jD/71./s -...

292
jD/71./s PENERJElVIAHAN BAHASA JEPANG-INDONES!A lVIEJ%-lGt-;UNAKAN NATURAL DENGAN !WETODE PARSER CONTEXT FREE RECURSIVE DESCENT Muhammad Hi.kmat JllRllSAN TEKNIK INFORJ\.1ATIKA FAKULTAS TEKNOLO(;I SY ARIF HIUA Y ATULLAH JAKARTA 2005 M/1426 H

Transcript of jD/71./s -...

DENGAN !WETODE PARSER CONTEXT
2005 M/1426 H
METOl)E PAUSER CONTEXT FREE RECURSIVE DESCENT
Oleh:
Fakultas Sains dan Teknologi
.JURllSAN TEKNIK INFORMA TlKA
.JAKARTA
l'ENER.JEMAHAN BAHASA JEPANG-INDONESIA MENGGUNAKAN
N.<\TU!<.i~.L L.t\I~GU.t\GE i:~!{OCESSlNG DENG.AN rvIETODE
l' ARSER CONTEXT FREE RlcCURSIVE DESCENT
Skripsi
Fakultas Sains dan Teknologi
Oleh:
rv1engetalilli,
Nama Muhammad Hikmal
Natural Lru1guage Processi11g Denga.r1 iv1etode Parser
Context Free Recursive Descent
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, Nopember 2005
l'vlengetahui,
PEUNYATAAN
DEN GAN lNl SA YA MENY ATAKAN BAHW A SKJUPSI INI BENAR­
BENAR ASLI HASIL KARYA SENDIJU YAi'IG BELUM PER.NAH
DlAJUKAN SEBAGAl SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAI-I PADA
PER GURU AN TINGGI A TAU LEMBAGA MA.NA.PUN.
Jakaiia, Oktober 2005
"Dan sesungguhnya Kami teiah mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran (darinya)?"
(Al-Qamar: 17)
Dedicated to:
dan sahabat-sahabat Tl-B FST UIN Jakarta Angkat:an 2001
Orang yang palhlg bahagia
Wereka hanya ben1saha menjadikan yang ferbaik
9Jari seliap ha! yang hadir dalam hidupn!Jt1 ..
Kehidupan adalah sebuah proses untuk menuJu sesuatu yang mulia
~;\aka hadapilah dengan rasa syukur, apapun itu ..
AUST RAK
MUHAMMAD I-IIKMA T (101091023326), Penerjemahan Bahasa Jepang Indonesia Menggunakan Natural Language Processing Dengan Metode Parser Context Free Recursive Descent. (Di bawah bimbingan Victor Amrizal, l\>1. Korn dan Fitri Mintarsih, .M. Korn).
iv1en1pelajari -bahasa merupakan hal yang penting dipelajari saat ini bagi perkembangan teknologi, sosial dan budaya sebuah bangsa. Sebagai bahasa yang banyak digunakan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dau seni, bahasa Jepang berpcran scbagai salah satu bahasa intcmasionaL Pencrjcmahan bahasa Jcpang kc bahasa Indonesia di sekolah-sekolah yang mempelajari bahasa Jepang sekarang ini masih menggunakan cara manual dengan melihat kamus yang ada. Dengan cara manual ini, banyak pelajaT yang kurang efektif dalam mempelajari bahasa Jepang serta mereka masih sulit mene1jemahkan kata-kata dalam bahasa Jepang.
Untuk mengatasi ha! tersebut, penulis melalrnkan penelitian pada pene1jemahan bahasa Jepang - Indonesia menggunakan metode studi pustaka, wawancara, pembagian kuesioner dan metode RAD (Rapid Application Development) untuk membuat suatu sistem (perangkat !unak) sebagai alal bantu untuk mcncrjcmahkan kata-kata dalam bahasa Jcpang kc dalam bahasa Indonesia yang bersifat sementara. Tempat yang dijadikan penelitian oleh penulis adalah kelas Bahasa .lepang di MAN 4 Model .Jakarta. Dalam aplikasi ini, dibuat suatu batasan masalah yaitu hurufyang dimasukkan ke dalam sistem dan diterjemahkan adalah HurufHiragana dan Katakan serta penerjemahan secara harfiah (perkata).
Pencrjcmahan bahasa Jcpang - Indonesia ini dilakukan dcngan menggunakan konsep natural language processing dengan metode context free recursive descent, suatu metode analisa sintak puncak ke bawah yang dilakukan dengan menjalankan suatu himpunan dari prosedur secara berulang (recursive). P
Perlu diketahui juga, bahwa sistem NLP yang berjudul Penerjemah Bahasa Jepang-Indonesia ini bukan sebagai pengganti seorang ahli Penerjemah bahasa Jepang, tetapi hanya memberikan pene1jemahan secara Harfiah dan umum dari kata-kata Jepang tersebut. Sistem Natural Language Processing ini bisa digunakan pada komputer pribadi di nunah sendiri untuk keluarga sebagai sa:rnna ilmu pengetahuan arti kata-kata dalam bahasa Jcpang.
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Segala puji bagi Allal1 SWT yang te!al1 melimpallkan hidayah, rahmah dan
maghfirah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
Selanjutnya shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasulullah SAW, yang
te!ah membawa amanal1 Islam dan membawa wnalnya dari zaman kebodoha.Tl
yang gelap gulita menuju zaman yang penuh dengan cahaya hidayah Allah SWT.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan
bimbingan, banluan, dan dukw1ga.Tl selama penyusunan dan pembuatan skripsi ini
berlangsung. Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada:
l. Bapak Victor Am1izal, M.Kom dan lbu Fitri Mintarsih, M.Kom selaku
pe111bi111bi11g skripsi yai1g secara kooperatif, per1ul1 kesal>aran dan kerai11al1ari,
memberi nasihat dan saran-saran berharga yang secara bijak membantu dan
membimbing penulis dalam penyelesaian skiipsi ini.
2. Bapak DR. Syopiansyal1 Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Faku!tas Sains <la.Tl
Teknologi.
3. Bapak Dr. Rusdianto Rustam selaku Penguji skripsi saya, yang telah berkenan
membanlu revisi perbaikan dan penyempurnaan skripsi saya ke arah yang
lebih baik.
4. Ayahanda H. Wirsa dan lbunda tercinta Hj. Askah yang sangat penulis cintai
dan sayangi yang telal1 sekian lama membanlu dan membimbing penu!is baik
secara moril maupun materil dalam menjalani hidup ini.
5. Ferawati yang telah membeiikan motivasi dan dukungannya untukku. Teiima
kasih alas waktu dan kesabaran yang diluangkannya selama ini unluk
menemani penulis. Jazakallah khairan katsir, semoga Allah SWT membalas
kebaikannya. Syukron katsiron ya Ukhti. Ishbir Wastaqimu.
6. Bu Nia Kumiasih selaku guru bahasa Jepang di M.A .• N' 4 Model Jakarta yang
telah membeiikan bimbingan bahasa Jepang kepada penulis.
7. Syaefal 'lpul' R. Sugianto, Rahmat 'Wijay' Wijaya, dan Singgih 'mas Wied'
Widodo sela.ku sahabal kosl yang senanliasa mernberikan masukan dan
dukungannya, terima kasih sahabat
8. Rusdiana yang turnt membantu penulis menyelesaikan sk1ipsi ini.
9. Keluarga besar penulis yang yang telah lurnl memolivasi unluk menyelesaikan
kuliah di UIN Jakarta.
l 0. Chandra Wirawan "chawir" yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan rnasa!ah selama di kuliah maupw1 masa!ah pribadi.
Terimakasih sudah mau direpotin.
11. Teman-teman Teknik lnfom1atika UIN Jakarta Angkatan 2001 ke!as B dan A
yang tak bisa penulis sebul.kan salu persatu yang tela11 penulis anggap sebagai
K.eluarga besar kedua bagi penulis. Terima kasih atas bantuan, dukungan
moril, nasihat, curhat, kejahilan, serta menemani dan menyemangati penulis
dalan1 menjalani masa-masa kulia11 di UIN Jakarta ini. Senmanya sangat
berkesan dan insya Allah tak terlupakan sampai akhir nanti. A.mien.
Pengalaman adalah gum yag paling bijak, sebagaimana kesalahan adalah
awa! <lari kesempurnaan, <liiringi keteguhan, keyakinan, dan ketabahan untLLk
terns memperjuangkan apa yang kita impikan. Itulah gambaran keselwuhan dari
apa yang saya dapatkan dalam penyusunan tugas akhir ini. Skripsi yang jauh dari
sempurna ini telah rnernberikan begitu bru1yal<~ n1anfaat dan ltikrnat yang bisa saya
petik. Dan ha! itu juga yang saya harapkan akan diperoleh dari siapapun yang
membacanya. Amin. Billahi taz{/ik wal hidayah. Wassalamu'alaikum wa
rahmatulla!li wa barakatuh.
Jakaiia, Nopember 2005
b. Analisa Sintak ...................................................... 12
c. pemrosesm1 sinlak ................................................. 14
d. Analisa Semantik ................................................... 15
e. Analisa Pragmatik .. ....... ..... ... ... .. ............ ...... ... ..... 16
f. Semantik Grammar ............................................... 17
2.3 Pa.rsi11g ................................................................................. 21
2.5.l Model Sekuensial Linear ........................................... 28
2.5.2 Model Prototipe ......................................................... 29
2.5.4 Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner ............. 32
2.5.5 Model Formal ............................................................ 33
2.6 Sekilas Tentang Bahasa Jepang ........................................... 33
2.6. l Huruf Jepang (Nihon no Jvloji/ Pl ;4:t7) ::JC:f:) ............ 34
1. Hiragana (:S:V:f&!fi) .............................................. . 34
2. Katakana(Jl-Oii:!fi) ............................................. . 35
4. Roomaji(P--YY) ........................................... . 37
1. Dooshi (IR'l±) ..................................................... . 39
2. Keiyooshi (%~1l0J) ............................................ . 40
4. Rentaishi (i!IH$'.~PJ) ............................................. . 41
5. Fukushi (1\%1'11:) 41
6. Onomatope .......................................................... 42
9. Joshi (..k-1'-) ......................................................... 43
2.6.1 S~jarah Delphi .......................................................... 46
2.6.2 Mengenal IDE Delphi .............................................. 48
2.8 Pengenalan Database ........................................................... 54
2.8.1 Komponen Database ............................... ................... 54
2.9 Sekilas Tentang Ms. Access ................................................ 55
BAB lll METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 58
3. l Tahapan Pendekatan Sistem ................................................ 58
a. Wawancara dan Observasi .............................................. 58
b. Membagikall Kuesioner ................................................ 58
c. Analisa Kebutnhan ........................................................ 59
d. ldentifikasi Sistem ......................................................... 59
a. Perencanaan Syarat-syarat ............................................. 61
b. Workshop Design .......................................................... 61
Il'vlPELEMENTASI .................................................................. 62
4.1.! Analisa Hasil Observasi dan Wawancara ................ 62
4.1.2 Analisa Kebutuhan Masalah ................. ................... 69
4.2 Fase Perancangan ............................................................. 70
4.2.1 Perancangan Proses ................................................... 70
Indonesia ...................................................... 70
Jepang - Indonesia .................................................. 76
4.2.3.3 Tabel Stoplist .............................................. 84
4.2.3.4 Tabel Diet ................................................... 85
4.2.4 Perancangan Antarmuka ....................... .................... 86
4.3 Fase Konslruksi ................................................................ 90
4.4 Fase Pelaksanaan ............................................................... 93
Penerjemah .............................................................. 93
4.6 Tanggapan User................................................................. 105
Simbol-simbol Flowchart .................................................... 13
TAB EL 22: Tabel Tem1inologi dari simbol-simbo! pada contoh grammar
ta ta bah as a Indonesia............................................................ ! 9
TABEL 2.3: Simbol-simbol Flowchart. .. ............................ . 25
TABEL 2.4 Daftar Si!abel daJam BaJiasa Jepang ..................................... 37
TABEL 4.1: Angket Penelitian ................................................................ 63
T ABEL 4.2: Keterangan simbol dari aturan produksi Jepang - lndone8fa; 71
TABEL 4.3: Kata - kata yang termasuk Stoplist daJam
Penerjemal1an Jepang- Indonesia....................................... 74
DAFTAR GAMllAR
GAMBAR 2.1: Sualu aluran alau grammar ................................................. 12
GAMBAR 2.2: Contoh Parse tree dari kalimat "The child runs quickly".... 13
GAMBAR 2.3: Proses yang te1jadi pada penerjemahan Jepang- lndonesia 15
GAJv1BAR 2.4: Grammar sederhana ............................................................ 19
GAMBAR 2.5: Parse tree dari suatu kalimat ............................................... 20
G.AJv1BAR 2.6: Top Down Parsing .............................................................. 22
GAMBAR 2.7: Contoh pernbahan slale ...................................................... 26
GAMBAR 2.8: Notasi Modul .............................................. ....................... 27
GAMBAR 2.9: Nolasi Tampilan ................................................................. 27
GAMBAR 2.10: Notasi Tindakan ................................................................. 27
GAMBAR 2.1 l.a: F ase lingkaran pemecahan masalah ........ ...... ... ...... ........ 28
GAMBAR 2.11.b: Afodel Sekuensial Linear ............................................... 29
GAMBAR 2.12: Prototipe paradigma ......................................................... 30
G~AMBAR 2.13: 1,fotlel R.4.D ........................................................................ 32
GAMBAR 2.14: Tampilan Borland Delphi 8.0 ............................................ 48
GAMBAR2.15: SpeedBarpadaIDEDelphi ................................................ 49
GAMBAR 2.19: Project Manager ................................................................. 53
GAMBAR 2.20: Jendela Kerja Ms. Access ........................... ..................... 45
GAMBAR 2.21: Tampilan tabel yang dibual Ms. Access ............................ 4 5
GAMBAR 3.1: Siklus Pengembaugau Sistem Model RAD ......................... 48
GAMBAR 4.1: Diagram Alir Penerjernah Jepang- lndonesia .................... 71
GAi\i!BA ... R. 4.2: Interaksi antara penganalisis leksikal dan pengurai............. 72
GAMBAR 4.3: Hasil Analisa Sintak ........................................................... 75
GAMBAR 4.4: Flowchart pemisahan kalimat dan kata...... .......................... 80
GA.MRAR 4.5: Spesifikasi tabel AnsiHiragana ........................................... 82
GAMBAR 4.6: Spesifikasi tabel KataDasar ................................................. 84
GAMBAR 4.7: Spesifikasi tabel Stoplist ..................................................... 85
GAMBAR 4.8: Spesifikasi label Diet .......................................................... 86
GAMBAR 4.9: Raucaugau Form Menu Pene1jemah Jepaug - Indonesia .... 87
GAMBAR4.10: STD Form Penerjemah ...................................................... 88
GAMBAR 4.11: Rancangan Form Input Kala-Dasar ................................... 89
GAMBAR 4.12: STD Form Input Kata-Dasar ............................................. 89
GAMBAR 4.13: Rancangan Form Input Hurnf ............................................ 90
GAMBAR 4.14: STD Form Input Dictionary ............................................... 90
GAMBAR 4.15: Parse tree dari kalimat :bi:::.lAi fc_A'.;l:;\..,7':::..................... 91
GAMBAR 4.16: Parse tree dari kalimat :bfc\..,fj: ;lb\..,fc_ il'-·'.J:::.5.r-....
