Jenis epilepsi

11
Jenis-Jenis Epilepsi dan Obat Anti Epilepsi Yehiel Flavius Kabanga* 10-2011-063 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510 No. Telp (021) 5694-2061, e- mail: [email protected] Pendahuluan Tubuh kita memiliki suatu system yang sangat penting yaitu system saraf dan tubuh kita mempunyai orgn yang sangat penting yaitu otak. Jika otak dan system saraf mengalami gangguan otomatis tubuh akan mengalami gangguan juga yang sangat menggangu dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kita ketahui otak merupakan system pengatur seluruh tubuh kita. Otak merupakan pusat dari berbagai mekanisme tubuh kita. Jika otak kita atau system saraf kita mengalami gangguan tubuh kita otomatis akan terganggu. Seperti pada epilepsy dimana system saraf terganggu. Epilepsy dapat menyerang siapa saja. Dan sering mulai dari anak-anak. Di dalam makalah ini saya akan membahas tentang epilepsy dan berbagai macam epilepsy selain itu saya juga akan membahas beberapa penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan kejang seperti epilepsy. 1 Dalam makalh ini akan membahas jenis-jeni epilepsi dan berbagai macam OAE (obat anti epilepsi ) baik dari indikasi, efek samping, mekanis kerja obat dan kontra indikasi.

description

jenis epilepsi

Transcript of Jenis epilepsi

Jenis-Jenis Epilepsi dan Obat Anti Epilepsi Yehiel Flavius Kabanga*

10-2011-063 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510

No. Telp (021) 5694-2061, e-mail: [email protected]

Tubuh kita memiliki suatu system yang sangat penting yaitu system saraf dan tubuh kita mempunyai orgn yang sangat penting yaitu otak. Jika otak dan system saraf mengalami gangguan otomatis tubuh akan mengalami gangguan juga yang sangat menggangu dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kita ketahui otak merupakan system pengatur seluruh tubuh kita. Otak merupakan pusat dari berbagai mekanisme tubuh kita. Jika otak kita atau system saraf kita mengalami gangguan tubuh kita otomatis akan terganggu. Seperti pada epilepsy dimana system saraf terganggu. Epilepsy dapat menyerang siapa saja. Dan sering mulai dari anak-anak. Di dalam makalah ini saya akan membahas tentang epilepsy dan berbagai macam epilepsy selain itu saya juga akan membahas beberapa penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan kejang seperti epilepsy.1 Dalam makalh ini akan membahas jenis-jeni epilepsi dan berbagai macam OAE (obat anti epilepsi ) baik dari indikasi, efek samping, mekanis kerja obat dan kontra indikasi.Jenis-jenis epilepsiEpilepsi Umum

Epilepsi Petit Mal

Epilepsi petit mal adalah epilepsi yang menyebabkan gangguan kesadaran secara tiba-tiba, di mana seseorang menjadi seperti bengong tidak sadar tanpa reaksi apa-apa, dan setelah beberapa saat bisa kembali normal melakukan aktivitas semula. Serangan singkat sekali antara beberapa detik sampai setengah menit dengan penurunan kesadaran ringan tanpa kejang-kejang. Keadaan termangu-mangu (pikiran kososng, kehilangan kesadaran dan respons sasaat), muka pucat, pembicaraan terpotong-potong atau mendadak berhenti bergerak terutama anak - anak. Setelah serangan anak kemudian melanjutkan aktivitasnya seolah - olah tidak terjadi apa apa.Serangan petit mal pada anak dapat berkembang menjadi gran mal pada usia pubertas. 1Epilepsi Myoklonik Juvenil

Epilepsi myoklonik Juvenil adalah epilepsi yang mengakibatkan terjadinya kontraksi singkat pada satu atau beberapa otot mulai dari yang ringan tidak terlihat sampai yang menyentak hebat seperti jatuh tiba-tiba, melemparkan benda yang dipegang tiba-tiba, dan lain sebagainya. 2Epilepsi grand mal ( tonik klonik )

