JURNAL Asupan Tablet Zat Besi Marelan

18
HUBUNGAN KONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULO BRAYAN KOTA MEDAN TAHUN 2009 ABSTRAK Ibu hamil merupakan kelompok penduduk yang rentan mengalami anemia. Hal ini terjadi karena saat hamil volume darah dalam tubuh meningkat hingga 50 %. Akibatnya terjadi peningkatan kebutuhan jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah. World Health Organizatiaon ( WHO ) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defesiensi besi sekitar 35-75 %, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Diperkirakan jumlah ibu hamil yang menderita anemia di Indonesia mencapai 57,1 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner penelitian dan formulir laporan puskesmas dengan jumlah populasi 38 orang dan sampelnya adalah total sampling serta menggunakan uji hipotesa dengan uji chi- square. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan konsumsi tablet zat besi (Fe) mayoritas 20 orang ( 52,6 %) dan minoritas konsumsi tablet zat besi (Fe) 18 orang ( 47,4 %), berdasarkan kejadian anemia mayoritas tidak anemia yaitu 20 orang ( 52,6 %) dan minoritas anemia yaitu 18 orang (47,4 %). Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia dimana chi-square hitung ( X 2 hitung) = 38,00 yang lebih besar dari nilai chi-gsquare tabel ( X 2 tabel) = 3,481. Hendaknya ibu-ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) untuk menghrindari terjadinya anemia. Untuk itu, peneliti menyarankan kepada tenaga kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan untuk meningkatkan penget dan buah. mengkonsumsi tablet zat besi sejak usia

description

asupan tablet besi zat besi jurnal

Transcript of JURNAL Asupan Tablet Zat Besi Marelan

HUBUNGAN KONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULO BRAYAN KOTA MEDAN TAHUN 2009 ABSTRAK

Ibu hamil merupakan kelompok penduduk yang rentan mengalami anemia. Hal ini terjadi karena saat hamil volume darah dalam tubuh meningkat hingga 50 %. Akibatnya terjadi peningkatan kebutuhan jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah. World Health Organizatiaon ( WHO ) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defesiensi besi sekitar 35-75 %, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Diperkirakan jumlah ibu hamil yang menderita anemia di Indonesia mencapai 57,1 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner penelitian dan formulir laporan puskesmas dengan jumlah populasi 38 orang dan sampelnya adalah total sampling serta menggunakan uji hipotesa dengan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan konsumsi tablet zat besi (Fe) mayoritas 20 orang ( 52,6 %) dan minoritas konsumsi tablet zat besi (Fe) 18 orang ( 47,4 %), berdasarkan kejadian anemia mayoritas tidak anemia yaitu 20 orang ( 52,6 %) dan minoritas anemia yaitu 18 orang (47,4 %). Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia dimana chi-square hitung ( X2 hitung) = 38,00 yang lebih besar dari nilai chi-gsquare tabel ( X2 tabel) = 3,481. Hendaknya ibu-ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) untuk menghrindari terjadinya anemia. Untuk itu, peneliti menyarankan kepada tenaga kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan untuk meningkatkan penget dan buah. mengkonsumsi tablet zat besi sejak usia kehamilan 7 bulugas kesehatan memberi penyuluhan yang intensif tentan bagi pet melalui penyuluhan tentangblet zat pemberian tablet zat besi.Kata Kunci

: Tablet zat besi ( Fe), Anemia

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapka setiap pasangan suami istri. Setiap pasangan menginginkan kehamilan berlangsung dengan baik bayi tumbuh sehati sesuai yang diharapkan dan lahirnya bayi yang sehat dan sempurna secara jasmaniah dengan berat badan yang cukup. Masa kehamilan adalah suatu fase penting dalam pertumbuhan anak karena calon ibu dan bayi yang dikandungnya membutuhkan gizi yang cukup banyak. ( Depkes RI, 2004 )

