Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil...

62
MAKALAH FILSAFAT Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Dasar Disusun Oleh: Jelina Simanullang NPM: 1082053 Fakultas Ekonomi

Transcript of Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil...

Page 1: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

MAKALAH FILSAFAT

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Dasar

Disusun Oleh:

Jelina Simanullang

NPM: 1082053

Fakultas Ekonomi

STIE GANESHA JAKARTA

FE

2012/2013

Page 2: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan

karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas makalah untuk mata kuliah Filsafa Dasart. Dan

juga saya berterima kasih pada Bapak Drs. Kusnadi M. Pd selaku Dosen mata kuliah Filsafa

Dasart yang telah memberikan tugas ini kepada saya .

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan kita mengenai Filsafat. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini

terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, kami

berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat

tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang

berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Subang, Desember 2013

Penulis,

i

Page 3: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

DAFTAR ISI

Kata   Pengantar…………………………………………………………………...………..i

Daftar Isi…………………………………………………………………………………....ii

BAB. I PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang………………...……………………………………………...1

B.   Tujuan Penulisan……………………………………………………………...2

BAB. II PEMBAHASAN

A.   Pengertian Filsafat……………………………………………………………4

B.   Ciri-Ciri Filsafat………………………………………………………………8

C.   Karakteristik Filsafat………………………………………………………….12

D.   Kegunaan Filsfat……………………………………………………………...13

E.    Pengertian Ilmu Pengetahuan………………………………………………...15

F. Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan…………………………………………………..17

G. Karakteristik Ilmu Pengetahuan……………………………………………...19

H. Fungsi Dan Tujuan Ilmu (Ilmu Pengetahuan)……………………………….19

I. Perbedaan Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan……………………..……….……21

J. Pengertian Filsafat Ilmu…………………………………………..….………22

K. Ruang Lingkup dan Masalah-Masalah dalam Filsafat Ilmu……….…..……25

L. Perkembangan Filsafat Ilmu…………………………………………….……26

M. Fungsi dari Filsafat Ilmu…………………………………………….………..32

BAB. III PENUTUP

A.     Kesimpulan………………………………………………………….……....34

B.     Saran……………………………….………………………………………..36

DAFTAR PUSTAKA………………….…………………………………………37

ii

Page 4: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awalnya yang pertama muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus merupakan

bagian dari filsafat. Sehingga dikatakan bahwa filsafat merupakan induk atau ibu dari semua

ilmu (mater scientiarum).  Karena objek material filsafat bersifat umum yaitu seluruh

kenyataan, padahal ilmu-ilmu membutuhkan objek khusus.  Hal ini menyebabkan berpisahnya

ilmu dari filsafat.

Dalam perkembangan berikutnya, filsafat tidak saja dipandang sebagai induk dan sumber

ilmu, tetapi sudah merupakan bagian dari ilmu itu sendiri, yang juga mengalami spesialisasi. 

Dalam taraf peralihan ini filsafat tidak mencakup keseluruhan, tetapi sudah menjadi sektoral.

Contohnya filsafat agama, filsafat hukum, dan filsafat ilmu adalah bagian dari perkembangan

filsafat yang sudah menjadi sektoral dan terkotak dalam satu bidang tertentu. Dalam konteks

inilah kemudian ilmu sebagai kajian filsafat sangat relevan untuk dikaji dan didalami.

Meskipun pada perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan diri dari filsafat, ini

tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu khusus menjadi terputus. Dengan ciri

kekhususan yang dimiliki setiap ilmu, hal ini menimbulkan batas-batas yang tegas di antara

1

Page 5: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

masing-masing ilmu. Dengan kata lain tidak ada bidang pengetahuan yang menjadi penghubung

ilmu-ilmu yang terpisah. Di sinilah filsafat berusaha untuk menyatu padukan masing-masing

ilmu. Tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu pandangan hidup yang

didasarkan atas pengalaman kemanusian yang luas.

Ada hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat. Banyak masalah filsafat yang

memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin dikatakan

dangkal dan keliru. Ilmu dewasa ini dapat menyediakan bagi filsafat sejumlah besar bahan yang

berupa fakta-fakta yang sangat penting bagi perkembangan ide-ide filsafati yang tepat sehingga

sejalan dengan pengetahuan ilmiah. Akumulasi penelaahan empiris dengan menggunakan

rasionalitas yang dikemas melalui metodologi diharapkan dapat menghasilkan dan memperkuat

ilmu pengetahuan menjadi semakin rasional. Akan tetapi, salah satu kelemahan dalam cara

berpikir ilmiah adalah justru terletak pada penafsiran cara berpikir ilmiah sebagai cara berpikir

rasional, sehingga dalam pandangan yang dangkal akan mengalami kesukaran membedakan

pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan yang rasional. Oleh sebab itu, hakikat berpikir rasional

sebenarnya merupakan sebagian dari berpikir ilmiah sehingga kecenderungan berpikir rasional

ini menyebabkan ketidakmampuan menghasilkan jawaban yang dapat dipercaya secara

keilmuan melainkan berhenti pada hipotesis yang merupakan jawaban sementara.

Berfilsafat sesungguhnya dilakukan dalam masyarakat. Kenyataan ini menunjukkan

bahwa pada hakekatnya filsafat pun membantu masyarakat dalam memecahkan masalah-

masalah kehidupan. Salah satu tujuan tulisan ini adalah menunjukkan bantuan apa yang dapat

2

Page 6: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

diberikan filsafat kepada hidup masyarakat. Selain filsafat, ilmu-ilmu pengetahuan pun pada

umumnya membantu manusia dalam mengorientasikan diri dalam dunia. Akan tetapi, ilmu-ilmu

pengetahuan, seperti biologi, kimia, fisiologi, ekonomi, dan lain sebagainya secara hakiki

terbatas sifatnya. Untuk menghasilkan pengetahuan yang setepat mungkin, semua ilmu tersebut

membatasi diri pada tujuan atau bidang tertentu. Untuk meneliti bidang itu secara optimal, ilmu-

ilmu semakin mengkhususkan metode-metode mereka. Dengan demikian, ilmu-ilmu tersebut

tidak membahas pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut manusia sebagai keseluruhan dan

sebagai kesatuan yang utuh. Padahal pertanyaan-pertanyaan itu terus-menerus dikemukakan

manusia dan sangat penting bagi praksis kehidupan manusia.

Pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang apa arti dan tujuan hidup manusia, apa

kewajiban dan tanggung jawab saya sebagai manusia, atau pun pertanyaan tentang dasar

pengetahuan kita, tentang metode-metode ilmu-ilmu, dan lain sebagainya, tidak mampu

ditangani ilmu-ilmu pengetahuan. Padahal jawaban yang diberikan secara mendalam dapat

mempengaruhi penentuan orientasi dasar kehidupan manusia. Di sinilah filsafat memainkan

peranannya.

B. Tujuan Penulisan

Memenuhi tugas yang diberikan oleh mata kuliah Filsafat Dasar.

Untuk menambah  wawasan tentang filsafat yang didalamnya mencakup arti dari filsafat,

ilmu dan filsafat ilmu secara lebih mendalam.

3

Page 7: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

BAB. II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Secara etimologi kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata

serapan dari bahasa Arab ,فلسفة yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία

philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata

(philos = cinta ), (philia = persahabatan) dan (sophia = kebijaksanaan, hikmah, penetahuan,

pengalaman praktis dan inteligensi). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta

kebijaksanaan”.

Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam dan bersifat subjektiv atau

bergantung bagaimana seorang berfikir berdasarkan sudut pandangnya sendiri. Para filsuf

merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang

dimilikinya.

Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk

terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami

bidang falsafah disebut "filsuf". Filsafat, terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak

kira-kira abad ke 7 S.M..Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi

akan keadaan alam,

4

Page 8: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi

untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang

beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di

Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual

orang lebih bebas.

Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di

pesisir barat Turki. Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar tentu saja ialah: Sokrates, Plato dan

Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada

yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato

belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat. Buku

karangan plato yg terkenal adalah berjudul "etika, republik, apologi, phaedo, dan krito".

Secara umum Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran

manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan

melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan

masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat

untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses

dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

5

Page 9: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat.

Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di

samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan.

Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya

tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.

Dan untuk lebih memahami lebih mendalam, berikut pengertian filsafat menurut para ahli yaitu:

Pemikiran Filsafat sebenarnya merupakan konsep dasar mengenai kehidupan dan visi

kedepan manusia. Dalam suatu himpunan/komunitas, pemikiran filsafat dapat tumbuh dan

berkembang sesuai dengan kebudayaan masing-masing.

Harold H. Titus (1979 ) :

Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang

biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran

terhadap kepercayaan dan sikap yg dijunjung tinggi;

Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan;

Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan

pengertian (konsep);

Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan

Aristoteles:  Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang

terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan

estetika.

6

Page 10: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

Plato: Filsafat adalah pengetahuan yg berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

Bertrand Russel: Filsafat adalah sesuatu yg berada di tengah-tengah antara teologi dan

sains. Sebagaimana teologi, filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-

masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa

dipastikan,namun jawabannya oleh para ahli filsafat.

seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi

maupun otoritas wahyu.

Johann Gotlich Fickte: Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni

ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis

kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari

kebenaran dari seluruh kenyataan.

Imanuel Kant ( 1724 – 1804 )Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan

pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan, yaitu:

a) Metafisika (apakah yang dapat kita kerjakan)

b) Etika (apakah yang seharusnya kita kerjakan)

c) Agama (Sampai dimanakah harapan kita)

d) Antropologi (Apakah yang dinamakan manusia)

Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran ,

tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan

universal.

7

Page 11: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yg menyelidiki segala sesuatu dengan

mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat

menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah

mencapai pengetahuan itu.

Prof. Dr. Ismaun, M.Pd: Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal

dan qalbunya secara sungguh-sungguh, yakni secara kritis sistematis, fundamentalis,

universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki

(pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yg sejati).

Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang

mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.

Pada dasarnya pendapat-penndapat yang dikemukakan oleh para ahli tidaklah begitu jauh

berbeda dan yang ada pendapat-pedapat tersebut saling melengkapi.

B. Ciri-Ciri Filsafat

Ciri-ciri filsafat dapat diketahui dari objek kajian filsafat. Bila dilihat dari aktivitasnya filsafat

merupakan suatu cara berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu.

Menurut Clarence I. Lewis seorang ahli logika mengatakan bahwa filsafat itu

sesungguhnya suatu proses refleksi dari bekerjanya akal. Sedangkan sisi yang terkandung

dalam proses refleksi adalah berbagai kegiatan/problem kehidupan manusia. Dalam

kegiatan atau problem yang terdapat beberapa ciri yang dapat mencapai derajat pemikiran

filsafat adalah sebagai berikut:

8

Page 12: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

1. Sangat umum atau Universal

Pemikiran filsafat mempunyai kecenderungan sangat umum dan tingkat

keumumannya sangat tinggi. Karena pemikiran filsafat tidak bersangkutan dengan

obyek-obyek khusus, akan tetapi bersangkutan dengan konsep-konsep yang sifatnya

umum. Misalnya tentang manusia, tentang keadilan , tentang kebebasan dan lainnya.

2. Tidak Faktual

Pengertian tidak faktual kata lainnya adalah spekulatif, yang artinya filsafat membuat

dugaan-dugaan yang masuk akal mengenai sesuatu dengan tidak berdasarkan ada

bukti. Hal ini sebagai sesuatu hal yang melampaui batas dari fakta-fakta pengetahuan

ilmiah.

3. Bersangkutan dengan nilai

C.J. Ducasse mengatakan bahwa filsafat merupakan usaha untuk mencari pengetahuan,

berupa fakta-fakta yang disebut penilaian. Yang dibicarakan dalam penilaian adalah

tentang yang baik dan yang buruk, yang susila dan asusila dan akhirnya filsafat

sebagai suatu usaha untuk mempertahankan nilai.

4. Berkaitan dengan arti

Di atas telah dikemukakan bahwa nilai selalu dipertahankan dan dicari. Sesuatu yang

bernilai tentu di dalamnya penuh dengan arti. Agar upaya para filosof dalam

mengungkapkan ide-idenya agar syarat dengan arti, maka para filosof harus dapat

menciptakan kalimat-kalimat yang logis dan bahasa yang tepat (ilmiah), kesemuanya

itu berguna untuk menghindari adanya kesalahan.

9

Page 13: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

5. Implikatif

Pemikira filsafat yang baik dan terpilih selalu mengandun implikasi (akibat logis), dan

dari implikasi tersebut diharapkan akan mampu melahirkan pemikiran baru, sehingga

akan terjadi proses pemikiran yang dinamis: dari tesis ke anti tesis kemudian sintesis,

dan seterusnya….sehingga tiada habis-habisnya. Pola pemikiran yang implikatif

(dialektis) akan dapat menyuburkan intelektual.

Menurut Made Pramono, S.s., M.Hum, ciri-ciri berfilsafat yaitu:

1. Bersifat radikal (sampai keakar-akarnya, sampai pada hakikat / esensi)

2. Sistematis (adanya hubungan fungsional antara unsur-unsur untuk mencapai tujuan

tertentu.

3. Berfikir tentang hal 1 proses umum, universitas, ide-ide besar, bukan tentang peristiwa

tunggal.

4. Konsisten / runtut (tak terdapat pertentangan didalamnya) dan koheren (sesuai dengan

kaidah-kaidah berfikir logis).

5. Secara bebas, tak cenderung, prasangka, emosi.

6. Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pada prinsip-prinsip pemikiran logis serta

tanggung jawab pada hati nurani ini sendiri).

7. Berusaha memperoleh pandangan komprehensi / menyeluruh.

8. Secara konseptual hasil generalisir (perumaman).

10

Page 14: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

Menurut Sudarto (1996) menyatakan bahwa ciri-ciri berfilsafat adalah:

1. Metodis: menggunakan metode, cara, yang lazim digunakan oleh filsuf (akhli filsafat)

dalam proses berfikir.

2. Sistematis: berfikir dalam suatu keterkaitan antar unsur-unsur dalam suatu keseluruhan

sehingga tersusun suatu pola pemikiran Filsufis.

3. Koheren: diantara unsur-unsur yang dipikirkan tidak terjadi sesuatu yang bertentangan

dan tersusun secara logis.

4. Rasional: mendasarkan pada kaidah berfikir yang benar dan logis (sesuai dengan

kaidah logika).

5. Komprehensif: berfikir tentang sesuatu dari berbagai sudut (multidimensi).

6. Radikal: berfikir secara mendalam sampai ke akar-akarnya atau sampai pada tingkatan

esensi yang sedalam-dalamnya.

7. Universal: muatan kebenarannya bersifat universal, mengarah pada realitas kehidupan

manusia secara keseluruhan.

Dengan demikian berfilsafat bukanlah berfikir yang tidak-tidak atau tanpa alasan.

Meliainkan sesuai dengan kaidah yang ditentukan. Namun tidak semua manusia bias menjadi

Filsuf. Hal ini dikarenakan berfilsafat bukanlah hanya sepintas saja, tetapi butuh waktu dan

kebisaan dalam berlatih berfikir. Sehingga hasil yang ingin didaptkan mencapai kebenaran.

11

Page 15: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

C. Karakteristik filsafat

Sesuai dengan definisi Endang syaifuddin ansori bahwa filasat adalah meliputi tentang

hakikat semua yang ada secara radikal, integral, dan sistematis. Dari pengertian tersebut secara

tidak langsung telah dijelaskan tentang karakteristik filsafat yang meliputi radikal, integral dan

sistematis. Berfilsafat adalah berfikir, namun tidak semua berfikir adalah berfilsafat. Berfikir

filsafat mempunyai karakteristik atau ciri-ciri khusus. Bermacam-macam buku menjelaskan

cirri-ciri berfikir filsafat dengan bermacam-macam pula. Tidak lain diantaranya akan dijelaskan

sebagai berikut.

1. Radikal

Berfilsafat berarti berfikir radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal. Karena berfikir

secara radikal, ia tidak akan pernah berhenti hanya pada suatu wujud realitas tertentu.

Keradikalan berfikirnya itu akan senantiasa mengobarkan hasratnya untuk menemukan

realitas seluruh kenyataan, berarti dirinya sendiri sebagai suatu realitas telah termasuk ke

dalamnya sehingga ia pun berupaya untuk mencapai akar pengetahuan tentang dirinya

sendiri. .

Telah jelas bahwa artinya berfikir radikal bisa diartikan berfikir sampai ke akar-akarnya,

tidak tanggung-tanggung, sampai kepada konsekuensinya yang terakhir. Berfikir itu tidak

setengah-setengah, tidak berhenti di jalan tetap terus sampai ke ujungnya.

Berfikir radikal tidak berarti hendak mengubah, membuang atau menjungkirbalikkkan

segala sesuatu, melainkan dalam arti sebenarnya, yaitu berfikir secara mendalam. Untuk

mencapai akar persoalan yang dipermasalahkan. Berfikir radikal justru hendak

memperjelas realitas.

12

Page 16: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

2. Integral

Integral yang berarti mempunyai kecenderungan untuk memperoleh pengetahuan yang

utuh sebagai suatu keseluruha atau filsafat memandang objeknya secara integral.

3. Sistematis

Sistematis disini artinya susunan dan urutan (hierarki), juga kaitan suatu masalah dengan

materi atau masalah lain yang terdapat pada filsafat. Lantas, apa yang dimaksud dengan

materi atau permasalahn filsafat dan bagai mana susunan dan hubungan satu masalah

dengan masalah yang terjadi?

Menurut Langeveld (1959) mengajukan tiga masalah pokok dalam filsafat yang

melahirkan jenis jenis filsafat, disebut dengan problematika filsafat. Ketiga masalah

tersebut antara lain:

a. Masalah mengenal dan mengetahui atau cognition

b. Masalah segala sesuatu atau metafisika

c. Masalah penilaian dan aksiologi

D. Kegunaan Filsafat

Adapun kegunaan filsafat yaitu :

1. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa dengan belajar filsafat semakin menjadikan orang

mampu untuk menagani berbagai pertanyaan mengajar manusia yang tidak terletak dalam

wewenang metodis ilmu-ilmu khusus.

2. Menambah ilmu pengetahuan sehingga dapat membantu penyelesaian masalah dengan

13

Page 17: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

bijaksana, membuat manusia hidup lebih tanggap (peka) terhadap diri dan lingkungannya.

3. Kegunaan filsafat ialah untuk memperoleh pengertian (makna) dan untuk menjelaskan

gejala atau peristiwa alam dan sosial.

4. Orang berfilsafat harus mampu menjelaskan hubungan antara sebab dan akibat, antara

bentuk dan isi. Dalam studi filsafat untuk memahaminya secara baik paling tidak kita

harus mempelajari lima bidang pokok yaitu:

a) Metafisika

Metafisika merupakan cabang filsafat yang membuat suatu bagian dari persoalan

filsafat yang:

1. Membicarakan tentang prinsip-prinsip yang paling universal

2. Membicarakan suatu yang bersifat keluarbiasaan

b) Epistemology

Epistemology lazimnya disebut teori pengetahuan yang secara umum membicarakan

mengenai sumber-sumber, karakteristik dan kebenaran pengetahuan.

c) Logika

Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap asas, aturan, dan

tatacara penalaran yang betul.

d) Etika

Etika atau filsafat perilaku sebagai satu cabang filsafat yang membicarakan “tindakan”

manusia, terdapat dua hala permasalahan, yaitu yang menyangkut “tindakan” dan

“baik-buruk”. Dalam pemahaman “etika” sebagai pengetahuan mengenai norma baik-

buruk dalam tindakan mempunyai persoalan yang luas.

14

Page 18: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

e) Sejarah filsafat

Sejarah filsafat adalah laporan suatu peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran

filsafat. Didalam sejarah filsafat akan diketahui pemikiran-pemikiran yang genius

hingga pemikir tersebut dapat mengubah dunia, yaitu dengan ide-ide 1 gagasan-

gagasannya yang cemerlang.

E. PENGERTIAN ILMU (ILMU PENGETAHUAN)

Kata ilmu secara etimologi berarti tahu atau pengetahuan. Kata ilmu berasal dari bahasa

Arab “Alima-ya’lamu, dan science dari bahasa Latin Scio, scrie artinya to know. Ilmu

bersinonim dengan bahasa Yunani adalah epitisteme. Sedangkan secara terminology ilmu atau

science adalah semacam pengetahuan yang mempunyai cirri-ciri, tanda-tanda dan syarat-syarat

tertentu.

Menurut ensiklopedia pengertian ilmu adalah “Ilmu pengetahuan yaitu suatu system dari

berbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu bidang pengetahuan tertentu, yang

disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu, sehingga menjadi kesatuan suatu sistem

dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan yang

dilakukan secara teliti dengan memakai metode tertentu (induksi, deduksi).

Secara umum ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,

menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusiadari berbagai segi kenyataan dalam alam

manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan

15

Page 19: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari

keterbatasannya.

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan

pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan

seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu

terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.

Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemology (teori pengetahuan atau nadzariyyah al

ma’rifah). Epistemologi menjadi sebuah kajian, sebenarnya, belum terlalu lama, yaitu sejak tiga

abad yang lalu dan berkembang di dunia barat

Dari berbagai definisi di atas kiranya dapat dipahami bahwa ilmu adalah sekumpulan

pengetahuan yang diorganisir secara sistematis berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang

kemudian dihubungkan berdasarkan pemikiran yang cermat dan teliti dan dapat

dipertanggungjawabkan dengan berdasarkan metode.

Selain pengrtian diatas, untuk lebih memahami pengertian Ilmu (science) di bawah ini

akan dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang ilmu pengetahuan :

Harold H. Titus mendefinisikan “Ilmu (Science) diartikan sebagai common science yang

diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda-benda atau peristiwa-

peristiwa dengan menggunakan metode-metode observasi yang teliti dan kritis)”.

Dr. Mohammad Hatta mendefinisikan “Tiap-tiap ilmu pengetahuan yang teratur tentang

pekerjaan kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya, baik

menurutkedudukannya tampak dari luar maupun menurut hubungannya dari dalam.”

16

Page 20: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

J. Habarer mendefinisikan “ Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan

teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.”

Louis Leahy mendefinisikan “Pengetahuan merupakan suatu kekayaan dan kesempurnaan.

Seseorang yang tahu lebih banyak adalah lebih baik kalau dibanding dengan yang tidak

tahu apa-apa”.

The Liang Gie mendefinisikan “Ilmu sebagai pengetahuan, artinya ilmu adalah sesuatu

kumpulan yang sistematis, atau sebagai kelompok pengetahuan teratur mengenai pokok

soal atau subject matter. Dengan kata lain bahwa pengetahuan menunjuk pada sesuatu

yang merupakan isi substantif yang terkandung dalam ilmu”.

Harsojo, Guru Besar antropolog di Universitas Pajajaran Ilmu adalah:

Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan

Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia

yang terikat oleh faktor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera

manusia. Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan

suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”

Dari pengertian diatas yang diungkapkan oleh para ahli dapat ditari beberapa kesimpulan

dintaranya bahwa ilmu adalah suatu jenis pengetahuan, yang teratur dan disusun secara

sistematis dan dengan pendekatan menggunakan metode-metode tertentu misalnya melalui

observasi.

F. Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan

17

Page 21: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

Menurut The Liang Gie (1987) ilmu pengetahuan mempunyai 5 ciri pokok yaitu :

1. Empiris, pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan,

2. Sistematis, berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu

mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur,

3. Objektif, ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan

pribadi,

4. Analitis, pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian

yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-

bagian itu,

5. Verifikatif, dapat diperiksa kebenarannya oleh siapa pun juga.

Menurut Ismaun (2001) mengetengahkan sifat atau ciri-ciri ilmu sebagai berikut :

1. Obyektif; ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak berdasarkan

pada emosional subyektif,

2. Koheren; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan,

3. Reliable; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan

tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi,

4. Valid; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat

keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal,

5. Memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum,

6. Akurat; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi, dan

7. Dapat melakukan prediksi; ilmu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-

kemungkinan suatu hal.

18

Page 22: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

G. Karakteristik Ilmu Pengetahuan

Karakteristik ilmu pengetahuan di antaranya sebdagai berikut :

1. Konkrit, yaitu dapat diukur kebenarannya.

2. Kehadiran objek dan subjek tidak dapat dipisahkan atau memiliki keterkaitan satu sama

lainnya.

3. Tidak terbatas sehingga masih banyak ilmu pengetahuan yang harus digali lagi dan tidak

mempunyai keterbatasan tertentu.

4. Metodologi yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan.

5. Rasionalis ; Penalarannya berdasarkan ide yang dianggap jelas dan dapat diterima oleh

akal.

6. Wahyu ; Tidak menggunakan penalaran, tetapi menggunakan wahyu sebagai sumber

pengetahuan.

7. Hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama.

8. Kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan.

9. Obyektif tidak bergantung pada pemahaman secara pribadi.

H. Fungsi Dan Tujuan Ilmu (Ilmu Pengetahuan)

Lahirnya dan berkembangnya Ilmu Pengetahuan telah banyak membawa perubahan dalam

kehidupan manusia, terlebih lagi dengan makin intensnya penerapan Ilmu dalam bentuk

Teknologi yang telah menjadikan manusia lebih mampu memahami berbagai gejala serta

mengatur kehidupan secara lebih efektif dan efisien. Hal itu berarti bahwa ilmu mempunyai

dampak yang besar bagi kehidupan manusia, dan ini tidak terlepas dari fungsi dan tujuan ilmu

19

Page 23: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

itu sendiri.

