KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · 3. Memahami kebijakan PPNI dalam pelaksanaan Praktik Mandiri...
Transcript of KAPKAYO Prosiding · 2017. 3. 29. · 3. Memahami kebijakan PPNI dalam pelaksanaan Praktik Mandiri...
ProsidingProsiding
Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA
31 Oktober 2015
Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA
31 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL
Kerjasama
KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
ISBN : 978-602-18471-2-1
KAPKAYO
ProsidingSEMINAR NASIONAL
Kesiapan Tenaga Kesehatan
menghadapi MEA
Tim Penyunting:Sarwinanti
Ismarwati
Yuli Isnaeni
Anjarwati
Widaryati
Lutfi Nurdian Asnindari
Siti Khotimah
Mamnu’ah
Menik Sri Daryati
Ery Khusnal
31 Oktober 2015
PROSIDING SEMINAR NASIONAL: KESIAPAN TENAGA KESEHATAN
MENGHADAPI MEA
Tim Penyunting :
Sarwinanti
Ismarwati
Yuli Isnaeni
Anjarwati
Widaryati
Lutfi Nurdian Asnindari
Siti Khotimah
Mamnu’ah
Menik Sri Daryati
Ery Khusnal
Setting & Layout : Aswad Creative
Desain Cover : Aswad Creative
Cetakan 1, Oktober 2015
ISBN : 978-602-18471-2-1
Diterbitkan
Jl. Ring Road Barat No.63, Mlangi, Nogotirto, Gamping,
Sleman, Yogyakarta 55292
Telp: (0274) 4469199, Fax:(0274) 4469204
email:
website: www.say.ac.id
Ó 2015, Hak cipta dilindungi undang-undang
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah Nya kepada kami sehingga penyusunan Prosiding Seminar Nasional STIKES
'Aisyiyah Yogyakarta tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan lancar. Prosiding ini
memuat naskah-naskah hasil penelitian yang dipresentasikan pada Seminar
Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Alumni STIKES 'Aisyiyah
Yogyakarta (KAPKAYO).
Seminar Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta dengan tema “KESIAPAN
TENAGA KESEHATAN MENGHADAPI MEA" diselenggarakan sebagai media untuk
bertukar informasi hasil penelitian dan pengalaman ilmiah. Tujuan yang ingin
dicapai dalam seminar nasional ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami praktik mandiri tenaga kesehatan dalam menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2. Memahami perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan
3. Memahami kebijakan PPNI dalam pelaksanaan Praktik Mandiri Perawat
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pimpinan STIKES 'Aisyiyah
Yogyakarta, ketua KAPKAYO, panitia pelaksana seminar, dan semua pihak yang
telah berpartisipasi dan memberikan dukungan atas terselenggaranya seminar
nasional ini. Prosiding ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan
masukan untuk perbaikan prosiding ini di masa yang akan datang. Semoga dengan
terbitnya prosiding ini akan memberikan kontribusi positif dalam perkembangan
profesi perawat, bidan, dan fisioterapis. Selamat mengikuti seminar nasional.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Yogyakarta, Oktober 2015
Kepala LP3M
STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta
Sarwinanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat
iv
DAFTAR ISI
Halaman judul ..................................................................... i Kata Pengantar .................................................................... iii Daftar isi ............................................................................ iv ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Catur Esty Pamungkas, Mufdlilah ............................................... 1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN Andi Kasrida Dahlan .............................................................. 9 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN SPONTAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA Aulia Amini, Mufdlilah ............................................................ 20 SUNAT PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN AGAMA Islamiyaturrohmah, Umu Hani .................................................. 34 PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN METODE PEER GROUP TERHADAP MINAT IBU MELAKUKAN PAP SMEAR Anita Dewi Widyastuti, Anjarwati .............................................. 45 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA PIJOT KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ana Pujianti Harahap ............................................................. 54 HUBUNGAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PRE MENSTRUAL SYNDROME SISWI KELAS XI SMK NEGERI 1 BANTUL Elika Puspitasari ................................................................... 59 PENGARUH DISKUSI INTERAKTIF TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN TAHUN 2014 Anis Eka Pratiwi ................................................................... 69 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2011 Nurfaizah Alza ..................................................................... 78
v
