ELIMINASI URINE (BAK).ppt

73

Transcript of ELIMINASI URINE (BAK).ppt

  • ELIMINASI URINE (BAK) ADALAHPENGELUARAN (PENGElUARAN) MELALUI SALURAN KENCING BERUPA URINE TUBUH DIBERSIHKAN DARI BAHAN-BAHAN YANG MELEBIHI KEBUTUHAN BADAN DARI PRODUK BUANGAN (KOTORAN)

  • SECARA GARIS BESAR STRUKTUR SISTEM PERKENCINGAN TERDIRI DARI :GINJAL : MELAKUKAN 2 FUNGSI UTAMAMENGEKSRESIKAN SEBAGIAN TERBESAR PRODUKSI AKHIR METABOLISME TUBUH BERUPA URINEMENGATUR KONSENTRASI GARAM DALAM DARI KESEIMBANGAN ASAM BASA, DARAH SERTA KESEIMBANGAN CAIRANURETER : BERFUNGSI MENYALURKAN URINE DARI GINJAL KE KANDUNG KENCING

  • KANDUNG KENCING BERFUNGSI :SEBAGAI RESERVOIR DARI URINE YANG DIPRODUKSI TERUS MENERUS DARI KEDUA GINJALMENCEGAH TERJADINYA REFLUK YAITU ALIRAN BALIK URINE DARI BULI-BULI KE SISTEM URETER DAN GINJAL

    URETHRA DAN SPRINGTER BERFUNGSI MENGELUARKAN URINE DARI KANDUNG KENCING

  • FUNGSI SISTEM PERKENCINGAN YANG NORMALPENDERITA DAPAT KENCING SPONTAN PRODUKSI URINE : 1 CC/KG/JAM ATAU 50 60/JAMKARAKTERISTIK URINE NORMAL : WARNANYA BENING ORANGE, PUCAT, TANPA ENDAPAN, BAUNYA TAJAM.PEMERIKSAAN LABORATORIUM :BERAT JENIS URINE : 1000 1025 PH = 6URINE LENGKAP DALAM BATAS-BATAS NORMALBUN.S. CREATINE DALAM BATAS NORMAL

  • URINEHASIL DARI PENYARINGAN DARAH DI GINJAL, DIMANA AMPAS-AMPAS PERTUKARAN IKUT TERSARING DAN DIKELUARKAN OLEH TUBUH MELALUI SALURAN KENCING

  • ISI URINE96 % AIRAMPAS-AMPAS PERTUKARAN ZATUREUMKREATININACIDUM URICUMBEBERAPA MACAM GARAMUROCHROM, MEMBERI WARNA URINE

  • YANG PERLU DI OBSERVASI PADA URINE/DIKAJI ADALAHBANYAKNYAFREKUENSIWARNAJERNIHNYABAUNYAKEADAAN YANG LUAR BIASA

  • Faktor yang mempengaruhi eleminasi urine1. Diet dan Asupan tipe makanan seperti protein dan natrium dpt menentukan jumlah urine yang dibentuk, kopi dapat meningkatkan pembentukan urine.2. Respons Keinginan Awal untuk berkemih Kebiasaan mengabaikan keinginan berkemih dapat menimbulkan urine banyak tertahan di VU shg mempengarhi ukuran VU dan jumlah Urine .3. Gaya Hidup Perubahan Gaya Hidup mempengaruhi ketersediaan fasilitas toilet

  • 4.Stres Psikologis Meningkatnya stres dapat mengakibatkan seringnya frekwensi berkemih krn sensifitas untuk keinginan berkemih dan jmlh urine yg diproduksi5.Tingkat aktivitas eleminasi urine membutuhkan tonus otot VU yang baik utuk fungsi spinkter yang didapatkan dengan beraktivitas.

  • 6.Tingkat perkembangan Tumbang mempengaruhi pola berkemih7. Kondisi penyakit kondisi penyakt tertentu mis. Peny DM mempengaruhi produksi urine.8. Sosiokultural Budaya /kultur masyarakat yang melarang buang air kecil ditempat tertentu.

