KTI PIPIT LENGKAP
-
Upload
sakura-dhani -
Category
Documents
-
view
255 -
download
0
Transcript of KTI PIPIT LENGKAP
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
1/52
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPartus Lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab
kematian ibu dan bayi baru lahir. Partus Lama adalah persalinan yang
berlangsung lebih dari 18 jam yang dimulai dari tanda-tanda persalinan.
Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi pada
ibu, kadang dapat terjadi pendarahan post partum yang dapat
menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan
asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi.
Angka kematian ibu (AKI) di dunia berdasarkan data Badan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2003 didapatkan bahwa dalam
setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang
terkait dengan proses kehamilan dan persalinannya. Peneliti dari
University of Washington dan University of Queensland di Brisbane,
Australia, diperkirakan kematian ibu dunia pada tahun 2008 sebesar
342.900. (Wikipedia, 16 Maret 2011)
Di Asia, jumlah kematian ibu diperkirakan telah menurun dari
315.000 ke 139.000 antara tahun 1990-2008, oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), United Nations Children's Fund (Unicef), yang United
Nations Population Fund (UNFPA) dan Bank Dunia. Angka Kematian
Ibu di Indonesia tertinggi di ASEAN. Di Indonesia Angka Kematian Ibu
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
2/52
2
berkisar 228 per 100.000 kelahiran. Walaupun sebelumnya Indonesia
telah mampu melakukan penurunan dari angka 300 per 100.000 kelahiran
pada tahun 2004. Padahal berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium
atau Millenium Development Goal (MDG), kematian ibu melahirkan
ditetapkan pada angka 103 per 100.000 kelahiran. Demikian disampaikan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia
Sari Gumelar. (Index Berita, Selasa 11 May 2010).
Sebagaimana dinyatakan oleh WHO melalui Laporan Kesehatan
Dunia 2005 beberapa penyebab kematian ibu adalah perdarahan (25%),
infeksi (13%), aborsi tidak aman (13%), eklampsia (12%), partus lama
(37%). Tenaga kerja terhambat (8%), penyebab langsung lainnya (8%),
dan penyebab tidak langsung (20%). Penyebab tidak langsung seperti
malaria, anemia, HIV/AIDS dan penyakit kardiovaskuler, mempersulit
kehamilan. (Child Info, 2011).
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan,
infeksi, eklamsi, partus lama dan komplikasi abortus. Menurut Dr. Ieke
Irdjiati, MPH. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan menyebutkan bahwa 90% kematian ibu
disebabkan oleh perdarahan, teksemia gravidarum, infeksi, partus lama
dan komplikasi abortus.
Persalinan lama atau partus kasep atau partus terlantar merupakan
masalah besar di indonesia karena pertolongan di daerah pedesaan masih
dilakukan oleh dukun. (Manuaba, Ilmu kebidanan, 2005). Sedangkan
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/World_Health_Report&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiqm7UPqiF0PPehzGiAvSIDlfI3mQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/World_Health_Report&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiqm7UPqiF0PPehzGiAvSIDlfI3mQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eclampsia&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi_azXy38q_OKryYJldL9dKHrjGUAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eclampsia&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi_azXy38q_OKryYJldL9dKHrjGUAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/World_Health_Report&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiqm7UPqiF0PPehzGiAvSIDlfI3mQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/World_Health_Report&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiqm7UPqiF0PPehzGiAvSIDlfI3mQ -
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
3/52
3
menurut Harry Oxorn 2010, sebab utama partus lama adalah disproporsi
fetopelfik, malposisi, malpresentasi, kerja uterus yang tidak efisien
termasuk serviks yang kaku. Sedangkan faktor tambahan lainnya adalah
primigravida, ketuban pecah dini ketika serviks masih tertutup keras dan
mendatar, analgesi dan anastesi yang berlebihan dalam fase laten.
Dari perolehan data di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika
berdasarkan Medical Record diketahui data kasus kebidanan sebagai
berikut: pada tahun 2008 ibu bersalin berjumlah 771 orang dan yang
mengalami partus lama berjumlah 46 orang (6,47%), pada tahun 2009 ibu
yang bersalin berjumlah 766 orang yang mengalami partus lama
berjumlah 54 orang (7,04%), tahun 2010 ibu yang bersalin berjumlah 740
orang yang mengalami partus lama berjumlah 57 orang (7,70%).
Dari berbagai uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian
untuk mengetahui dan mempelajari faktor faktor apa saja yang
berhubungan dengan partus lama pada ibu bersalin di Rumah Sakit
Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode Januari-Juni Tahun 2011.
B.
Rumusan Masalah
Semakin meningkatnya jumlah persalinan dengan partus lama di
Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika, maka peneliti ingin mengetahui apa
saja faktor faktor yang berhubungan dengan partus lama pada ibu
bersalin di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode
Januari-Juni tahun 2011.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
4/52
4
C. Pertanyaan PenelitianApa saja faktor
faktor yang berhubungan dengan partus lama
pada ibu bersalin di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara
Periode Januari-Juni tahun 2011?
D. Tujuan Penelitian1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang
berhubungan dengan partus lama pada ibu bersalin di Rumah Sakit
Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode Januari-Juni tahun 2011.
2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui distribusi ibu parus lama, umur, paritas,
kelainan letak, ketuban pecah dini pada ibu bersalin di Rumah
Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara periode Januari-Juni
Tahun 2011
b. Untuk melihat hubungan antara partus lama dengan umur diRumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode
Januari-Juni tahun 2011.
c. Untuk melihat hubungan antara partus lama dengan paritas diRumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode
Januari-Juni tahun 2011.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
5/52
5
d. Untuk mengatahui hubungan antara partus lama dengan kelainanletak (malposisi) di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta
Utara Periode Januari-Juni tahun 2011.
e. Untuk mengetahui hubungan antara partus lama dengan kejadianKetuban Pecah Dini (KPD) di rumah sakit sukmul sisma medika
Jakarta utara periode januari-juni tahun 2011.
E. Manfaat Penelitian1. Bagi tempat penelitian
Sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,
pengambil kebijakan atau keputusan manajemen.
2. Bagi institusi pendidikanHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
khususnya untuk dapat menambah referensi perpustakaan Stikes
Abdi Nusantara serta bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.
F. Ruang Lingkup
Penelitian ini diarahkan pada faktor faktor yang berhubungan
dengan partus lama pada ibu bersalin di Rumah Sakit Sukmul Sisma
Medika Jakarta Utara Periode Januari-Juni tahun 2011. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu bersalin di Rumah Sakit Sukmul Sisma
Medika . Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dengan
partus lama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah study
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
6/52
6
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data diperoleh
dari data sekunder rekam medik. Data akan diolah secara univariat dan
bivariat dengan uji statistikchi-square dengan bantuan komputer program
SPSS.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
7/52
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Persalinan1. Pengertian
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan
janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin
dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan
kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
koplikasi baik pada ibu maupun janin. (Prawirohardjo, 2009).
