KAK Penyusunan Perencanaan Masterplan Kawasan Perniagaan Dan Perdagangan Pelabuhan Pomako (Mimika...
description
Transcript of KAK Penyusunan Perencanaan Masterplan Kawasan Perniagaan Dan Perdagangan Pelabuhan Pomako (Mimika...
P E M E R I N T A H K A B U P A T E N M I M I K A
Dokumen Seleksi UmumPengadaan Jasa Konsultansi
(Badan Usaha)
B A P P E D A2012
D O K U M E N P E M I L I H A N
Nomor : 02/PPBJ/Bappeda/IV/2012Tanggal : 26 April 2012
Untuk Pengadaan:
Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Poumako (Mimika Timur)
Pejabat Pembuat Komitmen Pada Kantor Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Mimika
PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKATahun Anggaran 2012
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEGIATAN PENYUSUNAN PERENCANAAN MASTER PLAN KAWASAN PERNIAGAAN DAN PERDAGANGAN PELABUHAN POMAKO
1. LATAR BELAKANG
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan
kepada daerah untuk meningkatkan kemandirian lokal melalui pemanfaatan sumber daya
alam yang dimiliki secara efisien dan optimal dalam rangka membangun daya saing
daerah.
Bertolak dari hal tersebut, daerah tentunya semakin memiliki peran yang sangat strategis
dalam rangka mengembangkan serta sekaligus mengoptimalkan segenap potensi
lokalitasnya guna mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Dengan memperhatikan kemampuan ekonomi dan potensi daerah yang dimiliki,
Kabupaten Mimika sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Papua, memiliki modal yang
cukup besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, baik itu menyangkut
sumber daya alam, letak geografis yang strategis, maupun struktur demografis
penduduknya yang ideal. Meski demikian, peluang dan potensi ini tentunya
perlu dimanfaatkan dengan lebih baik lagi. Potensi dan peluang yang ada
jika tidak terkelola dengan baik, justru dapat menjadikannya kelemahan.
Oleh karena itu, rakyat Papua pada umumnya dan Kabupaten Mimika
khususnya akan menjadi sejahtera bila hak dan aksesnya untuk memenuhi
kebutuhan dasar (terutama ketersediaan sarana dan prasarana ekonomi)
dapat terpenuhi dan terjamin keberadaannya.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat terjadi bila disertai dengan
Meski demikian, peluang dan potensi ini tentunya perlu dikelola dan dimanfaatkan secara
lebih baik lagi, dengan disertai adanya kemudahan (akses) terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar (terutama ketersediaan sarana dan prasarana ekonomi) dalam suatu
3 | K A K Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Pomako
wilayah, pada gilirannya pada dasarnya menjadi bagian penting dalam proses
merupakan cerminan keberhasilan dari proses penyelenggaraan pembangunan yang
berlangsung
pertumbuhan ekonomi dimaksud dapat terwujud Meski demikian, peluang dan
potensi ini tentunya perlu dimanfaatkan dengan lebih baik lagi dengan upaya
peningkatan dan pengembangan terhadap segenap potensi ekonomi lokalitas beserta
Perkembangan ekonomi strategis perdesaan telah memberikan kontribusi
dalam perkembangan ekonomi daerah
bila hak dan aksesnya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (terutama ketersediaan sarana dan prasarana ekonomi) dapat terpenuhi dan terjamin keberadaannya.
salah satunya dapat dilakukan dengan upaya mengembangkan dan meningkatkan segenap
Pengembangan Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat.dapat mengakses fasilitas
ketersediaan sarana prasarana ekonomi yang ada, dalam hal ini adalah pelabuhan
(Pelabuhan Poumako). Kehadiran dan keberadaan pelabuhan, selain dipahami memiliki
fungsi strategis dan vital bagi kelancaran sektor tranportasi, juga dipastikan dapat
berimplikasi terhadap kemajuan sektor lainnya, terutama sektor ekonomi. Selama ini,
aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Pomako Distrik Mimika Timur ini merupakan urat
nadi perekonomian bagi wilayah Kabupaten Mimika.
Untuk itu, sebagai upaya dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah dan
menunjang pendapatan daerah bagi proses tercapainya kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Mimika Pada Masa yang akan datang, maka Pemerintah Kabupaten Mimika
melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, pada tahun anggaran 2012 ini
bermaksud melakukan kegiatan Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan
Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Poumako (Mimika Timur) sebagai pedoman
dalam rangka mengembangkan potensi ekonomi lokal dan sekaligus mengembangkan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan pelabuhan Poumako khususnya
dan Kabupaten Mimika pada umumnya.
Pemberlakuan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah serta adanya upaya Pemerintah Kabupaten Mimika dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya, semakin menuntut adanya upaya peningkatan
akan hak dan akses guna memenuhi kebutuhan dasar (terutama ketersediaan
sarana dan prasarana ekonomi) dapat terpenuhi dan terjamin keberadaannya..
Agar pelaksanaan pembangunannya dapat terarah dengan baik dan optimal,
maka perlu adanya pengaturan pemanfaatan ruang.
Kabupaten Mimika memiliki modal yang cukup besar untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, baik itu menyangkut sumber daya alam, letak
geografis yang strategis, maupun struktur demografis penduduknya yang ideal.
Meski demikian, peluang dan potensi tersebut tentunya perlu dimanfaatkan
dengan lebih baik lagi. Potensi dan peluang yang ada jika tidak terkelola dengan
baik, justru dapat menjadikannya kelemahan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dapat terjadi bila disertai dengan terpenuhinya hak dan akses untuk memenuhi
kebutuhan pokok. Oleh karena itu, rakyat Papua pada umumnya dan Kabupaten
Mimika khususnya akan menjadi sejahtera bila hak dan aksesnya untuk
memenuhi kebutuhan dasar (terutama ketersediaan sarana dan prasarana
ekonomi) dapat terpenuhi dan terjamin keberadaannya.
Dengan akan dikembangkannya kawasan di sekitar pelabuhan Poumako melalui
pengembangan kegiatan perniagaan dan perdagangan, serta pariwisata di
wilayah Distrik Mimika Timur Kabupaten Mimika, maka pemahaman yang lebih
menyeluruh tentang arti penting pencapaian tujuan pembangunan daerah perlu
Urgensi Terkait Pengembangan Masterplan Perdagangan Kabupaten
Mimika
Dasar pertimbangan pengembangan sektor perdagangan di wilayah Kabupaten
Mimika adalah:
a. Adanya dukungan kebijakan pembangunan daerah yang menetapkan prioritas pengembangan ekonomi wilayah;
b. Perkembangan ekonomi strategis perdesaan telah memberikan kontribusi dalam perkembangan ekonomi daerah;
c. penyusunan Masterplan Perdagangan merupakan bagian dari pengembangan ekonomi strategis wilayah yang telah direncanakan dan diintegrasikan dengan pusat pertumbuhan wilayah Sekitarnya baik pusat kegiatan wilayah (Kabupaten), dan/atau pusat kegiatan provinsi (PKP) dan pusat kegiatan nasional (PKN);
5 | K A K Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Pomako
d. Pengembangan ekonomi strategis wilayah merupakan kegiatan usaha masyarakat yang telah berkembang serta dapat dikembangkan dan integrasikan dalam sistem pengembangan perekonomian strategis wilayah;
e. Upaya penguatan pengelolaan sektor perdagangan terpadu dan berkesinambungan pengembangan ekonomi wilayah di Kabupaten Empat Lawang membutuhkan rencana investasi pengembangan usaha lokal dan infrastruktur, serta rekomendasi pengembangan kelembagaan pengelola kegiatan perdagangan.
Pengembangan Masterplan sektor perdagangan memiliki tujuan yang sama yaitu pertumbuhan ekonomi dan kawasan regional. Fokus Masterplan pengembangan perdagangan adalah sektor yang berbasis pengembangan ekonomi yakni sektor yang bersifat langsung kepada sektor-sektor yang memiliki potensi ekonomi,dan sektor berbasis pelayanan masyarakat dan daya dukung sumber daya wilayah yang bersifat tidak langsung kepada pertumbuhan ekonomi.
Sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya bahwa Wilayah Perbatasan Negara mempunyai beberapa isu strategis dan juga permasalahan yang apabila tidak segera diselesaikan akan dapat memberikan dampak negatif terhadap pengembangan wilayah perbatasan itu sendiri, merusak citra Indonesia, dan dapat menghambat implementasi kerjasama sub regional yang terdapat di kawasan perbatasan itu sendiri. Untuk itulah diperlukan suatu kajian kebijakan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman untuk mendukung pengembangan wilayah perbatasan yang tidak hanya terpaku pada kawasan perbatasan darat namun juga dukungan infrastruktur PU dan permukiman di pulau terluar kawasan perbatasan
Pengembangan Masterplan sektor perdagangan memiliki tujuan yang sama yaitu pertumbuhan ekonomi dan kawasan regional. Fokus Masterplan pengembangan perdagangan adalah sektor yang berbasis pengembangan ekonomi yakni sektor yang bersifat langsung kepada sektor-sektor yang memiliki potensi ekonomi,dan sektor berbasis pelayanan masyarakat dan daya dukung sumber daya wilayah yang bersifat tidak langsung kepada pertumbuhan ekonomi.
Merupakan sistem kepelabuhanan secara nasional yang menggambarkan perencanaan kepelabuhanan berdasarkan kawasan ekonomi, geografi, dan keunggulan komparatif wilayah, serta kondisi alam.
Aktifitas bongkar muat di pelabuhan Pomako Distrik Mimika Timur Kabupaten Mimika. Tampak beberapa kapal sedang melakukan pembongkaran, aktifitas pembongkaran barang di Pelabuhan Pomako merupakan urat nadi perekonomian di Kabupaten Mimika. Pemda diminta dapat memperpanjang dermaga tersebut, karena selama ini sering terjadi kendala apabila kapal yang hendak melakukan pembongkaran terkendala karena kondisi dermaga yang pendek.
Dengan kenyataan sebegini, selain bergantung erat pada industri pengangkutan darat, Indonesia juga sangat bergantung pada industri pengangkutan maritim untuk kelancaran kegiatan perdagangan dan distribusi komoditi mereka dan sudah tentu hal ini membuat infrastruktur pelabuhan menjadi salah satu infrastruktur terpenting untuk
menunjang perekonomian Indonesia.
Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui perniagaan barang-jasa. Selain untuk fungsi pusat jasa dan perdagangan di kawasan perairan pulau Sumbawa seiring dengan fungsinya sebagai dermaga rakyat dan dermaga niaga (bongkar muat peti kemas).
Kemudahan ini akan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan investasi di KSB dan efisiensi biaya transportasi barang dan jasa melalui laut yang selama ini dilakukan melalui jalan darat sehingga mengakibatkan melambungnya harga barang yang disebabkan oleh biaya distribusi yang mahal.
Pelabuhan Perikanan di Cilacap merupakan pelabuhan perikanan yang terbesar dan menempati posisi paling strategis. Kondisi demikian sangat layak bagi PPS Cilacap untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi pelabuhan. Hal ini berdasar pemahaman bahwa pelabuhan memiliki peran sangat penting untuk lebih meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah setempat.
Pelabuhan memiliki fungsi strategis dan vital bagi kelancaran sektor tranportasi yang berimplikasi pula terhadap kemajuan sektor lainnya, terutama sektor ekonomi, diharapkan dengan optimalisasi Pelabuhan Tanjungpandan ini ke depan, Kabupaten Belitung sebagai suatu daerah kepulauan dapat lebih menggiatkan pertumbuhan ekonominya melalui arus lalu lintas kapal dengan infrastruktur yang lebih memadai pelabuhan Belang Belang Mamuju harus terus dikembangkan karena akan dapat menunjang pengembangan perekonomian Provinsi Sulbar dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Di dalam masterplan inilah rencana pengembangan dan peruntukkan wilayah kerja pelabuhan disekitarnya akan seperti apa dalam 5, 10, 20 tahun mendatang.
Salah satu fungsi dari kawasan perkotaan adalah sebagai pusat koleksi dan distribusi pelayanan barang dan jasa dalam bentuk sarana dan prasarana pergantian moda transportasi
2. MAKSUD DAN TUJUANMaksudKegiatan Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Pomako dimaksudkan untuk menjadi pedoman perencanaan, penataan dan pengelolaan dalam rangka pembangunan dan pengembangan kawasan perniagaan dan perdagangan yang terintegrasi dengan kawasan pelabuhan pomako.
Pengaturan ruang kepelabuhanan nasional yang memuat tentang kebijakan pelabuhan, rencana lokasi dan hierarki pelabuhan secara nasional yang merupakan pedoman dalam penetapan lokasi, pembangunan, pengoperasian, dan pengembangan pelabuhan.
7 | K A K Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Pomako
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
Maksud kegiatan Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Poumako ini adalah sebagai acuan kebijakan, strategi, dan program untuk para pihak/pelaksana dalam melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman di kawasan-kawasan perbatasan.Y3
Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyusun Rencana Induk Kawasan Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Poumako (Mimika Timur) sebagai tindak lanjut dan penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah Pelabuhan Poumako, sehingga rencana induk ini akan menjadi salah satu perangkat peraturan penataan ruang dan sekaligus menjadi pedoman dalam pemanfataan dan pengembanganKawasan Pelabuhan Poumako.
4. SASARAN
1. Tersusunnya dokumen rencana kebijakan dan strategi Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman Untuk Mendukung Pengembangan Wilayah Perbatasan.
2. Rekomendasi program dan usulan lokasi pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman di kawasan perbatasan
5. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan jasa konsultasi ini dilaksanakan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. SUMBER PENDANAAN
Sumber pembiayaan pekerjaan ini berasal dari APBN dengan pagu dana sebesar Rp. 700.000.000,- (Tujuh ratus juta rupiah) yang dibebankan pada DIPA Satuan Kerja Pusat Kajian Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum anggaran tahun 2012.
7. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pejabat Pembuat Komitmen, Satuan Kerja Pusat Kajian Strategis, Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum.
8. STUDI-STUDI TERDAHULU
Studi terdahulu yang terkait adalah Kajian Kebijakan Pembangunan Infrastruktur PU dan Permukiman Untuk Mendukung Pengembangan Wilayah Perbatasan Pulau Kalimantan.
9. REFERENSI HUKUM
1). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014 yang tertuang dalam Buku I, Buku II, dan Buku III RPJMN (Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010).
2). Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
3). Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
4). Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).
5). Rencana Strategis Kementerian PU Tahun 2010 – 2014.
6). Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara (RIPPN) Provinsi NAD, Sumut, Riau – Kepri, NTT, Maluku dan Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, dan Sulawesi Utara - Gorontalo - Sulawesi Tengah.
10. LINGKUP KEGIATAN
Inventarisasi data kebijakan, peraturan, standard dan manual serta landasan teori terkait dengan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU dan permukiman dalam mendukung pengembangan wilayah perbatasan;
Pengumpulan data primer dan sekunder (peta kawasan perbatasan) dan diskusi, BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan), dan Pemda yang menjadi obyek studi kajian.
Inventarisasi program dan kegiatan pembangunan infrastruktur PU dan permukiman yang sudah dilaksanakan pada kawasan perbatasan
Melakukan pemetaan isu, permasalahan dan potensi daerah di kawasan perbatasan dalam kaitannya dengan fungsi dan peran infrastruktur PU dan permukiman.
Menyusun kriteria perencanaan program infrastruktur PU dan permukiman di kawasan perbatasan
Merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur PU dan permukiman di kawasan perbatasan.
Merumuskan program-program pembangunan infrastruktur PU dan Permukiman untuk kawasan perbatasan.
11. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
9 | K A K Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Pomako
Kegiatan ini adalah kegiatan kontraktual dan sebagai bahan acuan untuk mengerjakan pekerjaan ini dapat menggunakan tahap-tahap pekerjaan sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Merumuskan metodologi/pola pikir untuk melaksanakan kegiatan.
Melakukan penyusunan program kerja, instrumen pendataan, pencatatan dan analisis.
