Cot Glie 2013 JD

download Cot Glie 2013 JD

of 34

Transcript of Cot Glie 2013 JD

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    1/34

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    2/34

    2 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    B. Tujuan Penyusunan Profil

    1. Tujuan Umum

    Tujuan dari penyusunan profil Puskesmas Kuta Cot Glie adalah untuk memperoleh

    dan menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan lainnya yang dapat

    dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya target kegiatan, yang kelak dapat

    dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah perencanaan

    selanjutnya.

    2. Tujuan Khusus

    Diperolehnya data/informasi kesehatan di tingkat Puskesmas Kuta Cot Glie, yang

    menyangkut data-data sebagai berikut:

    a) Data/informasi derajat kesehatan masyarakat

    b) Data/informasi perilaku masyarakat di bidang kesehatan

    c) Data/informasi kesehatan lingkungan

    d) Data/informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan

    C. Fungsi, Peran dan kependudukan Puskesmas1. Fungsi Puskesmas

    Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945

    adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan

    program pembangunan nasional secara berkelanjutan, berencana, terarah dan terpadu.

    Puskesmas merupakan sarana unit fungsional kesehatan terdepan yang memberikan

    pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat diwilayah kerjanya. Puskesmas mempunyai

    fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan untuk menanggulangi masalah

    kesehatan masyarakat, terutama menggerakkan program promosi kesehatan,

    penanggulangan dan pencegahan penyakit menular. Menurut rangkuman dari berbagai

    sember informasi, ada 3 fungsi utama yang diemban pusksmas dalam melaksanakan

    Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) kepada seluruh target sasaran masyarakat diwilayah

    kerjanya, yaitu sebagai berikut :

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    3/34

    3 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

    Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha diwilayah kerjanya agar

    menyelenggarakan pemangunan yang berwawasan kesehatan

    Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiapprogram pembangunan diwilayah kerjanya.

    2. Pusat pemberdayaan Masyarakat

    Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat :

    Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan

    masyarakat untuk hidup sehat

    Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk

    pembiayaan

    Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program

    kesehatan

    Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan

    kemampuan untuk hidup sehat

    Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam

    rangka menolong dirinya sendiri

    Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan

    menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien

    3. Pusat Pelayanan Kesahatan Strata Pertama

    Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer) secara

    menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan mencakup :

    Pelayanan kesehatan perorangan

    Pelayanan kesehatan masyarakat

    2. Peran Puskesmas

    Dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat

    vital sebagai institusi pelaksanaan teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan

    wawasan jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

    Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah

    melalui sistem perencanaan yang matang dan realisize, tatalaksana kegiatan yang tersusunrapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat.

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    4/34

    4 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    3. Kedudukan puskesmas

    1. Kedudukan dalam bidang administrasi

    Puskesmas sebagai perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II bertanggung jawab

    langsung Kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II baik teknis maupun administratif.

    2. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan

    Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai SKN maka puskesmas

    berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama :

    Azas penyelenggaraan Puskesmas :

    a. Azas pertanggung jawaban wilayahPuskesmas harus bertanggug jawab atas semua masalah kesehatan yang terjadi di

    wilayah kerjanya, sehingga program kerjanya dilaksanakan secara aktif yakni

    memberikan pelayanan kesehatan sedekat mungkin dengan masyarakat

    b. Azas peran serta masyarakat

    Puskesmas harus melaksanakan atas peran serta masyarakat. Artinya berupaya

    melibatkan masyarakat dalam menyelenggarakan program kerja tersebut

    c. Azas keterpaduanBerupaya memadukan kegiatan bukan saja dengan program kesehatan lainnya

    tetapi juga dengan program sektor lain

    d. Azas rujukan

    Dalam menjalankan program kerjanya, puskesmas harus melaksanakan azas

    rujukan. Artinya jika tidak mampu menangani suatu masalah kesehatan harus

    merujukny ke sarana kesehatan yang lebih mampu. Untuk pelayanan kedokteran

    jalur rujukannya adalah Rumah Sakit sedangkan untuk pelayanan kesehatan

    masyarakat jalurnya adalah kantor kesehatan.

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    5/34

    5 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    Kegiatan Puskesmas

    a. Merangsang masyarakat untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong

    dirinya sendiri

    b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggali dan menggunakan

    sarana yang ada secara efektif dan efisien

    c. Memberikan bantuan-bantuan yang bersifat bimbingan teknisi, materi dan rujukan

    meds kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak

    menimbulkan ketergantungan

    d. Memberikan pelayanan kesehatanlangsung kepada masyarakat

    e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan

    program puskesmas

    Program Kesehatan Puskesmas

    Program kesehatan dasar adalah program minimal yang harus dilaksanakan oleh tiap

    puskesmas yang dikemas dalam basic six yaitu:

    a. Promosi kesehatan

    b. Kesehatan lingkungan

    c. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana

    d. Perbaikan gizi

    e. Pemberantasan penyakit menular

    f. Pengobatan

    Pelayanan yang diberikan oleh puskesmas meliputi 2 aspek yaitu pelayanan

    kesehatan masyarakat dan juga pelayanan yang bersifat medik atau kuratif. Dewasa ini,

    pemerintahan telah menetapkan 20 usaha-usaha pokok kegiatan puskesmas yang meliputi :

    1. Kesehatan ibu dan anak

    2. Keluarga berencana

    3. Usaha kesehatan gizi

    4. Kesehatan lingkungan

    5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

    6. Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan lalu lintas

    7. Penyuluhan kesmas8. Peningkatan usaha kesehatan sekolah

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    6/34

    6 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    9. Kesehatan olahraga

    10. Perawatan kesmas

    11. Kesehatan kerja

    12. Kesehatan gigi dan mulut

    13. Kesehatan jiwa

    14. Kesehatan mata

    15. Laboratorium sederhana

    16. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan

    17. Kesehatan usia lanjut

    18. Pembinaan pengobatan tradisional

    19. Kesehatan remaja

    20. Dana sehat

    D. Struktur Organisasi

    Pola struktur organisasi puskesmas terdiri dari :

    1. Kepala puskesmas, mempunyai tugas pokok dan fungsi : memimpin, mengawasi dan

    mengkoordinir kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural

    dan jabatan fungsional

    2. Unit Tata Usaha bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam pengelolaan

    data dan informasi, perencanaan dan penilaian, keuangan, umum dan kepegawaian.

    3. Unit pelaksanaan Teknis Fungsional Puskesmas :

    a. Unit I

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan

    anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi

    b. Unit II

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan kegiatan pencegahan dan

    pemberantasan penyakit, khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan

    laboratorium

    c. Unit III

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan kegiatan kesehaan gigi dan

    mulut, kesehatan tenaga kerja dan lansia

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    7/34

    7 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    d. Unit IV

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan

    masyarakat, kesehatan sekolah, kesehatan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan

    mata dan kesehatan khusus lainnya

    e. Unit V

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan kegiatan dibidang pembinaan

    dan pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan masyarakat

    f. Unit VI

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan kegiatan pengobatan rawat

    jalan dan rawat inap

    g. Unit VII

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan pengelolaan farmasi

    E. Jaringan Pelayanan Puskesmas

    a. Unit Puskesmas Pembantu, yang lebih sering dikenal dengan pustu atau pusban

    adalah unit pelayanan kesehatan sederhana dan berfungsi menunjang serta

    membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang

    lingkup wilayah lebih kecil

    b. Unit Puskesmas Keliling, merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang

    dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan

    kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga dari puskesmas. Puskesmas

    keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan

    puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan

    kesehatan. Kegiatan puskesmas keliling adalah :

    Memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil atau

    daerah yang tidak atau sulit dijangkau oleh pelayanan puskesmas atau

    puskesmas pembantu dengan frekuensi 4 kali dalam seminggu, atau

    disesuaikan dengan kondisi geografis tiap puskesmas

    Melakukan penyelidikan tentang Kejadian Buar biasa

    Dapat dipergunakan sebagai alat transport penderita dalam rangka rujukan bagi

    kasus darurat

    Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audiovisual

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    8/34

    8 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    c. Unit Bidan di Desa, pada setiap desa yang belum ada fasilitaspelayanan

    kesehatannya, ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut

    dan bertanggung langsung kepada kepala puskesmas. Tugas utama bidan desa

    adalah membina peran serta masyarakat melalui pembinaan posyandu dan

    pembinaan kelompok dasawisma, disamping memberikan pelayanan langsung

    diposyandu dan pertolongan persalinan dirumah penduduk. Selain itu juga

    memberikan rujukan masalah kesehatan anggota keluarga dasawisma untuk diberi

    pelayanan seperlunya atau dirujuk lebih lanjut ke puskesmas atau fasilitas

    pelayanan kesehatan yang lebih mampu dan terjangkau secara rasional.

    F. Ruang Lingkup

    Data-data yang disajikan dalam profil ini mencakup beberapa hal, antara lain

    adalah :

    1. Perkembangan Geografis, Demografis, dan Sosial Ekonomi

    2. Perkembangan derajat kesehatan masyarakat, meliputi angka kematian, angka

    kesakitan dan status gizi.

    3. Cakupan upaya kesehatan yang terdiri dari pelayanan kesehatan, PHBS dan kondisi

    lingkungan.

    4. Perkembangan sumber daya kesehatan mencakup distribusi SDM, sarana dan

    prasarana.

    5. Alokasi biaya kesehatan.

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    9/34

    9 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    BAB II

    GAMBARAN UMUM

    A. Geografis

    Luas Wilayah kecamatan kerja Puskesmas Kuta Cot Glie adalah 21.508 km2

    dengan

    batas-batas adminsistrasi sebagai berikut:

    1. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan

    Seulimum dan Wilayah Kerja Puskesmas kecamatan

    Jantho

    2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kabupaten Aceh Jaya3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas kecamatan

    Indrapuri dan Wilayah Kerja Puskesmas kecamatan

    leupung

    4. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas kecamatan

    Indrapuri

    Wilayah kerja Puskesmas Kuta Cot Glie terdiri atas 26 desa, yaitu:

    1) Desa Bithak

    2) Desa Tutui

    3) Desa pakuk

    4) Desa pasar Lampakuk

    5) Desa Lamtui

    6) Desa Banda Safa

    7) Desa Lampoh Raja

    8) Desa Lampakuk

    9) Desa Lamkleng

    10) Desa Barih Lhok

    11) Desa Lamsie

    12) Desa lam Aling

    13) Desa lambeugak

    14) Desa Lamleupueng

    15) Desa Keumireu

    16) Desa Cot Bayu

    17) Desa Gle jai

    18) Desa Kruweung Krueng

    19) Desa Kruweung Blang

    20) Desa Siron Krueng

    21) Desa Siron Blang

    22) Desa Bungsimek

    23) Desa Sigapang

    24) Desa Baksukon

    25) Desa Lamleuoet

    26) Desa Leupueng Baleu

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    10/34

    10 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    B. Demografis

    Berdasarkan data tahun 2013, wilayah kerja Puskesmas Kuta Cot Glie berpenduduk

    10.724 jiwa dimana 5.335 jiwa laki-laki dan 5.389 jiwa perempuan, serta jumlah Kepala

    Keluarga (KK) sebanyak 2.656 kepala keluarga, Diantara 26 desa yang yang menjadi

    tanggungan kesehatan di wilayah kerja puskesmas Kuta Cot Glie.

    Jumlah penduduk terpadat terdapat didesa Lamleupung, yaitu 701 jiwa yang mendiami

    luas wilayah 220 km2

    dengan tingkat 3,19/km2. Sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat

    didesa Kruweung Krueng dengan luas wilayah 4700 km2, yang hanya didiami oleh 322

    penduduk, dengan tingkat kepadatan penduduk 0,07/km2.

    C. Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi

    Penduduk wilayah kerja Puskesmas Kuta Cot Glie berlatar belakang suku Aceh dan

    beragama Islam. Perilaku masyarakat sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat, seperti

    persatuan yang diwujudkan dalam sikap kegotong royongan yang kokoh. Ini terlihat pada

    acara-acara seperti selamatan, pernikahan dan masih banyak lagi acara-acara lain yang sangat

    mencerminkan budaya atau adat istiadat setempat. Mata pencaharian penduduk pada

    umumnya adalah Petani, Pekebun, PNS, Swasta Tukang dan wiraswasta. Sarana transportasi

    yang digunakan adalah kendaraan roda dua dan roda empat.

    D. Keadaan Fasilitas Pendidikan

    Tingkat pendidikan/Sumber Daya Manusia sangat berpengaruh terhadap kesehatan,

    baik kesehatan secara personal maupun kesehatan lingkungan. Untuk menunjang sumber

    daya manusia maka diperlukan sarana pendidikan sebagai sarana pengembangan sumber daya

    manusia secara formal.

    Wilayah kerja Puskesmas Kuta Cot Glie memiliki beberapa sekolah yang tentunya

    sangat diperlukan untuk pengembangan sumber daya manusia,antara Lain TK sebanyak 4

    Buah, SD dan MI sebanyak 9 buah,SMP/MTsN sebanyak 3 buah dan SMU sebanyak 1 buah.

    Dengan adanya Fasilitas tersebut maka masyarakat di daerah tersebut bisa dibina untuk

    perubahan perilaku khususnya bagi pengetahuan tentang kesehatan, maka diharapkan

    masyarakat yang berpendidikan tinggi memiliki kesadaran yang tinggi pula dalam perilaku

    hidup sehat.

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    11/34

    11 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    Kondisi wilayah kerja puskesmas Kuta Cot Glie pada umumnya tingkat pendidikan

    masih rendah sehingga menjadi tantangan bagi petugas kesehatan dalam penyampaian

    informasi - informasi ataupun inovasi - inovasi kesehatan.

    E. Keadaan Fasilitas Kesehatan

    Untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka sangat

    dibutuhkan fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kuta Cot Glie

    terdiri atas:

    1. Sarana Kesehatan

    a. Puskesmas

    Letak Puskesmas Kuta Cot Glie di Jl. Banda Aceh Medan KM 33,5 DesaPasar Lampakuk Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh.

