JENIS NAMA DAN DASAR PENAMAAN DALAM KOLOM … · menggunakan metode dokumentasi kliping SST edisi...
Transcript of JENIS NAMA DAN DASAR PENAMAAN DALAM KOLOM … · menggunakan metode dokumentasi kliping SST edisi...
JENIS NAMA DAN DASAR PENAMAAN DALAM KOLOM “SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI” (SST)
DI KEDAULATAN RAKYAT : SEBUAH KAJIAN AWAL
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
disusun oleh :
RBN Diyan Wijanarko
NIM: 024 114 049
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ii
iii
iv
M O T T O
“Festina Lente
Nolens Volens
per Aspera ad Astra...
Veni, Vidi, Vici...”
“Berjalanlah Pelan-pelan, Jangan Tergesa-gesa...
...Mau tak Mau...
Kau Telah Melalui Kerja Keras Menuju “Bintang”...
Saya Telah Datang, Saya Telah Lihat, dan Saya Menang...”
by : my self
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada:
kedua orangtuaku Bapak L. Danis Subroto dan A. Titi Savitri,
adik-adikku M.N. Nurcahyo Wijaya (Inoenk) dan N. Eksi Prana Wijayanti (Eksi),
dan untuk chayankku (Elisabeth Elva Listiyana/ Elva (Iphow))
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : RBN Diyan Wijanarko Nomor Mahasiswa : 02 4114 049
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Mrican karya ilmiah saya yang berjudul : “Jenis Nama Dan Dasar Penamaan Dalam Kolom “Sungguh-Sungguh Terjadi” (SST) Di Kedaulatan Rakyat : Sebuah Kajian Awal” Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma , Mrican hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, baik itu mendistribusikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Pernyataan ini saya buat berdasar data sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 27 Agustus 2009
Yang menyatakan,
(RBN Diyan Wijanarko)
vii
ABSTRAK
Diyan Wijanarko, RBN. 2009, Jenis Nama dan Dasar Penamaan Dalam Kolom “Sungguh-Sungguh Terjadi” (SST) Di Kedaulatan Rakyat : Sebuah Kajian Awal. Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma
Skripsi ini membahas mengenai nama yang terdapat dalam “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008. Studi ini memiliki dua tujuan, yaitu (1) mendeskripsikan jenis nama menurut maujud yang ditunjuk yang terdapat dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008, dan (2) mendeskripsikan dasar penamaan yang terdapat dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008.
Landasan teori yang digunakan adalah teori nama (menurut maujud yang ditunjuk) meliputi nama orang ; pemberian nama orang menurut mitos dan komersial, nama tempat, dan nama benda. Dasar penamaan atau penyebutan meliputi tiruan bunyi (onomatope), penyebutan bagian, penyebutan sifat khas, penemu dan pembuat, tempat asal, bahan atau kesesuaian, keserupaan atau kesamaan, nama baru/ serapan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif atau lebih tepatnya semantik deskriptif, karena berdasar pada makna fakta yang ada atau fenomena yang hidup (empiris) kepada masyarakat. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi kliping SST edisi Minggu Januari – Februari 2008 Metode tahap penjaringan data adalah metode simak atau observasi. Metode simak ini menggunakan teknik dasar yang disebut teknik sadap. Tahap penjaringan data dapat dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap. Subjek dalam penelitian ini adalah kolom “Sungguh-sungguh Terjadi”, harian Kedaulatan Rakyat, edisi Minggu Januari—Februari 2008. Objek kajian penelitian ini adalah jenis nama maujud yang ditunjuk dan dasar penamaan dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi”, harian Kedaulatan Rakyat, edisi Minggu Januari—Februari 2008. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan. Oleh karena itu, metode analisis data yang digunakan adalah metode padan referensial dan metode padan translasional.
Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa hal berikut. Pertama, ada 11 (sebelas) jenis nama menurut maujudnya dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008, yaitu (a) nama orang, (b) nama tempat, (c) nama benda, (d) nama kegiatan, (e) nama organisasi atau lembaga (instansi), (f) nama program acara, (g) nama makanan, (h) nama ukuran (satuan dan nominal), (i) nama tumbuhan, (j) nama aliran musik, (k) nama alat transportasi.
viii
Kedua, ada 26 (dua puluh enam) dasar penamaan dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008, yaitu (a) dasar penamaan orang, yang meliputi (1) nama orang berdasar penamaan baru/ komersil, (2) nama orang berdasar pengaruh serapan, (3) nama orang berdasar sejarah, (4) nama orang berdasar kegiatan, (5) nama orang berdasar pekerjaan, (6) nama orang berdasar kata ganti, (b) dasar penamaan tempat, meliputi (7) nama tempat berdasar sejarah ; kesesuaian dan kekhasannya, (8) nama tempat berdasar tiruan bunyi (onomatope), (9) nama tempat berdasar pengaruh serapan, (10) nama tempat berdasar nama orang/ nama jalan, (c) pengaruh serapan, meliputi (11) bahasa gaul, (12) bahasa Arab, (13) bahasa Inggris, (14) bahasa Jawa, (15) bahasa Belanda, (16) bahasa Tionghoa, (d) dasar penamaan benda, meliputi (17) nama benda berdasar suara dan tiruan bunyi (onomatope), dan (18) nama benda berdasar bahan dan kesesuaian, (e) (19) dasar penamaan kegiatan, (f) (20) dasar penamaan organisasi/ lembaga (instansi), (g) (21) dasar penamaan program acara, (h) (22) dasar penamaan makanan, (i) (23) dasar penamaan ukuran (satuan dan nominal) (j) (24) dasar penamaan tumbuhan, (k) (25) dasar penamaan aliran musik, (l) (26) dasar penamaan alat transportasi.
ix
ABSTRACT
Diyan Wijanarko, RBN. 2009, Name Types and Naming Basis within the Column “Sungguh-Sungguh Terjadi” (SST) Kedaulatan Rakyat (KR), Sunday Editions, January to February 2008. Indonesian Letters Departement, Letters Faculty, Sanata Dharma University. This thesis discusses about the names within the column “Sungguh-sungguh
Terjadi” (SST) in the daily newspaper Kedaulatan Rakyat (KR), Sunday editions, from January to February 2008. This Study has two purposes, which are (1) to describe the type of name based on the pointed reality which is presented in the column Sungguh-sungguh Terjadi (SST) in the daily newspaper Kedaulatan Rakyat (KR) Sunday editions, from Januari to Februari 2008, and (2) to describe the basis of naming which is presented in the column Sungguh-sungguh Terjadi (SST) in the daily newspapper Kedaulatan Rakyat (KR) Sunday editions, from Januari to Februari 2008.
Theoterical background used is the Name theory (based on the maujud which is shown) which covers people’s name; the naming process based on the myth and commerce, and name of object. The naming basis or mentioning covers sound immitation (onomatope), partial mentioning, distinctive nature mentioning, inventor and maker, location, ingridients or the fitness, resemblances or similarities, new name or derivatives.
The type of this research is descriptive research or more precisely is descriptive semantics, because based on the fact’s meaning which exists or the living phenomenon (empirical) toward the society. The method of collecting data in this reseach was using SST clipping documentation method on the Sunday editions, from Januari – Februari 2008. Method of data selecting step is observation method. Data selecting method can be finished by free observation with proficient involvement technique (teknik simak bebas libat cakap). The subject in this research is the column “Sungguh-sungguh Terjadi”, daily newspaper Kedaulatan Rakyat, on the Sunday editions, from Januari – Februari 2008. The method of data analysis which is used in this research is the referential matching method dan translational matching method.
The result of this research shows several things as follow. First, there is 11 (eleven) name types based on their appearances in the column “Sungguh-sungguh Terjadi”, daily newspaper Kedaulatan Rakyat, on the Sunday editions, from Januari – Februari 2008, which are (a) name of people, (b) name of places, (c) name of things, (d) name of activities, (h) name of organisation or institution, (f) name of event programme, (g) name of food, (h) name of measurement (unit or nominal), (i) name of plants, (j) name of music genres, (k) name of transportation means.
Secondly, there are twenty-six naming basiss in the column “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST), daily newspaper Kedaulatan Rakyat (KR), on the Sunday editions, from Januari – Februari 2008, which are (a) naming basis of people which includes (1) people’s name based on new naming/commercial, (2) people’s name based on the
x
derivative, (3) people’s name based on the history, (4) people’s name based on the activity, (5) people’s name based on the occupation, (6) people’s name based on the pronoun, (b) naming basis of place, which includes (7) name of place based on history; its compatibility and distinctiveness, (8) name of place based on sound immitation (onomatopeia), (9) name of place based on the derivative, (10) name of place based on the people’s name or street name, (c) derivative effect, which covers (11) gaul language, (12) Arabic, (13) English, (14) Javanese, (15) Dutch, (16) Chinese language, (d) naming basis of object, which covers (17) name of object based on the sound and sound immitation (onomatopeia), and (18) name of object based on the composition and compatibility, (e) (19) naming basis of activity, (f) (20) naming basis of organization / institution, (g) (21) naming basis of programme, (h) (22) naming basis of food, (i) (23) naming basis of measurement (unit and nominal), (j) (24) naming basis of plant, (k) (25) naming basis of music genres, (l) (26) naming basis of transportation means.
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberi kekuatan, sebagai
pendamping, dan penerang pikiran penulis dalam pembuatan skripsi ini dengan judul
Jenis Nama dan Dasar Penamaan Dalam Kolom “Sungguh-Sungguh Terjadi” (SST)
Kedaulatan Rakyat (KR) Edisi Minggu, Januari - Februari 2008.
Melalui berkat Tuhan Yesus, juga berkat bantuan, perhatian, dan bimbingan dari
berbagai pihak, pembuatan skripsi ini dapat terselesaikan Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. sebagai Dosen Pembimbing I yang
dengan sabar telah memberikan saran dan kritik (masukan dan pengarahan)
kepada penulis yang berkenaan dengan skripsi ini.
2. Drs. A. Hery Antono, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini dan dengan sabar
memberikan masukan kepada penulis.
3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum. selaku Kaprodi Sastra Indonesia
4. Bapak Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing
Akademik kelas B 2002 yang telah membimbing penulis dan teman-teman
angkatan 2002.
5. Bapak Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan pengarahan
untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Dosen-dosen Sastra Indonesia, Bapak Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum., Bapak
Drs. FX. Santosa, M.S., Ibu S.E Peni Adji, S.S, M.Hum., dan Ibu Dra.
Tjandrasih Adji, M.Hum. atas bimbingan dan ilmu kesusastraan dan
kebahasaan yang diberikan kepada penulis selama menjalani studi di Prodi
Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
7. Staff Sekretariat Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma.
8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican terimakasih telah
membantu penulis menyelesaikan penelitian ini dengan buku-buku yang
bermanfaat.
xii
9. Kedua orangtuaku dengan penuh perhatian, dan memberi dukungan kepada
penulis, akhirnya penulis terdorong untuk menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Juga adik-adikku dan tanteku terima kasih telah memberikan semangat
kepada penulis.
10. Elva tersayang yang rela meluangkan waktu, membimbing, dan mendorong
dengan kasih sayangnya kepada penulis untuk menyusun skripsi ini
sehingga selesai pada waktunya.
11. Teman-teman se-angkatan (2002) dan semua teman yang belum tersebut
terimakasih sudah memberikan canda tawa dan dukungan kepada penulis.
12. Teman-teman Mudika St. Anna-Maria Tak Bernoda, dan Mudika Paroki St.
Yakobus Bantul, In Memoriam Y. Catur Darmanto (Catur), kalian memberi
semangat penulis dengan doa.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis menerima kritik dan saran sebagai langkah perbaikan penulisan skripsi ini.
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 24 Juni 2009
Penulis
xiii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya, yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya,
bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya
karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Juni 2009
Penulis
RBN Diyan Wijanarko
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO.......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................................... vi
ABSTRAK........................................................................................................... vii
ABSTRACT........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR......................................................................................... xi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................. xiii
DAFTAR ISI....................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 9
1.4 Manfaat Hasil Penelitian.................................................................... 9
1.5 Tinjauan Pustaka................................................................................ 10
1.6 Landasan Teori................................................................................... 12
1.6.1 Nama...................................................................................... 12
1.6.2 Jenis Nama Menurut Maujud yang Ditunjuk.......................... 13
1.6.2.1 Nama Orang...................................................................... 13
1.6.2.1.1 Pemberian Nama Orang (Menurut Mitos
dan Komersial)........................................................ 13
1.6.2.2 Nama Tempat.................................................................... 15
1.6.2.3 Nama Benda...................................................................... 15
1.6.3 Dasar Penamaan/ Penyebutan.................................................... 15
1.6.3.1 Jenis-jenis Nama Menurut Penamaannya/
xv
Penyebutan...................................................................... 15
1.6.3.1.1 Tiruan Bunyi (Onomatope).................................... 16
1.6.3.1.2 Penyebutan Sifat Khas............................................ 16
1.6.3.1.3 Penemu dan Pembuat.............................................. 17
1.6.3.1.4 Tempat Asal............................................................ 17
1.6.3.1.5 Bahan / Kesesuaian................................................. 17
1.6.3.1.6 Keserupaan / Kesamaan.......................................... 18
1.6.3.1.7 Nama Baru/ Serapan................................................ 18
1.7 Metode Penelitian................................................................................... 19
1.7.1 Jenis Penelitian.......................................................................... 19
1.7.2 Metode Pengumpulan Data dan Penjaringan Data................... 19
1.7.2.1 Dokumentasi................................................................ 19
1.7.2.2 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian...................... 20
1.7.3 Metode Analisis Data.................................................................. 20
1.7.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data....................................... 22
1.8 Sistematika Penyajian............................................................................ 22
BAB II JENIS NAMA MENURUT MAUJUD YANG DITUNJUK DALAM KOLOM
“SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI” (SST) DI KEDAULATAN RAKYAT
: SEBUAH KAJIAN AWAL.............................................................. 24
2.1 Pengantar......................................................................................................... 24
2.2 Nama Orang............................................................................................ 24
2.3 Nama Tempat.......................................................................................... 28
2.4 Nama Benda (Nama Makanan).............................................................. 34
2.5 Nama Kegiatan....................................................................................... 37
2.7 Nama Organisasi/ Lembaga (Instansi)................................................... 38
2.8 Nama Program Acara............................................................................. 39
2.9 Nama Ukuran (Satuan dan Nominal)..................................................... 40
2.10 Nama Tumbuhan.................................................................................. 43
2.11 Nama Aliran Musik.............................................................................. 44
xvi
2.12 Nama Alat Transportasi........................................................................ 44
BAB III DASAR PENAMAAN DALAM KOLOM “SUNGGUH-SUNGGUH
TERJADI” (SST) DI KEDAULATAN RAKYAT : SEBUAH KAJIAN
AWAL……............................................................................................ 46
3.1 Pengantar......................................................................................................... 46
3.2 Dasar Penamaan Orang.......................................................................... 46
3.2.1 Berdasar Penamaan Baru/ Komersil........................................... 47
3.2.2 Berdasar Pengaruh Serapan......................................................... 48
3.2.3 Berdasar Sejarah.......................................................................... 50
3.2.4 Berdasar Kegiatan........................................................................ 51
3.2.5 Berdasar Pekerjaan...................................................................... 51
3.2.6 Berdasar Kata Ganti.................................................................... 55
3.3 Dasar Penamaan Tempat............................................................................ 55
3.3.1 Berdasar Sejarah, Kesesuaian dan Kekhasannya......................... 56
3.3.2 Berdasar Tiruan Bunyi (Onomatope).......................................... 59
3.3.3 Berdasar Pengaruh Serapan......................................................... 59
3.3.4 Berdasar Nama Orang/ Nama Jalan............................................. 61
3.4 Pengaruh Serapan ....................................................................................... 63
3.4.1 Bahasa Gaul................................................................................. 63
3.4.2 Bahasa Arab................................................................................. 64
3.4.3 Bahasa Inggris.............................................................................. 65
3.4.4 Bahasa Jawa.................................................................................. 68
3.4.5 Bahasa Belanda............................................................................ 71
3.4.6 Bahasa Tionghoa.......................................................................... 72
3.5 Dasar Penamaan Benda............................................................................... 72
3.5.1 Berdasar Suara dan Tiruan Bunyi (Onomatope).......................... 73
3.5.2 Berdasar Bahan dan Kesesuaian ................................................. 74
3.6 Dasar Penamaan Kegiatan........................................................................... 76
3.7 Dasar Penamaan Organisasi/ Lembaga (Instansi)....................................... 77
xvii
3.8 Dasar Penamaan Program Acara................................................................. 81
3.9 Dasar Penamaan Makanan........................................................................... 81
3.10 Dasar Penamaan Ukuran (Satuan dan Nominal)...................................... 83
3.11 Dasar Penamaan Tumbuhan..................................................................... 88
3.12 Dasar Penamaan Aliran Musik................................................................. 89
3.13 Dasar Penamaan Alat Transportasi.......................................................... 90
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 93
4.1 Kesimpulan............................................................................................... 93
4.2 Saran......................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 96
BIOGRAFI........................................................................................................... 99
LAMPIRAN.......................................................................................................... 100
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam skripsi ini dibahas mengenai nama yang terdapat dalam “Sungguh-
sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari
sampai dengan Februari 2008. Adapun alasan pemilihan topik tersebut adalah
sebagai berikut, Pertama, dalam kolom SST banyak ditemukan penggunaan nama.
Kedua, ada berbagai jenis nama menurut maujud yang ditunjuk dalam SST. Jenis
nama ini merupakan varian-varian yang sering dijumpai sehari-hari dan hanya
terbatas pada nama orang, nama tempat, dan nama benda, nama kegiatan, nama
organisasi, nama makanan, nama tumbuhan, nama aliran musik, nama
pertandingan, nama acara televisi, nama alat transportasi, serta nama ukuran.
Ketiga, ada berbagai dasar penamaan yang terdapat dalam kolom SST surat kabar
harian KR edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008.
Surat kabar berbahasa Indonesia, pada umumnya belum tentu memiliki
kolom Sungguh-sungguh Terjadi (selanjutnya ditulis SST). Kolom SST merupakan
salah satu jenis tulisan dalam sebuah surat kabar yang dibuat oleh pembaca setia
surat kabar harian KR. Isinya merupakan kegiatan atau uneg-uneg pembaca setia
KR dalam sepekan itu. Setiap tampilan, kolom SST ini dapat berisi mengenai
komentar pembaca tentang sesuatu hal, keunikan sesuatu, keheran-heranan
1
2
pembaca akan sesuatu, ajakan akan sesuatu, sindiran, humor, kehebatan, hari besar
(keagamaan), dan semua yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
SST KR, edisi Januari – Februari 2008 (tidak terkecuali edisi-edisi bulan
berikutnya) banyak memanfaatkan moment-moment (peristiwa) penting yang baru
ataupun yang sudah lama. Sebagai contoh, bulan Januari merupakan awal bulan
tahun baru, otomatis masyarakat (pembaca dan penulis) bahkan orang-orang besar
seperti pejabat pun juga memanfaatkan moment ini. Belum lagi peristiwa baru yang
menyangkut nama besar, seperti meninggalnya mantan Presiden kedua RI, Pak
Harto, yang saat itu menjadi berita besar, sungguh-sungguh dimanfaatkan
masyarakat, pembuat berita, maupun instansi-instansi.
Dalam SST ini, unik dan yang serba ”wah” menjadi cerita menarik, ketika
ada yang bercerita tentang ide-ide baru dari orang-orang yang membuat awal
perbincangan sampai akhir perbincangan terkesan baru di mata pembaca.
KR dan SST sudah menjadi sebuah ikonik pasar media cetak lokal.
Penelitian ini berdasar pada penamaan dalam SST KR. Bisa dikatakan demikian,
karena bahasa surat kabar itu mempunyai genre yang bermacam-macam. Bahasa
tinggi dan terlalu serius bagi pembaca adalah kurang menarik, dan tidak akan
menarik apabila sebuah surat kabar tidak memberikan sesuatu yang membuat
pembaca fresh (alias tidak membuat stress). Oleh sebab itu, salah satu media cetak
yang berperan untuk menghibur pembaca dengan menampilkan banyolan-banyolan
dari pembaca, adalah KR dengan SST- nya.
3
Bahasa yang digunakan dalam media cetak -- dalam hal ini kolom di surat
kabar, tidak sama dengan bahasa pada situasi formal. Menurut Rosihan Anwar
(1995 : 1), bahasa yang digunakan oleh wartawan dinamakan bahasa pers atau
bahasa jurnalistik. Bahasa pers memiliki sifat-sifat khas, yaitu singkat, padat,
sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik. Badudu, J.S. (1985 : 138)
menambahkan, sifat padat dan singkat berkaitan dengan sifat ekonomis memang
sangat dibutuhkan oleh surat kabar. Bahasa yang rumit (mbulet) dan sulit akan
mempersulit pemahaman isi tulisan, oleh karena itu bahasa pers juga harus lancar
supaya lebih menarik.
Dalam istilah pers atau jurnalistik, dikenal dengan bahasa yang teratur dan
sistematis. Namun berbeda bila bahasa ataupun berita yang sama ditulis ke dalam
suatu wadah yang nonformal tapi dengan kemasan formal. Seperti dalam Tata
Bahasa Tradisional oleh para filsuf Yunani (sejak sekitar abad kedua sebelum
Masehi) pernah mendebatkan tentang analogi dan anomali (Lyons, 1995 : 6). Kaum
analogis adalah mereka yang berpendapat bahwa bahasa itu pada hakikatnya
sistematis dan teratur, sedangkan kaum anomalis adalah sebaliknya. Bisa diartikan
analogi merupakan bahasa pers yang teratur (formal) dan lugas, sedangkan anomali
merupakan bahasa nonformal, santai, unik, dan semi serius. Itulah sekelumit
perbedaan tentang bahasa yang digunakan dalam kolom SST KR.
Memang benar adanya sesuatu yang menarik dari SST, ketika banyak
digunakannya bahasa untuk menampilkan nama-nama orang, benda, ataupun hal-
hal lain yang banyak ditemui dalam keseharian, membuat SST atau tulisan menjadi
4
bermakna dan mudah dipahami. Maka, penulis bermaksud untuk menganalisis jenis
nama menurut maujud yang ditunjuk dan dasar penamaan yang mewarnai tulisan
SST tersebut.
Pemilihan surat kabar harian KR dilakukan karena KR dikenal sebagai surat
kabar yang mendaerah, sesuai dengan slogannya “Kedaulatan Rakyat ; Suara Hati
Nurani Rakyat” dan tampilan yang njawani lebih mengutamakan kebakuan
(formal) bahasanya dalam penulisan berita, artikel, opininya, dan berbagai rubrik
dan kolom yang menarik, dan halaman iklan yang menjangkau semua kalangan
masyarakat.
Oleh karena itu, hal pertama yang dibahas dalam skripsi ini adalah jenis
nama menurut maujud yang ditunjuk yang terdapat dalam kolom SST pada harian
Kedaulatan Rakyat (KR), edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008.
Berikut contohnya :
(1) BELUM lama ini saya sowan ke Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan, Salam, Magelang. Oleh Pak Kyai saya diperlihatkan bibit penemuan baru yang akan dikembangkan di Pondok. Bibit tersebut masih berupa gabah. Karena penasaran, atas izin Pak Kyai, gabah saya buka...ternyata berasnya berwarna separo merah separo putih, mirip bendera kita. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/e)
(2) SATU diantara 12 Kepala Desa Kecamatan Banyumas adalah
perempuan. Pada Pawai Budaya Banyumasan kok tidak nongol? Eeee...jebul beliau juga bebetan dan blangkonan. Tentu saja bagus dhewe. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/b)
Pada contoh (1) terdapat dua jenis nama menurut maujud yang ditunjuk,
yaitu nama tempat (Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan, Salam, Magelang) dan
nama orang (Pak Kyai). Kemudian pada contoh (2) ditemukan dua jenis nama
5
menurut maujud yang ditunjuk, yaitu nama orang (Kepala Desa Kecamatan
Banyumas), (beliau), dan nama kegiatan (Pawai Budaya Banyumasan).
Di dalam kolom SST, nama orang yang dituliskan atau yang ter-expose
adalah nama sapaan atau nama singkat, seperti yang terlampir dalam contoh diatas
(1) dan (2). Nama Pak Kyai dan Kepala Desa Kecamatan Banyumas dalam SST
ditulis demikian dan berbeda bila nama dalam kolom lain seperti kolom berita atau
artikel, nama tersebut dituliskan dengan nama lengkap dengan titel atau gelar.
Nama tempat pada contoh (1) dituliskan dengan lengkap. Berbeda bila nama
tempat itu ditulis di kolom berita atau artikel lainnya, yaitu menjadi Ponpes Al
Husin Krakitan, Salam, Magelang.
Selanjutnya, hal kedua yang dibahas dalam skripsi ini adalah dasar
penamaan. Berikut ini dikemukakan beberapa contoh dasar penamaan yang terdapat
dalam kolom SST pada harian Kedaulatan Rakyat (KR), edisi Minggu, Januari
sampai dengan Februari 2008.
(3) BALIHO besar di depan RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro, Klaten, terpampang potret istri Bupati Ibu Yani Suparno, Ketua TP PKK dan Kepala Puskesmas Klaten Selatan Dr T Erlien M. Kes. Di atasnya tertulis: “Cegah Demam Berdarah, Brantas Wabah Penyakit dengan...Menguras bak mandi, menutup bak penampungan air, mengubur kaleng/ barang bekas”. Inga’-inga’, Sedulur! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/g)
(4) PENJUAL mi ayam asal kota Tegal, Haryanto, kreatif bikin mi ayam
rasa buah. Ada rasa mangga, jambu, tomat, nanas, dll. Ia biasa mangkal di depan kantor Humas Kota Tegal pukul 11.00. Ternyata laris. Pembelinya termasuk pegawai Pemkot. Bahkan ada wartawan jadi langganannya! (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/d)
6
Dalam contoh (3) Dasar penamaan RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro adalah
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sedangkan nama orang Dr Soeradji adalah
seorang perintis Rumah Sakit tersebut. Nama RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro
merupakan dasar penyebutan dari sebagian untuk keseluruhan, karena RSUP Dr
Soeradji Tirtonegoro adalah salah satu nama rumah sakit yang ada di daerah
Klaten, Jawa Tengah. Dasar penamaan Klaten adalah berdasarkan nama tempat dan
merupakan sejarah dari nama Kyai Kelati. Dasar penamaan potret adalah serapan
dari bahasa Inggris (portrait). Menurut Hornby, (1990:246), potret adalah gambar
hasil kilatan cahaya-lukisan orang/ gambar orang/ binatang
Dasar penamaan istri adalah peristiwa sudah adanya suami dan peristiwa
tersebut terjadi setelah pernikahan. Istri merupakan jenis nama orang. Menurut
Poerwadarminto, (1976:389), istri adalah wanita (perempuan yang telah bersuami).
