Journal Reading Tb Kutis

30
OLEH: MULFA SATRIA ASNEL RONA FIRMANA PUTRI PRESEPTOR: DR RINA GUSTIA, SP.KK FK UNAND Clinical Presentations of Cutaneous Tuberculosis Journal Reading

description

tuberculosis kutis

Transcript of Journal Reading Tb Kutis

Slide 1

Oleh:

Mulfa Satria AsnelRona Firmana Putri

Preseptor:Dr Rina Gustia, Sp.KKFK UNAND

Clinical Presentations of Cutaneous Tuberculosis

Journal Reading

PENDAHULUANLebih dari 2 milyar orang (sekitar 1/3 dari populasi dunia) diperkirakan terinfeksi oleh Mycobackterium tuberculosis.

Tuberkulosis Kutaneus telah muncul kembali dalam 15 tahun terakhir bersama dengan meningkatnya insidensi TB paru dan multidrug resistence (resistensi berbagai macam obat).

Distribusi TB kulit tersebar di seluruh dunia predisposisi utama: kekurangan gizi dan status sosial ekonomi yang rendahHost nonimun Infeksi primer kulit : tuberkulosis chancre

Host imunokompeten infeksi primer : TB verrucosa cutis.

Insidensi berbagai macam jenis TB kutis bervariasi secara globalSrofuloderma : bentuk paling umum di InggrisLupus vulgaris : bentuk paling umum di Afrika Selatan.7

Di India, Scrofuloderma mempunyai frekuensi yang tinggi pada anak-anak sementara lupus vulgaris pada orang dewasa

Di Pakistan, Scrofuloderma = bentuk paling umum ditemukan (64,9%)

Beberapa penelitian data terbatas mengenai frekuensi macam-macam presentasi klinis tuberkulosis kutis.

Diagnosis + pengobatan dini hasil lebih baik

Jika tidak ditangani dengan baik atau salah diagnosis komplikasi seperti karsinoma sel skuamosa atau sel basal terutama pada lupus vulgaris (8%).Penelitian ini menentukan frekuensi dari berbagai macam presentasi klinis TB kutis di ruang lingkup kita di dunia.

Penelitian ini akan membantu perencanaan strategi penyedia layanan kesehatan dalam meningkatkan kesadaran akan TB kutis sehingga dapat melakukan diagnosis dini dan mencegah komplikasi-komplikasi yang mematikan.

METODEPenelitian deskriptif, cross-sectional yang telah dilakukan di Departemen Dermatologi Rumah Sakit Pemerintah, Karachi dan Departemen Dermatologi, Universitas Ziauddin, Karachi. Penelitian ini diselesaikan selama periode tiga tahun, mulai dari 5 Maret 2007 hingga 4 Maret 2010.

Setelah informed consent, pasien pria dan wanita dari segala kelompok usia yang menderita penyakit selama 1 bulan hingga 10 tahun didaftar untuk penelitian. Semua pasien telah terbukti secara histologis merupakan kasus TB kutis. Pasien yang memiliki masalah dermatologis lainnya atau penyakit sistemik dikeluarkan dari sampel.

Diagnosis klinis : pemeriksaan biopsi dan histopatologi. Setiap investigasi yang relevan dilakukan bila perlu hitung darah lengkap, profil biokimia dan urinalisis.

Data dikumpulkan, ditabulasi, dan dianalisis dengan Program SPSS versi 10.0.

Frekuensi dan persentase dihitung untuk data kategorik seperti jenis kelamin dan tipe klinis tuberkulosis kutis. Standar deviasi dan nilai rata-rata (mean) dihitung untuk variabel numerik seperti usia. Frekuensi dari tipe klinis tuberkulosis kutis juga ditampilkan menurut jenis kelamin, lama penyakit dan usia untuk mengontrol efek modifikasi.

HASILSebanyak 57 pasien yang didiagnosis tuberkulosis kulit (biopsi terbukti) terdiri dari 35 orang perempuan (61,4%) 22 orang laki-laki (38,6%).

