KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa...

47
KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR TIRAM PUTIH TERHADAP MUTU BIBIT YANG DIHASILKAN DESNA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Transcript of KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa...

Page 1: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR TIRAM PUTIH

TERHADAP MUTU BIBIT YANG DIHASILKAN

DESNA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

Page 2: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

ABSTRAK

Desna. KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI JAMUR TIRAM PUTIH

TERHADAP MUTU BIBIT YANG DIHASILKAN. Dibimbing oleh Hanedi Darmasetiawan

dan Irzaman

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (L.) Fries) merupakan jamur kayu famili

Agaricaceae dan dibudidayakan oleh masyarakat. Jamur ini banyak dikonsumsi masyarakat karena

kandungan gizi yang tinggi dan memberi manfaat bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk

mempelajari waktu sterilisasi media tumbuh jamur tiram putih yang dapat menghasilkan bibit

jamur tiram putih yang terbaik. Manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan tambahan

pengetahuan kepada petani tentang efisiensi waktu sterilisasi media tumbuh jamur tiram putih

yang berproduksi paling tinggi. Telah dilakukan penelitian sterilisasi media yang dikemas dalam

bentuk baglog dengan cara pengukusan menggunakan drum dengan variasi lama pengukusan

6 jam (2 jam pemanasan dan 4 jam sterilisasi), 8 jam (2 jam pemanasan, 6 jam sterilisasi), 10 jam

(2 jam pemanasan dan 8 jam sterilisasi) Bahan bakar yang digunakan adalah LPG. Hasil efisiensi

yang diperoleh dari perlakuan seperti yang dinyatakan diatas berturut-turut adalah 40,74%,

59,57% dan 53,14%. Massa jamur yang diperoleh pada proses pengukusan media 6 jam sebesar

7,003kg, sedangkan pada proses pengukusan media selama 8 jam dan10 jam menghasilkan

masing-masing 14,035 kg dan 2,503 kg. Hasil penelitian secara fisik dan ekonomi ternyata proses

pengukusan media jamur tiram selama 8 jam (2 jam pemanasan dan 6 jam sterilisasi)

menghasilkan efisiensi dan massa yang tertinggi.

Kata kunci: Media, jamur tiram putih, LPG, sterilisasi.

Page 3: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR TIRAM PUTIH

TERHADAP MUTU BIBIT YANG DIHASILKAN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sajana Sains

pada Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

DESNA

G74061117

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 4: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

Judul : Kajian Lamanya Proses Sterilisai Media Jamur Tiram Putih terhadap Mutu Bibit yang

Dihasilkan

Nama : Desna

NRP : G74061117

Menyetujui

Ir. Hanedi Darmasetiawan, MS Dr. Ir. Irzaman, M.Si

Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui

Dr. Ir. Irzaman, M.Si

Ketua Departemen

Fisika FMIPA IPB

Page 5: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 29 Desember 1988 dari

pasangan Bapak A. Sianipar dan Ibu R. Purba. Penulis adalah putri

pertama dari 4 bersaudara. Penulis menyelesaikan masa studi di SD

Negeri Sindang Sari selama enam tahun, kemudian melanjutkan ke

SLTPN 5 Bogor, selama tiga tahun dan melanjutkan ke jenjang

menengah atas di SMAN 6 Bogor sampai tahun 2006. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan pendidikan sarjana strata satu di

Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur

Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Fisika Dasar

(2009-2010). Penulis juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan sebagai Staff Departemen

Informasi dan Komunikasi (INFOKOM) HIMAFI 2007-2008 dan Sekretaris Komisi Pelayanan

Siswa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PMK IPB 2008-2009. Selama perkuliahan penulis aktif

dalam berbagai kegiatan organisasi mahasiswa FMIPA IPB dan seminar-seminar baik di dalam

kampus maupun di luar kampus. Penulis juga pernah mengikuti Simposium Nasional Bioenergi

pada tahun 2009 dan Seminar Nasional Himpunan Fisika Indonesia di Universitas Diponegoro

Semarang pada tahun 2010 sebagai pemakalah.

Page 6: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat

dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Kajian Lamanya Proses

Sterilisasi Jamur Tiram Putih Terhadap Mutu Bibit Yang Dihasilkan”. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada program sarjana di

Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua yang banyak berkorban demi keberhasilan penulis serta adik yang

selalu memberikan doa, semangat kepada penulis.

2. Bapak Ir.Hanedi Darmasetiawan,MS selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan waktu, bimbingan, motivasi, serta arahan kepada penulis.

3. Bapak Dr.Ir.Irzaman,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

waktu, bimbingan, motivasi, serta arahan kepada penulis.

4. Bapak Dr. Akhiruddin Maddu, Msi dan Bapak Dr. Agus Kartono,M,Si selaku dosen

penguji atas masukan dan sarannya.

5. Teman-teman di Departemen fisika FMIPA IPB (Sastri, Nady, Dina, Uliz, Afni,

Mufti, Ninin, Acca, Cheqi, Ridwan, Santi, Rudi, Wandi, Pandu, Ocid, Chamot, dll)

dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk

menyelesaikan usulan penelitian ini.

6. Program Hibah Kompetitif Penelitian Unggulan Strategis Nasional 2009, DP2M

Dikti, Republik Indonesia dengan nomor kontrak 413/SP2H/PP/DP2M/VI/2009 dan

program penelitian Ilmu Pengetahuan Terapan/Penelitian Strategis Nasional 2010,

DIPA IPB, Republik Indonesia dengan nomor kontrak 2/I3.24.4/SPK/PSN/2010

yang telah mendanai penelitian ini.

7. Seluruh Dosen Pengajar, staf dan karyawan di Departemen Fisika FMIPA IPB.

8. Rekan penelitian Tungku Sekam (ratih, galih, k’ Sukma, k’ B L, k’ acoy, dll.)

9. Teman-teman di Komisi Pelayanan Siswa UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen

IPB.

10. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis ucapkan satu persatu,

terimakasih banyak atas dukungannya.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Penulis juga

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran yang membangun

sangat penulis harapkan. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

untuk kita semua. Amin.

Bogor, Juni 2010

Desna

Page 7: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................... ix

PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1

Latar Belakang ........................................................................................................................... 1

Hipotesis .................................................................................................................................... 1

Tujuan Penelitian ....................................................................................................................... 1

Perumusan Masalah ................................................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................... 2

Jamur ......................................................................................................................................... 2

Jamur Tiram ............................................................................................................................... 2

Budidaya Jamur Tiram Putih ..................................................................................................... 3

Syarat Tumbuh ........................................................................................................................... 4

Rumah jamur (kubung) ................................................................................................. 4

Penumbuhan miselium .................................................................................................. 5

Penyiraman .................................................................................................................... 5

Pengendalian hama ........................................................................................................ 5

Pemanenan .................................................................................................................... 5

Sterilisasi Jamur Tiram .............................................................................................................. 5

Sterilisasi basah ............................................................................................................. 6

Disinfectants .................................................................................................................. 6

Sterilisasi dengan drum ................................................................................................. 6

Bahan Baku Pembuatan Media Tumbuh Jamur Tiram .............................................................. 6

Serbuk gergaji ............................................................................................................... 6

Kapur ............................................................................................................................. 7

Tepung tapioka .............................................................................................................. 7

Dedak padi..................................................................................................................... 7

Bibit Jamur ........................................................................................................................ 7

BAHAN DAN METODE ................................................................................................................. 7

Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................................... 7

Bahan dan Alat ........................................................................................................................... 7

Metode Penelitian ...................................................................................................................... 8

Tahapan Budidaya Jamur Tiram ........................................................................................ 8

Pembuatan media jamur tiram putih dan proses sterilisasi media.............................. 8

Inkubasi ..................................................................................................................... 8

Pemanenan ................................................................................................................. 8

Pengukuran Lama Pendidihan Air dengan Menggunakan Kompor Gas ........................... 8

Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar ................................................................................. 10

Membandingkan Hasil Pengukusan Media Selama 6 Jam, 8 Jam, dan 10 Jam. ............... 10

Analisis Data Menggunakan Metode Rancangan Acak Lengkap ..................................... 10

HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................................... 11

Perbandingan Hasil Pengukusan Media Selama 6 Jam, 8 Jam, dan 10 Jam ........................... 11

Faktor Tumbuh ........................................................................................................................ 14

Analisis Statistik Menggunakan Metode Rancangan Acak Lengkap....................................... 16

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................................... 16

Kesimpulan ............................................................................................................................ 16

Saran ........................................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 17

LAMPIRAN .................................................................................................................................... 19

Page 8: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kandungan gizi jamur tiram ................................................................................................ 3

Tabel 2. Efisiensi bahan bakar setiap perlakuan sterilisasi media tumbuh ...................................... 12

Tabel 3. Pertumbuhan jamur tiram .................................................................................................. 15

Tabel 4. Sidik ragam lamanya proses pengukusan terhadap energi yang dibutuhkan ..................... 15

Tabel 5. Sidik ragam lamanya proses pengukusan terhadap efisiensi bahan bakar ......................... 15

Tabel 6. Sidik ragam lamanya proses pengukusan terhadap pertumbuhan jamur tiram ................. 15

viivii

Page 9: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Jamur tiram (pleurotus ostreatus (l.) Fries.) ................................................................. 2

Gambar 2 Rumah jamur ................................................................................................................ 4

Gambar 3 Rumah jamur ................................................................................................................ 4

Gambar 4 Rak untuk penataan baglog ........................................................................................... 5

Gambar 5 Sterilisasi media dengan menggunakan drum ............................................................... 6

Gambar 6 Serbuk gergaji................................................................................................................ 6

Gambar 7 Bibit jamur tiram putih (pleurotus ostreatus (l.) Fries) ................................................. 7

Gambar 8 Diagram alir proses sterilisasi media ............................................................................. 9

Gambar 9 Diagram alir penelitian ................................................................................................ 10

Gambar 10 Qn tiap ulangan lamanya sterilisasi media .................................................................. 13

Gambar 11 Qn rata-rata tiap ulangan lamanya sterilisasi media .................................................... 13

Gambar 12 Efisiensi tiap ulangan lamanya sterilisasi media ......................................................... 13

Gambar 13 Efisiensi rata-rata tiap ulangan lamanya sterilisasi media ........................................... 13

Gambar 14 Massa jamur tiap ulangan lamanya sterilisasi media ................................................... 13

Gambar 15 Massa jamur rata-rata tiap ulangan sterilisasi media ................................................... 14

viiviii

Page 10: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Proses Sterilisasi Media .................................................................................... 19

a. Proses pengukusan media dengan pengukusan selama 6 jam ulangan 1 .......................... 19

b. Proses pengukusan media dengan pengukusan selama 6 jam ulangan 2 .......................... 20

c. Proses pengukusan media dengan pengukusan selama 8 jam ulangan 1 .......................... 21

d. Proses pengukusan media dengan pengukusan selama 8 jam ulangan 2 .......................... 22

e. Proses pengukusan media dengan pengukusan selama 10 jam ulangan 1 ........................ 23

f. Proses pengukusan media dengan pengukusan selama 10 jam ulangan 2 ........................ 24

Lampiran 2 Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar ........................................................................... 25

a. Perhitungan pengukusan bahan bakar 6 jam ulangan 1 .................................................... 25

b. Perhitungan pengukusan bahan bakar 6 jam ulangan 2 .................................................... 26

c. Perhitungan pengukusan bahan bakar 8 jam ulangan 1 .................................................... 27

d. Perhitungan pengukusan bahan bakar 8 jam ulangan 2 .................................................... 28

e. Perhitungan pengukusan bahan bakar 10 jam ulangan 1 .................................................. 29

f. Perhitungan pengukusan bahan bakar 10 jam ulangan 2 .................................................. 30

Lampiran 3 Analisis Statistik Menggunakan Rancangan Acak Lengkap ..................................... 31

a. Analisis efisiensi bahan bakar menggunakan rancangan acak lengkap ............................ 31

b. Analisis Qn (energi yang dibutuhkan) menggunakan rancangan acak lengkap ................ 33

c. Analisis massa jamur tiram putih menggunakan rancangan acak lengkap ....................... 35

viiix

Page 11: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (L.)

