Job 6 Hammer Test

11
LAPORAN PRAKTIKUM KERJA LABORATORIUM KELOMPOK II JOB VI HAMMER TEST DOSEN : PRAMUDYA KURNIAWAN, ST Ir. ETTY RABIHATI DISUSUN OLEH : TRISNO NIM : 3201101025 SEMESTER / KELAS : III (TIGA) / III A PROGRAM STUDI DIII TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 94

description

agfagsdg

Transcript of Job 6 Hammer Test

LAPORAN PRAKTIKUMKERJA LABORATORIUMKELOMPOK IIJOB VIHAMMER TESTDOSEN :PRAMUDYA KURNIAWAN, STIr. ETTY RABIHATIDISUSUN OLEH :TRISNONIM : 3201101025SEMESTER / KELAS : III (TIGA) / III A

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK SIPILJURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANPOLITEKNIK NEGERI PONTIANAK2013

A. TUJUAN

Setelah melaksanakan kegiatan praktikum Test Hammer (pengujian struktur beton) ini, diharapkan mahasiswa:

1. Mahasiswa mampu menggunakan segala peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan praktek hammer test ini dengan baik dan benar.2. Mahasiswa dapat mengolah data yang telah diperoleh ke dalam sebuah tabel, sehingga nilai koefisien kekuatan (coef. of Strength) beton bisa ditentukan.3. Mahasiswa dapat bekerja sesuai dengan prosedur yang ada, dan selalu memperhatikan keselamatan kerja.4. Mahasiswa dapat bekerja dengan baik dalam tim (kelompok).

B. PERALATAN DAN BAHAN1. Peralatan.Alat Hammer testKolkulator saintifikPeralatan menulis dan lembaran formPenggaris 2. Bahan.Kapur tulis / marker.

C. LANGKAH KERJA

1. Seperti biasa, kita harus mempersiapkan segala bahan dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini terlebih dahulu, sesuai dengan ketentuan yang ada pada prosedur kerja.2. Setelah segala peralatan dan bahan terkumpul semua, maka langsung saja kita tentukan bagian gedung yang mana saja yang akan diuji kekuatan betonnya. Pada praktek ini, kami menguji kekuatan struktur beton pada kolom, lantai, bagian dasar (bawah) tangga, dan pada balok.3. Untuk yang pertama, kami mulai pekerjaan pengujian kekuatan struktur beton pada kolom. Pertama sekali kami buat sebuah persegi 15 x 15 (cm) pada salah satu sisi kolom tersebut, seperti di bawah ini:

Gambar pembuatan garis persegi pada kolom.4. Kemudian, pada area persegi (15 cm x 15 cm) tersebut kita buat 9 buah titik dan ditandai dengan kapur tulis / marker, seperti di bawah ini5. Selanjutnya, kita ambil alat hammer test yang telah kita sediakan tadi, untuk selanjutnya kita lakukan pengujian kekuatan struktur beton dengan cara menekan alat hammer test tepat pada titik yang telah kita tandai tadi. Setelah ditekan akan berbunyi suara pantulan dari alat tersebut, pada posisi ini kita harus mempertahankan kadaan alat tersebut tetap pada posisi ditekan terhadap titik tersebut, kemudian kita pencet tombol kecil yang ada pada bagian sisi bawah alat hammer test tersebut sacara lembut. Setelah dipencet, maka alat hammer test tersebut sudah bisa kita angkat, dan untuk selanjutnya kita baca berapa besar pantulan yang disebabkan oleh struktur beton pada titik ini, yang mana besar nilainya bisa kita lihat pada skala ukur yang ada pada alat hammer test tersebut. Selanjutnya, kita masukkan segala data yang kita peroleh tersebut ke dalam sebuah tabel hammer test yang ada pada lampiran form

