Journal Reading
-
Upload
kikinuraqidah -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
description
Transcript of Journal Reading
KIKI NUR AQIDAH2007730071
PEMBIMBING :dr. Kartini , Sp.A
Primary Isoniazid Prophylaxis against Tuberculosis in HIV-
Exposed Children
Latar belakang
Epidemic human immunodeficiency virus (HIV) dan tuberculosis adalah penyebab kesakitan dan kematian yang utama di subSahara Afrika
Tingginya prevalensi infeksi HIV dan tingginya tingkat penularan Mycobacterium tuberculosis
Anak – anak denga imunokompeten, infeksi mycobacterium tuberculosis pada 2 tahun pertama kehidupan terkait dengan resiko 43% dari penularan tuberculosis.
PERTANYAAN
PENELITIAN
Apakah profilaksis isoniazid menurunkan kejadian infeksi tuberculosis pada usia anak 96 minggu ( 2tahun ) ?
Apakah profilaksis isoniazid mengurangi risiko progresivitas HIV?
Apakah isoniazid profilaksis meningkatkan disease- free survival ?
METODE
PENELITIAN
DoubleblindRandomized
Controlled trial
Desember 2004 – Juni 2008
Sampel Populasi bayi yang lahir di hospital tempat penelitianJumlah sampel 1354 bayiKelompok bayi dengan infeksi HIV 548 bayiKelompok bayi dengan non infeksi HIV 806 bayi
Tempat penelitianChris Hani Baragwanath hospital, Johannesburg tygerberg
Hospital, Universitas Stellenbasch ,Cape town, Raja Edward VII Hospital Durban, Princesss Marina Hospital, Gaboronne
STUDY
OBJECTIVE
HIV (+)
Bayi yang lahir dari ibu yang (+) HIV
Status infeksi HIV pada bayi di tentukan dengan
cara HIV-1 DNA polimerasechain reaction
(PCR)
HIV (-)
Bayi yang tidak terinfeksi HIV memiliki status negatif yang dikonfirmasi
dengan DNA PCR assay 24 minggu setelah pengacakan
HIV –negatif enzyme- linked immunosorbent assay (ELISA ) pada
usia 18 bulan
INKLUSI
Usia 91- 120 hari
Tidak ada bukti gagal tumbuh,
pneumonia berulang, diare kronis/ kondisi imunosupresif
selain infeksi HIV
Menerima vaksin BCG
pada usia 30 hari
Ibu pengobatan aktif
antituberculosis pada saat
kelahiran bayi
PROSEDUR
TUBERCULOSISINVESTIGASI
TANDA dan GEJALA infeksi mycobacterium tuberculosis
disetiap kunjungan
Chest radiograph, dan microbiologi atau
histopatplogi Tuberculin skin test
Sputum smears
ANALISIS
STATISTIK
Dilakukan study kohort untuk mengevaluasi autcome independent infeksi HIV dan non infeksi HIV,kemudian secara detail akan dideskripsikan perhitungan besar sampelnya
kaplan – meier digunakan untuk meringkas distribusi dari waktu dan safety nya.
cox regresion digunakan untuk rasio hazard dan analisis kovariat
Data dianalisis dengan menggunakan software SAS versi 9,1 ( SAS Institute)
Tabel
3
DIskusI
• Dari 50 anak yang tinggal di rumah yang sama dengan pasien TBC dewasa, diperoleh 17 (34%) anak memiliki TB positif setelah dinilai dengan skor TB sistem Nasional untuk anak-anak.
• Gejala klinis yang paling umum ditemukan adalah pembesaran KGB (coli anterior & posterior) tidak spesifik untuk TB pada anak bisa disebabkan karena penyakit lain.
infeksi TB di diagnosis berdasarkan dari uji tuberkulin positif ( indurasi ≥ 5mm diameter horizontal pada anak yang terinfeksi HIV dan ≥ 10 mm HIV uninfected ), dengan tidak adanya bukti penyakit TB aktif 96 minggu setelah pengacakan
Dijadwalkan dilakukan kunjungan setiap 3 bulan untuk memonitoring
KARAKTERISTIK
PESERTA
548 terinfeksi HIV
273 dimasukkan dalam analisis dgn INH
1 Apakah dikeluarkan dari analisis
& 274 dimasukkan dalam analisis dgn placebo
806 tidak terinfeksi HIV
403 dimasukkan dalam analisis dgn INH
& dgn placebo 401 dimasukkan dalam analisis2 dikeluarkan dari analisis
HASIL
PENELITIAN
Terapi antiretroviral dilakukan pada 98,9% dari anak yang terinfeksi HIV selama penelitian
Kematian terjadi di 52 anak (19,3%) pada kelompok isoniazid dan 53 (19,3%) pada kelompok plasebo ( P = 0,93 )
Diantara anak yang tidak terinfeksi HIV, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kejadian infeksi TB antara kelompok isoniazid (39 anak , 10%) dan kelompok plasebo (45 anak, 11%, P =0,44)
HASIL
PENELITIAN
Insiden TB adalah 121 kasus per 1000 anak/ tahun pada anak yang terinfeksi HIV
Sedangkan pada anak yang tidak terinfeksi HIV angkanya mencapai 41per 1000 anak per tahunnya.
Tingkat interval kepercayaan penelitian ini adalah 95% baik pada yang terinfeksi HIV atau yang tidak terinfeksi HIV
Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam efek laboratorium klinis atau beratnya toksik diantara kelompok perlakuan .
DISKUSI
Penelitian Sebelumnya menunjukkan tidak ada manfaat dari isoniazid sebagai preeksposure profilaksis dalam meningkatkan kelangsungan hidup dari penyakit pada anak yang terinfeksi HIV
Profilaksis isoniasid pada anak yang terinfeksi HIV dilakukan di Cape Town , Afrika Selatan
Penelitian meta – analisis dari uji profilaksis TB pada orang dewasa yang terinfeksi HIV menunjukkan bahwa isoniazid engurangi kejadian TB 962%) pada mereka dengan test tuberkulin positif.
DISKUSI
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa profilaksis tidak mencegah primer TB, tidak menunjukka angka penurunan yang signifikan dalam mortalitasnya.
Hasil penelitian dikuatkan dengan data penelitian sebelumnya, dimana profilaksis isoniazid ini gagal mencegah TB pada anak yang terinfeksi HIV tanpa ada riwayat paparan MTB sebeumnya.Kemungkinan alasan mengapa profilaksis isoniazid tidak efectif pada anak-anak tanpa paparan MTP dijelaskan dalam penelitian yaitu yang diantaranya membahas dosis optimal obat, resistensi isoniazid, kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan, dan isu-isu yang ada mengenai spesifisitas dari penelitian.
KESI
MPULAN
Primer profilaksis isoniazid tidak meningkatkan disease free survival baik antara anak yang terinfeksi HIV atau infeki TB
Pengaruh antiretrivira tidak signifikan terhadap infeksi TB,insiden TB tetap tinggi diantara anak yang terinfeksi HIV
Profilaksis isoniazid dibanding plasebo tidak efektif terhadap TB pada anak yang terinfeksi HIV dan yang tidak terinfeksi HIV
Diantara anak yang tidak terinfeksi HIV, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kejadian infeksi TB antara kelompok isoniazid (39 anak , 10%) dan kelompok plasebo (45 anak, 11%, P =0,44)
TERIMA KASIH