2. Pembagian Kala dalam PersalinanPersalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu:
a. Kala I : dimulai dari saat persalinan mulai sampaipembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase,
yaitu fase laten (8 jam) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm.
Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.
b. Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampaibayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi
dan 1 jam pada multi.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
8/52
8
c. Kala III : dimmulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnyaplasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
d. Kala IV : dimulai pada saat lahirnya plasenta sampai 2 jampertama postpartum. (Prawirohardjo, 2009).
3. PartografPartogaf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan
membantu petugas kesehatan dalam menentukan keputusan dalam
pelaksaan. Partograf memberikan peringatan pada petugas kesehatan
bahwa suatu persalinan berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin,
bahwa ibu mungkin perlu dirujuk. (Prawirohardjo, 2009).
Untuk menggunakan partograf dengan benar, petugas harus
mencacat kondisi ibu dan janin sebagai berikut:
a. Denyut Jantung Janin. Catat setiap jamb. Air ketuban. Catat warna air ketuban setiap melakukan
pemeriksaan vagina:
1) U : selaput ketuban Utuh2)
J : selaput ketuban Jernih
3) M : selaput ketuban bercampur Mekonium4) D : air ketuban bernoda Darah
c. Perubahan bentuk kepala janin (molding atau moulage)1) 1: sutura (pertemuan dua tulang tengkorak) yang
tepat/bersesuaian.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
9/52
9
2) 2 : sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki3) 3 : sutura tumppang tindih dan tidak dapat diperbaiki4) Pembukaan mulut rahin (serviks). Dinilai pada setiap
pemeriksaan pervaginam dan diberi tanda silang (X)
5) Penurunan : mengacu pada bagian kepala (dibagi 5 bagian)yang teraba (pada pemeriksaan abdomen/luar) di atas simfisis
pubis, catat dengan tanda lingkaran (O) pada setiap
pemeriksaan dalam. Pada posisi 0/5, sinsiput (S) atau apruh
atas kepala berada di simfisis pubis.
6) Waktu : menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalanisesudah pasien diterima.
7) Jam : catat jam sesungguhnya8) Kontraksi : catat setiap setengah jam; lakukan palpasi untuk
menghitung banyaknya kontraksi dalam 10 menit dan lamanya
masing-masing kontraksi dalam hitungan detik.
a) Kurang dari 20 detikb) Antara 20 dan 40 detikc)
Lebih dari 40 detik
9) Oksitosin. Bila memakai oksitosin, catatlah banyaknyaoksitosin per volume cairan infus dan dalam tetesan per menit.
10)Obat yang diberikan. Catat obat lain yang diberikan.11)Nadi. Cacat setiap 30-60 menit dan tandai dengan sebuauh titik
besar.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
10/52
10
12)Tekanan darah. Catat setiap 4 jam dan tandai dengan anakpanah.
13)Suhu badan. Catatlah setiap dua jam.14)Protein, aseton dan volume urin. Catatlah setiap kali ibu
berkemih.
Bila temuan-temuan melintas ke arah kanan dari garis waspada,
petugas kesehatan harus melakukan penilaian terhadap kondisi ibu
dan janin dan segera mencari rujukan yang cepat. (Prawirohardjo,
2009).
B. Partus Lama1. Pengertian
Menurut beberapa teori pengertian partus lama adalah sebagai berikut:
a. Partus LamaPartus lama adalah perjalanan persalinan yang berlangsung lebih
dari 24 jam. (Oxorn / Forte, 2010).
b. Partus kasepAdalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami
kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu
maupun anak. (Siti Aisyah, 2008).
c. Persalinan yang lamaPersalinan yang lama jika berlangsung lebih dari 24 jam pada primi
dan 18 jam pada multi. (Rizka harni, 2011).
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
11/52
11
d. Persalinan DisfungsionalYaitu meliputi semua keadaan persalinan dengan terhambat atau
terhentinya kemajuan pembukaan serviks pada fase aktif atau
terhambatnya dan terhentinya bagian terendah janin penurunan
pada kala II (Simkin dan Ancheia,2005).
2. Penyebab Partus LamaPada prinsipnya partus lama dapat disebabkan oleh:
a) His tidak efisien (adekuat)b) Faktor janin (malpresentasi, malposisi, janin besar)c) Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina,
tumor).
Faktor-faktor ini saling berhubungan.
Menurut Harry Oxorn, Ilmu Kebidanan, 2010. Sebab utama
partus lama adalah disproporsi fetopelfik, malposisi dan
malpresentasi, kerja uterus yang tidak efisien, termasuk serviks
yang kaku.
Faktor-faktor tambahan lainnya adalah sebagai berikut:
a) Primigravidab) Ketuban pecah dini ketika serviks masih menutup, keras
dan belum mendatar
c) Analgesi dan anasthesi yang berlebihan dalam fase laten
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
12/52
12
Faktor-faktor ini dapat berperan sendiri-sendiri atau secara
bersama-sama.
a. His tidak adekuat (inersia uteri)Inersia uteri adalah pemanjangan fase laten atau fase aktif atau
keeduanya dari kala pembukaan. Penyebab inersia uteri adalah:
penggunaan analgesik terlalu cepat, kesempitan panggul, letak
defleksi, kelainan posisi, regangan dinding rahim, (hidramnion,
kehamilan ganda), dan rasa takut dari ibu. (Sastrawinata, 2005).
Pembagian inersia uteri adalah sebagai berikut:
1) Inersia uteri primer: jika his lemah dari awal persaalinan.2) Inersia uteri sekunder: Jika mula-mula his baik, tetapi
kemudian menjadi lemah karena otot-otot rahim lelah
akibat persalinan berlangsung lama (inersia karena
kelelahan). (Sastrawinata, 2005).
Keadaan umum penderita biasanya baik, dan rasa nyeri tidak
seberapa. Selama ketuban masih utuh umumnya tidak banyak bahaya
baik bagi ibu maupun bagi janin, kecuali jika persainan berlangsung
terlalu lama. (Prawirohardjo,2009). Dalam hal ini morbiditas ibu
maupun mortalitas janin naik. Tanda-tanda inersia uteri adalah
kontraksi kurang dari 3 kontraksi dalam waktu 10 menit masing-
masing kontraksi berlangsung kurang dari 40 detik.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
13/52
13
b. Masalah-masalah janin (passanger)Tiga kelompok penyebab kegagalan kemajuan persalinan adalah
karena masalah-masalah passenger (janin tunggal/multipel).
