STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

249
STANDAR SPMI STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG BADAN PENJAMINAN MUTU SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH BANDUNG

Transcript of STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

Page 1: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

STANDAR SPMI

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

BADAN PENJAMINAN MUTU

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH

BANDUNG

Page 2: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

ii

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL

Kode/no SPMI-SAB-003

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

Proses Nama

Jabatan Tanda Tangan

Perumusan Popy Siti Aisyah

S.Kep.,Ners.,M.Kep

Kepala Badan

Penjaminan Mutu

Pemeriksaan

Dewi Mustikaningsih

S.Kep.,Ners.,M.Kep

Wakil Ketua I

Akademik dan

kemahasiswaan

Yayat Hidayat S.Kep.,Ners.,

M.Kep

Wakil Ketua II

Adminitrasi dan

keuangan

Penetapan Tia Setiawati

S.Kep.,Ners.,M.Kep.,Sp.An

Ketua STikes

Aisyiyah

Bandung

Page 3: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

iii

Page 4: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

iv

VISI, MISI, DAN TUJUAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

SK Ketua STIKes No. 043.A/SK.01/STIKes-AB/VII/2012

VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi

nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai

islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis

nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

TUJUAN

1. Menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dan islami.

2. Menghasilkan penelitian yang mengintergrasikan nilai-nilai islam dalam pengembangan

keilmuan kesehatan.

3. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mengintegrasikan nilai – nilai

islam dan pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Terwujudnya tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis nilai

nilai islam.

5. Terjalin kemitraan yang sinergis dalam pencapaian tridharma perguruan tinggi.

Page 5: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,

Stikes Aisyiyah Bandung merupakan salah satu perguruan tinggi ilmu kesehatan yang

berbasis islam di Jawa Barat dalam mencapai visinya menjadi perguruan tinggi kesehatan yang

unggul dalam bidang kesehatan spiritual di tingkat nasional tahun 2022. Sistem penjaminan

mutu perguruan tinggi sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi guna

mencapai visi tersebut.

Sistem penjaminan mutu internal telah diterapkan sejak STIkes Aisyiyah Bandung

berdiri dan terus berkembang sesuai dengan perubahan kebijakan dan kebutuhan dalam

penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas. Badan Penjaminan Mutu sebagai unit

penyelenggara mutu di Stikes Aisyiyah Bandung berkomitmen untuk melaksanakan siklus

SPMI secara berkelanjutan. Adanya perubahan Tersusunnya buku standar mutu ini merupakan

bagian dari tahap pertama dari SPMI yaitu penetapan standar mutu yang akan dijadikan dasar

dalam tahap pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan.

Buku Standar mutu ini disusun sebagai dasar acuan bagi pimpinan dan seluruh civitas

akademik STIkes Aisyiyah Bandung dalam penyelenggaraan SPMI. Besar harapan kami kritik

dan saran membangun guna penyempurnaan standar mutu di lingkungan Stikes Aisyiyah

Bandung.

Nashrun Minnallahi Wa Fathun Qariib

Penyusun

Kepala BPM

Popy Siti Aisyah S.Kep.,Ners.,M.Kep

Page 6: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Cover ................................................................................................................................ i

Lembar Pengesahan .......................................................................................................... ii

SK Senat ........................................................................................................................... iii

Kata Pengantar .................................................................................................................. iv

Daftar Isi ........................................................................................................................... v

1. STANDAR JATI DIRI ................................................................................................ 1

2. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ..................................................................... 6

3. STANDAR ISI PEMBELAJARAN ............................................................................ 10

4. STANDAR PROSES PEMBELAJARAN .................................................................. 18

5. STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN ............................................................ 26

6. STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN .......................................... 34

7. STANDAR SARANA DAN PRASARANA .............................................................. 43

8. STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN .................................................... 56

9. STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN\ ..................................................... 61

10. STANDAR HASIL PENELITIAN ............................................................................. 65

11. STANDAR ISI PENELITIAN .................................................................................... 68

12. STANDAR PROSES PENELITIAN ........................................................................... 71

13. STANDAR PENILAIAN PENELITIAN .................................................................... 75

14. STANDAR PENELITI ................................................................................................ 78

15. STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN ...................................... 81

16. STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN ............................................................ 84

17. STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN ........................... 88

18. STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ............................ 91

19. STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ................................... 95

20. STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ......................... 98

21. STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN kEPADA MASYARAKAT .................... 102

22. STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ................ 105

23. STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN KEPADA

Page 7: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

vii

MASYARAKAT ......................................................................................................... 109

24. STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ........... 112

25. STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT ......................................................................................................... 116

26. STANDAR AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN ...................................... 120

27. STANDAR KEMAHASISWAAN .............................................................................. 140

28. STANDAR TATA PAMONG ..................................................................................... 144

29. STANDAR KERJASAMA .......................................................................................... 151

Page 8: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

1

STANDAR JATI DIRI Kode/no SM-SAB-1.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Standar jati diri merupakan standar identitas suatu perguruan tinggi yang harus

ditetapkan dan menjadi pembeda dengan institusi lain. STIkes ‘Aiysiyah Bandung sebagai

penyelenggara pendidikan tinggi swasta dalam pengelolaannya harus mengacu pada

peraturan dan kebijakan pemerintah negara republik indonesia yang berlaku.Standar ini

adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi STIKes Aisyiyah Bandung

untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya perwujudannya, dipahami dan didukung

dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku

kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah dipahami, dijabarkan secara logis,

berurutan dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur pikir (logika) yang secara

akademik wajar. Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan perwujudan visi.

Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat rumusan yang baik,

menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan demikian,

rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan integritas

yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes, Wakil Ketua sebagai pimpinan penyelenggaraan perguruan tinggi.

2. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaraan akademik program studi.

3. Senat Akademik sebagai badan normatif kebijakan perguruan tinggi.

4. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan stakeholder sebagai pelaksana.

pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran STIKes Aisyiyah Bandung.

E. DEFINISI ISTILAH

1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor,

Page 9: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

2

program profesi, program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi

berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

2. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan

tinggi.

3. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki

kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,

pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

4. Statuta adalah peraturan dasar Pengelolaa Perguruan Tinggi yang digunakan sebagai

landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di Perguruan Tinggi

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek legalitas

1. Aspek legalitas pendirian institusi dan program studi dikeluarkan oleh pemerintah

melalui SK pendirian, SK izin operasional, SK Akreditasi dari BAN PT/ Lembaga

Akreditasi serumpun keilmuan program studi

2. Nomenklatur, simbol, lokasi, penyelenggaraan perkuliahan, jenjang program studi

tertuang dalam Statuta STIKes ‘Aisyiyah Bandung

3. Penyelenggaran Perkuliahan harus memenuhi kriteria :

a. Dilaksanakan di kampus sendiri dan atau tempat lain yang sah.

b. Tidak diperkenankan menyelenggarakan kelas jauh.

c. Menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh berbasis ict atau bentuk lain yang

sejenis setelah mendapat izinpihak kemenristek atau peraturandanperundang-

undangan yang berlaku.

d. Waktu perkuliahan dilaksanakan pada pagi, siang, sore, dan malam hari.

e. Tidak menyelenggarakan kelas hanya sabtu-minggu atau perkuliahan yang

bertentangan dengan peraturan pemerintah, khusus untuk program sarjana dan

diploma.

Aspek statuta

4. STIKes Aisyiyah Bandung memiliki statuta yang disahkan oleh Senat Akademik

STIKes dan ditinjau setiap 5 tahun sekali serta disusun oleh tim yang ditetapkan

dengan SK Ketua STIkes.

5. Statuta SAB harus sejalan ketetapan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, atau

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, ditinjau setiap 5 tahun sekali

G. STRATEGI

1. Pimpinan Stikes Aisyiyah Bandung dan senat akademik STIkes Aisyiyah Bandung

melakukan peninjauan terhadap statuta, renstra setiap 5 tahun sekali.

2. Statuta harus dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di STikes

Aisyiyah Bandung.

H. INDIKATOR

1. Aspek legalitas institusi terpenuhi 100 %

2. Penggunaan Nomenklatur, simbol, lokasi, program studi yang tercantum dalaM

Statuta STIKes ‘Aisyiyah Bandung 100 %

I. DOKUMEN TERKAIT

1. Statuta STIkes Aisyiyah Bandung.

Commented [B1]: Dibuat tabel

Page 10: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

3

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Peraturan Pemerintah Indonesia No 44 tahun 2014 tentang penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan perguruan Tinggi

3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

4. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi

perguruan tinggi,

5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi

program studi,

6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

7. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 11: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

4

STANDAR PENYUSUNAN VISI MISI

Kode/no SM-SAB-1.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi STIKes Aisyiyah

Bandung untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya perwujudannya, dipahami dan

didukung dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku

kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah dipahami, dijabarkan secara logis,

berurutan dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur pikir (logika) yang secara

akademik wajar. Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan perwujudan visi.

Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat rumusan yang baik,

menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan demikian,

rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan integritas

yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes, Wakil Ketua sebagai pimpinan penyelenggaraan perguruan tinggi

2. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaraan akademik program studi

3. Senat Akademik sebagai badan normatif kebijakan perguruan tinggi

4. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan stakeholder sebagai pelaksana

pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran STIKes Aisyiyah Bandung

E. DEFINISI ISTILAH

1. Visi adalah sesuatu yang dicanangkan oleh suatu organisasi dalam waktu masa yang

akan datang.

2. Misi adalah penjabaran dari visi yang telah ditetapkan dan berisi pelaksanaan

Caturdharma Perguruan tinggi

3. Tujuan adalah capaian dari Misi yang telah ditetapkan.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek rumusan

1. Rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran institusi dan program studi memiliki

komponen: kelogisan, target terukur yang akan dicapai, kurun waktu, dan jangkauan

Page 12: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

5

tempat sejalan dengan Visi Muhammadiyah disahkan oleh Senat akademik dengan SK

Ketua STIKes

Aspek tata cara penyusunan

2. Penyusunan Visi, misi, tujuan dan sasaran STIKes Aisyiyah disusun oleh tim yang

ditetapkan dengan SK Pimpinan PTM dengan melibatkan berbagai komponen

termasuk stakeholder, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan

masyarakat.

3. Rumusan visi , misi, tujuan dan sasaran harus berlandaskan naskah akademik

4. Lembaga/ badan/ Pusat studi / dan Unit mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran unit

ditetapkan SK Ketua STIkes Aisyiyah Bandung.

G. STRATEGI

1. Penyusunan visi, misi, tujuan sasaran melibatkan unsur dosen, tenaga kependidikan,

mahasiswa, alumni, dan stakeholder.

2. Draft perumusan visi misi tujuan disusun oleh tim adhoc yang ditetapkan oleh Ketua

STikes.

H. INDIKATOR

1. Tersusun visi misi tujuan institusi yang sangat jelas, sangat realistic, saling terkait satu

sama lain

2. Tersusun visi misi tujuan dan program studi yang sangat jelas, sangat realistic, saling

terkait satu sama lain

3. Tersusun laporan penyusunan visi misi tujuan Institusi, prodi yang lengkap.

4. Tersusun naskah akademik visi misi

I. DOKUMEN TERKAIT

Pedoman penyusunan visi, misi

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Peraturan Pemerintah Indonesia No 44 tahun 2014 tentang penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan perguruan Tinggi

3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

4. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi

perguruan tinggi,

5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi

program studi,

6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

7. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 13: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

6

STANDAR PEMAHAMAN DAN

SOSIALISASI VISI MISI

Kode/no SM-SAB-1.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi STIKes

Aisyiyah Bandung untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya perwujudannya, dipahami

dan didukung dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku

kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah dipahami, dijabarkan secara logis,

berurutan dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur pikir (logika) yang secara

akademik wajar. Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan perwujudan visi.

Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat rumusan yang baik,

menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan demikian,

rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan integritas

yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes, Wakil Ketua sebagai pimpinan penyelenggaraan perguruan tinggi

2. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaraan akademik program studi

3. Senat Akademik sebagai badan normatif kebijakan perguruan tinggi

4. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan stakeholder sebagai pelaksana

pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran STIKes Aisyiyah Bandung

E. DEFINISI ISTILAH

1. Visi adalah sesuatu yang dicanangkan oleh suatu organisasi dalam waktu masa yang

akan datang.

2. Misi adalah penjabaran dari visi yang telah ditetapkan dan berisi pelaksanaan

Caturdharma Perguruan tinggi

3. Tujuan adalah capaian dari Misi yang telah ditetapkan.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek pelaksanaan vmts

1. Pelaksanaan visi misi menjabarkan catur dharma STIKes ‘Aisyiyah Bandung.

2. Pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sejalan dengan visi

misi, tujuan insitusi dan program studi.

Page 14: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

7

Aspek sosialisasi VMTS

3. Seluruh visi, misi disosialisasikan di berbagai kesempatan, berbagai kegiatan, berbagai

tempat, sarana prasarana, dan media

4. Visi, misi disosialisasikan dalam setiap rapat/pertemuan/kegiatan di lingkungan

internal maupun eksternal.

5. Visi misi, tujuan STikes dan program studi tertuang dalam setiap dokumen internal

yang berlaku di lingkungan SAB.

6. Visi misi tujuan STIKes dan program studi harus dipasang di sarana lingkungan

kampus, kelas dan media promosi insitusi.

Aspek pengkuran pemahaman

7. Pemahaman Sosialiasi visi, misi, tujuan dan sasaran oleh sivitas akademika dapat

terukur.

8. Pemahaman vmts diukur setiap tahun

G. STRATEGI

1. Sosialisasi visi,misi, tujuan STIKes kepada pihak internal dan eksternal.

2. Pengukuran pemahaman visi, misi, tujuan, sasaran STIKes dan program studi

dilakukan setiap setahun sekali.

H. INDIKATOR

1. Pemahaman visi misi tujuan sasaran civitas akademik dalam kategori baik ≥ 90 %

2. Hasil Monev sosialisasi visi misi tujuan bernilai ≥ 80

3. Tersusun pedoman sosialisasi visi misi tujuan yang disahkan dan direview setiap 3

tahun sekali.

I. DOKUMEN TERKAIT

1. Manual prosedur sosialisasi dan pemahaman visi, misi

2. Formulir instrumen pengukuran pemahaman visi, misi, tujuan sasaran Stikes dan

program studi

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Peraturan Pemerintah Indonesia No 44 tahun 2014 tentang penyelenggaraan Pendidikan

Tinggi dan Pengelolaan perguruan Tinggi

3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

4. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi

perguruan tinggi,

5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi program

studi,

6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

7. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 15: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

8

STANDAR RENCANA STRATEGIS

Kode/no SM-SAB-1.4

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi STIKes

Aisyiyah Bandung untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya perwujudannya, dipahami

dan didukung dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku

kepentingannya. Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat

rumusan yang baik, menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik.

Dengan demikian, rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud

cerminan integritas yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes, Wakil Ketua sebagai pimpinan penyelenggaraan perguruan tinggi

2. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaraan akademik program studi

3. Senat Akademik sebagai badan normatif kebijakan perguruan tinggi

4. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan stakeholder sebagai pelaksana

pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran STIKes Aisyiyah Bandung

E. DEFINISI ISTILAH

1. Rencana Strategis adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai

dalam 5 (Lima) tahun dan disusun berdasarkan pemahaman terhadap lingkungan

strategik baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan memperhitungkan

potensi, peluang dan kendala yang ada atau timbul serta memuat visi dan misi sebagai

penjabaran dalam membina unit kerja serta kebijaksanaan sasaran dan prioritas sasaran

yang ingin dicapai.

2. Rencana Operasional adalah rencana yang memberikan rincian tentang bagaimana

rencana strategis itu akan dilaksanakan. Rencana operasional atau biasa disebut

planning of action (POA) merupakan rincian rencana yang lebih operasional dan

merupakan rencana jangka pendek berkisar programn kerja satu tahun.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Page 16: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

9

Aspek penyusunan renstra

1. STIKes ‘Aisyiyah Bandung menetapkan tonggak-tonggak capaian (milestones)

tujuan sebagai penjabaran atau pelaksanaan yang tertuang dalam Rencana Induk

pengembangan (RIP) 25 tahunan, Renstra (rencana strategis) 5 tahunan dan Renop

(satu tahunan).

2. Sasaran dan strategi pencapain SAB ditentukan oleh pimpinan SAB

3. Sasaran dan strategi pencapaian prodi ditentukan oleh pimpinan program studi

4. Strategi pencapaian disusun secara bertahap dan mempunyai target pencapaian yang

jelas

Aspek pengukuran renstra

5. STIkes ‘Aisyiyah Bandung melakukan mekanisme kontrrol ketercapaiannya setiap

tahun yang menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuan.

6. Renstra dievaluasi setiap satu tahun dan ditindaklajuti untuk dasar penyusunan

renop.

G. STRATEGI

1. Pimpinan Stikes Aisyiyah Bandung dan senat akademik STIkes Aisyiyah Bandung

melakukan peninjauan terhadap statuta, renstra, renop setiap 5 tahun sekali.

2. Penyusunan tujuan dan sasaran Stikes, prodi, unit kerja diadakan dalam bentuk

lokakarya dengan memperhatikan kepentingan internal dan eksternal.

3. Capaian renstra dan renop di tingkat stikes dan program studi dievaluasi setiap 1

tahun

H. INDIKATOR

1. Tersusun dokumen renstra stikes dan prodi 100 %

2. Tersusun laporan evaluasi diri program studi dan insitusi 100 %

3. Monev capaian renstra tercapai ≥ 80 %

4. Tersusun 1 laporan penyusunan Renstra yang melibatkan pemangku kepentingan

internal dan eksternal .

I. DOKUMEN TERKAIT

1 Pedoman penyusunan Renstra, Renop.

2 Pedoman laporan evaluasi diri

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Peraturan Pemerintah Indonesia No 44 tahun 2014 tentang penyelenggaraan Pendidikan

Tinggi dan Pengelolaan perguruan Tinggi

3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

4. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi

perguruan tinggi,

5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi program

studi,

6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

7. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-1.5

Page 17: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

10

STANDAR RENCANA

OPERASIONAL Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi STIKes

Aisyiyah Bandung untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya perwujudannya, dipahami

dan didukung dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku

kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah dipahami, dijabarkan secara logis,

berurutan dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur pikir (logika) yang secara

akademik wajar. Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan perwujudan visi.

Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat rumusan yang baik,

menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan demikian,

rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan integritas

yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes, Wakil Ketua sebagai pimpinan penyelenggaraan perguruan tinggi

2. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaraan akademik program studi

3. Senat Akademik sebagai badan normatif kebijakan perguruan tinggi

4. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan stakeholder sebagai pelaksana

pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran STIKes Aisyiyah Bandung

E. DEFINISI ISTILAH

1. Rencana Strategis adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai

dalam 5 (Lima) tahun dan disusun berdasarkan pemahaman terhadap lingkungan

strategik baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan memperhitungkan

potensi, peluang dan kendala yang ada atau timbul serta memuat visi dan misi sebagai

penjabaran dalam membina unit kerja serta kebijaksanaan sasaran dan prioritas sasaran

yang ingin dicapai.

2. Rencana Operasional adalah rencana yang memberikan rincian tentang bagaimana

rencana strategis itu akan dilaksanakan. Rencana operasional atau biasa disebut

planning of action (POA) merupakan rincian rencana yang lebih operasional dan

merupakan rencana jangka pendek berkisar programn kerja satu tahun.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Page 18: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

11

Aspek penyusunan renop

1. Tujuan, sasaran dan strategi tahunan STIKes ‘Aisyiyah Bandung harus mengacu pada

renstra SAB

2. Tujuan, sasaran, dan strategi tahunan prodi harus mengacu pada renstra prodi.

3. Renop STIKes dan renop program studi diajdikan acuan dalam pelaksanaan program

di seluruh unit yang berada di lingkungan STIKes maupun program studi.

Aspek pengukuran capaian renop

4. Renop program studi harus mengacu kepada renstra program studi dan Renstra

Institusi yang telah ditetapkan.

5. STIkes ‘Aisyiyah bandung melalui BPM melakukan mekanisme kontrrol

ketercapaiannya setiap tahun yang menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian

tujuan.

G. STRATEGI

1. Penyusunan tujuan dan sasaran Stikes, prodi, unit kerja diadakan dalam bentuk

lokakarya

2. Capaian renstra dan renop di tingkat stikes dan program studi dievaluasi setiap 1 tahun

H. INDIKATOR

1. Tersusun renop stikes dan prodi 100 %

2. Monev capaian renop tercapai ≥ 80 %

3. Tersusun laporan penyusunan renop stikes maupun prodi

I. DOKUMEN TERKAIT

1. Pedoman penyusunan Renstra, Renop

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Peraturan Pemerintah Indonesia No 44 tahun 2014 tentang penyelenggaraan Pendidikan

Tinggi dan Pengelolaan perguruan Tinggi

3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

4. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi

perguruan tinggi,

5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi program

studi,

6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

7. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 19: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

12

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Kode/no SM-SAB-2.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Stikes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam bidang kesehatan

spiritual di tingkat nasional tahun 2022. Penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang

berlandaskan nilai nilai islam maka diperlukan ketersediaan standar kompetensi lulusan

yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari kalangan profesi, pengguna lulusan ataupun

masyarakat umum. Standar kompetensi lulusan dalam Permenristekdikti no 44 Tahun 2015

merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran

lulusan. Rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dimaksud diatas wajib

mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI; dan memiliki kesetaraan

dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaran bidang non akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

5. Dosen , tenaga kependidikan dan mahasiswa.

E. DEFINISI ISTILAH

1. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang

dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam

melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

2. Kerangka kompetensi Nasional indonesia (KKNI) merupakan adalah kerangka

penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta

pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan

struktur pekerjaan di berbagai sektor.

Page 20: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

13

3. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang

ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses

pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada

masyarakat yang terkait pembelajaran.

4. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan

konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui

pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada

masyarakat yang terkait pembelajaran, mencakup:

a. keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh

setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat

program dan jenis pendidikan tinggi;

b. keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh

setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek Capaian pembelajaran lulusan

1. Seluruh program studi memiliki rumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang

merujuk pada level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang meliputi aspek

sikap, pengetahuan , keterampilan umum dan keterampilan khusus.

2. Rumusan capaian sikap lulusan merupakan perilaku benar dan berbudaya meliputi

sikap jujur, amanah, disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab.

3. Rumusan capaian pengetahuan luilusan mencakup konsep, teori, metopde, dan/atau

falsafah bidang ilmu yang diperoleh dalam seluruh proses pembelajaran.

4. Rumusan keterampilan merupakan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori,

bahan, dan/atau instrument yang diperoleh melalui seluruh proses pembelajaran

mencakup keterampilan umum dan keterampilan khusus.

5. Rumusan keterampilan umum berisi tentang kemampuan kerja umum yang wajib

dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin keselarasan kemampuan lulusan

sesuai dengan tingkat program dan jenis pendidikan tinggi.

6. Keterampilan umum yang harus dimiliki oleh lulusan SAB adalah :

a. Mampu membaca Al Quran dengan tajwid yang benar.

b. Bahasa inggris : program D3 skor toefle 400 B, program s1 skor Toefl 450 ,

program profesi skor toefl 475.

c. Mampu menggunakan ICT/TIK

d. Memiliki kompetensi sesuai bidang keahlian program studi

1. Lulus uji kompetensi AIK\

2. Program profesi, lulus uji kompetensi profesi

Aspek Penyusunan CPL

1. Kompetensi utama lulusan program studi mengacu pada profil lulusan yang telah

disepakati oleh rujukan program studi sejenis atau asosiasi profesi.

2. Kompetensi lulusan program studi harus sejalan dengan dengan visi, misi, tujuan

program studi dan STIKes Aisyiyah Bandung.

3. Lulusan semua jenjang memiliki SKPI (surat Keterangan Pendamping Ijazah)

4. Lulusan semua jenjang memiliki keterampilan khusus dan kemampuan kerja sesuai

dengan bidang keilmuan program studi.

5. Penyusunan kompetensi lulusan harus melibatkan unsur dosen, mahasiswa, alumni,

pengguna lulusan, masyarakat dan organisasi profesi.

Page 21: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

14

G. STRATEGI

1. Ketua STIkes, Waket I dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan

organisasi profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha dalam menyikapi kebutuhan

lulusan sesuai pemangku kepentingan eksternal.

2. Penelusuran studi lulusan (tracer study) yang terprogram dan berkesinambungan

3. Tinjauan kompetensi lulusan dilaksanakan bersamaan dengan peninjauan dan

pengembangan kurikulum

H. INDIKATOR

1. Tersusun Capaian pembelajaran lulusan yang meliputi sikap, pengetahuan,

keterampilan umum dan keterampilan khusus.

2. IPK lulusan ≥ 3.25

3. Masa studi tepat waktu ≥ 90 %

4. angka kelulusan uji kompetensi al islam kemuhamadiyahan (AIKA) bernilai baik ≥ 90

%

5. Tingginya angka kelulusan uji kompetensi pada program studi yang menyelenggakan

uji kompetensi profesi dengan kelulusan first taker ≥ 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan

1. kompetensi lulusan Program studi D3 Keperawatan

2. Kompetensi lulusan program studi S1 Ners Keperawatan

3. Kompetensi lulusan program studi D3 Kebidanan

4. Pedoman tracer study (penelusuran lulusan)

J. REFERENSI

1. Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

2. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 22: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

15

STANDAR TRACER STUDY

Kode/no SM-SAB-2.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Ketersediaan standar tracer study diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan dari

kalangan profesi, pengguna lulusan ataupun masyarakat umum. Untuk mengevaluasi

pencapain kompetensi lulusan maka perlu dilakukan study penelusuran lulusan kepada

pengguna lulusan. Standar ini digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan penelusuran

lulusan sebagai upaya menjaga mutu lulusan berdasarkan penilaian alumni dan pengguna

lulusan.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik dan kemahasiswaan

3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaran bidang administrasi dan keuangan

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

5. Dosen , tenaga kependidikan dan mahasiswa.

E. DEFINISI ISTILAH

Tracer Study adalah metode umpan balik yang diperoleh dari alumni dan pengguna lulusan

STIKes ‘aisyiyah bandung dalam upaya untuk perbaikan serta pengembangan kualitas dan

sistem pendidikan yang dijalankan di SAB.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek penelusuran lulusan

1. STIKes Aisyiyah Bandung melakukan komunikasi dan studi penelusuran terhadap

para lulusan/alumni secara periodik untuk memperoleh masukan/umpan balik, baik

dari para lulusan maupun pemangku kepentingan.

2. Tracer study dilaksanakan secara terprogram, berkala dan berkesinambungan.

Page 23: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

16

3. Laporan tracer study dijadikan bahan masukan dalam pengembangan kurikulum

program studi.

G. STRATEGI

1. Ketua STIkes, Waket I dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan

organisasi profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha.

2. Membentuk jejaring alumni lebih terprogram melalui Ikatan Alumni

H. INDIKATOR

1. Tersusun program tacer study tahunan

2. Tersusun laporan tracer study tahunan

3. Tingginya serapan lulusan dengan indikator

Daya saing lulusan : masa tunggu ≤ 6 bulan ≥80 %

Relevansi lulusan (kesesuaian pekerjaan dengan bidang keahlian) ≥ 80 %

Kepuasan pengguna lulusan bernilai baik ≥ 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan

Pedoman tracer study (penelusuran lulusan) dan formulir penilaian pengguna lulusan

J. REFERENSI

1. Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

2. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 24: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

17

STANDAR KOMPETENSI AL ISLAM

KEMUHAMMADIYAHAN

Kode/no SM-SAB-2.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam perwujudan visi unggul di bidang kesehatan spiritual perlu ditunjang dengan

penyelengaraan perguruan tinggi yang mengedepankan nilai nilai islam dalam

implementasi tridharma perguruan tinggi. STikes Aisyiyah Bandung Sebagai bagian dari

perguruan tinggi muhammadiyah mempunyai kekhasan yang harus dibangun yaitu

pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dengan penerapan Al Islam kemuhammadiyahan.

Al islam kemuhammadiyahan di STIKes Aisyiyah bandung memandang Islam sebagai

petunjuk kepada jalan yang lurus, modal sosial, jalan menuju Tuhan, dan jalan kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi

utama penyelenggaraan Perguruan tinggi Aisyiyah dan Muhammdiyah. AIK harus

dijadikan kekuatan STIKes ‘Aisyiyah Bandung karena dapat menjadi basis kekuatan

spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi seluruh civitas akademika.

Keberhasilan AIK menjadi salah satu indicator pencapaian visi yang harus dilaksanakan

terus menerus dan tersistem.Agar pelaksanaan AIK berkualitas dalam implementasi

caturdarma perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar Al islam kemuhammadiyahan

yang menjadi acuan dalam Implementasi di STIkes Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

E. DEFINISI ISTILAH

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian

pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan program studi. 2. Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan

mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang

mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan

Page 25: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

18

3. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan

tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

E. PERNYATAAN STANDAR

1. Aspek kompetensi keberagaman

a. Kompetensi Keberagamaan, dicirikan dengan nilai-nilai:

1) Kemurnian aqidah (keyakinan berbasis tauhid yang bersumber pada ajaran

Al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang shahih/maqbullah) yang membentuk

keshalehan dalam kehidupan.

2) Ketaatan beribadah (senantiasa menjalankan ibadah mahdhah, baik yang

wajib maupun yang sunnat tathawwu` sesuai tuntunan Rasulullah) yang

tahsinah (kemanfaatan atau fungsi) dari ibadah itu terpantul dalam kehidupan

sehari-hari.

3) Keikhlasan (melakukan sesuatu semata-mata karena Allah SWT) dalam

hidup dan berjuang menegakkan ajaran Islam melalui Muhammadiyah.

4) Shiddiq (jujur dan dapat dipercaya) dalam hati, kata, dan tindakan.

5) Amanah (komitmen dan tanggung jawab moral yang tinggi) dalam

mengemban tugas organisasi.

6) Berjiwa gerakan (semangat untuk aktif dalam Muhammadiyah sebagai

panggilan jihad di jalan Allah).

Aspek kompetensi akademis dan intelektual

b. Kompetensi akademis dan intelektual, dicirikan dengan nilai-nilai:

1) Fathonah (kecerdasan pikiran sebagai Ulul Albab) dalam berpikir,

berwawasan, dan menghasilkan karya pemikiran.

2) Tajdid (pembaruan dan berpikiran maju) dalam mengembangkan kehidupan

dan menggerakkan Persyarikatan sesuai jiwa ajaran Islam.

3) Istiqamah (konsisten) dalam lisan, pikiran, dan tindakan.

4) Etos belajar (semangat dan kemauan keras) untuk untuk selalu

mengembangkan diri, mencari dan memperkaya ilmu, serta mengamalkan

ilmu pengetahuan dalam kehidupan.

5) Moderat (arif dan mengambil posisi di tengah) dalam bersikap, berpikiran,

dan bertindak.

6) Kompetensi sosial-kemanusiaan dan kepeloporan, dicirikan dengan nilai-

nilai:

7) Keshalehan (perilaku yang baik) dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan

masyarakat Luas.

8) Kepeduliaan sosial (keterpanggilandalam meringankan beban hidup orang

lain);

9) Suka beramal (gemar melaksanakan amal saleh untuk kemaslahatan hidup)

10) Keladanan (menjadi uswah hasanah [teladan yang baik] dalam seluruh sikap

dan tindakan);

11) Tabligh (menyampaikan kebaikan kepada orang lain, komunikatif dan

terampil membangun jaringan).

12) Inovatif (menemukan hal-hal baru) dalam mengembangkan kemajuan

organisasi.

13) Berpikiran maju dan membawa Muhammadiyah pada kemajuan di berbagai

bidang yang menjadi misi dan usaha gerakan.

Aspek Kompetensi keorganisasian dan kepemimpinan,

Aspek ini dicirikan oleh:

1) Pengkhidmatan dan partisipasi aktif dalam peran keumatan, kebangsaan, dan

Page 26: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

19

kemanusiaan universal.

2) Menempati posisi apapun dengan semangat ikhlas, berdedikasi, berprestasi,

dan menghasilkan hal-hal terbaik.

3) Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut nadi kehidupan Persyarikatan,

umat, dan bangsa sebagai wujud menjalankan misi organisasi.

4) Berkomitmen dan menjunjungtinggi ideologi Muhammadiyah dan mampu

bersikap tegas tetapi arif dalam membela serta menegakkan prinsip

dankepentingan Persyarikatan.

5) Mengutamakan misi dan kepentingan Muhammadiyah di atas lainnya dengan

niat ikhlas dan berkhidmat.

c. Kompetensi Sosial Kemanusiaan dan Kepeloporan, yang dicirikan dengan:

1) Keshalehan

2) Kepeduliaan sosial

3) Suka beramal

4) Keladanan

5) Tabligh

6) Inovatif

7) Berpikiran maju dan membawa Muhammadiyah pada kemajuan di berbagai

bidang yang menjadi misi dan usaha gerakan.

Kompetensi Kemuhammadiyahan, dengan indicator:

1) Memahami dan menghayati sejarah Muhammadiyah

2) Menjadi intelektual dengan ideology Islam berkemajuan

3) Mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan jamaah secara terorganisir

4) Memahami dan meneladani tokoh-tokoh Muhammadiyah

5) Memahami dan mencontoh pola gerakan social keagamaan Muhammadiyah

dalam kehidupan social.

6) Memahami dan mencontoh strategi kebudayaan Muhammadiyah dalam

mentransformasikan kehidupan masyarakat menuju masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya.

H. STRATEGI

1. Pimpinan STIKES dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan

organisasi profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha.

2. Mengembangkan lingkungan kampus islami.

3. Mengintegrasikan keilmuan program studi dengan nilai nilai islami yang berlandaskan

keimanan dan ketakwaan pada Allah swt.

I. INDIKATOR

Persentase kelulusan AIK bernilai baik ≥ 90 %

K. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman kurikulum AIK

K. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 27: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

20

STANDAR PENYUSUNAN

KURIKULUM

Kode/no SM-SAB-3.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di Tingkat

Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Percepatan globalisasi serta arus informasi baik dalam skala lokal, regional maupun

internasional sangat menuntut penyelenggaran pendidikan tinggi yang berkualitas dan mampu

berdaya saing tinggi. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan maka diperlukan

standar isi yang dikembangkan sejalan dengan permintaan pasar kerja namun tetap memenuhi

visi ilmiah. Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan

keluasan materi pembelajaran. Hal ini dilakukan dalam bentuk penyusunan kurikulum yang

didalamnya memuat :

1. kerangka dasar & struktur kurikulum

2. beban belajar

3. kalender akademik

4. evaluasi dan pengembangan kurikulum

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

F. DEFINISI ISTILAH

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian

pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan program studi.

2. Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan

mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang

mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan

3. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor,

program profesi, program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi

berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

4. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan

tinggi.

Page 28: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

21

5. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki

kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,

pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

6. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks adalah takaran waktu

kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam

proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan

atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu

program studi

G. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek landasan kurikulum

1. Kompetensi lulusan mengutamakan kesetaraan capaian pembelajaran sesuai dengan

level kkni

2. Kompetensi lulusan terdiri dari sikap dan tata nilai, kemampuan kerja, pengembangan

keilmuan, kewenangan dan tanggung jawabnya.

3. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan capaian visi STIKESA

‘Aisyiyah bandung dan program studi yang menjadi dasar dalam penyusunan

kurikulum institusional

4. Ketua Program Studi dan tim kurikulum bersama masyarakat profesi dan pengguna

lulusan menetapkan kurikulum inti Program studi sebagaimana amanat perpres no 8

tahun 2012 suatu program studi bersifat:

a. Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan;

b. Acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi;

c. Berlaku secara nasional dan internasional;

d. Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang

e. Kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan

pengguna lulusan.

Aspek penyusunan kurikulum

7. Penyusunan kurikulum dilakukan minimal 3 – 5 tahun sekali mengikuti perubahan

kebijakan, tuntutan stakekeholder dan masuka asosiasi program studi sejenis.

8. Tim penyusun kurikulum merupakan tim adhoc yang diusulkan oleh ketua program

studi yang disahkan dengan Surat Ketetapan Ketua STIkes.

H. STRATEGI

1. Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi profesi, alumni,

pemerintah, dan dunia usaha dalam menyelaraskan kompetensi lulusan.

2. Memfasilitasi kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan untuk menunjang

perkembangan ilmu pengetahuan

3. Monev implementasi kurikulum dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan

I. INDIKATOR

1. Tersusun buku kurikulum yang menjadi acuan penyelengaraan akademik program

studi

2. Tersusun laporan pengembangan kurikulum

J. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman penyusunan kurikulum dan pedoman peninjauan

kurikulum

K. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

Page 29: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

22

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 30: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

23

STANDAR PENINJAUAN

KURIKULUM

Kode/no SM-SAB-3.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di Tingkat

Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL Percepatan globalisasi serta arus informasi baik dalam skala lokal, regional maupun

internasional sangat menuntut penyelenggaran pendidikan tinggi yang berkualitas dan mampu

berdaya saing tinggi. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan maka diperlukan

standar isi yang dikembangkan sejalan dengan permintaan pasar kerja namun tetap memenuhi

visi ilmiah. Peninjauan kurikulum dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap kurikulum yang

sedang berlangsung sebagai upaya menjamin mutu lulusan.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

E. DEFINISI ISTILAH

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian

pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan program studi.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek Dasar peninjauan kurikulum

1. Ketua Program Studi dan tim kurikulum perlu melaksanakan evaluasi dan

pengembangan kurikulum agar tercapai tujuan kurikulum dalam kurun waktu minimal

3 (tiga) tahun dan maksimal 5 (lima) tahun; Unsur-unsur yang harus dievaluasi dalam

kegiatan evaluasi kurikulum minimal adalah: tujuan kurikulum (relevansi dengan

stakeholders), isi kurikulum, proses pembelajaran, dan cara evaluasi hasil

pembelajaran.

2. Evaluasi kurikulum seharusnya dapat dilaksanakan secara integratif maupun monolitik

3. Integratif adalah perubahan/pengembangan materi tidak secara menyeluruh (parsial).

4. Monolitik adalah perubahan pada tingkat mata kuliah.

Aspek monev kurikulum

Page 31: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

24

1. Implemntasi kurikulum di program studi harus di monitoring dan evaluasi secara

berkala dan berkelanjutan

G. STRATEGI

1. Ketua STIkes dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi

profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha.

2. Program studi melakukan evaluasi capaian pembelajaran secara terstruktur.

H. INDIKATOR

1. Tersusun laporan peninjauan kurikulum

2. Capaian monev impelementasi kurikulum lebih dari 80 %

3. Tersusun laporan monev kurikulum

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman penyusunan kurikulum dan pedoman peninjauan

kurikulum

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 32: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

25

STANDAR KERANGKA DASAR DAN

STRUKTUR KURIKULUM

Kode/no SM-SAB-3.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di Tingkat

Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu, berakhlak mulia, dan

qurani.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian yang berorientasi kepada layanan kesehatan.

3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap

pembangunan kesehatan masyarakat.

C. RASIONAL Percepatan globalisasi serta arus informasi baik dalam skala lokal, regional maupun

internasional sangat menuntut penyelenggaran pendidikan tinggi yang berkualitas dan mampu

berdaya saing tinggi. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan maka diperlukan

standar isi yang dikembangkan sejalan dengan permintaan pasar kerja namun tetap memenuhi

visi ilmiah. Peninjauan kurikulum dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap kurikulum yang

sedang berlangsung sebagai upaya menjamin mutu lulusan.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks adalah takaran waktu kegiatan

belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses

pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas

keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek struktur kurikulum

1. Kurikulum inti merupakan penjabaran dari Rumusan pengetahuan dan

keterampilan khusus sebagai bagian dari capaian pembelajaran lulusan yang

disusun forum program studi sejenis atau nama lain yang setara; atau pengelola

program studi dalam hal tidak memiliki forum program studi sejenis.

2. Ketua Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun kompetensi utama atau

kurikulum inti program sarjana berkisar antara 40% - 80% dari jumlah sks

kurikulum program sarjana; Sedangkan untuk program diploma sekurang-

kurangnya 40% dari kurikulum program diploma (perpres no 8 tahun 2012)

Page 33: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

26

3. Ketua Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun kerangka dasar dan

struktur kurikulum sarjana strata 1 (S1) dan diploma wajib memuat mata kuliah

Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa selama dalam

periode pendidikan (UU No. 12 tentang pendidikan tinggi pasal 35 ayat (5) ).

4. Ketua program Studi dalam menyusun penyelenggaraan pendidikan setiap tahun

akademik dibagi dalam dua semester yang masing-masing terdiri atas 16 (enam

belas) minggu yang dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik Sekolah

Tinggi.

5. Ketua Program Studi dapat menyelenggarakan kegiatan semester sisipan/pendek

di antara semester genap dan semester gasal atau sebaliknya yang kegiatannya

ekivalen dengan satuan kredit semester (sks); Penanggung jawab semester

sisipan/pendek adalah Wakil Ketua I dengan membentuk panitia/tim yang

melibatkan unsur administrasi tingkat STikes dan program studi.

6. Beban SKS struktur kurikulum dan masa studi

a. Untuk program diploma satu, paling lama 2 (dua) tahun, dengan beban belajar

minimal 36 (tiga puluh enam) sks.

b. Untuk program diploma dua, paling lama 3 (tiga) tahun, dengan beban belajar

minimal 72 (tujuh puluh dua) sks.

c. Untuk program diploma tiga, paling lama 5 (lima) tahun, beban belajar

minimal 108 (seratus delapan) sks.

d. Untuk program sarjana, diploma empat/sarjana terapan, paling lama 7 (tujuh)

tahun, dengan beban belajar minimal 144 (seratus empat puluh empat) sks

e. Untuk program profesi. Syarat setelah menyelesaikan program

sarjana/diploma empat/sarjana terapan, masa studi paling lama 3 (tiga) tahun,

dengan beban belajar minimal 24 (dua puluh empat) sks.

7. Program diploma dan sarjana pada tahun pertama ditetapkan dalam bentuk paket

maksimum 20 sks.

8. Program profesi diselenggarakan setelah program akademik sarjana.

Aspek Bobot SKS AIK a. Bobot Sks mata kuliah AIKA program diploma satu sebesar 2 sks

b. Bobot Sks mata kuliah AIKA program diploma dua sebesar 4 sks

c. Bobot Sks mata kuliah AIKA program diploma tiga minimal 2 sks dan

maksimal 4 sks

d. Bobot Sks mata kuliah AIKA program diploma empat/ sarjana/ sarjana terapan

minimal 4 sks maksimal 12 sks

e. Bobot Sks mata kuliah AIKA program profesi minimal 2 sks maksimal 4 sks

G. STRATEGI

1. Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan kurikulum.

2. Ketua STIkes dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi

profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha memberikan masukan dalam kajian

kurikulum .

H. INDIKATOR

1. Tersusun struktur kurikulum program studi yang memenuhi kaidah peraturan dan

SNPT

I. DOKUMEN TERKAIT

1. Pedoman Penyusunan kurikulum

J. REFERENSI

Page 34: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

27

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiya

Page 35: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

28

STANDAR KELUASAN DAN

KEDALAMAN MATERI

Kode/no SM-SAB-3.4

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di Tingkat

Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Percepatan globalisasi serta arus informasi baik dalam skala lokal, regional maupun

internasional sangat menuntut penyelenggaran pendidikan tinggi yang berkualitas dan mampu

berdaya saing tinggi. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan maka diperlukan

standar isi yang dikembangkan sejalan dengan permintaan pasar kerja namun tetap memenuhi

visi ilmiah. Peninjauan kurikulum dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap kurikulum yang

sedang berlangsung sebagai upaya menjamin mutu lulusan.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek keluasan dan kedalaman kurikulum inti

1. Seluruh program studi merumuskan keluasan dan kedalaman materi pembelajaran

dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.

2. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran materi bagi lulusam program

diploma tiga minimal memiliki sikap positif dan menguasai konsep teoritik bidang

pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum. 3. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran materi bagi lulusam program

diploma empat/sarjana (minimal) memiliki sikap positif dan menguasai konsep teoritik

bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara mendalam.

Page 36: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

29

4. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran materi bagi lulusam program

profesi (minimal) memiliki sikap positif dan etika yang sesuai dengan kode etik bidang

profesi, mengaplikasikan teori bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu.

5. Dosen dalam menyelenggarakan kegiatan proses pembelajaran diutamakan dengan

sistem Student Centered Learning (SCL).

Aspek keluasan dan kedalaman kurikulum AIK

6. Isi kurikulum

a. Seluruh materi pembelajaran AIK harus mencerminkan paham Islam

Muhammadiyah yang berkemajuan.

b. Seluruh materi pembelajaran AIK harus terkoneksikan dengan berbagai isu

keagamaan, isu nasional dan isu kemanusiaan global.

c. Seluruh materi pembelajaran AIK harus mengarah kepada dukungan

pencapaian profil lulusan setiap Program Studi.

7. Tingkat kedalaman dan keluasan AIKA

a. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran AIK lulusan Program

Diploma Tiga minimal menguasai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan

dasar Manusia dan Agama, Nilai-nilai Dasar Islam, Kemuhammadiyahan dan

Integrasi Islam dengan Ilmu Pengetahuan.

b. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran AIK lulusan Program

Diploma Empat dan Sarjana minimal menguasai pengetahuan, nilai-nilai dan

keterampilan tentang Manusia dan Agama, Aqidah, Akhlaq, Ibadah,

Muamalah, Kemuhammadiyahan dan Integrasi Islam dengan Ilmu

Pengetahuan.

c. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran AIK lulusan Program

Profesi satu minimal menguasai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan

dasar tentang al-Islam dan Kemuhammadiyahan serta integrasi Islam dengan

Ilmu Pengetahuan.

d. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran non AIK pada seluruh

program harus mencerminkan integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan.

G. STRATEGI

1. Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan kurikulum.

2. Ketua STIkes dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi

profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha memberikan masukan dalam kajian

kurikulum .Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan

kurikulum.

H. INDIKATOR

1. Tersusun matriks bahan kajian mata kuliah dengan capaian pembelajaran lulusan

dalam buku kurikulum

I. DOKUMEN TERKAIT

1. Pedoman Penyusunan kurikulum

2. Pedoman peninjauan kurikulum

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 37: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

30

STANDAR BEBAN BELAJAR

MAHASISWA

Kode/no SM-SAB-3.5

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Percepatan globalisasi serta arus informasi baik dalam skala lokal, regional maupun

internasional sangat menuntut penyelenggaran pendidikan tinggi yang berkualitas dan

mampu berdaya saing tinggi. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan

maka diperlukan standar isi yang dikembangkan sejalan dengan permintaan pasar kerja

namun tetap memenuhi visi ilmiah. Pengelolaan beban dilakukan sebagai bentuk evaluasi

terhadap kurikulum yang sedang berlangsung sebagai upaya menjamin mutu lulusan.

Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan

implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan

standar nasional pendidikan tinggi pada standar isi pembelajaran.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. STikes Aisyiyah Bandung memiliki dokumen tentang peraturan beban belajar yang

tertuang dalam peraturan akademik.

2. Beban belajar

a. Satu sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, response, atau tutorial terdiri atas :

1) Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit perminggu persemester

2) Kegiatan penugasan terstrukur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester

3) Kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester

Page 38: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

31

b. Satu sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lainnya terdiri atas:

1. Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester

2. Kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester

c. Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul atau bentuk lain ditetapkan

sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran.

d. Satu sks untuk proses pembelajaran berupa praktikum dan praktek dilaksnakan

selama 170 menit per minggu per semester.

b. Satuan waktu pembelajaran efektif minimal 16 minggu termasuk UTS dan UAS.

c. Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan dapat menggunakan

semester antara.

d. Semester antara dilaksanakan paling sedikit 8 (delapan) minggu, dengan beban

belajar maksimal 9 sks, dilaksanakan jika capaian pembelajaran belum tercapai

oleh mahasiswa tertentu.

e. Jika semester antara dilaksanakan dalam perkuliahan, maka minimal16 kali tatap

muka termasuk UTS dan UAS.

f. Jika pada tahun pertama mahasiswa yang memiliki IPK 3,00 atau lebih dapat

mengambil maksimum 24 sks

3. STRATEGI

1. Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan kurikulum.

2. Ketua STIkes dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi

profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha memberikan masukan dalam kajian

kurikulum .Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan

kurikulum.

4. INDIKATOR

1. Kesesuaian waktu pembelajaran dengan rencana pembelajaran semester seluruh mata

kuliah 100 %

2. Kehadiran mahasiswa rata rata 90 %

3. Capaian monev kurikulum bernilai baik > 80 %

5. DOKUMEN TERKAIT

1. Pedoman Penyusunan kurikulum

2. Pedoman peninjauan kurikulum

6. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR PENINJAUAN RPS Kode/no SM-SAB-3.6

Page 39: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

32

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan

implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar

nasional pendidikan tinggi pada standar isi pembelajaran. Peninjaun RPS dilakukan

sebagai upaya menjamin mutu lulusan agar sesuai dengan kompetensi yang dicapai.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek peninjauan RPS

1. Silabus dan RPS ditinjau kembali minimal setiap dua tahun.

2. Dalam peninjauan silabus dan RPS wajib mengikutsertakan pakar dan stakeholder.

3. Alasan perubahan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan ipteks.

4. Setiap perubahan diusulkan melalui rapat Silabus dan RPS yang diselenggarakan oleh

prodi.

G. STRATEGI

1. Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan kurikulum.

2. Ketua STIkes dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi

profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha memberikan masukan dalam kajian

kurikulum .Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan

kurikulum.

Page 40: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

33

H. INDIKATOR

1. Capaian monev kurikulum setiap prodi bernilai baik > 80 %

2. Notulensi rapat akademik terkait evaluasi kajian mata kuliah terdokumetasi baik.

I. DOKUMEN TERKAIT

1. Pedoman Penyusunan kurikulum

2. Pedoman peninjauan kurikulum

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 41: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

34

STANDAR KARAKTERISTIK

PEMBELAJARAN

Kode/no SM-SAB-4.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan

implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar

nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran. Standar proses

pembelajaran adalah standar minimal yang harus dicapai dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Karakteristik proses pembelajaran adalah kriteria – kriteria yang harus

dilakanakan dalam kegiatan pembelajaran

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Seluruh program studi menerapkan karakterisitik proses pembelajaran interaktif,

holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, berpusat

pada mahasiswa.

a. Interaktif : semua dosen melakukan proses pembelajaran mengutamakan proses

interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen

b. Holistik : semua dosen melakukan proses pembelajaran dengan mendorong

terbentuknya pola pikir mahasiswa yang komprehensif dan luas dengan

mengiternalisasi keunggulan, dan kaarifan lokal, maupun nasional. c. Integratif : semua dosen melakukan proses pembelajaran yang terintegrasi

untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu

kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.

Page 42: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

35

d. Saintifik semua dosen melakukan proses pembelajaran yang mengutamakan

pendekatan ilmiah dengan menjunjung tinggi nilai Al Islam

Kemuhammadiyahan.

e. Kontekstual semua dosen melakukan proses pembelajaran yang disesuaikan

dengan tuntutan kemampuan mnyelesaikan masalah sesuai keahliannya.

f. Tematik semua dosen melakukan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan

karakteristik keilmuan dan dikaitkan dengan permasalahan nyata.

g. Efektif semua dosen melakukan proses pembelajaran secara berhasil guna

dengan mementingkan penguasaan materi secara baik dan benar.

h. Kolaboratif semua dosen melakukan proses pembelajaran secara bersama

dengan melibatkan interaksi antar mahasiswa untuk mengoptimalisasi capaian

sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

i. Berpusat pada mahasiswa semua dosen melakukan proses pembelajaran yang

mengutamakan pengembangan kreativitas, kemandirian dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan.

2. Dosen dalam menyelenggarakan kegiatan proses pembelajaran diutamakan

dengan sistem Student Centered Learning (SCL).

G. STRATEGI

1. Koordinasi pimpinan dengan prodi dalam perencanaan penyelenggaraan akademik

2. Menumbuhkan suasana akdemik, otonomi keilmuan yang kondusif,

3. Monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran secara berkala, berkesinambungan

dan ada upaya tindak lanjut

4. Pengembangan kemampuan dosen dalam strategi pengajaran dan update keilmuan

H. INDIKATOR

Hasil monev pembelajaran

Kesesuaian RPS dengan metode pembelajaran > 90 %

Kesesuaian Metode pembelajaran dengan CPL > 90 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini terkait dengan Pedoman Proses pembelajaran

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 43: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

36

STANDAR PERENCANAAN PROSES

PEMBELAJARAN

Kode/no SM-SAB-4.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan

implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar

nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran. Standar proses

pembelajaran adalah standar minimal yang harus dicapai dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran yang baik akan menunjang terhadap

proses pembelajaran yang menunjang terhadap mutu lulusan dan mutu proses

pembelajaran yang baik.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Perencanaan proses pembelajaran harus memuat

b. Silabus/GBPP: seluruh program studi memiliki silabus yang ditetapkan bersama

dalam asosiasi program studi . Jika tidak ada asosiasi program studi akan

diasistensi oleh Majlisdiktlitbang PP Muhammdiyah.

c. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) : Semua mata kuliah memiliki RPS yang

dibuat oleh dosen secara mandiri atau bersama-sama dalam kelompok keahlian.

d. Dalam RPS paling sedikit memuat nama program studi, nama dan kode mata

kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu.

Page 44: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

37

e. Rumusan capaian pembelajaran setiap mata kuliah terungkap secara jelas dalam

RPS.

f. Rumusan kemampuan akhir yang direncanakan pada setiap tahap terungkap

secara jelas.

g. Rumusan bahan kajian wajib terkait dengan kemampuan yang akan dicapai.

h. Metode pembelajaran dirumuskan sesuai dengan bahan kajian, dan situasi dan

kondisi pembelajaran.

i. Waktu yang disediakan dirinci secara jelas untuk mencapai kemampuan setiap

tahapan.

j. Tugas-tugas terdiri atas tugas mandiri dan tugas terstrukur yang akan dikerjakan

selama satu semester harus dideskripsikan secara jelas.

k. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian dirumuskan secara logis dan bersifat

transparan.

l. Referensi yang digunakan sesuai dengan bahan kajian minimal 5 buku baik dalam

bentuk buku maupun jurnal dalam satu mata kuliah dan diutamakan dari journal

ilmiah.

2. Pelaksanaan proses Pembelajaran

a. Pembelajaran berlangsung interaktif dengan sumber belajar yang beragam.

b. Pembelajaran disesuaikan dengan RPS dan memiliki karakter interaktif, holistik,

integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, berpusat pada

mahasiswa.

c. Pembelajaran terkait dengan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan

d. Pembelajaran terkait dengan hasil penelitian

e. Pembelajaran terkait dengan kegiatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

f. Proses pembelajaran sistematis, terstruktur, dengan beban belajar yang terukur.

g. Proses pembelajaran dilakukan dengan metode yang efektif untuk memenuhi

capaian capaian yang dirumuskan.

h. Penggunaan metode disesuaikan dengan bahan kajian, dan situasi dan kondisi

pembelajaran yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian

pembelajaran.

i. Penggunaan metode pembelajaran beragam pada setiap mata kuliah.

j. Bentuk pembelajaran berupa kuliah, responsi dan tutorial, seminar,

praktikum/praktik, atau bentuk pembelajaran lain yang disesuikan dengan jenjang

dan program studi tertentu.

G. STRATEGI

1. Koordinasi pimpinan, bagian dan unit dengan prodi dalam perencanaan

penyelenggaraan akademik

2. Menumbuhkan suasana akademik, otonomi keilmuan yang kondusif,

3. Monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran secara berkala, berkesinambungan dan

ada upaya tindak lanjut

4. Pengembangan kemampuan dosen dalam strategi pengajaran dan update keilmuan

H. INDIKATOR

1. Kesesuaian RPS dengan Kurikulum >90 %

2. Kesesuaian materi pembelajaran dengan RPS > 90%

3. Kesesuaian waktu pembelajaran > 90 %

4. Kehadiran dosen > 90 %

5. Kehadiran mahasiswa > 90 %

6. Capaian Pembuatan RPS minimal 2 minggu 100 %

Page 45: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

38

7. Ketersedian RPS, RAP, Modul dan rancangan tugas 100 % pada seluruh mata kuliah

I. DOKUMEN TERKAIT

Pedoman Proses Pembelajaran dan pedoman monev proses pembelajaran

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 46: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

39

STANDAR BAHAN AJAR

Kode/no SM-SAB-4.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan

implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar

nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran. Standar proses

pembelajaran adalah standar minimal yang harus dicapai dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Bahan ajar merupakan bagian dari perangkat pembelajaran yang harus

terencana dan memenuhi standar guna tercapai mutu lulusan yang diharapkan.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Buku ajar,adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh

pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku serta diterbitkan secara resmi dan

disebarluaskan.

Modul Ajar adalah buku dalam bentuk modul-modul terpisah sesuai dengan pokok

bahasan, disusun berdasarkan rancangan pembelajaran, dan disebarluaskan pada peserta

kuliah untuk digunakan dalam kegiatan pembelejaran.

Diktat adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh

pengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan kepada

peserta kuliah.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Bahan ajar harus memenuhi kaidah – kaidah penulisan ilmiah.

2. Bahan ajar harus sesuai dengan pedoman penulisan bahan ajar STIKes Aisyiyah

bandung.

Page 47: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

40

3. Bahan ajar harus memuat kajian ilmu pengetahuan yang mengintegrasikan nilai-nilai

pengetahuan islam.

4. Kaidah-kaidah umum penulisan bahan ajar

a. Format sesuai dengan format UNESCO: 15,5x23 cm

b. ISO:A4(21x29,7cm), A5(14,8x21cm), B5(18,2x25,7cm) toleransi 5-20mm;

c. Ketebalan diatas 40 halaman, sesuai kebutuhan belajar;

d. Ada ISBN (International Series Book Number);

e. Dengan gaya bahasa semi-formal;

f. Struktur kalimat mengikuti kaidah EYD, SPOK (Bhs Indonesia);

g. Mencamtumkan CPL, CPMK, Sub-CPMK;

h. Disusun sesuai dengan Rencana Pembelajaran;

i. Menyertakan pendapat atau mengutip hasil penelitian pakar;

j. Menggunakan standar internasional dalam penulisan;

k. Mangakomodasi hal-hal /ide-ide baru;

l. Diterbitkan oleh penerbit yang kredibel;

m. Bukan karya plagiarisme;

n. Tidak menyimpang dari falsafah NKRI dan ideology kemuhamadiyahan

keaisyiyahan

G. STRATEGI

1. Pengembangan kemampuan dosen dalam pembuatan bahan ajar

2. Pengembangan sistem cek plagiarism

3. Internalisasi hasil penelitian ke dalam bahan ajar

4. Fasilitasi pengajuan ISBN dan HAKI terhadap bahan ajar/modul/diktat/buku

H. INDIKATOR

1. Tersusun bahan ajar berupa modul, panduan pada seluruh mata kuliah yang memiliki

pembelajaaran praktikum 100 %

2. Peningkatan karya ilmiah dosen dalam bentuk buku ajar yang di ISBN dan HAKI

I. DOKUMEN TERKAIT

Pedoman Penyusunan Bahan Ajar

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 48: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

41

STANDAR MASA STUDI

Kode/no SM-SAB-4.4

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai

islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan

nilai-nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan

implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar

nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran. Standar proses

pembelajaran adalah standar minimal yang harus dicapai dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik ditunjukkan dengan masa studi yang tepat

waktu, oleh karena itu perlu disusun standar masa studi agar dapat diajdikan acuan oleh

seluruh program studi dalam mengimplementasikan kurikulum dalam proses

pembelajaran.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Masa Studi

a. Untuk program diploma satu, paling lama 2 (dua) tahun, dengan beban belajar

minimal 36 (tiga puluh enam) sks. b. Untuk program diploma dua, paling lama 3 (tiga) tahun, dengan beban belajar

minimal 72 (tujuh puluh dua) sks.

c. Untuk program diploma tiga, paling lama 5 (lima) tahun, beban belajar minimal

108 (seratus delapan) sks.

Page 49: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

42

d. Untuk program sarjana, diploma empat/sarjana terapan, paling lama 7 (tujuh)

tahun, dengan beban belajar minimal 144 (seratus empat puluh empat) sks

e. Untuk program profesi. Syarat setelah menyelesaikan program sarjana/diploma

empat/sarjana terapan, masa studi paling lama 3 (tiga) tahun, dengan beban

belajar minimal 24 (dua puluh empat) sks.

G. STRATEGI

1. Proses monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran

2. Proses bimbingan akademik mahasiswa oleh pembimbing akademik dengan rasio 1:

20

H. INDIKATOR

Tingkat kelulusan tepat waktu ≥ 90 %

Tersusun SK kelulusan mahasiswa di seluruh program studi yang akuntabel

I. DOKUMEN TERKAIT

Pedoman Penyusunan Bahan Ajar

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 50: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

43

STANDAR PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN TEORI

Kode/no SM-SAB-4.5

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan

implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar

nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran. Pembelajaran

teori dilaksanakan untuk mencapai penguasaan aspek pengetahuan. Perlu ditetapkan

standar pembelajaran teori yang diajdikan acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran

sebagai upaya menjamin mutu lulusan STikes Aisyiyah banudng yang unggul dalam

bidang kesehatan spiritual islami. Proses pembelajaran harus diintegrasikan dalam

penanaman nilai-nilai islam dalam pembiasaan khidupan sehari-hari khususnya dalam

kegiatan pembelajaran.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Pembelajaran teori dilaksanakan dalam bentuk kuliah, response atau tutorial

maupun seminar.

2. Jumlah jam teori dengan dalam bentuk kuliah, response atau tutorial Satu sks terdiri

atas :

a. Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit perminggu persemester b. Kegiatan penugasan terstrukur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester

c. Kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester

3. Satu sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lainnya terdiri atas:

a. Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester

Page 51: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

44

b. Kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester

4. Pembelajaran di kelas diawali dengan membaca 5-10 ayat Al quran

5. Pada setiap pertemuan perkuliahan harus dilengkapi agenda kegiatan belajar

mengajar, daftar hadir mahasiwa.

6. Kegiatan pembelajaran dihentikan 10 menit sebelum adzan berlangsung.

7. Metode pembelajaran teori menggunakan pendekatan student centered learning dan

selaras dengan tujuan capaian pembelajaran mata kuliah.

8. Pelaksanaan pembelajaraan di kelas harus menjunjung nilai nilai kode etik

akademik dan dilaksanakan oleh seluruh civitas akademik.

G. STRATEGI

1. Pengembangan kemampuan dosen dalam pengembanan kemampuan mengajar.

2. Proses monev kepatuhan proses pembelajaran terhadap SOP

pembelajaran/perkuliahan.

H. INDIKATOR

1. Tersusun pedoman proses pembelajaran yang direview setiap 3 tahun sekali

2. Hasil monev proses pembelajaran prodi bernilai baik > 80 %

3. Hasil evaluasi dosen oleh mahasiswwa bernilai baik ≥ 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Pedoman Penyusunan Bahan Ajar

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 52: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

45

STANDAR PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

Kode/no SM-SAB-4.6

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan

implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan

standar nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran.

Pembelajaran praktikum dilaksanakan dalam upaya pencapaian aspek keterampilan.

Kegiatan pembelajaran praktikum dilakukan di ruang laboratorium. Dalam upaya

menjamin keselarasan capaian pembelajaran mata kuliah dengan metode yang diterapkan

perlu dibangun standar pembelajaran parktikum agar dijadikan acuan dalam kegiatan

proses pembelajaran.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Satu sks untuk proses pembelajaran berupa praktikum dan praktek dilaksnakan

selama 170 menit per minggu per semester.

2. Pembelajaran praktikum meliputi kegiatan tatap muka dan mandiri

3. Metode pembelajaran praktikum menggunakan pendekatan student centered

learning dan selaras dengan tujuan capaian pembelajaran mata kuliah

4. Pembelajaran parktikum harus mengikuti tata tertib yang telah ditetapkan Unit Laboratorium STikes Aisyiyah Bandung.

5. Jadwal penggunaan laboratorium harus diserahkan oleh coordinator mata kulliah

maksimal 1 bulan sebelum pelaksanaan.

Page 53: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

46

6. Koordinator mata kuliah harus menyerahkan RPS, modul dan jadwal penggunaan

laboratorium kepada Kepala Bagian laboratorium.

7.

G. STRATEGI

1. Proses monev kepatuhan proses pembelajaran terhadap SOP

pembelajaran/perkuliahan.

H. INDIKATOR

Hasil monev proses pembelajaran prodi bernilai baik ≥ 80 %

Hasil evaluasi dosen oleh mahasiswwa bernilai baik ≥ 80 %

Tersusun jadwal penggunaan laboratorium sesuai dengan kebutuhan

Kepuasan mahasiswa terhadap layanan laboratorium bernilai baik > 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Pedoman Proses pembelajaran

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 54: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

47

STANDAR PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN KLINIK

Kode/no SM-SAB-4.7

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai

islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan

nilai-nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan

implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan

standar nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran.

Pembelajaran praktikum dilaksanakan dalam upaya pencapaian aspek keterampilan.

Kegiatan pembelajaran praktikum dilakukan di ruang lahan praktek. Dalam upaya

menjamin keselarasan capaian pembelajaran mata kuliah dengan metode yang diterapkan

perlu dibangun standar pembelajaran klinik agar dijadikan acuan dalam kegiatan proses

pembelajaran.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Satu sks untuk proses pembelajaran berupa praktikum dan praktek dilaksnakan selama

170 menit per minggu per semester.

2. Pembelajaran klinik harus mengikuti tata tertib pembelajaran klinik.

3. Metode pembelajaran klinik menggunakan pendekatan student centered learning dan

selaras dengan tujuan capaian pembelajaran mata kuliah.

Page 55: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

48

G. STRATEGI

Proses monev kepatuhan proses pembelajaran terhadap SOP pembelajaran/perkuliahan.

Evaluasi kerjasama pihak internal maupun eksternal berjalan dengan kondusif guna

mencapai mutu lulusan

H. INDIKATOR

Hasil monev proses pembelajaran klinik prodi bernilai baik ≥ 80 %

Penilaian penguji eksternal terhadap mahasiswa bernilai baik≥ 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Pedoman Proses pembelajaran

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 56: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

49

STANDAR TEHNIK DAN INTRUMEN

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Kode/no SM-SAB-5.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di Tingkat

Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang

bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian

pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian

kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam

Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian

pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar

mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup

Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan

instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;

pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar

penilaian dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelengagran pendidikan yang

mengedepankan aspek unggul dan islami.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Standar penilaian pembelajaran merupakan penilaian proses dan hasil belajar mahasasiswa

dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan,

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Seluruh Dosen STikes Aisyiyah Bandung melaksanakan penilaian proses dan hasil

pembelajaran mahasiswa harus memenuhi prinsip sebagai berikut:

Page 57: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

50

a. Prinsip edukatif : dosen melakukan penilaian yang memotivasi mahasiswa agar

mampu memperbaiki cara belajar dan meraih capaian pembelajaran.

b. Prinsip otentik : dosen melakukan penilaian yang menunjukkan kemampuan

mahasiswa sebenarnya.

c. Prinsip objektif : dosen melakukan penilaian berdasarkan standar yang jelas dan

disepakati bersama oleh mahasiswa. Bagi mahasiswa yang mempunyai

keterbatasan kemampuan, diberikan penilaian khusus sesuai dengan kebijakan

dosen pengampu.

d. Prinsip akuntabel : dosen melakukan penilaian dengan kriteria yang jelas, dan

dipahami oleh mahasiswa.

e. Prinsip transparan : dosen melakukan penilaian yang prosedur dan hasilnya dapat

diakses oleh stakeholder, dengan indikator keaktifan mengikuti proses

pembelajaran, membuat tugas yang terstruktur, mengikuti ujian tengah semester

dan ujian akhir semester dengan prosesntase keberhasilan disesuaikan degan

karakteristik matakuliah dan dosen pengampu.

2. Teknik dan instrument penilaian yang digunakan selama pembelajaran meliputi

a. Observasi : dosen melakukan penilaian pada saat proses pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan dan dipahami

oleh mahasiswa, mengacu kepada keterlibatan dan keatiktifan pada saat proses

pembelajaran.

b. Unjuk kerja : dosen melakukan penilaian atas proses dan hasil pekerjaan

mahasiswa dalam bentuk proyek dengan menggunakan instrumen yang telah

ditetapkan dan dipahami oleh mahasiswa meliputi bentuk tugas, presentasi,

praktikum:

c. Tes tertulis : dosen melakukan penilaian dengan mencermati jawaban mahasiswa

atas tes tertulis dengan kriteria, skor, dan bobot yang telah ditetapkan dan

dipahami oleh mahasiswa. Tes yang digunakan adalah objektif tes dan uraian:

objektif tes sebab akibat, asosiasi dll., uraian terstruktur dan tidak terstruktur.

d. Tes lisan : dosen melakukan penilaian dengan mencermati jawaban mahasiswa

atas tes lisan dengan kriteria, skor, dan bobot yang telah ditetapkan dan dipahami

oleh mahasiswa dengan kemampuan komunikasi interpersonal, konten materi,

logika berpikir terhadap materi, etika berbicara.

G. STRATEGI

1. Pengembangan kemampuan dosen dalam pengembangan metode evaluasi

pembelajaran

2. Pengembangan instrumen penilaian yang terstandar di seluruh program studi

H. INDIKATOR

1. Kualitas butir soal baik pada seluruh mata kuliah > 75 %

2. Rata-rata nilai mahasiswa pada mata kuliah > 3.00

3. Tersusun daftar tilik tindakan keterampilan yang diujikan dan direview setiap 2 tahun

sekali

4. Tersusun bank soal seluruh mata kuliah setiap tahun.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

1. Pedoman Evaluasi Pembelajaran

2. Pedoman penyusunan soal

3. Prosedur mutu terkait evaluasi pembelajaran

Page 58: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

51

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 59: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

52

STANDAR

MEKANISME DAN PROSEDUR

PENILAIAN

Kode/no SM-SAB-5.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang

bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian

pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian

kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam

Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian

pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar

mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup

Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan

instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;

pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar

penilaian dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelenggaran pendidikan yang

mengedepankan aspek unggul di bidang kesehatan spiritual.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Mekanisme dan prosedur penilaian

Page 60: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

53

a. Semua program studi memiliki perencanaan tentang menyusun, membuat instrumen,

menentukan kriteria, indikator dan bobot penilaian yang sejalan dengan kebijakan

STIKes Aisyiyah Bandung.

b. Kebijakan penilaian STIKes Aisyiyah Bandung meliputi pengaturan a) waktu

pelaksanaan, b) bentuk intrumen tes, c) menentukan kriteria kelulusan, d) dosen

pengawas ujian (pengampu atau dosen lain yang ditunjuk oleh panitia) serta

mekanisme ujian susulan.

c. Untuk mahasiswa yang mengikuti ujian susulan dengan persyaratan menunjukan surat

keterangan sakit dari dokter, atau surat keterangan lainnya yang bisa dipertanggung

jawabkan. Dosen harus mempunyai soal cadangan bagi mahasiswa yang mengikuti

ujian susulan.

d. Instrumen evaluasi penilaian meliputi: Penugasan dan ujian. Penugasan dapat berupa

makalah, seminar, partisipasi keaktifan baik secara individu maupun kelompok. Ujian

formatif dapat berupa Ujian tulis, Ujian Keterampilan, Ujian SOCA, Ujian OSCE.

e. Bobot penilaian : Penugasan 20 % – 40 % ,Ujian tengah semester 10 – 30%

Ujian Akhir semester 10 – 35 %, Ujian keterampilan praktikum/klinik 10 -30 %. Bobot

penilaian disesuaikan dengan karakteristik matakuliah dan capaian pembelajaran.

2. Pelaksanaan penilaian

a. Semua program studi memiliki ketentuan tentang pelaksanaan proses penilaian.

b. Semua dosen melakukan umpan balik atas hasil penilaian.

c. Semua hasil penilaian didokumentasikan dengan baik.

d. Semua dosen pengampu mata kuliah melakukan penilaian sesuai dengan bobot yang

telah ditentukan.

e. Dosen pengampu atau tim dosen mengikutsertakan mahasiswa dalam proses penilaian.

Dosen pengampu matakuliah dengan mahasiswa menetukan prosentase masing item

penilaian atau bobot nilai.

f. Dosen pengampu atau tim dosen mengikutsertakan stakeholder dalam proses

penilaian.

g. Dosen pengampu matakuliah melaporkan kepada stakeholder hasil kesepakatan bobot

nilai antara dosen pengampu dengan mahasiswa.

G. STRATEGI

1. Pengembangan kemampuan dosen dalam pengembangan metode evaluasi pembelajaran

2. Pengembangan instrumen penilaian yang terstandar di seluruh program studi.

3. Monev secara berkala penilaian hasil belajar

H. INDIKATOR

1. Rata- Rata IPK lulusan ≥ 3.25

2. Masa studi tepat waktu ≥ 90 %

3. Kualitas butir soal baik pada seluruh mata kuliah > 75 %

4. Rata-rata nilai mahasiswa pada mata kuliah > 3.00

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

1. Pedoman Evaluasi Pembelajaran

2. Pedoman penyusunan soal

3. Prosedur mutu terkait evaluasi pembelajaran

Page 61: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

54

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 62: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

55

STANDAR PENILAIAN TUGAS

AKHIR

Kode/no SM-SAB-5.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang

bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian

pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian

kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam

Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian

pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar

mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup

Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan

instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;

pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar

penilaian dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelengagran pendidikan yang

mengedepankan aspek unggul dan islami.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Penilaian untuk ujian karya ilmiah/skripsi/ mengikuti panduan tugas akhir masing

masing program studi.

2. Panduan tugas akhir disosialisasikan secara efektif.

Page 63: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

56

3. Kriteria penilaian karya ilmiah/skripsi disertasi meliputi penilaian pembimbing dan

penguji.

Hal-hal yang dinilai oleh pembimbing

1) penilaian pembimbing diberikan sejak mahasiswa melakukan bimbingan

2) penilaian terhadap sistematika penulisan,

3) konten materi,

4) metodologi,

5) teknik analisis data

6) pembahasan hasil penelitian,

7) refrerensi tiap variable minimal 5 teori (pendidikan), untuk penelitian murni

disesuaikan dengan disiplin dan karakteristik keilmuan,

8) sikap mahasiswa ketika melakjukan bimbingan.

Penilaian dosen penguji:

1) penilaian terhadap kesesuaian judul karya ilmiah/skripsi/ tesis/ disertasi dengan isi

mulai dari pendahuluan sampai saran hasil penelitian,

2) kesesuaian antara metodologi penelitian dengan teknik analisis data,

3) presentasi penyajian materi atau hasil penelitian,

4) sikap mahasiswa ketika mengikuti ujian.

G. STRATEGI

1. Kegiatan tugas akhir program, studi sejalan dengan visi misi tujuan dan sasaran program

studi maupun institusi serta road map penelitian dan pengabdian masyarakat SAB.

2. Sosialisasi panduan tugas akhir secara berkesinambungan.

H. INDIKATOR

1. Tersusun pedoman tugas akhir yang terstandar

2. Terdapat bukti sosialisasi panduan tugas akhir

3. Hasil monev penulisan karya tulis /tugas akhir mahasiswa bernilai baik 100 %

4. Rata-rata bimbingan tugas akhir > 12 x/pertemuan

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

1. Pedoman tugas akhir

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR PELAPORAN NILAI Kode/no SM-SAB-5.4

Page 64: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

57

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang

bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian

pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian

kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam

Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian

pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar

mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup

Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan

instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;

pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar

penilaian dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelengagran pendidikan yang

mengedepankan aspek unggul dan islami.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek Pelaporan penilaian

a. Stikes Aisyiyah Bandung memiliki ketentuan tentang klasifikasi keberhasilan

mahasiswa dalam menempuh mata kuliah yang dinyatakan dalam huruf A, B, C, D, dan

E atau huruf antara. (A : setara dengan skor 4 kategori sangat baik, B : setara dengan

skor kategori baik, C : setara dengan skor 2 kategori cukup, D : setara dengan skor 1

Page 65: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

58

kategori kurang, E : setara dengan skor 0 kategori sangat kurang). Dengan kriteria A:

80 – 100, B: 67 – 79, C: 56 – 67, D: 45 – 55, E: 0 – 44,

c. Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa secara on line

d. Hasil penilaian dinyatakan dalam bentuk indeks prestasi.

e. Hasil penilaian setiap mata kuliah harus selaras dengan rencana pembelajaran semester

yang disusun.

f. Dosen melaporkan hasil penilaian ujian maupun nilai akhir maksimal satu minggu

setelah pelaksanaan ujian berlangsung.

G. STRATEGI

Meningkatkan implemntasi prinsip penilaian yang transparansi dan objektif.

Monev hasil penilaian secara berkala

H. INDIKATOR

1. Tersusun laporan rekapitulasi nilai setiap mata kuliah 100 %

2. Rata –rata IP mahasiswa per tahun ≥ 3,25

3. Persentase nilai IPK ≥3,25 sebesar 75 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

1. Pedoman Evaluasi Pembelajaran

2. Prosedur mutu terkait evaluasi

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR KELULUSAN Kode/no SM-SAB-5.5

Page 66: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

59

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang

bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian

pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian

kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam

Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian

pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar

mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup

Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan

instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;

pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar

kelulusan dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelengagran pendidikan yang

mengedepankan kualitas pembelajaran.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Tingkat kelulusan program diploma dan Sarjana

a. Mahasiswa dinyatakan lulus sarjana (S1) apabila telah menempuh semua mata

kuliah termasuk laporan karya ilmiah/skripsi/t, dengan IPK minimal 2,75, dan

bagi mahasiswa yang belum mencapai IPK minimal diwajibkan mengulang

matakuliah.

Page 67: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

60

b. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan jika mencapai IPK

2,75 sampai dengan 3,00.

c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan jika mencapai

IPK 3,01 sampai dengan 3,50.

d. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian jika mencapai IPK lebih

dari 3,50

2. Kelulusan program profesi,

a. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan jika mencapai IPK 3,00

sampai dengan 3,50

b. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan jika mencapai

IPK 3,51 sampai dengan 3,75

c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian jika mencapai IPK lebih dari

3,75

3. Standar nilai kelulusan setiap mata kuliah adalah minimal C setara dengan 2.75 atau

70.

4. Yudisium

Penetapan kelulusan mahasiswa diselenggarakan dalam bentuk kegiatan Yudisium

untuk mendapatkan , dilaksanakan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku di

SAB.

G. STRATEGI

Meningkatkan mutu strategi pembelajaran yang menunjang kompetensi lulusan.

H. INDIKATOR

1. Rata-rata IPK semua lulusan di program studi minimal 3,25

2. Rata-rata IPK lulusan yang kurang dari 3.00 di program studi maksimal 10%

3. Tersusun SK kelulusan mahasiswa di seluruh program studi

4. Tersusun berita acara kelulusan di seluruh program studi

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

1. Pedoman Evaluasi Pembelajaran

3. Prosedur mutu terkait evaluasi

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR HAK LULUSAN Kode/no SM-SAB-5.6

Page 68: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

61

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang

bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian

pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian

kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam

Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian

pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar

mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup

Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan

instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;

pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar

kelulusan dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelengagran pendidikan yang

mengedepankan aspek unggul dan islami.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

4. tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Hak lulusan

a. Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh sertifikat profesi bagi

program profesi, dan ijazah bagi program lainnya.

b. Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak menyandang gelar sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Page 69: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

62

c. Mahasiswa yang dinyatakan lulus harus dilengkapi dengan Surat Keterangan

Pendamping Ijazah (SKPI) untuk program diploma minimal 2 (dua) untuk

program sarjana minimal 5 buah.

d. Sertifikat profesi bagi lulusan program profesi diterbitkan oleh SAB bersama

pemerintah, organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertfikasi yang

terakreditasi.

G. STRATEGI

Menjaga mutu proses adminitratif lulusan sesuai prosedur.

H. INDIKATOR

1. Tersusun ijazah dan transkrip maksimal 2 bulan setelah yudisium.

2. Tersusun monev checklist ijazah dan transkrip lulusan.

3. Tersusun SKPI maksimal 2 bulan setelah yudisium.

4. Tersusun Sertifikat kompetensi lulusan maksimal 2 bulan setelah pengumuman hasil uji

kompetensi.

5. Tersusun dokumen pengajuan STR lulusan lulusan maksimal 1 bulan setelah

pengumuman hasil uji kompetensi.

6. Tersusun sertifikat STR maksimal 6 bulan setelah pengajuan STR.

1. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

a. Pedoman Ijazah

b. Pedoman transkrip

c. Pedoman SKPI

d. prosedur prosedur terkait adminitratif hak lulusan

2. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 70: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

63

STANDAR KUALIFIKASI DAN

KOMPETENSI DOSEN

Kode/no SM-SAB-6.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen

dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan

penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga

kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar dosen dan tenaga

kependidikan yang semakin baik.

Menurut UU no. 12 tahun 2012 tentang sistem pendidikan nasional, dalam pasal 38 di

sebutkan bahwa tenaga kependidikan, bertugas melaksanakan, administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan,

pada satuan pendidikan. Sedangkan dosen merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Tugas utama dosen

adalah mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan

penjaminan Mutu menetapkan standar dosen dan tenaga kependidikan yang akan menjadi

pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIkes, pimpinan program studi maupun pimpinan

unit atau lembaga yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola dan

mengembangkan sumberdaya manusia di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

E. DEFINISI ISTILAH

1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor,

Page 71: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

64

program profesi, program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi

berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

2. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan

tinggi.

3. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki

kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,

pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

4. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks adalah takaran waktu

kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam

proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan

atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu

program studi.

5. Dosen adalah tenaga ilmuwan pendidik dan pengajar profesional yang diangkat dan

diberhentikan oleh Pimpinan STikes Aisyiyah Bandung dengan tugas utama

mentransformasikan,dan menyebarluaskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi melalui pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Persyaratan Dosen

a. Persyaratan Umum Dosen :

1) berkewarganegaraan Indonesia yang sehat jasmani dan rohani

2) berkualifikasi akademik minimal S2 atau yang sesuai dengan persyaratan

minimal yang ditetapkan di program studi yang dibuktikan dengan ijazah

legal.

3) memiliki kompetensi pendidik yang dibuktikan yang dengan kepemilikan

sertifikat pendidik dan/atau sertifikat profesi.

4) memiliki kemampuan teoritis dan praktis dalam menyelenggarakan

pendidikan, pembelajaran, dan usaha lain yang legal dalam upaya pencapaian

visi lembagadan pencapaian kualifikasi standar lulusan.

b. Persyaratan khusus dosen

1) Beragama Islam, dan mampu membaca Al-quran

2) Mengamalkan syariat Islam, berakhlak mulia, dan berwawasan luas

3) Melaksanakan amanat persyarikatan untuk mencapai tujuan pendidikan

Muhammadiyah

4) Bersedia mengkhidmatkan diri minimal empat hari dalam sepekan dan

berpartisipasi aktif dalam pengembangan program studi.

5) Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada institusi, serta komitmen

yang kuat untuk memajukan Islam, Muhammadiyah, ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.

6) Aktif dalam kegiatan Persyarikatan Muhammadiyah di tingkat

Ranting/Cabang/Daerah/ Wilayah/Pusat/Organisasi Otonomi (Ortom).

c. Persyaratan Lain-lain

Dosen tamu dimungkinkan non-muslim dan-atau berkewarganegaraan asing bila

PTM/program studi membutuhkan.

2. Kualifikasi dosen dan isntruktur sesuai kebutuhan program studi

a. Program Diploma

1) Dosen program diploma tiga (D-III) dan sarjana paling rendah lulusan

magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi.

2) Dosen program diploma satu (D-1) dan diploma dua (D-2) dapat

menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan

Page 72: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

65

diploma tiga yang memiliki pengalaman relevan dengan program studi dan

paling rendah setara dengan jenjang 6 (enam) KKNI.

3) Dosen program diploma tiga (D III) dan program diploma empat (D IV) harus

berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan

yang relevan dengan program studi.

4) Dosen program diploma tiga (D III) dan program diploma empat (D IV) dapat

menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi

dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI.

b. Program Sarjana (Srata 1; S1)

1) Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan

magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi.

2) Dosen program sarjana (S-1) dapat mengguna-kan dosen bersertifikat yang

relevan dengan program studi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan

jenjang 8 (delapan) KKNI.

c. Program Profesi dan Spesialis

1) Dosen program profesi harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan

magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi dan

berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun.

2) Dosen program profesi dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang

relevan dengan program studi dan memiliki pengalaman kerja paling sedikit

2 (dua) tahun serta berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8

(delapan) KKNI

3) Dosen program spesialis dan subspesialis harus berkualifikasi lulusan

subspesialis, lulusan doktor atau lulusan doktor terapan yang relevan dengan

program studi dan berpenglaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun

G. STRATEGI

1. Menyusun rencana pengembanngan dosen yang sesuai dengan Rencana

Pengembangan insitusi dalam upaya peningkatan kualitas dosen baik secara

kualifikasi maupun kompetensi

2. Menyelenggarakan pengelolaan SDM yang bermutu dari sejak rekruitmen, seleksi,

penempatan, rotasi, dan pemberhentian sesuai prosedur.

H. INDIKATOR

1. Jumlah dosen tetap pada perguruan tinggi paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dari

jumlah seluruh dosen

2. Dosen tetap di program lainnya yang memiliki kepangkatan lektor kepala minimal

30%/program studi

3. Rasio dosen tidak tetap terhadap seluruh dosen masksimal 30%

4. Seluruh dosen mengampu mata kuliah sesuai bidang ilmu

5. Rasio dosen : mahasiswa

1) Program Diploma dan sarjana

a) Bidang eksakta maksimal 1 : 27

b) Bidang non eksakta maksimal 1 : 33

6. Tersusun dokumen Rencana Pengembangan Dosen lima tahunan dan ditindaklanjuti.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

Page 73: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

66

1. Aturam Kepegawaian stikes Aisyiyah Bandung

2. pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen

3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan

4. Pedoman penilaian kinerja karyawan

5. Standar dosen dan tenaga kependidikan ini harus diselaraskan dengan dokumen

standar mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan dan standar

sarana dan prasarana. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan

dosen dan tenaga Kependidikan.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 74: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

67

STANDAR BEBAN KERJA DOSEN

Kode/no SM-SAB-6.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen

dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan

penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga

kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar dosen dan tenaga

kependidikan yang semakin baik.

Dosen merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan

proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,

serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik

pada perguruan tinggi. Tugas utama dosen adalah mentransformasikan, mengembangkan

dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes

Aisyiyah Bandung melalui menetapkan standar beban kerja yang akan menjadi pedoman

dan tolok ukur bagi pimpinan STIkes, pimpinan program studi maupun pimpinan unit atau

lembaga yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola dan mengembangkan

sumberdaya manusia di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi.

5. Kepala bagian kepegawaian sebagai penangunggung jawab unit pengelolaan sdm

(dosen)

6. Dosen

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Beban Kerja

Beban kerja dosen mencakup 3 kegiatan, yaitu:

Page 75: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

68

a. Kegiatan pokok:

1) Perencanaan proses pendidikan dan pembelajaran.

2) Pelaksanaan dan pengendalian proses pendidikan dan pembelajaran yang

telah direncanakan dengan kewajiban hadir pada minimal 85 %.

3) Pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip

evaluasi.

4) Pembimbingan dan pelatihan mahasiswa sesuai dengan bidang keahlian.

5) Beban kerja dosen sebagaimana pembimbing utama dalam penelitian

terstruktur dalam rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, tesis, disertasi, atau

karya desain/seni/bentuk lain yang setara paling banyak 10 (sepuluh)

mahasiswa/tahun

6) Penelitian bidang ilmu atau penelitian terapan.

7) Pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan bidang keahlian.

8) Beban kerja sebagai penasehat akademik masksimal 20 orang.

9) Beban kerja dosen tidak tetap maksimal 6 sks/minggu.

10) Beban kerja dosen mengacu pada nisbah dosen dan mahasiswa.

11) Nisbah dosen dan mahasiswa 1 : 45 untuk program studi bidang ilmu social

dan budaya, atau 1 : 30 untuk program studi eksakta dan sains.

b. Kegiatan tugas tambahan

Melaksanakan tugas manajerial sesuai dengan yg ditugaskan oleh lembaga

(tingkat stikes maupun prodi) misalnya menjadi kepala program studi, sekretaris,

kepala UPT dan kepala laboratorium.

c. Kegiatan penunjang

Melaksanakan kegiatan akademik non-perkuliahan antara lain seminar, lokakarya,

pelatihan, yang sesuai dengan bidang ilmunya yang ditugaskan oleh program-

studi atau STIKes Aisyiyah Bandung.

G. STRATEGI

1. Meningkatkan kompetensi dan keahlian dan jenjang karir dosen sesuai Rencana

pengembangan dosen yang telah ditetapkan.

2. Mengoptimalkan monev kinerja dosen secara berkala dan ditindaklanjuti

H. INDIKATOR

1. Penilaian kinerja dosen bernilai baik ≥ 80 %

2. Rata-rata kinerja dosen 12 -16 sks

3. Kepuasan dosen pengelolaan SDM bernilai puas ≥ 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

1. Aturan Kepegwaian stikes Aisyiyah Bandung

2. pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen

3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan

4. Pedoman penilaian kinerja karyawan

Standar dosen dan tenaga kependidikan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar

mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan dan standar sarana dan

prasarana. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan dosen dan

tenaga Kependidikan.

Page 76: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

69

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-6.3

Page 77: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

70

STANDAR KUALIFIKASI TENAGA

KEPENDIDIKAN Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen dan

tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan penting

dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga kependidikan dapat

melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar tenaga kependidikan yang semakin

baik.

Tenaga kependidikan, bertugas melaksanakan, administrasi, pengelolaan, pengembangan,

pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan, pada satuan

pendidikan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung

melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan standar dosen dan tenaga kependidikan yang

akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIkes, pimpinan program studi

maupun pimpinan unit atau lembaga yang bertanggung jawab dalam merencanakan,

mengelola dan mengembangkan sumberdaya manusia di lingkungan STIKes Aisyiyah

Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaran bidang adminitrasi dan keuangan

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

5. Kepala Bagian kepegawaian sebagai penanggung jawab unit pengelolaan SDM

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Tenaga Kependidikan

a. Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan program

diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok

dan fungsinya

b. Tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud dikecualikan bagi tenaga administrasi

Page 78: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

71

c. Tenaga administrasi sebagaimana dimaksud pada memiliki kualifikasi akademik

paling rendah SMA atau sederajat

d. Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat

kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya

e. Tenaga pustakawan minimal 6 orang

f. Tenaga laboran, teknisi, dan programmer yang memiliki sertifikasi profesi minimal

100 %

G. STRATEGI

1. Menyusun rencana pengembanngan dosen yang sesuai dengan Rencana Pengembangan

insitusi dalam upaya peningkatan kualitas dosen baik secara kualifikasi maupun

kompetensi

2. Menyelenggarakan pengelolaan SDM yang bermutu dari sejak rekruitmen, seleksi,

penempatan, rotasi, dan pemberhentian sesuai prosedur.

3. Meningkatkan kompetensi dan keahlian dan jenjang karir tenaga kependidikan sesuai

Rencana pengembangan tendik yang telah ditetapkan.

4. Mengoptimalkan monev kinerja tendik

H. INDIKATOR

1. Penilaian kinerja tendik yang mencapai nilai baik > 80 .

2. Kepuasan tenaga kependidikan terhadap pengelolaan SDM bernilai puas > 80 %

3. Tersusun rekam jejak kinerja tenaga kependidikan tahunan dan ditindaklanjuti.

4. Terpenuhi rasio tendik dan mahasiswa sebesar 1 : 60

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

1. Aturan Kepegawaian stikes Aisyiyah Bandung

2. pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen

3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan

4. Pedoman penilaian kinerja karyawan

Standar dosen dan tenaga kependidikan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar

mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan dan standar sarana dan

prasarana. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan dosen dan

tenaga Kependidikan.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 79: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

72

STANDAR PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN DOSEN DAN

TENDIK

Kode/no SM-SAB-6.4

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen

dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan

penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga

kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar dosen dan tenaga

kependidikan yang semakin baik.

Tenaga kependidikan, bertugas melaksanakan, administrasi, pengelolaan, pengembangan,

pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan, pada satuan

pendidikan. Sedangkan dosen merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan

dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dengan pertimbangan hal-hal

tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan penjaminan Mutu menetapkan

standar pengembangan dosen dan tenaga kependidikan yang akan menjadi pedoman dan

tolak ukur bagi pimpinan STIkes, pimpinan program studi maupun pimpinan unit atau

lembaga yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola dan mengembangkan

sumberdaya manusia di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi.

5. Kepala bagian kepegawaian sebagai penangunggung jawab unit pengelolaan sdm

(dosen)

6. Tenaga kependidikan dan Dosen

E. DEFINISI ISTILAH

-

Page 80: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

73

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Stikes Aisyiyah bandung harus menjamin hak dosen dan tenaga Kependidikan atas:

(a) penghasilan dan jaminan sosial yang pantas dan memadai, (b) penghargaan

sesuai tugas dan prestasi kerja, (c) pembinaan karier, (d) perlindungan hukum

dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual, (e) kesempatan

menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan.

2. Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dosen berhak: (a) memperoleh

kesempatan untuk: meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar dan sarana

prasarana pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, (b) memiliki

kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan, (c) memiliki

kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik,

(d) memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/keilmuan.

3. Dosen dan tenaga kependidikan mempunyai kewajiban: (a) menciptakan suasana

pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (b)

mempunyai komitmen professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, (c)

memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai

dengan kepercayaan yang diberikan.

4. Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dosen mempunyai kewajiban: (a)

melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, (b)

merencanakan, melaksanakan pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil

pembelajaran, (c) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan kompetensi

akademik, (d) bertindak obyektif dan tidak diskriminatif dalam pembelajaran, (e)

menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, kode etik, nilai-nilai

agama, dan etika.

5. Pengembangan dosen dan tenaga kependidikan mengacu kepada rencana

pengembangan dosen dan tendik yang telah ditetapkan oleh pimpinan STIKes.

G. STRATEGI

1. Menyusun rencana pengembanngan dosen yang sesuai dengan Rencana Pengembangan

insitusi dalam upaya peningkatan kualitas dosen baik secara kualifikasi maupun

kompetensi

2. Menyelenggarakan pengelolaan SDM yang bermutu dari sejak rekruitmen, seleksi,

penempatan, rotasi, dan pemberhentian sesuai prosedur.

3. Meningkatkan kompetensi dan keahlian dan jenjang karir tenaga kependidikan sesuai

Rencana pengembangan tendik yang telah ditetapkan.

4. Mendorong dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi dosen dan tenaga

kependidikan untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang doctor melalui program

beasiswa internal maupun eksternal.

5. Membuat blue print pembinaan karier dosen dan tenaga kependidikan dalam jangka

panjang.

6. Menyelenggarakan pelatihan secara periodic bagi dosen dan tenaga kependidikan untuk

peningkatan kompetensi yang dibutuhkan.

H. INDIKATOR

1. Peningkatan jabatan fungsional dosen lector meningkat sebesar 10 % setiap

tahunnya.

2. Hasil monev kinerja dosen dan tendik bernilai baik > 80 %.

3. Tersusun rekam jejak kinerja dosen tahunan dan ditindaklanjuti.

4. Dosen sebagai pembicara tingkat nasional minimal 10 % setiap tahunnya.

I. DOKUMEN TERKAIT

Page 81: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

74

Standar ini berkaitan dengan dokumen

1. Aturam Kepegawaian stikes Aisyiyah Bandung

2. pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen

3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan

4. Pedoman penilaian kinerja karyawan

Standar dosen dan tenaga kependidikan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar

mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan dan standar sarana dan

prasarana. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan dosen dan

tenaga Kependidikan.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-6.5

Page 82: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

75

STANDAR BEBAN KERJA TENAGA

KEPENDIDIKAN Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen

dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan

penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Tenaga kependidikan merupakan

bagian dari civitas akademik yang akan menunjang fungsi perguruan tinggi.

Upaya untuk menjamin pelaksanaan tugas tenaga kependidikan maka STIKes Aisyiyah

Bandung melalui Badan penjaminan Mutu menetapkan standar beban kerja tenaga

kependidkan yang akan menjadi pedoman dan tolak ukur bagi pimpinan STIkes, pimpinan

program studi maupun pimpinan unit atau lembaga yang bertanggung jawab dalam

merencanakan, mengelola dan mengembangkan sumberdaya manusia di lingkungan

STIKes Aisyiyah Bandung khususnya tenaga kependidikan.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan

4. Kepala bagian kepegawaian sebagai penangunggung jawab unit pengelolaan sdm

(tenaga kependidikan)

5. Tenaga kependidikan

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Ketua STIKes menetapkan uraian tugas dan analisa jabatan sesuai jabatan/ posisi

yang berperan sebagai tenaga kependidikan.

2. Tenaga kependidikan harus menjalankan uraian tugas yang telah ditetapkan di

lingkungan Stikes Aisyiyah Bandung sesuai dengan unit kerja yang dipegang.

3. Tenaga kependidikan bekerja selama 40 jam setiap minggu.

4. Tenaga kependidikan yang bekerja lebih dari 40 jam diberikan hak lembur

berdasarkan prosedur dan ketentuan yang ditetapkan STIKES Aisyiyah Bandung.

5. Penetapan waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam

dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.

Page 83: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

76

G. STRATEGI

1. Mensosialisasikan uraian tugas dosen secara efektif.

2. Mengimplementasikan peraturan kepegawaian secara konsisten.

3. Monev kinerja tendik secara berkelanjutan

H. INDIKATOR

1. Rata rata penilaian kinerja bernilai baik > 80 %.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

1. Aturan Kepegwaian stikes Aisyiyah Bandung

2. Pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen

3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan

4. Pedoman penilaian kinerja dosen

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tingg.

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-6.6

Page 84: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

77

STANDAR PENILAIAN KINERJA

DOSEN Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen

dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan

penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga

kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar penilaian dosen

dan tenaga kependidikan yang semakin baik.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi.

5. Kepala bagian kepegawaian sebagai penangunggung jawab unit pengelolaan sdm

(dosen)

6. Dosen

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Penilaian kinerja dosen dilakukan setiap semester melalui mekanisme pelaporan Beban

Kinerja Dosen dan penilaian ketua program studi menggunakan Daftar Penilaian

Perfomance Kinerja (DP3).

2. Prinsip penilaian harus mengacu pada pilar transparan, kredibel, accountable,

bertanggung jawab dan adil.

3. Setiap dosen berhak mendapat umpan balik terhadap hasil penilaian performance bidang

tridharma dari atasan/Ketua Prodi

4. Dosen yang diberikan tugas tambahan diberikan penilaian performance kerja oleh

atasan jabatan structural yang diemban.

5. Penilaian kinerja akan berpengaruh terhadap kenaikan gaji berkala maupun golongan

serta menjadi bahan masukan dalam program pembinaan dan pengembangan dosen.

Page 85: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

78

G. STRATEGI

1. Mensosialisasikan uraian tugas dosen secara efektif.

2. Mengimplementasikan peraturan kepegawaian secara konsisten.

3. Mengembangkan sistem reward dan punishment yang produktif

H. INDIKATOR

1. Rata rata penilaian kinerja dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi

bernilai baik > 80 %.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

1. Aturan Kepegwaian stikes Aisyiyah Bandung

2. Pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen

3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan

4. Pedoman penilaian kinerja dosen

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tingg.

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-6.7

Page 86: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

79

STANDAR PENILAIAN KINERJA

TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen

dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan

penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga

kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar penilaian tenaga

kependidikan yang semakin baik. Tenaga kependidikan, bertugas melaksanakan,

administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk

menunjang proses pendidikan, pada satuan pendidikan. Dengan pertimbangan hal-hal

tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan penjaminan Mutu menetapkan

standar penilaian tenaga kependidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi

pimpinan STIkes, pimpinan program studi maupun pimpinan unit atau lembaga yang

bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola dan mengembangkan sumberdaya

manusia di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Kepala bagian kepegawaian

4. Tenaga kependidikan

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Penilaian kinerja tenaga kependidikan dilakukan setiap semester melalui penilaian

atasan tempat unit nya bertugas menggunakan Daftar Penilaian Perfomance Kinerja

(DP3).

2. Prinsip penilaian harus mengacu pada pilar transparan, kredibel, accountable,

bertanggung jawab dan adil.

3. Setiap tenaga kependidikan berhak mendapat umpan balik terhadap hasil penilaian

performance bidang tridharma dari atasan unit.

Page 87: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

80

4. Penilaian kinerja akan berpengaruh terhadap kenaikan gaji berkala maupun

golongan serta menjadi bahan masukan dalam program pembinaan dan

pengembangan tenaga kependidikan.

G. STRATEGI

1. Menyusun instrumen penilaain yang berbasis kinerja.

2. Mengoptimalkan monev kinerja tendik

3. Sistem reward

H. INDIKATOR

1. Hasil penilaian kinerja tendik rata rata baik sebesar > 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen

1. Aturan Kepegwaian stikes Aisyiyah Bandung

2. pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen

3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan

4. Pedoman penilaian kinerja karyawan

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 88: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

81

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

PEMBELAJARAN

Kode/no SM-SAB-7.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Permenristek dikti No 44 tahun 2015 telah memberikan arahan tentang pentingnya

Penjaminan mutu seyogyanya meliputi dalamnya (1) sarana dan prasarana pendidikan,

peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar, bahan habis pakai; (2)

prasarana meliputi: lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha,

ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang

kantin, instalasi daya listrik, ruang olah raga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat

rekreasi; (3) keragaman jenis dan jumlah peralatan laboratorium, (4) jenis dan jumlah buku

perpustakaan, (5) jumlah buku teks, (6) rasio ruang kelas per-mahasiswa, (7) rasio luas

bangunan per-mahasiswa, (8) rasio luas lahan per-mahasiswa, (9) luas dan letak lahan, (10)

akses khusus ke sarana dan prasarana untuk mahasiswa yang berkebutuhan khusus, dan

(11) pemeliharaan. Standar sarana dan prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan

terhadap kebutuhan sehingga proses pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan

berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung

melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan standar sarana dan prasarana pendidikan

yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIkes maupun ketua program

studi.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan non akademik

3. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi.

5. Kepala bagian sarana dan umum sebagai penanggung jawab sarana

6. Kepala bagian laboratorium sebagai penanggung jawab sarana laboratorium

7. Kepala bagian perpustakaan sebagai penanggung jawab sarana perpustakaan

8. Kepala pusat data dan informasi sebagai penanggung jawab sarana sistem informasi

Page 89: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

82

E. DEFINISI ISTILAH

1. Standar sarana prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang

sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam

rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan

2. Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi bahan baku,

barang setengah jadi, barang jadi/peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh

pengguna dan pihak panitia atau petugas pengadaan barang dan jasa.

3. Jasa adalah jasa pemborongan dan jasa konsultasi.

4. Prasarana akademik adalah perangkat penunjang utama suatu proses atau usaha

pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai. Prasarana akademik dapat dibagi dalam 2

(dua) kelompok:

a. Prasarana bangunan. Mencakup lahan dan bangunan gedung baik untuk

keperluan ruang kuliah, ruang kantor, ruang dosen, ruang seminar, ruang rapat,

ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang komputer, kebun percobaan,

fasilitas umum dan kesejahteraan, seperti rumah sakit dan/atau poliklinik, apotek,

pusat pelayanan mahasiswa, prasarana olahraga dan seni, asrama mahasiswa, serta

gudang.

b. Prasarana umum berupa air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan telekomunikasi,

transportasi, tempat parkir, taman, tempat-dan tempat pertemuan umum

5. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam mencapai

maksud atau tujuan. Sarana akademik mencakup perabotan dan peralatan yang

diperlukan sebagai kelengkapan setiap gedung/ruangan dalam menjalankan fungsinya

untuk meningkatkan mutu dan relevansi hasil produk dan layanannya. Berdasarkan

jenisnya sarana akademik dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu:

a. Sarana pembelajaran mencakup: (1) sarana untuk melaksanakan proses

pembelajaran sebagai kelengkapan di ruang kelas, antara lain meja tulis, kursi,

Papan tulis manual, papan tulis, LCD, laptop/note book, microphone, Personal

Computer/Desk Top, alat peraga, bahan habis pakai, dan peralatan elektronika

sejenisnya; (2) peralatan laboratorium, sesuai jenis laboratorium masing-masing

program studi, lembaga, pusat-pusat studi, dan pusat-pusat layanan

b. Sarana sumber belajar, terdiri dari buku teks, jurnal, majalah, internet, audio

visual, CD-ROM. Sumber belajar ini harus diseleksi, dipilah, dan disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran.

c. Sarana pendukung mencakup peralatan dan perlengkapan perkantoran, meja dan

kursi perkantoran, alat dan perlengkapan percetakan, peralatan rumah tangga, alat-

alat transportasi, meja dan kursi rapat, peralatan pertemuan antara lain meja dan

kursi, audio visual (misal sound system, LCD, Laptop), panggung dan podium,

tenda, camera, peralatan listrik, peralatan dan perlengkapan kegiatan keagamaan.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Komponen

a. Standar sarana pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 paling sedikit

terdiri atas:

1) Perabot;

2) Peralatan pendidikan;

3) Media pendidikan;

4) Buku, buku elektronik, dan repository

5) Sarana teknologi informasi dan komunikasi;

6) Instrumentasi eksperimen;

Page 90: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

83

7) Sarana olahraga;

8) Sarana berkesenian;

9) Sarana fasilitas umum;

10) Bahan habis pakai; dan

11) Sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan

b. Jumlah, jenis, dan spesikasi ditetapkan berdasarkan rasio penggunaan sarana

sesuai dengan karakteristik metode dan bentuk pembelajaran, serta harus

menjamin terselenggaranya proses pembelajaran dan pelayanan administrasi

akademik

c. Standar prasarana pembelajaran paling sedikit atas:

1) Lahan;

2) Ruang kelas;

3) Perpustakaan;

4) Laboratorium/ studio/ bengkel kerja/ unit produksi;

5) Masjid/tempat ibadah

6) Tempat berolahraga;

7) Ruang untuk kesenian;

8) Ruang unit kegiatan mahasiswa;

9) Ruang pimpinan perguruan tinggi;

10) Ruang dosen;

11) Ruang tata usaha; dan

12) Fasilitas umum

d. Fasilitas umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k meliputi:

1) Jalan

2) Jalan akses kendaraan dan jalan akses pejalan kaki

3) Air;

4) Listrik;

5) Jaringan komunikasi suara; dan

6) Data.

2. Ketentuan Prasarana

a. Lahan yang yang dimiliki memiliki sertifikat hak milik atas nama Persayrikatan

Muhammadiyah.

b. Luas Sekolah tinggi dan universitas minimal 10.000 meter persegi.

c. Lahan yang terkait langsung dengan proses pembelajaran harus berada dalam

lingkungan secara ekologis nyaman dan sehat untuk menunjang proses

pembelajaran dengan memperhatikan adanya,

1) Jalan menuju kampus

2) Akses mendapatkan aliran listrik, telpon, dan sarana lain

3) Bebas banjir

4) Drainase yang teratur

5) Memiliki peluang untuk proyek penghijauan dan taman

6) Memiliki lapangan parkir

7) Memiliki lapangan olah raga/lapangan upacara

d. Lahan untuk penunjang pembelajaran seperti kebun percobaan, hutan pendidikan,

atau lahan praktek lainnya harus bebas banjir, dan memiliki akses transportasi.

e. Penambahan, pegalihan, dan penjualan lahan harus atas persetujuan Pimpinan

Pusat Muhammadiyah.

f. Seluruh bangunan SAB harus memiliki IMB.

g. Bangunan kampus harus memiliki standar kwalitas minimal kelas A atau setara.

3. Ketentuan Prasarana belajar dan pelajaran

a. Ruang Belajar

1) minimal 42 m2

Page 91: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

84

2) memiliki AC yang berfungsi baik

3) memiliki penerangan yang cukup

4) rasio mahasiswa 1 : 30

5) memiliki kelengkapan sarana (lihat indikator sarana)

b. Ruang Perpustakaan

1) minimal 200 m2

2) memiliki AC yang berfungsi baik

3) memiliki standar penerangan yang sesuai untuk membaca

4) memiliki kelengkapan sarana (lihat indikator sarana)

c. Ruang Kerja Pimpinan

1) minimal 36 m2

2) memiliki AC yang berfungsi baik

3) memiliki penerangan yang cukup

4) memiliki akses untuk penggunaan ICT yang lancar

5) memiliki kelengkapan sarana (lihat indikator sarana)

d. Ruang Laboratorium

1) luas ruangan disesuaikan dengan spesifikasi laboratorium

2) memiliki AC yang berfungsi baik atau jenis laboratorium tertentu AC harus

selalu berfungsi

3) memiliki penerangan yang cukup

4) memiliki sarana sesuai dengan spesifikasi laboratorium

e. Ruang pelayanan kesehatan

1) ukuran minimal 24 m2

2) memiliki AC yang berfungsi baik

3) memiliki penerangan yang cukup

4) memiliki toilet minimal 1 (satu)

5) memiliki sarana kesehatan yang terstandar (ditentukan dalam standar

tersendiri)

f. Ruang Organisaasi kemahasiswaan

1) luas minimal memiliki 2 ruangan (minimal 42 m2/ruangan)

2) setiap UKM memiliki satu ruangan di tingkat institusi (ukuran 42

m2/ruangan)

3) IMM memiliki 1 ruangan di setiap komisariat

4) Setiap ruangan memiliki penerangan yang cukup

5) Memiliki sarana sesuai dengan spesifikasi setiap organisasi

g. Ruang Konsultasi

1) Ukuran minimal 16 m2

2) Memiliki AC yang berfungsi baik

3) Terjangkau oleh CCTV

4) Memiliki penerangan yang cukup

5) Memiliki sarana yang sesuai dengan spesifikasi bimbingan konseling

h. Aula

1) Setiap kampus memiliki minimal 1 aula dengan luas minimal 400 m2

2) Memiliki AC yang berfungsi baik

3) Memiliki toilet yang terpisah antara pria dan wanita

4) Memiliki ruang operator

5) Memiliki ruang ganti pakaian

6) Memiliki gudang minimal 1 (satu)

7) Setting di ruangan disusun seperti ruang theater

i. Ruang Dosen

1) Setiap fakultas/sekolah tinggi memiliki minimal 1 ruang dosen luas minimal

100 m2

Page 92: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

85

2) Luas minimal ratio 1 : 4 m2/dosen

3) Memiliki AC yang berfungsi baik

4) Memiliki toilet untuk dosen pria dan wanita yang terpisah

5) Memiliki penerangan yang cukup

6) Memiliki sarana yang cukup (lihat standar sarana)

j. Ruang Badan/Lembaga/Pusat Kajian

1) Luas minimal 24 m2

2) Memiliki AC yang berfungsi baik

3) Memiliki penerangan yang cukup

4) Mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan spesifikasi badan/

lembaga/pusat kajian.

k. Ruang Pelayanan Adminitrasi

1) Luas minimal 42 m2/ruangan

2) Memiliki AC yang berfungsi baik

3) Memiliki penerangan yang cukup

4) Memiliki sarana yang cukup (lihat standar sarana)

l. Ruang Promosi

1) Setiap kampus memiliki 1 ruang

2) Luas ruangan minimal 24 m2

3) Memiliki AC yang berfungsi baik

4) Memiliki penerangan yang cukup

5) Memiliki sarana informasi secara lengkap

6) Memiliki sarana yang cukup (lihat standar sarana)

m. Lapangan Futsal/Basket/Bulu Tangkis/Volly

1) Luas ruangan sesuai dengan bidang olah raganya.

2) Outdoor

3) Tribun penonton

4) Memiliki penerangan cukup (malam hari)

5) Tersedia ruang ganti

n. Ruang Kesenian

1) Luas ruangan minimal 42m2

2) Memiliki AC yang berfungsi baik

3) Memiliki penerangan yang cukup

4) Memiliki kelengkapan sarana (lihat indikator sarana)

o. Masjid

1) Luas minimal 400 m2

2) Memiliki ventilasi udara yang cukup

3) Memiliki penerangan yang memadai

4) Memiliki sarana pengeras suara yang standar

5) Memiliki sesuai tempat wudhu dan toilet yang terpisah antara pria dan wanita

6) Memiliki alarm

7) Memiliki alat pemadam kebakaran

8) Terpantau CCTV

9) Ada petunjuk jalur evakuasi (keselamatan)

p. Koperasi

1) Setiap kampus memiliki 1 ruang koperasi

2) Luas ruangan minimal 24 m2

3) Memiliki AC yang berfungsi baik

4) Memiliki penerangan yang cukup

5) Memiliki sarana yang sesuai dengan standar minimal pertokoan

q. Kantin

Page 93: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

86

1) Setiap kampus memiliki kantin dengan ratio 1 : 300 mahasiswa

2) Memiliki ventilasi udara yang baik

3) Memiliki penerangan yang cukup

4) Memiliki drainase yang baik

5) Memiliki sarana yang sesuai dengan spesifikasi kantin

r. Pos Keamanan

1) Setiap kampus memiliki minimal 1 ruang pos keamanan

2) Luas ruangan minimal 24 m2

3) Memiliki ventilasi udara yang cukup

4) Memiliki penerangan yang cukup

5) Memiliki alarm

6) Memiliki alat pemadaman kebakaran

7) Terpantau oleh CCTV

s. Dapur

1) Luas minimal 24 m2

2) Memiliki ventilasi udara yang baik

3) Memiliki penerangan yang cukup

4) Memiliki sarana pemadam kebakaran

5) Memiliki kelengkapan dapur yang cukup

t. Gudang

1) Luas disesuaikan dengan kebutuhan

2) Memiliki ventilasi udara yang cukup

3) Memiliki penerangan yang cukup

4) Terjangkau oleh sarana pengangkutan barang

5) Memiliki alat pemadam kebakaran

6) Memiliki alarm

u. Toilet

1) Perbandingan jumlah toilet antara wanita dan pria disesuaikan dengan

perbandingan jumlah mahasiswa.

2) Senantiasa bersih dan terawat

3) Memiliki penerangan yang cukup

4) Terjamin keamanannya

4. Perpustakaan

a. Memiliki judul buku minimal sesuai dengan bidang ilmu

1) program diploma : 200 buku/program studi

2) program sarjana : 500 buku/program studi

3) program magister : 600 buku/program studi

4) Program dokotor : 700 buku/program studi

5) Memiliki e-book yang bisa diakses

b. Berlangganan jurnal ilmiah nasional terakreditasi minimal 3 jurnal/program studi

c. Berlangganan jurnal ilmiah terakreditasi internasional, minimal 2 jurnal/program

studi

d. Setiap program studi wajib memiliki dan menerbitkan jurnal yang dikelola oleh

program studi satu jurnal.

e. Berlangganan e-journal minimal 2 journal/program studi

f. Berlangganan majalah ilmiah sesuai dengan kebutuhan prodi minimal 1

majalah/prodi.

g. Memiliki prosiding minimal 9 prosiding/program studi

h. Mempunyai koleksi disertasi yang sesuai dengan program studi minimal 3

disertasi/prodi

i. Mempunyai koleksi tesis yang sesuai dengan program studi minimal 6 tesis/prodi

Page 94: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

87

j. Mempunyai koleksi skripsi program studi/tugas akhir sesuai dengan program

studi minimal 200 skripsi program studi/prodi

5. Sistem informasi

a. Memiliki Perangkat keras dan Infrastruktur meliputi server, client, infrasttruktur

jaringan LAN/WAN), konektiviti internet, pronter, image scanner, kamera digital

b. Memiliki aplikasi sistem informasi antar muka pemakai, beck-end, kritreria

kualitas layanan.

c. Memiliki sistem informasi yang menunjang aplikasi belajar yang mutkahir,

adaptif, dan kontnyu.

d. Memiliki program pelatihan pemakai

e. Memiliki SDM terdiri atas user, sistem analis, programmer aplikasi, programmer

database, web desainer, spesialis jaringan.

f. Data dari sistem informasi bermanfaat dalam pengambilan keputusan manajemen.

g. Menambahkan chip pada KTA dosen dan alat untuk mendeteksinya termasuk

software untuk mendukung agar ada kemudahan bagi mahasiswa yang ingin

berkonsultasi.

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIKes menyelenggarakan koordinasi dengan para waket secara berkala.

2. Menyusun blue print sarana prasarana dan sistem informasi setiap lima tahunan

mengacu pada rencana strategis STIKes ‘Aisyiyah Bandung.

3. Wakil ketua II a.n Ketua STikes membentuk tim pengelola aset untuk ditugasi

merancang, membangun dan memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan standar

yang ditentukan.

4. Pimpinan STIKes bekerjasama dengan pihak ketiga atau lembaga donor dalam

penyediaan sarana dan prasarana yang kebutuhannya mendesak dan belum teralokasi

dalam Rancangan anggaran Belanja

H. INDIKATOR

1. Tingkat kepuasan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana

dan prasarana semakin tinggi > 80 %

2. Tersedian dokumen asset inventarisir sarana dan prasarana tahunan

3. Tersedia pedoman petunjuk seluruh sistem informasi 100 %

4. Pemanfaatan sistem informasi baik > 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen Standar sarana prasrana

1. Pedoman pengelolaan sarana prasarana

2. Manual prosedur dan formulir mutu yang berkaitan dengan standar sarana prasarana

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 95: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

88

STANDAR SARANA

PEMELIHARAAN

Kode/no SM-SAB-7.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

Page 96: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

89

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Permenristek dikti No 44 tahun 2015 menjelaskan bahwa Standar sarana dan

prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan terhadap kebutuhan sehingga proses

pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan

tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan

standar pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang akan menjadi pedoman dan

tolok ukur bagi pimpinan STIkes maupun ketua program studi dalam menjaga mutu sarana

dan prasarana. pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk

melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam

keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam

mencapai tujuan pendidikan

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan non akademik

3. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi.

5. Kepala bagian sarana dan umum sebagai penanggung jawab sarana

6. Kepala bagian laboratorium sebagai penanggung jawab sarana laboratorium

7. Kepala bagian perpustakaan sebagai penanggung jawab sarana perpustakaan

8. Kepala pusat data dan informasi sebagai penanggung jawab sarana sistem informasi

E. DEFINISI ISTILAH

Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu

barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan

mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan

tersebut tetap dalam keadaan baik

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam

menggunakannya, sehingga

2. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai

keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.

Page 97: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

90

3. Pemeliharaan dilakukan secara rutin berupa harian, bulanan, semesteran maupun

tahunan.

4. Kegiatan pemeliharaan dan perawatan dilakukan secara terencana berdasarkan program

rencana tahunan .

5. Kegiatan pemeliharaan dan perawatan incidental dilakukan berdasarkan laporan

kerusakan dari unit .

6. Pemeliharaan rutin dilakukan berupa perawatan sarana dan prasarana setiap hari berupa

pemeliharaan kebersihan ruangan seluruh gedung.

7. Stikes aisyiyah Bandung memiliki sarana pendukung terhadap pemeliharaan dan

perawatan sarana dan prasarana yang terinventarisis dengan baik.

8. Mekanisme pemeliharaan dan perawatan bangunan dilakukan melalui tahapan :

1) pemeliharaan ringan

2) pemeliharaan sedang

3) pemeliharaan berat

9. pemeliharaan ringan adalah berupa tindakan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan

berupa pengecekan fungsi dan perawatan fungsi

10. Pemeliharaan sedang adalah berupa tindakan korektif setelah ditemukan deteksi

kerusakan pada saat maintenance yang tidak membutuhkan biaya besar namun butuh

upaya beban yang tinggi.

11. Pemeliharaan berat adalah berupa tindakan korektif setelah ditemukan deteksi

kerusakan dan mmebutuhkan tindakan koreksi yang membutuhkan biaya besar atau

penggantian suku cadang.

12. Setiap pengguna sarana dan prasarana stikes wajib berperan serta dalam pemeliharaan

sarana dan pra sarana.

13. STIKes aisyiyah bandung harus memiliki anggaran untuk kegiatan pemeliharaan dan

perawatan sarana prasarana

G. STRATEGI

1. Kepala bagian sarana /penanggung jawab unit membuat jadwal pemeliharaan secara

berkala dan dilaporkan serta ditindaklanjuti

2. Sosialisasi petunjuk teknis atau instruksi kerja terkait penggunaan sarana dan

prasarana.

3. Sosialisasi standar keselamatan dan keamanan sarana prasarana ke seluruh civitas.

H. INDIKATOR

1. Tingkat kepuasan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana

dan prasarana semakin tinggi > 80 %

2. Tersusun laporan kegiatan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen Standar sarana prasrana

1. Pedoman pemeliharaan perawatan sarana prasarana

2. Manual prosedur dan formulir mutu yang berkaitan dengan standar sarana prasarana

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 98: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

91

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR SARANA KESELAMATAN

Kode/no SM-SAB-7.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

Page 99: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

92

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Permenristek dikti No 44 tahun 2015 menjelaskan bahwa Standar sarana dan

prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan terhadap kebutuhan sehingga proses

pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan

tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan

standar keselamatan sarana dan prasarana pendidikan yang akan menjadi pedoman dan

tolok ukur bagi pimpinan STIkes maupun ketua program studi dalam menjaga mutu

sarana dan prasarana.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan non akademik

3. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi.

5. Kepala bagian sarana dan umum sebagai penanggung jawab sarana

6. Kepala bagian laboratorium sebagai penanggung jawab sarana laboratorium

7. Kepala bagian perpustakaan sebagai penanggung jawab sarana perpustakaan

8. Kepala pusat data dan informasi sebagai penanggung jawab sarana sistem informasi

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Memiliki standar keselamatan dan kenyamanan kampus harus memenuhi unsur

antara lain :

a. ada fasilitas pemadam kebakaran,

b. ada akses evakuasi,

c. ada alarm

d. ada hidran

e. memiliki lift yang standar untuk bangunan lebih dari 3 tingkat

f. memiliki sanitasi

g. memiliki tempat pembuangan limbah domestic, maupun limbah khusus

h. memiliki tempat sholat

i. memiliki toilet yang terstandar

j. memiliki genset

Page 100: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

93

k. seluruh ruangan kecuali toilet terpantau oleh CCTV

l. seluruh ruangan terdeteksi oleh alat pendeteksi asap rokok

m. seluruh ruangan dan area kampus tertentu memiliki speaker yang terhubung ke

pusat informasi di ruang pela2. yanan administrasi.

2. Memiliki standar fungsi ruangan meliputi:

1) dibangun sesuai dengan peruntukan

2) ada ventilasi udara

3) pencahayaan yang cukup

4) kesesuaian warna dinding

5) luas ruangan sesuai kapasitas

G. STRATEGI

1. Menyusun blue print sarana prasarana dan sistem informasi setiap lima tahunan

mengacu pada rencana strategis STIKes ‘Aisyiyah Bandung.

2. Kepala bagian sarana /penanggung jawab unit membuat program keselamatan dan

keamanan kerja

3. Sosialisasi petunjuk teknis atau instruksi kerja terkait penggunaan sarana dan

prasarana.

4. Sosialisasi standar keselamatan dan keamanan sarana prasarana ke seluruh civitas.

H. INDIKATOR

1. Tingkat kepuasan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana

dan prasarana semakin tinggi > 80 %

2. Tingkat kecelakaan akibat bekerja < 1 %

3. Tersedia pedoman keselamatan dan keamanan kerja yang akuntabel dan dipatuhi

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen Standar sarana prasrana

1. Pedoman pengelolaan sarana prasarana

2. Manual prosedur dan formulir mutu yang berkaitan dengan standar sarana prasarana

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR SARANA KEAMANAN

Kode/no SM-SAB-7.4

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

Page 101: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

94

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Permenristek dikti No 44 tahun 2015 menjelaskan bahwa Standar sarana dan

prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan terhadap kebutuhan sehingga proses

pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan

tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan

standar pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang akan menjadi pedoman dan

tolok ukur bagi pimpinan STIkes maupun ketua program studi dalam menjaga mutu

sarana dan prasarana.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan non akademik

3. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi.

5. Kepala bagian sarana dan umum sebagai penanggung jawab sarana

6. Kepala bagian laboratorium sebagai penanggung jawab sarana laboratorium

7. Kepala bagian perpustakaan sebagai penanggung jawab sarana perpustakaan

8. Kepala pusat data dan informasi sebagai penanggung jawab sarana sistem informasi

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Standar yang ditetapkan dalam pembangunan kampus harus memenuhi unsur struktur

bangunan antara lain :

a. memiliki bukti standar dari konsultan pembangunan yang kredibel

b. tahan gempa

c. bebas banjir

d. memiliki akses penyelamatan diri dari bahaya (gempa bumi, kebakaran, runtuh dll.)

e. memiliki tempat berkumpul

f. dirancang sesuai dengan pemanfaatan

2. memiliki cctv terpasang di setiap lantai.

3. Setiap tamu yang berkunjung harus menggunakan kartu tanda pengunjung yang

diberikan security.

Page 102: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

95

4. Seluruh civitas akademik bertanggung jawab terhadap menjaga keamanan ruangan/

sarana prasarana dari bahaya kebakaran seperti mematikan segala bentuk aktivitas

listrik di ruangan apabila sudah tidak digunakan.

5. Petugas cleaning service setiap hari melakukan monitoring evaluasi untuk mencegah

arus pendek listrik.

6. Bagian pusat data informasi SAB membangun sistem discovery disaster terhadap

keamanan data dan informasi yang berkaitan dengan data perguruan tinggi.

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIkes menyelenggarakan koordinasi dengan para waket secara berkala.

2. Menyusun blue print sarana prasarana dan sistem informasi setiap lima tahunan

mengacu pada rencana strategis STIKes ‘Aisyiyah Bandung.

3. Kepala bagian sarana /penanggung jawab unit membuat jadwal pemeliharaan secara

berkala dan dilaporkan

4. Sosialisasi petunjuk teknis atau instruksi kerja terkait penggunaan sarana dan

prasarana

5. Sosialisasi standar keselamatan dan keamanan sarana prasarana ke seluruh civitas.

H. INDIKATOR

1. Tingkat kepuasan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana

dan prasarana semakin tinggi > 80 %

2. Tingkat kecelakaan akibat kerja rendah < 2 % setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen Standar sarana prasrana

1. Pedoman keselamatan lingkungan kerja

2. Manual prosedur dan formulir mutu yang berkaitan dengan standar sarana prasarana

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR PERENCANAAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kode/no SM-SAB-8.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Revisi 3

Page 103: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

96

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi

telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya

peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur

kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut

saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi

output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan

secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam

memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka

masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung

membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola

masing-masing unit yang dipimpinannya.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

E. DEFINISI ISTILAH

1. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang

perencanaan, pelaksanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta

pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.

2. Standar pengelolaan pembelajaran sebagaimana dimaksud harus mengacu pada

standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,

standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana

pembelajaran

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. STIKes aisyiyah bandung memilki kebijakan mengenai penyusunan kebijakan,

rencana strategis, dan operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh

Page 104: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

97

sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan pedoman bagi

program studi dalam melaksanakan program pembelajaran;

2. Pelaksanaan standar pengelolaan dilakukan oleh Unit Pengelola program studi dan

perguruan tinggi.

3. Pengelolaan tingkat program studi dilaksanakan atas dasar rencana kerja tahunan yang

merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan

yang meliputi masa 4 (empat) tahun

4. Pengelolaan STIKes, program studi harus dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif,

dan akuntabel.

5. Program studi membuat perencanaan program pembelajaran melalui penyuusnan Unit

pengelola program studi sebagaimana dimaksud wajib :

a. Melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap mata

kuliah mencakup :

1) Penyusunan dan penyempernaan kurikulum

2) Penyusunan rencana kerja program studi setiap semester

3) Penyusunan kalender akademik yang memuat jadwal perkuliahan, ujian

serta kegiatan ekstrakulikuler, wisuda

4) Pemetaan dosen yang mengampu mata kuliah di program studi

5) Penyusunan silabus dan RPS setiap mata kuliah

6) Penyusunan bahan ajar

7) Monitoring atau pemantauan proses pembelajaran

8) Evaluasi dan penyempurnaan pembelajaran

6. Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam melaksanakan

program pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi

dan misi perguruan tinggi dan program studi.

7. Memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengawasan, penjaminan

mutu, dan pengembangan kegiatan pembelajaran dan dosen

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIkes menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya

secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar

yang ditentukan.

2. Pimpinan STIkes menyelenggarakan pelatihan, penyegaran untuk menjaga

kesetiakawanan, kerjasama dan toleransi diantara para pimpinan fakultas, program

studi.

H. INDIKATOR

1. Tersedia dokumen penyelenggaraan akademik secara lengkap satu siklus dalam setiap

tahun akademik berjalan sebelum 2 minggu meliputi

a. Kalender akademik per semester

b. Tersusun SK mengajar

c. Tersusun RPS,

d. Tersusun daftar hadir dan agenda kegiatan mengajar

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pen gelolan

bidang pendidikan

Page 105: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

98

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

STANDAR PELAKSANAAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kode/no SM-SAB-8.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Revisi 3

Page 106: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

99

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai

islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan

nilai-nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi

telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya

peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur

kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut

saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi

output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan

secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam

memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka

masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung

membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola

masing-masing unit yang dipimpinannya.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

E. DEFINISI ISTILAH

1. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,

pelaksanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan

kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.

2. Standar pengelolaan pembelajaran sebagaimana dimaksud harus mengacu pada

standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,

standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana

pembelajaran

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Pelaksanaan standar pengelolaan dilakukan oleh Unit Pengelola program studi dan

perguruan tinggi.

Page 107: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

100

2. Seluruh program studi menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan

program pendidikan yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusan; dengan cara:

1) Setiap program studi melakukan proses pembelajaran dengan Sistem Kredit

Semester.

2) Setiap semester minimal 16 minggu termasuk UTS dan UAS

3) Proses pembelajaran terdiri atas perkuliahan tatap muka, atau seminar, atau

praktikum atau praktek

3. Menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, standar

penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan.

4. Melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan budaya mutu

yang baik seperti

1) Proses pembelajaran menggunakan berbagai sumber belajar berbasis

teknologi informasi

2) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan Student centre Learning

(SCL) atau sejenisnya.

3) Melakukan seminar, simposium, bedah buku, lokakarya, penelitian bersama

dan studi lapangan minimal 1 kali setiap semester.

4) Mengundang pakar dari luar perguruan tinggi untuk berbagai kegiatan

ilmiah, minimal 4 kali setiap tahun

5) Memiliki kebijakan tentang otonomi keilmuan kebebasan akademik, dan

mimbar akademik

6) Memiliki kebijakan tentang pembimbingan akademik dengan komponen

tujuan Pembimbingan, pelaksanaan pembimbingan , Materi pembimbingan,

Kesulitan dan solusinya serta Manfaat pembimbingan

7) Memiliki panduan pelaksanaan penelitian dan penyusunan karya

tulis/skripsi/tesis/

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIkes menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya

secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar

yang ditentukan.

2. Pimpinan STIkes menyelenggarakan pelatihan, penyegaran untuk menjaga

kesetiakawanan, kerjasama dan toleransi diantara para pimpinan fakultas, program

studi.

3. Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan yang menunjang pelayanan

pendidikan bermutu.

H. INDIKATOR

1. Hasil monev proses pembelajaran program studi bernilai baik > 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolaan

pembelajaran seperti pedoman akademik, pedoman kurikulum , spesifikasi program studi.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

Page 108: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

101

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

STANDAR PEMANTAUAN DAN

EVALUASI KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Kode/no SM-SAB-8.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Revisi 3

Page 109: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

102

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi

telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya

peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur

kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut

saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi

output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan

secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam

memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka

masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung

membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola

masing-masing unit yang dipimpinannya.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

5. Kepala badan penjaminan mutu

6. Gugus kendali mutu program studi

E. DEFINISI ISTILAH

1. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang

perencanaan, pelaksanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta

pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.

2. Standar pengelolaan pembelajaran sebagaimana dimaksud harus mengacu pada

standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,

standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana

pembelajaran

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Page 110: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

103

1. Program studi melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam

rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran dengan cara :

1) Melaksanakan rapat program studi minimal satu kali setiap pertengahan

semester.

2) Melakukan survei kepuasan mahasiswa setiap semester.

3) Memantau laporan berita acara perkuliahan setiap akhir pekan meliputi

kehadiran dosen, kehadiran mahasiswa, kesesuaian waktu dan kesesuaian

materi.

4) Melakukan survey kinerja dosen setiap semester

2. Program studi Melaporkan hasil program pembelajaran secara periodic sebagai

sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan

pengembangan mutu pembelajaran.

3. Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam melaksanakan

program pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi

dan misi perguruan tinggi

4. Kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan system MCS. Yaitu :

a. Monitoring : mengamati langsung aktivitas pembelajaran

b. Controlling : memeriksa dokumen pembelajaran oleh gugus kendali mutu

c. Surveilance : evaluasi ke lapangan oleh badan penjaminan mutu

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIkes menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya

secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar

yang ditentukan.

2. Pimpinan STIkes menyelenggarakan pelatihan, penyegaran untuk menjaga

kesetiakawanan, kerjasama dan toleransi diantara para pimpinan fakultas, program

studi.

3. Kegiatan monev yang terjadwal dan berkelnajutan.

H. INDIKATOR

1. Tersusun laporan monev prodi setiap satu tahun akademik

2. Hasil monev prodi bernilai baik > 80 % setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pen gelolan

bidang pendidikan

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

STANDAR PENGENDALIAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kode/no SM-SAB-8.4

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Revisi 3

Page 111: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

104

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi

telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya

peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur

kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut

saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi

output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan

secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam

memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka

masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung

membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola

masing-masing unit yang dipimpinannya.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

5. Kepala badan Penjaminan mutu sebagai pimpinan penyelenggraan spmi

E. DEFINISI ISTILAH

1. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,

pelaksanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan

kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.

2. Standar pengelolaan pembelajaran sebagaimana dimaksud harus mengacu pada

standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,

standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana

pembelajaran

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Kegiatan pengendalian dilakukan berupa perbaikan tindakan koreksi terhadap hasil

pemantauan dan evaluasi agar tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Page 112: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

105

2. Kegiatan pengendalian pembelajaran dilaksanakan melalui kegiatan audit mtu internal

program studi bidang pendidikan dan pengajaran yang diselenggarakan oleh Badan

penjaminan mutu

3. Hasil audit mutu internal dijadikan pengukuran pencapaian standar nasional pendidikan

tinggi di tingkat program studi yang akan menjadi rekomendasi terhadap persiapan audit

eksternal program studi di bidang pendidikan dan pengajaran.

4. Hasil laporan audit mutu internal disampaikan ole badan penjaminan mutu kepada

program studi sebagai dasar perbaikan dan Program studi harus menyampaikan laporan

kinerja program studi dalam menyelenggarakan program pembelajaran paling sedikit

melalui pangkalan data pendidikan tinggi, pengguna lululusan dan masyarakat.

G. STRATEGI

1. Pengelolaan program studi berupaya memenuhi standar nasional pendidikan tinggi yang

telah ditetapkan.

2. Melakukan continuous improvement di bidang penddidikan dan pengajaran.

H. INDIKATOR

1. Akreditasi program studi minimal B > 90 %

2. Hasil audit mutu internal program studi yang bernilai baik

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolan

bidang pendidikan

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

STANDAR PELAPORAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Kode/no SM-SAB-8.5

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Revisi 3

Page 113: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

106

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi

telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya

peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur

kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut

saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi

output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan

secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam

memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka

masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung

membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola

masing-masing unit yang dipimpinannya.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

5. Kepala bagian akademik

E. DEFINISI ISTILAH

1. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,

pelaksanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan

kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.

2. Standar pengelolaan pembelajaran sebagaimana dimaksud harus mengacu pada

standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,

standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana

pembelajaran

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Page 114: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

107

1. Menyampaikan laporan kinerja program studi dalam menyelenggarakan program

pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi, pimpinan pusat

Aisyiyah, stake holder pengguna lulusan dan masyarakat.

2. Laporan kinerja pelaporan program studi harus memuat pelaporan unsur unsur

tridharma perguruan tinggi yang selaras dengan pencapaian standar nasional

pendidikan tinggi.

3. Badan/unit/ bagian yang berperan sebagai penunjang kegiatan tridharma program studi

harus memberikan informasi adekuat terhadap program studi terkait pelaporan

kegiatan tri dharma program studi yang telah dilaksanakan.

4. Program studi harus menyampaikan laporan kinerja dosen dan tenaga kependidikan

program studi ke tingkat STIkes .

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIkes menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya

secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar

yang ditentukan.

H. INDIKATOR

1. Tersusun laporan tahunan program studi maksimal 1 bulan setelah tahun akademik

berakhir.

2. Tersusun data laporan pangkalan data perguruan tinggi yang tepat waktu dan akurat

setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pen gelolan

bidang pendidikan

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Kode/no SM-SAB-8.6

Page 115: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

108

STANDAR PENGEMBANGAN

SUASANA AKADEMIK Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi

telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya

peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur

kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut

saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi

output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan

secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam

memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka

masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung

membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola

masing-masing unit yang dipimpinannya.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

5. Kepala Badan Penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Kebebasan akademik merupakan kebebasan Sivitas Akademika dalam Pendidikan Tinggi

untuk mendalami dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara

bertanggung jawab melalui pelaksanaan Tridharma.

Kebebasan mimbar akademik merupakan wewenang profesor dan/atau Dosen yang

memiliki otoritas dan wibawa ilmiah untuk menyatakan secara terbuka dan bertanggung

jawab mengenai sesuatu yang berkenaan dengan rumpun ilmu dan cabang ilmunya.

Page 116: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

109

Otonomi keilmuan adalah otonomi Sivitas Akademika pada suatu cabang Ilmu

Pengetahuan dan/atau Teknologi dalam menemukan, mengembangkan, mengungkapkan,

dan/atau mempertahankan kebenaran ilmiah menurut kaidah, metode keilmuan, dan

budaya akademik.

Budaya akademik seluruh sistem nilai, gagasan, norma, tindakan, dan karya yang

bersumber dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sesuai dengan asas Pendidikan Tinggi.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Seluruh civitas akademik mempunyai kewajiban untuk mengembangkan kompetensi

dan kepakarannya melalui Otonomi keilmuan, kebebasan mimbar akademik dan

kebebasan akademik.

2. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat dilakukan oleh Sivitas

Akademika melalui pembelajaran dan/atau penelitian ilmiah dengan menjunjung

tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban dan

kesejahteraan umat manusia.

3. Implementasi pengembangan otonomi keilmuan harus selaras dengan pedoman

otonomi keilmuan, kebebasan akademik dan mimbar akademik; kode etik akademik

serta peraturan peraturan yang berlaku di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.

4. Beberapa kegiatan sistemik untuk menunjang pengembangan suasana akademik

otonomi keilmuan berupa mengikutsertakan dosen dan tendik dalam pengembangan

kompetensi yang sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi.

5. Hasil pengembangan otonomi keilmuan harus dipublikasikan kepada masyarakat

dalam bentuk publikasi hasil penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat dan

kepakaran nara sumber.

6. STIkes Aisyiyah Bandung harus mendukung pengembangan suasana akademik

melalui kegiatan sistemik berupa:

a) Melakukan seminar, simposium, bedah buku, lokakarya, penelitian bersama dan

studi lapangan minimal 1 kali setiap semester.

b) Mengundang pakar dari luar perguruan tinggi untuk berbagai kegiatan ilmiah,

minimal 4 kali setiap tahun.

c) Kegiatan bimbingan akademik antara mahasiswa dengan dosen pembimbing

akademik

d) Kegiatan bimbingan tugas akhir

7. Kegiatan pengembangan suasana akademik harus dilakukan secara kondusif tanpa

membedakan ras, suku, budaya , agama, golongan ekonomi maupun aliran politik.

8. Kegiatan pengembangan suasana akademik meliputi kegiatan anatara dosen dan

mahasiswa, dosen dengan dosen, seluruh civitas.

9. Kegiatan pengembangan suasana akademik dapat dilakukan di luar perkuliahan

berupan kegiatan ekstrakulikuler dalam kegiatan kemahasiswaan seperti wisuda, dies

natalis, dan kegiatan perlombaan mahasiswa maupun studi banding.

G. STRATEGI

1. Sosialisasi kebijakan dan peraturan tentang otonomi keilmuan kebebasan akademik,

dan mimbar akademik.

H. INDIKATOR

1. Jumlah dosen sebagai nara sumber tingkat nasional 10 %

2. Tersusun karya karya ilmiah dosen yang memiliki hAKI > 30 %

3. Tersusun laporan kegiatan suasana akademik setiap tahunnya

Page 117: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

110

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur pedoman akademik, pedoman

penelitian dan pedoman pengabdian masyarakat.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

STANDAR BIMBINGAN AKADEMIK

Kode/no SM-SAB-8.7

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Page 118: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

111

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi

telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya

peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur

kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut

saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi

output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan

secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam

memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka

masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung

membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola

masing-masing unit yang dipimpinannya. Bimbingan akademik sangat berperan dalam

mempertahakan mutu lulusan.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

5. Kepala bagian akademik

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Kegiatan bimbingan akademik harus mengacu pada pedoman bimbingan akademik

yang telah ditetapkan di lingkungan stikes aisyiyah bandung.

2. Pedoman bimbingan akademik mnimal berisi tujuan pembimbingan, pelaksanaan

bimbingan, materi pembimbingan, kesulitan dan solusinya serta manfaat bimbingan.

3. Rasio jumlah pembimbing akademik dengan mahasiswa adalah 1 : 12

4. Prasyarat pembimbing akademik adalah dosen tetap STikes Aisyiyah Bandung.

Page 119: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

112

5. Tugas pembimbing akademik adalah memberikan mahasiswa bimbingan dan arahan

dalam pencapaian prestasi akademik maupun non akademik selama menjalani

perkuliahan.

6. Pembimbing akademik berwenang untuk melakukan rujukan konseling terhadap

Mahasiswa yang dibimbingnya kepada tim konseling bagian kemahasiswaan STIKes

Aisyiyah BANDUNG

G. STRATEGI

Peningkatan kompetensi dosen dalam konseling mahasiswa

H. INDIKATOR

1. Rata rata pertemun dosen dan mahasiswa > 4 x/semester

2. Angka dropout mahasiswa < 5 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolaan

pembelajaran seperti pedoman akademik, pedoman kurikulum , spesifikasi program studi.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Kode/no SM-SAB-9.1

Page 120: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

113

STANDAR RENCANA ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam penyelenggaraan kegiatan di perguruan tinggi, unsur pembiayaan salah satu

unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang

dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Pembiayaan pada perguruan tinggi tidak hanya

diperuntukkan bagi kegiatan pendidikan saja, melainkan juga untuk kegiatan penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat, serta untuk menunjang kegiatan mahasiswa

kesejahteraan dosen, dan tenaga kependidikan. Agar seluruh penyelenggaraan kegiatan

suatu perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik pembiayaan. Permenristek dikti No 44

tahun 2015 menyatakan bahwa substansi standar pembiayaan pada setiap perguruan tinggi

setidaknya mengatur atau menetapkan pembiayaan pendidikan yang terdiri atas biaya

investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka

STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan standar

pembiayaan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIKes, ketua

program studi, dan ketua lembaga atau unit-unit lainnya yang bertanggung jawab dalam

perannya sebagai pengguna anggaran (PA) atau kuasa pengguna anggaran (KPA).

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

E. DEFINISI ISTILAH

1. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen

dan besaran biaya investasi dan biaya operasianal yang disusun dalam rangka

pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

2. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, biaya pengembangan sumberdaya manusia dan modal kerja tetap.

3. Biaya operasional meliputi: (a) gaji dosen dan tenaga kependidikan serta segala

tunjangan yang melekat pada gaji; (b) bahan atau peralatan habis pakai; dan (c) biaya

operasional pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,

pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,

asuransi, dan lain sebagainya.

Page 121: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

114

4. Standar satuan biaya operasional Pendidikan Tinggi meliputi biaya pendidikan

yang harus dikeluarkan oleh peserta didik/mahasiswa per tahun untuk bisa mengikuti

proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Standar satuan biaya operasional pendidikan di SAB ditetapkan secara periodic oleh

Pimpinan mempertimbangkan :

1) Jenis program studi

2) Tingkat akreditasi perguruan tinggi dan program studi

3) Kecenderungan peminatan atas program studi

4) Indeks kemahalan wilayah

5) Visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi dan SAB

2. Standar satuan Rencana anggaran pendapatan dan Belanja (RAPB) disusun dengan

mengikutsertakan berbagai komponen di perguruan Tinggi.

3. Setiap Unit kerja membuat usulan Rancangan Anggaran Belanja.

4. Standar satuan biaya operasional per mahasiswa per tahun minimal

a. Program diploma 15 juta /mahasiswa/ tahun

b. Program sarjana 18 juta/mahasiswa/tahun

c. Program profesi disesuaikan dengan ketentuan dari asosiasi program profesi

5. STIKes Aisyiyah Bandung harus mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran

yang memperhatikan masukan dari tingkat program studi badan sehingga

memungkinkan adanya subsidi silang dalam pengembangan program studi di

lingkungan SAB

6. Penyusunan RAPB harus mengikutsertakan berbagai komponen di perguruan tinggi.

7. Penyusunan RAPB dapat melibatkan tim pakar dari dalam atau dari luar STIKes

‘Aisyiyah Bandung.

8. Senat akademik memberikan pertimbangan terhadap RAPB yang telah disusun oleh

pimpinan STIKes.

9. RAPB disahkan oleh Majelis Diklitbang PP Aisyiyah melalui persetujuan BPH STIKes

‘Aisyiyah.

10. Untuk menjamin kebijakan pengelolaan keuangan agar berjalan sesuai dengan yang

direncanakan, maka Ketua STIkes harus membentuk badan pengawas internal bidang

keuangan atau disebut dengan Satuan Pengawas Internal (SPI).

11. Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh STIKes Aisyiyah Bandung harus

disosialisasikan kepada sivitas akademika SAB untuk menjamin adanya pengelolaan

dana yang akuntabel.

12. Penentuan alokasi anggaran untuk masing-masing unit kerja harus mengacu pada

program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan (RAKERTA)

STIKes Aisyiyah Bandung.

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIkes Aisyiyah Bandung menyelenggarakan koordinasi yang baik dengan

seluruh fakultas, lembaga dan unit-unit yang ada dalam hal perencanaan, pengelolaan

dan pertanggung jawaban seluruh penerimaan dan pengeluaran dana yang ada. 2. Pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung melalui satuan pengawas internal (SPI) secara

periodik dan berkelanjutan melakukan fungsi pengawasan dan audit internal

keuangan.

3. Dalam rangka pemenuhan standar pembiayaan, diperlukan langkah efisiensi

pengeluaran dan optimalisasi penerimaan.

Page 122: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

115

H. INDIKATOR

1. Tersusun rencana anggaran maksimal 1 bulan sebelum tahun akademik berjalan.

2. Tersusun laporan penyusunan rencana angagran belanja dan penetapan biaya

pendidikan.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolaan

bidang pendidikan.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR PENCAIRAN ANGGARAN Kode/no SM-SAB-9.2

Page 123: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

116

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam penyelenggaraan kegiatan di perguruan tinggi, unsur pembiayaan salah satu

unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang

dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Pembiayaan pada perguruan tinggi tidak hanya

diperuntukkan bagi kegiatan pendidikan saja, melainkan juga untuk kegiatan penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat, serta untuk menunjang kegiatan mahasiswa

kesejahteraan dosen, dan tenaga kependidikan. Agar seluruh penyelenggaraan kegiatan

suatu perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik pembiayaan. Permenristek dikti No 44

tahun 2015 menyatakan bahwa substansi standar pembiayaan pada setiap perguruan tinggi

setidaknya mengatur atau menetapkan pembiayaan pendidikan yang terdiri atas biaya

investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka

STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan standar

pembiayaan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIKes, ketua

program studi, dan ketua lembaga atau unit-unit lainnya yang bertanggung jawab dalam

perannya sebagai pengguna anggaran (PA) atau kuasa pengguna anggaran (KPA).

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

E. DEFINISI ISTILAH

1. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen

dan besaran biaya investasi dan biaya operasianal yang disusun dalam rangka

pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

2. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, biaya pengembangan

sumberdaya manusia dan modal kerja tetap.

3. Biaya operasional meliputi: (a) gaji dosen dan tenaga kependidikan serta segala

tunjangan yang melekat pada gaji; (b) bahan atau peralatan habis pakai; dan (c) biaya

operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan

sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain

sebagainya.

Page 124: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

117

4. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik

untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Ketua STIKes Aisyiyah Bandung, Wakil Ketua, Ketua program studi, ketua lembaga

atau unit-unit lainnya sebagai pejabat pengguna anggaran atau pejabat kuasa pengguna

anggaran dalam kebijakan pengelolaan keuangan harus berdasarkan karakteristik:

partisipatif, taat hukum, transparan, efisien dan efektif, dan akuntabel.

2. Ketua Stikes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, ketua lembaga atau unit-unit

lainnya dalam proses pengelolaan keuangan harus berdasarkan pada: Rencana Strategik

(Renstra), Rencana Operasional (Renop), Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan

(RKAT), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Bisnis Anggaran (RBA).

3. STIKes Aisyiyah Bandung harus mempunyai prosedur pencairan anggaran yang

mampu mendukung kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan yang telah direncanakan

secara baik dan berkualitas.

4. Proses pencairan anggaran yang diperlukan mendesak dan keluar dari rancangan

anggaran pendapatan dan belanja yang telah disahkan harus memperoleh persetujuan

atasan satu tingkat diatas pejabat penguna anggaran.

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIkes Aisyiyah Bandung menyelenggarakan koordinasi yang baik dengan

seluruh fakultas, lembaga dan unit-unit yang ada dalam hal perencanaan, pengelolaan

dan pertanggung jawaban seluruh penerimaan dan pengeluaran dana yang ada. .

2. Pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung melalui satuan pengawas internal (SPI) secara

periodik dan berkelanjutan melakukan fungsi pengawasan dan audit internal keuangan.

3. Dalam rangka pemenuhan standar pembiayaan, diperlukan langkah efisiensi

pengeluaran dan optimalisasi penerimaan.

H. INDIKATOR

1. Tercapainya kesesuaian antara rencana anggaran dan realisasi anggaran kegiatan

tahunan secara efektif dan efisien.

2. Terpenuhinya standar mutu yang lain dari aspek pembiayaannya.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolaan

bidang pendidikan.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR SISTEM PEMBIAYAAN

Kode/no SM-SAB-9.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Revisi 3

Page 125: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

118

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam penyelenggaraan kegiatan di perguruan tinggi, unsur pembiayaan salah satu

unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang

dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Pembiayaan pada perguruan tinggi tidak hanya

diperuntukkan bagi kegiatan pendidikan saja, melainkan juga untuk kegiatan penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat, serta untuk menunjang kegiatan mahasiswa

kesejahteraan dosen, dan tenaga kependidikan. Agar seluruh penyelenggaraan kegiatan

suatu perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik pembiayaan. Permenristek dikti No 44

tahun 2015 menyatakan bahwa substansi standar pembiayaan pada setiap perguruan tinggi

setidaknya mengatur atau menetapkan pembiayaan pendidikan yang terdiri atas biaya

investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka

STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan standar

pembiayaan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIKes, ketua

program studi, dan ketua lembaga atau unit-unit lainnya yang bertanggung jawab dalam

perannya sebagai pengguna anggaran (PA) atau kuasa pengguna anggaran (KPA).

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi

E. DEFINISI ISTILAH

1. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen

dan besaran biaya investasi dan biaya operasianal yang disusun dalam rangka

pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

2. Standar satuan biaya operasional pendidikan merupakan biaya yang harus

dikeluarkan oleh mahasiswa per tahun meliputi biaya pendidikan yang harus

dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur

dan berkelanjutan.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Ketua STIKes Aisyiyah Bandung, Wakil Ketua, Ketua program studi, ketua lembaga

atau unit-unit lainnya sebagai pejabat pengguna anggaran atau pejabat kuasa pengguna

Page 126: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

119

anggaran dalam kebijakan pengelolaan keuangan harus berdasarkan karakteristik:

partisipatif, taat hukum, transparan, efisien dan efektif, dan akuntabel.

2. Untuk menjamin kebijakan pengelolaan keuangan agar berjalan sesuai dengan yang

direncanakan, maka Ketua STIkes harus membentuk badan pengawas internal bidang

keuangan atau disebut dengan Satuan Pengawas Internal (SPI).

3. Ketua Stikes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, ketua lembaga atau unit-unit

lainnya dalam proses pengelolaan keuangan harus berdasarkan pada: Rencana Strategik

(Renstra), Rencana Operasional (Renop), Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan

(RKAT), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Bisnis Anggaran (RBA).

4. Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh STIKes Aisyiyah Bandung harus

disosialisasikan kepada sivitas akademika SAB untuk menjamin adanya pengelolaan

dana yang akuntabel

5. Penentuan alokasi anggaran untuk masing-masing unit kerja harus mengacu pada

program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan (RAKERTA)

STIKes Aisyiyah Bandung.

6. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, biaya pengembangan

sumberdaya manusia.