Fries) merupakan jamur kayu famili

Agaricaceae yang dibudidayakan oleh

masyarakat. Jamur ini banyak dikonsumsi

masyarakat karena kandungan gizi yang

tinggi dan memberi manfaat bagi kesehatan.

Pembudidayaan jamur tiram relatif mudah,

karena mempunyai daya adaptasi yang baik

terhadap lingkungan.

Secara umum pertumbuhan jamur dibagi

menjadi dua fase, yaitu fase vegetatif dan

generatif. Fase vegetetatif ditandai dengan

pertumbuhan dan penyebaran miselia jamur

di dalam media. Miselia ini akan

mengeluarkan enzim yang dapat

menguraikan senyawa yang lebih sederhana

yang diperlukan untuk pertumbuhan. Setelah

beberapa waktu, miselium ini akan saling

bertemu dan membentuk titik simpul.

Simpul-simpul inilah yang selanjutnya

berkembang menjadi tubuh buah yang

disebut fase generatif.

Media jamur merupakan salah satu faktor

yang berpengaruh terhadap pertumbuhan

selain faktor lingkungan. Oleh karena itu

media tanam jamur harus dibuat menyerupai

kondisi tempat tumbuh jamur tiram di alam.

Produksi yang baik pada budidaya jamur

dapat dicapai apabila keadaan medium serta

kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya

sesuai untuk pertumbuhan dan

perkembangan jamur. Selain itu macam

isolat dan faktor lingkungan seperti suhu,

PH, kelembaban, cahaya, aerasi juga turut

berperan. Bahan dasar yang digunakan

dalam media jamur tiram adalah serbuk

gergaji, disamping itu terdapat bahan

tambahan lain, misalnya bekatul, gips,

kapur, dan lain-lain (Imtiaj 2008).

Sterilisasi media merupakan salah satu

proses yang sangat penting dalam

pembudidayaan jamur tiram. Media yang

sudah dibuat biasanya masih mengandung

banyak mikroba, khususnya jamur-jamur

liar. Kegagalan panen banyak disebabkan

oleh proses sterilisasi media yang kurang

sempurna. Jamur-jamur liar yang masih ada

dalam baglog akan tumbuh subur dan

menghambat pertumbuhan jamur utama jika

proses sterilisasi tidak sempurna. Beberapa

teknik dapat dilakukan untuk sterilisasi

media jamur tiram. Salah satu teknik

tersebut dengan cara mengukus media jamur

tiram tersebut dengan menggunakan drum.

Sterilisasi media jamur tiram dengan teknik

pengukusan, biasanya memakai kayu bakar,

minyak tanah, atau LPG sebagai bahan

bakarnya. Teknik pengukusan yang akan

dilakukan pada penelitian ini menggunakan

kompor gas.

Penelitian ini mencoba membandingkan

sterilisasi media jamur tiram dengan

menggunakan lama pengukusan 6 jam

(2 jam pemanasan dan 4 jam sterilisasi),

8 jam (2 jam pemanasan, 6 jam sterilisasi),

10 jam (2 jam pemanasan dan 8 jam

sterilisasi) dengan menggunakan bahan

bakar LPG. Pemanasan dilakukan pada suhu

27oC - 80

oC, dan sterilisasi dilakukan pada

suhu 80oC - 95

oC. Hasil penelitian ini di

harapkan dapat memberikan informasi

kepada petani tentang efisiensi waktu

sterilisasi media tumbuh jamur tiram yang

berproduksi paling tinggi.

Perumusan Masalah

1. Berapa lama proses sterilisasi media

tumbuh jamur tiram putih supaya dapat

menghasilkan mutu jamur tiram putih

yang baik?

2. Apakah bibit jamur tiram yang

dihasilkan dipengaruhi oleh lamanya

proses sterilisasi media yang

dicobakan?

Hipotesis

Lamanya proses sterilisasi mempengaruhi

mutu bibit jamur tiram putih yang

dihasilkan.

Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah

mempelajari waktu sterilisasi media tumbuh

jamur tiram yang dapat menghasilkan bibit

jamur tiram putih yang terbaik.

Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sumber informasi untuk

memperoleh efisiensi waktu sterilisasi media

tumbuh jamur tiram putih yang secara

ekonomis menjadi lebih menguntungkan.

Page 12: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

2

TINJAUAN PUSTAKA

Jamur

Jamur merupakan organisme yang tidak

berklorofil, sehingga jamur tidak dapat

menyediakan makanan sendiri dengan cara

fotosintesis seperti pada tanaman berklorofil.

Oleh karena itu jamur mengambil zat-zat

makanan yang sudah jadi, yang dibuat dan

dihasilkan oleh organisme lain untuk

kebutuhan hidupnya, karena

ketergantungannya terhadap organisme lain

inilah maka jamur digolongkan sebagai

tanaman heterotrof (Nasim 2001).

Pertumbuhan jamur dibagi menjadi dua fase,

yaitu fase vegetatif dan generatif. Fase

vegetatif ditandai dengan pertumbuhan dan

penyebaran miselia jamur didalam media.

Miselia ini akan mengeluarkan enzim yang

dapat menguraikan senyawa kompleks

seperti lignin menjadi senyawa yang lebih

sederhana yang diperlukan untuk

pertumbuhan. Setelah beberapa waktu,

miselium ini akan saling bertemu dan

membentuk titik simpul. Simpul-simpul

inilah yang selanjutnya akan berkembang

menjadi tubuh buah atau fruiting body yang

selanjutnya disebut fase generatif

(Ibekwe 2008).

Secara umum jamur dikelompokkan menjadi

4 kategori, yaitu (1) jamur pangan (edible

mushroom), jamur yang berdaging dan enak

dimakan (2) jamur obat, yaitu jamur yang

memiliki khasiat obat dan digunakan untuk

pengobatan (3) jamur beracun (4) jamur

yang tidak tergolong kategori sebelumnya

dan umumnya beragam jenisnya.

Jamur Tiram

Terdapat tiga jenis jamur tiram yang sering

dibudidayakan pekebun, antara lain;

1. Jamur tiram putih (Pleurouts

ostreotus), warna tubuh buah putih.

2. Jamur tiram coklat (P. Abalonus),

warna tubuh buah kecoklatan.

3. Jamur tiram kuning (Pleurotus sp),

warna tubuh buah kuning.

Ketiga jamur tiram tersebut mempunyai sifat

pertumbuhan yang hampir sama, tetapi

masing-masing mempunyai kelebihan dan

kekurangan, yaitu:

1. Jamur tiram putih tumbuh membentuk

rumpun dalam satu media. Setiap

rumpun mempunyai percabangan yang

cukup banyak. Daya simpannya lebih

lama, meskipun tudungnya lebih tipis

dibandingkan jamur tiram coklat

maupun kuning.

2. Jamur tiram coklat mempunyai

rumpun yang sangat sedikit tetapi

tudungnya lebih tebal dan daya

simpannya lebih lama.

3. Jamur tiram kuning mempunyai

rumpun paling banyak dibandingkan

dengan jamur tiram putih maupun

coklat, tetapi jumlah cabangnya sedikit

dan lebih tipis dibandingkan dengan

jamur tiram coklat dan daya

simpannya paling pendek.

Dari tiga jenis jamur tiram tersebut, jamur

tiram putih dan coklat paling banyak

dibudidayakan, karena mempunyai sifat

adaptasi dengan lingkungan yang baik dan

tingkat produktifitasnya cukup tinggi

(Achmad 2009).

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (L.)

Fries) merupakan jamur kayu famili

Agaricaceae dan dibudidayakan oleh

masyarakat. Kandungan gizi jamur tiram ini

tinggi dan memberi manfaat bagi kesehatan

(Hadar & Cohen 1986).

Sistematika jamur tiram putih(Pleurotus

ostreatus (L.) Fries) digolongkan ke dalam:

Kingdom : Fungi

Kelas : Basidiomycota

Sub kelas : HomoBasidiomycetes

Ordo : Agaricales

Family : Tricholomataceae

Genus : Pleurotus

Spesies : P. osteatus

(Alexopoulos 1996).

Gambar 1. Jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus (L.) Fries)

Page 13: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

3

Disebut jamur tiram atau oyster mushroom

karena bentuk tudung agak membulat,

lonjong, dan melengkung seperti cangkang

tiram. Batang atau tangkai tanaman ini tidak

tepat berada pada tengah tudung, tetapi agak

kesamping, seperti ditunjukkan pada

Gambar 1.

Jamur tiram termasuk golongan jamur kayu

yang hidup sebagai saprofit dan tumbuh

secara luas pada limbah hasil hutan dan

pertanian, seperti hampir semua kayu keras,

produk samping kayu (gergajian, kertas),

tongkol jagung, ampas batang tebu, limbah

kopi, pelepah pisang, limbah biji kapas, dan

semua jerami serealia (Achmad 2009).

Jamur tiram memiliki kandungan nutrisi

lebih tinggi dibandingkan dengan jenis

jamur kayu lainnya. Jamur tiram

mengandung protein, lemak, posfor, zat besi,

thiamin dan riboflavin lebih tinggi

dibandingkan dengan jenis jamur lain. Jamur

tiram mengandung 18 macam asam amino

yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan

tidak mengandung kolesterol.