    Puskesmas Kuta Cot Glie mempunyai beberapa ruangan untuk menunjang

    pelayanan kesehatan antara lain:

    1) Ruang Poli Umum

    2) Ruang Kartu

    3) Ruang TU

    4) Ruang IGD5) Ruang KIA

    6) Ruang KB

    7) Ruang Laboratorium

    8) Gudang Obat

    9) Ruang Poli Gigi

    10) Ruang MTBS/ Gizi

    11)Ruang Imunisasi

    12) Ruang Bendahara/ Survelain/

    Promkes13) Ruang Apotik

    14) Ruang Rawat Inap

    15) Dan Ruang Jaga Perawat

    16) Ruang Aula

    b. 2 Unit Pustu masing-masing :

    1) Pustu Keumireu di Desa Keumireu

    2) Pustu Kruweung Blang Di desa Kruweung Blang

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    12/34

    12 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    c. 12 Unit Polindes masing-masing :

    1) Polindes Baksukon

    2) Polindes Bungsimek

    3) Polindes Siron Blang

    4) Polindes Kruweung krueng

    5) Polindes Cot Bayu

    6) Polindes Lamleupueng

    7) Polindes lambeugak

    8) Polindes Lam Aling

    9) Polindes Lamkleng

    10) Polindes Lampoh Raja

    11) Polindes Tutui

    12) Polindes Lamsie

    d. Kendaraan yang ada di Puskesmas Kuta Cot Glie:

    1) 2 Unit kendaraan roda empat sebagai Alat Transportasi kegiatan Puskesmas

    2) 7 Unit Kenderaan roda dua

    e. Tenaga Kesehatan

    1) 3 dokter umum dan 1 dokter gigi dengan jabatan kepala puskesmas dan poli

    umum dan poli gigi dengan status Pegawai Tidak Tetap

    2) 10 tenaga bidan puskesmas dengan status Pegawai Negeri Sipil.

    3) 6 tenaga perawat puskesmas dengan status Pegawai Negeri Sipil

    4) 2 tenaga kesehatan masyarakat dengan status Pegawai Negeri Sipil

    5) 1 tenaga kesehatan masyarakat dengan Fungsionalitas Lab berstatus Pegawai

    Negeri Sipil

    6) 11 tenaga bidan desa dengan status bidan Pegawai Tidak Tetap.

    7) 2 tenaga kesling dengan status Pegawai Negeri Sipil

    f. Tenaga Administrasi

    1) 2 tenaga pekarya/ adminstrasi berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil

    2) 1 tenaga sopir dengan status kontrak

    3) 2 tenaga cleaning service dengan status kontrak

    4) 2 tenaga perawat dengan status tenaga honorer

    5) 17 tenaga bakti berbagai ilmu kesehatan

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    13/34

    13 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    BAB III

    SITUASI DERAJAT KESEHATAN

    A. Angka Kesakitan

    Pada tahun 2013, gambaran umum pola penyakit tidak berubah dibanding dengan

    tahun-tahun sebelumnya dimana penyakit infeksi masih menonjol di masyarakat. Penyakit

    infeksi berpotensi KLB seperti, TB paru, Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare dan

    Campak tetap berlangsung secara endemis.

    Kasus TB paru pada tahun 2013 berjumlah 11 orang penderita baru. Hal ini dapat

    diindikasikan bahwa kasus TB paru menurun dari kasus tahun 2012 yang berjumlah 16orang.

    Selanjutnya Puskesmas Kuta Cot Glie pada tahun 2013 telah melayani penderita ISPA

    sebanyak 2645 kasus, RA 1466 kasus, common cold 1190, penyakit kulit alergi 858 kasus,

    hipertensi 830 kasus, penyakit tukak lambung 664 kasus, penyakit kelainan pada lambung

    543 kasus, cefalgia 378 kasus, penyakit kulit infeksi 316 kasus, diare 169 kasus.

    Sementara itu pasien rawat inap yang berobat di Puskesmas Kuta Cot Glie pada tahun

    2013 berjumlah 694 Kasus, sedangkan pasien rawat jalan yang berkunjung berobat pada

    tahun 2013 berjumlah 9164 kunjungan. Sedangkan jumlah pasien yang menderita gangguan

    mental berupa skizofrenia sebanyak 12 kasus baru.

    Kusta, jenis penyakit menular ini menjadi prioritas di Indonesia, Pemerintah telah

    menetapkan target menghapus (eliminasi) penyakit kusta pada tahun 2000 yang lalu,

    program kampanye eliminasi kusta pada tahun 2012 berhasil menurunkan Insident Rate

    kusta menjadi

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    14/34

    14

    Angka Kematian

    Tingkat kematian pen

    masyarakat oleh karena tingk

    tinggi tingkat kesejahteraan

    bersalin, bayi dan balita). Sel

    Harapan Hidup (UHH) dan k

    1. Angka Kematian Ba

    Angka Kemati

    adalah 6 bayi diseb

    Perkembangan tingka

    bawah ini.

    2. Angka Kematian Ibu

    Angka Kemati

    dan persalinan. Deng

    Kuta Cot Glie pada ta

    utama kematian ibu

    walaupun jumlah kem

    ini diyakini tidak me

    kemungkinan masih b

    0

    2

    4

    6

    AKB

    Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskes

    duduk dapat memperlihatkan gambaran

    at kematian dipengaruhi oleh kesejahteraan

    akin rendah tingkat kematian kematian khu

    ain itu data kematian juga digunakan untuk

    ndisi pelayanan kesehatan.

    i

    an Bayi (AKB) pada tahun 2013 di puskes

    bkan karena komplikasi atau 28,6 per 10

    t AKB Puskesmas kuta Cot Glie dapat dil

    Grafik 3.1

    Angka Kematian Bayi

    di Puskesmas Kuta Cot Glie tahun 2013

    an Ibu (AKI) adalah kematian ibu akibat da

    n target AKI sebesar 126/100.000 kelahira

    hun 2013 jumlah ibu meninggal sebanyak

    seperti perdarahan paska partum, preekl

    atian ibu di Puskesmas Kuta Cot Glie terli

    nggambarkan kondisi sebenarnya di masy

    anyak kasus ibu meninggal dari rumah saki

    2013

    per 1000 Kelahiran Hidup

    AKB per 1000 K

    Hidup

    as Kuta Cot Glie

    derajat kesehatan

    masyarakat. Makin

    sus (ibu hamil, ibu

    menghitung Umur

    mas Kuta Cot Glie

    0 kelahiran hidup.

    ihat pada grafik di

    i proses kehamilan

    hidup, puskesmas

    2 Orang. penyebab

    msia dan infeksi.

    hat rendah, kondisi

    arakat oleh karena

    atau klinik swasta

    lahiran

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    15/34

    15

    yang tidak dilaporkan

    Glie dapat dilihat pad

    B. Status Gizi Balita

    Status gizi masyarakat

    ketahanan (survival) suatu

    masalah gizi terutama kekura

    gizi makro dan zat gizi mikro

    1. Tumbuh Kembang B

    Tumbuh kem

    Balita. Tumbuh Kem

    antropometri / peni

    memantau tumbuh ke

    balita di puskesmas

    mencapai 73,4 % ata

    demikian di wilayah k

    sebanyak 381 balita a

    Kuta Cot Glie 3,5 %

    0

    0,5

    1

    1,5

    2

    Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskes

    . perkembangan tingkat AKI dan AKB di p

    grafik di bawah ini.

    Grafik 3.2

    Jumlah Kasus Kematian Ibu

    Di Puskesmas Kuta Cot Glie Tahun 2013

    menjadi indikator utama IPM dan berpeng

    asyarakat. Dari laporan Riskesdas (2007)

    gan zat gizi mikro masih terjadi dimasyara

    berdampak pada tingginya gangguan tumbu

    alita

    ang Balita merupakan cerminan dari tin

    bang Balita perlu dipantau secara rutin d

    bangan berat badan yang dilakukan di

    bang dapat diketahui tingkat kesejahteraan

    uta Cot Glie mendapatkan penimbangan

    762 balita yang ditimbang dari 1.038 balit

    erja puskesmas Kuta Cot Glie, Balita yang b

    tau 50 %, Sedangkan gizi kurang di wilaya

    tau 27 balita.

    2013

    2

    as Kuta Cot Glie

    uskesmas kuta Cot

    ruh besar terhadap

    diketahui berbagai

    at. Kekurangan zat

    kembang balita.

    gkat kesejahteraan

    engan pengukuran

    Posyandu. Dengan

    balita. Tahun 2013

    secara keseluruhan

    a yang ada. namun

    isa dilihat gizi baik

    h Kerja Puskesmas

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    16/34

    16 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    Grafik 3.3

    Jumlah Gizi Baik di Puskesmas Kuta Cot Glie

    Tahun 2013

    2. Berat Bayi Lebih Rendah

    Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah berat bayi ketika lahir < 2.500 g.

    kondisi ini memberi pengaruh buruk terhadap perkembangan bayi pada usia

    selanjutnya. Pada tahun 2013, jumlah BBLR di kecamatan Kuta Cot Glie hanya 3 bayi

    yang lahir pada tahun tersebut, sementara cakupan deteksi Bumil Resti (resiko tinggi)

    yang berjumlah 16 orang terdeteksi dan telah ditangani dengan baik, hal ini

    menunjukkan dengan peningkatan partisipasi masyarakat di Posyandu mulai

    membaik.

    3. Tumbuh Kembang Balita

    Tumbuh kembang Balita merupakan cerminan dari tingkat kesejahteraan Balita,

    Tumbuh kembang Balita perlu dipantau secara rutin dengan pengukuran

    antropometri/penimbangan berat badan yang dilakukan di posyandu. Dengan

    memantau tumbuh kembang dapat diketahui tingkat kesejahteraan Balita. pada tahun

    2013, tingkat kesejahteraan Balita di kecamatan Kuta Cot Glie belum dapat di

    indentifikasi dengan baik oleh karena penimbangan rata-rata perbulan < 80%.

    Dari jumlah 1.056 balita yang mendapatkan penimbangan sekitar 84,56 % atau

    893 Balita yang ditimbang, dari hasil tersebut terlihat Balita yang kategori gizi baik

    81,07% atau 724 Balita, gizi lebih sebanyak 4,48% atau 40 Balita, sedangkan gizi

    kurang (bawah garis merah) sebanyak 9,96% atau 89 Balita, sebaliknya dengan gizi

    buruk (tampa gejala Klinis) sebanyak 4,48% atau 40 Balita. Dengan penemuan ini

    diharapkan dapat menjadi rujukan untuk pengembangan kasus/perbaikan gizi dan

    masalah lainnya yang diderita Balita di kecamatan Kuta Cot Glie.

    0

    20

    40

    60

    80

    2013

    Penimbangan

    Gizi Baik

    Gizi Kurang

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    17/34

    17 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    BAB IV

    UPAYA KESEHATAN

    Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat merupakan perwujudan dari visi dan misi

    pembangunan di bidang kesehatan. Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan millennium

    /MDGs (Millenium Development Goals). Dalam MDGs, upaya meningkatkan derajat

    kesehatan dilakukan pada Upaya Kesehatan Ibu dan Anak. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

    bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan kesehatan

    reproduksi. Untuk mencapai tujuan tersebut upaya yang ditempuh meliputi Upaya

    Keselamatan Ibu Melahirkan (Making Pregnancy Safer/MPS). Selama kehamilan seorang ibu

    perlu memperoleh serangkaian tindakan standar agar terwujud MPS demikian pula pada saat

    kelahiran. MPS merupakan program utama dalam Upaya Kesehatan Ibu dan Anak.

    A. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

    Tingkat kesejahteraan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa tinggi derajat Kesehatan

    Ibu dan Anak. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terdiri dari beberapa

    kegiatan utama yaitu kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan (K1 dan K4) untuk

    memperoleh pelayanan sesuai standar 10T,Deteksi Risiko tinggi (Bumil Risti), Pertolongan

    Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes), Penanganan Komplikasi, Kunjungan Bayi dan

    Neonatus serta pelayanan KB. Adapun target SPM tahun 2013 untuk masing-masing kegiatan

    KIA tidak berbeda dengan tahun sebelumnya.

    1. Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4) dan Deteksi risiko Tinggi

    Dari laporan kinerja KIA diketahui bahwa cakupan kunjungan ibu hamil pada

    trisemester 4 (K4) setiap tahun telah melampaui target SPM nasional maupun daerah.

    Cakupan K1 Puskesmas Kuta Cot Glie Sebesar 60% dan k4 pada 2013 sebesar 87,6

    %.Persalinan 87,6% ditolong sama tenaga kesehatan, distribusi dan cakupan pemberian tablet

    besi (fe) sebesar 87,6%. Rendahnya kualitas K4 ternyata mempengaruhi cakupan deteksi ibu

    hamil risiko tinggi dimana cakupannya pada 2012 hanya sebesar 25% sedangkan Pelayanan

    Ibu nifas Sebesar 100% ini berarti tenaga kesehatan di puskesmas Kuta Cot Glie sudah

    mencapai target penanganan ibu nifas. Namun demikian, seluruh bumil resti yang terdeksi

    sudah diberikan penangan sesuai standar. Bila dibandingkan dengan cakupan deteksi risiko

    dengan tahun-tahun sebelumnya cakupan tahun 2013 tidak mengalami kemajuan yang

    berarti.

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    18/34

    18 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    2. Kunjungan Neonatus dan Bayi

    Setiap bayi baru lahir membutuhkan perawatan spesifik oleh tenaga kesehatan yang

    sudah memiliki kompetensi dibidang ini. Perawatan bayi baru lahir merupakan satu paket

    yang dikemas dalam bentuk kunjungan Neonatus (KN). KN ini dilakukan sebanyak 3 kali

    yaitu KN 1 6-48 jam paska lahir, KN 2 dilakukan 3-7 hari kemudian dan KN3 8-28 setelah

    KN2. Jika neonatus telah mendapatkan 3 kali KN di sebut KN lengkap. Beberapa jenis

    pelayanan dalam KN yaitu: Penimbangan berat badan, Imunisasi dasar lengkap, Stimulasi

    Deteksi dan Intervensi dini Tumbuh Kembang, pemberian Vitamin A setiap bulan Februari

    dan Agustus (untuk bayi 6 bulan ke atas) Konseling perawatan bayi termasuk ASI eklusif

    dan pemberian makan tambahan ,tujuan dari KN adalah untuk memantau ibu nifas dan bayi

    agar tetap sehat dan selamat.

    Pada tahun 2013, puskesmas Kuta Cot Glie melayani sebanyak 207 bayi lahir hidup

    sedangkan yang mendapatkan KN 1 sebesar 207 bayi. Angka ini sudah setara dengan target.