Kemudian penamaan bupati menurut Suwardi, 1981:46) adalah nama orang
berdasarkan pekerjaan, yaitu tuan yang menguasai tanah/ kepala daerah tingkat II
(Kabupaten). Menurut Poerwadarminto, (1976:169), bupati adalah kepala daerah
bagian langsung dari Karesidenan. Dasar penamaan Istri Bupati Ibu Yani Suparno
adalah nama orang, karena suaminya adalah seorang Bupati dan otomatis gelar
pekerjaan suaminya dipakai oleh istrinya.
Dasar penamaan Ketua TP PKK – Kepala Puskesmas adalah Ketua TP-PKK
merupakan nama orang berdasar pekerjaan. Kaitan dasar penamaan ini merupakan
pekerjaan yang disandang oleh istri Bupati. Kemudian, dasar penamaan Kepala
Puskesmas adalah nama orang berdasarkan pekerjaan, karena adanya susunan
7
struktural jabatan. Kepala Puskesmas adalah jabatan tertinggi di Puskesmas. Dasar
penamaan Dr T Erlien M.Kes adalah nama orang. Kaitan dengan dasar penamaan di
atas, yaitu Dr T Erlien M.Kes adalah Kepala Puskesmas Klaten.
Dari data (4) dasar penamaan penjual mi ayam asal kota Tegal, Haryanto
adalah nama orang dengan mata pencaharian sebagai penjual mi ayam,
menggambarkan bahwa dia adalah orang Jawa asli (Tegal) dengan mengambil kata-
kata dari Sanskerta (Suwardi, 1981:22). Jadi menurut orang Jawa, nama itu
merupakan lambang pengharapan. Orang dahulu mengutamakan myth of concern
atau mitos pengukuhan. Dasar penamaan mangga, jambu, tomat, nanas adalah
nama buah yang dijadikan perasa makanan. Rasa buah-buahan ini merupakan dasar
penyebutan keseluruhan untuk sebagian.
Dasar penamaan kreatif adalah pengaruh serapan bahasa Inggris. Menurut
Hornby, (1990:80), creative adalah hal mencipta/ pandai mencipta. Menurut
Poerwadarminto, (1976:526), kreatif yaitu memiliki daya cipta ; mempunyai
kemampuan untuk mencipta. Dasar penamaan bikin dan mangkal adalah serapan
dari bahasa gaul atau Betawi yang berarti membuat dan berjualan tetap. Penamaan
kreatif, bikin, dan mangkal merupakan dasar penyebutan nama-nama baru.
Dasar penamaan Kantor Humas adalah nama tempat atau lebih tepatnya
nama lembaga untuk melayani masyarakat umum, dengan kata lain, Humas adalah
Hubungan Masyarakat. Dasar penamaan Kota Tegal adalah nama tempat yang
berada di Propinsi Jawa Tengah. Menurut Poerwadarminto, (1976:1031), Tegal
adalah karena / sebab, dan Tegal adalah tanah kering (ladang). Berdasarkan sejarah
8
Kota Tegal merupakan penjelmaan dari desa yang bernama Teteguall.
(http://tegalmetropolis.multiply.com/journal/item/9/Sejarah_Kota_Tegal)
Dasar penamaan pegawai adalah dari bahasa Jawa kuno (Kawi) gaway
(Jawa : gawe). Menurut Suwardi (1981:63), pegawai adalah nama orang/ karyawan
Pemerintah Kota alias (PNS) di bawah Walikota, dan Pemkot adalah nama lembaga.
Jadi, Pegawai Pemkot adalah nama orang berdasar pekerjaan. Dasar penamaan
Wartawan adalah nama orang berdasarkan pekerjaan, yaitu pencari berita dan juga
sebagai fotografer. Asal kata Warta = berita dan Wan = sebutan untuk pria atau
menyiratkan pengertian laki-laki (Suwardi, 1981:96). Wartawan dan Pegawai
Pemkot merupakan dasar penyebutan sebagian untuk keseluruhan karena
merupakan jenis nama pekerjaan. Pegawai Pemkot adalah salah satu nama profesi
yang ada di kota-kota di Indonesia, dan Wartawan adalah salah satu profesi yang
ada di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah, permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa saja jenis nama menurut maujud yang ditunjuk yang terdapat dalam
kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat
(KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008?
1.2.2 Apa saja dasar penamaan dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST)
pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan
Februari 2008?
9
1.3 Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penamaan dalam
kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR)
edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008. Secara khusus, tujuan
penelitian ini dapat dirinci cebagai berikut :
1.3.1 Mendeskripsikan jenis nama menurut maujud yang ditunjuk yang terdapat
dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan
Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008.
1.3.2 Mendeskripsikan dasar penamaan yang terdapat dalam kolom “Sungguh-
sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu,
Januari sampai dengan Februari 2008.
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan kajian semantik (cabang linguistik yang mempelajari
tentang makna) dan merupakan sebuah kajian awal. Hasil penelitian ini adalah
deskripsi jenis nama menurut maujud yang ditunjuk dan dasar penamaan. Menurut
Poerwadarminto, (1976 : 639), maujud adalah sesuatu yang dapat dilihat dan diraba/
benar-benar ada/ konkret atau maujudat adalah segala yang benar-benar ada ; segala
yang dijadikan oleh Tuhan.
Hasil penelitian tentang jenis nama menurut maujud yang ditunjuk,
bermanfaat untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana penggunaan nama
dalam kalimat atau teks (kolom) sesuai dengan maujudnya, yang terdapat dalam
surat kabar harian KR. Hasil penelitian tentang dasar penamaan, bermanfaat untuk
10
memberi penjelasan bagaimana proses penggunaan dan terjadinya dasar penamaan.
Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat untuk menambah
perbendaharaan penamaan baru dalam penggunaannya di Indonesia umumnya,
Yogyakarta, dan Jawa Tengah khususnya, serta memberikan penjelasan semantik
tentang dasar penamaan tersebut.
1.5 Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang nama dalam wacana kolom SST ini menurut penulis
belum ada. Akan tetapi, penelitian yang berdasar pada kolom SST ini sudah pernah
ada, dengan judul Skripsi “Interferensi Leksikal Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia
Pada Wacana Rubrik “Sungguh-sungguh Terjadi” di Surat Kabar Harian”, penulis
Fransiska Dyah Kartikasari, dibuat tahun 2006, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Skripsi ini menganalisis tentang interferensi leksikal bahasa Jawa ke bahasa
Indonesia berdasar kategori kata, yang meliputi kategori verba, adverbia, adjektiva,
numeralia, kata tugas, dan injeksi. Selain itu, juga menganalisis faktor-faktor
penyebab terjadinya interferensi, yaitu pertama, pemakaian bahasa Jawa sebagai
bahasa pertama dalam masyarakat—masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah pada
umumnya menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pertama. Kedua, sikap
masyarakat yang longgar terhadap pengaruh-pengaruh bahasa—masyarakat Yogya
dan Jawa Tengah sering menggunakan bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia, karena
antara kedua bahasa itu mempunyai kedekatan sistem. Ketiga, adanya kosakata
11
dalam bahasa Jawa yang mempunyai kemiripan dengan kosakata dalam bahasa
Indonesia.
Penelitian mengenai nama berikut adalah Skripsi dengan judul “Nama
Paraban dan Nama Aktivitas Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Sanata Dharma
(MAPASADHA), penulis Tri Hanani Utami. Dalam skripsi ini dianalisis tentang
dasar pembentukan nama paraban yang dipergunakan oleh Mapasadha (langsung
maupun tidak langsung), meliputi nama paraban dengan 13 ketentuan, yaitu
pertama, paraban berdasar nama burung, nama anak binatang, nama kutu, bagian
tubuh binatang, kotoran binatang, bagian tubuh binatang yang disingkat karena
saru, dan nama binatang lain.
Kedua, nama paraban yang didasarkan pada manusia. Ketiga, nama
paraban yang didasarkan pada benda. Keempat, nama paraban yang didasarkan
pada bahasa walikan dari bahasa Jawa. Kelima, nama paraban yang didasarkan
pada daerah asal. Keenam, nama paraban yang didasarkan pada nama. Ketujuh,
nama paraban didasarkan pada aksi atau melakukan sesuatu yang disengaja.
Kedelapan, nama paraban yang didasarkan pada nama buah. Kesembilan, nama
paraban yang didasarkan pada nama makanan. Kesepuluh, nama paraban yang
didasarkan pada nama biji-bijian. Kesebelas, nama paraban didasarkan pada nama
bumbu dapur. Keduabelas, nama paraban didasarkan hal tertentu. Ketigabelas,
nama paraban didasarkan pada bau. Selain nama paraban, dalam skripsi ini juga
membicarakan tentang nama aktivitas yang digunakan oleh Mapasadha dan fungsi
nama aktivitas yang digunakan oleh Mapasadha.
12
Penelitian tentang nama yang lain adalah laporan penelitian dengan judul
“Sistem Nama Diri dalam Masyarakat Jawa” oleh A.Soeharno, Slamet Riyadi,
Suwadji, dan Laginem (1986/1987) - (via Utami, 2005 : 6), membicarakan tentang
bentuk nama diri, tujuan dan fungsi nama diri, identifikasi nama diri bagi berbagai
golongan, dan pemakaian nama diri yang di dalam nya termasuk nama panggilan.
1.6 Landasan Teori
1.6.1 Nama
Menurut Sibarani :
“nama sudah menjadi objek kajian ilmu. Ilmu yang mempelajari seluk beluk nama adalah Onomastic (Onomastice). Onosmatik terbagi menjadi empat cabang ilmu, yaitu Antroponosmatik (Antroponosmatice) adalah cabang ilmu yang menyelidiki seluk beluk nama orang. Toponomastik (Toponosmatice) atau kadang disebut Toponimi (Toponymy) adalah cabang ilmu onosmatik yang menyelidiki seluk beluk nama tempat. Animanomastik (Animanomastics) adalah cabang ilmu yang mempelajari seluk beluk nama hewan. Tingonomastik (Tingonosmatics) adalah cabang ilmu yang menyelidiki seluk beluk nama benda.” (Sibarani, 2003 : 92).
Dalam Lyons mengenai tata bahasa tradisional, tentang diskusi nama, yaitu
membahas nama secara alamiah dan konvensional pernah diutarakan oleh para
filsuf-filsuf Yunani :
“apabila dikatakan konvensional berarti hal itu (nama) adalah hasil dari kebiasaan dan tradisi (yaitu persetujuan yang tak terucapkan, atau “perjanjian sosial”, antara anggota-anggota masyarakat—“perjanjian” yang dapat dibatalkan oleh manusia, karena itu adalah hasil perbuatan manusia sendiri). Jika dikatakan alamiah adalah hal itu merupakan asas-asas yang abadi dan tak berubah di luar manusia sendiri (tidak dapat diganggu gugat).” (Lyons, 1995 : 4).
13
Nama adalah kata atau sebutan yang diberikan kepada seseorang atau benda
untuk mengenal orang atau benda itu dan membedakannya dari yang lain. Nama
adalah kata atau frase untuk menunjukkan orang, tempat, atau benda tertentu.
(Badudu & Zain,1994:930).
Menurut Sibarani :
“nama adalah suatu kata atau kelompok kata yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menyebut orang, hewan, benda, dan tempat. Nama yang digunakan untuk menyebut suatu hal mempunyai sistem sendiri, misalnya untuk menyebut nama orang, nama tempat, dan lain-lain digunakan sistem yang berbeda-beda. Sistem tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan kultural atau kebudayaan setempat. (Sibarani, 2003 : 92).
1.6.2 Jenis Nama Menurut Maujud yang Ditunjuk
1.6.2.1 Nama Orang
Secara etimologi pengertian dan pemberian nama orang bisa merupakan
bagian dari peristiwa, tempat, sejarah, dan serapan. Menurut KUBI :
“Nama adalah pernyataan panggilan atau sebutan, misalnya (a) nama kecil, nama depan, nama samaran, menjadi wakil atau karena perintah, (b) sebagai sebutan gelar, (c) untuk kemasyhuran (tenar)-kebaikan-kehormatan, sedangkan orang adalah manusia (dalam artian khusus bukan umum). Jadi nama orang merupakan sebutan untuk manusia dengan berbagai unsur dasar (KUBI, 976 : 687).
1.6.2.1.1 Pemberian Nama Orang (Menurut Mitos dan Komersial)
Nama-nama artis yang kita lihat di TV pada umumnya bukanlah nama asli
yang diberikan orang tua mereka beberapa waktu setelah mereka lahir, melainkan
nama yang diberikan produser rekaman atau sutradara beberapa saat sebelum
14
mereka diorbitkan. Menariknya lagi, nama-nama mereka terdiri atas dua kata
seperti Nike Ardila, Niki Astria, Meriam Belina, Iwan Fals, Inul Daratista, dan
Rhoma Irama, Mulan Jameela (Mulan Kwok), Mey Chan.
Menurut Sibarani :
“pemberian nama sudah merupakan mitos pada suatu masyarakat, karena mereka yakin bahwa nama mempunyai makna dan maksud tertentu selain hanya untuk penyebutan. Dalam hal ini terjadilah mitos pengukuhan (myth of concern). Begitu juga sebaliknya, bila nama anak itu tidak memberikan apa-apa, maksudnya pemberian nama tidak akan berpengaruh apa-apa pada masa depannya dapat disebut dengan mitos pembebasan (mhyth of freedom). (Sibarani, 2003 : 94).
Dalam buku yang sama, Sibarani juga menambahkan :
“terlepas dari keefisiennya dan keefektifan dalam komunikasi, nama sangat bermakna dalam kehidupan manusia. Pada umumnya, nama mengandung makna (1) Pengharapan. Mereka (orang tua) berharap agar anaknya menjadi seperti makna nama itu, misalnya Budi Mulya, Nurhayati. Mereka juga berharap anaknya menjadi seperti orang yang pernah memiliki nama itu, misalnya Kennedy, Diana, dan Gandi. Nama-nama yang mengandung pengharapan ini sering diambil dari kitab-kitab suci dengan harapan anak kelak sesuai dengan tingkah laku tokoh yang ada dalam kitab suci tersebut. Selain itu nama-nama yang mengandung pengharapan itu diberikan sesuai dengan nama nenek moyangnya (mengambil nama nenek moyang) (2) Peringatan. Jika orangtua memberikan nama yang mengandung peringatan, mereka bermaksud untuk mengingat dua hal penting. Pertama, ingin mengabadikan nama tempat kelahiran si anak, misalnya si anak lahir di Padang, maka anak tersebut dinamakan Padang. Kedua, ingin mengabadikan keadaan atau kejadian ketika si anak lahir, misalnya ketika ayahnya diterima di pascasarjana, si anak diberi nama Pascawati (cewek) dan Pascawan (cowok). Nama-nama yang diberikan biasanya disesuaikan dengan ejaan bahasa yang digunakan oleh masyarakat pemakai nama itu.” (Sibarani, 2003 : 99).
15
1.6.2.2 Nama Tempat Menurut Poerwadarminto, (Kamus Umum Bahasa Indonesia / KUBI :
“tempat adalah barang sesuatu yang dipakai untuk menaruh (menyimpan, meletakkan, dsb), ruang (bidang, rumah, daerah yang didiami), negeri (kota, desa), kedudukan ; keadaan ; letak. Jadi nama tempat adalah sebutan untuk daerah, dimana letaknya, dan bagian dari daerah tersebut” (KUBI, 1976 : 1042 - 1043)
1.6.2.3 Nama Benda
Dalam KUBI (1976:117), benda adalah barang (yang berharga), harta,
segala sesuatu yang berwujud. Bisa juga benda adalah barang yang dapat berubah
bentuk, begitu juga sebaliknya. Dalam ilmu bahasa, menyatakan sesuatu yang
berwujud atau dianggap berwujud.
Dalam semantik tradisional, para ahli filsafat Yunani pada jaman Socrates,
dan sesudah Plato pernah memaparkan persoalan dengan istilah umum pada waktu
itu.
“Bagi mereka, hubungan semantis antara kata-kata dan “benda-benda” adalah hubungan “penamaan”, dan timbullah persoalan selanjutnya mengenai apakah “nama-nama” yang kita berikan pada benda itu “alamiah” atau “konvensional” (Lyons, 1995 : 396).
1.6.3 Dasar Penamaan / Penyebutan
1.6.3.1 Menurut Penamaannya/ Penyebutan
Tanpa disadari, penamaan itu mempunyai beberapa varian atau rasa/ jenis.
Oleh sebab itu, jenis-jenis peristiwa atau sebab-sebab yang melatarbelakangi dalam
16
dasar jenis-jenis nama yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini
meliputi :
1.6.3.1.1 Tiruan Bunyi (Onomatope)
Kata-kata yang dibentuk berdasarkan tiruan bunyi disebut Onomatope.
Berasal dari kata Yunani Onomatopoeia yang berarti “pembuatan nama-nama”.
Para ahli tata bahasa membatasinya untuk kata-kata yang “meniru” bunyi-bunyi
yang ditandainya (Lyons, 1995 : 5).
“Sejumlah kata yang terbentuk sebagai hasil peniruan bunyi banyak terdapat di Indonesia. Maksudnya, nama-nama benda/ hal tersebut dibentuk berdasarkan bunyi dari benda tersebut atau suatu suara yang ditimbulkan oleh benda tersebut. Kata-kata atau suara ini sebenarnya juga tidak persis sama, hanya mirip saja. Benda atau binatang yang mengeluarkan bunyi itu tidak mempunyai alat fisiologis sama seperti manusia. Sistem fonologi setiap bahasa tidak sama. Itulah sebabnya, barangkali, mengapa orang Sunda menirukan kokok ayam jantan sebagai (kongkorongok), orang Melayu Jakarta sebagai (kukuruyuk), sedangkan orang Belanda sebagai (kukuleku)” (Abdul Chaer, 1990 : 45).
Kita andaikan saja suara atau bunyi-bunyian itu manusia. Manusia di dunia
ini diciptakan serupa tapi tak sama. Suku, agama, ras, kebudayaan, bahasa, dan
jenis suara perempuan dan laki-laki tidaklah sama dan mereka pun punya artian
bahasa (referen/ maujud) yang sama.
1.6.3.1.2 Penyebutan Sifat Khas
Penyebutan ini dinamakan Totem Pro Parte, yaitu menyebutkan bagian dari
suatu benda atau hal secara keseluruhan untuk sebagian.
17
“Gejala ini merupakan peristiwa Semantik, karena dalam peristiwa ini terjadi transposisi makna dalam pemakaian, yakni perubahan dari kata sifat menjadi kata benda. Terjadi perkembangan, yaitu berupa ciri makna yang disebut dengan kata sifat itu mendesak kata bendanya. Karena sifatnya yang amat menonjol itu, sehingga akhirnya, kata sifatnya itu yang menjadi nama bendanya” (Mulyana, 1964 : 14).
1.6.3.1.3 Penemu dan Pembuat
Banyak nama benda dalam kosakata bahasa Indonesia yang dibuat berdasar
nama penemunya, nama pabrik pembuatnya, atau nama dalam peristiwa sejarah.
Nama benda-benda yang demikian disebut dengan istilah Apellativa (Mulyana,
1964:14).
1.6.3.1.4 Tempat Asal
Sejumlah nama benda dapat ditelusuri berasal dari nama tempat asal benda
tersebut. Beberapa contoh umum yang sudah ada, seperti Sarden berasal dari kota
Sardenia, yaitu berupa ikan laut yang dinamakan sesuai dengan tempatnya berada.
Oleh karena itu berdasarkan pendapat Mulyana (1964 : 16), banyak nama
benda yang berasal dari nama tempat. Semua itu ada karena transposisi (perubahan)
nama tempat menjadi nama benda seringkali tidak terasa.
1.6.3.1.5 Bahan / Kesesuaian
Suatu bentuk yang sangat natural apabila kata-kata/ benda yang diucapkan
dan diperlihatkan, mencerminkan bentuk aslinya. Bahan tersebut adalah gambaran
bahwa, suatu benda atau kata yang terdapat dalam kehidupan ini ada asal-usulnya.
18
Mirip dengan tempat asal, bedanya adalah dengan menggunakan bahan dasar yang
sesuai dengan nama kata atau benda tersebut.
Bahan adalah bakal atau barang yang akan dibuat atau dijadikan barang lain,
barang apa yang akan dibicarakan atau barang apa yang akan dipakai untuk bukti
(KUBI,1976:74-75). Kesesuaian adalah kecocokan.
1.6.3.1.6 Keserupaan / Kesamaan
Dalam kebahasaan, kesamaan bisa juga disebut sinonimi. Sinonimi adalah
makna kata yang berhubungan dan bersifat dua arah, tidak bisa saling
menggantikan. Mulyana mengatakan :
“Pemakaian bahasa yang merupakan keserupaan atau kesamaan itu tiada lagi dirasakan, mungkin masih terasa pada mulanya. Lambat laun sebutan itu menjadi nama bagian benda yang bersangkutan. Dengan kata lain, kiasan/ metafora itu telah luntur, maka dalam pemakaian kata-kata tersebut juga telah kehilangan nilainya sebagai gaya bahasa. Sebutan itu sudah merupakan sebutan biasa atau menjadi kata umum.” (Mulyana, 1964 : 18).
1.6.3.1.7 Nama Baru/ Serapan
Menurut KUBI, (1976:925), kata dasar serap (a) yaitu mendalam ; benar-
benar, (b) cadangan ; persediaan untuk mengganti apabila ada yang hilang. Menurut
Suwardi, (1981:22), serapan adalah pengaruh. Jadi nama serapan adalah nama hasil
pengaruh bahasa-bahasa asing yang masuk dalam nama-nama bahasa Indonesia,
bisa mencakup nama orang, nama benda, dan nama tempat.
Dewasa ini banyak kata atau istilah kata baru yang disebut untuk
menggantikan kata atau istilah lama yang sudah ada. Kata-kata atau istilah lama
19
yang sudah ada itu perlu diganti dengan kata-kata baru atau sebutan baru, karena
dianggap kurang tepat/ kurang rasional/ kurang jelas/ kurang ilmiah. Proses
penggantian nama atau penyebutan baru masih terus berkembang dan berlangsung
dalam pandangan dan norma budaya di dalam masyarakat.
Menurut Mulyana :
“setelah bahasa Indonesia digunakan untuk tujuan ilmiah, terasa sekali bahwa bahasa Indonesia masih terlalu banyak kekurangannya. Oleh karena itu para sarjana dalam pelbagai ilmu, berusaha dan berlomba-lomba untuk menciptakan istilah baru atau mengambil alih istilah internasional ke dalam bahasa Indonesia.” (Mulyana, 1964 : 17).
1.7 Metode Penelitian
1.7.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif atau lebih tepatnya semantik
deskriptif, karena berdasar pada makna fakta yang ada atau fenomena yang hidup
(empiris) kepada masyarakat.
1.7.2 Metode Pengumpulan Data dan Penjaringan Data
1.7.2.1 Dokumentasi
Merupakan studi dalam mengumpulkan data yang bersumber atau diperoleh
dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam
kaitan dengan penelitian ini, dokumentasi yang akan dilakukan adalah dengan
membuat kliping mengenai SST edisi Minggu Januari – Februari 2008. Kliping ini
akan penulis cantumkan dalam lampiran penelitian ini sebagai bukti konkret.
20
Metode yang digunakan untuk tahap penjaringan data adalah dengan metode
simak atau observasi, yaitu dengan menyimak penggunaan bahasa. Metode simak
ini menggunakan teknik dasar yang disebut teknik sadap, yaitu metode simak
dengan menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang. Penggunaan
bahasa tersebut dapat berupa lisan atau tulisan. (Mastoyo, 2007: 43-44).
Teknik sadap dalam penelitian ini adalah dengan menyimak/ menyadap
bahasa (tulisan)/ dokumentasi kliping-kliping dalam surat kabar (SST, edisi Minggu
Januari – Februari 2008) (Mahsun, 2005:91). Selanjutnya, menurut Sudaryanto :
“penjaringan data dapat dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap, yaitu penjaringan data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa tanpa ikut berpartisipasi dalam proses pembicaraan (pemerhati terhadap calon data yang terbentuk dan muncul dari peristiwa kebahasaan diluar dirinya).” (Sudaryanto, 1988 : 4).
1.7.2.2 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian
Subjek atau sumber bahan dalam penelitian ini adalah kolom “Sungguh-
sungguh Terjadi”, harian Kedaulatan Rakyat, edisi Minggu Januari—Februari 2008.
Objek kajian penelitian ini adalah semantik yaitu jenis nama menurut maujud yang
ditunjuk dan dasar penamaan dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi”, harian
Kedaulatan Rakyat, edisi Minggu Januari—Februari 2008.
1.7.3 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
padan, yaitu metode analisis data bahasa yang penentunya di luar, dan tidak
menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Alat penentu dalam penelitian ini
21
adalah referen (kata dan benda yang ditandai atau ditandakan) dan pustaka asing
yang berhubungan dengan data penelitian ini. Oleh karena itu, metode analisis data
yang digunakan adalah metode padan referensial dan metode padan translasional.
