judul 2003

24
PENTINGNYA IDEOLOGI DI INDONESIA Disusun oleh 1. Yunike Wirahmaningrum (111 0711 018) 2. Ade Purnama Sari (111 0711 019) 3. Dewi Triana (111 0711 017) FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

description

judul

Transcript of judul 2003

PENTINGNYA IDEOLOGI DI INDONESIA

Disusun oleh

1. Yunike Wirahmaningrum (111 0711 018)

2. Ade Purnama Sari (111 0711 019)

3. Dewi Triana (111 0711 017)

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PROGRAM S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

VETERAN JAKARTA

2011/2011

PENDAHULUAN

Pancasila merupakan pedoman bangsa Indonesia pada sila pertama berbunyi ketuhanan yang maha esa yang mengandung arti bahwa setiap umat manusia berhak menganut agamanya masing-masing. Di Indonesia sendiri ada 6 agama yang telah disahkan oleh kementrian agama, yaitu : islam, Kristen, protestan, hindu dan budha. Pada hakikatnya mesyarakat belum mengetahui apa manfaat pancasila dalam berbagai agama. Karena itulah pada naskah ini akan dibahas tentang masalah masyarakat yang belum memahami pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

MASALAH

Adapun masalah yang di dapati, antara lain :

1. Kurangnya toleransi kerukunan antar-umat beragama

2. Diskriminasi Agama

3. Tidak ada kebersamaan dalam beragama

4. Menghasut dan memprovokasi antar umat yang mengatasnamakan agama.

5. Pemaksaan keyakinan terhadap masyarakat

1

ANALISIS

Adapun beberapa analisis dari masalah ketidak selarasan pancasila dengan beragam agama yang ada di Indonesia, antara lain :

1. Pancasila

Pancasila merupakan pedoman bagi hidup ketatanegaraan republic Indonesia, dan sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mampu menanamkan jiwa pancasila. Tapi kenyataannya pada saat ini pancasila hanya sebagai lambang saja, seperti halnya sila ke 1 menjelakan bahwa setiap umat manusia berhak memilih dan menjalankan kepercayaannya masing-masing. Tapi kenyataanya masih ada saja orang yang menyalahgunakan kepercayaan yang mereka anut.

2. Departemen Agama

Department agama bertugas membantu presiden dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia taat beragama, maju , sejahtera, dan cerdas serta saling menghormati antar sesama pemeluk agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara kesatuan republic Indonesia. Tapi pada kenyataannya, departemen ini belum sepenuhnya berhasil dalam menjalankan tugasnya karena masih banyak kalangan yang melakukan penyimpangan-penyimpangan.

3. Komnas HAM

Lembaga ini adalah lembaga yang membantu kita memenuhi HAM kita sebagai rakyat Indonesia dalam memilih agama. Tetapi sekarang ini banyaknya kelompok agama yang merasa agama yang di anut mereka merasa paling benar.

2

4. Rakyat

Rakyat adalah sekumpulan masyarakat yang mudah terpengaruh terhadap hasutan dan provokasi antar umat yang mangatasnamakan agama sendiri, sehingga timbulnya berbagai anggapan miring tentang keyakinan seseorang.

5. Mahasiswa

Mahasiswa sebagai penerus bangsa seharusnya bercita-cita menjadi manusia pancasila, tidak mudah terguir menjadi orang-orang yang anti kebangsaan Indonesia. Agar terciptanya Negara yang berdasarkan pancasila bias terwujud dan juga keadilan di negeri ini bias ditegakan.

6. UUD 1945

Di dalam UUD ini telah tercantum adanya keadilan pada seluruh rakyat yang ada di Indonesia untuk memilih agama kepercayaannya namun pada kenyataannya keadilan itu sulit sekali diterapkan di Negara ini.

3

Upaya-upaya yang dilakukan

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan, antara lain :

1. Lebih meningkatkan keyakinan untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena dengan meningkatkan keyakinan manusia bias memiliki etika yang beradab dan dalam dirinya pun bias membentuk persatuan dengan baik dan sudah pasti juga bisa bermusyawarah dalam mengambil keputusan dan juga dapat berbuat adil pula.

