratanpekerjaan Penyusunan Penyusunan Model Kemitraan Waduk
Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi,adalah sebagai berikut :
1. Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan
pekerjaan, berdasarkan pada ketentuan Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang telah
ditetapkan.
2. Konsultan berkewajiban menyediakan tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan dan
kualifikasi personil, berdasarkan ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja(KAK).
3. Konsultan berkewajiban menyusun dokumen berupa pendataandan analisa kegiatan,
berdasarkan ketentuan teknis yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Konsultan berkewajiban mengadakan rapat pembahasan dengan tim teknis untuk
setiap laporan yang telah dibuat.
Kerangka Acuan Kerja 16Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
5. Konsultan berkewajiban memaparkan/presentasi laporan pendahuluan, laporan
antara dan draft laporan akhir dokumen kegiatan, yang disusun di dalam forum
seminar yang dihadiri oleh OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang,
perusahaan swasta, Perguruan Tinggi, tenaga ahli dan para pemangku
kepentinganlainnya.
6. Konsultan berkewajiban menyampaikan seluruh laporan dan hasil studi lainnya
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
7. Konsultan berkewajiban mematuhi segala ketentuan lain sebagaimana telah diatur
dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Surat Perjanjian Kerja.
8. Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil akhir
pekerjaan, termasuk pengumpulan data dan survey usaha ekonomi OTD.
3.7.2. Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Spesifikasi teknispekerjaan Penyusunan Penyusunan Model Kemitraan Waduk
Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi,adalah sebagai berikut :
1. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir sampai tersusunnya
dokumen pekerjaan, secara keseluruhan dan lengkap serta dinyatakan diterima oleh
pemberi pekerjaan.
2. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dapat meminta bantuan tim teknis untuk
memperoleh petunjuk dan pengarahan agar mencapai hasil yang optimal. Tim teknis
dapat pula diminta bantuan untuk memberikan data dan fasilitas lainnya guna
mendukung kelancaran kerja sejauh tidak membutuhkan biaya.
3. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya harus berkoordinasi dengan Tim
Pemeriksa Pekerjaan, untuk memperoleh hasil yang optimal, yang kemudian dibahas
bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya.
4. Setiap keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang diakibatkan oleh kelalaian
konsultan akan dikenakan denda sebesar yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian
Kerja (SPK).
5. Dalam hal lain Konsultan berpikiran perlu ada perubahan aspek apapun harus
dibicarakan dan dibahas bersama dan disetujui secara tertulis oleh Direksi, yang
disetujui oleh Pemimpin Pelaksana Kegiatan (Pemberi Pekerjaan).
6. Semua produk yang dihasilkan konsultan baik berupa buku (hardcopy) maupun CD
(softcopy) merupakan hak milik Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam hal ini
Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Sumedang;
Kerangka Acuan Kerja 17Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
KERANGKA ACUAN KERJAPANITIA PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
PENYUSUNAN MODEL KEMITRAAN WADUK JATIGEDE DAN JALAN TOL DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
4.1. Hak dan Kewajiban Pemberi Pekerjaan
Hak dan kewajiban dari pemberi pekerjaan Penyusunan Penyusunan Model
Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, yaitu :
A. Hak
1. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan.
2. Meminta laporan-laporan pelaksanaan pekerjaan secara periodik sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) dari Pelaksana
Pekerjaan.
3. Meminta hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) dari Pelaksana Pekerjaan.
4. Meminta keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
pekerjaan dari Pelaksana Pekerjaan.
B. Kewajiban
1. Membayar pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan dalam Surat
Perjanjian Kerja (SPK) kepada Pelaksana Pekerjaan.
2. Memberikan fasilitas pendukung yang dibutuhkan sesuai kemampuan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan kepada Pelaksana Pekerjaan.
4.2. Hak dan Kewajiban Pelaksana Pekerjaan
Hak dan kewajiban dari pelaksana pekerjaanPenyusunan Penyusunan Model
Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi, yaitu :
Kerangka Acuan Kerja 18Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
A. Hak
1. Menerima pembayaran pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan dalam
Surat Perjanjian Kerja (SPK) dari Pemberi Pekerjaan.
2. Meminta fasilitas pendukung yang dibutuhkan sesuai kemampuan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan dari Pemberi Pekerjaan.
B. Kewajiban
1. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dari Pemberi Pekerjaan.
2. Membuat dan melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) kepada Pemberi
Pekerjaan.
3. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) kepada Pemberi Pekerjaan.
4. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan pekerjaan kepada Pemberi Pekerjaan.
Kerangka Acuan Kerja 19Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
KERANGKA ACUAN KERJAPANITIA PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
PENYUSUNAN MODEL KEMITRAAN WADUK JATIGEDE DAN JALAN TOL DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB V
PENUTUP
Hasil dari pekerjaanPenyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan
Tol dalam Pembangunan Ekonomi, ini menjadi hal yang sangat penting bagi
Pemerintah Kabupaten Sumedang, yaitu merupakanrangkaian kebijakan sebagai signal
arah pembangunan ekonomi, sehingga dapat dijadikan salah satu acuan bagi Pemerintah
Kabupaten Sumedang untuk menentukan kebijakan di dalam penanganan dampak sosial
ekonomi dari pembangunan Waduk Jatigede dan Jalan Tol.
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan
tersebut, diperlukan dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait.
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat, segala sesuatu yang belum
diatur didalam KAK ini akan ditentukan kemudian.
Sumedang, Maret 2014
KEPALA BIDANG EKONOMI BAPPEDAPenanggungjawab Kegiatan
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigededan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen,
SAJIDIN, S.Hut, M.T. Penata Tingkat I / III.d
NIP. 19730330 199903 1 006
Kerangka Acuan Kerja 20Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi