Jurnal Intan

16
PERBANDINGAN GLOMERULUS FILTRATION RATE (GFR) MENGGUNAKAN METODE COCKROAF-GAULT DAN METODE CLEARANCE CREATININE URIN 24 JAM PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG DIRAWAT DI SMF PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG Intan Putri Prayitno Universitas Lampung Abstrak Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Glomerulus Filtration Rate (GFR) digunakan secara luas sebagai indeks fungsi ginjal yang dapat diukur secara tidak langsung dengan perhitungan klirens ginjal. Pada tahun 2006, diperkirakan jumlah penderita gagal ginjal kronik di indonesia sebanyak 150 ribu pasien. Dari jumlah total pasien tersebut 15% berusia 15-34 tahun, 49% berusia 35-55 tahun dan 36% berusia diatas 56 tahun. Pengukuran klirens kreatinin dapat dilakukan dengan menggunakan urin tampung 24 jam atau dapat juga berdasarkan perhitungan menggunakan formula. National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF KDOQI) merekomendasikan pengukuran LFG pada orang dewasa menggunakan formula Cockroft-Gault. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan GFR menggunakan metode Cockroaf-Gault dan metode Clearance Creatinine Urin 24 jam pada pasien gagal ginjal kronik yang dirawat di Rumah Sakit Abdul Moeloek. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik. Jumlah sampel didapat 31 berdasarkan perhitungan rumus sampel

Transcript of Jurnal Intan

3

PERBANDINGAN GLOMERULUS FILTRATION RATE (GFR) MENGGUNAKAN METODE COCKROAF-GAULT DAN METODE CLEARANCE CREATININE URIN 24 JAM PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG DIRAWAT DI SMF PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNGIntan Putri PrayitnoUniversitas Lampung

AbstrakPenyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Glomerulus Filtration Rate (GFR) digunakan secara luas sebagai indeks fungsi ginjal yang dapat diukur secara tidak langsung dengan perhitungan klirens ginjal. Pada tahun 2006, diperkirakan jumlah penderita gagal ginjal kronik di indonesia sebanyak 150 ribu pasien. Dari jumlah total pasien tersebut 15% berusia 15-34 tahun, 49% berusia 35-55 tahun dan 36% berusia diatas 56 tahun. Pengukuran klirens kreatinin dapat dilakukan dengan menggunakan urin tampung 24 jam atau dapat juga berdasarkan perhitungan menggunakan formula. National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF KDOQI) merekomendasikan pengukuran LFG pada orang dewasa menggunakan formula Cockroft-Gault. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan GFR menggunakan metode Cockroaf-Gault dan metode Clearance Creatinine Urin 24 jam pada pasien gagal ginjal kronik yang dirawat di Rumah Sakit Abdul Moeloek. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik. Jumlah sampel didapat 31 berdasarkan perhitungan rumus sampel analisis bivariat. Dari hasil penelitian didapatkan mean 4,1822584 pada hasil GFR menggunakan metode Cocroaf-Gault dan mean 2,5670266 pada hasil GFR menggunakan Clearance Creatinine urin 24 jam. Dan setelah melakukan analisa statistik menggunakan uji t berpasangan didapatkan nilai significancy (Sig(2-tailed)) 0,000 (p < 0,05) artinya terdapat perbedaan hasil GFR yang bermakna pada hasil GFR dengan menggunakan metode Cockroaf-Gault dan hasil GFR Clearance Creatinine urin 24 jam.

Kata kunci : Glomerulus Filtration Rate (GFR), Gagal Ginjal, Cockroaf-Gault, Clearance Creatinine

COMPARISON A GLOMERULUS FILTRATION RATE ( GFR ) USES THE METHOD COCKROAF-GAULT AND METHODS OF CLEARANCE CREATININE URINE 24 HOURS IN PATIENTS TREATED IN THE KIDNEY FAILURE OF A CHRONICLE SMF A DISEASE IN ABDUL MOELOEK HOSPITALIntan Putri PrayitnoLampung University

AbstractDiseases of the kidneys of a chronicle is a process patofisiologis with tiology being diversified, resulting in a decline progressive, kidney function and generally ending with kidney failure. A glomerulus filtration rate (GFR) used widely as an index kidney function that can be measured indirectly by calculation klirens the kidney. In 2006, it is estimated that the number of patients with renal failure of a chronicle in indonesia as many as 150 thousands of patients. Of the total amount of the patient 15 % aged 15-34 years, 49 % a.s 35-55 years and 36 % ' s over 56 years. The measurement of klirens creatinin can be conducted by the use of urine capacity of the 24 hours or may be based on a calculation using a formula. National kidney foundation kidney disease outcome quality initiative (NKF/KDOQI) recommended the measurement of lfg on an adult person uses formul cockroft-gault. The aim of this research is to find out comparison gfr uses the method cockroaf-gault and methods of clearance creatinine urine 24 hours in patients kidney failure of a chronicle of being treated at hospital abdul moeloek. This research using design research analytic. The number of samples acquired 31 based on a calculation formula samples bivariat analysis. Of the results obtained mean 4,1822584 on the outcome of gfr uses the method cocroaf-gault and mean 2,5670266 on the outcome of gfr using clearance creatinine urine 24 hours. And after doing statistical analysis using test t pairs obtained value significancy ( sig ( 2-tailed 0,000 ) ) (p 40 mL/menit penggunaan rumus Cockcroft dan Gault menunjukkan hasil klirens yang lebih rendah dibandingkan klirens kreatinin hasil pengukuran menggunakan Inulin. Hal ini menunjukkan klirens kreatinin dengan rumus Cockcroft-Gault lebih mendekati hasil klirens kreatinin pada kondisi fungsi ginjal yang sudah sangat rendah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti. Didapat seluruh pasien gagal ginjal kronik yang dirawat di smf penyakit dalam berada pada stage 5 (GFR