lt "~;J;:-1.tiv ...................................................................... 92
- Indonesia 95
GAMBAR 4. 19: Tampilan menu input tabel Diet (Dictionary) ................... 99
Giu'v1BAR 4.20: Tampilan menu pemilihan input bahasa Jepang di
Language bar Windows XP ............................................... I 00
GAMBAR 4.21: Tampilan menu pemilihan input bahasa Jepang di
Language bar Windows XP .............................................. 100
GAMBAR 4.22: Tampilan Form penerjemahan yang coba
diinput dengan kalimat bahasa Jepang
unluk dite1jemahkan ke dalam bahasa Indonesia.............. l 01
GAMBAR 4.23: Tampilan Form penerjemahan yang coba diinput
dengan kalimat yang salah. ................................................ 102
G./\MBAR 4.24: Tampilan Form Input ........................................................ 104
GAMBAR 4.25: Tampilan penolakan Input kata ......................................... 104
DAFT AR LAMPIRAN
B. Surat Keterangan Penelitian dari MAN 4 Model Jakarta...................... 113
C. Source Code.......................................................................................... ! 14
Mempelajari bahasa merupa_lrnn hal yang penting dipelajari saat m1
bagi perkembangan teknologi, sosial dan budaya sebuah bangsa. Sebagai
bal1asa yar1g bar1yak digw1a..1:ar1 di bidang ilmu pengetaJ1uan, tel<~nologi dan
seni, bahasa Jepang berperan sebagai salah satu bahasa intemasional. Hal ini
didukung oleh riset yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau yayasan yang
n1ela.1:u.k::an penelitian di bidang ba11asa Jepar1g di I11Clonesia seperti Japar1
Foundation. Di sampmg berperan sebagai bahasa pendukung ilmu
pengetahuan, teknologi dan sem, bahasa .lepang juga menjadi sarana untuk
rr1er1capa1 k_erjasarr1a ekono1r1i (bisnis dan perdagangan), hubtu1gan
antarbangsa, tujuan sosiaJ-budaya dan pendidikan serta tujuan pengembangan
karier. Penguasaan bahasa Jepang merupakan ha! penting dalam menambah
pengetal1uan 111asyarakat I11<lc.111esia da1an1 era tek11ologi infurrnasi pa<la ti11gkat
global.
Penguasaa11 Bahasa Je1)ang da1)at diperolel1 n1ela]ui berbagai haL,
diantarw1ya pengena1ar1 bahasa Jepang rnelalui kan1us yang sudal1 a<la (cara
manual). Dalam pembelajaran bahasa Jepang di tingkat SMU/setingkatnya,
para sis\A/a un1un111ya i11engalan1i kesulita11 da1an1 n1engartik~an kata atau huruf
bahasa J1.;pang. Dengan berkernbangnya tekno11:Jgi kornputer tern1asuk
berbagai bidang di dalamnya seperti kecerdasan buatan clan natural language,
perlu dilakukan penelitian untuk membantu dan rnendukung pembuatan
• 111 .. T .. 1.Tj---•. - -l]d prograrn perH:1Jernan oanasa Jepang Ke 1nL011es1a guna rnen1peri-11uua.1 an
memperlancar pengetahuan siswa aiaupun masyarakat terhadap bahasa Jepang.
Dengan ada11ya perkerHbangan tersebut~ n1ak_a dalan1 kese111patan
i11orne11 skripsi ir1i penulis rr1e11coba rnernbuat progratn pene1jen1ah tn1hasa
Jepang ke bahasa Indonesia dengan menggunakan sistem NLP (Naiural
L,c1nguc1,ge f-,rocessing). Dala111 sisten1 NLP ini n1asalal1 yang dibahas bersitat
spesifik Jan n-ier11iliki ruang 1ir1gkup yang lerbatas, untuk itula11 pe.rnili!1an
judui "Penei:jemah Bahasa Jepang-lndonesia menggunakan Natural Language
Processing dengan Metode parser context free recursive descent", yang
bahasa Jepang yang masih sangat awam dengan perbendaharaan arti kata-kata
bahasa Jepang.
Bahasa Jepang-lndonesia 1111 bukan sebagai pengganti seorang ahli
Pene1jen1ah bal1asa Je1Jang~ tetapi ban.ya n1en1berikan_ pene1:je111al1an secara
1--iarfia11 <lan ur11u1n Jari ~~ata-l<~ata Jepa11g tersebuL
Sistem Natural Language Processing ini bisa digunakan pada komputer
pribadi di nunah sendiri untuk keluarga sebagai sarana ilmu pengetahuan arti
kala-kala dalam ba.lJasa Jepang.
Processing ini adalah:
kalimat bahasa Jepang agar dapat dibaca dengan menggunakan bahasa
pemrograman Borland Delphi 8.0.
pada setiap bagian yang telah dibentuk atau disebwt Production Rule.
c. Bagaimana sete!ah aluran-aturan tersebul ada dan kata sudah diperoleh,
maka diperlukan adanya parser untnk membaca setiap kalimat, kata
demi kata, untuk menentukan apa yang dimaksud.
3. Batasan Masalah
kaidah pada tata bahasa Jepang sehingga penulis kesulitan dalam
mengembangkan sistem ini. Untnk itu penulis membatasi ruang lingkup
skripsi ini pada penerjemahan arti kata dalam kalimat bahasa Jepang ke
bahasa Indonesia secara harfiah atau per kata, serta penulisan kalimat bahasa
Jepang hanya menggunakan huruf Kata.1'.ana dan Hiragana, sedangkan hmuf
Kanji tidak dimasukkan ke dalam aplikasi ini. Pembatasan masalah ini dibuat
mengingat penulisan kata dalam bahasa Jepang menggunakan lmruf Kanji
sangat terlalu banyak sehingga menyulitkan penulis disamping jumlah
l1urufnya ya..11g be1jumlah ribuai1.
Kata-kata yang ada pada program ini pun masih terbatas karena waktu
yang terbatas untuk menyelesaikan penginputan kata pada sistem aplikasi.
Tetapi kata-kata yang ada dapat ditan1bah ke dalrun datifbase yang ada dengru1
cara meng-updalenya dengan input kata-kata terjemahan yang barn. Batasan
objek, subjek dan tempat penelitian yang dijadikan penelitian skripsi ini pun
lerbalas pada pembelajaran ba.l:!asa Jepa.rig lingkat SMU karena pada level ini
bahasa Jepang dipelajari secam mendasar. Tempat yang dijadikan penelitian
oleh penulis adalah Kelas Bahasa Jepang MAN 4 Model Jakarta.
ivietode ya11g digunaka.!1 dalrun l'<JLP diantm'fu1ya adalal1 Parser State
Machine, Parser Context Free Recursive Descent, dan Parser Noise Disposal.
Dalam skripsi ini penulis membatasi metode NLP yang digunakan yaitu pada
rr1etode Parser Context Free Recursive- Desce11t. Metode ini digrn1a.kan olel1
pennlis dikarenakan beberapa kelebihan yang dimilikinya dari metode parser
lain. Diantaranya adalah mudah diimplementasikan, dapat berkomunikasi
de11gan kalin1at bail:. ti11gk_atan kata dru1 plu·ase (frasa}1 serta r11er1geta!1ui di
mana parser dalam kalimat pada setiap saat.
4. Tujuan Penulisan
berjudul "Penerjemahan Bahasa Jepang-lndonesia menggunakan Natural
Language Processing dengan Metode Parser Context Free Recursive Descent"
memiliki tujuan untuk terciptanya sebuah aplikasi yang dapat mene1jemahkan
kata-l<~ata da!arn bal1asa Jepa11g ke dalatn ba!1asa i11do11esia. Dru1 dapat
digunakan oleh banyak orang atau pihak-pihak yang mempelajari bahasa
Jepang dengan maksud bukan untuk menggantikan fongsi seorang ahli
per1erjen1a11 bal1asa Jepar1g ke bal1asa Indonesia, tetapi !1artya sebagai alat
bantu yang terbatas yang dapat mengantisipasi ketergantungan secara penuh
terhadap seorang ahli penerjemah bahasa Jepang tersebut, dengan memberikan
pe1r1aharnar1 se111e11tara.
disebutkan, maka manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Manfaal bagi pengguna:
pene1jemahan arti kata-kata dalam kalimat bahasa Jepang ke bahasa
Indonesia.
efektif.
• Dari segi materi ( uang) lebih murah dati sistem manual (kamus) yang
digunakan oleh pengguna sebelumnya.
2. Manfaat bagi Penulis:
• Membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir dan menambah
pe.ngetal1uar1 da..11 pe1nft.hrunru1 terhadap 1'1atura1 Lf:t..!1guage
Programming.
Language Programming) dengan metode Parser Context-Free
l?.ecursive Descent.
bahasa Jepang ke baliasa Indonesia dalam suatu kalimat.
6. Metode Penelitian
6. l. Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, ada beberapa
metode yang penulis lakukan:
Y aitu pengumpulan data dan infommsi dengan cara membaca buku­
buku referensi yang dapal dijadikan acuan pembahasan yang
berhnbnngan dengan judul skripsi ini.
b. Wawancara & Observasi
pihak-pihak yang cukup memiliki pemahaman mendasar tentang
bahasa Jepang. Dalam skripsi ini penulis melakukan wawancara dan
observasi kepada gum/pengajar di kelas Bahasa Jepang MAN 4
Model Jakarta. Hal ini untuk mengetahui bagaimana cara pengajaran
bahasa Jepang yang diajarkan kepada para siswa, materi apa saja
yang <liajarkan, serla kesulilan apa saJa yang <liha<lapi pengaJar
dalam mengajarkan bahasa Jepang.
siswa yang sedang mempelajari bahasa Jepang. Hal ini untuk
mengetahui sejauh mana para siswa mempelajari bahasa Jepang,
serta kesulilan apa saja yang <liha<lapi siswa <lalam mempe!~jari
bahasa Jepang.
menggunakan lima tahap siklus pengembangan model RAD (Rapid
Application Development), yaitu: (l) Fase menentukan syarat-syarat,
yaitu menenlukan tujuan dan syarat•syarat .infonnasi; (2) Fase
perancangan, yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi di
dalam sistem, perancangan basis data yaitu perancangan tabel-tabel
yang akan digw1akar1, dan perane-ar1gar1 ru1trumuk.a yaitu perm1ca:ngru1
antarmuka masukan dan antarmuka keluaran; (3) Fase konstruksi, pada
tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang
telah <li<lefinisikan; (4) Fase pe!a.ksanaan, pa<la tahap ini <li!akukan
pengujian terhadap sistem dan melakukan pengenalan terhadap sistem,
dan; (5) Fase implementasi.
menjadi beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah penelitian,
tujuar1 penelitan, batasar1 masalal1, rnanfaat p(~nelitian, n1etodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 11 LANDASAN TEORl
Dalar11 bab inl berisi urairu1 te11tang lru1dasa.n te<>ri y~_ng berl1ubru1gan
dengan mateti yang penulis buat. Teori-teori tersebut antara lain
adalah Natma! Language Processing, eontexl-free recursive descent,
parsing, Bahasa Jepang, dan Borland Delphi 8.0.
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN
yang penulis gunakan pada sistem aplikasi prototype pene1jemah.
BAB IV 1''\l'fALISA R.ANCANG./\N ALGORITMA PROGR.AM DAN
lMPLEMENTASl
penerjemahan kalimat bahasa Jepang ke bahasa Indonesia,
perar1caI1gar1 sistern yang 1r1eliputi perar1cangan proses, perancangan
database, peraneangan masukan dan perancangan keluaran serta
spesifikasi sistem yang akan diterapkan. Juga diuraikan tentang
implementasi atau cara pemakaian program yang penulis buat dan uji
coba terhadap program yang te!ah dibuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi uraian tentang kesimpulan-kesimpulan yang
didapat penulis serta mengemukakan saran yang dianggap per!u.
BABU
Natural Language Processing. Studi tentang bahasa alami (natural language) ini
menjadi bagian yang sangal penting da!am bidang kecerdasan bnatan. Ada dna hal
tujuan penting dalam penelitian terhadap bahasa alami inL Tujuan pertama disebut
tujuan secara teoritikal, adalah untuk mengetahui bagaimana kita menggunakan
ba!1asa sebagai sarana berkon1UI1ikasi.
Tujuan yang kedua yang disebut sebagai tujuan secara teknologi, adalah
untuk membangun antarmuka yang pintar di masa menda1ang, di mana balmsa
ala.mi memegang peranan penling bagi inleraksi anlara manusia dengan kompuler
atau yang lebih sering dikenal sebagai man-machine interaction.
2.1.1 Pemahaman kalimat
membentuk suatu kalimat yang memiliki arti. Karena begitu banyak hal
yang lerkait dengan proses pemahaman suatu kalimat, di antaranya:
a. Analisa Leksikal
dilakukan oleh sualn kompilator (program yang mengnbal1 bal1asa
sumber ke bahasa tujuan dengan melakukan proses compiling). Tugas
utamanya adalah membaca karakter input dan mengubalmya ke dalam
rangkaian dari token yang akan dianalisis oleh parser untuk
melakukan analisa sinla.ks. Barisan dari karakler input yang
membentuk suatu token tertentu disebut lexeme. Penganalisis leksikal
dapat memisahkan suatu pengurai dari representasi lexeme untuk
token. Mula-mula akan diberikan daftar dari beberapa fw1gsi yang
mungkin diperlukan oleh suatu penganalisa leksikal untuk melakukan
fongsinya.
Berikut ini adalah contoh yang populer yang dapat menggambarkan
kesulilan ya.rig dihadapi oleh suatu penganalisis leksikal dalam
mengenal bentuk token DO dari perinta!i FORTRAN. Pada perintah:
DO 5 I= 1.25
diketemukannya suatu ideni[fier DOSI. Di lain pihak perintah:
DO 5 I= 1,25
Mempunyai tujuh buali token yaitu kata kunci DO, label 5,
idenl[/ier I, operator =, konslanla 1, landa koma dan konslanta 25.
dalam '4ilal ini tidak dapat diputuskan ba!iwa DO adalah suatu token
untuk kata kunci DO sebelum perintah ini dibaca sampai dengan tanda
koma. Untuk mengurangi ketidakpastian ini maka dalam FORTRAN
77 dimungkinkan untuk mennliskan koma di antara label dan indeks
dari perintah DO. Penggunaan dali koma ini sangat diat\jurkan karena
ha! ini membanlu perLt1tah DO lebih jelas dan mudah dibaca.
b. Analisa Sintak
suatu kalimaL Ini dilakukan melalu proses yang disebut Parsing.
Untuk memparsing suaiu kalimat, adalah penting untuk menggunakan
Grammar (aturan tata bahasa) yang menggambarkan struktur dari
slri11g-stri11g dalru11 sebual1 ba..hasa.
Dengan adanya grammar, suatu parser (progratn yang
melakukan proses parsing) dapat menentukan struktur kalimat
grarnatikal yru1g ia parsi11g. Stru..ktur i11i <lisebut p,c1rse tree. Gan1bar 2.1
menunjukkan suatu grammar atau aturan dalatn bahasa Inggris.
Perhatikan bahwa parse tree sesuai aturat1 dengan mentransfonnasikan
simbol awal S sampai al<liir kalimaL
s ' NP+VP 7
NP 7 determiner + noun
NP ..::. preposition + t,JP /
VP 7 Verb + adverb
J VP 7 adverb
I -~ - e- -- '
1s Sentence (kalimat) ~ I NP Noun Phrase (Frasa kata benda)
VP Verb Phrase (Frasa kata kerja)
I Determiner Kata bantu 1------- ,- ------ -Adjective Kata sifat 1--------~--·-·~·~··- ·-·-···--·-·--· 1 1'-~oun Kata benda
I Preposition Preposisi (imbuhan)
~I _v_cr_b ____ __,l_K_a_i_a_kv_~r_ja ______ ~JI I Adverb I Kata keterangan
Tabel 2.1 Tabel Tem1inologi daii sirnbol-sirnbol pada contoh grammar
Gambar 2.2 menunjukkan analisa sintak yang membuat suatu
ana!isa sintak lerslruklur pohon urai (parsee lree) dari grammar pada
contoh gambar 2. I di atas, berupa kalimat "The child runs quickly".
s
Uraian dari kata-kata yang ditransformasikan ke dalarn strnktur
InenUI1ju..Uru1 !1ubunga11 antara kata yar1g satt1 <lenga11 yai1g lalli.
Beberapa urntan kata bisa ditolak jika rnelanggar aturan bahasa.
Sebagai contoh, penganalisa sintak akan menolak kalimat "Man the
swim the to swimmingpool" karena struktw· sin!aknya tidak sesuai
dengan aturan grammar yang ada.
c. Pemrosesan Sintak
dari kalimat. Pertarna dilakukan proses analisa leksikal terlebih dahulu,
lalu dilakukan analisa sinta.lc untuk selanjutnya dilakukan pemrosesan
sintak .. Dalam pemrosesan sintak ada dua hal yang hams diperhatikan,
yaitu: tata bahasa (grammar) dan proses penguraian (parsing).
Proses parsing melaktLlcan dua hal:
1. Parsing menentukan kalimat mana yang dapat diterima secara
sintaksis benar (sesuai dengan grammar) dan mana yang tidak.
2. Unluk kalimat yang secara sintaksis benar, parsing dapal
menentukan struktur kalimat, setelah melalui proses analisa
leksikal dan analisa sintak, dengan earn membangun suatu
pohon urai (parse tree), kBxena jika lidak maka lidak dapal
dijamin bahwa proses penerjemahan yang dilakukan adalah
benar.
Input kalirnat Jepang
menganalisa suatu kalimat sesuai dengan tata bahasa yang ada. Untuk
menyalakan sualu tata bahasa dapal digunakan CFG (Context Free
Gammar).
le1jadi dalam pene1jemahan Jepm1g - Indonesia dengan mialisa
leksikal dan analisa sintak yang dilakukan pada tahap awal parsing. Di
sini juga dilakukan pemrosesan sintak.
Parser ~ Understander 1-•[ Generator I . I
Indonesia
d. Analisa Semantik
langkah maju pertama dalam pemahaman kalimat. Satu cara untuk
inlerpretasi semm1tik suatu kalimat adalah dengan menghasilkm1
interpretasi sintak yang lengkap dan memberikan struktur tersebut
kepada semantic inte1preter secara terpisah.
Kesulitm1 besar dengm1 menggunakm1 pendekatm1 ini ada!ah
biasanya tidak mungkin untuk menghasilkan interpretasi sintak yang
benar tanpa mempertimbangkan beberapa infom1asi semantik.
Struktw· kalimat dimana tidak ada pemetaan lentang bagaimana
hubungan antar objek kemungkinan akan ditolak. Contoh, kalimat
"Helpless white minded touch greatly" akan ditolak karena interpretasi
sintak yang tidak sesuai dengan grammar yang dibentuk pada analisa
leksikal dan analisa sintak.
maksud sebenamya. Sebagai contoh, kalimat "what is your name?"
harus diartikan sebagai tata bahasa dalam bentuk perlanyaan ..
f. Semantik Grammar
analisa dan aturan-atw-an yang lela11 dibuat pada analisa leksika!,
sintak, semantik dan analisa pragmatik. Salah :mtu contoh semantik
grammar adalah bahasa bebas konteks (context .free grammar). Suatu
a!uran bebas konleks (free context) di mana pilihan dari non-terminal
dan aturan produksi diatur oleh semantik sebagaimana fungsi sintaksis.
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai beberapa istilah penting
yang dignnakan pada lata ba!1asa bebas konleks (free context) di
antaranya terminal, non terminal, simbol awal, dan produksi-produksi:
1. Terminal, merupakan simbol dasar dari suatu rangkaian yang
terbentuk. Kata "token" merupakan persama:m dari "terminal" jika
kita berbicara dalam bahasa program. Contohnya pada produksi
lala bahasa berikul:
Masing-masing kata kunci if, then dan else ada!ah terminal.
2. Non-terminal adalah variabel sintatik yang menyatakan
kumpulan dari rangkaian. Pada conloh tata. bahasa:
stmt ---> if expr then stmt else stmt
stmt dan expr adalah non-tenninal. Non-tenminal mendefinisikan
kumpula'l dari rangkaian yang membantu bahasa yang dibentnk
oleh tata bahasanya. Non-terminal jnga memberikan struktur
hirarki pada suatu bahasa yang sangat bermanfaat dalan1 proses
analisis sintak dan lranslasi.
simbol awa!, illu1 kumpulan rangkaian yang dinyatakannya
merupakan bahasa yang didefinisikan oleh tata bahasa itu.
