Jurnal pend akuntansi

download Jurnal pend akuntansi

of 125

Transcript of Jurnal pend akuntansi

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    1/125

    DESAIN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA

    UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

    PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM

    PEMBELAJARAN AKUNTANSI

    MATERI AKTIVA TETAP

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

    Pendidikan Akuntansi

    Oleh:

    LEONARDO RISANDIKA CHANDRA GRACIA

    NIM : 091334052

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMIBIDANG

    KEAHLIANKHUSUSPENDIDIKANAKUNTANSI

    JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    2/125

    DESAIN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA

    UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

    PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM

    PEMBELAJARAN AKUNTANSI

    MATERI AKTIVA TETAP

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Akuntansi

    Oleh:

    LEONARDO RISANDIKA CHANDRA GRACIA

    NIM : 091334052

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMIBIDANG

    KEAHLIANKHUSUSPENDIDIKANAKUNTANSI

    JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    3/125

    TUGAS AKHIR

    DESAIN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGAUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

    PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM

    PEMBELAJARAN AKUNTANSI

    MATERI AKTIVA TETAP

    Telah disetujui oleh :

    Pembimbing

    Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si Tanggal

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    4/125

    TUGAS AKHIR

    DESAIN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGAUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

    PARTISIPASI BELAJARSISWA DALAM

    PEMBELAJARAN AKUNTANSI

    MATERI AKTIVA TETAP

    Yogyakarta, 29 Juli 2015

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sanata Dharma

    Dekan,

    Rohandi, Ph.D

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    5/125

    PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan karya ini untuk :

    1)

    Tuhan YME yang selalu memberiku Kasih tanpa henti, terimakasih

    Tuhan atas semua rejeki yang Kau berikan padaku, baik kehidupan,

    kesehatan, keselamatan, kebahagiaan, kerukunan, keluarga, kekasih, harta

    yang cukup, dan semua yang tidak dapat kusebutkan satu- persatu.

    2) Bapak Aryadi dan ibu Widowati, kedua orang tuaku tersayang yang

    selama ini membimbing dan membiayaiku hingga saat ini. Doa dan tirakat

    ibuku yang setiap hari ke gereja telah menghantarkanku di ujung

    pendidikanku. Terimakasih pak, bu, jasa kalian harus kubalas kelak.

    3) Mbak Putri dan Mas Satria, kedua kakakku tersayang yang selalu

    mengingatkan dan mencegahku bila aku salah dan akan berbuat nakal.

    4) Kekasihku tercinta yang paling aku jaga, yang selalu ada di

    sampingkusetiap hari, selalu mengingatkanku bila aku salah, selalu

    membantu dalam karirku, merawatku bila aku sakit, pokoknya terimaksih

    kekasihku Bernadeta Retno Anggraeni kamulah MY ENDLEES LOVE...

    5) Keponakanku Leticia, Farhan, dan Hafis, yang selalu jadi kegemasanku,

    selalu meluluhkan setiap amarahku, selalu jadi penyejuk di dalam

    keluarga...tetaplah lucu dan menggemaskan, banggakan keluarga kita di

    mata dunia kelak...

    6)

    Bapak Laurentius Saptono, dosen penyelamatku, dosen

    pembimbingku...terimakasih banyak atas kesediaan anda membantuku

    keluar dari keputusasaan, atas kesabaran anda, atas jiwa yang lapang

    dalam menghadapiku...aku akan selalu ingat jasa-jasa anda pak..

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    6/125

    7) Sahabat-sahabat tercintaku, Taufik Darmawan dan Andre Anggara yang

    tiada henti membantuku menyelesaikan tugas-tugas selama kuliah. Susah

    untuk mendapatkan teman seperti kalian, jangan segan-segan

    merepotkanku ya gaes..!!!hehehehehe

    Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku :

    Universitas Sanata Dharma

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    7/125

    MOTTO

    Berpikir yang membuat pintar sehingga aman

    karena menguntungkan

    Jangan memukul kalau tidak ingin dipukul,

    terkadang pukulan itu datangnya kelak

    Kegagalan merupakan awal dari keberhasilan

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    8/125

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

    tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

    dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 29 Juli 2015

    Penulis

    Leonardo Risandika C.G

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    9/125

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

    Nama : Leonardo Risandika Chandra Gracia

    Nomor Mahasiswa : 091334052

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

    Desain Media Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Motivasi Dan

    Partisipasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Akuntansi Materi Aktiva

    Tetap

    beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

    kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

    ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

    mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

    lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

    memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

    penulis.

    Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal : 18 September 2015

    Yang menyatakan

    ( Leonardo Risandika Chandra Gracia)

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    10/125

    ABSTRAK

    DESAIN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUKMENINGKATKAN MOTIVASI DAN PARTISIPASI

    BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

    AKUNTANSIMATERI AKTIVA TETAP

    Leonardo Risandika .C.G

    Universitas Sanata Dharma

    2015

    Tugas akhir ini bertujuan untuk memaparkan desain media

    pembelajaran dengan metode permainan ular tangga untuk meningkatkan

    motivasi belajar siswa dan partisipasi belajar siswa pada pelajaran aktiva

    tetap bagi kelas XI Akuntansi di SMK Sanjaya Pakem.

    Dalam menyusun desain media ular tangga yang akan diterapkan pada

    proses pembelajaran siswa, terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama adalah tahap

    pra produksi, berisi tentang prosedur yang harus dilakukan sebelum membuat

    media ular tangga. Tahap kedua adalah tahap produksi, berisi tentang cara

    membuat media ular tangga untuk pembelajaran. Tahap ketiga adalah tahap

    pasca produksi, berisi tentang prosedur evaluasi kelayakan media dan

    variabel.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    11/125

    ABSTRACT

    SNAKES AND LADDERS MEDIA DESIGN TO IMPROVE THESTUDENTS LEARNING MOTIVATION AND PARTICIPATION

    IN LEARNING FIXED ASSETS MATERIAL OF ACCOUNTING

    Leonardo Risandika .C.G

    Sanata Dharma University

    2015

    The goal of this study is to explain learning media design with snakes and

    ladders game method to improve the students learning motivation andparticipation in the fixed assets material for eleventh grade students of Accounting

    in SMK Sanjaya Pakem.

    The arrangement of the snakes and ladders media design that will be

    applied in the learning process consists of three phases. The first phase is pre-

    production phase, which explains about the procedure that has to be carried out

    before making the media. The second phase is the production phase, which

    explains about the process of making the snakes and ladders media. The third

    phase is post production phase, which explains about the evaluation procedure of

    media fairness and its variable.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    12/125

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    tugas akhir ini dengan judul Desain Media Permainan Ular Tangga untuk

    Meningkatkan Motivasi dan Partisipasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran

    Akuntansi Materi Aktiva Tetap. Tugas akhir ini ditulis dan diajukan untuk

    memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

    Pendidikan Akuntansi.

    Penulisan tugas akhir ini terwujud berkat bantuan dari beberapa pihak,

    baik bantuan berupa informasi, tenaga, pikiran, dan material. Untuk itu pada

    kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

    1.

    Tuhan YME yang selalu memberkatiku sehingga tugas akhir ini dapat

    terselesaikan dengan baik.

    2.

    Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Bapak Laurentius Saptono, S.pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

    Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    4. Bapak Laurentius Saptono, S.pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang

    dengan sabar dan peduli terhadap keadaan studi saya serta memberi jalan

    keluar untuk saya sehingga saya bangkit dan semangat lagi.

    5.

    Dosen-dosen saya yang baik : Pak Heri, Pak Ruby, Pak Bondan, Pak

    Bambang, Pak Muhadi, Bu Indah, Bu Prem, Bu Rita, Bu Cornel

    terimakasih atas ilmu dan pengetahuan yang telah anda berikan pada saya

    selama saya kuliah di Universitas Sanata Dharma.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    13/125

    6. Staff sekretariat Pendidikan Akuntansi dan Dekan FKIP : Mbak Aris dan

    Pak Anto terimakasih atas bantuannya dalam mengurus administrasi

    perkuliahan saya.

    7. Bapak Aryadi dan ibu Widowati, kedua orang tuaku tersayang yang

    selama ini membimbing dan membiayaiku hingga saat ini. Doa dan tirakat

    ibuku yang setiap hari ke gereja telah menghantarkanku di ujung

    pendidikanku. Terimakasih pak, bu, jasa kalian harus kubalas kelak.

    8. Mbak Putri dan Mas Satria, kedua kakakku tersayang yang selalu

    mengingatkan dan mencegahku bila aku salah dan akan berbuat nakal.

    9. Kekasihku tercinta yang paling aku jaga, yang selalu ada di

    sampingkusetiap hari, selalu mengingatkanku bila aku salah, selalu

    membantu dalam karirku, merawatku bila aku sakit, pokoknya terimaksih

    kekasihku Bernadeta Retno Anggraeni kamulah MY ENDLEES LOVE...

    10.

    Keponakanku Leticia, Farhan, dan Hafis, yang selalu jadi kegemasanku,

    selalu meluluhkan setiap amarahku, selalu jadi penyejuk di dalam

    keluarga...tetaplah lucu dan menggemaskan, banggakan keluarga kita di

    mata dunia kelak...

    11.Sahabat-sahabat tercintaku, Taufik Darmawan dan Andre Anggara yang

    tiada henti membantuku menyelesaikan tugas-tugas selama kuliah. Susah

    untuk mendapatkan teman seperti kalian, jangan segan-segan

    merepotkanku ya gaes..!!!hehehehehe

    12.

    Rekan-rekan seperjuanganku angkatan 2009 Program Studi Pendidikan

    Akuntansi : Taufik, Arip, Dodi, Yoga, Chondro, Anang, Riki, Priam, Heri,

    Arjun, dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    14/125

    terimakasih atas bantuan, dukungan, kerjasama, dan semangat kalian

    untuk penyempurnaan tugas akhir ini dan atas semua kenangan manis

    selama kita kuliah di kampus kita yang tercinta ini.

    13.Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan, yang telah berperan dalam

    pembuatan tugas akhir ini.

    Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam

    tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

    yang membangun agar tugas akhir ini menjadi lebih baik. Dan semoga

    tugas akhir ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

    Penulis,

    Leonardo Risandika C.G.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    15/125

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... iv

    HALAMAN MOTTO .................................................................................. v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH ....................................................................................................... viii

    ABSTRAK ................................................................................................... ix

    ABSTRACT................................................................................................... x

    KATA PENGANTAR ................................................................................. xi

    DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

    BAB I PENDAHULUAN 1

    A. Latar Belakang Masalah 1

    B. Batasan Masalah 3

    C. Rumusan Masalah 3

    D. Tujuan Tugas Akhir 3

    E.

    Manfaat Penulisan Tugas Akhir 4

    BAB II KAJIAN PUSTAKA 5

    A.

    Media Pembelajaran 5

    1.Pengertian Media Pembelajaran...................................5

    2. Pentingnya Pengembangan Media Pembelajaran....... 6

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    16/125

    3. Proses Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi...... 6

    4. Prinsip-Prinsip Pemilihan Dan Penggunaan Media.....7

    5. Media Pembelajaran Model Games.............................8

    6. Ular Tangga..................................................................8

    B. Motivasi Belajar...............................................................10

    C. Partisipasi Belajar.............................................................30

    D. Materi Ajar.......................................................................32

    BAB III RINCIAN DESAIN MEDIA............................................... 38

    A. Prosedur Penelitian dan Pengembangan 38

    B. Evaluasi Terhadap Motivasi 43

    C.

    Evaluasi Terhadap Partisipasi Belajar 55

    DAFTAR PUSTAKA.. 47

    Lampiran 1LEMBAR KUESIONER VALIDASI..................................... 49

    Lampiran 2 LEMBAR KUESIONER MOTIVASI BELAJAR.................. 58

    Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI PARTISIPASI BELAJAR.. 63

    Lampiran 4 MANUAL BOOK.... 68

    Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN............... 97

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    17/125

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Tuntutan dalam dunia pendidikan berubah seiring dengan

    bertambahnya kemajuan di beberapa bidang. Kondisi tersebut tidak cukup

    disikapi dengan mempertahankan paradigma pembelajaran lama bahwa

    seorang guru adalah pemberi informasi atau pengetahuan kepada siswa

    terutama pada siswa yang pasif. Tetapi hendaknya dalam proses pembelajaran

    digunakan paradigma baru bahwa guru adalah sebagai fasilitator,

    pembimbing, pengarah, dan pendorong siswa untuk aktif belajar.

    Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan guru

    mata pelajaran aktiva tetapkelas XIAkuntansi di SMK Sanjaya Pakem, proses

    belajar mengajar dalam satu semester siswa dinilai guru kurang menunjukkan

    respon yang positif saat guru menyampaikan materi. Siswa yang duduk di

    deretan belakang cenderung lebih sibuk bercanda dengan temannya daripada

    memperhatikan penjelasan guru. Selain itu saat guru memberikan tugas, siswa

    kurang maksimal dalam mengerjakan tugas tersebut. Sebagian besar siswa

    hanya menyalin jawaban dari teman lain tanpa mencoba mengerjakan sendiri

    terlebih dahulu. Ketika guru menyuruh siswa untuk berdiskusi menyelesaikan

    soal dengan kelompok, siswa tidak fokus berdiskusi tentang materi melainkan

    membicarakan hal lain di luar materi. Hasil diskusi kelompok umumnya

    dilakukan tanpa melalui musyawarah dalam kelompok, oleh sebab yang

    menyelesaikan soal hanya beberapa anggota kelompok saja.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    18/125

    Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa

    motivasi belajar dan partisipasi siswa kelas XI Akuntansi di SMK Sanjaya

    Pakem masih perlu ditingkatkan. Dari data yang diperoleh melalui guru

    tersebut, peneliti tertarik untuk menyusun rancangan pembelajaran materi

    Aktiva Tetap dengan menggunakan media permainan ular tangga. Alasan

    sebagai berikut:

    1. Dengan permainan ular tangga, siswa dilatih untuk saling bekerja sama

    dalam kelompok.

    2. Adanya penghargaan bagi kelompok yang kinerjanya baik, sehingga

    dapat menumbuhkan motivasi dan partisipasi belajar siswa dalam proses

    pembelajaran.

    3.

    Memanfaatkan suatu permainan dalam kelompok untuk memperoleh

    tambahan pengetahuan dalam menyelesaikan masalah yang terkait

    dengan materi pembelajaran.

    Penulis berkeyakinan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

    media permainan ular tangga mampu meningkatkan motivasi belajar dan

    partipasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Karena dengan variasi

    pembelajaran tersebut siswa dituntut untuk menjadi bagian dalam permainan,

    tidak hanya pasif mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan oleh

    guru.Sehingga komunikasi yang proaktif terjadi dalam pembelajaran ini yang

    akan membangkitkan motivasi belajar dan partisipasi belajar siswa. Tugas

    akhir ini bermaksud untuk memaparkan desain media permainan ular tangga

    untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar siswa dalam

    pembelajaran akuntansi materi aktiva tetap.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    19/125

    B. Batasan Masalah

    Media pembelajaran dapat dilakukan menggunakan berbagai cara.

    Secara garis besar media pembelajaran dipilah menjadi tiga bagian, yaitu

    media visual (hanya dapat dilihat), media audio ( hanya dapat didengar), dan

    media audio visual (dapat dilihat dan didengar). Dalam tugas akhir ini penulis

    hanya membatasi pada media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat

    dengan menggunakan indera penglihatan untuk meningkatkan motivasi dan

    partisipai belajarsiswa pada mata pelajaran aktiva tetap.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

    permasalahan sebagai berikut: bagaimana desain media permainan ular

    tangga untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar siswa pada

    pelajaran aktiva tetap?

    D. Tujuan Tugas Akhir

    Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk memaparkan bagaimana

    desain media permainan ular tangga untuk meningkatkan dan partisipasi

    belajar siswa pada pelajaran aktiva tetap.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    20/125

    E. Manfaat Penulisan Tugas Akhir

    1.

    Bagi Guru

    Tugas akhir ini diharapkan berguna bagi guru dalam membantu

    memilih dan menerapkan media pembelajaran yang menyenangkan dan

    kreatif dengan tujuan meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar

    siswa.

    2. Bagi Peserta Didik

    Tugas akhir ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses

    belajar supaya siswa mampu mengikuti pembelajaran secara aktif dan

    mampu bekerja sama menyelesaikan masalah dengan siswa lain.

    3.

    Bagi Universitas

    Tugas akhir ini diharapkan menjadi salah satu sumber referensi

    pembelajaran khususnya yang berhubungan dengan perangkat media

    pembelajaran untuk menunjang efektivitas pencapaian tujuan

    pembelajaran.

    4. Bagi Penulis

    Sebagai calon guru, penulis dapat memanfaatkannya untuk

    menerapkan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang

    sesuai dengan tuntutan pendidikan yaitu berpusat pada siswa.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    21/125

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Media Pembelajaran

    1. Pengertian Media Pembelajaran

    Menurut Sanjaya (2010: 204), kata media berasal dari bahasa Latin

    dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat

    diartikan sebagai perantara atau pengantar. Lesle J. Briggs menyatakan

    media adalah alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya

    terjadi proses belajar. Rossy dan Breidgle (1966), mengemukakan bahwa

    media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai

    untuk tujuan pendidikan, seperti radio televisi, buku, koran, majalah, dan

    sebagainya.

    Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja,

    akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh

    pengetahuan. Selain pengertian di atas, ada juga yang berpendapat bahwa

    media pembelajaran meliputi perangkat keras (hard-ware) dan perangkat

    lunak (soft-ware). Hard-ware adalah alat-alat yang mengantar pesan

    seperti Over Head Projektor, radio televisi, dan sebagainya. Sedangkan

    soft-wareadalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi

    yang terdapat pada transparasi atau buku dan bahan cetakan lainnya,

    cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam

    bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain sebagainya.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    22/125

    2. Pentingnya Pengembangan Media Pembelajaran

    Menurut Sanjaya (2010: 197), dahulu ketika teknologi khususnya

    informasi belum berkembang seperti sekarang ini; ketika ilmu

    pengetahuan belum sepesat ini proses pembelajaran biasanya berlangsung

    pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran adalah proses

    komunikasi antara guru dan siswa melalui bahasa verbal sebagai media

    utama penyampaian materi pelajaran. Proses pembelajaran sangat

    tergantung pada guru sebagai sumber belajar. Dalam kondisi semacam

    ini, akan ada proses pembelajaran manakala ada guru; tanpa kehadiran

    guru di kelas sebagai sumber belajar tidak mungkin ada proses

    pembelajaran.

    Dewasa ini, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

    sangat pesat, proses pembelajaran tidak lagi di monopoli oleh adanya

    kehadiran guru di dalam kelas. Siswa dapat belajar dimana dan kapan

    saja. Siswa bisa belajar apa saja sesuai dengan minat dan gaya belajar.

    Seseorang disainer pembelajaran dituntut untuk dapat merancang

    pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber

    belajar yang sesuai agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif

    dan efisien.

    3. Proses Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi

    Menurut Sanjaya (2010: 205), proses belajar mengajar hakikatnya

    adalah proses komunikasi, dimana guru berperan sebagai pengantar pesan

    dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh guru

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    23/125

    berupa isi/materi pelajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol

    komunikasi baik verbal maupun non verbal, proses ini dinamakan

    encoding.

    Namun demikian, bisa terjadi proses komunikasi mengalami

    hambatan, artinya tidak selamanya pesan yang disampaikan oleh

    pengirim pesan mudah diterima oleh penerima pesan. Bahkan adakalanya

    pesan yang diterima tidak sesuai dengan yang dimaksudkan. Ada

    beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesalahan komunikasi.

    Pertama, faktor lemahnya kemampuan pengirim pesan dalam

    mengomunikasikan informasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak

    jelas diterima, atau mungkin salah menyampaikannya. Kedua, faktor

    lemahnya kemampuan penerima pesan dalam menerima pesan yang

    disampaikan, sehingga ada kesalahan dalam menginterprstasi pesan yang

    disampaikan. Oleh sebab itu, dalam suatu proses komunikasi diperlukan

    saluran yang berfungsi untuk mempermudah penyampaian pesan. Inilah

    hakikat dari media pembelajaran.

    4. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media

    Menurut Sanjaya (2010: 224), ada beberapa prinsip yang harus

    diperhatikan dalam pemilihan media, diantaranya:

    a. Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

    Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif atau psikomotorik.

    b.

    Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya

    pemilihan media tertentu bukan didasarkan kepada kesenangan guru

    atau sekedar selingan dan hiburan, melainkan harus menjadi bagian

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    24/125

    integral dalam keseluruhan proses pembelajaran untuk meningkatkan

    efektivitas dan efisiensi pembelajaran siswa.

    c.

    Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Ada

    media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok

    untuk siswa yang lain.

    d. Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya

    dan kemampuan guru. Oleh sebab itu, guru perlu memahami

    karakteristik serta prosedur penggunaan media yang dipilih

    e. Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas,

    dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.

    5. Media Pembelajaran Model Games

    Menurut Sanjaya (2010: 222), modelgames atau model permainan,

    dikembangkan berdasarkan atas desain pembelajaran menyenangkan,

    di mana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan

    aturan permainan. Menurut Eleanor. L. Criswell dalam Sanjaya (2010:

    222), dalam konteks pembelajaran ini sering disebut dengan

    instructionnal games. Kelebihan dari media ini adalah siswa dapat belajar

    secara mandiri, tidak harus tergantung pada guru. Siswa dapat memulai

    belajar kapan saja dan dapat mengakhiri sesuai dengan keinginannya.

    6. Ular tangga

    Ular Tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang

    dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-

    kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah "tangga" atau

    http://id.wikipedia.org/wiki/Permainan_papanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Permainan_papan
  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    25/125

    "ular" yang menghubungkannya dengan kotak lain. Permainan ini

    diciptakan pada tahun 1870.Tidak ada papan permainan standar dalam

    ular tangga - setiap orang dapat menciptakan papan mereka sendiri

    dengan jumlah kotak, ular dan tangga yang berlainan.

    Setiap pemain mulai dengan bidaknya di kotak pertama (biasanya

    kotak di sudut kiri bawah) dan secara bergiliran melemparkan dadu.

    Bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul. Bila

    pemain mendarat di ujung bawah sebuah tangga, mereka dapat langsung

    pergi ke ujung tangga yang lain. Bila mendarat di kotak dengan ular,

    mereka harus turun ke kotak di ujung bawah ular. Pemenang adalah

    pemain pertama yang mencapai kotak terakhir. Biasanya bila seorang

    pemain mendapatkan angka 6 dari dadu, mereka mendapat giliran sekali

    lagi. Bila tidak, maka giliran jatuh ke pemain

    selanjutnya.(http://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tangga)

    Kelebihan media ini sebagai berikut :

    (http://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-

    ular-tangga.html)

    a. Media permainan ular tangga dapat dipergunakan di dalam kegiatan

    belajar mengajar karena kegiatan ini menyenangkan sehingga anak

    tertarik untuk belajar sambil bermain.

    b. Anak dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara langsung.

    http://id.wikipedia.org/wiki/1870http://id.wikipedia.org/wiki/Daduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tanggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tanggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tanggahttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tanggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daduhttp://id.wikipedia.org/wiki/1870
  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    26/125

    c. Media permainan ular tangga dapat dipergunakan untuk membantu

    semua aspek perkembangan anak salah satu mengembangkan

    kecerdasan logika metematika.

    d. Media permainan ular tangga dapat merangsang anak belajar

    memecahkan masalah sederhana tanpa disadari oleh anak.

    e. Penggunaan media permainan ular tangga dapat dilakukan baik di

    dalam kelas maupun di luar kelas.

    Kelemahan media ini adalah:

    a. Penggunaan media permainan ular tangga memerlukan banyak waktu

    untuk menjelaskan kepada anak.

    b. Permainan ular tangga tidak dapat mengembangkan semua materi

    pembelajaran.

    c. Kurangnya pemahaman aturan permainan oleh anak dapat

    menimbulkan kericuhan.

    d. Bagi anak yang tidak menguasai materi dengan baik akan mengalami

    kesulitan dalam bermain.

    B. Motivasi Belajar

    1. Pengertian Motivasi

    Menurut Mc. Donald dalam bukunya Sardiman (1986: 73-76),

    motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

    dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    27/125

    adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini

    mengandung tiga elemen penting.

    a.

    Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

    setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa

    beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological

    yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan

    energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri

    manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik

    manusia.

    b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau feeling, afeksi

    seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-

    persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan sikap

    tingkah laku manusia.

    c.

    Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam

    hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan.

    Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi

    kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain,

    dalam hal ini adalah tujuan.

    Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa

    motivasi sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan

    terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga

    akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga

    emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini

    didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    28/125

    Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan

    minat. Minat dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila

    seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan

    dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Hal

    ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang

    kepada seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu

    merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu.

    2. Kebutuhan dan Teori Tentang Motivasi.

    Menurut Sardiman (1986: 76-83), seseorang melakukan aktivitas

    itu didorong oleh adanya faktor-faktor kebutuhan biologis, instink, unsur-

    unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan budaya

    manusia. Sebenarnya semua faktor-faktor itu tidak dapat dipisahkan dari

    soal kebutuhan, kebutuhan dalam arti luas, baik kebutuhan yang bersifat

    biologis maupun psikologis. Dengan demikian dapatlah ditegaskan

    bahwa motivasi, akan selalu berkait dengan soal kebutuhan. Sebab

    seseorang akan terdorong melakukan sesuatu bila merasa ada sesuatu

    kebutuhan. Kebutuhan ini timbul karena adanya keadaan yang tidak

    seimbang, tidak serasi atau rasa ketegangan yang menuntut suatu

    kepuasan. Kalau sudah seimbang dan terpenuhinya pemuasannya berarti

    tercapailah suatu kebutuhan yang diinginkan.

    Menurut Morgan, yang dikutip Nasution (Sardiman, 1986: 78-80),

    dikatakan bahwa manusia hidup itu memiliki berbagai kebutuhan:

    a.

    Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    29/125

    Hal ini bagi anak sangat penting, karena perbuatan sendiri itu

    mengandung suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini,

    maka bagi orang tua yang memaksa anak untuk diam saja di rumah,

    adalah bertentangan dengan hakikat anak. Activities in it self is

    apleasure. Hal ini dapat dihubungkan dengan suatu kegiatan belajar

    bahwa pekerjaan atau belajar itu akan berhasil kalau disertai dengan

    rasa gembira.

    b. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain.

    Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi

    untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. Harga

    diri seseorang dapat dinilai dari berhasil tidaknya memberikan

    kesenangan kepada orang lain. Hal ini sudah barang tentu merupakan

    kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang melakukan

    kegiatan tersebut. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai

    kegiatan, misalnya anak-anak itu rela bekerja atau para siswa itu

    rajin/rela belajar apabila diberikan motivasi untuk melakukan sesuatu

    kegiatan belajar untuk orang yang disukainya (misalnya belajar demi

    orang tua, atau orang yang sudah dewasa bekerja demi seseorang

    calon teman hidupnya).

    c. Kebutuhan untuk mencapai hasil.

    Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar itu akan berhasil baik,

    kalau disertai dengan pujian. Aspek pujian ini merupakan

    dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan giat.

    Apabila hasil pekerjaan atau usaha belajar itu tidak dihiraukan orang

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    30/125

    lain/guru atau orang tua misalnya, boleh jadi kegiatan anak menjadi

    berkurang. Dalam kegiatan belajar-mengajar istilahnya perlu

    dikembangkan unsur reinforcement. Pujian atau reinforcement ini

    harus selalu dikaitkan dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus

    diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu dengan

    hasil yang optimal, sehingga ada sense of succes. Dalam kegiatan

    belajar-mengajar maka pekerjaan atau kegiatan itu harus dimulai dari

    yang mudah/sederhana dan bertahap menuju sesuatu yang semakin

    sulit/kompleks.

    d. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan.

    Suatu kesulitan atau hambatan seperti cacat, dapat

    menimbulkan rasa rendah diri, tetapi hal ini menjadi dorongan untuk

    mencari kompensasi dengan usaha yang tekun dan luar biasa,

    sehingga memiliki kelebihan/keunggulan dalam bidang tertentu.

    Sikap anak terhadap kesulitan atau hambatan ini sebenarnya banyak

    bergantung pada keadaan dan sikap lingkungan. Sehubungan dengan

    ini maka peran motivasi sangat penting dalam upaya menciptakan

    kondisi-kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka untuk

    berusaha agar memperoleh keunggulan.

    Kebutuhan seperti telah dijelaskan di atas senantiasa akan

    selalu berubah. Begitu juga motivasi selalu berkait dengan kebutuhan

    tentu yang berubah-ubah atau bersifat dinamis, sesuai dengan

    keinginan dan perhatian manusia. Relevan dengan soal kebutuhan itu

    maka timbullah teori tentang motivasi.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    31/125

    Teori tentang motivasi lahir dan awal perkembanganya ada

    dikalangan para psikolog. Menurut para ahli jiwa, dijelaskan bahwa

    dalam motivasi itu ada suatu hirarki, maksudnya motivasi itu ada

    tingkatan-tingkatannya, yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada

    beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal

    kebutuhan.

    a. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat,

    dan sebagainya.

    b. Kebutuhan akan keamanan (security) yakni rasa aman, bebas dari

    takut dan kecemasan.

    c.

    Kebutuhan akan cinta dan kasih: kasih, rasa diterima dalam suatu

    masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok).

    d.

    Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan

    bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan,

    sosial, pembentukan pribadi.

    Disamping itu ada teori-teori lain yang perlu diketahui:

    a.

    TeoriInstinct

    Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan

    seperti tingkah binatang. Tindakan manusia itu dikatakan selalu

    berkaitan dengan instink atau pembawaan. Dalam memberikan

    respon terhadap adanya kebutuhan seolah-olah tanpa dipelajari.

    b. Teori Fisiologis

    Teori ini juga disebutnya behavior theories. Menurut teori

    ini semua tindakan manusia itu berakar pada usaha memenuhi

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    32/125

    kepuasan atau kebutuhan organik atau kebutuhan untuk kepentingan

    fisik atau disebut sebagai kebutuhan primer, seperti kebutuhan

    tentang makanan, minuman, udara, dan lain-lain yang diperlukan

    untuk kepentingan tubuh seseorang. Dari teori inilah muncul

    perjuangan hidup, perjuangan mempertahankan hidup, struggle for

    survival.

    c. Teori Psikoanalitik

    Teori ini mirip dengan teori instink, tetapi lebih ditekankan

    pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa

    setiap tindakan manusia yakni iddan ego.

    Selanjutnya untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori

    tentang motivasi itu, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi.

    Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai

    berikut:

    a.

    Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu

    yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

    b.

    Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

    memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin

    (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

    c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk

    orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik,

    ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap

    setiap tindak kriminal, dan sebagainya).

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    33/125

    d. Lebih senang bekerja mandiri.

    e.

    Cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat

    mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

    f.

    Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

    sesuatu).

    g. Tidak mudah untuk melepaskan hal yang diyakini itu.

    h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

    Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti

    seseorang itu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi

    seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Dalam

    kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik, bila siswa tekun

    mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan

    hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan

    terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Siswa juga harus

    mempertahankan pendapatnya kalau ia sudah yakin dan dipandangnya

    cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus lebih peka dan responsif

    terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan

    pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami benar oleh guru, agar

    dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang

    tepat dan optimal.

    3. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

    Menurut Sardiman (1986: 83-85), dalam belajar sangat diperlukan

    adanya motivasi Motivation is an assential condition of learning. Hasil

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    34/125

    belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi

    yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi

    akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.

    Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:

    a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

    motor yang melepaskan energi. Motivasi hal ini merupakan motor

    penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

    b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak

    dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

    kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

    c.

    Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan

    apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

    menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

    tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan

    harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak

    akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca

    komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

    Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat

    berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang

    melakukan usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik

    dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain

    bahwa adanya motivasi mendorong seseorang yang belajar itu

    memperoleh prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan

    sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    35/125

    4. Macam-macam Motivasi

    Menurut Sardiman (1986: 85-90), berbicara tentang motivasi ini

    dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi

    atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.

    a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

    1) Motif-motif bawaan

    Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang

    dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu tanpa dipelajari. Sebagai

    contoh misalnya dorongan untuk makan, dorongan untuk

    minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, untuk

    seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang

    disyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka Arden N.

    Frandsen memberi istilah jenis motifphsyological drives.

    2)

    Motif-motif yang dipelajari

    Motif-motif yang muncul karena dipelajari. Sebagai

    contoh: dorongan untuk belajar sebuah cabang ilmu

    pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam

    masyarkat. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang

    diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup di lingkuangan

    sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi

    tersebut terbentuk. Fransen, mengistilahkan dengan affiliative

    needs. Sebab dengan kemampuan berhubungan, kerja sama di

    dalam masyarakat tercapailah suatu kepuasan diri. Dengan

    demikian manusia perlu mengembangkan sifat-sifat ramah,

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    36/125

    kooperatif, membina hubungan baik dengan sesama, apalagi

    orang tua dan guru. Dalam kegiatan belajar-mengajar, hal ini

    dapat membantu dalam usaha mencapai prestasi.

    Jenis-jenis motif yang lain yaitu:

    1) Cognitive motives

    Motif ini menunjuk kepada gejala intrinsic, yakni

    menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang

    berada di dalam diri manusia dan biasanya berwujud dan produk

    mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam

    kegiatan belajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan

    pengembangan intelektual.

    2) Self-expression

    Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia.

    Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu

    mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi mampu juga

    membuat suatu kejadian. Untuk itu memang diperlukan

    kreativitas, penuh imajinasi. Dalam hal ini seseorang itu ada

    keinginan untuk aktualisasi diri.

    3) Self-enhancement

    Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi

    akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan

    kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap

    individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana kompetensi

    yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    37/125

    b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

    (Sardiman, 1986: 90) adalah sebagai berikut:

    1)

    Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan

    untuk makan, minum, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan

    untuk beristirahat.

    2) Motif-motif darurat, yang termasuk dalam motif ini antara lain:

    dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas,

    untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi ini timbul

    karena rangsangan dari luar.

    3) Motif-motif obyektif, dalam hal ini menyangkut kebutuhan

    untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk

    menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk

    dapat menghadapi dunia luar secara efektif.

    c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

    Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu

    menjadi dua jenis yaitu motivasi jasmaniah dan rohaniah. Yang

    termasuk motivasi jasmaniah: refleks, instink otomatis, nafsu.

    Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah, yaitu kemauan. Soal

    kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat

    momen.

    1)

    Momen timbulnya alasan

    Sebagai contoh seorang pemuda yang sedang giat berlatih

    olahraga untuk menghadapi suatu di sekolahnya, tetapi tiba-tiba

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    38/125

    disuruh ibunya untuk mengantarkan seseorang tamu membeli

    tiket kereta karena tamu itu mau pulang ke Jakarta. Si pemuda

    itu kemudian mengantarkan tamu tersebut. Dalam hal ini si

    pemuda tadi timbul alasan baru untuk melakukan sesuatu

    kegiatan (kegiatan mengantar). Alasan baru itu bisa karena

    untuk menghormati tamu atau mungkin keinginan untuk tidak

    mengecewakan ibunya.

    2) Momen pilih

    Momen pilih, maksudnya dalam keadaan pada waktu ada

    alternatif-alternatif yang mengakibatkan persaingan diantara

    alternatif atau alasan-alasan itu. Kemudian seseorang

    menimbang-nimbang dari berbagai alternatif untuk kemudian

    menentukan pilihan alternatif yang akan dikerjakan.

    3)

    Momen putusan

    Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah barang

    tentu akan berakhir dengan dipilihnya satu alternatif. Satu

    alternatif yang dipilih inilah yang menjadi putusan untuk

    dikerjakan.

    4)

    Momen terbentuknya kemauan

    Kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk

    dikerjakan, maka timbulah dorongan pada diri seseorang untuk

    bertindak, melaksanakan putusan itu.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    39/125

    d. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

    1)

    Motivasi intrinsik

    Yang disebut dengan motivasi intrinsik adalah motif-

    motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu

    dirangsang oleh luar, karena dalam diri setiap individu sudah

    ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh

    seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh

    atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk

    dibacanya. Kemudian dilihat dari segi tujuan kegiatan yang

    dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud

    dengan motivasi intrinsik ini adalah untuk mencapai tujuan yang

    terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai

    contoh konkrit seorang siswa itu melakukan belajar, karena

    betul-betul ingin mendapatkan pengetahuan, nilai atau

    keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara

    konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. intrinsic

    motivations are inherent in the learning situations and meet

    pupil-needs and purposes. Itulah sebabnya motivasi intrinsik

    dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya

    aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu

    dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan

    aktivitas belajarnya. Seperti dicontohkan tadi bahwa seseorang

    belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala

    sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    40/125

    Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi

    intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang terdidik, yang

    berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-

    satunya jalan untuk menuju ketujuan yang ingin dicapai ialah

    belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan,

    tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakan itu

    bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan

    keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan

    berpengetahuan. Jadi memang motivasi itu muncul dari

    kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan

    sekedar simbol dan seremonial.

    2)

    Motivasi ekstrinsik

    Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

    berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai

    contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan

    ada ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai yang baik,

    sehingga akan dipuji oleh temannya atau pacarnya. Jadi yang

    penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi

    ingin mendapatkan nilai yang baik atau agar mendapatkan

    hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang

    dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa

    yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat

    juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya

    aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    41/125

    dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas

    belajar.

    Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik

    ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-

    mengajar tetap penting. Sebab keadaan siswa itu dinamis,

    berubah-ubah, dan mungkin juga komponen-komponen lain

    dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi

    siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

    5. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah

    Menurut Sardiman (1986: 90), di dalam belajar-mengajar peranan

    motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi

    bagi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat

    mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan

    belajar.

    Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi

    dalam kegiatan belajar di sekolah.

    a. Memberi angka

    Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan

    belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai

    angka/nilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah

    nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport.

    Angka-angka yang baik itu bagi siswa merupakan motivasi

    yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    42/125

    belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini

    menunjukkkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila

    dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik.

    Namun demikian semua itu harus di ingat oleh guru bahwa

    pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar

    yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah

    selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara

    memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang

    terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para

    siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan

    dan afeksinya.

    b.

    Hadiah

    Hadiah dapat juga dikatakan motivasi, tetapi tidaklah selalu

    demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan

    menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk

    sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan

    untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi

    seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.

    c.

    Saingan/kompetisi

    Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

    untuk mendorong belajar siswa. Persaingan baik persaingan

    individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan

    prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    43/125

    dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga

    sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.

    d.

    Ego-involvement

    Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan

    pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga

    bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai

    salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan

    berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik

    dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik

    adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si

    subyek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa karena

    harga dirinya.

    e.

    Memberi ulangan

    Memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi tetapi

    yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering (misalnya

    setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam

    hal ini guru harus juga terbuka maksudnya, kalau ada ulangan harus

    diberitahukan kepada siswanya.

    f.

    Mengetahui hasil

    Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi

    kemajuan, akan mendorong siswa lebih giat belajar. Semakin

    mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi

    pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya

    terus meningkat.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    44/125

    g. Pujian

    Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan

    tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk

    reinforcementyang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang

    baik. Oleh karena itu supaya pujian ini merupakan motivasi,

    pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk

    suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta

    sekaligus akan membangkitkan harga diri.

    h. Hukuman

    Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

    diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh

    karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian

    hukuman.

    i.

    Hasrat untuk belajar

    Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada

    maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik dibandingkan segala

    sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti

    pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar,

    sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.

    j. Minat

    Di depan sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat

    hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada

    kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat

    merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    45/125

    lancar kalau disertai minat. Mengenai minat ini antara lain dapat

    dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:

    1)

    Membangkitkannya adanya suatu kebutuhan.

    2)

    Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

    3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.

    4) Menggunakan berbagai bentuk untuk mengajar.

    k. Tujuan yang diakui

    Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa,

    akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan

    memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna

    dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

    Disamping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan di

    atas, sudah barang tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa

    dimanfaatkan. Hanya yang penting bagi guru adanya bermacam-

    macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat

    melahirkan hasil belajar yang bermakna. Mungkin pada mulanya,

    karena ada sesuatu (bentuk motivasi) siswa itu rajin belajar, tetapi

    guru harus bisa melanjutkan dari tahap rajin belajar itu bisa

    diarahkan menjadi kegiatan belajar yang bermakna, sehingga

    hasilnya pun akan bermakna bagi kehidupan si subjek belajar.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    46/125

    C. Partisipasi Belajar

    Menurut Mulyasa (2004: 156), partisipasi siswa dalam

    pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam

    perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

    Partisipasi siswa merupakan wujud tingkah laku secara nyata

    dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan totalitas dari suatu

    keterlibatan mental dan emosional siswa sehingga mendorong mereka

    untuk memberikan kontribusi dan tanggung jawab terhadap tercapainya

    prestasi belajar yang memuaskan.

    1. Jenis dan Pengelompokan Partisipasi

    Keterlibatan seseorang dalam suatu program akan berbeda-beda

    tergantung jenis keterlibatannya, dengan adanya keterlibatan yang

    bervariasi maka jenis partisipasi yang dimiliki seseorang berbeda juga.

    Jenis-jenis partisipasi dapat dibedakan menjadi 5 bagian antara lain:

    a. Partisipasi berupa buah pikiran

    b. Partisipasi berupa tenaga

    c.

    Partisipasi berupa harta benda

    d.

    Partisipasi berupa keterampilan dan kemahiran

    e.

    Partisipasi berupa sosial

    2. Bentuk-bentuk Partisipasi

    Dalam partisipasi suatu kegiatan, seseorang akan dipengaruhi oleh

    beberapa faktor seperti faktor internal dan eksternal, yaitu faktor dari luar

    diri seseorang seperti keluarga, teman dan lingkungan masyarakat.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    47/125

    Melalui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi partisipasi

    seseorang terhadap suatu kegiatan maka terdapat bentuk-bentuk

    partisipasi yaitu partisipasi aktif dan partisipasi pasif.

    Mengenai kedua bentuk partisipasi dapat dijelaskan sebagai

    berikut: partisipasi aktif adalah orang yang menerima dan melaksanakan

    tugas dalam suatu kegiatan dengan penuh tanggung jawab. Seseorang

    akan mencurahkan pengetahuan, perasaan dan keterampilannya untuk

    mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Sedangkan partisipasi pasif

    adalah orang yang hanya ikut saja dalam suatu kegiatan tanpa tanggung

    jawab yang penuh seperti tidak memberikan tanggapan dan saran untuk

    tujuan seseorang yang tidak menerima dan menolak program yang

    diajukan.

    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi

    Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi adalah:

    a. Adanya daya tarik dari partisipasi

    b. Hadiah dari partisipasi

    c. Keuntungan kegiatan dan usaha

    d. Motivasi atau dorongan dari luar

    Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

    partisipasi dipengaruhi oleh daya tarik kegiatan, hadiah, keuntungan, dan

    motivasi. Dalam hal ini suatu kegiatan akan mendapatkan respon positif

    jika kegiatan tersebut mempunyai daya tarik, memberikan kemungkinan

    untuk memperoleh penghargaan. Jika ikut terlibat, memberikan

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    48/125

    keuntungan baik langsung maupun tidak langsung dan adanya motivasi

    baik bersifat internal maupun eksternal.

    4. Indikator Dalam Partisipasi

    Untuk mengetahui kekuatan partisipasi siswa, dapat dilihat dari

    beberapa indikator sebagai berikut:

    a. Kesiapan dalam mengikuti pelajaran

    b.

    Memperhatikan penjelasan guru

    c.

    Menanggapi pembahasan pembelajaran

    d.

    Berani bertanya

    e. Melakukan pencatatan terhadap hal yang penting

    f. Mengerjakan tugas dengan baik

    D. Materi Ajar

    1.

    Pengertian Aktiva Tetap

    Menurut Bastian (2006: 131), aktiva tetap adalah aktiva berwujud

    yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau yang harus dibangun

    terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi entitas pemerintah, tidak

    dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal entitas

    pemerintah, dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva

    memiliki wujud, sehingga sering kali aktiva tetap disebut dengan aktiva

    tetap berwujud (tangible fixed assets).

    Sedangkan menurut Somantri, (2011: 1) aktiva tetap (fixed assets)

    atau disebut juga plant assets adalah aktiva berwujud yang mempunyai

    masa penggunaan (manfaat) lebih dari satu tahun.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    49/125

    2. Ciri-ciri Aktiva Tetap

    Menurut Somantri (2011: 1), suatu aktiva dapat digolongkan

    sebagai aktiva tetap apabila memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

    a.

    Mempunyai bentuk fisik (tangible), artinya secara fisik dapat dilihat

    b. Dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam aktivitas usaha, artinya

    dalam keadaan usaha normal tidak ada maksud untuk dijual

    c. Mempunyai masa (usia) penggunaan lebih dari satu tahun atau

    memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi.

    3. Penggolongan Aktiva Tetap

    Menurut Bastian (2006: 131), aktiva tetap dalam entitas pemerintah

    daerah umumnya, digolongkan menjadi:

    a.

    Tanah

    Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

    memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya

    ini meliputi harga pembelian, biaya untuk memperoleh hak, biaya

    yang berhubungan dengan pengukuran, dan biaya penimbunan. Nilai

    tanah termasuk juga harga pembelian bangunan tua yang terletak

    pada tanah yang dibeli untuk melaksanakan pembangunan sesuatu

    yang baru, jika bangunan tua itu dimaksudkan untuk dibongkar.

    b. Jalan dan Jembatan

    Jalan dan jembatan menggambarkan seluruh biaya yang

    dikeluarkan untuk membangun jalan dan jembatan sampai dengan

    siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan biaya lain-lain

    (termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah untuk pembangunan

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    50/125

    jalan) sampai dengan jalan dan jembatan tersebut siap untuk

    digunakan.

    c.

    Bangunan Air

    Bangunan air (irigasi) menggambarkan seluruh biaya yang

    dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun irigasi sampai

    dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan

    biaya-biaya lain (termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah)

    sampai dengan irigasi tersebut siap untuk digunakan.

    d. Instalasi dan Jaringan

    Instalasi dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang

    dikeluarkan untuk membangun instalasi dan jaringan sampai dengan

    siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan biaya lain-lain

    (termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah) sampai dengan

    instalasi dan jaringan tersebut siap untuk digunakan.

    e. Bangunan Gedung

    Gedung menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan

    untuk memperoleh atau membangun gedung dan bangunan sampai

    dengan siap dipakai. Biaya ini meliputi harga beli, biaya

    pembebasan, biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    51/125

    f. Mesin dan Peralatan

    Mesin dan peralatan menggambarkan seluruh biaya yang

    dikeluarkan untuk memperoleh mesin dan alat-alat sampai dengan

    siap pakai. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya instalansi, dan

    biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan

    aktiva agar dapat digunakan.

    g. Kendaraan

    Kendaraan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan

    untuk memperoleh kendaraan sampai dengan siap untuk dipakai.

    Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya langsung lainnya untuk

    memperoleh serta mempersiapkan aktiva sehingga dapat digunakan.

    h.

    Mebel dan Perlengkapan

    Mebel dan Perlengkapan menggambarkan seluruh biaya yang

    dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap pakai. Biaya ini

    meliputi harga pembelian dan biaya langsung lainnya untuk

    memperoleh serta mempersiapkan aktiva sehingga dapat digunakan.

    4. Prosedur Pengelolaan Aktiva Tetap

    Menurut Bastian (2006: 267), prosedur aktiva tetap adalah:

    a.

    Prosedur akuntansi aktiva tetap pada SKPD meliputi pencatatan dan

    pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi,

    perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aktiva tetap yang

    dikuasai/digunakan SKPD.

    b.

    Pemeliharaan aktiva tetap yang bersifat rutin dan berkala tidak

    dikapitalisasi.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    52/125

    c. Rehabilitasi yang bersifat sedang dan berat dikapitalisasi apabila

    memenuhi salah satu kriteria penambahan volume dan kapasitas,

    peningkatan fungsi dan efisiensi, dan atau penambahan masa

    manfaat.

    d. Perubahan klasifikasi aktiva tetap tersebut berupa perubahan aktiva

    tetap ke klasifikasi selain aktiva tetap atau sebaliknya.

    e. Penyusutan tersebut merupakan penyesuaian nilai sehubungan

    dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aktiva tetap.

    f. Setiap aktiva tetap kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan

    dilakukan penyusutan yang sistematis sesuai dengan masa

    manfaatnya.

    g.

    Metode penyusutan yang dapat digunakan antara lain:

    1)

    Metode Garis Lurus

    2)

    Metode Saldo Menurun Ganda

    3) Metode Unit Produksi

    h. Metode garis lurus merupakan penyusutan nilai aktiva tetap dengan

    membebankan penurunan kapasitas dan manfaat aktiva tetap dalam

    jumlah yang sama setiap periode sepanjang umur ekonomis aktiva

    tetap yang bersangkutan.

    i. Metode saldo menurun ganda merupakan penyesuaian nilai aktiva

    tetap dengan membebankan penurunan kapasitas dan manfaat aktiva

    tetap yang lebih besar pada periode awal pemanfaatan aktiva

    dibandingkan periode akhir sepanjang umur ekonomis aktiva tetap

    yang bersangkutan.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    53/125

    j. Metode unit produksi merupakan penyesuaian nilai aktiva tetap

    dengan membebankan penurunan kapasitas dan manfaat aktiva tetap

    berdasarkan unit produksi yang dihasilkan dari aktiva tetap yang

    bersangkutan.

    k. Penetapan umur ekonomis aktiva tetap dimuat dalam kebijakan

    akuntansi berpedoman pada perundang-undangan.

    l. Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi aktiva

    tetap berupa bukti memorial yang dilampiri dengan:

    1) Berita acara penerimaan barang

    2) Berita acara serah terima barang

    3)

    Berita acara penyelesaian pekerjaan

    m.

    Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi dan/atau kejadian

    dalam prosedur akuntansi aktiva tetap menyangkut:

    1)

    Jurnal

    2) Buku Besar

    3) Buku Besar Pembantu

    5. Pentingnya Penjelasan Aktiva Tetap Menggunakan Media

    Aktiva tetap merupakan salah satu materi pembelajaran yang terdiri

    dari teori dan praktik. Pentingnya penjelasan materi aktiva tetap

    menggunakan media yaitu siswa semakin mendalami dan mengingat

    teori-teori yang berkaitan dengan aktiva tetap sehingga saat berpraktik

    siswa menjadi mudah karena sudah menguasai teori dengan baik.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    54/125

    BAB III

    RINCIAN DESAIN MEDIA

    A. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

    Prosedur yang dilakukan untuk menghasilkan produk ular tangga

    sebagai media pembelajaran dibagi dalam tiga tahap, yaitu: pra produksi,

    produksi, dan pasca produksi.

    1. Tahap Pra Produksi

    Tahap pra produksi terdiri dari empat langkah, sebagai berikut:

    a. Identifikasi Kebutuhan

    Identifikasi kebutuhan dimaksudkan untuk mengetahui masalah

    yang dialami siswa dalam proses belajar. Masalah yang ditemukan

    akan dijadikan acuan dalam mengembangkan produk. Berdasarkan

    hasil pengamatan tampak nyata bahwa siswa SMK Sanjaya Pakem

    Kelas XI Akuntansi memiliki motivasi belajar dan partisipasi belajar

    siswa rendah. Masalah tersebut perlu segera diatasi agar hasil belajar

    sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu cara yang dipilih dalam

    penelitian ini adalah menyediakan media yang tepat dan menarik

    dalam pembelajaran, yaitu ular tangga.

    b. Analisis Tujuan

    Tujuan pengembangan ini dijadikan acuan dalam mengukur

    tingkat keberhasilan siswa memahami materi yang disampaikan.

    Berikut kompetensi dasar dan tujuan pengembangan media ular tangga

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    55/125

    pokok bahasan aktiva tetap, dengan kompetensi dasar :

    Mendeskripsikan Pengelolaan Kartu Aktiva Tetap:

    1)

    Tujuan pembelajaran

    a)

    Siswa dapat mendefinisikan pengertian aktiva tetap

    b) Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri aktiva tetap

    c) Siswa dapat menyebutkan penggolongan aktiva tetap

    d) Siswa dapat mendefinisikan pengertian aktiva tetap berwujud

    dari penggolongkan aktiva tetap

    e) Siswa dapat mendefinisikan pengertian aktiva tetap tidak

    berwujud dari penggolongkan aktiva tetap

    f)

    Siswa dapat mendefinisikan pengertian hak paten dari

    penggolongkan aktiva tetap

    g)

    Siswa dapat mendefinisikan pengertian hak cipta dari

    penggolongkan aktiva tetap

    h) Siswa dapat mendefinisikan pengertian franchise dari

    penggolongkan aktiva tetap

    i) Siswa dapat mendefinisikan pengertian merek dagang dari

    penggolongkan aktiva tetap

    j)

    Siswa dapat mendefinisikan pengertian goodwill dari

    penggolongkan aktiva tetap

    k) Siswa dapat menyebutkan prosedur pengelolaan aktiva tetap

    2) Indikator:

    a) Mendefinisikan pengertian aktiva tetap

    b) Menyebutkan ciri-ciri aktiva tetap

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    56/125

    c) Menyebutkan penggolongan aktiva tetap

    d)

    Mendefinisikan pengertian aktiva tetap berwujud dari

    penggolongkan aktiva tetap

    e)

    Mendefinisikan pengertian aktiva tetap tidak berwujud dari

    penggolongkan aktiva tetap

    f) Mendefinisikan pengertian hak paten dari penggolongkan

    aktiva tetap

    g) Mendefinisikan pengertian hak cipta dari penggolongkan aktiva

    tetap

    h) Mendefinisikan pengertian franchise dari penggolongkan

    aktiva tetap

    i)

    Mendefinisikan pengertian merek dagang dari penggolongkan

    aktiva tetap

    j)

    Mendefinisikan pengertiangoodwilldari penggolongkan aktiva

    tetap

    k) Menyebutkan prosedur pengelolaan aktiva tetap

    Keberhasilan belajar disamping dilihat dari aspek kognitif

    sebagaimana tampak dari indikator, juga dilihat dari aspek afektif yaitu

    motivasi belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

    c. Pengembangan Materi

    Pengembangan materi adalah proses mengidentifikasi materi

    yang akan disajikan dalam media pembelajaran ular tangga. Materi

    yang dipilih, akan dikembangkan sesuai dengan tujuan yang telah

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    57/125

    ditetapkan. Pada ular tangga ini, materi yang dipilih adalah materi

    tentang aktiva tetap.

    d.

    Pengembangan Alat dan Evaluasi

    Pengembangan alat dan evaluasi bertujuan untuk mengukur

    sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang

    disampaikan melalui produk hasil pengembangan. Alat evaluasi juga

    digunakan untuk mengetahui efektivitas pemakaian produk

    pengembangan terhadap hasil belajar. Pada penelitian ini alat

    evaluasinya adalah kuisioner dan lembar pengamatan. Kuisioner dan

    lembar pengamatan digunakan untuk mengumpulkan data tentang

    motivasi dan partisipasi siswa selama pembelajaran.

    2. Tahap Produksi

    Tahap produksi merupakan tahap menghasilkan media sesuai

    dengan rencana yang telah dibuat.

    Rasional Ular Tangga Front Back Beautiful:

    Ular TanggaFront Back Beautiful, istilah ini digunakan agar dalam

    pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan yang artinya dalam

    bahasa Indonesia adalah Ular Tangga Maju Mundur Cantik. Adapun

    materi yang disajikan dalam Ular Tangga Front Back Beautifulini adalah

    tentang Aktiva Tetap.

    1. Papan ular tangga Front Back Beautiful

    Papan ular tangga didesain menggunakan komputer dengan

    aplikasi corel draw kemudian diprint dengan kertas banner

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    58/125

    indoorukuran 3 meter x 3 meter. Dalam papan terdapat 40 petak

    bernomor secara urut dengan bebearapa petak yang diberi gambar

    menarik dan konsekuensi permainan, seperti:

    a.

    Tangga : pemain maju sesuai angka yg dituju

    b. Ular : pemain mundur sesuai angka yang dituju

    c. Kapal : pemain mundur sesuai angka yang dituju

    d. Tali : pemain maju sesuai angka yang dituju

    e. Pesawat: pemain maju sesuai angka yang dituju

    2. Pion atau orang-orangan

    Pion dibuat menggunakan botol bekas yang terbuat dari kaca,

    kemudian dihiasi dengan tempelan bergambar huruf A, B, C, D sesuai

    jumlah kelompok. Pion digunakan untuk alat melangkah dari petak

    yang satu ke petak yang lain.

    3.

    Dadu

    Dadu terbuat dari bahan plastik yang berukuran 5 cm x 5 cm x 5

    cm. Jumlah dadu ada 2 butir dengan warna yang berbeda, namun yang

    digunakan untuk bermain hanya 1 butir saja sedangkan yang satunya

    untuk kelompok lain yang siap bermain selanjutnya.

    4.

    Kartu soal

    Kartu soal berjumlah 40 lembar, dibuat dari kertas ukuran A4 90 gram

    yang dileminating.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    59/125

    3. Tahap Pasca Produksi

    a. Validasi dan Revisi

    Tahap pasca produksi pengembangan produk adalah proses

    validasi dan revisi. Proses validasi merupakan tahap evaluasi atau

    penilaian terhadap media yang telah dibuat. Proses validasi dilakukan

    oleh ahli media dan materi yang berkompeten. Validasi bertujuan untuk

    mengetahui kevalidan media permainan ular tangga dari segi media dan

    materi. Jika media permainan ular tangga dinyatakan telah valid maka

    media tidak perlu direvisi. Validasi produk dilakukan oleh dosen

    akuntansi dan guru akuntansi kelas XI Akuntansi.

    Revisi adalah tahap perbaikan yang dilakukan berdasarkan

    masukan ahli media dan materi. Apabila hasil validasi belum valid,

    maka revisi harus dilaksanakan hingga mencapai kriteria valid. Ketika

    media telah valid maka tidak perlu direvisi dan dapat langsung

    digunakan untuk penelitian.

    Kuesioner untuk ahli materi dan kuesioner untuk ahli media dapat

    dilihat pada lampiran mulai halaman 49.

    B. Evaluasi Terhadap Motivasi

    1. Teori

    Menurut Mc. Donald dalam bukunya Sardiman (1986: 73-76),

    motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

    dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    60/125

    adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini

    mengandung tiga elemen penting.

    a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada

    diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa

    beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological

    yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan

    energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri

    manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik

    manusia.

    b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau feeling, afeksi

    seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-

    persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan sikap

    tingkah laku manusia.

    c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi

    dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni

    tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi

    kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain,

    dalam hal ini adalah tujuan.

    Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa

    motivasi sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan

    terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga

    akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi,

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    61/125

    untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong

    karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.

    Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan

    minat. Minat dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila

    seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan

    dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Hal ini

    menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang

    kepada seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu

    merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu.

    2. Kuesioner

    Kuesioner motivasi belajar dapat dilihat di lampiran halaman 58.

    C. Evaluasi Terhadap Partisipasi Belajar

    1. Teori

    Menurut Mulyasa (2004: 156), partisipasi siswa dalam

    pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam

    perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

    Partisipasi siswa merupakan wujud tingkah laku secara nyata

    dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan totalitas dari suatu

    keterlibatan mental dan emosional siswa sehingga mendorong mereka

    untuk memberikan kontribusi dan tanggung jawab terhadap tercapainya

    prestasi belajar yang memuaskan.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    62/125

    2. Observasi

    Lembar observasi dapat dilihat di lampiran halaman 63.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    63/125

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

    ________________. 2006.Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

    Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

    Handayani, Penti. 2010. Peningkatan Motivasi, Partisipasi, dan Prestasi Belajar

    Siswa dengan Menggunakan Metode Active Learning Tipe Poster SessionPada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Stela Duce 2 Yogyakarta.

    Disertasi Sarjana. Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan.

    Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

    Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

    Masidjo, Ignatius. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

    Yogyakarta: Kanisius.

    Nugroho, Jalu. 2010. Penggunaan Media Pembelajaran Mind Map UntukMeningkatkan Meningkatkan Motivasi, Partisipasi dan Prestasi Belajar

    Siswa Kelas X Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Sades Sapientiae JambuKabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. Disertasi Sarjana.

    Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan.

    Sardiman. 1986.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.

    Sanjaya W. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Bandung: PT

    Fajar Inter Pratama.

    Sestyaningrum, Lelly. 2009. Penggunaan Media Internet Guna Meningkatkan

    Motivasi, Partisipasi dan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi

    Untuk Mendukung Pelaksanaan KTSP di SMA Negeri 6 Yogyakarta Tahun

    Ajaran 2008/2009. Disertasi Sarjana. Universitas Sanata Dharma: tidak

    diterbitkan.

    Somantri, Hendi. 2011.Akuntansi SMK. Bandung: CV Armico.

    Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

    Rosdakarya.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    64/125

    Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book

    Publisier.

    Wiraatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT

    Remaja Rosdakarya Offset.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    65/125

    LEMBAR KUESIONER VALIDASI

    KUESIONER UNTUK AHLI MATERI

    Evaluasi Kualitas Media Ular Tangga

    Mata Pelajaran : Akuntansi

    Materi : Aktiva Tetap

    Sasaran Program : Siswa Kelas XI SMK Sanjaya Pakem

    Judul Penelitian : Desain Media Permainan Ular Tangga Untuk

    Meningkatkan Motivasi Dan Partisipasi Belajar

    Siswa Dalam Pembelajaran Akuntansi Materi Aktiva

    Tetap.

    Peneliti : Leonardo Risandika Chandra Gracia

    Ahli Media :

    Tanggal :

    Petunjuk :

    1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari

    Bapak/Ibu sebagai Ahli Materi Akuntansi, tentang kualitas media ular

    tangga pada mata pelajaran akuntansi kelas XI yang sedang dalam proses

    pengembangan.

    2.

    Penilaian, kritik, dan saran yang Bapak/Ibu sampaikan melalui kuesioner

    ini akan menjadi acuan pengembang untuk memperbaiki dan

    meningkatkan media ular tangga yang sedang dikembangkan. Lembar

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    66/125

    evaluasi ini terdiri dari dari aspek pembelajaran, aspek isi, kebenaran

    pembelajaran dan isi, komentar atau saran umum, dan kesimpulan.

    3.

    Sehubungan dengan hal tersebut di atas, mohon kiranya Bapak/Ibu

    memberikan penilaian, kritik, dan saran terhadap kualitas media ular

    tangga tersebut, dengan cara memberi tanda V pada kolom di bawah

    bilangan 1, 2, 3, 4 dan 5 sesuai dengan pendapat anda.

    Keterangan :

    1 : sangat kurang baik / sangat kurang tepat / sangat kurang jelas

    2 : kurang baik / kurang tepat / kurang jelas

    3 : cukup baik / cukup tepat / cukup jelas

    4 : baik / tepat / jelas

    5 : sangat baik / sangat tepat / sangat jelas

    4.

    Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada tempat yang telah

    disediakan.

    5. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan

    banyak terima kasih.

    A. Aspek Pembelajaran

    No. Aspek yang dinilai

    Skala Penilaian

    Komentar1 2 3 4 5

    1. Kejelasan tujuan pembelajaran

    2. Relevansi tujuan pembelajaran

    3. Kejelasan sasaran/pengguna media

    4. Variasi cara penyajian materi

    5. Kejelasan penyajian materi

    6. Kesesuaian gambar

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    67/125

    7. Kesesuaian soal evaluasi dengan

    indikator dan tujuan pembelajaran

    8. Pemberian umpan balik dengan

    evaluasi

    Jumlah

    Total penilaian

    Kriteria Aspek Pembelajaran

    B. Aspek Isi

    No. Aspek yang dinilai Skala Penilaian Komentar

    1 2 3 4 5

    1.Kecukupan materi untuk pencapaian

    kompetensi

    2. Kebenaran isi/konsep

    3. Kejelasan materi/konsep

    4. Kedalaman uraian materi

    5. Kontekstualitas materi

    6. Sistematika penyajian materi

    7.Penyediaan gambar untuk

    membantu memahami materi

    8. Tingkat kesulitan soal evaluasi

    9. Efektifitas kalimat10. Penggunaan bahasa baku

    Jumlah

    Total Penilaian

    KriteriaAspekIsi

    C. KebenaranAspekPembelajaran danIsi

    Petunjuk:

    1.

    Apabilaterjadikesalahanpadaaspekpembelajaran,danaspekisimohondituli

    spada kolom2, padabagian/tampilan manakesalahan tersebut terjadi.

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    68/125

    2.

    Padakolom3ditulisjeniskesalahan,misalnyakesalahankonsep,susunankalim

    at, penggunaangambar, danlain-lain.

    3.

    Saran untuk perbaikan mohon ditulis dengan singkat dan jelas

    padakolom4.

    D. Komentar dan Saran Umum

    E. Kesimpulan

    Media ular tangga ini dinyatakan:

    1. Layak untuk digunakan/ujicobalapangan tanparevisi

    2. Layak untuk digunakan/ujicobalapangan denganrevisisesuai saran

    3. Tidaklayak untuk digunakan/ uji cobalapangan

    (Mohon diberi tandasilangpadanomor sesuai dengan kesimpulan Anda)

    Yogyakarta

    Ahli Materi

    ( )

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    69/125

    53

    KUESIONER UNTUK AHLI MEDIA

    Evaluasi Kualitas Media Ular Tangga

    Mata Pelajaran : Akuntansi

    Materi : Aktiva Tetap

    Sasaran Program : Siswa Kelas XI SMK Sanjaya Pakem

    Judul Penelitian : Desain Media Permainan Ular Tangga Untuk

    Meningkatkan Motivasi Dan Partisipasi Belajar Siswa Dalam

    Pembelajaran Akuntansi Materi Aktiva Tetap.

    Peneliti : Leonardo Risandika Chandra Gracia

    Ahli Media :

    Tanggal :

    Petunjuk :

    1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari Bapak/Ibu sebagai

    Ahli Media, tentang kualitas media ular tangga pada mata pelajaran akuntansi kelas XI

    yang sedang dalam proses pengembangan.

    2. Penilaian, kritik, dan saran yang Bapak/Ibu sampaikan melalui kuesioner ini akan

    menjadi acuan pengembang untuk memperbaiki dan meningkatkan media ular tangga

    yang sedang dikembangkan. Lembar evaluasi ini terdiri dari dari aspek tampilan, aspek

    penyajian, aspek pemrograman, kebenaranaspek tampilan, aspekpenyajiandanaspek

    pemrograman, komentar dan saran umum, dan kesimpulan.

    3. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, mohon kiranya Bapak/Ibu memberikan

    penilaian, kritik, dan saran terhadap kualitas media ular tangga tersebut, dengan cara

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    70/125

    54

    memberi tanda V pada kolom di bawah bilangan 1, 2, 3, 4 dan 5 sesuai dengan

    pendapat anda.

    Keterangan :

    1 : sangat kurang baik / sangat kurang tepat / sangat kurang jelas

    2 : kurang baik / kurang tepat / kurang jelas

    3 : cukup baik / cukup tepat / cukup jelas

    4 : baik / tepat / jelas

    5 : sangat baik / sangat tepat / sangat jelas

    4.

    Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada tempat yang telah disediakan.

    5. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan banyak terima

    kasih.

    A. Aspek Tampilan

    No. Aspek yang Dinilai Skala Penilaian

    1 2 3 4 5

    1 Pemilihan gambar ular tangga

    2 Keserasian warna tulisan dengan

    gambar ular tangga

    3 Layout gambar ular tangga

    4 Kemenarikan desain halaman

    5 Ketepatan pemilihan jenis huruf

    6 Ketepatan ukuran huruf

    7 Keterbacaan teks

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    71/125

    55

    8 Ketepatan penempatan teks

    9 Kejelasan gambar

    10 Ketepatan penempatan gambar

    11 Kemenarikan gambar

    12 Ukuran gambar

    13 Kemenarikan pion

    14 Kemenarikan dadu

    15 Kemenarikan kartu soal

    16 Konsistensi penempatan soal

    17 Ketepatan penempatan soal

    18 Ukuran pion

    19 Ukuran dadu

    20 Ketepatan pemilihan pion

    21 Ketepatan pemilihan dadu

    22 Ketepatan pemilihan kartu soal

    Jumlah

    Total penilaian

    B. Aspek Penyajian

  • 7/23/2019 Jurnal pend akuntansi

    72/125

    56

    No. Aspek yang dinilai Skala Penilaian Keterangan

    1 2 3 4 5

    1. Penyajian materi dengan media

    ular tanggati