Kerlinger dalam melihat fungsi ilmu, terlebih dahulu mengelompokan dua sudut pandang

tentang ilmu yaitu pandangan statis dan pandangan dinamis. Dalam pandangan statis, ilmu

merupakan aktivitas yang memberi sumbangan bagi sistimatisasi informasi bagi dunia, tugas

ilmuwan adalah menemukan fakta baru dan menambahkannya pada kumpulan informasi yang

sudah ada, oleh karena itu ilmu dianggap sebagai sekumpulan fakta, serta merupakan suatu cara

menjelaskan gejala-gejala yang diobservasi, berarti bahwa dalam pandangan ini penekanannya

terletak pada keadaan pengetahuan / ilmu yang ada sekarang serta upaya penambahannya baik

hukum, prinsip ataupun teori-teori. Dalam pandangan ini, fungsi ilmu lebih bersifat praktis

yakni sebagai disiplin atau aktivitas untuk memperbaiki sesuatu, membuat kemajuan,

mempelajari fakta serta memajukan pengetahuan untuk memperbaiki sesuatu (bidang-bidang

kehidupan).

Pandangan ke dua tentang ilmu adalah pandangan dinamis atau pandangan heuristik (arti

heuristik adalah menemukan), dalam pandangan ini ilmu dilihat lebih dari sekedar aktivitas,

penekanannya terutama pada teori dan skema konseptual yang saling berkaitan yang sangat

penting bagi penelitian. Dalam pandangan ini ftmgsi ilmu adalah untuk membentuk hukum-

hukum umum yang melingkupi prilaku dari kejadian-kejadian empiris atau objek empiris yang

menjadi perhatiannya sehingga memberikan kemampuan menghubungkan berbagai kejadian

yang terpisah-pisah serta dapat secara tepat memprediksi kejadian-kejadian masa datang, seperti

dikemukakan oleh Braithwaite dalam bukunya Scientific Explanation bahwa the function of

science... is to establish general laws covering the behaviour of the empirical events or objects

with which the science in question is concerned, and thereby to enable us to connect together

20

Page 24: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

our knowledge of the separately known events, and to make reliable predictions of events as yet

unknown.

I. Perbedaan Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan

• Dilihat dari obyek material (lapangan)

Filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan

obyek material ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu

hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secra kaku dan terkotak-kotak,

sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu

• Obyek formal (sudut pandangan)

Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang

ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris,

spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifat teknik, yang berarti bahwa

cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.

• Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi,

kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and

error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan

filsafat timbul dari nilainnya.

• Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman

realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis,

yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.

21

Page 25: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

• Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai

mendasar (primary cause) sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu

mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder (secondary cause).

• Filsafat = berpikir kritis atau selalu mempertanyakan segala hal tanpa ada eksperimen.

Sedangkan ilmu pengetahuan = selalu dengan eksperiman untuk menemukan jawaban dari

pertanyaannya.

J. Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat Ilmu terdiri dari dua kata yaitu filsafat dan ilmu. jika kedua kata tersebut

digabungkan, yang dimaksud dengan Filsafat Ilmu adalah telaah kefilsafatan yang ingin

menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis

maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi

(filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu. Selain pengertian diatas

dibawah ini terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian dari filsafat ilmu

diantaranya:

May Brodbeck: filsafat ilmu itu sebagai analisis yang netral secara etis dan filsafat ilmui,

pelukisan dan penjelasan mengenai landasan-landasan ilmu (Philosophy of science is the

ethically and philosophically neutral analysis, description, and clarifications of science).

Robert Ackermann : Filsafat ilmu adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat

ilmiah dewasa ini yang dibandingkan dengan pendapat-pendapat terdahulu yang telah

dibuktikan (Philosophy of science in one aspect as a critique of current scientific opinions

by comparison to proven past views, but such aphilosophy of science is clearly not a

22

Page 26: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

discipline autonomous of actual scientific practice).

Lewis White Beck: Filsafat ilmu itu mempertanyakan dan menilai metode-metode

pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya upaya ilmiah sebagai

suatu keseluruhan (Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific

thinking and tries to determine the value and significance of scientific enterprise as a

whole).

Cornelius Benjamin: filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafat ilmui yang

menelaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, metode-metodenya, konsep-konsepnya dan

praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang

pengetahuan intelektual (Philosophy of science.. that philosophic discipline which is the

systematic study of the nature of science, especially of its methods, its concepts and

presupposition, and its place in the general scheme of intelectual discipline)

Dari semua pendapat para ahli tentang pengertian filsafat ilmu, maka bisa disimpulkan

bahwa filsafat ilmu merupakan ilmu yang menelaah kefilsafatan dan keilmuan demi menjawab

pertanyaan tentang hakikat keilmuan. Selain itu menurut The Liang Gie, filsafat ilmu adalah

segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang

menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan manusia.

Pengertian ini sangat umum dan cakupannya luas, hal yang penting untuk difahami adalah

bahwa filsafat ilmu itu merupakan telaah kefilsafatan terhadap hal-hal yang

berkaitan/menyangkut ilmu, dan bukan kajian di dalam struktur ilmu itu sendiri. Terdapat

beberapa istilah dalam pustaka yang dipadankan dengan Filsafat ilmu seperti : Theory of

science, meta science, methodology, dan science of science, semua istilah tersebut nampaknya

23

Page 27: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

menunjukan perbedaan dalam titik tekan pembahasan, namun semua itu pada dasarnya

tercakup dalam kajian filsafat ilmu. Sedangkan Gahral Adian mendefinisikan filsafat ilmu

sebagai cabang filsafat yang mencoba mengkaji ilmu pengetahuan (ilmu) dari segi ciri-ciri dan

cara pemerolehannya. Filsafat ilmu selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

mendasar/radikal terhadap ilmu seperti tentang apa ciri-ciri spesifik yang menyebabkan sesuatu

disebut ilmu, serta apa bedanya ilmu dengan pengetahuan biasa, dan bagaimana cara

pemerolehan ilmu, pertanyaan-pertanyaan tersebut dimaksudkan untuk membongkar serta

mengkaji asumsi-asumsi ilmu yang biasanya diterima begitu saja (taken for granted), Dengan

demikian filsafat ilmu merupakan jawaban filsafat atas pertanyaan ilmu atau filsafat ilmu

merupakan upaya penjelasan dan penelaahan secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan

ilmu.

Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin

terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa

dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya, filsafat memberi

penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut, sementara ilmu terus

mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal,

proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh karena

itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat

dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak

memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.