Mengkaji dan merumuskan kembali kebijakan, peraturan, standar dan manual serta landasan teori tentang kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman.
Merumuskan, mendefinisikan dan memberi batasan pembahasan tentang kriteria pusat kegiatan, kawasan tertinggal dan perbatasan.
b. Tahap Pengumpulan Data
Melakukan inventarisasi data, informasi dan kajian tentang Kawasan perbatasan dalam konteks pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman beserta seluruh aspek terkait lainnya di kawasan perbatasan.
Melakukan survey ke lokasi sample studi yaitu ke provinsi Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, dan Papua.
c. Tahap Analisis Data
Melakukan kajian literatur seperti kebijakan penyelenggaraan, sistem perencanaan dan penganggaran guna memperkaya materi/substansi kawasanperbatasan dalam konterks pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman
Analisis isu, permasalahan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman di kawasan perbatasan menyangkut kebijakan dan strategi penyelenggaraan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman.
Analisis data potensi daerah yang mungkin dikembangkan di kawasan perbatasan dikaitkan dengan kebijakan dan strategi dukungan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman.
d. Tahap Perumusan
Melakukan diskusi dengan Satminkal untuk mencari masukan dalam penyusunan konsep kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman sesuai rencana pembangunan wilayah perbatasan.
Merumuskan konsep kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan penataan ruang sesuai rencana pembangunan wilayah perbatasan.
12. KELUARAN
Keluaran Utama
Konsep/rancangan Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman di kawasan Perbatasan.
Rumusan program pembangunan infrastruktur PU dan permukiman untuk wilayah perbatasan.
Keluaran Penunjang
Buku materi kebijakan yang berisi kebijakan dan strategi penyelenggaraan infrastruktur PU dan permukiman di kawasan perbatasan.
Data-data potensi daerah yang mungkin dikembangkan di wilayah perbatasan dalam kaitannya dengan pembangunan Iinfrastruktur PU dan permukiman di wilayah perbatasan.
13. PERALATAN MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah yang berkaiatan dengan adminsitrasi antara lain surat rekomendasi survey dan surat undangan pembahasan/FGD.
14. PERALATAN MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PENYEDIA JASA
Fasilitas dari penyedia jasa adalah personil dengan jumlah dan kualifikasi sesuai dengan yang disyaratkan dalam KAK serta peralatan kantor baik sewa maupun peralatan milik sendiri.
15. JANGKA WAKTU KEGIATAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 7 (tujuh) bulan kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
16. PERSONIL
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 5 (lima) orang tenaga ahli dengan jumlah Man Month (MM) sebanyak 35 MM yang terdiri dari:
Ketua Tim (Team Leader)
11 | K A K Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Pomako
Mempunyai sertifikat keahlian bidang kebijakan sosial dengan jumlah Orang Bulan sebesar 7 (tujuh) OB.
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Palonologi, Strata 2 (S2), lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perumusan kebijakan, serta memiliki pengalaman selama minimum 7 (tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan ini sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Tenaga Ahli Planologi
Tenaga Ahli Planologi dengan jumlah Orang Bulan sebesar 7 (tujuh) OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Planologi, Strata 1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan.
Memiliki pengalaman minimum 7 (tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga Ahli Transportasi
Tenaga Ahli Transpoertasi dengan jumlah Orang Bulan sebesar 7 (tujuh) OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/ransportasi, Strata 1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan.
Memiliki pengalaman minimum 7 (tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga Ahli Sumber Daya Air
Mempunyai sertifikat keahlian bidang Sumber Daya Air dengan jumlah Orang Bulan sebesar 7 (tujuh) OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Pengairan/Hidrologi/Oceanografi, Strata 1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan melaksanakan pekerjaan analisis kebijakan pembangunan.
Memiliki pengalaman minimum 7 (tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga Ahli Arsitektur
Mempunyai sertifikat keahlian bidang arsitektur dengan jumlah Orang Bulan sebesar 7 (tujuh) OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Arsitektur, Strata 1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan analisis kebijakan pembangunan.