7. Biaya operasional meliputi:

(a) Honorarium dosen dan tenaga kependidikan serta tunjangan yang melekat pada

gaji.

(b) Pengadaan dosen tamu

(c) biaya operasional pembelajaran

(d) biaya bahan praktikum dan kuliah

(e) biaya bahan pustaka.

(f) biaya manajemen meliputi

a. penjaminan mutu

b. satuan pengawas internal

(g) pengembangan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran

(h) pelaksanaan kegiatan kemahasismawaan

(i) pelaksanaan kegiatan penunjang tri dharma perguruan tinggi

(j) Biaya operasional pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,

pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,

asuransi.

8. Alokasi Komponen pembiayaan lain di luar biaya pendidikn antara lain :

a. Hibah

b. Jasa layanan pofesi

c. Dana lestari dari alumni dan filatropis

d. Kerjasama kelembagaan pemerintah dan swasta

e. Usaha-usaha lain yang legal dan halal

9. STIKes Aisyiyah Bandung harus menetapkan alokasi biaya investasi sebesar > 10 %

dari total anggaran tahunan.

10. STIKes Aisyiyah Bandung harus menetapkan alokasi biaya operasional < 70 % dari

total anggaran tahunan.

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIkes Aisyiyah Bandung menyelenggarakan koordinasi yang baik dengan

seluruh prodi, lembaga dan unit-unit yang ada dalam hal perencanaan, pengelolaan dan

pertanggung jawaban seluruh penerimaan dan pengeluaran dana yang ada.

Page 127: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

120

2. Pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung melalui satuan pengawas internal (SPI) secara

periodik dan berkelanjutan melakukan fungsi pengawasan dan audit internal keuangan.

3. Dalam rangka pemenuhan standar pembiayaan, diperlukan langkah efisiensi

pengeluaran dan optimalisasi penerimaan

H. INDIKATOR

1. Tercapainya kesesuaian antara rencana anggaran dan realisasi anggaran kegiatan

tahunan secara efektif dan efisien ≥ 90 %

2. Terpenuhinya rata rata Dana operasional dai mahasiswa (DOM) ≥ 20 juta

3. Sumber pendanaan besumber dari mahasiswa < 75 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolaan

bidang pendidikan.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 128: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

121

STANDAR HASIL PENELITIAN:

ARAH PENELITIAN

Kode/no SM-SAB-10.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang memiliki

keunggulan dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu,

teknologi, enterpreunership, dalam memperkaya kebudayaan, dan memajukan peradaban,

maka Badan Penelitian dan Pengabdian masyarakat Pengembangan Keilmuan (BP2MPK)

dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan

serta sarana prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian. Untuk

mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan adanya standar

tertentu sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan

pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui BP2MPK

menetapkan standar penelitian yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan

STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa yang

semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi

2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen

3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan

pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau

hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Hasil penelitian diarahkan dalam rangka :

a. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

b. Peningkatan kesejahteraan masyarakat

c. Peningkatan iman dan taqwa

Page 129: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

122

2. Hasil penelitian merupakan produk yang memiliki ciri :

a. Memenuhi kaidah ilmiah dan metode ilmiah

b. Sistematis

c. Sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik

3. Hasil penelitian sejalan dengan capaian pembelajaran yang dirumuskan oleh program

studi.

4. Hasil penelitian harus sejalan dengan visi misi tujuan dan sasasan lembaga dan

program studi yang tertuang dalam road map penelitian SAB.

5. SAB mengarahkan hasil penelitian yang memberikan dampak terhadap persyarikatan

muhammadiyah seperti:

a. Hasil Riset tentang pemberda Tersedia hasil-hasil riset tentang Pemberdayaan

dan Pengembangan Cabang dan Ranting.

b. hasil-hasil riset tentang Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah.

c. Hasil-hasil riset tentang Pengembangan Organisasi Otonom.

d. Hasil-hasil Riset tentang Pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah.

e. hasil-hasil Riset tentang pengembangan pendidikan dan pengajaran AIKA.

f. hasil-hasil riset tentang pengembangan Kampus Islami.

G. STRATEGI

1. Standar ini harus dilengkapi dengan Peraturan Peraturan yang mendukung.

2. Manual Prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan penelitian

H. INDIKATOR

1. Penelitian yang sejalan dengan bidang pengembangan keunggulan insitusi dan

program studi > 15 %.

2. Tersedia kuota anggaran Penelitian sebesar 15 % dari total anggaran PTM untuk riset

persyarikatan, ortom, AUM dan AIKA.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen penyusunan proposal, dan pedoman publikasi karya

ilmiah

J. REFERENSI

1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 130: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

123

STANDAR PUBLIKASI PENELITIAN

Kode/no SM-SAB-10.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang memiliki

keunggulan dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu,

teknologi, enterpreunership, dalam memperkaya kebudayaan, dan memajukan peradaban,

maka Badan Penelitian dan Pengabdian masyarakat Pengembangan Keilmuan (BP2MPK)

dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan

serta sarana prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian. Untuk

mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan adanya standar

tertentu sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan

pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui BP2MPK

menetapkan standar penelitian yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan

STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa yang

semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi

2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen

3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan

pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau

hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Hasil penelitian wajib disebarluaskan melalui

a. Seminar yang dilaksanakan minimal oleh program studi yang dihadiri oleh peserta

dari perguruan tinggi lain, minimal 1 kali dalam 1 semester .

Page 131: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

124

b. Seminar nasional yang dilaksanakan minimal oleh program studi yang dihadiri

oleh peserta dari perguruan tinggi lain, minimal 1 kali dalam setahun.

c. Hasil penelitian dipublikasikan dalam buku dan prosiding yang ber ISBN, jurnal

ilmiah, diutamakan jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan jurnal ilmiah

internasional..

d. Hasil penelitian kompetitif internal dipublikasikan di jurnal terakreditasi

nasional.

e. Hasil penelitian diproses untuk mendapatkan HaKi

G. STRATEGI

1. Standar ini harus dilengkapi dengan Peraturan Peraturan yang mendukung.

2. Manual Prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan penelitian

H. INDIKATOR

1. Jumlah Publikasi hasil penelitian di jurnal internasional bereputasi > 1 %

2. Jumlah publikasi hasil penelitian di jurnal nasional terakreditasi > 5 %

3. Jumlah publikasi hasil penelitian di jurnal nasional tidakterakreditasi > 85 %

4. Jumlah publikasi hasil penemlitian di seminar /media massa tingkat wilayah/perguruan

tinggi > 85 %

5. Jumlah publikasi hasil penelitian di seminar penelitian/media massa tingkat nasional >

10 %

6. Jumlah publikasi hasil penelitian di seminar penelitian tingkat internasional > 1

Publikasi Terlaksana seminar hasil penelitian setiap prodi

7. Peningkatan jumlah publikasi penelitian dalam buku, prosiding yang ber ISBN , jurnal

ilmiah (jurnal ilmiah terkareditasi nasional dan jurnal ilmiah internasional)

8. Peningkatan jumlah HAKI produk inovasi di setiap prodi 10 % tiap tahunnya

9. Jumlah luaran penelitian yang mendapat pengakuan HKI (Hak paten, paten sederhana)

> 5 % dari dosen tetap

10. Jumlah luaran penelitian yang mendapat pengakuan HKI (Hak cipta) > 5 % dari dosen

tetap

11. Jumlah luaran penelitian dalam bentuk teknologi tepat guna, produk terstandarisasi ,

produk tersetifikasi > 5 % dari dosen tetap.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen penyusunan proposal, dan pedoman publikasi karya

ilmiah

J. REFERENSI

1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR SEMINAR PENELITIAN Kode/no SM-SAB-10.3

Page 132: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

125

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang memiliki

keunggulan dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu,

teknologi, enterpreunership, dalam memperkaya kebudayaan, dan memajukan peradaban,

maka Badan Penelitian dan Pengabdian masyarakat Pengembangan Keilmuan (BP2MPK)

dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan

serta sarana prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian. Untuk

mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan adanya standar

tertentu sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan

pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui BP2MPK

menetapkan standar penelitian yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan

STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa yang

semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi

2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen

3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan

pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau

hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Seminar hasil penelitian dapat berupa hasil penelitian mahasiswa dana tau hasil

penelitian dosen

2. Hasil penelitian wajib disebarluaskan melalui

a. Seminar yang dilaksanakan minimal oleh program studi yang dihadiri oleh peserta

dari perguruan tinggi lain, minimal 1 kali dalam 1 semester .

Page 133: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

126

b. Seminar nasional yang dilaksanakan minimal oleh program studi yang dihadiri oleh

peserta dari perguruan tinggi lain, minimal 1 kali dalam setahun.

c. Hasil penelitian dipublikasikan dalam buku dan prosiding yang ber ISBN, jurnal

ilmiah, diutamakan jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan jurnal ilmiah

internasional..

3. Pelaksanaan seminar hasil penelitian diselenggarakan melalui kegiatan dies natalis,

stadium general atau pecan ilmiah proceeding

G. STRATEGI

1. Standar ini harus dilengkapi dengan Peraturan Peraturan yang mendukung.

2. Manual Prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan penelitian

H. INDIKATOR

1. Terlaksana seminar hasil penelitian setiap prodi

2. Terlaksana seminar nasional di tingkat prodi 1 tahun sekali

3. Terlaksana seminar internasional di tingkat stikes 4 tahun sekali

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan dokumen penyusunan proposal, dan pedoman publikasi karya

ilmiah

J. REFERENSI

1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR JUMLAH PENELITIAN Kode/no SM-SAB-10.4

Page 134: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

127

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang memiliki

keunggulan dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu,

teknologi, enterpreunership, dalam memperkaya kebudayaan, dan memajukan peradaban,

maka Badan Penelitian dan Pengabdian masyarakat Pengembangan Keilmuan (BP2MPK)

dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan

serta sarana prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian. Untuk

mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan adanya standar

tertentu sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan

pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui BP2MPK

menetapkan standar penelitian yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan

STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa yang

semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi

2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen

3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa

4. Dosen dan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan

pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau

hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Jumlah hasil penelitian dosen yang wajib dipenuhi oleh setiap dosen STIKES

Aisyiyah Bandung :

g. Penelitian yang berskala internasional minimal 1 penelitian setiap lima tahun.

h. Penelitian yang berskala nasional, minimal 1 kali setiap 3 tahun

i. Penelitian yang berskala lokal termasuk yang dibiayai PTM, minimal 1 kali setiap

tahun.

Page 135: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

128

G. STRATEGI

1. Pembinaan dosen terkait perolehan hibah kompetitif.

2. Pengembangan keterampilan dosen dalam penelitian.

H. INDIKATOR

1. Jumlah penelitian dosen terlibat dalam penelitian skala internasional 0,5 % dari seluruh

dosen tetap

2. Jumlah penelitian dosen terlibat dalam penelitian skala nasional 5 % dari seluruh dosen

tetap

3. Jumlah penelitian dosen terlibat dalam penelitian skala loka l > 85 %

4. Jumlah produk/jasa yang diadopsi oleh industry /masyarakat > 1 setiap program studi

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan road map penelitian STIKes Aisyiyah Bandung

J. REFERENSI

1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-11.1

Page 136: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

129

STANDAR KEDALAMAN DAN

KELUASAN MATERI PENELITIAN Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorientasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang

menyelenggarakan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorientasi nilai nilai

islam. Badan Penelitian dan Pengabdian masyarakat Pengembangan Keilmuan (BP2MPK)

dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan

serta sarana prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian. Untuk

mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan adanya standar

tertentu sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan

pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui BP2MPK

menetapkan standar penelitian yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan

STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa yang

semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi

2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen

3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa

4. Dosen dan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan

pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau

hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Dari aspek kedalaman dan keluasan materi penelitian, penelitian dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan.

a. Penelitian dasar harus berorientasi pada produk berupa penjelasan atau penemuan

dalam rangka mengantisipasi suatu fenomena, kaidah, model, atau postulat baru.

b. Penelitian terapan harus berorientasi pada pengembangan produk berupa inovasi

serta pengembangan iptek yang bermanfaat bagi masyarakat dan dunia

usaha/industri.

Page 137: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

130

2. Materi penelitian harus mencakup kepentingan pengembangan kampus, persyarikatan

Muhammadiyah, dan kepentingan bangsa.

3. Prinsip penellitian yang harus terpenuhi di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung

a. Kemanfaatan, berguna untuk pengembangan keilmuan, pengembangan kampus,

persyarikatan Muhammadiyah dan bangsa.

b. Kemutakhiran, materi penelitian sesuai dengan perkembangan zaman.

c. Mengantisipasi kebutuhan masa mendatang.

G. STRATEGI

1. Pembinaan dosen terkait perolehan hibah kompetitif.

2. Pengembangan keterampilan dosen dalam penelitian.

H. INDIKATOR

2. Terselenggara kegiatan penelitian dosen dan atau mahasiswa yang sejalan dengan

roadmap penelitian dan pengabdian SAB sebanyak 80 % dari jumlah dosen tetap.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan road map penelitian STIKes Aisyiyah Bandung

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR PROPOSAL PENELITIAN Kode/no SM-SAB-12.1

Page 138: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

131

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorientasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang bertugas

menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan yang

berorintasi nilai nilai islam maka perlu ada standar proposal. Proposal yang baik akan

menghasilkam penelitian yang baik. Standar proposal penelitian akan menjadi pedoman

dan tolok ukur bagi pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen

serta mahasiswa yang semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan

kuantitas penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi

2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen

3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa

4. Dosen dan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan

pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau

hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Kegiatan Penelitian harus memenuhi kaidah-kaidah dan metode ilmiah yang sistematis

sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.

2. Proposal penelitian harus mengikuti panduan proposal yang ditetapkan BP2MPK atau

lembaga penyelenggaran penelitian di luar BP2MPK.

3. Pengajuan proposal

a. Pengajuan proposal oleh ketua tim peneliti setelah mendapat persetujuan dari

ketua program studi terutama dari aspek subtansi penelitian.

Page 139: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

132

b. Bagi penelitian yang dibiayai oleh perguruan tinggi, akan ditelaah oleh reviewer

yang ditetapkan oleh BP2MPK

c. Hasil review proposal dari reviewer harus diperbaiki peneliti maksimal 10 hari

setelah ada masukan dari reviewer

d. Proposal yang telah diperbaiki akan diusulkan oleh BP2MPK untuk pengajuan

pendanaan dan pembuatan kontrak penelitian.

4. Seminar proposal penelitian

a. Seminar proposal penelitian dilaksanakan oleh peneliti yang kegiatannya

diselenggarakan sesuai dengan ketentuan BP2MPK SAB

G. STRATEGI

1. Kerjasama dengan pihak mitra bestari untuk meningkatkan kualitas proposal

penelitian dosen

2. Sosialisasi secara berkelanjutan terkait roadmap penelitian SAB terhadap seluruh

dosen

H. INDIKATOR

1. Hasil penilaian reviewer terhadap proposal bernilai baik > 80 % dari keseluruhan judul

penelitian.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan road map penelitian STIKes Aisyiyah Bandung dan manual

prosedur yang berkaitan dengan kegiatan penelitian

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 140: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

133

STANDAR KONTRAK PENELITIAN

Kode/no SM-SAB-12.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kontrak penelitian menjadi dasar dalam proses monev standar proses penelitian.

Kontrak penelitian diperlukan agar standar proses penelitian dapat dicapai dengan baik.

BP2MPK bersama BPM menyusun mengenai standar kontrak penelitian agar setiap

kegiatan penelitian mengacu pada kontrak yang telah disepakati bersama antara peneliti

dan lembaga.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi

2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen

3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa

4. Dosen dan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Kontrak penelitian merupakan surat kesepakatan pelaksana peneliti dengan BP2MPK a.n

SAB maupun dengan pihak eksternal SAB yang menyelenggarakan penelitian.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Kontrak penelitian minimal berisi jumlah pendanaan, waktu kerja kegiatan penelitian,

serta hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban dan hak peneliti selama melakukan

penelitian.

2. Pelaksanaan penelitian

a. Penelitian mulai dilakukan setelah ada penandatangan kontrak kerja dengan pihak

yang mendanai.

b. Penelitian mandiri dilakukan setelah ada persetujuan dari ketua lembaga

penelitian BP2MPK. c. Penelitian yang didanai oleh pihak penyedia sumber dana diselenggarakan sesuai

ketentuan penyelenggara dana penelitian.

Page 141: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

134

G. STRATEGI

1. Penyusunan agenda kegiatan penelitian yang sistematis dan tersosialisasi dengan baik

terhadap seluruh dosen oleh BP2MPK

H. INDIKATOR

1. Hasil monev kegiatan penelitian sebagian besar bernilai baik > 80 % dari jumlah

judul penelitian .

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan road map penelitian STIKes Aisyiyah Bandung dan manual

prosedur yang berkaitan dengan kegiatan penelitian

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 142: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

135

STANDAR LAPORAN PENELITIAN

Kode/no SM-SAB-12.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Laporan penelitian merupakan bagian dari standar proses penelitian. Untuk

mencapai salah satu misi SAB yang menyelenggarakan kegiatan penelitian dan

pengembangan keilmuan kesehatan yang berorientasi nilai nilai islam maka standar proses

penelitian harus dipenuhi. Sub standar laporan ini merupakan bagian dari proses monev

kegiatan penelitian yang harus dipatuhi dan dijadikan oleh pelaksana penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi

2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen di SAB

3. Ketua program studi penanggung jawab pencapaian standar penelitian di lingkungan

prodi

4. Dosen dan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

-.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Laporan Hasil Penelitian harus memenuhi kaidah-kaidah dan metode ilmiah yang

sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.

2. Laporan Hasil penelitian yang dilaporkan ke BP2MPK diketahui oleh ketua program

studi.

3. Laporan hasil penelitian disertakan dengan artikel jurnal ilmiah, dalam bentuk CD.

4. Laporan penelitian merupakan dokumen dan bukti fisik untuk akreditasi program studi,

serta berbagai kebutuhan sumber informasi ilmiah lainnya.

5. Artikel ilmiah dapat dijadikan bahan publikasi berupa buku, prosiding, jurnal ilmiah

baik internal maupun eksternal yang mempunyai ISSN/ISBN.

6. Artikel Ilmiah yang tidak dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding, akan

dipublikasikan melalui e-journal di perguruan tinggi masing-masing.

Page 143: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

136

7. Hasil penelitian dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan program studi dan

kegiatan pengabdian masyarakat. STIKes Aisyiyah Bandung memfasilitasi dana

penerbitan buku dari hasil penelitian.

G. STRATEGI

1. Sosialisasi panduan laporan penelitian secara berkala oleh BP2MPK

2. Monev kegiatan penelitian secara berkala

H. INDIKATOR

1. Hasil monev Laporan kinerja penelitian dosen bernilai baik > 80 % dari keseluruhan

judul penelitian

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan panduan kegiatan penelitian

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 144: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

137

STANDAR EVALUASI PENELITIAN

Kode/no SM-SAB-13.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

beroriEntasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi

perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa

mengembangkan pengetahuan terkini. Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh

dosen dan/atau mahasiswa sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu

penilaian penelitian yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu setiap tahapan

penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan

pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau

hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Penilaian penelitian dilakukan sejak proposal diajukan, pelaksanaan penelitian, monitoring dan evaluasi penelitian, sampai dengan laporan penelitian.

2. Penilaian dilakukan secara terintegrasi dengan memperhatikan unsur edukatif,

objektif, akuntabel, dan transparan, dan original

Page 145: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

138

a. Edukatif: penilaian dilakukan untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan

mutu penelitiannya.

b. Objektif: penilaian dilakukan berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh

subjektivitas.

c. Akuntabel: penilaian dilakukan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan

dipahami oleh peneliti.

d. Transparan: penilaian yang sesuai dengan prosedur dan hasil penilaiannya dapat

diakses oleh semua pemangku kepentingan.

e. Original : penilaian didasarkan atas keaslian penelitian (bukan plagiasi).

3. STIKes Aisiyiyah Bandung membuat instrumen penilaian yang relevan, akuntabel,

dan representatif.

4. STIKes Aisyiyah Bandung memiliki ketentuan tersendiri tentang penelitian yang

dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir, skripsi, tesis,

atau disertasi.

G. STRATEGI

Peningkatan tata kelola kelembagaan penyelenggaraan penelitian

H. INDIKATOR

1. Capaian monev penilaian penelitian bernilai baik > 80 % dari seluruh judul penelitian

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman penelitian

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR PENELITI Kode/no SM-SAB-14.1

Page 146: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

139

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi

nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai

islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis

nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi

perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa

mengembangkan pengetahuan terkini. Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh

dosen dan/atau mahasiswa sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu

pelaksana penelitian yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu dalam pencapaian

standar penelitian pendidikan

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Standar Peneliti

a. Peneliti adalah dosen tetap STIKes Aisyiyah Bandung yang memiliki kemampuan

penguasaan metodologi penelitian sesuai dengan bidang keilmuan.

b. Dosen yang mengajukan proposal penelitian adalah dosen tetap STIKes Aisyiyah

Bandung dan dapat dilakukan secara perseorangan atau berkelompok.

c. Dosen tidak tetap hanya diperkenankan menjadi anggota kelompok dalam

kegiatan penelitian kelompok dan hanya satu judul penelitian dalam satu tahun.

d. Terkait dengan regulasi atau kebijakan dalam pertimbangan tertentu calon dosen

tetap dapat melakukan kegiatan penelitian setelah mendapat persetujuan dari

pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung.

e. Dosen tetap yang sedang melanjutkan studi diperkenankan melakukan kegiatan

penelitian.

f. Dosen tetap yang sedang cuti, tidak diperkenankan melakukan kegiatan

penelitian.

Page 147: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

140

g. Dosen, karena satu dan lain hal berhenti sebagai dosen tetap di perguruan tinggi,

maka hasil penelitian yang dibiayai oleh perguruan tinggi tidak boleh digunakan

pada perguruan tinggi lain.

h. Jumlah peneliti dalam satu kelompok maksimal 5 (lima) orang. Dalam

pertimbangan tertentu dapat melebihi 5 (lima) orang setelah mendapat persetujuan

tim reviewer.

i. STIKes Aisyiyah Bandung memiliki ketentuan tersendiri tentang penelitian yang

dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir, skripsi,

tesis, atau disertasi.

G. STRATEGI

Pengembangan kemampuan dosen dalam bidang riset

H. INDIKATOR

Terlaksana kegiatan penelitian dosen selama satu tahun minimal 1x penelitian/dosen/tahun

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman penyusunan kompetensi lulusan

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR REVIEWER Kode/no SM-SAB-14.2

Page 148: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

141

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi

nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai

islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis

nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi

perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa

mengembangkan pengetahuan terkini. Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh

reviewer sangat memegang peranan, oleh karena itu BPM dan BP2MPK perlu membuat

standar reviewer sebagai standar yang harus dicapai untuk meningkatkan mutu penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Standar Reviewer

a. Dosen tetap atau pakar yang memiliki reputasi di bidang penelitian yang ditandai

dengan jumlah penelitian yang dilakukan minimal 3 (tiga) dalam tiga tahun

terakhir di tingkat lokal, dan atau 2 (dua) dalam tiga tahun terakhir di tingkat

nasional, dan atau 1 (satu) dalam tiga tahun terakhir di tingkat internasional.

b. Dosen tetap atau pakar yang pernah menjadi narasumber dalam seminar, kongres,

atau kolokium, minimal 1 kali setiap tahun.

c. Dosen tetap yang pernah menulis buku ilmiah yang sesuai dengan bidang ilmunya.

d. Reviewer memiliki latar belakang keilmuan yang sesuai dengan proposal yang

dinilai

G. STRATEGI

Page 149: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

142

Pengembangan kemampuan dosen dalam bidang reviewer

H. INDIKATOR

Kualifikasi reviewer terpenuhi 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman penyusunan kompetensi lulusan

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR KETERLIBATAN

MAHASISWA DALAM PENELITIAN

Kode/no SM-SAB-14.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Revisi 3

Page 150: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

143

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi

nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai

islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis

nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi

sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan

terkini. Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa sangat

diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu yang mengatur keterlibatan

mahasiswa dalam penelitian..

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dosen adalah mahasiswa berstatus aktif di

STIKes Aisyiyah Bandung

2. Peran serta mahasiswa harus sudah jelas tugas dan peranannya dalam proposal

penelitian.

3. Jumlah Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dosen berkisar 2 – 5 orang.

4. Mahasiswa yang berperan sebagai anggota peneliti harus disertakan dalam publikasi

laporan penelitian dosen.

5. Penelitian mahasiswa dalam bentuk pemenuhan tugas akhir dapat mengacu atau

sejalan dengan roadmap penelitian SAB

6. Mahasiswa diberikan pembinaan bidang penelitian meliputi : PKM-P , PKM-T, PKM

–GT, PKM-AI

7. Pelatihan dan pembinaan bidang penelitian yng terkait program hibah dan kompetisi

yang dilaksanakan oleh insitusi atau perusahaan yang relevan dengan disiplin ilmu.

8. Pelaksanaan hibah penelitian mahasiswa maksimal dua kali dalam setahun.

G. STRATEGI

Page 151: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

144

Koordinasi antara bagian kemahasiswaan dengan BP2MPK dalam pelibatan mahasiswa

dalam penelitian dosen

H. INDIKATOR

Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen berkisar 80 % dari judul penelitian

Mahasiswa tuut berpartisipasi dalam penelitian dosen yang terkait dengan tugas akhir

setiap angkatan minimal 25 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman penelitian SAB

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 152: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

145

STANDAR SARANA DAN

PRASARANA PENELITIAN

Kode/no SM-SAB-15.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di Tingkat

Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorientasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

STikes Aisyiyah bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui

kegiatan penelitian yang bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya bidang

kesehatan dengan menigtegrasikan ilmu pengetahuan islam. Sarana dan prasarana yang

menunjang penelitian dosen dan mahasiswa sangat diperlukan agar peningkatan mutu

penelitian dapat melampaui standar pendidikan tinggi.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Fasilitas

a. Dalam melakukan penelitian, peneliti dapat menggunakan fasilitas yang terkait

dengan bidang ilmu, proses pembelajaran, dan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat.

b. Fasilitas yang digunakan dalam penelitian harus relevan dengan bidang penelitian.

2. Kriteria Sarana Prasarana

a. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi standar:

1) Keselamatan kerja

2) Kesehatan

3) Kenyamanan

4) Keamanan peneliti

5) Keamanan masyarakat setempat

6) Efektif, efisien, dan lengkap

Page 153: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

146

3. Sarana dan prasarana untuk peneliti dapat berupa :

1) Kemudahan Akses referensi yang menunjang kegiatan penelitian dan

pengembangan keilmuan

2) Kemudahan akses internet wifi di seluruh lingkungan kampus

4. SAB harus menyediakan sarana publikasi hasil penelitian

5. SAB harus menyediakan sarana yang menunjang dalam pengolahan hasil data

penelitian seperti lisensi SPSS .

6. SAB harus menyediakan fasilitas yang menunjang pengembangan keilmuan yang

menunjang pencapaian visi misi tujuan dan sasaran insitusi maupun lembaga.

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIkes Aisyiyah Bandung dan Bp2MPK membuka jejaring kerjasama

dengan pemerintah, swasta, asosiasi profesi, dalam kegiatan penelitian

2. Pengembangan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan penelitian dosen

maupun mahasiswa.

H. INDIKATOR

Kepuasan dosen terhadap pelayanan penelitian puas > 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi blue print sarana dan prasarana SAB

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR RUANGAN BP2MPK Kode/no SM-SAB-15.2

Page 154: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

147

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di Tingkat

Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi

sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan

terkini. Badan Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan Pengembangan

Keilmuan (BP2MPK) merupakan lembaga penyelenggaran kegiatan penelitian di SAB

yang perlu mendapatkan sarana dan prasarana yang layak agar standar penelitian di

lingkunag SAB dapat memenuhi standar nasional pendidikan tinggi.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Badan atau lembaga yang mengatur Penelitian dan Pengembangan harus memiliki

kantor yang representatif yang minimal memiliki

1) Ruang kerja pimpinan dan staf

2) Ruang sekretariat

3) Ruang rapat

4) Gudang penyimpanan hasil penelitian yang memadai

5) Lemari secukupnya

6) Komputer dan kelengkapannya

7) Scaner

8) LCD

9) ATK

10) Akses internet (WiFi)

Page 155: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

148

2. Lembaga Penelitian memiliki akses mendapatkan informasi terkait dengan

penelitian dan mempublikasikan hasil penelitian ke berbagai pihak yang

difasilitasi dengan jaringan teknologi informasi yang memadai.

3. Lembaga penelitian memiliki kendaraan operasional untuk memudahkan mobilitas

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIkes Aisyiyah Bandung dan Bp2MPK membuka jejaring kerjasama dengan

pemerintah, swasta, asosiasi profesi, dalam kegiatan penelitian

2. Pengembangan tata kelola kelembagaan penelitian

H. INDIKATOR

Penilaian kinerja unit BP2MPK rata-rata bernilai baik setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi blue print sarana dan prasarana SAB

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-16.1

Page 156: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

149

STANDAR PENGELOLAAN

PENELITIAN :

PERENCANAAN PENELITIAN

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi

nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai

islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis

nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi

sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan

terkini. Standar pengelolaan penelitian diperlukan sebagai dasar unit pengelola bidang

penelitian agar pelaksanaan tridharma bidang penelitian terlaksana di setiap tahapan

penelitian. Standar peren

Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa sangat

diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu penelitian yang berfungsi sebagai

tolak ukur menilai mutu setiap tahapan penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. BP2MPK Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan

spesifikasi sarana dan prasarana penelitian.

2. BP2MPK melakukan penyusunan road map dan renstra penelitian setiap lima tahunan.

3. Dalam penyusunan rencana induk pengembangan dan renstra penelitian melibatkan

berbagai pemangku kepentingan internal dan ekternal

4. Bp2mpk harus Memiliki Rencana Induk Pengembangan Penelitian dan Publikasi

5. BP2MPK Memiliki renstra penelitian dan publikasI

6. BP2MPK Memiliki panduan penelitian SAB yang dijadikan acuan oleh civitas

akademika

Page 157: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

150

7. BP2MPK Memiliki acuan pendanaan penelitian yang dilakukan oleh civitas

akademika.

8. Renstra penelitian dilakukan tinjauan setiap lima tahun sekali

9. Rencana induk pengembangan dan dan rencana strategis penelitian harus sejalan

dengan visi,misi, tujuan dan sasaran institusi maupun program studi.

G. STRATEGI

Peningkatan kompetensi penanggung jawab BP2MPK terkait pengelolaan lembaga

penelitian

Studi banding dengan perguruan tinggi yang clusternya lebih tinggi

H. INDIKATOR

Kinerja pengelolaan lembaga penelitian rata- rata bernilai baik setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman analisa jabatan dan uraian tugas serta stryktur

organisasi tata kerja STIKes Aisyiyah Bandung

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 158: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

151

STANDAR PENGELOLAAN

PENELITIAN:

PENGORGANISASIAN PENELITIAN

Kode/no SM-SAB-16.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi

nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai

islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis

nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi

sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan

terkini. Standar pengelolaan penelitian diperlukan sebagai dasar unit pengelola bidang

penelitian agar pelaksanaan tridharma bidang penelitian dilaksanakan sesuai standar nasional

pendidikan tinggi. Pengorganisasian merupakan bagian dari ruang lingkup tugas pelaksanaan

pengelolaan lembaga penelitian dan pengembangan yang saat ini dipegang oleh Badan

Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. struktur organisasi yang bertugas untuk mengelola penelitian dengan nama BP2MPK

paling tidak memiliki :

a. kepala badan

b. sekretaris badan

c. staf yang mengatur kegiatan penelitian dan publikasi

2. Ketua lembaga penelitian dan pengembangan bertanggungjawab atas kegiatan

penelitian dan publikasi.

3. Ketua lembaga penelitian dan pengembangan secara rutin mengevaluasi dan

menginformasikan hasil penelitian dan publikasi ilmiah yang dilakukan oleh civitas akademika di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung

4. Sekretaris lembaga penelitian dan pengembangan bertugas menginventarisir hasil-hasil

penelitian, mencari informasi tentang kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah baik

Page 159: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

152

skala nasional maupun internasional untuk disosialisasikan kepada para dosen di

lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung

5. Ketua dan sekretaris lembaga penelitan dan publikasi ilmiah memiliki standar sebagai

berikut:

a. Kualifikasi dan kompetensi

1) Anggota Muhammadiyah yang mengamalkan syari’at Islam dengan baik,

berakhlak mulia, dan berwawasan luas, dibuktikan dengan kartu anggota

Muhammadiyah minimal 2 tahun dan aktif di organisasi Muhammadiyah.

2) Pendidikan minimal magister.

3) Usia maksimal 61 tahun pada saat diangkat.

4) Jabatan Akademik minimal Lektor.

5) Berstatus dosen tetap yang sudah bertugas sekurang-kurangnya 4 tahun.

6) Mempunyai loyalitas tinggi terhadap SAB dan berkomitmen untuk

memajukan penelitian ilmiah di SAB

7) Diutamakan memiliki reputasi penelitian tingkat nasional.

8) Tidak sedang menjabat sebagai pimpinan di perguruan tinggi lain

6. Ruang lingkup tugas BP2MPK

a. Menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian dan publikasi sesuai

renstra STIKes Aisyiyah Bandung

b. Menyusun dan mengembangkan peraturan panduan dan system penjaminan mutu

internal di bidang penelitian dan publikasi.

c. Memfasilitasi pelaksanaan penelitian dan publikasi

d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian dan publikasi

e. Melakukan diseminasi hasil penelitian

f. Memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti

g. Memfasilitasi peneliti dalam penulisan artikel ilmiah, dan perolehan kekayaan

intelektual.

h. Memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi

i. Melaporkan hasil kegiatan penelitian kepada pihak pemberi dana, dan pihak-pihak

lain yang terkait.

j. Mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian di lembaga lain dengan

program kerjasama.

k. Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi

sarana dan prasarana penelitian.

l. Menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian paling sedikit

melalui PDPT dan badan akreditasi.

G. STRATEGI

Studi banding Pengelolaan tata kelola lembaga penelitian dan pengembangan dengan

perguruan tinggi yang cluster nya lebih baik dari SAB

H. INDIKATOR

Kinerja pengelolaan lembaga penelitian bernilai rata-rata baik setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman tata kelola dan struktur organisasi BP2MPK

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiya

Page 160: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

153

STANDAR PENGENDALIAN

PENELITIAN

Kode/no SM-SAB-16.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi

nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai

islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis

nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi

sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan

terkini. Standar pengelolaan penelitian diperlukan sebagai dasar unit pengelola bidang

penelitian agar pelaksanaan tridharma bidang penelitian. Tahapan pengendalian

pengelolaan penelitian merupakan upaya yang dilakukan agar penyelenggaraan kegiatan

penelitian di SAB tetap bermutu serta melampau standar nasional pendidikan tinggi.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Pengendalian kegiatan penelitian dilakukan oleh BP2MPK dari awal penyusunan

proposal, laporan kemajuan penelitian dan laporan hasil penelitian melalui penyusunan

pedoman dan standar prosedur yang mengatur pelaksanaan kegiatan penelitian.

2. Aspek –aspek yang harus dikendalikan dalam kegiatan penelitian meliputi :

a. Kesesuaian kegiatan penelitian dosen atau mahasiswa sejalan dengan roadmap

dan renstra penelitian SAB maupun prodi

b. Kesesuaian kegiatan penelitian sejalan dengan pencapaian visi, misi, tujuan dan

sasaran program studi maupun lembaga

Page 161: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

154

c. Penegakan kode etik penelitian dalam pelaksanaan penelitian

3. BP2MPK berperan dalam mengendalikan kualitas laporan penelitian sesuai dengan

ketentuan penulisan laporan penelitian dan bebas plagiarism

4. Ka. Prodi berperan dalam mengendalikan substansi penelitian yang diajukan oleh dosen

sejalan dengan rencana strategi penelitian prodi dan rencana pengembangan dosen

sesuai dengan pengembangan keilmuan yang diampu.

5. BP2MPK berperan dalam mengendalikan pelaporan pertanggung jawaban keuangan

yang digunakan oleh peneliti.

6. Setiap penelitian harus melaporkan hasil kegiatan penelitian kepada pihak pemberi

dana, dan pihak-pihak lain yang terkait.

G. STRATEGI

Penyusunan manual prosedur pengelolaan penelitian yang jelas dan tersosialisasi dengan

baik

H. INDIKATOR

Jumlah penelitian yang sejalan dengan visi misi tujuan dan sasaran prodi > 15 % setiap

tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman renstra penelitian

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-16.4

Page 162: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

155

STANDAR PENGELOLAAN:

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

PENELITIAN

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi

nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai

islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis

nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi

sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan

terkini. Standar pengelolaan penelitian diperlukan sebagai dasar unit pengelola bidang

penelitian agar pelaksanaan tridharma bidang penelitian memenuhi standar nasional

pendidikan tinggi. Pemantauan dan evaluasi merupakan bagian dari proses monitoring dan

evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan penelitian. Standar ini diperlukan untuk dijadikan

acuan BP2MPK dalam memantau kegiatan penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Monitoring dan Evaluasi penelitian

a. Peneliti wajib melaporkan kemajuan secara tertulis kepada ketua BP2MPK dalam

bentuk laporan kemajuan penelitian.

b. Laporan kemajuan penelitian diserahkan setelah 3 bulan pencairan dana tahap I.

c. Peneliti yang mendapatkan hibah DIKTI harus memenuhi kewajiban semua persyaratan

yang diajukan oleh DIKTI dan menandatangani perjanjian di atas materai dengan ketua

BP2MPK untuk memenuhi semua persyaratan hibah DIKTI

G. STRATEGI

Pengelolaan tata kelola BP2MPK bidang penelitian mengikuti standar nasional dan

internasional

H. INDIKATOR

Kinerja pengelolaan lembaga penelitian bernilai rata-rata baik setiap tahunnya

Page 163: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

156

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman roadmap dan renstra penelitian SAB

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 164: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

157

STANDAR PENGELOLAAN

PENELITIAN:

PELAPORAN KEGIATAN

PENELITIAN

Kode/no SM-SAB-16.5

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorientasi

nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai

islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis

nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi

sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan

terkini. Standar pengelolaan penelitian diperlukan sebagai dasar unit pengelola bidang

penelitian agar pelaksanaan tridharma bidang penelitian. Pelaporan kegiatan penelitian

merupakan sub standar pengelolaan yang harus dipenuhi oleh BP2MPK dalam pencapaian

standar nasional pendidikan tinggi.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Laporan kinerja BP2MPK dibuat setiap tahun dilaporkan secara berjenjang pada

tingkat prodi kemudian ke tingkat STIKes.

