Jurnal Kesehatan Stikes Satriya Bhakti Nganjuk, Vol. 2 No...

10

Transcript of Jurnal Kesehatan Stikes Satriya Bhakti Nganjuk, Vol. 2 No...

Jurnal Kesehatan Stikes Satriya Bhakti Nganjuk, Vol. 2 No. 1, Desember 2014

36

PENGARUH PEMBERIAN POSISI TERHADAP NILAI TIDAL VOLUME

Budi Rustandi1, Sari Fatimah2, Titin Mulyati31 Dosen STIKes Rajawali Bandung, Mahasiswa Magister Keperawatan Unpad Bandung2 Dosen Magister Keperawatan Unpad Bandung3 Kepala Ruang GICU RSUP Hasan Sadikin Bandung

ABSTRAK

Pengaturan posisi bertujuan untuk mengutamakan kenyamanan pasien, mencegahpembentukan ulkus akibat tekanan serta mengurangi kejadian trombosis vena dalam, emboli paru,atelektasis dan pneumonia. Posisi yang diberikan adalah HOB, lateral kiri dan kanan diikuti olehposisi tubuh lain seperti terlentang atau posisi semi telentang. Posisi tersebut dapat mempengaruhiperubahan tidal volume karena adanya resistensi atau terbatasnya pengembangan paru sehinggastatus oksigenasi dan hemodinamik berubah. Pasien yang terpasang ventilasi mekanik dengan modeCPAP memaksa pasien untuk berusaha bernapas secara mandiri tanpa bantuan dari ventilatorsehingga monitoring tidal volume pada berbagai posisi perlu dilakukan secara ketat. Monitoringtidal volume dilihat pada monitor ventilator. Nilai tidal volume pada posisi lateral akanmeningkatkan resistensi karena salah satu paru berada pada posisi tergantung yang menyebabkanpegembangan paru terbatas. Kondisi ini jika tidak di perhatikan dapat menyebabkan kondisi pasienlebih buruk sampai terjadi hipoksia. Metode. Tujuan dari literature review untuk mengetahuipengaruh posisi terhadap nilai tidal volume. Penelusuran EBSCO, NCBI dan Cochrane Databasedilakukan untuk mendapatkan sumber-sumber artikel dan jurnal yang sesuai. Hasil. Posisi dapatmemberikan manfaat terapeutik untuk mencegah terjadinya ulkus akibat tekanan serta mengurangikejadian trombosis vena dalam, emboli paru, atelektasis dan pneumonia. Posisi yang diberikan padapasien adalah HOB, lateral kanan dan kiri. Pada posisi lateral menyebabkan dinamika kompliansparu dan dead space menjadi lebih rendah dan resistensi paru lebih tinggi pada paruyang dependent dibanding yang nondependent. Meskipun begitu dinamika komplians total paruberkurang dan pengurangan terjadi meskipun pernapasan terkontrol atau spontan. Penurunan inibersifat progresif dan mungkin disebabkan oleh timbulnya atelektasis pada paru dependent danoverdistensi dari paru yang nondependent. Kesimpulan. Nilai tidal volume posisi HOB elevation30 lebih baik dari posisi lateral (Jurnal Kesehatan, Vol. 2 (I), hal. 36-43; 2014)

Kata kunci: posisi, tidal volume, ventilasi mekanik

PENDAHULUAN

Jalur mekanisme pertahanan normal,sering terhenti ketika terpasang ventilasimekanik, penurunan mobilitas dan jugagangguan reflek batuk dapat menyebabkaninfeksi pada paru-paru (Smeltzer, Bare,Hinkle, Cheever, 2008)Pengaturan posisipasien merupakan salah satu komponenpenting dalam melakukan perawatan di unitintensif. Kondisi tersebut diyakini dapat

mempengaruhi morbiditas dan mortalitaspasien kritis (Dillon, Munhro, & Grap, 2002).Pengaturan posisi pasien secara rutin di unitperawatan intensif (ICU) bertujuan untukmengutamakan kenyamanan, mencegahpembentukan ulkus akibat tekanan sertamengurangi kejadian trombosis vena dalam,emboli paru, atelektasis dan pneumonia(Banasik 2001; Keller 2002; Krishnagopalan2002; Nielsen 2003; Schallom 2005)