Memiliki pengalaman minimum 7 (tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga Ahli Kebijakan
Tenaga Ahli kebiajakn dengan jumlah Orang Bulan sebesar 6 (enam) OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Ekonomi Pembangunan/Hukum, Strata 1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan analisis kebijakan pembangunan.
Memiliki pengalaman minimum 7 (tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga Pendukung
Tenaga Pendukung terdiri dari masing-masing 1 (satu) orang Asisten Tenaga Ahli Kebijakan dan satu) orang Asisten Ahli Kelembagaan dengan pengalaman 4 (empat) tahun masing-masing sebanyak 5 (lima) OB. Serta 1 (satu) orang Sekretaris dan 1 (satu) orang Operator Komputer dengan jumlah Orang Bulan masing-masing sebesar 7 (tujuh) OB.
Secara lengkap rincian Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung dalam pekerjaan ini dapat dilihat pada tabel berikut:
POSISI KUALIFIKASIJUMLAH ORANG
BULAN (MM)TENAGA AHLI:1. Team Leader S-2 : Planologi 7 (tujuh) OB
2. TA Transportasi S-1: Teknik Sipil/Transportasi 7 (tujuh) OB
3. TA Sumber Daya Air S-1: Teknik Sipil/Hidro 7 (tujuh) OB4. TA Arsitektur S-1: Teknik Arsitektur 7 (tujuh) OB
5. TA KebijakanS-1: Ekonomi Pembangunan/Hukum
6 (enam) OB
6. TA Planologi S-1: Teknik Planologi 7 (tujuh) OB
TENAGA PENDUKUNG
1. Asisten TA KebijakanS-1 Ekonomi Pembangunan/Hukum 5 (lima) OB
2. Asisten TA Kelembagaan
S-1 Administrasi Negara/Ilmu Pemerintahan
13 | K A K Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Pomako
5 (lima) OB2. Sekretaris D-3 Sekretaris 7 (tujuh) OB3. Operator Komputer D-3 Komputer 7 (tujuh) OB
17. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
18. ALIH PENGETAHUAN
Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan/ kursus singkat/ diskusi/ seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf di lingkungan Pusat Kajian Strategis.
19. PELAPORANJenis-jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen: Laporan Pendahuluan, berisi:
1. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;3. Jadwal kegiatan penyedia jasa;4. Pendekatan dan metodologi serta hasil observasi dan analisa awal.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan dan dibuat sebanyak 20 (dua puluh) buku laporan.
Laporan Antara/Interim, berisi:Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan, diserahkan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak SPMK diterbitkan dan dibuat sebanyak 20 (dua puluh) buku laporan.
Laporan Draft Akhir, berisi:1. Hasil-hasil kajian dan analisis;2. Rekomendasi kebijakan dan strategi.Diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak SPMK diterbitkan dan dibuat sebanyak 20 (dua puluh) buku laporan.
Laporan Akhir, berisi:Seluruh hasil pekerjaan termasuk kesimpulan dan rekomendasi, serta telah disempurnakan berdasarkan hasil pembahasan dengan Tim Teknis. Laporan dilengkapi dengan executive summary yang menyajikan secara ringkas isi keseluruhan pekerjaan yang dilakukan dan data hasil survey (dokumentasi, tabel, grafik,dll).Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) bulan sejak SPMK diterbitkan dan dibuat sebanyak 20 (dua puluh) buku laporan disertai penyerahan 20 (dua puluh) buah dalam bentuk Compact Disk
(CD) yang berisi seluruh laporan dan 20 (dua puluh) laporan executive summary.
Buku Dokumen Kebijakan, berisi:Rekomendasi Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman di Perbatasan, rumusan program infrastruktur PU dan permukiman untuk pengembangan wilayah perbatasan. Buku harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) bulan sejak SPMK diterbitkan.
15 | K A K Penyusunan Perencanaan Master Plan Kawasan Perniagaan dan Perdagangan Pelabuhan Pomako
Jakarta, 3 Januari 2012
Pejabat Pembuat KomitmenSatuan Kerja Pusat Kajian
Strategis
ttd
Ir. Kemas Muhamad Nur AsikinNIP. 195708241982111001