2. Laporan BP2MPK meliputi jumlah penelitian, karya publikasi penelitian, hasil

penilaian monev kegiatan penelitian, produk /hasil karya inovasi hasil penelitian.

3. Laporan kinerja kegiatan penelitian berisi judul penelitian, identita tim peneliti,

sumber dana penelitian.

4. BP2MPK harus menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian paling

sedikit melalui

a. Majelis dikti PP ‘Aisyiyah,

b. Majelis dikti litbang PP Muhammadiyah

c. Melalui SIMLIBTABMAS kemenristek dikti

d. Badan akreditasi program studi maupun insitusi

Page 165: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

158

G. STRATEGI

Pengelolaan tata kelola BP2MPK bidang penelitian mengikuti standar nasional dan

internasional

H. INDIKATOR

Peringkat kinerja perguruan tinggi di bidang penelitian pada tingkat kemenristekdikti

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi roadmap penelitian dan renstra penelitian SAB

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 166: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

159

STANDAR PENDANAAN

PENELITIAN:

PENGELOLAAN ANGGARAN

BP2MPK

Kode/no SM-SAB-17.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi

sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan

terkini. SAB memiliki kewajiban untuk mengupayakan pendanaan kegiatan penelitian

SAB berjalan secara adil dan bertanggung jawab maka disusun standar pengelolaan

anggaran badan pengelolaan kegiatan penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Harus ada Kebijakan yang mengatur

a. Memiliki kebijakan formal tentang pelaksana penelitian, pembiayaan di bidang

penelitian, meliputi sumber biaya, besarnya biaya, penggunaan, dan model

laporan penggunaan biaya.

b. Biaya penelitian untuk wilayah tempat domisili kampus diberikan sebesar

Rp.5.000.000 – 20.000.000 per proposal

c. Penelitian yang telah disetujui namun tidak selesai sesuai kontrak dapat

dilanjutkan 3 bulan berikutnya, apabila tetap tidak selesai dilakukan

pengembalian dana sebesar 100%.

2. Memiliki mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian yang bersumber dana

internal maupun dana eksternal.

3. Memiliki dana pengelolaan lembaga penelitian untuk membiayai

Page 167: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

160

a. Manajemen penelitian terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi,

pelaporan penelitian, dan diseminasi hasil penelitian.

b. Peningkatan kapasitas peneliti dalam bentuk pelatihan, workshop, dan lain-

lain.

c. Insentif bagi publikasi ilmiah pada jurnal terakreditasi internasional minimal

Rp. 5.000.000/judul

d. Insentif kekayaan intelektual minimal Rp 10.000.000/produk inovasi.

G. STRATEGI

Peningkatan jejaring kerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta untuk jejaring

pendanaan penelitian

H. INDIKATOR

Rata-rata capaian Dana penelitian > 5 juta/penelitian

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi dengan pedoman pengelolaan keuangan SAB

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 168: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

161

STANDAR PEMBIAYAAN

PENELITIAN :

ALOKASI PENGANGGARAN

KEGIATAN PENELITIAN

Kode/no SM-SAB-17.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi

sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan

terkini. Ketersediaan pembiayaan penelitian yang memadai akan menunjang terhadap

peningkatan kualitas kegiatan penelitian

Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa sangat

diperlukan sehingga diperlukan adanya standar pembiayaan penelitian yang berfungsi

sebagai tolak ukur menilai mutu setiap tahapan penelitian.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian

4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi

5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan

6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Alokasi Pendanaan penelitian digunakan untuk membiayai:

1) Perencanaan penelitian,

2) Pelaksanaan penelitian,

3) Pembelian barang habis pakai,

4) Penyewaan peralatan penunjang penelitian,

5) Pengendalian penelitian,

6) Pemantauan dan evaluasi penelitian,

7) Pelaporan penelitian

8) Diseminasi hasil penelitian

2. Memiliki mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian.

Page 169: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

162

3. Memiliki dana pengelolaan lembaga penelitian untuk membiayai

e. Manajemen penelitian terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi,

pelaporan penelitian, dan diseminasi hasil penelitian.

f. Peningkatan kapasitas peneliti dalam bentuk pelatihan, workshop, dan lain-

lain.

g. Insentif bagi publikasi ilmiah terakreditasi minimal Rp. 3.000.000/judul

h. Insentif kekayaan intelektual produk inovasi minimal Rp 10.000.000/judul.

G. STRATEGI

Pengelolaan kelembagaan kegiatan penelitian

H. INDIKATOR

Rata-rata capaian Dana penelitian > 5 juta/penelitian

I. DOKUMEN TERKAIT

Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman penyusunan kompetensi lulusan

J. REFERENSI

1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 170: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

163

STANDAR HASIL PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT :

ARAH PKM

Kode/no SM-SAB-18.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui

kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan

kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat

besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang

senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:

1. pelayanan kepada masyarakat;

2. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;

3. peningkatan kapasitas masyarakat; atau

4. pemberdayaan masyarakat.

Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau

mahasiswa sangat diperlukan adanya standar mutu hasil pengabdian masyarakat yang

berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu hasil kegiatan pengabdian masyarakat.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Standar hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal hasil

pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan

ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

kehidupan bangsa.

F. PENYATAAN ISI STANDAR

1. Hasil pengabdian kepada masyarakat diarahkan dalam rangka

a. Menerapkan IPTEK sesuai panduan yang ada dan terbaru

b. Mengamalkan IPTEK sesuai dengan panduan yang ada dan terbaru

Page 171: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

164

c. Membudayakan IPTEK kepada masyarakat yang sesuai kharakteristiknya

d. Ikut membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penerapan IPTEK

e. Pengamalan IPTEK mendorong Peningkatan Iman dan Taqwa

f. Pengamalan IPTEK tidak memunculkan penyimpangan Iman dan Taqwa

g. Menerapkan atau memanfaatkan IPTEK sebagai tindak lanjut hasil penelitian

2. Hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan produk yang memiliki ciri :

a. Memiliki kemampuan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi

masyarakat dengan memanfaatkan keahlian civitas akademika yang relevan.

b. Pengembangan IPTEK yang ada di masyarakat

c. Berupa pemanfaatan teknologi tepat guna

d. Berupa bahan pengembangan IPTEK

e. Dapat menjadi bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.

3. Jumlah hasil pengabdian kepada masyarakat oleh dosen yang wajib dipenuhi

oleh setiap dosen PTM

a. Pengabdian kepada masyarakat yang berskala internasional minimal 1 kegiatan

setiap tiga tahun.

b. Pengabdian kepada masyarakat yang berskala nasional, minimal 1 kali setiap

tahun.

c. Pengabdian kepada masyarakat yang berskala lokal termasuk yang dibiayai

kampus, minimal 1 kali setiap semester.

G. STRATEGI

1. Pengembangan kemampuan dosen dalam bidang pengabdian masyarakat

2. Sistem punishment and reward dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang konsisten

H. INDIKATOR

1. Jumlah judul pengabdian masyarakat setiap dosen terpenuhi > 80 % dari jumlah dosen

2. Judul pengabdian kepada masyarakat sejalan dengan roadmap pengabdian kepada

masyarakat > 80 %

3. Judul pengabdian kepada masyarakat yang sejalan dengn visi, misi, tujuan dan sasaran

keunggulan program studi maupun lembaga > 15 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan roadmap dan renstra kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR HASIL PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT:

PUBLIKASI PKM

Kode/no SM-SAB-18.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Page 172: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

165

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui kegiatan

pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan kesehatan

masyarakat.. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam

eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa

mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Publikasi

menjadi bagian penting dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bukti

terselenggaranya suatu kegiatan dan menjadi bagian pengembangan suatu keilmuan. Oleh

karena itu perlu disusun standar publikasi pengabdian kepada masyarakat yang dijadikan

oleh seluruh civitas akademik dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Standar hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal hasil

pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan

ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

kehidupan bangsa.

F. PENYATAAN ISI STANDAR

Hasil pengabdian kepada masyarakat wajib disebarluaskan melalui

a. Seminar yang dilaksanakan secara internal dan dihadiri unsur dosen dan

mahasiswa

b. Seminar yang dilaksanakan minimal oleh Program Studi yang dihadiri oleh

peserta dari Perguruan Tinggi lain yang relevan dengan bidang Program Studi.

Page 173: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

166

c. Dipublikasikan dalam buku, prosiding, jurnal ilmiah, diutamakan jurnal ilmiah

terakreditasi dan jurnal ilmiah internasional.

d. Diproses untuk mendapatkan HaKI dan hak paten.

G. STRATEGI

1. Pengembangan kemampuan dosen dalam publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada

masyarakat.

2. Peningkatan jejaring dalam bidang publikasi bidang pengabdian masyarakat

H. INDIKATOR

1. Publikasi Karya ilmiah pengabdian masyarakat di tingkat local minimal 1

karya/tahun/dosen

2. Publikasi karya ilmiah pengabdian masyarakat di tingkat nasional minimal 1

karya/tahun/dosen

3. Publikasi karya ilmiah pengabdian masyarakat di tingkat internasional minimal 1

karya/3 tahun/dosen

4. Jumlah HAKI dan hak paten produk inovasi minimal 5 karya pertahun

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan roadmap pengabdian kepada masyarakat SAB

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR ISI PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT

Kode/no SM-SAB-19.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Page 174: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

167

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.

C. RASIONAL

STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui kegiatan

pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan kesehatan

masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam

eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa

mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Kegiatan

pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:

1. pelayanan kepada masyarakat;

2. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;

3. peningkatan kapasitas masyarakat; atau

4. pemberdayaan masyarakat.

Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa

sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu hasil pengabdian masyarakat

yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian masyarakat.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Standar isi pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang

kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat.

Page 175: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

168

F. PENYATAAN ISI STANDAR 1. Isi kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib memperhatikan kedalaman dan

keluasan materi pengabdian, hasil penelitian, atau pengembangan IPTEK yang sesuai

dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.

2. Kriteria kegiatan pengabdian pada masyarakat meliputi:

a. Hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat

pengguna.

b. Pengembangan IPTEK dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

c. Peningkatan iman dan taqwa.

d. Teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf

hidup dan kesejahteraan masyarakat.

e. Model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomendasi kebijakan

yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, atau industri.

G. STRATEGI

Pengembangan keterampilan dosen dalam kegiatan pengabdian masyarakat hibah

kompetitif

H. INDIKATOR

Kesesuaian kedalaman dan keluasan kegiatan pengabdian kepada masyarakt sejalan

dengan visi misi dan tujuan institusi serta prodi > 50 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Manual prosedur kegiatan pengabdian masyarakat

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR PROSES PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT :

PROPOSAL PKM

Kode/no SM-SAB-20.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Page 176: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

169

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam

eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa

mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Agar

kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan secara berkualitas maka proses kegiatan

pengabdian kepada masyarakat harus diatur dari sejak perencanaan s.d pelaporan agar

terpenuhi pengelolaan kegiatan pengabdian masyarakat yang kredibel dan bertanggung

jawab.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakaT

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang

kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan

pelaporan kegiatan.

F. PENYATAAN ISI STANDAR

1. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat harus memenuhi kaidah-kaidah dan metode

ilmiah yang sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.

2. Mekanisme pengajuan proposal

a. Pengajuan proposal oleh ketua tim Pengabdian kepada masyarakat setelah

mendapat persetujuan dari ketua program studi terutama dari aspek subtansi Pengabdian kepada masyarakat.

b. Pengajuan proposal setelah didiskusikan di program studi.

c. Prosedur selanjutnya sesuai dengan ketentuan dari BP2MPK atau sesuai dengan

pihak lain yang mendanai.

d. Bagi penelitian yang dibiayai oleh STIKes Aisyiyah Bandung, akan ditelaah oleh

reviewer yang ditetapkan oleh pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung, berdasarkan

Page 177: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

170

rekomendasi Ketua BP2MPK sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya

dalam bidang pengabdian masyarakat.

e. Reviewer yang ditunjuk untuk menelaah proposal disesuaikan dengan bidang ilmu

proposal yang diajukan

G. STRATEGI

1. Sosialisasi panduan proposal pengabdian kepada masyarakat kepada dosen dan civitas

mahasiswa

H. INDIKATOR

1. Hasil penilaian reviewer terhadap proposal pengabdian kepada masyarakat bernilai

baik > 80 % dari judul penelitian.

2. Tersusun proposal pengabdian kepada masyarakat > 90 % dari jumlah dosen tetap

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan manual prosedur kegiatan pengabdian masyarakat

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi.

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

STANDAR PROSES PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT :

LAPORAN PKM

Kode/no SM-SAB-20.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Revisi 3

Page 178: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

171

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui

kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan

kesehatan masyarakat.. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat

besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang

senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:

1. pelayanan kepada masyarakat;

2. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;

3. peningkatan kapasitas masyarakat; atau

4. pemberdayaan masyarakat.

Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau

mahasiswa sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu hasil pengabdian

masyarakat yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian

masyarakat

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakaT

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang

kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan

pelaporan kegiatan.

F. PENYATAAN ISI STANDAR

1. Laporan kegiatan pengabdian masyarakat

a. Hasil Pengabdian kepada masyarakat dilaporkan setelah diseminarkan di program

studi.

Page 179: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

172

b. Laporan hasil Pengabdian kepada masyarakat disertakan dengan artikel ilmiah,

berupa ringkasan hasil Pengabdian kepada masyarakat.

c. Laporan Pengabdian kepada masyarakat merupakan dokumen dan bukti fisik

untuk akreditasi program studi, serta berbagai kebutuhan sumber informasi ilmiah

lainnya.

2. Artikel ilmiah dapat dijadikan bahan publikasi berupa buku, prosiding, jurnal ilmiah

baik internal maupun eksternal.

3. Hasil Pengabdian kepada masyarakat dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan

program studi atau kegiatan penelitian lanjutan.

4. STIKes Aisyiyah bandung memfasilitasi penerbitan buku dari hasil Pengabdian

kepada masyarakat

G. STRATEGI

1. Peningkatan kemampuan dosen dalam kegiatan pengabdian masyarakat

H. INDIKATOR

1. Hasil monev laporan kemajuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bernilai baik >

80 % dari keseluruhan judul pkm setiap tahunnya

2. Jumlah dosen yang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat > 80 % dari seluruh

jumlah dosen tetap setiap tahunnya

3. Hasil penilaian laporan pengabdian masyarakat rata-rata baik > 80 % setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan manual prosedur kegiatan pengabdian masyarakat

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi.

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

STANDAR PENILAIAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

Kode/no SM-SAB-21.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Page 180: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

173

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STIKes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui

kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan

kesehatan masyarakat.. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat

besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang

senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.

.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada istilah yang dijelaskan dalam standar ini

F. PENYATAAN ISI STANDAR

Aspek proses penilaian

1. Proses penilaian kegiatan pengabdian masyarakt

a. Penilaian Pengabdian kepada masyarakat dilakukan sejak proposal diajukan,

pelaksanaan Pengabdian kepada masyarakat, monitoring dan evaluasi

pengabdian, sampai dengan laporan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat.

b. Penilaian terhadap proposal ditindaklanjuti dengan perbaikan terhadap proposal

c. Pelaporan hasil sesuai dengan panduan yang ditetapkan lembaga pengabdian dengan bukti dokumen pelaksanaan yang relevan

d. monitoring dan evaluasi dilakukan oleh pihak LPPM dibantu reviewer terkait.

Aspek unsur penilaian

2. Penilaian dilakukan secara terintegrasi dengan memperhatikan unsur edukatif, objeltif,

akuntabel, dan transparan.

a. Edukatif: penilaian dilakukan untuk memotivasi pelaksana pengabdian agar terus

meningkatkan mutu kegiatan Pengabdian kepada masyarakat.

Page 181: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

174

b. Objektif: penilaian dilakukan berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh

subjektivitas.

c. Akuntabel: penilaian dilakukan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan

dipahami oleh pelaksana kegiatan Pengabdian kepada masyarakat.

d. Transparan: penilaian yang sesuai dengan prosedur dan hasil penilaiannya dapat

diakses oleh semua pemangku kepentingan dan pelaksana pengabdian

3. Perguruan tinggi membuat instrumen penilaian yang relevan, akuntabel, dan

representatif yang mengacu pada pranata pendidikan tertinggi yang berlaku

4. Kriteria minimal penilaian hasil kegiatan Pengabdian kepada masyarakat mencakup :

a. Tingkat kepuasan masyarakat sasaran –luaran yang terukur

b. Terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan masyarakat sasaran.

c. Dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara berkelanjutan

d. Terciptanya sumber belajar dan/atau pembelajaran serta pematangan sivitas

akademika sebagai hasil pengembangan iptek.

e. Teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan

oleh pemangku kepentingan.

G. STRATEGI

1. Peningkatan tata kelola kelembagaan BP2MPK

H. INDIKATOR

1. Tersusun instrumen penilaian proposal pnegabdian kepada masyarakat yang baik

2. Tersusun instrumen penilaian laporan pengabdian kepada masyarakat yang baik

3. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat bernilai baik >80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan manual prosedur kegiatan pengabdian masyarakat

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR PELAKSANA

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT :

Kode/no SM-SAB-22.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Page 182: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

175

DOSEN

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui

kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan

kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat

besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang

senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.

Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa

sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu pelaksana pengabdian

masyarakat yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian

masyarakat.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada istilah yang dijelaskan

F. PENYATAAN ISI STANDAR

1. Pelaksana kegiatan Pengabdian kepada masyarakat adalah dosen tetap STIKes

Aisyiyah Bandung yang memiliki kemampuan tingkat penguasaan lapangan, mitra

yang menjadi tempat pengabdian dan kebutuhan mitra serta sesuai dengan bidang

keilmuan.

2. Kriteria pelaksana

a. Dosen yang mengajukan proposal Pengabdian kepada masyarakat adalah dosen

tetap STIKes Aisyiyah Bandung dapat secara perseorangan atau berkelompok.

Page 183: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

176

b. Dosen tidak tetap hanya boleh menjadi anggota kelompok dalam kegiatan

Pengabdian kepada masyarakat kelompok dan hanya boleh satu judul Pengabdian

kepada masyarakat dalam satu tahun.

c. Dalam pertimbangan tertentu calon dosen tetap dapat melakukan kegiatan

Pengabdian kepada masyarakat setelah mendapat persetujuan dari Pimpinan SAB,

dan hanya menjadi anggota kelompok.

d. Dosen tetap yang sedang melanjutkan studi diperkenankan melakukan kegiatan

Pengabdian kepada masyarakat setelah mendapat persetujuan dari kaprodi.

e. Dosen tetap yang sedang cuti tidak diperkenankan melakukan kegiatan

Pengabdian kepada masyarakat.

f. Dosen karena satu dan lain hal berhenti sebagai dosen tetap di SAB , hasil

Pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai oleh SAB tidak boleh digunakan

pada perguruan tinggi lain.

g. Jumlah pelaksana dalam satu kelompok maksimal lima orang.Dalam

pertimbangan tertentu dapat melebihi lima orang setelah mendapat persetujuan

tim reviewer.

G. STRATEGI

Peningkatan kerjasama institusi dalam kegiatan pengabdian masyarakat baik pemerintah,

swasta, asosiasi profesi, maupun dunia usaha

H. INDIKATOR

1. Kegiatan pengabdian dosen minimal satu kali/dosen

2. Peningkatan kualitas hasil pengabdian masyarakat

3. Peningkatan kerjasama dalam bidang kegiatan pengabdian masyarakat

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan manual prosedur penilaian kegiatan pengabdian masyarakat

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-22.2

Page 184: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

177

STANDAR PELAKSANA

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT :REVIEWER

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui

kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan

kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat

besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang

senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.

Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa

sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu pelaksana pengabdian

masyarakat yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian

masyarakat.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada istilah yang dijelaskan

F. PENYATAAN ISI STANDAR

1. .Kriteria Reviewer

Memiliki salah satu persyaratan sebagai berikut :

a. Dosen atau pakar yang memiliki reputasi di bidang Pengabdian kepada

masyarakat yang ditandai dengan jumlah kegiatan Pengabdian kepada masyarakat

yang dilakukan minimal 3 (tiga) dalam tiga tahun terakhir di tingkat lokal, 2 (dua)

dalam tiga tahun terakhir di tingkat nasional, 1 (satu) dalam tiga tahun terakhir di

tingkat internasional.

b. Dosen atau pakar yang pernah menjadi nara sumber dalam seminar, kongres, atau

kolokium, tentang Pengabdian kepada masyarakat minimal 1 kali setiap tahun.

Page 185: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

178

c. Dosen yang pernah menulis buku ilmiah yang sesuai dengan bidang ilmunya.

d. Bergelar S2 dan memiliki kepangkatan akademik Lektor / S3 memiliki gelar

akademik Asisten Ahli

e. Mengikuti pelatihan Reviewer baik di tingkat lokal maupun nasional

f. Mendapat SK dari Pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung

G. STRATEGI

Peningkatan kerjasama institusi dalam kegiatan pengabdian masyarakat baik pemerintah,

swasta, asosiasi profesi, maupun dunia usaha

H. INDIKATOR

4. Kegiatan pengabdian dosen minimal satu kali/dosen

5. Peningkatan kualitas hasil pengabdian masyarakat

6. Peningkatan kerjasama dalam bidang kegiatan pengabdian masyarakat

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan manual prosedur penilaian kegiatan pengabdian masyarakat

J. REFERENSI

6. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

7. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

8. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

9. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

10. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-22.3

Page 186: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

179

STANDAR PELAKSANA

:PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT : KETERLIBATAN

MAHASISWA DALAM PKM

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui

kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan

kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat

besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang

senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.

Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa

sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu pelaksana pengabdian

masyarakat yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian

masyarakat.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada istilah yang dijelaskan

F. PENYATAAN ISI STANDAR

1. Pelaksana kegiatan Pengabdian kepada masyarakat adalah dosen tetap STIKes Aisyiyah

Bandung yang memiliki kemampuan tingkat penguasaan lapangan, mitra yang menjadi

tempat pengabdian dan kebutuhan mitra serta sesuai dengan bidang keilmuan.

2. Mahasiswa berperan serta dalam penelitian dosen

3. pelatihan pembinaan terkait hibah kompetisibidang pengabdian dan pemberdayaan

masyarakat.

Page 187: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

180

G. STRATEGI

Peningkatan kerjasama institusi dalam kegiatan pengabdian masyarakat baik pemerintah,

swasta, asosiasi profesi, maupun dunia usaha

H. INDIKATOR

1. Partisipasi Kegiatan pengabdian dosen atau mahasiswa > 25 % dari total angkatan.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan manual prosedur penilaian kegiatan pengabdian masyarakat

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR SARANA PRASARANA

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

Kode/no SM-SAB-23.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Page 188: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

181

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan

Di Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui

kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan

kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat

besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang

senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.

Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau

mahasiswa sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu hasil pengabdian

masyarakat yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian

masyarakat.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada istilah yang dijelaskan

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek penyediaan sarana dan prasarana

1. Dalam melakukan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, pelaksana dapat

menggunakan fasilitas yang terkait dengan bidang ilmu, proses pembelajaran, dan

kegiatan penelitian.

2. Fasilitas yang digunakan dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat harus

relevan dengan bidang Pengabdian dan Pemberdayaan masyarakat.

3. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pengabdian dan pemberdayaan

masyarakat harus memenuhi standar :

a. Keselamatan kerja

b. Kesehatan

c. Kenyamanan

d. Keamanan bagi pelaksana dan pemberdaya masyarakat

e. Keamanan masyarakat setempat

Page 189: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

182

f. Sesuai dengan kebutuhan yang relevan dengan bentuk pengabdiannya

Aspek sarana penunjang BP2MPK

1. BP2MPK masyarakat memiliki akses mendapatkan informasi terkait pengabdian dan

pemberdayaan masyarakat dan mempublikasikan hasilnya ke berbagai pihak yang

difasilitasi dengan jaringan teknologi informasi yang memadai.

G. STRATEGI

Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pengabdian kepada

masyarakat

H. INDIKATOR

1. Hasil survey Kepuasan dosen terhadap fasilitas sarana dan prasarana Pkm menyatakan

puas > 80 %

2. Seluruh sarana prasarana yang menunjang pengabdian kepada masyarakat memenuhi

indicator keselamatan, keamanan, kesehatan pengguna maupun lingkungan.

3. Hasil Kerjasama akses informasi dan publikasi kegiatan pengabdian masyarakat

meningkat setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan manual prosedur sarana prasarana

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-24.1

Page 190: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

183

STANDAR PENGELOLAAN

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT : PERENCANAAN

PKM

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi

perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa

mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.

Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa

sangat diperlukan adanya standar mutu pengelolaan pengabdian masyarakat yang berfungsi

sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian masyarakat.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada istilah yang dijelaskan

F. PERNYATAAN STANDAR

1. SAB Menyusun dan mengembangkan rencana program Pengabdian kepada

masyarakat sesuai renstra PTM

2. SAB Memiliki renstra Pengabdian kepada masyarakat

3. SAB Memiliki panduan dan aturan kebijakan yang mengatur kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang dijadikan acuan oleh seluruh civitas akademik.

4. Pada tahap perencanaan BP2MPK Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut

jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana Pengabdian kepada masyarakat.

Menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi Pengabdian kepada masyarakat

paling sedikit melalui PDPT dan badan akreditasi.

G. STRATEGI

Page 191: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

184

Koordinasi antara BP2MPK dan civitas akademik prodi dalam pengelolaan

penyelanggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

H. INDIKATOR

1. Tersusun renstra pengabdian kepada masyarakat tingkat SAB

2. Tersusun roadmap pengabdian kepada masyarakat di tingkat SAB

3. Tersusun agenda tahunan kegiatan pengabdian kepada masyarakat setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Manual prosedur terkait kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

\

Page 192: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

185

STANDAR PENGELOLAAN

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT : PELAKSANAAN

PKM

Kode/no SM-SAB-24.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam

eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa

mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Agar

kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan secara berkualitas maka proses kegiatan

pengabdian kepada masyarakat harus diatur dari sejak perencanaan s.d pelaporan agar

terpenuhi pengelolaan kegiatan pengabdian masyarakat yang kredibel dan bertanggung

jawab. Standar pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat menjadi acuan civitas

akademik dalam pengelolaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakaT

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal

tentang penyelenggaraan kegiatan pkm sejak perencanaan, pelaksanaan, dan monev

evaluasi serta pelaporan kegiatan PKM

F. PENYATAAN ISI STANDAR

1. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat

Page 193: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

186

a. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat mulai dilakukan setelah ada

penandatangan kontrak kerja dengan pihak yang mendanai.

b. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat mandiri dilakukan setelah ada

persetujuan dari ketua BP2MPK dan ketua program studi.

2.Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus mengikuti agenda

kegiatan tahunan pengabdian kepada masyarakat yang sudah ditetapkan oleh

BP2MPK

G. STRATEGI

2. Peningkatan tata kelola kelembagaan BP2MPK

H. INDIKATOR

3. Terlaksana kegiatan pengabdian masyarakat > 90 % dari jumlah dosen tetap

4. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan rencana

agenda tahunan sebesar 90 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan renstra dan roadmap kegiatan pengabdian kepada masyarakat

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi.

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 194: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

187

STANDAR PENGELOLAAN

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT : PENGELOLAAN

UNIT

Kode/no SM-SAB-24.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam

eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa

mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Agar

kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan secara berkualitas maka proses kegiatan

pengabdian kepada masyarakat harus diatur dari sejak perencanaan s.d pelaporan agar

terpenuhi pengelolaan kegiatan pengabdian masyarakat yang kredibel dan bertanggung

jawab. Standar pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat menjadi acuan civitas

akademik dalam pengelolaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakaT

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Standar pengeloaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal

tentang.

F. PENYATAAN ISI STANDAR

1. BP2MPK berperan penyusunan kebijakan yang mengatur perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian, pemantauan, dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan Pengabdian kepada

masyarakat.

2. BP2MPK berperan mengembangkan peraturan panduan dan system penjaminan mutu

internal di bidang Pengabdian kepada masyarakat

Page 195: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

188

3. BP2MPK bertanggung jawab dalam pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan dosen atau dosen yang

berkolaborasi dengan mahasiswa.

4. BP2MPK Memfasilitasi peningkatan kemampuan Pengabdian kepada masyarakat

5. BP2MPK Memfasilitasi pelaksana dalam penulisan artikel ilmiah, dan perolehan

kekayaan intelektual terkait hasil kegiatan masyarakat

6. BP2MPK mendayagunakan sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat di

lembaga mitra yang bekerja sama dengan SAB.

7. BP2MPK memberikan penghargaan kepada pelaksana pengabdian kepada masyarakat

yang berprestasi.

8. BP2MPK harus melaporkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada

pihak pemberi dana dan pihak lain yang terkait.

9. BP2MPK laporan kinerja lembaga atau fungsi pengabdian kepada masyarakat paling

sedikit melalui PDPT, SIMLIBTABMAS, Badan akreditasi.

G. STRATEGI

1. Peningkatan tata kelola kelembagaan BP2MPK

H. INDIKATOR

1. Hasil kinerja BP2MPK bernilai rata-rata baik setiap tahunnya

2. Peringkat kinerja institusi di bidang pengabdian kepada masyarakat meningkat

setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan renstra dan roadmap kegiatan pengabdian kepada masyarakat

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi.

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 196: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

189

STANDAR PENGELOLAAN

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT : MONEV PKM

Kode/no SM-SAB-24.4

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam

eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa

mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Agar

kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan secara berkualitas maka proses kegiatan

pengabdian kepada masyarakat harus diatur dari sejak perencanaan s.d pelaporan agar

terpenuhi pengelolaan kegiatan pengabdian masyarakat yang kredibel dan bertanggung

jawab. Standar pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat menjadi acuan civitas

akademik dalam pengelolaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakaT

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Standar pengeloaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal

tentang.pengelolaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengikuti siklus

perencanaan, pengoorganisasian, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.

F. PENYATAAN ISI STANDAR

1. BP2MPK memfasilitasi kegiatan moitoring dan evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

2. Kinerja unit pengabdian kepada masyarakat dimonev melalui kegiatan audit mutu

internal.

3. Kegiatan monitoring dan evaluasi pengabdian masyarakat dosen.

Page 197: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

190

a. Dilakukan mulai satu bulan setelah kegiatan dilakukan.

b. Kewajiban peneliti melaporkan kemajuan secara lisan atau tertulis kepada ketua

program studi mengenai kemajuan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat.

4. Kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja unit pengelola pengabdian kepada

masyarakat:

a. koordinasi kepala BP2MPK dengan program studi

b. kegiatan audit mutu internal tahunan terhadap BP2MPK

5. Hasil monev kegiatan pengabdian kepada masyarakat dijadikan dasar pengambilan

keputusan kebijakan terkait dengan pengabdian kepada masyarakat.

G. STRATEGI

Peningkatan tata kelola kelembagaan BP2MPK

H. INDIKATOR

1. Tersusun laporan monev kegiatan pengabdian masyarakat yang komprehnesif setiap

tahunnya

2. Tersusun laporan kinerja pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang

komprehensif setiap tahunnya.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan renstra dan roadmap kegiatan pengabdian kepada masyarakat

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi.

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 198: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

191

STANDAR PENDANAAN DAN

PEMBIAYAAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT : ALOKASI

ANGGARAN

Kode/no SM-SAB-25.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STIKes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui

kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan

kesehatan masyarakat.. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat

besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang

senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.

Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa

sangat ditunjang oleh keberadaan sumber dana. Oleh karena itu diperlukan standar

pembiayaan pkm sejak dalam perencanaan sampai pelaporan sebagai wujud kredibilitas,

akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan kegiatan Pkm.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat merupakan

kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada

masyarakat.

F. PERNYATAAN STANDAR

Page 199: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

192

1. BP2MPK mengatur kebijakan tentang pembiayaan di bidang Pengabdian kepada

masyarakat, meliputi sumber biaya, jumlah, penggunaan dan model laporan.

a. Biaya Pengabdian kepada masyarakat wajib disiapkan antara Rp. 1.500.000 s.d.

Rp. 15.000.000/dosen/tahun

b. Penetapan biaya pengabdian kepada masyarakat disesuaikan secara proporsional

sesuai dengan standar isi kegiatan pengabdian kepada masyarakat

c. Dosen diberi kesempatan untuk mendapatkan dana Pengabdian kepada

masyarakat dari luar perguruan tinggi tetapi tidak bersifat mengikat baik

pemerintah maupun swasta dan tidak boleh menerima bantuan dari pihak sponsor

perusahaan rokok dan minuman keras di dalam dan luar negeri.

d. Dosen yang tidak menyampaikan laporan hasil pengabdian masyarakat pada

waktu yang telah ditentukan, akan menerima sanksi sebagai berikut:

1) Tidak diperkenankan mengajukan proposal pengabdian untuk periode

berikutnya.

2) Mengembalikan dana sepenuhnya pada sumber dana /institusi yang telah

diterima pada tahap pertama

e. Dosen hanya diperkenankan mengajukan satu usulan pengabdian (proposal)

dalam satu semester baik sebagai anggota maupun sebagai ketua.

f. Dosen diberi kesempatan untuk mendapatkan dana Pengabdian kepada

masyarakat dari luar perguruan tinggi baik dengan pemerintah maupun swasta di

dalam dan luar negeri.

2. Pendanaan Pengabdian kepada masyarakat digunakan untuk membiayai :

a. Perencanaan Pengabdian kepada masyarakat

b. Pelaksanaaan Pengabdian kepada masyarakat

c. Pengendalian Pengabdian kepada masyarakat

d. Pemantauan dan evaluasi Pengabdian kepada masyarakat

e. Pelaporan Pengabdian kepada masyarakat

f. Diseminasi hasil Pengabdian kepada masyarakat

G. STRATEGI

Peningkatan kerjasama pimpinan dengan peemrintah, swasta, dunia usaha dalam perolehan

dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat

H. INDIKATOR

1. Rata –rata Dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat > 5 juta/seluruh dosen SAB

I. DOKUMEN TERKAIT

Manual prosedur terkait pendanaan kegiatan pengabdian masyarakat

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 200: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

193

STANDAR PENDANAAN DAN

PEMBIAYAAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT :

PENGELOLAAN DANA

Kode/no SM-SAB-25.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STIKes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui

kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan

kesehatan masyarakat.. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat

besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang

senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.

Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa

sangat ditunjang oleh keberadaan sumber dana. Oleh karena itu diperlukan standar

pembiayaan pkm sejak dalam perencanaan sampai pelaporan sebagai wujud kredibilitas,

akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan kegiatan Pkm.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat

3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di

tingkat prodi

5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat

6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat merupakan

kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada

masyarakat.

F. PERNYATAAN STANDAR

Page 201: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

194

1. BP2MPK mekanisme pendanaan dan pembiayaan Pengabdian kepada masyarakat.

2. BP2MPK mengatur dana pengelolaan lembaga Pengabdian kepada masyarakat untuk

membiayai

a. Manajemen Pengabdian kepada masyarakat terdiri atas seleksi proposal,

pemantauan dan evaluasi, pelaporan Pengabdian kepada masyarakat, dan

diseminasi hasil Pengabdian kepada masyarakat.

b. Peningkatan kapasitas pelaksana engabdian kepada masyarakat dalam bentuk

pelatihan, workshop, dan lain-lain.

c. Insentif bagi publikasi hasil Pengabdian kepada masyarakat minimal Rp.

5.000.000/judul dan insentif kekayaan intelektual minimal Rp 10.000.000/judul,

atau sesuai dengan kemampuan STIKes Aisyiyah Bandung.

G. STRATEGI

Peningkatan kerjasama pimpinan dengan peemrintah, swasta, dunia usaha dalam perolehan

dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat

H. INDIKATOR

1. Kepuasan pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat rata-rata menyatakan puas > 80

% dari seluruh jumlah pelaksana.

2. Serapan dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat > 90 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Manual prosedur terkait pendanaan kegiatan pengabdian masyarakat

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 202: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

195

STANDAR AL ISLAM

KEMUHAMMADIYAHAN :

KAMPUS ISLAMI

Kode/no SM-SAB 26.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STIKes Aisyiyah Bandung memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang

kesehatan spiritual maka mengintegrasikan nilai nilai islam dalam implementasi catur

dharma perguruan tinggi. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi

utama penyelenggaraan SAB. AIK harus dijadikan kekuatan STIKes Aisyiyah bandung

karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi

seluruh civitas akademika. Keberhasilan AIK menjadi salah satu indicator pencapaian visi

yang harus dilaksanakan terus menerus dan tersistem.Agar pelaksanaan AIK berkualitas

dalam impelemnetasi caturdarma perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar Al islam

kemuhammadiyahan yang menjadi acuan dalam impelementasi AIK di STIkes Aisyiyah

Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. Dosen, tenaga kependikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada istilah yang dijelaskan dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Dasar perjuangan perguruan tinggi SAB harus mengacu pada : a. Al Quran dan Sunnah Rasulullah menjadi landasan berpikir, bersikap, dan

berperilaku.

b. Tauhid adalah basis nilai pengembangan institusi. c. Ideologi Muhammadiyah merupakan acuan sikap, kebijakan dan perilaku

organisasi

a. SAB adalah alat dakwah persyarikatan Muhammadiyah.

Page 203: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

196

d. SAB dikelola sesuai dengan Pedoman, Ketentuan dan Kaidah-kaidah yang

ditetapkan oleh PP Muhammadiyah, PP Aisyiyah dan Majlisdiktilitbang/ Majelis

dikti PPA

2. Pengembangan kampus islami

a. Kelembagaan dan Kebijakan

1) Memiliki Pedoman Pengembangan Kampus Islami

2) Memiliki Divisi Kerja yang mengelola pengembangan Kampus Islami.

3) Menerapkan kebijakan Berbusana Muslim/muslimah

4) Menerapkan kebijakan Kampus Tanpa Rokok

5) Membina IMM

6) Membina Tapak Suci

7) Membina Hizbul Wathan

8) Memiliki manajemen dan organisasi Masjid Kampus.

9) Memiliki manajemen dan organisasi Lazismu SAB.

b. Lingkungan Kampus

1) Lingkungan Fisik Kampus

a) Tersedia sarana dan prasarana untuk kegiatan ibadat.

b) Tersedia AIKA Centre

c) Tersedia fasilitas penyelenggaraan jenazah

d) Tersedia visualisasi kampanye amar ma’ruf nahi munkar

e) Tersedia soundsystem untuk dakwah kampus.