Jurnal Kesehatan Stikes Satriya Bhakti Nganjuk, Vol. 2 No. 1, Desember 2014

37

Pengaturan posisi biasanya denganmemindahkan pasien antara lateral kanan dankiri diikuti oleh posisi tubuh lain sepertiterlentang atau posisi semi telentang (Kim2002; Shively 1988). Beberpa posisi tubuhdapat mempengaruhi pengembagan paru dandinding thorax. Volume paru dan pertukarangas dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi(Ignativicius & Workman, 2006).

Ukuran volume paru-paru digambarkanoleh aliran udara yang masuk dan keluarselama proses respirasi, kondisi tersebut biasadisebut sebagai tidal volume (Hudak & Gallo,2005). Proses inspirasi dibutuhkan dalamusaha mencapai tidal volume yang optimal.Selama proses inspirasi, volume thoraxbertambah besar karena diafraghma turun daniga terangkat akibat kontraksi beberapa otot.Thorax mengalami pembesaran ke tiga arah;anteroposterior, lateral dan vertical (Price &Wilson, 2012)

Faktor ekstrapulmonal yang memilikikontribusi dalam meningkatkan tekananpuncak inspirasi (Peak Inspiratory Pressure)adalah pengembangan dinding thorax. Kondisiyang dapat mengganggu ekspansi dindingthorax, diantaranya adalah distensi abdomen,penekanan rongga thorax dan kekuatankontraksi otot abdomen. Keadaan tersebutdapat menyebabkan meningkatnya tekananpuncak inspirasi. (Grossbach, chlan, & Tracy,2011). Berkurangnya daya kembang dindingthorak dapat ditemui pada obesitas,peregangan abdomen dan perubahan bentuktulang rangka dada, misalnya pada kasuskifoskoliosis (Price & Wilson, 2012). Paru-paru akan mengalami kesulitan pada saatinspirasi jika daya kembang dinding thoraxmenurun

Hubungan posisi secara mekanik denganterbatasnnya gerakan dada dapat membatasipengembangan paru dan menyebabkanberkurangnya volume paru. Pada subjek sehatyang sadar, kapasitas vital pada posisi lateral

menurun hingga 10% jika dibandingkandengan posisi duduk. Penurunan yang lebihbesar dapat dilihat pada penggunaan posisi restkedney, dimana fleksi truncal dapatmenyebabkan penurunan kapasitas vitalhingga 15%. Penurunan ini disebabkanterbatasnya pergerakan dinding dada dangangguan pergerakan hemidiafragmaipsilateral. Tidal volume dapat berkuranghingga 14%. Pada orang dewasa yang sadar,penurunan fungsional residual capacity (FRC)yang hampir sebesar 16% dapat dilihat ketikasubjek berubah posisi dari posisi duduk keposisi lateral.

Kondisi intrapulmonal danekstrapulmonal pasien dapat mempengaruhibesarnya tidal volume yang akan berikan olehventilasi mekanik kecuali pada seting volumecontrol, tidal volume akan konstan akan tetapipeak pressure berpariasi. Kemampuan parudan dinding thorax dalam melakukan ekspansidapat menentukan jumlah tidal volume yangdiberikan. Penurunan ekspansi dinding thorakmenyebabkan kebutuhan terhadap tekananuntuk memasukan volume udara inspirasimenjadi lebih tinggi, termasuk penyakit paruyang diakibatkan oleh berbagai kondisitermasuk atelektasi, edema pulmo, fibrosis danpneumonia (Marino, 2007).

