Slide 1

Jihad dan TerorismeKelompok 11 Adriana Febiola (1201135003) Riris Purbosari (1201135036)Konsep Jihad Jihad identik dengan perang atau peperangan Sebenarnya jihad tidak hanya dalam bentuk perang secara fisik, tetapi juga non-fisik Segala usaha untuk menegakan kalimat Allah (Ajaran Islam) secara umum disebut Jihad. Mendakwahkan Islam melalui berbagai kesempatan bisa disebut Jihad.

Konsep Teroris Kata teror secara harfiah berarti usaha menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan. Teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik.Jihad dan Terorisme dalam IslamIslam tidak pernah mengajarkan umat muslim untuk memusuhi kaum sendiri ataupun kaum lainnya. Namun, untuk kepentingan pembelaan diri atau untuk menolak penindasan maka Allah membolehkan umat Islam berperang (Q.S. Al-Hajj (22): 39-40). Meskipun demikian, berperang yang diijinkan Allah harus dilakukan sewajarnya dan tidak mengikuti hawa nafsu hingga menjadi aniaya atau penindasan. Dalam hal ini, Al-Quran menganjurkan umat Islam untuk memperlakukan tawanan secara humanis (Q.S. Al-Insan (76): 8).

Disyariatkannya JihadAllah swt menurunkan ayat 38 hingga 41 surat al-hajj kepada Nabi Saw yang menjelaskan pemberian izin untuk berperang dan membela diri bagi sekelompok muslim yang dianiaya dan diinjak injak hak-haknya. Dengan demikian, tidak diragukan bahwa ayat ayat tersebut memberikan izin kepada umat muslim untuk berperang melawan musuhnya yang telah menganiaya, menzalimi,mewnyerang, dan mengusir mereka di kampung halaman serta mengambil keamanan dan ketenteraman dari hidup mereka oleh karna itu ayat di atas bernada pembelaan (difa) dan paling maksimalnya nada qishash nada ayat di atas tidak mendengungkan perang ofensif (ibatidai).KesimpulanSecara umum dapat disimpulkan bahwa terorisme bukan menjadi bagian dari jihad. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, walaupun kebanyakan orang masih menganggap sama antara keduanya. Melalui penelusuran ayat-ayat Al-Quran dapat diketahui bahwa tindakan terorisme melanggar ketentuan syariat Islam. Serta, bahwa bom bunuh diri secara nyata adalah bagian dari tindakan teror dan tidak bisa dibenarkan dengan motif apapun termasuk jihad fi sabilillah. Jihad memiliki tujuan mulia dan harus dikerjakan dengan cara-cara mulia dan beradab.