KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu...

13
KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Oleh: HEGAR RIA NORAMA SURUGALLANG D 500 130 125 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu...

Page 1: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU

DI KABUPATEN KLATEN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

Oleh:

HEGAR RIA NORAMA SURUGALLANG

D 500 130 125

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

i

HALAMAN PERSETUJUAN

KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU

DI KABUPATEN KLATEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

HEGAR RIA NORAMA SURUGALLANG

D 500 130 125

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Rois Fatoni S.T, M.Sc, Ph.D

NIK. 892

Page 3: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

ii

HALAMAN PENGESAHAN

KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU

DI KABUPATEN KLATEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HEGAR RIA NORAMA SURUGALLANG

D 500 130 125

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Jumad, 13 Mei 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Rois Fatoni, S.T, M.Sc, Ph.D (……..………………….)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Ir. AM Fuadi, M.T. (……..………………….)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Hamid Abdillah, M.T. (……..………………….)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan Fakultas Teknik

Ir. H. Sri Sunarjono., M.T.,Ph.D

NIK. 682

Page 4: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 3 November

2017

Penulis

HEGAR RIA NORAMA S

D 500 130 125

Page 5: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

1

KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU

DI KABUPAEN KLATEN

Abstrak

Tungku merupakan alat yang mempunyai kinerja maksimal proses

pembuatan tahu dari kedelai hingga menjadi tahu siap jual. Tetapi

keyataannya proses kerja tungku dari awal api menyala hingga api mati,

produksi tahu telah selesai jauh sebelum api mati sendiri. Sehingga

penggunaan bahan bakar dari tungku tersebut tidak efisien. Perebusan

menggunakan (steam) boiler dapat meningkatkan efisiensi energy,

meningkatkan kapasitas poduksi, menghindari kerak yang terjadi di bak

pemasak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja tungku

tradisional dan boiler, mengetahui efisiensi energi tungku dengan boiler.

Perbandingan bahan bakar penggunaan tungku tradisional lebih besar 1%

dibandingkan penggunaan boiler dan penggunaan boiler lebih

menguntungkan Rp.79.800,- /100kg dibandingkan tungku.

Kata Kunci: Tungku, (steam) boiler, tahu

Abstract

Furnace is a tool that has the maximum performance of the process of

making tofu from soybean until it becomes ready to sell. But the fact that

the furnace works from the beginning of the fire burns until the fire dies,

the tofu production has been completed long before the flames die alone.

So the use of fuel from the furnace is inefficient. Boiling using boiler can

improve energy efficiency, increase production capacity, avoid crust in

baker. The purpose of this research is to know the performance of

traditional furnace and boiler, to know the energy efficiency of furnace

with boiler. Comparison of traditional furnace fuel use is greater 1% than

boiler use and boiler use is more advantageous Rp.79.800,- /100kg

compared to furnace.

Keywords: Furnace, (steam) boiler, tofu

1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk yang terus meningkat

menyebabkan perkembangan industri dan konsumsi energi dunia meningkat.

Seiring berjalannya waktu, tungku masuk pada masa kejayaan di industri kecil

seperti industri tahu untuk pemanfaatan panas menggunakan arang. Tungku

ini merupakan alat penting yang mempunyai kinerja maksimal proses

Page 6: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

2

pembuatan tahu dari kedelai hingga menjadi tahu siap jual. Tetapi

keyataannya proses kerja tungku yang maksimal dari awal api menyala hingga

api mati produksi tahu telah selesai jauh dari api yang telah mati sendiri.

Sehingga penggunaan bahan bakar dari tungku tersebut tidak efisien, selain itu

pada proses perebusan yang secara langsung dengan bahan bakar kayu

mengakibatkan banyak mengeluarkan asap yang dapat berpengaruh pada rasa

tahu (Hakim L, 2015).

Steam boiler merupakan alat berbentuk seperti bejana yang digunakan

untuk memproduksi steam. Steam sangat umum dalam dunia industri yaitu

sebagai media pemanas dalam industri skala kecil hingga sebagai penggerak

turbin pada skala besar unit pembangkit listrik berkapasitas puluhan

megaWatt (Smith, 2005).

Panas yang dihasilkan dari boiler berkemampuan membebaskan energi

panas yang besar, pindah panas yang cepat, bersih, suhu stabil sesuai tekanan

dan mudah diatur sehingga tidak over heating (Furqon, 2012).