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihatterjadinya suatu fenomena dimana pentingnyapemberian posisi HOB elevation, lateral kiri,lateral kanan. Pentingnya observasi tidalvolume pada pasien terpasang ventilasimekanik pada posisi lateral kiri dan kanansehubungan dengan keterbatasanpengembangan thoraks. monitoring tidalvolume untuk mengetahui secara cepatperubahan status oksigenasi danhemodinamik. Pengaturan posisi perludipertimbangkan untuk mencegahpembentukan ulkus akibat tekanan sertamengurangi kejadian trombosis vena dalam,emboli paru, atelektasis dan pneumonia .

Jurnal Kesehatan Stikes Satriya Bhakti Nganjuk, Vol. 2 No. 1, Desember 2014

38

METODETujuan dari literature review ini adalah untukmengetahui pengaruh pemberian posisiterhadap niali tidal volume. PenelusuranEBSCO, NCBI dan Cochrane Databasedilakukan untuk mendapatkan sumber-sumberartikel dan jurnal yang sesuai.

HASIL DAN PEMBAHASANDefinisi tidal volume

Tidal volume (TV) adalah volume udarayang diinspirasi atau diekspirasi setiap kalibernafas normal; besarnya antara 5-15ml/kgBB atau kira-kira 500 ml pada rata-rataorang dewasa muda (Guyton & Hall, 2001).Ruang rugi adalah bagian dari tidal volumeyang tidak berpartisipasi dalam pertukarangas alveoli. Ruang rugi (diukur dalam ml)terdiri dari udara dalam jalan nafas (area matianatomis) ditambah volume udara alveolaryang tidak terlibat dalam pertukaran gas (areamati fisiologis; misalnya udara tak diperfusidalam alveolus karena embolisme paru(Hudak & Gallo, 2010).

Pengukuran volume menunjukan jumlahudara dalam paru-paru selama beberapa waktudalam berbagai siklus pernafasan. Tiapvolume tidak dapat dibagi kedalam bagianyang lebih kecil, karena ini volumemerupakan bagian yang menunjukan unitdasar (Hudak & Gallo, 2010). Marino (2007)menyebutkan bahwa peningkatan danpenurunan resistensi jalan nafas, penururnancompliance paru dan faktor-faktor yangmembuat dinding thorax mengalamigangguan dalam melakukan ekspansi parudapat menyebabkan tingginya kebutuhanterhadap tekanan untuk memasukan tidalvolume

Faktor yang mempengaruhi tidal volume

1. Faktor intrapulmonal:1) Edema pulmo

2) Pneumonia3) Ateletaksis4) Pneumothorak

2. Faktor ekstrapulmonal:1) Posisi2) Kekuatan kontraksi abdomen3) Intraabdominal pressure4) Kelainan bentuk dinding thorak

Faktor yang mempengaruhi prosesresfirasi

1. VentilasiYang paling penting dalam sistem

ventilasi paru adalah terus menerusmemperbaharui udara dalam area pertukarangas paru, dimana udara dan darah paru salingberdekatan. Yang termasuk area-area iniadalah alveoli, kantong alveolus, duktusalveolaris, bronkiolus respiratorius. Kecepatanudara baru yang masuk pada erea ini disebutventilasi alveolus. Namun, anehnya, selamapernafasan normal dan tenang, volume tidalhanya cukup untuk mengisi saluran nafasbagian bawah sampai bronkiolus terminalis,dengan hanya sebagian kecil udara inspirasiyang masuk ke dalam alveoli. Oleh karena itu,udara yang baru ini bergerak dari bronkiolusterminalis ke dalam alveoli melalui jarak yangpendek adalah dengan cara difusi (Guyton &Hall, 2001).

2. Volume paru dan kapasitas paruPengukuran volume menunjukan jumlah

udara dalam paru-paru selama beberapa waktudalam berbagai siklus pernafasan. Tiap volumetidak dapat dibagi kedalam bagian yang lebihkecil, karena ini volume merupakan bagianyang menunjukan unit dasar (Hudak & Gallo,2010), terdiri dari tidal volume, volumecadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasidan volume residu.

