Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

19
KERANGKA ACUAN KERJA MASTERPLAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA NANGA PINOH 1. LATAR BELAKANG Penyediaan fasilitas permukiman di perkotaan terus meningkat sebagai implikasi dari aktivitas ekonomi kawasan yang tumbuh dan berkembang secara dinamis.. Meningkatnya aktivitas ekonomi tersebut secara tidak langsung diikuti dengan kecenderungan pertumbuhan penduduk yang meningkat secara signifikan di perkotaan. Kota Nanga Pinoh sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW) Kabupaten Melawi, menjadi kawasan yang berpotensi tumbuh dan berkembang secara pesat, dimana pola ruang wilayahnya masih didominasi perdagangan dan jasa. Perumahan sebagai kegiatan kedua yang mendominasi ruang wilayah Kota Nanga Pinoh dari tahun ke tahun terus dikembangkan. Dilihat dari keseluruhan jenis tipe fasilitas perumahan yang dikembangkan. Pola penyediaan fasilitas hunian yang tidak seimbang pada gilirannya menimbulkan permasalahan kawasan seperti munculnya permukiman padat penduduk, slum area, merebaknya bangunan kosong (kapling hunian yang belum laku) yang pada akhirnya menciptakan sebuah kesan penggunaan lahan yang tidak produktif dan efisien. Dengan adanya Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh ini diharapkan dapat menciptakan keserasian dan keseimbangan lingkungan, dan meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan dalam upaya memanfaatkan ruang secara optimal.

Transcript of Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Page 1: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

KERANGKA ACUAN KERJA

MASTERPLAN KAWASAN PERMUKIMANKOTA NANGA PINOH

1. LATAR BELAKANG

Penyediaan fasilitas permukiman di perkotaan terus meningkat sebagai implikasi dari

aktivitas ekonomi kawasan yang tumbuh dan berkembang secara dinamis..

Meningkatnya aktivitas ekonomi tersebut secara tidak langsung diikuti dengan

kecenderungan pertumbuhan penduduk yang meningkat secara signifikan di perkotaan.

Kota Nanga Pinoh sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW) Kabupaten Melawi, menjadi

kawasan yang berpotensi tumbuh dan berkembang secara pesat, dimana pola ruang

wilayahnya masih didominasi perdagangan dan jasa.

Perumahan sebagai kegiatan kedua yang mendominasi ruang wilayah Kota Nanga Pinoh

dari tahun ke tahun terus dikembangkan. Dilihat dari keseluruhan jenis tipe fasilitas

perumahan yang dikembangkan. Pola penyediaan fasilitas hunian yang tidak seimbang

pada gilirannya menimbulkan permasalahan kawasan seperti munculnya permukiman

padat penduduk, slum area, merebaknya bangunan kosong (kapling hunian yang belum

laku) yang pada akhirnya menciptakan sebuah kesan penggunaan lahan yang tidak

produktif dan efisien.

Dengan adanya Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh ini diharapkan

dapat menciptakan keserasian dan keseimbangan lingkungan, dan meningkatkan daya

guna dan hasil guna pelayanan dalam upaya memanfaatkan ruang secara optimal.

Selain itu dengan adanya Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

tersebut dapat membantu menetapkan prioritas pengembangan Kota Nanga Pinoh dan

menjadi pedoman bagi tertib pembangunan dan tertib pengaturan ruang secara rinci.

Bagi pemerintah akan menjadi acuan dalam pemberian perijinan, bagi masyarakat

dan pihak swasta merupakan acuan dalam pengembangan dan perencanaan pada

kawasan tersebut.

Kegiatan ini memerlukan informasi yang akurat sebagai sarana untuk menghasilkan

penilaian yang objektif terhadap penerapan Masterplan Kawasan Permukiman Kota

Nanga Pinoh. Dalam pelaksanaan Pengembangan Kawasan Permukiman dapat

dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti: fisik, sosial, ekonomi, budaya dan politik.

