jurnal urin kelinci

download jurnal urin kelinci

of 8

description

jurnal urin kelinci

Transcript of jurnal urin kelinci

  • 61Wehandaka Pancapalaga, Pengaruh Rasio Penggunaan Limbah Ternak dan Hijauan Terhadap Kualitas PupukCair

    GAMMAVolume 7, Nomor 1, September 2011: 61- 68

    Versi online:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1422

    PENGARUH RASIO PENGGUNAAN LIMBAH TERNAK DANHIJAUAN TERHADAP KUALITAS PUPUK CAIR

    Wehandaka Pancapalaga

    Staf Pengajar Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi : Vila sengkaling blok p/12Malang

    Email: [email protected]

    ABSTRACT

    Oganik fertilizer is not only solid but can also be a liquid such as inorganic fertilizers. Liquidfertilizers seemed more easily utilized by plants as elements in it are not easy to unravel and theamount is too much benefits to be felt sooner. Liquid fertilizer raw materials may come fromsewage Forage and livestock. ratio comparisons and Forage use of livestock waste is will affect thequality of the nutrients contained in liquid manure.

    This study aimed to determine the origin of waste usage ratio livestock and forage for thecontent of N, P and K fertilizer produced liquid.

    Research using Completely Randomized Design. As the treatment is the ratio between thewaste and livestock forage. The treatments were as follows P1 = Waste 25% of cattle: Forage 75%P2 = 50% of livestock waste: Forage P3 = 50% Waste 75% of cattle: Forage P4 = 25% and 100%of livestock waste treatment is the respective repeated 3 times. To differentiate the average value ofthe treatment, conducted LSD (Steel and Torric, 1991). While the parameters measured were nitrogencontent, P and K.

    Conclusion There is a very real effect of the use of livestock waste and forage for the contentof N, P and K fertilizer liquid fertilizer with cair.Untuk Making 100% used livestock waste materialshave content N, P and K high, compared with the other comparisons. content of liquid fertilizerinclude: N at 2.657%, P content of 3.43% and K content of 2.51%

    PENDAHULUAN

    Limbah organik tidak hanya bisa dibuat menjadikompos atau pupuk padat. Limbah organik juga bisadibuat pupuk cair . Pupuk cair mempunyai banyakmanfaat.Selain untuk pupuk, pupuk cair juga bisamenjadi aktivator untuk membuat kompos.

    Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkanoleh tanaman karena unsurunsur di dalamnya sudahterurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyaksehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan bakupupuk cair dapat berasal dari pupuk padat denganperlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu danmelalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapatdigunakan sebagai pupuk cair, sedangkan limbahpadatnya dapat digunakan sebagai kompos

    Penggunaan pupuk cair dapat memudahkan danmenghemat tenaga. Keuntungan pupuk cair antara lain:

    - Pengerjaan pemupukan akan lebih cepat

    - Penggunaanya sekaligus melakukan perlakuanpenyiraman sehingga dapat menjagakelembaban tanah

    - Aplikasinya bersama pestisida organikberfungsi sebagai pencegah dan pemberantaspenggangu tanaman.

    - Jenis tanaman pupuk hijau yang seringdigunakan untuk pembuatan pupuk cairmisalnya daun johar, gamal, dan lamtorogung(Harjono, 2000).

    Kualitas hasil pembuatan pupuk cair padaprinsipnya ditentukan oleh bahan baku, mikroorganismepengurai, proses pembuatan , produk akhir danpengemasan. Bahan baku dengan konsisi yang masihsegar dan semakin beragamnya jenis mikroorganismemaka akan membuat kualitas pupuk cair organik yangdihasilkan menjadi semakin baik kandungannya. (Widyatmoko dan Sitorini , 2001)

    Mutu pupuk cair dapat ditapsirkan dari nisbahantar jumlah karbon dan nitrogen ( C/N ratio ) . Jika

  • 62 GAMMA, Volume 7, Nomor 1, September 2011: 61 - 68

    Wehandaka PancapalagaVersi online:

    http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1422

    C/N ratio Tinggi berarti bahan penyusun pupuk cairbelum terurai\ secara sempurna. Bahan baku denganC/N ratio tinggi akan terurai atau membusuk lebih lamadibandingkan dengan bahan baku C/N rendah .Kualitas pupuk cair dianggap baik jika memiliki C/Nratio antara 12 15. kandungan Unsur hara di dalampupuk cair tergantuing dari jenis bahan asal yangdigunakan dan cara pembuatannya .

