KAD HONK

download KAD HONK

of 10

Transcript of KAD HONK

  • 8/13/2019 KAD HONK

    1/10

    Ketoasidosis Diabetik (KAD)

    dan

    Koma Hiperosmolar Hiperglikemi Non Ketotik (HHNK)

    Ketoasidosis diabetik (KAD) dan koma hiperosmolar hiperglikemi non ketotik (HHNK)

    merupakan komplikasi akut / emergensi diabetes mellitus (DM). Kedua keadaan ini

    disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut dan peningkatan hormon

    kontraregulator insulin (glukagon, katekolamin, kortisol, dan hormon pertumbuhan) yang

    menyebabkan produksi glukosa hati meningkat dan utilisasi glukosa oleh sel tubuh menurun,

    dengan hasil akhir hiperglikemi. Hal ini akan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas

    dari pasien DM.

    Definisi

    KAD Keadaan dekompensasi metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, ketosis, dan

    asidosis metabolik.

    HHNK adalah suatu komplikasi akut dari diabetes mellitus dimana penderita akan

    mengalami hiperglikemi, hiperosmolar tanpa disertai adanya ketosis.

    Etiologi dan Faktor Pencetus

    Defisiensi insulin relatif atau absolut dan peningkatan hormon kontraregulator insulin

    (glukagon, katekolamin, kortisol, dan hormon pertumbuhan) yang menyebebkan produksi

    glukosa hati meningkat dan utilisasi glukosa oleh sel tubuh menurun, dengan hasil akhir

    hiperglikemi. !aktor pen"etus dapat dibagi men#adi enam kategori infeksi, pengobatan,

    non"omplian"e, DM tidak terdiagnosis, penyalahgunaan obat, dan penyakit penyerta. $nfeksi

    merupakan penyebab tersering (%&,'). omplian"e yang buruk terhadap pengobatan DM

    #uga sering men#adi penybabnya. !aktor *en"etus

    *enyakit penyerta $nfark miokard akut, +umor yang menghasilkan hormon

    adrenokortikotropin, Ke#adian serebroaskular, -indrom "ushing, Hipertermia,

    Hipotermia, +rombosis mesenterika, *ankreatitis, mboli paru, agal gin#al, 0uka bakar

    berat, +irotoksikosis

    $nfeksi selulitis, infeksi gigi, pneumonia, sepsis, infeksi saluran kemih, dll

  • 8/13/2019 KAD HONK

    2/10

    *engobatan antagonis kalsium, obat kemoterapi, klorproma1in (thora1ine), simetidin

    (tagamet), dia1o2id (hyperstat), glukokortikoid, loop diuretik, olan1apin, fenitoin,

    propanolol, diureti" tia1id, nutrisi parenteral total

    Non "omplian"e

    *enyalahgunaan obat alkohol, kokain

    DM tidak terdiagnosis

    Patofisiologi KAD

    !aktor faktor pemi"u yang paling umum dalam perkembangan Diabeti" Ketoa"idosis (DKA)

    adalah infeksi, infark miokardial, trauma, ataupun kehilangan insulin. -emua gangguan

    gangguan metabolik yang ditemukan pada DKA (diabeti" ketoa"idosis) adalah tergolong

    konsekuensi langsung atau tidak langsung dari kekurangan insulin. Menurunnya transport

    glukosa kedalam #aringan #aringan tubuh akan menimbulkan hypergly"aemia yang

    meningkatkan gly"osuria. Meningkatnya lipolysis akan menyebabkan oer3produksi asam

    asam lemak, yang sebagian diantaranya akan dikonersi (dirubah) men#adi ketone,

    menimbulkan ketonnaemia, asidosis metabolik dan ketonuria. ly"osuria akan menyebabkan

    diuresis osmotik, yang menimbulkan kehilangan air dan elektrolite3seperti sodium,potassium, kalsium, magnesium, fosfat dan klorida. Dehidrasi, bila ter#adi se"ara hebat, akan

    menimbulkan uremia pra renal dan dapat menimbulkan sho"k hypofolemik. Asidosis

    metabolik yang hebat sebagian akan dikompensasi oleh peningkatan dera#at entilasi

    (peranfasan Kussmaul). Muntah3muntah #uga biasanya sering ter#adi dan akan memper"epat

    kehilangan air dan elektrolite. -ehingga, perkembangan DKA adalah merupakan rangkaian

    dari siklus interlo"king i"ious yang seluruhnya harus diputuskan untuk membantu

    pemulihan metabolisme karbohidrat dan lipid normal.