Metode padan referensial dalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada
kenyataan atau sesuatu yang ditunjuk oleh bahasa itu sendiri yang bukan merupakan
bagian dari bahasa tetapi di luar bahasa. Bahasa yang dimaksud adalah jenis-jenis
nama menurut referennya dan dasar-dasar penamaan. Metode padan referensial alat
penentunya adalah referensi bahasa. Dalam penelitian ini yang menjadi referen
bahasa adalah jenis-jenis nama menurut maujud yang ditunjuk pada jenis nama
tertentu, seperti contoh berikut :
(5) MUNGKIN dokter-dokter paling sibuk seluruh dunia saat ini adalah Tim Dokter Kepresidenan yang merawat Pak Harto. Karena selain melaksanakan tugasnya sebagai dokter, mereka harus jumpa pers tiap saat yang dirasa perlu. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/b)
Kutipan (5) yang dicetak miring, merupakan referensi bahasa menunjuk pada jenis
nama orang menurut maujud tertentu.
Metode padan translasional adalah metode padan yang alat penentunya adalah
bahasa lain (asing). Bahasa lain yang dimaksud adalah bahasa di luar bahasa yang
diteliti (bahasa Indonesia). Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi satuan
kebahasaan dalam bahasa lain.
(6) SUDAH jadi kebiasaan turun-temurun, bila tahun baru Imlek tiba, etnik Tionghoa bagi-bagi uang kepada yang dikehendaki. Lantaran uang itu dalam bungkus warna merah, maka disebut Ang Pao. ”Ang” itu merah, ”Pao” itu bungkus. Kini sudah lazim dimengerti, Ang Pao adalah fulus. Saya beruntung terima Ang Pao dari beberapa famili. Satu diantaranya
22
berisi Je Pek Jing atau seratus ribu rupiah. Kamsia! Gong Xi Fa Cai! (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/c)
Kutipan (6) yang dicetak miring, merupakan referensi bahasa yang menunjuk pada
beberapa dasar pengaruh serapan tertentu.
Adanya unsur serapan dan nama-nama baru dari dasar-dasar penamaan ini
menguatkan, bahwa dalam penelitian ini menggunakan metode padan tranlasional
dengan mengambil segi pustaka sebagai penguat penelitian ini.
1.7.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Metode yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis data adalah metode
informal. Metode informal adalah penyajian hasil analisis data dengan
menggunakan kata-kata biasa (lih. Sudaryanto, 1993:145). Dalam penyajian ini,
rumus (-rumus) atau kaidah (-kaidah) disampaikan dengan menggunakan kata-kata
biasa, kata-kata yang apabila dibaca dengan serta merta dapat langsung dipahami.
1.8 Sistematika Penyajian
Laporan Penelitian ini terdiri dari empat bab. Bab I merupakan
pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat hasil penelitian, tinjauan penelitian, landasan teori, dan
sistematika penyajian. Bab II berisi deskripsi jenis nama menurut maujud yang
ditunjuk dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan
Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008. Bab III berisi
deskripsi dasar penamaan dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada
23
harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari
2008. Bab IV berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
24
BAB II
JENIS NAMA MENURUT MAUJUD YANG DITUNJUK
DALAM KOLOM “SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI” (SST)
DI KEDAULATAN RAKYAT : SEBUAH KAJIAN AWAL
2.1 Pengantar
Dalam Bab II ini dibahas tentang jenis nama menurut maujud yang ditunjuk
yang terdapat dalam kolom SST harian Kedaulatan Rakyat, Edisi Minggu, Januari
sampai dengan Februari 2008. Dari jenisnya, nama yang terdapat dalam SST ini
hanya terbatas pada nama orang, nama tempat, nama benda, nama kegiatan, nama
organisasi/ lembaga (instansi), nama program acara, nama makanan, nama ukuran
(satuan dan nominal), nama tumbuhan, nama aliran musik, nama alat transportasi.
2.2 Nama Orang
Berikut ini dipaparkan nama orang :
(7) BAGI penggemar Campur Sari, yang Rabu (2-1-2008) malam nonton acara Pesona Indonesia di TVRI, tentu sangat trenyuh sekaligus bangga. Sang Maestro, Mas Manthous, yang sudah lama tidak nyanyi secara live dengan segala “kebesaran dan keterbatasannya”. Selamat, Mas! Cepat pulih dan berkarya lagi! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/h)
(8) DI sekitar Kampus UNS, Solo, ada istilah PJM, yaitu Pusat Jajan
Mahasiswa. Yang jual namanya Pak Jumadi. Sudah tentu jualannya bikin kenyang dan harganya terjangkau kantong mahasiswa! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/f)
(9) BEBERAPA pelayat Pak Harto mengenakan Batik Motif Slobok.
Ternyata, menurut kurator Batik Danar Hadi Solo, agar yang meninggal punya jalan lancar menuju surga, dan yang ditinggal iklas, selain arti duka cita. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/e)
24
25
(10) ULANGAN semester gasal Senin 7-1-2008 mata pelajaran Bahasa Indonesia, soalnya pilihan ganda. Jawaban saya benar, yakni “Sepeda Pancal”, karena saya pernah baca. Eeeee..., ternyata soal itu dikutip dari Kedaulatan Rakyat 25-11-2007 dengan judul: “Mbah Zabidi asal Mlangi, Nogotirto, Gamping Sleman, Berhaji dengan Sekarung Uang”. Mau baca “KR”-nya? Saya punya! Bravo KR! Kamu huebaaat! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/f)
(11) DUA warga pelajar SMA Terbuka/ PAKET C Terpadu dinyatakan lulus
ujian Paket C (Setara SMA) setelah 4 kali ikut Ujian Nasional. Selamat untuk Pak Satim dan Pak Duri, keduaya sudah PNS sebagai penjaga SD di Cilongok. Orang sabar disayang Tuhan! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/c)
(12) POHON pisang milik teman saya, aneh. Buah pisangnya ada di bawah
(bonggol) bukan di atas (pelepah). Anehnya lagi, meski pohonnya berjenis pisang Ambon, ternyata buahnya berjenis pisang Emas. Silakan cek di Pak Masri, dukuh Senden, desa Ngawonggo, kec Ceper, Klaten, Jateng! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/i)
(13) BERKAT SST KR Rabu 16-1-2008, jualan tempe bungkus daun bikinan
simbok saya (Mbok Patmo) laris tenan. Tidak usah menawarkan keliling kampung. Matur suwun KR. Ugi Mas Suwarno Pedagang Mainan Anak-anak! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/e)
(14) MINGGU 17-2-2008 Mas Moko, teman saya main sepak bola, menikah.
Uniknya, acara hiburan pernikahan tersebut adalah sepak bola berlangsung di lapangan Gedipan, Pingit, Pringsurat, Temanggung. Pemainnya, ada tim Mas Moko lawan tim dari Ungaran. Hingga sore, mas nganten pun ada di lapangan. Meriah, seperti turnamen beneran! (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/b)
(15) INGIN tahu pasangan suami iatri istimewa? Karena tanggal, bulan dan
tahun kelahirannya persis sama, ialah 24 Desember 1967? Inilah dia: pasangan Pak Dudung Abdul Halim dan Bu Lilis Ernawati, Tasikmalaya. Ingin kenalan? Hubungi saja HP 08122285033. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/e)
(16) SAAT nglayat Pak Harto di pemakaman, saya sempat jalan jejer dengan
Mendagri Pak Mardiyanto dan Jubir Kepresidenan Pak Andi Malarangeng. Bangga deh! Meski saya hanya tukang becak, bisa jalan jejer dengan pejabat tinggi negara! Seumur hidup ya baru kali ini! (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/c)
26
(17) JENDRAL Besar Soeharto lahir 8 Juni, (8+6=14). Usia 86 tahun (8+6=14). Wafat di RSPP kamar 536 (5+3+6=14). Wafat pada pukul 13.10 (13+1+0=14). Ternyata, serba14. Unik! (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/g)
(18) PEDAGANG menawarkan jualannya biasanya dengan teriak: ”Sayang
Anak, sayang anak!”. Nah, di Sekatenan, ada penjual celengan menawarkan dagangannya begini: ”Sayang uang, sayang uang!”. Saya beli sekaligus 3. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/h)
(19) MUSIM Pilkada sekarang ini ternyata memunculkan spanduk ”terus
terang” dan ”bukan basa-basi”. Misalnya, di Kudus, Jawa Tengah, ada spanduk melintang di jalan, dengan tulisan (saya kutip seperti aslinya): Ora Ono Huek, Ora Obos (maksudnya: Ora ana duwit, ora nyoblos). (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/a)
(20) AKHIR tahun 2007 saya menghadiri hajatan manten di daerah Serang,
propinsi Banten. Saat lewat jalan di jantung kota Serang, saya kagum sekaligus merasa iri dengan para tukang becak di sana. Pasalnya, di Serang ada ”fasilitas eksekutif” jalur khusus bagi para penggenjot becak. Namanya Becak Way. Hati kecil saya bertanya: ”Wah, kapan ya di kota Yogya tercinta ini ada jalur Becak Way? Bravo, nggenjot pedhal! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/b)
(21) TERHITUNG mulai Januari 2008, Ketua RT 02 RW IV Kelurahan
Gunung simping, Cilacap, mendapat tali asih dari warganya sebesar Rp 150.000 tiap bulan. Huebat, kan? Selamat mengemban tugas Pak RT. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari, 2008:M/J/f)
(22) SEORANG tukang ojek yang mangkal di Jl Rasuna Said, Jakarta,
mendisain motor ojeknya mirip body pesawat terbang, dan ditulisi: Adem Air. Dia juga pasang tulisan promosi di dekatnya begini: Ojek “Adem Air” Termurah di Dunia. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/d)
(23) TIDAK seperti perayaan Tahun Baru tahun-tahun sebelumya, menjelang
Tahun Baru 2008 lalu penjual terompet menjalankan dagangannya hingga ke pelosok desa, bahkan sampai gunung-gunung. Karenanya anak-anak tak usah pergi ke pasar atau ke kota untuk beli terompet, cukup di depan rumah saja! (Kedaulatan Rakyat,20 Januari 2008:M/J/f)
27
(24) PADA tahun 1950-an, penjual jamu gendong belum pakai botol plastik untuk wadah jamu, karena waktu itu belum ada. Jamu ditempatkan dalam botol bekas bir. Tiap bakul tak sama botolnya dalam satu gendongan. Uniknya, jumlah botol menunjukkan status penjualnya. Jika botolnya 4, berarti penjualnya masih gadis. Botol 5, janda kembang. Botol 6, janda punya anak. Botol 7 artinya punya suami. Silakan cek pada orang tua yang gemar minum jamu gendong! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/h)
(25) TUKANG cukur di dekat perempatan Kentungan, Sleman, DIY, pasang
tulisan unik, begini: ”Pusat Amputasi Rambut”. (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008:M/J/h)
(26) TANGGAL 6-2-2008 ada peringatan HUT ke-58 Dukuh RASA (Rahayu
Asal Saka Akal) RW 01, Wero, Gombong. Dimeriahkan pergelaran wayang kulit semalam suntuk di RT 05, Pembukaan panembromo oleh ibu-ibu PKK RW 01. Uniknya, pengiring gamelan dilakukan anak/ cucu ibu-ibu tersebut. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/f)
(27) BAGI yang pernah ke luar negeri, khususnya Eropa, mungkin pernah
mengalami hal yang sama dengan saya. Ketika naik kereta api, di sebelah saya ada orang dari Syria. Semula dia menduga saya berasal dari Vietnam. Ketika saya bilang dari Indonesia, spontan dia memberi salam ”Assalamu’alaikum”! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/c)
(28) JIKA Anda lewat Jl. Panglima Sudirman di Bojonegoro, Jawa Timur,
Anda akan melihat satu warung unik, namanya Warung Sukar Maju dengan menu spesial Bakso Ora Patek Enak. Tapi ternyata warung ini laris manis. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/d)
(29) IBU saya sudah lama meninggal dunia. Anehnya, hingga saat ini beliau
masih sering mendapat undangan atau surat layatan dari tetangga desa. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008: M/J/i)
(30) SENIN 28-1-2008 di sebelah timur RSUD Wirosaban (Yogya), ada
pemulung menarik gerobak isi rongsokan barang, bagian belakang bak ada tulisan berbunyi: “Dengan gerobak ini, kucari nafkah buat anak istri. Gak usah gengsi, yang penting tidak mencuri dan korupsi”. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008: M/J/b)
Nama orang yang ditemukan dalam SST Edisi Minggu, Januari sampai
dengan Februari 2008 adalah Mas Manthous (7). Pak Jumadi data (8). Pak Harto
28
dan kurator Batik Danar Hadi data (9). Mbah Zabidi data (10). Pak Satim dan Pak
Duri data (11). Pak Masri data (12). simbok saya (Mbok Patmo), dan Mas Suwarno
data (13). Mas Moko (mas nganten) data (14). Pak Dudung Abdul Halim dan Bu
Lilis Ernawati data (15). Mendagri Pak Mardiyanto dan Jubir Kepresidenan Pak
Andi Malarangeng data (16).
Data (17) ditemukan nama orang Jendral Besar Soeharto. (18) Sekaten,
Penjual Celengan. Data (19) Kudus. Data (20) Serang dan Para Tukang Becak.
Data (21) Ketua RT 02 RW IV. Data (22) Seorang Tukang Ojek. Data (23) Penjual
Terompet. Data (24) Penjual Jamu Gendong. Data (25) Tukang Cukur. Data (26)
Ibu-ibu PKK RW 01. Data (27) Saya. Data (28) Anda. Data (29) IBU saya, beliau.
Data (30) pemulung.
2.3 Nama Tempat
Nama tempat mempunyai pengaruh yang sangat dominan terhadap
masyarakat. Nama tempat memang sangat kompleks dengan keadaan yang
sekiranya dapat membantu setiap orang untuk menemukan sesuatu di balik nama
tersebut. Berikut ini merupakan jenis nama tempat yang akan dipaparkan :
(31) PARA penjual oleh-oleh di peron stasiun KA Tugu, Yogya, piawai menawarkan dagangannya. Saat banyak penumpang turun dari KA atau saat menjelang naik KA, para pedagang ini tidak perlu teriak-teriak menawarkan dagangannya, cukup menyentakkan tali gelang karet yang melingkar di dos bungkus Bakpianya. Unik, efisien dan cerdas! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/h)
(32) KIRAB budaya Tionghoa Sabtu sore 9-2-2008 di Malioboro Yogya
meriah. Atraksi macam-macam. Yang menarik, ada seorang bapak naik ke atas kepala reog sambil berjoget ria. Padahal, kita tahu, berat, lho! Kok kuat, ya?! (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008:M/J/g)
29
(33) KETIKA kami akan beli salak pondoh di kawasan Turi, Sleman, penjual pasang tarif tinggi. Kemudian ketika kami bilang, kami orang Jogja asli, penjual nggak percaya. Namun saat tahu plat nomor mobil kami AB, harga turun drastis, jadi harga wajar. Apa hubungan plat AB dan harga salak, ya? (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008: M/J/f)
(34) DI Jl Ring-road Utara, persisnya di desa Sucen, Kec Bayan,
Purworejo, ada papan nama bertuliskan nyentrik/ aneh: Ngeprin 369, Nyeken 678, Nginstal dan lain-lain ”Tiga Putra”, maksudnya tanya saja pada yang nulis. Mungkin harganya? Mungkin juga hitungan waktu? (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008: M/J/g)
(35) DI warung ”Pojok Atas”, Karangwaru Lor, Tegalrejo, Yogya, ada
tulisan begini: ”Parkir sukarela. Maksimal kasi Rp 200 saja”. Ada yang lebih murah? (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008: M/J/e)
(36) DI sekitar Kampus UNS, Solo, ada istilah PJM, yaitu Pusat Jajan
Mahasiswa. Yang jual namanya Pak Jumadi. Sudah tentu jualannya bikin kenyang dan harganya terjangkau kantong mahasiswa! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/f)
(37) PERTAMA kali dalam hidup, saya terima undangan dari teman karib,
pesta nikah anaknya di gedung JEC Yogya, hari ini Minggu 17-2-2008...non-stop pukul 17.00 hingga 22.00 (lima jam). Selain dilampiri peta lokasi gedung, kartu tanda hadir pengganti buku tamu, surat undangan juga diberi lampiran kertas dengan judul ”100 Food Counters Wedding Party” isi 100 macam menu hidangan makan dan minuman yang tersedia. Wuaaah, marem tenan!!! (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008: M/J/c)
(38) KALAU di Yogya ada makanan diberi nama Semar Mendem, Rondo
Royal, Tahu Brontak dll, maka di daerah saya ada makanan yang namanya agak “porno”, yaitu “Gadungan Bokong”. Makanan ini dibuat dari bahan dasar gaplek, dibentuk bulat separuh lingkaran, mirip Bokong (Pantat). (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari, 2008:M/J/d)
(39) JIKA Anda masuk warung kupat tahu di lokasi parkir bus kota di
Gamping (Jl Wates Km 5), Yogya, jangan terkejut. Di dinding tertempel tulisan begini: Dilarang Utang! (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008: M/J/a)
(40) INILAH nama universitas yang punya “singkatan” dalam “singkatan”.
Universitas tersebut adalah UPY. Kepanjangannya, Universitas PGRI
30
Yogyakarta. Padahal PGRI adalah singkatan dari Persatuan Guru Republik Indonesia! (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008: M/J/h)
(41) DI Purwokerto sedikitnya ada 2 rumah makan yang nyleneh. Di terminal
angkutan kota Kebondalem, rumah makan masakan Padang, namanya “Rumah Makan Lima Ribuan”. Di Jl Gatot Subroto, depan Kantor PLN, namanya “Rumah Makan Es Kejepit”. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/a)
(42) JIKA Anda lewat Jl. Panglima Sudirman di Bojonegoro, Jawa Timur,
Anda akan melihat satu warung unik, namanya Warung Sukar Maju dengan menu spesial Bakso Ora Patek Enak. Tapi ternyata warung ini laris manis. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/d)
(43) DI Toko Besi SOM, Kota Temanggung, di pintu masuk untuk karyawan
tertulis pengumuman sangar sbb: 1. Selain Karyawan Dilarang Masuk. 2. Berani Masuk Tanpa Permisi, Akan Keluar Tanpa Gigi. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008: M/J/j)
(44) KETIKA saya makan di warung depan Pusat Rehabilitasi Yakkum di Jl
Kaliurang, Yogya, di situ ada menu nasi yang namanya unik, yaitu... Nasi Gila. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/i)
(45) DI depan Pabrik Gula Gondang Baru, Klaten, ada nama sungai unik,
yakni Kali Gung-dung. Dinamakan demikian, karena kalau kita berdiri di atasnya, akan terdengar bunyi ”Dung-dung”. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/a)
(46) MUNGKIN karena jengkel tidak ada stok minyak tanah untuk dijual,
salah satu agen minyak tanah di dekat Pasar Sleman, DIY, pasang kertas di depan tokonya dengan tulisan begini: Minyak Tanah Habis Diminum Buto. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/a)
(47) BELUM lama ini saya sowan ke Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan,
Salam, Magelang. Oleh Pak Kyai saya diperlihatkan bibit penemuan baru yang akan dikembangkan di Pondok. Bibit tersebut masih berupa gabah. Karena penasaran, atas izin Pak Kyai, gabah saya buka...ternyata berasnya berwarna separo merah separo putih, mirip bendera kita. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/e)
(48) RUMAH Makan Pring Sewu, Kramat, Kabupaten Tegal, merayakan
tahun baru dengan membuat terompet raksasa panjang 14 meter, diameter moncongnya 2 meter, lubang tiupnya berdiameter 15 Cm. Pada
31
malam tahun baru 2008 terompet raksasa itu ditiup menggunakan kompresor, bunyinya preeeettt! Diarak pakai mobil pick-up! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/b)
(49) REKOR buka sampai pagi! Mungkin ini satu-satunya foto copy di
Bantul yang buka pukul 7.00 hingga pukul 04.00 pagi berikutnya. Yaitu foto copy Pelangi dan Teladan di Jl Jend Sudirman, Bantul Km 11. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/g)
(50) DI Magelang, Radio Polaris FM adalah radio favorit kawula muda.
Uniknya, nama PT (Perseroan Terbatas) dari Radio Polaris adalah PT Larispol. Yah, Cuma dibalik: Polaris dan Larispol. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/f)
(51) UKURAN S (Small), M (Medium) dan L (Large) biasanya untuk baju
atau lainnya. Tapi di Jepang, S,M dan L itu juga untuk ukuran porsi nasi. Di shokudo (kantin sekolah) atau rumah makan tertentu, jika Anda pesan L Size akan diberi nasi porsi banyak, M cukupan dan S sedikit. Kalau di kita, ada “Nasi Kucing”, mungkin di Jepang akan diberi nama very-very small rice. Tapi ini belum pernah saya temui. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/c)
(52) BEBERAPA pelayat Pak Harto mengenakan Batik Motif Slobok.
Ternyata, menurut kurator Batik Danar Hadi Solo, agar yang meninggal punya jalan lancar menuju surga, dan yang ditinggal iklas, selain arti duka cita. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/e)
(53) BAHASA gaul biasanya ada di kalangan remaja atau anak sekolah.
Tapi di depan kantor Kejaksaan Negeri Yogyakarta, saya lihat ada spanduk besar pemberantasn korupsi dengan menggunakan bahasa gaul, begini: ”Korupsi???! Hari Gini???! Capek dech...!” (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008: M/J/d)
(54) DI depan salon Kharisma, Tegalrejo, Kec Parakan, ada gang kecil,
banyak anak-anak main-main, sering digunakan ngebut kendaraan, saya beri gambar Bogem Raksasa, di bawahnya ada tulisan ”Ngebut, Nabrak, Mendapat Hadiah Langsung Tanpa Diundi”. Ternyata sukses. Sampai sekarang, aman! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008: M/J/e)
(55) ULANGAN semester gasal Senin 7-1-2008 mata pelajaran Bahasa
Indonesia, soalnya pilihan ganda. Jawaban saya benar, yakni “Sepeda Pancal”, karena saya pernah baca. Eeeee..., ternyata soal itu dikutip dari Kedaulatan Rakyat 25-11-2007 dengan judul: “Mbah Zabidi asal
32
Mlangi, Nogotirto, Gamping Sleman, Berhaji dengan Sekarung Uang”. Mau baca “KR”-nya? Saya punya! Bravo KR! Kamu huebaaat! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/f)
(56) MINGGU 17-2-2008 Mas Moko, teman saya main sepak bola, menikah.
Uniknya, acara hiburan pernikahan tersebut adalah sepak bola berlangsung di lapangan Gedipan, Pingit, Pringsurat, Temanggung. Pemainnya, ada tim Mas Moko lawan tim dari Ungaran. Hingga sore, mas nganten pun ada di lapangan. Meriah, seperti turnamen beneran! (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/b)
(57) PARKIR termurah? Silakan parkir di depan toko HW Mini Market, Jl
Sugiman, Watulunyu, Wates, Kulonprogo, DIY. Parkir motor, mobil atau sepeda, hanya... Rp 300,- (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/a)
(58) WAKTU saya pulang ke Kalimantan Selatan, persisnya kota Rantau,
Kabupaten Tapin, saya lihat ada warung pasang papan nama begini: Warung Nasi Mbah Marijan. Teryata nama Mbah Marijan dikenal hingga pelosok Kalimantan! (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/d)
(59) DI tiap kota pasti ada penjual soto. Ada soto ayam, soto sapi, soto babat
dll. Di Jl Let Suwaji, Parakan, ada penjual soto khas kota itu. Namanya pun nyleneh. Yaitu Soto Gantung. Mau coba? (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008:M/J/b)
(60) MESKIPUN bus Trans Jogja belum beroperasi, namun haltenya sudah
dibangun cukup banyak. Sayangnya, tulisan “Lajur Bus” yang ada di jalan depan halte tsb banyak yang “pudar terkena debu”. Salah satunya, yang ada di timur RSUD Wirosaban, tulisan LAJUR BUS jadi terbaca AJUR BUS. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/a)
(61) SEORANG tukang ojek yang mangkal di Jl Rasuna Said, Jakarta,
mendisain motor ojeknya mirip body pesawat terbang, dan ditulisi: Adem Air. Dia juga pasang tulisan promosi di dekatnya begini: Ojek “Adem Air” Termurah di Dunia. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/d)
(62) UNTUK kedua kalinya seperti 2006, Gereja Kristen Jawa (GKJ)
Prembun, Kebumen, pada 23-12-2007 menyambut Natal mengadakan pawai becak berhias keliling kota. Ada 1 becak bermotor putar-putar lagu Natal. Ini wujud toleransi beragama, mengokohkan NKRI. Panitia
33
langsung beri hadiah khusus istimewa. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/g)
Nama tempat yang ditemukan dalam SST Edisi Minggu, Januari sampai
dengan Februari 2008 adalah stasiun KA Tugu, Yogya (31). Malioboro, Yogya data
(32). di kawasan Turi, Sleman data (33). Jl Ring-road Utara, persisnya di desa
Sucen, Kec Bayan, Purworejo data (34). PJM (Pusat Jajan Mahasiswa) data (35).
DI warung ”Pojok Atas”, Karangwaru Lor, Tegalrejo, Yogya data (36). di gedung
JEC Yogya data (37). KALAU di Yogya Semar Mendem, Rondo Royal, Tahu
Brontak, “Gadungan Bokong” data (38). warung kupat tahu di lokasi parkir bus
kota di Gamping (Jl Wates Km 5), Yogya data (39). UPY (Universitas PGRI
Yogyakarta), PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) data (40).
Dari data (41) ditemukan nama tempat, yaitu DI Purwokerto, Di terminal
angkutan kota Kebondalem, rumah makan masakan Padang, namanya “Rumah
Makan Lima Ribuan”. Di Jl Gatot Subroto, depan Kantor PLN, namanya “Rumah
Makan Es Kejepit”. Kemudian data (42), yaitu Jl. Panglima Sudirman di
Bojonegoro, Jawa Timur, Warung Sukar Maju. Data (43) DI Toko Besi SOM, Kota
Temanggung. Data (44) di warung depan Pusat Rehabilitasi Yakkum di Jl
Kaliurang, Yogya.
Data (45) DI depan Pabrik Gula Gondang Baru, Klaten. Data (46) Pasar
Sleman, Data (47) DIY Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan, Salam, Magelang.