Tabel 1 menunjukkan bahwa jamur tiram

merupakan salah satu jenis jamur kayu yang

enak dimakan serta mempunyai kandungan

gizi yang cukup tinggi dibanding dengan

jamur kayu lainnya. (Sumarmi 2006)

Tabel 1. Kandungan gizi jamur per

100 gram

Zat Gizi Kandungan

Energi (cal)

Protein (%)

Karbohidrat (%)

Lemak (%)

Tianin (mg)

Riboflavin (mg)

Niasin (mg)

Kalsium (mg)

Kalium (mg)

Phosfor (mg)

Natrium (mg)

Zat besi (mg)

Serat (%)

367,0

10,5-30,4

56,6

1,7-2,2

0,2

4,7-4,9

77,2

314,0

3,8

717,0

837,0

3,4-18,2

7,5-8,7

Jamur tiram juga mengandung vitamin

penting, terutama vitamin B, C, dan D.

Vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin

dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur

tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi

adalah Zn, Fe, Mn, Mo, Co,Pb. Konsentrasi

K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56%-70%

dari total abu dengan kadar K mencapai

45%. Mineral mikroelemen yang bersifat

logam dalam jamur tiram kandungannya

rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi

setiap hari (Widyastuti 2002).

Budidaya Jamur Tiram Putih

Ditinjau dari aspek biologinya, jamur tiram

relatif lebih mudah dibudidayakan.

Pengembangan jamur tiram tidak

memerlukan lahan yang luas. Masa produksi

jamur tiram relatif lebih cepat sehingga

periode dan waktu panen lebih singkat.

Secara umum pertumbuhan jamur dibagi

menjadi dua fase, yaitu fase vegetatif dan

fase generatif. Fase vegetatif ditandai

dengan pertumbuhan dan penyebaran

miselia jamur di dalam media. Miselia

mengeluarkan enzim yang dapat

menguraikan senyawa komplek seperti

lignin menjadi senyawa yang lebih

sederhana yang diperlukan untuk

pertumbuhan. Setelah beberapa waktu,

misellium ini akan saling bertemu yang

selanjutnya akan berkembang menjadi tubuh

buah yang disebut fase generatif

(Moore & Landdecker 1996).

Siklus hidup kelas basidiomycetes akan

membentuk tubuh buah atau basidium.

Basidiospora membentuk miselium

monokariotik yang haploid. Pada awalnya

monokarion tersebut tidak bersepta, namun

terbagi-bagi dalam sejumlah sel berinti

tunggal dalam waktu yang cukup singkat.

Selanjutnya terjadi plasmogami dengan cara

fusi dua hifa monokariotik yang terjadi

secara timbal balik yaitu inti hifa yang satu

mengalir ke hifa lainnya, kemudian hifa

tersebut akan mempunyai dua tipe genetik

(dikariotik), dimana masing-masing sel

dikarion mempunyai dua inti haploid.

Dikarion dibentuk selama plasmogami terus

berlangsung, sementara kondisi binukleat

terus dipertahankan. Pada umumnya usaha

untuk mempertahankan kondisi binukleat

tersebut dilakukan dengan membentuk

clamp conection, yang menjadi ciri bagi

Basidiomycetes.

Page 14: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

4

Miselium dikariotik melakukan asimilasi

tersembunyi jauh di dalam substrat. Saat

kondisi sesuai untuk melakukan reproduksi,

beberapa miselium dikariotik melakukan

morfogenesis yang kompleks untuk

membentuk basidiokarp, yang sudah dapat

terlihat dengan mata telanjang. Beberapa sel

basidiokarp, yang sudah dapat terlihat

dengan mata telanjang. Beberapa

basidiokarp ditransformasi menjadi tubuh

buah.

Syarat Tumbuh

Budidaya jamur tiram dapat dilakukan

secara optimal sepanjang tahun, jamur tiram

seperti halnya tanaman lain yang

dibudidayakan, memerlukan kondisi

lingkungan yang sesuai agar dapat tumbuh

optimal. Kondisi lingkungan tersebut antara

lain: suhu yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan miselium 200C-3O

0C dengan

kelembaban 80%-85%., cahaya, derajat

keasaman, serta konsentrasi karbondioksida

(CO2) dan oksigen (O2) (Imtiaj et al 2008).

Faktor nutrisi juga diperlukan untuk

pertumbuhan jamur tiram, beberapa nutrisi

tersebut antara lain: sumber karbon, sumber

nitrogen, vitamin, dan mineral.

Rumah jamur (kubung)

Bangunan jamur sederhana dapat dibuat dari

kerangka kayu (bambu) beratap daun

rumbia, anyaman bambu atau anyaman

jerami padi, seperti pada Gambar 2 dan

Gambar 3. Kubung dianjurkan dibangun

pada tempat yang teduh dan tidak terkena

pancaran sinar matahari secara langsung. Ini

dimaksudkan untuk menjaga suhu dan

kelembaban ruang kubung. Ukuran

kumbung yang ideal adalah 84 m2 (panjang

12 m dan lebar 7 m) dan tinggi 3,5 m.

Bentuk kumbung bisa bervariasi, bisa mirip

gembong kereta api atau seperti rumah. Pada

umumnya kumbung atau bangunan jamur

terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya:

Ruang persiapan

Ruang persiapan adalah ruangan yang

berfungsi untuk melakukan kegiatan

pengayakan, pencampuran, pewadahan, dan

sterilisasi.

Ruang Inokulasi

Ruang Inokulasi adalah ruangan yang

berfungsi untuk menanam bibit pada media

tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan,

tidak banyak ventilasi untuk menghindari

kontaminasi (adanya mikroba lain).

Ruang inkubasi

Ruangan ini memiliki fungsi untuk

menumbuhkan miselium jamur pada media

tanam yang sudah di inokulasi (Spawning).

Kondisi ruangan diatur pada suhu 220C –

280C dengan kelembaban 60% – 80%.

Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak

bambu untuk menempatkan media tanam

dalam kantong plastik (baglog) yang sudah

di inokulasi.

Ruang penanaman :

Ruang penanaman (growing) digunakan

untuk menumbuhkan tubuh buah jamur.

Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak

penanaman dan alat penyemprot atau

pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk

menyiram dan mengatur suhu udara pada

kondisi optimal 160C – 22

0C dengan

kelembaban 80% – 90%.

Gambar 2. Rumah jamur

Gambar 3. Rumah jamur

Page 15: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

5

Gambar 4. Rak untuk penataan baglog

Penumbuhan miselium

Media tanam yang baru diinokulasikan

dengan posisi baglog berdiri. Tumbuhnya

miselium sekitar 40 hari, pada media taman

ditandai adanya benang-benang putih

diseluruh permukaan media tanam.

(Parlindungan 2003).

Kelembaban yang dibutuhkan adalah

60% – 80%. Bila pertumbuhan miselium

telah mencapai 90%-95%, baglog disusun

mendatar pada rak-rak kubung seperti

terlihat pada Gambar 4.

Penyiraman

Pengaturan suhu dan RH dalam ruangan

dapat dilakukan dengan menyemprotkan air

bersih ke dalam ruangan. Penyiraman

dilakukan ke seluruh ruangan kubung dan

dilakukan dua kali sehari. Suhu rumah

jamur 16°C-22°C dan RH: 80%-90%.

Apabila suhu terlalu tinggi, sedang RH

terlalu rendah, maka primordia (bakal jamur)

akan kering dan mati.

Pengendalian hama

Faktor penting yang harus diperhatikan

dalam budidaya jamur tiram ini adalah

masalah higienis. Menurut Suriawiria (2000)

hama yang sering merusak media tanam

jamur diantaranya adalah rayap, lalat,

serangga tanah lainnya, cacing, tikus. Cara

pengendalian yang biasa dilakukan dalam

budidaya jamur tiram adalah menggunakan

insektisisda Pengendalian penyakit yang

disebabkan jenis jamur lain atau bakteri

pengendaliaanya dengan membuang sedikit

demi sedikit jamur penyakit agar

pertumbuhan jamur penyakit terhambat.

Pemanenan

Kegiatan pemanenan menentukan kualitas

jamur tiram. Menurut Cahyana et al (1999)

pemanenan jamur tiram harus

memperhatikan:

a. Penentuan saat panen

Panen dilakukan setelah

pertumbuhan jamur mencapai

tingkat yang optimal yaitu cukup

besar, tetapi belum mekar penuh.

Biasanya dilakukan 5 hari setelah

tumbuh bakal jamur. (Astuti &

Nurbana 2006). Pemanenan

sebaiknya dilakukan pada pagi hari

untuk mempertahankan

kesegarannya.

b. Teknik pemanenan

Pemanenan dilakukan dengan cara

mencabut seluruh rumpun jamur

yang ada, jangan memotong cabang

jamur yang ukurannya besar saja,

sebab dalam satu rumpun jamur

mempunyai pertumbuhan yang

sama. Apabila pemanenan hanya

dilakukan pada jamur yang

ukurannya besar saja maka jamur

yang berukuran kecil tidak akan

bertambah besar, bahkan

kemungkinan mati.

c. Penanganan pascapanen

Jamur yang sudah dipanen tidak

perlu dipotong hingga menjadi

bagian perbagian tudung, tetapi

hanya perlu dibersihkan kotoran

yang menempel di bagian akarnya

saja, dengan cara tersebut,

disamping kebersihannya lebih

terjaga, daya tahan simpan jamur

lebih lama.

Sterilisasi Jamur Tiram

Sterilisasi adalah proses mematikan semua

mikroorganisme termasuk bakteri, spora

bakteri, kapang dan virus. Sterilisasi yang

tidak sempurna dapat menghasilkan

penyebaran infeksi bakteri dan virus.

Perebusan bukanlah metode sterilisasi.

Sterilisasi umumnya dilakukan

menggunakan autoklaf untuk yang

menggunakan panas bertekanan tinggi. Cara

lain yang kini dikembangkan adalah

sterilisasi basah untuk produk-produk yang

tidak tahan panas.

Page 16: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

6

Sterilisasi basah

Teknologi pengemasan aseptik untuk

minuman yang sensitif terhadap asam kini

telah dikembangkan. Konsep aseptis ini

menggunakan larutan PAA (peracetic acid)

sebagai medium sterilisasi, isolator

mikrobial untuk pengendali lingkungan,

Sistem aseptik ini digunakan dalam

sterilisasi botol pet yang saat ini banyak

digunakan dalam industri minuman. Dasar

sterilisasi basah dengan dengan

menggunakan PAA. Penggunaan PAA lebih

baik daripada hidrogen peroksida (H2O2)

karena lebih efektif terhadap kontaminan.

