KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR...

15
Prosiding Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1 KAPKAYO

Transcript of KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR...

Page 1: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

ProsidingProsiding

Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA

31 Oktober 2015

Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA

31 Oktober 2015

SEMINAR NASIONAL

Kerjasama

KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta

ISBN : 978-602-18471-2-1

KAPKAYO

Page 2: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

ProsidingSEMINAR NASIONAL

Kesiapan Tenaga Kesehatan

menghadapi MEA

Tim Penyunting:Sarwinanti

Ismarwati

Yuli Isnaeni

Anjarwati

Widaryati

Lutfi Nurdian Asnindari

Siti Khotimah

Mamnu’ah

Menik Sri Daryati

Ery Khusnal

31 Oktober 2015

Page 3: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

PROSIDING SEMINAR NASIONAL: KESIAPAN TENAGA KESEHATAN

MENGHADAPI MEA

Tim Penyunting :

Sarwinanti

Ismarwati

Yuli Isnaeni

Anjarwati

Widaryati

Lutfi Nurdian Asnindari

Siti Khotimah

Mamnu’ah

Menik Sri Daryati

Ery Khusnal

Setting & Layout : Aswad Creative

Desain Cover : Aswad Creative

Cetakan 1, Oktober 2015

ISBN : 978-602-18471-2-1

Diterbitkan

Jl. Ring Road Barat No.63, Mlangi, Nogotirto, Gamping,

Sleman, Yogyakarta 55292

Telp: (0274) 4469199, Fax:(0274) 4469204

email:

website: www.say.ac.id

[email protected]

Ó 2015, Hak cipta dilindungi undang-undang

Page 4: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah Nya kepada kami sehingga penyusunan Prosiding Seminar Nasional STIKES

'Aisyiyah Yogyakarta tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan lancar. Prosiding ini

memuat naskah-naskah hasil penelitian yang dipresentasikan pada Seminar

Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Alumni STIKES 'Aisyiyah

Yogyakarta (KAPKAYO).

Seminar Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta dengan tema “KESIAPAN

TENAGA KESEHATAN MENGHADAPI MEA" diselenggarakan sebagai media untuk

bertukar informasi hasil penelitian dan pengalaman ilmiah. Tujuan yang ingin

dicapai dalam seminar nasional ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami praktik mandiri tenaga kesehatan dalam menghadapi

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

2. Memahami perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan

3. Memahami kebijakan PPNI dalam pelaksanaan Praktik Mandiri Perawat

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pimpinan STIKES 'Aisyiyah

Yogyakarta, ketua KAPKAYO, panitia pelaksana seminar, dan semua pihak yang

telah berpartisipasi dan memberikan dukungan atas terselenggaranya seminar

nasional ini. Prosiding ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan

masukan untuk perbaikan prosiding ini di masa yang akan datang. Semoga dengan

terbitnya prosiding ini akan memberikan kontribusi positif dalam perkembangan

profesi perawat, bidan, dan fisioterapis. Selamat mengikuti seminar nasional.

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Yogyakarta, Oktober 2015

Kepala LP3M

STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

Sarwinanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat

Page 5: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

iv

DAFTAR ISI

Halaman judul ..................................................................... i Kata Pengantar .................................................................... iii Daftar isi ............................................................................ iv ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Catur Esty Pamungkas, Mufdlilah ............................................... 1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN Andi Kasrida Dahlan .............................................................. 9 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN SPONTAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA Aulia Amini, Mufdlilah ............................................................ 20 SUNAT PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN AGAMA Islamiyaturrohmah, Umu Hani .................................................. 34 PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN METODE PEER GROUP TERHADAP MINAT IBU MELAKUKAN PAP SMEAR Anita Dewi Widyastuti, Anjarwati .............................................. 45 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA PIJOT KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ana Pujianti Harahap ............................................................. 54 HUBUNGAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PRE MENSTRUAL SYNDROME SISWI KELAS XI SMK NEGERI 1 BANTUL Elika Puspitasari ................................................................... 59 PENGARUH DISKUSI INTERAKTIF TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN TAHUN 2014 Anis Eka Pratiwi ................................................................... 69 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2011 Nurfaizah Alza ..................................................................... 78