PERBEDAAN PENJEPITAN TALI PUSAT DINI DAN LAMBAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Evi Wahyuntari, Dewi Rokhanawati ............................................ 85 HUBUNGAN ANTARA PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PEMBERIAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Nur Hidayatul Ainiyah ............................................................ 96 STUDI KASUS SIKAP PASANGAN INFERTIL PRIMERDI DESA WONOKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 Agustin Endriyani .................................................................. 103 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Inge Anggi Anggarini .............................................................. 112 PENGALAMAN PASIEN SKIZOFRENIA DALAM MENJALANI PERAWATANDI RUMAH SAKIT JIWA: STUDI FENOMENOLOGI Mamnu’ah, Tenti Kurniawati .................................................... 122 PENGARUH PERINEAL CARE DENGAN AIR DAUN SIRIH MERAH TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH MUNTILAN TAHUN 2013 Nuli Nuryanti Zulala, Yuli Isnaeni ............................................... 137 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN NEONATAL TAHUN 2012 Tiara Pratiwi ....................................................................... 147 HUBUNGAN AKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP KESIAPAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN YOGYAKARTA 2014 Nila Qurmiasih, Umu Hani EN ................................................... 155 HUBUNGAN RIWAYAT PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM Nurul Mahmudah .................................................................. 163 FAKTOR PENGHAMBAT INTERNAL PENCAPAIAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN DIII Endang Koni Suryaningsih, Sjafiq, PA .......................................... 170 ANALISIS PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS KECAMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT Nurul Hidayah, Ahmad Ahid Mudayana ........................................ 179
vi
MANFAAT MUSCLE PUMPING EKSTREMITAS INFERIOR TERHADAP OEDEMA KAKI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KELURAHAN SIDAKAYA KABUPATEN CILACAP Enny Fitriahadi .................................................................... 196 PENGARUH PEMBERIAN BEDSIDE TEACHING (BST) TERHADAP NILAI DIRECT OBSERVATIONAL OF PROCEDURAL SKILLS (DOPS) PADA KETRAMPILAN PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA MAHASISWA KEBIDANAN Yekti Satriyandari ................................................................. 204 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ......................................................... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU HAMIL Charunia Anggraini, Dhesi Ari Astuti ........................................... 232 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Septi Indah Permata Sari, Fitria Siswi Utami ................................. 240 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Fatmah Zakaria .................................................................... 250 STRATEGI COPING PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN DOMESTIK DI DAERAH URBAN YOGYAKARTA Laily Nikmah, Elli Nur Hayati, Mohammad Hakimi ........................... 257 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN Intan Mutiara Putri ................................................................ 265 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI Dwi Atma Vica Yanottama, Anita Rahmawati, Hesty Widyasih ............ 272 PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG HEPATITIS B DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA 2015 Lia Dian Ayuningrum, Lutfi Nurdian Asnindari ................................ 286
vii
PENGARUH FAKTOR BUDAYA TERHADAP PEMILIHAN IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS SEWON II KABUPATEN BANTUL Ellyda Rizki Wijhati ............................................................... 295 GAMBARAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA BALITA KEMBAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARENGAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2014 Erien Luthfia ....................................................................... 304
GAMBARAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA BALITA KEMBAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARENGAN
KABUPATEN TUBAN TAHUN 2014
Erien Luthfia Program Studi D III Kebidanan
Akademi Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro Emailo : [email protected]
ABSTRAK
Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang
berkaitan dengan emosi, motivasi dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perkembangan psikososial pada balita kembar di Puskesmas Parengan Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif, yang populasinya adalah seluruh balita kembar diwilayah kerja puskesmas parengan bulan maret – juni tahun 2014 sebanyak 20 responden dan semple sebanyak 20 responden. Sampling yang digunakan yaitu total sampling. Pengambilan data dengan observasi yang kemudian di editing, coding, scoring, tabulating yang dikonfirmasikan dalam bentuk prosentas dan narasi.
Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar responden dalam perkembangan psikososialnya sesuai dengan usianya yaitu 14 responden (70%).
Kesimpulanya sebagian besar responden mempunyai perkembangan psikososial sesuai dengan usianya sehingga petugas hanya perlu melakukan penjaringan bagi balita kembar yang kurang dari sebagian dicurigai adanya keterlambatan dan yang menolak saat di tes. Kata kunci : perkembangan psikososial balita kembar
PENDAHULUAN
Anak kembar adalah dua orang anak atau lebih yang lahir dari satu masa
kehamilan yang sama. Jenis kelamin dari anak kembar ini bisa sama, tapi bisa juga
berbeda. Keluarga yang memiliki anak kembar, umumnya, mempunyai peluang
yang lebih besar untuk memiliki anak kembar pada generasi berikut, dibanding
keluarga yang tidak memiliki anak kembar. Kelahiran kembar dapat dibedakan
304
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
menjadi dua, bila dilihat dari sifat kelahiran, yaitu kembar identik dan kembar
fraternal (Jodi.S, 2009).