Terdapat tiga faktor utama:
1) Janin terlalu besarBayi besar atau istilah lain dikenal dengan Makrosomia
atau Giant Baby adalah bayi dengan berat badan di atas 4
kilogram. Kejadian sangat bervariasi antara 8-10 persen total
kelahiran. (Rukiyah / Yulianti, 2010).
Penyabab bayi mengalami makrosomia adalah: Diabetes
Melitus (DM), multiparitas dengan riwayat makrosomia
sebelumnya, keturunan/bayi yang lahir terdahulu besar.
2) MalpresentasiMalpresentasi adalah bagian terendah janin berada di bawah
segmen bawah rahim, bukan belakang kepala. Malposisi adalah
petunjuk (presenting part) tidak berada di anterior.
(Prawirohardjo, 2008).
Macam-macam diagnosis malpresentasi:
a) Presentasi DahiDisebabkan oleh ekstensi partial dari kepala janin sehingga
oksiput lebih tinggi dari sinsiput.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
14/52
14
b) Pesentasi MukaDisebabkan oleh terjadinya ekstensi yang penuh dari kepala
janin. Penolong akan meraba muka bayi: mulut, hidung dan
pipi.
c) Presentasi Ganda (majemuk)Presentasi majemuk adalah terjadinya prolaps satu atau lebih
ekstermitas pada presentasi kepala maupun bokong.
Kemungkinan terjadinya presentasi majemuk dapat dipikirkan
apabila terjadi kelambatan kemajuan persalinan fase aktif,
bagian terendah janin (kepala atau bokong). Tidak dapat
masuk panggul terutama setelah terjadi pecah ketuban.
d) Presentasi Bokong (sungsang)Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan
bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya.
Presentasi bokong dapat diketahui melalui pemeriksaan
palpasi abdomen. Presentasi bokong dapat dibagi menjadi:
(1)Presentasi Bokong SempurnaTerjadi jika kedua kaki mengalami fleksi pada panggul
dan lutut.
(2)Presentasi Bokong MurniTerjadi jika kedua kaki mengalami fleksi pada panggul
dan dan ekstensi pada lutut.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
15/52
15
(3)Presentasi KakiTerjadi sebuah kaki mengalami ekstensi pada panggul dan
lutut.
(4)Letak Lintang dan Presentasi BahuTerjadi jika sumbu panjang janin terletak melintang dan
bahu menjadi presentasi. (Prawirohardjo, 2009)
c. Kelainan jalan lahir (disproporsi fetopelvik)Disproporsi fetopelvik adalah ketidakmampuan janin untuk melewati
panggul. Disproporsi dapat absolut atau relatif. Absolut apabila janin
sama sekali tidak akan bisa melewati jalan lahir. Sedangkan relatif terjadi
apabila faktor-faktor lain berpengaruh. Panggul yang sedikit sempit dapat
diatasi dengan kontraksi uterus yang efisien, kelonggaran jaringan lunak,
letak, presentasi dan kedudukan janin yang menguntungkan dan
kemampuan janin untuk mengadakan moulage. Sebaliknya kontraksi yang
jelek, jaringan lunak yang kaku, kedudukan abnormal, dan ketidak
mampuan kepala untuk mengadakan moulage sebagaimana mestinya,
semuanya dapat menyebabkan persalinan menjadi lama, bahkan
kemungkinan besar persalinan vaginal tidak mungkin. (Oxorn/Forte,
2010).
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
16/52
16
d. PrimigravidaPada primigravida, fase aktif yang lebih panjang dari 12 jam
merupakan keadaan abnormal. Yang lebih penting dari panjangnya fase
ini adalah kecepatan dilatasi servik. (Oxorn/Forte, 2010).
e. Ketuban Pecah DiniKetuban pecah dini ketika serviks masih tertutup, keras dan belum
mendatar. Pecahnya ketuban dengan adanya serviks yang matang dan
kontraksi yang kuat tidak pernah memperpanjang persalinan. Akan tetapi,
apabila kantong ketuban pada saat serviks masih panjang, keras dan
menutup, maka sebelum dimulainya proses persalinan sering terdapat
periode laten yang lama. Hal ini dipengaruhi dimana ketika terjadi
kesempitan pintu atas panggul (PAP) yang akhirnya berpengaruh terhadap
persalinan yaitu pembukaan serviks lamban dan seringkali tidak lengkap.
Kerja uterus yang tidak efisien mencakup ketidak mampuan serviks untuk
membuka secara lancar dan cepat, disamping kontraksi rahim yang tidak
efisien pada akhirnya akan terjadi partus lama. (Bascom label: teori
kesehatan, 15 Maret 2011).
f. Analgesik dan anastesi yang berlebihan dalam fase letenKadang-kadang besar gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot
abdomen sangat menurun sehingga pelahiran pervaginan spontan tidak
terjadi. Sedasi berat atau analgesia epidural yang berlebihan cenderung
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
17/52
17
mengurangi refleks keinginan untuk mengejan terlebih mengingat saat
fase laten keadaan portio masih tebal dengan pembukaan kurang dari
4cm. Hai ini akan menyebabkan portio bertambah lama untuk menipis
sehingga pembukaan menjadi semakin lamban. Analgesia epigural
menurunkan kadar oksitosin alamiah dan merelaksasikan otot dasar pelvis
yang normalnya keras. Bentuk penghilangan nyeri ini berhubungan
dengan penurunan kontraksi dan peningkatan penggunaan oksitosin
intravena (IV). Epidural meningkatkan insiden malrotasi, persalinan lama
dan intervensi yang bersangkutan. (Bascom label: teori kesehatan, 15
Maret 2011)
3. Komplikasi Akibat Partus LamaKomplikasi yang dapat disebabkan akibat partus lama adalah:
a. Keadaan ibu1. Terjadi dehidrasi.2. Tampak sakit, pucat, mata cekung dan keringat dingin.3. Nadi meningkat, tekanan darah turun dan temperatur
meningkat.
4. His mulai melemah, perut tampak kembung.5. Karena manipulasi berlebihan pada pemeriksaan dalam
terdapat infeksi intra uterin seperti lochea berbau, berwarna
keruh dan tampak bercampur mekonium serta edema pada
vulva.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
18/52
18
b. Keadaan janin1. Dapat mengalami asfiksia ringan sampai terjadi kematian
dalam rahim
2. Air ketuban keruh dan bercampur mekonim karena asfiksiadalam rahim
3. Dalam beberapa keadaan terjadi kelainan letak janin sepertiletak lintang, sungsang dan kelainan letak kepala
4. Bila terdapat lingkaran Bandle yang makin meningkat,keadaan ini disebut ruptura uteri imminens (membakat)
4. Penanganan Partus LamaPenanganan umum
a. Nilai secara cepat keadaan umum wanita hamil tersebuttermasuk tanda vital dan tingkat hidrasi
b. Apakah ada masalah medik lain atau hal-hal yang mengancamjiwanya? Apakah ia kesakitan? Gelisah? Jika ya pertimbangkan
pemberian analgetik
c.