Dalam melakukan penilaian, metode pendekatan yang digunakan adalah salah

satunya dengan melakukan analisis daya dukung dan daya tampung ruang maupun

Page 2: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

infrastruktur, analisis proyeksi atau pertumbuhan, analisis hirarki masing-masing

bagian wilayah Kecamatan. Analisis tersebut digunakan untuk memperkirakan

kebutuhan ruang dan prasarana serta menentukan ketersediaan ruang dan hirarki

serta fungsi masing-masing bagian wilayah.

Analisis daya dukung ruang dan lahan, diarahkan untuk mengetahui seberapa besar

kapasitas ruang atau lahan untuk berbagai kegiatan. Analisis yang umumnya

digunakan adalah analisis kesesuaian lahan dan kemampuan lahan. Terdapat tiga

metode yang digunakan dalam menentukan kelas kemampuan lahan, yaitu metode

pemberian (description), metode pengharkatan (Scorring), dan metode

pembandingan (Matching).

Analisis proyeksi atau pertumbuhan, analisis ini digunakan untuk memperkirakan

jumlah penduduk dan perekonomian pada tahun tertentu. Proyeksi penduduk dan

perekonomian tersebut dianggap penting, karena kedua hal ini yang akan

berpengaruh terhadap penggunaan ruang di masa yang akan datang.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

2.1. Maksud

Maksud utama dari penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga

Pinoh adalah melakukan kajian untuk menghasilkan suatu pedoman penataan

berdasarkan pengkajian terhadap perkembangan kondisi lapangan, permasalahan

mutakhir yang ditemui dalam kondisi nyata, dan perubahan paradigma

pembangunan yang akan menjadi pedoman dalam pemanfaatan, pengendalian

ruang dan pengawasan pelaksanaan pengembangan dan pembangunan fisik

bagian wilayah Kecamatan untuk menjaga keseimbangan, keserasian, dan

kelestarian lingkungan.

Selain itu dapat menghasilkan dokumen Penataan Ruang yang berkualitas, yang

mencakup aspek fungsional, aspek ekologis, dan aspek visual, aspek sosial-

ekonomi, pada penyusunan “Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga

Pinoh”.

2.2. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan ”Masterplan Kawasan Permukiman Kota

Nanga Pinoh” ini adalah :

1. Menyiapkan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program

pembangunan perkotaan.

2. Menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan kawasan

dengan Rencana Detail Tata Ruang Kota Nanga Pinoh.

2

Page 3: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

3. Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan efisien.

4. Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan melalui pengendalian

program-program pembagunan.

5. Memberikan pedoman untuk pemberian advice planning, pengaturan

bangunan setempat, penyusunan rencana teknik ruang atau rencana tata

bangunan dan lingkungan.

Hal ini akan dicapai melalui sebagai berikut:

Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan melalui keserasian

dan keseimbangan fungsi dan intensitas penggunaan ruang bagian-bagian

wilayah Kecamatan.

Menciptakan kelestarian lingkungan baik lingkungan permukiman dan

kegiatan Kecamatan yang tercermin dalam pola intensitas penggunaan ruang

Kecamatan .

Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan yang merupakan upaya

pemanfaatan ruang secara optimal dengan penetapan sistem Kecamatan

melalui jenjang-fungsi pelayanan dan sistem jaringan Kecamatan.

Mengarahkan pembangunan wilayah bagian Kecamatan yang lebih tegas

dalam rangka upaya pengendalian pengawasan pelaksanaan pembangunan

fisik yang lebih terukur baik kualitas dan kuantitasnya.

Sasaran pekerjaan ini adalah tersusunnya dokumen Masterplan Kawasan

Permukiman Kota Nanga Pinoh dalam bentuk Laporan Akhir, dilengkapi dengan

Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta dan Analisa, Draft Rencana, dan album peta

3. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup kegiatan penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh terbagi

atas beberapa tahapan.

3.1 Lingkup Kegiatan

Lingkup pekerjaan meliputi penyusunan beberapa ketentuan teknis sebagai berikut:

a. Identifikasi potensi dan permasalahan kawasan

b. Identifikasi dampak kegiatan baru yang dapat ditimbulkan dari keberadaan

permukiman.

c. Identifikasi kondisi pola ruang kawasan sekitar permukiman.

d. Perumusan aturan teknis pengembangan kawasan yang mencakup

- Kegiatan pemanfaatan ruang (pola ruang)

- Intensitas lahan

- Tata Massa Bangunan

- Persyaratan minimum/tambahan

3

Page 4: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

- Aturan khusus

e. Perumusan implikasi dampak kegiatan penanganannya

f. Peran serta masyarakat dalam kegiatan Masterplan Kawasan Permukiman Kota

Nanga Pinoh.