  • 8/13/2019 KAD HONK

    3/10

    Patofisiologi HHNK

    !aktor yang memulai timbulnya HHNK adalah diuresis glukosuria. lukosuria

    mengakibatkan kegagalan pada kemampuan gin#al dalam mengkonsentrasikan urin, yang

    akan semakin memperberat dera#at kehilangan air. *ada keadaan normal gin#al berungsi

    mengeliminasi glukosa diatas ambang batas tertentu. Namun, demikian penurunan olume

    intraaskular atau penyakit gin#al yang telah ada sebelumnya akan menurunkan la#u filtrasi

    glomerulus, menyebekan konsentrasi glukosa meningkat. Hilangnya air yang lebih banyak

    dibandingkan natrium akan menyebakan keadaan hiperosmolar. $nsulin yang ada tidak "ukup

    untuk menurunkan konsentrasi glukosa darah, terutama #ika terdapat resistensi insulin.

  • 8/13/2019 KAD HONK

    4/10

    +idak seperti pada pasien KAD, pasien HHNk tidak mengalami ketoasidosis, namun tidak

    diketahui dengan #elas alasannya. !aktor yang diduga ikut berpengaruh adalah keterbatasan

    ketogenesis karena keadaan hiperosmolar, konsentrasi asam lemak bebas yang rendah untuk

    ketogenesis, ketersediaan insulin yang "ukup untuk men"egah hiperglikemia, resistensi hati

    terhadap glukagon.

    +idak ter"ukupinya kebutuhan insulin menyebabkan timbulnya hiperglikemia. *enurunan

    pemakaian glukosa oleh #aringan perifer termasuk oleh sel otot dan sel lemak,

    ketidakmampuan menyimpan glukosa sebagai glikogen pada otot dan hati, dan stimulasi

    glukagon pada sel hati untuk glukoneogenesis mengakibatkan semakin naiknya konsentrasi

    glukosa darah. *ada keadaan dimana insulin tidak men"ukupi, maka besarnya kenaikan

    konsentrasi glukosa darah #uga tergantung dari status hidrasi dan masukan karbihidrat oral.

    Hiperglikemi mengakibatkan timbulnya diuresis osmotik, dan mengakibatkan penurunan

    "airan tubuh total. Dalam ruang askular, dimana glukoneogenesis dan masukkan makanan

    terus menambah glukosa, kehilangan "airan akan semakin mengakibatkan hiperglikemi dan

    hilangnya olume sirkulasi. Hiperglikemi dan peningkatan konsentrasi protein plasma yang

    engikuti hilangnya "airan intraaskular menyebakan keadaan hiperosmolar. Keadaan

    hiperosmolar ini memi"u sekresi hormon anti diuretik. Keadaan hiperosmolar ini #uga akan

    memi"u timbulnya rasa haus.

    Adanya keadaan hiperglikemi dan hiperosmolar ini #ika kehilangan "airan tidak dikompensasi

    dengan masukan "airan oral maka akan timbul dehidrasi dan kemudian hipoolemia.

    Hipoolemia akan mengakibatkan hipotensi dan nantinya akan menyebabkan gangguan pada

    perfusi #aringan. Keadaan koma merupakan suatu stadium akhir dari proses hiperglikemi ini,

    dimana telah timbul gangguan elektrolit berat dalam kaitannya dengan hipotensi.

    Tabel Perbandingan KAD dengan HHNK

    KAD HHNK4ingan -edang 5erat

    Kadar lukosa *lasma (mg/

    dl)

    67%8 67%8 67%8 6988

    Kadar pH arteri &,7%3&,:8 &,883&,7; '8 3

  • 8/13/2019 KAD HONK

    5/10

    Kesadaran -adar -adar,

    dro@sy

    -tupor,

    koma

    -tupor, koma

    e#ala dan tanda *ernapasan kussmaul ("epat dan

    dalam), tanda dehidrasi, hipoelemia

    sampai syok, napas bau aseton,

    muntah3muntah (terutama pada

    anak), mual, nyeri perut, poliuri,

    polidipsi, penurunan kesadaran

    0emah, gangguan

    penglihatan, kaki ke#ang,

    mual dan muntah tapi lebih

    #arang #ika dibandingkan

    dengan KAD

    Keluhan saraf letargi,

    disorientasi, hemiparesis,

    ke#ang, atau koma.

    +anda dehidrasi, distensi

    abdomen, perubahan status

    mental

    $nterensi 4ehidrasi, insulin, penggantian

    elektrolit, bikarbonat (hanya untuk

    KAD berat, pH

    Anion gap NaB3 (l3B H?:3) (m=/l)

    +atalaksana KAD +atalaksana HHNK

  • 8/13/2019 KAD HONK

    6/10

    airan diberikan untuk mengatasi dehidrasi,

    digunakan larutan garan fisiologis. 5erdasarkan

    perkiraan hilangnya "airan pada KAD men"apai

    '88 ml/kg55, maka pada ' #am pertama

    diberikan '37 lt, #am kedua diberikan ' lt dan

    selna#utnya sesui protokol. Keuntungan rehidrasi

    KAD memperbaiki perfusi #aringan dan

    menurunkan hormon kontraregulator insulin.

