Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

20

Click here to load reader

Transcript of Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

Page 1: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

MACAM-MACAM METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian merupakan serangkaian kegiatan dan langkah-langkah yang

ditempuh peneliti untuk memperoleh hasil penelitiannya.

1. Berdasarkan Bidang Garapan

Berdasarkan bidang garapannya, metode penelitian dapat dibedakan atas 2 macam

yaitu penelitian pendidikan dan penelitian nonkependidikan.

a. Penenlitian Kependidikan

Bidang garapan yang menjadi pokok penelitian adalah menekankan pada sekitar

masalah pendidikan, baik yang mencakup faktor internal pendidikan maupun faktor

eksternal pendidikan. Faktor internal pendidikan termasuk komponen guru, siswa,

kurikulum, sistem pengajaran, manajemen pendidikan, dan hubungan lembaga dengan

masyarakat. Sedangkan faktor eksternal pendidikan mencakup kebijakan pemerintah

terhadap lembaga pendidikan, pengaruh gaya hidup elit politik terhadap prospek

pendidikan, pengaruh kehidupan sosial dan ekonomi terhadap pendidikan generasi

muda, dan sebagainya.

b. Penelitian Nonkependidikan

Penelitian non kependidikan mempunyai cakupan yang luas sekali seluas bidang

keahlian dan variasi dari para pembaca, dapat dimasukkan sebagai penelitan

nonkependidikan. Penenlitian nonkependidikan bisa berupa penelitian sosial, ekonomi,

politik, kebijakan pemerintah, sejarah, antropologi, pertanian, teknologi penelitian

agama dan peradaban masyarakat, dan sebagainya.

2. Berdasarkan Sifat Masalah

a. Penelitian Historis

Tujuan penelitian historis adalahuntuk membuat rekontruksi masa lampau secara

sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan,

serta mnsintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang

kuat. Seringkali peristiwa yang demikian itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu.

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar dikendalikan. Maka tingkat

kepastian pemecahan permasalahan dengan metode ini adalah paling rendah. Data yang

1

Page 2: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang lain seperti surat-surat arsip atau dokumen-

dokumen masa lalu. Penelitian seperti ini jika ditujukan kepada kehidupan pribadi

seseorang, maka penelitian disebut penelitian biografis.

Ciri-ciri penelitian historis:

1. Lebih bergantung pada data yang diobservasi orang lain daripada yang diobservasi oleh

peneliti sendiri. Data yang akan dihasilkan oleh kerja yang cermat yang menganalisis

keotentikan, ketepatan, dan pentingnya sumber-sumber data.

2. Berlainan dengan anggapan yang populer, penelitian histois haruslah tertib-ketat,

sistematis, dan tuntas. Seringkali penelitian yang dikatakan sebagai suatu penelitian

historis hanyalah koleksi informasi-informasi yang tak layak, tak reliabel, dan berat

sebelah.

3. Tergantung kepada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer

diperoleh dari sumber primer yaitu peneliti secara langsung melakukan observasi. Data

sekunder diperoleh dari sumber sekunder yaitu peneliti melaporkan hasil observasi

orang lain yang satu kali atau lebih telah lepas dari kejadian aslinya. Sumber primer

dipandang sebagai memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama dan diberi prioritas

dalam pengumpulan data.

4. Data yang berbobot adalah data yang diuji secara eksternal dan internal. Pengujian

eksternal memeriksa otentiknya data. Pengujian internal memeriksa berhubungan

dengan data. Pengujian inilah yang membuat penelitian itu tertib. Pengujian internal

harus menguji motif, keberatsebelahan, dan keterbatasan si penulis yang mungkin

melebih-lebihkan atau mengabaikan sesuatu dan memberikan informasi yang palsu.

Evaluasi kritis inilah yang menyebabkan penelitian historis itu sangat tertib-ketat, yang

dalam banyak hal lebih demanding daripada studi eksperimental.