    Alasan penggunaan daun gamal , Menurut SriHartati ( 2000) bahwa tanaman Gamal (Gliricidiasepium) merupakan salah satu jenis leguminoceaeyang cukup berpotensi untuk menjawab permasalahanini. Gamal memiliki keunggulan dibandingkan jenis

    leguminoceae lain, seperti 1) dapat denganmudah dibudidayakan; 2) pertumbuhannya cepat;

    3) produksi biomassanya tinggi; serta 4)berpotensi sebagai tanaman konservasi khususnya

    dalam sistem budidaya lorong (alley cropping).Selain itu, gamal mempunyai kandungan nitrogen yangcukup tinggi dengan C/N rendah, menyebabkanbiomasa tanaman ini mudah mengalami dekomposisi.Hasil penelitian Budelman (1999) diketahui bahwadaun gamal mampu meningkatkan hasil danmempersingkat waktu panen ubi . Rajan danAlexander (1998) melaporkan bahwa hasil tanamanpadi dapat meningkat hingga 77 persen melaluipenggunaan mulsa daun gamal. Hasil-hasil tersebut,telah membuktikan besarnya potensi tanaman gamalsebagai sumber pupuk organik . Sedangkan kandunganhara pada daun lamtoro terdiri dari 2,06%K, semuahara yang terkandung merupakan unsur essensial yangsangat dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhandan perkembangannya

    Penelitian ini mencoba mempelajari komposisiyang tepat penggunaan Feses sapi dan daun gamaluntuk melihat pengaruhnya terhadap kualitas pupukcair terutama kandungan N, P dan K

    METODE PENELITIAN

    Waktu dan Tempat

    Penelitian ini dilaksanakan pada awal Oktober akhir November 2007 di kandang percobaan FakultasPeternakan dan Perikanan dan laboratorium KimiaUniversitas Muhammadiyah malang.

    Materi

    Materi penelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah Feses sapi, ayam , kambing dandomba sedangkan hijauan yang terdiri dari daun daungamal dan daun lamtoro , EM4, air sumur, tetes gula.

    Alat Penelitian

    Peralatan yang digunaka untuk penelitian iniadalah :

    Blender untuk menghancurkan hijauan Botol Plastik Saringan Kertas label untuk menandai masing-masing

    perlakuan

    Rancangan Percobaan

    Penelitian ini merupakan penelitian percobaandengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap .Sebagai perlakuan adalah berbagai rasio komposisipenggunaan limbah kotoran ternak dan Hijauan sebagaiperlakuan menggunakan perbandingan yang berbedamasing-masing diulang 3 kali . Untuk membedakannilai rataan perlakuan, dilakukan uji BNT (Steel danTorric, 1991).

    Batasan Variabel :

    Pupuk cair adalah pengompos atau dekomposisiparsial/tidak lengkap, dipercepat secara artifisial daricampuran bahan-bahan organik oleh pupulasi berbagaimacam mikroba dalam konsisi lingkungan yanganerobik.

    Limbah asal ternak merupakan limbah organicyang dihasilkan baik berupa feses maupun urine hasilternak sapi, ayam , kambing dan domba .

    Hijauan merupakan campuran daun gamal dandaun lamtoro yang tumbuh dalam kondisi keringmaupun segar .

    Kualitas pupuk cair yang dimaksud adalahkandungan N , P dan K pupuk cair yang dihasilkan.