24

Page 28: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

K. Ruang Lingkup dan Masalah-Masalah dalam Filsafat Ilmu

Jujun S. Suriasumantri menyatakan bahwa filsafat ilmu merupakan bagian dari

epistemology yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu. Dalam bentuk pertanyaan, pada dasar

filsafat ilmu merupakan telahaan berkaitan dengan objek apa yang ditelaah oleh ilmu (ontologi),

bagaimana proses pemerolehan ilmu (epistemologi), dan bagaimana manfaat ilmu (axiologi),

oleh karena itu lingkup induk telaahan filsafat ilmu adalah :

1) Ontology

ontologi berkaitan tentang apa obyek yang ditelaah ilmu, dalam kajian ini mencakup

masalah realitas dan penampakan (reality and appearance), serta bagaimana hubungan ke

dua hal tersebut dengan subjek/manusia.

2) Epistemology

Epistemologi berkaitan dengan bagaimana proses diperolehnya ilmu, bagaimana

prosedurnya untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar.

3) Axiology

Axiologi berkaitan dengan apa manfaat ilmu, bagaimana hubungan etika dengan ilmu,

serta bagaimana mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan.

Ruang lingkup telaahan filsafat ilmu sebagaimana diungkapkan di atas di dalamnya

sebenarnya menunjukan masalah-masalah yang dikaji dalam filsafat ilmu, masalah-masalah

dalam filsafat ilmu pada dasarnya menunjukan topik-topik kajian yang pastinya dapat masuk ke

dalam salah satu lingkup filsafat ilmu. Adapun masalah-masalah yang berada dalam lingkup

filsafat ilmu adalah (Ismaun) :

25

Page 29: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

1. masalah-masalah metafisis tentang ilmu

2. masalah-masalah epistemologis tentang ilmu

3. masalah-masalah metodologis tentang ilmu

4. masalah-masalah logis tentang ilmu

5. masalah-masalah etis tentang ilmu

6. masalah-masalah tentang estetika

metafisika merupakan telaahan atau teori tentang yang ada, istilah metafisika ini terkadang

dipadankan dengan ontologi jika demikian, karena sebenarnya metafisika juga mencakup

telaahan lainnya seperti telaahan tentang bukti-bukti adanya Tuhan. Epistemologi merupakan

teori pengetahuan dalam arti umum baik itu kajian mengenai pengetahuan biasa, pengetahuan

ilmiah, maupun pengetahuan filosofis, metodologi ilmu adalah telaahan atas metode yang

dipergunakan oleh suatu ilmu, baik dilihat dari struktur logikanya, maupun dalam hal validitas

metodenya. Masalah logis berkaitan dengan telaahan mengenai kaidah-kaidah berfikir benar,

terutama berkenaan dengan metode deduksi. Problem etis berkaitan dengan aspek-aspek moral

dari suatu ilmu, apakah ilmu itu hanya untuk ilmu, ataukah ilmu juga perlu memperhatikan

kemanfaatannya dan kaidah-kaidah moral masyarakat. Sementara itu masalah estetis berkaitan

dengan dimensi keindahan atau nilai-nilai keindahan dari suatu ilmu, terutama bila berkaitan

dengan aspek aplikasinya dalam kehidupan masyarakat.

L. Perkembangan Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu sebagai bagian integral dari filsafat secara keseluruhan perkembangannya

tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan filsafat itu sendiri secara keseluruhan. Menurut

Lincoln Cuba, sebagai yang dikutip oleh Ali Abdul Azim, bahwa kita mengenal tiga babakan

26

Page 30: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

perkembangan paradigma dalam filsafat ilmu di Barat yaitu era prapositivisme, era positivisme

dan era pasca modernisme. Era prapositivisme adalah era paling panjang dalam sejarah filsafat

ilmu yang mencapai rentang waktu lebih dari dua ribu tahun.

Dalam uraian ini, cenderung mengklasifikasi perkembangan filsafat ilmu berdasarkan ciri

khas yang mewarnai pada tiap fase perkembangan. Dari sejarah panjang filsafat, khususnya

filsafat ilmu, aka dibagi tahapan perkembangannya ke dalam empat fase sebagai berikut:

1. Filsafat Ilmu zaman kuno, yang dimulai sejak munculnya filsafat sampai dengan

munculnya Renaisance,

2. Filsafat Ilmu sejak munculnya Rennaisance sampai memasuki era positivism,

3. Filsafat Ilmu zaman Modern, sejak era Positivisme sampai akhir abad kesembilan belas,

4. Filsafat Ilmu era kontemporer yang merupakan perkembangan mutakhir Filsafat Ilmu

sejak awal abad keduapuluh sampai sekarang.

Perkembangan Filsafat ilmu pada keempat fase tersebut akan diuraikan dengan

mengedepankan aspek-aspek yang mewarnai perkembangan filsafat ilmu di masanya sekaligus

yang menjadi babak baru dan ciri khas fase tersebut yang membedakannya dari fase-fase

sebelum dan atau sesudahnya. Di samping itu juga akan mengungkap tentang peran filosof

muslim dalam perkembangan filsafat ilmu ini, walaupun bukan dalam suatu fase tersendiri.

A. Filsafat Ilmu Zaman Kuno

Filsafat yang dipandang sebagai induk ilmu pengetahuan telah dikenal manusia pada masa

Yunani Kuno. Di Miletos suatu tempat perantauan Yunani yang menjadi tempat asal mula

munculnya filsafat, ditandai dengan munculnya pemikir-pemikir (baca: filosof) besar

seperti Thales, Anaximandros dan Anaximenes. Pemikiran filsafat yang memiliki ciri-ciri

27

Page 31: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

dan metode tersendiri ini berkembang terus pada masa selanjutnya. Pada zaman Yunani Kuno

filsafat dan ilmu merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan. Keduanya termasuk dalam

pengertian episteme yang sepadan dengan kata philosophia. Pemikiran tentang episteme ini oleh

Aristoteles diartikan sebagaian organized body of rational konwledge with its proper object.

Jadi filsafat dan ilmu tergolong sebagai pengetahuan yang rasional. Dalam pemikiran Aritoteles

selanjutnya pengetahuan rasional itu dapat dibedakan menjadi tiga bagian yang disebutnya

dengan praktike (pengetahuan praktis), poietike (pengetahuan produktif), dan theoretike

(pengetahuan teoritis).

Pemikirannya hal tersebut oleh generasi-generasi selanjutnya memandang bahwa

Aristoteleslah sebagai peletak dasar filsafat ilmu. Selama ribuan tahun sampai dengan

akhir abad pertengahan filsafat logika Aristoteles diterima di Eropa sebagai otoritas yang

besar. Para pemikir waktu itu mengaggap bahwa pemikiran deduktif (logika formal atau

sillogistik) dan wahyu sebagai sumber pengetahuan.