Suhu yang umum digunakan sekitar 650C

atau kurang jika produknya asam. Larutan

PAA tidak bermigrasi ke dalam molekul pet

selama sterilisasi sehingga digunakan

sebagai alternatif pengganti hidrogen

peroksida (H2O2) yang dapat bermigrasi ke

dalam matrik pet.

Disinfectants

Disinfectants atau disebut juga larutan

sterilisasi dingin dapat merusak banyak

mikroorganisme (bakteri, virus, kapang)

tetapi tidak dapat mematikan spora bakteri.

Cara ini tidak dapat menggantikan sterilisasi

autoklaf.

Sterilisasi dengan drum

Sterilisasi media yang telah dikemas dalam

bentuk baglog pada budidaya jamur tiram,

salah satunya dapat dilakukan dengan teknik

mengukus menggunakan drum yang

divisualisasikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Sterilisasi media dengan

menggunakan drum

Bahan Baku Pembuatan Media Tumbuh

Jamur Tiram

Serbuk gergaji

Bahan utama media tanam jamur dapat

mencapai diatas 70% dari total bobot media

tanam (baglog). Bahan baku dipilih yang

ramah lingkungan dan aman dikonsumsi

manusia. Bahan tersebut adalah serbuk

gergaji yang ditunjukkan pada Gambar 6

mengandung selulosa, karbohidrat, serat,

dan lignin. Jamur mampu mengubah

selulosa dan lignin menjadi karbohidrat,

yang selanjutnya dirombak menjadi protein.

Agar jamur tumbuh sempurna, sebaiknya

menggunakan serbuk gergaji yang kering

dan bersih, tidak mengandung minyak atau

getah. Bila mengandung keduanya maka

jamur akan terhambat pertumbuhannya.

Kadar air serbuk gergaji sekitar 15%-20%

agar tahan lama disimpan. Jamur tiram

sebaiknya menggunakan jenis kayu yang

berdaya tahan rendah, seperti albasia. Jenis

kayu terlarang untuk media jamur ialah

pinus (Pinus mercusii), karena mengandung

zat terpenoid atau belerang. Senyawa

tersebut akan menghalangi pertumbuhan

jamur. Selain serbuk gergaji kayu, beberapa

bahan dasar lain yang dapat digunakan untuk

media tanam jamur tiram, yaitu ampas tebu,

tongkol jagung, rumput kering, limbah kapas

dan daun teh.

.

Gambar 6. Serbuk gergaji

Page 17: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

7

Kapur

Merupakan sumber kalsium (Ca). untuk

mengatur tingkat keasaman (pH) media

tumbuh jamur. Gunakan kapur pertanian

atau kalsium karbonat (CaCO3). Unsur

kalsium dan karbon memperkaya kandungan

mineral media tanam, keduanya sangat

diperlukan untuk pertumbuhan jamur

(Chang & Miles 1989).

Tepung tapioka

Merupakan sumber kalsium atau karbohidrat

tambahan, diperlukan untuk memperkuat

dan memperkokoh media, agar media

tanaman tidak mudah hancur atau rusak.

Dedak padi

Bekatul atau dedak ditambahkan untuk

meningkatkan nutrisi media tanam, terutama

sebagai sumber karbohidrat, karbon (C),

serta nitrogen (N). Sebaiknya dipilih bekatul

yang masih baru, belum berbau tengik dan

tidak rusak. Selain bekatul juga ditambahkan

tepung jagung. Jumlah bahan nutrisi ini yang

ditambahkan tidak lebih dari 20%. Sebelum

bekatul digunakan, perlu dilakukan

pengujian dengan cara:

Dedak asli beraroma khas, yaitu kulit

padi yang tidak berbau apek. Jika

dicampur bahan lain, bau khas itu tidak

akan tercium.

Bila dikepal dan diremas agak

menggumpal, tidak pecah.

Jika digenggam dan diletakkan di atas

air, tidak seluruhnya tenggelam,

sebagian ada yang mengapung di

permukaan. (Sunarti 1998).

Bibit Jamur

Bibit yang ditanam berasal dari miselium

jamur yang divisualisasikan pada Gambar 7.

Agar miselium jamur dapat tumbuh dengan

baik hingga berkembang menjadi tubuh

buah jamur ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, yaitu:

Gambar 7. Bibit jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus (L.) Fries)

a. Sanitasi, semua alat yang dipakai harus

disterilisasi dan dicelup ke dalam

alkohol, kemudian dipanaskan

beberapa saat di api spirtus. Demikian

juga dengan tangan harus dibasuh dan

dicuci dengan alkohol.

b. Bibit jamur, kualitas bibit merupakan

kunci keberhasilan dari budidaya

jamur. Bila bibit yang digunakan telah

kadaluwarsa, maka dapat dipastikan

hasilnya tidak akan maksimal. Oleh

karena itu pilih bibit yang baik, yaitu:

Bibit berasal dari strain atau

varietas unggul.

Umur bibit optimal 45-60 hari.

Warna bibit merata, tidak ada

bercak-bercak warna lain. Belum

terdapat tubuh buah jamur yang

tumbuh pada bibit tersebut.

Tidak terkontaminasi.

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Serua Lama, Ciputat

– Tanggerang Selatan dan Bengkel Kayu,

Departemen Fisika, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Pertanian Bogor.

Penelitian dilaksanakan selama pada bulan

September 2009 – Mei 2010.

Page 18: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

8

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah bibit jamur, media yang terdiri atas

serbuk gergaji, dedak, tepung jagung, kapur,

air dan LPG sebagai bahan bakar.

Alat yang digunakan terdiri dari alat utama

dan alat bantu. Alat utama dalam penelitian

ini adalah seperangkat alat sterilisasi dengan

metode mengukus dengan menggunakan

drum. Alat bantu terdiri dari timbangan,

penggaris, plastik, stopwatch, botol

berwarna bening, kapas, gunting, pipa, karet,

thermometer.

Metode Penelitian

Tahapan penelitian ini meliputi tahap

pembuatan media jamur tiram putih dan

proses sterilisasi media, pengukuran lama

pendidihan air, penghitungan efisiensi bahan

bakar, membandingkan hasil media yang

telah di sterilisasi dengan metode

pengukusan dengan menggunakan drum

selama 6 jam, 8 jam, dan 10 jam. Penjabaran

tahapan penelitian dibahas dalam sub bab

selanjutnya:

Tahapan Budidaya Jamur Tiram

Pembuatan media jamur tiram putih dan

proses sterilisasi media

Serbuk kayu yang diperoleh dari

penggergajian mempunyai tingkat

keseragaman yang kurang baik, hal ini

berakibat tingkat pertumbuhan miselia

kurang merata dan kurang baik. Mengatasi

hal tersebut maka serbuk gergaji perlu di

ayak. Ukuran ayakan sama dengan untuk

mengayak pasir, pengayakan harus

mempergunakan masker karena dalam

serbuk gergaji banyak tercampur debu dan

pasir.

Media jamur tiram putih dibuat dengan

komposisi 100 kg serbuk gergaji, 16 kg

dedak, 1 kg tepung jagung, 1 kg kapur, 60 %

air dari bobot total campuran. Bahan-bahan

yang telah ditimbang sesuai dengan

kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji

selanjutnya disiram dengan air sekitar

50% – 60% atau bila kita kepal serbuk

tersebut menggumpal tapi tidak keluar air.

Hal ini menandakan kadar air sudah cukup.

Pembungkusan menggunakan plastik

polipropilen (PP) dengan ukuran yang

dibutuhkan. Cara membungkus yaitu dengan

memasukkan media ke dalam plastik

kemudian dipukul atau ditumbuk sampai

padat dengan botol atau menggunakan filler

(alat pemadat) kemudian disimpan

Teknik sterilisasi yang digunakan yaitu

dengan mengukus media dengan

menggunakan drum yang bertujuan

menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang,

maupun khamir yang dapat mengganggu

pertumbuhan jamur yang ditanam. Media

baglog yang sudah dibuat kemudian disusun

di dalam drum dengan kapasitas 84 baglog.

Baglog tersebut dikukus hingga 6 jam (2 jam

pemanasan dan 4 jam sterilisasi), 8 jam

(2 jam pemanasan dan 6 jam sterilisasi), dan

10 jam (2 jam pemanasan dan 8 jam

sterilisasi) dengan menggunakan kompor

gas. Pemanasan dilakukan pada suhu

270C - 80

0C, dan sterilisasi dilakukan pada

suhu 800C -95

0C.

Inokulasi

Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit

jamur ke dalam media jamur yang telah

disterilisasi. baglog didinginkan selama satu

malam setelah sterilisasi, kemudian media

ditanami bibit diatasnya dengan

menggunakan sendok makan atau sendok

bibit kemudian diikat dengan karet dan

ditutup dengan kapas.

Inkubasi

Inkubasi dilakukan dengan cara menyimpan

di ruang inkubasi dengan kondisi tertentu.

Inkubasi dilakukan hingga seluruh media

berwarna putih merata, biasanya media akan

tampak putih merata antara 40 – 60 hari.

Pemanenan

Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur

mencapai tingkat yang optimal, pemanenan

ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh

bakal jamur. Pemanenan sebaiknya

dilakukan pada pagi hari untuk

mempertahankan kesegarannya dan

mempermudah pemasaran.

Page 19: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

9

disaring, diaduk dan dimasukkan

Serbuk gergaji Dedak Kapur Tepung jagung Air

Mulai

Plastik ukuran 2 kg

Plastik ditutup dengan

ring

Disumbat kapas

Dilapisi plastik

kembali

Media siap

disterilisasi

Pengukuran Lama Pendidihan Air

dengan Menggunakan Kompor Gas

Air yang digunakan untuk proses penguapan

ini sebanyak 28,26 liter air (10 cm dari dasar

drum). Pengukuran yang dilakukan yaitu

menghitung massa LPG yang dipakai selama

proses penguapan sehingga dapat diketahui

laju bahan bakar yang digunakan pada

masing-masing bahan bakar. Pada tahap ini

juga dilakukan pengukuran suhu bagian-

bagian kompor gas dan drum yang

digunakan untuk proses penguapan tersebut.

Diagram alir penelitian seperti pada Gambar

8 dan Gambar 9.