5. Walaupun penelitian historis mirip dengan penelaahan kepustakaan yang mendahului

lain-lain bentuk rancangan penelitian, namun cara pendekatan historis adalah lebih

tuntas, mencari informasi dari sumber yang lebih luas. Penelitian historis juga menggali

informasi-informasi yang lebih tua daripada yang umum dituntut dalam penelaahan

kepustakaan, dan banyak juga menggali bahan-bahan tak diterbitkan yang tak dikutip

dalam bahan acuan yang standar.

Langkah-langkah pokok penelitian historis :

a) Definisikan masalah. Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri sendiri:

1) Apakah cara pendekatan historis ini merupakan yang terbaik bagi masalah yng

sedang digarap?

2

Page 3: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

2) Apakah data penting yang dibutuhkan mungkin didapat?

3) Apakah hasilnya nanti mempunyai cukup kegunaan?

b) Rumuskan tujuan penelitian dan jika mungkin rumuskan hipotesis yang akan

memberikan arah dan fokus bagi kegiatan penelitian.

c) Kumpulkan data, dengan selalu mengingat perbedaan antara sumber primer dan

sekunder. Suatu keterampilan yang sangat pentingdalam penelitian historis adalah cara

pencatatan data: dengan sistem kartu atau dengan sistem lembaran, kedua-duanya dapat

dilakukan.

d) Evaluasi data yang diperoleh dengan melakukan uji eksternal dan uji internal.

e) Penyusunan laporan penelitian.

Contoh: Studi mengenai praktek “gotong royong” di daerah pedesaan di Sulawesi

Tenggara” yang bermaksud memahami dasar-dasarnya di waktu lampau serta

relevansinya untuk waktu kini. Studi ini dimaksudkan untuk mentes hipotesis

bahwa nilai-nilai gotong royong dan rasa solidaritas memainkan peranan

pentindalam berbagai kegiatan ekonomi pedesaan.

b. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta

aktual dan sifat populasi tertentu. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk

menggambarkan/memecahkan masalah secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta dan sifat-sifatpopulasi atau daerah tertentu. Penelitian deskriptif bertujuan

untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan dan dianalisis.

Penelitian ini biasanya tanpa hipotesis. Jika ada hipotesis biasanya tidak diuji menurut

analisis statistik.

Secara harafiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk

membuat deskriptif mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam arti ini,

penelitian deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata, tidak

perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentes hipotesis, membuat ramalan,

atau mendapatkan makna dan implikasi walaupun penelitian yang bertujuan untuk

menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskriptif.

Tujuan penelitian:

Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang mendeskriptif gejala yang ada

3

Page 4: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan

dan praktek-praktek yang sedang berkembang.

Untuk membuat komparasi dan evaluasi

Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang lain dalam menangani masalah atau

situasi yang sama agar dapat belajar dari mereka untuk kepentingan pembuatan rencana

dan pengambilan keputusan di masa yang akan dating

Langkah-langkah pokok penelitian deskriptif:

1) Definisikan masalah dengan jelas dan spesifik tujuan yang aan dicapai

2) Rancangkan cara pendekatan

3) Kumpulkan data

4) Penyusunan laporan penelitian

Contohnya: Penelitian yang dilakukan mahasiswa untuk menyusun skripsi memperoleh

gelar sarjana, biasanya adalah penelitian deskriptif, seperti penelitian mengenai

kemunduran prestasi belajar siswa

c. Penelitian Perkembangan

Penelitian perkembangan bertujuan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau

perubahan sebagai fungsi dari waktu.

Ciri-ciri penelitian perkembangan:

Memusatkan perhatian pada studi mengenai variabel-variabel dan perkembangannya

selama beberapa waktu tertentu. Tujuannya adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan

“Bagaimanakah pola-pola pertumbuhannya, lajunya, arahnya, perurutannya dan

bagaimana berbagai faktor berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi sifat-sifat

perkembangan itu?”

Penelitian ini umumnya memakai waktu yang panjang atau bersifat longitudinal.

Masalah sampling dalam studi longitudinal adalah kompleks karena terbatasnya subjek

yang dapat diikuti dalam waktu yang lama.

