job description
-
Upload
iskandar-tsani -
Category
Documents
-
view
47 -
download
1
description
Transcript of job description
NAMA : ISKANDAR TSANI
NIM : 090130069
MK : MANAGEMEN KUALITAS
FAKULTAS : TEKNIK
JURUSAN : INDUSTRI
KONSEP DASAR MANAGEMEN KUALITAS
a. Istilah managemen kualitas
Istilah managemen kualitas menjadi menderita karena sering menggunakan
lambang – lambang :
Kebaikan, kemahalan, kesegaran dan diatas semua itu adalah kemewahan. Karena itu
kualitas menjadi konsep yang sulit dimengerti dan hamper tidak mungkin ditangani.
Bagaiman mungkin menangani sesuatu yang ada dan mempunyai arti yang
sedemikian banyak.
b. Kualitas ( quality )
Sering disama artikan dengan mutu. Kualitas sebenarnnya telah menjadi bagian
dari kehidupan sehari – hari. Akan tetapi sampai sekarang baik di dunia in dustri
barang atau dunia industry jasa belum ada definisi yang sama tentang kualitas.
Goetseh menyatakan bahwa kualitas itu hanya pornography, yaitu sulit
didefinisikan, tetapi menurut edwar salis kiualitas itu adalah memang suatu yang tarik
menarik antara sebagai absolute dan relative. Namun yang menugaskan kualitas saat
ini lebih digunakan sebagai konsep yang absolute karena itu kualitas mempunyai
kesamaan arti dengan kebaikan, keindahan dan kebenaran atau keserasian yang tidak
ada kompromi.
Standar kualitas itu meliputi 2, yaitu :
1. Kualitas yang didasarkan pada standar produk / jasa dan
2. Kualitas yang didasarkan pada pelanggan ( costumer )
c. Prinsip
Tiga guru kualitas, yaitu :
FILIP CROS EDWAR DENING dan JOSEP JURAN mengatakan bahwa komitmen
yyang harus dibangun dalam setiap diri dari kuliatas adalah pemahaman bahwa :
1. Kualitas merupakan kunci kea rah program yang berhasil. Kurang perhatian
terhadap kualitas akan mengakibatkan kegagalan dalam jangka panjang.
2. Perbaikan – perbaikan kualitas menurut komitmen managemen sepenuhnya
untuk dapat berhasil. Komitmen pada kualitas ini harus terus menerus.
3. Perbaikan kualitas bahwa kerja tidak ada jalan pintas atau perbaikan cepat.
Menurut peerbaikan biaya bagi organisasi secara keseluruhan
4. Perbaikan kualitas menuntut banyak pilihan
5. Perbaikan kualitas menurut keterlibatan karyawan secara aktif dan komitmen
mutlak dari managemen.
DEFINISI MENURUT GURU KUALITAS
Karakteristik fungsional istilah kualitas. Kata kualitas mengandung banyak
definisi dan makna orang yang berbeda akan mengartiakanya secara bersamaan.
Beberapa contoh definisi yang sering dijumpai antara lain /:
1. Kesesuaian dengan persyaratan / penyusutan
2. Kecocokan untuk pemakaian
3. Perbaikan / penyempurnaan berkelanjutan
4. Bebas dari kerusakan atau cacat
5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat
6. Melakukan segala sesuatu secara benar semenjak awal
7. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh American Sosiaty For Quality Conttrol
(ASQC ) terhadap lebih dari 3000 konsumen di Amerika Serikat, Jerman Barat, dan
Jepang didapatkan hasil bahwa ada berbagai macam komponen kualitas
AMERIKA SERIKAT
No Atas Dasar Dipengaruh Oleh
1 Nama yang terkenal Harga
2 Rekomendasi dari mulut kemulut Kualitas
3 Pengalaman masa lalu Kinerja
4 Kinerja Rekomindaasi dari mulut kemulut
5 Daya tahan Nama yang terkenal
6 Kecakapan kerja
7 Harga
8 Reputasi pemanufaktur
JERMAN BARAT
No Atas Dasar Dipengaruh Oleh
1 Harga Harga
2 Nama yang terkenal Kualitas itu sendiri
3 Penampilan Penampilan
4 Biaya tahan Biaya tahan
5 Pengalaman masa lalu Nama yang terkenal
6 Kualitas itu sendiri Desain dan model
7 Kinerja
8
JEPANG
No Atas Dasar Dipengaruh Oleh
1 Nama yang terkenal Kinerja
2 Kinerja Harga
3 Kemudahan untuk dipergunakan Kemudahan untuk dipergunakan
