job 3 psw 2014

7
3.3 JOB III PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT 3.3.1 TUJUAN Menentukan berat jenis massa dan persentase berat air yang dapat diserap agregat kasar dan halus yang dihitung terhadap berat kering daya serap dari agregat kasar dan halus (Batu Pecah dan Pasir). 3.3.2 DASAR TEORI Berat jenis kering (Bulk Spesific Gravity) adalah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu. Berat isi permukaan jenuh atau SSD (Surface Setrated Specific Grafity) adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dengan berat isi suling yang beratnya sama dengan berat agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu. Adapun berat jenis yang disyaratkan untuk agregat kasar yaitu 1,6 – 3,2. Berat jenis semu (appatent Specific Grafity) adalah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu. Penyerapan (absorpsi) adalah perbandingan antara berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering yang dinyatakan dalam persen (%). 18

description

sdasdasd

Transcript of job 3 psw 2014

3.3 JOB IIIPENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPANAGREGAT

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 3.3.1 TUJUANMenentukan berat jenis massa dan persentase berat air yang dapat diserap agregat kasar dan halus yang dihitung terhadap berat kering daya serap dari agregat kasar dan halus (Batu Pecah dan Pasir).

3.3.2 DASAR TEORIBerat jenis kering (Bulk Spesific Gravity) adalah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu. Berat isi permukaan jenuh atau SSD (Surface Setrated Specific Grafity) adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dengan berat isi suling yang beratnya sama dengan berat agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu. Adapun berat jenis yang disyaratkan untuk agregat kasar yaitu 1,6 3,2.Berat jenis semu (appatent Specific Grafity) adalah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.Penyerapan (absorpsi) adalah perbandingan antara berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering yang dinyatakan dalam persen (%). Rumus yang digunakan untuk mencari berat jenis dan penyerapan agregat kasar yaitu :Berat jenis bulk/ov = B2 / ( B3 + BJ - B1 )Berat jenis Kering SSD = BJ / ( B3 + B2 - B1 )Penyerapan = ( BJ - B2 ) / B2 x 100 % Berat jenis APP = ( B2 ) / ( B3 + B2 B1 )Dimana :BJ = Berat agregat kondisi SSD di udara B3 = Berat bejana berisi airB1 = Berat bejana + benda uji + airB2 = Berat kering oven Rumus yang digunakan untuk mencari berat jenis dan penyerapan agregat halus yaitu :Berat jenis bulk/ov = B2 / ( B3 + SSD - B1 )Berat jenis Kering SSD = SSD / ( B3 + SSD - B1 )Penyerapan = ( SSD - B2 ) / B2 x 100 % Berat jenis APP = ( B2 ) / ( B3 + B2 B1 )Dimana :SSD = Berat agregat kondisi SSD di udara B3 = Berat bejana berisi airB1 = Berat bejana + benda uji + airB2 = Berat kering oven

3.3.3 ALAT DAN BAHANPeralatan : Gelas ukur 1000 ml. Gelas ukur 500 ml. Timbangan ketelitian 0,01 gram Talam. Oven Tongkat penumbuk besi Satu set kerucut terpancung Sendok spesi Peralatan menulis dan form Kain lapBahan : Agregat kasar (batu pecah) Agregat halus (pasir) Air secukupnya

