Kebijakan bum des bu pipit

32
BADAN USAHA MILIK DESA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) (BUMDES) BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA (BPMPD) KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2011

Transcript of Kebijakan bum des bu pipit

Page 1: Kebijakan bum des bu pipit

BADAN USAHA MILIK DESABADAN USAHA MILIK DESA(BUMDES)(BUMDES)

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA (BPMPD) KABUPATEN TULUNGAGUNGTAHUN 2011

Page 2: Kebijakan bum des bu pipit

Page 2

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Lembaga perekonomian desa berbadan hukum yang dibentuk oleh Pemerintah Desa, dimiliki dan dikelola bersama

masyarakat secara mandiri dan profesional dengan modal berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan dan berbagai

sumber dana yang sah..

Page 3: Kebijakan bum des bu pipit

Page 3

LANDASAN BUMDes

LANDASAN HUKUM

LANDASAN KELEMBAGAAN

LANDASAN FILOSOFIS

Page 4: Kebijakan bum des bu pipit

Page 4

LANDASAN LANDASAN HUKUMHUKUM

LANDASAN LANDASAN HUKUMHUKUM

UNDANG-UNDANG

1. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

2. Undang-undang N. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

3. Undang-undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Page 5: Kebijakan bum des bu pipit

Page 5

PERATURANPRESIDEN

LANDASAN LANDASAN HUKUMHUKUM

LANDASAN LANDASAN HUKUMHUKUM

PERATURANPEMERINTAH

1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Dearah;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.

Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2009 tentang Kewenangan

Daerah.

Page 6: Kebijakan bum des bu pipit

Page 6

LANDASAN LANDASAN HUKUMHUKUM

LANDASAN LANDASAN HUKUMHUKUM

SKB PERMENDAGAGRI PERDA

• Menteri Keuangan,• Menteri Dalam Negeri,• Meneg Koperasi dan UKM,• Gubernur BI.

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keungan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 ;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 42 Tahun 2007 tentang Pasar Desa;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2008 tentang Cadangan Pangan Pemerintah Desa;

Page 7: Kebijakan bum des bu pipit

Page 7

LANDASAN LANDASAN HUKUMHUKUM

LANDASAN LANDASAN HUKUMHUKUM

PERATURANDAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

1. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Page 8: Kebijakan bum des bu pipit

Page 8

Landasan Kelembagaan :

1. Pemerintah Desa berkewajiban melaksanakan program-program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa;

2. Sebagai lembaga perekonomian masyarakat desa yang didirikan atas dasar inisiasi dan kearifan lokal;

3. Sebagai intrumen kesejahteraan masyarakat dan otonomi asli Desa.

Page 9: Kebijakan bum des bu pipit

Page 9

Azas Pengelolaan BUMdes

1. Transparann 6. Otonom

2. Akuntabel 7. Keterpaduan

3. Partisipasi 8. Kerjasama

4. Berkelanjutan 9. Keswadayaan

5. Profesional

Page 10: Kebijakan bum des bu pipit

Page 10

Maksud

1. Sebagai lembaga perekonomian desa dalam mendorong kegiatan usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

2. Bukan hanya sebagai institusi komersial tetapi sebagai institusi sosialpula sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 213 dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 pasal 78 dan 81.

3. Terlayani masyarakat desa dalam mengembangkan usaha ekonomi produktirif.

4. Tersediannya keheragaman usaha dalam menunjang perekonomian masyarakat desa sesuai dengan potensi desa dan kebutuhan masyarakat.