4. Produksi-produksi da1an1 suatu tata bahasa menentukan p1ilaku
di mana terminal <lan non-terminal dapal digabtmgkan tffilnk
membentuk rangkaian. Setiap produksi terdiri dari non-terminal,
diikuti oleh tanda panah (kadang-kadang sirnbol ::= rnenggantikan
tanda panah), lain diikuti oleh rangkaian dari sualu non-terminal
dan terminal.
prodnksi yang mendefinisikan ekspresi arilmetik yang sederhana:
ex pr --> expr op ex pr
ex pr ---+ (expr)
merupakan simbol awaL
ir1!elligenf cv1npu!er-ttidetl instruction >yslem (SOPHIE), yang
mengajarkan bagaimana men-debug sirkuit elektronik.
2.2 CFG (Context Free Gammar) recursive-descent
CFG merupakan suatu cara untuk menyatakan stn.Lktur dari suatu
tata bahasa. CFG ini mempunyai aturan sebagai berikut:
<simbol> -fr <simboll> <simbol2> <simboln>, di mana n >= 1 <simbol>
harus merupakan simbol bukan terminal, sedangkan <simboll>, <simbol2>,
... <simboln> dapat merupakan simbol tenninal atau bukan terminal. Bentuk
di atas mempunyai arti <simbol> dapat diganti dengan <simboll>
<simbol2> .. .<simboln>, contoh tata bahasa Indonesia yang sederhana, dapat
diberikan aturan - aturan sebagai berikut:
S -7 FBFK
FB -7 benda
FB I Frasa kata Benda
,FK Frasa Kata Kerja I _J
Tabel 2.2 Tabel Terminologi dari simbol-simbol pada contoh grammar
tata bahasa Indonesia
S adalah simbol awal, FB (Frasa Benda) dan FK (Frasa Ke1ja)
disebul simbol bukan terminal, sedangkan sifal, benda dan kerja merupa-kan
simbol tem1inal. Simbol terminal ini, umumnya menunjukkan kategori dari
suatu kata, contoh untuk kalimat "an di makan roti", kalimat ini diuraikan
sesuai dengan lata bahasa di alas.
Contoh berikut adalah analisa stmktur dari sebuah tata bahasa
Indonesia, di mana conoth aturan yang telah dibuat di alas dibuat pohon
urainya (parse tree) dan dicontohkan dalam kalimat "andi makan roti".
s /~
l l l benda 1
l I c__~~~~~~~~-rol~
Gambar 2.5 Parse Tree dari suatu kalimat "andi makan roti"
Keterangan simbol:
I FB I Frasa kata Benda
u!
ditelusuri seluruhnya. Parsing turun-berulang (recursive-descent parsing)
mempakan suatu metode analisis sintak puncak-ke-bawah yang dilakukan
dengan menjalankan suatu himpunan dari prosedur secara bemlang
(recursive) unluk memproses input. Unlnk membentuk parser context-free
recursive-descent dibutuhkan beberapa vocabulary database.
2.3 Parsing
Ada dua cara yang mmun di!akukan lmtuk melakukan pengunuan
suatu kalimat yaitu Top Down Parsing dan Bottom Up Parsing. Untuk
pembahasan pada judul skripsi Program Pene1jemah Bahasa Jepang-Indonesia
ini menggunakan Top Down Parsing. Hal ini dibuat dikarenakan sebagai
usaha untuk mencari de1ivasi paling kiri (leftmost) dari suatu rangkaian token.
Dengan mencapai derivasi paling kiri maka akan dikel.emukan simbol a..khir
yang dicari.
Top Down Parsing dimulai dari simbol awal (S), kemudian diuraikan
misalnya menjadi bagia..ll kanannya, yaitu: FB dan FK. Simbol ini kemudian
diuiraikan kembali menjadi bagian kanannya sampai ditemukan simbol
tem1inal yang kemudian akan diperiksa dengan kategori kata yang ada.
Top Down Parsing ini juga dikenal dengan penguraian dari kiri ke
kanan (left to right parsing), yaitu dimulai dari bagian kiri, kemudian
diuraikan terns simbol bukan tem1inal sampai dipero!eh simbol terminal. Pada
gambar 2.6 lerdapal conloh lop down pm·sing untuk kalimal"m1di makan roli":
s 7 FB FK I ~ benda FK I
' an di kerja FB 7
7 an di makan benda
7 an di makan roti
Gambar 2.6 Top Down Parsing
Keterangan simbol:
- ------·-·~·~
sebagai berikul:
Benda) dan FK (Frasa kata Kerja ). Karena FB dan FK
merupakan simbol non-terminal maka harus dibuat uraiam1ya
(ditu!"!lllkan) untuk mendapatkan simbol terminal
2. lalu FB diturunkan ( diuraikan) menjadi benda, sedangkan FK
akan dimaikan selanjutnya
5. lalu token kerja diturunkan (menjadi) makan
6. selaqjulnya FB yang masih simbol non-terminal harus diuraikan
menjadi benda
2.4 Algoritma Program
dan flow chart (diagram alur).
2.4.l Pscudoceode
sebenarnya. Pseudocode berbasis pada bahasa pemrograman
yang sesungguhnya seperti COBOL, FORTA1"1 a.tau PASCAL,
sehingga lebih tepat digunakan umuk menggambarkan
algmitma yang akan dikomunikasikan kepada programmer.
Pseudocode akan memudahkan programmer untuk
memahami dan menggunakannya, karena mirip dengan kode­
kode program sebenamya. Pseudocodle menjelaskan juga
tentang pemberian nilai awal dari suatu variabel, membuka
dan menutup file, subscript atau tipe-1.ipe data yang digunakan
(misalnya real, integer, boolean).
Komputer membutuhkan hal-hal yang terperinci, maka
bahasa pemrograman bukan mempakan alat yang boleh
dikatakan baik unluk merancang sebuah algorilma awal.
Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma
adalah diagram alur atau flow chart. Diagram alur dapat
menunjukkan secara jelas ams pengenda!ian algoritma, yakni
bagaimana rangkaian pelaksanaan kegiatan. Suatu diagram
alur memberikan gambaran dua dimensi bempa simbol-simbol
grafis. Masing-masing sirnbol te!ah ditetapkan ter!ebih dahulu
fungsi dan artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk
menunjukkan berbagai kegiatan operasi dan jalur pengendalian.
Dianlara simbol-simbol yang akan dipergunakan sebagai
berikut:
SIMBOL
KEGUNAAN
I . I rimbol yang mcnyatakan proses input
I dan output tanpa tergantung dengan jenis
[ peralatannya. I
I menghasiikan beberapa kemungkinan I
-------~-- ----------------T -----------~------- I Simbol decision jawaban/aksi. I
Simbol untuk permulaan atau akhir dari j
I suatu program. I
Simbol terminal I I --- --·----~- _____ ,__ Simbol untuk k:cluar atau masuk prosedur
0 atau proses dalam lembar yang sama.
Simbol connector
D Simbol document
Simbol untuk rnenyatak:an input berasal I
dari dokumen dalam bentuk kertas atau I output dicetak di kertas. I
1----------------11,_B_e_ri_s_i -c-a-ta-t-an_s_u_p.aya mudab dimengerti I
I isi/tujuan algoritma atau uraian data yang
Sirnbol calatan/kelenmgan I akan diproses.
Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowchart
State Transition Diagram mempak:an suatu diagram
yang menggambarkan bagaimana state yang lain pada satu
\:Vaklu. St£1fe Transiiion Dit1gru1n n:le11ggan1barkan suatu s!ttle
yang mempunyai kondisi dirnana dapat menyebabkan
pembahan satu state ke state yang lain (Hoffer, George, dan
Valacich, 1996, hal. 364).
sebuah diagram yang terdiri dari state dan transisi atau
perpindalian :;fate. Transisi atau perpindahan state. Transisi
atau perpindahan state terdiri dari kondisi dan aksi. Transisi di
antara kedua keadaan pada umumnya disebabkan oleh suatu
kondisi. Kondisi a<lalah suatu keja<lian yang dapat <liketalmi
oleh sistem. Sedangkan aksi adalah tindakan yang dilakukan
oleh sistem apabila terjadi perubahan state atau merupakan
reaksi <lari sistem.
Adapun perubahan atau simbol yang digunakan dalam
diagram ini adalah:
0 Gambar 2.8. Notasi Modui
b. Tampilan Kondisi
atribut, untuk memenuhi suatu tindakan pada waktu tertentu
yang mewa.kili suatu bentuk keberadaan atau kondisi terlentu,
disimbolkan dengan gambar kotak (Gambar 2.9).
Gambar 2.9. Notasi Tampilan
c. Tindakan (state transition)
keterangan tindakan yang dilakukan.
Gambar 2.10. Notasi Tindakan
UnttLk menye!esaikan masalah yang ada dalam sebuah
perancangan perangkat lunak diperlukan model-model proses atau
paradigma rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi dan
proyeknya, metode dan alat bantu yang dipakai, dan kontrol serta
penyampaian yang dibutuhkan. Roger S. Pressman [Pressman, 1992)
menyebutkan ada beberapa model dari proses perangkat lunak, di
antaranya:
pendekatan kepada perkembangan p<:rangkat lunak yang
sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan
kemajan sistem pada selurnh analisis, desain, kode pengujian,
dan pemeliharaan. Gambar 2.11.a rnenunjukkan sekuensial
linear untuk rekayasa perangkat lunak. yang sering disebut
jnga denga "siklus kehidupan klasik" a!au "model air terjun".
( Status
Penyatuan solusi
Gambar 2.11.a Fase lingkaran pemecahan masalah
Pemodelan sistem informasi
2.5.2 Model Prototipe
pengumpulan kebutuban. Pengembang dan pelanggan
bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari
perangkal luna.k., mendefinisikan segala kebuluhan yang
diketahui, dan area garis besar di marta definisi lebih jauh
mempakan keharusan kemudian dilakukan "perancangan
kilat". Perancanga kilat berfokus pada penyajia dari aspek-
aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi
pelanggan/pemakai ( contohnya pendekatan input dan fonnat
output). Prototipe terse but dievaluasi o!eh
pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan
pengembangan perangkat lunak.
l\.1endcngarkan pclanggan
Uji pclanggan Mcngcndalikan
linear yang menekankan siklus perkembangan yang sangat
pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaplasi
"kecepatan tinggi" dari model sekuensial linear di mana
perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan model
pendekalan konslruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan
dipabami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim
pengembangan menciptakan "sistem fungsional yang utuh"
dalam waklu periode yang sangal pendek (kira-kira 60
sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi
sistem konstrnksi, pendekatan RAD meliputi fase-fase:
l. Fase Perencanaan Syaral. Da!am fase ini, pengguna dan
penganalisis bertemu untuk mengidetifikasi tujuan-
tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi
syaral-syaral informasi yang dilimbulkan dari tujuan-
tujuan tersebut
merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkat1
sebagai workshop. Terdiri dari fase perancangan dan
fase konstruksi.
merancang aspek-aspek bisnis dat1 nonteknis dari
perusahaan. Segera sesudah aspek-aspek ini disetujui
dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem
barn atau bagian dari sistem diujit coba dan kemudian
diperkenalkan kepada organisasi.
•• Umpan Halik
I Bekerja dengan I
I Membangun I I
.
Memperkenalkan Sistem
Fase Pelaksanaan
perekayasa perangkat lunak mengembang..kan vers1
perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.
Terdiri dari model Pertambahan, model Spiral, model
Rakitan Komponen dan model Perkembangan Konkuren.
2.5.5 Model Fonnal
menggunakan notasi matematis yang tetap.
2.6 Sekilas Tentang Bahasa Jepang
Dengan me!ihat penuturnya, bahasa Jepang dapat dikatakan
sebagai bahasa yang dipakai oleh bangsa Jepang yaitu seke\ompok
masyarakal yang lal1ir dan hidup di negara Jepang yang memiliki
luas wilayalmya kurang lebih 380.000 km persegi yang terdiri atas
pulau-pu\au besar yakni Hokkaido, Honshu, Shikoku, Kyuushuu,
dan kira-kira 7000 pulau kecil yang ada di sekitamya.