Epilepsi grand mal adalah epilepsi yang terjadi secara mendadak, di mana penderitanya hilang kesadaran lalu kejang-kejang dengan napas berbunyi ngorok dan mengeluarkan buih/busa dari mulut. Epilepsi grand mal ditandai dengan timbulnya lepas muatan listrik yang berlebihan dari neuron diseluruh area otak-di korteks, dibagian dalam serebrum dan bahkan di batang otak dan thalamus, kejang grand mal berlangsung selama 3 atau 4 menit. Ditandai dengan aura : sensasi pendengaran atau penglihatan. Hilang kesadaran, tonus otot meningkat sikap fleksi / ekstensi, sentakan, kejang klonik, lidah dapat tergigit, hypertensi, tachicardi, berkeringat, dilatasi pupil dan hypersalivasi, setelah serangan pasien tertidur 1-2 jam, pasien lupa, mengantuk dan bingung. 1Epilepsi parsial

Epilepsi Parsial Sederhana

Epilepsi parsial sederhana adalah epilepsi yang tidak disertai hilang kesadaran dengan gejala kejang-kejang, rasa kesemutan atau rasa kebal di suatu tempat yang berlangsung dalam hitungan menit atau jam. 1-2Epilepsi Parsial Kompleks

Epilepsi parsial komplek adalah epilepsi yang disertai gangguan kesadaran yang dimulai dengan gejala parsialis sederhana namun ditambah dengan halusinasi, terganggunya daya ingat, seperti bermimpi, kosong pikiran, dan lain sebagainya. Epilepsi jenis ini bisa menyebabkan penderita melamun, lari tanpa tujuan, berkata-kata sesuatu yang diulang-ulang. Penderita memperlihatkan kelakuan otomatis tertentu seperti gerakan mengunyam dan / menelan dan berjalan dalam lingkaran. 1-2Obat-obat anti epilepsi lini pertama antara lain: 3a) Fenitoin : Fenitoin merupakan obat antiepilepsi non sedatif tertua yang dikenal dengan difenilhidantoin (DPH). Mekanisme kerjanya menghambat kanal Na+. Indikasi : biasanya digunakan untuk kejang parsial dan tonik-klonik umum, dan pada akhir-akhir ini efektif terhadap serangan primer atau sekunder. Efek Samping : nistagmus, kehilangan kemampuan ekstraokular yang mengikuti gerakan mata, diplopia, hiperplasia ginggiva dan hirsutisme, kulit dan muka menjadi kasar,osteomalasia, megaloblastik anemia. Dosis : untuk dewasa dimulai dengan 100-200 mg/hari, dan untuk anak dimulai dengan 5 mg/kg. Dosis pemeliharaan untuk dewasa adalah 100-300 mg-hari dan untuk anak-anak adalah 4-8 mg/kg. Obat dapat diberikan 1-2 kali/hari. Kadar obat efektif dalam serum berkisar antara 40-80 umol/.

Kontra indikasi : Porfiria, blok jantung derajat 2-3, blok sinoatrial jantung, pasien dengan hipersensifitas terhadap produk hidantoinb) Fenobarbital : Obat epilepsi yang paling aman. Mekanisme kerja potensiasi efek GABA pada GABA reseptor.

Indikasi : banyak digunakan kejang pada bayi, tonik-klonik umum (termasuk mioklonus dan lena) bangkitan parsial.

Efek Samping : (pada anak) terjadi aktivitas hiperkinetik paradoks, sedasi, nistagmus,ataxia, megaloblastik anemia.Dosis : Untuk dewasa diawali dengan 30 mg/hari, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 30-180 mg/hari. Untuk anak, dosis pemeliharaan adalah 3-8 mg/hari dan untuk neonatus berkisar antara 3-4 mg/hari. Obat diberikan 1-2 kali/hari. Kadar efektif dalam serum berkisar antara 40-170 umol/L.

Kontra indikasi : Disfungsi ginjal atau hati, gangguan metabolisme porfirinKarbamazepinIndikasi: Pada awalnya dipasarkan untuk pengobatan neuralgia trigeminal kini dapat digunakan untuk mengobati bangkitan parsial dan jenis tertentu bangkitan umum. Mekanisme kerja : menghambat kanal Na+ .Efek Samping : Efek samping kardiovaskular paling sering terjadi pada pendeita lanjut usia (lansia), efek samping dermatologik berupa ruam ringan (sekitar 3%). sampai dermatitis eksfoliativa, nekrolisis epidermal toksika, systemic lupus erythematosus, dan sindrom Steven-Johnson .