4 Daya tahan Desain dan model
5 Harga Nama yang terkenal
6
7
8
Arti penting atau penekanan pada komponen – komponen tersbut berbeda – beda
antara Negara. Ini ditunjukan pada peringkat yang berpariasi, misalnya aspek harga
merupakan factor yang paling penting yang mempengaruhi keputusan pembelian di
Ameika Serikat dan Jerman barat. Sementara di jepang yang terpenting adalah aspek
kinerja suatu produk. Pada prinsip – prinsipnya definisi yang sudah ada tersebut bisa
diterima. Akan tetapi ada satu pertanyaan yang tetap tersisa yaitu unsure – unsure apa
saja yang terdapat dalam sistem kualitas yang bisa menentukan, merencanakan,
mengembangkan dan menyempurnakan kualitas dalam rangka memuaskan atau
bahkan membahagiakan pelanggan. Agar dapat menjawab pertanyaan ini kita harus
memahami strategi dasar yang berkaitan dalam unsure manusia dalam setiap
organisasi.ini perlu dilakukan berawal dari setiap individu apapun posisinya dan
bukan dari departemen fungsional sebagaimana yang sering diduga oleh manusia.
Strategi – strategi tersebut meliputi :
1. Menetapkan tujuan yang jelas
2. Memprakasai / menentukan kembali budaya organisasi
3. Mengembangkan komunikasi yang efektif dan konsisten
4. Melembagakan pendidikan dan pelatihan
5. Mendorong perbaikan terus menerus
Strategi ini tidak diarahkan pada pemecahan masalah tapi lebih pada upaya
mempeerbaiki kondisi dasar di dalam organisasi, aagar semua karyawan bisa bekerja
lebih baik dan lebih sukses. Beberapa macam definisi budaya dan harapan seperti
pada table dibawah ini
No Katagori Masa Lampau Masa Depan
1
Pekerjaan dan
sumber daya
manusia
-Fungsional,
cakupannya,dikendalikan
managemen
Gugus jasa/ gugus
tugas layanan, waktu
siklus lebih singkat,
kepemilikan
persediaan lebih
sedikit stabilitas
pekerjaan,
fleksibilitas kerja
2Teknologi dan
layout tempat kerja
Tren produk, managemen
drive
Aliran continous,
orientasi pada
kebutuhan ruang
kerja,penyempurnaan
proses
3 Peranan manager
Merencanakan,
mengorganisasikan,
memotivasi, mengendalikan
Memimpin perbaikan
terus menerus,
mengembangkan
SDM fisionaris
komitmen terhadap
organisasi secara
keseluruhan
4 Informasi dan
komunikasi
Terbatas, apa yang perlu
diketahui
Pertukaran informasi
yang diperlukan, data
bes yang di introgasi,
penekanan yang
berkesinambungan
pada komunikasi
personal
5 Sistem penghargaan
Dibayar atas pekerjaan dan
atas senioritas, hanya sedikit
insentifting
Penghargaan atas
dasar pprestasi,
memperbaiki sistem
penilaian prestasi di
kaitkan dengan
imbalan, pembagian
laba untuk
keterlibatan
kelompok
6Organisasi dan
strukturOrientasi atas wibawa
Berorientasi pada
matrix organisasi
proyek, lapis
managemen lebih
sedikit, pemasok
sebagai peluasan
aliran internal
7Kebijakan dan
symbol personaliaKirarkis, symbol status
Memperkuat nilai
dasar, perbaikan
program
8
Rekrutmen seleksi,
orientasi dan
pelatihan
Keterampilan dan
pengetahuan
Prilaku, kemampuan,
keterampilan,
kebutuhan jaka
panjang
Tabel control kompani dan komitmen
No Karakteristik Kontrak, kompani komitmen
1 Kepercayaan
Karyawan tidak dapat dipercaya
dan tidak memiliki rasa
tanggung jawab
Karyawan memiliki
sifat tanggung jawab
dan terkomitmen dan
terhadap kualitas
2 MotivasiKaryawan bekerja untuk
mendapatkan bayaran
Karyawan termotifasi
oleeh pekerjaan,
prestasi, pengakuan,
perkembangan,
punya rasa memiliki
3 Hasil
Dicapai melalui pengendalian
prilaku dan kebijakan dan
prosedur
Dicapai melalui :
a. Sasaran
kinerja yang
sangat tinggi
b. Hubungan
yang saling
mendukung
c. Kerja sama
tim
d. Iklim yang
positif
4 Organisasi kerja Dibagi menjadi unsure – unsure
yang terbatas / sempit.
Pekerjaan terspesialisasi dan
bersifat individual terkoordinasi
Fungsi – fungsi
terintegrasi melalui
tim kerja, tim terkait
secara vertical dan
dan terkendali lewat hirarkis horizontal
5Hubungan
pekerja
Punya tujuan yang berbeda,
status sangat dijaga antar
kelompok bertentangan.
Komitmen semua karyawan
memiliki kehidupan yang sama,
manusia merupakan sumber
daya
Semua karyawan
memiliki kedudukan
yang sama. Manusia
merupakan sumber
layanan yang paling
berharga,terbuka dan
menekankan kepada
pemecahan
masalah,nilai – nilai
fungsi diperkuat
6Prioritas dan
fokus
Kinerja financial dicapai
dengan biaya dan skedul via
pemenuhan prosedur,kualitas
cukup baik dicapai lewat
spesifikasi dan infeksi
Kualitas bagi
pelanggan
merupakan hal
terpenting
menghasilkan kinerja
biaya dan skedul
yang pada giliranya
memberikan hasil
fungsional
PENGARUH FRINSIP – FRINSIP TQM TERHADAP TARGET
PENCAPAIAN PT DI INDONESIA
No Fokus Budi daya tradisionalMenjadi budaya
kualitas
1 Rencana Anggaran jangka pendekIsu – isu strategis masa
depan
2 Organisasi Hirarki rantai komandoPartisifasi /
pemberdayaan
3 Pengendalian Laporan varian
Budaya kualitas merupakan sistem nilai organisasi yang menghasilkan
lingkungan yang kondusif basi pembentukan dan perbaikan kualitas secara terus
menerus. Budaya ini tercermin dalam karakteristik berikut :
1. Perilaku sesuai dengan slogan
2. Masukan pelanggan secara aktif dikumpulkan dan digunakan untuk
meningkatkan kualitas secara terus menerus
3. Para karyawan dilibatkan dan diperdayakan
4. Pekerjaan dilakukan dalam tim bekerja
5. Manager level eksekutif diikut sertakan dan dilibatkan, tanggung jawab
kualitas tidak dilegasikan
6. Managemen puncak memberikan contoh dan panutan mengenai prilaku dan
aktifitas yang sesuai dengan harapan organisasi
7. Sumber daya yang memadai disediakan dimanapun dan kapanpun dibutuhkan,
guna menjamin peerbaikan kualitas secara terus menerus
8. Pendidikan dan pelatihan diselenggarakan agar para karyawan pada semua
jenjang memiliki pengetahuan kemampuan, keterampilan yang dibutuhkan
untuk meningkatkan kualitas
9. Sistem penghargaan dan promosi didengarkan pada kontribusi terhadap
perbaikan – perbaikan
10. Rekan keerja dalam organisasi diperlakukan sebagai pelanggan internal
sebagai pelanggan internal
11. Pemasok diperlakukan sebagai mitra kerja
Perubahan budaya organisasi menuju budaya organisasi menuju budaya kualitas
membutuhkan mekanisme tertentu yaitu sebagai berikut :
No FokusDari Budaya
Tradisional
Menjadi Budaya
Kualitas
1 RencanaAnggaran jangka
pendek
Isu – isu strategis
masa depan
2 OrganisasiHirarki rantai
komando
Antisifasi atau
pemberdayaan
3 Pengendalian Laporan variansi Ukuran dan informasi
4 Komunikasi Top downTop down
Buttom up
5 KeputusanAdd managemen
kritis
Perubahan yang
terencana
6 Manajemen FungsionalSempit, terbatas,
kompetitif
Lintas fungsional atau
integralatif
7 Manajemen Kualitas PabrikKeberlanjutan, semua
fungsi dan proses
MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DAN KONSISTEN
Mendengarkan merupakan aspek yang sangat penting bagi setiap perusahaan
sekitar 70% jam sibuk dalam suatu perusahaan diisi dengan aktifitas komunikasi
verbal. Dari porsi tersebut sebagian besar merupakan aktifitas mendengarkan