Data (48) RUMAH Makan Pring Sewu, Kramat, Kabupaten Tegal. Data (49) foto
copy Pelangi dan Teladan di Jl Jend Sudirman, Bantul Km 11. Data (50) DI
34
Magelang, Radio Polaris FM. Data (51) di Jepang, di shokudo (kantin sekolah).
Data (52) Batik Danar Hadi Solo. Data (53) di depan kantor Kejaksaan Negeri
Yogyakarta. Data (54) DI depan salon Kharisma, Tegalrejo, Kec Parakan.
Data (55) ditemukan nama tempat, yaitu Mlangi, Nogotirto, Gamping
Sleman. Data (56) di lapangan Gedipan, Pingit, Pringsurat, Temanggung. Data
(57) di depan toko HW Mini Market, Jl Sugiman, Watulunyu, Wates, Kulonprogo,
DIY. Data (58) Kalimantan Selatan, persisnya kota Rantau, Kabupaten Tapin,
Warung Nasi Mbah Marijan. Data (59) Di Jl Let Suwaji, Parakan. Data (60) halte,
timur RSUD Wirosaban, Data (61) di Jl Rasuna Said, Jakarta, dan Data (62) Gereja
Kristen Jawa (GKJ) Prembun, Kebumen, NKRI.
2.4 Nama Benda
Nama benda dalam penelitian ini sebagian besar mewakili atau terwakili oleh
jenis nama - nama menurut maujud yang ditunjuk lainnya termasuk nama orang,
nama tempat, nama makanan, nama alat transportasi, nama lembaga, nama
tumbuhan, dan nama-nama yang terdapat dalam penelitian ini. Berikut ini adalah
jenis nama benda :
(63) HANTU-hantu di Indonesia kalau bersuara bunyinya “Hi, hi, hi...” Ponakan saya (sekolah TK) dan teman-temannya main hantu-hantuan. Ada yang menjadi “Suster Ngesot”, bunyinya begini: “Ngesot, ngesot...”. Entah dia meniru dari mana, di film tidak seperti itu kan? (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/c)
(64) RUMAH Makan Pring Sewu, Kramat, Kabupaten Tegal, merayakan
tahun baru dengan membuat terompet raksasa panjang 14 meter, diameter moncongnya 2 meter, lubang tiupnya berdiameter 15 Cm. Pada malam tahun baru 2008 terompet raksasa itu ditiup menggunakan
35
kompresor, bunyinya preeeettt! Diarak pakai mobil pick-up! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/b)
(65) KALAU di Yogya ada makanan diberi nama Semar Mendem, Rondo
Royal, Tahu Brontak dll, maka di daerah saya ada makanan yang namanya agak “porno”, yaitu “Gadungan Bokong”. Makanan ini dibuat dari bahan dasar gaplek, dibentuk bulat separuh lingkaran, mirip Bokong (Pantat). (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari, 2008:M/J/d)
(66) DI tiap kota pasti ada penjual soto. Ada soto ayam, soto sapi, soto babat
dll. Di Jl Let Suwaji, Parakan, ada penjual soto khas kota itu. Namanya pun nyleneh. Yaitu Soto Gantung. Mau coba? (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008:M/J/b)
(67) MUNGKIN karena jengkel tidak ada stok minyak tanah untuk dijual,
salah satu agen minyak tanah di dekat Pasar Sleman, DIY, pasang kertas di depan tokonya dengan tulisan begini: Minyak Tanah Habis Diminum Buto. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/a)
(68) SAAT ambulans yang membawa jenazah Pak Harto berangkat dari
RSPP menuju Jl Cendana Jakarta, layar TV nampak ada 3 orang yang “nggandul” di (bagian belakang) ambulans tersebut. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008: M/J/f)
(69) BEBERAPA pelayat Pak Harto mengenakan Batik Motif Slobok.
Ternyata, menurut kurator Batik Danar Hadi Solo, agar yang meninggal punya jalan lancar menuju surga, dan yang ditinggal iklas, selain arti duka cita. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/e)
Data (63) ditemukan nama benda, yaitu “Suster Ngesot”. Data (64) terompet,
kompresor, mobil pick-up. Data (65) Semar Mendem, Rondo Royal, Tahu Brontak,
bahan dasar gaplek, Bokong (Pantat). Data (66) soto ayam, soto sapi, soto babat,
Soto Gantung. Data (67) minyak tanah. Data (68) layar TV. (69) Batik Motif
Slobok.
Berikut ini dipaparkan nama makanan :
(70) JIKA Anda lewat Jl. Panglima Sudirman di Bojonegoro, Jawa Timur, Anda akan melihat satu warung unik, namanya Warung Sukar Maju
36
dengan menu spesial Bakso Ora Patek Enak. Tapi ternyata warung ini laris manis. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/d)
(71) UKURAN S (Small), M (Medium) dan L (Large) biasanya untuk baju
atau lainnya. Tapi di Jepang, S,M dan L itu juga untuk ukuran porsi nasi. Di shokudo (kantin sekolah) atau rumah makan tertentu, jika Anda pesan L Size akan diberi nasi porsi banyak, M cukupan dan S sedikit. Kalau di kita, ada “Nasi Kucing”, mungkin di Jepang akan diberi nama very-very small rice. Tapi ini belum pernah saya temui. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/c)
(72) KETIKA saya makan di warung depan Pusat Rehabilitasi Yakkum di Jl
Kaliurang, Yogya, di situ ada menu nasi yang namanya unik, yaitu... Nasi Gila. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/i)
(73) BERKAT SST KR Rabu 16-1-2008, jualan tempe bungkus daun bikinan
simbok saya (Mbok Patmo) laris tenan. Tidak usah menawarkan keliling kampung. Matur suwun KR. Ugi Mas Suwarno Pedagang Mainan Anak-anak! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/e)
(74) ADA yang baru dalam ”hidangan” sekaten kali ini, yaitu Kerak Telur
khas Betawi. Buat orang Betawi yang kangen Kerak Telur tidak perlu mudik ke Jakarta, dan buat yang penasaran pengin icip-icip, datang saja di Alun-alun. Agar ketemu yang asli, cari pikulan yang ada gambar Monas atau PRS. Selamat icip-icip! (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/i)
(75) IMBAS harga kedelai tembus Rp 8000/Kg, sangat dirasakan
mahasiswa. Di warung angkringan, tempe goreng dan mendoan yang semula sudah “kecil”, kini jadi makin kueciiil buanget. Penjualnya mengatakan, ketimbang naikin harga, takut didemo mahasiswa, lebih baik ngurangi ukuran tempe! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008: M/J/b)
Dalam data (66) ditemukan nama makanan, yaitu soto ayam, soto sapi, soto
babat, Soto Gantung. Data (70) Bakso Ora Patek Enak. Data (71) “Nasi Kucing”.
(72) Nasi Gila. (73) tempe bungkus daun. Data (65) Semar Mendem, Rondo Royal,
Tahu Brontak, “Gadungan Bokong” Gaplek. Data (74) Kerak Telur. Data (75)
tempe goreng dan mendoan.
37
2.5 Nama Kegiatan
Berikut ini dipaparkan nama kegiatan :
(76) UNTUK kedua kalinya seperti 2006, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Prembun, Kebumen, pada 23-12-2007 menyambut Natal mengadakan pawai becak berhias keliling kota. Ada 1 becak bermotor putar-putar lagu Natal. Ini wujud toleransi beragama, mengokohkan NKRI. Panitia langsung beri hadiah khusus istimewa. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/g)
(77) PSS Sleman mengakhiri Kompetisi Ligina 2007 pada bulan Desember
(12, menempati posisi ke-12, menang 12 kali, kalah 12 kali, kebetulan pemenang undian rumah bagi penonton dengan nomor tiket 001212. Semoga tahun 2008 lebih hebat! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008: M/J/a)
(78) TANGGAL 6-2-2008 ada peringatan HUT ke-58 Dukuh RASA (Rahayu
Asal Saka Akal) RW 01, Wero, Gombong. Dimeriahkan pergelaran wayang kulit semalam suntuk di RT 05, Pembukaan panembromo oleh ibu-ibu PKK RW 01. Uniknya, pengiring gamelan dilakukan anak/ cucu ibu-ibu tersebut. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/f)
Data (76) terdapat nama kegiatan, yaitu menyambut Natal mengadakan pawai
becak berhias keliling kota. Data (77) Kompetisi Ligina 2007. Data (78) HUT ke-58
Dukuh RASA (Rahayu Asal Saka Akal) RW 01, Wero, Gombong.
2.6 Nama Organisasi/ Lembaga (Instansi)
Berikut ini dipaparkan nama organisasi/ lembaga (instansi) :
(79) PSS Sleman mengakhiri Kompetisi Ligina 2007 pada bulan Desember (12, menempati posisi ke-12, menang 12 kali, kalah 12 kali, kebetulan pemenang undian rumah bagi penonton dengan nomor tiket 001212. Semoga tahun 2008 lebih hebat! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008: M/J/a)
(80) BAHASA gaul biasanya ada di kalangan remaja atau anak sekolah.
Tapi di depan kantor Kejaksaan Negeri Yogyakarta, saya lihat ada spanduk besar pemberantasn korupsi dengan menggunakan bahasa gaul,
38
begini: ”Korupsi???! Hari Gini???! Capek dech...!” (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008: M/J/d)
(81) UNTUK kedua kalinya seperti 2006, Gereja Kristen Jawa (GKJ)
Prembun, Kebumen, pada 23-12-2007 menyambut Natal mengadakan pawai becak berhias keliling kota. Ada 1 becak bermotor putar-putar lagu Natal. Ini wujud toleransi beragama, mengokohkan NKRI. Panitia langsung beri hadiah khusus istimewa. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/g)
(82) DI Magelang, Radio Polaris FM adalah radio favorit kawula muda.
Uniknya, nama PT (Perseroan Terbatas) dari Radio Polaris adalah PT Larispol. Yah, Cuma dibalik: Polaris dan Larispol. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/f)
(83) KETIKA saya makan di warung depan Pusat Rehabilitasi Yakkum di Jl
Kaliurang, Yogya, di situ ada menu nasi yang namanya unik, yaitu... Nasi Gila. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/i)
(84) DI Purwokerto sedikitnya ada 2 rumah makan yang nyleneh. Di terminal
angkutan kota Kebondalem, rumah makan masakan Padang, namanya “Rumah Makan Lima Ribuan”. Di Jl Gatot Subroto, depan Kantor PLN, namanya “Rumah Makan Es Kejepit”. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/a)
(85) INILAH nama universitas yang punya “singkatan” dalam “singkatan”.
Universitas tersebut adalah UPY. Kepanjangannya, Universitas PGRI Yogyakarta. Padahal PGRI adalah singkatan dari Persatuan Guru Republik Indonesia! (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008: M/J/h)
(86) DI sekitar Kampus UNS, Solo, ada istilah PJM, yaitu Pusat Jajan
Mahasiswa. Yang jual namanya Pak Jumadi. Sudah tentu jualannya bikin kenyang dan harganya terjangkau kantong mahasiswa! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/f)
(87) TANGGAL 6-2-2008 ada peringatan HUT ke-58 Dukuh RASA (Rahayu
Asal Saka Akal) RW 01, Wero, Gombong. Dimeriahkan pergelaran wayang kulit semalam suntuk di RT 05, Pembukaan panembromo oleh ibu-ibu PKK RW 01. Uniknya, pengiring gamelan dilakukan anak/ cucu ibu-ibu tersebut. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/f)
39
(88) BAGI penggemar Campur Sari, yang Rabu (2-1-2008) malam nonton acara Pesona Indonesia di TVRI, tentu sangat trenyuh sekaligus bangga. Sang Maestro, Mas Manthous, yang sudah lama tidak nyanyi secara live dengan segala “kebesaran dan keterbatasannya”. Selamat, Mas! Cepat pulih dan berkarya lagi! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/h)
Dari data diatas, nama organisasi ditemukan pada (79) PSS Sleman. Data (80)
HUT ke-58 Dukuh RASA (Rahayu Asal Saka Akal) RW 01, Wero, Gombong. Nama
lembaga (instansi) terdapat pada data (81) kantor Kejaksaan Negeri Yogyakarta.
Data (82) Gereja Kristen Jawa (GKJ). Data (83) Radio Polaris FM, PT Larispol.
Data (84) Pusat Rehabilitasi Yakkum. Data (85) Kantor PLN. Data (86) Universitas
PGRI Yogyakarta. Data (87) Kampus UNS. Data (88) TVRI.
2.7 Nama Program Acara
Berikut ini adalah nama program acara :
(89) BAGI penggemar Campur Sari, yang Rabu (2-1-2008) malam nonton acara Pesona Indonesia di TVRI, tentu sangat trenyuh sekaligus bangga. Sang Maestro, Mas Manthous, yang sudah lama tidak nyanyi secara live dengan segala “kebesaran dan keterbatasannya”. Selamat, Mas! Cepat pulih dan berkarya lagi! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/h)
Dari data (89) ditemukan nama program acara Pesona Indonesia di TVRI. 2.8 Nama Ukuran (Satuan dan Nominal)
Berikut ini dipaparkan nama ukuran (satuan dan nominal) :
(90) UKURAN S (Small), M (Medium) dan L (Large) biasanya untuk baju atau lainnya. Tapi di Jepang, S,M dan L itu juga untuk ukuran porsi nasi. Di shokudo (kantin sekolah) atau rumah makan tertentu, jika Anda pesan L Size akan diberi nasi porsi banyak, M cukupan dan S sedikit. Kalau di kita, ada “Nasi Kucing”, mungkin di Jepang akan diberi nama very-very small rice. Tapi ini belum pernah saya temui. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/c)
40
(91) RUMAH Makan Pring Sewu, Kramat, Kabupaten Tegal, merayakan tahun baru dengan membuat terompet raksasa panjang 14 meter, diameter moncongnya 2 meter, lubang tiupnya berdiameter 15 Cm. Pada malam tahun baru 2008 terompet raksasa itu ditiup menggunakan kompresor, bunyinya preeeettt! Diarak pakai mobil pick-up! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/b)
(92) PSS Sleman mengakhiri Kompetisi Ligina 2007 pada bulan Desember
(12), menempati posisi ke-12, menang 12 kali, kalah 12 kali, kebetulan pemenang undian rumah bagi penonton dengan nomor tiket 001212. Semoga tahun 2008 lebih hebat! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008: M/J/a)
(93) IMBAS harga kedelai tembus Rp 8000/Kg, sangat dirasakan
mahasiswa. Di warung angkringan, tempe goreng dan mendoan yang semula sudah “kecil”, kini jadi makin kueciiil buanget. Penjualnya mengatakan, ketimbang naikin harga, takut didemo mahasiswa, lebih baik ngurangi ukuran tempe! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008: M/J/b)
(94) MENULIS SST (Sungguh-sungguh Terjadi) bagi kami sangat berkesan
dan jadi kenangan tak terlupakan seumur hidup. Karena pertama kali dimuat pada tahun 1987, honor yang kami terima Rp 2.500, kami gunakan untuk beli meterai, guna melengkapi syarat-syarat pernikahan! (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008: M/J/d)
(95) BIASANYA sebatang pohon pisang punya 1 jantung. Tapi di depan
Balai Serbaguna RK Tegalrejo, Yogya, ada pohon pisang punya 2 jantung. Silakan cek! (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008: M/J/e)
(96) HIDUP jaman sekarang susah. Tahu-tempe mahal. Harga sembako
tinggi. Utang numpuk. Namun tetua kampung kami sambil guyon berpendapat begini: ” Solusinya mudah. Usul ke pemerintah, agar Bank Indonesia cetak uang sebanyak-banyaknya. Sebagian untuk nyaur utang, lainnya dibagi-bagi ke rakyat!” Weleh-weleh...! (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008: M/J/d)
(97) RABU 6-2-2008 pencuri masuk rumah kami dengan mencongkel
jendela. Yang diambil: uang, HP, tabungan. Eeee...lha kok tega-teganya dalam tabungan hanya diberi sisa...Rp 500. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008: M/J/g)
41
(98) PARKIR termurah? Silakan parkir di depan toko HW Mini Market, Jl Sugiman, Watulunyu, Wates, Kulonprogo, DIY. Parkir motor, mobil atau sepeda, hanya... Rp 300,- (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/a)
(99) BELUM lama ini saya sowan ke Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan,
Salam, Magelang. Oleh Pak Kyai saya diperlihatkan bibit penemuan baru yang akan dikembangkan di Pondok. Bibit tersebut masih berupa gabah. Karena penasaran, atas izin Pak Kyai, gabah saya buka...ternyata berasnya berwarna separo merah separo putih, mirip bendera kita. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/e)
(100) DI Purwokerto sedikitnya ada 2 rumah makan yang nyleneh. Di
terminal angkutan kota Kebondalem, rumah makan masakan Padang, namanya “Rumah Makan Lima Ribuan”. Di Jl Gatot Subroto, depan Kantor PLN, namanya “Rumah Makan Es Kejepit”. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/a)
(101) PERTAMA kali dalam hidup, saya terima undangan dari teman karib,
pesta nikah anaknya di gedung JEC Yogya, hari ini Minggu 17-2-2008...non-stop pukul 17.00 hingga 22.00 (lima jam). Selain dilampiri peta lokasi gedung, kartu tanda hadir pengganti buku tamu, surat undangan juga diberi lampiran kertas dengan judul ”100 Food Counters Wedding Party” isi 100 macam menu hidangan makan dan minuman yang tersedia. Wuaaah, marem tenan!!! (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008: M/J/c)
(102) DI Jl Ring-road Utara, persisnya di desa Sucen, Kec Bayan, Purworejo,
ada papan nama bertuliskan nyentrik/ aneh: Ngeprin 369, Nyeken 678, Nginstal dan lain-lain ”Tiga Putra”, maksudnya tanya saja pada yang nulis. Mungkin harganya? Mungkin juga hitungan waktu? (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008: M/J/g)
(103) KETIKA kami akan beli salak pondoh di kawasan Turi, Sleman,
penjual pasang tarif tinggi. Kemudian ketika kami bilang, kami orang Jogja asli, penjual nggak percaya. Namun saat tahu plat nomor mobil kami AB, harga turun drastis, jadi harga wajar. Apa hubungan plat AB dan harga salak, ya? (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008: M/J/f)
(104) PEDAGANG menawarkan jualannya biasanya dengan teriak: ”Sayang
Anak, sayang anak!”. Nah, di Sekatenan, ada penjual celengan menawarkan dagangannya begini: ”Sayang uang, sayang uang!”. Saya beli sekaligus 3. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/h)
42
(105) PADA tahun 1950-an, penjual jamu gendong belum pakai botol plastik
untuk wadah jamu, karena waktu itu belum ada. Jamu ditempatkan dalam botol bekas bir. Tiap bakul tak sama botolnya dalam satu gendongan. Uniknya, jumlah botol menunjukkan status penjualnya. Jika botolnya 4, berarti penjualnya masih gadis. Botol 5, janda kembang. Botol 6, janda punya anak. Botol 7 artinya punya suami. Silakan cek pada orang tua yang gemar minum jamu gendong! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/h)
(106) JENDRAL Besar Soeharto lahir 8 Juni, (8+6=14). Usia 86 tahun
(8+6=14). Wafat di RSPP kamar 536 (5+3+6=14). Wafat pada pukul 13.10 (13+1+0=14). Ternyata, serba14. Unik! (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/g)
(107) DUA warga pelajar SMA Terbuka/ PAKET C Terpadu dinyatakan lulus
ujian Paket C (Setara SMA) setelah 4 kali ikut Ujian Nasional. Selamat untuk Pak Satim dan Pak Duri, keduaya sudah PNS sebagai penjaga SD di Cilongok. Orang sabar disayang Tuhan! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/c)
Nama ukuran (satuan dan nominal) ditemukan dalam SST Edisi Minggu,
Januari sampai dengan Februari 2008, terdapat dalam data (90) (Ukuran S (Small),
M (Medium) dan L (Large), very-very small rice. Data (91) panjang 14 meter,
diameter moncongnya 2 meter, lubang tiupnya berdiameter 15 Cm. Data (92) bulan
Desember (12), menempati posisi ke-12, menang 12 kali, kalah 12 kali, nomor tiket
001212. Data (93) Rp 8000/Kg, kueciiil buanget. Data (94) Rp 2.500,-.
Data (95) punya 1 jantung, punya 2 jantung. Data (96) cetak uang sebanyak-
banyaknya. Data (97) Rp 500. Data (98) Rp 300,- Data (99) separo merah separo
putih. Data (100) ada 2 rumah. Data (101) non-stop pukul 17.00 hingga 22.00 (lima
jam), ”100 Food Counters Wedding Party” isi 100 macam menu hidangan makan
dan minuman yang tersedia. Data (102) Ngeprin 369, Nyeken 678.
43
Data (103) pasang tarif tinggi. Data (104) Saya beli sekaligus 3. Data (105)
Jika botolnya 4, berarti penjualnya masih gadis. Botol 5, janda kembang. Botol 6,
janda punya anak. Botol 7 artinya punya suami. Data (106) lahir 8 Juni, (8+6=14).
Usia 86 tahun (8+6=14). Wafat di RSPP kamar 536 (5+3+6=14). Wafat pada
pukul 13.10 (13+1+0=14). Ternyata, serba14. Data (107) setelah 4 kali ikut Ujian
Nasional.
2.9 Nama Tumbuhan
Berikut ini dipaparkan nama tumbuhan :
(108) KETIKA kami akan beli salak pondoh di kawasan Turi, Sleman, penjual pasang tarif tinggi. Kemudian ketika kami bilang, kami orang Jogja asli, penjual nggak percaya. Namun saat tahu plat nomor mobil kami AB, harga turun drastis, jadi harga wajar. Apa hubungan plat AB dan harga salak, ya? (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008: M/J/f)
(109) POHON pisang milik teman saya, aneh. Buah pisangnya ada di bawah
(bonggol) bukan di atas (pelepah). Anehnya lagi, meski pohonnya berjenis pisang Ambon, ternyata buahnya berjenis pisang Emas. Silakan cek di Pak Masri, dukuh Senden, desa Ngawonggo, kec Ceper, Klaten, Jateng! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/i)
(110) BIASANYA sebatang pohon pisang punya 1 jantung. Tapi di depan Balai Serbaguna RK Tegalrejo, Yogya, ada pohon pisang punya 2 jantung. Silakan cek! (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008: M/J/e)
Penulis menemukan nama tumbuhan sebanyak tiga kolom, yaitu dalam data
(108) salak pondoh. Data (109) POHON pisang, pisang Emas. Data (110) sebatang
pohon pisang.
44
2.10 Nama Aliran Musik
Berikut ini adalah nama aliran musik :
(111) HAMPIR tiap tahun menjelang Natal dan tahun baru, hampir di semua dudut kota Manokwari dibangun pondokan dengan beragam bentuk yang umumnya berkaki. Setiap pondok dilengkapi sound system yang bisa terdengar dari jauh. Lagu yang diputar beragam: rock, pop, dangdut bahkan remix, namun yang utama lagu-lagu bertema rohani. Tiap pondok dihiasi lampu kelap-kelip. Bila malam dijaga beberapa pemuda. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/e)
Dari data (111) ditemukan nama aliran musik, yaitu Lagu yang diputar
beragam: rock, pop, dangdut bahkan remix, namun yang utama lagu-lagu bertema
rohani.
2.11 Nama Alat Transportasi
Berikut ini dipaparkan nama alat transportasi :
(112) SEORANG tukang ojek yang mangkal di Jl Rasuna Said, Jakarta, mendisain motor ojeknya mirip body pesawat terbang, dan ditulisi: Adem Air. Dia juga pasang tulisan promosi di dekatnya begini: Ojek “Adem Air” Termurah di Dunia. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/d)
(113) MESKIPUN bus Trans Jogja belum beroperasi, namun haltenya sudah
dibangun cukup banyak. Sayangnya, tulisan “Lajur Bus” yang ada di jalan depan halte tsb banyak yang “pudar terkena debu”. Salah satunya, yang ada di timur RSUD Wirosaban, tulisan LAJUR BUS jadi terbaca AJUR BUS. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/a)
(114) ULANGAN semester gasal Senin 7-1-2008 mata pelajaran Bahasa
Indonesia, soalnya pilihan ganda. Jawaban saya benar, yakni “Sepeda Pancal”, karena saya pernah baca. Eeeee..., ternyata soal itu dikutip dari Kedaulatan Rakyat 25-11-2007 dengan judul: “Mbah Zabidi asal Mlangi, Nogotirto, Gamping Sleman, Berhaji dengan Sekarung Uang”. Mau baca “KR”-nya? Saya punya! Bravo KR! Kamu huebaaat! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/f)
45
(115) PARKIR termurah? Silakan parkir di depan toko HW Mini Market, Jl Sugiman, Watulunyu, Wates, Kulonprogo, DIY. Parkir motor, mobil atau sepeda, hanya... Rp 300,- (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/a)
(116) RUMAH Makan Pring Sewu, Kramat, Kabupaten Tegal, merayakan
tahun baru dengan membuat terompet raksasa panjang 14 meter, diameter moncongnya 2 meter, lubang tiupnya berdiameter 15 Cm. Pada malam tahun baru 2008 terompet raksasa itu ditiup menggunakan kompresor, bunyinya preeeettt! Diarak pakai mobil pick-up! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/b)
(117) PARA penjual oleh-oleh di peron stasiun KA Tugu, Yogya, piawai
menawarkan dagangannya. Saat banyak penumpang turun dari KA atau saat menjelang naik KA, para pedagang ini tidak perlu teriak-teriak menawarkan dagangannya, cukup menyentakkan tali gelang karet yag melingkar di dos bungkus Bakpianya. Unik, efisien dan cerdas! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/h)
(118) BAGI yang pernah ke luar negeri, khususnya Eropa, mungkin pernah
mengalami hal yang sama dengan saya. Ketika naik kereta api, di sebelah saya ada orang dari Syria. Semula dia menduga saya berasal dari Vietnam. Ketika saya bilang dari Indonesia, spontan dia memberi salam ”Assalamu’alaikum”! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/c)
(119) UNTUK kedua kalinya seperti 2006, Gereja Kristen Jawa (GKJ)
Prembun, Kebumen, pada 23-12-2007 menyambut Natal mengadakan pawai becak berhias keliling kota. Ada 1 becak bermotor putar-putar lagu Natal. Ini wujud toleransi beragama, mengokohkan NKRI. Panitia langsung beri hadiah khusus istimewa. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/g)
Nama alat transportasi yang ditemukan dari data (112) yaitu motor ojeknya.
Data (113) bus Trans Jogja. Data (114) “Sepeda Pancal”. Data (115) motor, mobil
atau sepeda. Data (116) mobil pick-up. Data (117) dan data (118) sama, yaitu KA
atau kereta api. Data (119) becak bermotor.
46
BAB III
DASAR PENAMAAN
DALAM KOLOM “SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI” (SST)
DI KEDAULATAN RAKYAT : SEBUAH KAJIAN AWAL
3.1 Pengantar
Dalam bab ini dibahas tentang dasar penamaan yang terdapat dalam kolom
SST pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan
Februari 2008.
Penggunaan dasar penamaan memiliki kandungan filosofi secara harafiah
(umum) dan khusus. Dalam Bab II, dari penemuan dan klasifikasi jenis nama
menurut maujud yang ditunjuk kemudian dianalisis dengan dasar penamaan yang
akan dipaparkan penulis ke dalam Bab III ini.
3.2 Dasar Penamaan Orang
Penelitian mengenai dasar atau asal-usul penamaan menjadi permasalahan
kedua dalam skripsi ini. Secara etimologi pengertian dan pemberian dasar
penamaan orang bisa merupakan bagian dari peristiwa, tempat, sejarah, dan
serapan. Menurut KUBI, (1976:687) “nama” adalah pernyataan panggilan atau
sebutan, misalnya (a) nama kecil, nama depan, nama samaran, menjadi wakil atau
karena perintah, (b) sebagai sebutan gelar, (c) untuk kemasyhuran (tenar/ komersil)-
kebaikan-kehormatan, sedangkan “orang” adalah manusia (dalam artian khusus
46
47
bukan umum). Jadi nama orang merupakan sebutan untuk manusia dengan berbagai
unsur dasar.
Memang sangat sulit untuk mengidentifikasi dasar penamaan orang. Dalam
hal ini penulis hanya terbatas mengidentifikasi dari jenis-jenis nama menurut
maujud yang ditunjuk. Nama-nama tersebut sesuai dengan ejaan dan bahasa yang
digunakan masyarakat pemakai nama itu, dan juga sesuai dengan maksud dari teks
atau kolom SST yang penulis tampilkan. Berikut adalah dasar penamaan orang dari
jenis nama maujud yang ditunjuk:
3.2.1 Berdasar Penamaan Baru/ Komersil
Berikut ini akan dikemukakan dasar penamaan orang berdasar penamaan
baru/ komersil yang terdapat dalam kolom SST harian Kedaulatan Rakyat edisi
Minggu, bulan Januari sampai Februari 2008.
(120) BAGI penggemar Campur Sari, yang Rabu (2-1-2008) malam nonton acara Pesona Indonesia di TVRI, tentu sangat trenyuh sekaligus bangga. Sang Maestro, Mas Manthous, yang sudah lama tidak nyanyi secara live dengan segala “kebesaran dan keterbatasannya”. Selamat, Mas! Cepat pulih dan berkarya lagi! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/h)
Dasar penamaan baru/ komersil dari data (120) dan data (7) adalah Mas
Manthous, dari dasar leksem mas, menurut (KUBI,1976:634), mas adalah sebutan
yang hampir sama (bersinonim) dengan tuan atau kata panggilan yang karib (akrab)
seperti perempuan memanggil suaminya, dan Manthous, nama yang dalam bahasa
Jawa adalah Sumanto atau Manto. Disebutkan nama dalam bahasa Jawa, karena
warna musik campursari pertama kali di lagukan/ dimainkan di Wonosari, Gunung
48
Kidul, Yogyakarta, dan Mas Manthous yang asli Gunung Kidul ini sebagai pelopor
warna musik campursari.
Nama baru atau komersil ini dibuat dengan tujuan kemasyhuran atau untuk
ketenaran seseorang. Hal ini sudah penulis paparkan di dalam Bab I : subbab
1.6.2.1.1 tentang “Pemberian Nama Orang (Menurut Mitos dan Komersial)”.
3.2.2 Berdasar Pengaruh Serapan
Dari data landasan teori 1.6.3.1.8 tentang nama serapan, menurut KUBI,
(1976:925), kata dasar serap (a) yaitu mendalam ; benar-benar, (b) cadangan ;
persediaan untuk mengganti apabila ada yang hilang. Menurut Suwardi, (1981:22),
serapan adalah pengaruh.
Jadi nama serapan adalah nama hasil pengaruh bahasa-bahasa asing yang
masuk dalam nama-nama bahasa Indonesia, bisa mencakup nama orang, nama
benda, nama sifat, nama hari, dan nama tempat.
(121) DI sekitar Kampus UNS, Solo, ada istilah PJM, yaitu Pusat Jajan Mahasiswa. Yang jual namanya Pak Jumadi. Sudah tentu jualannya bikin kenyang dan harganya terjangkau kantong mahasiswa! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/f)
(122) DUA warga pelajar SMA Terbuka/ PAKET C Terpadu dinyatakan lulus
ujian Paket C (Setara SMA) setelah 4 kali ikut Ujian Nasional. Selamat untuk Pak Satim dan Pak Duri, keduaya sudah PNS sebagai penjaga SD di Cilongok. Orang sabar disayang Tuhan! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/c)
(123) POHON pisang milik teman saya, aneh. Buah pisangnya ada di bawah
(bonggol) bukan di atas (pelepah). Anehnya lagi, meski pohonnya berjenis pisang Ambon, ternyata buahnya berjenis pisang Emas. Silakan cek di Pak Masri, dukuh Senden, desa Ngawonggo, kec Ceper, Klaten, Jateng! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/i)
49
(124) INGIN tahu pasangan suami iatri istimewa? Karena tanggal, bulan dan tahun kelahirannya persis sama, ialah 24 Desember 1967? Inilah dia: pasangan Pak Dudung Abdul Halim dan Bu Lilis Ernawati, Tasikmalaya. Ingin kenalan? Hubungi saja HP 08122285033. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/e)
(125) SAAT nglayat Pak Harto di pemakaman, saya sempat jalan jejer dengan
Mendagri Pak Mardiyanto dan Jubir Kepresidenan Pak Andi Malarangeng. Bangga deh! Meski saya hanya tukang becak, bisa jalan jejer dengan pejabat tinggi negara! Seumur hidup ya baru kali ini! (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/c)
Dasar penamaan orang dengan pengaruh serapan ditemukan dari data (121)
Pak Jumadi, (122) Pak Satim dan Pak Duri, (123) Pak Masri, (124) Pak Dudung
Abdul Halim dan Bu Lilis Ernawati, dan (125) Pak Harto, Pak Mardiyanto dan Pak
Andi Malarangeng, mempunyai pengaruh dari bahasa selain bahasa Indonesia atau
campuran.
Sesuai dengan teks pada kolom SST, Pak Jumadi adalah nama warga
Jateng, dan penjual angkringan atau ”HIK” biasanya adalah orang Klaten dan Solo.
Pak Duri dan Pak Satim adalah nama warga asli Cilongok, Purwokerto, Jateng. Pak
Masri adalah warga Klaten. Nama Dudung dan Lilis adalah pemberian nama orang
di daerah Jawa bagian barat. Nama Harto dan Mardiyanto adalah nama Jawa
(Tengah/ DIY dan Timur), berbeda dengan nama Harta dan Mardiyanta adalah
nama daerah Jawa Barat. Bisa saja ejaan dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia.
Nama Andi Malarangeng, Andi adalah dari bahasa barat dan Malarangeng dari
bahasa daerah/ marga Bugis, Makasar.
Kutipan dari data (121) sampai (125), ”Pak” menurut (KUBI,1976:90-91)
adalah orang tua laki-laki, orang yang dipandang sebagai orang tua (seperti guru),
50
sedangkan “Bu” (124) hampir sama seperti “Pak”. Menurut (KUBI, 1976:368)
adalah panggilan untuk wanita yang sudah bersuami, panggilan yang takzim kepada
wanita.
Dasar penamaan (121) sampai dengan (125) bisa merupakan myth of
concern dan myth of freedom. Setiap nama mempunyai pengertian sendiri-sendiri
tergantung pemberian dari kehidupan jaman dulu.
3.2.3 Berdasar Sejarah
Nama orang menjadi sebuah nama tempat dapat diartikan sebagai nilai
tambah dalam daftar nama-nama penting. Nama ini juga tidak lepas dari sejarah dan
jasa. Dasar penamaan ini timbul karena dapat berkaitan langsung dengan para
pelaku sejarah.
(126) JENDRAL Besar Soeharto lahir 8 Juni, (8+6=14). Usia 86 tahun (8+6=14). Wafat di RSPP kamar 536 (5+3+6=14). Wafat pada pukul 13.10 (13+1+0=14). Ternyata, serba14. Unik! (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/g)
(127) MUSIM Pilkada sekarang ini ternyata memunculkan spanduk ”terus
terang” dan ”bukan basa-basi”. Misalnya, di Kudus, Jawa Tengah, ada spanduk melintang di jalan, dengan tulisan (saya kutip seperti aslinya): Ora Ono Huek, Ora Obos (maksudnya: Ora ana duwit, ora nyoblos). (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/a)
(128) AKHIR tahun 2007 saya menghadiri hajatan manten di daerah Serang,
propinsi Banten. Saat lewat jalan di jantung kota Serang, saya kagum sekaligus merasa iri dengan para tukang becak di sana. Pasalnya, di Serang ada ”fasilitas eksekutif” jalur khusus bagi para penggenjot becak. Namanya Becak Way. Hati kecil saya bertanya: ”Wah, kapan ya di kota Yogya tercinta ini ada jalur Becak Way? Bravo, nggenjot pedhal! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/b)
51
Kutipan (126) JENDRAL Besar Soeharto adalah nama orang dengan
pangkat atau gelar tertinggi yang diberikan kepada prajurit Angkatan Darat.
Soeharto adalah nama yang bersejarah sejak beliau memimpin sebagai Presiden
Kedua RI. Kutipan (127) Kudus dan (128) Serang adalah nama orang berunsur
sejarah dan dasar nama tempat, karena nama tersebut disesuaikan dengan asal
beliau-beliau ini. Kudus berasal dari dasar nama Sunan Kudus dan Serang dari
dasar nama Nyi Ageng Serang.
3.2.4 Berdasar Kegiatan
Berikut ini dipaparkan penamaan orang berdasar kegiatan :
(129) PEDAGANG menawarkan jualannya biasanya dengan teriak: ”Sayang Anak, sayang anak!”. Nah, di Sekatenan, ada penjual celengan menawarkan dagangannya begini: ”Sayang uang, sayang uang!”. Saya beli sekaligus 3. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/h)
Dasar penamaan kegiatan yang terdapat pada kutipan (129) adalah Sekaten,
berasal dari nama Sekati atau lebih tepatnya gamelan Kyai Sekati. Merupakan
keluarnya suara gamelan Keraton Yogyakarta yang dimainkan oleh orang-orang
tertentu (Abdi Dalem) Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sekatenan ini adalah
upacara umat Islam untuk memperingati Maulud Nabi SAW, dan pasar malam ini
sebagai pelengkap dan untuk meramaikan.
3.2.5 Berdasar Pekerjaan
Jabatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1976:391) adalah
pekerjaan, tugas dalam pemerintahan atau organisasi. Bisa juga kemungkinan
jabatan itu tidak melulu dari organisasi (khusus) tetapi berkembang mulai dari
52
pekerjaan umum. Jadi nama orang yang dimaksud adalah pekerjaannya. Dari
pernyataan (KUBI) diatas, unsur kebaikan terdapat di dalam SST KR, Minggu
Januari sampai Februari 2008:
(130) TERHITUNG mulai Januari 2008, Ketua RT 02 RW IV Kelurahan Gunung simping, Cilacap, mendapat tali asih dari warganya sebesar Rp 150.000 tiap bulan. Huebat, kan? Selamat mengemban tugas Pak RT. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari, 2008:M/J/f)
(131) BEBERAPA pelayat Pak Harto mengenakan Batik Motif Slobok.
Ternyata, menurut kurator Batik Danar Hadi Solo, agar yang meninggal punya jalan lancar menuju surga, dan yang ditinggal iklas, selain arti duka cita. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/e)
(132) SEORANG tukang ojek yang mangkal di Jl Rasuna Said, Jakarta,
mendisain motor ojeknya mirip body pesawat terbang, dan ditulisi: Adem Air. Dia juga pasang tulisan promosi di dekatnya begini: Ojek “Adem Air” Termurah di Dunia. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/d)
Dasar penamaan dari kutipan (130) Ketua RT, menurut (KUBI, 1976:502)
ketua adalah orang yang tertua atau yang berpengalaman banyak di kampung.
Orang yang menjadi pemimpin yang terutama pada rapat, perkumpulan. RT adalah
Rukun Tetangga—rukun adalah menurut KUBI, (835-834) baik dan damai, bersatu
hati, perkumpulan antara orang-orang yang bertetangga. Tetangga adalah menurut
KUBI, (1065) orang (dari rumah) yang berdekatan atau sebelah-menyebelah. Jadi
Ketua RT adalah seorang pemimpin di dalam kampung yang bertugas mendamaikan
dan membersatukan hati orang-orang yang berdekatan (satu kampung). Orang
cenderung memanggil dengan nama Pak RT daripada nama asliya.
Dasar penamaan kurator dari data (131) menurut (KUBI, 1976:542) adalah
pengurus harta benda, anggota panitia pengawas atau penyantun dana. Biasanya
53
hanya terbatas dalam bidang seni dan budaya. Data (132) tukang menurut KUBI
adalah pekerja tangan (atau dengan alat) dengan kepandaian istimewa. Orang yang
pekerjaannya melakukan sesuatu yang tersebut pada kata keterangan (ojek). Ojek
menurut KUBI berasal dari bahasa Jakarta, adalah kendaraan yang disewakan.
(133) TIDAK seperti perayaan Tahun Baru tahun-tahun sebelumya, menjelang Tahun Baru 2008 lalu penjual terompet menjalankan dagangannya hingga ke pelosok desa, bahkan sampai gunung-gunung. Karenanya anak-anak tak usah pergi ke pasar atau ke kota untuk beli terompet, cukup di depan rumah saja! (Kedaulatan Rakyat,20 Januari 2008:M/J/f)
(134) PADA tahun 1950-an, penjual jamu gendong belum pakai botol plastik
untuk wadah jamu, karena waktu itu belum ada. Jamu ditempatkan dalam botol bekas bir. Tiap bakul tak sama botolnya dalam satu gendongan. Uniknya, jumlah botol menunjukkan status penjualnya. Jika botolnya 4, berarti penjualnya masih gadis. Botol 5, janda kembang. Botol 6, janda punya anak. Botol 7 artinya punya suami. Silakan cek pada orang tua yang gemar minum jamu gendong! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/h)
Dasar penamaan data (133) Penjual menurut KUBI, yaitu orang yang menjual
sesuatu. Terompet adalah alat musik yang dibunyikan dengan cara ditiup. Data
(134) Jamu menurut KUBI (400) adalah obat yang dibuat dari akar-akar, daun-
daunan atau bahan obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan. Gendong adalah di bawa
dengan diikat di punggung. Dasar penamaan penjual jamu gendong adalah orang
yang menjual obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan dengan diikat di punggung.
Biasanya adalah seorang wanita.
(135) AKHIR tahun 2007 saya menghadiri hajatan manten di daerah Serang, propinsi Banten. Saat lewat jalan di jantung kota Serang, saya kagum sekaligus merasa iri dengan para tukang becak di sana. Pasalnya, di Serang ada ”fasilitas eksekutif” jalur khusus bagi para penggenjot becak. Namanya Becak Way. Hati kecil saya bertanya: ”Wah, kapan ya di kota
54
Yogya tercinta ini ada jalur Becak Way? Bravo, nggenjot pedhal! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/b)
(136) PEDAGANG menawarkan jualannya biasanya dengan teriak: ”Sayang
Anak, sayang anak!”. Nah, di Sekatenan, ada penjual celengan menawarkan dagangannya begini: ”Sayang uang, sayang uang!”. Saya beli sekaligus 3. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/h)
Dasar penamaan dari data (135) tukang becak adalah orang laki-laki yang
pekerjaannya melakukan sesuatu, yaitu mengayuh kendaraan roda tiga sebagai mata
pencahariannya. Kutipan (136) penjual celengan adalah orang yang pekerjaannya
melakukan sesuatu, yaitu menjajakan tabung pekak (tempat menyimpan uang).
(137) BELUM lama ini saya sowan ke Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan, Salam, Magelang. Oleh Pak Kyai saya diperlihatkan bibit penemuan baru yang akan dikembangkan di Pondok. Bibit tersebut masih berupa gabah. Karena penasaran, atas izin Pak Kyai, gabah saya buka...ternyata berasnya berwarna separo merah separo putih, mirip bendera kita. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/e)
(138) TUKANG cukur di dekat perempatan Kentungan, Sleman, DIY, pasang
tulisan unik, begini: ”Pusat Amputasi Rambut”. (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008:M/J/h)
(139) SENIN 28-1-2008 di sebelah timur RSUD Wirosaban (Yogya), ada
pemulung menarik gerobak isi rongsokan barang, bagian belakang bak ada tulisan berbunyi: “Dengan gerobak ini, kucari nafkah buat anak istri. Gak usah gengsi, yang penting tidak mencuri dan korupsi”. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008: M/J/b)
Dasar penamaan dari data (137) Pak Kyai adalah penasehat umat muslim dan
biasanya hanya terdapat di dalam pesantren. Data (138) tukang cukur adalah orang
yang pekerjaannya melakukan sesuatu memotong rambut (manusia). Data (139)
pemulung adalah orang yang pekerjaannya mencari rejeki dari sampah, mengais
sampah untuk di daur ulang, dikumpulkan kemudian di timbang per kilo.
55
3.2.6 Berdasar Kata Ganti
Berikut ini dipaparkan penamaan orang berdasar kegiatan :
(140) BAGI yang pernah ke luar negeri, khususnya Eropa, mungkin pernah mengalami hal yang sama dengan saya. Ketika naik kereta api, di sebelah saya ada orang dari Syria. Semula dia menduga saya berasal dari Vietnam. Ketika saya bilang dari Indonesia, spontan dia memberi salam ”Assalamu’alaikum”! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/c)
(141) JIKA Anda lewat Jl. Panglima Sudirman di Bojonegoro, Jawa Timur,
Anda akan melihat satu warung unik, namanya Warung Sukar Maju dengan menu spesial Bakso Ora Patek Enak. Tapi ternyata warung ini laris manis. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/d)
(142) IBU saya sudah lama meninggal dunia. Anehnya, hingga saat ini beliau
masih sering mendapat undangan atau surat layatan dari tetangga desa. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008: M/J/i)
Dasar penamaan dari data (140) saya, merupakan nama orang sebagai kata
ganti orang pertama. Kata saya lebih sopan diucapkan daripada aku. Data (141)
Anda, merupakan nama orang sebagai kata ganti orang kedua. Kata Anda ini
digunakan untuk menyebut orang kedua secara umum, tidak membedakan tingkat
kedudukan dan umur. Data (142) beliau merupakan nama orang sebagai kata ganti
(orang ketiga : ia), yaitu pengganti nama bagi orang tua atau orang yang dihormati.
Dasar penamaan Ibu, seperti dalam 3.2.2 – (124) sudah penulis paparkan.
3.3 Dasar Penamaan Tempat
Dalam KUBI (1976:1042-1043), tempat adalah barang sesuatu yang dipakai
untuk menaruh (menyimpan, meletakkan, dsb), ruang (bidang, rumah, daerah yang
didiami), negeri (kota, desa), kedudukan ; keadaan ; letak. Jadi nama tempat adalah
sebutan untuk daerah, dimana letaknya, dan bagian dari daerah tersebut.
56
3.3.1 Berdasar Sejarah, Kesesuaian dan Kekhasannya
Nama ini merupakan bagian dari daerah yang mempunyai nilai lebih dan ciri
menonjol yang membuat keingintahuan masyarakat. Berikut ini adalah penjelasan
dari dasar nama yang terdapat dalam SST KR, edisi Minggu Januari sampai dengan
Februari 2008:
(143) PARA penjual oleh-oleh di peron stasiun KA Tugu, Yogya, piawai menawarkan dagangannya. Saat banyak penumpang turun dari KA atau saat menjelang naik KA, para pedagang ini tidak perlu teriak-teriak menawarkan dagangannya, cukup menyentakkan tali gelang karet yang melingkar di dos bungkus Bakpianya. Unik, efisien dan cerdas! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/h)
(144) KIRAB budaya Tionghoa Sabtu sore 9-2-2008 di Malioboro Yogya
meriah. Atraksi macam-macam. Yang menarik, ada seorang bapak naik ke atas kepala reog sambil berjoget ria. Padahal, kita tahu, berat, lho! Kok kuat, ya?! (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008:M/J/g)
(145) DI sekitar Kampus UNS, Solo, ada istilah PJM, yaitu Pusat Jajan
Mahasiswa. Yang jual namanya Pak Jumadi. Sudah tentu jualannya bikin kenyang dan harganya terjangkau kantong mahasiswa! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/f)
(146) PEDAGANG menawarkan jualannya biasanya dengan teriak: ”Sayang
Anak, sayang anak!”. Nah, di Sekatenan, ada penjual celengan menawarkan dagangannya begini: ”Sayang uang, sayang uang!”. Saya beli sekaligus 3. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/h)
(147) DI Purwokerto sedikitnya ada 2 rumah makan yang nyleneh. Di terminal
angkutan kota Kebondalem, rumah makan masakan Padang, namanya “Rumah Makan Lima Ribuan”. Di Jl Gatot Subroto, depan Kantor PLN, namanya “Rumah Makan Es Kejepit”. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/a)
(148) JIKA Anda lewat Jl. Panglima Sudirman di Bojonegoro, Jawa Timur,
Anda akan melihat satu warung unik, namanya Warung Sukar Maju dengan menu spesial Bakso Ora Patek Enak. Tapi ternyata warung ini laris manis. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/d)
57
(149) KETIKA saya makan di warung depan Pusat Rehabilitasi Yakkum di Jl Kaliurang, Yogya, di situ ada menu nasi yang namanya unik, yaitu... Nasi Gila. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/i)
(150) MINGGU 17-2-2008 Mas Moko, teman saya main sepak bola, menikah.
Uniknya, acara hiburan pernikahan tersebut adalah sepak bola berlangsung di lapangan Gedipan, Pingit, Pringsurat, Temanggung. Pemainnya, ada tim Mas Moko lawan tim dari Ungaran. Hingga sore, mas nganten pun ada di lapangan. Meriah, seperti turnamen beneran! (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/b)
Dasar penamaan dari kutipan (143), yaitu stasiun KA Tugu, Yogya.
Menurut KUBI:964, stasiun adalah rumah perhentian kereta api. KA adalah kereta
api, Tugu menurut KUBI:1094, adalah tiang besar dan tinggi dibuat dari batu bata,
sebagai tanda peringatan atau kenang-kenangan. Tugu Yogya adalah Tugu Golong-
gilig yang dibuat oleh Sri Sultan HB I sebagai ciri khas kota Yogya. Nama stasiun
KA Tugu ini diberikan karena stasiun ini berdekatan tempat dengan tugu tersebut
dan sesuai dengan daerah Yogya.
Dasar penamaan (144) Malioboro berasal dari nama seorang Jenderal
Belanda yang bernama Marlborough pada waktu penjajahan. Dari sumber
Wikipedia, nama ini kebetulan memiliki sense of beauty terhadap masyarakat
Yogyakarta dan akhirnya dengan lidah Jawa, orang lalu menyebut nama ini (yang
menjadi nama tempat jantung kota Yogyakarta) dari Marlborough menjadi
Malioboro.
“Nama jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani ini merupakan poros Garis Imaginer Kraton Yogyakarta.”
“Terdapat beberapa obyek bersejarah di jalan ini antara lain Tugu Kraton, Stasiun Tugu, Gedung Istana Negara, Pasar
58
Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Jalan ini sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung - warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas Jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.” (http://id.wikipedia.org/wiki/Malioboro--diakses 19 Juni 2009)
Data (145) UNS merupakan nama tempat berdasar sejarah.
“Nama UNS ini adalah singkatan dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Universitas ini terletak di Surakarta, Jateng. Jadi sesuai dengan namanya, UNS berdiri sejak 11 Maret 1976, yang awalnya merupakan gabungan 5 perguruan tinggi yang ada di Surakarta.” (http://id.wikipedia.org/wiki/UNS--diakses tanggal 19 Juni 2009).
PJM adalah kesesuaian tempat, karena terletak di lingkungan kampus UNS,
maka dinamakan Pusat Jajan Mahasiswa.
Data (146) sekatenan (dalam 3.2.4 – 129 sudah dipaparkan berdasar
kegiatan) adalah nama tempat berunsur sejarah ini menjadi ciri khas kota, apalagi
upacara bersejarah ini dilaksanakan tiap tahun. Data (147) terminal angkutan kota
Kebondalem merupakan tempat khusus/ khas keluar masuk angkutan kota (bis,
colt). Rumah Makan Lima Ribuan adalah tempat makan yang harganya serba lima
ribu atau kelipatannya. Rumah Makan Es Kejepit adalah nama tempat khusus
minuman dingin, dengan menyajikan salah satu menunya. Keduanya menjadi
tempat khas, yang satu menyediakan sajian serba lima ribu dan yang satu
menyediakan minuman serba dingin.
Data (148) Warung Sukar Maju dengan menu Bakso Ora Patek Enak adalah
nama tempat dengan sensasi nama makanan. Data (149) nasi gila adalah menu yang
59
disajikan oleh warung makan depan Pusat Rehabilitasi Yakkum, Yogya. Menu
tersebut memiliki porsi lebih banyak daripada biasanya, sehingga sesuai dengan
namanya. Data (150) dasar penamaan Lapangan adalah halaman luas seperti alun-
alun yang ada di suatu kampung / desa. Gedipan adalah nama lapangan atau daerah/
kampung sesuai dengan. Nama ini adalah konvensi dari kampung tersebut. Jadi
sewaktu-waktu dapat diubah / diganti dengan nama lainnya.
3.3.2 Berdasar Tiruan Bunyi (Onomatope)
Sebutan untuk letak bagian suatu daerah yang mempunyai tiruan-tiruan
seperti bunyi-bunyian yang menyiratkan seperti aslinya. Berikut contoh yang
terdapat dalam SST KR, Minggu Januari sampai Februari 2008 :
(151) DI depan Pabrik Gula Gondang Baru, Klaten, ada nama sungai unik, yakni Kali Gung-dung. Dinamakan demikian, karena kalau kita berdiri di atasnya, akan terdengar bunyi ”Dung-dung”. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/a)
Dasar nama dari kutipan (151), Kali sama dengan sungai dan Dung-dung
merupakan bunyi yang ditimbulkan karena goyangan air di dalam sebuah gua kecil
di bawah tanah.
3.3.3 Berdasar Pengaruh Serapan
Berikut ini dipaparkan dasar penamaan tempat pengaruh serapan :
(152) BELUM lama ini saya sowan ke Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan, Salam, Magelang. Oleh Pak Kyai saya diperlihatkan bibit penemuan baru yang akan dikembangkan di Pondok. Bibit tersebut masih berupa gabah. Karena penasaran, atas izin Pak Kyai, gabah saya buka...ternyata berasnya berwarna separo merah separo putih, mirip bendera kita. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/e)
60
(153) RUMAH Makan Pring Sewu, Kramat, Kabupaten Tegal, merayakan tahun baru dengan membuat terompet raksasa panjang 14 meter, diameter moncongnya 2 meter, lubang tiupnya berdiameter 15 Cm. Pada malam tahun baru 2008 terompet raksasa itu ditiup menggunakan kompresor, bunyinya preeeettt! Diarak pakai mobil pick-up! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/b)
(154) REKOR buka sampai pagi! Mungkin ini satu-satunya foto copy di
Bantul yang buka pukul 7.00 hingga pukul 04.00 pagi berikutnya. Yaitu foto copy Pelangi dan Teladan di Jl Jend Sudirman, Bantul Km 11. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/g)
(155) DI Magelang, Radio Polaris FM adalah radio favorit kawula muda.
Uniknya, nama PT (Perseroan Terbatas) dari Radio Polaris adalah PT Larispol. Yah, Cuma dibalik: Polaris dan Larispol. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/f)
(156) UKURAN S (Small), M (Medium) dan L (Large) biasanya untuk baju
atau lainnya. Tapi di Jepang, S,M dan L itu juga untuk ukuran porsi nasi. Di shokudo (kantin sekolah) atau rumah makan tertentu, jika Anda pesan L Size akan diberi nasi porsi banyak, M cukupan dan S sedikit. Kalau di kita, ada “Nasi Kucing”, mungkin di Jepang akan diberi nama very-very small rice. Tapi ini belum pernah saya temui. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/c)
Dasar penamaan dari data (152) adalah Pondok Pesantren Al Husin, Pondok
adalah rumah untuk sementara waktu. Pesantren adalah asrama dan tempat murid-
murid belajar mengaji (KUBI:764 dan 746). Al adalah kata sandang yang
menyatakan “tentu”, dan Husin dari dasar kata Arab Hasannun yang berarti baik.
Jadi asrama untuk belajar mengaji yang sudah tentu akan menjadi baik. Krakitan,
Salam, Magelang adalah nama tempat di daerah Jawa Tengah.
Dasar penamaan (153) adalah rumah makan adalah kedai tempat makan
(menjual makanan), Pring Sewu – pring adalah bambu dalam dalam bahasa Jawa,
sewu adalah seribu (juga dalam bahasa Jawa), bisa juga merupakan daerah asal
61
pemilik (owner) yang berasal dari kota Lampung daerah Pring Sewu. Kramat,
Kabupaten, Tegal adalah nama tempat di daerah Jawa Tengah. Data (154) fotocopy
dari bahasa Eropa (Inggris), adalah naskah atau surat atau dokumen yang dipotret
(KUBI: 283) / dilipatgandakan dengan cara di karbon. Data (155) Magelang berasal
dari dasar nama Jenderal Belanda, yaitu Maghelhaenz, Radio berasal dari dasar
nama dalam KUBI (788), yaitu siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara.
“FM” adalah Frequency Modulation atau Modulasi Frekuensi. Polaris dan
Larispol, Pol adalah luarbiasa extraordinary dan Laris adalah Laku (Payu:Jawa).
Data (156) dari bahasa Jepang, Shokudo yang berarti kantin sekolah.
“Kantin” adalah tempat untuk minum dan makan di area sekolah, asrama.
3.3.4 Berdasar Nama Orang/ Nama Jalan
Dalam Lyons (1995:4), dikatakan dari fisuf Yunani, apabila sesuatu
dikatakan konvensional maka hal itu adalah hasil dari kebiasaan dan tradisi (yaitu
persetujuan yang tak terucapkan, atau “perjanjian sosial”, antara anggota-anggota
masyarakat—“perjanjian” yang dapat dibatalkan oleh manusia, karena itu adalah
hasil perbuatan manusia sendiri). Jika hal itu dikatakan alamiah, maka hal itu
merupakan asas-asas yang abadi dan tak berubah di luar menusia sendiri (tidak
dapat diganggu gugat). Berikut contoh nama tempat berdasar nama orang :
(157) WAKTU saya pulang ke Kalimantan Selatan, persisnya kota Rantau, Kabupaten Tapin, saya lihat ada warung pasang papan nama begini: Warung Nasi Mbah Marijan. Teryata nama Mbah Marijan dikenal hingga pelosok Kalimantan! (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/d)
62
(158) DI tiap kota pasti ada penjual soto. Ada soto ayam, soto sapi, soto babat dll. Di Jl Let Suwaji, Parakan, ada penjual soto khas kota itu. Namanya pun nyleneh. Yaitu Soto Gantung. Mau coba? (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008:M/J/b)
(159) MESKIPUN bus Trans Jogja belum beroperasi, namun haltenya sudah
dibangun cukup banyak. Sayangnya, tulisan “Lajur Bus” yang ada di jalan depan halte tsb banyak yang “pudar terkena debu”. Salah satunya, yang ada di timur RSUD Wirosaban, tulisan LAJUR BUS jadi terbaca AJUR BUS. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/a)
(160) SEORANG tukang ojek yang mangkal di Jl Rasuna Said, Jakarta,
mendisain motor ojeknya mirip body pesawat terbang, dan ditulisi: Adem Air. Dia juga pasang tulisan promosi di dekatnya begini: Ojek “Adem Air” Termurah di Dunia. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/d)
(161) REKOR buka sampai pagi! Mungkin ini satu-satunya foto copy di
Bantul yang buka pukul 7.00 hingga pukul 04.00 pagi berikutnya. Yaitu foto copy Pelangi dan Teladan di Jl Jend Sudirman, Bantul Km 11. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/g)
(162) PARKIR termurah? Silakan parkir di depan toko HW Mini Market, Jl
Sugiman, Watulunyu, Wates, Kulonprogo, DIY. Parkir motor, mobil atau sepeda, hanya... Rp 300,- (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/a)
(163) BEBERAPA pelayat Pak Harto mengenakan Batik Motif Slobok.
Ternyata, menurut kurator Batik Danar Hadi Solo, agar yang meninggal punya jalan lancar menuju surga, dan yang ditinggal iklas, selain arti duka cita. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/e)
Dasar penamaan data (157) Warung Nasi Mbah Marijan adalah merupakan
sebuah tempat yang dimiliki oleh warga perantauan Jawa di Kalimantan. Nama
“Mbah Marijan” sendiri diambil dari seorang tokoh kota Yogyakarta yang notabene
adalah juru kunci gunung Merapi yang sukses. Data (158) Jl. Let Suwaji, data (159)
RSUD Wirosaban, data (160) Jl. Rasuna Said, data (161) Jl. Jend. Sudirman, data
(162) Jl. Sugiman dapat diartikan juga sebagai “pak”, (karena lebih dominan nama
63
pria daripada wanita). Menurut KUBI, (1976:91) (atau dalam 3.2.2 – 124 sudah
dipaparkan) Pak adalah orang yang menjadi pelindung atau sebagai perintis jalan
atau orang yang banyak penganutnya atau bisa juga orang yang disegani berdasar
faktor sejarah.
Dasar penamaan data (163) Danar Hadi adalah nama orang dari bahasa
Jawa yang dalam hal ini adalah sebagai merk dagang. Beliau lebih mementingkan
aspek ke-lokal-an daripada beli merk lain. Dasar penamaan Solo adalah nama suatu
tempat/ kota di Jawa Tengah.
3.4 Pengaruh Serapan
Dalam KUBI, (1976:925), kata dasar serap (a) yaitu mendalam ; benar-
benar, (b) cadangan ; persediaan untuk mengganti apabila ada yang hilang.
(Suwardi, 1981:22), serapan adalah pengaruh. Jadi nama serapan adalah nama hasil
pengaruh bahasa-bahasa asing yang masuk dalam nama-nama bahasa Indonesia,
bisa mencakup nama orang, nama benda, nama sifat, nama hari, dan nama tempat.
3.4.1 Bahasa Gaul
Berikut ini dipaparkan penamaan orang pengaruh serapan bahasa gaul :
(164) BAHASA gaul biasanya ada di kalangan remaja atau anak sekolah. Tapi di depan kantor Kejaksaan Negeri Yogyakarta, saya lihat ada spanduk besar pemberantasn korupsi dengan menggunakan bahasa gaul, begini: ”Korupsi???! Hari Gini???! Capek dech...!” (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008: M/J/d)
Dasar penamaan dari data (164), Hari Gini???! Capek dech...!” adalah
kritik sosial untuk semua orang dan terutama para elite politik. Dasarnya adalah
Hari Gini = hari begini/ saat ini. Capek Dech adalah ungkapan kekesalan karena
64
“sebab” yang diulang-ulang. Dasar penamaan ini berasal dari bahasa Betawi,
Jakarta (gaul).
3.4.2 Bahasa Arab
Pengaruh bahasa Arab terhadap nama-nama di Indonesia memang sangat
besar. Ini bisa berkaitan dengan agama dan tradisi dalam penggunaannya. Dalam
SST ini dapat ditemukan contoh seperti berikut :
(165) AKHIR tahun 2007 saya menghadiri hajatan manten di daerah Serang, propinsi Banten. Saat lewat jalan di jantung kota Serang, saya kagum sekaligus merasa iri dengan para tukang becak di sana. Pasalnya, di Serang ada ”fasilitas eksekutif” jalur khusus bagi para penggenjot becak. Namanya Becak Way. Hati kecil saya bertanya: ”Wah, kapan ya di kota Yogya tercinta ini ada jalur Becak Way? Bravo, nggenjot pedhal! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/b)
(166) BELUM lama ini saya sowan ke Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan,
Salam, Magelang. Oleh Pak Kyai saya diperlihatkan bibit penemuan baru yang akan dikembangkan di Pondok. Bibit tersebut masih berupa gabah. Karena penasaran, atas izin Pak Kyai, gabah saya buka...ternyata berasnya berwarna separo merah separo putih, mirip bendera kita. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/e)
(167) BAGI yang pernah ke luar negeri, khususnya Eropa, mungkin pernah
mengalami hal yang sama dengan saya. Ketika naik kereta api, di sebelah saya ada orang dari Syria. Semula dia menduga saya berasal dari Vietnam. Ketika saya bilang dari Indonesia, spontan dia memberi salam ”Assalamu’alaikum”! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/c)
(168) TAHUN 2008 terdiri 366 hari. Hari libur nasional ada 23, dari jumlah
itu 7 diantaranya cuti bersama. Libur terbanyak pada hari Jumat (7 kali), disusul Kamis (6), Senin (5), Selasa (3) dan Rabu (2). Ironisnya, tidak ada satu pun tanggal “merah” yang jatuh pada hari Sabtu! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/c)
Dasar penamaan (165), hajatan adalah perlu, dari kata dasar hajat. Jadi,
hajatan adalah keperluan. Dasar penamaan data (166), Al Husin, dalam data 3.3.3
65
sudah dipaparkan apa dasar dari penamaan tersebut. Dasar penamaan data (167)
Assalammu’alaikum adalah permisi (kulanuwun)/ apa kabar. Dasar penamaan data
(168), menurut Suwardi ; Jumat dari kata jum’at adalah hari untuk berkumpul di
Masjid. Kamis dari kata ”khamis” adalah hari kelima. Rabu dari kata ”arba’a”
adalah hari keempat. Selasa dari kata ”tslatsa’ ” adalah hari ketiga. Senin dari kata
”itsnaini” adalah hari kedua. Dasar nama hari Sabtu dari kata sabt (sabat:Ibrani)
adalah hari ketujuh/ hari libur bagi orang Yahudi. Minggu adalah Dominggo/ Deo
Minggo (hari Tuhan). ”Ahad” yaitu adalah hari ke-1 dalam seminggu.
3.4.3 Bahasa Inggris
Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris memiliki peranan penting di
dunia, termasuk dalam kolom SST KR, Minggu edisi Januari sampai Februari 2008
berikut ini :
(169) SEORANG tukang ojek yang mangkal di Jl Rasuna Said, Jakarta, mendisain motor ojeknya mirip body pesawat terbang, dan ditulisi: Adem Air. Dia juga pasang tulisan promosi di dekatnya begini: Ojek “Adem Air” Termurah di Dunia. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/d)
(170) PADA tahun 1950-an, penjual jamu gendong belum pakai botol plastik
untuk wadah jamu, karena waktu itu belum ada. Jamu ditempatkan dalam botol bekas bir. Tiap bakul tak sama botolnya dalam satu gendongan. Uniknya, jumlah botol menunjukkan status penjualnya. Jika botolnya 4, berarti penjualnya masih gadis. Botol 5, janda kembang. Botol 6, janda punya anak. Botol 7 artinya punya suami. Silakan cek pada orang tua yang gemar minum jamu gendong! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/h)
(171) AKHIR tahun 2007 saya menghadiri hajatan manten di daerah Serang,
propinsi Banten. Saat lewat jalan di jantung kota Serang, saya kagum sekaligus merasa iri dengan para tukang becak di sana. Pasalnya, di Serang ada ”fasilitas eksekutif” jalur khusus bagi para penggenjot becak.
66
Namanya Becak Way. Hati kecil saya bertanya: ”Wah, kapan ya di kota Yogya tercinta ini ada jalur Becak Way? Bravo, nggenjot pedhal! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/b)
(172) MESKIPUN bus Trans Jogja belum beroperasi, namun haltenya sudah
dibangun cukup banyak. Sayangnya, tulisan “Lajur Bus” yang ada di jalan depan halte tsb banyak yang “pudar terkena debu”. Salah satunya, yang ada di timur RSUD Wirosaban, tulisan LAJUR BUS jadi terbaca AJUR BUS. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/a)
(173) REKOR buka sampai pagi! Mungkin ini satu-satunya foto copy di
Bantul yang buka pukul 7.00 hingga pukul 04.00 pagi berikutnya. Yaitu foto copy Pelangi dan Teladan di Jl Jend Sudirman, Bantul Km 11. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/g)
(174) PARKIR termurah? Silakan parkir di depan toko HW Mini Market, Jl
Sugiman, Watulunyu, Wates, Kulonprogo, DIY. Parkir motor, mobil atau sepeda, hanya... Rp 300,- (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/a)
(175) PSS Sleman mengakhiri Kompetisi Ligina 2007 pada bulan Desember
(12, menempati posisi ke-12, menang 12 kali, kalah 12 kali, kebetulan pemenang undian rumah bagi penonton dengan nomor tiket 001212. Semoga tahun 2008 lebih hebat! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/a)
(176) KETIKA saya makan di warung depan Pusat Rehabilitasi Yakkum di Jl
Kaliurang, Yogya, di situ ada menu nasi yang namanya unik, yaitu... Nasi Gila. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/i)
(177) RUMAH Makan Pring Sewu, Kramat, Kabupaten Tegal, merayakan
tahun baru dengan membuat terompet raksasa panjang 14 meter, diameter moncongnya 2 meter, lubang tiupnya berdiameter 15 Cm. Pada malam tahun baru 2008 terompet raksasa itu ditiup menggunakan kompresor, bunyinya preeeettt! Diarak pakai mobil pick-up! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/b)
(178) UKURAN S (Small), M (Medium) dan L (Large) biasanya untuk baju
atau lainnya. Tapi di Jepang, S,M dan L itu juga untuk ukuran porsi nasi. Di shokudo (kantin sekolah) atau rumah makan tertentu, jika Anda pesan L Size akan diberi nasi porsi banyak, M cukupan dan S sedikit. Kalau di kita, ada “Nasi Kucing”, mungkin di Jepang akan diberi nama very-very
67
small rice. Tapi ini belum pernah saya temui. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/c)
(179) RABU 6-2-2008 pencuri masuk rumah kami dengan mencongkel
jendela. Yang diambil: uang, HP, tabungan. Eeee...lha kok tega-teganya dalam tabungan hanya diberi sisa...Rp 500. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/g)
Dasar penamaan (169) mendesain adalah design—yaitu membuat
rancangan/ pola (Hornby, 1990 : 94). Dasar penamaan body adalah bagian utama
sesuatu/ tubuh, dan dasar penamaan promosi dari kata “promotion”
(KUBI,1990:769). Kutipan (170), dasar penamaan bir adalah minuman yang
mengandung alkohol/ sari tape. Penamaan (171) fasilitas eksekutif ; fasilitas adalah
segala sesuatu yang memudahkan menurut KUBI, (1976 : 280) dan eksekutif
(executive) menurut Hornby, (1990:120). adalah berkenaan dengan pelaksanaan dan
pengurusan.
Dasar penamaan (172) trans (transportation) adalah angkut/ kendaraan
pengangkut, dasar penamaan halte adalah perhentian bis, dasar penamaan (173)
fotocopy dalam (3.3.3:43) penulis sudah memaparkan, yaitu dari bahasa Eropa
(Inggris), kalau menurut KUBI, (1976 : 283) adalah naskah atau surat atau
dokumen yang dipotret / dilipatgandakan dengan cara di karbon..
Data penamaan kutipan (174) Mini Market adalah mini = kecil, dan market
= pasar. Jadi minimarket adalah pasar yang ruang lingkupnya sangat kecil tetapi isi
barangnya hanya tertentu saja. (175) Kompetisi (competition) menurut KUBI, (1976
: 518) dan Hornby, (1990 : 67) adalah pertandingan sepakbola untuk merebut
kejuaraan/ pertandingan, perlombaan, persaingan. Desember adalah bulan
68
keduabelas dalam satu tahun. Posisi (potition) adalah kedudukan. Tiket adalah surat
atau karcis sebagai tanda masuk untuk melakukan sesuatu.
Dasar penamaan data (176) rehabilitasi adalah pemulihan. Kutipan (177)
dasar penamaan kompresor (compress) alat untuk penekanan udara, dan “pick-up”
adalah truk kecil / kendaraan mobil kecil dengan bak terbuka, (1780) dasar
penamaan Small (S), Medium (M), Large (L) ; small adalah ukuran kecil, medium
adalah ukuran tengah-tengah/ sedang, large adalah ukuran besar. Ukuran S, M, dan
L merupakan sebagian untuk keseluruhan, karena menunjuk pada jenis ukuran.
Dasar penamaan data (179), yaitu HP adalah handphone atau telepon genggam.
Dasar ini merupakan keseluruhan untuk sebagian, karena mengarah pada kata HP,
yang merupakan alat elektronik ; yang secara umum menunjuk telepon genggam
dengan berbagai bentuk dan jenis.
3.4.4 Bahasa Jawa
Berikut dasar nama serapan dari bahasa Jawa yang terdapat dalam SST :
(180) PADA tahun 1950-an, penjual jamu gendong belum pakai botol plastik untuk wadah jamu, karena waktu itu belum ada. Jamu ditempatkan dalam botol bekas bir. Tiap bakul tak sama botolnya dalam satu gendongan. Uniknya, jumlah botol menunjukkan status penjualnya. Jika botolnya 4, berarti penjualnya masih gadis. Botol 5, janda kembang. Botol 6, janda punya anak. Botol 7 artinya punya suami. Silakan cek pada orang tua yang gemar minum jamu gendong! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/h)
(181) AKHIR tahun 2007 saya menghadiri hajatan manten di daerah Serang,
propinsi Banten. Saat lewat jalan di jantung kota Serang, saya kagum sekaligus merasa iri dengan para tukang becak di sana. Pasalnya, di Serang ada ”fasilitas eksekutif” jalur khusus bagi para penggenjot becak. Namanya Becak Way. Hati kecil saya bertanya: ”Wah, kapan ya di kota
69
Yogya tercinta ini ada jalur Becak Way? Bravo, nggenjot pedhal! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/b)
(182) SATU diantara 12 Kepala Desa Kecamatan Banyumas adalah
perempuan. Pada Pawai Budaya Banyumasan kok tidak nongol? Eeee...jebul beliau juga bebetan dan blangkonan. Tentu saja bagus dhewe. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/b)
(183) BELUM lama ini saya sowan ke Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan,
Salam, Magelang. Oleh Pak Kyai saya diperlihatkan bibit penemuan baru yang akan dikembangkan di Pondok. Bibit tersebut masih berupa gabah. Karena penasaran, atas izin Pak Kyai, gabah saya buka...ternyata berasnya berwarna separo merah separo putih, mirip bendera kita. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/e)
(184) KIRAB budaya Tionghoa Sabtu sore 9-2-2008 di Malioboro Yogya
meriah. Atraksi macam-macam. Yang menarik, ada seorang bapak naik ke atas kepala reog sambil berjoget ria. Padahal, kita tahu, berat, lho! Kok kuat, ya?! (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008:M/J/g)
(185) RABU 6-2-2008 pencuri masuk rumah kami dengan mencongkel
jendela. Yang diambil: uang, HP, tabungan. Eeee...lha kok tega-teganya dalam tabungan hanya diberi sisa...Rp 500. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008: M/J/g)
(186) DI Purwokerto sedikitnya ada 2 rumah makan yang nyleneh. Di terminal
angkutan kota Kebondalem, rumah makan masakan Padang, namanya “Rumah Makan Lima Ribuan”. Di Jl Gatot Subroto, depan Kantor PLN, namanya “Rumah Makan Es Kejepit”. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/a)
(187) JIKA Anda lewat Jl. Panglima Sudirman di Bojonegoro, Jawa Timur,
Anda akan melihat satu warung unik, namanya Warung Sukar Maju dengan menu spesial Bakso Ora Patek Enak. Tapi ternyata warung ini laris manis. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/d)
(188) ADA yang baru dalam ”hidangan” sekaten kali ini, yaitu Kerak Telur
khas Betawi. Buat orang Betawi yang kangen Kerak Telur tidak perlu mudik ke Jakarta, dan buat yang penasaran pengin icip-icip, datang saja di Alun-alun. Agar ketemu yang asli, cari pikulan yang ada gambar Monas atau PRS. Selamat icip-icip! (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/i)
70
(189) ULANGAN semester gasal Senin 7-1-2008 mata pelajaran Bahasa Indonesia, soalnya pilihan ganda. Jawaban saya benar, yakni “Sepeda Pancal”, karena saya pernah baca. Eeeee..., ternyata soal itu dikutip dari Kedaulatan Rakyat 25-11-2007 dengan judul: “Mbah Zabidi asal Mlangi, Nogotirto, Gamping Sleman, Berhaji dengan Sekarung Uang”. Mau baca “KR”-nya? Saya punya! Bravo KR! Kamu huebaaat! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/f)
(190) POHON pisang milik teman saya, aneh. Buah pisangnya ada di bawah
(bonggol) bukan di atas (pelepah). Anehnya lagi, meski pohonnya berjenis pisang Ambon, ternyata buahnya berjenis pisang Emas. Silakan cek di Pak Masri, dukuh Senden, desa Ngawonggo, kec Ceper, Klaten, Jateng! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/i)
(191) BERKAT SST KR Rabu 16-1-2008, jualan tempe bungkus daun bikinan
simbok saya (Mbok Patmo) laris tenan. Tidak usah menawarkan keliling kampung. Matur suwun KR. Ugi Mas Suwarno Pedagang Mainan Anak-anak! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/e)
Dasar penamaan wadah dari data (181) adalah tempat, tempat yang lebih
luas (keranjang). Kutipan data (182) manten (Jawa) adalah dari dasar nama
“penganten”, artinya mempelai atau orang yang sedang dikawinkan. Kutipan data
(183) dasar penamaan pawai (Kawi) adalah arak-arakan/ karnaval, dasar penamaan
budaya (Jawa) adalah adat istiadat daerah, dasar penamaan Eeee...jebul adalah
untuk mengartikan keheranan-heranan, dan dasar nama bebetan dan blangkonan
adalah memakai kain jarit dengan surjan/ beskap dan memakai ikat kepala. (184)
sowan dasar penamaannya adalah “pergi bertamu ke...”. Dasar penamaan (185)
kirab adalah hampir sama dengan pawai, yaitu arak-arakan. (186) dasar penamaan
mencongkel adalah mengorek dan mengeluarkan.
Dalam kutipan ini mencongkel berarti merusak jendela dengan mengorek
menggunakan alat seperti linggis. Kutipan data (187) nyleneh (Jawa) adalah unik
71
dan kejepit adalah berada diantara dua benda/ tergencet. Dasar penamaan (188) ora
patek enak (Jawa) adalah tidak begitu enak/ nikmat. Dasar penamaan (189) kangen
(Jawa) adalah rindu dan icip-icip (Jawa) adalah mencicipi/ merasakan. Dasar
penamaan (190) sepeda pancal adalah kendaraan roda dua yang diayun
menggunakan kedua kaki. Dasar penamaan (191) bonggol adalah batang buah,
dalam hal ini adalah buah pisang. Dasar penamaan (192) simbok (Jawa) panggilan
seperti ibu, wanita yang sudah bersuami. Dasar penamaan Patmo menurut penulis
adalah nama Jawa, yaitu dari Pat = papat (empat) dan Mo = limo (lima).
Kemungkinan mbok Patmo adalah anak keempat dari lima bersaudara. Dasar
penamaan laris tenan (Jawa) adalah laku keras, dan dasar penamaan matur suwun
(Jawa) adalah mengucapkan terima kasih karena telah diberi sesuatu atau menerima
sesuatu.
3.4.5 Bahasa Belanda
Nama serapan dari bahasa Belanda menjadi kebiasaan untuk menyebutkan
sesuatu yang secara tidak sengaja digunakan oleh masyarakat sehari-hari maupun
dalam penulisan kolom SST ini.
(192) BELUM lama ini saya sowan ke Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan, Salam, Magelang. Oleh Pak Kyai saya diperlihatkan bibit penemuan baru yang akan dikembangkan di Pondok. Bibit tersebut masih berupa gabah. Karena penasaran, atas izin Pak Kyai, gabah saya buka...ternyata berasnya berwarna separo merah separo putih, mirip bendera kita. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/e)
Dasar penamaan (192) Malioboro (seperti yang dikemukakan dalam 3.3.1:144)
berasal dari nama seorang Jenderal Belanda yang bernama Marlborough pada
72
waktu penjajahan. Nama ini kebetulan memiliki sense of beauty terhadap
masyarakat Yogyakarta dan akhirnya dengan lidah Jawa, orang lalu menyebut nama
ini (yang menjadi nama tempat jantung kota Yogyakarta) dari Marlborough
menjadi Malioboro. (http://id.wikipedia.org/wiki/Malioboro--diakses 19 Juni 2009)
3.4.6 Bahasa Tionghoa
Lewat perdagangan pada jaman dahulu, orang-orang Tionghoa
menyebarkan bahasa-bahasanya dan menyebarkan etnis ke berbagai daerah di
Indonesia. Oleh karena itu, nama-nama berdasar bahasa Tionghoa sering dijumpai,
bahkan juga lewat penelitian ini.
(193) PARA penjual oleh-oleh di peron stasiun KA Tugu, Yogya, piawai menawarkan dagangannya. Saat banyak penumpang turun dari KA atau saat menjelang naik KA, para pedagang ini tidak perlu teriak-teriak menawarkan dagangannya, cukup menyentakkan tali gelang karet yag melingkar di dos bungkus Bakpianya. Unik, efisien dan cerdas! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/h)
Dasar penamaan dari data (193) Bakpia adalah makanan khas dari
Yogyakarta yang terbuat dari tepung dan dalamnya diisi dengan berbagai rasa
(kacang ijo/ kumbu, coklat, keju, dan susu).
3.5 Dasar Penamaan Benda
Dalam KUBI (1976:117), benda adalah barang (yang berharga), harta,
segala sesuatu yang berwujud. Bisa juga benda adalah barang yang dapat berubah
bentuk, begitu juga sebaliknya. Dalam ilmu bahasa, menyatakan sesuatu yang
berwujud atau dianggap berwujud. Jenis dasar nama benda juga terdapat di dalam
SST KR, Minggu Januari sampai Februari 2008 :
73
3.5.1 Berdasar Suara dan Tiruan Bunyi (Onomatope)
Bunyi adalah sesuatu yang kedengaran atau dapat didengar (bunyi biasanya
dibedakan dengan suara). Bunyi diadakan oleh benda, binatang, dsb. Suara
diadakan oleh manusia. Tiruan, kata dasarnya adalah tiru, yaitu perbuatan yang jadi
contoh, sedangkan tiruan adalah perbuatan meniru. Dibawah ini dikemukakan
contoh perbuatan menirukan bunyi (kata sifat) sebagai kata kerja :
(194) HANTU-hantu di Indonesia kalau bersuara bunyinya “Hi, hi, hi...” Ponakan saya (sekolah TK) dan teman-temannya main hantu-hantuan. Ada yang menjadi “Suster Ngesot”, bunyinya begini: “Ngesot, ngesot...”. Entah dia meniru dari mana, di film tidak seperti itu kan? (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/c)
(195) RUMAH Makan Pring Sewu, Kramat, Kabupaten Tegal, merayakan
tahun baru dengan membuat terompet raksasa panjang 14 meter, diameter moncongnya 2 meter, lubang tiupnya berdiameter 15 Cm. Pada malam tahun baru 2008 terompet raksasa itu ditiup menggunakan kompresor, bunyinya preeeettt! Diarak pakai mobil pick-up! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/b)
Dasar penamaan benda berdasar tiruan bunyi Suster Ngesot (194), yaitu
“Ngesot, ngesot...”. Menurut KUBI, (1976:499), “kesot” adalah gerak maju
berangsur-angsur dengan mengesakkan pantat di lantai atau tanah (seperti anak
yang belum pandai berjalan). Suster dalam SST ini adalah perawat rumah sakit.
Secara khusus, dalam KUBI, (1976:135) biarawati – perempuan yang bernazar
hendak memegang nasihat Injil.
Terompet (195) adalah alat musik yang dibunyikan dengan cara ditiup.
Benda ini mengeluarkan bunyi preeeettt!, sehingga bunyi yang dihasilkan
74
menggambarkan bendanya. Nama terompet dihasilkan dari suaranya, karena benda
tidak memiliki rongga seperti manusia mengeluarkan suara.
3.5.2 Berdasar Bahan dan Kesesuaian
Bahan adalah bakal atau barang yang akan dibuat atau dijadikan barang lain,
barang apa yang akan dibicarakan atau barang apa yang akan dipakai untuk bukti
(KUBI,1976:74-75). Kesesuaian adalah kecocokan. Berikut contoh dasar nama
benda berdasar bahan dan kesesuaian :
(196) BEBERAPA pelayat Pak Harto mengenakan Batik Motif Slobok. Ternyata, menurut kurator Batik Danar Hadi Solo, agar yang meninggal punya jalan lancar menuju surga, dan yang ditinggal iklas, selain arti duka cita. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/e)
(197) KALAU di Yogya ada makanan diberi nama Semar Mendem, Rondo
Royal, Tahu Brontak dll, maka di daerah saya ada makanan yang namanya agak “porno”, yaitu “Gadungan Bokong”. Makanan ini dibuat dari bahan dasar gaplek, dibentuk bulat separuh lingkaran, mirip Bokong (Pantat). (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari, 2008:M/J/d)
(198) DI tiap kota pasti ada penjual soto. Ada soto ayam, soto sapi, soto babat
dll. Di Jl Let Suwaji, Parakan, ada penjual soto khas kota itu. Namanya pun nyleneh. Yaitu Soto Gantung. Mau coba? (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008:M/J/b)
(199) MUNGKIN karena jengkel tidak ada stok minyak tanah untuk dijual,
salah satu agen minyak tanah di dekat Pasar Sleman, DIY, pasang kertas di depan tokonya dengan tulisan begini: Minyak Tanah Habis Diminum Buto. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/a)
(200) SAAT ambulans yang membawa jenazah Pak Harto berangkat dari
RSPP menuju Jl Cendana Jakarta, layar TV nampak ada 3 orang yang “nggandul” di (bagian belakang) ambulans tersebut. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008: M/J/f)
Dasar penamaan Batik (196) menurut KUBI (1976:96) adalah kain yang
bergambar (bercorak, beragi) yang pembuatannya dengan cara tertentu (mula-mula
75
ditulis atau ditera dengan lilin/ malam lalu diwarnakan dengan tarum dan soga),
sedangkan motif slobok dalam kolom teks sudah dipaparkan. Dasar penamaan dari
kutipan data (197) Semar Mendem berasal dari bahan tepung di dadar dan dalamnya
berisi parutan kelapa dan gula Jawa. Dasar penamaan Rondo Royal adalah makanan
berbahan dasar dari tape ubi yang digoreng. Ada yang menyebut dengan tape
goreng.
Dasar penamaan Tahu Brontak adalah makanan ala Purwokerto, Jateng yang
berbahan dasar tahu dengan campuran kuning telur, wortel yang diiris tipis-tipis dan
kecambah, serta tepung yang renyah, lalu digoreng. Ada juga yang menyebut
dengan tahu isi/ tahu susur. (http://susilo.typepad.com/kitchen/2007/08/tahu-brontak.html --
diakses 19 Juni 2009). Dasar penamaan Gadungan Bokong adalah makanan yang
berbahan dasar gaplek (makanan khas Gunung Kidul).
Dasar penamaan data (198) adalah makanan ini sesuai dengan bahan
pembuatnya, soto ayam dengan daging ayam, soto sapi dengan daging sapi, soto
babat dengan daging babat dari sapi. Sedangkan soto gantung adalah menjual soto
dengan daging dan peralatan masaknya digantungkan pada tiang atau tali. Dasar
penamaan (199) minyak tanah, menurut KUBI, (1976:651) adalah barang/ benda
cair yang mudah terbakar yang ditambang dari tanah. Data (200) layar tv, dasar
penamaannya adalah benda untuk menampilkan atau memperlihatkan gambar
hidup, yang dihasilkan dari benda elektronik lainnya, yaitu televisi.
76
3.6 Dasar Penamaan Kegiatan
Berikut ini dipaparkan nama kegiatan :
(201) UNTUK kedua kalinya seperti 2006, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Prembun, Kebumen, pada 23-12-2007 menyambut Natal mengadakan pawai becak berhias keliling kota. Ada 1 becak bermotor putar-putar lagu Natal. Ini wujud toleransi beragama, mengokohkan NKRI. Panitia langsung beri hadiah khusus istimewa. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/g)
(202) PSS Sleman mengakhiri Kompetisi Ligina 2007 pada bulan Desember
(12, menempati posisi ke-12, menang 12 kali, kalah 12 kali, kebetulan pemenang undian rumah bagi penonton dengan nomor tiket 001212. Semoga tahun 2008 lebih hebat! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008: M/J/a)
(203) TANGGAL 6-2-2008 ada peringatan HUT ke-58 Dukuh RASA (Rahayu
Asal Saka Akal) RW 01, Wero, Gombong. Dimeriahkan pergelaran wayang kulit semalam suntuk di RT 05, Pembukaan panembromo oleh ibu-ibu PKK RW 01. Uniknya, pengiring gamelan dilakukan anak/ cucu ibu-ibu tersebut. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/f)
Dasar penamaan data (201) yaitu menyambut Natal mengadakan pawai becak
berhias keliling kota adalah menyambut = menunggu hadirnya atau menyongsong
hari peringatan. Natal = hari kelahiran Yesus Kristus. Pawai = arak-arakan. Becak
berhias = kendaraan kayuh roda tiga yang dihias dengan warna-warni pernak-
pernik. Keliling kota = arak-arakan, putar-putar di pusat keramaian.
Dasar penamaan data (202) Kompetisi Ligina 2007 adalah menurut KUBI,
(1976:518) kompetisi adalah pertandingan sepakbola untuk merebut kejuaraan
antara beberapa kesebelasan. Dalam konteks ini nama pertandingannya yaitu Ligina
2007, dari dasar nama Lig = Liga (League ; Inggris), dan Ina = Indonesia (singkatan
nama negara dalam kegiatan olahraga), dan 2007 adalah tahun pelaksanaan
77
kejuaraan liga sepakbola Indonesia. Dasar penamaan data (203) HUT ke-58 Dukuh
RASA (Rahayu Asal Saka Akal) RW 01, Wero, Gombong adalah HUT = Hari Ulang
Tahun. yaitu menyongsong hari peringatan ; ulang tahun ke-58 Dukuh RASA
(Rahayu Asal Saka Akal) RW 01, Wero, Gombong.
3.7 Dasar Penamaan Organisasi/ Lembaga (Instansi)
Berikut ini dipaparkan nama organisasi/ lembaga (instansi) :
(204) PSS Sleman mengakhiri Kompetisi Ligina 2007 pada bulan Desember (12, menempati posisi ke-12, menang 12 kali, kalah 12 kali, kebetulan pemenang undian rumah bagi penonton dengan nomor tiket 001212. Semoga tahun 2008 lebih hebat! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008: M/J/a)
(205) BAHASA gaul biasanya ada di kalangan remaja atau anak sekolah.
Tapi di depan kantor Kejaksaan Negeri Yogyakarta, saya lihat ada spanduk besar pemberantasn korupsi dengan menggunakan bahasa gaul, begini: ”Korupsi???! Hari Gini???! Capek dech...!” (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008: M/J/d)
(206) UNTUK kedua kalinya seperti 2006, Gereja Kristen Jawa (GKJ)
Prembun, Kebumen, pada 23-12-2007 menyambut Natal mengadakan pawai becak berhias keliling kota. Ada 1 becak bermotor putar-putar lagu Natal. Ini wujud toleransi beragama, mengokohkan NKRI. Panitia langsung beri hadiah khusus istimewa. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/g)
(207) DI Magelang, Radio Polaris FM adalah radio favorit kawula muda.
Uniknya, nama PT (Perseroan Terbatas) dari Radio Polaris adalah PT Larispol. Yah, Cuma dibalik: Polaris dan Larispol. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/f)
(208) KETIKA saya makan di warung depan Pusat Rehabilitasi Yakkum di Jl
Kaliurang, Yogya, di situ ada menu nasi yang namanya unik, yaitu... Nasi Gila. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/i)
(209) DI Purwokerto sedikitnya ada 2 rumah makan yang nyleneh. Di terminal
angkutan kota Kebondalem, rumah makan masakan Padang, namanya “Rumah Makan Lima Ribuan”. Di Jl Gatot Subroto, depan Kantor PLN,
78
namanya “Rumah Makan Es Kejepit”. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/a)
(210) INILAH nama universitas yang punya “singkatan” dalam “singkatan”.
Universitas tersebut adalah UPY. Kepanjangannya, Universitas PGRI Yogyakarta. Padahal PGRI adalah singkatan dari Persatuan Guru Republik Indonesia! (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008: M/J/h)
(211) DI sekitar Kampus UNS, Solo, ada istilah PJM, yaitu Pusat Jajan
Mahasiswa. Yang jual namanya Pak Jumadi. Sudah tentu jualannya bikin kenyang dan harganya terjangkau kantong mahasiswa! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/f)
(212) TANGGAL 6-2-2008 ada peringatan HUT ke-58 Dukuh RASA (Rahayu
Asal Saka Akal) RW 01, Wero, Gombong. Dimeriahkan pergelaran wayang kulit semalam suntuk di RT 05, Pembukaan panembromo oleh ibu-ibu PKK RW 01. Uniknya, pengiring gamelan dilakukan anak/ cucu ibu-ibu tersebut. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/f)
(213) BAGI penggemar Campur Sari, yang Rabu (2-1-2008) malam nonton
acara Pesona Indonesia di TVRI, tentu sangat trenyuh sekaligus bangga. Sang Maestro, Mas Manthous, yang sudah lama tidak nyanyi secara live dengan segala “kebesaran dan keterbatasannya”. Selamat, Mas! Cepat pulih dan berkarya lagi! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/h)
Dari data (204), dasar penamaan PSS Sleman adalah organisasi sepak bola
daerah, dari dasar nama P = Persatuan, S = Sepakbola, S = Sleman. Karena
organisasi tersebut berdiri di daerah Sleman (Yogyakarta bagian Utara), maka
dinamakan PSS. Kalau organisasi tersebut didirikan di pusat kota Yogyakarta
dinamakan PSIM (Persatuan Sepakbola Indonesia Mataram), jika didirikan di
Yogyakarta bagian selatan maka dinamakan Persiba (Persatuan Sepakbola
Indonesia Bantul).
Dasar penamaan data (205) kantor Kejaksaan Negeri Yogyakarta adalah
kantor yang menurut KUBI, (1976:442) ; balai (gedung, rumah, ruang) tempat tulis-
79
menulis atau mengurus sesuatu pekerjaan (perusahaan dan sebagainya), Kejaksaan
menurut KUBI, (1976:395) adalah kantor jaksa, dewan yang terjadi dari pegawai
kehakiman ; berasal dari kata dasar jaksa (pegawai kehakiman yang bertugas
menuntut perkara). Menurut KUBI, (1976:675) Negeri adalah milik negara,
Yogyakarta adalah salah satu kota besar di Indonesia, kota pelajar dan budaya, dan
sebagai Daerah Istimewa yang menaungi “kantor kejaksaan negeri.” Jadi, kantor
Kejaksaan Negeri Yogyakarta adalah gedung lembaga/ instansi milik negara yang
berada di Yogyakarta, digunakan untuk menuntut perbuatan yang boleh dihukum
dan memintakan hukuman atas perbuatan tadi menurut kitab undang-undang
hukuman.
Data (206) Gereja Kristen Jawa (GKJ) adalah lembaga Gereja = gedung/
rumah Tuhan yang digunakan sebagai tempat berdoa dan melakukan upacara
keagamaan/ ke-Ilahian umat Kristiani, Dasar penamaan Kristen Jawa = penganut
(agama) Kristus (Nabi Isa Almasih) yang menggunakan budaya Jawa atau bahasa
Jawa sebagai tuntunan setiap kali mengadakan kebaktian.
Data (207) dasar penamaan Radio Polaris FM, PT Larispol adalah instansi
Radio menurut KUBI (1976:788) berasal dari dasar penamaan siaran (pengiriman)
suara atau bunyi melalui udara, FM adalah Frequency Modulation atau Modulasi
Frekuensi. Polaris dan Larispol, “Pol” adalah luarbiasa (extraordinary) dan “Laris”
adalah Laku (Payu : Jawa). Data (208) Pusat Rehabilitasi Yakkum adalah Pusat =
pokok pangkal atau yang jadi pumpunan atau yang terbesar, Rehabilitasi = sebagai
cara pemulihan seperti hal yang dahulu/ agar kembali semula, Yakkum adalah
80
kependekkan dari Yayasan Kesehatan Kristen Untuk Umum. Pusat Rehabilitasi
Yakkum adalah lembaga kesehatan pokok atau yang utama untuk pemulihan dan
perawatan untuk umum yang dinaungi oleh Yayasan Kristen -Katholik.
Dasar penamaan dari data (209) Kantor PLN sama dengan data (205) kantor =
menurut KUBI, (1976:442) ; balai (gedung, rumah, ruang) tempat tulis-menulis atau
mengurus sesuatu pekerjaan (perusahaan dan sebagainya), dan PLN adalah sebuah
lembaga/ instansi Perusahaan Listrik Negara yang tugasnya menerangi negeri ini
dengan tenaga listrik. Nama PLN dari kata Perusahaan yang menurut KUBI,
(1976:1137) pekerjaan besar yang dilakukan dengan alat-alat atau dengan cara yang
teratur, bermaksud mencari untung (dengan menghasilkan sesuatu), Listrik = daya
atau kekuatan yang ditimbulkan karena adanya pergesekan atau dapat terjadi
melalui proses kimia (KUBI, 1976:604), Negara dalam hal ini berkenaan dengan
milik dari ..., (KUBI, 1976:673).
Dasar penamaan dari data (210) Universitas PGRI Yogyakarta adalah instansi/
sekolah/ perguruan tinggi khusus untuk pendidikan guru-guru sekolah maupun
dosen yang ada di Yogyakarta. Data (211) sama dengan data (145) UNS merupakan
nama tempat berdasar sejarah.
“Nama UNS ini adalah singkatan dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Universitas ini terletak di Surakarta, Jateng. Jadi sesuai dengan namanya, UNS berdiri sejak 11 Maret 1976, yang awalnya merupakan gabungan 5 perguruan tinggi yang ada di Surakarta." (http://id.wikipedia.org/wiki/UNS--diakses tanggal 19 Juni 2009).
Kampus UNS adalah kampus = daerah atau lingkungan bangunan-bangunan
utama akademi, universitas/ perguruan tinggi di mana seluruh kegiatan berlangsung,
81
Data (212) ibu-ibu PKK RW 01 dasar penamaannya adalah organisasi
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, kegiatan ini biasanya berlangsung di suatu
kampung atau desa, dan yang melakukannya adalah ibu-ibu dari kampung setempat
yang sudah berumah-tangga. Dasar penamaan dari data (213) TVRI berasal dari kata
Televisi Republik Indonesia, adalah lembaga stasiun televisi pertama yang dimiliki
oleh negara Indonesia dan sangat berjaya pada masanya.
3.8 Dasar Penamaan Program Acara
Berikut ini adalah nama program acara :
(214) BAGI penggemar Campur Sari, yang Rabu (2-1-2008) malam nonton acara Pesona Indonesia di TVRI, tentu sangat trenyuh sekaligus bangga. Sang Maestro, Mas Manthous, yang sudah lama tidak nyanyi secara live dengan segala “kebesaran dan keterbatasannya”. Selamat, Mas! Cepat pulih dan berkarya lagi! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/h)
Dasar penamaan dari data (214) Pesona Indonesia di TVRI menurut KUBI,
1976:747), pesona adalah mengagumkan, memukau. Pesona Indonesia di TVRI
adalah stasiun TVRI memiliki kekaguman pada Indonesia dengan menayangkan
program acara yang berisi tentang keanekaragaman budaya dan musik, terutama
musik campursari.
3.9 Dasar Penamaan Makanan
Berikut ini dipaparkan nama makanan :
(215) JIKA Anda lewat Jl. Panglima Sudirman di Bojonegoro, Jawa Timur, Anda akan melihat satu warung unik, namanya Warung Sukar Maju dengan menu spesial Bakso Ora Patek Enak. Tapi ternyata warung ini laris manis. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/d)
(216) UKURAN S (Small), M (Medium) dan L (Large) biasanya untuk baju
atau lainnya. Tapi di Jepang, S,M dan L itu juga untuk ukuran porsi nasi. Di shokudo (kantin sekolah) atau rumah makan tertentu, jika Anda pesan
82
L Size akan diberi nasi porsi banyak, M cukupan dan S sedikit. Kalau di kita, ada “Nasi Kucing”, mungkin di Jepang akan diberi nama very-very small rice. Tapi ini belum pernah saya temui. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/c)
(217) KETIKA saya makan di warung depan Pusat Rehabilitasi Yakkum di Jl
Kaliurang, Yogya, di situ ada menu nasi yang namanya unik, yaitu... Nasi Gila. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/i)
(218) BERKAT SST KR Rabu 16-1-2008, jualan tempe bungkus daun bikinan
simbok saya (Mbok Patmo) laris tenan. Tidak usah menawarkan keliling kampung. Matur suwun KR. Ugi Mas Suwarno Pedagang Mainan Anak-anak! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/e)
(219) ADA yang baru dalam ”hidangan” sekaten kali ini, yaitu Kerak Telur
khas Betawi. Buat orang Betawi yang kangen Kerak Telur tidak perlu mudik ke Jakarta, dan buat yang penasaran pengin icip-icip, datang saja di Alun-alun. Agar ketemu yang asli, cari pikulan yang ada gambar Monas atau PRS. Selamat icip-icip! (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/i)
(220) IMBAS harga kedelai tembus Rp 8000/Kg, sangat dirasakan
mahasiswa. Di warung angkringan, tempe goreng dan mendoan yang semula sudah “kecil”, kini jadi makin kueciiil buanget. Penjualnya mengatakan, ketimbang naikin harga, takut didemo mahasiswa, lebih baik ngurangi ukuran tempe! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008: M/J/b)
Dasar penamaan data (215) Bakso Ora Patek Enak adalah untuk sensasi
warung tersebut, rasa bakso itu tidak seperti yang dibayangkan. Data (216) Nasi
Kucing adalah ukuran porsi nasi yang besarnya hanya sekepal tangan orang dewasa,
atau banyaknya nasi layaknya untuk memberi makan kucing, lauknya yang dulu
hanya ikan teri/ gereh, sekarang lauknya sudah bervariasi (sambal goreng, sarden).
(217) Nasi Gila adalah ukuran porsi nasi yang melebihi porsi orang dewasa.
Dasar penamaan data (218) tempe bungkus daun ; tempe merupakan makanan
dari bahan kedelai yang di rebus dan didiamkan sehingga berjamur, kemudian agar
83
rasanya gurih dan wangi tempe tersebut dibungkus menggunakan daun pisang. Data
(219) Kerak Telur adalah makanan khas dari Betawi, diolah menggunakan telur
bebek atau telur ayam, dituangkan ke dalam wajan kemudian di orak-arik, lalu
dibiarkan berkerak dan selanjutnya bisa diberi taburan kacang, misis coklat, dan
susu kental manis. Data (220) tempe goreng dan mendoan ; tempe goreng adalah
(data 218) yang sudah jadi kemudian digoreng menggunakan minyak panas,
mendoan adalah makanan berbahan dasar dari tempe diiris tipis-tipis (slice).
Kemudian agar rasanya lebih gurih ditambahkan tepung terigu, garam, telur ayam,
dan daun bawang lalu digoreng.
