Journal Reading

download Journal Reading

of 17

Transcript of Journal Reading

Demiystifyng Reccurent Oral Ulcerations (The Academy of Dental Theurapheutic and Stomatology, 2009) Pembimbing: Riani Setiadhi, drg., Sp. PM Tujuan pembelajaran Tujuan dari pembelajaran ini agar klinisi dapat mengikuti : 1. menjelaskan etiologi dari ulserasi oral 2. menggambarkan gambaran klinisi dan simptom dari aphtous ulser 3. menghubungkan dengan diagnosis terhadap ulserasi oral rekuren 4. perawatan secara topikal dan sistemik digunakan untuk perawatan ulserasi apthous rekuren dan perawaran paliatif dan direkomendasi ke pasien Abstrak Iritasi oral dan ulserasi sering muncul pada masyarakat. Aphtous ulserasi rekuren (RAU) paling umum terjadi di masyarakat. Ada tiga tipe dari RAU yaitu minor, major, dan hepertiform, minor aphthae paling umum terjadi. Etiolgi utama dari RAU belum di ketahui secara pasti. Sistemik dan faktor lokal telah di indikasi sebagai agen infeksi. Medikasi dan makanan berasosisasi dengan ulserasi oral, dan sodium sulfat lauryl (SLS) merupakan faktor pencetus juga. RAU juga muncul pada penyakit sistemik dan pasien yang dicurigai harus di lakukan (pemeriksaan awal) screening dan perawatan medis. Perawatan RAU paliatif, berdasarkan tingkat keganasan. Perawatan medis secara topikal dan medis bisa di lakukan. Instruksi tentang oral hygine dan nutrisi harus di berikan juga, dan jika pasien sensitif terhadap SLS, makan dosis rendah dari SLS atau pasta gigi bebas SLS bisa di berikan Pendahuluan Iritasi mulut dan ulserasi muncul sering pada populasi dan muncul bervariasi dari tingkat kesakitan dan membuat lemas pasiennya. RAU di kenal juga dengan canker sores paling banya muncul yaitu berkisar 20% dari populasi, dengan prevalensi paling besar pada kelompok sosialekonomi yang tinggi dan bukan perokok. Ada tiga tipe dari RAU : minor, mayor dan hpertiform. Paling banayak adalah minor, setidaknya 80% dari semua kasus sedangkan mayor aphtae berkisar 10% dari kasus dan hepertiform yaitu kurang dari 10%, biasanya pasien hanya muncul 1 tipe.

Ulserasi oral rekuren kedua terbayank adalah herpes simpeks virus (HSV-1). Ulserasi oral juga muncul dari infeksi oleh virus, termasuk HIV, coxsackie dan virus ECHO. Jamur dan infeksi bakteri yang berasosiasi dengan ulser oral jarang terjadi dan memerlukan pertimbangan status dari status immunokompromis. Uleratif lain termasuk sel squamous karsinoma (SSC) dan lesi trauma ( panas, kimia atau fisik). Pemberian medikasi bergantung terhadap pertumbuhan dari ulser. Mukositis yang luas dan stomatitis sering terlihat pada pasien yang menerima radiasi dan kemoterapi kepala dan leher. Kelainan sistemik yang melibatkan ulserasi oral termasuk penyakit behcet, penyakit inflamasi bowel, syndrome sweet, infeksi HIV, lupus, neutropenia, ulser mulut dan genital termasuk inflamasi kartilage, membran mukosa phemphigoid, pemphigus vulgaris dan eritema multiforme. Dan sebagai klinisi kita harus mengetahu etiologi dan dapat membedakan diagnonisnya agar dapat merawat pasien secara tepat. Tanda dan Simptom dari Reccurent Apthous Ulcers Minor apthous ulcer Berbentuk kecil dan menyebabkan ketidaknyamanan. Merupakan prevalensi terbesar pada usia 10-40 tahun. Biasanya terdapat pada dasar mulut, mukosa bukal dan labial, ujung lidah permukaan ventral dari lidah, jarang terdapat pada dorsum lidah dan mukosa yang terkeratinisasi. Pasien mugnkin kurang peduli ketika terdapat sensasi panas atau gatal. Dalam 2 hari berkembang menjadi eritem atau tanda putih muncul. Ulserasi ini, terdapat pseudomembran abu-abu atau lesi dengan bagian tengah berwarna kekuning-kuningan. Minor aphtae berbentuk bulat atau oval dan berdiameter 4mm. Biasanya sembuh dalam kurun waktu 7-10 hari dari pertama kali muncul.

Gambar 1. Minor Apthous Ulcer

Mayor apthous ulcer Merupakan tingkatan yang lebih parah daripada minor aphthae dengan ukuran yang lebih besar, lebih lama sembuh dan lebih sakit. Meraka ditemukan pada semua regio dari mukosa oral termasuk bagian mukosa yagn terkeratinasi, dan berukuran lebih besar. Ketika mereka sembuh dalam kurun waktu 7-14 hari, dalam kasus tertentu bahkan membutuhkan waktu lebih dari 1 bulan. Mayor RAU sembuh dengan menimbulkan bekas. Jika hal tersebut terjadi secara berulang-ulang itu dapat di indikasi karena kualitas hidup yang buruk serta nutrisi yang buruk atau tingkat stress.

Gambar 2. Mayor Apthous Ulcer Herpetiform apthous ulcer Muncul sebagai lesi multipel, lebih dari 100 pada waktu yang sama dengan ukuran berkisar