Journal

10
PENDAHULUAN Seorang wanita 25 tahun mengeluh penglihatan kabur pada mata kiri sejak satu minggu. Satu hari sebelum timbulnya kehilangan penglihatan, pasien mengeluh nyeri di daerah periorbital kiri disertai nyeri pada saat menggerakan mata. Pasien tidak memiliki riwayat gejala visual atau neurologis lainnya. Pada pemeriksaan didapatkan visus OS : 20/40, persepsi warna berkurang, dan cacat pupil aferen kiri (yaitu, penurunan respon pupil kiri untuk rangsangan cahaya dibandingkan dengan pupil yang kanan, pada tes senter). Tidak terlihat adanya pembengkakan atau pucat dari nervus optik, dan pemeriksaan neurologis normal. Bagaimana ia harus dievaluasi dan diobati? MASALAH KLINIS Neuritis optik adalah suatu kondisi utama peradangan dari saraf optik. Ini dapat dikaitkan dengan berbagai gangguan autoimun sistemik, tetapi bentuk yang paling umum, neuritis optik akut demielinasi, yang paling dikenal karena hubungannya dengan sklerosis multiple. Persentasi neuritis optik adalah : Akut demielinasi : 15-20 % pasien dengan multiple sklerosis. dan kadang 50 % terjadi selama perjalanan penyakit. Pada Optic Neuritis Treatment Trial (ONTT) : dilakukan follow up selama 10 tahun, dan multiple sklerosis 1

description

jurnal

Transcript of Journal

PENDAHULUANSeorang wanita 25 tahun mengeluh penglihatan kabur pada mata kiri sejak satu minggu. Satu hari sebelum timbulnya kehilangan penglihatan, pasien mengeluh nyeri di daerah periorbital kiri disertai nyeri pada saat menggerakan mata. Pasien tidak memiliki riwayat gejala visual atau neurologis lainnya.

Pada pemeriksaan didapatkan visus OS : 20/40, persepsi warna berkurang, dan cacat pupil aferen kiri (yaitu, penurunan respon pupil kiri untuk rangsangan cahaya dibandingkan dengan pupil yang kanan, pada tes senter). Tidak terlihat adanya pembengkakan atau pucat dari nervus optik, dan pemeriksaan neurologis normal. Bagaimana ia harus dievaluasi dan diobati?

MASALAH KLINISNeuritis optik adalah suatu kondisi utama peradangan dari saraf optik. Ini dapat dikaitkan dengan berbagai gangguan autoimun sistemik, tetapi bentuk yang paling umum, neuritis optik akut demielinasi, yang paling dikenal karena hubungannya dengan sklerosis multiple.

Persentasi neuritis optik adalah :

Akut demielinasi : 15-20 % pasien dengan multiple sklerosis. dan kadang 50 % terjadi selama perjalanan penyakit. Pada Optic Neuritis Treatment Trial (ONTT) : dilakukan follow up selama 10 tahun, dan multiple sklerosis didiagnosis pada 38 % pasien pada episode pertama neuritis optik.

Persentasi Pada Optic Neuritis Treatment Trial (ONTT) dalam 10 tahun adalah :

Risiko terjadi kekambuhan : 31 % Terjadi multiple sklerosis : 48 % Tanpa multiple sklerosis : 24 %

STRATEGI &BUKTIAkut demielinasi neuritis optik adalah diagnosis klinis yang dibuat berdasarkan keluhan dan pemeriksaan klinis. Dengan keluhan : hilangnya penglihatan secara subakut, kesulitan memahami warna, benda, terutama yang merah, umumnya nyeri pada pergerakan mata (92%).

Pemeriksaan pada pasien dengan neuritis optik akut demielinasi mendapatkan temuan dari neuropati optik (misalnya, gangguan ketajaman visual dan visi warna, penurunan visual-bidang, dan cacat pupil aferen) .

MRI MRI otak harus dilakukan secara rutin, sebaiknya dalam waktu dua minggu setelah onset gejala. Penting adalah menentukan apakah ada lesi menunjukkan risiko tinggi dari multiple sclerosis. Pada ONTT :

Risiko multiple sklerosis : 56 % dengan satu atau lebih lesi pada awal dibandingkan dengan 22 % pada pasien yang tidak ada lesi.

Gadolinium-MRI ditingkatkan (dengan kejenuhan lemak) dari orbit menunjukkan peningkatan dan pembesaran saraf optik (Gambar 2AFigure 2MRI Otak dan Orbit dalam Pasien dengan neuritis optik akut demielinasi.).Karakteristik demielinasi lesi pada pasien berisiko untuk multiple sclerosis adalah 3 mm atau lebih besar diameter, bulat telur, yang terletak di daerah periventricular dari materi putih, dan memancarkan menuju ruang ventrikel (Gambar 2B).

METODE DIAGNOSIS LAIN Oligoclonal pita protein dalam cairan serebrospinal adalah sebagai prediktor risiko multiple sklerosis.

Test evoked potentials menimbulkan visual yang dapat membantu pada pasien yang diagnosis neuritis optik akut demielinasi.

Tomografi koherensi optik adalah teknik non-invasif yang menggunakan cahaya inframerah dekat untuk menentukan ketebalan jaringan retina.

TERAPI JANGKA PANJANG Interferon beta-1a dan interferon beta-1b telah ditunjukkan untuk mengurangi pengembangan multiple sclerosis pada pasien dengan neuritis optik akut demielinasi dan dua atau lebih lesi pada MRI demielinasi karakteristik otak.

RINGKASAN DAN REKOMENDASI

Pada pasien memiliki tanda dan gejala neuritis optic, dan harus menjalani evaluasi dengan gadolinium yang disempurnakan menggunakan MRI untuk menentukan resiko multiple sklerosis. Jika ada satu atau lebih lesi putih yang berdiameter 3 mm atau lebih , bulat dan letaknya periventrikular harus dipertimbangkan untuk diberi pengobatan.

REKOMENDASI

Saran peneliti : Metilprednisolon IV (1 g/hari selama 3 hari) ditambah dengan prednisone oral (1 mg/kg/hari selama 11 hari) dan diturunkan sampai menjadi 4 hari. Tujuanya untuk mempercepat pemulihan fungsi visual 2-3 minggu dan mengurangi resiko multiple sklerosis dalam 2 tahun setelah episode pertama neuritis optic. Interferon beta-1a atau interferon beta-1b harus dipertimbangkan setelah pengobatan metilprednisolon. Tujuannya mengurangi atau menunda pengembangan multiple sklerosis jangka panjang.

Prednison oral saja dapat meningkatkan risiko berulang neuritis optik dan harus dihindari.

1