3.10 Dasar Penamaan Ukuran (Satuan dan Nominal)
Berikut ini dipaparkan nama ukuran (satuan dan nominal) :
(221) UKURAN S (Small), M (Medium) dan L (Large) biasanya untuk baju atau lainnya. Tapi di Jepang, S,M dan L itu juga untuk ukuran porsi nasi. Di shokudo (kantin sekolah) atau rumah makan tertentu, jika Anda pesan L Size akan diberi nasi porsi banyak, M cukupan dan S sedikit. Kalau di kita, ada “Nasi Kucing”, mungkin di Jepang akan diberi nama very-very small rice. Tapi ini belum pernah saya temui. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/c)
(222) RUMAH Makan Pring Sewu, Kramat, Kabupaten Tegal, merayakan
tahun baru dengan membuat terompet raksasa panjang 14 meter, diameter moncongnya 2 meter, lubang tiupnya berdiameter 15 Cm. Pada malam tahun baru 2008 terompet raksasa itu ditiup menggunakan kompresor, bunyinya preeeettt! Diarak pakai mobil pick-up! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/b)
(223) PSS Sleman mengakhiri Kompetisi Ligina 2007 pada bulan Desember
(12), menempati posisi ke-12, menang 12 kali, kalah 12 kali, kebetulan pemenang undian rumah bagi penonton dengan nomor tiket 001212. Semoga tahun 2008 lebih hebat! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008: M/J/a)
84
(224) IMBAS harga kedelai tembus Rp 8000/Kg, sangat dirasakan mahasiswa. Di warung angkringan, tempe goreng dan mendoan yang semula sudah “kecil”, kini jadi makin kueciiil buanget. Penjualnya mengatakan, ketimbang naikin harga, takut didemo mahasiswa, lebih baik ngurangi ukuran tempe! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008: M/J/b)
(225) MENULIS SST (Sungguh-sungguh Terjadi) bagi kami sangat berkesan
dan jadi kenangan tak terlupakan seumur hidup. Karena pertama kali dimuat pada tahun 1987, honor yang kami terima Rp 2.500, kami gunakan untuk beli meterai, guna melengkapi syarat-syarat pernikahan! (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008: M/J/d)
(226) BIASANYA sebatang pohon pisang punya 1 jantung. Tapi di depan
Balai Serbaguna RK Tegalrejo, Yogya, ada pohon pisang punya 2 jantung. Silakan cek! (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008: M/J/e)
(227) HIDUP jaman sekarang susah. Tahu-tempe mahal. Harga sembako
tinggi. Utang numpuk. Namun tetua kampung kami sambil guyon berpendapat begini: ” Solusinya mudah. Usul ke pemerintah, agar Bank Indonesia cetak uang sebanyak-banyaknya. Sebagian untuk nyaur utang, lainnya dibagi-bagi ke rakyat!” Weleh-weleh...! (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008: M/J/d)
(228) RABU 6-2-2008 pencuri masuk rumah kami dengan mencongkel
jendela. Yang diambil: uang, HP, tabungan. Eeee...lha kok tega-teganya dalam tabungan hanya diberi sisa...Rp 500. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008: M/J/g)
(229) PARKIR termurah? Silakan parkir di depan toko HW Mini Market, Jl
Sugiman, Watulunyu, Wates, Kulonprogo, DIY. Parkir motor, mobil atau sepeda, hanya... Rp 300,- (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/a)
(230) BELUM lama ini saya sowan ke Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan,
Salam, Magelang. Oleh Pak Kyai saya diperlihatkan bibit penemuan baru yang akan dikembangkan di Pondok. Bibit tersebut masih berupa gabah. Karena penasaran, atas izin Pak Kyai, gabah saya buka...ternyata berasnya berwarna separo merah separo putih, mirip bendera kita. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/e)
85
(231) DI Purwokerto sedikitnya ada 2 rumah makan yang nyleneh. Di terminal angkutan kota Kebondalem, rumah makan masakan Padang, namanya “Rumah Makan Lima Ribuan”. Di Jl Gatot Subroto, depan Kantor PLN, namanya “Rumah Makan Es Kejepit”. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/a)
(232) PERTAMA kali dalam hidup, saya terima undangan dari teman karib,
pesta nikah anaknya di gedung JEC Yogya, hari ini Minggu 17-2-2008...non-stop pukul 17.00 hingga 22.00 (lima jam). Selain dilampiri peta lokasi gedung, kartu tanda hadir pengganti buku tamu, surat undangan juga diberi lampiran kertas dengan judul ”100 Food Counters Wedding Party” isi 100 macam menu hidangan makan dan minuman yang tersedia. Wuaaah, marem tenan!!! (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008: M/J/c)
(233) DI Jl Ring-road Utara, persisnya di desa Sucen, Kec Bayan, Purworejo,
ada papan nama bertuliskan nyentrik/ aneh: Ngeprin 369, Nyeken 678, Nginstal dan lain-lain ”Tiga Putra”, maksudnya tanya saja pada yang nulis. Mungkin harganya? Mungkin juga hitungan waktu? (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008: M/J/g)
(234) KETIKA kami akan beli salak pondoh di kawasan Turi, Sleman,
penjual pasang tarif tinggi. Kemudian ketika kami bilang, kami orang Jogja asli, penjual nggak percaya. Namun saat tahu plat nomor mobil kami AB, harga turun drastis, jadi harga wajar. Apa hubungan plat AB dan harga salak, ya? (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008: M/J/f)
(235) PEDAGANG menawarkan jualannya biasanya dengan teriak: ”Sayang
Anak, sayang anak!”. Nah, di Sekatenan, ada penjual celengan menawarkan dagangannya begini: ”Sayang uang, sayang uang!”. Saya beli sekaligus 3. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/h)
(236) PADA tahun 1950-an, penjual jamu gendong belum pakai botol plastik
untuk wadah jamu, karena waktu itu belum ada. Jamu ditempatkan dalam botol bekas bir. Tiap bakul tak sama botolnya dalam satu gendongan. Uniknya, jumlah botol menunjukkan status penjualnya. Jika botolnya 4, berarti penjualnya masih gadis. Botol 5, janda kembang. Botol 6, janda punya anak. Botol 7 artinya punya suami. Silakan cek pada orang tua yang gemar minum jamu gendong! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/h)
86
(237) JENDRAL Besar Soeharto lahir 8 Juni, (8+6=14). Usia 86 tahun (8+6=14). Wafat di RSPP kamar 536 (5+3+6=14). Wafat pada pukul 13.10 (13+1+0=14). Ternyata, serba14. Unik! (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/g)
(238) DUA warga pelajar SMA Terbuka/ PAKET C Terpadu dinyatakan lulus
ujian Paket C (Setara SMA) setelah 4 kali ikut Ujian Nasional. Selamat untuk Pak Satim dan Pak Duri, keduaya sudah PNS sebagai penjaga SD di Cilongok. Orang sabar disayang Tuhan! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/c)
Dasar penamaan (221) atau dari data (subbab 3.4.3 : 180) Small (S), Medium
(M), Large (L) ; small adalah ukuran kecil, medium adalah ukuran tengah-tengah/
sedang, large adalah ukuran besar. Ukuran S, M, dan L merupakan sebagian untuk
keseluruhan, karena menunjuk pada jenis ukuran. Dasar penamaan very-very small
rice adalah amat sangat sedikit untuk ukuran porsi makanan bernama nasi kucing.
Data (222) dasar penamaan panjang 14 meter adalah panjang = tidak pendek,
terusan (KUBI : 708), meter = ukuran panjang yang telah dilazimkan di seluruh
dunia (alat pengukur), ukurannya yaitu 14 = 1 puluhan dan 4 satuan. Dasar
penamaan diameter moncongnya 2 meter adalah garis tengah pada sebuah lingkaran
; garis lurus melalui tengah lingkaran dari satu sisi ke sisi lainnya yang bentuknya
panjang dan lancip, ukurannya yaitu 2 satuan. Dasar penamaan lubang tiupnya
berdiameter 15 Cm adalah liang atau suatu lingkaran yang kosong/ berlekuk di
tengah, lebarnya 1 puluhan dan 5 satuan ; tempat untuk mengeluarkan bunyi pada
sebuah terompet dengan cara menekan udara dengan mulut.
Data (223) dasar penamaan bulan Desember (12), menempati posisi ke-12,
menang 12 kali, kalah 12 kali, nomor tiket 001212 adalah kesamaan satuan angka
87
yang dimiliki PSS Sleman selama mengikuti Kompetisi Ligina 2007, yaitu 1
puluhan dan 2 satuan, serta jumlah satuan angka dalam pemenang undian tiket
selama pertandingan tersebut adalah sama, yaitu 1 puluhan dan 2 satuan. Data (224)
Rp 8000/Kg, kueciiil buanget, data (225) Rp 2.500,-, data (228) Rp 500, data (229)
Rp 300,- merupakan dasar penamaan hitungan nominal. Dasar penamaan data (224)
kueciiil buanget adalah ukuran besar kecilnya suatu benda, dalam hal ini adalah
ukuran tempe mendoan.
Dasar penamaan dari data (226) punya 1 jantung, punya 2 jantung, data (231)
ada 2 rumah makan yang nyleneh, data (232) non-stop pukul 17.00 hingga 22.00
(lima jam), ”100 Food Counters Wedding Party” isi 100 macam menu hidangan
makan dan minuman yang tersedia, data (233) Ngeprin 369, Nyeken 678, data (235)
Saya beli sekaligus 3, dan data (236) Jika botolnya 4, berarti penjualnya masih
gadis. Botol 5, janda kembang. Botol 6, janda punya anak. Botol 7 artinya punya
suami adalah dasar penamaan ukuran satuan.
Data (226) adalah layaknya pohon pisang pada umumnya memiliki satu
jantung pisang. Data (231) adalah jumlah rumah makan yang nama warungnya
unik. Data (232) adalah waktu yang disediakan pada acara ”100 Food Counters
Wedding Party”. Menunjukkan waktu non-stop 5 jam untuk menikmati jumlah 100
menu hidangan makan dan minuman. Data (233) adalah jumlah harga satuan/ per
lembar (per - @), untuk ngeprin (printing) yaitu harganya Rp. 369,- dan nyeken
(scan) harganya Rp. 678,-. Data (235) adalah jumlah satuan yang di terima, yaitu 3
88
satuan. Data (238) adalah jumlah satuan tanda dan status dihitung dari jumlah botol
jamu bagi wanita penjual jamu.
Dasar penamaan data (227) cetak uang sebanyak-banyaknya adalah jumlah
nominal yang dicetak. Data (230) separo merah separo putih merupakan jumlah
satu-kesatuan yang dibagi dua. Data (234) pasang tarif tinggi adalah jumlah ukuran
nominal yang menunjukkan mahal. Data (237) lahir 8 Juni, (8+6=14). Usia 86
tahun (8+6=14). Wafat di RSPP kamar 536 (5+3+6=14). Wafat pada pukul 13.10
(13+1+0=14). Ternyata, serba14 adalah penunjukkan kesamaan satuan jumlah
akhir mengenai angka yang ditafsirkan oleh penulis SST ini tentang Pak Harto,
yaitu 14 = 1 puluhan dan 4 satuan. Data (238) setelah 4 kali ikut Ujian Nasional
adalah jumlah kesempatan mengikuti Ujian Nasional.
3.11 Dasar Penamaan Tumbuhan
Berikut ini dipaparkan nama tumbuhan :
(239) KETIKA kami akan beli salak pondoh di kawasan Turi, Sleman, penjual pasang tarif tinggi. Kemudian ketika kami bilang, kami orang Jogja asli, penjual nggak percaya. Namun saat tahu plat nomor mobil kami AB, harga turun drastis, jadi harga wajar. Apa hubungan plat AB dan harga salak, ya? (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008: M/J/f)
(240) POHON pisang milik teman saya, aneh. Buah pisangnya ada di bawah
(bonggol) bukan di atas (pelepah). Anehnya lagi, meski pohonnya berjenis pisang Ambon, ternyata buahnya berjenis pisang Emas. Silakan cek di Pak Masri, dukuh Senden, desa Ngawonggo, kec Ceper, Klaten, Jateng! (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/i)
(241) BIASANYA sebatang pohon pisang punya 1 jantung. Tapi di depan
Balai Serbaguna RK Tegalrejo, Yogya, ada pohon pisang punya 2 jantung. Silakan cek! (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008: M/J/e)
89
Dasar penamaan dari data (241) salak pondoh adalah tumbuhan yang
berwarna coklat muda, kecil bentuknya, manis (medhi), pohonnya ditumbuhi duri
tajam dan hidup di daerah sejuk. Salak pondoh merupakan tumbuhan atau buah
khas Turi, Sleman, Yogyakarta. Data (242) Pohon pisang, pisang Emas dan Data
(243) sebatang pohon pisang adalah sama, yaitu tumbuhan yang mempunyai multi
manfaat seperti halnya pohon kelapa. Buah pisang tumbuh bergerombol seperti
kipas, rasanya manis, warna buah kuning gading (krem), mempunyai jantung pisang
berwarna merah muda keungu-unguan. Pisang Emas adalah pisang yang warnanya
kekuningan (sangat kuning), bentuknya kecil seperti pisang susu.
3.12 Dasar Penamaan Aliran Musik
Berikut ini adalah nama aliran musik :
(242) HAMPIR tiap tahun menjelang Natal dan tahun baru, hampir di semua dudut kota Manokwari dibangun pondokan dengan beragam bentuk yang umumnya berkaki. Setiap pondok dilengkapi sound system yang bisa terdengar dari jauh. Lagu yang diputar beragam: rock, pop, dangdut bahkan remix, namun yang utama lagu-lagu bertema rohani. Tiap pondok dihiasi lampu kelap-kelip. Bila malam dijaga beberapa pemuda. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/e)
Dari data (242) ditemukan jenis nama aliran musik, yaitu rock, pop, dangdut
bahkan remix, namun yang utama lagu-lagu bertema rohani.
Dasar penamaan musik rock adalah musik yang dominan/ sering
menggunakan distorsi pada gitar. Musik pop dari kata pop = populer, adalah musik
populer atau mengikuti pasaran. Musik dangdut adalah musik yang dominan
menggunakan kendang/ ketipung dan suling. Musik remix dari kata re = kembali
dan mix = campuran, adalah musik yang menggunakan unsur tekno atau mesin.
90
Musik remix merupakan campuran lagu atau nada yang sudah ada dan dimasukkan
ke dalam kotak mesin yang berdasar elektronik. Musik rohani adalah musik yang
berisi tentang ucapan syukur ke-Ilahian.
3.13 Dasar Penamaan Alat Transportasi
Berikut ini dipaparkan nama alat transportasi :
(243) SEORANG tukang ojek yang mangkal di Jl Rasuna Said, Jakarta, mendisain motor ojeknya mirip body pesawat terbang, dan ditulisi: Adem Air. Dia juga pasang tulisan promosi di dekatnya begini: Ojek “Adem Air” Termurah di Dunia. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/d)
(244) MESKIPUN bus Trans Jogja belum beroperasi, namun haltenya sudah
dibangun cukup banyak. Sayangnya, tulisan “Lajur Bus” yang ada di jalan depan halte tsb banyak yang “pudar terkena debu”. Salah satunya, yang ada di timur RSUD Wirosaban, tulisan LAJUR BUS jadi terbaca AJUR BUS. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/a)
(245) ULANGAN semester gasal Senin 7-1-2008 mata pelajaran Bahasa
Indonesia, soalnya pilihan ganda. Jawaban saya benar, yakni “Sepeda Pancal”, karena saya pernah baca. Eeeee..., ternyata soal itu dikutip dari Kedaulatan Rakyat 25-11-2007 dengan judul: “Mbah Zabidi asal Mlangi, Nogotirto, Gamping Sleman, Berhaji dengan Sekarung Uang”. Mau baca “KR”-nya? Saya punya! Bravo KR! Kamu huebaaat! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/f)
(246) PARKIR termurah? Silakan parkir di depan toko HW Mini Market, Jl
Sugiman, Watulunyu, Wates, Kulonprogo, DIY. Parkir motor, mobil atau sepeda, hanya... Rp 300,- (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/a)
(247) RUMAH Makan Pring Sewu, Kramat, Kabupaten Tegal, merayakan
tahun baru dengan membuat terompet raksasa panjang 14 meter, diameter moncongnya 2 meter, lubang tiupnya berdiameter 15 Cm. Pada malam tahun baru 2008 terompet raksasa itu ditiup menggunakan kompresor, bunyinya preeeettt! Diarak pakai mobil pick-up! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/b)
91
(248) PARA penjual oleh-oleh di peron stasiun KA Tugu, Yogya, piawai menawarkan dagangannya. Saat banyak penumpang turun dari KA atau saat menjelang naik KA, para pedagang ini tidak perlu teriak-teriak menawarkan dagangannya, cukup menyentakkan tali gelang karet yag melingkar di dos bungkus Bakpianya. Unik, efisien dan cerdas! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/h)
(249) BAGI yang pernah ke luar negeri, khususnya Eropa, mungkin pernah
mengalami hal yang sama dengan saya. Ketika naik kereta api, di sebelah saya ada orang dari Syria. Semula dia menduga saya berasal dari Vietnam. Ketika saya bilang dari Indonesia, spontan dia memberi salam ”Assalamu’alaikum”! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/c)
(250) UNTUK kedua kalinya seperti 2006, Gereja Kristen Jawa (GKJ)
Prembun, Kebumen, pada 23-12-2007 menyambut Natal mengadakan pawai becak berhias keliling kota. Ada 1 becak bermotor putar-putar lagu Natal. Ini wujud toleransi beragama, mengokohkan NKRI. Panitia langsung beri hadiah khusus istimewa. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008: M/J/g)
Dasar penamaan data (243), yaitu motor ojek ; Motor menurut (KUBI : 655)
adalah sepeda yang dijalankan dengan mesin. Ojek menurut KUBI berasal dari
bahasa Jakarta, adalah kendaraan yang disewakan.
Dasar penamaan data (244) bus Trans Jogja adalah bus = mobil tumpangan
yang dapat memuat orang banyak. Kata Trans sering di jumpai di televisi—sebut
saja “Trans TV”. Tapi untuk perusahaan angkutan dan instansi yang berkaitan
dengan perhubungan darat, laut, maupun udara lebih sering menggunakan dengan
istilah Trans. Salah satunya adalah Bus Trans Jogja. Istilah Trans itu sendiri
sebenarnya adalah dari kata transportation (pengangkutan/ kendaraan)—transport
(company/ perusahaan pengangkutan)/ Busway yang ada di Yogyakarta.
Data (245) “Sepeda Pancal” adalah kereta angin yang dikayuh. Data (246)
motor, mobil atau sepeda. Penamaan mobil dan motor dari KUBI, (1976:689)
92
berasal dari kata oto (otomobil) yang berarti kendaraan yang dijalankan dengan
motor (mesin/ bahan bakar). Menurut KUBI, (1976:655) motor adalah alat untuk
mengadakan kekuatan penggerak dengan menggunakan mesin. Menurut KUBI,
(1976:653) mobil adalah kereta bermotor, mudah bergerak/ digerakkan, sedangkan
sepeda lihat data (245).
Data (247) mobil pick-up adalah mobil dengan bak/ bagian belakang terbuka.
Data (248) dan data (249) sama, yaitu KA atau kereta api adalah kendaraan yang
ditarik dengan lokomotif dijalankan oleh Masinis - datang dan pergi dari stasiun ke
stasiun dan berjalan di atas rel. Data (250) becak bermotor adalah kendaraan
angkutan roda tiga yang biasanya di kayuh, kini dapat dipasang menggunakan
mesin motor.
93
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Jenis nama menurut maujud yang ditunjuk dalam kolom “Sungguh-sungguh
Terjadi” KR, edisi Minggu Januari sampai dengan Februari 2008 disisir menjadi 11
(sebelas) jenis nama. Pertama adalah nama orang, kedua adalah nama tempat, dan
ketiga adalah nama benda. Keempat, nama kegiatan. Kelima, nama organisasi/
lembaga (instansi). Keenam, nama program acara. Ketujuh, nama makanan.
Kedelapan, nama ukuran (satuan dan nominal). Kesembilan, nama tumbuhan.
Kesepuluh, nama aliran musik. Kesebelas, nama alat transportasi.
Dasar penamaan dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” KR, edisi
Minggu Januari sampai dengan Februari 2008 berdasar 26 (dua puluh enam) hal.
Pertama, adalah dasar penamaan orang, yang meliputi (1) nama orang berdasar
penamaan baru/ komersil, (2) nama orang berdasar pengaruh serapan, (3) nama
orang berdasar sejarah, (4) nama orang berdasar kegiatan, (5) nama orang berdasar
pekerjaan, (6) nama orang berdasar kata ganti.
Kedua, dasar penamaan tempat, meliputi (7) nama tempat berdasar sejarah ;
kesesuaian dan kekhasannya, (8) nama tempat berdasar tiruan bunyi (onomatope),
(9) nama tempat berdasar pengaruh serapan, (10) nama tempat berdasar nama
orang/ nama jalan.
93
94
Ketiga, pengaruh serapan, meliputi (11) bahasa gaul, (12) bahasa Arab, (13)
bahasa Inggris, (14) bahasa Jawa, (15) bahasa Belanda, (16) bahasa Tionghoa.
Keempat, dasar penamaan benda, meliputi (17) nama benda berdasar suara dan
tiruan bunyi (onomatope), dan (18) nama benda berdasar bahan dan kesesuaian.
Kelima, (19) dasar penamaan kegiatan. Keenam, (20) dasar penamaan
organisasi/ lembaga (instansi). Ketujuh, (21) dasar penamaan program acara.
Kedelapan, (22) dasar penamaan makanan. Kesembilan, (23) dasar penamaan
ukuran (satuan dan nominal). Kesepuluh, (24) dasar penamaan tumbuhan.
Kesebelas, (25) dasar penamaan aliran musik. Keduabelas, (26) dasar penamaan
alat transportasi.
4.2 Saran
Deskripsi jenis nama menurut maujud yang ditunjuk dan dasar penamaan
dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” KR, edisi Minggu Januari sampai dengan
Februari 2008, telah memberikan kelengkapan penelitian linguistik yang telah ada.
Jenis nama menurut maujud yang ditunjuk dan dasar penamaan ini sangat menarik
untuk dianalisis pada penelitian berikutnya. Saran ini ditujukan untuk penelitian
berikutnya, karena penulis menyadari, bahwa sebenarnya masih banyak hal yang
dapat digali lebih dalam lagi mengenai penamaan dalam persuratkabaran.
Alangkah baiknya, jika dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan
penelitian mengenai jenis nama menurut maujud yang ditunjuk dan dasar penamaan
dengan pendalaman ke salah satu jenis nama dalam kajian semantik yang
merupakan kajian kedua dari penelitian ini atau penelitian tentang pemetaan jenis
95
nama dan dasar penamaan. Hal itu sangat mungkin dilakukan, karena penulis yakin
dalam penelitian itu akan membuat suatu temuan dan penelitian yang akan menarik,
bermanfaat, dan lebih menantang.
96
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar, Rosihan, 1984. Bahasa Jurnalistik dan Komposisi. Jakarta: Pradnya Paramita.
Aminudin, 1988. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru. Badudu dan Zain 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Chaer, Abdul, 1990. Pengantar Semantik. Jakarta; Anggota IKAPI, Penerbit
Erlangga Fatimah Djajasudarma, 1994. Wacana, Pemahaman dan Hubungan Antar Unsur.
Bandung: Eresco. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka Hornby, Siswoyo, 1990. Kamus Inggris-Indonesia. PT Bentara Asia; Oxford
University Press: PT Pustaka Ilmu: Jakarta. Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogya :
Carasvati Books. Lexy, J.Moleong, 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung ; PT. Remaja
Rosdakarya. Lyons, John, 1995. Pengantar Teori Linguistik. (ed) I. Soetikno. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama Muljana, Slamet, 1964. Semantik (Ilmu Makna). Djambatan: Jakarta. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Tahapan Strategi, Metode dan
Tekniknya. PT Raja Grafindo Persada. Miles, Mattew. B dan Huberman, A. Michael, 1992. Analisis Data Kualitatif (Buku
Asli Qualitatif Analysis). Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : UI-Press.
97
Notosudirjo, Suwardi, 1977. Etimologi ; Pengetahuan Bahasa Indonesia. Penerbit
Mutiara: Jakarta, Cetakan Ketiga 1981. Poerwadarminto,W.J.S, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. PN Balai Pustaka. Pateda, Mansur, 1986. Semantik Leksikal. Ende Flores: Nusa Indah. _____________,2001. Semantik Leksikal, Edisi Kedua, Pt. Rineka Cipta. Parera, Jos Daniel, 1991. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga. Sibarani, Robert. dkk, 2003. Semantik Bahasa Batak Toba : Pusat Bahasa: Jakarta. Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik Bagian Kedua : Metode dan Aneka Teknik
Pengumpulan Data. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. _________. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press. Sutopo, H.B, 2002 Metodologi Penelitian KUALITATIF. Surakarta: UNS Press. Tarigan, Henry Guntur, 1962. Sedikit Catatan Mengenai Semantik BAHASA
Indonesia. Bandung: FKIP/ A Unpad. ____________________, 1985. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa.
Koran
Kedaulatan Rakyat, 2008. Sungguh-sungguh Terjadi ; Edisi Minggu, Januari-Februari 2008. Yogyakarta.
Skripsi Kartikasari, Fransiska Dyah, 2006. “Interferensi Leksikal Bahasa Jawa ke Bahasa
Indonesia Pada Wacana Rubrik “Sungguh-sungguh Terjadi” di Surat Kabar Harian”, Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Utami, Tri Hanani. 2005. “Nama Paraban dan Nama Aktivitas Mahasiswa Pecinta
Alam Universitas Sanata Dharma (MAPASADHA). Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
98
Internet / Website
http://risnawanpm.multiply.com/journal/item/5 (http://tegalmetropolis.multiply.com/journal/item/9/Sejarah_Kota_Tegal). Diakses
tanggal 14 Oktober 2008 http://tanahblawong.files.wordpress.com (http://susilo.typepad.com/kitchen/2007/08/tahu-brontak.html -- diakses tanggal 19
Juni 2009) (http://id.wikipedia.org/wiki/Malioboro--diakses 19 Juni 2009)
(http://id.wikipedia.org/wiki/UNS--diakses tanggal 19 Juni 2009).
99
BIOGRAFI
RBN Diyan Wijanarko dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 25 Agustus 1983. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Pria yang mempunyai hobi musik dan drummerdari grup Daemon Aerish, Kagol Asmoro, Enter the Name, Mr Junkiez, dan Romantic I Scream ini menamatkan sekolah di SD Pangudi Luhur Djogdja (1989-1995). Ia juga menamatkan sekolah di SMP Maria Immaculata Marsudirini Djogdja (1995-1998). Kemudian ia melanjutkan di SMU Pangudi Luhur Djogdja tahun 1998 dan menamatkannya pada tahun 2001. Setelah lulus SMU,
ia lalu melanjutkan kuliah S1 di Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Bahasa dan Seni Prodi Seni Musik pada tahun 2001. Karena ada suatu hal, ia tidak merampungkan studinya, kemudian ia pindah kuliah S1 di Universitas Sanata Dharma Djogdja Fakultas Sastra Prodi Sastra Indonesia tahun 2002, dan disinilah pendidikan terakhir yang ia tempuh hingga ia menamatkannya dan mendapatkan gelar Sarjana Strata 1, Sarjana Sastra pada tahun 2009 dengan skripsi berjudul “Jenis Nama Dan Dasar Penamaan Dalam Kolom “Sungguh-Sungguh Terjadi”(SST) Di Kedaulatan Rakyat : Sebuah Kajian Awal.”
100
L
A
M
P
I
R
A
N
101
102
103
104
105
106
107
108