Jurnal Skripsi akuntansi
-
Upload
pelangi-dipagi-hari -
Category
Documents
-
view
237 -
download
0
Transcript of Jurnal Skripsi akuntansi
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
1/30
1
PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, KINERJA
MANAJERIAL, PELAPORAN/ PERTANGGUNGJAWABAN
ANGGARAN, TRANSPARANSI PUBLIK DAN AKTIVITASPENGENDALIAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (Pada Pemerintah Kabupaten Lingga )
Fitri Lestari
110462201073
Program Studi Akuntansi FE UMRAH
ABSTRAK
2015
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kejelasan sasaran anggaran, kinerja
manajerial, pelaporan/ pertanggungjawaban anggaran, transparansi publik dan
aktivitas pengendalian berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah secara simultan dan parsial.
Sampel penelitian ini adalah pejabat struktural yang terkait dengan
penyusunan RKA-SKPD pada SKPD berupa Sekretariat, Dinas dan Badan di
Pemerintah Kabupaten Lingga. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah
puposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu.
Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Instansi, Sekretaris, Kepala Bagian/
Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Serta Kepala Bagian/ Sub Bagian
Keuangan di Sekretariat, Dinas dan Badan di Pemerintahan Kabupaten Lingga.
Data dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden. Metode
analisa yang digunakan adalah model Regresi Linier Berganda. Untuk menguji
hipotesis secara simultan dan parsial digunakan Uji F danUji t.
Hasil penelitian dan uji hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan
variabel Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial, Pelaporan/
Pertanggungjawaban Anggaran, Transparansi Publik dan Aktivitas Pengendalian
berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara parsial
variabel Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajreial dan Transparansi Publik
tidak berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sedangkan
Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran dan Aktivitas Pengendalian
berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Kata Kunci : Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial, Pelaporan/
Pertanggungjawaban Anggaran, Transparansi Publik, Aktivitas
Pengendalian, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
2/30
2
PENDAHULUAN
Amandemen UUD 1945 menjadi acuan konstitusi dalam penetapan konsep
dasar tentang kebijakan otonomi kepada daerah-daerah. Adapun kita ketahui dari
UU No. 1 tahun 1945 yang menyatakan Kebijakan Otonomi daerah pada masa ini
lebih menitikberatkan pada dekonsentrasi. Kepala Daerah hanyalah kepanjangan
tangan pemerintah pusat. Seiring dengan perkembangan demokrasi sekarang
maka UU tersebut telah mengalami beberapa kali revisi.
Menurut PP No 90 Tahun 2010, dalam rangka mengikuti dinamika
perkembangan proses penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara berbasis kinerja, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap mekanisme
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/ Lembaga sehingga
menjadi lebih transparan dan akuntabel.
Sebagai good governance, publik perlu mengetahui akan kebenaran
anggaran yang ada. Agar menepis dari korupsi yang sedang merajalela. Seperti
pernyataan World Bank dalam Mardiasmo (2009), mendefinisikan good
governancesebagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid
dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang
efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik
secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta
penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.
Sehingga transparansi anggaran diperlukan dan harus diterapkan.
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian Jhony Saputra (2014).
Perbedaannya dengan penelitian sebelumnya, penulis menambahkan dua variabel
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
3/30
3
indenpenden lainnya. Tahun, waktu, responden dan lokasi penelitiannya juga
berbeda.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anggaran
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial,
sedangkan penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu
anggaran, (Mardiasmo, 2009:60). Sedangkan menurut Bastian (2006:163)
anggaran merupakan paket pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran
yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.
2. Anggaran Berbasis Kinerja
Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Oleh karena
itu anggaran digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penilaian kinerja
didasarkan pelaksanaan value for money dan efektivitas anggaran.
Menurut UU No 17 Tahun 2003, sejalan dengan upaya untuk menerapkan
secara penuh anggaran berbasis kinerja di sektor publik, perlu pula dilakukan
perubahan klasifikasi anggaran sesuai dengan klasifikasi yang digunakan secara
internasional. Perubahan dalam pengelompokan transaksi pemerintah tersebut
dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja,
memberikan gambaran yang objektif dan proporsional mengenai kegiatan
pemerintah, menjaga konsistensi dengan standar akuntansi sektor publik, serta
memudahkan penyajian dan meningkatkan kredibilitas statistik keuangan
pemerintah.
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
4/30
4
3. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Menurut instruksi presiden No 7 tahun 1999, pengertian akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan melalui
alat pertanggungjawaban secara periodik.
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu tatanan,
instrument, dan metode pertanggungjawaban yang intinya meliputi tahap-tahap
sebagai berikut:
1. Penetapan perencanaan stratejik:
2. Pengukuran kinerja
3. Pelaporan kinerja
4. Pemanfaatan informasi kinerja bagi perbaikan kinerja secara
berkesinambungan, Jhony Saputra (2014).
4. Kejelasan Sasaran Anggaran
Menurut Kennis (1979) dalam Suwandi (2013), kejelasan sasaran
anggaran merupakan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan
spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang
bertanggungjawab atas pencapaian tersebut.
Menurut Locke dan Latman (1984), dalam Jhony Saputra (2014), agar
pengukuran sasaran efektif ada 7 indikator yang diperlukan:
1. Tujuan
2. Kinerja
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
5/30
5
3. Standar
4. Jangka waktu
5. Sasaran prioritas
6. Tingkat kesulitan
7. Koordinasi
5. Kinerja Manajerial
Kinerja adalah gambaran pencapaian suatu kegiatan/program /kebijakan
dalam mewujudkan sasaran/ tujuan, misi, dan visi organisasi. Daftar apa yang
ingin dicapai tertuang dalam perumusan penskemaan strategis (strategic planning)
suatu organisasi. Secara umum, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh
organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006:274).
Menurut Mahoney e. al (1963), yang dikutip oleh Jhony Saputra dalam
penelitian Putra (2013), kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota
organisasi dalam kegiatan manajerial, yang diukur dengan menggunakan
indicator:
1. Perencanaan
2. Investigasi
3. Koordinasi
4. Evaluasi
5. Pengawasan
6. Pemilihan Staff
7. Negoisasi
8. Perwakilan
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
6/30
6
6. Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 mengamanatkan
Pemerintah Daerah wajib menyampaikan pertanggungjawaban berupa laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran SKPD dilaksanakan secara periodik
yang mencakup:
1. Laporan Realisasi Anggaran SKPD
2. Neraca SKPD
3. Laporan Arus Kas, dan
4. Catatan atas laporan keuangan SKPD
7. Transparansi Publik
Transparansi adalah keterbukaan pemerintah daerah dalam membuat
kebijakan-kebijakan keuangan daerah sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh
DPRD dan masyarakat. Transparansi pengelolaan keuangan daerah pada akhirnya
akan menciptakan horizontal accountability antara pemerintah daerah dengan
masyrakatnya sehingga tercipta pemerintahan daerah yang bersih, efektif, efisien,
akuntabel dan responsive terhadap aspirasi dan kepentingan masyarakat (Saleh
dan Rochmansjah (2010) dalam Iskandar (2014).
Indikator dari transparansi publik yaitu:
1. Transparansi dalam pengelolaan APBD
2. Keterbukaan dalam penerimaan dan penggunaan dana di tiap-tiap SKPD
3. Kemudahan mengakses data
4. Sistem komunikasi organisasi, (Iskandar Saputra:2014).
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
7/30
7
8. Aktivitas Pengendalian
Nordiawan (2008:49), menyebutkan fungsi anggaran dalam manajemen
organisasi sektor publik salah satunya adalah sebagai alat pengendalian, yaitu
dengan adanya anggaran organisasi sector publik dapat menghindari adanya
pengeluaran yang terlalu besar (overspending) atau adanya penggunaan dana yang
tidak semestinya (misspending).
Indikatornya adalah:
1. Harus sesuai prinsip akuntansi
2. Perekrutan dan Pengembangan SDM
3. Tugas prosedur dalam pekerjaan
4. Kesesuaian
5. Pemisahan tugas
6. Independen
9. Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian dilakukan sebelumnya yang terkait dengan penelitian
ini yang dilakukan oleh Jhony Saputra (2014), dengan judul Pengaruh Kejelasan
Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial Dan Pelaporan/ Pertanggungjawaban
Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus pada
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau) menunjukkan hasil bahwa kejelasan sasaran
anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
8/30
8
pemerintah, kinerja manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pelaporan/pertanggungjawaban
anggaran berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah. Secara simultan, kejelasan sasaran anggaran, kinerja
manajerial dan pelaporan/pertanggungjawaban anggaran pemerintah berpengaruh
terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Iskandar Saputra (2014), melakukan penelitian dengan Judul Pengaruh
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Transparansi Publik Dan
Aktivitas Pengendalian Terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada
Pemerintahan Kabupaten Bintan menunjukkan hasil bahwa Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah dan Transparansi Publik tidak berpengaruh secara signifikan
Terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD. Sedangkan Aktivitas Pengendalian
berpengaruh secara signifikan terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD.
Rizka Wahyuni, M. Rasuli dan Volta Diyanto (2014), melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Desentralisasi
Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Studi Kasus Pada SKPD Kota Pekanbaru) menunjukkan hasil bahwa
Kejelasan Sasaran Anggaran dan Akuntabilitas Publik tidak berpengaruh secara
parsial terhadap Kinerja Manajerial. Sedangkan Desentralisasi berpengaruh
terhadap Kinerja Manajerial.
Nuraini dan Dian Indudewi (2012), melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Dan Sistem
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
9/30
9
Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Brebes
menunjukkan hasil bahwa kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi,
dan sistem pelaporan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas kinerja.
Asrida (2012, melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan
Prinsip Akuntanbilitas dan Transparansi Keuangan Terhadap Kinerja Penyusunan
Anggaran Pada Pemerintah Kabupaten Bireuen menunjukkan hasil bahwa
pelaksanaan akuntabilitas dan transparansi tidak mempengaruhi kinerja anggaran
pemerintah.
Diana Sari (2012), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Pengendalian Internal Terhadap Transparansi Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah menunjukkan hasil bahwa besarnya kontribusi pengendalian internal
terhadap transparansi laporan keuangan.
Donna Kuay Teng Siadari (2012) melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Evaluasi Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Partisispas Anggaran,
Umpan Balik Anggaran dan Kesulitan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah Kepulauan Riau menunjukkan hasil bahwa Evaluasi Anggaran
dan Kesulitan Tujuan Anggaran tidak berpengaruh kinerja aparat pemerintah.
Sedangkan Kejelasan Tujuan Anggaran, Partisipasi Anggaran dan Umpan Balik
berpengaruh terhadap Kinerja Aparat Pemerintah.
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
10/30
10
10. Kerangka Pemikiran
10. Kerangka Pemikiran
H1
H2
H H3
H4
H5
H6
11. Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah dapat dilakukan
hipotesis sebagai berikut:
H1: Diduga Kejelasan Sasaran Anggaran Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(Y)
Kejelasan Sasaran
Anggaran (X1)
Kinerja Manajerial (X2)
Pelaporan/Pertanggungjawaban
Anggaran (X3)
Transparansi Publik (X4)
Aktivitas Pengendalian
(X5)
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
11/30
11
H2: Diduga Kinerja Manajerial Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
H3: Diduga Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran Berpengaruh Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
H4: Diduga Transparansi Publik Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
H5: Diduga Aktivitas Pengendalian Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas
Pengendalian
H6: Diduga Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial, Pelaporan/
Pertanggungjawaban Anggaran, Transparansi Publik dan Aktivitas
Pengendalian Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
METODELOGI PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan penjelasan mengenai pengertian
teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur dan parameter yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Y)
Menurut Mardiasmo (2009:20), akuntabilitas publik adalah kewajiban
pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,
melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak
dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
12/30
12
Kejelasan Sasaran Anggaran (X1)
Suhartono dan Mochammad (2006), dalam Nuraini dan Dian Indudewi
(2012) menyebutkan kejelasan sasaran anggaran mencerminkan sejauhmana
sasaran anggaran dinyatakan secara spesifik, jelas dan dapat dipahami oleh
mereka yang yang bertanggungjawab untuk mencapainya.
