Pembentukan urin

30
Sistem Urogenital Blok 10 Pembentukan urin Ginjal mengeliminasi konstituen-konstituen plasma yang tidak diperlukan ke dalam urin sementara menahan bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh. Satuan fungsional pembentuk urin di ginjal adalah nefron, yang terdiri dari komponen vaskuler dan tubulus yang saling berkaitan. Komponen vaskuler terdiri dari dua jaringan yang kapiler yang saling terangkai, yaitu glomerulus, berkas kapiler yang berfungsi untuk menyaring sebagian besar volume plasma bebas protein ke dalam komponen tubulus. Kemudian komponen tubulus yang melingkupi glomerulus untuk menerima filtrat yang akhirnya berakhir di pelvis ginjal. Apa yang tertinggal di tubulus kemudian di ekskresikan sebagai urin. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang Riska krentz buangeth… 102007099 1

Transcript of Pembentukan urin

Page 1: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

Pembentukan urin

Ginjal mengeliminasi konstituen-

konstituen plasma yang tidak diperlukan ke

dalam urin sementara menahan bahan-bahan

yang bermanfaat bagi tubuh. Satuan

fungsional pembentuk urin di ginjal adalah

nefron, yang terdiri dari komponen vaskuler

dan tubulus yang saling berkaitan.

Komponen vaskuler terdiri dari dua jaringan

yang kapiler yang saling terangkai, yaitu glomerulus, berkas kapiler yang berfungsi untuk

menyaring sebagian besar volume plasma bebas protein ke dalam komponen tubulus.

Kemudian komponen tubulus yang melingkupi glomerulus untuk menerima filtrat yang

akhirnya berakhir di pelvis ginjal. Apa yang tertinggal di tubulus kemudian di

ekskresikan sebagai urin.

Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea),

garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah

atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika

molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui

molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan

berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh.

Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita

diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.

Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan

dari dalam tubuh. Selain itu urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak

Riska krentz buangeth… 102007099 1

Page 2: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi

akan mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat.

1. Organ yang berperan dalam pembentukan urin

Ginjal

Ginjal adalah sepasang organ yang

terletak dibelakang rongga abdomen, satu

di setiap sisi kolumna vertebralis sedikit di

atas garis pinggang. Setiap ginjal

dipendarahi oleh arteri renalis dan vena

renalis, yang masing-masing masuk dan

keluar ginjal dilekukan medial yang

menyebabkan organ ini berbentuk seperti

buncis. Ginjal mengelola plasma yang mengalir masuk kedalamnya untuk menghasilkan

urin, menahan bahan-bahan tertentu dan mengeliminasi bahan-bahan yang tidak

diperlukan ke dalam urin.

Pembungkus Ginjal :

1. Capsula fibrosa

melekat pada ginjal

mudah dikupas

2. Capsula adiposa

mengandung banyak lemak

membungkus ginjal dan gl.supra renalis

3. Fascia renalis :

Terletak di luar capsula fibrosa

Terdiri 2 lembar :

depan : f. prerenali

belakang : f. retro renalis

Riska krentz buangeth… 102007099 2

Page 3: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

Ginjal dipertahankan pada tempatnya oleh fascia adipose. Pada keadaan tertentu

capsula adiposa sangat tipis, sehingga jaringan ikat yang menghubungkan capsula fibrosa

dan capsula renalis kendor, sehingga ginjal turun disebut nephroptosis.

Nephrophtosis sering terjadi pada ibu yang sering melahirkan (grande multipara ).

Bagian-bagian ginjal

Cortex renis

Medulla renis Korteks

Cortex Renis

Terdiri dari :

Glomerolus Medula

pembuluh darah

Di glomerulus darah disaring menjadi filtrat, kemudian disalurkan ke

dalam medulla. Saluran- saluran tersebut kemudian akan bermuara pada

papilla renalis.

Medulla Renis

Papilla renalis yang sesuai ujung ginjal yang berbentuk ∆ disebut pyramid

renalis (malphigi).

Saluran-saluran yang menembus papilla disebut ductuli papillares

(Bellini), sedangkan tempat tembusnya yang berupa ayakan disebut

sebagai area cribriformis.

Papilla renalis menonjol ke dalam calix minor

Di antara pyramis-pyramis terdapat columna renalis (Bertini)

Beberapa calyx minor ( 2 – 4 ) membentuk calyx major

Beberapa calyx major menjadi pyelum (pelvis renis), kemudian menjadi

ureter

Ruangan tempat calyx disebut hillus renalis

Susunan Ginjal

Riska krentz buangeth… 102007099 3

Page 4: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

Terdiri dari dua bagian besar

1. Korpuskel Renalis

Tempat filtrasi plasma

2. Tubulus Renalis

Filtrasi merupakan proses menjadi urin

Reabsorpsi garam-garam spesifik dan air

Sekresi limbah metabolik kedalam

filtrasi

Urin dialirkan ke tubulus pengumpul

Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron ± 100 juta sehingga

permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan zat buangan menjadi

banyak. Setiap nefron terdiri atas badan malphigi dan tubulus (saluran) yang panjang.

Pada badan malphigi terdapat kapsul bowman yang bentuknya seperti mangkuk atau

piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul bowman membungkus glomerulus.

Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial. Tubulus pada badan malphigi adalah

tubulus proksimal yang fungsi utamanya adalah mengekskresikan zat-zat sisa

metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil

pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses

pembusukan mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat

yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air; mempertahankan

cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan; serta

mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urin.

Ureter

Ureter dibagi menjadi pars abdominalis, pelvik dan intra vesikalis. Panjang ureter

sekitar 20-30 cm dan berjalan dari hilus ginjal menuju

kantung kemih. Dindingnya berotot dan dilapisi epitel

transisional.

Riska krentz buangeth… 102007099 4

Page 5: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

• Epitel transisional dengan sel-sel membulat pada kantung yang menyusut,

sedangkan sel-sel gepeng pada kantung yang melebar

• Lamina propria terdiri dari jaringan ikat dan pembuluh-pembuluh

• Otot polos: longitudinal (dalam), sirkular (tengah), longitudinal (luar)

Perjalanan ureter dari pelvis renalis di hilus adalah sebagai berikut :

Berjalan sepanjang bagian medial m. Psoas

major di bagian belakang, namun melekat ke

peritoneum

Kemudian menyilang bifurcatio iliaka

komunis di anterior sendi sakro-iliaka dan

berjalan sepanjang dinding lateral pelvis

menuju spina isciadika

Pada spina isciadika, ureter berjalan ke depan dan medial untuk memasuki

kandung kemih dalam posisi miring. Ureter pars intravesikalis memiliki panjang

sekitar 2 cm dan perjalannya sepanjang dinding kandung kemih menghasilkan

efek mirip sfingter. Pada pria ureter menyilang superfisial di dekat ujungnya di

sebelah fans deferens. Pada wanita ureter lewat diatas forniks lateral vagina

namun dibawah ligamentum kardinale dan pembuluh darah uterina.

Ureter merupakan struktur abdominal sekaligus pelvis, sehingga pasokan darahnya

didapatkan dari banyak sumber :

Ureter bagian atas : menerima cabang langsung dari aorta, a.

Renalis, dan a. Gonadal

Ureter bagian bawah : menerima cabang iliaka interna dan a.

Vesikalis inferior

Vesika Urinaria

Riska krentz buangeth… 102007099 5

Page 6: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

Pada orang dewasa kandung kemih merupakan organ pelvis. Letaknya dibelakang

pubis dan di bagian superior dilapisi peritoneum. Fungsinya sebagai penampung urin dan

kapasitasnya sekitar 500 ml.

Struktur kandung kemih berbentuk piramid.