Tentukan apakah pasien berada dalam persalinan
Tentukan keadaan janin
d. Periksa denyut jantung janin selama atau segera sesudah his.Hitung frekuensinya sekurang-kurangnya sekali dalam 30
menit selama fase aktif dan tiap menit selama kala II. Jika
terdapat gawat janin, lakukan seksio sesarea; kecuali jika
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
19/52
19
syarat-syaratnya dipenuhi, lakukan ekstraksi vakum atau
forceps
e. Jika ketuban sudah pecah, air ketuban kehijau-hijauan ataubercampur darah, fikirkan kemungkinan gawat janin
f. Jika tidak ada ketuban yang mengalir setelah seaput ketubanpecah, pertimbangkan adanya indikasi penurunan jumlah air
ketuban yang mungkin menyebabkan gawat janin. Perbaiki
keadaan umum dengan:
1. Memberikan dukungan emosi. Bila keadaan masihmemungkinkan anjurkan bebas bergerak, duduk dengan
posisi yang berubah (sesuai dengan pebanganan persalinan
normal)
2. Berikan cairan baik secara oral atau parenteral danupayakan buang air kecil (hanya perlu katerisasi bila
memang diperlukan)
g. Bila penderita merasakan nyeri yang sangat berikan analgetik:tramadol atau pethidin 25 mg dinaikkan ampai dengan
maksimum 1 mg/kg atau morfin 10 mg IM. Lakukan
pemeriksaan vaginal untuk menentukan laka persalinan (lihat
persalinan normal). Lakukan penilaian frekuensi dan lamanya
kotraksi berdasarkan partograf. (Prawirohardjo, 2009).
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
20/52
20
C. FaktorFaktor yang Berhubungan dengan Partus Lama1. Umur
Umur adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir sampai saat
ini. (Notoatmodjo, 2007).
Pembagian umur ialah:
a. < 20 tahunb. 20-35 tahunc. > 35 tahunBerdasarkan pengertian di atas usia ibu dalam penelitian ini adalah
lama seorang ibu hidup sampai melahirkan. Jika dilihat dari sisi
biologis manusia usia 20 - 35 merupakan tahun terbaik wanita untuk
hamil karena selain di usia ini kematangan organ reproduksi dan
hormon telah bekerja dengan baik juga belum ada penyakit-penyakit
degeneratif seperti hipertensi, diabetes, serta daya tahan tubuh masih
kuat. Tidak semua ibu dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari
35 tahun dipastikan mengalami partus lama, akan tetapi pada sebagian
wanita dengan usia yang masih muda organ reproduksinya masih
belum begitu sempurna dan fungsi hormon-hormon yang berhubungan
dengan persalinan juga belum sempurna pula. Ditambah dengan
keadaan psikologis, emosional dan pengalaman yang belum pernah
dialami sebelumnya dan mempengaruhi kontraksi uterus menjadi tidak
aktif, yang nantinya akan mempengaruhi lamanya persalinan.
Sedangkan pada ibu dengan usia lebih dari 35 tahun diketahui kerja
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
21/52
21
organ-organ reproduksinya sudah mulai lemah, dan tenaga ibu pun
sudah mulai berkurang, hal ini akan membuat ibu kesulitan untuk
mengejan yang pada akhirnya apabila ibu terus menerus kehilangan
tenaga karena mengejan akan terjadi partus lama (Amiruddin / Bascom
Label, 2011).
2. ParitasParitas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh ibu, baik
yang lahir hidup atau yang lahir mati dari pasangan suami istri.
(Notoatmodjo, 2009).
Menurut Prawirohardjo (2009), paritas dapat digolongkan menjadi
primipara, multipara dan grandemultipara.
a. Primipara (1 anak) : adalah wanita yang telah melahirkan seoranganak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar (Varney, 2006).
b. Multipara (2-5 anak) : adalah wanita yang telah melahirkanseorang anak lebih dari satu kali (Prawirohardjo, 2009).
c. Grandemultipara ( > 5 anak) : adalah wanita yang telah melahirkan5 orang anak atau lebih dan biasanya mengalami penyulit dalam
kehamilan dan persalinan (Manuaba, 2008).
Menurut Wiknjosastro salah satu penyebab kelainan his yang
dapat menyebabkan partus lama terutama ditemukan pada
primigravida khususnya primigravida tua, sedangkan pada multipara
ibu banyak ditemukan kelainan yang bersifat inersia uteri. Partus lama
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
22/52
22
sering dijumpai pada primigravida tua dan inersia uteri pada
multigravida. Kelainan his dipengaruhi oleh faktor herediter, emosi
dan kekuatan mengahadapi persalinan yang sering dijumpai pada
primigravida. (Rukiyah/Yulianti, 2010).
3. MalposisiMalposisi atau kelainan posisi adalah posisi abnormal dari
verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda
terhadap panggul ibu atau jalan lahir). (Dini Kasdu, 2007). Hal ini
terjadi karena adanya usaha penyesuaian kepala terhadap bentuk dan
ukuran panggul dan ubun-ubun kecil sulit untuk memutar ke depan.
4. Ketuban Pecah DiniKetuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat
tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu.
Ketuban pecah dini merupakan pecahnya selaput janin sebelum proses
persalinan dimulai. Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum
proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini disebabkan oleh
karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan
intra uterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan
mambran disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina
serviks. (Sarwono Prawiroharjo, 2009)
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
23/52
23
D.Kerangka TeoriVariabel Independen Variabel Dependen
Sumber: Harry Oxorn danWilliam R: Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi
Persalinan, 2010.
Keterangan: : Diteliti
: Tidak diteliti
1. Umur2. Paritas3. Malposisi4. Ketuban Pecah Dini
1. His tidak efisien2. Analgesik dan
anastesi yang
berlebihan pada
masa laten
3. Disproporsifetopelvik
Ibu Bersalin Dengan Partus
Lama
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
24/52
24
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka KonsepBerdasarkan kerangka teori yang ada, maka penulis membuat suatu
kerangka konsep yang terdiri dari variabel dependen yaitu semua ibu
bersalin dengan partus lama dan variabel independen yaitu umur, paritas,
disproporsi fetopelvik dan malposisi seperti terlihat dalam bagan berikut
ini:
Variabel Independen Variabel Dependen
Ibu Bersalin Dengan
Partus Lama
1. Umur2. Paritas3. Malposisi4. Ketuban Pecah Dini
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
25/52
25
B. Definisi Operasional
Tabel 3. 1. Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur Cara
Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Partus
lama
Persalinan yang
berlangsung lebih
dari 24 jam pada
primigravida dan 18
jadi pada
multigravida.