2. Dengan menanamkan etika moral dari sejak kecil dapat membentuk manusia agar menjadi manusia yang beradab dan tidak mementingkan egonya sendiri.

3. Menerapkan hukum yang berlaku sejak dini.

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang kami dapati dalam tindakan penyimpangan para intelektual, yaitu:

1. Belum adanya sikap toleransi yang tertanam di dalam diri antar pemeluk agama.

2. Masih ada sikap fanatik dalam menganut keyakinan.

3. Masih mementingkan egoisme dari pada kepentingan bersama.

4. Belum adanya proses berbangsa yang baik, yang tertanam dalam jiwa masyarakat Indonesia.

5. Menganggap uang adalah segalanya tanpa memandang hukum dan keadilan yang berlaku di Negara Indonesia.

4

Wabup: Tampilkan Keteladanan Positif Mewujudkan Kerukunan Beragama

http://www.antarasumut.com

Balige, Sumut, 5/8 (ANTARA) Wakil Bupati Toba Samosir, Sumatera Utara, Liberty Pasaribu mengingatkan masyarakat di wilayahnya agar senantiasa menampilkan keteladanan positif dalam mewujudkan toleransi kerukunan antar-umat beragama, sebab nilai keagamaan perlu dikedepankan sebagai kontribusi pemantapan jati diri bangsa.

Nilai-nilai agama sangat penting untuk memperkuat jiwa, membentengi diri dan meneguhkan keimanan kita sebagai umat beragama, ujar Liberty di Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Jumat.

Menurutnya, nilai-nilai keagamaan harus dikedepankan dalam kehidupan sehari-hari melalui kebersamaan antar-umat beragama, guna mendorong terwujudnya daerah Toba Samosir yang lebih religius

Untuk itu, kata dia, silaturahim dan kebersamaan antar-seluruh umat beragama perlu digalang,

Liberty mengatakan, peningkatkan pembangunan di bidang keagamaan, perlu diarahkan kepada peningkatan keimanan, ketaqwaan dan kesejahteraan umat beragama.

Sebelumnya, saat pelaksanaan buka puasa bersama yang diselenggarakan Pengda Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tobasa, dengan PNS, TNI, POLRI, BUMN, BUMD dan tokoh agama di wilayah setempat, ia mengimbau pemeluk agama serta penganut kepercayaan lainnya agar tetap menjaga toleransi antar-umat beragama.

5

Acara buka puasa tersebut, juga dirangkai dengan kegiatan ceramah agama yang disampaikan Ketua MUI Tobasa, Johary Efendi Samosir yang dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Tobasa serta Kapolres Tobasa AKBP Musa Tampubolon beserta jajarannya.

Liberty menyampaikan, bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan, perlu didorong agar menanamkan niat dan tekad dalam menjalankan ibadah, hingga mendapat limpahan pahala dan berkah.

Menurutnya, segala tantangan dan hambatan dalam menjalankan ibadah puasa harus dijadikan sebagai pengalaman dalam pendewasaan iman.

Keberhasilan menunaikan ibadah puasa, bukan hanya ditentukan oleh keadaan fisik yang sehat dan kuat, tapi harus dibarengi komitmen dan kemampuan menguasai diri, katanya.

Diskriminasi Agama, Agen Swedia Diseret Ke Pengadilan

http://www.arrahmah.com

STOCKHOLM (Arrahmah.com) Sebuah agen yang menangani masalah pengangguran Swedia dinyatakan bersalah oleh pengadilan setempat karena telah melakukan diskriminasi dengan mengusir seorang pria muslim dari program pelatihan kerja hanya karena ia menolak untuk berjabat tangan dengan seorang perempuan.

6

Pengadilan Stockholm pada hari Senin (82) memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk membayar 50.000 kronor (sekitar $6.800) sebagai ganti rugi bagi seorang imigran asal Bosnia yang kehilangan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan kerja.