karyawan dan pelanggan merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan
pemahaman yang jelas dan akurat mengenai sasaran, tujuan, prioritas, dan
kepercayaan mereka. Komunikasi yang konsisten sangat membantu setiap individu
untuk memahami bahwa kontribusi individual mereka dapat memberikan hasil yang
segnifikan bagi organisasi secara keseluruhan. Untuk itu dibutuhkan iklim
keterbukaan dalam organisasi supaya setiap karyawan bisa berani dan besedia
menyampaikan gagasan, pendapat, saran, dan komentar, pertanyaan dan kritik dan
ketidak puasan mereka. Selain itu perlu dikembangkan pula komunikasi yang
interaktif dengan paraa pelanggan agar bisa diperoleh informasi yang akurat
mengenai kebutuhan dan keinginan mereka, tuntutan mereka terhadap produk atau
jasa perusahaan serta umpan balik berkenaan dengan konsumsi produk atau jasa yang
diberi.
PENGEMBANGAN ORGANISASI ( OTAK KANAN )
Menyangkut proses dan tindakan
- Proses kelompok
- Proses perubahan
- Proses belajar
- Perencanaan, pemecahan
- Masalah, pengambilan
- Proses konsultasi
Menyangkut interaksi dan hubungan keterampilan komunikasi
- Keterampilan memberikan
- Keterampilan managemen konflik
Statistik otak kiri
Menyangkut data yang diambil yang diukur, real, objektif, menyangkut
logika, kesimpulan yang besar didasarkan pada analisis data secara akurat.
MENDORONG PERBAIKAN TERUS MENERUS
Program perbaikan kualitas terus menerus menempatkan pelanggan sebagai
pihak terpenting program yang kerat kali disebut adalah program instrumer based ini
sangat menekankan aspek kesinambungan ( terus menerus, karena unsur – unsur yang
trdapat didalam kualitas sealu mengalami perubahan. Apa yang selama ini dipandang
telah berkualitas, dalam waktu tidak terlalu lama bisa saja sudah tidak lagi memadai.
Misalnya dulu orang bisa bangga dengan punya telivisi hitam putih tapi itu sudah
dipandang sudah kuno. Untuk merealisasikan tingkat pencapaian perbaikan kuallitas
secara terus meneerus managemen karyawan harus selalu bekrja sama. Mentalitas
bukan tugas yang harus disingkirkan jauh – jauh dari setiap individu dalam
organisasi.kualitas harus bisa dijadikan atau pandangan hidup way of life bukan
sekedar sebuah proyek. Kualitas harus dilembagakan dalam setiap bagian organisasi
sebagai filoshopi ketimbang sebagai peeluang sasaran akhir.
Menurut para ahli :
1. JOSEPH M JURAN
Strategi perbaikan kualitas juran menekankan proyek dan rangkaian tahap
trobosan. Dia juga menegaskan pentingnya identifikasi dan pemecahan penyebab
suatu masalah. Menurutnya langkah ini sangat krusial karena bila mencari jalan
pintas dari gejala langsung diberikan solusi, maka sumber persoalan sesungguhnya
belum diatasi dan sewaktu – waktu bisa berulang lagi. Juran mendefinisikan kualitas
sebagai kecocokan untuk pemakaian, ini menekankan pasa pemecahan harapan
pelanggan.
2. PHILIPH B CROSOY
Menurut dia,menaruh perhatian besar pentransformasi budaya kualitas. Ia
mengemukakan kualitas pentingnya mellibatkn setiap orang dalam organisasi pada
proses, yaitu dengan jalan menekankan kesesuaian terhadap persyaratan / tuntuta, ini
merupakan proses top down.
3. W EDWARDS DEMING
Didasarkkan pada alat – alat statistic, strategi ini cendrung bersifat buttom up.