Di Indonesia terdapat perbandingan 1:200.000 dan beberapa tahun
belakangan kehamilan kembar atau lebih dari satu sedang meningkat (Kemenkes,
2011). Data yang diperoleh dari Profil kesehatan Jawa Timur selama bulan Januari
– Desember 2012 jumlah ibu bersalin sebanyak 918.360, jumlah ibu bersalin
dengan bayi tunggal 823.264 (89.64 %) kasus, ibu yang melahirkan anak kembar
sebanyak 1.480 kasus (0.16%). Berdasarkan data jumlah ibu bersalin di Tuban
tahun 2012 sebanyak 1,7 % ibu melahirkan bayi kembar dari total ibu bersalin
sebanyak 4.448 orang.
Kejadian keterlambatan perkembangan psikososial yang kadang terjadi
pada anak kembar dipengaruhi oleh cara pengasuhan orangtua sendiri. Orangtua
yang memiliki anak kembar selalu memperlakukan anak kembar sebagai satu
kesatuan, sebenarnya dapat menghambat perkembangan fisik, emosi,
perkembangan bahasa hingga perkembangan potensi intelektual mereka. Bahkan
disinyalir, sikap “menyamakan” ini juga akan menghambat hampir setengah dari
ketrampilan yang mereka butuhkan dalam hidup.
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan
permasalahannya adalah bagaimana gambaran perkembangan psikososial pada
balita kembar di wilayah kerja puskesmas parengan kecamatan parengan
kabupaten tuban tahun 2014 ?
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu penelitian yang
dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang
terjadi di masyarakat (Notoatmodjo S, 2010). Penelitian ini dimulai pada bulan
Maret – Juni 2014. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas
Parengan, Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. Populasi dalam penelitian ini
yaitu semua balita kembar di wilayah kerja puskesmas parengan tahun 2014
sebanyak 20 balita dan sampelnya adalah semua balita kembar di wilayah kerja
puskesmas parengan tahun 2014 sebanyak 20 balita. Penelitian ini menggunakan
305
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
teknik non probability sampling dengan total sampling yaitu cara pengambilan
sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel, istilah lain
adalah sampling jenuh yaitu sensus, dimana seluruh anggota populasi dijadikan
sampel (Hidayat, 2007).
1.
2.
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
Data didapatkan dari sumber data subjek yang diteliti, dan diambil dengan
observasi dimana pengkajian dilakukan pada semua balita kembar di wilayah kerja
puskesmas parengan. Jika ada kesulitan dalam pengumpulan data peneliti
memberikan penjelasan pada ibu responden tentang tujuan dan manfaat penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar DDST II. Hasil
diinterpretasikan menjadi 3 yaitu : Normal, suspect/ada keterlambatan dan
Untestable/tidak dapat dites.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi perkembangan Psikososial Balita
kembar dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 Distribusi Perkembangan Psikososial Pada Balita Kembar di Puskesmas Parengan Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban Tahun 2014. No Kriteria Penilaian f % 1. Normal 14 70 2. Suspect (di curigai ada keterlambatan) 5 25 3. Unstenable (tidak dapat dites) 1 5 Jumlah 20 100
306
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
Berdasarkan hasil penelitian tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 20
responden di Puskesmas Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban sebagian besar
responden mempunyai perkembangan psikososial sesuai dengan usianya yaitu
sebagian besar dikategorikan Normal. Perkembangan psikososial pada masa
kanak-kanak di bagi dalam beberapa fase, menurut ‘Teori Psikoanalisis’ Freud
bahwa perkembangan psikososial manusia dibagi dalam 3 fase, dan untuk usia 3-5
tahun adalah Fase Inisiatif vs merasa bersalah. Krisis yang terjadi dalam diri anak
adalah antara inisiatif dan melaksanakan inisiatif tersebut, dan rasa bersalah untuk
melakukan apa yang dilakukan oleh anak. Oleh sebab itu, anak perlu belajar
mengendalikan perasaan ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
jalan menanamkan rasa tanggung jawab dalam diri anak. Disamping itu, anak
masih perlu merasakan kebebasannya. Apabila perkembangan rasa bersalah
melebihi perkembangan inisiatif anak, maka anak akan menjadi anak yang diliputi
rasa ragu-ragu (Papalia & Olds, 2011). Maka perkembangan psikososial yang
sesuai usianya atau normal dapat dipengaruhi oleh sikap tanggung jawab yang
berhasil ditanamkan oleh orang tua masing-masing dan beberapa aspek
diantaranya : aspek perkembangan permainan, aspek perkembangan hubungan
dengan orang tua ,saudara dan teman secara baik. Balita yang memiliki perhatian
cukup baik, meraka akan cenderung bisa melakukan setiap perintah dalam sektor
yang ada di aspek perkembangan psikososial.