Page 11: Kebijakan bum des bu pipit

Page 11

DEPARTEMEN DEPARTEMEN DALAM NEGERIDALAM NEGERIDIREKTORAT JENDERAL PEDIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAANMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA MASYARAKAT DAN DESA

Peran BUMDes dalam ekonomi masyarakat

1. Sebagai sarana perluasaan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan.

2. Sebagai media dalam mendorong potensi usaha mikro masyarakat desa.

Strategi BUMDes

Peran BUMDes

Strategi pemberdayaan ekonomi melalui BUMDes

1. Menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha mikro di desa.2. Menciptakan sistem penjaminan (guarantee finance system) untuk mendukung

kegiatan ekonomi produktif usaha mikro.3. Menyediakan bantuan teknis dan pendampingan (technical assistance and facilitation)

secara manajerial guna meningkatkan status dan kapasitas usaha produktif.4. Menata dan memperkuat lembaga keuangan mikro untuk memperluas jangkauan

layanan keuangan bagi usaha mikro dan kecil secara cepat, tepat, mudah dan sistematis.5. Membangun kerjasama dan kemitraan antar stakeholders secara adil dan proposional.

Page 12: Kebijakan bum des bu pipit

Page 12

4. Bidang pokokLingkup usaha BUMDes

Pelayanan Jasa Keuangan Mikro

PelayananIndustri Kecil

DanKerajinan Rakyat

PelayananPerdagangan

DanUsaha Pangan

Pelayanan Sarana dan Prasarana

Page 13: Kebijakan bum des bu pipit

Page 13

PEMBENTUKAN, PRINSIP DASAR DANPERSAYARATAN,

KEDUDUKAN, DAN BADAN HUKUM

Page 14: Kebijakan bum des bu pipit

Page 14

PRINSIP DasarBUMDes

1. Pemberdayaan

2. Keberagaman

3. Partisipatif

4. Demokrasi

1. Inisiatif Pemdes dan Masyarakat Desa2. Adanya penyertaan modal bersama

dimana share modal dari Pemdes lebihbesar dibandingkan dengan masyarakatdesa.

3. Unit usaha lembaga keuangan mikro yangdikelola masyarakat dari yang program/proyek dan statusnya berubah menjadiusaha desa yang sudah terdaftardi Desa yang tertuangkan denganKeputusan Kepala Desa dan dilengkapidengan Anggaran Dasar dan AnggaranRumahTangga (AD/ART)

Persyaratan Pendirian

Page 15: Kebijakan bum des bu pipit

Page 15

PENGELOLAANBUMDES

Page 16: Kebijakan bum des bu pipit

Page 16

Prinsip-Prinsip Pengelolaan BUMDes

1. Pengembangan jenis usaha harus memperhatikan prospek pasaratau mampu memenuhi kebutuhan sektor-sektor vital yang dibutuhkanmasyarakat desa.

2. Sistem pelayanan usaha dan pelayanan dibuat sederhana dan efisien.3. Demand driven.4. Dikelola secara transparan.5. Mampu menghasilkan laba.6. Mekanisme pengelolaan usaha benar-benar memberikan akses penggerak

perekonomian masyarakat perdesaan, peningkatan kesejahteraan terutamarumah tangga miskin (RTM) dan memastikan tumbuhnya sistem keterjaminansosial melalui alokasi laba bersih BUMDes untuk dana sosial dan pemupukanmodal usaha.

DEPARTEMEN DEPARTEMEN DALAM NEGERIDALAM NEGERIDIREKTORAT JENDERAL PEDIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAANMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA MASYARAKAT DAN DESA

Page 17: Kebijakan bum des bu pipit

Page 17

Pengelolaan BUMDes dilakukan melalui pendekatan :

Desentralisasi

Keterpaduan

Kemitraan

Page 18: Kebijakan bum des bu pipit

Page 18

Pertanggungjawaban merupakan unsur penting dalam rangka menjagaAkuntabilitas. Maka pengurus/pengelola BUMDes wajib menyusun laporan

Pertanggungjaaban untuk disampaikan kepada Kepala Desa dan BPDDalamforum musyawarah desa pada akhir periode tahun anggaran.

Laporan Pertanggungjawaban memuat antara lain :

a. Laporan Kinerja Pengurusselama satu periodeb. Kinerja Usaha yang menyangkut realisasi kegiatan usaha,

upaya pengembangan, indikator keberhasilan.c. Laporan Keuangan termasuk Rencana Pembagaian Laba Usaha.d. Rencana Pengembangan Usaha yang belum terealisasi.