Dan pengukuran kualitas secara terus menerus.strategi deming berfokus pada proses
pengeliminasian variasi, karena sebagian besar variasi ( kurang lebih 92% dapat
dikendalikan managemen ). Deming sangat kin bahwa bila karyawan diberdayakan
untuk memeecahkan masalah ( dengan catatan managemen menyediakan alat – alat
yang cocok ) maka kualitas dapat sisempurnakan terus – menerus.
4. TAGUCHI
Didasarkan pada biaya dapat diturunkan dengan cara memperbaiki kualitas
daan kualias tersebut dapat diperbaiki dengan cara mengurangi variasi dalam produk
atau proses. Strategi taguchi loss fungsion yang mendifinisikan setiap setiap
penyimpangan dari target sebagai kerugian yang dibayar konsumen. TAGUCHI
mendifinisikan kualitas sebagai kerugian yang ditimbulkan oleh suatu produk bagi
masyarakat setelah produk tersebut dikirim.
KESIMPULAN
Tak satupun dari definisi para guru atau ahli kualitas tersebut yang sempurna.
Akan tetapi definisi – defiisi merupakan usaha mereka untuk menunjukan bahwa
setiap memerlukan definisi operasional menurut kualitas. Definisi operasional
merupakan deskripsi dalam ukuran – ukuran yang dapat dikuantitatifkan mengenai
apa yang diukur dan langkah – langkah yang peru dilakukan.
TQM DALAM KONTEKS PENDIDIKAN
Tqm adalah sebuah filoshopy tenntaang perbaikan secara terus menerus, yang
dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggan, saat ini dan masa yang
akan dating.
TQM BEBERAPA MISKONSEFSI
Suatu keinginan untuk selalu mencoba mengerjakan segala sesuatu dengan
selalu baik sejak awal. TQM tidak memberikan kesempatan untuk memeriksa kalaw
ada yang salah. TQM bukan mengenai bagaimana cara mengerjakan agenda yan lain,
melainkan agenda yang telah ditetapkan oleh pelanggan. TQM bukanlah tugas yang
hanya dikerjakan manager senior yang selanjutnya memberikan alasan kepada para
bawahanya.
Kata total ( terpadu ), dalam TQMmenegaskan bahwa setiap orang yang
berada dalam upaya melakukan peningkatan secara terus – menerus. Kata
managemen dalam TQM berlaku bagi setiap orang sebab setiap orang dalam institusi
apapun status perananya adalah manager yang bertanggung jawab masing – masing
program – program tidak harus tidak menggunakan nama. Beberapa organisasi
memasukan filoshopy tqm dengan menggunakan nama yang mereka pilih sendiri
yang terpenting bukanlah nama tetapi adalah pengaruh dari program tersebut terhadap
culture pendidikan. Pelajar dan orang tua akan tertarik pada perubahan yang
diciptakan oleh sekolah,bukan pada namanya. Tqm biasanya digunakan untuk
mendefinisikan dua gagasan yang sedikit berbeda namun saling berkaitan.
1. Filoshopi perbaikan secara terus menerus
2. Untuk mendeskripsikan alat – alat dan teknik – teknik seperti storming dan
analisa lapangan yang akan dideskripsikan. Tqm adalah sebuah pola piker
yang peraktis.
PERBAIKAN TERUS – MENERUS
Tqm adalah sebuah pendekatan peraktis, strategis, dalam menjalankan
organisasi yang memfokuskan diri pada kebutuhan pelanggan. Tujuanya adalah untuk
mencari hasil yang lebih baik. TQM bukan merupakan sekumpulan selogan namun
merupakan suatu pendekatan sistematis dan hati – hati untuk mencapai tingkatan
kualitas yang tepat dalam cara konsisten dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Tqm dapat dipahami sebagai fisiologi perbaikan tanpa henti hingga tujuan
organnisasi dapat dicapai dan dengan melibatkan segenap komponen dalam orgaisasi
tersebut. Sebagai pendekatan tqm mencari sebuah perubahan permanen dalam tujuan
sebuah organisasi dan tujuan kelayakan jangka pendek menuju tujuan perbaikan mutu
jangka panjang.institusi yang melakukan inovasi secara konstan, melakukan
perbaikan secara terarah,memperaktekan tqm akan bergerak kearah yang perbaikan
secara terus meneerus. Semangat tersebut akan menciptakan arah upaya sadar untuk
menganalisa apa yang saling dikerjakan dan merencanakan perbaikanya untuk
menciptakan kultur perbaikan terus menerus, seorang menegeer harus mempunyai
stafnya dan mendelegasikan kesetabilan pada fakta – fakta yang tepat. Hal tersebut
bertujuan untuk memberikan staf sebuah tanggung jawab untuk menyampaikan mutu
dalam lingkungan mereka. Staf membutuhkan kebebasan kerja dalam kerangka kerja
yang sudah jelas dan tujuan organisasi dan sudah diketahui.