    3. Akseptor Keluarga Berencana dan Distribusi Alat Kontrasepsi

    Dari data yang terkumpul jumlah total Pasangan Usia Subur (PUS) diPuskesmas Kuta

    Cot Glie sebanyak 1.143 pasangan dengan pertumbuhan Akseptor sebanyak 937 orang.

    Jumlah akseptor baru pada 2013 sebanyak 24 pasangan. Jenis alat kontrasepsi yang paling

    diminati oleh masyarakat adalah Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP)

    sedangkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) masih kurang diminati. secara

    berturut-turut alat kontrasepsi Non MKJP yang terbanyak adalah pil 30%, KB suntik 50%,

    sedangkan kontrasepsi MKJP terbanyak meliputi IUD 15 %, dan Implan 5%. Tabel berikut

    mengambarkan tingkat akseptor KB dan tingkat pertumbuhan akseptor KB baru dipuskesmas

    Kuta Cot Glie dalam tahun 2013.

    Tabel 4.1

    Jumlah Peserta KB

    Di Puskesmas Kuta Cot Glie Tahun 2013

    NO TAHUNJUMLAH

    PUS

    PESERTA KB

    BARU

    PESERTA KB

    AKTIF

    JUMLAH % JUMLAH %

    1 2013 1147 24 2 937 81,7

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    19/34

    19

    4. Cakupan Vitamin A

    Distribusi vita

    sehingga dari total 11

    mendapatkan jatah k

    minum kapsul vit.

    kemudian. Cakupan v

    mencapai target nasi

    bayi, balita dan ibu

    kekurangan vit. A.

    5. ASI Eklusif dan PM

    Program kamp

    ini. Beberapa Puskes

    dengan melatih konse

    Bidan. Meskipun ka

    masih jauh di bawah

    bayi (15 %) dari 2

    Puskesmas Kuta Cot

    Dini (IMD) oleh kar

    Trend Perkembangan

    menjadi rujukan untuk

    Di

    0

    50

    100

    Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskes

    pada Bayi, balita dan Ibu Nifas

    min A dosis tinggi dua kali dalam seta

    8 bayi dan 871 Balita, sebanyak 118 da

    psul vit A. Sementara itu dari 225 ibu n

    ibu nifas dua kali yaitu setelah melahir

    it. A bayi, Balita dan ibu nifas Puskesmas K

    nal maupun target SPM Kabupaten. Hasil

    nifas tidak menderita Xeropthalmia ata

    Gakin

    anye ASI Eklusif makin ditingkatkan dalam

    mas ditetapkan sebagai pilot projek kam

    lor ASI dengan latar belakang tenaga kese

    panye ASI sudah berjalan dengan baik, ca

    target. Pada tahun 2013 bayi yang mendap

    29 Bayi Keseluruhan. Rendahnya cakup

    Glie disebabkan oleh kegagalan pada tahap

    na tidak semua bidan atau klinik swasta

    cakupan ASI Eklusif dapat dilihat pada gra

    perbaikan kedepannya.

    Grafik 4.1

    Cakupan ASI Eklusif

    Puskesmas Kuta Cot Glie tahun 2013

    2013

    15

    100

    as Kuta Cot Glie

    un makin merata

    871 Balita sudah

    i fas semua sudah

    kan dan satu hari

    uta Cot Glie sudah

    nya terlihat semua

    kebutaan akibat

    tiga tahun terakhir

    anye ASI Eklusif

    hatan yang profesi

    kupan ASI Eklusif

    at ASI Eklusif 33

    n ASI eklusif di

    Inisiasi Menyususi

    menerapkan IMD.

    fik dibawah ini.dan

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    20/34

    20 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    6. Penimbangan Balita dan Cakupan Balita gizi Buruk

    Posyandu merupakan sarana untuk untuk memantau tumbuh kembang Balita.

    Oleh karena Posyandu termasuk ke dalam salah satu Upaya Kesehatan Berbasis

    Masyarakat (UKBM) maka pelayanan kesehatan di Posyandu bersifat gratis, meliputi

    penimbangan berat badan, imunisasi, pemberian PMT dan sebagainya.Tingkat

    partisipasi masyarakat di Posyandu untuk melakukan penimbangan balita (D/S) tahun

    2013 adalah 72 %.

    7. Imunisasi Bayi

    Program imunisasi dasar Puskesmas Kuta Cot Glie dalam Tahun 2013 adalah

    memberikan pelayanan imunisasi pada 229 sasaran imunisasi. Cakupan imunisasi

    dasar bayi BCG ( 97,4%) DPT1 (96,5%) DPT3 ( 92,1%), polio 4 ( 95,2%) dan

    Campak ( 95,2%) dan desa UCI (88,5%).

    B. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

    1. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar

    Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar Puskesmas Kuta Cot Glie Meliputi

    Jamkesmas, Askes dan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA). JKA diberlakukan sejak Juli

    2010, mencakup seluruh penduduk yang tidak tertampung dalam Jamkesmas dan

    ASKES. Jenis pelayanan yang ditawarkan mencakup pelayanan kesehatan dasar dan

    rujukan serta pelayanan kesehatan lanjut.

    Pada 2013 jumlah pasien rawat inap dengan menggunakan kartu Jamkesmas

    sebanyak 476 jiwa, ASKES sebesar 13 jiwa dan selebihnya merupakan pengguna

    JKA yakni 205 jiwa.

    2. Pelayanan Kesehatan Jiwa

    Pelayanan Kesehatan Jiwa dijalankan lewat Program Kesehatan Jiwa

    Komunitas yang digerakkan oleh perawat kesehatan jiwa komunitas atau Community

    Mental Health Nursing (CMHN). Kegiatan pelayanan kesehatan jiwa meliputi

    pelayanan psikotropika, psikoterpi dan sosioterapi. Penemuan kasus gangguan jiwa di

    masyarakat dilakukan dengan deteksi dini gangguan jiwa. Hingga 2013, jumlah kasus

    yang berhasil dideteksi sebanyak 12 kasus baru dengan proporsi jenis kasus terbanyak

    adalah skizophrenia sebesar 95% sedangkan selebihnya terdiri dari, Gangguan Mental

    Organi, Gangguan Depresi dan Gangguan Cemas.

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    21/34

    21 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    3. Perilaku Hidup Masyarakat

    Hingga kini, berbagai penyakit yang berkaitan dengan perilaku masih mendera

    masyarakat Wilayah kerja puskesmas Kuta Cot Glie. Program Perilaku Hidup Bersih

    dan Sehat (PHBS) tingkat rumah tangga, cakupan Rumah Tangga ber-PHBS masihjauh di bawah target dari 2.373 Rumah baru 60 rumah yang BERPHBS atau 2,5%.

