Jurnal Skripsi akuntansi

download Jurnal Skripsi akuntansi

of 30

Transcript of Jurnal Skripsi akuntansi

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    1/30

    1

    PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, KINERJA

    MANAJERIAL, PELAPORAN/ PERTANGGUNGJAWABAN

    ANGGARAN, TRANSPARANSI PUBLIK DAN AKTIVITASPENGENDALIAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

    PEMERINTAH (Pada Pemerintah Kabupaten Lingga )

    Fitri Lestari

    110462201073

    Program Studi Akuntansi FE UMRAH

    ABSTRAK

    2015

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji kejelasan sasaran anggaran, kinerja

    manajerial, pelaporan/ pertanggungjawaban anggaran, transparansi publik dan

    aktivitas pengendalian berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi

    pemerintah secara simultan dan parsial.

    Sampel penelitian ini adalah pejabat struktural yang terkait dengan

    penyusunan RKA-SKPD pada SKPD berupa Sekretariat, Dinas dan Badan di

    Pemerintah Kabupaten Lingga. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah

    puposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu.

    Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Instansi, Sekretaris, Kepala Bagian/

    Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Serta Kepala Bagian/ Sub Bagian

    Keuangan di Sekretariat, Dinas dan Badan di Pemerintahan Kabupaten Lingga.

    Data dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dengan

    menggunakan kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden. Metode

    analisa yang digunakan adalah model Regresi Linier Berganda. Untuk menguji

    hipotesis secara simultan dan parsial digunakan Uji F danUji t.

    Hasil penelitian dan uji hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan

    variabel Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial, Pelaporan/

    Pertanggungjawaban Anggaran, Transparansi Publik dan Aktivitas Pengendalian

    berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara parsial

    variabel Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajreial dan Transparansi Publik

    tidak berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sedangkan

    Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran dan Aktivitas Pengendalian

    berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    Kata Kunci : Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial, Pelaporan/

    Pertanggungjawaban Anggaran, Transparansi Publik, Aktivitas

    Pengendalian, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    2/30

    2

    PENDAHULUAN

    Amandemen UUD 1945 menjadi acuan konstitusi dalam penetapan konsep

    dasar tentang kebijakan otonomi kepada daerah-daerah. Adapun kita ketahui dari

    UU No. 1 tahun 1945 yang menyatakan Kebijakan Otonomi daerah pada masa ini

    lebih menitikberatkan pada dekonsentrasi. Kepala Daerah hanyalah kepanjangan

    tangan pemerintah pusat. Seiring dengan perkembangan demokrasi sekarang

    maka UU tersebut telah mengalami beberapa kali revisi.

    Menurut PP No 90 Tahun 2010, dalam rangka mengikuti dinamika

    perkembangan proses penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Negara berbasis kinerja, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap mekanisme

    penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/ Lembaga sehingga

    menjadi lebih transparan dan akuntabel.

    Sebagai good governance, publik perlu mengetahui akan kebenaran

    anggaran yang ada. Agar menepis dari korupsi yang sedang merajalela. Seperti

    pernyataan World Bank dalam Mardiasmo (2009), mendefinisikan good

    governancesebagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid

    dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang

    efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik

    secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta

    penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.

    Sehingga transparansi anggaran diperlukan dan harus diterapkan.

    Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian Jhony Saputra (2014).

    Perbedaannya dengan penelitian sebelumnya, penulis menambahkan dua variabel

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    3/30

    3

    indenpenden lainnya. Tahun, waktu, responden dan lokasi penelitiannya juga

    berbeda.

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Anggaran

    Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak

    dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial,

    sedangkan penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu

    anggaran, (Mardiasmo, 2009:60). Sedangkan menurut Bastian (2006:163)

    anggaran merupakan paket pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran

    yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.

    2. Anggaran Berbasis Kinerja

    Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Oleh karena

    itu anggaran digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penilaian kinerja

    didasarkan pelaksanaan value for money dan efektivitas anggaran.

    Menurut UU No 17 Tahun 2003, sejalan dengan upaya untuk menerapkan

    secara penuh anggaran berbasis kinerja di sektor publik, perlu pula dilakukan

    perubahan klasifikasi anggaran sesuai dengan klasifikasi yang digunakan secara

    internasional. Perubahan dalam pengelompokan transaksi pemerintah tersebut

    dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja,

    memberikan gambaran yang objektif dan proporsional mengenai kegiatan

    pemerintah, menjaga konsistensi dengan standar akuntansi sektor publik, serta

    memudahkan penyajian dan meningkatkan kredibilitas statistik keuangan

    pemerintah.