Dosis : Dosis awal adalah 100 mg, diberikan pada malam hari. Dosis pemeliharaan adalah antara 400-1600 mg/hari, dengan dosis maksimum 2400 mg/hari. Dosis pemeliharaan untuk anak adalah umur < 1 tahun 100-2000 mg; 1-5 tahun 200-400 mg; 5-10 tahun 400-600 mg; dan 10-15 tahun 600-1000 mg. Untuk anak-anak dapat dipakai dosis sebagai berikut, 10-40 mg/kg/hari. Dosis pemeliharaan individual secara optimal akan ditentukan oleh reaksi klinis; dengan demikian perkembangan klinis harus diperhatikan secara teliti.

Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap karbamazepin, antidepresan trisiklik, atau komponen sediaan; depresi sumsum tulang belakangKlonazepam Mekanisme kerja klonazepam pada GABA resptor.

Indikasi : Biasanya digunakan untuk absence, antiepilepsi yang paling kuat. Dapat pula pilihan untuk mioklonus, dan sering digunakan pula untuk epilepsi umum maupun epilepsi parsial.

Efek Samping : drowsy, letargy, inkoordinasi otot, dysatria, dizziness, agresif, hiperaktif, iritable.

Dosis : Dosis awal adalah 0,25 mg/hari. Dosis pemeliharaan antara 0,5- 4 mg (dewasa), 1 mg (anak di bawah 1 tahun), 1-2 mg (anak 1-5 tahun), 1-3 mg (anak 5-12 tahun). Dosis yang lebih tinggi dapat diberikan, bergantung pada keadaan klinis penderita. Klonazepam dapat diberikan sekali sehari atau dua kali sehari.

Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap obat golongan benzodiaze, Insufisiensi paru akutdan Glaukoma akut

Asam valproat : mekanisme kerjanya meliputi menghambat kanal Na, menghambat kanal Ca, Menurunkan metabolisme GABA di Gabaergik neuron. Digunakan untuk absence, kejang tonik-klonik. Indikasi : Valproat digunakan untuk mioklonus dan lena, sebagai drug of choice, dan juga untuk bangkitan parsial, sindrom Lennox-Gastaut, sindrom epilepsi pada anak, dan kejang demam .

Efek Samping : mual, muntah, rasa terbakar di ulu hati, tremor halus pada dosis tinggi, efek teratogenik pada ibu hamil yang mengkonsumsi obat ini ( Katzung, 2008 cit Lahdjie, 2010).

Dosis : Dosis awal adalah 400-500 mg/hari (dewasa), 20 mg/kg BB (anak < 20 kg), 40 mg/kg (anak > 20 kg). Dosis pemeliharaan adalah sebagai berikut: 500-2500 mg/hari (dewasa), 20-40 mg/kg/hari (anak, 20 kg), 20-30 mg/kg/hari (anak > 20 kg). Untuk anak tidak dianjurkan bentuk slow-release. Obat dapat diberikan 2-3 kali/hari.Kontra indikasi : Penyakit hati aktif, riwayat disfungsi hati berat dalam keluarga, porfiria

Obat-obat anti epilepsi lini kedua antara lain: 3a) Gabapentin : Gabapentin analog dengan GABA. Mekanisme kerjanya GABA agonis sentral.Indikasi : Digunakan pada pasien kejang parsial dan kejang umum tonik klonik dalam dosis tinggi. Tidak boleh digunakan pada anak berusia kurang dari 12 tahun dan pada pasien yang memiliki gangguan fungsi ginjal.

Efek Samping : Ataksia, pusing, sakit kepala, somnolen,.

Dosis : Dosis awal adalah 300 mg/hari, dosis pemeliharaan 900-4800 mg/hari. Gabapentin dapat diberikan 2-3 kali/ hari. Dosis untuk anak adalah 15-30 mg/kg/hari. Dosis pemeliharaan invidual optimal ditentukan oleh perkembangan klinis, dosis awal yang rendah dapat mengurangi kemungkinan ataksia atau rasa mengantuk.

Kontraindikasi : Pesakit yang mempunyai sejarah hipersensitiviti terhadap neurontinb) Lamotrigin : Mekanisme kerjanya melalui menghambat kanal Na+, Ca+ dan mencegah pelepasan neurotransmiter glutamat dan aspartat. Indikasi :Digunakan pada pasien bangkitan parsial, bangkitan lena dan mioklonik.