Intervensi drastis tidak sesuai dengan semangat perubahan yang ada dalam TQM.
Skema yang muluk – muluk tidak akan menimbulkan kemajuan, sebab hal demikian
sering terjebak pada kurangnya sumber daya, dan buntunya sumber daya bisa
mengakibatkan ketidakpuasan. Resensi kerja adalah proyek keci; yang berupaya
untuk membangun kesuksesan dan kepercayaan diri, dan mengembangkan dasar diri
dan mengembangkan dan mengembangkan dasar peningkatan kelanjutan. JOSEPH
JURAN pernah berilustrasi tentang proyek besar dan kecil dia mendapat bahwa
metode yang paling baik untuk mengeerjakan proyek besar adalah dengan
memisahkanya kedalam pekerjaan – pekerjaan kecil yang terkendali. Dia
merekomendasikan sebuah tim kerja untuk memilah – milah proyek besar tersebut
menjadi kerja – kerja kecil karena sebagai mana yang kita ketahui perubahan yang
sekecil dan bertahan lama didasarkan pada kontinous rangkaian yang kecil dan
mungkin sebuah instusi haarus melakukan aktifitas dengan teliti proses demi proses,
isu demi isu dalam jangka waktu tertentu. Metode ini lebih beerhasil dari pada
langsung melakukan perubahan dalam sekala besar. Hal lain yang perlu ditekankan
untuk melakukan perbaikan mutu adalah bahwa implementasi tidak harus memproses
yang mahal. Menghabiskan uang tidak seharusnya bisa menghasilkan mutu,
meskipun dalam tahap – tahap tertentu dapat membantu.
PERUBAHAN KULTUR
TQM memerlukan perubahan cultur ini terkenal sulit untuk diwujudkan dan
membutuhkan waktu yang cukup lama. Tqm membutuhkan perubahan sikap dan
metode staf dan inspititusi harus memahami dan melaksanakan pesan moal TQM agar
bisa membawa dampak bagaimana juga perubahan kultrur tidak hanya bicara tentang
perubahan perilaku staf tapi jasa memerlukan perubahan dalam metode mengarahkan
institusi perubahan metode tersebut ditandai dengan sebuah pemahaman bahwa orang
menghasilkan mutu. Ada dua hal penting yang diperlukan staf untuk menghasilkan
mutu, yaitu :
1. Staf membutuhkan sebuah lingkungan yang awal untuk bekerja, mereka
membutuhkan alat – alat keterampilan dan merrka harus bekerja dengan
sistem dan prosedur yang sederhana dan membantu pekerjaan mereka.
Lingkungan yang mengelilingi staf memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap kemampuan mereka dalam mengerjakan pekeerjaan secara tepat dan
efektif. Diantara cirri – cirri dan lingkungan yang membantu hal tersebut
adalah sistem dan prosedur dalam suatu organisasi motivaasi dan
meningkatkan kerja mereka. Prosedur yang baik dan motivaitfmemang tidak
serta merata akan menghasilkan mutu namun prosedur yang tidak baikdan
salah justru akan membbuat mutu sangat sulit untuk dicapai.
2. Untuk melakukan pekerjaan yang baik, staf memerlukan lingkungan yang
baik, staf memerlukan tempat yang mendukung dan menghargai kesuksesan
dan prestasi yang mereka raih. Mereka memerlukan pemimpin yang dapat
menghargai prestasi mereka dan membimbing mereka untuk meraih sukses
yang besar. Motivasi untuk melakukan pekerjaan yang baik adalah hasil dari
sebuah gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan kepercayaan diri serta
membeerdayakan setiap indvidu didalamnya.