2) Lingkungan Sosial Kampus

a) Terbangun hubungan yang dialogis dan komunikasi efektif antara

seluruh stakeholders.

b) Kampus SAB adalah Kawasan Tanpa Rokok.

c) Kampus SAB anti-narkoba

3) Lingkungan Spiritual

a) Terbangun tradisi salam

b) Kampanye kampus untuk amalan nawafil keseharian bagi seluruh

stakeholders.

c) Praktek sholat berjamaah di Masjid Kampus.

d) Kampus SAB menerapkan busana muslim/muslimah.

G. STRATEGI

1. Pengembangan kampus islami

H. INDIKATOR

1. Terselenggara kegiatan pembinaan sdm dengan tingkat kehadiran rata-rata > 80 %

2. Kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas yang menunjang AIKA > 80 %

3. Kepuasan SDM terhadap fasilitas yeng mendukung pengembangan kampus islami

menyatakan puas > 80 % dari jumlah karyawan

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman Al Islam kemuhammadiyahan

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 204: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

197

STANDAR AL ISLAM

KEMUHAMMADIYAHAN :

KOMPETENSI AIKA DOSEN

Kode/no SM-SAB 26.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STIKes Aisyiyah Bandung memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang

kesehatan spiritual maka mengintegrasikan nilai nilai islam dalam implementasi catur dharma

perguruan tinggi. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi utama

penyelenggaraan SAB. AIK harus dijadikan kekuatan STIKes Aisyiyah bandung karena dapat

menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi seluruh civitas

akademika. Keberhasilan AIK menjadi salah satu indicator pencapaian visi yang harus

dilaksanakan terus menerus dan tersistem.Agar pelaksanaan AIK berkualitas dalam

impelemnetasi caturdarma perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar dosen yang

menunjang impelementasi AIK di STIkes Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. BP2MPK sebagai badan yang bertanggung jawab menjamin pelaksanaan AIKA

4. Dosen, tenaga kependikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Pimpinan Stikes Aisyiyah Bandung terdiri dari Pimpinan/Ketua, Wakil Pimpinan/Wakil

Ketua

Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi adalah pimpinan unsur pelaksanan

akademik pada tingkat program studi yang melaksanakan pendidikan akademik

dan/atau profesional dalam satu cabang ilmu.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Page 205: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

198

Aspek kompetensi Pimpinan

1. Standar AIK yang harus dipenuhi oleh Pimpinan Stikes Aisyiyah Bandung adalah:

a. Teladan bagi masyarakat Kampus dan masyarakat luas.

b. Mampu melaksanakan Syariat Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Nabi.

c. Senantiasa membaca/ mentadarruskan Al-Qur’an dengan tajwid yang benar.

d. Mampu memimpin jamaah dalam melakukan peribadatan sesuai Syariat Islam.

e. Senantiasa melaksanakan amal nawafil dalam kehidupan sehari-hari.

f. Hafal dan memahami sejumlah surat dalam Al-Qur’an.

- Pimpinan Sekolah Tinggi : 37 surat Al-Qur’an

- Pimpinan prodi : 31 Surat Al-Qur’an g. Memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah/’Aisyiyah.

h. Terlibat aktif dalam kepemimpinan persyarikatan Muhammadiyah dan/atau

Organisasi Otonom Muhammadiyah, minimal pada tingkat Daerah.

i. Terlibat aktif dalam kegiatan perkaderan di lingkungan Persyarikatan, Ortom

atau Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) minimal 1 kali dalam setahun.

2. Standar AIK untuk Ketua dan Sekretaris Program Studi adalah:

a. Teladan bagi masyarakat Kampus dan masyarakat luas.

b. Mampu melaksanakan Syariat Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Nabi.

c. Senantiasa membaca/ mentadarruskan Al-Qur’an dengan tajwid yang benar

d. Mampu melaksanakan peribadatan sesuai Syariat Islam.

e. Senantiasa melaksanakan amal nawafil dalam kehidupan sehari-hari.

f. Hafal dan memahami sejumlah surat dalam Al-Qur’an:

a) Ketua Program studi : 25 surat Al-Qur’an

b) Sekretaris Program Studi : 22 Surat Al-Qur’an

g. Memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah/’Aisyiyah.

h. Terlibat aktif dalam kepemimpinan persyarikatan Muhammadiyah dan/atau

Organisasi Otonom Muhammadiyah.

i. Terlibat aktif dalam kegiatan perkaderan di lingkungan Persyarikatan, Ortom

atau AUM minimal 1 kali dalam 2 (dua) tahun.

Aspek kompetensi dosen

3. Standar Kompetensi AIK untuk Dosen Tetap Umum adalah :

a. Teladan bagi masyarakat Kampus dan masyarakat luas.

b. Mampu melaksanakan Syariat Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Nabi.

c. Mampu membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar.

d. Mampu melaksanakan peribadatan sesuai Syariat Islam.

e. Senantiasa melaksanakan amal nawafil dalam kehidupan sehari-hari. f. Hafal dan memahami 15 surat dalam Al-Qur’an

g. Memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah/’Aisyiyah.

h. Terlibat aktif dalam kepemimpinan persyarikatan Muhammadiyah dan/atau

Organisasi Otonom Muhammadiyah.

i. Terlibat aktif dalam kegiatan perkaderan di lingkungan Persyarikatan, Ortom

atau AUM minimal 1 kali dalam 1 (satu) tahun.

j. Mampu menyusun rencana perkuliahan yang terintegrasi dengan AIK.

k. Memiliki buku pegangan perkuliahan yang terintegrasi dengan AIK.

4. Standar Kompetensi AIK untuk Dosen Tidak Tetap Umum adalah:

a. Teladan bagi masyarakat Kampus dan masyarakat luas.

b. Menghargai dan menghormati garis perjuangan Muhammadiyah.

Aspek kualifikasi Dosen AIK

Page 206: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

199

a. Kualifikasi Pendidikan Dosen AIK adalah minimal lulusan Program Magister

Bidang Disiplin Ilmu Agama Islam.

b. Standar Kompetensi Dosen AIK adalah :

1) Kompetensi Ideologis

a) Memahami, menghayati dan mengamalkan paham Islam Muhammadiyah.

b) Memahami ajaran Islam secara moderat dan berkemajuan.

c) Memahami dan melaksanakan Syariat Islam sesuai dengan tuntunan Tarjih

Muhammadiyah.

d) Memahami dan menghayati doktrin-doktrin ideologi Muhammadiyah.

e) Hafal dan memahami minimal 40 surat Al-Qur’an

f) Terlibat aktif sebagai kader di persyarikatan muhammadiyah, minimal di

tingkat Daerah.

g) Terlibat aktif dalam pelatihan perkaderan muhammadiyah, minimal 2 kali

dalam satu tahun.

h) Terlibat aktif dalam memimpin gerakan pengajian Muhammadiyah

i) Membina Ranting Muhammadiyah/’Aisyiyah

j) Aktif di masjid tempat domisili.

2) Kompetensi Profesional

a) Pendidikan dan Pengajaran

(1) Dosen menyampaikan materi perkuliahan dengan jelas, rinci dan

sistematis

(2) Dosen menyampaikan materi perkuliahan disertai contoh-contoh yang

menarik

(3) Dosen mempu menjelaskan keterkaitan antar topik/bidang disiplin

ilmu

(4) menanamkan nilai-nilai dan penghargaan akan peranan penting

matakuliah di dalam kehidupan

(5) Dosen menyampaikan materi yang aktual

(6) Dosen menggunakan hasil-hasil penelitian untuk memperbaiki

perkuliahan

(7) Dosen menganjurkan bahan bacaan yang relevan dengan perkuliahan

(8) Dosen menguasai materi perkuliahan yang diajarkan

(9) Dosen menggunakan metode pembelajaran yang relevan dengan

materi perkuliahan

(10) Dosen mampu menghubungkan matakuliah dengan pengalaman

mahasiswa

(11) Dosen memberikan hasil evaluasi (tugas, UTS, UAS) tepat waktu

(12) Dosen selalu hadir untuk mengajar (tingkat kehadiran dosen)

(13) Dosen datang dan selesai mengajar tepat waktu

b) Penelitian

(1) Melakukan penelitian 1 kali dalam 1 tahun

(2) Melakukan penelitian terkait dengan Persyarikatan Muhammadiyah,

Ortom atau AUM minimal 1 kali dalam 2 (dua) tahun.

c) Pengabdian kepada masyarakat

(1) Melakukan PKM 1 kali dalam 1 semester

(2) Melakukan PKM terkait dengan Persyarikatan Muhammadiyah,

Ortom atau AUM minimal 1 kali dalam 2 (dua) tahun.

3) Kompetensi Pedagogis

a) Dosen dalam memulai perkuliahan dimulai dengan membaca

“BASMALAH” dan diakhiri membaca “HAMDALAH”

b) Dosen melaksanakan tadarus di awal perkuliahan

Page 207: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

200

c) Dosen menyampaikan sistem perkuliahan (kontrak perkuliahan) dengan

jelas pada awal pertemuan

d) Dosen menjelaskan sistem pemberian nilai secara rinci di awal perkuliahan

e) Dosen mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh dalam menghadapi

perkuliahan

f) Dosen memberikan tugas-tugas perkuliahan yang memotivasi mahasiswa

untuk belajar secara efektif

g) Dosen menjaga keteraturan dan ketertiban selama perkuliahan

h) Dosen menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan di kelas

i) Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengemukakan

ide atau pendapat

j) Dosen menggunakan hand out (bahan bacaan) untuk mahasiswa

k) Dosen dapat menguasai kelas selama proses pembelajaran

l) Dosen menggunakan media dan teknologi pendidikan dalam

menyampaikan perkuliahan

m) Dosen memberikan feed back (umpan balik) terhadap tugas-tugas yang

diberikan

n) Dosen memberikan evaluasi sesuai dengan materi yang diajarkan

o) Dosen memberikan nilai (Tugas, UTS, UAS) secara objektif, transparan dan

adil

p) Dosen memberikan tugas perkuliahan yang sesuai dengan kemampuan

mahasiswa dan tujuan kurikulum

4) Kompetensi Personal

a) Dosen memberikan teladan dan menanamkan nilai-nilai moral, akhlak dan

keimanan terhadap Tuhan YME

b) Dosen menyampaikan perkuliahan dengan berwibawa

c) Dosen mampu menjaga integritas

d) Dosen memperlihatkan antusiasme dalam menyampAIKn matakuliah

e) Dosen bersikap ramah terhadap mahasiswa

f) Dosen menggunakan busana muslim/muslimah

g) Dosen memperlihatkan rasa percaya diri

h) Dosen memiliki rasa humor

i) Dosen terbuka dalam menerima kritik dan saran dari mahasiswa

j) Dosen tidak melakukan diskriminasi berdasarkan organisasi, paham, suku,

gender dan identitas lainnya

k) Dosen bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembelajaran dalam

perkuliahan

5) Kompetensi Sosial

a) Dosen peka dan peduli terhadap kebutuhan akademik mahasiswa

b) Dosen mengenal banyak mahasiswa secara personal

c) Dosen memiliki kemauan bekerja sama dengan mahasiswa

d) Dosen menghargai perbedaan pendapat

e) Dosen mampu menciptakan suasana yang memungkinkan mahasiswa bekerja

sama (sharing ideas)

f) Dosen memiliki hubungan baik dengan masyarakat

g) Dosen mampu mengendalikan emosi

G. STRATEGI

Pembinaan AIK dosen yang berkesinambungan

H. INDIKATOR

Page 208: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

201

1. Rata rata monev edom dosen AIK bernilai baik setiap tahunnya

2. Tingkat kompetensi AIK dosen berpredikat baik mencapai > 80 % dari jumlah

mahasiswa

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan kurikulum Al Islam kemuhammadiyahan dosen

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 209: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

202

STANDAR AL ISLAM

KEMUHAMMADIYAHAN :

KOMPETENSI AIKA TENAGA

KEPENDIDIKAN

Kode/no SM-SAB 26.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STIKes Aisyiyah Bandung memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang

kesehatan spiritual maka mengintegrasikan nilai nilai islam dalam implementasi catur dharma

perguruan tinggi sangat diperlukan. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan

misi utama penyelenggaraan SAB. AIK harus dijadikan kekuatan STIKes Aisyiyah bandung

karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi

seluruh civitas akademika. Keberhasilan AIK menjadi salah satu indicator pencapaian visi yang

harus dilaksanakan terus menerus dan tersistem.Agar pelaksanaan AIK berkualitas dalam

impelemnetasi caturdarma perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar kompetensi tendik

yang menunjang impelementasi standar AIK di STIkes Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. BP2MPK sebagai badan yang bertanggung jawab menjamin pelaksanaan AIKA

4. Dosen, tenaga kependikan

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek Standar kompetensi AIKA untuk Tenaga Kependidikan

1) Teladan bagi masyarakat Kampus dan masyarakat luas.

2) Mampu melaksanakan Syariat Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Nabi.

3) Mampu membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar.

4) Mampu melaksanakan ibadah wajib sesuai Syariat Islam.

Page 210: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

203

5) Hafal dan memahami 13 surat Al-Qur’an. Ditambah ayat-ayat pilihan: 1. Al-

Baqarah: 255-257. 2. Ali Imran: 101-104.

6) Memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah

7) Terlibat aktif sebagai jamaah Muhammadiyah

8) Mengikuti kegiatan perkaderan di lingkungan Persyarikatan, Ortom atau AUM

minimal 1 kali dalam 2 (dua) tahun.

G. STRATEGI

Pembinaan AIK tendik yang berkesinambungan

H. INDIKATOR

Tingkat kompetensi AIK tendik berpredikat baik mencapai > 80 % dari jumlah tendik

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan kurikulum Al Islam kemuhammadiyahan tendik

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 211: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

204

STANDAR AL ISLAM

KEMUHAMMADIYAHAN :

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

AIKA

Kode/no SM-SAB 26.4

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STIKes Aisyiyah Bandung memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang

kesehatan spiritual maka mengintegrasikan nilai nilai islam dalam implementasi catur dharma

perguruan tinggi sangat diperlukan. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan

misi utama penyelenggaraan SAB. AIK harus dijadikan kekuatan STIKes Aisyiyah bandung

karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi

seluruh civitas akademika. Keberhasilan AIK menjadi salah satu indicator pencapaian visi yang

harus dilaksanakan terus menerus dan tersistem.Agar pelaksanaan AIK berkualitas dalam

impelemnetasi caturdarma perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar pengelolaan AIK

pada proses pembelajaran yang menunjang impelementasi standar AIK di STIkes Aisyiyah

Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. BP2MPK sebagai badan yang bertanggung jawab menjamin pelaksanaan AIKA

5. Dosen dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

-

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek Pengelolaan Pembelajaran AIKA

1. Pengelolaan Pembelajaran AIKA harus mengacu pada standar kompetensi lulusan,

standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar dosen dan tenaga

kependidikan serta standar sarana dan pra sarana.

2. Pelaksanaan standar pengelolaan Pembelajaran AIKA dilakukan oleh staf pengkajian

dan Pengembangan AIKA bersama-sama dengan Ketua Program Studi.

Page 212: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

205

3. Model dan metode pembelajaran AIKA harus dilakukan dengan pendekatan yang

menarik, menyenangkan dan menantang.

4. Model dan metode pembelajaran untuk Program Diploma, Program Profesi dan Sarjana

dilakukan dengan model Problem Base Learning dan Experiential Learning.

Aspek Ujian Pendadaran AIKA

5. SAB harus melakukan Ujian Pendadaran AIKA sebagai bentuk tanggungjawab

terhadap kualitas lulusan.

6. Ujian Pendadaran AIKA bertujuan untuk memastikan capaian kompetensi AIKA calon

lulusan.

7. Ujian Pendadaran AIKA dilakukan bagi mahasiswa yang telah menyelesaiakan seluruh

mata kuliah AIKA.

8. Ujian Pendadaran merupakan syarat untuk bisa mengikuti Ujian Skripsi.

9. Pelaksanaan Ujian Pendadaran AIKA dilakukan oleh 2 (dua) Panitia, Panitia tingkat

Pusat dan Panitia teknis di tingkat PRODI

Aspek Integrasi Keilmuan

10. SAB harus memiliki Pedoman Integrasi Keilmuan.

11. SAB harus menyediakan fasilitas training tentang paradigma, metode dan teknis

integrasi keilmuan.

12. SAB memiliki peta jalan dan target integrasi keilmuan dari seluruh mata kuliah yang

dibelajarkan.

13. SAB memfasilitasi penerbitan naskah buku yang telah terintegrasi.

14. SAB melakukan publikasi terhadap hasil-hasil kajian dan buku yang terkait dengan

integrasi keilmuan.

G. STRATEGI

Lokakarya kurikulum yang mengintegrasikan keilmuan prodi dengan pengetahuan

islam.

I. INDIKATOR

Tingkat kelulusan kompetensi AIK mahasiswa berpredikat baik mencapai > 80 % dari

jumlah mahasiswa

J.DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan kurikulum Al Islam kemuhammadiyahan tendik

1. REFERENSI

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 213: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

206

STANDAR AL ISLAM

KEMUHAMMADIYAHAN :

KELEMBAGAAN AIKA

Kode/no SM-SAB 26.5

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam upaya mencapai visi Stikes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi yang

unggul dalam bidang kesehatan spiritual islami. STikes Aisyiyah bandung Sebagai bagian

dari perguruan tinggi muhammadiyah mempunyai kekhasan yang harus dibangun yaitu

pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi dengan penerapan Al Islam

kemuhammadiyahan. Al islam kemuhammadiyahan di SAB memandang Islam sebagai

petunjuk kepada jalan yang lurus, modal sosial, jalan menuju Tuhan, dan jalan kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi

utama penyelenggaraan SAB. AIK harus dijadikan kekuatan STIKes Aisyiyah bandung

karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi

seluruh civitas Agar pelaksanaan AIK berkualitas dalam impelemnetasi caturdarma

perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar pengelolaan Al islam kemuhammadiyahan

yang menjadi acuan dalam impelementasi di STIkes Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. BP2MPK sebagai penanggung jawab pengembangan keilmuan AIK

5. Dosen, tenaga kependikan dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada istilah yang dijelaskan dalam standar ini

F. PERNYATAAN ISI STANDAR.

1. Kelembagaan AIK

a. Ketentuan tentang pengelolaan Bidang AIKA harus diatur dalam Statuta

b. Pimpinan Tertinggi (Pimpinan/Ketua/Direktur) kampus PTM harus memiliki

Wakil Pimpinan/Wakil Ketua/Wakil Direktur yang membidangi dan

bertanggungjawab mengelola AIKA dan Pengembangan Kampus Islami.

Page 214: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

207

c. Untuk melaksanakan tugas-tugas operasional Bidang AIKA dan Pengembangan

Kampus Islam, setiap PTM harus memiliki Lembaga Pengkajian dan

Pengembangan AIKA (LPP-AIKA).

d. LPP-AIKA bersama-sama dengan ketua program studi bertanggung jawab dalam

pengelolaan pembelajaran AIKA di program studi.

e. LPP-AIKA bertanggung jawab :

f. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan AIKA minimal terdiri dari:

1) Direktur

2) Sekretaris

3) Kepala Divisi Pendidikan dan Pengajaran AIKA

4) Kepala Divisi Pengembangan Kampus Islami

5) Kepala Divisi Sinergi dengan Persyarikatan

6) Kepala Sekretariat

7) 2 (dua) orang tenaga staf.

g. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan AIKA harus memiliki job description

yang jelas

h. Koordinasi kegiatan AIKA di tingkat prodi dilakukan oleh Koordinator AIKA

tingkat prodi.

i. LPPKIA tingkat prodi bertanggung jawab :

1) Menyusun kurikulum dan rencana perkuliahan semester MK AIK

2) Menyusub bahan ajar AIK

3) Melakukan evaluasi kinerja dosen AIKA

4) Melakukan pembinaan dan peningkatan mutu dosen

2. Aspek pengelolaan Pembinaan AIKA SDM

a. Melaksanakan pengajian rutin untuk karyawan, minimal 2 kali dalam 1 bulan.

b. Melaksanakan pengajian rutin untuk Dosen, minimal 1 kali dalam sebulan.

c. Melaksanakan Pengajian rutin untuk Pimpinan, minimal 1 kali dalam 2 bulan

d. Melaksanakan Baitul Arqam untuk Karyawan minimal 1 kali dalam satu tahun.

e. Melaksnakan Baitul Arqam untuk Dosen minimal 1 kali dalam satu tahun.

f. Melaksanakan Baitul Arqam Dosen AIKA minimal 1 kali dalam 1 tahun.

g. Melaksanakan Baitul Arqam untuk pimpinan minimal 1 kali dalam 2 tahun

h. Membentuk Tim Instruktur untuk program perkaderan.

i. Memberi reward naik haji/umroh bagi SDM berprestasi.

j. Melakukan diskusi, seminar dan simposisum tentang pengembangan pemikiran

Islam dan Kemuhammadiyahan.

k. Melakukan kajian-kajian untuk pengembangan kelembagaan persyarikatan,

ortom dan AUM.

l. Membuka program-program sertifikasi untuk kajian Islam yang lebih

terprogram dan lebih sistematis.

m. Terlibat aktif sebagai kader di persyarikatan muhammadiyah, minimal di tingkat

Daerah.

n. Terlibat aktif dalam pelatihan perkaderan muhammadiyah, minimal 2 kali dalam

satu tahun.

o. Terlibat aktif dalam memimpin gerakan pengajian Muhammadiyah

p. Membina Ranting Muhammadiyah/Aisyiyah

q. Aktif di masjid tempat domisili.

3. Tata kelola lembaga AIKA

a. Pelaksanaan kegiatan Bidang AIKA harus tercantum dan didasarkan pada

Rencana Strategik PTM dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan

PTM.

Page 215: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

208

b. SAB harus memiliki kuota anggaran kerjasama dengan Persyarikatan, ortom dan

AUM.

c. Kerjasama dengan persyarikatan, ortom dan AUM dilakukan bersama sejak

proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi

d. SAB harus menyediakan anggaran untuk Bidang AIKA sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan masing-masing PTM.

e. Bidang AIKA harus menyusun standar pembiayaan untuk setiap kegiatan yang

dilaksanakan

f.

G. STRATEGI

2. Pengembangan tata kelola kelembagaan AIK

H. INDIKATOR

4. Kemampuan kompetensi AIK dosen bernilai baik > 80 %

5. Kelulusan AIK mahasiswa bernilai baik > 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman Al Islam kemuhammadiyahan

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STANDAR KEMAHASISWAAN DAN

ALUMNI :

PENERIMAAN MAHASISWA BARU

Kode/no SM-SAB -27.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

Page 216: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

209

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam rangka menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang professional dan islami maka

input mahasiswa menjadi bagian penentu kualitas lulusan. Mahasiswa adalah bagian dari

civitas akademik yang mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan

tinggi. mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi

tertentu. Mahasiswa sebagai masukan dari proses pendidikan tinggi perlu seleksi

penerimaan mahasiswa baru Sementara dalam proses pendidikan perlu pelayanan dalam

kegiatan akademik dan kegiatan non akademik. Kegiatan kemahasiswaan dikelompokkan

dalam empat bidang yaitu : bidang penalaran, bidang minat bakat dan kegemaran, bidang

organisasi serta bidang kesejahteraan dan bakti social. Untuk memperoleh hasil atau luaran

yang baik maka mulai dari masukan serta prosesnya juga harus baik. Keterlibatan

mahasiswa dalam pencapaian catur dharma perguruan tinggi yang berkuliatas diperlukan

standar pembinaan kemahasiswaan dan alumni yang ditetapkan di lingkungan STIKes

Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. Kepala Bagian kemahasiswaan sebagai bagian yang bertanggung jawab terhadap

kegiatan pemberdayaan kemahasiswaan

E. DEFINISI ISTILAH

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STIKes Aisyiyah Bandung.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

a. Aspek kebijakan penerimaan mahasiswa baru

1. Sistem penerimaan mahasiswa baru di Stikes Aisyiyah Bandung harus memperhatikan

prinsip ekuitas/keadilan yang tidak membedakan ras, suku, agama, social budaya

maupun golongan.

2. Program studi harus mempunyai persyaratan tertentu yang memastikan bahwa calon

mahasiswa memenuhi syarat-syarat spesifik yang ditentukan.

Page 217: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

210

3. SAB menyediakan program khusus penerimaan mahasiswa baru tanpa tes melalui

jalur prestasi akademik maupun non akademik dan kurang mampu.

4. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru harus terus-menerus direvisi secara

reguler agar sesuai dengan kepentingan stakeholders dan kebutuhan masyarakat.

5. Program studi harus menentukan jumlah kuota mahasiswa baru yang dapat diterima

disesuaikan dengan kapasitas yang ada.

b. Aspek penerimaan mahasiswa transfer

Penerimaan mahasiswa transfer pindahan/konversi dibolehkan dengan syarat-

syarat :

1. Berasal dari program studi yang terakreditasi minimal peringkat akreditasi sama

dengan program studi di SAB.

2. Relevan bidang keilmuannya dengan program studi yang dituju.

3. Jumlah sks yang akan ditempuh disesuaikan dengan hasil penyetaraan nilai angka

kredit program studi.

4. Minimal masa perkuliahan yang akan ditempuh 3 semester

c. Aspek tata cara penerimaan mahasiswa baru

1. Tata cara penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui tes.

2. Tes tulis terdiri tes potensi akademik dan Bahasa inggris atau soal

3. Tes wawancara dilakukan oleh bagian konseling kemahasiswaan

4. Penerimaan melalui jalur prestasi akademik

d. Aspek orientasi mahasiswa baru

1. Setiap mahasiswa baru jenjang diploma dan sarjana wajib mengikuti kegiatan Orientasi

mahasiswa baru berupa masa taaruf mahasiswa , baitul arqam, kuliah umum, dan

orientasi dasar dasar islam.

2. Masa taaruf mahasiswa diselenggarakan di tingkat STIKES

3. Setiap mahasiswa jenjang ners wajib mengikuti kuliah perdana dan orientasi yang

diselenggarakan oleh ketua program studi masing masing.

G. STRATEGI

Peningkatan strategi promosi SAB secara efektif , efisien dan berkelanjutan.

H. INDIKATOR

1. Jumlah pendaftar dibandingkan dengan daya tampung 5:1

2. Jumlah pendaftar ulang dengan lulus seleksi > 95 %

3. Jumlah mahasiswa transfer maksimal < 25 %

4. Kehadiran mahasiswa baru dalam kegiatan orientasi mahasiswa baru yang

diselenggarakan tingkat institusi maupun prodi 100 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman penerimaan mahasiswa baru dan pedoman layanan

kemahasiswaan.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 218: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

211

STANDAR KEMAHASISWAAN DAN

ALUMNI:

KONSELING MAHASISWA

Kode/no SM-SAB- 27.2

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam rangka menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yangb bermutu , berakhlak

mulia dan qurani maka input mahasiswa menjadi bagian penentu kualitas lulusan.

Mahasiswa adalah bagian dari civitas akademik yang mempunyai peranan penting dalam

penyelenggaraan pendidikan tinggi. mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan

belajar pada perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa sebagai masukan dari proses pendidikan

tinggi perlu seleksi penerimaan mahasiswa baru Sementara dalam proses pendidikan perlu

pelayanan dalam kegiatan akademik dan kegiatan non akademik. Kegiatan kemahasiswaan

dikelompokkan dalam empat bidang yaitu : bidang penalaran, bidang minat bakat dan

kegemaran, bidang organisasi serta bidang kesejahteraan dan bakti social. Untuk

memperoleh hasil atau luaran yang baik maka mulai dari masukan serta prosesnya juga

harus baik. Keterlibatan mahasiswa dalam pencapaian catur dharma perguruan tinggi yang

berkuliatas diperlukan standar pembinaan kemahasiswaan dan alumni yang ditetapkan di

lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. Kepala Bagian kemahasiswaan sebagai bagian yang bertanggung jawab terhadap

kegiatan pemberdayaan kemahasiswaan.

5. Dosen, tendik, dan mahasiswa

E. DEFINISI ISTILAH

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STIKes Aisyiyah Bandung.

.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek bimbingan konseling

1. STIkes menyelenggarakan lingkup layanan kemahasiswaan meliputi bimbingan dan

konseling secara efektif.

Page 219: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

212

2. SAB menyelenggarakan pembinaan akademik dan konseling melalui dosen

pembimbing akademik.

3. SAB menyusun buku panduan akademik dan konseling yang harus dipahami oleh

seluruh mahasiswa

4. Pembinaan akademik mahasiswa oleh dosen PA minimal 4 kali/semester.

5. Dalam kasus tertentu, dosen PA bias merujuk mahasiswa kepada konselor yang telah

bekerjasama dengan SAB.

6. Bagian kemahasiswaan menyelenggarakan program pembimbingan akademik dan

konseling untuk mahasiswa dengan rasio dosen pembimbing : mahasiswa = 1 : 20

G. STRATEGI

i. Pelatihan dosen terkait kompetensi sebagai bimbingan akademik dan konseling.

H. INDIKATOR

1. Rata-rata bimbingan akademik mahasiswa dengan dosen pembimbing akademik (PA)

mnimal 4 kali/semester.

2. Survey kepuasan layanan kemahasiswaan terhadap pembimbing akademik bernilai puas

> 80 % setiap tahunnya.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman penerimaan mahasiswa baru dan pedoman layanan

kemahasiswaan.

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Page 220: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

213

STANDAR KEMAHASISWAAN DAN

ALUMNI :

PENGEMBANGAN MINAT DAN

BAKAT

Kode/no SM-SAB -27.3

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam rangka menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yangb bermutu , berakhlak

mulia dan qurani maka input mahasiswa menjadi bagian penentu kualitas lulusan.

Mahasiswa adalah bagian dari civitas akademik yang mempunyai peranan penting dalam

penyelenggaraan pendidikan tinggi. mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan

belajar pada perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa sebagai masukan dari proses pendidikan

tinggi perlu seleksi penerimaan mahasiswa baru Sementara dalam proses pendidikan perlu

pelayanan dalam kegiatan akademik dan kegiatan non akademik. Kegiatan kemahasiswaan

dikelompokkan dalam empat bidang yaitu : bidang penalaran, bidang minat bakat dan

kegemaran, bidang organisasi serta bidang kesejahteraan dan bakti social. Untuk

memperoleh hasil atau luaran yang baik maka mulai dari masukan serta prosesnya juga

harus baik. Keterlibatan mahasiswa dalam pencapaian catur dharma perguruan tinggi yang

berkuliatas diperlukan standar pembinaan kemahasiswaan dan alumni yang ditetapkan di

lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. Kepala Bagian kemahasiswaan sebagai bagian yang bertanggung jawab terhadap

kegiatan pemberdayaan kemahasiswaan

E. DEFINISI ISTILAH

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STIKes Aisyiyah Bandung.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek pemberdayaan mahasiswa melalui lembaga kemahasiswaan

1. Penanggung jawab pemberdayaan lembaga kemahasiswaan adalah wakil ketua stikes

bagian akademik dan kemahasiswaan.

Page 221: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

214

2. SAB harus menyediakan buku pedoman pokok pemberdayaan lembaga

kemahasiswaan, pedoman pemberdayaan layanan kemahasiswaan, pedoman

penghargaan mahasiswa berprestasi, pedoman pecan ta aruf mahasiswa baru, dan

pedoman pengelolaan dana kemahasiswaan yang berlaku di SAB

3. Ruang lingkup pemberdayaan kemahasiswaan kemahasiswaan meliputi penguatan

kelembagaaan, peningkatan, mutu sumber daya, pemberdayaan intelektual,

pengembangan jaringan internasional dan kesejahteraan mahasiswa.

4. Ka. Bag kemahasiswaan harus membantu lembaga pemberdayaan kemahasiswaan

untuk menyusun visi, misi, tujuan, sasaran lembaga pemeberdayaan mahasiswa yang

disahkan oleh ketua SAB

5. Arah kebijakan pemberdayaan mahasiswa SAB terduru dari dari :

a. Penguatan lembaga kemahasiswaan

b. Pengembangan mutu sdm

c. Pengembangan intelektual mahasiswa

d. Pengembangana jaringan nasional dan internasional

e. Kemaslahatan mahasiswa

Aspek kelembagaan mahasiswa

6. Lembaga kemahasiswaan terdiri dari BEM, BPM, UKM, dan IMM

7. Lembaga kemahasiswaan harus memiliki logo, stempel, bendera, kop surat,

mempunyai hymen, mars.

8. Lembaga kemahasiswaan harus memiliki anggaran dasar dan anggaran ruamh tangga

yang mengacu pada pedoman umum organisasi kemahasiswaan yang berlaku dan

statute SAB.

9. Lembaga kemahasiswaan memiliki surat kepengurusan dari Ketua SAB.

10. Lembaga mahasiswa harus memiliki struktur organisasi, program kerja, dan tersedian

pedoman monev dan evaluasi kegiatan

11. Syarat-syarat pengurus lembaga kemahasiswaan di lingkungan SAB harus memenuhi

syarat –syarat umum sebagai berikut :

a. Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT

b. Jujur, terpercaya, cakap dan mampu memimpin serta mempunyai kemampuan

manajerial organisasi.

c. Tidak sedang mengalami sanksi akademik dana atau sanksi kemahasiswaan.

d. Prestasi akademik sekurang kurannya mempunyai IPK 3,00

e. Tidak menjabat sebagai pimpinan harian organisasi ekstra kemahasiswaan.

f. Pada saat pengusulan berlangsung, calon minimal berada pada semester II

maksimal semester VII.

g. Terdaftar aktif sebagai mahasiswa SAB dalam tahun berjalan.

h. Tidak sedang atau telah melakukan perbuatan yang dikenai sangsi menurut

peraturan yang berlaku di SAB.

i. Telah mengikuti pengkaderan yang diselenggarakan oleh SAB sesuai dengan AD

ART.

j. Tidak terlibat dengan organisasi maupun kegiatan yang terlarang.

k. Tidak terlibat dengan tindak criminal dan narkoba.

12. Tugas pokok fungsi organisasi kemahasiswaan

a. Merumuskan visi dan misi yang selaras dengan visi misi SAB

b. Membuat AD ART organisasi kemahasiswaan sesuai dengan visi misi SAB

c. Membuat program kerja jangka panjang dan jangka pendek

d. Membuat database profil anggota

e. Membuat data base keterlibatan unit dalam kegiatan akademik/social

budaya/agama/teknologi/seni dan olahraga

f. Membuat rekaman bukti prestasi pada tingkat nasional maupun internasional

g. Membuat struktur organisasi yang jelas tugas dan kewenangannanya.

Page 222: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

215

h. Membuat sistem pengelolaan yang akuntabel dan transparan.

i. Menyusun dokumen yang menjelaskan akuntabilitas dan tranparansi

pengelolaan organisasi.

j. Mesosialisasikan setiap hasil kegiatan melalui wwebsite atau media social resmi.

k. Melakukan evaluasi setiap kegiatan selesai dilaksanakan.

l. Membuat evaluasi regular setiap semester.

m. Membuat sistem reward dan punishment

n. Melakukan survy kepuasan (mahasiswa , pengguna, stakeholder)

o. Membuat prosedur sistem pemberdayaan/pendamping terhadap anggota.

p. Membuat jejaring kerjasama pada tingkat nasional maupun internasional.

q. Menyusun prosedur rekruitmen anggota yang jelas

r. Menyusun kaderisasi

s. Menyusun sistem resensi anggota

t. Menyusun sistem pengembangan SDM

u. Menyusun laporan pertanggungjawaban

13. Program kerja disusun untuk meningkatkan kemampuan akademik dan soft skill dan

sesuai dengan kaidah kemuhammadiyahan.

14. Pendamping kemahasiswaan adalah pimpinan, dosen dan tenaga kependididkan atau

pihak lain yang ditugaskan dalam bidang pemberdayaan mahasiswa.

Aspek wadah komunikasi

15. Terdapat wadah komunikasi dan dialog seluruh lembaga kemahasiswaan dengan

pimpinan SAB , baik tingkat stikes maupun prodi.

16. Terdapat aturan tata tertib mahasiswa (dalam setiap kegiatan akademik dan

kemahasiswaan)yang tercantum dalam buku pedoman tata tertib mahasiswa.

17. Terdapat etika kejujuran intelektual

18. Pembinaan kepada mahasiswa dilakukan oleh pihak pimpinan stikes maupun prodi.

19. Sosialisasi tata tertib diberikan pada awal penerimaan mahasiswa baru.

20. Satgas yang mendukung tata tertib dan satgas lingkungan tanpa rokok.

21. Terdapat pembinaan AIK oleh pimpinan dan civitas akademik

Aspek layanan kemahasiswaan

22. STIkes menyelenggarakan lingkup layanan kemahasiswaan meliputi bimbingan dan

konseling, minat bakat, pembinaan soft skill, beasiswa, kesehatan dan asrama secara

efektif.

a. Pembinaan minat bakat meliputi aspek akademik dan non akademik

b. Pembinaan sofskill mencakup aspek Aik, kewirausahaan, kepemimpinan, ESQ,

entertain dan kegiatan lain yang setara.

c. Pembinaan perilaku kecendekiakawan mencakup kepedulian terhadap

kemiskiann, lingkungan hidup, kemaslahatan ummat, dan masalah ekonomi

social politik budaya

23. Hasil pembinaan minat bakat dan soft skill dapat meningkatkan kompetensi lulusan

24. Beasiswa

a. Beasiswa penghargaan prestasi yang diberikan kepada mahasiswa yang

mencapai prestasi di bidang akademik maupun non akademik.

b. Beasiswa yang diberikan dari penynadang internasional, nasional, local maupun

individu

c. Ada program beasiswa yang berlaku secara rutin

d. Program beasiswa memiliki dampak pada prestasi belajar mahasiswa lebih

kreatif, inovatif, dan memacu mahasiswa untuk meraih prestasi dalam bidang

sesuai dengan potensi bakat dan minatnya.

25. Kesehatan

a. Ada program pelayanan kesehatan yang berfungsi efektif.

Page 223: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

216

b. Bentuk pelayanan kesehatan berupa klem asuransi biaya kesehatan

c. Terdapat rumah sakit rujukan bagi mahasiswa

d. Terdapat program penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan secara rutin

tiap semester.

26. Adanya asrama mahasiswa yang dilengkapi sarana kamar, masjid, ruang tamu, ruang

belajar, olah raga, dapur , kegiatan ilmish dan keagamaan, perpustakaan dengan

bimbingan pengasuh yang berpengalaman.

27. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

terselenggaran secara sistematis.

