Protokol penamaan dan direktori

26
Bab 9. Protokol Penamaan dan direktori Oleh: Luthfan Hadi Pramono, S.ST

Transcript of Protokol penamaan dan direktori

Page 1: Protokol penamaan dan direktori

Bab 9.Protokol Penamaan dan direktori

Oleh:Luthfan Hadi Pramono, S.ST

Page 2: Protokol penamaan dan direktori

Topikdomain name systemdinamic domain name system network information system

Page 3: Protokol penamaan dan direktori

PendahuluanProtokol TCP/IP memiliki banyak jenis aplikasi,

tetapi semuanya itu merupakan bentuk dari utilitas jaringan.

Dibutuhkan server untuk melayani aplikasi, data dan sumber lainnya. Server tersebut dimungkinkan dapat berjalan di aneka macam perangkat keras, dari berbagai macam vendor dan juga berbagai macam jenis sistem operasi.

Pada bab ini akan dijelaskan metode untuk pengaksesan suatu sumber dan aplikasi pada jaringan terdistribusi.

Page 4: Protokol penamaan dan direktori

Domain name systemDNS dijelaskan pada standar protocol

dengan no STD 13. Dan dijelaskan pada RFC 1034, dan RFC 1035.

Pada awal internet, seorang pengguna hanya bisa mengakses internet dengan menggunakan alamat IP. Sehingga pengguna harus dapat menghafalkan berbagai macam alamat IP seperti layaknya menghafalkan no telp.contoh: TELNET 202.154.187.5

Page 5: Protokol penamaan dan direktori

Domain name system con’tKemudian dikembangkan suatu sistem

penamaan sehingga pengguna cukup mengakses internet dengan sebuah nama unik, contoh TELNET www. Dimana IP 202.154.187.5 dipetakan dengan nama www.

Karena perkembangan internet sangat cepat, maka dikembangkan sistem Domain Name System (DNS). Dimana cukup dengan sebuah host yang melakukan pemetaan suatu nama terhadap IP.

Page 6: Protokol penamaan dan direktori

Domain name system con’thierarki penamaanfully qualified domain namedomain genericdomain negarapemataan nama domain ke alamat IPpendistribusian nama domain

Page 7: Protokol penamaan dan direktori

Domain name system con’tdomain name resolutiondomain name full resolverdomain name stub resolveroperasi domain name serverresource record dari DNStransportaplikasi DNS

Page 8: Protokol penamaan dan direktori

Hierarki penamaanPenamaan suatu domain dibentuk dalam

suatu bentuk pohon hirarki. Dimana hal ini mempermudah untuk pengontrolan suatu nama domain. Contoh :

small.itso.raleigh.ibm.comSmall merupakan nama dari host,

itso.raleigh.ibm.com merupakan nama domain

Page 9: Protokol penamaan dan direktori

Hierarki penamaanDNS – Hirarki Penamaan

Page 10: Protokol penamaan dan direktori

Fully qualified domain nameKetika menggunakan DNS, pengguna dapat

mengakses suatu site hanya dengan bagian kecil dari suatu domain. Semisal untuk mengakses website resmi kampus dari jaringan LAN kampus, pengguna cukup mengetikkan www. Padahal nama lengkap dari server tersebut adalah www.eepis-its.edu. Nama www.eepis-its.edu merupakan FQDN.

Page 11: Protokol penamaan dan direktori

Domain genericTiga karakter dari top-level domain disebut

juga domain generik atau domain organisasional.Tiga karakter dari top-level domain disebut juga domain generik atau domain organisasional. Tabel berikut menunjukkan contoh dari Top-Level Domain.

Page 12: Protokol penamaan dan direktori

Domain negaraTiap negara memiliki domain sendiri

dengan menggunakan 2 karakter huruf yang merupakan singkatan dari nama negaranya. Karakter yang digunakan sesuai dengan ISO 3166. Contoh: Indonesia menggunakan domain .id.

Page 13: Protokol penamaan dan direktori

Pemataan nama domain ke alamat IPYang mengontrol pemetaan nama adalah

nameserver. Nameserver adalah sebuah program server dimana memegang master atau duplikat dari database pemetaan nama ke alamat IP. Fungsi nameserver adalah menjawab permintaan dari program client tentang suatu nama domain. Nama program client disebut name resolver.

Page 14: Protokol penamaan dan direktori

Pendistribusian nama domainUntuk pemetaan alamat IP ke nama

domain tidak berbentuk hirarki melainkan dalam format domain in.addr-arpa (ARPA digunakan karena internet berawal dari ARPAnet).