Efek Samping : Kulit kemerahan (bila kombinasi dengan valproat), pusing, sakit kepala, diplopia dan somnolen, tidak boleh digunakan pada anak berusia kurang dari 12 tahun.

Dosis : Dosis awal adalah 12,5-25 mg/hari; dosis pemeliharaan antara 100-200 mg, baik sebagai obat tunggal maupun kombinasi dengan valproat, 200-400 mg bila dikombinasi dengan obat yang menginduksi enzim. Lamotrigin diberikan 2 kali sehari. Di samping itu, ada yang menyarankan bahwa bila lamotrigin dikombinasikan dengan valproat maka dosisnya adalah 25 mg/hari selama 2 minggu kemudian 50 mg/hari selama 2 minggu, akhirnya dinaikkan secara bertahap sampai 150 mg dua kali sehari. Bila dikombinasikan dengan karbamazepin, fenitoin, fenobarbital atau pirimidon maka dosis awal lamotrigin adalah 50 mg dua kali sehari, kemudian dinaikkan sampai 100-200 dua kali sehari. Pada anak, bila dikombinasikan dengan valproat maka dosis awalnya adalah 0,5 mg/kg/hari dan dosis pemeliharaan adalah 1-5 mg/kg/hari. Bila dikombinasikan dengan karbamazepin, fenitoin, fenobarbital, atau pirinidon, maka dosis awalnya adalah 2 mg/kg/hari dan dosis pemeliharaan antara 5-15 mg/kg/hari. Sementara itu, dosis pemeliharaan individual akan ditentukan oleh perkembangan klinis penderita.

Kontra indikasi : Lamictal atau obat anti kejang lain, riwayat menderita depresi, riwayat memiliki pikiran bunuh diri, ibu hamil (terutama kehamilan awal), ibu menyusui, dan orang dengan kelainan fungsi hati atau ginjal

c) Okskarbazepin : Obat yang masih berhubungan dekat dengan karbamazepin dan digunakan untuk tipe kejang yang sama.Efek Samping : Mirip dengan efek samping pada karbamazepin walaupun frekuensi dan beratnya efek samping lebih rendah. Efek samping yang terkait dengan dosis meliputi rasa lelah, nyeri kepala, dizziness, ataksia, peningkatan berat badan, alopesia, nausea, dan gangguan gastro-intestinal (Shorvon, 2000 cit Lahdjie, 2010).

Dosis : Dosis awal adalah 600 mg/hari. Tingkat titrasi adalah 600 mg/minggu. Dosis pemeliharaan yang biasa diberikan adalah 900-2400 mg/hari. Obat ini diberikan 2 kali/hari.

Kontra indikasi : Blok atrio-ventrikular Topiramat : Topiramat lebih dipilih untuk menolong penderita epilepsi yang termasuk kualifikasi berat termasuk sindrom Lennox-Gastaut .

Efek Samping : Meliputi ataksia, gangguan konsentrasi, bingung, dizziness, rasa lelah, parastesia ekstremitas, mengantuk, gangguan memori, depresi, agitasi dan kelambanan.

Dosis : Dosis awal adalah 25-50 mg/hari (dewasa), 0,5-1 mg/kg/hari (anak). Dosis pemeliharaannya adalah 200-600 mg/hari (dewasa). dan 9-11 mg/kg/hari (anak). OAE ini diberikan 2 kali/hari.

Kontra indikasi : hipersensitif terhadap salah satu komponen obat.

KesimpulanPengunaan OAE harus didasarkan pada indikasi atau jenis epilepsinya, efek samping, dan kontra indikasi dari obat itu sendiri.Daftar Pustaka

1. Dewanto B,Suwono J,Riyanto B,Turana Y. Panduan praktis diagnosis dan tatalaksana penyakit saraf. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2007.hal.101-1102. Dewanto B,Suwono J,Riyanto B,Turana Y. Panduan praktis diagnosis dan tatalaksana penyakit saraf. 2007. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.Levitt LP,Weiner HL. Buku saku neurologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2007.hal.87-953. Utama Hendara, Gan H.S Vincent. Antiepilepsi dan antikonvulsi. Farmakologi dan terapi Jakarta : FKUI;2012.hal.179-188