3.2 Lingkup Lokasi

Lingkup lokasi Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh adalah

Kawasan yang berada dalam radius minimum 1000 m dari permukiman yang

dipertegas oleh batas fisik kawasan baik berupa jalan maupun saluran.

4. DASAR HUKUM

Dasar hukum bagi landasan penataan kawasan sekitar rusunawa adalah sebagai

berikut ;

Undang-undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Undang-undang No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah

Undang-undang No 26 Tahun 2007, Tentang Penataan-Ruang.

Undang-undang No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana

Undang-undang No 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air

Undang-undang No 38 Tahun 2004 Tentang Jalan

Undang-undang No 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Kawasan

Perkotaan

Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air

Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi.

Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2006 Tentang Jalan

Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 2005 Tentang Bangunan dan Gedung

Peraturan Pemerintah No16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah.

Peraturan Pemerintah No 99 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban

serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang

Permendagri Nomor 9 Tahun 1996, tentang Tata Cara Peran serta Masyarakat

Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah.

Permen PU. No 494 Tahun 2005 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengembangan Perkotaan

Permen Perumahan Rakyat No 1 Tahun 2009 Tentang Acuan Penyelenggaraan

Peningkatan Kualitas Perumahan.

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/PERMEN/M/2008 tentang

Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan Dan Permukiman

4

Page 5: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 34/PERMEN/M/2006 tentang

Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas

(PSU) Kawasan Perumahan;

5. PRINSIP DAN KETENTUAN TEKNIS

Prinsip dan ketentuan teknis penataan kawasan sekitar rusunawa adalah:

a. Dalam merumuskan konsep penataan kawasan mengacu pada Masterplan

Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh terkait.

b. Kebijaksanaan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh yang perlu

menjadi rujukan :

Rencana Struktur Dan Pola Pemanfaatan Ruang.

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Rencana Blok Pemanfaatan Ruang.

Rencana Amplop Ruang

c. Muatan materi yang menyangkut pengembangan blok, penetapan intensitas dan

tata massa bangunan harus dilengkapi dengan ilustrasi atau perspektif 3D

memudahkan pemahaman para regulator dan masyarakat

d. Dalam penyusunannya agar memperhatikan pelayanan umum yang telah keluarkan

oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Melawi

yang orientasinya adalah untuk kebutuhan pelayanan parsial (izin lokasi, IMB dll)

dengan pertimbangan perencanaan yang komprehensive. meskipun demikian

pelayanan tersebut harus tetap dikaji untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian

sesuai dengan skenario pengembangan yang direncanakan serta tetap

memperhatikan asas legalitas terhadap perijinan yang telah dikeluarkan.

e. Memperhatikan kebijaksanaan dan perencanaan sektoral yang direncanakan di

wilayah perencanaan.

f. Dalam proses penyusunannya agar melibatkan masyarakat secara maksimal, mulai

dari proses persiapan awal, survei/identifikasi potensi-masalah, penyusunan konsep

rencana dan penyusunan rencana akhir. Produk rencana yang dihasilkan

diharapkan mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat.

6. KONDISI DAN KARAKTERISTIK WILAYAH

Kawasan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh mencakup sebagian

wilayah administrasi kelurahan ……………………. dengan luas wilayah mencapai ±

…………… Ha, seperti terlihat pada gambar 1.

