Jurnal Akuntansi PIPIT

10
PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN LDR TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA Oleh : Pipit Rosita Andarsari SE.,MM ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of financial ratio analysis, namely CAR, ROA,BOPO, and LDR to the stock price on the Banking Company in Indonesia Stock Exchange. The researcher used secondary data from financial statements of 6 Banks are selected by purposive random sampling, the bank company listed on the Stock Exchange in the period 2009-2013. Data analysis technique is the multiple linear regression, hypothesis testing while using t - test to examine the effect of partial variables and test - F to examine the effect of variables simultaneously with a significance level of 5 % .Based on the results it is concluded that partial CAR and LDR negative and h a s n ’ t significant effect on stock price. While the ROA has positive effect but not significant to stock price and BOPO has negative effect but has significant effect to stock price. Simultaneously CAR, ROA, BOPO and LDR significantly influence the level of influence of stock price with 82.0% and the remain is influenced by other factors not examined. Keyword: CAR,ROA,BOPO,LDR, stock price 1. LATAR BELAKANG Sejak krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat pada 2008, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru mengalami peningkatan. Hal ini yang membuat investor asing berama-ramai menaruh uang di Indonesia. Ada berbagai macam instrumen yang dapat dibeli masyarakat. Salah satunya saham. Menurut Head of Investment CIMB Sun Life, Beby Lesmana, instrumen investasi saham saat merupakan instrumen yang menarik untuk dipilih, karena mamiliki prospek yang masih bagus dan menjanjikan. “Dalam jangka panjang saham masih bagus untuk dijadikan pilihan investasi bagi investor. Walaupun dalam jangka pendek saham masih mengalami fluktuasi. Namun, dalam jangka panjang instrumen saham masih bagus untuk dijadikan alat investasi,” kata Beby, kepada Infobanknews.com, disela-sela acara Investment Workshop for Journalist yang diadakan CIMB Sun Life, di Jakarta, 26 Mei 2011. (sumber : Infobanknews). Dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, PT Bursa Efek Indonesia bersama seluruh pelaku pasar modal terus mempersiapkan diri demi meningkatkan daya saing di tingkat regional. Persiapan meliputi seluruh aspek pasar modal, yaitu aspek infrastruktur, aspek pasokan dan aspek permintaan. Persiapan dan pengembangan terbaru yang dilakukan oleh BEI adalah mengembangkan pelaporan Perusahaan Tercatat dan Anggota Bursa dengan berbasis Extensible Business Reporting Language (XBRL). Pengembangan lain yang dilakukan oleh BEI dari sisi perdagangan yakni perubahan Satuan Perdagangan (lot size) dan Fraksi Harga untuk Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas yang diberlakukan pada 6 Januari 2014. Adanya pengembangan tersebut membuat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi lebih stabil dan tidak terlalu volatile. Secara statistik sepanjang tahun 2014 (sampai dengan 8 Agustus 2014), IHSG tercatat meningkat 18,23% yaitu dari 4.274,177 pada akhir tahun 2013 menjadi 5.053,760 pada 8 Agustus 2014. Nilai kapitalisasi pasar saham juga mengalami peningkatan sebesar 19,01% dari Rp4.219 triliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp5.021 triliun pada 8 Agustus 2014. Dengan semakin stabilnya pergerakan IHSG dan semakin terjangkaunya harga saham Perusahaan Tercatat diharapkan dapat terus meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di BEI. Sehingga porsi kepemilikan investor domestik di pasar modal Indonesia dapat terus tumbuh. Selama periode Januari-Juli 2014 terdapat 18 Perusahaan Tercatat baru di BEI, yakni PT Bank Panin Syariah Tbk. (PNBS), PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), PT Asuransi Mitra

Transcript of Jurnal Akuntansi PIPIT

  • PENGARUH CAR, ROA, BOPO DAN LDR TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR

    PERBANKAN DI INDONESIA

    Oleh :

    Pipit Rosita Andarsari SE.,MM

    ABSTRACT

    This study aimed to analyze the effect of financial ratio analysis, namely CAR,

    ROA,BOPO, and LDR to the stock price on the Banking Company in Indonesia

    Stock Exchange. The researcher used secondary data from financial statements of

    6 Banks are selected by purposive random sampling, the bank company listed on

    the Stock Exchange in the period 2009-2013. Data analysis technique is the

    multiple linear regression, hypothesis testing while using t - test to examine the

    effect of partial variables and test - F to examine the effect of variables

    simultaneously with a significance level of 5 % .Based on the results it is

    concluded that partial CAR and LDR negative and h a s n t significant effect

    on stock price. While the ROA has positive effect but not significant to stock

    price and BOPO has negative effect but has significant effect to stock price.

    Simultaneously CAR, ROA, BOPO and LDR significantly influence the level of

    influence of stock price with 82.0% and the remain is influenced by other factors

    not examined.

    Keyword: CAR,ROA ,BOPO,LDR, s t o c k pr i c e

    1. LATAR BELAKANG Sejak krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat pada 2008, pertumbuhan ekonomi

    Indonesia justru mengalami peningkatan. Hal ini yang membuat investor asing berama-ramai

    menaruh uang di Indonesia. Ada berbagai macam instrumen yang dapat dibeli masyarakat.

    Salah satunya saham. Menurut Head of Investment CIMB Sun Life, Beby Lesmana, instrumen

    investasi saham saat merupakan instrumen yang menarik untuk dipilih, karena mamiliki

    prospek yang masih bagus dan menjanjikan. Dalam jangka panjang saham masih bagus untuk

    dijadikan pilihan investasi bagi investor. Walaupun dalam jangka pendek saham masih

    mengalami fluktuasi. Namun, dalam jangka panjang instrumen saham masih bagus untuk

    dijadikan alat investasi, kata Beby, kepada Infobanknews.com, disela-sela acara Investment

    Workshop for Journalist yang diadakan CIMB Sun Life, di Jakarta, 26 Mei 2011. (sumber :

    Infobanknews).

    Dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, PT Bursa Efek

    Indonesia bersama seluruh pelaku pasar modal terus mempersiapkan diri demi meningkatkan

    daya saing di tingkat regional. Persiapan meliputi seluruh aspek pasar modal, yaitu aspek

    infrastruktur, aspek pasokan dan aspek permintaan. Persiapan dan pengembangan terbaru yang

    dilakukan oleh BEI adalah mengembangkan pelaporan Perusahaan Tercatat dan Anggota Bursa

    dengan berbasis Extensible Business Reporting Language (XBRL).

    Pengembangan lain yang dilakukan oleh BEI dari sisi perdagangan yakni perubahan

    Satuan Perdagangan (lot size) dan Fraksi Harga untuk Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas yang

    diberlakukan pada 6 Januari 2014. Adanya pengembangan tersebut membuat pergerakan Indeks

    Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi lebih stabil dan tidak terlalu volatile.

    Secara statistik sepanjang tahun 2014 (sampai dengan 8 Agustus 2014), IHSG tercatat

    meningkat 18,23% yaitu dari 4.274,177 pada akhir tahun 2013 menjadi 5.053,760 pada 8

    Agustus 2014. Nilai kapitalisasi pasar saham juga mengalami peningkatan sebesar 19,01% dari

    Rp4.219 triliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp5.021 triliun pada 8 Agustus 2014.

    Dengan semakin stabilnya pergerakan IHSG dan semakin terjangkaunya harga saham

    Perusahaan Tercatat diharapkan dapat terus meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi

    di BEI. Sehingga porsi kepemilikan investor domestik di pasar modal Indonesia dapat terus

    tumbuh.

    Selama periode Januari-Juli 2014 terdapat 18 Perusahaan Tercatat baru di BEI, yakni

    PT Bank Panin Syariah Tbk. (PNBS), PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), PT Asuransi Mitra

  • Maparya Tbk. (ASMI), PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk. (CANI), PT Bali Towerindo

    Sentra Tbk. (BALI), PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON), PT Graha Layar Prima Tbk.

    (BLTZ), PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA), PT

    Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk. (DAJK), PT Link Net Tbk. (LINK), PT Chitose Internasional

    Tbk. (CINT), PT Magna Finance Tbk. (MGNA), PT Batavia Prosperindo International Tbk.

    (BPII), PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP), PT Bank Dinar Indonesia Tbk. (DNAR), PT

    Sitara Propertindo Tbk. (TARA), serta 1 Perusahaan Tercatat baru yang

    merupakan Relisting dan Secondary Offering yaitu PT Tunas Alfin Tbk. (TALF).

    Total dana yang berhasil dihimpun pada periode Januari-Juli 2014 adalah sebesar

    Rp29,15 triliun, yang terdiri dari Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp4,89

    triliun, Relisting dan Secondary Offering sebesar Rp106,65 miliar, rights issue sebesar Rp23,30

    triliun dan waran sebesar Rp848,05 miliar.

    Selama periode Januari-Juli 2014 jumlah Pemegang Saham BEI tercatat sebanyak 125

    Perusahaan Efek. Jumlah Anggota Bursa (AB) adalah 116 AB yang terdiri dari 112 AB aktif,

    dan 4 AB suspen. Sedangkan jumlah Partisipan adalah sebanyak 116 yang terdiri dari 61

    Perusahaan Efek, 37 Bank, dan 18 Bank Kustodian. http://www.idx.co.id.

    Para pemodal mulai menyiapkan daftar belanja saham sepanjang tahun ini. Saham

    papan atas dengan fundamental kokoh, tentu saja menjadi pilihannya. Berkaca pada kinerja

    tahun 2014, saham perbankan, industri dasar dan barang konsumsi masuk radar belanja para

    investor."Masih banyak saham perbankan dengan PER rendah," ujar David Nathanael

    Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital, kepada KONTAN akhir pekan lalu. Saham Bank

    Negara Indonesia Tbk (BBNI), misalnya, mencatatkan price to earning ratio (PER) sekitar 11

    kali. Kemudian PER Bank Mandiri, Tbk (BMRI) PER 12 kali atau Bank Rakyat Indonesia,

    Tbk (BBRI) dengan PER sekitar 12 kali. Ada anggapan bahwa dengan PER di bawah 15 kali,

    saham bank masih menarik tahun ini. Apalagi, secara fundamental pertumbuhan bisnis bank

    terbilang baik. Agar tak "membeli kucing dalam karung", para investor perlu menelisik

    fundamental emiten. Meski dari sisi PER terbilang tinggi, jika fundamental kuat, saham jenis

    ini masih berpeluang menanjak. Misalnya saham Unilever Indonesia (UNVR). "Meski PER

    lebih dari 45 kali, setiap tahun UNVR mencetak pertumbuhan laba," ungkap Edwin.

    http://investasi.kontan.co.id/news/inilah-saham-bidikan-investor-di-2015

    Analisa penilaian harga saham merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan oleh

    investor sebelum melakukan investasi. Investor yang mengandalkan informasi fundamental

    menggunakan informasi yang bersumber dari laporan keuangan untuk dasar pengambilan

    keputusan dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang lazim dipergunakan. Para investor

    perlu menelisik fundamental emiten untuk melihat tingkat kesehatan perusahaan. Tingkat

    kesehatan dan kinerja keuangan yang baik berdampak terhadap kepercayaan masyarakat untuk

    menanamkan investasinya, perrmintaan terhadap sahamnya meningkat dan harga saham

    tersebut cenderung bergerak naik dan hal itu juga berlaku sebaliknya jika permintaan akan

    saham sedikit, harga saham cenderung bergerak turun. Berdasar latar belakang di atas, peneliti

    mengambil judul pengaruh rasio CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor

    perbankan di Indonesia.

    2. KAJIAN TEORITIS 2.1. Saham

    Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham

    memberi return dalam bentuk deviden yang biasanya dibayarkan sekali setahun dan capital

    gain (kenaikan harga saham di pasar). Deviden dan capital gain akan ada jika perusahaan

    memperoleh laba karena deviden adalah laba yang dibagikan, capital gain terjadi karena ada

    laba yang tidak dibagikan dan faktor pertumbuhan perusahaan di masa depan. Perusahaan yang

    rugi tidak akan membagi deviden dan jika perusahaan itu tidak menjanjikan pertumbuhan yang

    akan diperoleh investor adalah capital loss atau penurunan harga saham di pasar (Online

    http///:www.BeritaNET.com)

    Harga saham berubah (berfluktuasi) sesuai dengan kekuatan permintaan (demand) dan

    penawaran (supply). Dengan kinerja keuangan yang baik, perusahaan diharapkan mampu

    menghasilkan keuntungan yang tinggi dan sekaligus dapat menyisihkan sebagian keuntungan

  • itu sebagai deviden dengan nilai yang tinggi. Hal itu mempengaruhi jumlah permintaan akan

    saham.

    Resiko investor yang memiliki saham, diantaranya:

    Tidak mendapat deviden Capital loss Perusahaan bangkrut/dilikuidasi Saham dikeluarkan dari bursa (delisting) Saham dihentikan sementara (suspensi) Dari faktor-faktor resiko diatas dapat disimpulkan bahwa informasi memegang peranan

    penting dalam aktivitas perdagangan saham. Informasi merupakan basis pengambilan

    keputusan bagi para investor. Analisis fundamental yaitu analisis rasio keuangan merupakan

    analisis yang berbasis pada berbagai data riil untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu

    saham. Beberapa data atau indikator yang umum digunakan, antara lain:

    pendapatan,laba,pertumbuhan penjualan, imbal hasil atau pengembalian atas ekuitas (return on

    equity),margin laba (profit margin), dan data-data keuangan lainnya sebagai sarana untuk

    menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.

    Dalam penelitian ini rasio kinerja keuangan yang digunakan adalah CAR, ROA , BOPO dan

    LDR.

    2.2. Rasio Keuangan Capital Adequacy Ratio (CAR) Ridwan (2003), Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan analisis keuangan yang

    berguna untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan

    kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat berharga. CAR disebut juga

    dengan rasio KPMM (Kebutuhan Penyediaan Modal Minimum) adalah rasio kecukupan modal

    bank yang diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah modal dengan aktiva tertimbang

    menurut risiko (ATMR).

    CAR = Modal bank x 100%

    Total ATMR

    Return On Asset (ROA)

    Return On Asset merupakan rasio keuangan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

    menghasilkan laba atas aset yang dimiliki perusahaan.(Darmadji dan Fakhrudin, 2012).

    ROA = Laba bersih x 100%

    Ekuitas

    Hartono dan Sihotang dalam jurnal ilmiahnya berjudul analisis hubungan profitabilitas dengan

    pergerakan harga saham pada sektor usaha perbankan di Bursa efek Indonesia membuktikan

    adanya korelasi antara ROA dengan harga saham. Dimana korelasi positif itu sebesar

    0.535. Regresi diperoleh angka R square sebesar 0.286. menunjukkan adanya kontribusi

    ROA terhadap pergerakan harga saham bisa dikatakan relatif kecil, yaitu sebesar 28.6% dan

    sisanya yang sebesar 71.4% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam pengujian hipotesis dengan

    tingkat keyakinan sebesar sebesar 1% maka akan ditemukan nilai ttabel(0.01)(7) sebesar

    2.998 (dari tabel). Nilai thitung adalah 1.676, yang artinya nilai thitung lebih kecil dari

    ttabel maka keputusan Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa ROA tidak berpengaruh

    secara signifikan terhadap pergerakan harga saham.

    Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

    Rasio BOPO mengukur kemampuan manajemen Bank dalam mengendalikan biaya operasional

    terhadap pendapatan nasional.

    BOPO = Biaya operasional x 100%

    Pendapatan operasional

    Khadaffi dan Syammi, 2011 dalam penelitiannya berjudul Hubungan rasio CAMEL dengan

    return saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia berdasarkan Uji F penelitian

    ini menemukan bahwa CAR, NPL, PPAP, FBI, ROA,ROE, LDR, BOPO dan NIM memiliki

    pengaruh terhadap return saham sebesar 5,866 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena

  • tingkat signifikansi < = 0,05 maka secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara

    CAR, NPL, PPAP, FBI, ROA,ROE, LDR, BOPO dan NIM terhadap return saham.

    Loan to Deposit Ratio (LDR)

    Loan To Deposit Ratio merupakan rasio yang mengukur tingkat likuiditas sebuah perusahaan,

    dimana menunjukkan perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap dana yang

    diterima (Ali Sutyanto Herli, 2013).

    LDR = Total Kredit x 100%

    Total Dana Pihak Ketiga

    Latifah Setiyawati, 2007 dalam penelitian ilmiahnya yang berjudul Pengaruh Loan To Deposit

    Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio(CAR) dan Return on Asset (ROA) Terhadap Harga

    Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil yang diperoleh

    menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh antara loan to deposit ratio (LDR),

    capital adequacy ratio (CAR), dan return on assets (ROA) terhadap harga saham perbankan,

    yaitu sebesar 19 %, sedangkan secara parsial hanya variabel CAR dan ROA yang berpengaruh

    terhadap harga saham perusahaan perbankan yaitu sebesar 11,70 % dan 11,69%. Non

    signifikansi variabel LDR, kemungkinan disebabkan investor tidak menggunakan variabel LDR

    sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual sahamnya

    karena investor di bursa efek biasanya lebih menyukai return berupa capital gain daripada

    dividen.

    2.3. Model Hipotesis

    .

    Hipotesis

    Hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih

    bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya (sumber : wikipedia). Hipotesa

    dari penelitian ini adalah:

    1. Current Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan.

    2. Return On Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan.

    3. Beban Operasional Pada Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh positif terhadap harga saham sektor perbankan.

    4. Loan To Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan.

    3. METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

    3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dalam

    sektor perbankan (berdasarkan klasifikasi Bursa Efek Jakarta) yang telah go public di pasar

    modal Indonesia sampai akhir tahun 2014. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

    Capital Adequacy Ratio (X1)

    Return On Asset (X2)

    Beban Operasional Pada

    Pendapatan Operasional (X3)

    Loan To Deposit Ratio(X4)

    Harga Saham (Y)

  • sebanyak 6 perusahaan perbankan dari tahun 2010-2013. Pengambilan sampel dilakukan

    dengan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan

    pada kriteria pemilihan sampel, yaitu :

    1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sampai dengan 31 Desember 2014.

    2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan selama tahun penelitian. 3.2. Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan jenis data yang

    dipergunakan adalah cross section. Data-data tersebut berupa rasio keuangan sebagai ukuran

    kinerja keuangan. Sedangkan data-data dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesia Capital

    Market Directory (ICMD) tahun 2014, Annual Report Perusahaan Perbankan.

    3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel yang diteliti dapat dikelompokkan sebagai berikut:

    1. Variabel terikat (Y) atau dependent variable, yaitu variabel yang nilainya bergantung dari nilai variable lainnya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham

    penutupan (closing price) tahunan periode 2010-2013.

    2. Variabel bebas (X) atau independent variable, yaitu variabel yang nilainya tidak terpengaruh variabel lain. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah : CAR

    ( ), ROA ( ), BOPO ( ) dan LDR ( ).

    3.4. Spesifikasi Model Dalam penelitian ini digunakan model analisis regresi berganda dengan model

    persamaan sebagai berikut :

    Y = + + + + . +

    Dimana :

    Y = Rata - rata harga harga saham penutupan

    = Konstanta

    , ,........ = Koefisien regresi

    = Capital Adequacy Ratio (CAR)

    = Loan to Deposit Ratio (LDR)

    = Return On Assets (ROA)

    = Earning Per Share (EPS)

    e = error

    3.5. Uji Hipotesis Uji t (Partial Individual Test)

    Uji ini digunakan untuk mengetahui apa- kah variabel independen secara parsial

    mempengaruhi variabel dependen. Pengujian dapat dilakukan dengan membandingkan

    probabilitas value dengan ( = 5%) sebagai berikut:

    1. Jika probabilitas value > , maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

    2. Jika probabilitas value < , maka variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

    Uji F (Overall Significance Test)

    Uji F. Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

    dependen secara serentak atau bersama-sama. Pengujian dapat dilakukan dengan

    membandingkan probabilitas value dengan ( = 5%) sebagai berikut:

    1. Jika probabilitas value > , maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

    2. Jika probabilitas value < , maka variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

  • 4.HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Data Rasio Keuangan

    Tabel 4.1.1

    Capital Adequacy Ratio(CAR)

    (dalam %)

    No

    NAMA BANK

    KODE

    CAR

    2010 2011 2012 2013

    1 PT. BANK NEGARA

    INDONESIA, Tbk

    BBNI 18.6 17.6 16.7 15.1

    2 PT. BANK MANDIRI, Tbk BMRI 13.36 15.34 15.48 14.93

    3 PT. BANK RAKYAT

    INDONESIA ,Tbk

    BBRI 13.76 14.96 16.95 16.99

    4 PT. BANK CENTRAL ASIA,

    Tbk

    BBCA 13.5 12.7 14.2 15.7

    5 PT. BANK BUKOPIN, Tbk BBKP 13.02 14.33 18.45 17.07

    6 PT. BANK TABUNGAN

    NEGARA, Tbk

    BBTN 16.74 15.03 17.69 15.62

    Tabel 4.1.2

    Return On Asset (ROA)

    (dalam %)

    No

    NAMA BANK

    KODE

    ROA

    2010 2011 2012 2013

    1 PT. BANK NEGARA

    INDONESIA, Tbk

    BBNI 2.5 2.9 2.9 3.4

    2 PT. BANK MANDIRI, Tbk BMRI 3.50 3.37 3.55 3.66

    3 PT. BANK RAKYAT

    INDONESIA ,Tbk

    BBRI 4.64 4.93 5.15 5.03

    4 PT. BANK CENTRAL ASIA,

    Tbk

    BBCA 3.5 3.8 3.6 3.8

    5 PT. BANK BUKOPIN, Tbk BBKP 1.62 1.87 1.83 1.75

    6 PT. BANK TABUNGAN

    NEGARA, Tbk

    BBTN 2.05 2.03 1.94 1.79

    Tabel 4.1.3

    Beban Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO)

    (dalam %)

    No

    NAMA BANK

    KODE

    BOPO

    2010 2011 2012 2013

    1 PT. BANK NEGARA

    INDONESIA, Tbk

    BBNI 76.0 72.6 71.0 67.1

    2 PT. BANK MANDIRI, Tbk BMRI 66.43 67.22 63.93 62.4

    3 PT. BANK RAKYAT

    INDONESIA ,Tbk

    BBRI 70.86 66.69 59.93 60.58

    4 PT. BANK CENTRAL ASIA,

    Tbk

    BBCA 65.1 60.9 62.4 61.5

    5 PT. BANK BUKOPIN, Tbk BBKP 84.98 82.05 81.42 82.73

    6 PT. BANK TABUNGAN

    NEGARA, Tbk

    BBTN 82.39 81.75 80.75 82.19

  • Tabel 4.1.4

    Loan To Deposit Ratio (LDR)

    (dalam %)