2. METODE

Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu

Bak

pencucian

Bak perendaman Mesin penggiling

Penyaringan

Pemotongan

Tungku masak Alat pencetak

Tahu

kedelai

Bubur kedelai Larutan Asam

Bak penampungan

Ampas

Tahu

Sari kedelai

Bak Kotoran

Page 7: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

3

Bahan baku berupa kedelai dengan kualitas terbaik dicuci hingga

bersih dan direndam dalam air selama ±2-3 jam. Kemudian kedelai masuk ke

mesin penggiling sampai menjadi bubur kedelai dan dipindahkan dalam

tungku pemasak. Selanjutnya bubur kedelai dimasak dengan tungku

pembakaran selama ±20 menit. setelah itu bubur kedelai yang telah dimasak

kemudian disaring dengan kain belacu yang bertujuan memisahkan ampas dan

sari kedelai sehingga ampas yang sudah diperas dipindahkan dalam ember

penampungan untuk dijual pada pihak peternak sebagai pakan ternak. Sari

kedelai yang sudah ditampung dipindahkan pada bak penggumpalan dimana

bak sari kedelai ini akan ditambahkan dengan larutan asam (air jeruk/cuka)

dan didiamkan selama 1 hari, penambahan air asam ini bertujuan agar sari

kedelai menggumpal. Gumpalan dari sari kedelai dipindahkan dalam kotak

pengepresan yang sudah dilapisi kain belacu kemudian gumpalan tersebut

ditekan agar air yang masih ada keluar dan gumpalan menjadi padat (tahu).

Kemudian tahu dipotong sesuai permintaan dan dipasarkan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data yang di dapat dari pabrik tahu di Klaten yang menggunakan

Tungku

Dari data yang telah diambil dari sumber berita yaitu pemilik pabrik tahu

dengan menggunakan tungku tradisional diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1 Data Perbandingan Biaya Produksi menggunakan Tungku

Tradisional

No Pemilik Kapasitas

(kg/hari) Jumlah Karyawan

Bahan Bakar/Hari Total/Hari

(Rp) Kayu

(Rp)

Listrik

(Rp)

Solar

(Rp)

1 Glondor 100 3 (@Rp40.000) 7.000 2.500 8.000 137.500

2 Tumiyasih 70 3 Orang (@40.000) 7.000 4.500 - 131.500

3 Untung 100 3 (@Rp40.000) 7.000 6.400 - 133.400

Kapasitas Rata-rata 90 Total pengeluaran/hari 402.400

Page 8: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

4

3.2 Data yang di dapat dari pabrik tahu di Klaten yang menggunakan

Boiler

Dari data yang telah diambil dari sumber berita yaitu pemilik pabrik tahu

dengan menggunakan tungku tradisional diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 2 Data Perbandingan Biaya Produksi Pabrik Tahu Menggunakan

Boiler

No Pemilik Kapasitas

(kg/hari) Jumlah Karyawan

Bahan

Bakar/Hari Total/Hari

(Rp) Kayu

(Rp)

Listrik

(Rp)

1 Jiran 100 3 (@Rp40.000) 7.000 7.500 134.500

2 Hanto 150 4 Orang (@40.000) 7.000 10.000 122.000

3 Haryanto 100 3 (@Rp40.000) 7.000 10.000 137.000

Kapasitas Rata-rata 117 393.500

3.3 Analisis Data

3.3.1 Biaya produksi

Total biaya produksi yang harus dikeluarkan setiap harinya untuk

memenuhi kebutuhan pabrik adalah sebagai berikut:

3.3.1.1 Tungku tradisional

Tabel 3 Data Biaya Produksi Pabrik Tahu (Tungku)

Bpk. Glondor

(100 kg)

Ibu. Tumiyasih

(70 kg)

Bpk. Untung (100

kg) Rata-rata

Biaya

bahan baku Rp 740.000/hari Rp 518.000/hari Rp 740.000/hari Rp 444.000/hari

Biaya

operasional Rp 168.500/hari Rp 137.500/hari Rp 168.300/hari Rp 158.100/hari

Harga jual Rp 1.155.000/hari Rp 875.000/hari Rp 1.155.000/hari Rp 1.061.667/hari

keuntungan Rp 246.500 Rp 219.500 Rp 246.700 Rp 237.567

Keuntunga

n/100 kg

Rp 246.500

Rp. 243.600

Rp 246.700

Rp. 245.600

Page 9: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

5

3.3.1.2 Boiler

Tabel 4 Data Biaya Produksi Pabrik Tahu (boiler)

Bpk. Jiran (100

kg)

Bpk. Hanto (150

kg)