5

Page 6: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

Gambar 1. Delininasi Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

7. METODOLOGI

Metodologi penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh terbagi

dalam beberapa tahapan sebagai berikut :

a. Tahap Pendahuluan

Penyamaan teknis substansi antara penyedia jasa dengan tim supervisi

Koordinasi internal tenaga ahli dan tenaga pendukung

Menyusun rencana kerja

Menyusun metodologi pendekatan dan analisis

Menyiapkan Peta Dasar Kawasan

Menyiapkan kebutuhan data, persiapan survei (termasuk mobilisasi peralatan)

Merumuskan issu strategis yang menyangkut potensi dan permasalahan kawasan

Menyiapkan Laporan Pendahuluan Dan Bahan Presentasi (materi slide)

b. Tahap Antara

Tahap laporan antara mempunyai 3 (tiga) lingkup utama yaitu

6

Page 7: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

Survei dan Pengukuran

Pokok pekerjaan yang dilakukan meliputi kegiatan :

Sosialisasi kepada masyarakat di wilayah perencanaan serta aparat pemerintah

yang terkait. Kegiatan ini ditujukan untuk mendorong partisipasi masyarakat agar

aktif dalam proses penyusunan rencana tata ruang mulai dari tahap persiapan

sampai dengan tahap akhir pekerjaan.

Survei data instansional, berupa pengumpulan data atau perekaman dari

instansi-instansi. Hasilnya adalah uraian fakta dan informasi baik dalam bentuk

data angka atau peta mengenai keadaan wilayah perencanaan.

Pengukuran. Pada dasarnya merupakan upaya pemindahan situasi lapangan

terbaru kedalam format dua dimensi dengan dilengkapi data-data teknis yang

diperlukan.

Keluaran pekerjaan pengukuran meliputi :

Dimensi jalan dan saluran serta beberapa profil topografi yang diperlukan.

Up dating data-data yang diperlukan dalam perencanaan sesuai dengan

perkembangan fisik terbaru di wilayah perencanaan (peta dasar)

Pemetaan lokasi fasilitas umum dan bangunan-bangunan lain yang penting.

Mencantumkan hasil pengukuran secara lengkap.

Identifikasi tanah (dilengkapi dengan peta perkecilan 1 : 1.000) yang meliputi

kegiatan :

Penggunaan untuk setiap perpetakan tanah

Status pemilikan tanah secara garis besar tetapi jelas.

Keadaan tanah baik tentang kemiringan, daya dukung, struktur, kesuburan

dan lain-lain dalam kaitannya dengan kondisi fisik dasar.

Identifikasi bangunan yang meliputi :

Penggunaan bangunan.

Intensitas bangunan.

Tata Massa Bangunan

Arsitektur bangunan.

Identifikasi jaringan jalan (dilengkapi dengan peta dan foto situasi) yang meliputi

:

Fungsi setiap penggunaan jalan, mulai dari jalan arteri hingga jalan setapak

yang tidak mempunyai kejelasan bentuk.

Wewenang pengelolaan jalan baik jalan negara, propinsi sampai kejalan

desa, jalan milik pribadi atau perusahaan dan lain-lain.

Kondisi fisik jalan yang meliputi : lebar jalan, jenis dan kualitas jalan.

Mengenali arus lalu lintas baik kendaraan bermotor maupun tidak bermotor,

arus manusia pejalan kaki dan lain-lain, tempat parkir dan daya tampung

yang ada.

7

Page 8: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

Skema permasalahan lalulintas yang terjadi dan dugaan awal tentang

penyebabnya.

Identifikasi utilitas yang menggambarkan letak dan bentuk penampang dan

kondisi disekitar bangunan utilitas (dilengkapi dengan peta dan foto) yang

meliputi :

Jaringan listrik .

Jaringan telepon.

Jaringan gas.

Jaringan air bersih.

Jaringan air limbah.

Jaringan drainase.

Sistem pembuangan sampah serta lokasi TPS dan TPA.

Jaringan utilitas lain yang diperlukan.

Sanitasi perkotaan.

Identifikasi Kondisi Sosial-ekonomi Penduduk. Jumlah penduduk berdasarkan

jenis kelamin, struktur umur, struktur pendidikan, struktur agama, struktur

pekerjaan, kepadatan penduduk dan lain-lain, disusun dalam bentuk tabel,

diagram dan lain-lain yang dapat dibaca langsung serta mudah dianalisa. Selain

identifikasi penduduk standar, perlu diidentifikasi kondisi sosial ekonomi

masyarakat pesisir, yang memiliki karakteristik berbeda. Kondisi ekonomi juga

perlu dikaitkan dengan sektor-sektor perekonomian pesisir, adakah pola atau

kontribusi sumber daya pesisir terhadap perekonomian masyarakat sekitar.