Ada satu kelemalian bahasa yang disampaikan secara lisan,
yaitu hanya dalam waktu sekejap bentuk bahasa itu akan hilang. Hal
ini terj adi terulama pad a zaman dalrnl u sebel wn ad a ala! perekam
suara seperti sekarang ini. Dengan alasan itulah diperlukan huruf
yang dapat merekam bahasa secara tertulis. Secara fonologis bahasa
Jepang memiliki kel<liasan tersendiri. Silabel bahasa Jepang sangat
berbeda dengan silabel baliasa Indonesia. Sebagian besar silabel
baliasa Jepang adalah silabel terbuka yaitu silabel yang selalu
diakhiri dengan bunyi vokal tertentu kecuali apabila ada
penambahan bunyi ha!suon (bunyi/suara penyebutan pada huruf
konsonan Jepang) pada silabel tersebut.
2.6. l Huruf Jepaug (Nihon no Moji I 13 ;2f>:O) :le~)
Huruf <lalam bahasa Jepang <lisebu:y moji, lermasuk di
dalamnya huruf-huruf kanji, hiragana dan katakana. Menurut
lwabuchi Tadasu (Sudjianto, 2004: 55), hurnf dimulai dari
gambar un!uk menunj ukkan isi alau arti suatu hal alau perkara.
Huruf yang menyatakan isi atau arti dan sekaligns menyatakan
pengucapan berdasarkan kebiasaan atau adat istiadat
masyarakal pernakainya disebut hyuo 'i muji. Salali satu contoh
hyoo "i moji adalali huruf kanji. Selain hyoo 'i moji, ada juga
hyoo 'on moji yaitu huruf yang hanya menyatakan bentuk­
bentuk pengucapan yang tidak memiliki arti tertenlu,
contohnya adalali Hiragana dan Katakana.
Silabel adalah salah satu satuan bunyi bahasa, dalam
bahasa Jepang disebut onse!su. Sebagian besar silabel dalam
baliasa Jepang <lilambangkan dengan sebuah huruf kana
(hiragana dan katakana). Huruf atau abjad dalam bahasa
Jepang terdiri <lari:
artinya dalam menulis huruf Hiragana ditulis dengan cara
melengkung dan bukm1 membuat garis lurus. Digunakm1
untuk menulis kata-kata asli bahasa Jepang. Juga
digunakan untuk mengganti tu1isan kata-kata ym1g ditu1is
dengM huruf kMji. Selain itu juga untuk menulis kata
bantu/partikel, kata bantu atau kata ke1ja atau yang
berkm~j ngasi dengml kala keija dan s1~bagainya. Penu!isan
Hiragana didasarkM atas suku kata dan aturan tersendiri.
2. Katakana (Jlfli1J)
coretltl1 yang lurus (chokusenleki). Contoh: ;:I\ T !L' =
hoteru (hotel), ti,-!: 7 = kamera (kamera), ;( > F *'YT
= Indoneshia (Indonesia), 17 > '7 > = wan-wan (suara
anjing). chokusenteki artinya dalam menulis Katakana kita
seperti menulis hurnf dengan membuat garis lurus yang
ka.1.:u da.'l tidak melengknng.
berasal dari bahasa asing seperti nama orang asing, nama
negara dan kola asing (kecuali pada beberapa negara),
benda-benda dari negara asing dan lain-lain. Tetapi
sekarang ini banyak pula kata-kata Jepang asli yang juga
bersifat sebagai penegasan saja. Selain itu juga digunakan
unluk menulis onomu!ope (benluk kata yang menirukan
suatu bunyi/suara, baik manusia, hewan atau benda).
3. Kanji (~Of:)
Jepang yang telah ditetapkan dengan tulisan Kanji. Jumlah
yang ditetapkan secara resmi dan digunakan pada
pendidikan di Jepang sekarang adalah sekitar 1850 huruf
(tooyoo kanji). Selain itu juga untuk menulis kata-kata
yang berasal dari Cina. Humf Kanji disampaikan ke
Jepang kira-kira pada abad ke-4 pada Zanian Kan di negeri
Cina. Oleh sebab itulah maka huruf tersebut dinamakan
Kanji yang berarti huruf negara Kan (Sudjianto, 2004: 56).
Dalam sebuah kata bahasa Jepang bisa terdiri dari 1 kanji,
2 kanji atau lebih. Contoh: f.l = watashi (saya), 13 ;;js:: =
nihon (Jepang), ll!llfl!ii'U = yuuhinkyoku (kantor pos), Cf::'E
= gakusei (siswa). Huruf Km1ji memi.liki aturm1 penu1ism1
tersendiri yang lebih sulit dari huruf Kana.
Dalam pembuatan skripsi ini, huruf Kanji tidak
penulis mastLlcka.'1 ke dalam sistem. Pembatasart masalah
ini dibuat, karena huruf Kanji memiliki tingkat kerumitan
yang tinggi dalam pemahaman tulisan, banyaknya jumlah
memiliki bentuk yang sama tetapi arti yang berbeda. Di
dalan1 Daikunwa Jilen yang merupakan kamus (Kanwu
Jiten) terbesar yang disusun di Jepang terdapat kira-kira
50.000 huruf kanji (Sudjianto, 2004: 5 7).
Adalah huruf latin (a - z). Terdapat dua macam
sistem ejaan bahasa Jepang dalam burnf roomaji (latin)
yang dignnakan da!am penulisan, yaitn:
• Sistem "Kunreishiki"
(kakak perempuan}, kookoo (SMU)
tanda "-"di atas vokal tersebut.
Berikul adalal1 daflar si!abel katakana dan hiragana yang
ada:
Tabel 2.4 Daftar Silabel dalan1 Bahasa Jepang
J? (7) a lt \ ({) i "' ( '/) u I f(.. (.::r:.) e ;Jo (~-) 0 ./
iP ('fJ) ka ~ (~) ki < (~) ku rt (Ir) ke ~ ( :::i ) ko ~
1---·-··········-·- ~-····~····-·. . .. -·-------- i 6 ('"!)-) sa L, (:/) shi -t (7-) SU ·it ('.r) se 1:: ( 1') so
I t::.. ( -;'> ) la ... ('1-) chi -"::) (::!) tsu -c Cr) te l'. ( 1-) to ' ".)
f,t ( 7-) na (.: (.::::) ni lb. (9:) nu :P ur:.J ne (J) (/) no
I r tS-T1::'.Y11i - . ~--~~ ·. .. .. l:t (r-) 11a b (7) Im "' (.,,,) he Ii (;t>) ho
i * ("'<) ma J-J.. ( -~) mi ' D' (J>.) mu I lJJ (,,!) me t (.:C) mo ' .._
~~ ~ ( "17) ya 19) ( .:1.) yu
f::, (7) ra ~) ( l) ) ri -~ (;l;) ru ;h, ( V) re ;;, (P) ro
I ;b ( '7) wa ~o '
::::_· ( ::f) go I iJ". (jJ) ga I f!i' ( ::lf'.) gi <" ( ;7') gu If' (~f) ge ._l..O.' (·if')
I "' (':)) jifzi -'" (.:A') 'lf (·1!) 7" (::/) zo \
I
c za L- 9 zu ze -'C
tf' (5') da t; (?'") di I ....--3 (~/) du C' ( ';i'') de C'' ( )") do ~
' !f (,rZ) ba LF ( t'.") bi )j:: (::/) bu ·~ (--<) be !"~ d· f;f) \' ' bo
If (,>'() pa I
tY· ( t:") pi '" ./.)'.'.> (7) pu .,..Z (--<:) pe !:f (7f,) po
2' .'(> ( :'\'-\') kya 2' '¢ ( :'\' .:1) kyu ' 2' J: ("fs) kyo
i \..., .'(> (V·z) sha \..., ajl '
(-:,/ '1) shu \..., J:: (Vs) sho I
I t.J'v (T"\') cha ti vJ> (7.::z.) elm + '? J: ('J""l) cho
I~-\~ (:::: ·'f) nya I~ <1> (- \ -::i) nyu ~._ J:: I - =< \ ,-,-_.,, nyo ' .
0-'(> ( 1:: -\') hya V'«P (!::'./) hyu OJ: (l::s) hyo ' .
I J.;...'1:;> ('2.-\') mya J.;.. t<P (:::. .1) myu .7;...t ('2.s) myo
~) .!{_:) ( lJ -\") rya VJ V)l (lJ::i.) ryl1 V) J: ( 1) 3) ryo
~-"\' (:;lf'..y) gya f!i' ~)> (::lf'.01) gyu ~- J: (:;lf'.3) gyo .
' ["\' (~/-\') ja t:: !<)> I -. "'' '\ t:: J:: ( --· \ jo ' \'/.::Z.) JU :.-/a J I
I •[;) .'(> ( 7-f) dya ·[;j vp (7.::i.) dyu •[;) J: ('i"s) dyo ' '
·a-'1i:' ( ,_.,, ) bya (J1')l ( !::" ;:L) byu ·a J: c~· s) byo 1- ;y
·-------------------
ye I
·---- -·
I I (7) ti ('/) tu ' I '
(77) fa (7 ,f) 1i (7 .:re) fe (7 ;;a-) fo
( 'J") di (;/) du
Catatan:
1. Silabel yang herada dalam tanda kurung adalah silahel katakana,
sedangkan yang tidak adalah hiragana,
2, Lambang bunyi ::\::' (wo) diucapkan sama dengan ~to (o], narnun
lambang bunyi ::\::' hanya dipakai untuk pengucapan partikel bagi
objek-objek tertentu yang ada pada bagian sebelumnya dalam
sebuah kalimaL
sebuah konsonan tidak mengandung bunyi vokal, dengan
sendirinya hanya membentuk sebuah mooralhaku (mora), tidak
berdiri sebagai sebuah silabeL
1.Doos/ti (fill±)
men1bagi Doushi rnenjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1) Jidooshi. Jenis kata ini menunjukkan kelompok dooshi yang
tidak mempengamhi pihak lain. Contoh: iku 'pergi', kuru
'datar1g', !leru 'keluar', ukiru 'bangun'., neru 'tidur', shimaru
'tertutup', deru 'keluar', nagareru 'mengalir', dan sebagainya.
2) Tadooshi. Jenis kata ini memmjukkan kelompok dooshi yang
rne11yatakru1 arti n1e1npengarul1i pil1ak lain. Co11tol1: ukusu
'membangungkan', shimeru 'menutup', nekasu 'menidurkan',
dasu 'mengeluakan', nagasu 'mengalirkan', dan sebagainya.
3) Shodoshi. Kelompok dooshi yang memasukkan pe1iimbangan
pembicara, tidak dapat diubah ke dalarn bentuk pasif atau
kausatif.
mengungkapkan situasi atau sifat suatu benda. Kata sifat dalam
bahasa Jepang dibagi rne-njadi dua, yaitu i-kei;1uushi dru1 net-
kezyooshi.
l) Setiap kata yang tennasuk i-keiyooshi selalu diakhili silabel Iii
dalan1 benltLk kamusnya. Conlohnya !akcti 'tinggi/malml', nagai
'panjang', dan lain-lain.
2) Sedangkan na-keiyooshi senng disebut dengan keiyoodooshi,
yailu kala sifat yang tidak diakhiri dengm1 silabel Iii. Kelas kala
ini dengan sendirinya dapat membentuk sebuah bunsetsu, dan
dapat bembah bentuknya, dan di akhir benlLLlmya berakhir
dengan da atau desu. Contohnya adalah kireida
'indah/cantik/bersih', kiraida 'benci', dan sebagainya.
3. Me!Sili (;:g, 11iiJ)
Conlolmya adalal1 J'L!!l'!lt 'gun.llilg', .hurt 'buku', C.huugukit 'Ci11a',
Fufisan 'Gunung Fuji', dan sebagainya.
4. Rentaisili (:i!l!f;l;;~llJ)
Renluishi (prenomina) adalah kelas kata yang tidak mengenal
konjugasi yang digunakan hanya untuk menerangkan nomina. Oleh
karena itu kelas kata ini tidak dapat menjadi :mbjek atau predikat.
Cor1to!mya adala11 konu 'ini', tuiu 'itu', t.tru 'suatu', <lan sebagainya.
5. Fukuslii (:fit.d:)
tidak mengalami pembaha..tJ benluk dan dengan sendirinya dapat
menjadi keterangan. Fukushi tidak dapat menjadi subjek, predikat
dan pelengkap. Fukushi adalah kata-kata yang menerangkan verba,
adjektiva, dan adverbia yang !ainnya, tidak dapat berubah, dan
berfungsi menyatakan keadaan atau derajat suatu aktivitas, suasana
atau perasaan pembicara (Sudjianto; 2004, 167). Contoh; Kanarazu
, • '1 1 ., '
Adverbia yang menggambarkan bunyi atau suara disebut
giseigo, sedangkan adverbia yang menyatakan suatu keadaan disebut
gitaigo. Kedua istilah ini (giseigo dan gilaigo) ini biasa disebut
onomalope. Kala-kala seperti wanwan, ga!agulu, kall'hinkalchin,
dan sebagainya disebut giseigo (giongo ). Kata-kata tersebut
menunjukkan bunyi atau suara dengan cara menim bunyi yang
dikeluarkan oleh sualu benda atau suara manusia alau binalang.
7.Kandooshi (Jnterjeksi)
bentuknya, tidak dapat menja<li subjek, tidak dapal menjadi
keterangan, dan tidak dapat menjadi konjugasi. Contohnya: moshi
moshi, hai, ii, aa, ara, oyaoya, dan sebagainya.
8.Setsuzokushi (Kur>jungsi/ka!a swnbung)
menerangkan kala lain Setsuzukushi
menghubungkan bagian kalimat dengan bagian kalimat lain. Contoh:
Sorede 'oleh sebab itu', Demo 'lelapi', Soshite 'lalu', Tsmnari
'yaitu', Tatoeba 'misalnya', dan sebagainya.
miinya ini adalah buku milik saya/buku saya. Te1jemahan
dengan kala banlu No adalah kebalikan dengan baliasa Indonesia.
e. Ga (;ii>)
Seperti kata bantu Wa, namun kata bm1tu Ga lebih menekankan
da edl.kam· r t. h *-Ji~ it-. VJ ..._.:i::-J- /l,.on n r·l'M.rJC''j"J pa pr· .. ya. ~on o 'T-"' U'/ a:.. ) o v• g.,. a, z,, . ..,,,<J"
artinya ada buku.
Menyatakan suatu keadaan di suatu tempat atau kata bantu
keterMgan waktu. Ni bisa berari di atau pada. Contohnya: "::> <
;{_{.::. ;;j;::;iJ> t') fJ j:--90 (tsuk:ue ni hon ga arimasu) artinya di
meja ada buku.
g. To ( c1:'.)
Menyebutkan dua atau lebih kata benda. To bisa berarti dan.
ada buku dan pena).
Seperti pada To, yakni menyebutkan dua atau lebih kata benda,
namun selain benda yang disebutkm1, rnasih ada benda yang lain.
Ya bisa berarti dan ... dan lain-lain. Contohnya: "::> < ;:'U.:: ;;J;::..Z
-~>7.i> ;liJ fJ 1 ·~-0 (tsuk:ue ni hon ya pen ga arimasu) artinya
di meja ada buku dan pena dan lain-lain.
Contoh f.L t:l: tlJ, l!3E T l-' !:::'' ~ Jl '! To (watashi wa
maiban terebi o mimasu) aitinya saya tiap hai·i melihat TV.
n. E ('"-)
Sebagai kata bantu obyek tujuan. E (-'"-) dapat berarti ke. Kata
bai1tu E dalam Hiragaiia ditulis dengai1 humf He ( ""-). Contoh ;fj,
f;J: ;liJ L. f;:_ 7- 7 / \ -t" ''- 1T 2: ;:]: -9 o ( waiashi wa ashita
Surabaya e ikimasu) artinya Saya besok pergi ke Surabaya.
o. De CC:')
Sebagai kata bantu suatu sai·ana/alat atau sebagai kata bantu
suatu kegiatmlfgerakan/aktifitas di suatu tempat. De (C') bisa
berarti dengan atau di. Contoh /\7 C' fr~ ;t-t"0 (basu de
ikimasu) artinya pergi dengan bus.
p. Yori(J: IJ)
Menyatakan suatu perbandingan. Yori ( J: ~J ) bisa berarti
lebih. .. daripada .. ., contoh 7 :::. ~ lv tl 1) -;- ~.Iv J:: IJ 2: iT
v 'C'T o (Rani-san wa Rina san Yori kirei desu)artinya Rani
lebih cantik daripada Rina.
2. 7.l Sejarah Delphi
Ide munculnya Delhpi sebenarnya berasal dari bahasa
sendiri telah dibuat pada talmn 1971 oleh ilmuwan dari Swiss, yaitu
Niklaus Wirth. Na.ma Pascal diambil dari ahli matematika dan filsafal
dari Perancis, yaitu Blaise Pascal (1623 - 1622).
Sejak saal itu, mw1cu! beberapa versi Pascal di anlaranya Tw-bo
Pascal yang dirilis oleh Borland Internasional Incorporation tahun
1983. Turbo Pascal ini memiliki sedikit perbedaan dengan pascal
slandar, anlara lain dalam hal pengolahan string, penambahan
beberapa prosedure, fungsi dan sebagainya.
Tubo Pascal yang muncul pe1iama kali hanya dapat dijalankan
di sislem operasi DOS. Namw1 dalam ha! perkembangan se!anjulnya,
Borland Internasional Incotporation juga merilis Turbo Pascal yang
berjalan di Windows 3.X, yaitu Turbo Pascal for Windows.
Pada lahw1 1992, Borland Inlemasional menggabungkan Turbo
Pascal For DOS dan Turbo Pascal For Windows menjadi satu paket
bahasa pemrograman yang dikenal dengan nama Borland Pascal Versi
7. Karena pemrograman Windows dengan Borland Pascal masih
dirasa cukup sulit, sejak tahun 1993 Borland Internasional
mengembangkan bahasa pascal yang bersifat visual. Hasil dari
pengembangan ini adalal1 dirilisnya Borland Delphi 1 pada lalmn
1995.
Perkembangan Delphi tidak hanya sampai di situ. Satu talmn
berikutnya, pada lal1un 1996, Borland Internasional merilis Delphi 2
yang sudah bersifat 32 bit. Dengan kata lain Delphi 2 hanya bisa
dija!ankan pada Windows 95 dan Windows NT.
Pada tahun 1997, 1998, dan 1999, Borland Intemasional yang
berganti narna rnenjadi lnprise Corporation berturut-turut kembali
merilis dengan menyempnrna.1'.an Delphi, yaitn 3, 4, dan 5. Sampai
sekarang pertengahan 2005, Borland Internasional telah merilis
Borland Delphi 8.
utama, (Henky Alexander: 2004, 16) yaitu Menu, Speed bar, Tool
palette, Form designer, Code editor, Object Inspector, dan Project
Manager. Lihat Gan1bar 2.12 untuk lebih jelasnya.
!Speed!luttonl
~-: El-'dfon ~ •
Emlb!ed 'Truel'-.. ,-~~-,.j :1-lclrCnnt"rl ·(l
""'
f'arentShowHlnt' rrue ""' ShowHU f<iloe
;VJSib!e True 8'Hd1) o.;1J !-fa,u. Ho~-~-;.=:.....__--=-c._-'---'-'.;_c;,
:r:?~~I Form Designer f-'--~e=_ .~*:::>'(. ·t_ em~r,bat1'lS'\'l_J1m~ng1_U 0
Parenl:Shol'ltl!nt TrU<!
• Project Manager
B_Inw...1t Emlbied T~
s:i ayout ID/<nd>or~ '[aliefl,akTop] III constri!lfit> (TSlcccon>tr<ilr
ltight -l3 'Left 'l6 Top 126
'V4kt:h 273 E1unk.1gt•
menyunpan program, membuka projek dan menulupnya,
menjalankan dan melacak bug program, dan sebagainya.
Singkatnya, segala sesuatu yang berhubungan dengan IDE Delphi,
dapal anda lakukan dari Menu ini.
b. Speed Bar
tombol yang tidak Iain adalah pengganti beberapa item menu yang
sering digunakan. Dengan kata lain, setiap tombol pada speed bar
menggantikan salah satu item menu ini. sebagai contoh, tombol di
sebelah kiri alas adalah New Item, pengganti dari menu File I
New, lalu tombol di sebelah kanannya, adalah tombol Open
Project, pengganti daii menu File I Open, clan seterusnya.
Gambar 2.15 Speed Bar pada IDE Delphi
c. Tool Palette
kornponen-kornponen pada VCL (Visual Component Library).
V CL adalah pustaka komponen milik Delphi yang dapat
digunakan untuk membangun sebuah aplikasi. Pada Tool Palette,
terdapat beberapa tab, yaitu Standard, Additionals, Data Access,
dan selerusya. Untuk lebihjelasnya perhalikan Gambar 2.14.
I Categories v I ~
' ' ' I TPopupMenu I , ! ""°' Tlabel i .J I Ll!i TEdit I
I ,I~ TMemo I '"'" TButton I
j i:;:z TCheckBox j
I G:; TRadioButton I
Gambar 2.16 Tool Palette
dilakukan dengan meletakkan komponen-komponen yang diambil
dari Tool Palette.
e. Code Editor
Code Editor adalah tempat di mana kita menuliskan program. Di
sini kita dapat meletakkan pernyataan-pcmyataan dalam bahasa
object pascal. Pemrograman Borland Pascal pasti tidak asing Iagi
dengan code editor karena sangat sempa dengan editor milik
Borland Pascal. Yang perlu kita perhatikan pada code editor
adalah kita tidak perlu menu!is selmuh kode sumber. Delphi telah
menuliskan semacam kerangka untuk anda. Untuk lebih jelasnya
perhatikan Gambar 2.14.
t.ype
SpeccIButtonl: TSpcedButton; SpeedButton2: TSpeedButton; Label!: TLabel;
SpeedButton3: TSpeedButton; procedure Speec1Button2Click (Sender: TCbject) ; procedure SpeedButtonlCl1ck (Sender: TCbJect) ;
pr:i1ratc
pulJ1ic
end;
f. Object Inspector
komponen. Pada Object Inspector, ada dua buah tab yaitu
Properties dan Events. Anda dapat mengaktiJkan salah satu tab ini
dengan mengklik teks properties atau events (Iihat Gambar 2.15.).
jPro_perties_ . .,I E=v=e=nt=s=\ ===== "l31A~ti~~~,,,·----·------·-· -- -'"- . --~--i
' ·~ I Action ' >>\Caption iri k_ita __ i:nµta_i!} iEnabled !True iHe1pContext !o !Hint IParentShowHint '.True lshowHint )False
)visible !True a;neip and Hints j
:He[pContext !o
I Hint , 1 !ParentShowHint i True I jshowHint !False .~I'
El!Input I Enabled !True
(Height
Pada tab Properties kita dapat mengubag prope1ii dari
komponen program yang kita buat. Secara mudah, properti dapat
dijelaskan sebagai data yang menentukan karakteristik komponen.
Kita lihat properti-properti milik sebuah form, seperti Action, Help
and Hints, Input, Layout, Miscellaneous dan lain-lain.
Pa<la lab events, kita dapal menyisipkan kode unluk
menangani kejadian terntentu. Kejadian ini bisa dibangkitkan
karena beberapa hal, pengklikan mouse, penekanan tombol
keyboard, penutupan jendela, dan sebagainya. Kita bisa melihat
beberapa kejadian, seperli Action, onDblClick, onClick,
onMouseDown, dan sebagainya.
g. Project Manager
Unit-unit yang kita buat. Tab Model View untuk melihat Project
Unit dalani benluk mode!nya. Sedar1gkan tab Data Explorer
berfungsi untuk menyambungkan project yang kita buat dengan
program-program database yang ada, seperti Ms Access, DB2,
Inlerbase, dari lain-lain.
Gambar 2.19 Project Manager
Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut
biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada, mempunyai kaitan
antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data
untnk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu
[Kristan to, 1994].
2.8.1 Komponen database
infonnasinya disimpan a.tau direkam.
suatu entity. Atribule juga disebut sebagai data demen, data field,
data item.