    Perlakuan penelitian :

    Limbah dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

  • 63Wehandaka Pancapalaga, Pengaruh Rasio Penggunaan Limbah Ternak dan Hijauan Terhadap Kualitas PupukCair

    GAMMAVolume 7, Nomor 1, September 2011: 61- 68

    Versi online:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1422

    A. Campuran limbah kotoran ternak sapi, ayam,kambing dan domba

    B. Campuran daun gamal dan daun lamtoroP1 = Limbah A 25 % : Hiajaun B 75 %P2 = Limbah A 50 % : Hijauan B 50 %P3 = Limbah A 75 % : Hijauan B 25 %P4 = Limbah A 100 %

    Masing perlakuan diulang 3 kali

    Model matematik penelitian :Yij = + i + ij(Steel and Torrie, 1991) denganI = 1,2,3...i adalah perlakuamJ = 1,2,3...j adalah ulanganYij = nilai pengamatan perlakuan ke-i ulangan ke-j = nilai tengah umum1 = pengaruh perlakuan ke-iij = galat percob. pada perlakuan ke-i ulangan ke-j

    Parameter Pengamatan

    Sedangkan parameter yang diukur adalah sebagaiberikut :

    a. Kandungan N ,P dan K

    Analisis Data

    Data diperoleh dianalisis dengan menggunakansidik ragam ( ANOVA) menurut (Steel and Torrie,1991) . Apabila terdapat perbedaan nyata (P d 0,05)atau sangat nyata (P d 0,01) maka dilanjutkan denganuji Beda Nyata Terkecil (BNT).

    Proses Pembuatan pupuk cair

    Berikut cara membuat pupuk cair dalampenelitian :

    1. Mencampur limbah ternak sapi ( 50 % dariberat total limbah padat ) , ayam ( 25 % ) ,kambing dan domba ( 25 % dari total limbahpadat) disebut limbah A

    2. Mencampur daun gamal ( 50 % ) dan daunlamtoro ( 50 % ) dengan memblender yangdisebut limbah B

    3. Menyiapkan perlakuan limbah A dan LimbahB sesuai perlakuan

    4. Menyiapkan wadah plastik botol aqua 1,5 lt .Siapkan juga kantong plastik ukuran 1/4 kgdan beri beberapa lubang sebesar 1 cm.Lubang ini untuk memperlancar sirkulasi airdalam tong.

    5. Menyiapkan Tetes tebu 10 % dari total volyang digunakan

    6. Menyiapkan EM4 10 % dari total volumeyang digunakan untuk mempercepat prosesfermentasi .

    7. Menyiapkan air cucian beras .8. Campur air cucian beras, EM4, dan air tetes

    tebu ke dalam plastik Kg. Sementara itu9. Limbah A dan B yang telah diukur sesuai

    perlakuan dimasukkan ke dalam kantongplastik tsb . Setelah itu, masukkan kantongplastik ini ke dalam botol aqua dan tambahkanair tanah.

    10. Ikat kantong plastik berisi limbah A dan B itudan tutup pula tong plastik Aqua itu denganrapat selama tiga minggu (21 hari) biar terjadifermentasi .

    11. Setelah tiga minggu, limbah dalam tong itutidak berbau dan kelihatan menyusut. Angkatsampah itu hingga air tiris. Sampah dari dalamplastik menjadi pupuk padat, sedangkan airdalam tong menjadi pupuk cair dan dianalisakandungan N, P dan K

    Penentuan K (Kalium) cara Gravimetri

    Menimbang 10 ml pupuk cair, kemudiandimasukkan kedalam labu takar, kemudianmembasahi dengan H2SO4 pekatsecukupnya. Memanaskan dalam muffledengan suhu rendah sehingga semuasenyawa-senyawa organik terurai.

    Mendinginkan, kemudian residu yang diperolehditambah dengan 5-10 ml HCL pekat dan 50ml aquades, kemudian memanaskan denganpenangas air sampai mendidih.