Bila metode penelitian dipakai dengan pendekatan cross-sectional, maka sampel yang

dipilih harus representatif mewakili populasi penelitian. Berarti sampel perlu lebih

banyak, tetapi meliputi faktor-faktor pertumbuhan lebih sedikit dari metode

longitudinal. Walaupun metode longitudinal itu adalah satu-satunya metode langsung

untuk mempelajari perkembangan manusia, namun cara pendekatan cross-sectional

4

Page 5: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

lebih murah dan lebih cepat karena kurun waktu yang panjang diganti oleh pengambilan

sampel dari berbagai kelompok umur. Dalam metode cross-sectional soal sampling

adalah rumit, karena subjek yang sama tidak terlibat dalam berbagai taraf umur dan

kelompok umur yang berbeda itu mungkin tidak dapat dibedakan satu sama lain.

Misalnya, untuk membuat generalisasi instrinsik mengenai pola perkembangan dari

sampel anak-anak dari perurutan umur itu mengandung resiko mencampuradukkan

perbedaan-perbedaan antara kelompok yang timbul dari proses sampling.

Studi-studi kecenderungan mengandung kelemahan, yakni faktor-faktor yang tidak

dapat diramalkan mungkin masuk dan memodofikasi atau membuat kecenderungan

yang didasarkan pada masa lampau menjadi tidak sah.

Langkah-langkah pokok penelitian perkembangan adalah:

1) Definisikan masalahnya dan rumuskan tujuan-tujuannya.

2) Lakukan penelaahan kepustakaan untuk menentukan garis dasar informasi yang ada dan

membandingkan metodologi-metodologi penelitian, termasuk alat-alat yang telah ada

dan teknik-teknik pengumpulan data yang telah dikembangkan.

3) Rancangan cara pendekatan.

4) Kumpulkan data.

5) Evaluasi data yang terkumpul.

6) Susun laporan mengenai evaluasi itu.

Contoh: Studi longitudinal mengenai pertumbuhan yang secara langsung mengukur sifat-

sifat dan laju perubahan pada sampel sejumlah anak-anak pada taraf-taraf

perkembangan yang berbeda-beda.

d. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan

Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secar

intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial.

Penelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci

mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan.

Ciri-ciri penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah:

Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang

hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit

5

Page 6: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

tersebut. Tergantung pada tujuannya, ruang lingkup penelitian itu mungkin mencakup

keseluruhan siklus kehidupan atau hanya segmen-segmen tertentu saja.

Subjek yang diteliti terdiri dari suatu kesatuan(unit) secara mendalam, sehingga

hasilnya merupakan gambaran lengkap atau kasus pasa unit itu. Kasus bisa terbatas

pada satu orang saja, satu keluarga, satu daerah, satu peristiwa atau suatu kelompok

terbatas lain.

Selain penelitian hanya pada satu unit, ubahan-ubahan yang diteliti juga terbatas, dari

ubahan-ubahan dan kondisi-kondisi yang lebih besar jumlahnya, yang berpusat pada

aspek yang menjadi kasus. Biasanya penelitian ini dengan cara longitudinal.

Dibandingkan dengan studi survei yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil

variabel pada unit sampel yang besar, studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit

yang kecil tetapi mengenai variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.

Keunggulan-keunggulan penelitian kasus dan penelitian lapangan:

a) Penelitian-penelitian kasus terutama sangat berguna untuk informasi latar belakang

guna perencanaan penelitian yang lbih besar dalam ilmu-ilmu social karena studi yang

demikian itu intensif sifatnya, menerangi variabel-variabel yang penting, proses-proses

dan interaksi-interaksi yang memerlukan perhatian yang lebih luas.

b) Data yang diperoleh dari penelitian-penelitian kasus memberikan contoh-contoh yang

berguna untuk member ilustrasi mengenai penemuan-penemuan yang digeneralisasikan

dengan statistic.