Gambar 8. Diagram alir pembuatan media jamur tiram

Page 20: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

10

Gambar 9. Diagram alir penelitian

Penghitungan Efisiensi Bahan Bakar

Dalam penghitungan efisiensi kompor gas

perlu mengetahui jumlah energi yang

dibutuhkan untuk memasak dengan

menggunakan persamaan (Desna 2010):

(1)

Keterangan :

Qn = laju energi yang

dibutuhkan (kcal/jam)

Ma = massa air awal (kg)

Mu = massa air yang menguap (kg)

c = kalor jenis air (kcal/kg0C)

ΔT = perubahan suhu (0C)

t1,2 = waktu pemasakan (jam)

KU = kalor uap (kcal/kg)

Pemasukan energi mengacu pada jumlah

energi yang diperlukan, dalam istilah bahan

bakar, energi yang harus dimasukan ke

dalam kompor. Hal ini dapat dihitung

menggunakan persamaan berikut,

(Belonio 1985, Irzaman 2008, Rifki 2008):

(2)

Keterangan:

FCR = (Fuel Consumption Rate) laju

bahan bakar yang dibutuhkan

(kg/jam)

Qn = laju energi yang dibutuhkan

(kcal/jam)

HVF = (Heat Value Fuel) energi yang

terkandung dalam bahan bakar

(kcal/kg)

ξg = efisiensi kompor (%)

Membandingkan Hasil Pengukusan

Media Selama 6 Jam, 8 Jam, dan 10 Jam

dengan Menggunakan Kompor Gas.

Setelah media disterilisasi dan suhu baglog

turun hingga suhu kamar, inokulasikan bibit

pada baglog tersebut. Setelah ± 40 hari,

maka didapatkan data banyaknya media

jamur yang masih terkontaminasi bakteri

dan yang sudah benar-benar steril. Pada

tahap ini pula, dapat dibandingkan

Selesai

Penyusunan laporan

Karakterisasi

Membandingkan hasil dan analisis RAL

Media siap

disterilisasi

Drum

berisi air ± 28 liter

6 jam 10 jam 8 jam

dikukus

Pembibitan (inokulasi)

(± 1 hari)

Inkubasi (± 40 hari)

Panen

Pengolahan data

Pembuatan media

Mulai

Page 21: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

11

banyaknya jamur yang dihasilkan pada

proses sterilisasi 6 jam, 8 jam dan 10 jam

dengan menggunakan kompor gas.

Analisis Data Menggunakan Metode

Rancangan Acak Lengkap

Perlakuan merupakan suatu prosedur atau

metode yang diterapkan pada unit

percobaan. Unit percobaan adalah unit

terkecil dalam suatu percobaan yang diberi

suatu perlakuan.

Suatu percobaan yang dirancang dengan

hanya melibatkan beberapa taraf sebagai

perlakuan disebut dengan percobaan suatu

faktor. Penerapan percobaan satu faktor

dalam rancangan acak lengkap biasanya

digunakan jika kondisi unit percobaan yang

digunakan relatif homogen.

Rumus untuk menghitung jumlah kuadrat

dibedakan menjadi dua yaitu untuk

percobaan dengan ulangan setiap perlakuan

sama dan ulangan setiap perlakuan tidak

sama. Untuk perlakuan sama dapat

dirumuskan sebagai berikut (Mattjik 2006):

FK = faktor koreksi

(3)

JKT = jumlah kuadrat total

(4)

JKP = jumlah kuadrat perlakuan

(5)

JKG = Jumlah kuadrat galat

(6)

(7)

KTP = Kuadrat tengah perlakuan

(8)

KTG = Kuadrat tengah galat

(9)

(10)

Keterangan:

t = perlakuan

r = ulangan

y = rata-rata umum

DbP = derajat bebas perlakuan

DbG = derajat bebas galat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penanaman jamur dilakukan di rumah jamur

yang terletak di daerah Serua Lama,

Tangerang Selatan. Sejak inokulasi

dilakukan sampai terbentuknya tubuh buah,

kondisi lingkungan terus diperhatikan. untuk

menjaga kestabilan kelembaban dan suhu

lingkungan di dalan rumah tanam dilakukan

secara manual, yaitu dengan menyiram

lantai dan menyemprotkan ke udara

sebanyak dua kali dalam sehari, sekitar

Pukul 09.00 dan 16.00. Selain penyiraman

lantai juga dilakukan penyiraman media

dengan menggunakan spray agar media

tidak kekeringan atau penyiraman hanya

dilakukan pada plastik baglognya saja, yaitu

pada saat primordia (bakal tubuh buah)

sudah muncul untuk mencegah pembusukan

primordia dan penghambatan pertumbuhan

tubuh buah. Selama penelitian ini dilakukan,

kondisi kelembaban dan suhu pada pagi,

sore dan malam hari dirumah tanam sesuai

dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tubuh

buah jamur (kelembaban 60%-90% dan suhu

23oC -30

oC)

Perbandingan Hasil Pengukusan Media

Selama 6 Jam, 8 Jam, dan 10 Jam

Pembakaran merupakan suatu proses fisika

dan kimia yang terjadi karena kombinasi

yang sangat cepat antara oksigen dan elemen

atau campuran kimia yang mengasilkan

panas. (Rifki 2008).

Di dalam pembakaran bahan bakar atau

limbah komponen utama terdiri dari karbon

dan hidrogen menimbulkan kalor seperti

ditunjukkan pada reaksi berikut:

C + 02 CO2 + energi

2H2 + O2 2H2O + energi

Page 22: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

12

Nilai efisiensi bahan bakar mencapai

40,74% pada proses pengukusan 6 jam,

59,57% pada proses pengukusan 8 jam, dan

53,14% untuk proses pengukusan 10 jam.

Laju konsumsi bahan bakar (FCR) pada

sterilisasi media dan energi kalor yang

dibutuhkan (Qn) pada proses sterilisasi dapat

dilihat pada Tabel 2.

Pada Tabel 2 dapat dilihat laju konsumsi

bahan bakar (FCR) rata-rata pada proses

pengukusan media dengan menggunakan

kompor berbahan bakar LPG ini sebesar 10

kg/hari pada proses pengukusan selama 6

jam, 9 kg/hari pada proses pengkusan 8 jam,

dan 10,8 kg/hari untuk proses pengukusan

10 jam. Berdasarkan perhitungan dengan

menggunakan persamaan 1 dan persamaan 2

yang dapat dilihat pada Lampiran 2. Energi

kalor rata-rata yang dibutuhkan (Qn) untuk

proses pengukusan media selama 6 jam,

8 jam, 10 jam secara berturut-turut adalah

47945,88 kcal/hari, 63086,29 kcal/hari, dan

67267,38 kcal/hari.

Tabel 2. Perbandingan efisiensi bahan bakar setiap perlakuan lamanya proses pengukusan media

tumbuh jamur tiram putih.

Lamanya

Pengukusan

(jam)

Ulangan

FCR

(kg/hari)

Waktu (hari)

Qn

(kcal/hari)

Efisiensi

(%)

Rata-rata

efisiensi

(%) Mendidih Menguap

6

1 10 0,1250 0,125 46120,32 39,19

40,74

2 10 0,0694 0,180 49771,43 42,29

8

1 9,0 0,0833 0,250 66595,76 62, 88

59,57

2 9,0 0,0833 0,250 59576,83 56,26

10

1 9,6 0,0694 0,420 62162,51 55,03

53,14

2 12,0 0,0625 0,420 72373,24 51,25

Berdasarkan Gambar 10 dan Gambar 11

dapat dilihat pengaruh lamanya proses

pengukusan terhadap energi yang

dibutuhkan. Semakin lama proses

pengukusan maka energi yang dibutuhkan

semakin besar, yang artinya laju energi

meningkat sebagai akibat semakin lama

proses pengukusan. Hasil akhir yang

diperoleh ternyata pengukusan media selama

10 jam memerlukan energi yang lebih besar

dibanding proses pengukusan pada 6 jam

dan 8 jam.

Berdasarkan Gambar 12 dan Gambar 13

dapat dilihat pengaruh lamanya proses

pengukusan terhadap efisiensi. Lamanya

proses pengukusan tidak berbanding lurus

dengan efisiensi. Hasil akhir yang diperoleh

ternyata pengukusan media selama 8 jam

memiliki nilai efisiensi yang tertinggi,

dibanding proses pengukusan pada 6 jam

dan 10 jam.

Berdasarkan Gambar 14 dan Gambar 15

dapat dilihat pengaruh lamanya sterilisasi

terhadap pertumbuhan jamur tiram putih.

Massa jamur yang dihasilkan berbanding

lurus dengan efisiensi bahan bakar. Pada

proses pengukusan 8 jam menghasilkan

efisiensi bahan bakar dan massa jamur yang

tertinggi secara berturut-turut nilainya yaitu

59,57% dan 14035 g.

Page 23: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

13

Gambar 10. Qn tiap ulangan lamanya

proses pengukusan media

Gambar 11. Qn rata-rata tiap ulangan

lamanya pengukusan media

Gambar 12. Efisiensi tiap ulangan

lamanya proses pengukusan

media

Gambar 13. Efisiensi rata-rata tiap ulangan

lamanya proses pengukusan

media

Gambar 14. Massa jamur tiap ulangan

lamanya pengukusan media.

Gambar 15. Massa jamur rata-rata tiap

ulangan lamanya proses

pengukusan media

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

6 8 10

Qn

(en

enrg

i y

an

g d

ibu

tuh

kan

)

kca

l/h

ari

lamanya proses pengukusan (jam)

ulangan

1

ulangan

2

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

6 8 10en e

rgi

rata

-rata

yan

g d

ibu

tuh

ka

n

(kca

l/h

r)

lamanya proses pengukusan (jam)

0

10

20

30

40

50

60

70

6 8 10

efis

ien

si (

%)

lamanya proses pengukusan (jam)

ulangan

1 ulangan

2

0

10

20

30

40

50

60

70

6 8 10

efis

ien

si (

%)

lamanya proses pengukusan (jam)

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

20000

6 8 10

ma

ssa

ja

mu

r t

ira

m (

gra

m)

lamanya proses pengukusan (jam)

ulangan 1

ulangan 2

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

6 8 10

mass

a j

am

ur

tira

m

lamanya proses pengukusan (jam)

rata-rata

Page 24: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

14

Faktor Tumbuh

Agar jamur tiram dapat tumbuh dengan

optimal, diperlukan kondisi lingkungan yang

sesuai, yaitu:

a. Suhu

Pertumbuhan jamur sangat dipengaruhi

oleh kondisi suhu didalam rumah tanam

jamur, oleh karena itu kondisi suhu

tersebut harus selalu terkontrol. Pada

umumnya jamur akan tumbuh baik pada

kisaran suhu antara 23oC – 28

oC. Suhu

pertumbuhan jamur tiram pada saat

inkubasi lebih tinggi dibandingkan suhu

pada saat pertumbuhan (pembentukan

tubuh buah). Suhu inkubasi jamur tiram

berkisar antara 23oC–28

oC, sedang suhu

untuk pertumbuhan jamur tiram berkisar

antara 16oC–23

oC

b. Kelembaban (Relative humidity, RH),

Seperti halnya suhu, kelembaban nisbi

pertumbuhan jamur tiram pada saat

inkubasi dan pembentukan tubuh buah

juga berbeda. Pada saat inkubasi

kelembaban yang dibutuhkan adalah

60%–80%, sedang untuk pembentukan

tubuh buah 80%–90%. Pengaturan suhu

dan RH dalam ruangan dapat dilakukan

dengan menyemprotkan air bersih ke

dalam ruangan. Apabila suhu terlalu

tinggi, sedang RH terlalu rendah, maka

primordia (bakal jamur) akan kering dan

mati, demikian pula sebaliknya.

c. Cahaya

Pertumbuhan dan perkembangan jamur

tiram sangat peka terhadap cahaya,

misal cahaya matahari secara langsung.

