Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh
Transcript of Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh
KERANGKA ACUAN KERJA
MASTERPLAN KAWASAN PERMUKIMANKOTA NANGA PINOH
1. LATAR BELAKANG
Penyediaan fasilitas permukiman di perkotaan terus meningkat sebagai implikasi dari
aktivitas ekonomi kawasan yang tumbuh dan berkembang secara dinamis..
Meningkatnya aktivitas ekonomi tersebut secara tidak langsung diikuti dengan
kecenderungan pertumbuhan penduduk yang meningkat secara signifikan di perkotaan.
Kota Nanga Pinoh sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW) Kabupaten Melawi, menjadi
kawasan yang berpotensi tumbuh dan berkembang secara pesat, dimana pola ruang
wilayahnya masih didominasi perdagangan dan jasa.
Perumahan sebagai kegiatan kedua yang mendominasi ruang wilayah Kota Nanga Pinoh
dari tahun ke tahun terus dikembangkan. Dilihat dari keseluruhan jenis tipe fasilitas
perumahan yang dikembangkan. Pola penyediaan fasilitas hunian yang tidak seimbang
pada gilirannya menimbulkan permasalahan kawasan seperti munculnya permukiman
padat penduduk, slum area, merebaknya bangunan kosong (kapling hunian yang belum
laku) yang pada akhirnya menciptakan sebuah kesan penggunaan lahan yang tidak
produktif dan efisien.
Dengan adanya Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh ini diharapkan
dapat menciptakan keserasian dan keseimbangan lingkungan, dan meningkatkan daya
guna dan hasil guna pelayanan dalam upaya memanfaatkan ruang secara optimal.
Selain itu dengan adanya Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
tersebut dapat membantu menetapkan prioritas pengembangan Kota Nanga Pinoh dan
menjadi pedoman bagi tertib pembangunan dan tertib pengaturan ruang secara rinci.
Bagi pemerintah akan menjadi acuan dalam pemberian perijinan, bagi masyarakat
dan pihak swasta merupakan acuan dalam pengembangan dan perencanaan pada
kawasan tersebut.
Kegiatan ini memerlukan informasi yang akurat sebagai sarana untuk menghasilkan
penilaian yang objektif terhadap penerapan Masterplan Kawasan Permukiman Kota
Nanga Pinoh. Dalam pelaksanaan Pengembangan Kawasan Permukiman dapat
dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti: fisik, sosial, ekonomi, budaya dan politik.
Dalam melakukan penilaian, metode pendekatan yang digunakan adalah salah
satunya dengan melakukan analisis daya dukung dan daya tampung ruang maupun
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
infrastruktur, analisis proyeksi atau pertumbuhan, analisis hirarki masing-masing
bagian wilayah Kecamatan. Analisis tersebut digunakan untuk memperkirakan
kebutuhan ruang dan prasarana serta menentukan ketersediaan ruang dan hirarki
serta fungsi masing-masing bagian wilayah.
Analisis daya dukung ruang dan lahan, diarahkan untuk mengetahui seberapa besar
kapasitas ruang atau lahan untuk berbagai kegiatan. Analisis yang umumnya
digunakan adalah analisis kesesuaian lahan dan kemampuan lahan. Terdapat tiga
metode yang digunakan dalam menentukan kelas kemampuan lahan, yaitu metode
pemberian (description), metode pengharkatan (Scorring), dan metode
pembandingan (Matching).
Analisis proyeksi atau pertumbuhan, analisis ini digunakan untuk memperkirakan
jumlah penduduk dan perekonomian pada tahun tertentu. Proyeksi penduduk dan
perekonomian tersebut dianggap penting, karena kedua hal ini yang akan
berpengaruh terhadap penggunaan ruang di masa yang akan datang.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
2.1. Maksud
Maksud utama dari penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga
Pinoh adalah melakukan kajian untuk menghasilkan suatu pedoman penataan
berdasarkan pengkajian terhadap perkembangan kondisi lapangan, permasalahan
mutakhir yang ditemui dalam kondisi nyata, dan perubahan paradigma
pembangunan yang akan menjadi pedoman dalam pemanfaatan, pengendalian
ruang dan pengawasan pelaksanaan pengembangan dan pembangunan fisik
bagian wilayah Kecamatan untuk menjaga keseimbangan, keserasian, dan
kelestarian lingkungan.
Selain itu dapat menghasilkan dokumen Penataan Ruang yang berkualitas, yang
mencakup aspek fungsional, aspek ekologis, dan aspek visual, aspek sosial-
ekonomi, pada penyusunan “Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga
Pinoh”.
2.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan ”Masterplan Kawasan Permukiman Kota
Nanga Pinoh” ini adalah :
1. Menyiapkan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program
pembangunan perkotaan.
2. Menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan kawasan
dengan Rencana Detail Tata Ruang Kota Nanga Pinoh.
2
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
3. Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan efisien.
4. Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan melalui pengendalian
program-program pembagunan.
5. Memberikan pedoman untuk pemberian advice planning, pengaturan
bangunan setempat, penyusunan rencana teknik ruang atau rencana tata
bangunan dan lingkungan.
Hal ini akan dicapai melalui sebagai berikut:
Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan melalui keserasian
dan keseimbangan fungsi dan intensitas penggunaan ruang bagian-bagian
wilayah Kecamatan.
Menciptakan kelestarian lingkungan baik lingkungan permukiman dan
kegiatan Kecamatan yang tercermin dalam pola intensitas penggunaan ruang
Kecamatan .
Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan yang merupakan upaya
pemanfaatan ruang secara optimal dengan penetapan sistem Kecamatan
melalui jenjang-fungsi pelayanan dan sistem jaringan Kecamatan.
Mengarahkan pembangunan wilayah bagian Kecamatan yang lebih tegas
dalam rangka upaya pengendalian pengawasan pelaksanaan pembangunan
fisik yang lebih terukur baik kualitas dan kuantitasnya.
Sasaran pekerjaan ini adalah tersusunnya dokumen Masterplan Kawasan
Permukiman Kota Nanga Pinoh dalam bentuk Laporan Akhir, dilengkapi dengan
Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta dan Analisa, Draft Rencana, dan album peta
3. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup kegiatan penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh terbagi
atas beberapa tahapan.
3.1 Lingkup Kegiatan
Lingkup pekerjaan meliputi penyusunan beberapa ketentuan teknis sebagai berikut:
a. Identifikasi potensi dan permasalahan kawasan
b. Identifikasi dampak kegiatan baru yang dapat ditimbulkan dari keberadaan
permukiman.
c. Identifikasi kondisi pola ruang kawasan sekitar permukiman.
d. Perumusan aturan teknis pengembangan kawasan yang mencakup
- Kegiatan pemanfaatan ruang (pola ruang)
- Intensitas lahan
- Tata Massa Bangunan
- Persyaratan minimum/tambahan
3
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
- Aturan khusus
e. Perumusan implikasi dampak kegiatan penanganannya
f. Peran serta masyarakat dalam kegiatan Masterplan Kawasan Permukiman Kota
Nanga Pinoh.
3.2 Lingkup Lokasi
Lingkup lokasi Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh adalah
Kawasan yang berada dalam radius minimum 1000 m dari permukiman yang
dipertegas oleh batas fisik kawasan baik berupa jalan maupun saluran.
4. DASAR HUKUM
Dasar hukum bagi landasan penataan kawasan sekitar rusunawa adalah sebagai
berikut ;
Undang-undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Undang-undang No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Undang-undang No 26 Tahun 2007, Tentang Penataan-Ruang.
Undang-undang No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
Undang-undang No 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
Undang-undang No 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Kawasan
Perkotaan
Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi.
Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2006 Tentang Jalan
Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 2005 Tentang Bangunan dan Gedung
Peraturan Pemerintah No16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah.
Peraturan Pemerintah No 99 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban
serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang
Permendagri Nomor 9 Tahun 1996, tentang Tata Cara Peran serta Masyarakat
Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah.
Permen PU. No 494 Tahun 2005 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Perkotaan
Permen Perumahan Rakyat No 1 Tahun 2009 Tentang Acuan Penyelenggaraan
Peningkatan Kualitas Perumahan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/PERMEN/M/2008 tentang
Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan Dan Permukiman
4
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 34/PERMEN/M/2006 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas
(PSU) Kawasan Perumahan;
5. PRINSIP DAN KETENTUAN TEKNIS
Prinsip dan ketentuan teknis penataan kawasan sekitar rusunawa adalah:
a. Dalam merumuskan konsep penataan kawasan mengacu pada Masterplan
Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh terkait.
b. Kebijaksanaan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh yang perlu
menjadi rujukan :
Rencana Struktur Dan Pola Pemanfaatan Ruang.
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Rencana Blok Pemanfaatan Ruang.
Rencana Amplop Ruang
c. Muatan materi yang menyangkut pengembangan blok, penetapan intensitas dan
tata massa bangunan harus dilengkapi dengan ilustrasi atau perspektif 3D
memudahkan pemahaman para regulator dan masyarakat
d. Dalam penyusunannya agar memperhatikan pelayanan umum yang telah keluarkan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Melawi
yang orientasinya adalah untuk kebutuhan pelayanan parsial (izin lokasi, IMB dll)
dengan pertimbangan perencanaan yang komprehensive. meskipun demikian
pelayanan tersebut harus tetap dikaji untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian
sesuai dengan skenario pengembangan yang direncanakan serta tetap
memperhatikan asas legalitas terhadap perijinan yang telah dikeluarkan.
e. Memperhatikan kebijaksanaan dan perencanaan sektoral yang direncanakan di
wilayah perencanaan.
f. Dalam proses penyusunannya agar melibatkan masyarakat secara maksimal, mulai
dari proses persiapan awal, survei/identifikasi potensi-masalah, penyusunan konsep
rencana dan penyusunan rencana akhir. Produk rencana yang dihasilkan
diharapkan mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat.
6. KONDISI DAN KARAKTERISTIK WILAYAH
Kawasan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh mencakup sebagian
wilayah administrasi kelurahan ……………………. dengan luas wilayah mencapai ±
…………… Ha, seperti terlihat pada gambar 1.
5
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
Gambar 1. Delininasi Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
7. METODOLOGI
Metodologi penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh terbagi
dalam beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Tahap Pendahuluan
Penyamaan teknis substansi antara penyedia jasa dengan tim supervisi
Koordinasi internal tenaga ahli dan tenaga pendukung
Menyusun rencana kerja
Menyusun metodologi pendekatan dan analisis
Menyiapkan Peta Dasar Kawasan
Menyiapkan kebutuhan data, persiapan survei (termasuk mobilisasi peralatan)
Merumuskan issu strategis yang menyangkut potensi dan permasalahan kawasan
Menyiapkan Laporan Pendahuluan Dan Bahan Presentasi (materi slide)
b. Tahap Antara
Tahap laporan antara mempunyai 3 (tiga) lingkup utama yaitu
6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
Survei dan Pengukuran
Pokok pekerjaan yang dilakukan meliputi kegiatan :
Sosialisasi kepada masyarakat di wilayah perencanaan serta aparat pemerintah
yang terkait. Kegiatan ini ditujukan untuk mendorong partisipasi masyarakat agar
aktif dalam proses penyusunan rencana tata ruang mulai dari tahap persiapan
sampai dengan tahap akhir pekerjaan.
Survei data instansional, berupa pengumpulan data atau perekaman dari
instansi-instansi. Hasilnya adalah uraian fakta dan informasi baik dalam bentuk
data angka atau peta mengenai keadaan wilayah perencanaan.
Pengukuran. Pada dasarnya merupakan upaya pemindahan situasi lapangan
terbaru kedalam format dua dimensi dengan dilengkapi data-data teknis yang
diperlukan.
Keluaran pekerjaan pengukuran meliputi :
Dimensi jalan dan saluran serta beberapa profil topografi yang diperlukan.
Up dating data-data yang diperlukan dalam perencanaan sesuai dengan
perkembangan fisik terbaru di wilayah perencanaan (peta dasar)
Pemetaan lokasi fasilitas umum dan bangunan-bangunan lain yang penting.
Mencantumkan hasil pengukuran secara lengkap.
Identifikasi tanah (dilengkapi dengan peta perkecilan 1 : 1.000) yang meliputi
kegiatan :
Penggunaan untuk setiap perpetakan tanah
Status pemilikan tanah secara garis besar tetapi jelas.
Keadaan tanah baik tentang kemiringan, daya dukung, struktur, kesuburan
dan lain-lain dalam kaitannya dengan kondisi fisik dasar.
Identifikasi bangunan yang meliputi :
Penggunaan bangunan.
Intensitas bangunan.
Tata Massa Bangunan
Arsitektur bangunan.
Identifikasi jaringan jalan (dilengkapi dengan peta dan foto situasi) yang meliputi
:
Fungsi setiap penggunaan jalan, mulai dari jalan arteri hingga jalan setapak
yang tidak mempunyai kejelasan bentuk.
Wewenang pengelolaan jalan baik jalan negara, propinsi sampai kejalan
desa, jalan milik pribadi atau perusahaan dan lain-lain.
Kondisi fisik jalan yang meliputi : lebar jalan, jenis dan kualitas jalan.
Mengenali arus lalu lintas baik kendaraan bermotor maupun tidak bermotor,
arus manusia pejalan kaki dan lain-lain, tempat parkir dan daya tampung
yang ada.
7
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
Skema permasalahan lalulintas yang terjadi dan dugaan awal tentang
penyebabnya.
Identifikasi utilitas yang menggambarkan letak dan bentuk penampang dan
kondisi disekitar bangunan utilitas (dilengkapi dengan peta dan foto) yang
meliputi :
Jaringan listrik .
Jaringan telepon.
Jaringan gas.
Jaringan air bersih.
Jaringan air limbah.
Jaringan drainase.
Sistem pembuangan sampah serta lokasi TPS dan TPA.
Jaringan utilitas lain yang diperlukan.
Sanitasi perkotaan.
Identifikasi Kondisi Sosial-ekonomi Penduduk. Jumlah penduduk berdasarkan
jenis kelamin, struktur umur, struktur pendidikan, struktur agama, struktur
pekerjaan, kepadatan penduduk dan lain-lain, disusun dalam bentuk tabel,
diagram dan lain-lain yang dapat dibaca langsung serta mudah dianalisa. Selain
identifikasi penduduk standar, perlu diidentifikasi kondisi sosial ekonomi
masyarakat pesisir, yang memiliki karakteristik berbeda. Kondisi ekonomi juga
perlu dikaitkan dengan sektor-sektor perekonomian pesisir, adakah pola atau
kontribusi sumber daya pesisir terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
Identifikasi Struktur Kota. Mengenai pola umum pengembangan kota, orientasi
dan kedudukan wilayah perencanaan terhadap kota secara keseluruhan,
kedudukan wilayah perencanaan tersebut dalam struktur kota dan lain-lain yang
menampakan tingkat jenjang didalam kawasan kota serta hierarkhi pusat
pelayanan/pusat kegiatan, lengkap dengan wilayah administrasi hingga batas
wilayah kelurahan.
Identifikasi fasilitas pelayanan yang meliputi jenis, intensitas dan skala
pelayanan dari masing-masing fasilitas; antara lain fasilitas pendidikan,
kesehatan, peribadatan, perdagangan, olah raga dan rekreasi, bangunan-
bangunan umum dan fasilitas pemerintahan serta ruang terbuka hijau dan lain-
lain.
Identifikasi penggunaan lahan saat ini.
Pada proses survei ini agar dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di
wilayah perencanaan. Fungsi sosialisasi ini terutama dimaksudkan untuk
mengidentifikasi kondisi lapangan, baik potensi maupun permasalahan
berdasarkan masukan dari masyarakat secara langsung.
8
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
Keseluruhan identifikasi tersebut harus tampak secara jelas baik dalam peta
dengan skala 1 : 1.000 ataupun dalam deskripsi lain yang mudah terbaca,
sehingga dapat memberikan informasi yang informatif yang dapat dicetak pada
saat apapun sesuai dengan kebutuhan serta dapat pula dijadikan landasan bagi
pekerjaan selanjutnya.
Analisis Data
Kegiatan analisa data yang akan dilakukan terhadap data yang telah diperoleh dari
tahap survei, antara lain :
Review atau readjustment terhadap RTDR
Penyusunan klasifikasi kegiatan pemafaatan ruang
Pemilihan lokasi prioritas pengaturan
Kolaborasi dan kombinasi standar atau ketentuan terkait dengan aturan teknis
mencakup
Intensitas Pemanfaatan Ruang (KDB, KLB, KTB, KDH)
Tata Massa Bangunan (GS)
Arsitektur Kawasan
Analisis Struktur Ruang mencakup
Analisis Kependudukan (mengikuti pengembangan kawasan permukiman
tersusun)
Analisis Sistem Jaringan Pergerakan
Analisis Sistem Jaringan Utilitas Dan Fasilitas
Analisis Pola Ruang
Analisis Peruntukan Blok (daya dukung dan daya hambat ruang)
Analisis Kecenderungannya lokasi dan alokasi ruang
Analisis Deviasi Pola Ruang
Analisis kelembagaan tentang kewenangan, proses dan prosedur pembangunan
eksisting
Menyusun konsep penataan lingkungan (Urban Desain)
Menyusun Indikasi Program Pembangunan Jangka Menengah (5 Tahunan)
Menyusun Laporan Antara
c. Tahap Laporan Akhir
Tahap laporan akhir meliputi
Perumusan konsep penataan kawasan sekitar rusun berdasarkan kesepakatan
teknis dan hasil masukan pada forum diskusi
Perumusan prosedur penanganan kawasan yang mengatur ketentuan dan
mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang yang menyangkut aspek perijinan,
9
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
insentif dan disinsentif, sanksi, kelembagaan dan hal-hal yang menyangkut tertib
ruang.
Menyiapkan laporan akhir
8. SUMBER DAYA
8.1. Dana
Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh menggunakan
dana dari anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Melawi Tahun
Anggaran 2013.
8.2. Tenaga Ahli
Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a. Team Leader (Ahli Perencanaan Kota)
Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 Teknik Planologi (Perencanaan
Wilayah Dan Kota) dengan pengalaman 5 Tahun.
b. Tenaga Ahli Teknik Sipil dan GIS (Geographical Information System)
Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 Teknik Sipil 5 tahun memiliki
pengalaman bidang database, geografis wilayah, transportasi dan drainase.
c. Tenaga Ahli Arsitek (Urban Design)
Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 5 Tahun dengan pengalaman
bidang perancangan dan perencanaan kota.
d. Tenaga Ahli Lingkungan
Memiliki kualifikasi pendidikan S1 5 tahun dengan pengalaman bidang
penataan sanitasi lingkungan atau perencanaan kota.
e. Tenaga Ahli Sosial
Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 Sosial dengan pengalaman di
bidang pendampingan masyarakat dalam penataan ruang (perencanaan
kota dan wilayah)
Dalam penyusunan ini tenaga ahli tersebut dibantu oleh :
o 2 orang drafter autocad (STM/SMA/D1/D2 minimal 3 tahun)
o 1 orang operator komputer
o 3 orang Jasa Surveyor
9. OUTPUT
9.1. Hasil Laporan
10
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
Laporan yang diberikan oleh konsultan terdiri dari :
a. Laporan Pendahuluan meliputi :
Gambaran umum wilayah yang berisi potensi dan permasalahan.
Metode pendekatan, yang meliputi proses penyusunan, pelaksanaan
pekerjaan, penggunaan model dan penggunaan konsep;
Organisasi dan Program Kerja yang menjelaskan keterkaitan hubungan
kerja, koordinasi dan penjadwalan
Sistem Pelaporan, menjelaskan bentuk dan format laporan penyusunan
rencana pengembangan kawasan sekitar rusunawa.
b. Laporan Antara, berisi tentang
Kompilasi data hasil survei dan pengukuran
Analisis data hasil survei dan pengukuran, kolaborasi dan kombinasi
standar
Perumusan konsep dan skenario penataan pusat pelayanan kawasan dan
lingkungan.
Perumusan indikasi program pembangunan
c. Laporan Akhir
Merupakan laporan kemajuan setelah tersusunnya laporan antara yang telah
mendapat tanggapan atau masukan dari masyarakat dan instansi terkait.
Laporan ini ditulis secara sistematis dalam bentuk uraian deskripsi, skema dan
tabel-tabel yang dilengkapi dengan peta, gambar perencanaan dan Rencana
anggaran biaya (RAB) dari kegiatan-kegiatan yang diusulkan.
d. Album Peta
Album peta yang dihasilkan setidaknya memuat kondisi eksisting wilayah,
analisis peta dengan tema tertentu dan kegiatan yang akan dilakukan terkait
dengan pengembangan kawasan Kelurahan Bulusidokare. Peta ini berupa Peta
Daya dukung lingkungan, Pemilihan zona dan detail pengaturan zona
9.2. Teknik Penyajian Laporan
Teknik penyajian laporan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
a. Pengetikan 1,5 (satu setengah) spasi dengan kertas HVS putih polos.
b. Kulit buku warna putih dengan tulisan hitam.
c. Format penyajian :
Laporan Pendahuluan, bertuliskan Laporan Pendahuluan “Masterplan
Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh”, Berukuran A4 dengan jumlah 5
(lima) buku.
11
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
Laporan Antara bertuliskan Laporan Antara “Masterplan Kawasan
Permukiman Kota Nanga Pinoh” berukuran A3 dengan jumlah 8 (delapan)
buku.
Laporan Akhir bertuliskan Laporan Akhir Masterplan Kawasan Permukiman
Kota Nanga Pinoh berukuran A4 jumlah 10 (sepuluh) buku;
Laporan dibuat sesingkat mungkin, dan lebih memperbanyak informasi-
informasi yang lebih normatif (peta, tabel, diagram, dll).
Album Peta, berjumlah 5 (lima) buku album peta warna dengan skala peta
1 : 1.000 dengan CAD System. Penyajian peta pada kolom keterangan
dicantumkan nama Pemerintah Kabupaten Melawi (tidak dicantumkan nama
konsultan);
Menyerahkan seluruh hasil laporan kedalam bentuk bentuk compact disk
(CD) sebanyak 5 (lima) keping kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan.
10. POLA PELAKSANAAN PEKERJAAN
10.1. Peran Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh dilakukan Tim
Konsultan yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Melawi. Tim Konsultan yang
terdiri atas Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang akan bertugas sebagai tim
pelaksana penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh.
Pengguna jasa konsultansi Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota
Nanga Pinoh ini adalah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Melawi. Untuk pelaksanaan kegiatan penyusunan
Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh akan menunjuk Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan sebagai personil yang akan bertanggung jawab
secara teknis dan administrasi dalam kegiatan penyusunan Masterplan Kawasan
Permukiman Kota Nanga Pinoh.
Untuk pelaksanaan pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap proses
pelaksanaan kegiatan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh,
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan akan dibantu oleh Tim Teknis/Direksi Harian.
Tim Teknis/Direksi Harian yang beranggotakan beberapa personil dari BAPPEDA
serta Dinas/instansi terkait akan melakukan pengawasan terhadap kemajuan
pekerjaan dan hasil-hasil pekerjaan pada setiap tahapan pekerjaan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan teknis yang telah ditentukan.
10.2. Kewajiban Konsultan
12
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
Konsultan mempunyai kewajiban-kewajiban :
a. Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
pelaksanaan penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga
Pinoh dengan berdasarkan ketentuan perjanjian kerjasama yang telah
ditetapkan.
b. Konsultan berkewajiban menyusun pelaksanaan Penyusunan Masterplan
Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh berdasarkan ketentuan teknis
yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja.
c. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir setelah
Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh selesai
secara keseluruhan dan dapat diterima oleh pemberi tugas.
d. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan agar meminta bantuan Tim Teknis
kegiatan yang akan memberikan petunjuk dan pengarahan kepada konsultan
untuk mencapai hasil yang optimal. Tim Teknis tersebut dapat diminta
bantuannya pula untuk memberikan data guna mendukung kelancaran kerja
sejauh tidak membutuhkan biaya.
e. Konsultan wajib melakukan konsultasi, koordinasi, dan diskusi secara rutin
dan berkala (3 mingguan) dengan Tim Teknis dan/atau Pemberi Tugas.
f. Konsultan wajib mengadakan diskusi terbatas pada setiap tahap pekerjaan
dan seminar sebelum penyusunan Draft Rencana dan Rencana serta Album
Peta.
g. Dalam pelaksanaan diskusi terbatas dan forum seminar, konsultan wajib
menyediakan waktu untuk hadir dalam forum diskusi tersebut dan menyajikan
hasil pekerjaannya kepada peserta diskusi.
10.3. Alih Pengetahuan / Ketrampilan
Konsultan wajib melaksanakan alih pengetahuan dan ketrampilan di bidang
teknologi Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
penguasaan program CAD System/3D/Max,dll kepada staf BAPPEDA Kabupaten
Melawi.
10.4. Mekanisme dan Pengawasan Pekerjaan
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan kegiatan penyusunan Masterplan Kawasan
Permukiman Kota Nanga Pinoh , konsultan harus berkonsultasi dan berkoordinasi
dengan Tim Teknis/Direksi Harian Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman
Kota Nanga Pinoh. Perkembangan kemajuan pekerjaan konsultan akan
dituangkan dalam laporan kemajuan pekerjaan dan akan diperiksa secara rutin
dan berkala oleh Tim Teknis/Direksi Harian.
10.5. Waktu Penyelesaian Pekerjaan
13
Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh
Pekerjaan sebagaimana yang diuraikan diatas harus diselesaikan seluruhnya
dalam waktu 3 (tiga) bulan, atau waktu yang ditetapkan sesuai dengan hasil rapat
penjelasan umum terhitung sejak penandatanganan kontrak kerjasama.
MengetahuiKepala BAPPEDA
Selaku Pengguna Anggaran
TTD
Nanga Pinoh, April 2013
Kepala Bidang selaku
Pejabat Pembuat Komitmen
TTD
14