Pria itu menolak untuk berjabat tangan dengan seorang wanita ketika dia diwawancarai untuk magang kerja.

Agen itu mengatakan bahwa perilakunya yang menyebabkan ia tidak akan bisa mendapatkan posisi pekerjaan, dan kemudian agen memutuskan untuk mengeluarkan pria tersebut dari programnya.

Pengadilan memutuskan bahwa orang itu telah mengalami diskriminasi karena agamanya. Meskipun agen tersebut tidak menerima putusan, namun belum ada keterangan bahwa pihaknya akan mengajukan banding. (althaf/ap/arrahmah.com)

FIF Bandarjaya Buka Puasa Bersama, Tingkatkan Kebersamaan Staf

http://www.radarlamteng.com

BANDARJAYA PT Federal PT Federal International Finance (FIF) Cabang Bandarjaya menggelar buka puasa bersama (bukber) dengan jajaran staf pos dan kios FIF di Lamteng dan sekitarnya. Terdapat 4 pos FIF di Lamteng yakni pos Rumbia, Kotagajah, Bratasena (Tulang Bawang), dan Daya Murni (Tulang Bawang Barat). Selain itu, mengajak kios Refi (refesiensi) di Lamteng yakni Punggur, Simpangagung, dan Mulya Asri. Buka bersama dilaksanakan di RM Glompong, Kampung Adijaya, Terbanggibesar, Lamteng, pada Selasa (16/8).

7

Acara tersebut dihadiri Branch Manager FIF Bandarjaya Hendri Edwin Sinaga, Kepala Pos Daya Murni Herwansayah Cik Mut, Rumbia Erwin Ferdiyansah, serta jajaran staf FIF. Kemudian tausiah disampaikan Ramdan, S.Ag dari Yukumjaya.

Hendri mengatakan, acara itu dilakukan dalam rangka mempererat hubungan kerja internal FIF Cabang Bandarjaya dengan jajaran pos dan kios di Lamteng. Sehingga, jajaran staf yang ada di dalamnya dapat saling mengenal dan meningkatkan sinergitas dalam bekerja.

Karyawan dari berbagai daerah berkumpul menjadi satu, dengan satu visi yakni meningkatkan kebersamaan. Dengan dasar kebersamaan inilah, kita memiliki tekad sama untuk mengembangkan perusahaan lebih baik. Karyawan di dalamnya pun, dapat semakin solid, loyal dan bersinergi dan dipercaya masyarakat, ujar Hendri.

Dalam ceramahnya, Ramdan mengatakan, tentang keutamaan Ramadan diantara bulan lainnya. Ramadan jika diamati dengan mata hati, memberikan suatu kekuatan yang sangat luar biasa bagi muslim.

Momentum Ramadan mari kita sambut dengan sukacita serta dengan ilmu dan iman. Bulan Ramadan pun bukanlah waktu untuk bermalas-malasan justru jadikan bulan Ramadan penawar agar jiwa-jiwa kita semakin kuat dan akrab pada Allah swt. Ramadan merupakan hadiah dari Allah untuk umat-Nya, dimana Allah telah menjanjikan pahala yang berlipat dan hadiah tidak mungkin kita temui dalam bulan-bulan lain, tutur Ramdan.

Masih dikatakan Ramdan hal serupa pun terjadi di kehidupan sehari-hari misalnya banyaknya berbagai perusahaan atau finance yang mengumumkan adanya bonus berlimpah jika menginvestasikan dana yang dimilikinya. Saya yakni dengan pengumuman itu banyak masyarakat yang mempercayakan untuk menginvestasikan dana yang ia miliki.

8

Itu merupakan contoh upaya dari manusia, mengikuti cara Allah untuk memberikan dorongan semangat suka cita kepada umatNya untuk berbuat

kebajikan selama Ramadan. Sebab bulan ini merupakan investasi pahala yang berlipat dibandingkan bulan-bulan lainnya, papar Ramdan.