Masalah-masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, penyakit infeksi, penyakit degeneratif dan masalah gizi. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung menentukan kualitas sumber daya manusia serta dapat meningkatkan derajat kesehatan. Empat masalah gizi utama di Indonesia yang belum teratasi, salah satunya adalah anemia. Anemia masih merupakan masalah pada wanita sebagai akibat kekurangan zat besi dan asam folat dalam tubuh serta faktor lain seperti infeksi, cacingan dan penyakit kronis. Dari semua golongan umur, remaja putri mempunyai resiko paling tinggi menderita anemia karena terjadi peningkatan kebutuhan serta adanya menstruasi. Selain pada remaja putri kelompok yang rawan kekurangan zat besi adalah ibu hamil. Anemia sangat berbahaya bagi yang sedang hamil. Penyakit anemia sering menyerang pada masa kehamilan. Sebab pada saat hamil, kebutuhan ibu terhadap unsur-unsur makanan semakin banyak seperti zat besi, asam folat dan protein. Jika kebutuhan ini tidak tercukupi, ibu akan mengalami anemia. Anemia yang lazim dialami ibu hamil adalah anemia kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan jika ibu kekurangan protein menyebabkan berkurangnya pembentukan haemoglobin dan pembentukan sel darah merah sehingga unsur zat besi dalam darah berkurang (Kurnia, 2009).

Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadi gangguan pada kehamilan (abortus, partus immature atau prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan gangguan masa nifas (sub involusi rahim, infeksi dan stress, kurang produksi asi), dan gangguan pada janin (abortus, dismatur, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal, dll). (Rukiyah, 2009)

Anemia pada umumnya terjadi diseluruh dunia, terutama dinegara berkembang dan pada kelompok sosial-ekonomi rendah. Pada kelompok dewasa, anemia terjadi pada wanita usia reproduksi, terutama wanita hamil dan wanita menyusui karena banyak mengalami defisiensi zat besi. Secara keseluruhan, anemia terjadi pada 45% wanita dinegara berkembang dan 13% dinegara maju. Di Amerika, terdapat 12% wanita usia subur 15-49 tahun, 11% wanita hamil usia subur mengalami anemia sementara presentase wanita hamil dari keluarga miskin terus meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan ( 8% anemia di trimester I, 12% anemia di trimester II dan 29% anemia di trimester III ) (Achadi, 2007).

Berdasarkan data dari Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Departemen Kesehatan (Depkes), saat ini angka penderita anemia pada ibu hamil di Indonesia diperkirakan mencapai 40% (Stendo, 2008), Wanita Usia Subur (15-44 tahun) 39,5% dan remaja putri (10-14 tahun) 57,1% (Tarwoto, 2007). Di Propinsi Jawa Tengah angka kejadian anemia ibu mencapai 57,7% (Profil Kesehatan Jawa Tengah ), di propinsi Jawa Barat dengan peserta tes darah sebanyak 7.439 di tiga kota, Garut, Tasikmalaya, dan cirebon, 41% diantaranya anemia, di propinsi Jawa Timur dengan melibatkan 5.959 peserta tes di tiga kota kediri, Jombang, Mojokerto, 33% diantaranya anemia, sedangkan di Sumatera utara dengan peserta tes darah sebanyak 9.377 orang di tiga kota, Medan, Pematang siantar, dan kisaran, 33% diantaranya anemia ( Depkes RI, 2008), sedangkan di Semarang adalah 19,67% (Dinas Kesehatan kota semarang, 2009).

faktor lain yang menyebabkan berkuranga zat besi dalam darah ibu hamil karena tidak mengkomsumsi cukup makanan yang mengandung zat besi. Misalnya karena ibu mengalami emesis. sehingga sulit makanan secara normal. Selain itu, sedikit mengkomsumsi makanan mengandung vitamin C kehamilan yang terlalu dekat, sosial ekonomi yang rendah, perdarahan yang berulang-ulang ( Lamadhah, 2008 ).

Jumlah ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan tahun 2009 yang terkena anemia adalah dari 38 ibu hamil trimester ke III yang diperiksa kadar HB nya dimana Hemoglobinnya < 11 gr%, hasil wawancara mengkonsumsi tablet zat besi adalah sebanyak 20 orang (52,6 % ) dan yang tidak mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 18 orang (47.4 %). ole oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang hubungan konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana hubungan konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan tahun 2009Tujuan PenelitianTujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui gambaran konsumsi tablet zat besi (Fe) di Wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009.

1. Untuk mengetahui gambaran kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009.

2. Untuk mengetahui hubungan konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional dimana variabel bebas dan terikat diteliti secara bersama dan sekaligus.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli 2009Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester III (Kehamilan 28-36 minggu ) yang memeriksa kehamilannya di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009 yaitu berjumlah 38 orang.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode total sampling atau seluruh ibu hamil trimester III (kehamilan 28-36 minggu ) menjadi objek penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009 yaitu berjumlah 38 orang. Hasil Penelitian Analisa Univariat

Berdasarkan hasil kuesioner penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009 dengan jumlah responden 38 orang didapat distribusi frekuensi kepatuhan konsumsi tablet zat besi (Fe) dan kejadian anemia.Dari 38 orang ibu yang mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) mayoritas 20 orang ( 52.6 %) dan minoritas konsumsi tablet zat besi (Fe) 18 orang (47,4 %). Dari 38 orang ibu dengan kejadian anemia mayoritas tidak anemia yaitu 20 orang ( 52,6%) dan minoritas anemia yaitu 18 orang ( 47,4 %).Analisa Bivariat

Dari 20 orang ibu yang mengkonsumsi tablet zat besi ( Fe) mayoritas tidak anemia yaitu 20 orang (52,6 %). Dan dari 18 orang ibu yang konsumsi tablet zat besi minoritas anemia yaitu 18 orang ( 47, 4 % ). Ada hubungan konsumsi tablet zat besi ( Fe) dengan kejadian anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009 menunjukkan chi-square dimana nilai = 0,000 lebih kecil dari 0,05.

PembahasanKonsumsi Tablet Zat Besi (Fe) dengan Kejadian Anemia

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui dari 38 orang ibu mayoritas tidak anemia yaitu 20 orang ( 52,6 %) dan minoritas anemia yaitu 18 orang ( 47,4 %).

Ibu hamil harus memeriksakan diri ( dengan memeriksakan sampel darah) khususnya untuk pemeriksaan pertama kali. Untuk menjaga agar ibu tidak anemia, ibu hamil harus menjaga makanan yang dikonsumsi serta mengkonsumsi tablet zat besi serta mengupayakan bagaimana unsur yang diperlukan dapat terpenuhi ( Kurnia, 2009).

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar didunia terutama bagi kelompok wanita Usia Subur (WUS). Anemia pada WUS dapat menimbulkan kelelahan, badan lemah, penurunan kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja.

Pengaruh anemia terhadap kehamilan adalah abortus, partus prematurus, inersia uteri ( ketidak mampuan uterus berkontraksi secara spontan), atonia uteri, shock, afribrinogenemia, infeksi intrapartum, bahkan pada anemia berat terjadi payah jantung. ( Nurhayati, 2009).Hubungan Konsumsi Tablet Zat Besi (Fe) Dengan Kejadian

Anemia Pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada hubungan konsumsi tablet zat besi ( Fe) dengan kejadian anemia di Wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009 menunjukkan chi-square dimana nilai = 0,000 yang lebih kecil dari -value = 0,05.

faktor yang menyebabkan kurangnya konsumsi tablet zat besi adalah pengetahuan, sikap ibu hamil, dan efek samping dari tablet zat besi, motivasi petugas kesehatan yang kurang. Hal ini dapat mengakibatkan tujuan dari pemberian tablet zat besi tidak tercapai. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel-sel otak. Pada ibu hamil dapat mengakibatkan keguguran, lahir sebelum waktunya, BBLR, perdarahan sebelum dan selama persalinan bahkan dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan janinnya. Ibu hamil dengan anemia zat besi tidak mampu memenuhi kebutuhan zat besi pada janinnya secara optimal sehingga janin beresiko terjadi gangguan kematangan/ kematuran organ-organ tubuh janin dan resiko terjadinya premature, perdarahan postpartum akibat atonia utereri, syok hipovolemia dan kematian akan lebih besar (Tarwoto, 2007).

