Journal Diagnosis & Manajemen Vertigo Pada Pelayanan Primer
-
Upload
yulitawijaya -
Category
Documents
-
view
25 -
download
2
description
Transcript of Journal Diagnosis & Manajemen Vertigo Pada Pelayanan Primer
Diagnosis dan Manajemen Vertigo di Perawatan Primer
Informasi Umum
1. Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa berputar mengelilingi
pasien atau pasien serasa berputar mengelilingi lingkungan sekitar. 1. Dalam hal ini
tidak takut ketinggian.
2. Vertigo tidak selalu sama dengan pusing (dizziness)
3. Pusing (Dizziness) adalah suatu istilah non-spesifik yang dapat dikategorikan menjadi
empat subtipe yang berbeda sesuai dengan gejala yang dijelaskan oleh pasien:
a. Vertigo
b. Presyncope: perasaan mau jatuh pingsan, disebabkan oleh berkurangnya
jumlah aliran darah ke otak
c. Light-headedness: sering digambarkan sebagai rasa ringan dikepala, rasa
berputar atau rasa akan jatuh yang tidak jelas.
d. Disequilibrium: perasaan goyang atau ketidakseimbangan ketika berdiri 2
Klasifikasi
Vertigo diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sentral - gangguan pada batang otak atau gangguan serebelar
2. Perifer - gangguan pada telinga bagian dalam atau saraf kranial nervus
vestibulocochlear (N.VIII)
Insiden / Prevalensi
Kebanyakan pasien yang mengeluh pusing (Dizziness) karena vertigo:
1. 5 studi berbasis masyarakat yang mengalami pusing menunjukkan bahwa
sekitar 30% pasien ditemukan memiliki vertigo, dan naik menjadi 56,4% pada
populasi yang lebih tua 3
2. Sebuah studi yang dilakukan secara kuesioner meneliti dari 2.064 pasien,
berusia 18 - 65 tahun, didapatkan 7% mengalami vertigo pada tahun
sebelumnya 3
3. 93% pasien di perawatan primer dengan terdiri dari BPPV, neuronitis
vestibular akut, atau penyakit Ménière 4
Penyebab Berbagai kondisi dapat menyebabkan vertigo, dan perlu diidentifikasi apakah
ketulian atau tanda-tanda CNS hadir, untuk dapat membantu mempersempit diagnosis
banding, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Penyebab vertigo
Vertigo dengan tuli Vertigo tanpa tuli Vertigo dengan tanda-tanda
intrakranial
Penyakit Ménière Neuronitis vestibular Tumor cerebellopontine angle
Labyrinthitis Benign paroxysmal
positional vertigo
Penyakit serebrovaskular: TIA /
CVA
Trauma labirin Disfungsi vestibular akut Insufisiensi Vertebrobasilar dan
tromboemboli
Neuroma akustik Obat diinduksi vertigo
misalnya aminoglikosida
Otak tumor: - misalnya
ependymoma atau metastasis di
ventrikel keempat
Disfungsi kokleovestibular
akut
Spondylosis serviks Migrain
Sifilis (jarang) Setelah cedera fleksi-
ekstensi
Multiple sclerosis
Aura serangan epilepsi terutama
epilepsi lobus temporal
Obat - misalnya fenitoin,
barbiturat
Syringobulbia
Gejala
Vertigo terjadi karena lesi sentral atau lesi perifer. Vertigo mungkin juga psikogenik
atau terjadi dalam kondisi yang membatasi gerakan leher, seperti vertigo disebabkan
oleh spondylosis serviks, atau mengikuti "whiplash" cedera fleksi-ekstensi.
Hal ini penting dalam diagnosis adalah menentukan apakah penyebab vertigo pasien
berasal dari perifer atau sentral1.
Informasi yang diperoleh dari riwayat pasien dapat digunakan untuk membuat
perbedaan ini meliputi 1:
a. Waktu dan durasi timbulnya vertigo
b. Hal yang memprovokasi atau memperburuk faktor
c. Gejala yang terkait seperti
i. Sakit
ii. Mual
iii. Gejala neurologis
iv. Gangguan pendengaran
Vertigo sentral:
a. Vertigo biasanya berkembang secara bertahap
b. Kecuali dalam sebuah vertigo sentral akut karena vaskular, misalnya TIA
c. Lesi sentral biasanya menyebabkan tanda-tanda neurologis selain keluhan
vertigo
d. Gangguan auditori cenderung jarang.
e. Penyebab ketidakseimbangan parah
f. Nystagmus adalah murni vertikal, horisontal, atau torsional dan tidak
dihambat oleh fiksasi mata ke obyek
Durasi episode vertigo dan gejala pendengaran terkait akan membantu untuk
mempersempit diagnosis banding 5. Hal ini digambarkan untuk berbagai patologi
yang menyebabkan vertigo, pada Tabel 2
Hal ini penting untuk membedakan vertigo dengan pusing yang tidak berputar
(Presyncope, Disequilibrium, Light-headedness). Pasien dapat ditanya apakah mereka
"merasa ringan atau merasa seolah-olah lingkungan disekitarnya berputar" selama
serangan pusing timbul 3.