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    4/30

    4

    3. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Menurut instruksi presiden No 7 tahun 1999, pengertian akuntabilitas

    kinerja instansi pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

    pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan

    misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan melalui

    alat pertanggungjawaban secara periodik.

    Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu tatanan,

    instrument, dan metode pertanggungjawaban yang intinya meliputi tahap-tahap

    sebagai berikut:

    1. Penetapan perencanaan stratejik:

    2. Pengukuran kinerja

    3. Pelaporan kinerja

    4. Pemanfaatan informasi kinerja bagi perbaikan kinerja secara

    berkesinambungan, Jhony Saputra (2014).

    4. Kejelasan Sasaran Anggaran

    Menurut Kennis (1979) dalam Suwandi (2013), kejelasan sasaran

    anggaran merupakan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan

    spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang

    bertanggungjawab atas pencapaian tersebut.

    Menurut Locke dan Latman (1984), dalam Jhony Saputra (2014), agar

    pengukuran sasaran efektif ada 7 indikator yang diperlukan:

    1. Tujuan

    2. Kinerja

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    5/30

    5

    3. Standar

    4. Jangka waktu

    5. Sasaran prioritas

    6. Tingkat kesulitan

    7. Koordinasi

    5. Kinerja Manajerial

    Kinerja adalah gambaran pencapaian suatu kegiatan/program /kebijakan

    dalam mewujudkan sasaran/ tujuan, misi, dan visi organisasi. Daftar apa yang

    ingin dicapai tertuang dalam perumusan penskemaan strategis (strategic planning)

    suatu organisasi. Secara umum, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh

    organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006:274).

    Menurut Mahoney e. al (1963), yang dikutip oleh Jhony Saputra dalam

    penelitian Putra (2013), kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota

    organisasi dalam kegiatan manajerial, yang diukur dengan menggunakan

    indicator:

    1. Perencanaan

    2. Investigasi

    3. Koordinasi

    4. Evaluasi

    5. Pengawasan

    6. Pemilihan Staff

    7. Negoisasi

    8. Perwakilan

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    6/30

    6

    6. Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 mengamanatkan

    Pemerintah Daerah wajib menyampaikan pertanggungjawaban berupa laporan

    pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran SKPD dilaksanakan secara periodik

    yang mencakup:

    1. Laporan Realisasi Anggaran SKPD

    2. Neraca SKPD

    3. Laporan Arus Kas, dan

    4. Catatan atas laporan keuangan SKPD

    7. Transparansi Publik

    Transparansi adalah keterbukaan pemerintah daerah dalam membuat

    kebijakan-kebijakan keuangan daerah sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh

    DPRD dan masyarakat. Transparansi pengelolaan keuangan daerah pada akhirnya

    akan menciptakan horizontal accountability antara pemerintah daerah dengan

    masyrakatnya sehingga tercipta pemerintahan daerah yang bersih, efektif, efisien,

    akuntabel dan responsive terhadap aspirasi dan kepentingan masyarakat (Saleh

    dan Rochmansjah (2010) dalam Iskandar (2014).

    Indikator dari transparansi publik yaitu:

    1. Transparansi dalam pengelolaan APBD

    2. Keterbukaan dalam penerimaan dan penggunaan dana di tiap-tiap SKPD

    3. Kemudahan mengakses data

    4. Sistem komunikasi organisasi, (Iskandar Saputra:2014).

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    7/30

    7

    8. Aktivitas Pengendalian

    Nordiawan (2008:49), menyebutkan fungsi anggaran dalam manajemen

    organisasi sektor publik salah satunya adalah sebagai alat pengendalian, yaitu

    dengan adanya anggaran organisasi sector publik dapat menghindari adanya

    pengeluaran yang terlalu besar (overspending) atau adanya penggunaan dana yang

    tidak semestinya (misspending).

    Indikatornya adalah:

    1. Harus sesuai prinsip akuntansi

    2. Perekrutan dan Pengembangan SDM

    3. Tugas prosedur dalam pekerjaan

    4. Kesesuaian

    5. Pemisahan tugas

    6. Independen

    9. Penelitian Terdahulu

    Berbagai penelitian dilakukan sebelumnya yang terkait dengan penelitian

    ini yang dilakukan oleh Jhony Saputra (2014), dengan judul Pengaruh Kejelasan

    Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial Dan Pelaporan/ Pertanggungjawaban

    Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus pada

    Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau) menunjukkan hasil bahwa kejelasan sasaran

    anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    8/30

    8

    pemerintah, kinerja manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

    akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pelaporan/pertanggungjawaban

    anggaran berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap akuntabilitas kinerja

    instansi pemerintah. Secara simultan, kejelasan sasaran anggaran, kinerja

    manajerial dan pelaporan/pertanggungjawaban anggaran pemerintah berpengaruh

    terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

    Iskandar Saputra (2014), melakukan penelitian dengan Judul Pengaruh

    Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Transparansi Publik Dan

    Aktivitas Pengendalian Terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada

    Pemerintahan Kabupaten Bintan menunjukkan hasil bahwa Sistem Akuntansi

    Keuangan Daerah dan Transparansi Publik tidak berpengaruh secara signifikan

    Terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD. Sedangkan Aktivitas Pengendalian

    berpengaruh secara signifikan terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD.

    Rizka Wahyuni, M. Rasuli dan Volta Diyanto (2014), melakukan

    penelitian dengan judul Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Desentralisasi

    Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat

    Daerah (Studi Kasus Pada SKPD Kota Pekanbaru) menunjukkan hasil bahwa

    Kejelasan Sasaran Anggaran dan Akuntabilitas Publik tidak berpengaruh secara

    parsial terhadap Kinerja Manajerial. Sedangkan Desentralisasi berpengaruh

    terhadap Kinerja Manajerial.

    Nuraini dan Dian Indudewi (2012), melakukan penelitian dengan judul

    Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Dan Sistem

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    9/30

    9

    Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Brebes

    menunjukkan hasil bahwa kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi,

    dan sistem pelaporan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas kinerja.

    Asrida (2012, melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan

    Prinsip Akuntanbilitas dan Transparansi Keuangan Terhadap Kinerja Penyusunan

    Anggaran Pada Pemerintah Kabupaten Bireuen menunjukkan hasil bahwa

    pelaksanaan akuntabilitas dan transparansi tidak mempengaruhi kinerja anggaran

    pemerintah.

    Diana Sari (2012), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh

    Pengendalian Internal Terhadap Transparansi Laporan Keuangan Pemerintah

    Daerah menunjukkan hasil bahwa besarnya kontribusi pengendalian internal

    terhadap transparansi laporan keuangan.

    Donna Kuay Teng Siadari (2012) melakukan penelitian dengan judul

    Pengaruh Evaluasi Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Partisispas Anggaran,

    Umpan Balik Anggaran dan Kesulitan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat

    Pemerintah Daerah Kepulauan Riau menunjukkan hasil bahwa Evaluasi Anggaran

    dan Kesulitan Tujuan Anggaran tidak berpengaruh kinerja aparat pemerintah.

    Sedangkan Kejelasan Tujuan Anggaran, Partisipasi Anggaran dan Umpan Balik

    berpengaruh terhadap Kinerja Aparat Pemerintah.

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    10/30

    10

    10. Kerangka Pemikiran

    10. Kerangka Pemikiran

    H1

    H2

    H H3

    H4

    H5

    H6

    11. Pengembangan Hipotesis

    Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah dapat dilakukan

    hipotesis sebagai berikut:

    H1: Diduga Kejelasan Sasaran Anggaran Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah

    Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah

    (Y)

    Kejelasan Sasaran

    Anggaran (X1)

    Kinerja Manajerial (X2)

    Pelaporan/Pertanggungjawaban

    Anggaran (X3)

    Transparansi Publik (X4)

    Aktivitas Pengendalian

    (X5)

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    11/30

    11

    H2: Diduga Kinerja Manajerial Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah

    H3: Diduga Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran Berpengaruh Terhadap

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    H4: Diduga Transparansi Publik Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah

    H5: Diduga Aktivitas Pengendalian Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas

    Pengendalian

    H6: Diduga Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial, Pelaporan/

    Pertanggungjawaban Anggaran, Transparansi Publik dan Aktivitas

    Pengendalian Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah

    METODELOGI PENELITIAN

    Definisi Operasional Variabel

    Definisi operasional variabel merupakan penjelasan mengenai pengertian

    teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur dan parameter yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah:

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Y)

    Menurut Mardiasmo (2009:20), akuntabilitas publik adalah kewajiban

    pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,

    melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi

    tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak

    dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    12/30

    12

    Kejelasan Sasaran Anggaran (X1)

    Suhartono dan Mochammad (2006), dalam Nuraini dan Dian Indudewi

    (2012) menyebutkan kejelasan sasaran anggaran mencerminkan sejauhmana

    sasaran anggaran dinyatakan secara spesifik, jelas dan dapat dipahami oleh

    mereka yang yang bertanggungjawab untuk mencapainya.