Ketika tiba waktu berbuka puasa, karyawan mengadakan buka bersama dengan minuman ringan dilanjutkan dengan salat Magrib berjamaah. Setelah itu, para karyawan menikmati menu berbuka dari RM tersebut. Acara itu berlangsung dengan lancar dilengkapi dengan balutan keakraban dari karyawan antar bagian bahkan daerah perusahaan tersebut.

Saya senang melihat suasana keakraban dari para karyawan bagian dari perusahaan kami. Semoga dengan berbekal keakraban dan kebersamaan antar anggota yang ada di dalamnya menunjang keberhasilan perusahaan ini, pungkas Hendri. (adv/cw14/afs)

Bupati Labuhanbatu: Waspadai Provokasi Atas Nama Agama

ANTAUPRAPAT (EKSPOSnews): Bupati Labuhanbatu Tigor Panusunan Siregar meminta jajaran Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu untuk mewaspadai gerakan menghasut dan memprovokasi ummat mengatasnamakan agama.

Hal itu disampaikan Tigor pada acara pisah sambut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu dari pejabat lama Zulfan Arif Nasuiton kepada pejabat baru Azaman Harahap di halaman kantor tersebut, Senin 10 Oktober 2011.

9

Tigor mengatakan, saat ini sering terjadi tindakan kekerasan di berbagai daerah yang mengatasnamakan agama yang pada akhirnya memicu perpecahan di kalangan ummat itu sendiri. Hal ini harus diwaspadai jajaran kementerian Agama, kata Tigor, karena kementerian agama memiliki personil sampai ke kecamatan.

Jajaran Kemenag harus dapat melakukan cegah dini terhadap gerakan-gerakan memecah ummat dan terus memantau terhadap gerakan radikal menggunakan agama sebagai alat perjuangannya. Pada bagian lain Togor mengatakan, Pemkab Labuhanbatu siap mendukung dan membatu setiap kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu, seperti pemberangkatan calon jamaah haji, Safari Ramadhan, kegiatan Gerakan Maghrib Mengaji (Gemar Mengaji) dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kepentingan ummat.

Tigor juga meminta seluruh kepala kantor urusan agama (Ka KUA) kecamatan untuk melakukan pengawalan terhadap jalannya program KTP. KK dan Akte Kelahiran Gratis. Program ini harus kita kawal bersama agar tidak menyimpang dan benar-benar dapat menyentuh terhadap kepentingan rakyat, tegas Tigor. Pada kesempatan itu Tigor secara khusus meminta Kepala Pengadilan Agama dan Kepala Kemenag untuk memberikan masukan kepada Bupati tentang status anak-anak yang berada di panti asuhan yang tidak memiliki orang tua lagi.

Mereka ini harus memiliki dokumen catatan sipil, tetapi status mereka tidak harus jelas karena mereka tidak memiliki orang tua lagi, jelas Tigor.

Mengenai Gemar Mengaji, Tigor mengatakan, bahwa saat ini Pemkab Labuhanbatu telah menyiapkan sarana dan prasarana berupa Alquran dan generator di daerah pantai. Saat ini, kata Tigor, di kecamatan Panai Hulu, Panai Tengah dan Panai Hilir telah terpasang Generator berkekuatan 2x2,5 MW.

10

Masalah listrik di daerah pantai telah teratasi, tetapi yang menjadi masalah adalah pengadaan guru-guru mengaji di sana yang harus dipersiapkan, tambahnya. Sementara itu kepala kementerian agama yang lama Zulfan Arif Nasution pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Labuhanbatu atas dukungan yang diberikan selama ini.

Zulfan Arif mencontohkan, bahwa pada pelaksanaan Safari Ramadhan yang lalu Pemkab Labuhanbatu telah memberikan dukungan berupa pengadaan Alquran di semua desa/kelurahan di Labuhanbatu. Kegiatan tahun ini sanfat luar biasa, hendaknya pada tahun-tahun mendatang dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan, kata Zilfan Arif.