Hal penting dalam menentukan riwayat perjalanan penyakit:
a. Onset - spesifik peristiwa memprovokasi seperti terbang atau trauma
b. Durasi:
i. Detik - BPPV
ii. Jam - Penyakit Ménière
iii. Minggu - Labyrinthitis, trauma Pasca kepala, vestibular neuronitis
iv. Tahun - mungkin psikogenik
c. Berkaitan gejala pendengaran - jarang karena lesi primer di SSP
d. Gejala yang terkait lainnya
Tabel 2 Waktu gejala
PatologiDurasi Of
Episode
Gejala Auditory
terkait
Perifer atau
Central Asal
Benign Paroxysmal
Positional VertigoDetik Tidak Perifer
Vestibular neuronitis Hari-hari Tidak Perifer
Penyakit Ménière Jam Iya Perifer
Perilymphatic Fistula Detik Iya Perifer
Transient Ischemic Attack Detik / Jam Tidak Sentral
Migrain pusing Jam Tidak Sentral
Labyrinthitis Hari-hari Iya Perifer
Tak Hari-hari Tidak Sentral
Akustik Neuroma Bulan Iya Perifer
Serebelar Tumor Bulan Tidak Sentral
Multiple Sclerosis Bulan Tidak Sentral
i. Mual dan muntah pada penyebab vestibular
ii. Gejala neurologis seperti gangguan visual, disartria dalam lesi sentral
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan gendang telinga (otoscopy) untuk:
a. Vesikel (sindrom Ramsay Hunt)
b. Kolesteatoma
2. Tes garputala untuk gangguan pendengaran – tes Rinne / Weber
3. Pemeriksaan saraf kranial. Saraf kranial harus diperiksa untuk tanda-tanda:
a. Kelupuhan saraf
b. Gangguan pendengaran sensorineural
c. Nistagmus 3
4. Hennebert sign: 1
a. Vertigo atau nystagmus disebabkan dorongan pada tragus dan meatus
eksternal dari sisi yang terkena
b. Menunjukkan adanya fistula perilymphatic.
5. Gait test:
a. Test Romberg 1
b. Heal-to-toe walking test
c. Unterberger stepping test 1 (Pasien diminta untuk berjalan di tempat dengan
mata tertutup - jika pasien berputar ke satu sisi mereka memiliki lesi labirin di
sisi itu )
6. Dix-Hallpike manuver 1
a. Tes yang paling bermanfaat untuk pasien dengan vertigo 1
b. Jika nistagmus rotasi terjadi maka tes ini dianggap positif untuk BPPV.
Selama tes positif, fase cepat dari nistagmus berputar adalah menuju telinga
yang terkena, yang merupakan telinga yang paling dekat dengan tanah.
7. Uji impuls kepala / test kepala dorong
a. Berguna dalam mengenali vestibulopathy akut 6
8. Tes kalori
a. Air dingin atau hangat di irigasi ke dalam saluran pendengaran eksternal
b. Tidak umum digunakan
Investigasi / Pengujian untuk mempertimbangkan:
1. Tes pendengaran khusus
a. Audiometry membantu menegakkan diagnosis penyakit Ménière
2. Riwayat perjalanan penyakit yang paling penting dan dapat memberikan indikasi yang
cukup baik dari penyebab vertigo. Penyebab medis umum seperti anemia, hipotensi
dan hipoglikemia mungkin dapat menyebabkan pusing, oleh karena itu harus
diselidiki.
3. Jika diduga berasal dari CNS maka dilakukan pemeriksaan:
a. CT / MRI otak dengan pencitraan yang sesuai
Pengobatan
1. Pengobatan idealnya harus bertujuan mengobati penyebab vertigo 7:
a. Manajemen medis - seperti yang dijelaskan di bawah ini.
b. Latihan rehabilitasi vestibular - misalnya latihan Cawthorne-Cooksey 5.
i. Latihan-latihan ini bertujuan untuk membantu kembalinya pasien ke
aktivitas normal lebih cepat.