Identifikasi Struktur Kota. Mengenai pola umum pengembangan kota, orientasi

dan kedudukan wilayah perencanaan terhadap kota secara keseluruhan,

kedudukan wilayah perencanaan tersebut dalam struktur kota dan lain-lain yang

menampakan tingkat jenjang didalam kawasan kota serta hierarkhi pusat

pelayanan/pusat kegiatan, lengkap dengan wilayah administrasi hingga batas

wilayah kelurahan.

Identifikasi fasilitas pelayanan yang meliputi jenis, intensitas dan skala

pelayanan dari masing-masing fasilitas; antara lain fasilitas pendidikan,

kesehatan, peribadatan, perdagangan, olah raga dan rekreasi, bangunan-

bangunan umum dan fasilitas pemerintahan serta ruang terbuka hijau dan lain-

lain.

Identifikasi penggunaan lahan saat ini.

Pada proses survei ini agar dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di

wilayah perencanaan. Fungsi sosialisasi ini terutama dimaksudkan untuk

mengidentifikasi kondisi lapangan, baik potensi maupun permasalahan

berdasarkan masukan dari masyarakat secara langsung.

8

Page 9: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

Keseluruhan identifikasi tersebut harus tampak secara jelas baik dalam peta

dengan skala 1 : 1.000 ataupun dalam deskripsi lain yang mudah terbaca,

sehingga dapat memberikan informasi yang informatif yang dapat dicetak pada

saat apapun sesuai dengan kebutuhan serta dapat pula dijadikan landasan bagi

pekerjaan selanjutnya.

Analisis Data

Kegiatan analisa data yang akan dilakukan terhadap data yang telah diperoleh dari

tahap survei, antara lain :

Review atau readjustment terhadap RTDR

Penyusunan klasifikasi kegiatan pemafaatan ruang

Pemilihan lokasi prioritas pengaturan

Kolaborasi dan kombinasi standar atau ketentuan terkait dengan aturan teknis

mencakup

Intensitas Pemanfaatan Ruang (KDB, KLB, KTB, KDH)

Tata Massa Bangunan (GS)

Arsitektur Kawasan

Analisis Struktur Ruang mencakup

Analisis Kependudukan (mengikuti pengembangan kawasan permukiman

tersusun)

Analisis Sistem Jaringan Pergerakan

Analisis Sistem Jaringan Utilitas Dan Fasilitas

Analisis Pola Ruang

Analisis Peruntukan Blok (daya dukung dan daya hambat ruang)

Analisis Kecenderungannya lokasi dan alokasi ruang

Analisis Deviasi Pola Ruang

Analisis kelembagaan tentang kewenangan, proses dan prosedur pembangunan

eksisting

Menyusun konsep penataan lingkungan (Urban Desain)

Menyusun Indikasi Program Pembangunan Jangka Menengah (5 Tahunan)

Menyusun Laporan Antara

c. Tahap Laporan Akhir

Tahap laporan akhir meliputi

Perumusan konsep penataan kawasan sekitar rusun berdasarkan kesepakatan

teknis dan hasil masukan pada forum diskusi

Perumusan prosedur penanganan kawasan yang mengatur ketentuan dan

mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang yang menyangkut aspek perijinan,

9

Page 10: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

insentif dan disinsentif, sanksi, kelembagaan dan hal-hal yang menyangkut tertib

ruang.

Menyiapkan laporan akhir

8. SUMBER DAYA

8.1. Dana

Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh menggunakan

dana dari anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Melawi Tahun

Anggaran 2013.