Intensitas cahaya yang diperlukan pada

saat pertumbuhan sekitar 10 % atau

sebanding dengan kuat penerangan

kurang dari 40 lux. Cahaya merupakan

faktor yang sangat penting untuk

pertumbuhan miselium, proses

pembentukan dan pertumbuhan tubuh

buah jamur. Cahaya yang terlalu kuat

dapat menghambat pertumbuhan bahkan

dapat menghentikan pertumbuhan. Efek

cahaya juga dapat merusak vitamin

yang dibentuk oleh jamur. Pada fase

pertumbuhan generatif, cahaya

diperlukan untuk merangsang

pembentukan bakal tubuh buah,

pembentukan tudung dan

perkembangannya. Kekurangan cahaya

mengakibatkan pertumbuhan tangkai

lebih panjang dari pada ukuran

normalnya dan pertumbuhan tudung

kurang berkembang sehingga ukurannya

lebih kecil dari normalnya.

d. Faktor nutrisi

Faktor nutrisi sangat diperlukan untuk

pertumbuhan jamur tiram, beberapa

nutrisi tersebut antara lain: sumber

nitrogen, vitamin, mineral dan sumber

karbon. Pembentukan tubuh buah akan

terhambat pada konsentrasi karbon

dioksida yang tinggi. Oksigen

dibutuhkan untuk proses pembentukan

dan pertumbuhan tubuh buah jamur.

Jika kekurangan O2 atau terlalu banyak

kadar karbon dioksida di udara, maka

tangkai tubuh buah jamur akan tumbuh

memanjang dan tudungnya menjadi

kurang berkembang.

Kondisi lain yang juga mempengaruhi

pertumbuhan jamur pada penelitian ini

adalah bentuk, ukuran, luasan baglog

dan bentuk, ukuran, warna, jenis

ketebalan plastik.

Pada penelitian ini digunakan baglog

berukuran 2 kg, yang tingginya lebih

besar dibanding diameter baglognya.

Pada penelitian ini dihasilkan massa

jamur yang kurang maksimal, hal ini

dapat dipengaruhi karena ukuran baglog

yang seperti itu sehingga membuat

jamur sulit tumbuh, selain itu warna dan

ketebalan plastik juga mempengaruhi

karena jamur memerlukan cahaya yang

cukup untuk pertumbuhannya.

Page 25: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

15

Tabel 3. Pertumbuhan jamur tiram

Lamanya

pengukusan

(jam) Ulangan

Baglog

hasil

sterilisasi Kontaminasi

Baglog

yang

berbuah

Massa

jamur (g) Rata-rata

(g/baglog)

6 1 84 30 54 8.820 163,30

2 84 51 33 5.190 157,27

8

1 84 35 49 9.650 196,93

2 84 4 80 18.420 230,25

10

1 84 66 18 3.640 202,20

2 84 74 10 1.370 137,00

Tabel 4. Sidik ragam pengaruh lamanya proses pengukusan terhadap efisiensi bahan bakar

Sumber

keragaman

Derajat

bebas Jumlah kuadrat

Kuadrat

tengah F.hitung F.tabel F.tabel

Perlakuan (t-1) 2 367,630 183,815 15,890* 9,552

Galat t(r-1) 3 34,720 11,570 15,890** 5,462

Total 5 402,350

Tabel 5. Sidik ragam pengaruh lamanya proses pengukusan terhadap energi yang dibutuhkan

Sumber

keragaman

Derajat

bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F.hitung F.tabel F.tabel

Perlakuan (t-1) 2 9,552

Galat t(r-1) 3 5,462

Total 5

Tabel 6. Sidik ragam pengaruh lamanya proses pengukusan terhadap pertumbuhan jamur tiram

Sumber

keragaman

Derajat

bebas

Jumlah

kuadrat

Kuadrat

tengah F.hitung F.tabel F.tabel

Perlakuan (t-1) 2 9,552

Galat t(r-1) 3 5,462

Total 5

Page 26: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

16

Analisis Statistik Menggunakan Metode

Rancangan Acak Lengkap

Berdasarkan data yang ditunjukkan

pada Tabel 4 dan perhitungan pada

Lampiran 3 bagian (a) dapat disimpulkan

bahwa perlakuan lamanya proses

pengukusan berpengaruh nyata terhadap

efisiensi bahan bakar, karena Fhit .> Ftabel.

Secara fisis artinya perubahan lamanya

proses pengukusan mengakibatkan

perubahan efisiensi bahan bakar yang pada

batas tertentu menghasilkan nilai efisiensi

tertinggi yaitu pada proses pengukusan 8

jam.

Berdasarkan data yang ditunjukkan

pada Tabel 5 dan perhitungan pada

Lampiran 3 bagian (b) dapat disimpulkan

bahwa perlakuan lamanya proses

pengukusan tidak berpengaruh nyata

terhadap energi yang dibutuhkan, karena Fhit

< Ftabel. Secara fisis artinya perubahan

lamanya proses pengukusan tidak

mengakibatkan perubahan energi yang

dibutuhkan. Penggunaan bahan bakar yang

berbeda jumlahnya, menghasilkan energi

yang dibutuhkan relatif sama sampai awal

menuju proses sterilisasi. Pada proses

sterilisasi semakin lama proses sterilisasi,

mengakibatkan energi yang dibutuhkan

semakin besar.

Berdasarkan data yang ditunjukkan

pada Tabel 6 dan perhitungan pada

Lampiran 3 bagian (c) dapat disimpulkan

bahwa perlakuan lamanya proses

pengukusan berpengaruh nyata terhadap

pertumbuhan jamur, karena Fhit > Ftabel.

Secara fisis artinya perubahan lamanya

proses pengukusan mengakibatkan

perubahan massa jamur yang dihasilkan

dimana pada batas tertentu menghasilkan

nilai efisiensi tertinggi yaitu pada proses

pengukusan 8 jam.

KESIMPULAN

Budidaya jamur tiram putih bisa dilakukan

di dalam rumah jamur atau kubung dengan

media tanam terdiri atas bahan dasar yaitu

serbuk kayu gergaji dan bahan tambahan

antara lain: bekatul, gips, dan kapur. Syarat

rumah jamur memiliki suhu ruangan 280C

dengan kelembaban 80 %-90 %. Pada saat

inkubasi kelembaban yang dibutuhkan

adalah 60 %-80 %, sedang untuk

pembentukan tubuh buah memerlukan

kelembaman 80 %-90 % dan kadar air media

yang cocok sekitar 60 %. Suhu yang

diperlukan untuk proses inkubasi antara

23oC -28

oC.

Efisiensi yang dihasilkan pada proses

pengukusan 8 jam menghasilkan nilai

efisiensi lebih besar dan menghasilkan

massa yang lebih besar dibandingkan

dengan lamanya pengukusan 6 jam dan

10 jam. Berdasarkan analisis statistik

menggunakan metode rancangan acak

lengkap dapat disimpulkan bahwa perlakuan

lamanya proses pengukusan tidak

berpengaruh nyata terhadap terhadap energi

yang dibutuhkan, karena Fhit < Ftabel. Secara

fisis artinya ialah perubahan lamanya proses

pengukusan mengakibatkan perubahan

energi yang dibutuhkan. Penggunaan bahan

bakar yang berbeda jumlahnya,

menghasilkan energi yang dibutuhkan relatif

sama mengakibatkan energi yang

dibutuhkan semakin besar. Perlakuan

lamanya proses pengukusan berpengaruh

nyata terhadap pertumbuhan jamur dan

efisiensi karena Fhit > Ftabel. Secara fisis

artinya perubahan lamanya proses

pengukusan mengakibatkan perubahan

massa jamur dan nilai efisiensi. Pada batas

tertentu menghasilkan nilai efisiensi dan

massa tertinggi yaitu pada proses

pengukusan 8 jam.

SARAN

Pada penelitian selanjutnya diharapkan

sterilisasi jamur tiram putih menggunakan

ukuran baglog yang disesuaikan yakni

ukuran diameter lebih besar dibanding

tingginya. Perhatikan warna, ketebalan, jenis

kantong plastik yang digunakan. Mencari

lamanya waktu sterilisasi media jamur tiram

putih yang lain dari yang pernah dicobakan,

dengan harapan dapat dihasilkan mutu jamur

tiram yang lebih baik serta pengaturan suhu

dan kelembaban ruangan seakurat mungkin

antara 220C-30

0C agar pertumbuhan jamur

tiram maksimal. Sebaiknya saat penelitian,

dilakukan pemeriksaan kuat penerangan

ruangan, dan penelitian selanjutnya

diharapkan menggunakan alat ukur

khususnya timbangan yang ketelitiannya

tinggi. Setiap kali pengulangan diadakan uji

mikrobilologi dari sample (media dan bibit)

Page 27: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

17

yang diambil secara acak untuk mengetahui

keberadaan mikroorganisme lain yang

mengganggu pertumbuhan jamur yang

terdapat pada media maupun bibit.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad SA, Kadam JA, Mane VP, Patil SS,

Baig MMV. 2009. Biological Efficienci And

Nutritional Contents Of Pleurotus florida

(Mont) Singer Cultivation on Different

Agro-Wastes. Nature and Science: 7(1);

1545-0740.

Alexopoulos CJ, Mims CW. 1996.

Introductory Mycology. Jhon Wiley and

sons, New York.

Anonim. 2008. Jamur Tiram Putih.

http://id.wikipedia.org/wiki/jamur.

Astuti W, Nurbana S. 2006. Budidaya Jamur

Tiram. Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian, Jawa Timur.

Belonio AT. 2005. Rice Husk Gas Stove

Handbook. Appropriate Techonology

Center. Department of Agricultural

Engineering and Environmental

Management. College of Agriculture Central

Philippine University Iloilo City,

Philippines.