28. STIKes Aisyiyah Bandung menyelenggarakan pemberdayaan mahasiswa melalui

pembentukan lembaga mahasiswa/organisasi mahasiswa dengan visi, misi, tujuan ,

sasaran dan strategi pencapaian yang jelas dan sistematis

29. Stikes Aisyiyah bandung berupaya melakukan bimbingan karir dan infromasi kerja

bagi mahasiswa dan lulusan

30. Stikes Aisyiyah bandung berupaya meningkatkan prestasi akademik dan non

akademik mahasiswa secara terprogram dan berkesinambungan

G. STRATEGI

1. Penerapan sistem kredit kegiatan Mahasiswa yang sistematis

H. INDIKATOR

1. Jumlah penerima beasiswa dari warga Persyarikatan Muhammadiyah Aisyiyah

maksimal 5 % jumlah mahasiswa

2. Survey kepuasan layanan kemahasiswaan menilai puas >80 % dari jumlah angkatan

3. Penilaian SKKM mahasiswa berpredikat baik > 80 %

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman pengembangan minat bakat dan pedoman layanan

kemahasiswaan

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-28.1

Page 224: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

217

STANDAR TATA PAMONG

STRUKTUR ORGANISASI Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati

bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran

dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Organisasi penyelenggara dalam perguruan

tinggi menurut UU No 12 tahun 2012 merupakan unit kerja Perguruan Tinggi yang secara

bersama melaksanakan kegiatan Tridharma dan fungsi manajemen sumber daya.

Organisasi penyelenggaran meliputi paling sedikit terdiri atas unsurpenyusun kebijakan,

pelaksana akademik, pengawas dan penjaminan mutu, penunjang akademik atau sumber

belajar; dan pelaksana administrasi atau tata usaha. Organisasi penyelenggaraan perguruan

tinggi diatur dalam statuta perguruan tinggi.

Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada

dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika

tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur

pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong

(input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin

terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan,

dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas.

Stikes Aisyiyah Bandung melakukan pengelolaan dengan membangun prinsip

kredibel,transparan, akuntabilitas, bertanggung jawab dan adil. Pengelolaan meliputi

bidang akademik dan non akademik. Pengelolaan bidang akademik meliputi meliputi

penetapan norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan Tridharma. Pengelolaan

bidang nonakademik meliputi penetapan norma dan kebijakan operasional serta

pelaksanaan bidang organisasi, keuangan, kemahasiswaan, ketenagaan, sarana dan

prasarana. Dalam rangka menjamin pengelolaan perguruan tinggi yang bermutu dan

berkualitas maka diperlukan penetapan standar tata pamong penyelenggaraan pendiddikan

tinggi di lingkungan STIkes Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Wakil ketua II sebagai pimpinan pengelolaan bidang non akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

Page 225: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

218

5. Kepala bagian/Unit sebagai pimpinan unit/bagian penyelenggaraan STikes Aisyiyah

Bandung

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada istilah khusus dalam standar pengelolaan tata pamong

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Pengelolaan penyelenggaraan pendidikan tinggi harus mengacu pada Statuta STIKes

Aisyiyah Bandung, Peraturan Pimpinan Pusat Muhamadiyah, Majelis Diklitbang Dikti

PP Muhammadiyah Aisyiyah, ketentuan perundangan yang berlaku.

2. Struktur organisasi di SAB ditetapkan dengan sk Ketua STIKes dengan pola garis

instruksi dan garis koordinasi.

3. Struktur organisasi di SAB minimal terdri dari

v. BPH sebagai perwakilan PPA

w. Senat sebagai badan normatif dan perwakilan tertinggi civitas akademik.

x. Pimpinan STIKes sebagai penanggung jawab utama terselenggaranya kegiatan

STIKes yang dibantu oleh wakil pimpinan yang jumlahnya sesuai bidang,

kebutuhan dan kondisi Sekolah tinggi.

y. Program studi/program pendidikan profesi dipimpin oleh ketua program

studi/program pendidikan profesi, dan jika dibutuhkan seorang sekretaris program

studi.

z. Untuk urusan adminitrasi pimpinan STIKes dibantu oleh beberapa kepala yang

membawahi beberapa kepala bagian.

aa. Pimpinan STIKes mengangkat kepala unit pelaksana teknis yang diperlukan.

bb. Pimpinan STIKes mengangkat ketua badan untuk melaksanakan tugas-tugas

khusus yang terkait dengan catur dharma perguruan tinggi di SAB.

cc. Pimpinan SAB memiliki analisa jabatan yang lengkap.

4. Standar Manajemen lembaga

a. Kepemimpinan tingkat STIKes dan Program Studi harus merumuskan visi, misi,

program, tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan yang bersifat operasional dan

terukur, dengan mempertimbangkan baik lingkungan luar maupun dalam.

b. Kepemimpinan tingkat STIKes dan Program Studi seharusnya lebih bersifat

chairpersonship (ketua), dengan menginspirasi, mendukung dan menghargai

kontribusi sivitas akademika dan stakeholders lainnya serta menumbuhkan

kesalingpercayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan penuh tanggung jawab.

c. Komitmen pimpinan harus ada dalam upaya pencapaian visi, misi, program,

tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan.

d. Komitmen sivitas akademika terhadap peningkatan mutu harus ditunjukkan

dengan implementasinya melalui pengukuran, pemantauan, analisis, dan

peningkatan kinerja secara terus-menerus.

e. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkatan mutu proses pembelajaran

seharusnya diberi saluran yang luas

f. Proses-proses pokok manajemen harus terdefinisikan dengan jelas dan tersedia

indikator untuk menilai kinerjanya

g. Setiap proses pokok harus jelas penanggung jawab dan pelaksanaanya.

h. Proses-proses pokok harus didukung dengan ketersediaan sumber daya yang

memadai.

i. Keterkaitan antara proses-proses pokok dengan misi program studi dan lembaga

seharusnya teridentifikasi dan terumuskan dengan baik.

j. Upaya penyederhanaan (simlpifikasi) tata kerja harus dilakukan untuk menjamin

upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

Page 226: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

219

k. Pada tahap pelaksanaan proses manajemen seharusnya menerapkan manajemen

partisipatif dengan memanfaatkan:

1) kepemimpinan demokratik

2) komunikasi dua arah

3) pengelolaan konflik

4) partisipasi bawahan

5) motivasi intrinsic

6) perbedaan persepsi

l. Sekolah Tinggi dan Program studi harus melaksanakan audit akademik secara

periodik.

5. STikes Aisyiyah Bandung harus memiliki pedoman yang mengatur tentang :

a. Struktur organisasi di tingkat STikes dan tingkat program studi

b. Analisa Jabatan dan pembagian tugas sesuai struktur organisasi

c. Peraturan akademik

d. Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik, tenaga

kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana;

e. Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan pendidikan

dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat

f. Biaya operasional satuan pendidikan.

g. Pedoman Pelayanan adminitrasi akademik

h. Pedoman pelayanan adminitrasi keuangan

i. Pedoman pelayananan adminitrasi umum

j. Pedoman pelayanan administrasi kehumasan

k. Pedoman penilaian kinerja

6. Pengelolaan baik tingkat STikes maupun tingkat program studi dilaksanakan atas

dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja

jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun yang

meliputi:

a. kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan,

ujian, kegiatanekstrakurikuler, dan hari libur;

b. jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk tahun ajaran

berikutnya;

c. mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal, semester

genap, dan semester pendek bila ada;

d. penugasan pendidik pada mata kuliah dan kegiatan lainnya;

e. buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-masing mata kuliah;

f. jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran

g. pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai;

h. program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi

sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program;

i. penjadwalan rapat pimpinan, rapat Dosen, rapat tenaga kependidikan dan rapat

Senat Akademik;

j. rencana anggaran pendapatan dan belanja program studi maupun tingkat STIKEs

untuk masa kerja satu tahun;

k. jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja program studi untuk satu

tahun terakhir.

7. Pengelolaan STIKes, program studi harus dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif,

dan akuntabel.

8. Pelaksanaan pengelolaan lembaga program studi yang tidak sesuai dengan rencana

kerja tahunan harus mendapat persetujuan dari pimpinan satu jenjang di atasnya.

Page 227: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

220

9. Pelaksanaan pengelolaan pendidikan harus dipertanggungjawabkan oleh ketua

program studi kepada wakil ketua, ketua stikes secara berjenjang.

10. Pimpinan Stikes harus melakukan pengawasan secara berjenjang terhadap

pelaksanaan tridharma , meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan

tindak lanjut hasil pengawasan.

11. Pengawasan melekat harus dilakukan oleh setiap pimpinan unit organisasi berdasarkan

kebijakan program, prosedur dan standar lain yang telah disepakati, dan temuan

tersebut dijadikan dasar untuk pengambilan tindakan koreksi.

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIKes menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya

secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar

pada setiap tahapan PPEPP

2. Pimpinan STIKes menyelenggarakan pelatihan, penyegaran untuk menjaga

kesetiakawanan, kerjasama dan toleransi diantara para pimpinan STIkes, program

studi dan unit.

H. INDIKATOR

1. Tersusun dokumen struktur organisasi tata kerja yang baik di SAB.

2. Tersusun dokumen analisa jabatan dan uraian tugas di lingkungan SAB.

I. DOKUMEN TERKAIT

1. Statuta STikes Aisyiyah Bandung

2. Renstra 2017 – 2021

3. Renop tahunan STikes dan program studi

4. Struktur organisasi dan Analisa jabatan

5. Peraturan akademik

6. Pedoman pelayanan akademik (sop, intruksi kerja, dan formulir)

7. Pedoman pelayanan adminitrasi keuangan ((sop, intruksi kerja, dan formulir)

8. Pedoman pelayanan kehumasan ((sop, intruksi kerja, dan formulir)

9. Pedoman pelayanan adminitrasi umum(sop, intruksi kerja, dan formulir)

10. Pedoman penilaian kinerja ((sop, intruksi kerja, dan formulir)

11. Formulir mutu istrumen kepuasan

J. REFERENSI

1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-28.2

Page 228: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

221

STANDAR PENGANGKATAN

JABATAN STRUKTURAL Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

STIKes ‘Aisyiyah Bandung harus menjamin penyelenggaraan pendidikan tinggi

yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil. Tata kelola yang

kredibile dapat diwujudkan melalui kredibilitas pemegang pejabat structural yang

bertanggung jawab dalam pengelolaan perguruan tinggi. Oleh karena itu perlua ada aspek

sub standar pergantian jabatan structural yang harus dipenuhi dalam pengelolaan SAB.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes.

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Wakil ketua II sebagai pimpinan pengelolaan bidang non akademik

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

5. Kepala bagian/Unit sebagai pimpinan unit/bagian penyelenggaraan STikes Aisyiyah

Bandung

E. DEFINISI ISTILAH

Tidak ada istilah khusus dalam standar pengelolaan tata pamong

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Penetapan pejabat structural harus mengikuti pedoman pemilihan pejabat structural dan

pedoman analisa jabatan yang berlaku di SAB.

2. Pemilihan pejabat structural setara dengan kepala badan, kaprodi sampai dengan

pimpinan STIKes harus mendapatkan pertimbangan senat.

3. Seluruh pimpinan baru yang menjabat di salah satu jabatan structural di SAB wajib

dilantik dalam sebuah acara penyerahan surat keputusan.

4. Seluruh pimpinan yang telah berakhir masa jabatan di salah satu jabatan structural di

SAB wajib diberikan ucapan terima kasih dalam sebuah acara penyerahan surat

keputusan.

5. Penyerahan surat keputusan pengangkatan/pemberhentian wakil pimpinan dan

pelantikan wakil pimpinan dilakukan oleh majelis dikti PP Aisyiyah.

6. Pejabat structural yang tidak lagi menjabat structural di salah satu unit masih

mendapatkan tunjangan jabatan selama tiga bulan berturut turat.

Page 229: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

222

7. Setiap pergantian jabatan structural harus ada laporan serah terima jabatan dari

pemegang jabatan lama terhadap pemegang jabatan baru.

G. STRATEGI

1. Pimpinan STIKes harus melakukan pengelolaan SDM yang menunjang terhadap

peningkatan kompetensi manajerial sebagai upaya bagian dari peningkatan karir.

H. INDIKATOR

2. Tersusun dokumen pemilihan pejabat structural secara lengkap meliputi tahap seleksi,

tahap penetapan, dan tahap pemberhentian yang adil, bertanggung jawab dan

transparan.

I. DOKUMEN TERKAIT

1. Statuta STikes Aisyiyah Bandung

2. Rencana Pengembangan dosen dan tenaga kependidikan SAB

3. Pedoman pemilihan pejabat structural

J. REFERENSI

1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kode/no SM-SAB-28.3

Page 230: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

223

STANDAR LAPORAN KINERJA

UNIT Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam mencapai visi STIKes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi

kesehatan yang islami dan unggul perlu dibangun mitra kerjasama yang mendukung.

Kerjasama yang dilaksanakan harus mendukung upaya perguruan tinggi dalam

melaksanakan catur dharma perguruan tinggi. Agar pelaksanaan kerjasama tetap

menunjang visi misi dan tetap berada pada koridor cita-cita perguruan tinggi perlu

dibangun standar kerjasama. Standar kerjasama ini digunakan untuk menjamin

keterlaksanaan kerjasama STIKes Aisyiyah Bandung dengan pihak pemerintah, swasta,

perguruan tinggi lain serta dunia usaha.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. Kepala bagian / unit sebagai penanggung jawab pengembangan tata pamong .

5. Dosen , tendik, mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan kerjasama

E. DEFINISI ISTILAH

Laporan kinerja unit :

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

3. Setiap badan/unit/bagian yang bertanggung jawab terhadap penunjang tridharma

perguruan tinggi harus membuat laporan kinerja unit.

4. Laporan kinerja unit disusun oleh kepala badan/ unit yang dilaporkan secara berjenjang

pada tingkat program studi dan kemudian pada lembaga/stikes

5. Laporan kinerja unit /bagian/ badan paling tidak memuat

a. Program

b. Tujuan

c. Hasil kegiatan

Page 231: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

224

d. Realisasi anggaran

e. Sumber dana

f. Rencana tindak lanjut

G. STRATEGI

1. Rapat koordinasi antar bagian / unit dengan tingkat prodi dan lembaga/institusi

2. Pengembangan sistem informasi manajemen yang menunjang pengambilan keputusan

H. INDIKATOR

Tersusun laporan kinerja unit yang lengkap setiap tahun nya.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman kerjasama dan pedoman monitoring evaluasi

kerjasama

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 232: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

225

STANDAR RENCANA KERJA

TAHUNAN

Kode/no SM-SAB-28.4

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam mencapai misi STIKes Aisyiyah Bandung mewujudkan tata kelola

perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis nilai islam perlu dibangun

perencanaan yang baik. Rencana kerja tahunan merupakan rencana kerja yang akan

dilaksanakan setiap badan/unit/ bagian dalam menjabarkan rencana operasional tahuanna

program studi maupun unit yang berlaku di SAB.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik dan kemahasiswaan

3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

5. Kepala bagian / unit sebagai penanggung jawab pengembangan tata pamong .

E. DEFINISI ISTILAH

Rencana kerja tahunan adalah serangkaain perencanaan program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan badan/unit/ bagian dalam satu tahun

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Rencana kerja dan anggaran tahunan merupakan rancangan kegitan program yang

akan dilaksanakan oleh badan/unit dalam satu tahun akademik.

2. Rencana kerja dan anggaran tahunan harus mengacu pada rencana strategic dan

rencana operasional program studi maupun institusi.

3. Perencanaan program kerja setiap unit harus mempertimbangkan misi stikes, program

studi dan mengacu pada rencana induk pengembangan STIKES Aisyiyah Bandung.

4. Perencanaan harus mencakup aspek teknis dan aspiratif yang didasarkan pada evaluasi

diri.

Page 233: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

226

5. Perencanaan seharusnya dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca dan

dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait

6. Rencana kerja dan anggaran tahunan paling tidak memuat :

a. Sasaran program

b. Tujuan program

c. Nama kegiatan

d. Rencana Anggaran

e. Sumber dana

f. Penanggung jawab

7. Rencana kerja dan anggaran tahunan unit harus disahkan dan dilaporkan secara

berjenjang pada tingkat prodi mauupun tingkat stikes.

G. STRATEGI

1. Koordinasi yang baik antar bagian, prodi di internal STIKes

2. Pengembangan kemampuan manajerial setiap penanggung jawab unit/bagian

H. INDIKATOR

Tersusun dokumen rencana kerja anggaran setiap unit /bagian yang lengkap

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman penyusunan rencana kinerja unit

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 234: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

227

STANDAR LAPORAN EVALUASI

DIRI

Kode/no SM-SAB-28.5

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam mencapai visi STIKes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi kesehatan yang

unggul dalam bidang kesehatan spiritual di tingkat nasional tahun 2022 diperlukan laporan

kinerja perguruan tinggi. Penyusunan laporan kinerja perguruan tinggi yang baik akan

memudahkan insitusi maupun program studi untuk membuat laporan evaluasi diri yang

baik. Laporan evaluasi diri tahunan sangat penting sebagai dasar acuan dalam evaluasi

program yang telah direncanakan dan menjadi dasar dalam penyusunan rencana tindak

lanjut. Oleh karena itu perlu disusun standar laporan evaluasi diri yang menjadi landasan

para pimpinan program studi maupun stikes.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik dan kemahasiswaan

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

E. DEFINISI ISTILAH

Laporan evaluasi diri adalah

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Evaluasi diri tingkat STIKes dan program studi harus dilakukan secara periodic

berdasarkan data yang akurat

2. Informasi dalam laporan evaluasi diri harus memuat Pengendalian Mutu STIKes

maupun program studi yang seharusnya meliputi semua butir mutu sebagai berikut:

visi, misi; kurikulum; sumber daya manusia; mahasiswa; proses pembelajaran;

prasarana dan sarananya, suasana akademik; keuangan, penelitian, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat, tata pamong (governance), manajemen lembaga, sistem

informasi dan kerjasama.

3. Evaluasi kinerja unit bertujuan untuk membangun pecitraan lembaga/insitusi meliputi:

a. citra SAB di masyarakat

Page 235: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

228

b. Pengembangan kelembagaan (akreditasi, izin operasional)

c. Posisi SAB di antara PTM

d. Posisi SAB di tingkat nasional

e. Posisi SAB di tingkat internasional

4. Setiap unit harus memberikan informasi yang akurat seluruh program studi dan tingkat

institusi.

5. Laporan evaluasi diri disusun paling lambat 3 bulan setelah satu tahun akademik

berakhir.

6. Laporan evaluasi diri dilaporkan secara berjenjang dari mulai tingkat prodi s.d tingkat

stikes lalu dilaporkan ke badan Pembina harian.

G. STRATEGI

1. Membangun sistem informasi yang memudahkan pengumpulan data informasi kegiatan

akademik dan non akademik setiap program studi maupun institusi

H. INDIKATOR

Tersusun laporan evaluasi diri di tingkat prodi secara lengkap

Tersusun laporan evaluasi diri di tingkat insitusi secara lengkap

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman kerjasama dan pedoman monitoring evaluasi

kerjasama

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 236: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

229

STANDAR TATA PAMONG

RAPAT

Kode/no SM-SAB-28.6

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Penyelenggaraan tata pamong secara kredibel, akuntabel, bertanggung jawab, adil dan

transparan merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh STIKes ‘Aisyiyah Bandung.

Mekanisme rapat perlu diatur dan dinyatakan dalam standar mutu agar menjadi acuan oleh

civitas akademik dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran SAB. Rapat yang baik akan

menunjang terhadap pencapaian pilar akuntabel, bertanggung jawab dan transparan di

lingkungan SAB.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik dan kemahasiswaan

3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang administrasi dan keuangan

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

5. Kepala bagan/bagian/ unit sebagai penanggung jawab pelaksanaan penunjang tri

dharma

6. Dosen dan tenaga kependidikan sebagai pelaksana dalam pencapaian standar.

E. DEFINISI ISTILAH

1. Rapat Senat adalah rapat yang diselenggarakan oleh senat akademik STIKes aisyiyah

Bandung yang dipimpin oleh ketua senat akademik SAB.

2. Rapat Pimpinan adalah rapat yang diselenggarakan oleh pimpinan STIKes dapat berupa

:

a. rapat terbatas antara Ketua STIkes dan Wakil ketua

b. rapat pimpinan SAB dengan BPH

c. rapat pimpinan SAB dengan kepala program studi

d. rapat pimpinan SAB dengan kepala bagian atau kepala badan

3. Rapat akademik adalah rapat yang diselenggarakan oleh ketua program studi dan

dihadiri oleh dosen dan tendik dalam rangka koordinasi operasional akademik.

Page 237: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

230

4. Rapat bagian adalah rapat yang dislenggarakan oleh masing masing bagian,

dipimpin oleh pemegang program dalam rangka koordinasi internal masing masing

bagian terhadap operasional program.

5. Rapat khusus dilaksanakan oleh pimpinan di setiap jenjang dalam rangka

penanganan hal hal yang bersifat penting, rahasia atau darurat.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

Aspek Rapat Senat

1. Rapat senat dilakukan dalam rangka membahas kegiatan yang berkaitan dengan

kebijakan dan hal-hal strategis lainnya di lingkungan SAB.

2. Rapat senat terbuka hanya dilakukan dalam rangka wisuda, pemilihan pimpinan,

kaprodi dan pengukuhan guru besar.

3. Rapat senat minimal dilakukan satu kali dalam satu semester.

4. Rapat senat dapat dilaksanakan jika anggota senat yang hadir mencapai quorum

(lebih dari separuh anggota jumlah anggota senat).

5. Keputusan rapat senat adalah keputusan tertinggi dan tidak dapat diubah atau

dibatalkan oleh pimpinan SAB

Aspek rapat pimpinan

6. Rapat pimpinan dilakukan untuk membahas kebijakan dan hal lain yang bersifat

operasional.

7. Rapat pimpinan dilakukan sesuai kebutuhan

8. Keputusan Rapat pimpinan wajib ditaati oleh seluruh pihak yang terkait.

Aspek rapat akademik

9. Rapat akademik dilaksanakan minimal 2 kali dalam satu semester.

10. Keputusan rapat akademik wajib ditaati oleh semua pihak terkait

Aspek rapat khusus

11. Rapat khusus di jenjang pimpinan tertentu harus mendapat izin dan dihadiri oleh

pimpinan minimal satu tingkat di atasnya kecuali .

12. Hasil keputusan rapat khusus harus ditaati oleh semua pihak

Tata tertib rapat

13. Setiap rapat harus dimulai dengan doa pembuka pembacaan ayat suci al quran dan

tausyiah 3-5 menit.

14. Setiap rapat dipimpin oleh pimpinan rapat.

15. Setiap rapat harus mempunyai notulis

16. Setiap rapat tidak mengaktifkan phone seluler

17. Kegiatan konsumsi rapat hanya dilakukan sebelum sidang

18. Setiap mekanisme rapat harus terdokumentasi dengan baik terdiri dari surat

undangan, daftar hadir,notulensi/risalah rapat, foto kegiatan.

19. Setiap hasil rapat harus disosialisasikan secara baik ke seluruh unit/pihak terkait

paling lambat 3 hari setelah hari pelaksanaan rapat.

G. STRATEGI

Membangun sistem komunikasi informasi yang efektif di kalangan civitas akademik.

Monitoring dan evaluasi hasil rapat secara berkelanjutan

H. INDIKATOR

1. Tersusun dokumentasi rapat yang lengkap di setiap dan hasilnya ditindaklanjuti

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman rapat

Page 238: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

231

J. REFERENSI

1. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

2. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 239: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

232

STANDAR PENILAIAN KINERJA

UNIT

Kode/no SM-SAB-28.7

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Perwujudan tata kelola yang kredibel, akuntabel, bertanggung jawab dan adil merupakan

suatu keniscayaan yang harus dicapai dalam pengelolaan pendidikan tinggi. STIkes

Aisyiyah Bandung berupaya agar setiap unsur organisasi dalam lingkungan SAB

menjalankan tugas pokok dan fungsi nya secara baik maka disusun standar penilaian

kinerja unit/ badan yang menjadi

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik dan kemahasiswaan

3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan

4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

5. Kepala bagian / unit sebagai penanggung jawab terhadap pelaksaa

E. DEFINISI ISTILAH

Penilaian kinerja unit merupakan penilaian kesesuaian kinerja pejabat structural yang

bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsi yang diemban dalam menjalankan

program.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Penilaian kinerja pejabat struktural dilakukan satu tahun sekali oleh atasan satu tingkat

penanggung jawab unit.

2. Penilaian kinerja unit disesuaikan dengan rencana kerja dan laporan kinerja yang

sejalan dengan tugas pokok masing masing unit yang tertera pada uraian tugas.

3. Prinsip penilaian kinerja harus memenuhi prinsip :

a. Utility (manfaat) : berfungsi untuk pengambilan keputusan manajemen atas program

yang sedang berjalan

b. Akurasi (akurat) : informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat

ketepatan tinggi.

Page 240: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

233

c. Feasibility (layak) : hendaknya proses evaluasi dapat dilaksanakan secara mudah

dan layak

4. Seluruh penanggung jawab unit harus menjalankan fungsi spmi (perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian standar mutu) terhadap semua kegiatan yang

menjadi lingkup tugasnya.

5. Hasil analisis pendekatan sistem penjaminan mutu seharusnya digunakan untuk

meningkatkan kinerja unit organisasi secara terus menerus (continuous improvement).

6. Pengawasan melekat harus dilakukan oleh setiap pimpinan unit organisasi berdasarkan

kebijakan program, prosedur dan standar lain yang telah disepakati, dan temuan

tersebut dijadikan dasar untuk pengambilan tindakan koreksi.

G. STRATEGI

1. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara priodik, kontinu dan

berkelanjutan

2. Membangun suasana kondusif di lingkungan internal maupun eksternal

3. Membangun budaya sistem penjaminan mutu di seluruh civitas akademik

H. INDIKATOR

1. Tingkat keluhan terhadap unit rendah < 5 % setiap tahunnya

2. Tingkat kepuasan layanan dari mahasiswa , dosen, tendik rata-rata puas > 80 %

3. Hasil Audit mutu internal unit bernilai baik > 3,00

4. Peningkatan rangking PT SAB di setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan

a. pedoman tata kerja dan struktur organisasi SAB

b. pedoman laporan kinerja unit

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 241: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

234

STANDAR PELAYANAN

ADMINITRASI KEUANGAN

Kode/no SM-SAB-28.9

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam mencapai visi STIKes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi kesehatan yang

unggul dalam bidang kesehatan spiritual maka perlu dibangun tata kelola yang kredibel,

bertanggung jawab, akuntabel, transparan dan adil. Pelayanan adminitrasi keuangan

memegang peranan penting dalam menjamin kepuasan terhadap fasilitas tata kelola

perguruan tinggi. Oleh karena itu perlu disusun standar pelayanan keuangan di STIKes

Aisyiyah Bandung.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangam

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. Tenaga kependidikan yang memberikan pelayanan adminitrasi keuangan

E. DEFINISI ISTILAH

Pelayanan adminitrasi keuangan adalah kegiatan SAB dalam melayani kebutuhan

mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang berkaitan dengan bidang keuangan.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Pelayanan adminitrasi keuangan di setiap unit dilakukan dengan prinsip ramah,

mudah, tepat waktu, akuntabel dan transparan.

2. Pelayanan adminitrasi keuangan dilakukan pada hari kerja mulai pukul 08.00 – 16.00

3. Informasi adminitrasi keuangan harus disampaikan secara benar, lengkap dan akurat.

G. STRATEGI

1. Memberikan pelatihan pelayanan prima pada petugas adminitrasi keuangan

2. Melakukan survey kepuasan pelanggan terhadap pelayanan adminitrasi keuangan

Page 242: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

235

H. INDIKATOR

Kepuasan layanan terhadap adminitrasi keuangan > 80 % menyatakan puas.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman pengelolaan keuangan dan pedoman pelayanan

adminitrasi keuangan

J. REFERENSI

1. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

2. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi, tahun 2011

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 243: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

236

STANDAR PELAYANAN

ADMINITRASI UMUM

Kode/no SM-SAB-28.10

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam mencapai visi STIKes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi kesehatan yang

unggul dalam bidang kesehatan spiritual maka perlu dibangun dasar-dasar pelayanan prima

dalam setiap pelayanan khususnya pelayanan adminitrasi umum. Pelayanan adminitrasi

umum yang baik akan menunjang terhadap keakuratan, kecepatan dan problem solving

yang tepat dalam tata kelola perguruan tinggi.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. Tenaga kependidikan yang menjalankan tugas pelayanan adminitrasi umum

E. DEFINISI ISTILAH

Pelayanan adminitrasi umum adalah kegiatan SAB dalam melayani kebutuhan

mahasiswa, alumni, dosen, tenaga kependidikan , dan stakeholder

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Pelayanan adminitrasi umum adalah kegiatan SAB dalam melayani kebutuhan

mahasiswa, alumni, dosen, tenaga kependidikan, dan stakeholder lainnya yang

berkaitan dengan administrasi umum.

2. Pelayanan adminitrasi umum di setiap unit dilakukan dengan prinsip ramah, mudah,

tepat waktu, dan transparan.

3. Pelayanan adminitrasi kesekretariatan berlangsung dari jam 08.00 s.d 16.00.

4. Pelayanan adminitrasi umum yang berkaitan dengan pemberian informasi kepada tamu

dilakukan selama 24 jam melalui media informasi

5. Pembuatan disposisi surat masuk dari pihak eksternal harus diberikan paling lambat 6

jam setelah surat diterima.

Page 244: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

237

6. Permohonan adminitrasi persuratan dari pihak internal kepada pihak eskternal harus

selesai maksimal dalam waktu 4 jam.

7. Pengurusan adminitratif surat kepada pihak eksternal harus ditandatangi oleh pimpinan

STIKes atau wakil ketua yang membidangi bidangnya.

G. STRATEGI

Pengembangan sistem informasi adminitrasi umum kesekretariatan untuk memudahkan

pelayanan

H. INDIKATOR

Kepuasan civitas terhadap layanan adminitrasi umum > 80 % mengatakan puas.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman pelayanan adminitrasi umum

J. REFERENSI

1. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 245: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

238

STANDAR PELAYANAN HUMAS

Kode/no SM-SAB-28.11

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam mewujudkan salah satu misi STIKes Aisyiyah Bandung yaitu membangun

kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi. Humas merupakan bagian

penunjang tri dharma yang berperan membangun hubungan dan kerjasama SAB dengan

pihak internal maupun eksternal. Oleh karena itu perlu ada standar pelayanan kehumasan

yang bisa menjadi acuan dalam menunjang penyelenggar

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. Kepala bagian / unit sebagai penanggung jawab pemberian informasi terkait laporan

evaluasi diri

E. DEFINISI ISTILAH

Humas adalah bagian yang melayani penyusunan bahan dan layanan informasi;

publikasi; promosi; peliputan kegiatan pimpinan; dokumentasi kegiatan;

penanganan pengaduan masyarakat; monitoring berita media masa.

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Pelayanan kehumasan adalah kegiatan STIKes Aisyiyah Bandung dalam melayani

kebutuhan mahasiswa, alumni, dosen, tenaga kependidikan, dan pemangku

kepentingan lainnya yang berkaitan dengan bidang kehumasan.

2. Pelayanan kehumasan di setiap unit dilakukan dengan prinsip ramah, mudah tepat

waktu, dan transparan.

Page 246: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

239

3. Pelayanan yang bersifat protokoler :

d. Tamu pejabat tinggi negara dan PP Muhammadiyah dan Aisyiyah dilayani

langsung oleh pimpinan/Wakil pimpinan

e. Tamu pejabat dari instansi lain disesuaikan dengan pejabat SAB terkait.

f. Tamu untuk bidang kerjasama dan promosi dilayani oleh badan humas dan

kerjasama.

5. Pelayanan kehumasan di badan kerjasama dan humas dilakukan selama 24 jam melalui

media informasi.

6. Promosi SAB dikoordinasi oleh badan kerjasama dan humas

7. Promosi SAB dilakukan sepanjang tahun dalam bentuk informasi dan pencitraan.

8. Pencitraan SAB dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah

dan persyarikatan Muhammadiyah.

G. STRATEGI

8. Meningkatkan suasana kondusif kerja di lingkungan kampus

9. Mengoptimalkan jejaring kerjasama pihak pemerintah dan swasta dalam menunjang

penyelenggaran catur dharma perguruan tinggi.

H. INDIKATOR

1. Data kunjungan web stikes meningkat 20 % setiap tahun

2. Jumlah pendaftar mahasiswa baru dengan yang lulus seleksi 1: 3

3. Kepuasan kerjasama bernilai baik > 80 %

4. Pengaduan masyarakat terhadap pelayanan SAB rendah

5. Informasi dan promosi kegiatan STIkes selalu di update setiap bulan.

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman kerjasama dan pedoman monitoring evaluasi

kerjasama

J. REFERENSI

1. Peraturan pemerintak no 4 tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi

2. Permendikbud no 139 tahun 2014 tentang tata kelola perguruan tinggi swasta.

3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

4. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Page 247: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

240

STANDAR MITRA KERJASAMA

Kode/no SM-SAB-29.1

Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung

Revisi 3

Tanggal Revisi 2 Juli 2016

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di

Tingkat Nasional Tahun 2022”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan

berorintasi nilai-nilai islam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-

nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan

berbasis nilai islam.

5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi

C. RASIONAL

Dalam mencapai visi STIKes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi

kesehatan yang islami dan unggul perlu dibangun mitra kerjasama yang mendukung.

Kerjasama yang dilaksanakan harus mendukung upaya perguruan tinggi dalam

melaksanakan catur dharma perguruan tinggi. Agar pelaksanaan kerjasama tetap

menunjang visi misi dan tetap berada pada koridor cita-cita perguruan tinggi perlu

dibangun standar kerjasama. Standar kerjasama ini digunakan untuk menjamin

keterlaksanaan kerjasama STIKes Aisyiyah Bandung dengan pihak pemerintah, swasta,

perguruan tinggi lain serta dunia usaha.

D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR

1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes

2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik

3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi

4. Kepala badan kerjasama dan humas sebagai penanggung jawab bidang kerjasama.

5. Dosen , tendik, mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan kerjasama

E. DEFINISI ISTILAH

Memorandum of Understanding (MoU) adalah nota kesepahaman yang merupakan

perjanjian Pendahuluan yang berisi hal hal pokok saja.

Memorandum of Agreement (MoA) merupakan bentuk tindakan lanjutan setelah adanya

Nota Kesepahaman (MoU) berupa bentuk tertulis dari kesepakatan kedua belah pihak terhadap pelaksanaan kerjasama dengan perjanjian yang lebih rinci. Perjanjian ini

mempunyai kekuatan ikatan saling menyepakati satu sama lain. Sehingga bila kesepakatan

itu dibatalkan secara sepihak (wanprestasi) maka terdapat sanksi denda maupun tuntutan

pidana (penipuan).

Page 248: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

241

F. PERNYATAAN ISI STANDAR

1. Hakekat kerjasama

a. Semua pihak yang bekerjasama dengan STIKes Aisyiyah Bandung berposisi

sebagai mitra (posisi sejajar)

b. Pihak yang bekerjasama dengan SAB adalah instansi dan lembaga milik

pemerintah dan swasta serta perusahaan

c. Pihak yang bekerjasama dengan SAB dapat berada di dalam maupun luar negeri

d. Setiap bentuk kerjasama dengan SAB harus terdokumentasikan melalui

Memorandum of Understanding (Nota Kesepahaman) dan Surat Perjanjian

Kerjasama dengan format sesuai kesepakatan

e. Pejabat penandatangan MoU hanya Pimpinan

2. Syarat Mitra

a. Tidak melakukan penetrasi ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara

ataupun persyarikatan Muhammadiyah

b. Tidak sedang berada dalam sengketa dengan pihak lain atau sedang dihukum

berdasarkan keputusan pengadilan

c. Bertujuan untuk meningkatkan kinerja bagi semua pihak

d. Lembaga resmi bukan partai politik atau afiliasi partai politik

e. Bukan perusahaan rokok/miras atau yayasan yang didanai industri rokok/miras

atau lembaga ilegal.

3. Masa Kerjasama dan Pelaksanaan

a. Masa kerjasama ditentukan berdasarkan kesepakatan

b. Pelaksanaan kerjasama diketahui oleh semua komponen yang terkait.

c. Evaluasi pelaksanaan kerjasama

4. Mitra Dalam Negeri

a. Lembaga resmi yang mempunyai reputasi baik

b. Terdiri dari lembaga pendidikan, kesehatan, industri, ekonomi dan lembaga-

lembaga yang bergerak di bidang sosial/ humaniora.

c. Bermanfaat untuk pengembangan, Program studi dan, Institusi dan Persyarikatan

Muhammadiyah Aisyiyah

5. Mitra luar negeri

a. Lembaga resmi yang mempunyai reputasi internasional

b. Terdiri dari lembaga pendidikan, kesehatan, industri, ekonomi dan lembaga-

lembaga yang bergerak di bidang sosial/ humaniora.

c. Bermanfaat untuk pengembangan program studi, institusi dan persyarikatan

Muhammadiyah Aisyiyah

6. Bidang kerjasama Pendidikan

a. Pengembangan kurikulum

b. Studi lanjut dosen dan tenaga kependidikan

c. Pengembangan karier dosen dan tenaga kependidikan

d. Pertukaran dosen/dosen tamu

e. Pertukaran mahasiswa

f. Pengadaan/pemanfaatan fasilitas

g. Pengembangan model pembelajaran

h. Akses perpustakaan dan laboratorium

i. Akses institusi dan lembaga yang disesuaikan dengan kebutuhan akademis seperti

Rumah Sakit, Puskesmas, Dinas Sosial, Industri dsb.

7. Bidang kerjasama penelitian

a. Sharing materi penelitian

b. Sharing dana penelitian

c. Seminar dan lokakarya bersama

Page 249: STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG

242

d. Penerbitan jurnal ilmiah bersama

e. Penerbitan buku

f. Publikasi jurnal melalui website/ e-Journal

8. Bidang Kegiatan Pengabdian masyarakat

a. Sharing kegiatan pengabdian kepada masyarakat

b. Sharing dana kegiatan

c. Diskusi, seminar/lokakarya bersama untuk mencari solusi alternative

G. STRATEGI

1. Partisipasi aktif Pimpinan STIKes dan Ketua Program Studi dalam mengoptimalkan

hubungan dengan organisasi profesi, asosiasi perguruan tinggi, alumni, pemerintah,

dan dunia usaha.

H. INDIKATOR

1. Peningkatan kerjasama dengan pihak luar negeri dan dalam negeri secara jumlah dan

kualitas setiap tahunnya

2. kualitas kerjasama bernilai baik >80 % setiap tahunnya

I. DOKUMEN TERKAIT

Standar ini berkaitan dengan pedoman kerjasama dan pedoman monitoring evaluasi

kerjasama

J. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi

3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,

4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis

Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.

Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah