Jurnal Akuntansi PIPIT
Transcript of Jurnal Akuntansi PIPIT
-
PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN LDR TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR
PERBANKAN DI INDONESIA
Oleh :
Pipit Rosita Andarsari SE.,MM
ABSTRACT
This study aimed to analyze the effect of financial ratio analysis, namely CAR,
ROA,BOPO, and LDR to the stock price on the Banking Company in Indonesia
Stock Exchange. The researcher used secondary data from financial statements of
6 Banks are selected by purposive random sampling, the bank company listed on
the Stock Exchange in the period 2009-2013. Data analysis technique is the
multiple linear regression, hypothesis testing while using t - test to examine the
effect of partial variables and test - F to examine the effect of variables
simultaneously with a significance level of 5 % .Based on the results it is
concluded that partial CAR and LDR negative and h a s n t significant effect
on stock price. While the ROA has positive effect but not significant to stock
price and BOPO has negative effect but has significant effect to stock price.
Simultaneously CAR, ROA, BOPO and LDR significantly influence the level of
influence of stock price with 82.0% and the remain is influenced by other factors
not examined.
Keyword: CAR,ROA ,BOPO,LDR, s t o c k pr i c e
1. LATAR BELAKANG Sejak krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat pada 2008, pertumbuhan ekonomi
Indonesia justru mengalami peningkatan. Hal ini yang membuat investor asing berama-ramai
menaruh uang di Indonesia. Ada berbagai macam instrumen yang dapat dibeli masyarakat.
Salah satunya saham. Menurut Head of Investment CIMB Sun Life, Beby Lesmana, instrumen
investasi saham saat merupakan instrumen yang menarik untuk dipilih, karena mamiliki
prospek yang masih bagus dan menjanjikan. Dalam jangka panjang saham masih bagus untuk
dijadikan pilihan investasi bagi investor. Walaupun dalam jangka pendek saham masih
mengalami fluktuasi. Namun, dalam jangka panjang instrumen saham masih bagus untuk
dijadikan alat investasi, kata Beby, kepada Infobanknews.com, disela-sela acara Investment
Workshop for Journalist yang diadakan CIMB Sun Life, di Jakarta, 26 Mei 2011. (sumber :
Infobanknews).
Dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, PT Bursa Efek
Indonesia bersama seluruh pelaku pasar modal terus mempersiapkan diri demi meningkatkan
daya saing di tingkat regional. Persiapan meliputi seluruh aspek pasar modal, yaitu aspek
infrastruktur, aspek pasokan dan aspek permintaan. Persiapan dan pengembangan terbaru yang
dilakukan oleh BEI adalah mengembangkan pelaporan Perusahaan Tercatat dan Anggota Bursa
dengan berbasis Extensible Business Reporting Language (XBRL).
Pengembangan lain yang dilakukan oleh BEI dari sisi perdagangan yakni perubahan
Satuan Perdagangan (lot size) dan Fraksi Harga untuk Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas yang
diberlakukan pada 6 Januari 2014. Adanya pengembangan tersebut membuat pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi lebih stabil dan tidak terlalu volatile.
Secara statistik sepanjang tahun 2014 (sampai dengan 8 Agustus 2014), IHSG tercatat
meningkat 18,23% yaitu dari 4.274,177 pada akhir tahun 2013 menjadi 5.053,760 pada 8
Agustus 2014. Nilai kapitalisasi pasar saham juga mengalami peningkatan sebesar 19,01% dari
Rp4.219 triliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp5.021 triliun pada 8 Agustus 2014.
Dengan semakin stabilnya pergerakan IHSG dan semakin terjangkaunya harga saham
Perusahaan Tercatat diharapkan dapat terus meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi
di BEI. Sehingga porsi kepemilikan investor domestik di pasar modal Indonesia dapat terus
tumbuh.
Selama periode Januari-Juli 2014 terdapat 18 Perusahaan Tercatat baru di BEI, yakni
PT Bank Panin Syariah Tbk. (PNBS), PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), PT Asuransi Mitra
-
Maparya Tbk. (ASMI), PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk. (CANI), PT Bali Towerindo
Sentra Tbk. (BALI), PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON), PT Graha Layar Prima Tbk.
(BLTZ), PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA), PT
Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk. (DAJK), PT Link Net Tbk. (LINK), PT Chitose Internasional
Tbk. (CINT), PT Magna Finance Tbk. (MGNA), PT Batavia Prosperindo International Tbk.
(BPII), PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP), PT Bank Dinar Indonesia Tbk. (DNAR), PT
Sitara Propertindo Tbk. (TARA), serta 1 Perusahaan Tercatat baru yang
merupakan Relisting dan Secondary Offering yaitu PT Tunas Alfin Tbk. (TALF).
Total dana yang berhasil dihimpun pada periode Januari-Juli 2014 adalah sebesar
Rp29,15 triliun, yang terdiri dari Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp4,89
triliun, Relisting dan Secondary Offering sebesar Rp106,65 miliar, rights issue sebesar Rp23,30
triliun dan waran sebesar Rp848,05 miliar.
Selama periode Januari-Juli 2014 jumlah Pemegang Saham BEI tercatat sebanyak 125
Perusahaan Efek. Jumlah Anggota Bursa (AB) adalah 116 AB yang terdiri dari 112 AB aktif,
dan 4 AB suspen. Sedangkan jumlah Partisipan adalah sebanyak 116 yang terdiri dari 61
Perusahaan Efek, 37 Bank, dan 18 Bank Kustodian. http://www.idx.co.id.
Para pemodal mulai menyiapkan daftar belanja saham sepanjang tahun ini. Saham
papan atas dengan fundamental kokoh, tentu saja menjadi pilihannya. Berkaca pada kinerja
tahun 2014, saham perbankan, industri dasar dan barang konsumsi masuk radar belanja para
investor."Masih banyak saham perbankan dengan PER rendah," ujar David Nathanael
Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital, kepada KONTAN akhir pekan lalu. Saham Bank
Negara Indonesia Tbk (BBNI), misalnya, mencatatkan price to earning ratio (PER) sekitar 11
kali. Kemudian PER Bank Mandiri, Tbk (BMRI) PER 12 kali atau Bank Rakyat Indonesia,
Tbk (BBRI) dengan PER sekitar 12 kali. Ada anggapan bahwa dengan PER di bawah 15 kali,
saham bank masih menarik tahun ini. Apalagi, secara fundamental pertumbuhan bisnis bank
terbilang baik. Agar tak "membeli kucing dalam karung", para investor perlu menelisik
fundamental emiten. Meski dari sisi PER terbilang tinggi, jika fundamental kuat, saham jenis
ini masih berpeluang menanjak. Misalnya saham Unilever Indonesia (UNVR). "Meski PER
lebih dari 45 kali, setiap tahun UNVR mencetak pertumbuhan laba," ungkap Edwin.
http://investasi.kontan.co.id/news/inilah-saham-bidikan-investor-di-2015
Analisa penilaian harga saham merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan oleh
investor sebelum melakukan investasi. Investor yang mengandalkan informasi fundamental
menggunakan informasi yang bersumber dari laporan keuangan untuk dasar pengambilan
keputusan dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang lazim dipergunakan. Para investor
perlu menelisik fundamental emiten untuk melihat tingkat kesehatan perusahaan. Tingkat
kesehatan dan kinerja keuangan yang baik berdampak terhadap kepercayaan masyarakat untuk
menanamkan investasinya, perrmintaan terhadap sahamnya meningkat dan harga saham
tersebut cenderung bergerak naik dan hal itu juga berlaku sebaliknya jika permintaan akan
saham sedikit, harga saham cenderung bergerak turun. Berdasar latar belakang di atas, peneliti
mengambil judul pengaruh rasio CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor
perbankan di Indonesia.
2. KAJIAN TEORITIS 2.1. Saham
Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham
memberi return dalam bentuk deviden yang biasanya dibayarkan sekali setahun dan capital
gain (kenaikan harga saham di pasar). Deviden dan capital gain akan ada jika perusahaan
memperoleh laba karena deviden adalah laba yang dibagikan, capital gain terjadi karena ada
laba yang tidak dibagikan dan faktor pertumbuhan perusahaan di masa depan. Perusahaan yang
rugi tidak akan membagi deviden dan jika perusahaan itu tidak menjanjikan pertumbuhan yang
akan diperoleh investor adalah capital loss atau penurunan harga saham di pasar (Online
http///:www.BeritaNET.com)
Harga saham berubah (berfluktuasi) sesuai dengan kekuatan permintaan (demand) dan
penawaran (supply). Dengan kinerja keuangan yang baik, perusahaan diharapkan mampu
menghasilkan keuntungan yang tinggi dan sekaligus dapat menyisihkan sebagian keuntungan
-
itu sebagai deviden dengan nilai yang tinggi. Hal itu mempengaruhi jumlah permintaan akan
saham.
Resiko investor yang memiliki saham, diantaranya:
Tidak mendapat deviden Capital loss Perusahaan bangkrut/dilikuidasi Saham dikeluarkan dari bursa (delisting) Saham dihentikan sementara (suspensi) Dari faktor-faktor resiko diatas dapat disimpulkan bahwa informasi memegang peranan
penting dalam aktivitas perdagangan saham. Informasi merupakan basis pengambilan
keputusan bagi para investor. Analisis fundamental yaitu analisis rasio keuangan merupakan
analisis yang berbasis pada berbagai data riil untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu
saham. Beberapa data atau indikator yang umum digunakan, antara lain:
pendapatan,laba,pertumbuhan penjualan, imbal hasil atau pengembalian atas ekuitas (return on
equity),margin laba (profit margin), dan data-data keuangan lainnya sebagai sarana untuk
menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.
Dalam penelitian ini rasio kinerja keuangan yang digunakan adalah CAR, ROA , BOPO dan
LDR.
2.2. Rasio Keuangan Capital Adequacy Ratio (CAR) Ridwan (2003), Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan analisis keuangan yang
berguna untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan
kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat berharga. CAR disebut juga
dengan rasio KPMM (Kebutuhan Penyediaan Modal Minimum) adalah rasio kecukupan modal
bank yang diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah modal dengan aktiva tertimbang
menurut risiko (ATMR).
CAR = Modal bank x 100%
Total ATMR
Return On Asset (ROA)
Return On Asset merupakan rasio keuangan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba atas aset yang dimiliki perusahaan.(Darmadji dan Fakhrudin, 2012).
ROA = Laba bersih x 100%
Ekuitas
Hartono dan Sihotang dalam jurnal ilmiahnya berjudul analisis hubungan profitabilitas dengan
pergerakan harga saham pada sektor usaha perbankan di Bursa efek Indonesia membuktikan
adanya korelasi antara ROA dengan harga saham. Dimana korelasi positif itu sebesar
0.535. Regresi diperoleh angka R square sebesar 0.286. menunjukkan adanya kontribusi
ROA terhadap pergerakan harga saham bisa dikatakan relatif kecil, yaitu sebesar 28.6% dan
sisanya yang sebesar 71.4% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam pengujian hipotesis dengan
tingkat keyakinan sebesar sebesar 1% maka akan ditemukan nilai ttabel(0.01)(7) sebesar
2.998 (dari tabel). Nilai thitung adalah 1.676, yang artinya nilai thitung lebih kecil dari
ttabel maka keputusan Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa ROA tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap pergerakan harga saham.
Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)
Rasio BOPO mengukur kemampuan manajemen Bank dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan nasional.
BOPO = Biaya operasional x 100%
Pendapatan operasional
Khadaffi dan Syammi, 2011 dalam penelitiannya berjudul Hubungan rasio CAMEL dengan
return saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia berdasarkan Uji F penelitian
ini menemukan bahwa CAR, NPL, PPAP, FBI, ROA,ROE, LDR, BOPO dan NIM memiliki
pengaruh terhadap return saham sebesar 5,866 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena
-
tingkat signifikansi < = 0,05 maka secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara
CAR, NPL, PPAP, FBI, ROA,ROE, LDR, BOPO dan NIM terhadap return saham.
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan To Deposit Ratio merupakan rasio yang mengukur tingkat likuiditas sebuah perusahaan,
dimana menunjukkan perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap dana yang
diterima (Ali Sutyanto Herli, 2013).
LDR = Total Kredit x 100%
Total Dana Pihak Ketiga
Latifah Setiyawati, 2007 dalam penelitian ilmiahnya yang berjudul Pengaruh Loan To Deposit
Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio(CAR) dan Return on Asset (ROA) Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh antara loan to deposit ratio (LDR),
capital adequacy ratio (CAR), dan return on assets (ROA) terhadap harga saham perbankan,
yaitu sebesar 19 %, sedangkan secara parsial hanya variabel CAR dan ROA yang berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan perbankan yaitu sebesar 11,70 % dan 11,69%. Non
signifikansi variabel LDR, kemungkinan disebabkan investor tidak menggunakan variabel LDR
sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual sahamnya
karena investor di bursa efek biasanya lebih menyukai return berupa capital gain daripada
dividen.
2.3. Model Hipotesis
.
Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya (sumber : wikipedia). Hipotesa
dari penelitian ini adalah:
1. Current Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan.
2. Return On Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan.
3. Beban Operasional Pada Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh positif terhadap harga saham sektor perbankan.
4. Loan To Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan.
3. METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dalam
sektor perbankan (berdasarkan klasifikasi Bursa Efek Jakarta) yang telah go public di pasar
modal Indonesia sampai akhir tahun 2014. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
Capital Adequacy Ratio (X1)
Return On Asset (X2)
Beban Operasional Pada
Pendapatan Operasional (X3)
Loan To Deposit Ratio(X4)
Harga Saham (Y)
-
sebanyak 6 perusahaan perbankan dari tahun 2010-2013. Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan
pada kriteria pemilihan sampel, yaitu :
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sampai dengan 31 Desember 2014.
2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan selama tahun penelitian. 3.2. Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan jenis data yang
dipergunakan adalah cross section. Data-data tersebut berupa rasio keuangan sebagai ukuran
kinerja keuangan. Sedangkan data-data dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesia Capital
Market Directory (ICMD) tahun 2014, Annual Report Perusahaan Perbankan.
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel yang diteliti dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Variabel terikat (Y) atau dependent variable, yaitu variabel yang nilainya bergantung dari nilai variable lainnya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham
penutupan (closing price) tahunan periode 2010-2013.
2. Variabel bebas (X) atau independent variable, yaitu variabel yang nilainya tidak terpengaruh variabel lain. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah : CAR
( ), ROA ( ), BOPO ( ) dan LDR ( ).
3.4. Spesifikasi Model Dalam penelitian ini digunakan model analisis regresi berganda dengan model
persamaan sebagai berikut :
Y = + + + + . +
Dimana :
Y = Rata - rata harga harga saham penutupan
= Konstanta
, ,........ = Koefisien regresi
= Capital Adequacy Ratio (CAR)
= Loan to Deposit Ratio (LDR)
= Return On Assets (ROA)
= Earning Per Share (EPS)
e = error
3.5. Uji Hipotesis Uji t (Partial Individual Test)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apa- kah variabel independen secara parsial
mempengaruhi variabel dependen. Pengujian dapat dilakukan dengan membandingkan
probabilitas value dengan ( = 5%) sebagai berikut:
1. Jika probabilitas value > , maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika probabilitas value < , maka variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Uji F (Overall Significance Test)
Uji F. Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara serentak atau bersama-sama. Pengujian dapat dilakukan dengan
membandingkan probabilitas value dengan ( = 5%) sebagai berikut:
1. Jika probabilitas value > , maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika probabilitas value < , maka variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
-
4.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Rasio Keuangan
Tabel 4.1.1
Capital Adequacy Ratio(CAR)
(dalam %)
No
NAMA BANK
KODE
CAR
2010 2011 2012 2013
1 PT. BANK NEGARA
INDONESIA, Tbk
BBNI 18.6 17.6 16.7 15.1
2 PT. BANK MANDIRI, Tbk BMRI 13.36 15.34 15.48 14.93
3 PT. BANK RAKYAT
INDONESIA ,Tbk
BBRI 13.76 14.96 16.95 16.99
4 PT. BANK CENTRAL ASIA,
Tbk
BBCA 13.5 12.7 14.2 15.7
5 PT. BANK BUKOPIN, Tbk BBKP 13.02 14.33 18.45 17.07
6 PT. BANK TABUNGAN
NEGARA, Tbk
BBTN 16.74 15.03 17.69 15.62
Tabel 4.1.2
Return On Asset (ROA)
(dalam %)
No
NAMA BANK
KODE
ROA
2010 2011 2012 2013
1 PT. BANK NEGARA
INDONESIA, Tbk
BBNI 2.5 2.9 2.9 3.4
2 PT. BANK MANDIRI, Tbk BMRI 3.50 3.37 3.55 3.66
3 PT. BANK RAKYAT
INDONESIA ,Tbk
BBRI 4.64 4.93 5.15 5.03
4 PT. BANK CENTRAL ASIA,
Tbk
BBCA 3.5 3.8 3.6 3.8
5 PT. BANK BUKOPIN, Tbk BBKP 1.62 1.87 1.83 1.75
6 PT. BANK TABUNGAN
NEGARA, Tbk
BBTN 2.05 2.03 1.94 1.79
Tabel 4.1.3
Beban Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO)
(dalam %)
No
NAMA BANK
KODE
BOPO
2010 2011 2012 2013
1 PT. BANK NEGARA
INDONESIA, Tbk
BBNI 76.0 72.6 71.0 67.1
2 PT. BANK MANDIRI, Tbk BMRI 66.43 67.22 63.93 62.4
3 PT. BANK RAKYAT
INDONESIA ,Tbk
BBRI 70.86 66.69 59.93 60.58
4 PT. BANK CENTRAL ASIA,
Tbk
BBCA 65.1 60.9 62.4 61.5
5 PT. BANK BUKOPIN, Tbk BBKP 84.98 82.05 81.42 82.73
6 PT. BANK TABUNGAN
NEGARA, Tbk
BBTN 82.39 81.75 80.75 82.19
-
Tabel 4.1.4
Loan To Deposit Ratio (LDR)
(dalam %)
No
NAMA BANK
KODE
LDR
2010 2011 2012 2013
1 PT. BANK NEGARA
INDONESIA, Tbk
BBNI 70.2 70.4 77.5 85.3
2 PT. BANK MANDIRI, Tbk BMRI 65.44 71.65 77.66 82.97
3 PT. BANK RAKYAT
INDONESIA ,Tbk
BBRI 75.17 76.20 79.85 88.54
4 PT. BANK CENTRAL ASIA,
Tbk
BBCA 55.2 61.7 68.6 75.4
5 PT. BANK BUKOPIN, Tbk BBKP 71.85 85.01 83.81 85.80
6 PT. BANK TABUNGAN
NEGARA, Tbk
BBTN 108.42 102.56 100.90 104,42
Tabel 4.1.5
Harga Saham (Close Price)
(dalam rupiah)
N
o
NAMA BANK
KODE
Harga Saham (Close Price)
2010 2011 2012 2013
1 PT. BANK NEGARA
INDONESIA, Tbk
BBNI 3875 3800 3700 3950
2 PT. BANK MANDIRI, Tbk BMRI 6500 6750 8100 7850
3 PT. BANK RAKYAT
INDONESIA ,Tbk
BBRI 10500 6750 6950 7250
4 PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk BBCA 6400 8000 9100 9600
5 PT. BANK BUKOPIN, Tbk BBKP 650 580 620 620
6 PT. BANK TABUNGAN
NEGARA, Tbk
BBTN 1640 1210 1450 870
4.2 Uji Hipotesis
Tabel 4.2.1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CAR ROA BOPO LDR
N 24 24 24 24
Normal Parametersa,,b Mean 15.5758 3.1279 71.3708 80.1896
Std. Deviation 1.70523 1.11479 8.79382 13.54371
Most Extreme
Differences
Absolute .120 .167 .190 .131
Positive .096 .167 .182 .131
Negative -.120 -.128 -.190 -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .589 .816 .932 .642
Asymp. Sig. (2-tailed) .879 .519 .350 .805
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
-
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
HARGA
SAHAM
N 24
Normal Parametersa,,b Mean 4,863.1250
Std. Deviation 3,305.73803
Most Extreme
Differences
Absolute .179
Positive .169
Negative -.179
Kolmogorov-Smirnov Z .877
Asymp. Sig. (2-tailed) .425
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : SPSS 17.0
Untuk probabilitas berdasarkan tabel di atas bahwa untuk variabel CAR 0.879 , ROA
0.519, BOPO 0.350 , LDR 0,805 dan Harga Saham 0,425 memiliki nilai di atas = 0.05 yang
artinya bahwa variabel-variabel tersebut terdistribusi dengan normal.
Tabel 4.2.2
Test Results Correlation Coefficient and Coefficient of
Determination Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .923a .851 .820 1,403.84557
a. Predictors: (Constant), LDR, CAR, ROA, BOPO
Sumber : SPSS 17.0
Dari tabel diatas didapat Adjusted R square adalah 0.820 atau hanya sebesar 82,0% harga saham
dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen yaitu rasio CAR, ROA, BOPO dan LDR ,
sisanya dijelaskan oleh faktor lain.
Tabel 4.2.3
Simultaneous Test Results (F-test)
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.139E8 4 5.347E7 27.134 .000a
Residual 3.744E7 19 1970782.378
Total 2.513E8 23
a. Predictors: (Constant), LDR, CAR, ROA, BOPO
b. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber : Output SPSS 17.0
Hasil uji F didapatkan nilai F hitung sebesar 27.134 dengan probabilitas 0.000. jauh lebih kecil
dari = 0.05 yang sehingga rasio CAR, ROA, BOPO dan LDR secara bersama-sama
berpengaruh terhadap harga saham.
-
UJI STATISTIK T
Tabel 4.2.4
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 20034.901 7069.880 2.834 .011
CAR -230.675 188.925 -.119 -1.221 .237
ROA 1083.264 569.083 .365 1.904 .072
BOPO -187.768 78.306 -.499 -2.398 .027
LDR -19.529 27.839 -.080 -.701 .491
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber : Output SPSS 17.0
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dinyatakan:
Harga Saham = -20034,901 - 230,675 + 1083,264 -187,768 - 19,839
Dari tabel diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Konstanta 20034,901 menunjukkan apabila variabel CAR,ROA, BOPO dan LDR adalah konstan maka nilai Harga Saham (Price Share) adalah positif.
2. Koefisien r e g r e s i CAR sebesar -230,675 menunjukkan koefisien ini memiliki pengaruh berlawanan terhadap Harga Saham sehingga tidak dapat
diinterprestasikan. CAR memiliki signifikasi sebesar 0,237 > 0,05 sehingga CAR
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham.
3. Koefesien regresi ROA sebesar 1083,264 menunjukkan koefisien ini memiliki pengaruh searah dengan nilai Harga Saham yaitu apabila ROA naik maka
Harga Saham juga naik. ROA memiliki signifikasi sebesar 0,072 > 0,05
sehingga ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham.
4. Koefisien regresi BOPO sebesar -187,768 menunjukkan koefisien ini memiliki pengaruh berlawanan terhadap Harga Saham, sehingga tidak dapat diinter-
pretasikan. Signifikasi BOPO sebesar 0,027 < 0,05 , BOPO memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Harga Saham.
5. Koefisien regresi LDR sebesar -19,839 menunjukkan koefisien ini memiliki pengaruh berlawanan dengan Harga Saham, sehingga tidak dapat
diinterpretasikan. Signifikasi LDR sebesar 0,491 >0,05 sehingga TATO t idak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
3. KESIMPULAN Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, hipotesa, metode, hasil penelitian
dan pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Ras io CAR dan LDR memil iki pengaruh yang ber lawanan terhadap harga saham ser ta t idak memil iki pengaruh yang s ignif ikan terhadap harga
saham.
2. Rasio ROA menunjukkan bahwa jika ROA naik maka harga saham juga akan naik, tetapi t idak memil iki pengaruh yang s ignifikan terhadap
harga saham (0.072 > 0.05).
3. Rasio BOPO memiliki pengaruh yang s ignifikan terhadap harga saham (0.027 < 0.05) .
4. Jumlah kontr ibusi atau pengaruh variabel dependen CAR, ROA, BOPO dan
-
LDR terhadap variabel independen (Harga Saham) adalah sebesar 82,0% , dimana 18%
lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian kali ini.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadji, T. dan H. M. Fakhruddin. 2012. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya
jawab.Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Hanafi, Mamduh, M., 2004. Manajemen Ke- uangan, Edisi 2004/2005,Badan Penerbit
Fakultas Ekonomi-UGM, Yogyakarta.
Hartono dan P. Sihotang.2008. Analisis Hubungan Profitabilitas dengan Pergerakan Harga
Saham Pada sektor Usaha Perbankan di Bursa Efek Indonesia Jurnal Ekonomi dan
Bisnis, 2 (2), pp. 101-113.
Jogiyanto, H. M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Khaddafi. M dan Syamni. G.2011. Hubungan rasio CAMEL dengan Return Saham Pasa
Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Jurnal Aplikasi Manajemen,
Volume 9 No.3
Munawir. S., 2004. Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
Pasaribu, R. B. F. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan
Go Public di BEI periode 2003-2006, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2 (2), pp. 101-113.
Ridwan. 2003. Jurnal Keuangan: analisis keuangan camel terhadap bank bangkrut.
Setiyawati. L. 2007. Pengaruh LDR, CAR dan ROA Terhadap Harga Saham pada Perusahaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Semarang.
www.idx.co.id
www.beritaNET.com
www.kontan.co.id
www.infobanknews.com