Page 6: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

v

PERBEDAAN PENJEPITAN TALI PUSAT DINI DAN LAMBAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Evi Wahyuntari, Dewi Rokhanawati ............................................ 85 HUBUNGAN ANTARA PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PEMBERIAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Nur Hidayatul Ainiyah ............................................................ 96 STUDI KASUS SIKAP PASANGAN INFERTIL PRIMERDI DESA WONOKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 Agustin Endriyani .................................................................. 103 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Inge Anggi Anggarini .............................................................. 112 PENGALAMAN PASIEN SKIZOFRENIA DALAM MENJALANI PERAWATANDI RUMAH SAKIT JIWA: STUDI FENOMENOLOGI Mamnu’ah, Tenti Kurniawati .................................................... 122 PENGARUH PERINEAL CARE DENGAN AIR DAUN SIRIH MERAH TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH MUNTILAN TAHUN 2013 Nuli Nuryanti Zulala, Yuli Isnaeni ............................................... 137 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN NEONATAL TAHUN 2012 Tiara Pratiwi ....................................................................... 147 HUBUNGAN AKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP KESIAPAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN YOGYAKARTA 2014 Nila Qurmiasih, Umu Hani EN ................................................... 155 HUBUNGAN RIWAYAT PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM Nurul Mahmudah .................................................................. 163 FAKTOR PENGHAMBAT INTERNAL PENCAPAIAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN DIII Endang Koni Suryaningsih, Sjafiq, PA .......................................... 170 ANALISIS PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS KECAMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT Nurul Hidayah, Ahmad Ahid Mudayana ........................................ 179

Page 7: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

vi

MANFAAT MUSCLE PUMPING EKSTREMITAS INFERIOR TERHADAP OEDEMA KAKI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KELURAHAN SIDAKAYA KABUPATEN CILACAP Enny Fitriahadi .................................................................... 196 PENGARUH PEMBERIAN BEDSIDE TEACHING (BST) TERHADAP NILAI DIRECT OBSERVATIONAL OF PROCEDURAL SKILLS (DOPS) PADA KETRAMPILAN PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA MAHASISWA KEBIDANAN Yekti Satriyandari ................................................................. 204 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ......................................................... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU HAMIL Charunia Anggraini, Dhesi Ari Astuti ........................................... 232 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Septi Indah Permata Sari, Fitria Siswi Utami ................................. 240 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Fatmah Zakaria .................................................................... 250 STRATEGI COPING PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN DOMESTIK DI DAERAH URBAN YOGYAKARTA Laily Nikmah, Elli Nur Hayati, Mohammad Hakimi ........................... 257 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN Intan Mutiara Putri ................................................................ 265 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI Dwi Atma Vica Yanottama, Anita Rahmawati, Hesty Widyasih ............ 272 PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG HEPATITIS B DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA 2015 Lia Dian Ayuningrum, Lutfi Nurdian Asnindari ................................ 286

Page 8: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

vii

PENGARUH FAKTOR BUDAYA TERHADAP PEMILIHAN IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS SEWON II KABUPATEN BANTUL Ellyda Rizki Wijhati ............................................................... 295 GAMBARAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA BALITA KEMBAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARENGAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2014 Erien Luthfia ....................................................................... 304

Page 9: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

TAHUN 2011

Nurfaizah Alza

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif (deskriptif observasional) dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini semua ibu hamil mengalami abortus inkomplit sebanyak 138 kasus dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian abortus inkomplit (p = 0,042), tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian abortus inkomplit (p = 0,080), tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian abortus inkomplit (p =0,391) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian abortus inkomplit (p = 0,541).