Page 19: Kebijakan bum des bu pipit

Page 19

Organisasi dan Kepengurusan BUMDes

1. Organisasi BUMDes terpisah dari struktur organisasi pemerintah desa.2. BUMDes memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/RT)3. Anggaran Dasar memuat antara lain rincian nama, tempat kedudukan,

maksud dan tujuan, kepemilikan modal, kegiatan usaha, dan kepengurusan.4. Anggaran Rumah Tangga memuat lebih rinci mengenai hak dan kewajiban

pengurus. Masa bakti pengurus, tata cara pengangkatan, dan pemberhentianpengurus, penetapan operasional jenis usaha, dan sumber permodalan.

5. Orgamisasi kepengurusan BUMDes terdiri dari komisaris dan PelaksanaOperasional.

6. Komisaris secara ex officio dijabat Oleh Kepala Desa.7. Pelaksana operasional adalah masyarakat yang ditetapkan berdasarkan hasi

musyawarah desa.

Page 20: Kebijakan bum des bu pipit

Page 20

Organisasi dan Kepengurusan BUMDes

Lanjutan….

8. Untuk menjalankan tuas dan kewajiban Direksi sesuai dengan bidang usaha dapat ditunjuk anggota pengurus sesuai dengan kapasitas usaha. Keanggotaan Pengurus minimal 2 (dua) orang yang mempunyai tugas dalam hal pencatatan dan administrasi usaha, serta kewenagan dalam melaksanakan fungsi operasional bidang usaha.

9. Pengawas merupakan organ yang mewakili kepentingan masyarakat yang dibentuk, terdiri dari ketua dan wakil ketua, serta sekretaris dan para anggota yang berjumlah ganjil.

10.Susunan keanggotaan pengurus ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa dan disampaikan keppada Bupati melalui Camat.

11.Kebijakan umum pengembangan kegiatan untuk BUMDes ditetapkan melalui Rapat Umum dalam musyawarah desa dan dilaksanakan oleh Pengurus.

Page 21: Kebijakan bum des bu pipit

Page 21

Struktur Organisasi KepengurusanBadan Usaha Milik Desa (BUMDesa)

KomisarisKomisaris

PengawasPengawas

DireksiDireksi

BendaharaBendahara

BidangBidang BidangBidang BidangBidang

Page 22: Kebijakan bum des bu pipit

Page 22

Tugas dan Kewajiban Pengurus BUMDes

Komisaris

Kewajiban

1. Memberikan saran da masukkan kepada Pengurus/pengelola dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes.

2. Memberiakan saran dan pendapat mengenai masalah yang diaggap penting bagi pengelolaan BUMDes.

3. Mengawasi elaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya kinerja kepengurusan.

Wewenang.1. Meminta penjelasan dari Pengurus mengenai segala persolan yang menyangkut

pengelolaan BUMDe.2. Melindungi BUMDes terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan.

Page 23: Kebijakan bum des bu pipit

Page 23

DEPARTEMEN DEPARTEMEN DALAM NEGERIDALAM NEGERIDIREKTORAT JENDERAL PEDIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAANMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA MASYARAKAT DAN DESA

Lanjutan….

DireksiDireksi atau sebutan nama lain sebagai Kepala Operasional bertanggungjawabkepada pemerintah desa dan masyarakat atas pengelolaan BUMDes melaluimekanisme forum musyawarah desa yang meliput pengelolaan untukKepentingan dan tujuan BUMDes.

Tugas : a. Mengembangkan dan membina BUMDes agar tumbuh dan

berkembang menjadi badan usaha yang melayani kebutuhan masyarakat desa.

b. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi desa yang adil dan merata.

c. Memupuk kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian lainnya yang ada di desa.

d. Menggali dan memanfaat potensiekonomi desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa.