3. Rekoil elastisElastisitas adalah kembalinya bentuk asli

setelah perubahan karena kekuatan dari luar.

Jurnal Kesehatan Stikes Satriya Bhakti Nganjuk, Vol. 2 No. 1, Desember 2014

39

Paru-paru dan dada bersifat elastis,memerlukan energi untuk bergerak tetapidapat dengan cepat kembali kedalam bentukawalnya pada saat kondisi energi tidakmencukupi lagi. Kondisi ini diperkirakankurang lebih 70 persen ekspansi dan kontraksiparu-paru diselesaikan olah perubahan ukurananteroposterior dan kurang lebih 30 persendicapai melalui perubahan panjang karenagerakan diafragma.

4. KomplainParu-paru dan toraxs mempunyai

karakteristik elastic dan menunjukankemampuan mengembang. Kemampuan inidisebut compliance yang merupakan ukurandari elastisitas paru-paru. Komplainditunjukkan sebagai peningkatan volumedalam paru-paru untuk tiap unit peningkatantekanan intra alveolar. Komplain paru-parutotal normal, pada kedua paru-paru dan torakadalah 0,13 L/cm tekanan air. Dengan katalain tiap waktu tekanan ditingkatkan sampaijumlah tertentu untuk meningkatkan tinggikolom air 1 cm, pengembangan paru-parudengan volume 130 ml.

5. TekananUdara yang ditangkap jalan nafas adalah

campuran terutama nitrogen dan oksigen dansejumlah kecil karbondioksida dan uap air.Molekul dari berbagai gas bekerja bagai dalamlarutan dan menunjukan gerakan seperti biji-bijian. Namun demikian campuran gas-gasseperti udara mempunai semua jenis molekulbahkan disebar melalui volume yang ada.Karena pelepasan molekul ini konstan, volumegas menimbulkan tekanan pada dindingpenampung. Tekanan ini dapat didefinisikansebagai kekuatan dengan mana gas ataucampuran gas berusaha untuk bergerak daribatas lingkungan yang ada.

6. Ruang rugiPada orang dewasa dalam posisi tegak,

kekuatan gravitasi dapat meningkatkan

tekanan intra pleural pada dasar paru-paru.Kondisi tersebut mengakibatkan makinbanyak pertukaran udara terjadi pada bagianatas dibandingkan pada area dasar paru-paru.Seiring dengan kondisi tersebut, pada berbagaiposisi tubuh kekuatan gravitasi meningkatkanjumlah upaya yang dibutuhkan untuk ventilasipada bagian paru-paru yang tergantung.Kondisi ini menyebabkan pertukaran dalamventilasi pada bagian ini menurun dan ventilasilain dari area yang kurang tergantungmeningkat

Pengaruh Posisi Terhadap Tidal VolumePengaturan posisi semi fowler

bertujuan untuk meningkatkan kapasitaspernafasan, mencegah aspirasi, meningkatkankenyamanan. Pengaturan posisi semi fowleradalah dengan menaikkan kepala tempat tidursebesar 30 sampai 90 , pasien berada dalamposisi setengah duduk dan lutut sedikitdifleksikan (Smith-Temple & Johnson, 2011).

Peningkatan tekanan thorak akanmenyebabkan perbedaan tekanan antara venaperifer dan jantung. Hal tersebut menyebabkanaliran balik vena meningkat selama inspirasi.Makin besar kemampuan inspirasi, makinbesar efeknya. Bernafas yang dalam dansering, seperti pada saat melakukan latihan,membantu darah mengalir dari vena perifer kejantung (Vander, Sherman, Luciano, 2001).