    Memindahkan seluruh isinya kedalam tabungreaksi, kemudian menambahkan NH4OHpekat tetes demi tetes sampai terbentukendapan, yang apabila dikocok membutuhkanwaktu beberapa detik agar supaya larut

  • 64 GAMMA, Volume 7, Nomor 1, September 2011: 61 - 68

    Wehandaka PancapalagaVersi online:

    http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1422

    kembali, jadi akhirnya akan diperoleh suatularutan yang sedikit asam.

    Memanaskan sampai hampir mendidih dantambahkan NH4OH pekat untukmengendapkan logam-logam seprti Fe dan Al.

    Mendidihkan dalam keadaan tertutup selama1 menit, selama ini larutan harus selaludigoyang-goyang agar supaya endapan yangterjadi tidak melekat pada dinding tabung.Setelah didihkan tambahkan beberapa tetesNH4OH sehingga tercium bau ammonia.

    Menyaring dengan kertas saring dan mencucidengan air panas, kemudian filtrat dan danhasil cucian disimpan.

    Memindahkan endapan yang berada padakertas saring kedalam tabung reaksi semuladengan cara menyemprotkan denganaquades seperlunya. Endapan yang beradadalam tabung reaksi tersebut dilarutkankembali dengan menambahkan HCL pekattetes demi tetes sampai endapan larutkembali.

    Menghangatkan, kemudian melakukan kembalipengendapan Fe, Al, dengan cara tersebutdiatas.

    Menyaring dan mencuci sampai bebas khlorida,filtrat dan hasil cucian ditampung dan dicampur bersama dengan filtrat dan hasilcucian yang pertama.

    Menguapkan diatas penangas air mendidihsampai mengering, lalu panaskan dalammuffle suhu rendah sehingga semua garam-garam amonia terusir.

    Melarutkan dengan aquades seperlunya,kemudian tambahkan 5 ml larutan Ba (OH)2jenuh. Mendidihkan, lalu diamkan sehinggasemua endapan mengendap. Kemudianmengambil supernatan dengan menambahkanlarutan Ba(OH)2. Bila larutan tetap jernihberarti pengendapan telah selesai, kemudiansaring dan cuci dengan air panas.

    Memanaskan filtrat sampai mendidih,menambahkan larutan NH4OH (1:4) danlarutan (NH4)2CO3 10% sampai terbentukendapan maksimal, kemudian menyaring danmencuci dengan air panas.

    Menguapkan filtrat sampai kering, kemudianmemanaskan dalam muffle suhu rendahsehingga semua garam-garam amoniumterusir.

    Melarutkan aquades panas seperlunya,kemudian menambahkan bebrapa tetesNH4OH (1:4), 1-2 tetes larutan(NH4)2CO310%, dan beberapa tetes larutanNa2C2O4 jenuh.

    Memanaskan diatas penangas air mendidihselama bebrapa menit kemudian mendiamkanpada suhu kamar selama beberapa jam.

    Menyaring dan mencuci, filtrat yang diperolehdiuapkan sampai kering kemudian dipanaskandalam muffle suhu rendah sehingga garamamonium terusir.

    Melarutkan kembali dengan sedikit air,kemudian menyaring, menampung filtratdalam cawan, kemudian menambahkanbeberapa tetes HCL pekat, menguapkandiatas penangas air samapi kering,memanaskan dalam muffle suhu rendah,mendinginkan dalam eksikator, dan akhirnyadi timbang.

    Residu tersebut adalah berat total KCL.

    Cara Penentuan N Total

    a. Mengambil 10 ml pupuk cair dimasukkankedalam labu takar dan diencerkan denganaquades sampai tanda

    b. Ambil 10 ml dari larutan itu dan masukkan kedalam labu kjedahl 500 ml dan ditambahkan10 ml H2SO4 (93-98 % bebas N ) Tambahkan5 g campuran Na2SO4 HgO (20:1) untukkatalisator.

    c. Didihkan sampai jernih dan lanjutkanpendidihan 30 menit lagi. Setelah dingin dalamlabu kajedal dengan aquades dan didihkanselama 30 menit lagi.