Page 24: Kebijakan bum des bu pipit

Page 24

Permodalan

Modal BUMDes dapat berasal dari :(PP Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa)

● Pemerinyah Desa.● Tabungan Masyarakat.● Bantuan yang berasal dari pemerintah, pemerinytah provinsi, dan pemerintah kabupaten.● Pinjaman, dan/atau● Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil.

Page 25: Kebijakan bum des bu pipit

Page 25

Kerjasama

BUMDes dapat melakukan kerjasam antar 2 (dua) desa atau lebih dan dengan pihak ketiga dan dapat dilakukan dalam satu kecamatan atau antar kecamatan dalam wilayah satu kabuapaten serta harus disetujui oleh masing-masing pemerinyah desa dan ditetapkan dalam naaskah kerjasama.

Naskah kerjasama sekurang-kurangnya memuat ketentuan :a. Ruang lingkup bidang yang dikerjasamakan;b. Tata cara dan ketentuan pelaksanaan;c. Pembiayaan;d. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama;e. Pembagian keuntungan;f. Pembinaan dan pengawasan;g. Penyelesaian perselisihan.

Page 26: Kebijakan bum des bu pipit

Page 26

Naskah kerjasama BUMDesAntar 2 (dua) desa atau lebih

Dalam satu kecamatan

Naskah kerjasama BUMDesAntar 2 (dua) desa atau lebih

Dalam satu kecamatan

Disampaikan kepada camatPaling lambat 14 (empatbelas) hari

Sejak ditetapkanUntuk mendapatkan

Pengesahan.

Disampaikan kepada camatPaling lambat 14 (empatbelas) hari

Sejak ditetapkanUntuk mendapatkan

Pengesahan.

Selain itu, BUMDes dapat melakukan kerjasamDengan pemerintah kabupaten yang ditetapkan

Dengan Peraturan Bupati.

Page 27: Kebijakan bum des bu pipit

Page 27

PENDAMPINGAN

Pendampingan yang mandiri dan berkelanjutan merupakan salah satu prasyarat keberhasilan pemberdayaan uasha ekonomi masyarakat melalui pengelolaan BUMDes.

Pendampingan sebagai kegiatan untuk membantu, mengarahkan, mendukung terhadap pengurus BUMDes dalam merumuskan masalah, merencanakan, melaksanakan, dan melestarikan kelembagaan BUMDes.

Page 28: Kebijakan bum des bu pipit

Page 28

4 (empat) unsur pokok dalam melaksanakan pendampingan yaitu :

1. Fasilitasi pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat melalui penguatan kemampuan masyarakat lokal (capacity building).

2. Penguatan kelembagaan masyarakat (instituonal building), kelembagaan ekonomi dalam pengembagan usaha mikro yang berorientasi pada kemajuan, bedaya saing tinggi dilandasi keterbukaan (transparent), bertanggungjawab (accountable) serta menguasai bidangnya (professional).

3. Visi aparat pemerintah desa sebgai fasilitator pembangunan.4. Pemberdayaan masyarakat dan aparat dibidang ekonomi.

Page 29: Kebijakan bum des bu pipit

Page 29

Pola pendampinagn dalam rangka Pemberdayaan UsahaEkonomi Masyarakat melalui pengelolaan BUMDes

JENIS LEMBAGAPENDAMPINGAN

BUMDes

PENDAMPING

TEKNIS

PEM/PEMDA

PENDAMPING

SWASTA

KONSULTAN

PENDAMPING

SOSIAL

LPSM

PENDAMPING

TEKNIS

LEMBAGAPENELITI

Page 30: Kebijakan bum des bu pipit

Page 30

PENGAWASAN

BPD

Inspektorat Daerah : asetBantuan permodalan BUMDes

Yang berasal dari APBD melaluiPemerinyah desa

PengawasanPengelolaan

BUMDes

Page 31: Kebijakan bum des bu pipit

Page 31

Agar BUMDes dapat dikelola dengan baik,Maka pengawas dapat melaksanakan :

a. Fungsi Auditb. Fungsi Konsultasic. Fungsi Tanggungjawab

Page 32: Kebijakan bum des bu pipit

Page 32