(Rizkaharni, 2011)
- Formatpengumpu
lan data
- Bukuregister
Mencatat
dari buku
register
dan rekam
medic
1. 1824 jam2. > 24 jam Ordinal
2 Umur Lamanya hidup yang
dihitung sejak lahir
sampai saat ini.
(Notoatmodjo, 2007)
- Formatpengumpu
lan data
- Bukuregister
Mencatat
dari buku
register
1. 35 tahun
Ordinal
3 Paritas Jumlah anak yang
pernah dilahirkan
oleh ibu, baik yang
lahir hidup atau yang
lahir mati dari
pasangan suami istri.
(Notoatmodjo, 2010)
- Formatpengumpu
lan data
- Bukuregister
Mencatat
dari buku
register
1. Primipara2. Multipara3. Grande
multipara
Ordinal
4 Malposisi Posisi kepala janin
relatif terhadap
pelvis dengan
oksiput sebagai titik
reverensi.
(Prawirohardjo,
- Formatpengumpu
lan data
- Arsiptahunan
Mencatat
dari
medikal
Record
1. Ya2. Tidak Nominal
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
26/52
26
2009)
5 Ketuban
Pecah Dini
Ketuban pecah dini
adalah pecahnya
ketuban sebelum
terdapat tanda mulai
persalinan dan
ditunggu satu jam
sebelum terjadi
inpartu (Sarwono
Prawiroharjo, 2009)
- Formatpengumpu
lan data
- Bukuregister
Mencatat
dari buku
register
dan rekam
medic
1. Ya2. Tidak Nominal
C. Hipotesis1. Ada hubungan antara umur dengan kejadian partus lama di Rumah
Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Timur Periode Januari-Juni Tahun
2011.
2. Ada hubungan antara paritas dengan kejadian partus lama di RumahSakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Timur Periode Januari-Juni Tahun
2011.
3. Ada hubungan antara malposisi dengan kejadian partus lama di RumahSakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Timur Periode Januari-Juni Tahun
2011.
4. Ada hubungan antara Ketuban Pecah Dini dengan kejadian partus lamadi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Timur Periode Januari-
Juni Tahun 2011.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
27/52
27
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain PenelitianPenelitian menggunakan study deskriptif dengan pendekatan cross
sectional dimana variabel bebasnya adalah umur, paritas dan malposisi.
Sedangkan variabel terikatnya adalah ibu bersalin dengan partus lama.
B. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika
Jakarta Utara Periode Januari-Juni Tahun 2011. Waktu penelitian atau
pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2011.
C. Populasi dan Sampel1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan ibu bersalin
dengan Partus Lama di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Periode
Januari-Juni tahun 2011 yaitu sebanyak 52 orang.
2. SampelYang menjadi sampel atau kriteria sampel dalam penelitian ini
adalah ibu bersalin yang mengalami partus lama di Rumah Sakit
Sukmul Sisma Medika Periode Januari-Juni tahun 2011 yang
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
28/52
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
29/52
29
b. CodingSetelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan
kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam
menganalisa data.
c. EntryingSesudah tahapan cooding, maka data yang telah diberi kode
dimasukkan dalam komputer.
d. TabulatingPada tahap ini, data yang sama dikelompokkan dengan teliti
dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlahkan, kemudian
dimasukkan dalam tabel-tabel.
2. Analisa Dataa. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi
frekuensi dari variabel dependent dan variabel independent.
Analisa univariat dilakukan menggunakan rumus distribusi
frekuensi sebagai berikut:
Keterangan:
F: Frekuensi
X: Jumlah yang didapat
N: Objek yang diteliti
F=
x 100%
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
30/52
30
b. Analisa BivariatAnalisa bivariat dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan
antara variabel dependent dan variabel independent, serta untuk
identifikkasi variabel yang bermakna menggunakan uji statistik
Chi-Square dengan kemaknaan 95 % artinya apabila nilai P-Value
> 0,05 berarti secara signifikan tidak ada hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Sedangkan bila nilai P-
Value < 0,05 berarti ada hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
Rumus Chi Square:
Keterangan:
O = Observasi
E = Eksplortasi (harapan)
df = ( k-i ) ( b-i )
k = Kolom
b = Baris
X =
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
31/52
31
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian yang dikumpulkan
melalui cheklist dan diolah menggunakan sutudy analitik, analisa dengan
univariat dan bivariat yang bertujuan mempermudah pembaca membaca hasil
penelitian. Subjek atau responden pada penelitian ini berjumlah 52 ibu
bersalin yang mengalami partus lama. Setelah data terkumpul dan ditabulasi,
selanjutnya dianalisa dengan bantuan komputer program aplikasi statistik.
Hasil analisa jumlah disajikan dalam tabel berikut ini.
A. Analisa Univariat1. Distribusi frekuensi partus lama
Tabel 5.1
Proporsi ibu bersalin dengan partus lama di Rumah Sakit
Sukmul Sisma Medika Jakarta utara
Periode Januari-Juni 2011
No Partus lama F %
1 1824 jam 27 51,92 %
2 > 24 jam 25 48,08 %
Jumlah 52 100 %
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
32/52
32
Pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa ibu bersalin yang
mengalami partus lama 18
24 jam sebanyak 27 orang (51,92 %)
dan yang mengalami partus lama lebih dari 25 jam sebanyak 25
orang (48,08 %).
2. Distribusi frekuensi umurTabel 5.2
Proporsi umur ibu bersalin di Rumah SakitSukmul Sisma Medika Jakarta utara
Periode Januari-Juni 2011
No Umur F %
1 < 20 tahun 20 38,5 %
2 20-35 tahun 25 48,1 %
3 > 35 tahun 7 13,46 %
Jumlah 52 100 %
Dari tabel 5.2 diketahui bahwa dari 52 ibu bersalin yang
mengalami partus lama berdasarkan umur di Rumah Sakit Sukmul
Sisma Medika, pada kelompok umur < 20 tahun sebanyak 20 orang
(38,5 %), pada kelompok umur 20-35 tahun terdapat 25 orang
(48,1%), pada kelompok umur > 35 tahun terdapat 7 orang (13,46
%).
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
33/52
33
3. Distribusi frekuensi paritas
Tabel 5.3
Proporsi paritas ibu bersalin di Rumah Sakit
Sukmul Sisma Medika Jakarta utara
Periode Januari-Juni 2011
No Paritas F %
1 Primipara 14 26,92 %
2 Multipara 37 71,16 %
3 Grandemulti 1 1,92 %
Jumlah 52 100 %
Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 51 ibu bersalin
yang mengalami partus lama pada kelompok paritas primipara
terdapat 14 orang (26,92 %), pada kelompok multipara terdapat 37
orang (71,16 %) dan pada kelompok grandemultipara terdapat 1
orang (1,92 %).
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
34/52
34
4. Distribusi frekuensi malposisiTabel 5.4
Proporsi malposisi ibu bersalin di Rumah Sakit
Sukmul Sisma Medika Jakarta utara
Periode Januari-Juni 2011
No Malposisi F %
1 Ya 20 38,46 %
2 Tidak 32 61,54 %
Jumlah 52 100 %
Dari tabel 5.4 ibu bersalin dengan partus lama yang
disebabkan oleh malposisi sebanyak 20 orang (38,46 %) dan yang
tidak disebabkan oleh malposisi sebanyak 32 orang (61,54 %).
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
35/52
35
5. Distribusi frekuensi ketuban pecah diniTabel 5.5
Proporsi ketuban pecah dini ibu bersalin di
RS Sukmul Sisma Medika Jakarta utara
Periode Januari-Juni 2011
No KPD F %
1 Ya 28 53,8 %
2 Tidak 24 46,2 %
Jumlah 52 100 %
Dari tabel 5.4 ibu bersalin dengan partus lama yang
disebabkan oleh Ketuban Pecah Dini sebanyak 28 orang (53,8 %)
dan yang tidak disebabkan oleh Ketuban Pecah Dini sebanyak 24
orang (46,2 %).
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
36/52
36
B. Analisa Bivariat1. Hubungan antara umur dengan partus lama
Tabel 5.6
Hubungan antara umur dengan kejadian partus lama di Rumah
Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta utara
Periode Januari-Juni 2011
Umur
Partus Lama
Jumlah P
Value
1824 jam > 24 jam
N % N % N %
< 20 tahun 7 35 13 65 20 100
0,078
20-35 tahun 17 68 8 32 25 100
> 35 tahun 3 42,9 4 57,1 7 100
Jumlah 27 51,9 25 48,1 52 100
Tabel 5.5 menyatakan bahwa dari 20 orang ibu bersalin dengan partus
lama pada kelompok umur < 20 tahun terdapat 7 orang (35 %) responden
mengalami partus lama 18 24 jam, 13 orang (65 %) responden mengalami
partus lama lebih dari 24 jam. 25 orang pada kelompok umur 20-35 tahun
terdapat 17 orang (68 %) responden mengalami partus lama 18 24 jam, 8 orang
(32 %) responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam. 7 orang pada
kelompok umur > 35 tahun terdapat 3 orang (42,9 %) responden mengalami
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
37/52
37
partus lama lebih dari 18 24 jam dan 4 orang (57 %) responden mengalami
partus lama lebih dari 24 jam.
Nilai P-Value 0,078, nilai P-Value ini lebih besar dari alpha (0,05),
kesimpulan tolak Ha artinya umur tidak berhubungan dengan kejadian partus
lama.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
38/52
38
2. Hubungan antara paritas dengan partus lama
Tabel 5.7
Hubungan antara paritas dengan kejadian partus lama
di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta
Utara Periode Januari-Juni 2011
Paritas
Partus Lama
Jumlah P
Value
1824 jam > 24 jam
n % n % N %
Primipara 1 7,1 13 92,9 14 100
0,0001
Multipara 26 70,3 11 29,7 37 100
Grandemulti 0 0 1 100 1 100
Jumlah 27 51,9 25 48,1 52 100
Tabel 5.6 menyatakan bahwa dari 14 orang ibu bersalin dengan partus
lama pada kelompok paritas primipara terdapat 1 orang (7,1 %) responden
mengalami partus lama lebih dari 18 jam, 13 orang (92,9 %) responden
mengalami partus lama lebih dari 24 jam. 37 orang pada kelompok multipara
terdapat 26 orang (70,3 %) responden mengalami partus lama lebih dari 18
jam, 11 orang (29,7 %) responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam,
sedangkan pada kelompok grandemultipara terdapat 1 orang (100 %)
responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
39/52
39
Nilai P Value sebesar 0,0001, nilai P Value ini lebih kecil dari alpha
(0,05) kesimpulan bahwa Ho ditolak artinya paritas berhubungan nyata
dengan partus lama.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
40/52
40
3. Hubungan antara malposisi dengan partus lama
Tabel 5.8
Hubungan antara malposisi dengan kejadian partus lama
di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta
Utara Periode Januari-Juni 2011
Malposisi
Partus Lama
Jumlah P Value OR1824 jam > 24 jam
N % n % N %
0,001 0,098
(0,026-0,373)
Ya 4 20 16 80 20 100
Tidak 23 71,9 9 28,1 32 100
Jumlah 27 51,9 25 48,1 52 100
Tabel 5.7 menyatakan bahwa dari 20 ibu bersalin dengan partus lama
yang mengalami malposisi diketahui 4 orang (20 %) responden yang
mengalami partus lama lebih dari 18 jam, 16 orang (80 %) responden
mengalami partus lama lebih dari 24 jam. 32 ibu bersalin dengan partus lama
yang tidak disebabkan karena malposisi terdapat 23 orang (71,9 %) responden
mengalami partus lama 18 24 jam dan 9 orang (28,1 %) responden
mengalami partus lama lebih dari 24 jam.
Nilai P Value sebesar 0,001, nilai ini lebih kecil dari alpha (0,05),
kesimpulan tolak Ho artinya ada hubungan antara malposisi dengan partus
lama.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
41/52
41
Dari hasil uji statistic di dapat Odd Ratio (OR) = 0,098, berarti ibu
bersalin dengan partus lama yang mengalami malposisi mempunyai peluang
0,098 terhadap ibu bersalin dengan partus lama yang tidak mengalami
malposisi dengan 18-24 jam
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
42/52
42
4. Hubungan antara ketuban pecah dini dengan partus lama
Tabel 5.9
Hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian partus lama
di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta
Utara Periode Januari-Juni 2011
Ketuban
pecah
dini
Partus Lama
Jumlah P Value1824 jam > 24 jam
N % n % N %
0,0001
Ya 3 10,7 25 89,3 28 100
Tidak 24 100 0 0 24 100
Jumlah 27 51,9 25 48,1 52 100
Tabel 5.7 menyatakan bahwa dari 28 ibu bersalin dengan partus lama
yang mengalami ketuban pecah dini diketahui 3 orang (10,7 %) responden
yang mengalami partus lama lebih dari 18 jam, 25 orang (89,3 %) responden
mengalami partus lama lebih dari 24 jam. 24 ibu bersalin dengan partus lama
yang tidak disebabkan karena ketuban pecah dini terdapat 24 orang (100 %)
responden mengalami partus lama 1824 jam.