Dan dari situ terdapat suatu korda fibrosa, yaitu

urakus, yang berjalan ke atas menuju umbilikus

menjadi ligamentum umbilikale media. Basis

kandung kemih bebentuk segitiga. Pada pria,

vesikula seminalis terletak dipermukaan posterior

luar kandung kemih dan dipisahkan oleh vas

deferens. Sedangkan pada wanita, diantara

kandung kemih rectum ada vagina. Leher kandung kemih menyatu dengan prostat pada

pria sedangkan pada wanita langsung melekat pada fascia pelvis.

Fascia pelvis menebal membentuk ligamentum puboprostatikum (pria) dan

ligamentum pubovesicale (wanita) untuk menahan leher kandung kemih pada tempatnya.

Membrana mukosa kandung kemih

membentuk lipatan bila kandung kemih

kosong kecuali membrana yang melapisi

basis (disebut trigonum) yang tetap

halus. Angulus superior trigonum

menandai pintu untuk orifisium ureter.

Angulus inferior dari trigonum ini

berbatasan dengan meatus uretra interna.

Lapisan otot kandung kemih terdiri dari

tiga lapisan otot polos membentuk

Riska krentz buangeth… 102007099 6

Page 7: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

trabekula yang disebut detrusor. Detrusor menebal di leher kandung kemih dan

membentuk sfingter vesika.

Pasokan darah yang masuk ke kandung kemih adalah aa. Vesikalis superior dan

inferior (cabang dari a. Iliaka interna). V. Vesikalis menyatu disekeliling kandung kemih

membentuk pleksus yang mengalirkan darah ke v. Iliaka interna.

Persyarafan kandung kemih yaitu saraf motoris menuju m. Detrusor berasal dari

serabut parasimpatis eferen dari S2-4. serabut dari sumber yang sama membawa serabut

inhibitor ke sfingter interna sehingga miksi menjadi terkoordinasi. Sebaliknya serabut

eferen simpatis menghambat detrusor dan menstimulasi sfingter.

Uretra

Uretra merupakan organ yang berfungsi menyelurkan urine ke bagian luar. Fungsi

uretra pada wanita berbeda dengan yang terdapat pada laki-laki. Pada laki-laki, uretra

digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan sistem reproduksi, berukuran panjang

13,7-16,2 cm, dan terdiri dari tiga bagian: yaitu prostat, selaput (membran) dan bagian

yang berongga (ruang). Pada wanita panjang 3,7-6,2 cm dan hanya berfungsi sebagai

tempat penyaluran urine kebagian luar tubuh.

Saluran berkemih dilapisi oleh membran

mukosa, dimulai dari meatus uretra hingga ginjal.

Meskipun mikroorganisme sercara normal tidak

ada yang bisa melewati uretra bagian bawah,

membran mukosa ini pada keadaan patologis yang

terus menerus akan menjadikannya media yang

baik untuk pertumbuhan beberapa patogen.

2. Mekanisme pembentukan urin

Di dalam ginjal terjadi rangkaian proses filtrasi, reabsorbsi, dan sekresi.

1. Penyaringan (filtrasi)

Riska krentz buangeth… 102007099 7

Page 8: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

• Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Pada glomerulus

terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga

mempermudah proses penyaringan.

• Mekanisme penyaringan:

– Karena ada daya dorong (yaitu tekanan hidrostatik darah) yang

mendorong zat2 tersaring keluar dari kapiler glomeruler masuk ke kapsul

Bowman.

– Daya dorong itu memperoleh perlawanan dari:

• Tekanan hidrostatik dalam kapsul Bowman.

• Tekanan osmotik koloid plasma dari kapiler glomeruler.

Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan

permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi

pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.

Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium,

klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari

endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang

komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat

glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan

garamgaram lainnya.

2. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)

Riska krentz buangeth… 102007099 8

Page 9: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat

glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi

penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal.

Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke

darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin.

Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g

glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder yang

komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih

diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme

yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dalam urin primer dapat mencapai 2%

dalam urin sekunder.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap

melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Reabsorbsi air terjadi

pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

3. Sekresi

Di samping reabsorbsi, terjadi juga sekresi di tubulus kontortus distal dan tubulus

pengumpul. H, K, Amonium, Kreatinin, obat-obatan, disekresi di tubulus kontortus distal

dan tubulus pengumpul. Sekresi ini penting untuk menjaga pH dan keseimbangan asam

basa tubuh dan pengeluaran zat-zat racun.

4. Ekskresi

Urine sebenarnya yang berasal dari Duktus Kolektivus akan disalurkan ke Pelvi

Renalis. Seluruh Duktus Kolektivus yang ada pada Medula akan bermuara ke Pelvis

Renalis. Urine yang berada pada Pelvis Renalis akan dialurkan lagi ke ureter yang

bermuara ke Vesika Urinaria (kantung kemih). Kapasitas Vesika Urinari sendiri hanya

300cc. Jika lebih dari itu tekanan di dalam Vesika Urinaria akan semakin besar yang

Riska krentz buangeth… 102007099 9

Page 10: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

menyebakan terjadi kelebihan daya tampung pada Vesika Urinaria. Sehingga kita

mengalami hasrat untuk ingin buang air kecil.

Urine yang dikeluarkan intensitasnya berbeda-beda setiap orang. Faktor-faktor yang

mempengaruhi adalah temperatur lingkungan dan tubuh, komsumsi gula, garam, kondisi

ADH dan banyaknya meminum air.

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu

volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume

cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol

osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal

mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine

sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan

garam tersebut.

1. Pengaturan volume cairan ekstrasel.

Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri

dengan menurunkan volume plasma. Sebaliknya, peningkatan volume cairan ekstrasel

dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume

plasma. Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah

jangka panjang.

Memeperhatikan keseimbangan garam. Seperti halnya keseimbangan air,

keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan

keluarannya. Kelebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urine untuk

mempertahankan keseimbangan garam.

Ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan cara:

1. mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju

Filtrasi Glomerulus (LFG)/ Glomerulus Filtration Rate (GFR).

Riska krentz buangeth… 102007099 10

Page 11: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

2. mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal

Jumlah Na+ yang direasorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan mengontrol

tekanan darah. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan

retensi Na+ di tubulus distal dan collecting. Retensi Na+ meningkatkan retensi air

sehingga meningkatkan volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah

arteri. Selain sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron, Atrial Natriuretic Peptide (ANP)

atau hormon atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air. Penurunan reabsorbsi

natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urine sehingga mengembalikan

volume darah kembali normal. 

2. Pengaturan Osmolaritas cairan ekstrasel.

Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu

larutan. Semakin tinggi osmolaritas, semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin

rendah konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang

konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).

Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat

menembus membran plasma di intrasel dan ekstrasel. Ion natrium merupakan solut yang

banyak ditemukan di cairan ekstrasel, dan ion utama yang berperan penting dalam

menentukan aktivitas osmotik cairan ekstrasel. sedangkan di dalam cairan intrasel, ion

kalium bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel. Distribusi

yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan perubahan kadar kedua

ion ini bertanggung jawab dalam menetukan aktivitas osmotik di kedua kompartmen ini.

Mekanisme haus dan peranan vasopresin (antidiuretic hormone/ADH)

Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm) akan merangsang

osmoreseptor di hypotalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron hypotalamus

yang mensintesis vasopresin. Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke

dalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen. ikatan vasopresin

Riska krentz buangeth… 102007099 11

Page 12: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

dengan reseptornya di duktus koligen memicu terbentuknya aquaporin, yaitu kanal air di

membrane bagian apeks duktus koligen. Pembentukkan aquaporin ini memungkinkan

terjadinya reabsorbsi cairan ke vasa recta. Hal ini menyebabkan urine yang terbentuk di

duktus  koligen menjadi sedikit dan hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di dalam

tubuh tetap dipertahankan.

Selain itu, rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus akibat peningkatan

osmolaritas cairan ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus sehingga

terbentuk perilaku untuk membatasi haus, dan cairan di dalam tubuh kembali normal.

Metabolisme Protein Hingga Menghasilkan Urea

1. ORNITIN + NH3 + COz 4 SITRULIN

2. SITRULIN + NH3 4 ARGININ

3. ARGININ 4 ORNITIN + UREA

Reaksi ke-3 dibantu oleh enzim Arginase, Sitrulin, Arginin dan Ornitin adalah nama

asam amino.

Jumlah Urine Dipengaruhi oleh:

- Jumlah cairan yang diminum (Balans cairan).

- Jumlah garam yang masuk.

- Hormon Antidiuretika (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis ..postenor.

Defisisensi hormon akan menyebabkan penyakit Diabetes ..Insipidus --> jumlah urine

yang keluar terlalu banyak.

3. Faktor yang mempengaruhi pembentukan urin

Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior akan

mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karma meningkatkan

Riska krentz buangeth… 102007099 12

Page 13: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang

sehingga urin menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak,

penyerapan air banyak sehingga urin sedikit dan pekat. Kehilangan kemampuan

mensekresi ADH menyebabkan penyakti diabetes insipidus. Penderitanya akan

menghasilkan urin yang sangat encer. Volume urin dapat meningkat (poliuria) atau

menurun (oliguria).

Selain ADH, banyak sedikitnya urin dipengaruhi pula oleh faktor-faktor berikut :

a. Jumlah air yang diminum (pemasukan cairan)

Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang

dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang

efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.

b. Saraf

Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen

sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena

tekanan darah menurun.

c. Banyak sedikitnya hormon insulin

Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah

akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal

mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin.

d. Pengeluaran keringat : pengeluaran keringat berlebih menghasilkan urin yang sedikit

dan pekat.

e. Aktivitas fisik : aktivitas fisik yang berat menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak

cairan, seperti keringat, atau bahkan dehidrasi sehingga tubuh mengeluarkan sedikit urin.

Riska krentz buangeth… 102007099 13

Page 14: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

f. Suhu : dapat dipengaruhi oleh suhu tubuh maupun lingkungan. Apa bila suhu

lingkungan dingin akan mengebabkan produksi urin meningkat, sebaliknya apabila suhu

tubuh meningkat menurunkan jumlah produksi urin.

Mengapa kita bisa merasa haus ?

Untuk menjaga kesehatan, kita harus mendapat asupan cairan setiap hari untuk

mengganti kehilangan yang rutin terjadi, seperti pengeluaran melalui urin, keringat,

pernafasan, dan pencernaan. Seorang dewasa muda akan kehilangan sekitar 4-6% cairan

tubuh setiap hari, sedangkan pada bayi kehilangan cairan sekitar 15%. Jumlah cairan

yang dikonsumsi relatif konstan dan selalu di bawah kontrol sistem tubuh, seperti fungsi

ginjal, paru-paru, kulit yang terintegrasi dengan aktivitas hormonal.

Rasa haus akan mempengaruhi asupan air, hal ini terjadi akibat respon dari perubahan

sensasi di mulut, pengaruh saraf, dan hormonal. Bila konsentrasi cairan tubuh meningkat

karena berkurangnya cairan, mulut akan menjadi kering dan sistem hormon di otak akan

menuntun kita untuk segera minum. Bila asupan air sudah cukup, sistem saraf di lambung

akan memberi sinyal untuk berhenti minum. Rasa haus akan menuntun seseorang untuk

berusaha mencari minum dan kecepatannya bergantung pada kebutuhan tubuh.