Kepala kementerian agama yang baru Drs H Azaman Harahap mengatakan, kami siap mendukung dan menjalankan setiap program Pemkab Labuhanbatu khususnya dalam bidang keagamaan. Beliau juga berharap kiranya mendapat dukungan dari segenap elemen masyakat, seperti FKUB, Ormas Islam, Wartawan, LSM dan khususnya Pemkab Labuhanbatu. Tanpa dukungan dari bapak-bapak kami tidak akan mendapatkan apa-apa, ujarnya.

Azaman juga menegaskan, bahwa beliau datang ke Labuhanbatu adalah untuk melanjutkan program pimpinan yang lama yang telah tersusun rapi. Saya tidak bermaksud merobah yang ada tetapi melanjutkan program yang telah tersusun baik ini, tegas Azaman.

Pejabat lama Drs H Zulfan Arif Nasuiton dipromosikan menduduki jabatan baru di Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara sebagai Kepala Bidang Urusan Agama Islam. Sementara Drs H Azaman Harahap sebelumnya adalah pejabat kepala seksi di Kantor Wilayah Kemenag Propinsi Sumut.(fh)

11

Warga NU Ponorogo Demo Radio Sesatkan Amaliyah NU

http://www.nu.or.id Ponorogo, NU Online

Seribuan warga NU atau Nadhliyin di Kabupaten Ponorogo yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Antiradikalisme (AMAR), kemarin melakukan demonstrasi di pusat kota setempat, menentang ajaran radikalisme Islam yang mereka sebut-sebut mulai muncul di wilayah tersebut.

Aksi dimulai dari gedung DPRD setempat sekitar pukul 09.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan pawai sepeda motor menyusuri ruas jalan protokol kota Ponorogo. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

Kami minta pemerintah daerah, aparat kepolisian dan jajaran terkait untuk menindak tegas setiap kelompok maupun golongan yang mengajarkan paham radikalisme (Islam). Selain bertentangan dengan ajaran agama, propaganda atas ajaran/paham itu bisa memicu perpecahan umat, ujar M Asrofi, korlap aksi tersebut, Kamis (29/9).

Protes massal yang dilakukan sejumlah ormas NU, mulai dari Gerakan Pemuda Ansor, Banser, PMII, IPNU, serta IPPNU kemarin merupakan respons terbuka yang mereka lakukan secara masif atas aktivitas Radio Idzatul Al Khoir yang ada di kantor Majelis Tafsir Al Quran (MTA), yang mereka nilai menyebarkan ajaran berbau SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan).

Kami mengecam keras adanya praktik-praktik menyesatkan, adu domba, apalagi pemaksaan keyakinan terhadap masyarakat. Pemerintah harus menghentikan propaganda tersebut, agar tidak memicu konflik horizontal, tegas Asrofi.

12

Keberadaan program siaran Radio Idzatul Al Khoir yang baru berdiri selama beberapa bulan terakhir di kota Ponorogo memang telah beberapa kali memicu protes masyarakat, khususnya warga Nahdliyin.

Salah satu yang dipersoalkan pada radio dakwah tersebut adalah isinya yang menyebut bahwa beberapa tradisi seperti reog, kenduri, atau selamatan adalah bidah, yang bagi sebagian orang sama dengan haram. Pandangan inilah yang dipersoalkan karena dakwah itu dipancarkan di ruang publik.

Kami tidak rela kalau tradisi reog, kenduri, atau selamatan dianggap sebagai ajaran bidah (sesat), seperti selama ini kerap dipropagandakan ajaran mereka, ucap koordinator aksi, Ahmad Subekhi.

Subekhi yang juga komandan Banser Ponorogo itu mengatakan, pada 6 September lalu, radio Idzatul Al Khoir juga menyiarkan sebuah acara yang dianggap telah menyudutkan kaum Nahdliyin. Disebutkan dalam acara itu, bahwa amaliyah Ahlussunnah Wal Jamaah merupakan peninggalan agama tertentu di masa lampau.