    4. Keadaan Lingkungan

    a. Rumah Sehat

    Selain PHBS tingkat Rumah Tangga yang masih jauh di bawah target, proporsi

    Rumah Sehat sesuai kriteria Kepmenkes juga tidak mengalami peningkatan yang

    berarti. Perkembangan rumah sehat dari 2.373 baru 193 rumah yang sehat atau

    8,2%, Selebihnya belum memenuhi syarat kesehatan dan memerlukan berbagai

    usaha dari pihak lain baik dari perangkat desa untuk mengantisipasi hal tersebut.

    b. Sanitasi Dasar

    Selain Rumah Sehat sarana sanitasi dasar sehat juga tidak mengalami peningkatan

    yang berarti. Dari hasil pendataan 2013 diketahui hanya 436 jamban keluarga

    yang terdata sedangkan jamban yang dilakukan pengawasan hanya 208 (48%)

    dan dari hasil pengawasan ditemukan hanya 75 % jamban yang sehat.

    c. Pembinaan Institusi

    Program pembinaan institusi semakin berkembang setiap tahun. Institusi yang

    dibina mencakup sekolah-sekolah dan Pasantren/Dayah. Seluruh Sekolah Dasar

    dan setingkat telah dibentuk kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    22/34

    22

    A. Sarana Kesehatan

    Tahun 2013, penyelen

    didominasi oleh milik peme

    Sebanyak 2 unit Puskesmas

    Puskesmas Kuta Cot Glie.

    B. Jumlah UKBM dan Pos

    Upaya peningkatan der

    oleh pemerintah saja. Untuk

    masyarakat dibidang kesehat

    Posyandu, Strata Desa (Ga

    posyandu sebesar >60%, ya

    Purnama. Hingga 2013, gam

    tidak mengalami perubahan

    perkembangan strata Posyand

    12

    Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskes

    BAB V

    SUMBER DAYA KESEHATAN

    gara pelayanan kesehatan di Puskesmas K

    intah sedangkan sektor swasta tidak meng

    Pembantu dan 12 unit Polindes yang terda

    yandu

    ajat kesehatan masyarakat sulit dicapai jik

    itu perlu dukungan partisipasi aktif mas

    n dapat diukur dari beberapa indikator, anta

    pong) Siaga dan PHBS. Target partisipas

    g tergambar dari 89 % Posyandu dengan

    baran partisipasi masyarakat Aceh Besar

    berarti dibanding tahun sebelumnya. H

    u dan Desa Siaga sebagaimana pada Grafik d

    Grafik 5.1

    Persentase Strata Posyandu

    Di Puskesmas Kuta Cot GlieTahun 2013

    Grafik 5.2

    2

    12

    0

    Pratam

    Madya

    Purnam

    Mandiri

    as Kuta Cot Glie

    ta Cot Glie masih

    alami peningkatan.

    at diwilayah kerja

    a hanya dilakukan

    arakat. Partisipasi

    a lain adalah strata

    i masyarakat pada

    strata madya dan

    i sektor kesehatan

    l ini terlihat dari

    i bawah ini.

    a

    a

    i

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    23/34

    23

    Jumlah De

    C. Ketersediaan Obat

    Obat-obatan merupaka

    obat-obatan setiap tahun maki

    Puskesmas dan peningkatan

    mengacu pada Daftar Obat E

    sebesar 100%. Obat-obat y

    APBN, APBD, ASKES, Ja

    sebanyak 171 item obat, dan

    Dari laporan Obat (LP

    tablet 500 mg. Pengadaan ob

    utama rawat jalan. Pengeluar

    tahun sebelumnya dimana Pa

    oleh Amoksisillin tablet 500

    tiga. Pada urutan ke-empat d

    tablet 150 mg. Hal ini sesua

    pada Sistim Otot dan Jaring

    terbanyak dengan pengeluar

    penyakit dengan jenis obat

    kemungkinan besar belum s

    perlu ditingkatkan profesional

    0

    2013

    Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskes

    sa Siaga di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta

    Tahun 2013

    komponen utama pelayanan kesehatan.

    n meningkat seiring meningkatnya jumlah k

    apasitas Puskesmas. Jenis obat yang dikel

    sensial Nasional (DOEN) yaitu golongan o

    ng dikelola Puskesmas berasal dari bebe

    kesmas dan kerja sama program. Pada t

    da juga yang bersumber dari Jaminan Keseh

    PO) dapat diketahui jenis obat terbanyak

    t mengikuti tren konsumsi sesuai perkemba

    an obat terbanyak pada 2013 tidak jauh ber

    racetamol tablet 500 mg berada pada rangki

    mg pada urutan kedua dan Antasida DOE

    an lima tercatat Asam Mefenamat tablet 50

    i dengan penyakit utama terbanyak adalah

    an Pengikat. Jika dibandingkan antara jum

    n obat terbanyak akan nampak ketidak se

    yang diberikan sehingga penggunaan o

    esuai dengan standar pengobatan rasional.

    isme tenaga pengelola dan peresepan obat.

    5 10 15 20 25 30

    5

    as Kuta Cot Glie

    ot Glie

    ingkat kebutuhan

    unjungan pasien ke

    la oleh Puskesmas

    at generik berlogo

    apa sumber yakni

    hun 2013 tersedia

    atan Aceh ( JKA ).

    dalah Paracetamol

    ngan pola penyakit

    eda dengan tahun-

    ng pertama disusul

    tablet diurutan ke

    mg dan Ranitidin

    ISPA dan Penyakit

    lah kasus penyakit

    suaian antara jenis

    bat di Puskesmas

    Dengan demikian

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    24/34

    24 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    D. Tenaga Kesehatan

    Tenaga kesehatan merupakan unsur utama yang mendukung subsistem kesehatan

    lainnya. Yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara

    aktif dan profesional di bidang kesehatan, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan

    dalam melakukan upaya kesehatan. Subsistem SDM kesehatan bertujuan pada tersedianya

    tenaga kesehatan yang bermutu secara mencukupi, terdistribusi secara adil, serta

    termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdayaguna, untuk menjamin terselenggaranya

    pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

    tingginya. Menurut Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan,

    dijelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dibidang

    kesehatan serta mempunyai pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan kesehatan

    yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

    Guna memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang professional,

    jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan terus menerus ditingkatkan. Pada 2013 proporsi

    tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas dan Rumah sakit di banding jumlah penduduk

    sudah mendekati kondisi ideal sesuai Standar Indonesia Sehat 2010. Adapun Rasio dokter

    umum per 100.000 penduduk adala 14,3 perawat 75 dan bidan 181.

    Secara kuantitatif jumlah tenaga sudah mendekati kondisi ideal namun distribusi tenaga

    masih belum merata terutama di Kecamatan-Kecamatan terpencil oleh karena dinamika

    reposisi tenaga yang sulit dikontrol.

    E. Pembiayaan Kesehatan

    Pembiayaan kesehatan 4 menjadi komponen kunci keberhasilan palayanan kesehatan.

    Seiring dengan pergaseran paradigma pelayanan kesehatan menuntut pembiayaan kesehatan

    yang semakin mahal pula. Oleh karena itu, sumber pembiayaan kesehatan tidak mungkin

    ditanggulangi oleh sektor pemerintah saja akan tetapi perlu dukungan dari sektor swasta

    maupun perseorangan.

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    25/34

    25 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    BAB VI

    PELAKSANAAN KEGIATAN DOKTER MUDA

    DI PUSKESMAS KUTA COT GLIE

    A. Jenis Kegiatan

    Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh dokter muda selama stase di Puskesmas

    Kuta Cot Glie, antara lain :

    1. Poliklinik

    2. Pengendalian obat

    3. Imunisasi

    4. Kesehatan Ibu dan Anak

    5. IGD

    6. MTBS

    1. Poliklinik

    Merupakan pelayanan kesehatan rawat jalan dengan tujuan utama menyembuhkan

    penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan dan

    pencegahan penyakit.