Kekurangan cairan dapat berjalan lambat yang dapat dicegah dengan segera minum untuk

mencegah dehidrasi berat, tetapi kekurangan ini dapat juga berlangsung cepat yang tidak

dapat ditanggulangi hanya dengan minum. Oleh karena itu seseorang harus benar-benar

memperhatikan kapan rasa haus timbul untuk segera minum. Seorang pelari jarak jauh,

seorang yang bekerja di lingkungan panas, anak yang asyik bermain, dan usia lanjut,

tidak akan peka terhadap rasa haus sehingga dapat mengalami dehidrasi bila mereka tidak

segera minum sebagai respon terhadap kebutuhan mereka.

Bagaimana dapat timbul rasa ingin pipis ?

Proses berkemih melibatkan dua proses yang berbeda yaitu pengisian dan

penyimpanan urine serta pengosongan kandung kemih. Hal ini saling berlawanan dan

Riska krentz buangeth… 102007099 14

Page 15: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

bergantian secara normal. Aktivitas otot-otot kandung kemih dalam hal penyimpanan dan

pengeluaran urin dikontrol oleh sistem saraf otonom dan somatik.

Selama fase pengisian, pengaruh sistem saraf simpatis terhadap kandung kemih

menjadi bertekanan rendah dengan meningkatkan resistensi saluran kemih. Penyimpanan

urin dikoordinasikan oleh hambatan sistem simpatis dari aktivitas kontraktil otot detrusor

yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan otot dari leher kandung kemih dan proksimal

uretra.

Pengeluaran urine secara normal timbul akibat dari kontraksi yang simultan otot

detrusor dan relaksasi saluran kemih. Hal ini dipengaruhi oleh sistem saraf parasimpatis

yang mempunyai neurotransmiter utama yaitu asetilkholin, suatu agen kolinergik. Selama

fase pengisian, impuls afferen ditransmisikan ke saraf sensoris pada ujung ganglion

dorsal spinal sakral segmen 2-4 dan informasikan ke batang otak. Impuls saraf dari

batang otak menghambat aliran parasimpatis dari pusat kemih sakral spinal. Selama fase

pengosongan kandung kemih, hambatan pada aliran parasimpatis sakral dihentikan dan

timbul kontraksi otot detrusor.

Hambatan aliran simpatis pada kandung kemih menimbulkan relaksasi pada otot

uretra trigonal dan proksimal. Impuls berjalan sepanjang nervus pudendus untuk

merelaksasikan otot halus dan skelet dari sphincter eksterna. Hasilnya keluarnya urine

dengan resistensi saluran yang minimal.

4. Pemeriksaan urin

Lab

Pengambilan sampel air seni :

1. Urin sewaktu

Untuk berbagai pemeriksaan digunakan urin sewaktu, yakni urin dikeluarkan pada waktu

yang tidak ditentukan secara khusus. Pemeriksaan ini baik untuk pemeriksaan rutin tanpa

keluhan khusus.

Riska krentz buangeth… 102007099 15

Page 16: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

2. Urin pagi

Maksudnya, urin yang pertama-tama dikeluarkan di pagi hari setelah bangun tidur. Urin

ini lebih pekat daripada urin yang dikeluarkan di siang hari. Pemeriksaan urin pagi baik

untuk sedimen, berat jenis, protein, juga tes kehamilan. Sebaliknya, urin pagi tidak baik

untuk pemeriksaan penyaring karena adanya glukosuria.

3. Urin postprandial

Maksudnya, urin yang pertama kali dikeluarkan 1,5 - 3 jam sehabis makan. Sampel ini

berguna untuk pemeriksaan glukosuria.

4. Urin 24 jam

Sampel ini digunakan untuk mengetahui keandalan angka analisis. Untuk mengumpulkan

urin 24 jam diperlukan botol besar, bervolume 1,5 liter atau lebih yang ditutup dengan

baik. Botol harus bersih dan memerlukan zat pengawet.