Tabel 1. Durasi penyakit (n=57)DurasiN (%)Kurang dari 6 bulan12 (21)6 bulan 1 tahun11 (19.3)1 2 tahun17 (29.8)2 4 tahun9 (15.8)4 8 tahun8 (14)Tabel 2. Tipe lesi (n=57)Durasi (%)Discharging sinuses56.5%Plak47.8%Ulkus39%Pertumbuhan berkutil 39%Nodul 30.4%Rentang usia adalah 1 sampai 80 tahun. Dari semua subyek, 9 pasien (15.8%) berusia 1-10 tahun, 19 pasien (33.3%) diantara 11-20 tahun, 9 pasien (15.8%) berusia 21-30 tahun, 8 pasien (14%) berusia 31-40 tahun 12 pasien sisanya berusia di atas (21%) 40 tahun. Dari tabel 1. Diketahui bahwa 17 pasien (29,8%) memiliki durasi penyakit selama 1-2 tahun frekuensi tertinggi untuk durasi penyakitSkrofuloderma merupakan TB kutis yang paling umum, terlihat pada 35 pasien (62%), Lupus vulgaris 11 pasien (19%), Tuberkulosis berkutil 6 pasien (10%) dan Tuberkulid di 5 pasien (9%).Tabel 3. Tipe dari TB kutaneus antar gender n=57 (p=0.033)Laki-laki N (%)Perempuan N (%)TotalSkrofuloderma11 (50)24 (68.6)35 (61.9)Tb berkutil5 (22.8)1 (2.9)6 (10.2)Lupus vulgaris 3 (13.6)8 (22.9)11 (19)Tuberkulid 3 (13.6)2 (5.7)5 (8.8)Total 22 (100%)35 (100)57 (100)Tabel 3 menunjukkan frekuensi TB kutis lebih tinggi pada wanita. Skrofuloderma dan lupus vulgaris lebih sering pada wanita Tuberkulosis berkutil dan tuberkulid memiliki frekuensi tinggi pada laki-laki.

Dalam populasi penelitian ini, usia rata-rata presentasi TB kutis adalah:PEMBAHASANPenyakit berpotensi sembuh masih lazim di negara-negara berkembang;rendahnya status sosial ekonomi, gizi buruk kepadatan penduduk. Kurangnya fasilitas medis infrastruktur kesehatan yang buruk

lesi tuberculosis kulit yang luas dan lama.

Dari penelititan terbaru TB kulitJauh dari kata punah

Penyakit ini masih relatif di negara-negara berkembang

Skrofuloderma dan lupus vulgaris lebih tinggi pada wanita sementara kutil TB dan tuberkulid tinggi pada pria.

Lokasi lesi umumnya pada tungkai diikuti wajah, leher, badan, dan genitalia.

Lokasi keterlibatan bervariasi tipe dari TB kutis. TB kutil : area yang terekspos trauma misalnya tangan, lutut, pergelangan kaki, dan bokong. skrofuloderma : jaringan yang terinfeksi seperti kelenjar limfe, tulang atau persendian, kelenjar air mata, atau kelenjar parotis lokasi tersering : wajah dan leher Pada penelitian ini, wajah dan leher berkorelasi dengan tipe tersering TB yaitu skrofuloderma.Lupus vulgaris melibatkan kepala dan leher, terutama wajah disekitar hidung, diikuti dengan tangan dan kaki namun keterlibatan tubuh jarang.

Di India, keterlibatan wajah lebih jarang sementara tubuh dan bokong lebih sering

Lesi yang paling sering terjadi : discharge sinus dan plak kronis beberapa pasien kombinasiBentuk umum TB Kutis Secara global bervariasi

Negara Inggris : SkrofulodermaAfrika Selatan : lupus vulgaris

Di India Skrofuloderma frekuensi tertinggi pada anak-anak, lupus vulgaris pada dewasa Skrofuloderma : jenis yang paling umum studi lain : lupus vulgaris tipe paling umum

Di Pakistan bentuk paling umum (64,9%) : Skrofuloderma Khan et al : lupus vulgaris bentuk paling umum pada sekelompok kecil pasien Pakistan.

Berbagai variasi bentuk klinis penyakit ini tidak ada kesimpulan terkait presentasi klinis penyakit ini yang paling umum.

Diagnosis dan pengobatan dini akan memberi hasil yang lebih baik pada penyakit ini,

Salah pengobatan atau tanpa pengobatan komplikasi seperti sel skuamosa atau karsinoma sel basal terutama karena lupus vulgaris (8%).

KESIMPULANTHANK YOU