    Kinerja Manajerial (X2)

    Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/

    program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi

    organisasi. Daftar apa yang ingin dicapai tertuang dalam perumusan penskemaan

    strategis (strategic planning) suatu organisasi. Secara umum, kinerja merupakan

    prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006).

    Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran (X3)

    UU No 1 Tahun 2004 tentang pembendaharaan negara dimaksudkan untuk

    memberikan landasan hukum di bidang administrasi keuangan negara. Dalam

    undang-undang Perbendaharaan Negara ini ditetapkan bahwa Perbendaharaan

    Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara , termasuk

    investasi dan kekayaan negara yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam

    APBN/APBD.

    Transparansi Publik (X4)

    Transparansi bermakna tersedianya informasi yang cukup akurat dan tepat

    waktu tentang kebijakan publik dan proses pembentukannya. Dengan ketersediaan

    informasi seperti itu, masyarakat dapat ikut sekaligus mengawasi sehingga

    kebijakan publik yang muncul bisa memberikan hasil yang optimal bagi

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    13/30

    13

    masyarakat, serta mencegah terjadinya kecurangan dan manipulasi yang hanya

    menguntungkan salah satu kelompok masyarakat saja. Keterbukaan dan

    transparansi juga dalam arti masyarakat atau sesame aparatur pemerintah dapat

    mengetahui atau dilibatkan dalam perumusan perencanaan, pelaksanaan, dan

    pengawasan dengan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan publik yang terkait

    dengan kegiatan di pemerintah ( Diana Sari, 2012).

    Aktivitas Pengendalian (X6)

    Menurut COSO (1994) dalam Diana Sari (2012), aktivitas

    pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan

    bahwa tindakan yang diperlukan diambil untuk menghadapi risiko-risiko yang

    terkait dalam mencapai tujuan satuan usaha (entitas).

    Tabel 3.1

    Definisi Operasional Variabel Penelitian

    NO Variabel Indikator Skala

    1. Kejelasan Anggaran a. Tujuanb.Kinerjac.Standard.Jangka Waktue.Sasaran Prioritasf. Tingkat Kesulitan

    g.Koordinasi

    Likert

    2. Kinerja Manajerial a. Perencanaanb.Investasic.Koordinasid.Evaluasie.Pengawasanf. Pemilihan Staffg.Negoisasih.Perwakilan

    Likert

    3. Pelaporan/

    Pertanggungjawaban

    Anggaran

    a.Laporan RealialisasiAnggaran SKPD

    b.Neraca SKPDLikert

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    14/30

    14

    c.Catatan Atas LaporanKeuangan SKPD

    4. Transparansi Publik a.Transparansi DalamPengelolaan APBD

    b.Keterbukaan DalamPenerimaan dan Penggunaan

    Dana di Tiap-Tiap SKPD

    c.Kemudahan MengaksesData

    d.Sistem KomunikasiOrganisasi

    Likert

    5. Aktivitas Pengendalian a.Harus Sesuai PrinsipAkuntansi

    b.Perekrutan danPengembangan SDM

    c.Tugas Prosedur DalamPekerjaan

    d.Kesesuaiane.Pemisahan Tugasf. Independen

    Likert

    6. Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah a. Penetapan PerencanaanStratejikb.Pengukuran Kinerjac.Pelaporan Kinerjad.Pemanfaatan Informasi

    Kinerja Bagi Perbaikan

    Kinerja Secara

    Berkesinambungan

    Likert

    Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian dilakukan pada 24 SKPD berupa Dinas dan Badan di

    Kabupaten Lingga. Alasan hanya memilih SKPD berupa Dinas dan Badan karena

    Dinas dan Badan instansi pemerintah daerah memiliki fungsi yang lebih

    kompleks dalam proses perencanaan sampai dengan pengendalian mengenai

    anggaran yang akan mempengaruhi akuntabilitas kinerja intansi pemerintah

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    15/30

    15

    daerah. Selain itu, penulis juga ingin menciptakan keseragaman dalam

    pengumpulan data dan waktu yang tersedia.