Kinerja Manajerial (X2)
Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/
program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
organisasi. Daftar apa yang ingin dicapai tertuang dalam perumusan penskemaan
strategis (strategic planning) suatu organisasi. Secara umum, kinerja merupakan
prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006).
Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran (X3)
UU No 1 Tahun 2004 tentang pembendaharaan negara dimaksudkan untuk
memberikan landasan hukum di bidang administrasi keuangan negara. Dalam
undang-undang Perbendaharaan Negara ini ditetapkan bahwa Perbendaharaan
Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara , termasuk
investasi dan kekayaan negara yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam
APBN/APBD.
Transparansi Publik (X4)
Transparansi bermakna tersedianya informasi yang cukup akurat dan tepat
waktu tentang kebijakan publik dan proses pembentukannya. Dengan ketersediaan
informasi seperti itu, masyarakat dapat ikut sekaligus mengawasi sehingga
kebijakan publik yang muncul bisa memberikan hasil yang optimal bagi
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
13/30
13
masyarakat, serta mencegah terjadinya kecurangan dan manipulasi yang hanya
menguntungkan salah satu kelompok masyarakat saja. Keterbukaan dan
transparansi juga dalam arti masyarakat atau sesame aparatur pemerintah dapat
mengetahui atau dilibatkan dalam perumusan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan dengan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan publik yang terkait
dengan kegiatan di pemerintah ( Diana Sari, 2012).
Aktivitas Pengendalian (X6)
Menurut COSO (1994) dalam Diana Sari (2012), aktivitas
pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan
bahwa tindakan yang diperlukan diambil untuk menghadapi risiko-risiko yang
terkait dalam mencapai tujuan satuan usaha (entitas).
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
NO Variabel Indikator Skala
1. Kejelasan Anggaran a. Tujuanb.Kinerjac.Standard.Jangka Waktue.Sasaran Prioritasf. Tingkat Kesulitan
g.Koordinasi
Likert
2. Kinerja Manajerial a. Perencanaanb.Investasic.Koordinasid.Evaluasie.Pengawasanf. Pemilihan Staffg.Negoisasih.Perwakilan
Likert
3. Pelaporan/
Pertanggungjawaban
Anggaran
a.Laporan RealialisasiAnggaran SKPD
b.Neraca SKPDLikert
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
14/30
14
c.Catatan Atas LaporanKeuangan SKPD
4. Transparansi Publik a.Transparansi DalamPengelolaan APBD
b.Keterbukaan DalamPenerimaan dan Penggunaan
Dana di Tiap-Tiap SKPD
c.Kemudahan MengaksesData
d.Sistem KomunikasiOrganisasi
Likert
5. Aktivitas Pengendalian a.Harus Sesuai PrinsipAkuntansi
b.Perekrutan danPengembangan SDM
c.Tugas Prosedur DalamPekerjaan
d.Kesesuaiane.Pemisahan Tugasf. Independen
Likert
6. Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah a. Penetapan PerencanaanStratejikb.Pengukuran Kinerjac.Pelaporan Kinerjad.Pemanfaatan Informasi
Kinerja Bagi Perbaikan
Kinerja Secara
Berkesinambungan
Likert
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada 24 SKPD berupa Dinas dan Badan di
Kabupaten Lingga. Alasan hanya memilih SKPD berupa Dinas dan Badan karena
Dinas dan Badan instansi pemerintah daerah memiliki fungsi yang lebih
kompleks dalam proses perencanaan sampai dengan pengendalian mengenai
anggaran yang akan mempengaruhi akuntabilitas kinerja intansi pemerintah
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
15/30
15
daerah. Selain itu, penulis juga ingin menciptakan keseragaman dalam
pengumpulan data dan waktu yang tersedia.
Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat struktural pemerintah
di 43 SKPD kabupaten Lingga. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menyebarkan
kuesioner ke SKPD berupa Sekretariat, Dinas dan Badan dengan alasan karena
SKPD berupa Sekretariat, Dinas dan Badan memiliki fungsi yang lebih kompleks
dalam proses perencanaan sampai dengan pengendalian mengenai anggaran yang
akan mempengaruhi kinerja aparat pemerintah daerah. Selain itu, penulis ingin
menciptakan keseragaman dalam pengumpulan data dan waktu yang tersedia.
Pada penelitian ini menggunakanpurposive sampling. Kriteria penentuan
pejabat struktural yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kepala dinas,
sekretaris, kepala bagian/ kepala sub bagian perencanaan dan evaluasi, serta
kabag/ kepala sub bagian keuangan (www.linggakab.go.id). Karena pejabat
struktural tersebut berperan serta melakukan dalam pembuatan RKA-SKPD.
Pengukuran Variabel
Variabel-variabel penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert.
Skala likerts digunakan untuk mengukur tanggapan atau respons seseorang
tentang obyek sosial.
Sumber Data
Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
berupa jawaban dari responden terhadap item-item pertanyaan yang terdapat
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
16/30
16
dalam 6 instrumen peneitian, yaitu kejelasan sasaran anggaran, kinerja manajerial,
pelaporan/pertanggungjawaban, transparansi publik, aktivitas pengendalian dan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik
dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriftif
2. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolonieritas
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Hipotesis
1. Regresi Linier Berganda
2. Uji Koefisien Determinasi
3. Uji F
4. Uji t
Berikut ini adalah persamaan yang digunakan dalam penelitian:
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
17/30
17
Keterangan:
Y = Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
a = Konstanta
b = KoefisienRegresi
X1 = Kejelasan Sasaran
X2 = Kinerja Manajerial
X3 = Pelaporan/ Pertanggungjawaban
X4 = Transparansi Publik
X5 = Aktivitas Pengendalian
e = Standar error
Hasil dan Pembahasan
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 responden. Dari 80 (100%)
kuesioner yang disebarkan, 50 (63%) kuesioner yang diterima kembali oleh
peneliti, 30 (37%) tidak kembali. Lalu dari kuesioner yang diterima 50 (100%),
46 (92%) kuesioner dapat diolah, 4 (8%) tidak dapat diolah oleh peneliti
dikarenakan kuesioner yang diberikan tidak diisi secara lengkap oleh responden.
1. Uji Validitas
Secara keseluruhan variabel-variabel penelitian mempunyai nilai korelasi
(r-hitung) yang lebih besar dari r-tabel yaitu 0,2907 kecuali untuk pertanyaan
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
18/30
18
variabel Kinerja Manajerial yaitu KM2. Item/ butir pertanyaan variabel-variabel
penelitian yang valid dapat digunakan pada analisis selanjutnya, sementara item/
butir pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak digunakan dalam
analisis selanjutnya (Sufren & Yonathan:59).
2. Uji Reliabilitas
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Data
Variabel Alpha
Cronbach
Batas
Reliabilitas
Keterangan
Kejelasan Sasaran
Anggaran
0,783 0,6 Reliabel
Kinerja Manajerial 0,848 0,6 Reliabel
Pelaporan/
Pertanggungjawaban
Anggaran
0,698 0,6 Reliabel
Transparansi Publik 0,742 0,6 Reliabel
Aktivitas
Pengendalian
0,760 0,6 Reliabel
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
0,844 0,6 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
19/30
19
Jawaban kuesioner penelitian tersebut dinyatakan reliabel karena masing-
masing pertanyaan dijawab secara konsisten. Berdasarkan hasil pengujian data
bahwa nilai cronbach alpha dari masing-masing variabel yang diteliti lebih besar
dari 0,6.
3. Uji Normalitas
Tabel 4.10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
UnstandardizedResidual
N 46
Normal Parametersa,bMean 0E-7
Std. Deviation 2,54960434
Most Extreme Differences
Absolute ,102
Positive ,102
Negative -,076
Kolmogorov-Smirnov Z ,689Asymp. Sig. (2-tailed) ,729
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari hasil pengujian kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa nilai
asymp.sig. (2-tailed) dalam penelitian ini memiliki nilai lebih besar dari 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa persamaan regresi untuk masing-masing model
berdistribusi normal.
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
20/30
20
4. Uji MultikolonieritasTabel 4.11
Coefficientsa
Model Unstandardized
CoefficientsStandardiz
edCoefficient
s
t Sig. CollinearityStatistics
B Std.Error
Beta Tolerance
VIF
1
(Constant) 17,208 5,640 3,051 ,004
Kejelasan SasaranAnggaran
-,105 ,146 -,080 -,718 ,477 ,805 1,243
Kinerja Manajerial ,005 ,071 ,007 ,071 ,944 ,903 1,107
Pelaporan/pertanggungjawabanAnggaran
-,980 ,410 -,293 -2,388 ,022 ,658 1,519
Transparansi Publik ,092 ,099 ,110 ,928 ,359 ,708 1,413
Aktivitas Pengendalian 1,160 ,176 ,874 6,597 ,000 ,564 1,775
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Sumber: Output SPSS 20
Dari tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa untuk variabel independen,
angka VIF dibawah 10 dan hasil tolerance dibawah 0,10. Dengan demikian dapat
dinyatakan model regresi tidak dapat multikolonieritas.
5. Uji Heterokedastisitas
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
21/30
21
Dari hasil tampilan gambar 4.3 diatas menunjukkan bahwa titik-titik
tersebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y.
Hal ini berarti bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas.
6. Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 17,208 5,640 3,051 ,004
Kejelasan Sasaran
Anggaran-,105 ,146 -,080 -,718 ,477
Kinerja Manajerial ,005 ,071 ,007 ,071 ,944
Pelaporan/
Pertanggungjawaban
Anggaran
-,980 ,410 -,293 -2,388 ,022
Transparansi Publik ,092 ,099 ,110 ,928 ,359
Aktivitas Pengendalian 1,160 ,176 ,874 6,597 ,000
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Pembahasan
1. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran (X1) Terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (Y)
Pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah diperoleh dengan nilai t-hitung -0,718 < t-tabel -2,021 dengan
taraf signifikan 0,477 > 0,05. Dengan demikian Ha ditolak dan H0 diterima. Oleh
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
22/30
22
karena itu dapat disimpulkan bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh
terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Kejelasan sasaran anggaran di pemerintah Kabupaten Lingga sudah bisa
dinyatakan secara jelas dan spesifik. Ini terlihat dari jawaban responden yang
mayoritas menjawab setuju pada item pernyataan kuesioner. Namun pada satu
item pernyataan yaitu item 6, rata-rata jawaban responden menjawab netral (3).
Ini menunjukkan bahwa responden masih belum bisa memenuhi sifat menantang,
tetapi layak. Seperti dijelaskan dalam salah satu fungsi anggaran menurut
Nordiawan dan Hertianti Ayuningtyas (2010:70) yaitu anggaran sebagai alat
motivasi. Anggaran akan menjadi alat motivasi yang baik jika memenuhi sifat
menantang, tetapi masih mungkin dicapai maksudnya adalah suatu anggaran itu
hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, dan jangan terlalu
mudah sehingga terlalu mudah dicapai.
2. Pengaruh Kinerja Manajerial (X2) Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Y)
Pengaruh kinerja manajerial terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah diperoleh dengan t-hitung 0,071 < t-tabel 2,021 dengan taraf
signifikan 0,944 > 0,05. Dengan demikian Ha ditolak dan H0 diterima. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja manajerial tidak berpengaruh
terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin meningkatnya kinerja
manajerial tidak selalu menyebabkan meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
23/30
23
3. Pengaruh Pelaporan/ Pertanggunjawaban Anggaran (X3) Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Y)
Pengaruh pelaporan/ pertanggumgjawaban anggaran terhadap
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diperoleh dengan t-hitung -2,388 > -
2,021 dengan taraf signifikan 0,022 < 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan H0
ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pelaporan/ pertanggungjawaban
anggaran berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Berdasarkan rata-rata jawaban responden yang menjawab setuju. Ini
menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lingga telah menyampaikan
pertanggungjawaban berupa laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
SKPD dilaksanakan secara periodik yang mencakup Laporan Realisasi Anggaran
SKPD, Neraca SKPD, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan keuangan
SKPD sesuai yang diamanatkan peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005.
4. Pengaruh Transparansi Publik (X4) Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Y)
Pengaruh transparansi publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah diperoleh dengan t-hitung 0,928 < t-tabel 2,021 dengan taraf
signifikan 0,359 > 0,05. Dengan demikian Ha ditolak dan H0 diterima. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa transparansi publik tidak berpengaruh
terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Responden setuju jika pengumuman pengelolaan APBD kepada
masyarakat dapat meningkatkan transparansi. Namun mereka tidak setuju jika
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
24/30
24
pengumuman APBD bisa didapat setiap waktu dan pengumuman kebijakan
APBD mudah didapatkan. APBD adalah salah satu sumber untuk pembiayaan
penyelenggaraan program organisasi perangkat daerah. Itu berarti dalam
penyusunan RKA-SKPD menggunakan dana dari APBD. Hal yang menyebabkan
kurang setuju responden dan bersikap netral karena RKA SKPD merupakan
usulan anggaran dimana rencana anggaran tersebut belum tentu dapat terwujud
semuanya. Menurut Asrida (2012) memberikan informasi secara terbuka dan
terlalu awal kepada masyarakat dikuatirkan dapat menimbulkan salah persepsi
masyrakat terhadap kredibilitas aparatur pemerintah.
5. Pengaruh Aktivitas Pengendalian (X5) Terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (Y)
Pengaruh aktivitas pengendalian terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah diperoleh dari t-hitung 6,597 > t-tabel 2,021 dengan taraf signifikan
0,000 < 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Oleh karena itu
aktivitas pengendalian berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.
Sesuai dengan teori Mardiasmo (2009:64) yang menyatakan bahwa
sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan
dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
Aktivitas pengendalian juga dibutuhkan untuk menghindarinya adanya
pengeluaran anggaran yang terlalu besar atau adanya penggunaan yang tidak
semestinya seperti yang disebutkan Nordiawan (2008:49). Dengan menerapkan
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
25/30
25
prinsip aktivitas pengendalian maka anggaran bisa digunakan dengan semestinya
dan bisa dimanfaatkan dengan optimal.
6. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Instansi Pemerintah,
Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran, Transparansi Publik Dan
Aktivitas Pengendalian Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
Pengaruh kejelasan sasaran anggaran, kinerja manajerial, pelaporan/
pertanggungjawaban anggaran, transparansi publik dan aktivitas pengendalian
terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diperoleh dengan nilai F lebih
besar dari 4 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian bahwa Ha
diterima dan H0 ditolak. Oleh karena itu kejelasan sasaran anggaran, kinerja
manajerial, pelaporan/ pertanggungjawaban anggaran, transparansi publik dan
aktivias pengendalian secara simultan berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kejelasan sasaran anggaran, kinerja manajerial dan transparansi publik
secara parsial tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Pengaruh yang ditunjukkan adalah kurang artinya kejelasan
sasaran anggaran, kinerja manajerial dan transparansi publik masih kurang
atau tidak memberi dampak terhadap akuntabilitas kinerja instansi
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
26/30
26
pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa terciptanya akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah tidak tergantung pada kejelasan sasaran anggaran,
kinerja manajerial dan transparansi publik. Sedangkan pelaporan/
pertanggungjawaban anggaran dan aktivitas pengendalian berpengaruh
terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah..