  • 9.Kebiasaan seseorang kebiasaan berkemih di toilet mengalami kesulitan berkemih melalui urinal/pot bila dalam keadaan sakit.10.Tonus otot Tonus otot yang berperan dalam berkemih

  • 11. Pembedahanefek pembedahan dapat menurunkan filtrasi glomerulus yang dapat menyebabkan penurunan julmah produksi urine karena dampak dari pemberian obat anestesi.12. Pengobatanefek pengobatan menyebabkan peningkatan atau penurunan jumlah urine. Misalnya, pemberian diuretik dapat meningkatkan jumlah urine, sedangkan pemberian obat antikohnergik atau antihipertensi dapat menyebabkan retensi urine

  • 13. Pemeriksaan Diagnostikprosedur diagnostik yang berhubungan dengan tindakan pemeriksaan saluran kemih seperti intravenous pyelogram (IVP), dengan membatasi jumlah asupan dapat mempengaruhi produksi urine kemudian, tindakan sistokopi dapat menimbulkan edema lokal pada uretra yang dapat mengganggu pengeluaran urine

  • Masalah kebutuhan Eiminasi UrineRetensi urine

    merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan isinya, sehingga menyebabkan distensi dari vesika urinaria atau retensi urine dapat pula merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap.

  • Kandungan urine normal dalam vesika urinaria adalah sebesar 250-450 ml, dan sampai batas jumlah tersebut urine merangsang refleks untuk berkemih dalam keadaan distensi. Versika urinaria dapat menampung sebanyak 3000-4000 ml urineTanda tanda klinis pada retensiKetidaknyamanan daerah pubisDistensi vesika urinariaKetidaksanggupan untuk berkemih

  • Sering berkemih saat vesika urinaria berisi sedikit urine (25-50 ml)Ketidakseimbangan jumlah urine yang dikeluarkan dengan asupannya Meningkatnya keresahan dan keinginan berkemihAdanya urine sebanyak 3000-4000 ml dalam kandung kemih

  • Penyebab Operasi pada daerah abdomen bawah, pelvis vesika urinariaTrauma sumsum tulang belakangTekanan uretra yang tinggi disebabkan oleh otot detrusor yang lemahSfingter yang kuatSumbatan (striktur uretra dan pembesaran kelenjar prostat)

  • Inkontinensia Urine

    Inkontinensia Urine adalah ketidakmampuan otot sfingter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine secara umum. Penyebab dari inkontinensia proses penuaa, pembesaran kelenjar prostat. Penurunan kesadaran dan penggunaan obat narkotik atau sedatif inkontinensia urine terdiri atas

  • 1. Inkontinensia DoronganInkontinensia dorongan merupakan keadaan di mana seseorang mengalami pengeluaran urine tanpa sadar, terjadi segera setelah merasa dorongan yang kuat untuk berkemih Kemungkinan penyebabPenurunan kapasitas kandung kemihIritasi pada reseptor regangan kandung kemih yang menyebabkan spasme (infeksi saluaran kemih)

  • Minum alkohol atau kafeinPeningkatan cairan Peningkatan konsentrasi urineDistensi kandung kemih yang berlebihan

    Tanda-tanda inkontinensia doronganSering miksi (miksi lebih dari 2 jam sekali)Spasme kandung kemih

  • 2. Inkontinensia Total Inkontinensia total merupakan keadaaan di mana seseorang mengalami pengeluaran urine yang terus menerus dan tidak dapat diperkirakan

    Kemungkinan penyebabDisfungsi neurologisKontraksi independen dan refleks detrusor karena pembedahan

  • Trauma atau penyakit yang mempengaruhi saraf medula spinalis FistulaNeuropati

    Tanda-tanda inkontinensia totalAliran konstan yang terjadi pada saat tidak diperkirakanTidak ada distensi kandung kemihNokturiaPengobatan inkontinensia tidak berhasil

  • 3. Inkontinensia Stres Inkontinensia stres merupakan keadaan seseorang yang mengalami kelahiran urine kurang dari 50 ml, terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen.

    Kemungkinan penyebabPerubahan degeneratif pada otot pelvis dan struktur penunjang yang berhubungan dengan penuaan

  • Tekanan intra abdominal tinggi (oebsitas)Distensi kandung kemihOtot pelvis dan struktur penunjang lemah.