Kata Kunci: Usia ibu, paritas, pendidikan, pekerjaan, kejadian

abortus inkomplit.

PENDAHULUAN

Menurut WHO (2010) bahwa data terakhir mengenai Angka Kematian

Maternal (Maternal Mortality Rate) adalah sebagaimana hasil MDGs tahun 2005,

yakni 400.000 per 100.000 kelahiran hidup (World Health Statistics, 2010).

Berdasarkan laporan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), pada tahun

2002-2003 Angka Kematian Maternal (Maternal Mortality Rate) sebesar 307.000

per 100.000 kelahiran hidup kemudian menjadi 248.000 per 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 2007 (Dinas Kesehatan Republik Indonesia, 2008). Khusus

untuk Provinsi Sulawesi Selatan, jumlah kematian maternal (maternal mortality)

pada tahun 2008 sebanyak 92 orang, yakni untuk usia kehamilan 0-7 bulan

sebanyak 37 orang dan usia kehamilan 7 bulan-partus sebanyak 55 orang. Pada

tahun 2009, tercatat sebanyak 94 orang. Untuk usia kehamilan 0-7 bulan

78

Page 10: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015 sebanyak 39 orang dan untuk usia 7 bulan-partus sebanyak 55 orang.

Berdasarkan data-data yang ada, telah jelas bahwa kematian maternal (maternal

mortality) di negara kita, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan masih sangat

tinggi (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2008-2009).

Kematian ibu hamil dapat terjadi dengan tiga peristiwa dalam satu

rangkaian yaitu wanita hamil, menderita komplikasi obsestrik, dan menyebabkan

kematian. Tingginya angka kematian ibu disebabkan oleh trias klasik, yaitu

perdarahan, pre ekslampsia atau ekslampsia dan infeksi. Ketiganya merupakan

penyebab kematian obsestrik secara langsung dimana penyebab paling banyak

atau utama adalah perdarahan.

Abortus merupakan bagian dari perdarahan pada masa kehamilan

(perdarahan hamil muda) yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang

tinggi. Kehidupan janin (anak dalam kandungan) menurut pandangan syariat

islam merupakan kehidupan yang harus dihormati, dengan mengganggapnya

sebagai suatu yang hidup yang wajib dijaga, karena itu syariat islam

mengharamkan tindakan melampaui batas terhadapnya meskipun yang melakukan

ayahnya atau ibunya sendiri yang telah mengandungnya dengan susah payah

(Qardhawi, 2002).

Frekuensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan banyak tidak

dilaporkan kecuali apabila terjadi komplikasi. Dalam Azhari (2002), menurut

WHO, diperkirakan 4,2 juta kejadian abortus setiap tahun di Asia Tenggara

dengan perincian 1,3 juta di Vietnam dan Singapura, antara 155.000 sampai

750.000 di Filipina, antara 300.000 sampai 900.000 di Thailand dan di Indonesia

berkisar antara 750.000 sampai 1,5 juta.

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, tercatat bahwa pada

tahun 2008 terdapat 44 kematian maternal akibat perdarahan dan 6 (13,63%)

diantaranya terjadi karena abortus. Pada tahun 2009, dari 31 kematian maternal

akibat perdarahan sebanyak 5 (16,12%) kematian maternal karena abortus dan

pada tahun 2010 sebanyak 8 (16,66%) kematian maternal karena abortus dari 48

kematian maternal.