    Pelaksanaan kegiatan poliklinik dilaksanakan setiap hari Senin-Sabtu pada pukul 08.00-

    14.00 wib. Kegiatan yang dilakukan pada poliklinik antara lain anamnesa, pemeriksaan fisis,

    diagnosa dan penulisan resep terhadap pasien dibawah bimbingan dr. Masyiththah, dr Niki

    Wulandari dan dr Ika Wahyuni. Dan mendapatkan penjelasan singkat tentang cara cepat

    pemahaman pemberian obat terhadap anak-anak dan penulisan resep terhadap pasien anak

    oleh para dokter di puskesmas Kuta Cot Glie.

    2. Pengendalian obat

    Dokter muda menyesuaikan pemberian resep obat sesuai kebutuhan pasien dan

    persediaan yang terdapat di apotek puskesmas Kuta Cot Glie.

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    26/34

    26 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    Daftar nama obat-obatan yang tersedia di Puskesmas Kuta Cot Glie

    Allopurinol tablet 100 mg

    Ambroxol syrup 15 mg/ml - 60 ml

    Ambroxol tablet 30 mg

    Aminophylin tablet 200 mg

    Aminophylin injeksi 24 mg/ml - 10 ml

    Amlodipin tablet 5 mg

    Amoksisilin kapsul 250 mg

    Amoksisilin kaplet 500 mg

    Amoksisilin sirup kering 125 mg/5ml - 60 ml

    Antasida DOEN Suspensi, kombinasi - 60 ml :Mg-Hidroksida 200mg/5 ml+Al.Hidroksida. 200 mg/5 ml

    Antasida DOEN tab,kombinasi: Mg-Hidroksida 200mg+Al. Hidroksida. 200 mg

    Antalgin (Metampiron tablet 500 mg)

    Anti Bakteri DOEN salep kombinasi: Basitrasin 500 IU/g + Polimiksin 10.000 IU/g - 5gram

    Anti Hemoroid DOEN Kombinasi : Bismuth subgalat 150 mg + Heksaklorofen 2,5 mg

    Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg

    Aqua pro injeksi steril, bebas pirogen 20 ml

    Asam Askorbat (Vit C) tablet 50 mg

    Asam Askorbat (Vit C) tablet 100 mg

    Asam Askorbat (Vit C) tablet 250 mg

    Asam Mefenamat kaplet 500 mg

    Asiklovir krim 5 % - 5 gram

    Asiklovir tablet 200 mg

    Besi (II) Sulfat 7 H2O tablet salut 300 mg

    Betametason krim 0.1% - 5 gram

    Deksametason injeksi 5 mg/ml - 1 ml

    Deksametason tablet 0,5 mg

    Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml - 60 ml

    Dekstrometorfan tablet 15 mg

    Diaform tablet

    Diazepam injeksi 5 mg/ml - 2 ml

    Diazepam tablet 2 mg

    Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml

    Digoksin tablet 0,25 mg

    Domperidon suspensi 5 mg/5 ml - 60 ml

    Domperidon tablet 10 mgEfedrin HCl tablet 25 mg

    Ekstrak Belladon tablet 10 mg

    Epinefrina HCl/Bitartrat ( Epinefrina / Adrenalina ) Injeksi 0,1% - 1 ml

    Erytromycin kapsul 500 mg

    Erytromycin sirup 200 mg/5 ml - 60 ml

    Etakridin ( Rivanol ) larutan 0,1% - 300 ml

    Etanol 70 % 1000 ml

    Fenobarbital injeksi i.m/i.v. 50 mg/ml - 1 ml

    Fenobarbital tablet 30 mg

    Fitomenadion (Vit.K1) injeksi 10 mg/ml - 1 ml

    Fitomenadion (Vit.K1) tablet salut gula 10 mgFurosemid tablet 40 mg

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    27/34

    27 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    Garam Oralit untuk 200 ml air

    Gentamisin salep kulit 3 % - 5 gram

    Gentian Violet larutan 1 % -10 ml

    Glibenklamid tablet 5 mg

    Gliseril Guayakolat tablet 100 mg

    Glukosa larutan infus 5 % steril (Produk lokal) - 500 mlGriseofulvin tablet 125 mg, micronized

    Hidrokortison krim 2,5 % - 5 gram

    Ibuprofen tablet 200 mg

    Ibuprofen tablet 400 mg

    Isosorbid Dinitrat tablet sublingual 5 mg

    Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg

    Kaptopril tablet 12,5 mg

    Kaptopril tablet 25 mg

    Ketokonazol tablet 200 mg

    Klindamisin kapsul 150 mg

    Kloramfenikol kapsul 250 mg

    Kloramfenikol salep mata 1%

    Kloramfenikol tetes mata 0,5 %

    Kloramfenikol tetes telinga 3 % - 5 ml

    Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 mg

    Kodein tablet 10 mg

    Kotrimoksazol DOEN I (dewasa) tablet kombinasi: Sulfametoksazol 400 mg '+Trimetoprim 80 mg

    Kotrimoksazol Suspensi komb: Sulfametoksazol 200 mg '+ Trimetoprim 40 mg / 5 ml- 60 ml

    Levertran salep

    Levofloksasin tablet 500 mg

    Lidokain injeksi 2% - 2 mlMagnesium Sulfat inj (IV) 20% - 25 ml

    Metformin HCl tablet 500 mg

    Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg

    Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg - 1 ml

    Metilprednisolon tablet 4 mg

    Metoklopramide injeksi 5 mg/ml

    Metoklopropamide tablet 5 mg

    Metronidazol tablet 250 mg

    Mikonazole krim/salep 2 % - 10 gram

    Multivitamin tablet

    Multivitamin Syrup

    Natrium Bikarbonat tablet 500 mg

    Natrium diklofenak tablet 25 mg

    Natrium Klorida larutan infus 0,9 % steril (Produk lokal) - 500 ml

    Nifedipin tablet 10 mg

    Obat Batuk Hitam ( O.B.H. ) cairan - 100 ml

    Oksitetrasiklin salep kulit 3% (HCl) - 5 gr

    Oksitetrasiklin salep mata 1% (HCl) - 3,5 gr

    Oksitosin injeksi 10 IU/ml - 1 ml

    Omeprazol 20 mg

    Parasetamol sirup 120 mg/5 ml - 60 ml

    Parasetamol tablet 500 mg

    Pirantel tab score (base) 125 mg

    Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    28/34

    28 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    Piroksikam kapsul 20 mg

    Piroksikam tablet 10 mg

    Povidon Iodida larutan 10 % - 30 ml

    Povidon Iodida larutan 10 % - 300 ml

    Prednison tablet 5 mg

    Propanolol tablet 10 mg (HCl)Propiltiourasil tablet 100 mg

    Ranitidin injeksi 25 mg/ml - 2ml

    Ranitidin tablet 150 mg

    Ringer laktat larutan infus - 500 ml

    Salbutamol tablet 2 mg (sebagai sulfat)

    Salbutamol tablet 4 mg (sebagai sulfat)

    Salep 2-4 , Kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang Endap 4% - 30 gram