Cara mengumpulkan urin ini dikenal juga sebagai timed specimen, yakni urin siang 12

jam, dan urin malam 12 jam. Urin siang 12 jam dikumpulkan dari pukul 07.00 sampai

19.00. Sementara urin malam 12 jam, dikumpulkan dari pukul 19.00 sampai pukul 7.00

keesokan harinya. Adakalanya urin 24 jam ditampung terpisah-pisah dalam beberapa

botol dengan maksud tertentu. Contohnya, pada penderita diabetes melitus untuk melihat

banyaknya glukosa dari santapan satu hingga santapan berikutnya.

5. Urin 3 gelas dan 2 gelas pada laki-laki

Urin jenis ini digunakan untuk pemeriksaan urologis. Selain itu, juga untuk mendapatkan

gambaran tentang letak radang atau lesi lain, yang mengakibatkan adanya nanah atau

darah dalam air kencing pria.

PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK.

Riska krentz buangeth… 102007099 16

Page 17: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

Yang diperiksa adalah volume. warna, kejernihan, berat jenis, bau dan pH urin.

Pengukuran volume urin berguna untuk menafsirkan hasil pemeriksaan kuantitatif atau

semi kuantitatif suatu zat dalam urin, dan untuk menentukan kelainan dalam

keseimbangan cairan badan. Pengukuran volume urin yang dikerjakan bersama dengan

berat jenis urin bermanfaat untuk menentukan gangguan faal ginjal. Banyak sekali faktor

yang mempengaruhi volume urin seperti umur, berat badan, jenis kelamin, makanan dan

minuman, suhu badan, iklim dan aktivitas orang yang bersangkutan. Rata-rata didaerah

tropik volume urin dalam 24 jam antara 800--1300 ml untuk orang dewasa. Bila

didapatkan volume urin selama 24 jam.

Umumnya warna urin ditentukan oleh besarnya diuresis (peningkatan pembentukan

kencing). Makin besar diuresis, makin muda warna urin. Warna normal urin berkisar

antara kuning muda hingga kuning tua. Warna itu disebabkan oleh beberapa zat, terutama

urochrom dan urobilin. Jika contoh urin bukan dalam gradasi kuning, bisa disebut

abnormal, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut. Meski demikian, warna abnormal

juga belum tentu karena penyakit berat. Bisa saja disebabkan hasil metabolisme abnormal

yang berasal dari suatu jenis makanan atau obat-obatan.

1. Kuning

Zat warna normal dalam jumlah besar: urobilin, urochrom.

Zat warna abnormal: bilirubin.

Pengaruh obat-obat: santonin, riboflavin, atau pengaruh permen.

Indikasi penyakit: tidak ada (normal).

2. Hijau

Zat warna normal dalam jumlah besar: indikan (indoxilsulfat).

Pengaruh obat-obat: methyleneblue, evan's blue.

Indikasi penyakit: obstruksi (penyumbatan usus kecil).

3. Merah

Riska krentz buangeth… 102007099 17

Page 18: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

Zat warna normal dalam jumlah besar: uroerythrin.

Zat warna abnormal: hemoglobin, porfirin, porfobilin.

Pengaruh obat-obat: santonin, amidopyrin, congored, atau juga zat warna makanan.

Indikasi penyakit: glomerulonevitis nefitit akut (penyakit ginjal), kanker kandung

kencing.

4. Cokelat

Zat warna normal dalam jumlah besar: urobilin.

Zat warna abnormal: bilirubin, hematin, porfobilin.

Indikasi penyakit: hepatitis.

5. Cokelat tua atau hitam

Zat warna normal dalam jumlah besar: indikan.

Zat warna abnormal: darah tua, alkapton, melamin.

Pengaruh obat-obat: derivat fenol, argyrol.

Indikasi penyakit: sindroma nefrotika (penyakit ginjal).