    d. Setelah dingin tambahkan 140 ml aquadesdan tambahkan 35 ml larutan NaOH NaS2O3 dan beberapa butiran zink

    e. Kemudian lakukan destilasi destilat ditampungsebnyak 100 ml dalam Erlenmeyer yang berisi25 ml larutan jenuh asam borat dan beberapatetes indicator metal merah / metilen blue

  • 65Wehandaka Pancapalaga, Pengaruh Rasio Penggunaan Limbah Ternak dan Hijauan Terhadap Kualitas PupukCair

    GAMMAVolume 7, Nomor 1, September 2011: 61- 68

    Versi online:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1422

    f. Tiriskan larutan yang diperoleh dengan 0.02N NHCL

    g. Hitung total N % protein dalam contohh. Perhitungan jumlah total

    f = factor pengenceran, dalam contoh ini besarnya f= 10

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pengaruh Rasio Penggunaan Limbah Ternak danHijauan Terhadap Kandungan N, P dan K Pupukcair

    Kalium merupakan unsur hara makro yang pentigmanfaatnya selain nitrogen (N) dan fosfor (P) sertadiserap tanaman dalam jumlah yang besar. Kaliumdibutuhkan untuk menyusun 1 4 % bahan keringtanaman. Proses ini terjadi didalam larutan sel.

    Kalium memiliki banyak fungsi, diantaranyamengaktifkan 60 enzim tanaman dan berperan pentingdalam sintesis karbohidrat dan protein. Menurut Sarief(1989), Kalium= adalah salah satu dari beberapa unsurutama yang diperlukan tanaman dan sangatmempengaruhi tingkat produksi tanaman. Kaliumsangat penting dalam setiap proses metabolisme dalamtanaman, yaitu dalam sintesis dari asam amino danprotein dari ionion amonium.

    Untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbahternak dan Hijaun terhadap kandungan N, P dan Kpupuk cair maka didapatkan hasil sebagai berikut.

    Tabel 1. Rataan Kandungan N, P dan K ( % ) pupuk cair dari berbagai perlakuan

    Jenis Ternak Kadar zat dalam %

    Nitrogen Fosfor Kalium Kambing - padat - cair Sapi - padat - cair Ayam - padat dan cair

    0,60 1,50 0,40 1,00 1,00

    0,30 0,13 0,20 0,50 0,80

    0,17 1,80 0,10 1,50 0,40

    Gambar 1. Grafik Rataan Kandungan N, P dan K ( % ) pupuk cair

  • 66 GAMMA, Volume 7, Nomor 1, September 2011: 61 - 68

    Wehandaka PancapalagaVersi online:

    http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1422

    Berdasarkan hasil analisis varians menunjukkanbahwa ada pengaruh yang sangat nyata (P < 0,01)Rasio penggunaan limbah ternak dan Hijauan terhadapkandungan N,P dan K pupuk cair . Pengaruh inidisebabkan karena penggunaan bahan baku padapembuatan pupuk cair , semakin banyak penggunaanbahan baku asal limbah ternak maka semakin baikkualitas pupuk cair yang dihasilkan hal ini disebabkankarena nutrisi feses ternak dipengaruhi saat ternaktersebut masih hidup yaitu konsumsi ternak , alatpencernaan dan umur ternak .

    Menurut Parakhasi ( 2000 ) Kotoran unggasyang terdiri dari feses dan urine mengandung N yangrelatif tinggi dibandingkan dengan kotoran ternaklainnya , faktor yang mempengaruhi kualitas kotoranternak unggas antara lain :

    - Bahan makana yang dikonsumsi- Umur unggas- Musim- Materiel litter yang digunakan

    Lebih jauh dikatakan kualitas makananmempengaruhi jumlah yang di makan oleh ternak ,yang kemudian akan berpengaruh terhadap kualitaslimbah yang dihasilkan ( komposisi kimia limbah ) Padaumumnya limbah tersebut mengandung semuakomponen yang ada dalam bahan pakan yangdikonsumsi ternak . Beberapa diantaranya masih aslidan beberapa sudah mendapat proses modifikasi olehbeberapa reaksi dalam saluran pencernaan dalamtubuh .

    Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa kandunganNitrogen lebih rendah dari kandungan Kalium , hal inidisebabkan karena banyaknya N yang hilang olehbeberapa proses seperti amonifikasi dan nitrifikasi .Kehilangan N menurut parakhasi melalui dua jaluramonifikasi dan nitrifikasi hampir 50 %

    Dari hasil penelitian juga di dapat bahwakandungan K pupuk cair lebih tinggi dibandingkandengan kandungan lainnya hal ini disebabkan daungamal yang akan digunakan untuk pupuk cairdihancurkan terlebih dahulu , ini dilakukan agarkandungan Kalium pada daun gamal tidak hilang,karena sel-sel daun dengan vakuola maupun klorofilyang utuh menimbun banyak K sehingga dapatmempertinggi kadar Kalium pada pupuk cair. TanamanGamal (Gliricidia sepium) merupakan salah satu jenis

    leguminoceae yang cukup berpotensi, gamal memilikikeunggulan dibandingkan jenis leguminoceae lain, yangmempunyai kandungan Kalium yang cukup tinggi yaitusekitar 2,46% dengan C/N rendah, menyebabkanbiomasa tanaman ini mudah mengalami dekomposisi,daun gamal juga mempunyai bahan organik yang tinggidan mudah melapuk, sehingga memenuhi syarat untukkeperluan pemupukan (Jusuf, 2006).

    Sedangkan hijauan yang digunakan selain daungamal yaitu daun lamtoro sebanyak 1 bagian, dimanakandungan kalium daun lamtoro sekitar 2,06% semuahara yang terkandung merupakan unsur essensial yangsangat dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhandan perkembangannya, sama halnya dengan daungamal, daun lamtoro juga dihancurkan terlebih dahuluagar kandungan Kalium didalamnya tidak berkurangsehingga kadar Kalium pada pupuk cair juga tinggi.(Palimbungan, 2006).

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dapat dismpulkansebagai berikut :

    1. Ada pengaruh yang sangat nyata penggunaanlimbah ternak dan hijauan terhadapkandungan N, P dan K pupuk cair.

    2. Membuat pupuk cair dengan 100 %menggunakan bahan baku limbah ternakmempunyai kandungan N, P dan K yangtertinggi , dibandingkan dengan perbandinganlainnya .Kandungan pupuk cair meliputi : Nsebesar 2,657 % , kandungan P sebesar 3,43% dan kandungan K sebesar 2,51 %

    Saran

    Dari penelitian yang telah dilakukan ada beberapahal yang dapat peneliti sarankan, yaitu : Menggunakanbahan baku urine ternak dan hijauan seperti Urinekelinci .

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonymous, 2006. Fermentasi Pupuk Cair.www.id.wikipedia.org/wiki/kompas

  • 67Wehandaka Pancapalaga, Pengaruh Rasio Penggunaan Limbah Ternak dan Hijauan Terhadap Kualitas PupukCair

    GAMMAVolume 7, Nomor 1, September 2011: 61- 68

    Versi online:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1422

    Agustina, Liliek, 1990. Nutrisi Tanaman. PT.Rineka Cipta . Jakarta

    Budelman, A., 1989. Nutrient composition of theleaf biomass of three selected woodyleguminous species. Agroforestry Systems. 8.39 51. Journal of Biological Control. 2, 36 41.

    Crawford. J.H. Composting of AgriculturalWaste. in Biotechnology Applications andResearch. Paul N, Cheremisinoff and R.P.Ouellette (ed). p. 68-77.

    Djoehana, 1986. Pupuk dan Pemupukan. BumiAksara. Bandung.

    Dwidjoseputro, 1981. Pengantar FisiologiTumbuhan. Gramedia. Jakarta.