Bpk. Haryanto

(100 kg) Rata-rata

Biaya bahan

baku

Rp 740.000/hari Rp 1.110.000/hari Rp 740.000/hari Rp 863.333/hari

Biaya

operasional

Rp 162.500/hari Rp 259.000/hari Rp 165.000/hari Rp 195.500/hari

Harga jual Rp 1.236.000/hari Rp 1.854.500 /hari Rp 1.224.000/hari Rp 1.438.167/hari

keuntungan Rp 333.500 Rp 485.500 Rp 319.000 Rp 397.334

Keuntungan/

100 kg

Rp 333.500

Rp 323.700

Rp 319.000

Rp. 325.400

Dari literature yang didapat, pada table merupakan perbandingan

tanpa uap boiler dan dengan uap boiler pada industri mitra di Desa

Banyukuning RT 04/RW 04 Kecamatan Bandungan, Semarang, Jawa

tengah. Telah dilakukan uji coba produksi tahu perbandingan tersebut

(Sudarman, Suwahyo, 2015):

Tabel 5 Perbandingan Produksi Tahu Tanpa Ketel Uap dan Dengan Ketel Uap

Indikator Tanpa Ketel Uap Dengan Ketel Uap Keterangan

Volume Panci 4x100 ltr =400 ltr 2 x 300 ltr = 600 ltr 50% Lebih Banyak

Waktu Memasak 60 Menit 30 Menit 50% Lebih Hemat

Jeda Waktu

Pemanasan 60 Menit 20 Menit

66% Lebih Cepat

Jumlah Bahan Bakar 1 m3 2/3 m3 33% Lebih Hemat

Biaya Produksi

(Bahan Bakar) Rp 75.000,- Rp 50.000,-

33% Lebih Hemat

Kualitas Tahu

Kemungkinan Sangit

(ada asap)

Bebas Sangit (tidak

ada asap)

Kualitas dan Rasa

Lebih Enak

3.3.2 Perbandingan Kapasitas

Perbandingan kapasitas ditinyau atas dasar pernyataan sang pemilik pabrik

tahu, dimana kapasitas pabrik tahu tersebut adalah:

Page 10: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

6

Tabel 6 Kapasitas kedelai pabrik tahu ( Tungku ) per hari

Pemilik Pabrik Glondor Tumiyasih Untung

Kapasitas

kedelai 100 kg 70 kg 100 kg

Tabel 7 Kapasitas kedelai pabrik tahu ( Boiler ) per hari

Pemilik Pabrik Jiran Hanto Haryanto

Kapasitas

kedelai 100 kg 150 kg 100kg

Dari data table (3.6 dan 3.7) kapasitas pabrik menggunakan tungku

dan menggunakan boiler terjadi perbedaan. Pada pabrik tahu yang

menggunakan Boiler cenderung memiliki kapasitas produksi per hari lebih

banyak bila dibandingkan dengan pabrik yang menggunakan tungku. Hal

itu disebabkan karena pada pemasakan, yang menggunakan boiler lebih

cepat dalam perebusannya. Pada pabrik yang menggunakan tungku, dalam

sekali pemasakan memerlukan sekitar 1 jam untuk menjadi tahu,

sedangkan pada pabrik yang menggunakan boiler sekitar 30 menit untuk

menjadi tahu. Pada pemasakan tahu yang menggunakan tungku, waktu

yang lama terjadi pada pemasakan bubur kedelai, sekitar 20-25 menit

untuk mencapai panas yang merata. Ada panas yang hilang pada

pemanasan menggunakan tungku, itu dilihat pada udara disekitar tungku

yang terasa panas. Sedangkan pada pabrik yang menggunakan boiler,

panas yang hilang hanya terjadi pada sekitar bahan bakar untuk boiler dan

memerlukan waktu yang lama (banyak air) pada saat pemanasan awal air

yang ada pada boiler.

3.3.3 Bahan Baku

Dari bahan baku, tergantung dari pasokan yang ada. Biasanya

menggunakan kedelai lokal. Bila pasokan lokal tidak memenuhi maka

pabrik tahu menggunakan produk dari import, yang biasanya diimport dari

Amerika. Dari pabrik tahu yang menggunakan tungku dan boiler sama

saja, mereka memilih produk yang dari lokal daripada yang dari import.

Bila dilihat dari segi harga, kedelai sangat fluktuatif. Saat saya melakukan

Page 11: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

7

wawancara terhadap pemilik pabrik, harga saat itu untuk kedelai lokal

berkisar pada harga Rp. 7.400/kg dan untuk harga dari kedelai import

Amerika berkisar pada harga Rp. 7.500/kg. Terjadi perbedaan Rp.100/kg

pada harga bahan baku. Terkadang para pemilik pabrik tahu mencampur

kedelai import dan kedelai lokal. Dan biasanya, yang sering menggunakan

kedelai import adalah pabrik tahu yang menggunakan boiler karena

biasanya mempunyai kapasitas yang cukup besar dan untuk memperoleh

bahan baku lokal yang cukup sulit bila tidak pada musimnya. Bila dilihat

dari presentase biaya yang dikeluarkan pabrik tahu, bahan baku berada

diurutan yang pertama atau yang paling besar, maka harus ada pemilihan

yang bijak agar menekan angka pengeluaran.