Data value adalah data aktua! a.tau informasi yang disimpan pada
tiap data elemen atau atribute.
d. Record(fnple
menginformasikan tentang entity secara lengkap. Satu recod
mewak:ili salu data a.tau informasi tentang seseorang, misalnya
nomor karyawan, nama karyawan, kota, dan tanggal masuk
e. File
yang sama, atribute yang sama, namun berbeda-beda data
valuenya.
masalah pada penyusunan data yaitu:
e Redundansi dan inkonsistensi data
• Kesulitan pengaksesan data
Pada skripsi ini penulis menggunakn aplikasi database Microsoft
Acces, dikarenakan kemudahan dalam pemakairnmya, dan dapat
berhubungan dengan berbagai aplikasi lainnya, lermasuk aplikasi
pemrograman.
Ms. Access (Microsoft Access) adalah sebuah program database bawaan
Microsoft Office buatan perusahaan Microsoft. Penulis memilih Ms. Access
unluk program penyimpan database dikarenakan Ms. Access
mensupport/mendukung untuk peny1111pana11 data berfommt teks bahasa
Jepar1g. Bagian-bag!an dari ivis. !~ccess terdiri sebagai lJerikut;
I. Menu
program database lainnya. Dari menu ini kila bisa membuka file
database yang ada, memanggil dan menyimpan tabel, membuat tabel
barn dan lain-lain.
label, menyimpan label, membual label yang baru,, mencetak dokumen,
dan lain-lain. Toolbar merupakan cara cepat dalam mengakses suatu
menu yang telah ada.
Pada jendela ini, kita dapat membuat objek yang kita butuhkan.
Diantaranya membuat tabel barn, membuat Queries barn, membuat
Form bari, membuat Report baru, dan lain-lain.
esign view
_j AnsiJepang Fonns
,,z i'iiacros Stop!ist
Elle g_dit ~.ew Insert FQ.rmat B_ecords Iools ¥Lindow ttelp
Datnsheet Vlew
E 0 Ka Ki Ku Ke Ko sa
al n9d2 ~s 1label -tabel yang a1 s.1 s3 a dibuat dalam Ms. aagaru n Access aaitda antarB aaiisileru aakinauu aaku aamaru aanata
aku cinta kamu berdagang terbuka leb!h [berat] kamu [Anda] mencuci
ada (untuk benda ntati) --"'"""be""rialan kaki
1 • ..U.!·• l•'-1 of. 397
NUM
BABUI
Seperti yang telah dibahas pada bab I, dalarn pengembangan sistem
aplikasi pene1jemahan bahasa Jepang ke bahasa Indonesia, ada beberapa taliapan
yang dilaknkan di antaranya:
3.1 Tahapan Pendekatan Sistem
ini dilakukan analisis kebutuhan dan identifikasi sistem.
a. Wawancara dru1 Observasi
Jepang. Dalarn skripsi ini penulis melakukan wawancara dan observasi
kepada guru/pengajar di kelas Bahasa Jepang MAN 4 Model Jakatia. Hal
ini unluk mengetalmi bagaimana cara pengajaran baliasa Jepang yang
diajarkan kepada para siswa, materi apa saja yang diajarkat1, se1ia
kesulitan apa saja yang dihadapi pengajar dalam mengajarkan bahasa
Jepang.
siswa yang sedang mempelajari bal1asa Jepang. Hal ini unluk mengelalmi
sejauh mana para siswa mempelajati bahasa Jepang, serta kesulitan apa
saja yang dihadapi siswa dalam mempelajari bahasa Jepang.
c. Analisa Kebutuhan
sistem. Pengguna dari sistem aplikasi yang akan dibangun adalah pihak
pengguna yang masih awam atau dasar dengan perbendaharaan arti kata
bahasa Jepang dalam sebuah kalimal.
d. Identifikasi Sistem
benluk proses pene1jemalmn balmsa Jepang ke bahasa Indonesia yang
bersifat sementara, karena dalam penerjemahan ini hanya bersifat harfiah
atau per kata yang masih membutuhkan keterangan sempurna dari seorang
allli da!am bidang pene1jemal1an balmsa Jepang-Indonesia.
Pembuatan sistem aplikasi ini diperlukan, karena sistem
penerjemahan sekarang masih bersifat manual. Dengan sistem ini
diharapkan pengguna dapal mene1jemahkan arli kala dalam kalimal bal1asa
Jepang secara efektif melalui sistem aplikasi prototype program
penerjemah ini.
fase perencanaan syaral, fase workshop desain (perancangan dan konstruksi),
dan fase implementasi .. Model RAD penulis gunakan untuk melakukan
pendekatan berorientasi ob_jek terhadap pengembangan sistem yang
mencakup suatu metode pengembangan perangkat-perangkat lunak. Tttjuan
yar1g lair1 adalai1 rlH:Jnpersingkat \.val.:tu penge1jaan aplil~asi serta proses yang
dihasilkan didapatkan secara cepat dan tepat. Syarat-syarat menggtmakan
RAD adalah pihak perekayasa perangkat lunak telah mengetahui dengan jelas
kebutul1ar1 user (pe11gguna) der1gar1 tepat, me11getahui proses-proses apa saja
yang ada dalam perangkat lunak yang dibuat, dan input-output yang
dihasilkan.
pada Gambar 3.1 berikut:
Sistem Perancangan
Umpan Halik Pengguna
Menggunakan mastLlcan dari
a. Perencanaan Syarat-syarat
mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dm·i tujuari-
tujuan tersebut. Hal ini penulis uraikan sebagai analisa terhadap sistem
yang be1:jalan dan sistem yang akan diterapkan.
b. Vv"' orksl1op Desig11
proses-proses yang akan terjadi di dalam sistem, perancangan basis data
yailu perm1cangm1 label-tabe! ym1g akan digunakm1, perancangan
antannuka yaitu perancangan antarmuka masnkan dan antarmuka
keluaran, serta dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang
te!ah didefinisikmi.
Pada lahap ini dilakukan pengujimi lerhadap sistem dm1 melakukm1
pengenalan terhadap sistem. Dalmn hal ini sistem aplikasi penerjemahan
ini diuji dan dikenalkan kepada para siswa di kelas bahasa Jepang MAN 4
Mode! Ja.lcarla.
BAU IV
Jepang- Indonesia ini penulis menggunakan melode RAD (Rapid Application
Development), yang terdiri dari empat tahap yaitu: Fase Menentukan Tujuan dan
Syarat-syarat Infom1asi, Fase Perancangan, Fase Konstmksi, dan Fase
Pelaksanaan.
4.1.1 Analisa Hasil Observasi dan Wawancara
Dati hasil observasi dan wawancara terhadap pelajar dan gum di
kelas Bahasa Jepang MAN 4 Model Jakarta diperoleh kendala yang
dihadapi yaitu sulitnya menerjemahkan kosa kata dalam bahasa Jepang
ke dalam bahasa Indonesia, hurnfuya yang terlalu banyak serta sulit
untuk dilafalka11. Untuk itu sistem pene1jemah yang dibuat agar dapat
menerjemahkan kosa kata bahasa Jepang yang ada serta pelafalannya.
Pelaksanaan perumusan masalah dilaksanakan dengan metode
penyebaran kuesioner kepada 35 siswa di kelasa Bahasa Jepang MAN 4
Model Jakarta untuk mengetahui apa sebenarnya masalah yang dihadapi
serta wawancara kepada pengajar bahasa Jepang guna mengetahui
bagairnana pengajaran bahasa Jepang yang disampaikan serta kesulitan
yang dihadapi. Kemudian angket (kuesioner) dianalisa dengan
I.
pertanyaan yang dipilih.
1 untuk dipelajari saat ini?
'l
I Menurnt anda mengapa bahasa Jepang perlu
I ct· i · · t · ·9 I 1pe.aJan saa mi.
I a) Sudah menjadi bahasa intemasional.
I b) Bcberapa pcrusahaan mensyaratkan
I
kei:janya/karya,Nannya.
kerjasruna bisnis/ekonomi.
teknologi, perlu dipelajari bahasanya agar
membantu kita mengembangkan sains dan
tekno!ogi di Indonesia agar lebih maju.
52,8%
Apa yang anda lakukan untuk mempelajari bahasaf----------1
I Jepang?
I
c) Lainnya
, pcrtimbangan awal anda? '
a) Harga buku
anda cari
d) Kemudahan membacanya
e) Lainnya • !3~9 %
'
I, a) Tulisan/hurufnya yang banyak dan rumil II ~ b) Pengucapan/pelafalannya yang tidak mudah w
I II
diucapkan
I : :::::::~~:":::~, I : I ke bahasa Indonesia I , c) Kurangnya rcfcrcnsi dan biaya pcndidikan , =
44,4%
30,6 %
30,6%
I yang relatif tinggi I 1 f) Lainnya 1 e ll,1~10 ' _j _________ _,
-- --rlnempelajari bahasa Jepang (yang dipilih di atas)
, terhadap prestasi belajar atau penguasaan bahasa '
- I
I
9.
10.
bagus)
yang dikuasai sedikit)
diterima beke1ja
d) Lainnya
dan hiragana?
b) Ya. semuanya
I c) Tidak
(boleh dikosongkan jika Anda tak tahu artinya):
, Contoh: bit. L = watashi, artinya: saya ! I a) '/J>J.;.. = ............................ ..
artinya: ........................... .
I ' I
11. I Bcrapa hurufKanji yang kamu hafal (kctahui)? -
I a) 5-25 huruf • 75 % I I b) 25-75 huruf 1 • 2,8 % I'
I _ I
I 12. .
I e) di atas 200 huruf I • 2,8% '
f) Tidakada I • 2,8%
II dikosongkai'.jik~ Anda lak !aim arlinya): Contoh:
T~, = watash1, artmya: saya
a) 'f.&~ = ........................... , • 11, l %
I teks berbahasa Jepang?
I a) lv!encari di kamus ! b) Bertauya pada teman/ guru
c) Mengingat-ingat yang telah dipe!~jari
• 36,1 %
• 52,8 %
• 0%
72,2 %
• 47,2 %
c
I kurang efoktit'? I
16.
penterjemah di komputer?
a) Pernah 1 • 2,8 %
b) Belum pernah J_•_l_o_o_o_v. ____ __, Jika program ini dibuat, ka!imat dengan huruf apa I
i-- - --r-a) Katakana - -------- -- ------- r
I c) Kanji I •
1 d) Semuanya ! • ' '
Jika program ini dibuat, apakah akan membantu 1 kamu dalam mempelajari dan memahami babasa
17.
. I mempelajari bahasa Jepang'I I
1
1 • menghafa1 hun1f ah!u kosa kata I •
" sulit menerjemabkan dari babasa Jepang ke I • I bahasa Indonesia I I e kosakata yang dimiliki sedikit I " i ' • pelafalannya yang tidak mudah diucapkan I •
" cara membaca buruf serta banyaknya huruf
Jcpang
I " kesulitan menulis hurnf I ! • lain - lain ' I Apa saran - saran Anda untuk membantu para
I pelajar yang hendak mempelajari/menguasai
bahasa Jepang?
I· I. I I ..
dalam mempelajari bahasa Jepang
banyak menghafal kosakata dan huruf
Jepang
.. 44,4 %
1
.. 25%
I -
I I " rajin berkomunikasi atau menggunakan I • l 9,4 % I
I I • ::::~:;:::::::::m, '"dID> I . 11, 1%
I I menguasai
dihadapi siswa yang belajar bahasa Jepang. Selain itu juga dila.li;ukan
wawancara dengan pihak pengajar. Masalah yang ada yaitu:
• Kesulitan terbesar adalah sulit mene~jemahkan tulism1 bahasa
Jepang ke bahasa Indonesia,
bahwa siswa kesulitan mengembangkan kemampuan berbabasa
Jepangnya dikm·enakm1 Jarangnya melakukan
komunikasi/pembicaraan menggunakan bahasa Jepang serta tidak
adanya lawan bicara yang dapat melatib kemampuan percakapan
berbahasa Jepang mereka.
semudab ragam bahasa tulisan Jepang. Berdasarkan bal tersebut
maka sislem Peue1jemal1 ym1g dibuat diharapkan mmnpu
membantu s1swa dalam menerjemahkan kata bahasa Jepang
4.1.2 Analisa Kebutuban Masalab
Bahasa Jepang adalah salal1 satu balmsa yang sangat sulit untuk
dimengerti dan dite1jemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh orang
awam. Hal ini dikarenakan dalam menerjem81lkan ke dalam bahasa
Indonesia memerlukan pemahaman buku-buku yang menjelaskan
tentang tata cara penerjemahannya. Proses sepe1ii :lni tidak semua orang
bisa melakukannya. Banyak siswa yang ingin mengerti suatu kala dalam
bahasa Jepang tetapi mereka tidak bisa mene1jemahkannya ke dalam
bahasa Indonesia.
sistem yang mampu menerjemahkan bahasa Jepang ke ballasa Indonesia.