Kurang dari sebagian responden dikategorikan dicurigai adanya
keterlambatan atau Suspect dikarenakan perkembangan psikososial yang kadang
terjadi pada anak kembar dipengaruhi oleh cara pengasuhan orangtua sendiri.
Suspect / diduga ada keterlambatan. Bila ada 2 atau lebih peringatan (C) dan atau
satu atau lebih keterlambatan(D). Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk
menghilangkan faktor sesaat, seperti rasa takut , keadaan sakit, dan kelelahan.
(Ardiyanto.gunawan, 2010). Suspect bisa dikarenakan kurang telitinya peneliti
melakukan observasi sehingga bisa dilakukan pengulangan obaservasi kembali dan
apabila memang hasilnya responden mengalami keterlambatan kesimpulanya
responden benar - benar mengalami suspect. Keterlambatan atau delay
dikarenakan beberapa sebab dari balita saat dites, yang pertama dikarenakan balita
307
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
sakit yang tidak mampu berkomunikasi dengan baik dengan peneliti, balita dalam
kondisi sakit cenderung manja dan selalu ingin berada dalam pelukan ibunya
sehingga susah untuk orang lain termasuk peneliti masuk dalam psikis balita yang
sedang sakit, yang kedua karena balita jenuh keadaan jenuh atau balita yang
sedang mengalami mood yang tidak bagus pun mempengaruhi balita seperti ini,
cenderung akan diam dan dia akan menangis karena hal yang kita lakukan
terhadapnya tidak sesuai dengan yang diinginkan, kedua sebab tersebut dapat
dihindari atau dapat kita antisipasi dengan melakukan observasi minggu
berikutnya ketika balita sudah benar – benar siap dalam melakukan semua sektor,
dan apabila balita bisa melakukan dengan baik berarti mereka tidak mengalami
keterlambatan dan jika memang mereka tidak dapat melakukan sektor dalam
observasi atau menolak dengan kedaan baik – baik saja berarti bisa dikatakan
mereka mengalami keterlambatan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sebagian besar responden atau balita kembar mengalami perkembangan
psikososial sesuai dengan umurnya di Puskesmas Parengan Kecamatan Parengan
Kabupaten Tuban Tahun 2014.
Saran
Bagi Petugas Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, tarutama memberi pengetahuan khusus pada kader yang lebih intensif
memantau perkembangan balita diwilayah kerjanya serta memberikan informasi
tentang pemantauan perkembangan psikososial pada balita kembarnya. Bagi
Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menyempurnakan penelitian ini dengan
jumlah sampel yang lebih besar dan menggunakan desain penelitian yang berbeda,
dan dapat mengembangakan variabel serta membandingkan perkembangan
psikososial balita kembar dengan masing-masing pasangannya sehingga dapat
diteliti lebih lanjut.
308
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta
_______. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulus Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. DepKes RI. Jakarta
Evelin dan Djamaludin, N. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. Wahyu Medika. Jakarta
Hurlock EB. 2006. Perkembangan Anak Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
_______. 2006. Perkembangan Anak Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Jodi. 2009. Obstetri William. EGC. Jakarta.
Muaris H. 2006. Sarapan Sehat untuk Anak Balita. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Nelson. 2011. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. Jakarta
Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineke Cipta. Jakarta
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta Selatan
Papalia D. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan). Kencana Prenada Media Grup. Jakarta
Puskesmas Parengan. 2012. Data Kohort Balita Tahun 2012. Puskesmas Parengan. Tuban
_________. 2012. Data Jumlah Balita Kembar Tahun 2012. Puakesmas Parengan. Tuban
Singgih. 2009. Psikologi Perkembangan Remaja. Buku Kita. Jakarta
Sulistyawati A. 2014. Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Salemba Medika. Jakarta Selatan
Sulistyo DC. 2011. Pertumbuhan Perkembangan Anak dan Remaja. CV. Trans Info Media. Jakarta
Sutomo B dan Anggraeni DY. 2010. Menu Sehat Alami untuk Batita dan Balita. Agro Media Pustaka. Jakarta
309