    Populasi Dan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat struktural pemerintah

    di 43 SKPD kabupaten Lingga. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menyebarkan

    kuesioner ke SKPD berupa Sekretariat, Dinas dan Badan dengan alasan karena

    SKPD berupa Sekretariat, Dinas dan Badan memiliki fungsi yang lebih kompleks

    dalam proses perencanaan sampai dengan pengendalian mengenai anggaran yang

    akan mempengaruhi kinerja aparat pemerintah daerah. Selain itu, penulis ingin

    menciptakan keseragaman dalam pengumpulan data dan waktu yang tersedia.

    Pada penelitian ini menggunakanpurposive sampling. Kriteria penentuan

    pejabat struktural yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kepala dinas,

    sekretaris, kepala bagian/ kepala sub bagian perencanaan dan evaluasi, serta

    kabag/ kepala sub bagian keuangan (www.linggakab.go.id). Karena pejabat

    struktural tersebut berperan serta melakukan dalam pembuatan RKA-SKPD.

    Pengukuran Variabel

    Variabel-variabel penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert.

    Skala likerts digunakan untuk mengukur tanggapan atau respons seseorang

    tentang obyek sosial.

    Sumber Data

    Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

    berupa jawaban dari responden terhadap item-item pertanyaan yang terdapat

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    16/30

    16

    dalam 6 instrumen peneitian, yaitu kejelasan sasaran anggaran, kinerja manajerial,

    pelaporan/pertanggungjawaban, transparansi publik, aktivitas pengendalian dan

    akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

    Metode Analisis Data

    Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik

    dan uji hipotesis.

    1. Statistik Deskriftif

    2. Uji Kualitas Data

    1. Uji Validitas

    2. Uji Reliabilitas

    3. Uji Asumsi Klasik

    1. Uji Normalitas

    2. Uji Multikolonieritas

    3. Uji Heteroskedastisitas

    4. Uji Hipotesis

    1. Regresi Linier Berganda

    2. Uji Koefisien Determinasi

    3. Uji F

    4. Uji t

    Berikut ini adalah persamaan yang digunakan dalam penelitian:

    Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    17/30

    17

    Keterangan:

    Y = Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    a = Konstanta

    b = KoefisienRegresi

    X1 = Kejelasan Sasaran

    X2 = Kinerja Manajerial

    X3 = Pelaporan/ Pertanggungjawaban

    X4 = Transparansi Publik

    X5 = Aktivitas Pengendalian

    e = Standar error

    Hasil dan Pembahasan

    Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 responden. Dari 80 (100%)

    kuesioner yang disebarkan, 50 (63%) kuesioner yang diterima kembali oleh

    peneliti, 30 (37%) tidak kembali. Lalu dari kuesioner yang diterima 50 (100%),

    46 (92%) kuesioner dapat diolah, 4 (8%) tidak dapat diolah oleh peneliti

    dikarenakan kuesioner yang diberikan tidak diisi secara lengkap oleh responden.

    1. Uji Validitas

    Secara keseluruhan variabel-variabel penelitian mempunyai nilai korelasi

    (r-hitung) yang lebih besar dari r-tabel yaitu 0,2907 kecuali untuk pertanyaan

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    18/30

    18

    variabel Kinerja Manajerial yaitu KM2. Item/ butir pertanyaan variabel-variabel

    penelitian yang valid dapat digunakan pada analisis selanjutnya, sementara item/

    butir pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak digunakan dalam

    analisis selanjutnya (Sufren & Yonathan:59).

    2. Uji Reliabilitas

    Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Data

    Variabel Alpha

    Cronbach

    Batas

    Reliabilitas

    Keterangan

    Kejelasan Sasaran

    Anggaran

    0,783 0,6 Reliabel

    Kinerja Manajerial 0,848 0,6 Reliabel

    Pelaporan/

    Pertanggungjawaban

    Anggaran

    0,698 0,6 Reliabel

    Transparansi Publik 0,742 0,6 Reliabel

    Aktivitas

    Pengendalian

    0,760 0,6 Reliabel

    Akuntabilitas

    Kinerja Instansi

    Pemerintah

    0,844 0,6 Reliabel

    Sumber: Hasil Pengolahan Data

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    19/30

    19

    Jawaban kuesioner penelitian tersebut dinyatakan reliabel karena masing-

    masing pertanyaan dijawab secara konsisten. Berdasarkan hasil pengujian data

    bahwa nilai cronbach alpha dari masing-masing variabel yang diteliti lebih besar

    dari 0,6.

    3. Uji Normalitas

    Tabel 4.10

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    UnstandardizedResidual

    N 46

    Normal Parametersa,bMean 0E-7

    Std. Deviation 2,54960434

    Most Extreme Differences

    Absolute ,102

    Positive ,102

    Negative -,076

    Kolmogorov-Smirnov Z ,689Asymp. Sig. (2-tailed) ,729

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    Dari hasil pengujian kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa nilai

    asymp.sig. (2-tailed) dalam penelitian ini memiliki nilai lebih besar dari 0,05. Hal

    ini menunjukkan bahwa persamaan regresi untuk masing-masing model

    berdistribusi normal.

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    20/30

    20

    4. Uji MultikolonieritasTabel 4.11

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    CoefficientsStandardiz

    edCoefficient

    s

    t Sig. CollinearityStatistics

    B Std.Error

    Beta Tolerance

    VIF

    1

    (Constant) 17,208 5,640 3,051 ,004

    Kejelasan SasaranAnggaran

    -,105 ,146 -,080 -,718 ,477 ,805 1,243

    Kinerja Manajerial ,005 ,071 ,007 ,071 ,944 ,903 1,107

    Pelaporan/pertanggungjawabanAnggaran

    -,980 ,410 -,293 -2,388 ,022 ,658 1,519

    Transparansi Publik ,092 ,099 ,110 ,928 ,359 ,708 1,413

    Aktivitas Pengendalian 1,160 ,176 ,874 6,597 ,000 ,564 1,775

    a. Dependent Variable: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Sumber: Output SPSS 20

    Dari tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa untuk variabel independen,

    angka VIF dibawah 10 dan hasil tolerance dibawah 0,10. Dengan demikian dapat

    dinyatakan model regresi tidak dapat multikolonieritas.

    5. Uji Heterokedastisitas

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    21/30

    21

    Dari hasil tampilan gambar 4.3 diatas menunjukkan bahwa titik-titik

    tersebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y.

    Hal ini berarti bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas.

    6. Uji Hipotesis

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 17,208 5,640 3,051 ,004

    Kejelasan Sasaran

    Anggaran-,105 ,146 -,080 -,718 ,477

    Kinerja Manajerial ,005 ,071 ,007 ,071 ,944

    Pelaporan/

    Pertanggungjawaban

    Anggaran

    -,980 ,410 -,293 -2,388 ,022

    Transparansi Publik ,092 ,099 ,110 ,928 ,359

    Aktivitas Pengendalian 1,160 ,176 ,874 6,597 ,000

    a. Dependent Variable: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Sumber: Data primer yang diolah, 2015

    Pembahasan

    1. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran (X1) Terhadap Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah (Y)

    Pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap akuntabilitas kinerja

    instansi pemerintah diperoleh dengan nilai t-hitung -0,718 < t-tabel -2,021 dengan

    taraf signifikan 0,477 > 0,05. Dengan demikian Ha ditolak dan H0 diterima. Oleh

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    22/30

    22

    karena itu dapat disimpulkan bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh

    terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

    Kejelasan sasaran anggaran di pemerintah Kabupaten Lingga sudah bisa

    dinyatakan secara jelas dan spesifik. Ini terlihat dari jawaban responden yang

    mayoritas menjawab setuju pada item pernyataan kuesioner. Namun pada satu

    item pernyataan yaitu item 6, rata-rata jawaban responden menjawab netral (3).

    Ini menunjukkan bahwa responden masih belum bisa memenuhi sifat menantang,

    tetapi layak. Seperti dijelaskan dalam salah satu fungsi anggaran menurut

    Nordiawan dan Hertianti Ayuningtyas (2010:70) yaitu anggaran sebagai alat

    motivasi. Anggaran akan menjadi alat motivasi yang baik jika memenuhi sifat

    menantang, tetapi masih mungkin dicapai maksudnya adalah suatu anggaran itu

    hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, dan jangan terlalu

    mudah sehingga terlalu mudah dicapai.

    2. Pengaruh Kinerja Manajerial (X2) Terhadap Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah (Y)

    Pengaruh kinerja manajerial terhadap akuntabilitas kinerja instansi

    pemerintah diperoleh dengan t-hitung 0,071 < t-tabel 2,021 dengan taraf

    signifikan 0,944 > 0,05. Dengan demikian Ha ditolak dan H0 diterima. Oleh

    karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja manajerial tidak berpengaruh

    terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

    Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin meningkatnya kinerja

    manajerial tidak selalu menyebabkan meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi

    pemerintah.

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    23/30

    23

    3. Pengaruh Pelaporan/ Pertanggunjawaban Anggaran (X3) Terhadap

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Y)

    Pengaruh pelaporan/ pertanggumgjawaban anggaran terhadap

    akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diperoleh dengan t-hitung -2,388 > -

    2,021 dengan taraf signifikan 0,022 < 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan H0

    ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pelaporan/ pertanggungjawaban

    anggaran berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

    Berdasarkan rata-rata jawaban responden yang menjawab setuju. Ini

    menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lingga telah menyampaikan

    pertanggungjawaban berupa laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran

    SKPD dilaksanakan secara periodik yang mencakup Laporan Realisasi Anggaran

    SKPD, Neraca SKPD, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan keuangan

    SKPD sesuai yang diamanatkan peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005.

    4. Pengaruh Transparansi Publik (X4) Terhadap Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah (Y)

    Pengaruh transparansi publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi

    pemerintah diperoleh dengan t-hitung 0,928 < t-tabel 2,021 dengan taraf

    signifikan 0,359 > 0,05. Dengan demikian Ha ditolak dan H0 diterima. Oleh

    karena itu dapat disimpulkan bahwa transparansi publik tidak berpengaruh

    terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

    Responden setuju jika pengumuman pengelolaan APBD kepada

    masyarakat dapat meningkatkan transparansi. Namun mereka tidak setuju jika

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    24/30

    24

    pengumuman APBD bisa didapat setiap waktu dan pengumuman kebijakan

    APBD mudah didapatkan. APBD adalah salah satu sumber untuk pembiayaan

    penyelenggaraan program organisasi perangkat daerah. Itu berarti dalam

    penyusunan RKA-SKPD menggunakan dana dari APBD. Hal yang menyebabkan

    kurang setuju responden dan bersikap netral karena RKA SKPD merupakan

    usulan anggaran dimana rencana anggaran tersebut belum tentu dapat terwujud

    semuanya. Menurut Asrida (2012) memberikan informasi secara terbuka dan

    terlalu awal kepada masyarakat dikuatirkan dapat menimbulkan salah persepsi

    masyrakat terhadap kredibilitas aparatur pemerintah.

    5. Pengaruh Aktivitas Pengendalian (X5) Terhadap Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah (Y)

    Pengaruh aktivitas pengendalian terhadap akuntabilitas kinerja instansi

    pemerintah diperoleh dari t-hitung 6,597 > t-tabel 2,021 dengan taraf signifikan

    0,000 < 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Oleh karena itu

    aktivitas pengendalian berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi

    pemerintah.

    Sesuai dengan teori Mardiasmo (2009:64) yang menyatakan bahwa

    sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan

    dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat

    dipertanggungjawabkan kepada publik.

    Aktivitas pengendalian juga dibutuhkan untuk menghindarinya adanya

    pengeluaran anggaran yang terlalu besar atau adanya penggunaan yang tidak

    semestinya seperti yang disebutkan Nordiawan (2008:49). Dengan menerapkan

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    25/30

    25

    prinsip aktivitas pengendalian maka anggaran bisa digunakan dengan semestinya

    dan bisa dimanfaatkan dengan optimal.

    6. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja Instansi Pemerintah,

    Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran, Transparansi Publik Dan

    Aktivitas Pengendalian Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah

    Pengaruh kejelasan sasaran anggaran, kinerja manajerial, pelaporan/

    pertanggungjawaban anggaran, transparansi publik dan aktivitas pengendalian

    terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diperoleh dengan nilai F lebih

    besar dari 4 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian bahwa Ha

    diterima dan H0 ditolak. Oleh karena itu kejelasan sasaran anggaran, kinerja

    manajerial, pelaporan/ pertanggungjawaban anggaran, transparansi publik dan

    aktivias pengendalian secara simultan berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja

    instansi pemerintah.

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis data sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,

    maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

    1. Kejelasan sasaran anggaran, kinerja manajerial dan transparansi publik

    secara parsial tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi

    pemerintah. Pengaruh yang ditunjukkan adalah kurang artinya kejelasan

    sasaran anggaran, kinerja manajerial dan transparansi publik masih kurang

    atau tidak memberi dampak terhadap akuntabilitas kinerja instansi

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    26/30

    26

    pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa terciptanya akuntabilitas kinerja

    instansi pemerintah tidak tergantung pada kejelasan sasaran anggaran,

    kinerja manajerial dan transparansi publik. Sedangkan pelaporan/

    pertanggungjawaban anggaran dan aktivitas pengendalian berpengaruh

    terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah..

    2. Kejelasan sasaran angggaran, kinerja manajerial, pelaporan/

    pertanggungjawaban anggaran, transparansi publik dan aktivitas

    pengendalian secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    Keterbatasan Penelitian

    Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:

    1. Sampel dalam penelitian ini hanya mengambil dari beberapa SKPD saja,

    sehingga hasilnya belum menyeluruh.

    2. Pengumpulan data hanya menggunakan instrumen kuesioner tanpa

    melakukan wawancara.

    3. Pemahaman peneliti yang masih terbatas mengenai teori penyusunan

    daftar kuesioner dari teori mungkin mempengaruhi responden dalam

    pengisian kuesioner.

    Saran

    Untuk penelitian selanjutnya:

    a. Dipenelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel yang

    digunakan dalam penelitian sehingga hasil penelitian lebih menyeluruh.

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    27/30

    27

    b. Pengumpulan data tidak hanya dilakukan dengan penyebaran kuesioner,

    tetapi bisa juga ditambahkan dengan wawancara agar hasilnya lebih

    akurat.

    c. Penelitian selanjutnya diharapkan agar seluruh responden dapat mengisi

    kuesioner yang diberikan sehingga jawaban hasil penelitian juga dapat

    menyeluruh.

    DAFTAR PUSTAKA

    Asrida. (2012). Pengaruh Penetapan Prinsip Akuntanbilitas dan Transparansi

    Keuangan Terhadap Kinerja Penyusunan Anggaran Pada Pemerintah

    Kabuoaten Bireuen, Volume 1 No 1, Fakultas Ekonomi Universitas

    Almuslim Bireuen Aceh.

    Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta:

    Erlangga.

    Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

    Semarang: Badan Penertiban Universitas Diponegoro.

    Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta. Andi.

    Nordiawan, Deddi. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

    Nordiawan, Deddi dan Hertianti, Ayuningtyas. 2010. Akuntansi Sektor Publik.

    Jakarta: Salemba Empat.

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    28/30

    28

    Nuraini, dan Dian Indudewi. (2012). Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,

    Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Brebes, Volume 11 No 4.

    Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Struktur

    Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Kerja Daerah Kabupaten Lingga.

    Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

    Daerah.

    Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern.

    Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja

    dan Anggaran Kementrian Negara/ Lembaga.

    Renyowijoyo, Muindro. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Organisasi Non Laba.

    Jakarta: Mitra Wacana Media.

    Sangadji, E. M., dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis

    dalam Penelitian. Yogyakarta. Andi Offset.

    Saputra, Iskandar. (2014). Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan,

    Transparansi Publik dan Aktivitas Pengendalian Terhadap Akuntabilitas

    Keuangan Pada SKPD Di Pemerintahan Kabupaten Bintan, Skripsi.

    Fakultas Ekonomi UMRAH Tanjungpinang.

    Saputra, Jhony. (2014). Pengaruh Kejelasan sasaran Anggaran, Kinerja

    Manajerial, dan Pelaporan/ Pertanggungjawaban Anggaran terhadap

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    29/30

    29

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah

    Provinsi Kepulauan Riau), Fakultas Ekonomi UMRAH Tanjung Pinang.

    Sari, Diana. (2012). Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Transparansi

    Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Seminar Nasional Akuntansi dan

    Bisnis.

    Siadari, Donna Kuay Teng. (2012) Pengaruh Evaluasi, Kejelasan Tujuan,

    Partisipasi, Umpan Balik dan Kesulitan Tujuan Anggaran Terhadap

    Kinerja Aparat Pemerintah Daerah (Studi Kasus Provinsi Kepulauan

    Riau), Skripsi. Fakultas Ekonomi UMRAH Tanjungpinang.

    Sufren & Yonathan Natanael. (2014). Belajar Otodidak SPSS Pati Bisa. Jakarta:

    Gramedia.

    Suliyanto. 2005. Metode Riset BISNIS. Yogyakarta: Andi OFFSET.

    UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Beberapa

    PeraturanPemerintah Lainnya Digunakan Sebagai Dasar petunuk

    Pelaksanaan Anggaran.

    UU. No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

    Wahyuni, Rizka dkk. (2014). Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,

    Desentralisasi Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial

  • 7/25/2019 Jurnal Skripsi akuntansi

    30/30

    Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus Pada SKPD Pemerintah Kota

    Pekanbaru) Vol 1 No 2, Fakultas Ekonomi Universitas Riau.

    WWW.LINGGAKAB.GO.ID