B. Filsafat Ilmu Era Renaisance

Memasuki masa Rennaisance, otoritas Aritoteles tersisihkan oleh metode dan pandangan

baru terhadap alam yang biasa disebut Copernican Revolution yang dipelopori oleh

sekelompok sanitis antara lain Copernicus (1473-1543), Galileo Galilei (1564-1542) dan

Issac Newton (1642-1727) yang mengadakan pengamatan ilmiah serta metode-metode

eksperimen atas dasar yang kukuh.

Selanjutnya pada Abad XVII, pembicaraan tentang filsafat ilmu, yang ditandi dengan

munculnya Roger Bacon (1561-1626). Bacon lahir di ambang masuknya zaman modern

yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Bacon menanggapi Aristoteles bahwa

28

Page 32: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

ilmu sempurna tidak boleh mencari untung namun harus bersifat kontemplatif.

Menurutnya Ilmu harus mencari untung artinya dipakai untuk memperkuat kemampuan

manusia di bumi, dan bahwa dalam rangka itulah ilmu-ilmu berkembang dan menjadi

nyata dalam kehidupan manusia. Pengetahuan manusia hanya berarti jika nampak dalam

kekuasaan mansia; human knowledge adalah human power.

Perkembangan ilmu pengetahuan modern yang berdasar pada metode eksperimental dana

matematis memasuki abad XVI mengakibatkan pandangan Aritotelian yang menguasai

seluruh abad pertengahan akhirnya ditinggalkan secara defenitif.

C. Filsafat Ilmu Era Positivisme

Memasuki abad XIX perkembangan Filsafat Ilmu memasuki Era Positivisme. Positivisme

adalah aliran filsafat yang ditandai dengan evaluasi yang sangat terhadap ilmu dan metode

ilmiah. Aliran filsafat ini berawal pada abad XIX. Pada abad XX tokoh-tokoh positivisme

membentuk kelompok yang terkenal dengan Lingkaran Wina, di antaranya Gustav

Bergman, Rudolf Carnap, Philip Frank Hans Hahn, Otto Neurath dan Moritz Schlick.

Pada penghujung abad XIX (sejak tahun 1895), pada Universitas Wina Austria telah

diajarkan mata kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan Induktif. Hal ini memberikan indikasi

bahwa perkembangan filsafat ilmu telah memasuki babak yang cukup menentukan dan

sangat berpengaruh terhadap perkembangan dalam abad selanjutnya.

Memasuki abad XX perkembangan filsafat ilmu memasuki era baru. Sejak tahun 1920

panggung filsafat ilmu pengetahuan didominasi oleh aliran positivisme Logis atau yang

disebut Neopositivisme dan Empirisme Logis. Aliran ini muncul dan dikembangkan oleh

Lingkaran Wina (Winna Circle, Inggris, Wiener Kreis, Jerman). Aliran ini merupakan

29

Page 33: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

bentuk ekstrim dari Empirisme. Aliran ini dalam sejarah pemikiran dikenal dengan

Positivisme Logic yang memiliki pengaruh mendasar bagi perkem-bangan ilmu.

Munculnya aliran ini akibat pengaruh dari tiga arah. Pertama, Emperisme dan Positivisme.

Kedua, metodologi ilmu empiris yang dikembangkan oleh ilmuwan sejak abad XIX, dan

Ketiga, perkembangan logika simbolik dan analisa logis.

Secara umum aliran ini berpendapat bahwa hanya ada satu sumber pengetahuan yaitu

pengalaman indrawi. Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan

matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat serentetan tutologi - subjek

dan predikat yang berguna untuk mengolah data pengalaman indrawi menjadi keseluruhan

yang meliputi segala data itu.

Lingkaran Wina sangat memperhatikan dua masalah, yaitu analisa pengetahuan dan

pendasaran teoritis matematika, ilmu pengetahuan alam, sosiologi dan psikologi. Menurut

mereka wilayah filsafat sama dengan wilayah ilmu pengetahuan lainnya. Tugas filsafat

ialah menjalankan analisa logis terhadap pengetahuan ilmiah. Filsafat tidak diharapkan

untuk memecahkan masalah, tetapi untuk menganalisa masalah dan menjelaskannya. Jadi

mereka menekankan analisa logis terhadap bahasa. Trend analisa terhadap bahasa oleh

Harry Hamersma dianggap mewarnai perkembangan filsafat pada abad XX, di mana

filsafat cenderung bersifat Logosentrisme

D. Filsafat Ilmu Kontemporer

Perkembangan Filsafat Ilmu di zaman ditandai dengan munculnya filosof-filosof yang

memberikan warna baru terhadap perkembangan Filsafat Ilmu sampai sekarang. Muncul

Karl Raymund Popper (1902-1959) yang kehadirannya menadai babak baru sekaligus

30

Page 34: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

merupakan masa transisi menuju suatu zaman yang kemudian di sebut zaman Filsafat

Ilmu Pengetahuan Baru. Hal ini disebabkan Pertama, melalui teori falsifikasi-nya, Popper

menjadi orang pertama yang mendobrak dan meruntuhkan dominasi aliran positivisme

logis dari Lingkaran Wina. Kedua, melalui pendapatnya tentang berguru pada sejarah

ilmu-ilmu, Popper mengintroduksikan suatu zaman filsafat ilmu yang baru yang dirintis

oleh Thomas Samuel Kuhn.

Para tokoh filsafat ilmu baru, antara lain Thomas S. Kuhn, Paul Feyerabend, N.R. Hanson,

Robert Palter dan Stephen Toulmin dan Imre Lakatos memiliki perhatian yang sama untuk

mendobrak perhatian besar terhadap sejarah ilmu serta peranan sejarah ilmu dalam upaya

mendapatkan serta mengkonstruksikan wajah ilmu pengetahuan dan kegiatan ilmiah yang

sesungguhnya terjadi. Gejala ini disebut juga sebagai pemberontakan terhadap

Positivisme.

Thomas S. Kuhn populer dengan relatifisme-nya yang nampak dari gagasan-gagasannya

yang banyak direkam dalam paradigma filsafatnya yang terkenal dengan The Structure of

Scientific Revolutions (Struktur Revolusi Ilmu Pengetahuan).

Kuhn melihat bahwa relativitas tidak hanya terjadi pada Benda yang benda seperti yang

ditemukan Einstein, tetapi juga terhadap historitas filsafat Ilmu sehingga ia sampai pada

suatu kesimpulan bahwa teori ilmu pengetahuan itu terus secara tak terhingga mengalami

revolusi. Ilmu tidak berkembang secara komulatif dan evolusioner melainkan secara

revolusioner.