Terdapat variasi pada posisi HOBdalam setiap tingkatannya, dimana nilai RSBIpada semi fowler 30 derajat merupakan rerataterbaik sehubungan dengan stabilitashemodinamik dibandingkan dengansemifowler 15 dan 45 derajat. Pada posisisemifowler 15 derajat terjadi desak ruangrongga abdomen yang menyebabkan tidalvolume menurun sehingga nilai rerata RSBImeningkat, sedangkan pada semifowler 45derajat meskipun tidal volume meningkatnamun peningkatan tersebut menyebabkanmeningkatnya tekanan intra thorax sehingga

Jurnal Kesehatan Stikes Satriya Bhakti Nganjuk, Vol. 2 No. 1, Desember 2014

40

venous return menurun sehingga tubuhmelakukan kompensasi yang ditandai denganmeningkatnya nilai RSBI (Taryono, 2013)

Lebih lanjut dalam penelitian Burns etal. (1994) menyebutkan bahwa terjadipenurunan frekuensi pernafasan pada pasiendengan intubasi yang diberikan posisi backrestelevation 45 dibandingkan 90 derajat, namuntidak terdapat perbedaan tidal volume padakedua besar sudut backrest elevation tersebut.Hubungan perubahan posisi secara mekanikdengan terbatasnnya gerakan dada dapatmembatasi pengembangan paru danmenyebabkan berkurangnya volume paru.Pada posisi lateral terbatasnya pergerakandinding dada dan gangguan pergerakanhemidiafragma ipsilateral dapatmempengaruhi perubahan nilai tidal volume(Benumof, 2000).

Menurt Benumof, (2000)Selain ituterdapat gambaran perubahan nilaihemodinamik pada posisi dari supine ke posisilateral. Perubahan akan pada posisi lateralterjadi akibat pengisian vena pada ekstremitasyang bersangkutan nampak terganggu. Venousreturn dapat berkurang karena kinking venakava inferior. Dekatnya vena kava inferior kebagian kanan memudahkan penekanan olehginjal. Hal ini dapat menyebabkan penurunantekanan darah yang lebih besar daripada posisilateral kiri

Seperti semua posisi yang lain,hubungan posisi secara mekanik denganterbatasnnya gerakan dada dapat membatasipengembangan paru dan menyebabkanberkurangnya volume paru. Pada subjek sehatyang sadar, kapasitas vital pada posisi lateralmenurun hingga 10% jika dibandingkandengan posisi duduk. Penurunan yang lebihbesar dapat dilihat pada penggunaan posisiginjal, dimana fleksi truncal dapatmenyebabkan penurunan kapasitas vitalhingga 15%. Penurunan ini disebabkanterbatasnya pergerakan dinding dada dan

gangguan pergerakan hemidiafragmaipsilateral. Tidal volume dapat berkuranghingga 14%. Pada orang dewasa yang sadar,penurunan FRC yang hampir sebesar 16%dapat dilihat ketika subjek berubah posisi dariposisi duduk ke posisi lateral. Penurunan inihampir sama besar dengan posisi prone tetapikurang bila dibandingkan dengan penurunanFRC pada posisi supine (28% ). (Benumof,2000).

Berdasarkan hasil penelitian Porto EFet al. menemukan adanya korelasi negatifantara nilai rata-rata akhir tekanan ekspirasipositif dan kepatuhan sistem pernapasan (r =0,59, p = 0,002). FiO2 yang diberikan adalah0,6 untuk lateral dekubitus dan 0,5 untukterlentang dan posisi duduk (p = 0.049).Perubahan posisi pasien dengan terpasangventilasi mekanik invasif menyebabkan osilasikepatuhan paru, tidal volume dan saturasi O2.Fungsi paru lebih baik pada posisi dudukdaripada posisi yang lain. Hasil pengamatandidapatkan bahwa nilai tidal volume lebihbesar dalam posisi duduk daripada posisidorsal maupun lateral dekubitus (p = 0,001).Hal ini terkait dengan kepatuhan pada sistempernapasan, yang merupakan ukuran darielastisitas dan ketahanan terhadap perubahanketika menghadapi setiap hambatan. Hal itujuga terlihat bahwa aliran paru yang lebihrendah dalam dorsal decubitus dibanding padaposisi lateral dan duduk (p = 0,044). Kondisiini mungkin disebabkan oleh kompresimekanik yang lebih besar pada daerah dadapada posisi dorsal decubitus, sehinggamengurangi aliran pernapasan.