6. Serupa susu

Zat warna normal dalam jumlah besar: fosfat, urat.

Zat warna abnormal: pus, getah prostat, chylus, zat-zat lemak, bakteri-bakteri, protein

yang membeku.

Indikasi penyakit: infeksi saluran kencing, kebocoran kelenjar limfa.

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK

Yang dimaksud dengan pemeriksaan mikroskopik urin yaitu pemeriksaan sedimen

urin. Ini panting untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta

berat ringannya penyakit. Urin yang dipakai ialah urin sewaktu yang segar atau urin yang

dikumpulkan dengan pengawet formalin. Pemeriksaan sedimen dilakukan dengan

memakai lensa objektif kecil (10X) yang dinamakan lapangan penglihatan. kecil atau

LPK. Selain itu dipakai lensa objektif besar (40X) yang dinamakan lapangan penglihatan

Riska krentz buangeth… 102007099 18

Page 19: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

besar atau LPB. Jumlah unsur sedimen bermakna dilaporkan secara semi kuantitatif,

yaitu jumlah rata-rata per LPK untuk silinder dan per LPB untuk eritrosit dan leukosit.

Unsur sedimen yang kurang bermakna seperti epitel atau kristal cukup dilaporkan dengan

+(ada), ++ (banyak) dan +++ (banyak sekali). Lazimnya unsur sedimen dibagi atas dua

golongan yaitu unsur organik dan tak organik. Unsur organik berasal dari sesuatu organ

atau jaringan antara lain epitel, eritrosit, leukosit, silinder, potongan jaringan, sperma,

bakteri, parasit dan yang tak organik tidak berasal dari sesuatu organ atau

jaringan .seperti urat amorf dan kristal.

PEMERIKSAAN KIMIA URIN

Disamping cara konvensional, pemeriksaan kimia urin dapat dilakukan dengan cara

yang lebih sederhana dengan hasil cepat, tepat, specifik dan sensitif yaitu memakai

reagens pita. Reagens pita (strip) dari berbagai pabrik telah banyak beredar di Indonsia.

Reagens pita ini dapat dipakai untuk pemeriksaan pH, protein, glukosa, keton, bilirubin,

darah, urobilinogen dan nitrit. Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang optimum,

aktivitas reagens harus dipertahankan, penggunaan haruslah mengikuti petunjuk dengan tepat,

baik mengenai cara penyimpanan, pemakaian reagnes pita dan bahan pemeriksaan. Urin

dikumpulkan dalam penampung yang bersih dan pemeriksaan sebaiknya segera

dilakukan. Bila pemeriksaan harus ditunda selama lebih dari satu jam, sebaiknya urin

tersebut disimpan dulu dalam lemari es, dan bila akan dilakukan peme-riksaan, suhu urin

disesuaikan dulu dengan suhu kamar.

Radiologi

IVP (Intra Venous Pyelografi) :

– Pemeriksaan penting à memperlihatkan anatomi dan fungsi

– Media kontras intravena

– Kontra indikasi gagal ginjal (kadar ureum dan kreatinin)

– Tahapan pemeriksaan dan posisi di sesuaikan keperluan ( standar 5 menit, 15 menit, 25-

30 menit, buli-buli penuh dan post voiding)

Riska krentz buangeth… 102007099 19

Page 20: Pembentukan urin

Sistem Urogenital Blok 10

Tomogragrphy

Gunanya untuk menilai kontur kedua ginjal serta ukuran

tanpa harus memberikan kontras iv (biasanya pada kasus-

kasus ckd, baik dengan batu atau tidak)

Rpg ( retrograde pyelography)

Berguna untuk melihat traktus urinarius yang tak terlihat

pada pemeriksaan ivp, dengan bantuan catheter yang

dipasangkan kedalam traktus urinarius. ( kontras

dimasukkan melalui kateter yang dikeluarkan di uretra.)

Riska krentz buangeth… 102007099 20