Salah satu zat gizi mikro yang terpenting adalah zat besi (Fe). Zat besi memiliki peran yang sangat penting pada pembentukan haemoglobin yakni protein pada sel darah merah yang bertugas menghantarkan oksigen dari paru-paru ke otak dan seluruh jaringan tubuh. Kekurangan zat besi dalam jangka panjang akan mengakibatkan terjadinya anemia gizi besi (iron deficiency anemia/IDA). Secara umum, dampak yang ditimbulkan dari anemia gizi besi adalah kelesuan sebagai akibat kurangnya kurangnya oksigen dalam darah, lemahnya konsentrasi berfikir dan rendahnya produktivitas kerja. Selain itu, pada ibu hamil anemia gizi besi dapat mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan, lahir premature atau lahir dengan berat badan rendah ( Taufik, 2008).

Ibu hamil yang rajin melakukan ANC dan makan dengan gisi seimbang bagi tubuhnya dapat terhindar dari anemia. Ibu hamil yang memperhatikan asupan nutrisi yang dibutuhkan serta menghindari makanan yang dapat mengurangi penyerapan zat besi misalnya makan bersamaan dengan mengkonsumsi kopi dan teh sehingga kebutuhan zat besi dalam tubuh dapat terpenuhi dengan baik ( Diana, 2009).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009 pada 38 responden maka mengambil kesimpulan bahwa :

1. Kejadian anemia dari 38 orang ibu mayoritas tidak anemia yaitu 20 orang ( 52,6 %) dan minoritas anemia yaitu 18 orang ( 47,4 %).

2. Ada hubungan konsumsi tablet zat besi ( Fe) dengan kejadian anemia di Wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009 menunjukkan nilai = 0,000 yang lebih kecil dari -value = 0,05.Saran saran :Bagi ibu hamil 1. melakukan Antenatal Care secara rutin 2. Mengkonsumsi tablet Zat Besi sejak usia kehamilan 7 bulanBagi tenaga kesehatan 1. Meningkatkan penyuluhan yang intensiv tentang konsumsi tablet zat besi

2. Menganjurkan ibu makan sayur dan buahDAFTAR PUSTAKAAchadi, E. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. PT Raja Grafindo Pustaka. Jakarta.

Akhmadi. 2009. Tablet zat besi bagi ibu hamil.

http:// akhmadi. Multiply. Com/journal/item/12.

Almatseir, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Freemeta, . 2009. Kekurangan dan kelebihan zat besi.

.

Idion. 2009. Zat Besi (Fe).http:// www. nutrisibali. Com/details.php? aid=6&catid=&inpage=articles. Kurnia. 2009. Menghindari Gangguan Saat Melahirkan & Panduan Lengkap

Mengurut bayi. Panji Pustaka. Yogyakarta.

Kurniasih. 2009. Anemia Turunkan Kualitas Hidup. Nakita. Jakarta.

Lamandha. 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Melahirkan. Diva press. Yogyakarta.

Manuaba.2007. Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetric ginekologi dan KB.

EGC. Jakarta.

Morgan. 2009. Obstetri dan ginekologi edisi 2. EGC. Jakarta.

Nurhati. 2009. 9 bulan yang menabjubkan. Garamond.

Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Rukiyah. 2010. Asuhan Kebidanan 4Patologi Kebidanan. Trans Info Medika. Jakarta.

Sabri, Sutanto. 2008. Statistik Kesehatan. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Sulistyawati. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika.

Sohimah. 2008. Anemia Pada Ibu Hamil.

http://rofiqahmad. Wordpresss. Com/2008/01/24.

Tarwoto. 2007. Buku saku anemia pada ibu hamil konsep dan penatalaksanaan. TIM.Jakarta

Yasir. 2009. Gejala anemia.

http://dawaa.wordpress.com/2009/06/18/ gejalakurangdarah.