2. Kejelasan sasaran angggaran, kinerja manajerial, pelaporan/
pertanggungjawaban anggaran, transparansi publik dan aktivitas
pengendalian secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:
1. Sampel dalam penelitian ini hanya mengambil dari beberapa SKPD saja,
sehingga hasilnya belum menyeluruh.
2. Pengumpulan data hanya menggunakan instrumen kuesioner tanpa
melakukan wawancara.
3. Pemahaman peneliti yang masih terbatas mengenai teori penyusunan
daftar kuesioner dari teori mungkin mempengaruhi responden dalam
pengisian kuesioner.
Saran
Untuk penelitian selanjutnya:
a. Dipenelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel yang
digunakan dalam penelitian sehingga hasil penelitian lebih menyeluruh.
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
27/30
27
b. Pengumpulan data tidak hanya dilakukan dengan penyebaran kuesioner,
tetapi bisa juga ditambahkan dengan wawancara agar hasilnya lebih
akurat.
c. Penelitian selanjutnya diharapkan agar seluruh responden dapat mengisi
kuesioner yang diberikan sehingga jawaban hasil penelitian juga dapat
menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Asrida. (2012). Pengaruh Penetapan Prinsip Akuntanbilitas dan Transparansi
Keuangan Terhadap Kinerja Penyusunan Anggaran Pada Pemerintah
Kabuoaten Bireuen, Volume 1 No 1, Fakultas Ekonomi Universitas
Almuslim Bireuen Aceh.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta:
Erlangga.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penertiban Universitas Diponegoro.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta. Andi.
Nordiawan, Deddi. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Nordiawan, Deddi dan Hertianti, Ayuningtyas. 2010. Akuntansi Sektor Publik.
Jakarta: Salemba Empat.
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
28/30
28
Nuraini, dan Dian Indudewi. (2012). Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,
Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Brebes, Volume 11 No 4.
Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Struktur
Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Kerja Daerah Kabupaten Lingga.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern.
Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementrian Negara/ Lembaga.
Renyowijoyo, Muindro. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Organisasi Non Laba.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sangadji, E. M., dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis
dalam Penelitian. Yogyakarta. Andi Offset.
Saputra, Iskandar. (2014). Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan,
Transparansi Publik dan Aktivitas Pengendalian Terhadap Akuntabilitas
Keuangan Pada SKPD Di Pemerintahan Kabupaten Bintan, Skripsi.
Fakultas Ekonomi UMRAH Tanjungpinang.
Saputra, Jhony. (2014). Pengaruh Kejelasan sasaran Anggaran, Kinerja
Manajerial, dan Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran terhadap
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
29/30
29
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau), Fakultas Ekonomi UMRAH Tanjung Pinang.
Sari, Diana. (2012). Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Transparansi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Seminar Nasional Akuntansi dan
Bisnis.
Siadari, Donna Kuay Teng. (2012) Pengaruh Evaluasi, Kejelasan Tujuan,
Partisipasi, Umpan Balik dan Kesulitan Tujuan Anggaran Terhadap
Kinerja Aparat Pemerintah Daerah (Studi Kasus Provinsi Kepulauan
Riau), Skripsi. Fakultas Ekonomi UMRAH Tanjungpinang.
Sufren & Yonathan Natanael. (2014). Belajar Otodidak SPSS Pati Bisa. Jakarta:
Gramedia.
Suliyanto. 2005. Metode Riset BISNIS. Yogyakarta: Andi OFFSET.
UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Beberapa
PeraturanPemerintah Lainnya Digunakan Sebagai Dasar petunuk
Pelaksanaan Anggaran.
UU. No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Wahyuni, Rizka dkk. (2014). Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,
Desentralisasi Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial
-
7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi
30/30
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus Pada SKPD Pemerintah Kota
Pekanbaru) Vol 1 No 2, Fakultas Ekonomi Universitas Riau.
WWW.LINGGAKAB.GO.ID