Schellongowski P, at all, (2007)menyimpulkan hasil penelitiannya bahwaPosisi Lateral yang curam merusak kepatuhanpada sistem pernapasan. Posisi lateral yangcuram dan berkepanjangan tidak membawamanfaat terhadap oksigenasi atauhemodinamik. Respon individu dengan posisiyang berbeda tidak dapat diprediksi. Jadi Jeda

Jurnal Kesehatan Stikes Satriya Bhakti Nganjuk, Vol. 2 No. 1, Desember 2014

41

pada posisi yang ekstrim harus sesingkatmungkin

Peran PerawatPeran perawat dalam merawat pasien

dengan ventilasi mekanik dengan mode CPAPterutama dalam melakukan perubahan posisiadalah tetap waspada untuk mencegahterjadinya perubahan respon hemodinamikyang mengindikasikan adana perubahan nilaitidal volume yang dapat menyebabkanterjadinya hipoksia. Pasien yang mengalamipeningkatan tekanan puncak inspirasi (PeakInspiratory Pressure) perlu dimonitoringketat. Kondisi tersebut sebagai akibatterbatasnya ekspansi dinding thorax, sepertidistensi abdomen, penekanan rongga thoraxdan kekuatan kontraksi otot abdomen.(Grossbach, chlan, & Tracy, 2011).Berkurangnya daya kembang dinding thorakdapat ditemui pada obesitas, pereganganabdomen dan perubahan bentuk tulang rangkadada, misalnya pada kasus kifoskoliosis(Price & Wilson, 2012). Paru-paru akanmengalami kesulitan pada saat inspirasi jikadaya kembang dinding thorax menurun.

KESIMPULANBerdasarkan uraian diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa posisi mempengaruhi nilaitidal volume pada pasien terpasang ventilasimekanik terutama dengan mode CPAP. Nilaitidal volume pada posisi HOB elevation 30menunjukan nilai lebih baik dibandingkanposisi lateral. Presentase status oksigenasipada posisi HOB elevation dan posisi lateralberdasarkan hasil penelitian memberikan hasilyang bervariasi pada beberapa penelitian,sehingga perlu dilakukan lagi beberapapenelitian replikatif untuk mempertegaspengaruh posisi nilai tidal volume. Hasilpenelitian ini dapat digunakan sebagai acuanperawat dalam melakukan mobilisasi padapasien dengan ventilasi mekanik dengan usahapernapasan mandiri di ruang intensif.

REFERENSI

Alimul, A.A. (2006). Pengantar KebutuhanDasar Manusia: Aplikasi Konsep danProses Keperawatan. Jakarta, SalembaMedika.

Ballew, C. (2011). Factors Associated WithThe Level Of Backrest Elevation in AThoracic Cardiovascular Intensive CareUnit. American Journal of Critical Care,10 (5), 395-399. doi:http://dx.doi.org/10.4037/ajcc2011884.

Benumof J.L. (2000).Scientific PrinciplesPhysiology and Anesthesia RespiratoryPhysiology and Respiratory FungtionDuring Anesthesi. Willians & Wilkins.Inc. Lippincott Company.

Benumof J.L. (2000).Physiology of TheLateral Decubital Position. Willians &Wilkins. Inc. Lippincott Company

Berman, A., Snyder, S., Kozier, B., Erb. G.(2009). Buku Ajar Praktik KeperawatanKlinik. Jakarta, Penerbit BukuKedokteran EGC.

Bulechek, G.M. et al. (2013). NursingIntervention Classification (NIC). UnitedStated of America, Elsevier Inc.

Chulay, M. and S. M. Burns (2006). EssensialOf Critical Care Nursing. United Statesof America, The McGraw-HillCompanies.

Cortes, G.A., Dries, D.J., Marini, J.J. (2012).Annual Update in Intensive Care andEmergency Medicine: Position and theCompromised Respiratory System. NewYork, Springer.

Debora, O. (2011). Proses Keperawatan danPemeriksaan Fisik. Jakarta, SalembaMedika.

Departemen Kesehatan RI, (2006). StandarPelayanan Keperawatan di ICU.

Dharma, K. K. (2011). Metodelogi PenelitianKeperawatan: Panduan Melaksanakandan Menerapkan Hasil Penelitian.Jakarta, Trans Info Media.

Jurnal Kesehatan Stikes Satriya Bhakti Nganjuk, Vol. 2 No. 1, Desember 2014

42

Dillon, A., Munro, C.L., Grap M.J. (2002).Nurses' Accuracy in Estimating BackrestElevation. American Journal of CriticalCare, 11, 34-37.

Fink, M. P., Abraham, E., Vincent, J.,Kochanek, P.M. (2005). Textbook ofCritical Care. Philadelphia, ElsevierSaunder.

Ganong, W. F. (2005). Buku Ajar FisiologiKedokteran. Jakarta, Penerbit BukuKedokteran EGC.

Grap, M. J. (2009). Not-So-Trivial Pursuit:Mechanical Ventilation Risk Reduction.American Journal of Critical Care, 18,299-309. doi: 10.4037/ajcc2009724.

Grossbach, I., Chlan, L., Tracy, M.F. (2011).Overview of Mechanical VentilatorySupport and Management of Patient andVentilator-Related Responses. CriticalCare Nurse, 31, 30-44. doi:10.4037/ccn2011595.

Hammell, G. L. (2011) Critical Review: Theeffects of left lateral body positioning onGERD, during feeding and post-feedingof the preterm infant The University ofWestern Ontario.

Hewitt, Bucknall, Tracey K. and David (2009),Lateral Positioning For Critically IllAdult Patients, Cochrane database ofsystematic reviews, no. 3, pp. 1-13

Hudak C.M. & Gallo B.M. (2010). CriticalCare Nursing: A Holistic Approach.Philadelphia: J.B. Lippincott Company.

Ignatavicius, D.D. & Workman, M.L. (2006)Medical Surgical Nursing: CriticalThinking for Collaborative Care.Philadelphia, Elsevier.

Kementerian Kesehatan RI, (2011).Keputusan Direktur Jenderal Bina UpayaKesehatan tentang PedomanPenyelenggaraan Pelayanan IntensiveCare Unit (ICU) di Rumah Sakit.

Kozier, B., Erb, G., Berman, A., Snyder, S.J.(2011). Buku Ajar FundamentalKeperawatan: Konsep, Proses, danPraktik. Jakarta, Penerbit BukuKedokteran EGC.

LeMone, P. & Burke, K. (2008). Medical-Surgical Nursing: Critical Thinking inClient Care. United Stated, PearsonPrentice Hall.

Marino, P.L. (2007). The ICU Book.Philadelphia, Lippincott Williams &Wilkins.

Menteri Kesehatan RI, (2010). KeputusanMenteri Kesehatan RI tentang PedomanPenyelenggaraan Pelayanan High CareUnit (HCU) di Rumah Sakit.

Morton, P.G., Fontaine, D., Hudak, C.M.,Gallo, B.M. (2013). Keperawatan Kritis:Pendekatan Asuhan Holistik. Jakarta,Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Morton, P.G. & Fontaine, D.K. (2009).Critical Care Nursing: A HolisticApproach. Philadelphia, LippincottWilliam & Wilkin. Volume 1.