8.2. Tenaga Ahli

Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah :

a. Team Leader (Ahli Perencanaan Kota)

Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 Teknik Planologi (Perencanaan

Wilayah Dan Kota) dengan pengalaman 5 Tahun.

b. Tenaga Ahli Teknik Sipil dan GIS (Geographical Information System)

Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 Teknik Sipil 5 tahun memiliki

pengalaman bidang database, geografis wilayah, transportasi dan drainase.

c. Tenaga Ahli Arsitek (Urban Design)

Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 5 Tahun dengan pengalaman

bidang perancangan dan perencanaan kota.

d. Tenaga Ahli Lingkungan

Memiliki kualifikasi pendidikan S1 5 tahun dengan pengalaman bidang

penataan sanitasi lingkungan atau perencanaan kota.

e. Tenaga Ahli Sosial

Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 Sosial dengan pengalaman di

bidang pendampingan masyarakat dalam penataan ruang (perencanaan

kota dan wilayah)

Dalam penyusunan ini tenaga ahli tersebut dibantu oleh :

o 2 orang drafter autocad (STM/SMA/D1/D2 minimal 3 tahun)

o 1 orang operator komputer

o 3 orang Jasa Surveyor

9. OUTPUT

9.1. Hasil Laporan

10

Page 11: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

Laporan yang diberikan oleh konsultan terdiri dari :

a. Laporan Pendahuluan meliputi :

Gambaran umum wilayah yang berisi potensi dan permasalahan.

Metode pendekatan, yang meliputi proses penyusunan, pelaksanaan

pekerjaan, penggunaan model dan penggunaan konsep;

Organisasi dan Program Kerja yang menjelaskan keterkaitan hubungan

kerja, koordinasi dan penjadwalan

Sistem Pelaporan, menjelaskan bentuk dan format laporan penyusunan

rencana pengembangan kawasan sekitar rusunawa.

b. Laporan Antara, berisi tentang

Kompilasi data hasil survei dan pengukuran

Analisis data hasil survei dan pengukuran, kolaborasi dan kombinasi

standar

Perumusan konsep dan skenario penataan pusat pelayanan kawasan dan

lingkungan.

Perumusan indikasi program pembangunan

c. Laporan Akhir

Merupakan laporan kemajuan setelah tersusunnya laporan antara yang telah

mendapat tanggapan atau masukan dari masyarakat dan instansi terkait.

Laporan ini ditulis secara sistematis dalam bentuk uraian deskripsi, skema dan

tabel-tabel yang dilengkapi dengan peta, gambar perencanaan dan Rencana

anggaran biaya (RAB) dari kegiatan-kegiatan yang diusulkan.

d. Album Peta

Album peta yang dihasilkan setidaknya memuat kondisi eksisting wilayah,

analisis peta dengan tema tertentu dan kegiatan yang akan dilakukan terkait

dengan pengembangan kawasan Kelurahan Bulusidokare. Peta ini berupa Peta

Daya dukung lingkungan, Pemilihan zona dan detail pengaturan zona

9.2. Teknik Penyajian Laporan

Teknik penyajian laporan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :

a. Pengetikan 1,5 (satu setengah) spasi dengan kertas HVS putih polos.

b. Kulit buku warna putih dengan tulisan hitam.

c. Format penyajian :

Laporan Pendahuluan, bertuliskan Laporan Pendahuluan “Masterplan

Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh”, Berukuran A4 dengan jumlah 5

(lima) buku.

11

Page 12: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

Laporan Antara bertuliskan Laporan Antara “Masterplan Kawasan

Permukiman Kota Nanga Pinoh” berukuran A3 dengan jumlah 8 (delapan)

buku.

Laporan Akhir bertuliskan Laporan Akhir Masterplan Kawasan Permukiman

Kota Nanga Pinoh berukuran A4 jumlah 10 (sepuluh) buku;

Laporan dibuat sesingkat mungkin, dan lebih memperbanyak informasi-

informasi yang lebih normatif (peta, tabel, diagram, dll).

Album Peta, berjumlah 5 (lima) buku album peta warna dengan skala peta

1 : 1.000 dengan CAD System. Penyajian peta pada kolom keterangan

dicantumkan nama Pemerintah Kabupaten Melawi (tidak dicantumkan nama

konsultan);

Menyerahkan seluruh hasil laporan kedalam bentuk bentuk compact disk

(CD) sebanyak 5 (lima) keping kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan.

10. POLA PELAKSANAAN PEKERJAAN

10.1. Peran Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh dilakukan Tim

Konsultan yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Melawi. Tim Konsultan yang

terdiri atas Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang akan bertugas sebagai tim

pelaksana penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh.

Pengguna jasa konsultansi Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota

Nanga Pinoh ini adalah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Kabupaten Melawi. Untuk pelaksanaan kegiatan penyusunan

Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh akan menunjuk Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan sebagai personil yang akan bertanggung jawab

secara teknis dan administrasi dalam kegiatan penyusunan Masterplan Kawasan

Permukiman Kota Nanga Pinoh.

Untuk pelaksanaan pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap proses

pelaksanaan kegiatan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh,

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan akan dibantu oleh Tim Teknis/Direksi Harian.

Tim Teknis/Direksi Harian yang beranggotakan beberapa personil dari BAPPEDA

serta Dinas/instansi terkait akan melakukan pengawasan terhadap kemajuan

pekerjaan dan hasil-hasil pekerjaan pada setiap tahapan pekerjaan sesuai

dengan ketentuan dan persyaratan teknis yang telah ditentukan.

10.2. Kewajiban Konsultan

12

Page 13: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

Konsultan mempunyai kewajiban-kewajiban :

a. Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap

pelaksanaan penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga

Pinoh dengan berdasarkan ketentuan perjanjian kerjasama yang telah

ditetapkan.

b. Konsultan berkewajiban menyusun pelaksanaan Penyusunan Masterplan

Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh berdasarkan ketentuan teknis

yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja.

c. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir setelah

Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh selesai

secara keseluruhan dan dapat diterima oleh pemberi tugas.

d. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan agar meminta bantuan Tim Teknis

kegiatan yang akan memberikan petunjuk dan pengarahan kepada konsultan

untuk mencapai hasil yang optimal. Tim Teknis tersebut dapat diminta

bantuannya pula untuk memberikan data guna mendukung kelancaran kerja

sejauh tidak membutuhkan biaya.

e. Konsultan wajib melakukan konsultasi, koordinasi, dan diskusi secara rutin

dan berkala (3 mingguan) dengan Tim Teknis dan/atau Pemberi Tugas.

f. Konsultan wajib mengadakan diskusi terbatas pada setiap tahap pekerjaan

dan seminar sebelum penyusunan Draft Rencana dan Rencana serta Album

Peta.

g. Dalam pelaksanaan diskusi terbatas dan forum seminar, konsultan wajib

menyediakan waktu untuk hadir dalam forum diskusi tersebut dan menyajikan

hasil pekerjaannya kepada peserta diskusi.

10.3. Alih Pengetahuan / Ketrampilan

Konsultan wajib melaksanakan alih pengetahuan dan ketrampilan di bidang

teknologi Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

penguasaan program CAD System/3D/Max,dll kepada staf BAPPEDA Kabupaten

Melawi.

10.4. Mekanisme dan Pengawasan Pekerjaan

Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan kegiatan penyusunan Masterplan Kawasan

Permukiman Kota Nanga Pinoh , konsultan harus berkonsultasi dan berkoordinasi

dengan Tim Teknis/Direksi Harian Penyusunan Masterplan Kawasan Permukiman

Kota Nanga Pinoh. Perkembangan kemajuan pekerjaan konsultan akan

dituangkan dalam laporan kemajuan pekerjaan dan akan diperiksa secara rutin

dan berkala oleh Tim Teknis/Direksi Harian.

10.5. Waktu Penyelesaian Pekerjaan

13

Page 14: Kak Masterplan Permukiman Ng.pinoh

Kerangka Acuan Kerja (KAK)Masterplan Kawasan Permukiman Kota Nanga Pinoh

Pekerjaan sebagaimana yang diuraikan diatas harus diselesaikan seluruhnya

dalam waktu 3 (tiga) bulan, atau waktu yang ditetapkan sesuai dengan hasil rapat

penjelasan umum terhitung sejak penandatanganan kontrak kerjasama.

MengetahuiKepala BAPPEDA

Selaku Pengguna Anggaran

TTD

Nanga Pinoh, April 2013

Kepala Bidang selaku

Pejabat Pembuat Komitmen

TTD

14