    Dwidjosepoetro, 1990. Dasar - DasarMikrobiologi. Penerbit Djambatan Jakarta

    Farida.E. 2000. Pengaruh Penggunaan FesesSapi dan campuran Limbah Organik LainSebagai Pakan atau Media Produksi Kokondan Biomassa Cacing tanah Eisenia foetidasavigry. Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi danMakanan Ternak. IPB. Bogor.

    Fardiaz, Srikandi, 1992. Mikrobiologi Pangan 1.PT Gramedia. Jakarta.

    Hadi, Soekamto, 2006. Cara PembuatanKompos. Penebar Swadaya. Jakarta

    Hsieh, S.C. dan S H Hsieh. 1990. Internationalseminal on the use of organic fertilizersproduction. Pertanian Universitas Andalas.Payakumbuh.

    Jusuf, Lahadasy, 2006. Potensi Daun GamalSebagai Bahan Pupuk Organik Cair. JurnalAgrisistem Vol.2. No 1

    Kartasapoetra. 1991. Mikrobiologi Tanah. RinekaCipta. Jakarta.

    Kimball, John W, 1989. Biologi. Erlangga. Jakarta.

    Lakitan, B. 2004. Dasar-dasar FisiologiTumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta

    Lingga, Pinus , 1986. Petunjuk PenggunaanPupuk. PT. Penebar Swadaya. Jakarta

    Lingga, Pinus , 1994. Petunjuk PenggunaanPupuk. PT. Penebar Swadaya. Jakarta

    Mulyani, 1987. Pupuk dan Pemupukan. RinekaCipta. Jakarta

    Musnawar, E.I., 2006. Pembuatan Dan AplikasiPupuk Organik Padat Dan Cair.. PenebarSwadaya. Jakarta.

    Palimbungan. Nathaniel, 2006. Pengaruh EkstrakDaun Lamtoro Sebagai Pupuk OrganikCair. Jurnal Agrisitem Vol.2 No.2

    Pelczar, Michael. J, 1986. Dasar- DasarMikrobiologi. UI Press. Jakarta.

    Pujianto,1994. Nilai Hara Beberapa TanamanPenaung Pada Perkebunan Kopi danKakao. Warta Puslit Kopi dan Kako. No 19 :28-31.

    Rahman, 1989. Memupuk Tanaman Sayuran.Penebar Swadaya. Jakarta

    Rajan, K.M. and Alexander, S., 1988. Managementof sheath blight disease of rice withTrichoderma viride and some soil amendmentsin relation to the population of pathogen insoil. Journal of Biological Control. 2., 36 41.

    Sarief, Saifuddin, 1989. Kesuburan danPemupukan Tanah Pertanian. PT. PustakaBuana. Bandung.

    Setyomidjaja, Djoehana, 1986. Pupuk danPemupukan. CV. Simplex. Jakarta

    Simamora, Suhut , Ms dan. Salundik, Msi, 2006.Meningkatkan Kualitas Kompos. PT.Agromedia Pustaka. Jakarta

  • 68 GAMMA, Volume 7, Nomor 1, September 2011: 61 - 68

    Wehandaka PancapalagaVersi online:

    http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1422

    Soerodjotanoso, 1993. Pengembangan TanamanLamtoro pada Tanah - tanah Kritis. PT.Penebar Swadaya. Jakarta.

    Songgo, 2006. MANFAAT EM4 .www.songgolangit.20m.com

    Sudjana, 1996. Metode Statistik. PT. TarsitoBandung

    Suhardjo, 1992. Prinsi- Prinsip Ilmu Gizi.Kanisius. Yogyakarta.

    Suhardjono Hadi. 2006. Pengomposan Sampahdengan Metode 3 : 1 . Makalah Lokakarya.UPN Veteran Surabaya

    Sutedjo MM, 1988. Pupuk dan caraPemupukan. PT. Rineka Cipta. Jakarta

    Sutedjo MM, 2002. Pemupukan dan CaraPemupukan, PT Rineka Cipta, Jakarta.

    Waluyo, Lud, 2004. Dasar- Dasar MikrobiologiUmum. UMM Press. Malang.