79

Page 11: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tercatat jumlah angka

kejadian kelainan kehamilan/persalinan. Pada tahun 2008 tercatat jumlah kejadian

abortus sebanyak 2.571 kasus, pada tahun 2009 sebanyak 2.652 kasus dan untuk

tahun 2010 sebanyak 2.687 kasus. (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan,

2008-2010). Secara klinis abortus dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis,

yakni terdiri dari abortus imminens, insipiens, komplit, inkomplit, missed

abortion, habitualis dan abortus infeksiosa/septik.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Thabita Limbong M pada tahun 2008

di RSUD Mamuju menunjukkan bahwa dari 129 kasus abortus, yang paling sering

terjadi adalah abortus inkomplit yakni sebanyak 106 kasus atau dengan persentase

82,17% (Limbong, 2008). Data yang diperoleh dari pencatatan rekam medik

(Medical Record) rawat jalan dan rawat inap RSKDIA Fatimah Makassar tahun

2010 adalah terdapat 278 kasus dengan kejadian abortus yang paling sering

terjadi adalah abortus inkomplit sebanyak 156 kasus (56,12%) dari 3.863

persalinan. (Medical Record RSKDIA Siti Fatimah Makassar, 2010).

Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan di atas maka tidak menutup

kemungkinan jumlah penderita abortus terus bertambah sehingga perlu diketahui

faktor-faktor yang berhubungan dengan abortus tersebut. Hal inilah yang menjadi

dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai “Faktor- Faktor yang

Berhubungan dengan Kejadian Abortus Inkomplit di RSKDIA Siti Fatimah

Makassar Tahun 2011” dengan harapan dari hasil penelitian ini dapat memicu

peningkatan upaya dalam bidang kesehatan demi mencapai derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang

berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit di RSKDIA Siti Fatimah

Makassar Tahun 2011.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif (deskriptif observasional) dengan desain penelitian cross sectional.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan retrospektif. Pengumpulan data

80

Page 12: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015 menggunakan data Rekam Medik pasien selama tahun 2011. Sampel dalam

penelitian ini adalah semua ibu hamil yang dinyatakan mengalami abortus

inkomplit sebagaimana yang tercatat dalam rekam medik pasien di RSKDIA Siti

Fatimah Makassar tahun 2011 yakni sebanyak 138 kasus dengan menggunakan

tehnik purposive sampling.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Analisis hubungan umur ibu dengan Abortus Inkomplit

Kejadian abortus inkomplit pada gestasi <12 minggu yang dialami

oleh ibu dengan umur resiko rendah sebanyak 47 orang (50,5%) dan pada

gestasi ≥12 minggu sebanyak 46 orang (49,5%). Pada gestasi <12 minggu

yang dialami oleh ibu dengan umur resiko tinggi sebanyak 15 orang (33,3%)

dan pada gestasi ≥12 minggu sebanyak 30 orang (66,7%). Hasil uji statistic

diperoleh nilai p=0,042 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian abortus inkomplit.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa masa reproduksi muda (<20 tahun)

merupakan umur yang risiko tinggi terhadap kehamilan karena pada masa

tersebut kondisi panggul belum berkembang secara optimal dan kondisi

mental yang belum siap menghadapi kehamilan dan menjalankan peran

sebagai ibu (Rochjati, 2003).

Ibu yang berumur lebih dari 35 tahun dikategorikan sebagai umur

risiko tinggi karena pada masa tersebut rahim dan bagian tubuh lainnya

fungsinya sudah menurun dan kesehatan tubuh ibu tidak sebaik saat berumur

20-35 sehingga rentan dengan komplikasi medis dalam kehamilan maupun

persalinan.

2. Analisis hubungan paritas dengan abortus inkomplit

Dari hasil analisis hubungan antara paritas dengan kejadian abortus

inkomplit, diperoleh data bahwa kejadian abortus inkomplit pada gestasi <12

minggu yang dialami oleh ibu dengan paritas resiko rendah sebanyak 56

orang (47,9%) dan pada gestasi ≥12 minggu sebanyak 61 orang (52,1%).

81

Page 13: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

Sedangkan kejadian abortus inkomplit pada gestasi <12 minggu yang dialami

oleh ibu dengan paritas resiko tinggi sebanyak 6 orang (28,6%) dan pada

gestasi ≥12 minggu sebanyak 15 orang (71,4%). Hasil uji statistic diperoleh

nilai p = 0,080 (>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan

yang bermakna antara paritas dengan kejadian abortus inkomplit.

Hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara hasil penelitian

dan teori yang menyatakan bahwa paritas ≤3 merupakan paritas paling aman

ditinjau dari kematian maternal sementara paritas >3 dianggap resiko tinggi

karena fungsi organ-organ tubuh telah mengalami penurunan.

3. Analisis hubungan pendidikan dengan kejadian abortus inkomplit

Kejadian abortus inkomplit pada gestasi <12 minggu yang dialami

oleh ibu dengan pendidikaan resiko rendah sebanyak 36 orang (43,4%) dan

pada gestasi ≥12 minggu sebanyak 47 orang (56,6%). Sedangkan kejadian

abortus inkomplit pada gestasi <12 minggu yang dialami oleh ibu dengan

pendidikan resiko tinggi sebanyak 26 orang (47,3%) dan pada gestasi ≥12

minggu sebanyak 29 orang (52,7%). Hasil uji statistic diperoleh nilai p =

0,391 (>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang

bermakna antara pendidikan dengan kejadian abortus inkomplit.

Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan makin tinggi

tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga

makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang

kurang, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai

yang baru diperkenalkan. Dengan pendidikan yang ditempuh ibu akan

mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu, termasuk seputar kehamilannya

sehingga mampu menentukan sikap dalam menghadapi kehamilannya

(Broewer, cit Nursalam 2001).

4. Analisis hubungan pekerjaan dengan kejadian abortus inkomplit

Kejadian abortus inkomplit pada gestasi <12 minggu yang dialami

oleh ibu yang bekerja sebanyak 29 orang (44,6%) dan pada gestasi ≥12

minggu sebanyak 36 (55,4%). Sedangkan kejadian abortus inkomplit pada

82

Page 14: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

gestasi <12 minggu yang dialami oleh ibu yang tidak bekerja sebanyak 33

orang (45,2%) dan pada gestasi ≥12 minggu sebanyak 40 orang (54,8%).

Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0,541 (>0,05), maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian

abortus inkomplit.

Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa beban kerja yang berlebihan,

terutama berdiri lebih dari 5 jam per hari merupakan faktor risiko independen

kelahiran pre-term, abortus dan IUGR (Yassin KM, cit Kuntari dkk 2010).

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

antara umur ibu dengan kejadian abortus inkomplit di RSKIDIA Siti Fatimah

Makassar tahun 2011 dan tidak ada hubungan antara paritas,pendidikan dan

pekerjaan ibu dengan kejadian abortus inkomplit di RSKIDIA Siti Fatimah

Makassar tahun 2011. Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan kepada ibu

hamil agar menjaga kesehatan secara optimal selama masa kehamilan dengan

melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur dan melaksanakan anjuran dokter

atau bidan dengan melibatkan peran aktif keluarga, terutama suami.

DAFTAR PUSTAKA

Azhari. 2002. Masalah Abortus dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan. Rekapitulasi Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan 2008-2009.

Dinas Kesehatan Republik Indonesia. Profil Dinas Kesehatan Indonesia 2008. http://www.depkes.go.id.

Kuntari, Titik dkk. 2010. Determinan Abortus di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 4, No. 5.

Limbong, Thabita M. 2008. Gambaran Karakteristik Penderita Abortus Inkomplit di RSUD Kota Mamuju Tahun 2008. Jurnal Media Kebidanan Poltekkes Makassar.

83

Page 15: KAPKAYO Prosiding...Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015 Nursalam. 2001. Pendekatan Praktis Metodelogi Riset Keperawatan. Jakarta:

Sagung Seto.

Qardhawi, Yusuf. 2002. Hadyul Islam Farawi Mu’ashirah. Diterjemahkan oleh As’ad Yasin dengan judul Fatwa-fatwa Kontemporer. Cet. VI. Jakarta: Gema Insani Press.

Rochjati, Poedji. 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: Airlangga University Press.

World Health Organization. Profil World Health Statistic 2010.

84