Muharriza (2012). Pengaruh Pengaturan SudutBackrest Elevation terhadap EkspansiDinding Thorak Pasien dengan VentilasiMekanik di Ruang GICU RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung. ProgramPascasarjana, Bandung, UniversitasPadjadjaran.

Shah, D.S., Desai, A.R., & Gohil, N. (2012). AComparision of Effect of Semi Fowler’sVS Side Lying Position on TidalVolume and Pulse Oxymetry in ICUPatiens. Innovative Jounal of Medicaland Health Science, 2, 81 -85

Park H.Y., Park K.Y. (2002) Blood PressureVariation on Each Measuring Site in theRight Lateral Position. Journal ofKorean Academy of Nursing (2002) Vol.32, No. 7

Perry, A.N., Peterson, V.R., Potter, P.A.(2005). Buku Saku Keterampilan danProsedur Dasar. Jakarta, Penerbit BukuKedokteran EGC.

Pilbeam, S.P. (1998). Mechanical Ventilation:Physiological and Clinical Application.Philadelphia, Mosby, Inc.

Jurnal Kesehatan Stikes Satriya Bhakti Nganjuk, Vol. 2 No. 1, Desember 2014

43

Polit, D. F. & Beck C.T. (2004). NursingResearch: Principles and Methods.Philadelphia, Lippincott Williams &Wilkins.

Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Buku AjarFundamental Keperawatan: Konsep,Proses dan Praktik. Jakarta, PenerbitBuku Kedokteran EGC.

Price, S. A. and Wilson L.M. (2012).Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta, Penerbit BukuKedookteran EGC.

Rab, T. (2007). Agenda Gawat Darurat(Critical Care), jilid 1. Bandung, P.T.Alumni Bandung.

Schumacher and Chernecky (2010). CriticalCare & Emergency Nursing. US,Elsevier.

Seeley, R.R., Stephens, T.D., Tate, P. (2003).Anatomy & Physiology. New York,Mcgraw-Hill Companies.

Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L.,Cheever, K.H. (2008). Brunner &Suddarth’s Textbook of Medical SurgicalNursing. Philadelphia, LippincottWilliams & Wilkins.

Smith-Temple, J. & Johnson, J.Y. (2010).Buku Saku Prosedur KlinisKeperawatan. Jakarta, Penerbit BukuKedokteran EGC.

Sole, M.L., Klein, D.G., Moseley, M.J. (2013).Introduction to Critical Care Nursing.Missouri, Elsevier Saunder.

Sugiyono (2012). Statistika untuk Penelitian.Bandung, Alfabeta.

Taryono, Y. (2013). Perbandingan Nilai RapidShallow Breathing Index Pada SemiFowler 15o, 30o dan 45o Pasien DenganGagal Napas Akut Yang TerpasangVentilator di Ruang GICU RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung. ProgramPascasarjana, Jakarta, UniversitasIndonesia

Thomas, J. & Monaghan, T. (2012). BukuSaku Oxford: Pemeriksaan Fisik &Ketrampilan Praktis. Jakarta, PenerbitBuku Kedokteran EGC.

Urden, L. D., Stacy, K.M., Lough, M.E. et al.(2010). Critical Care Nursing. USA,Mosby Elsevier.

Vander, A., Sherman, J., Luciano, D. (2001).Human Physiology: The Mechanism ofBody Function. New York, McGraw-Hill Companies, Inc.

Wauters, J. & Wilmer, A. (2007). Noosa, 2Years Later… A Critical Analysis ofRecent Literature. Acta Clinica Belgica,62, Supplement 1, 33-43.

WHO (2005). Pedoman Perawatan Pasien.Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Wip, C. & Napolitano, L. (2009). Bundles toPrevent Ventilator-AssociatedPneumonia: How Valuable Are They?.Curr Opin Infect Dis., 22(2):159-66, doi:10.1097/QCO.0b013e3283295e7b.