    No

    NAMA BANK

    KODE

    LDR

    2010 2011 2012 2013

    1 PT. BANK NEGARA

    INDONESIA, Tbk

    BBNI 70.2 70.4 77.5 85.3

    2 PT. BANK MANDIRI, Tbk BMRI 65.44 71.65 77.66 82.97

    3 PT. BANK RAKYAT

    INDONESIA ,Tbk

    BBRI 75.17 76.20 79.85 88.54

    4 PT. BANK CENTRAL ASIA,

    Tbk

    BBCA 55.2 61.7 68.6 75.4

    5 PT. BANK BUKOPIN, Tbk BBKP 71.85 85.01 83.81 85.80

    6 PT. BANK TABUNGAN

    NEGARA, Tbk

    BBTN 108.42 102.56 100.90 104,42

    Tabel 4.1.5

    Harga Saham (Close Price)

    (dalam rupiah)

    N

    o

    NAMA BANK

    KODE

    Harga Saham (Close Price)

    2010 2011 2012 2013

    1 PT. BANK NEGARA

    INDONESIA, Tbk

    BBNI 3875 3800 3700 3950

    2 PT. BANK MANDIRI, Tbk BMRI 6500 6750 8100 7850

    3 PT. BANK RAKYAT

    INDONESIA ,Tbk

    BBRI 10500 6750 6950 7250

    4 PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk BBCA 6400 8000 9100 9600

    5 PT. BANK BUKOPIN, Tbk BBKP 650 580 620 620

    6 PT. BANK TABUNGAN

    NEGARA, Tbk

    BBTN 1640 1210 1450 870

    4.2 Uji Hipotesis

    Tabel 4.2.1

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    CAR ROA BOPO LDR

    N 24 24 24 24

    Normal Parametersa,,b Mean 15.5758 3.1279 71.3708 80.1896

    Std. Deviation 1.70523 1.11479 8.79382 13.54371

    Most Extreme

    Differences

    Absolute .120 .167 .190 .131

    Positive .096 .167 .182 .131

    Negative -.120 -.128 -.190 -.104

    Kolmogorov-Smirnov Z .589 .816 .932 .642

    Asymp. Sig. (2-tailed) .879 .519 .350 .805

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

  • One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    HARGA

    SAHAM

    N 24

    Normal Parametersa,,b Mean 4,863.1250

    Std. Deviation 3,305.73803

    Most Extreme

    Differences

    Absolute .179

    Positive .169

    Negative -.179

    Kolmogorov-Smirnov Z .877

    Asymp. Sig. (2-tailed) .425

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    Sumber : SPSS 17.0

    Untuk probabilitas berdasarkan tabel di atas bahwa untuk variabel CAR 0.879 , ROA

    0.519, BOPO 0.350 , LDR 0,805 dan Harga Saham 0,425 memiliki nilai di atas = 0.05 yang

    artinya bahwa variabel-variabel tersebut terdistribusi dengan normal.

    Tabel 4.2.2

    Test Results Correlation Coefficient and Coefficient of

    Determination Model Summaryb

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of

    the Estimate

    1 .923a .851 .820 1,403.84557

    a. Predictors: (Constant), LDR, CAR, ROA, BOPO

    Sumber : SPSS 17.0

    Dari tabel diatas didapat Adjusted R square adalah 0.820 atau hanya sebesar 82,0% harga saham

    dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen yaitu rasio CAR, ROA, BOPO dan LDR ,

    sisanya dijelaskan oleh faktor lain.

    Tabel 4.2.3

    Simultaneous Test Results (F-test)

    ANOVAb

    Model

    Sum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 2.139E8 4 5.347E7 27.134 .000a

    Residual 3.744E7 19 1970782.378

    Total 2.513E8 23

    a. Predictors: (Constant), LDR, CAR, ROA, BOPO

    b. Dependent Variable: HARGA SAHAM

    Sumber : Output SPSS 17.0

    Hasil uji F didapatkan nilai F hitung sebesar 27.134 dengan probabilitas 0.000. jauh lebih kecil

    dari = 0.05 yang sehingga rasio CAR, ROA, BOPO dan LDR secara bersama-sama

    berpengaruh terhadap harga saham.