Penggunaan in.addr-arpa adalah pemetaan terbalik dari suatu alamat IP. Contoh: IP dengan alamat 129.34.139.30, pada database ditulis dengan 30.139.34.129.in-addr.arpa. Kemudian dicari nama host yang cocok. Sistem ini disebut pointer query.

Page 15: Protokol penamaan dan direktori

Domain name resolutionDomain Name Resolution, yang merupakan

aplikasi berbasis server client, menggunakan jalur UDP dan TCP.. Fungsi client dilakukan oleh resolver secara transparan terhadap pengguna. Sedangkan fungsi server dilakukan oleh Nameserver.

Page 16: Protokol penamaan dan direktori

Domain name resolution con’tProses domain name resolution:

Suatu program menggunakan gethostbyname().Resolver menanyakan ke suatu nameserverNameserver mengecek apakah ada jawaban di

database lokal atau di penyimpanan sementara (cache). Apabila tidak diketemukan nameserver akan meneruskan ke nameserver lainnya sesuai dengan hirarki nama domain.

Program pada pengguna menerima jawaban berupa alamat IP atau pesan error jika terjadi kesalahan.

Page 17: Protokol penamaan dan direktori

Domain name full resolverDikatakan full resolver apabila dilakukan

DNS resolution dari program pengguna, dan diquery ke suatu nameserver dari program resolver untuk di proses.

Page 18: Protokol penamaan dan direktori

Domain name stub resolverAdalah: Sebuah program yang dilengkapi

dengan subrutin pemrosesan nama domain dan dapat melakukan query ke nameserver.

pada UNIX, stub resolver dilakukan dengan subrutin gethostbyname() dan gethostbyaddr().

Page 19: Protokol penamaan dan direktori

Operasi domain name serverTipe dari name server:

Primary Nameserver menggunakan zones dari disk dan memiliki autorisasi terhadap keseluruhan zone

Secondary Nameserver ini memiliki autorisasi terhadap keseluruhan zone tapi data zone diambil dari nameserver primary dengan menggunakan proses zones transfer.

Caching-only Sebuah nameserver yang tidak memiliki autorisasi dan data zone. Tetapi hanya melakukan penerusan query ke suatu nameserver yang sudah dicatat

Page 20: Protokol penamaan dan direktori

Resource record dari DNSresource record (RR): Database dari DNS,

dimana didalamnya dimulai dengan Start of Authority (SOA), dimana SOA mencatat nama dari domain. Kemudian ada penunjukan nameserver (NS) yang akan menjawab nama dari domain tersebut.

Page 21: Protokol penamaan dan direktori

Resource record dari DNS con’t

Page 22: Protokol penamaan dan direktori

Aplikasi DNSDNS di implementasikan pada :

host Mendapatkan alamat IP dari suatu nama host atau mendapatkan nama host dari suatu alamat IP

nslookup Mencari informasi tentang node jaringan, dan memeriksa isi database dari nameserver

dig Mencari informasi yang lebih lengkap dari suatu nama domain. DIG singkatan dari Domain Internet Groper

Bind Aplikasi nameserver

Page 23: Protokol penamaan dan direktori

Dinamic domain name system DDNS digunakan pada client yang

menggunakan sistem DHCP, dimana DHCP server mengirimkan pesan kepada nameserver untuk mencatat IP dan nama host.

Page 24: Protokol penamaan dan direktori

Dinamic domain name system con’tCara kerja DDNS:

Client mendapatkan alamat IP dari DHCP server

Client mengirimkan nama host dengan alamat IP menuju DHCP server

Mengirim permintaan pembaruan pada saat proses DHCP

Mendaftarkan PTR RR alamat IP ke nama host

Page 25: Protokol penamaan dan direktori

Network information system NIS digunakan untuk berbagi informasi

pada lingkungan unix. antara lain /etc/passwd, /etc/group dan /etc/hosts.

NIS memiliki kelebihan antara lain :Memberikan konsistensi ID pengguna dan ID

group pada jaringan yang besarMempersingkat waktu untuk mengelola ID

pengguna, ID group dan kepemilikan NFS baik oleh pengguna itu sendiri maupun sistem administrator

Page 26: Protokol penamaan dan direktori

Network information system Sistem NIS terdiri dari :

NIS master server Mengelola peta atau database dari password pengguna

NIS slave server Cadangan dari NIS master server

NIS client Sistem yang dilayani oleh NIS server