Cahyana YA, Muchrodji, Bakrun, M. 1999.

Jamur Tiram. Penebar Swadaya, Jakarta.

Chang ST, Miles PG. 1989. Edible

Mushrooms and their Cultivation. CRC.

Boca Raton, FL, USA. 345 pp.

Giancoli DC. 2001. Physics: Principles With

Application, Fifth Edition. Diterjemahkan

oleh Yuhilza Hanum dengan judul Fisika

Edisi Kelima 1. Jakarta : Erlangga.

Desna, RD Puspita, H Darmasetiawan,

Irzaman, Siswadi. 2010. Kajian Proses

sterilisasi Media Jamur Tiram Putih

Terhadap Mutu Bibit Yang dihasilkan.

Kumpulan Abstrak Seminar Nasional

Pendidikan dan Penelitian Fisika Dalam

Mengantisipasi Perubahan Fenomena Alam.

Universitas Diponegoro Semarang, halaman

4.

Hadar Y, Cohen E. 1986. Chemical

Composition of the Edible Mushroom

Pleurotus Ostreatus Produced by

Fermentation. Applied and Environmental

Microbiology, American Society for

Microbiology, 51 (6); 1352-1354.

Ibekwe VI, Azubuike PI, Ezeji EU,

Chinakwe EC. 2008. Effect of Nutrient

Sources and Environmental Factors on the

Cultivation and Yield of Oyster Mushroom

(Pleurotus ostreotus). Pakistan Journal of

Nutrition: 7(2); 349-351.

Imtiaj A, Rahman SA. 2008. Short Note

(Nota Corta) Economic Viability of

Mushroom Cultivation to Poverty reduction

in Bangladesh. Tropical and Subtropical

Agroecosystems: 8; 93-99.

Irzaman, H. Darmasetiawan, H. Alatas,

Irmansyah, A.D. Husin, M.N. Indro.

Development of Cooking Stove with Rice

Husk Fuel. Workshop on Renewable Energy

Technology Applications to Support E3

Village (Energy, Economics and

Enviroment), Universitas Persada Jakarta,

halaman 82 – 85, Juli (2008).

Irzaman, H. Darmasetiawan, H. Alatas,

Irmansyah, A. D. Husin, M. N. Indro, C.

Arif. 2008. Optimization of Energy

Efficiency of Cooking Stove with Rice-Husk

Fuel. Japan – Inonesia Symposium and

Expo, Jakarta.

Irzaman, H. Darmasetiawan, H. Alatas,

Irmansyah, A.D. Husin, M.N. Indro, H.

Hardhienata, K. Abdullah, T. Mandang, S.

Tojo. 2009. Optimization of Thermal

Efficiency of Cooking Stove with Rice-Husk

Fuel in Supporting the Proliferation of

Alternative Energy in Indonesia. Proceeding

Symposium on Advanced Technological

Development of Biomass Utilization in

Southeast Asia, page 40 – 43, Tokyo

University of Agriculture and Technology

(TUAT), Japan.

Mattjik AA. 2006. Perancangan Percobaan.

IPB Press. Bogor.

Moore E, Landecker. 1996. Fundamenttals

of the Fungi. Edisi IV, Prentice hall, Inc,

New Jersey.

Nasim G, Malik SH, Bajwa R, Afzal M,

Mian SW. 2001. Effect of three Different

Culture Media on Mycellial Growth of

Oyster and Chinese Mushroom. Journal of

Biologi Science: 1(12);1130-1133.

Parlindungan AK 2003. Karakteristik

Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram

Putih (Pleurotus ostreotus) dan Jamur Tiram

kelabu (Pleurotus Sajor Caju) pada Baglog

Page 28: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

18

Alang-alang. Jurnal Natur Indonesia: 5 (2);

152-156.

Rifki M, Irzaman, H. Alatas. 2008. Optimasi

Efisiensi Tungku Sekam dengan Ventilasi

Lubang Utama pada Badan Kompor.

Prosiding Seminar Nasional Sains, FMIPA

IPB, halaman 155 – 161.

Sunarti A. 1998. Serbuk Kayu untuk Jamur.

Trubus, Juli, No.344, Jakarta.

Sumarmi. 2006. Botani dan Tinjauan Gizi

Jamur Tiram Putih. Jurnal Inovasi

Pertanian: vol. ; 2.

Suriawiria H, Unus. 2000. Sukses

Beragrobisnis Jamur Kayu: Shitake –

Kuping – Tiram. Penebar Swadaya. Jakarta

Widyastuti M. 2002. Kandungan Gizi dan

Kegunaan Jamur Tiram. Pusat Pengkajian

dan Penerapan Teknologi Bio Industri.

Jakarta.

Page 29: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

19

LAMPIRAN

Page 30: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

20

Lampiran 1. Data Proses Sterilisasi Media

a. Proses sterilisasi media dengan pengukusan selama 6 jam ulangan 1

Suhu ruang : 31ºC

T0 bahan : 31ºC

Tingggi Air : 10 cm = 0.1 m

Sisa air : 7,5 cm = 0,075 m

Air yang terpakai : 2,5 cm = 0,025 m

Volum air : 0,02826 m3

Diameter drum : 60 cm = 0,6 m

Suhu awal drum : 34º C

Gas yang digunakan : 2 kg

HVF : 11767 kcal

Waktu

(menit)

Air +

drum (ºC)

Penampang

(ºC)

Suhu bahan tiap tingkatan (ºC) Penyangga

(ºC) 1 2 3 4

0’ 34 34 35 35 35 35 36

30’ 59 41 47 45 45 38 111

60’ 78 48 52 48 47 39 95

90’ 88 56 72 55 51 40 117

120’ 91 66 59 57 49 57 124

150’ 98 72 65 61 51 61 143

180’ 98 79 75 69 55 70 139

210’ 103 82 81 78 74 75 149

240’ 103 84 82 80 61 80 139

270’ 104 89 92 86 95 94 158

300’ 104 101 97 95 80 98 139

330’ 101 99 97 97 95 98 150

360’ 101 99 98 98 98 100 157

Page 31: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

21

Lanjutan Lampiran 1. Data Proses Sterilisasi Media

b. Proses sterilisasi media dengan pengukusan selama 6 jam ulangan 2

Suhu ruang : 33º C

T0 bahan : Lapisan 1 = 36º C; Lapisan 2 = 37ºC; Lapisan 3 = 37ºC

Dinding :1= 33º C; 2º C = 34º C; 3 = 35º C; 4 = 35º C

Dinding+air : 30ºC

Tingggi Air : 10,5 cm = 0.105 m

Sisa air : 8 cm

Air yang terpakai : 3.5 cm

Volume air : 0,02826 m3

Diameter drum : 60 cm = 0,6 m

Suhu awal drum : 34º C

Gas yang digunakan : 2,5 kg

HVF : 11767 kcal

Mendidih (100º C) : 100 menit

Waktu

(Menit)

Air +

drum (ºC)

Suhu bahan tiap tingkatan (ºC) Penyangga

(0C)

Penampang

(ºC) 1 2 3 4

0’ 30 35 36 37 39 33 31

30’ 70 47 45 43 41 145 306

60’ 89 60 58 57 51 208 337

90’ 94 72 67 66 54 201 364

120’ 101 77 74 75 61 195 345

150’ 102 81 84 85 78 215 296

180’ 100 87 91 85 77 221 406

210’ 103 90 96 95 88 200 445

240’ 102 94 95 98 98 215 453

270’ 103 98 95 97 98 190 411

300’ 104 99 99 99 99 188 389

330’ 102 100 100 100 100 188 394

360’ 102 99 100 99 100 169 372

Page 32: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

22

Lanjutan Lampiran 1. Data Proses Sterilisasi Media

c. Proses sterilisasi media dengan pengukusan selama 8 jam ulangan 1

Suhu ruang : 33ºC

T0 bahan : Lapisan 1 = 36º C; Lapisan 2 = 37ºC; Lapisan 3 = 37ºC

Dinding :1=28 º C; 2 =29 º C; 3 = 29º C; 4 =30 º C

Dinding+air : 27 ºC

Tingggi Air : 10,5 cm = 0.105 m

Sisa air : 3,5 cm

Air yang terpakai : 8 cm

Volume air : 0,02826 m3

Diameter drum : 60 cm = 0,6 m

Suhu awal drum : 27º C

Gas yang digunakan : 3 kg

HVF : 11767 kcal

Mendidih (100º C) : 120 menit

Waktu

(menit)

Air +

drum

(0C)

Suhu bahan tiap tingkatan (0C) Penyangga

(0C)

Penampang

(0C) 1 2 3 4

0’ 27 28 29 29 30 30 27

30’ 73 47 41 40 35 94 191

60’ 95 64 64 58 56 114 201

90’ 98 62 55 56 60 114 203

120’ 100 66 67 66 65 133 278

150’ 100 80 83 83 87 112 386

180’ 100 89 88 87 94 130 454

210’ 100 95 95 91 97 124 429

240’ 100 93 95 92 97 137 420

270’ 100 94 97 95 98 134 446

300’ 101 94 96 95 97 120 442

330’ 100 95 96 94 98 122 443

360’ 100 95 96 96 99 123 453

390’ 104 95 95 96 98 130 401

420’ 103 97 98 97 100 123 422

450’ 101 97 96 95 100 134 432

480’ 101 96 96 95 101 142 443

Page 33: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

23

Lanjutan Lampiran 1. Data Proses Sterilisasi Media

d. Proses sterilisasi media dengan pengukusan selama 8 jam ulangan 2

Suhu ruang : 27ºC

T0 bahan :1= 30ºC; 2 = 31ºC; 3 = 31ºC; 4 = 32ºC

Dinding+air : 28 ºC

Tingggi Air : 10,5 cm = 0.105 m

Sisa air : 5,5 cm

Air yang terpakai : 5.5 cm

Volume air : 0,02826 m3

Diameter drum : 60 cm = 0,6 m

Suhu awal drum : 27º C

Gas yang digunakan : 3 kg

HVF : 11767 kcal

Mendidih (100º C) : 120 menit

Waktu

(menit)

Air +

drum

(ºC)

Suhu bahan tiap tingkatan (ºC) Penyangga

(ºC)

Penampang

(ºC)