    5ila konsentrasi glukosa

  • 8/13/2019 KAD HONK

    7/10

    pulih.

    Kalium

    *ada a@al KAD biasanya ion K serum

    meningkat. Hiperkalemi yang fatal sangat #arang

    dan bila ter#adi harus segera diatasi denganpemberian bikarbonat. 5ila pada K ditemukan

    gelombang + yang tinggi, pemberian "airan dan

    insulin dapat segera mengatasi keadaan

    hiperkalemia tersebut.

    Gang perlu men#adi perhatian adalah ter#adinya

    hipokalemia yang dapat fatal selama pengobatan

    KAD. *ada pasien tanpa gagal gin#al serta tidak

    ditemukannya gelombang + yang lan"ip dan

    tinggi pada K, pemberian kalium setelah#umlah urin "ukup adekuat.

    lektrolit

    Kehilangan kalium tubuh total sering kali tidak

    diketahui pasti karena konsentrasi kalium dalam

    tubuh dapat normal atau tinggi. Konsentrasikalium yang sebenarnya akan terlihat ketika

    diberikan insulin, karena ini akan

    mengakibatkkan kalium serum masuk ke dalam

    sel. Konsentrasi elektrolit harus dipantau terus

    menerus dan irama #antung pasien #uga harus

    dimonitor.

    Cika konsentrasi kalium a@al < :,: m= per 0

    (:,: mmol per 0), tunda pemberian insulin,

    berikan kalium (7/: kalium klorida dan '/:kalium fosfat sampai ter"apai konsentrasi kalium

    setidaknya :,: m= per 0). Cika konsentrasi

    kalium 6 %,8 m= per 0 (%,8mmol per 0)

    konsentrasi kalium harus diturunkan sampai < %,8

    m= per 0, namun sebaiknya konsentrasi kalium

    ini perlu dimonitor tiap 7 #am.

    Cika konsentrasi a@al kalium :,: %,8 m= per

    0, maka 783:8 m= kalium harus diberikan

    dalam tiap liter "airan i yang diberikan (7/:

    kalium klorida, '/: kalium fosfat) untuk

    mempertahankan konsentrasi kalium anatara ;,8

    m= per 0 (;,8 mmol per 0) dan %,8 m= per 0

    5ikarbonat

    +erapi bikarbonat pada KAD men#adi topik

    perdebatan selama beberapa tahun. *emberian

    bikarbonat hanya dian#urkan pada KAD yang

    berat. Adapun alasan keberatan pemberian

    bikarbonat adalah menurunkan pH intraselular

    akibat difusi ?7yang dilepas bikarbonat, efeknegatif pada dissosiasi oksigen #aringan,

    hipertonis dan kelebihan natrium, meningkatkan

    insiden hipokalemia, gangguan fungsi serebral,

    ter#adi alkaliemia bila bikarbonat terbentuk dari

    asam keto. -aat ini bikarbonat hanya diberikan

    bila pH kurang dari &,' @alaupun demikian

    komplikasi asidosis laktat dan hiperkalemi yang

    mengan"am tetap merupakan indikasi pemberian

    bikarbonat.

    Mengatasi stress pen"etus Mengatasi stress pen"etus

    Antibiotik yang adekuat, oksigen bila p?7

  • 8/13/2019 KAD HONK

    8/10

    8mmHg, heparin bila ada D$ atau bila

    hiperosmolar (6:>8m?sm/l)

    *emantauan

    Konsentrasi D tiap #am dengan alat

    glukometer

    lektrolit setiap 9 #am selama 7; #am

    selan#utnya tergantung keadaan

    AD bila pH

  • 8/13/2019 KAD HONK

    9/10

  • 8/13/2019 KAD HONK

    10/10

    Daftar Pustaka

    mpierre1 , Murphy M5, Kitab"hi A. Diabeti" Ketoa"idosis and Hypergly"emi"

    Hyperosmolar -yndrome. Diabetes -pe"trum Eolume '%, Number ', 7887

    -oe@ondo *. Ketoasidosis Diabetik dalam buku a#ar ilmu penyakit dalam. Cilid $$$. % edition.

    $nterna publishing #akarta. 788F. 'F893''

    -oe@ondo *. Koma hiperosmolar hiperglikemik non ketotik dalam buku a#ar ilmu penyakit

    dalam. Cilid $$$. % edition. $nterna publishing #akarta. 788F. 'F'73'9

    oetera I, budiayasa DA. *enatalaksanaan Ketoasidosis Diabetik. C *eny Dalam, Eolume

    '' Nomor 7 Mei 78'8