Kelemahan-kelemahan penelitian kasus dan penelitian lapangan:

a) Karena fokusnya yang terbatas pada unit-unit yang sedikit jumlahnya, penelitian kasus

itu terbatas sifat representatifnya.

b) Penelitian kasus terutama sangat peka terhadap keberatsebelahan subyektif

Langkah-langkah pokok penelitian kasus dan penelitian lapangan:

1) Rumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai

2) Rancangan cara pendekatannya

3) Kumpulkan data

4) Organisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi rekonstruksi unit studi

yang koheren dan terpadu secara baik

5) Susunlah laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut

6

Page 7: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

e. Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada

suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pasa satu atau lebih faktor lain berdasarkan

pada koefisien korelasi. Misalnya, apakah ada hubungan antara status orang tua siswa

dengan prestasi anak mereka.

Ciri-ciri penelitian korelatif adalah:

Gejala-gelaja yang hendak diteliti pelik, tidak dapat dikontrol sehingga tidak dapat

dieksperimenkan.

Variabel-variabel yang akan diukur ada hubungannya serentak muncul dalam

kenyataanya.

Korelasi yang akan diukur adalah tingkat tinggi atau rendahnya hubungan bukan ada

tidaknya hubungan. Hal ini berbeda dengan penelitian eksperimental, yang dapat

memperoleh hasil mengenai ada atau tidaknya efek tertentu.

Kelemahan-kelemahan penelitian korelasional adalah:

a) Hasilnya cuma mengidentifikasikan apa sejalan dengan apa, tidak menunjukkan

hubungan yang sifat kausal.

b) Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian korelasional itu kurang

tertib-ketat dalam desain penelitian karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-

variabel bebas.

c) Pola saling hubungan sering tidak menentu dan kabur.

d) Sering merangsang penggunaannya sebagai semacam short-gun approach, yaitu

memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang

berguna atau bermakna.

Langkah-langkah pokok penelitian korelasional:

1) Defenisikan masalah.

2) Lakukan penelaahan kepustakaan.

3) Rancangan cara pendekatannya:

a) Identifikasikan variabel-variabel yang relevan.

b) Tentukan subjeknya dengan sebaik-baiknya.

c) Pilih atau susun alat pengukuran yang cocok.

d) Pilih metode korelasi yang cocok untuk masalah yang sedang digarap.

4) Kumpulkan data.

7

Page 8: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

5) Analisis data yang telah dikumpulkan dan buat interpretasinya.

6) Menyusun laporan.

f. Penelitian Kausal Komparatif

Tujuan penelitian klausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan

hubungan sebab akibat berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari

kembali faktor yang mungkin menjadi kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab

melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan

datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.

Penelitian kausal-komparatif bersifat ex post facto artinya data dikumpulkan setelah

semua kejadian yang akan diteliti berlangsung. Peneliti mengambil satu atau lebih akibat

(sebagai “dependent variabel”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali masa

lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.

Keunggulan-keunggulan penelitian jenis ini, antara lain:

1) Metode kausal-komparatif adalah baik untuk berbagai keadaan kalau metode yang lebih

kuat, yaitu metode eksperimental tak dapat digunakan.

2) Apabila tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol, dna memanipulasi faktor-

faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab akibat secara langsung.

3) Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak

realistis dan dibuat-buat yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang

berpengaruh.

4) Apabila kontrol dilaboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis,

terlalu mahal, dan dipandang dari segi etika diragukan/dipertannyaan.

5) Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-

sifat gejela yang dipersoalkan, apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada

peraturan dan pola yang bagaimana yang sejenis dengan itu.

6) Perbaikan-perbaikan dalam hal teknis, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol

parsial pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat

dipertanggungjawabkan.

Kelemahan-kelemahannya antara lain:

a) Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap

variabel bebas.