  • UJI STATISTIK T

    Tabel 4.2.4

    Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) 20034.901 7069.880 2.834 .011

    CAR -230.675 188.925 -.119 -1.221 .237

    ROA 1083.264 569.083 .365 1.904 .072

    BOPO -187.768 78.306 -.499 -2.398 .027

    LDR -19.529 27.839 -.080 -.701 .491

    a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

    Sumber : Output SPSS 17.0

    Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dinyatakan:

    Harga Saham = -20034,901 - 230,675 + 1083,264 -187,768 - 19,839

    Dari tabel diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:

    1. Konstanta 20034,901 menunjukkan apabila variabel CAR,ROA, BOPO dan LDR adalah konstan maka nilai Harga Saham (Price Share) adalah positif.

    2. Koefisien r e g r e s i CAR sebesar -230,675 menunjukkan koefisien ini memiliki pengaruh berlawanan terhadap Harga Saham sehingga tidak dapat

    diinterprestasikan. CAR memiliki signifikasi sebesar 0,237 > 0,05 sehingga CAR

    tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham.

    3. Koefesien regresi ROA sebesar 1083,264 menunjukkan koefisien ini memiliki pengaruh searah dengan nilai Harga Saham yaitu apabila ROA naik maka

    Harga Saham juga naik. ROA memiliki signifikasi sebesar 0,072 > 0,05

    sehingga ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham.

    4. Koefisien regresi BOPO sebesar -187,768 menunjukkan koefisien ini memiliki pengaruh berlawanan terhadap Harga Saham, sehingga tidak dapat diinter-

    pretasikan. Signifikasi BOPO sebesar 0,027 < 0,05 , BOPO memiliki pengaruh

    yang signifikan terhadap Harga Saham.

    5. Koefisien regresi LDR sebesar -19,839 menunjukkan koefisien ini memiliki pengaruh berlawanan dengan Harga Saham, sehingga tidak dapat

    diinterpretasikan. Signifikasi LDR sebesar 0,491 >0,05 sehingga TATO t idak

    memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

    3. KESIMPULAN Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, hipotesa, metode, hasil penelitian

    dan pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    1. Ras io CAR dan LDR memil iki pengaruh yang ber lawanan terhadap harga saham ser ta t idak memil iki pengaruh yang s ignif ikan terhadap harga

    saham.

    2. Rasio ROA menunjukkan bahwa jika ROA naik maka harga saham juga akan naik, tetapi t idak memil iki pengaruh yang s ignifikan terhadap

    harga saham (0.072 > 0.05).

    3. Rasio BOPO memiliki pengaruh yang s ignifikan terhadap harga saham (0.027 < 0.05) .

    4. Jumlah kontr ibusi atau pengaruh variabel dependen CAR, ROA, BOPO dan

  • LDR terhadap variabel independen (Harga Saham) adalah sebesar 82,0% , dimana 18%

    lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian kali ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    Darmadji, T. dan H. M. Fakhruddin. 2012. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya

    jawab.Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

    Hanafi, Mamduh, M., 2004. Manajemen Ke- uangan, Edisi 2004/2005,Badan Penerbit

    Fakultas Ekonomi-UGM, Yogyakarta.

    Hartono dan P. Sihotang.2008. Analisis Hubungan Profitabilitas dengan Pergerakan Harga

    Saham Pada sektor Usaha Perbankan di Bursa Efek Indonesia Jurnal Ekonomi dan

    Bisnis, 2 (2), pp. 101-113.

    Jogiyanto, H. M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

    Khaddafi. M dan Syamni. G.2011. Hubungan rasio CAMEL dengan Return Saham Pasa

    Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Jurnal Aplikasi Manajemen,

    Volume 9 No.3

    Munawir. S., 2004. Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.

    Pasaribu, R. B. F. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan

    Go Public di BEI periode 2003-2006, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2 (2), pp. 101-113.

    Ridwan. 2003. Jurnal Keuangan: analisis keuangan camel terhadap bank bangkrut.

    Setiyawati. L. 2007. Pengaruh LDR, CAR dan ROA Terhadap Harga Saham pada Perusahaan

    yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Semarang.

    www.idx.co.id

    www.beritaNET.com

    www.kontan.co.id

    www.infobanknews.com