Nilai P Value sebesar 0,0001, nilai ini lebih kecil dari alpha (0,05),
kesimpulan tolak Ho artinya ada hubungan antara Ketuban Pecah Dini
dengan partus lama.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
43/52
43
BAB VI
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data penelitian yang
dikumpulkan sesuai dengan tujuan khusus awal dari penelitian ini untuk
mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi partus lama pada ibu bersalin.
Hasil yang akan dibahas berdasarkan variabel yang telah ditetapkan yaitu umur,
paritas dan malposisi dan ibu bersalin dengan partus lama sebagai variabel
dependen dalam penelitian ini.
A. Partus lama berdasarkan umurDari 52 responden dalam penelitian ini, dikelompokkan menurut
umur pada ibu bersalin yang mengalami partus lama di Rumah Sakit
Sukmul Sisma Medika Jakarta Timur Periode Januari-Juni Tahun 2011,
didapat 25 orang pada kelompok umur 20-35 tahun terdapat 17 orang
(68%) responden mengalami partus lama 18 24 jam, 8 orang (32 %)
responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam. Nilai P-Value 0,078,
nilai P-Value ini lebih besar dari alpha (0,05), kesimpulan tolak Ha
artinya umur tidak berhubungan dengan kejadian partus lama.
Hal ini berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Amiruddin,
2009 bahwa usia 20-35 tahun merupakan tahun terbaik wanita untuk
hamil.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
44/52
44
Sedangkan menurut penulis hal ini karena Rumah Sakit Sukmul
Sisma Medika Jakarta Utara merupakan Rumah Sakit rujukan yang semua
usia ibu melahirkan dapat berada di Rumah Sakit tersebut. Sedangkan di
Rumah Sakit tersebut pada usi 20-35 tahun ini masih banyak terjadi his
tidak adekuat, panggul sempit atau bahkan malposisi, janin besar dan
tidak semua ibu dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
dipastikan mengalami partus lama. Oleh sebab itu, penulis mengambil
kesimpulan bahwa ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang
ada.
B. Partus lama berdasarkan paritasBerdasarkan hasil penelitian didapatkan 52 orang ibu bersalin
dengan partus lama berdasarkan paritas didapat 37
orang pada kelompok multipara terdapat 26 orang (70,3 %) responden
mengalami partus lama 18 24 jam, 11 orang (29,7 %) responden
mengalami partus lama lebih dari 24 jam. Nilai P Value sebesar 0,000,
nilai P Value ini lebih kecil dari alpha (0,05) kesimpulan bahwa Ho
ditolak artinya paritas berhubungan nyata dengan partus lama.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Wiknjosastro bahwa
pada multipara lebih banyak ditemukan kelainan yang bersifat inersia
uteri.
Sedangkan menurut penulis pada multipara lebih banyak
ditemukan kelainan yang bersifat inersia uteri, karena pada ibu bersalin
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
45/52
45
berparitas 2-5 anak ini mereka mayoritas pasien rujukan dari tenaga
kesehatan lain. Dari hasil yang diperoleh dari Rumah Sakit mereka adalah
ibu yang berada pada persalinan kala I aktif yang lebih dari 12 jam pada
multipara, dan pembukaan tidak maju dalam 3 jam walaupun sudah
mendapatkan penanganan berupa pemberian oksitosin.
C. Partus lama berdasarkan malposisiDari hasil penelitian diperoleh 52 ibu bersalin dengan partus lama
terdapat 20 orang yang engalami malposisi yaitu 4 orang (20 %)
responden yang mengalami partus lama 18 24 jam. 16 orang (80 %)
responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam. Nilai P Value
sebesar 0,000, nilai ini lebih kecil dari alpha (0,05), kesimpulan tolak Ho
artinya ada hubungan antara malposisi dengan partus lama.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa malposisi atau kelainan posisi
adalah posisi abnormal dari verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil
sebagai penanda terhadap panggul ibu atau jalan lahir). (Dini Kasdu,
2007).
Sedangkan menurut peneliti, kejadian malposisi yang ada di
Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara, salah satunya adalah
karena panggul ibu sempit. Oleh karena itu ubun-ubun kecil janin sulit
untuk melakukan penyesuaian terhadap panggul ibu dan janin mengalami
kesulitan dalam melakukan rotasi, sehingga kepala janin pun tidak dapat
turun dengan mudah. Selain itu ada juga yang mengalami kelainan letak
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
46/52
46
seperti letak lintang dan sungsang, sehingga hal ini dapat menyebabkan
terjadinya partus lama.
D. Partus Lama Berdasarakan Ketuban Pecsh DiniDari hasil penelitian di peroleh 52 Ibu bersalin dengan partus lama,
terdapat 28 orang yang mengalami ketuban pecah dini. Yaitu 3 orang
(10,7 %) responden yang mengalami partus lama 18-24 jam. 25 orang
(89,3 %) responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam. Nilai P
Value sebesar 0,000, nilai ini lebih kecil dari (0,05), kesimpulan tolak Ho
artinya ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan partus lama.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa ketuban pecah dini adalah
pecahnya selaput janin sebelum proses persalinan dimulai. Ketuban
pecah dini di sebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran
atau meningkatnya tekanan intra uterin atau oleh kedua factor tersebut.
Berkurangnya kekuatan membrane di sebabkan adanya infeksi yang
dapat berasal dari vagina serviks. (Sarwono Prawiroharjo, 2009)
Sedangkan menurut peneliti kejadian ketuban pecah dini yang ada
di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara di sebabkan karena
terjadi robekan pada kantung ketuban karena trauma atau mulut rahim
yang lemah sehingga tidak bisa menahan kehamilan. Bisa juga karena
tegangan rahim yang berlebihan, seperti kehamilan ganda atau kelainan
letak janin, atau bisa juga kelainan bawaan dari selaput ketuban. Bisa pua
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
47/52
47
karena infeksi yang kemudian menimbulkan proses biomekanik pada
selaput ketuban sehingga memudahkan ketuban pecah.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
48/52
48
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit
Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode Januari-Juni 2011, maka
dapat disimpulkan bahwa: Presentasi kejadian Partus Lama pada ibu
bersalin yang berjumlah 52 orang di Rumah sakit Sukmul Sisma Medika
Jakarta Utara Periode Januari-Juni Tahun 2011 terdapat proporsi terbesar
ibu yang mengalami partus lama di atas 18-24 jam 27 orang (51,92%).