8

Page 9: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

b) Sukar untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah

benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diteliti.

c) Kenyataan bahwa faktor pennyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan

interasksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang

disaksikan, menyebabkan masalah sangat kompleks.

d) Suatu gejela tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula

disebabkan oleh suatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh sebab lain pada kejadian

lain.

e) Apabila saling hubungan antara dua varibel telah ditemukan, mungkin sukar untuk

menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.

f) Kenyataan bahw dua atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah mesti memberikan

implikasi adanya hubungan sebab akibat. Kenyataan itu mungkn hanyalah karena

faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui atau tidak

diobservasi.

g) Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya golongan pandai

dan golongan bodaoh) untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan-persoalan,

karena kategori-kategori semacam itu sifatnya samar-samar/ kabur, bervariasi dan tak

mantap. Seringkali penelitian yang demikian itu tidak menghasilkan penemuan (finding)

yang berguna.

h) Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara

terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam

berbagai hal kecuali dalam hal didapatkannya kepada variabel bebas adalah sangat

sukar.

Langkah-langkah pokok.

1) Tetapkan masalah penelitian

2) Lakukan penelaahan kepustakaan

3) Rumusan hipotesis-hipotesis.

4) Rumusan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedru-prosedur

yang akan digunakan.

5) Rancang cara pendekatan.

a) Pilih subyek-subyek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan.

b) Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.

c) Tentukan kategori-kategori untuk mengklarifikasi data yang jelas, sesuai dengan

tujuan studi, dan dapat menunjukan kesamaan atau saling hubungan.

9

Page 10: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

6) Validitasikan teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interprestasikan hasil dalam

cara yang jelas dan cermat.

7) Kumpulkan dan analisis data.

8) Menyusun laporan.

Contoh: Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang berkaitan dengan perbedaan

umur pada waktu masuk sekolah. Dengan cara menggunakan data deskriptif

mengenai tingkah laku dan skor tes prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-

anak yang bersangkutan dengan kelas IV SD.

g. Penelitian Eksperimental Sungguhan

Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen.

Penelitian eksperimental sungguhan bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan

sebab akibat dengan cara menggunakan satu atau lebih perlakuan kepada satu atau lebih

kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok

kontrol yang tidak dikenakan kondisi perlakuan.

Data sebagai hasil pengaruh perlakuan terhadap kelompok eksperimen diukur secara

kuantitatif kemudian dibandingkan. Misalnya, hendak meneliti keefektifan metode-metode

mengajar. Penerapan tiap metode dicobakan terhadap kelompok-kelompok coba. Pada

akhir percobaan prestasi belajar tiap kelompok dievaluasi.

Ciri-ciri penelitian eksperimental adalah:

Di dalam eksperimen terdapat kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental dan

kelompok yang dikenai perlakuan pembanding.

Menggunakan sedikitnya dua kelompok eksperimen.

Mengusahakan agar pengaruh perlakuan eksperimen menjadi maksimal, dan pengaruh

ubahan penyangga menjadi minimal. Untuk meminimalakan kekeliruan pengukuran

maka pemilihan subjek secara random, penempatan subjek dalam kelompok-kelompok

secara acak, dan penentuan perlakuan eksperimental kepada kelompok secara acak.

Harus mempertimbangkan kesahihan kedalam (internal validity) yaitu

memperhitungkan benar-benar perbedaaan pengaruh yang diakibatkan oleh perlakuan

eksperimental dengan perlakuan pembanding.

Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (eksternal validity) yaitu memperhitungkan

hasil-hasil penelitian itu dapat diberlakukan umum dengan kondisi-kondisi yang

bersesuaian.

10

Page 11: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

Walaupun cara pendekatan eksperimental itu adalah yang palingk uat karena cara ini

memungkinkan untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan, namun cara ini juga

paling restriktif dan dibuat-buat. Ciri inilah yang merupakan kelemahan utama kalau

metode ini dikenakan kepada manusia didalamnya karena manusia sering berbuat lain

apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial, dimanipulasikan atau diobservasi secara

sistematis atau dievaluasi.

Langkah-langkah pokok dalam penelitian eksperimental sungguhan:

1) Lakukan servei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap.

2) Identifikasi dan defenisikan masalah.

3) Rumuskan hipotesis-hipotesis berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.

4) Defenisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel-variabel utama.