Ada lima orang saksi yang mendengar siaran tersebut. Dalam siaran radio itu, mereka mengafirkan sesama muslimin. Ini sangat menyakitkan. Jangan sekali-kali menyebut dirinya adalah yang paling benar, katanya.

Karena itu, ia mendesak pihak-pihak terkait, segera menutup segala aktivitas radio tersebut. Jika usai aksi ini, radio tidak segera ditutup, kami akan demo menurunkan massa yang lebih banyak, ujarnya bernada mengancam.

Suasana aksi sempat sedikit memanas saat massa yang berjumlah ribuan itu berhenti di depan kantor radio di Jalan Soekarno-Hatta, Ponorogo. Beruntung polisi segera membentuk pagar betis dan melarang pengelola maupun karyawan radio untuk keluar kantor, sehingga aksi kekerasan bisa dihindarkan.

13

Sementara itu, pengurus harian Radio Izzatul Al Khoir, Muhklis, membantah keras pihaknya menyebarkan ajaran sesat dalam siaran radio mereka. Kami hanya berpedoman pada ajaran Islam yang sesungguhnya, bantahnya.

Kemarin, ia sempat mencoba keluar dari dalam kantor radio untuk menemui massa yang berunjuk rasa. Namun, niat dia dilarang oleh aparat kepolisian dengan alasan menghindari terjadinya kesalahpahaman yang bisa berujung pada tindak kekerasan.

Muklis yang juga pengelola Islamic Center Abdulloh Ghohim Assamil mengatakan, ia sejatinya siap berdialog secara damai jika banyak orang resisten dengan isi radio tersebut. Namun, ia meminta agar difasilitasi pihak berwenang.

Muklis berharap, perbedaan pemahaman mengenai ajaran Islam maupun materi siaran radio yang dipersoalkan warga tidak terus berlarut-larut, apalagi menyebabkan terjadinya konflik sosial. Kalaupun keberadaan radio komunitas berlatar belakang Islam tersebut dipersoalkan, ia mengisyaratkan akan berkompromi demi meminimalisasi potensi maupun risiko terjadinya kesalahpahaman dengan warga Nahdliyin.

Ketua PWNU Jatim, Mutawakkil Alallah meminta agar persoalan bidah menjadi perhatian semua pihak. Apalagi, masalah ini kerap mengundang perselisihan. Adalah tugas pemerintah, kementrian agama, MUI, dan organisasi keislaman kita memberi pencerahan kepada masyarakat, kata Mutawakkil.

Permasalahan yang timbul akibat bidah semata-mata karena kurangnya komunikasi antara masyarakat yang memahaminya dengan tokoh. Kalau perkara bidah itu dikomunikasikan dengan baik dengan semua pihak, masalah tidak akan timbul, tandasnya.

14

Kendati demikian, masyarakat sendiri harus mau memahami dan bisa menghargai perbedaan. Sebab, bidah memang diakui selalu menimbulkan pro dan kontra. Aparat keamanan dan penegak hukum harus bisa mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kata Mutawakkil.

Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim, Fajar Arifianto Isnugroho menyikapi serius kasus didemonya Radio MTA Ponorogo oleh massa Nahdlatul Ulama (NU) karena dinilai menyiarkan program siaran yang menyakiti hati masyarakat. Apalagi ini kasus pertama, ada sebuah radio digeruduk oleh massa ormas, tegasnya kepada Surya, Kamis (29/9) sore.

Untuk memastikan isi dan materi siaran radio MTA, pihaknya, kata Fajar, akan meminta tim monitoring yang ada di Madiun untuk turun ke Ponorogo. Jika hasilnya nanti didapati, bahwa memang benar ada radio sebagai sebuah lembaga penyiaran menyebarkan siaran yang meresahkan masyarakat, KPID akan mengambil tindakan dan sanksi tegas. Bentuknya, bisa sanksi administratif, teguran, penghentian sementara, pengurangan jam siar, hingga pemberian rekomendasi agar izinnya dicabut atau tidak memperpanjang izinnya.

15

15