ii. Bergerak mata dari sisi ke sisi dan naik turun di tempat tidur atau
duduk - kemudian bergerak kepala, pertama dengan mata terbuka dan
kemudian ditutup
iii. Bentuk lain menggunakan tatapan dan latihan kecepatan untuk
menstabilkan. Kebanyakan latihan melibatkan gerakan kepala
2. Untuk sebagian besar pasien prioritas utama adalah kontrol yang efektif dari gejala.
a. Untuk serangan akut, perawatan meliputi 5,8: -
i. Betahistin hidroklorida 8-16 mg
ii. Sinarizin, 15-30 mg
iii. Proklorperazin harus disediakan untuk meringankan cepat hanya untuk
gejala akut 8,12 tablet 5-10 mg atau injeksi 12,5 mg IM atau 25 mg
supositoria – jika muntah
b. Langkah-langkah pencegahan untuk serangan berulang meliputi:
a. Batasi garam dan asupan cairan - berhenti merokok dan membatasi
kelebihan kopi atau alkohol 9,10
b. Betahistin hidroklorida 16 mg teratur tampaknya paling efektif dalam
Ménière
c. Sinarizin 15-30 mg
3. Hal yang perlu diperhatikan
a. Menjelaskan kepada pasien obat yang diberikan memiliki efek
sedatif10.
b. Proklorperazin adalah obat yang efek sedatifnyakurang dari beberapa
antihistamin lain yang direkomendasikan, tetapi dapat menyebabkan
reaksi distonik (terutama pada anak-anak dan perempuan muda) 11.
c. Benzodiazepin tidak dianjurkan 9.
4. Vertigo berulang
a. Langkah pertama yang paling penting dalam pengelolaan vertigo
berulang adalah untuk membedakan vertigo dari 'dizziness'.
b. Dalam serangan vertigo ada rasa ketidakseimbangan ("ruang
berputar") yang jika berat dikendalikan dicegah dengan hanya meraih
benda padat 10.
5. Epley manuver
a. Sebuah latihan yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran dari
kanalis semisirkularis dan menyimpannya dalam utrikulus dimana sel-
sel rambut tidak dirangsang 11
b. b. Kontraindikasi meliputi 10:
i. Stenosis karotis berat
ii. Penyakit jantung yang tidak stabil
iii. Penyakit leher yang parah (cervical spondylosis dengan myelopathy)
iv. Rheumatoid arthritis berat
Konsultasi dan rujukan:
1. Merujuk ke perawatan sekunder jika 10:
a. Episode berulang terpisah
b. Terdapat gejala neurologis misalnya disfasia, parestesia atau
kelemahan
c. Berhubungan dengan tuli sensorineural
d. Jika visualisasi tidak memadai dari seluruh membran timpani atau ada
kelainan (misalnya cholesteatoma)
e. Nystagmus atipikal misalnya non-horisontal, bertahan selama
berminggu-minggu, mengubah arah atau berbeda dalam setiap mata
f. Positif fistula sign: tekanan pada gejala tragus mereproduksi
(menunjukkan fistula endolymphatic)
2. Jika masalah pendengaran pasien bertambah maka harus dirujuk ke spesialis
THT. Kasus lainnya harus dirujuk ke ahli saraf 10.
3. Sambil menunggu rujukan:
a. Pertimbangkan terapi obat simptomatik tidak lebih dari 1 minggu
karena penggunaan jangka panjang dapat menunda kompensasi
vestibular
b. Adalah penting pengobatan simptomatik dihentikan 48 jam sebelum
dilihat oleh seorang spesialis, karena akan mengganggu tes diagnostik
seperti manuver Dix-Hallpike.
c. Jika gejala-gejala orang memburuk, mencari nasihat spesialis.
Ketika mempertimbangkan rawat inap
1. Memasukan pasien untuk dirawat di rumah sakit jika mereka memiliki mual
dan muntah, dan tidak dapat mentoleransi cairan secara langsung 9.
2. Segera merujuk spesialis saraf jika memiliki:
a. Onset vertigo yang sangat mendadak (dalam hitungan detik) yang
bertahan.
b. Vertigo akut berhubungan dengan gejala dan tanda neurologis
(misalnya sakit kepala tipe baru - terutama oksipital, gangguan cara
berjalan, ataksia trunkal, mati rasa, dysarthria, kelemahan) yang
mungkin disebabkan CVA, TIA, atau multiple sclerosis 9.
3. Merujuk pasien sebagai keadaan darurat ke spesialis THT jika memiliki tuli
akut tanpa fitur khas lain dari penyakit Ménière (tinitus dan sensasi penuh
pada telinga). Tiba-tiba tuli unilateral onset akan memberi kesan iskemia akut
labirin atau batang otak, tetapi juga dapat terjadi dengan infeksi atau
peradangan.
a. Perawatan darurat dapat mengembalikan pendengaran. Jika pasien
dilihat dalam waktu kurang dari 12 jam dari timbulnya gejala 9
4. Rujukan urgensi tergantung pada beratnya gejala (misalnya persyaratan untuk
cairan infus karena muntah yang berlebihan) dan dugaan diagnosis 9.