    Tanda-tanda inkontinensia stresAdanya urine menetes dengan peningkatan tekanan abdomen Adanya dorongan berkemihSering miksi (lebih dari 2 jam sekali)

  • 4. Inkontinensia Refleksinkontinensia refleks merupakan keadaan di mana seseorang mengalami pengeluaran urine yang tidak dirasakan, terjadi pada interval yang dapat diperkirakan bila volume kandung kemih mencapai jumlah tertentu

    Kemungkinan penyebab Kerusakan neurologis (lesi medula spinalis)

  • Tanda-tanda inkontinensia refleksTidak ada dorongan untuk berkemihMerasa bahwa kandung kemih penuhKontraksi atau spasme kandung kemih tidak dihambat pada inteval teratur

  • 5. Inkontinensia Fungsionalinkontinensia fungsional merupakan keadaan seseorang mengalami pengeluaran urine secara tanpa disadari dan tidak dapat diperkirakan.

    Kemungkinan penyebab :Kerusakan neurologis (lesi medula spinalis)

    Tanda-tanda inkontinensia fungsionalAdanya dorongan untuk berkemihKontraksi kandung kemih cukup kuat untuk mengeluarkan urine

  • EnuresisEnuresis merupakan ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang diakibatkan tidak mampu mengontrol sfingter eksterna. Enuresis biasanya terjadi pada anak atau orang jompo, umumnya pada malam hari

  • Faktor penyebab enuresisKapasitas vesika urinaria lebih besar dari kondisi normalAnak-anak yang tidurnya bersuara dan tanda-tanda dari indikasi keinginan berkemih tidak diketahui, yang mengakibatkan terlambatnya bangun tidur untuk kekamar mandiVesika urinaria peka rangsang dan seterusnya tidak dapat menampung urine dalam jumlah besarSuasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah (misalnya persaingan dengan saudar kandung atau cekcok dengan orang tua)

  • Orang tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatasi kebiasaannya tanpa dibantu untuk mendidiknyaInfeksi saluran kemih atau perubahan fisik atau neurologis sistem perkemihanMakanan yang banyak mengandung garam dan mineral, atau makanan pemedasAnak yang takut jalan gelap untuk kekamar mandi

  • UreterotomiUreterotomi adalah tindakan operasi dengan jalan membantu stoma pada dinding perut untuk drainase urine. Operasi ini dilakukan karena adanya penyakit atau disfungsi pada kandung kemih.

  • Perubahan Pola Eliminasi UrinePerubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan seseorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine, disebabkan oleh multipel (obstruksi anatomis), kerusakan motorik sensorik, infeksi saluran kemih. Perubahan pola eliminasi terdiri atas :

  • 1. FrekuensiFrekuensi merupakan jumlah berkemih dalam sehari. Meningkatnya frekuensi berkemih dikarenakan meningkatnya jumlah cairan yang masuk. Frekuensi yang tinggi tanpa tekanan asupan cairan dapat diakibatkan oleh sistitis. Frekuensi yang tinggi dijumpai pada keadaan stres atau hamil

  • 2. UrgensiUrgensi adalah perasaan seseorang untuk berkemih, takut mengalami inkontinensia jika tidak berkemih. Pada umumnya, anak kecil memiliki kemampuan yang buruk dalam mengontrol sfingter eksternal dan perasaan segera ingin berkemih biasanya terjadi pada mereka

  • 3. DisuriaDisuria adalah rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih. Hal ini sering ditemukan pada penyakit infeksi saluran kemih (ISK), trauma dan struktur uretra.

  • 4. PoliuriaPoliuria merupakan produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal tanpa ada asupan cairan hal ini biasanya ditemukan pada penderita diabetes militus. Defisiensi inti dieuretik hoemon (ADH). Dan penyakit ginjal kronik.

  • 5. Urinaria SupresiUrinaria Supresi adalah berhentinya produksi urine secara mendadak secara normal, urine diproduksi oleh ginjal secara terus menerus pada kecepatan 60 120 ml/jam

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH KEBUTUHAN ELIMINASI URINEPENGKAJIAN KEPERAWATANPengkajian pada kebutuhan eliminasi urine meliputi :Kebiasaan berkemihpengkajian ini meliputi bagaimana kebiasaan berkemih serta hambatannya frekuensi berkemih bergantung pada kebiasaan dan kesempatan banyak orang berkemih setiap hari pada waktu bangun tidur dan tidak memerlukan waktu untuk berkemih pada malam hari

  • 2. Pola Berkemih meliputi :Frekuensi berkemih

    frekuensi berkemih menentukan berapa kali individu berkemih dalam waktu 24 jamUrgensi

    perasaan sesorang untuk berkemih seperti seseorang sering ke toilet karena takut mengalami inkontinensia jika tidak berkemi

  • Disuria

    keadaan rasa sakit atau kesulitan saat berkemih keadaan demikian dapat ditemukan pada struktur uretra.Poliuria

    keadaan produksi urine yang abnormal dalam jumlah besar tanpa adanya peningkatan asupan cairan.