Sistem ini dapat menyimpan pengetalluan (tata cara pene1jemal1an)
seorang ahli penerjemah bahasa Jepang, sehingga orang awam pun
mampu menerjemahkan bahasa Jepang ke ballasa Indonesia sesuai tata
cara dalam buku tanpa hams mempelajari terlebih dalmlu tata cara
terse but.
penerjemah unluk menyempurnaka pene1jemahan dari sistem aplikasi
penterjemah ini, karena pada sistem aplikasi ini hanya menerjemallkan
secara perkata saja.
4.2 Fase Perancangan
4.2.1 Perancangan Proses
Sebagaimana disebutkan di atas, pembuatan sistem
penerjernah bahasa Jepang - Indonesia, memerlukan tata cara
yang selama ini digunakan secara manual oleh para ahli. Tata
cara tersebut berupa aturan yang diambil dari buku-buku yang
menjelaskan tentang aturan tata bahasa Jepang. Adapun aturan­
aturan tersebut penulis deiinisikan ke dalam benluk produksi
sebagai berikut:
{Tabet kata-dasar}
{Tabel Stoplist}
{Tabel kata-dasar}
Fukushi + Keiyooshi
{Tabel kata-dasar}
~-T
Keiyooshi I Kata sifat ---l Fukushi I Kata keterangan .______j
i VP i Verb Phrase (frasa kata kcrja~
I Dooshi I Kata kerja ( dalam bahasa Jepang) I
Tabel 4.2 Keterangan simbol dari aturan produksi Jepang - Indonesia
Berdasarkan produksi tersebut, proses pene1jemahan bahasa
Jepang ke bahasa Indonesia ini dapat digambarkan di bawa.li. ini
(Gambar4.l)
Analisa Si ntak
4.2.1.2 Parser
menentukan apakah suatu rangkaian token (input st1ing/teks)
termasuk ke dalam sualu tata bahasa teflenlu atau tidak. Proses
ini tergantung pada produksi yang didefinisikan. Sebelum
melakukan parser, input slring/teks akan mengalami analisa
leksikal dan analisa sintak terlebih dahulu.
4.2.1.3 Analisa Leksikal
yang dilakukan oleh penerjemah Jepang - Indonesia ini. Tugas
utamanya adalah membaca input karakter/string teks dan
memproduksi barisan dari token yang digunakan (perhatikan
gambar 4.2) suatu pengurai untuk melakukm1 analisa sintak.
Input token kalimal ----i. Jepang
Lexical mlalyzer 1 4
Sebagai contoh input string: '::> < X. fC::, akml diuraikml
oleh peng<nmlisis leksikal salu persalu dengan memeriksa
apakah mengandung stoplist (symbol table) di akhir kata. Hal ini
dihasilka.'1 sebagai berikut:
Subjek ---> Meishi + H
Subjek ---> ,:i < ;{_ + fc
Pada saat menerima perintah ambil "token berikutnya"
dari pengurai, penganalisa leksikal membaca karakter input
sampai dij umpai token berikulnya. Huruf stop list (H) di sini
dengan kata lain merupakan imbuhan dan merupakan token, dan
diperiksa dalam symbol table (tabel stoplist). Selanjutnya
diuraikan dalan1 paiser unluk membentuk baiisan prodtL1<si yang
sesuai dengan grammar yang ada.
Input kata ~ < ;.Uc (tsu-ku-e-ru) akan diperiksa terlebih
dahulu apakah tennasuk ke clalam tabel Diet atau tidak. Diet
merupakan Dictionary yang berisi kata-kata yang tidak dapat
diproses dalam stemmer (proses pemisahan imbuhan dad sebuah
kata) sehingga dicek tcrlebih dahulu apakah kata -·:i < ;{_ fc
termasuk ke dalam Diet atau tidak. Ketika tidak ditemukan
dalarn Diet maka kata tersebut diperiksa apakah mengandung
huruf stoplist di akhir katanya. Dalan1 conloh ini lerdapal huruf
f:. (ni) yang ternyata termasuk huruf Stoplist. Sehingga kata ~
< ;{_ f:_ akan mengalami proses stemme'r untuk memisahkan
hurnf r:. (terdapat daiam tabei stoplist) clari. kata -:i < ;t.
Dalam sislem Penerjema..11 ini definisikan huruf - huruf
stoplist yang diperlukan dalam aplikasi penerjemahan Jepang -
I -------· ·~· .. - --·~
ii' I
I t
c Dan 1 Stoplist Suffiks --.-
1
1
--~---~·-- --------- ;l2 ·e I sarr{pai.JhlnggL l __ s_1o_p_I_is_t _r_re_fi_k_s_
;j'.} ya!/ bukan? -t Stoplist Suffiks
Stoplist Suffiks
c I
Ke Stoplist Prefiks ' ' ' -r.; ' Dcngan ' Stoplist Prcfiks ~
Lebih ... daripada Stoplist Prefiks
Jepang-lndonesia
tersebut akan mengalami analisa sintak dengan cara memisahkan
token-token tersebut ke dalam strnktur sintak. Berdasarkan
contoh di atas maka token hasil analisa leksikaI dapal
digambarkan sebagai berikut (Gambar 4.3):
s
Gambar 4.3 Basil Analisa Sintak
Keterangan:
base untuk memutuskan arti dari kata yang telah diproses
melalui analisa leksikal dan analisa sintak. Understander juga
dapat diartikan sebagai pengambil kesimpulan dari masukan
pernyataan yang telah diuraikan pada analisa leksikal. Adapun
proses understander ini akan langsung diproses dalam parsing
atan masing-masing tabel. Basil dari analisa leksikal tersebut
sebagai berikut:
4.2.2 Perancangan Algoritma Pener,jemahan Bahasa .Jepang - Indonesia
Proses yang ada pada algoritma Penerjemahan Bahasa Jepang -
Indonesia ini terdiri dari dua proses parsing yaitu, parsing kalimat dan
parsing Word. Pseudocode dari algoritmanya adalah sebagai berikut:
a). Parsing Kalimat
selama index <= sfile.length() laktL.k.an
a. periksa sfile[index] = '.'
b). Parsing Word (skalimat)
imbuhan = daftar imbuhan (stop!ist)
Sword= sword+ skalimat[index];
H periksa Kata Benda(sWord) !hen
strSubject = strSubject + sWord;
strPredikat = strPredikat + s Word
strObjek = slrOl~ek + sWor<l
else
strSubject = strSubject + sWord
slrPredikal = slrPredikal + sWord
slrObjek = strObjek + sWord
berikut:
/~ Start )
strSubjek = KB KB= 1
~
Terjemah (strSubject) Terjemah (strPredikat) Terjemah (strObjek)
4.2.3 Perancangan Database
selm~jutnya adalah menerapkan aturan-aturan tersebut ke dalan1 suau1
lempal yang nanlinya akan mudah dibaca pada saat proses parsing
dilakukan. Untuk itu aturan-aturan tersebut penulis masukkan ke
dalam database berikut ini.
beberepa field penting dia.tJ.!arnnya:
e Fild ID, yang berisi nomor urut data yang ada
• JPG, yang berisi be1isi data huruf Hitragmm dan Katakmm
ya11g ada
Katakana tersebut.
e Convert, yang berisi dua kode huruf atau angka yang
mewakili sebuah si!abel Hiragana dan Katakana. Jadi
setiap Silabel (suku kata) dari Hurnf Hiragana dan
Kata.kana diwakili oleh salu buah Convert (yang terdiri
dari dua kode huruf atau angka atau kombinasinya) yang
berbeda sat11 dengan yang lainnya.
Field Convert dibual karena Borland Delphi Provider
sebagai penghubung a11tara antar muka program
Penerjemah dengan Database tidak bisa membaca huruf
Jepang (Hiragana dan Katakana) sel1i11gga diperlu.lam
huruf latin ( angka dan huruf) yang mewakili huruf Jepang
tersebut. Borland Delphi Provider dimiliki oleh Borland
Delphi 8.0.
6 ;!J>
10 ;:, 11 ~ 12 L 13-t 14 % 15 ~
16 t:: 17 '5 18 ::> 19 l'
I 20 C::. Fl ;~t~ l Record: .!tl.:::J,'F----,-·
Ka Ki Ku l<e Ko sa Shi Su Se So
Ta Chi Tsu Te To Na Ni
~ 1~11~*lof2so
Gambar 4.5 Spesifikasi tabel AnsiHimgana
4.2.3.2 Tahel KataDasar
diinpulkan ke dalam sistem aplikasi Penerjemahan bahasa
Jepang - Indonesia ini. Di tabel 1111 berisi beberapa field di
antaranya:
sudah ada pada masing-masing silabel.
• Field Indonesia, yang berisi terjemahan bahasa Indonesia
dari kata bahasa Jepang yang diinput di field AnsiJepang.
• Field Baca, yang berisi cara baca dari kala bahasa Jepang
yang diinput di field AnsiJepang.
• Field JK, yang belisi Jenis kata yang diinput di field
AnsiJepang . .!enis kata ini lerdiri dari KB (Kala Benda),
KK (Kata Keterangan), KS (Kata Sifat), dan KJ (Kata
Kerja). Field JK berfimgsi untuk menentukan jenis kata
dari kata yang diinput.
KB KB
perusahaan ka·i·sha KB kami kertas ka-mi l<Bi kixxpu karcis ki-ppu l<B kixxte perangko ki-tle KB koiibito pacar ko-i-hi-to KB kore ini ko·re Kl< kuruma Mobil ku-ru-ma KB kuuuki uclara ku-u-ki k'.B mimasu lihat mi-ma-su KK nihonx Jepang Nl-HO·N KK
' oobaaasan}{ nenek o-ba-a-san KB ' Roojisanx kakek O·ji·i·S3·11 KB
ookaaasanx ibu o-ka-a-san l<B 1-- ooneeesanx kakak [perempuan] o-ne-e-sa-n KB § senxpu~uki kipas angin se-n-pu-u-ki KB
senxseu guru se-n-se-i l<B sore itu so-re l<I<
I tabemasu makan ta-be-ma-su Kl ,_ I terebi televisi te-re-bi l<B
tiiisaii kecil chi-i-sa-i l<S tokeii jam to-ke-i l<B tukuee meja tsu-ku-e l<B
' at as l<K ' uuee u-e }-- .
saya[aku] wa-ta-shi 1<8 Hwatas1 I yasasiii mud ah ya-sa-shi-i KS I Record: 1!ilJ of 47
Gambar4.6 Spesifikasi tabel KataDasar
sebagai berikul:
cara bacanya.
ada.
Stop list Suffiks ( suff).
he ke pref
made sampai[hingga] pref mo juga[pun] suff
ne ·,·a! l bukan? suff ni di pref
no miiik[yang, nya] pref to dan suff
ha adalah suff V10 me suff
ya dan ... [dan lain-lain] suff
yo lho! suff
4.2.3.4 Tabel Diet
khusus tidak mengalami proses stemming (pemisahan
imbuhan dari kata dasarnya). Tabel Diet berisi field-field
• Field ten11, berisi kata-kata yang dirnasukkan ke dalam
label Diet, dalam bentuk huruf latin yang berarli cara
bacanya.
dimasukkan ke dalam field lenn.
• Field terjernah, berisi terjemahan bahasa Indonesia dari
kala-kata yang dimasukkan di field term.
megane mune narn nomimono okane soto suika tabemono
•.;
1 1 - wani . . . l Record: .!!liJ I
hey a kamar koiibito pacar megane k<ica mata 1nune dad a nani apa? nomimono minum;m ookane uang soto luar suiika SE•mangka tabemono makanan tatemono bangunan i4s3t5 tes wani buaya
14 i I~• l':d of 14
Gambar 4.8 Spesifikasi tabel Diet
4.2.4 Perancangan Antarmuka
Menu Form Te1:jemah i