Gambar alat

Kerucut terpancung dan besi penumbukGelas ukur 1000 ml

Nampan

Gelas ukur 500 ml

3.3.4 LANGKAH KERJAUntuk pengujian agregat kasar1. Mengambil benda uji kemudian dicuci untuk menghilangkan debu atau bahan bahan lain yang melekat pada agregat.2. Benda uji direndam dalam air selama 24 jam.3. Benda uji dikeluarkan dari air kemudian dilap satu persatu sehingga kondisinya kering SSD.4. Menimbang benda uji kering permukaan jenuh/SSD seberat 500 gram, sebanyak 2 kali.5. Selanjutnya jika telah kita peroleh 2 bagian agregat kasar dengan berat masing-masing adalah 500 gram, dan ini disebut dengan Bj (berat batu pecah dalam keadaan SSD). Maka satu bagian dimasukkan ke dalam talam 1, dan bagian yang satunya lagi masukkan ke dalam talam 2.6. Setelah itu, kita simpan terlebih dahulu batu pecah dalam keadaan SSD tersebut di tempat lain, dan siap-siap untuk melaksanakan proses pekerjaan berikutnya, yaitu : menentukan berat jenis agregat kasar (batu pecah) lengkap dengan nilai penyerapannya. 7. Ambil 2 buah nampan yang di dalamnya terdapat batu pecah dalam keadaan SSD, dengan berat masing-masing adalah 500 gram.8. Siapkan 2 buah gelas ukur 1000 ml, yaitu gelas ukur untuk batu pecah SSD pada nampan 1 dan gelas ukur untuk batu pecah SSD pada nampan 2. Pada gelas ukur tersebut kita masukkan batu pecah dalam keadaan SSD tadi (pada gelas ukurnya masing-masing), kemudian kita masukkan air sebanyak 1000 ml.9. Kemudian, batu pecah yang telah terisi pada gelas ukur ditambah dengan air 1000 ml tersebut kita timbang dengan menggunakan timbangan digital, sehinggga diperoleh nilai B1 (berat bejana + berat air + berat agregat kasar).10. Jika penimbangan telah selesai dan data B1 telah diperoleh, berikutnya kita ambil agregat tersebut dari dalam gelas ukur tadi dan diletakkan pada talam, berarti kita memerlukan 2 buah talam di sini.11. Selanjutnya 2 buah talam tersebut kita masukkan ke dalam oven, lalu dipanaskan selama 24 jam dengan suhu 110 5c.12. Benda uji dikeluarkan dari dalam oven kemudian didinginkan lalu ditimbang berat kering oven benda uji (B2) gram.13. Bersihkan gelas ukur lalu isi dengan air hingga 1000 ml dan timbang (B3) .14. Memasukan data dan Mencari nilai dari berat jenis dan penyerapan. Lihat lampiran tabel.Untuk pengujian Agregat halus1. Mengambil benda uji berupa pasir sekitar 1500 gram yang telah dioven salama 24 jam pada job sebelumnya, lalu kita masukkan ke dalam talam persegi panjang. 2. Kemudian, pasir yang telah dioven tersebut kita siram dengan air dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, kemudian diratakan sehingga keadaan pasir tersebut menjadi agak lembab dan jangan sampai terlalu basah.3. Jika kelembapan pasir sudah dirasa cukup, maka lansung saja kita persiapkan 1 buah kerucut terpancung yang terbuat dari besi.4. Benda uji dimasukkan kedalam kerucut terpancung dengan tiga lapisan kemudian ditumbuk masing masing 8 kali untuk tiap lapisan dengan tinggi jatuh tumbukan 5 cm diatas permukaan secara merata sampai didapat kondisi SSD.5. Membersihkan daerah sekitar kerucut dari butiran agregat yang tercecer kemudian kerucut diangkat perlahan lahan.6. Memeriksa bentuk agregat hasil cetakan. Umumnya ada 3 keadaan yaitu keadaan basa, keadaan kering, keadaan SSD.7. Menimbang benda uji dalam keadaan SSD 500 gram.8. Memasukkan benda uji ke dalam gelas ukur kaca 500 ml lalu diisi dengan air, kemudian mengocok gelas ukur sampai pasir dan air menyatu dan mengangkat gelembung gelembung udara keatas permukaan piknometer lalu didiamkan hingga busanya hilang.9. Menimbang gelas ukur + air + benda uji (B1) gram.10. Mengeluarkan benda uji dari gelas ukur masukan pada nampan lalu dikeringkan didalam oven pengering pada suhu 110c selama 24 jam. Sebelum dimasukan ke dalam oven pastikan setiap butir pasir pindah kedalam nampan.11. Menimbang piknometer + air (B3) gram.12. Mengeluarkan benda uji dari oven kemudian didinginkan lalu ditimbang berat kering oven benda uji (B2) gram.13. Memasukan data dan Mencari nilai dari berat jenis dan penyerapan. Lihat lampiran tabel.

22