3.3.4 Karyawan

Cara menggaji karyawan sangat bervariatif. Biasanya gaji karyawan

tergantung dari keahlian atau pekerjaan yang dilakukan, keahlian seperti

tenaga laki-laki akan lebih besar dibandingkan tenaga peremuan yang

pekerjaannya tidak terlalu berat. Sedangkan cara menggajinya dihitung

permasakan sehingga jika dirata-rata gaji seorang pekerja adalah Rp 35.000

sampai Rp 40.000 per hari.

3.3.5 Bahan Bakar

Dari survai secara langsung kepada pemilik pabrik tahu, didapat presentase

bahan bakar yang digunakan sebagai berikut:

Tabel 8 Presentase Bahan Bakar Pabrik Tahu ( Tungku)

Pemilik Pabrik Glondor Tumiyasih Untung

Presentase bahan

bakar 4,6 4,2 4,6

Tabel 9 Presentase Bahan Bakar Pabrik Tahu ( Boiler)

Pemilik Pabrik Jiran Hanto Haryanto

Presentase bahan

bakar 3,9 3,6 3,9

Page 12: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

8

Dari hasil diatas didapat model pabrik tahu yang menggunakan

tungku konsumsi bahan bakarnya lebih banyak daripada model boiler. Hal

itu disebabkan karena adanya banyak panas yang hilang dari model tungku.

Pada model tungku, setiap tungku mempunyai dapur sendiri-sendiri

sehingga panas yang hilang lebih banyak bila dibandingkan dengan model

boiler karena pada boiler dapur hanya jadi satu saja. Selain itu, waktu yang

digunakan dalam pemasakan tahu yang menggunakan model tungku juga

lebih lama bila dibandingkan dengan model boiler, sehingga konsumsi

bahan bakar juga akan semakin meningkat. Kalau masalah bahan bakar

yang digunakan, semua pabrik yang disurvai menggunakan sekam kayu.

3.3.6 Konversi

Tabel 10 Pendapatan penjualan/kg ( Tungku)

Pemilik Pabrik Glondor Tumiyasih Untung

Penjualan/kg (Rp) 1.148.000 847.000 1.148.000

Tabel 11 Pendapatan penjualan/kg ( Steam Boiler)

Pemilik Pabrik Jiran Hanto Haryanto

Penjualan/kg (Rp) 1.250.000 1.854.500 1.224.000

Dari table diatas dapat dilihat bahwa penjualan tahu per kg

menggunakan sistem boiler dan tungku terjadi perbedaan. Hasil yang

didapat dari penjualan menggunakan model boiler lebih besar daripada

yang dihasilkan menggunakan model tungku tradisional. Hal itu bisa

disimpulkan bahwa pada penggunaan steam boiler mempunyai konversi

dari kedelai menjadi tahu lebih besar dari pada tungku tradisional.

4 PENUTUP

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

1) Waktu pemasakan dengan tungku membutuhkan waktu 60 menit

sedangkan dengan boiler hanya membutuhkan waktu 40 menit.

2) Penggunaan steam boiler akan menekan pengeluaran biaya pada bahan

bakar yang digunakan yaitu pada tungku sebesar 4,5% dan pada boiler

sebesar 3,8%.

Page 13: KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN … · Gambar 1 Diagram Blok Proses Pembuatan Tahu Bak pencucian Bak perendaman Mesin penggiling Penyaringan Pemotongan Alat pencetak

9

3) Keuntungan yang diperoleh dari metode steam boiler setiap harinya lebih

besar daripada tungku tradisional.

4) Konversi yang dihasilkan steam boiler lebih besar daripada tungku

tradisional.

DAFTAR PUSTAKA

Furqon, M. (2012). Fluidizebed Sirkulasi Batu Bara Kalori Rendah Untuk

Menghasilkan Efisiensi Pembakaran, VI(2), 157–163.

Hakim L, S. P. (2015). Rancang Bangun Ketel Uap Mini Dengan Pendekatan

Standar SNI Berbahan Bakar Cangkang Sawit. APTEK, 7 (Januari), 1–8.

Smith, R. (2005). Chemical Process Design and Integration. (L. John Wiley &

Sons, Ed.). University of Manchester. Retrieved from

http://dl.irpdf.com/ebooks/Part10/www.irpdf.com%284512%29.PDF

Sudarman, Suwahyo, S. (2015). Penerapan Ketel Uap pada Industri Pengolahan

Tahu Untuk Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas Produk, 13, 71–78.