6. Gambar proses pengujian kekuatan struktur beton menggunakan alat Setelah proses pengujiaan hammer test pada kolom telah selesai, maka selanjutnya kita lakukan pada area lantai.7. Seperti pada kolom tadi, kita juga harus membuat (melukis) sebuah persegi terlebih dahulu dengan ukuran yang sama yaitu 15 cm x 15 cm dengan menggunakan kapur / marker pada permukaan lantai yang ingin kita lakukan hammer tes8. Setelah dilukis dengan benar, selanjutnya kita buat 9 titik pada area persegi ukuran 15 cm x 15 cm tersebut, sehingga menjadi:9. Selanjutnya, kita ambil alat hammer test yang telah kita sediakan tadi, untuk selanjutnya kita lakukan pengujian kekuatan struktur beton dengan cara menekan alat hammer test tepat pada titik yang telah kita tandai tadi. Setelah ditekan akan berbunyi suara pantulan dari alat tersebut, pada posisi ini kita harus mempertahankan kadaan alat tersebut tetap pada posisi ditekan terhadap titik tersebut, kemudian kita pencet tombol kecil yang ada pada bagian sisi bawah alat hammer test tersebut sacara lembut. Setelah dipencet, maka alat hammer test tersebut sudah bisa kita angkat, dan untuk selanjutnya kita baca berapa besar pantulan yang disebabkan oleh struktur beton pada titik ini, yang mana besar nilainya bisa kita lihat pada skala ukur yang ada pada alat hammer test tersebut. Selanjutnya, kita masukkan segala data yang kita peroleh tersebut ke dalam sebuah tabel hammer test yang ada pada lampiran form10. Setelah proses pengujiaan hammer test pada lantai telah selesai, maka selanjutnya kita lakukan pada area bagian dasar tangga.11. Seperti pada area lantai tadi, kita juga harus membuat (melukis) sebuah persegi terlebih dahulu dengan ukuran yang sama yaitu 15 cm x 15 cm dengan menggunakan kapur / marker pada permukaan bagian dasar tangga yang ingin kita lakukan hammer test.12. Setelah dilukis dengan benar, selanjutnya kita buat 9 titik pada area persegi ukuran 15 cm x 15 cm tersebut, sehingga menjadi13. Selanjutnya, kita ambil alat hammer test yang telah kita sediakan tadi, untuk selanjutnya kita lakukan pengujian kekuatan struktur beton dengan cara menekan alat hammer test tepat pada titik yang telah kita tandai tadi. Setelah ditekan akan berbunyi suara pantulan dari alat tersebut, pada posisi ini kita harus mempertahankan kadaan alat tersebut tetap pada posisi ditekan terhadap titik tersebut, kemudian kita pencet tombol kecil yang ada pada bagian sisi bawah alat hammer test tersebut sacara lembut. Setelah dipencet, maka alat hammer test tersebut sudah bisa kita angkat, dan untuk selanjutnya kita baca berapa besar pantulan yang disebabkan oleh struktur beton pada titik ini, yang mana besar nilainya bisa kita lihat pada skala ukur yang ada pada alat hammer test tersebut. Selanjutnya, kita masukkan segala data yang kita peroleh tersebut ke dalam sebuah tabel hammer test yang ada pada lampiran for14. Setelah proses pengujiaan hammer test pada bagian dasar tangga telah selesai, maka selanjutnya kita lakukan pada area balok.15. Seperti pada area dasar tangga tadi, kita juga harus membuat (melukis) sebuah persegi terlebih dahulu dengan ukuran yang sama yaitu 15 cm x 15 cm dengan menggunakan kapur / marker pada permukaan bagian sisi balok yang ingin kita lakukan pengujian hammer test.16. Setelah dilukis dengan benar, selanjutnya kita buat 9 titik pada area persegi ukuran 15 cm x 15 cm tersebut, sehingga menjadi:17. Selanjutnya, kita ambil alat hammer test yang telah kita sediakan tadi, untuk selanjutnya kita lakukan pengujian kekuatan struktur beton dengan cara menekan alat hammer test tepat pada titik yang telah kita tandai tadi. Setelah ditekan akan berbunyi suara pantulan dari alat tersebut, pada posisi ini kita harus mempertahankan kadaan alat tersebut tetap pada posisi ditekan terhadap titik tersebut, kemudian kita pencet tombol kecil yang ada pada bagian sisi bawah alat hammer test tersebut sacara lembut. Setelah dipencet, maka alat hammer test tersebut sudah bisa kita angkat, dan untuk selanjutnya kita baca berapa besar pantulan yang disebabkan oleh struktur beton pada titik ini, yang mana besar nilainya bisa kita lihat pada skala ukur yang ada pada alat hammer test tersebut. Selanjutnya, kita masukkan segala data yang kita peroleh tersebut ke dalam sebuah tabel hammer test yang ada pada lampiran form17. Setelah kegiatan pengujian kekuatan beton pada kolom, lantai, dasar tangga, dan balok dengan menggunakan alat hammer test selesai. Maka selanjutnya semua data tersebut kita olah dengan teliti sesuai prosedur yang telah diberikan oleh dosen instruktur, sehingga kita peroleh nilai koefisien kekuatan beton (F) dalam satuan kg / cm2. Hasil akhir untuk praktek hammer test ini dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut:

2.4 Tabel hasil pengujian beton ( alat uji Hammer Test). 18. Setelah nilai dari koefisien kekuatan beton dari masing masing sampel tersebut telah kita dapatkan, maka pekerjaan untuk job ke 6 ini telah selesai.19.Pekerjaan selesai.100