  • Urinaria Supresi

    keadaan urine yang berhenti secara mendadak bila produksi kurang dari 100 ml/hari dapat dikatakan sebagai anuria, tapi bila produksinya antara 100 ml-500 ml/hari dapat dikatakan sebagai oligouria. Kondisi demikian dapat ditemukan pada penyakit ginjal, kegagalan jantung, luka bakar, dan renjatan (syok)

  • 3. Volume UrineVolume urine menentukan berapa jumlah urine yang dikeluarkan dalam waktu 24 jam berdasarkan usia, volume urine normal dapat ditentukan sebagai berikut :

    NoUsiaJumlah/Hari11 2 Hari15 60 ml23 10 Hari100 300 ml310 2 Bulan250 400 ml42 Bulan 1 Tahun400 500 ml51 3 Tahun500 600 ml63 5 Tahun600 700 ml75 8 Tahun700 1000 ml88 14 Tahun800 1400 ml914 Tahun Dewasa1500 ml10Dewasa Tua< 1500 ml

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan buang air kecil adalah :

    Diet dan asupan (diet tinggi protein dan natrium) dapat memengaruhi jumlah urine yang dibentuk. Sedangkan minum kopi dapat meningkatkan jumlah urineGaya hidupStres psikologis dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemihTingkat aktivitas

  • Keadaan Urine

    NoKeadaanNormalInterpretasi1WarnaKenunig-kuninganUrine berwarna oranye gelap menunjukkan adanya pengaruh obat,sedangkan warna merah dan kuning kecoklatan mengindikasikan adanya penyakit2BauAromatikBau menyengat merupakan indikasi adanya masalah seperti infeksi atau penggunaan obat tertentu 3Berat jenis1,010-1,030Menunjukkan adanya konsentrasi urine4KejernihanTerang dan TransparanAdanya kekeruhan karena mukus atau pus5pHSedikit asam (4,5-7,5)Dapat menunjukkan keseimbangan asam-basa;bila bersifat alkali menunjukkan adanya aktivitas bakteri

  • NoKeadaanNormalInterpretasi6ProteinMolekul protein yang besar seperti: albumin,fibrinogen,atau globulin tidak dapat disaring melalui ginjal-urinePada kondisi kerusakan ginjal,molekul tersebut dapat melewati saringan masuk ke urine 7 DarahTak tampak jelasHematuria menunjukkan trauma atau penyakit pada saluran kemih bagian bawah8GlukosaAdanya sejumlah glukosa dalam urine tidak berarti bila hanya bersifat sementara, misalnya pada seseorang yang makan gula banyakApabila menetap terjadi pada pasien diabetes mellitus

  • 6. Tanda klinis gangguan eliminasi urine seperti tanda retensi urine,inkontinensia urine,enuresis, dan lain lain

  • B. DIAGNOSIS KEPERAWATANDiagnosa keperawatan yang terjadi pada masalah kebutuhan eliminasi urine adalah sebagai berikut :Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan Ketidakmampuan saluran kemih akibat anomali saluran urinariaPenurunan kapasitas atau iritasi kandung kemih akibat penyakitKerusakan pada saluran kemihEfek pembedahan saluran kemih

  • Penurunan tonus otot akibat dampak pengobatan, dehidrasi, atau faktor psikologisPasca pemasangan kateter indwellingLemahnya otot dasar pelvis akibat obesitas atau proses penuaanKetidakmampuan mengomunikasikan kebutuhanObstruksi saluran kandung kemih akibat konstipasiHambatan lingkungan ke kamar mandiKetidakmampuan ke kamar mandi akibat kerusakan mobilitasKapasitas kandung kemih sedikit (pada anak)Kurangnya motivasi (pada anak)

  • 2. Inkontinensia fungsional berhubungan denganPenurunan isyarat kandung kemih dan kerusakan kemampuan untuk mengenal isyarat akibat cedera atau kerusakan sarafPenurunan tonus kandung kemih akibat dampak pengobatan,dehidrasi, atau faktor psikologisKerusakan mobilitasHambatan lingkunganKehilangan kemampuan motoris dan sensoris (lansia)