Salah seorang pendukung aliran filsafat ilmu Baru ialah Paul Feyerabend (Lahir di Wina,

Austria, 1924) sering dinilai sebagai filosof yang paling kontroversial, paling berani dan

31

Page 35: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

paling ekstrim. Penilaian ini didasarkan pada pemikiran keilmuannya yang sangat

menantang dan provokatif. Berbagai kritik dilontarkan kepadanya yang mengundang

banyak diskusi dan perdebatan pada era 1970-an.

M. Fungsi Dari Filsafat Ilmu

Cara kerja filsafat ilmu  memiliki pola dan model-model yang spesifik dalam menggali

dan meneliti pengetahuan melalui sebab musabab pertama dari gejala ilmu pengetahuan. Di

dalamnya mencakup paham tentang kepastian , kebenaran, dan obyektifitas. Cara kerjanya

bertitik tolak pada gejala – gejala  pengetahuan mengadakan reduksi ke arah intuisi para

ilmuwan, sehingga kegiatan ilmu – ilmu itu dapat dimengerti sesuai dengan kekhasannya

masing-masing disinilah akhirnya kita dapat mengerti fungsi dari  filsafat ilmu.

Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu

kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :

Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.

Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan

filsafat lainnya.

Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.

Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan.

Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek

32

Page 36: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Jadi, Fungsi filsafat

ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori

sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah.

Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu:

sebagai confirmatory theories yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis

dengan evidensi dan theory of explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena

kecil ataupun besar secara sederhana. Manfaat lain mengkaji filsafat ilmu adalah

Tidak terjebak dalam bahaya arogansi intelektual.

Kritis terhadap aktivitas ilmu/keilmuan.

Merefleksikan, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu terus-menerus sehingga

ilmuwan tetap bermain dalam koridor yang benar (metode dan struktur ilmu).

Mempertanggungjawabkan metode keilmuan secara logis-rasional.

Memecahkan masalah keilmuan secara cerdas dan valid.

Berpikir sintetis-aplikatif (lintas ilmu-kontesktual).

33

Page 37: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

BAB. III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Filsafat berasal dari kata Yunani “philosophia” yang lazim diterjemahkan sebagai cinta

kearifan. Akar katanya ialah philos (philia, cinta) dan sophia (kearifan). Menurut pengertiannya

yang semula dari zaman Yunani Kuno itu filsafat berarti cinta kearifan. Menurut beberapa ahli,

filsafat dapat dikatakan sebagai induk ilmu, karena dari sinilah ilmu pengetahuan lainnya

muncul. Filsafat kerap disandingkan dengan kata “heran” dan “penasaran”. Mulailah seseorang

berfikir bebas maka akan ditemukan hal baru, berkembang pertanyaan, dan muncul hal-hal baru

lainnya. Hasilnya, muncul ilmu-ilmu pengetahuan baru; mempelajari sosial, ilmu pasti,dsb.

Ilmu filsafat, dari sinilah kita mulai berpikir dari suatu titik dasar, pikiran murni, logika dan

pertanyaan paling sederhana. Disinilah kondisi dimana kita tidak mengetahui apapun tentang

“sesuatu” yang ingin kita ungkap kebenarannya.

Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal

itu membuat filsafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping

nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan yang

34

Page 38: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

dimasukkan ke dalam proses dialektika. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju suatu yang

paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis.

Filsafat dari ilmu pengetahuan, saat kita berfikir bebas untuk menyelami hakikat dan makna dari

ilmu pengetahuan itu. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan seperti penelitian dan percobaan

(misal pada ilmu eksak) untuk menyibak misterinya. Akan muncul lagi pertanyaan-pertanyaan

baru, berfilsafat, berfikir, penelitian, dan penarikan kesimpulan, begitulah seterusnya.

Antara ilmu Pengetahuan dan Filsafat ada persamaan dan perbedaannya. Ilmu Pengetahuan

bersifat Posterior kesimpulannya ditarik setelah melakukan pengujian-pengujian secara

berulang-ulang sedangkan Filsafat bersifat priori kesimpulannya ditarik tanpa pengujian,sebab

Filsafat tidak mengharuskan adanya data empiris seperti yang dimiliki ilmu karena Filsafat

bersifat Spekulatif. Disamping adanya perbedaan antara ilmu dengan filsafat ada sejumlah

persamaan yaitu sama-sama mencari kebenaran. Ilmu memiliki tugas melukiskan dan filsafat

bertugas untuk menafsirkan kesemestaan aktivitas. Ilmu digerakkan oleh pertanyaan bagaimana

menjawab pelukisan fakta sedangkan filsafat menjawab atas pertanyaan lanjutan bagaimana

sesungguhnya fakta itu darimana awalnya dan akan kemana akhirnya.

filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat

dengan ilmu. Dengan demikian filsafat ilmu merupakan jawaban filsafat atas pertanyaan ilmu

atau filsafat ilmu merupakan upaya penjelasan dan penelaahan secara mendalam hal-hal yang

berkaitan dengan ilmu.

35

Page 39: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

B. SARAN

Demikianlah makalah yang dapat saya susun. Sebagai mahasiswa kita harus mengembangkan

ilmu yang kita peroleh dan mencari kebenaran ilmu itu semoga dapat bermanfaat bagi kita

semua, akhir kata saya menyadari bahwa makalah ini bukanlah proses akhir, tetapi merupakan

langkah awal yang masih banyak memerlukan perbaikan. Karena itu saya sangat mengharapkan

tanggapan, saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya makalah saya yang

selanjutnya. atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.

36

Page 40: Web viewMAKALAH FILSAFAT . Ditujukan untuk ... Selain itu mereka juga mengakui adanya dalil-dalil logika dan matematika yang dihasilkan lewat pengalaman yang memuat

DAFTAR PUSTAKA

Asmoro, Acmadi.2010. Filsafat Umum. Jakarta.

Sumber: Pengertian Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu Dari beberapa Tokoh. dan Ruang

Lingkupnya. http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/02/pengertian-filsafat-ilmu-dan-

filsafat.html#ixzz2mI4uEV5q

Sumber: Perkembangan Filsafat Ilmu

http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/03/perkembangan-filsafat-

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090913053818AA54TO6

Ismaun, 2000. Catatan Kuliah Filsafat Ilmu (Jilid 1 dan 2), Bandung. UPI

Jujun S Suriasumantri, 1996. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, Jakarta Pustaka Sinar

Harapan

www.google.com

37