5) Susun rencana eksperimen:

a) Identifikasi berbagai macam variabel yang relevan.

b) Identifikasi variabel-variabel non-eksperimental yang mungkin mencemarkan

eksperimen, dan tentukan bagaiamana caranya mengontrol variabel-variabel

tersebut.

c) Tentukan rancangan eksperimennya.

d) Pilih subjek yang representatif bagi populasi tertentu, tentukan siapa-siapa yang

masuk kelompok eksperimen.

e) Terapkan perlakuan.

f) Pilih atau susun alat untuk mengukur hasil eksperimen dan validasikan alat tersebut.

g) Rancangkan prosedur pengumpulan data.

6) Laksanakan eksperimen.

7) Aturlah data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya, tempatkan

dalam rancangan yang memungkinkan memperhitungkan efek yang diperkirakan akan

ada.

8) Terapkan test/uji signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya.

9) Buatlah interpretasi mengenai hasil testing, berikan diskusi seperlunya dan tuliskan

laporannya.

h. Penelitian Eksperimental Semu

11

Page 12: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang

merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang

sebenarnya dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrl dan atau

memanipulasikan semua variabel yang relevan. Peneliti harus dengn jelas mengerti

kompromi-kompromi apa yang ada pada internal validity dan eksternal validity rancangan

dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.

Ciri-ciri penelitian eksperimentl semu:

Penelitian eksperimental semu secara khas mengenai keadaan praktis yang didalamnya

adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali dari

beberapa variabel-variabel tersebut.

Perbedaan antara penelitian eksperimental sungguhan dengan eksperimental semu

adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai subyek adalah manusia,

misalnya sosial, ekonomi, dan psikologi.

Walaupun penelitian tindakan dapat mempunyai status eksperimental-semu, namun

seringkali penelitian tersebut sangat tidak formal sehingga perlu diberi kategori

tersendiri.

Langkah-langkah pokok penelitian eksperimental semu adalah sama dengan langkah-

langkah dalam penelitian eksperimental sungguhan, dengan pengakuan secara teliti

terhadap masing-masing keterbatasan dalam validitas internal dan eksternal.

i. Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau cara

pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan peerapan langsung di dunia kerja

atau dunia actual lainnya.

Contoh:

Meneliti keterampilan kerja yang sesuai bagi siswa putus sekolah di suatu daerah.

Penelitian pengembangan keterampilan mengisi program B kurikulum SMA 1984.

Ciri-ciri penelitian tindakan adalah:

a) Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja

b) Penelitian didasarkan pada pengamatan aktual dan data tingkah laku. Menyediakan

program kerja untuk pemecahan masalah dan perkembangan-perkembangan baru.

12

Page 13: Jenis-Jenis Penelitan Berdasarkan Bidang Garapan

c) Fleksibel dan adaptif, memperbolehkan perubahan-perubahan selama masa

penelitiannya dan mengorbankan kontrol on-the-spot experimentation dan inovatif

d) Walaupun berusaha suppaya sistematis, namun penelitian tindakan kadang tidak ketat

dalam menerapkan metode ilmiah dikarenakan validitas internal dan eksernalnya lemah

Langkah-langkah pokok.

1) Definisikan masalah atau tetapkan tujuan.

2) Lakukan penelaahan kepustakaan untuk mengetahui apakah orang-orang lain telah

menjumpai masalah yang sama atau telah mencapai tujuan yang berhubungan dengan

yang akan dicapai dalam penelitian tersebut.

3) Rumuskan hipotesis atau strategi pendekatan, dan menyatakan dalam bahasa yang jelas

dan spesifik.

4) Aturlah research setting-nya dan jelaskan prosedur serta kondisi-kondisinya. Apakah

hal-hal khusus yang akan dikerjakan dalam usaha untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

5) Tentukan kriteria evaluasi, tekhik pengukuran, dan lain-lain sarana mendapatkan umpan

balik yang berguna.

6) Analisis data yang terkumpul dan evaluasi hasilnya,

7) Menyusun laporan.

13