  • 3. Inkontinensia refleks berhubungan denganGagalnya konduksi rangsangan di atas tingkatan arkus refleks akibatcedera pada medula spinalis

    4. Inkontinensia stres berhubungan denganKetidakmampuan kandung kemih mengeluarkan urine akibat kelainan kongenitalPerubahan degeneratif pada otot pelvis akibat kekurangan hormon estrogenTingginya tekanan intraabdominal dan lemahnya otot pelvis akibat obsesitas,kehamilan dllPenurunan tonus otot (pada lansia)

  • 5. Inkontinensia total berhubungan denganDefisit komunikasi atau persepsi

    Inkotinensia dorongan berhubungan denganPenurunan kapasitas kandung kemih akibat penyakit infeksi,trauma, tindakan pembedahan, faktor penuaan dan lain-lainIritasi pada reseptor peregang kandung kemih akibat penggunaaan alkohol,asupan berlebih, dan lain-lain

  • 7. Retensi urine berhubungan denganAdanya hambatan pada sfingter akibat penyakit striktur,BPH, dan lain-lain kerusakan atau ketidakadekuatan jaras eferen akibat cedera dan penggunaa n obat seperti antihistamin atau antikolinergikObstruksi jalan keluar kandung kemih akibat impaksi fesesStres atau ketidaknyamanan

  • 8. Perubahan body image berhubungan d engan inkontinensia, ureterostomi dan eneuresis9. Risiko terjadinya infeksi saluran kemih berhubungan dengan pemasangan kateter, pemeriksaan sistoskopi, dan ookebiasaan kebersihan perineum yang kurang10. Risiko perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan gangguan drainasi ureterostomi

  • C. PERENCANAAN KEPERAWATANTUJUANMemahami arti Membantu mengosongkan kandung kemih secara penuhMencegah infeksiMempertahankan integritas kulitMemberikan rasa nyamanMengembalikan fungsi kandung kemihMemberikan asupan caiaran secara tepatMencegah kerusakan kulitMemulihkan self esteem atau mencegah tekanan emosional

  • RENCANA TINDAKANMonitor/observasi perubahan faktor, tanda gejala terhadap masalah perubahan eliminasi urine,retensi dan inkontinensiaKurang faktor yang mempengaruhi/penyebab masalahMonitor terus perubahan retensi urineLakukan kateterisasi urine (lihat pelaksanaan)

  • RETENSI URINELatih teknik pengosongan kandung kemih, seperti :Teknik manuver valsava (meregangkan abdomen) dengan cara Membungkuk arah pahaMengontraksikan otot abdomen dengan mengejan atau tahan napasa selama mengejanMenahan regangan atau napas sampai aliran urine berhenti, tunggu satu menit dan tegangkan kemabaliLakukan hingga urine tidak dapat lagi dibuang

  • 2. Teknik manuver erede Tempatkan kepalan tangan di bawah area umbilikalLetakkan salah satu tangan dipuncak tangan yang lainTekan hingga kuat ke bawah d an ke arah arkus pelvisUlangi enam sampai tujuh kali sampai tidak ada lagi urine yang dapat dibuangLakukan hingga pengosongan sempurna

  • 3. Teknik manuver regangan analDuduk pada toilet (pispot)Membungkuk pada pahaTempatkan sebuah sarung tangan di belakang bokongMasukkan salah satu jari-jari tangan yang sudah diberi pelumas ke dalam anus sampai sfingter analLebarkan jari-jari atau tarik ke arah posteriorLaukan regangan sfingter anak dan pertahankan distensiLakukan mengejan dan berkemihTarik napas dalam dan tahan sampai mengejanrelaksasi

  • INKONTINENSIA DORONGANPertahankan hidrasi secara optimalAjarkan untuk meningkatkan kapasitas kandung kemih dengan cara Tentukan volume kemih setiap kali melakukannyaAnjurkan untu menahan selama mungkinHindari sering berkemih yang merupakan kebiasaanKembangkan program rekondisi kandung kemih

  • 3. Ajarkan pola kemih terencana (untuk mengatasi kontraksi kandung kemih yang tidak biasa)4. Anjurkan berkemih pada saat terjaga seperti setelah makan, latihan fisi, mandi, dan lain-lain5. Anjurkan untuk menahan sampai waktu berkemih6. Lakukan kolaborasi dengan tim dokter dalam mengatasi iritasi kandung kemih

  • INKONTENANSIA TOTALPertahankan jumlah cairan dan berkemihRencanakan program katerisasi intermiten apabila ada indikasiApabila terjadi kegagalan pada latihan kandung kemih pertimbangkan untuk pemasangan kateter indweeling

  • INKONTINENSIA STRESKurangi faktor penyebab seperti :Kehilangan jaringan atau tonus otot, dengan cara :Ajarkan untuk mengidentifikasi otot dasar pelvis dan kekuatan kelemahannya saat melakukan latihan (latihan kegel sebanyak 25 kali, setiap latihan 4-6 set setiap hari)Untuk otot dasar pelvis posterior dengan imajinasi, coba hentikan aliran feses dan kencangkan otot-otot anus dalam waktu 10 detik tanpa merapatkan kaki atau otot-otot abdomen

  • Untuk otot dasar pelvis anterior bayangkan anda mencoba menghentikan aliran urine, kencangkan otot-otot belakang dan depan dalam waktu 10 detik, kemudian lepaskan atau rileks, ulangi hingga 10 kali dan lakukan 4 kali sehariHentikan dan mulailah aliran urine beberapa saat selama berkemih

    2. Meningkatkan tekanan abdomen, dengan cara :Latih untuk menghindari duduk lamaLatih untuk sering berkemih sedikitnya tiap 2 jam

  • INKONTINENSIA REFLEKSAjarkan teknik merangsang refleks berkemih seperti :Mekanisme pemicu kutenus Ketuk supra pubis secara dalam,tajam, dan berlubangAnjurkan pasien untuk Posisi setengah dudukMengetku kandung kemih secara langsung dengan rata-rata 7-8 kali setiap 5 detikGunakan satu tangan

  • Pindahkan sisi rangsangan di atas kandung kemih untuk menentukan posisi paling berhasilLakukan hingga aliran baikTunggu kurang lebih 1 menit dan ulangi hingga kandung kemih kosong Apabila rangsangan dua kali lebih dan tidak ada respons, berarti sudah tidak ada lagi yang dikeluarkan

  • 3. Apabila belum berhasil, lakukan hal berikut ini selama 2-3 menit dan berikan jeda waktu 1 menit di antara setiap kegiatan Tekan gland penisPukul perut di atas ligamen inguinalTekan paha bagian dalam

    4. Catat jumlah asupan dan pengeluaran5. Jadwalkan program kateterisasi pada saat tertentu

  • INKONTINENSIA FUNGSIONAL Tingkatkan faktor yang berperan dalam kontinen,seperti :a. Pertahankan hidrasi optimal dengan cara berikan asupan caiaran 200-300 ml/hari, kecuali bila terdapat kontraindikasi Ajarkan untuk tidak tergantung pada rasa haus baru minum Atur jarak minum, sebaiknya setiap 2 jamKurangi asupan caiaran pada malam hari

  • Kurangi minuman seperti kopi,jus anggur, the atau minuman yang berdampak diuretikJangan memakan tomat dan jus jeruk dalam jumlah banyak karena dapat menyebabkan sifat basa

  • b. Pertahankan nutrisi yang adekuatc. Tingkatkan integritas diri dan berikan motivasi kemampuan mengontrol kandung kemih, dengan cara menghindari penggunaan bedpan (pispot)d. Tingkatkan integritas kulit, dengan cara Bersihkan area dan keringkan Berikan salep pelindung

    e. Tingkatkan higiene perseorangan, dengan cara :Mandi dengan air mengalirBersihkan perineum dan uretra dari depan ke belakang (bagi wanita )

  • 2. Jelaskancara mengenali perubahan urine yang abnormal seperti adanya peningkatan mukosa, darah dalam urine, dan perubahan warna3. Ajarkan cara memantau adanya tanda dan gejala ISK, seperti peningkatan suhu, perubahan keadaan urine, nyeri pubis bagian atas, nyeri saat berkemih, ingin berkemih sedikit, dan sering meningkatnya pH urine, mual, atau muntah.

  • D. PELAKSANAAN (TINDAKAN) KEPERAWATAN Pengumpulan urine untuk bahan pemeriksaanMenolong buang air kecil dengan menggunakan urinalMelakukan kateterisasi

  • . Tindakan Keperawatan - Pemasangan Kondom Kateter - Pemasangan Kateter tetap dg melepas - Pemasangan Kateter sementara dg melepas - Bladder Training.