Ruang

(ºC) 1 2 3 4

0’ 27 30 31 31 32 32 27 27

30’ 76 50 44 42 36 113 340 35

60’ 87 60 58 56 53 113 329 36

90’ 92 67 62 59 61 113 338 36

120’ 100 73 68 65 65 123 357 37

150’ 100 78 78 80 77 131 364 36

180’ 102 87 80 81 80 132 376 37

210’ 101 88 82 81 82 116 420 37

240’ 104 89 85 90 98 128 OL 37

270’ 100 90 90 93 98 118 466 36

300’ 103 91 92 93 97 123 473 36

330’ 102 95 97 97 100 135 452 36

360’ 103 98 99 98 101 159 454 37

390’ 103 100 99 100 100 160 466 37

420’ 103 100 100 100 100 160 441 37

450’ 102 100 100 100 100 149 441 36

480’ 102 100 100 100 100 154 473 36

Keterangan:

OL = over load

Page 34: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

24

Lanjutan Lampiran 1. Data Proses Sterilisasi Media

e. Proses sterilisasi media dengan pengukusan selama 10 jam ulangan 1

Suhu ruang : 31.7º C

T0 bahan :1= 30ºC; 2 =31 ºC; 3 =32 ºC; 4 =33 ºC

Dinding+air : 27 ºC

Tingggi Air : 10,5 cm = 0.105 m

Sisa air : 1,5 cm

Air yang terpakai : 9 cm

Volum air : 0,02826 m3

Diameter drum : 60 cm = 0,6 m

Suhu awal drum : 26º C

Gas yang digunakan : 4 kg

Mendidih (100º C) : 100 menit

Waktu

(menit)

Air +

drum (ºC)

Suhu bahan tiap tingkatan (ºC) Penyangga

(ºC)

Penampang

(ºC)

Ruang

(ºC)

RH

(%)

Uap

(ºC) 1 2 3 4

0’ 27 30 31 31 31 27 26 31.3 67 31

30’ 80 52 40 40 34 140 363 32.2 67 34

60’ 95 58 50 50 41 143 224 33.5 65 65

90’ 99 62 59 59 74 168 310 33.9 62 84

120’ 101 77 81 81 93 162 258 33.8 59 94

150’ 102 83 84 84 93 126 310 36.4 57 96

180’ 100 87 88 87 94 135 233 33.3 51 97

210’ 100 93 92 94 96 129 249 31.3 58 99

240’ 101 99 96 99 98 139 180 31.2 61 101

270’ 103 101 97 97 100 135 191 31.5 61 101

300’ 100 99 95 97 99 127 183 32.8 59 101

330’ 100 99 95 99 100 124 165 33.1 57 101

360’ 103 100 97 99 100 137 171 32.9 55 101

390’ 101 99 97 99 100 128 229 33.6 55 101

420’ 100 99 98 99 100 129 217 33.9 55 101

450’ 101 100 99 99 100 132 210 33.7 54 100

480’ 100 100 99 99 100 134 253 31.7 61 100

510’ 100 100 99 100 100 148 231 30.8 65 100

540’ 100 100 99 100 101 151 215 31.6 64 101

570’ 101 100 99 101 100 151 219 31.3 64 100

600’ 101 101 99 100 101 160 242 31.5 64 101

Keterangan: OL = over load

Page 35: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

25

Lanjutan Lampiran 1. Data Proses Sterilisasi Media

f. Proses sterilisasi media dengan pengukusan selama 10 jam ulangan 2

Suhu ruang : 27º C

T0 bahan :1= 30ºC; 2 = 31ºC; 3 = 31ºC; 4 = 3 ºC

Dinding+air : 28 ºC

Tingggi Air : 10,5 cm = 0.105 m

Sisa air : 5,5 cm

Air yang terpakai : 5.5 cm

Volume air : 0,02826 m3

Diameter drum : 60 cm = 0,6 m

Suhu awal drum : 27º C

Gas yang digunakan : 5 kg

HVF : 11767 kcal

Mendidih (100º C) : 120 menit

Waktu

(menit)

Air +

drum (ºC)

Suhu bahan tiap tingkatan (ºC) Penyangga

(ºC)

Penampang

(ºC)

Ruang

(ºC)

RH

(%)

Uap

(0C) 1 2 3 4

0’ 27 30 31 32 33 28 26 31.7 62 33

30’ 71 47 43 41 35 127 191 33.6 60 35

60’ 90 66 60 56 45 138 201 34.3 56 48

90’ 100 69 74 70 61 142 203 34.4 55 65

120’ 101 67 63 63 72 149 278 35.2 53 65

150’ 101 74 74 75 80 150 427 34.1 54 85

180’ 101 83 85 84 87 150 386 35.3 53 90

210’ 101 91 91 92 94 159 454 33.9 55 97

240’ 102 95 95 95 95 153 440 34.1 56 97

270’ 101 98 98 98 97 153 429 32.3 59 97

300’ 104 98 98 98 97 156 457 31.2 64 98

330’ 101 98 98 98 98 156 446 33.3 66 98

360’ 101 99 99 99 99 155 442 33.5 63 99

390’ 101 99 99 99 99 158 443 33.8 63 99

420’ 101 99 99 99 99 159 453 34.1 59 99

450’ 101 98 98 98 99 153 401 32.1 59 99

480’ 101 97 97 97 97 151 OL 29.1 64 99

510’ 101 98 98 98 98 150 OL 30 68 99

540’ 105 99 99 99 99 151 OL 30.4 70 100

570’ 103 99 99 100 100 156 OL 30.6 71 100

600’ 101 99 99 99 99 156 OL 30.7 70 100

Keterangan: OL = over load

Page 36: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

26

Lampiran 2. Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar

a. Perhitungan efisiensi bahan bakar 6 jam ulangan 1

Efisiensi bahan bakar

Page 37: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

27

Lanjutan Lampiran 2. Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar

b. Perhitungan efisiensi bahan bakar 6 jam ulangan 2

Efisiensi bahan bakar

Page 38: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

28

Lanjutan Lampiran 2. Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar

c. Perhitungan efisiensi bahan bakar 8 jam ulangan 1

Efisiensi bahan bakar

Page 39: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

29

Lanjutan Lampiran 2. Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar

d. Perhitungan efisiensi bahan bakar 8 jam ulangan 2

Efisiensi bahan bakar

Page 40: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

30

Lanjutan Lampiran 2. Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar

e. Perhitungan efisiensi bahan bakar 10 jam ulangan 1

Efisiensi bahan bakar

Page 41: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

31

Lanjutan Lampiran 2. Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar

f. Perhitungan efisiensi bahan bakar 10 jam ulangan 2

Efisiensi bahan bakar

Page 42: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

32

Lampiran 3. Analisis Statistik Menggunakan Rancangan Acak Lengkap

a. Analisis efisiensi bahan bakar menggunakan rancangan acak lengkap.

Lamanya pengukusan Ulangan

Rata-Rata I II

6 39,19 42,29 40,74

8 62,88 56,26 59,57

10 55,03 51,03 53,03

Rataan Umum 51,11

FK: Faktor Koreksi

JKT: Jumlah Kuadarat Total

JKP: Jumlah Kuadrat Perlakuan

JKG: Jumlah Kuadrat Galat

KTP: Kuadrat Tengah Perlakuan

KTG: Kuadrat Tengah Galat

Page 43: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

33

Lanjutan Lampiran 3. Analisis Statistik Menggunakan Rancangan Acak Lengkap

Tabel sidik ragam lamanya sterilisasi terhadap efisiensi bahan bakar

Sumber

keragaman

Derajat

bebas Jumlah kuadrat

Kuadrat

tengah F.hitung F.tabel F.tabel

Perlakuan (t-1) 2 367,630 183,815 15,890* 9,552

Galat t(r-1) 3 34,720 11,570 15,890** 5,462

Total 5 402,350

Koefisien keragaman diperoleh sebesar:

Berdasarkan perhitungan dapat disimpulkan bahwa perlakuan lamanya sterilisasi berpengaruh

nyata terhadap efisiensi bahan bakar, karena Fhit .>Ftabel.

Page 44: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

34

Lanjutan Lampiran 3. Analisis Statistik Menggunakan Rancangan Acak Lengkap

b. Analisis Qn (energi yang dibutuhkan) menggunakan rancangan acak lengkap.

Lamanya pengukusan

(jam)

Ulangan Rata-Rata

I II

6 46120,32 49771,43 47945,88

8 66595,76 59576,83 63086,29

10 62162,51 72377,24 67269,88

Rataan Umum 59434,02

FK: Faktor Koreksi

JKT: Jumlah Kuadarat Total

JKP: Jumlah Kuadrat Perlakuan

JKG: Jumlah Kuadrat Galat

KTP: Kuadrat Tengah Perlakuan

KTG: Kuadrat Tengah Galat

Page 45: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

35

Lanjutan Lampiran 3. Analisis Statistik Menggunakan Rancangan Acak Lengkap

Tabel sidik ragam pengaruh lamanya proses sterilisasi terhadap energi yang dibutuhkan

Sumber

keragaman

Derajat

bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F.hitung F.tabel F.tabel

Perlakuan (t-1) 2 9,552

Galat t(r-1) 3 5,462

Total 5

Koefisien keragaman diperoleh sebesar:

Berdasarkan perhitungan dapat disimpulkan bahwa perlakuan lamanya sterilisasi tidak

berpengaruh nyata terhadap energi yang dibutuhkan, karena Fhit <Ftabel.

Page 46: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

36

Lanjutan Lampiran 3. Analisis Statistik Menggunakan Rancangan Acak Lengkap

c. Analisis massa jamur tiram putih menggunakan rancangan acak lengkap

Perlakuan (jam) Ulangan

Rata-Rata I II

6 8,820 5,190 7,005

8 9,650 18,420 14,035

10 3,640 13,700 2,505

Rataan Umum 7,848

FK: Faktor Koreksi

JKT: Jumlah Kuadarat Total

JKP: Jumlah Kuadrat Perlakuan

JKG: Jumlah Kuadrat Galat

KTP: Kuadrat Tengah Perlakuan

KTG: Kuadrat Tengah Galat

Page 47: KAJIAN LAMANYA PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR … · dan rekan-rekan di IPB yang senantiasa mendukung dan membantu penulis untuk ... Faktor Tumbuh ... Sterilisasi media merupakan

37

Lanjutan Lampiran 3. Analisis Statistik Menggunakan Rancangan Acak Lengkap

Tabel sidik pengaruh lamanya proses pengkusan terhadap pertumbuhan amur tiram

Sumber

keragaman

Derajat

bebas

Jumlah

kuadrat

Kuadrat

tengah F.hitung F.tabel F.tabel

Perlakuan (t-1) 2 9,552

Galat t(r-1) 3 5,462

Total 5

Koefisien keragaman diperoleh sebesar:

Berdasarkan perhitungan dapat disimpulkan bahwa perlakuan lamanya sterilisasi berpengaruh

nyata terhadap pertumbuhan jamur, karena Fhit >Ftabel.