Nilai P-Value 0,078, nilai P-Value ini lebih besar dari alpha (0,05),
kesimpulan tolak Ha artinya umur tidak berhubungan dengan kejadian
partus lama.
Nilai P Value sebesar 0,0001, nilai P Value ini lebih kecil dari
alpha (0,05) kesimpulan bahwa Ho ditolak artinya paritas berhubungan
nyata dengan partus lama.
Nilai P Value sebesar 0,001, nilai ini lebih kecil dari alpha (0,05),
kesimpulan tolak Ho artinya ada hubungan antara malposisi dengan partus
lama.
Nilai P Value sebesar 0,0001, nilai ini lebih kecil dari alpha (0,05),
kesimpulan tolak Ho artinya ada hubungan antara ketuban pecah dini
dengan partus lama.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
49/52
49
B. Saran1. Bagi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
informasi bagi Rumah Sakit agar dapat memberikan pelayanan yang
terbaik pada persalinan terutama pada kasus partus lama. Pada ibu
hamil dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat dan terlalu jauh di
lakukan pengawasan yang ketat dalam antenatal care nya, dan pada
ibu yang memiliki risiko agar di anjurkan bersalin di rumah sakit
sehingga tidak terjadi rujukan pada saat ibu sedang mengalami
persalinan.
Tenaga kesehatan juga perlu meningkatkan kewaspadaan dalam
pemantauan ibu bersalin dengan selalu menggunakan partogfar
dengan benar terutama dalam menghadapi ibu bersalin dengan paritas
multipara dan ibu bersalin umur 20-35 tahun karena menurut hasil
penelitian partus lama banyak ditemukan pada ibu bersalin dengan
multipara dan umur 20-35 tahun.
2.
Bagi Institusi Pendidikan
Buku sumber yang berkaitan dengan partus lama sebaiknya di
perbanyak referensinya di institusi pendidikan karena pengetahuan
dan perkembangan yang berkaitan dengan kejadian Partus lama terus
meningkat. Baik kejadian Partus lama yang terjadi dalam negri
maupun luar negri perlu diikuti terus perkembangannya oleh
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
50/52
50
mahasiswa yang berkepentingan dengan ibu bersalin dan kejadian
Partus lama. Agar pada pembuatan karya tulis ilmiah berikutnya
hasilnya akan jauh lebih baik.
3. Penelitian lainPenulis menyarankan Perlu penelitian lebih lanjut terhadap
variabel lain yang belum diteliti, misalnya Disproporsi fetopelvik,
analgesic dan anastesi yang berlebihan pada masa laten dan hal - hal
lain yang mungkin menarik untuk dilakukan penelitian. Sehingga
tingkat validitasnya lebih baik serta manambah variable yang diteliti.
Diharapkan pula peneliti selanjutnya dapat memperbanyak teori
teori yang dapat menunjang penelitiannya sehingga dapat membuka
wawasan lebih luas, khususnya tentang Partus lama.
-
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
51/52
51
DAFTAR PUSTAKA
Ida Bagus Gde Manuaba. 2008.
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta.
Kasdu Dini. 2007.
Solusi Problem Persalinan. Cetakan kedua. Puspa Swara. Jakarta.
Lisnawati Lilis, 2011
Buku Pintar Bidan, AplikasiPenatalaksanaan Gawat Darurat Kebidanan.
Trans Info Media. Jakarta
Notoadmodjo Soekidjo. 2007.
Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Oxorn Harry & R. Forte William. 2010.
Ilmu Kebidanan, Patologi dan fisiologi Persalinan. Yayasan Essentia
medica. Yogyakarta.
Prawirohardjo Sarwono. 2009.
Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, YBP. Jakarta.
Prawirohardjo Sarwono. 2008.
Ilmu Kebidanan. YBP. Jakarta.
Rukiyah Ai Yeyeh & Lia Yulianti. 2010.
Asuhan Kebidanan IV, Patologi Kebidanan. Trans Info Media. Jakarta.
Sastrawinata, Sulaiman etc. 2005.
Obstetri Patologi, Ilmu Kesehatan Reproduksi. Edisi kedua. EGC. Jakarta.
Simkin Penny & Ancheta Ruth. 2005.
Buku Saku Persalinan. EGC. Jakarta.
Varney. 2006.
Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC. Jakarta
Rizkaharni.wordpress.com. 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+duni
a+tahun+2008&go=Go (16 Maret 2011)
http://en.wikipedia.org/wiki/maternal-death(16 Maret 2011)
http://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+dunia+tahun+2008&go=Gohttp://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+dunia+tahun+2008&go=Gohttp://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+dunia+tahun+2008&go=Gohttp://en.wikipedia.org/wiki/maternal-deathhttp://en.wikipedia.org/wiki/maternal-deathhttp://en.wikipedia.org/wiki/maternal-deathhttp://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+dunia+tahun+2008&go=Gohttp://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+dunia+tahun+2008&go=Go -
8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP
52/52
http://sitti06700116.wordpress.com/2008/06/24/partus-kasep/(18 Januari 2011)
http://WWW.bascommetro.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-partus.html
http://www.childinfo.org/(18 Maret 2011)
http://www.who.int/reproductivehealth/publications/monitoring/9789241500265/e
n/index.html&usg=ALkJrhg2_EukW8M9ei1nw3HH7lYzrol60A (11 April 2011)
Medical Record Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode
Januari-Juni Tahun 2011
http://sitti06700116.wordpress.com/2008/06/24/partus-kasep/http://www.childinfo.org/http://www.childinfo.org/http://www.who.int/reproductivehealth/publications/monitoring/9789241500265/en/index.html&usg=ALkJrhg2_EukW8M9ei1nw3HH7lYzrol60Ahttp://www.who.int/reproductivehealth/publications/monitoring/9789241500265/en/index.html&usg=ALkJrhg2_EukW8M9ei1nw3HH7lYzrol60Ahttp://www.who.int/reproductivehealth/publications/monitoring/9789241500265/en/index.html&usg=ALkJrhg2_EukW8M9ei1nw3HH7lYzrol60Ahttp://www.who.int/reproductivehealth/publications/monitoring/9789241500265/en/index.html&usg=ALkJrhg2_EukW8M9ei1nw3HH7lYzrol60Ahttp://www.childinfo.org/http://sitti06700116.wordpress.com/2008/06/24/partus-kasep/