    Salisil Bedak 2 % -50 gr

    Sefadroksil kapsul 500 mg

    Sefadroksil sirup kering 125mg/5ml - 60 ml

    Sefotaksim injeksi 500 mg/vial

    Scabicid krem

    Sianokobalamin (Vit.B12) tablet 50 mcg

    Sianokobalamin (Vit.B12) injeksi 500 mcg/ml-1 ml

    Simvastatin tablet 10 mg

    Siprofloksasin tablet 500 mg (sebagai HCl)

    Tetrasiklin HCl kapsul 250 mg

    Tetrasiklin HCl kapsul 500 mg

    Tiamfenicol kapsul 500 mg

    Tiamin HCl (Vit.B1) injeksi 100 mg/ml-1 ml

    Tiamin HCl / Mononitrat (Vit.B1) tablet 50 mg

    Tramadol injeksi 50 mg/ml

    Vitamin B Kompleks tablet

    PERBEKALAN KESEHATAN

    Abbocath no 20

    Abbocath no 22

    Abbocath no 24

    Alat Suntik Sekali Pakai 1 ml

    Alat Suntik Sekali Pakai 2,5 ml

    Alat Suntik Sekali Pakai 3 ml

    Alat Suntik Sekali Pakai 5 ml

    Catgut / Benang Bedah No. 2/0 dengan jarum bedah

    Infusion Set Anak

    Infusion Set DewasaJarum jahit (bedah) No. 11, 12, 13

    Kapas Pembalut / Absorben 250 gram

    Kasa Kompres 40/40 Steril

    Kasa Hidrofil Steril uk.18x22 cm/ktk @ 12 lbr

    Kasa Pembalut Hidrofil 4m x 10 cm

    Kasa Pembalut Hidrofil 4 m x 15 cm Elastic

    Masker

    Plester 5 yards x 2 inch

    Sarung tangan steril 7

    Silk (Benang Bedah Sutera) No 3/0 dengan jarum bedah

    OBAT GIGIAir Raksa dental use

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    29/34

    29 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    Etil Klorida spray -100 ml

    Eugenol cairan - 10 ml

    Glass Ionomer Cement ART

    Kalsium hidroksida Pasta

    Klorfenol kamfer Menthol ( CHKM ) - 10 ml

    Mummifying PastaPehacain inj

    Semen Seng Fosfat serbuk dan cairan - 30 gram

    Silver Amalgam Serbuk 65 - 75 %

    Spons Gelatin cubicles

    Temporary Stopping Fletcher (Fletcher) serbuk dan cairan - 100 gram

    OBAT JIWA

    Amitriptilin HCl tablet salut 25 mg

    Diazepam 5 mg tablet

    Haloperidol tablet 0,5 mg

    Haloperidol tablet 1,5 mg

    Haloperidol tablet 5 mg

    Karbamazepin tablet 200 mg

    Klorpromazin HCl tablet salut 25 mg

    Klorpromazin tablet salut 100 mg (HCl)

    Klorpromazina HCL inj

    Risperidon tablet 2 mg

    Triheksilfenidil Hidroklorida 2 mg

    OBAT GIZI

    Besi (II) Sulfat 200 MG + Asam Folat 0,25 mg tablet (tambah darah kombinasi)

    Retinol (Vitamin A) kapsul 100.000IU

    Retinol (Vitamin A) kapsul 200.000IU

    OBAT TB PARU

    Obat Antituberkulosis Kategori 1 dewasa (OAT Kombipak)

    Obat Antituberkulosis Kategori 2 (OAT FDC)

    Obat Antituberkulosis Kategori anak (OAT Kombipak)

    Reagensia TB

    Slide Microscope

    Sputum Pot

    OBAT MALARIA

    Anti Malaria DOEN kombinasi Pirimetamin tablet 25 mg + Sulfadoksin tablet 500 mg

    Act (Artesunate tablet 50 mg + Amodiaquine anhydrate tablet 200 mg) (2 blister @12 tablet)

    Artemeter injeksi 80 mg/ml / ktk 6 amp

    Artesunate injeksi, vial 60 mgArterakin tablet

    Kuinin (Kina) tablet 200 mg

    Primakuin tablet

    OBAT PROGRAM

    Albendazol tablet 400 mg

    Dietilkarbamazin sitrat tablet 100 mg

    Doksisiklin kapsul 100 mg

    Loratadin tablet 10 mg

    Oseltamavir kaps 75 mg

    Zink tablet

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    30/34

    30 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    3. Imunisasi

    Imunisasi merupakan salah satu pelayanan puskesmas. Jadwal pelayanan imunisasi

    bayi dipuskesmas kuta cot glie dilaksanakan setiap hari, dimana petugas melayani imunisasi

    DPT-HB, POLIO, TT, BCG, Campak.

    Kegiatan-kegiatan posyandu biasanya dilaksanakan diawal bulan selama stase di

    Puskesmas Kuta Cot Glie. Kegiatan ini berupa penimbangan bayi dan balita, pencatatan berat

    badan dalam KMS ( Kartu Menuju Sehat) dan imunisasi.

    Kegiatan imunisasi dilakukan pada posyandu yaitu berdasarkan pembagian RW dalam

    kelurahan. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu yang mempunyai bayi berusia 1 bulan sampai 1

    tahun. Imunisasi yang diberikan antara lain :

    1. DPT yang dikombinasikan dengan vaksin Hepatitis B diberikan pada bayi > 2 bulan,

    disuntikkan sebanyak 0,5 cc intramuscular

    2. BCG, diberikan pada bayi berumur 2 bulan, disuntikkan sebanyak 0,05 cc

    intramuskular

    3. Polio, diberikan sebanyak 4 kali yaitu masing-masing diberikan pada usia hari pertama

    2, 4,6 bulan, diberikan sebanyak 2 tetes tiap kali pemberian oral

    4. Campak, diberikan pada bayi berusia 9 bulan, disuntikkan sebanyak 0,5 cc subkutan

    4. Kesehatan Ibu dan Anak

    Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat

    kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarga untuk menuju Norma Kecil Keluarga Bahagia

    Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses

    tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia

    seutuhnya.

    Adapun Kegiatan KIA yang telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut diatas

    adalah sebagaiberikut:

    1. KIA di dalam gedung, kegiatan yang dilakukan :

    a. Pemeriksaan ibu hamil, bersalin, menyusui, bayi dan balita.

    b. Pemeriksaan imunisasi terhadap ibu dan balita.

    c. Penyuluhan gizi setiap kunjungan ibu hamil dan balita.d. Pemberian Vit.A dan tablet besi

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    31/34

    31 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    e. Pendeteksian dan pemeliharaan ibu hamil dan balita resiko tinggi.

    f. Pencatatan dan pelaporan

    2. KIA di luar gedung

    a. Di Posyandu, kegiatan yang dilakukan

    b. Penyuluhan bagi ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu menyusui

    c. Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.

    d. Pemberian imunisasi TT.

    e. Pemberian Tablet besi (Fe)

    f. Pembinaan Kader Posyandu.

    g. Di Taman Kanak-Kanak

    - Deteksi dini perkembangan anak pra sekolah

    - Kunjungan dan pemariksaan kesehatan anak pada tamankanak-kanak di wilayah

    kerja Puskesmas.

    Pelaksanaan kegiatan Keluarga Berencana dilaksanakan tidakhanya didalam gedung

    Puskesmas, tetapi juga diluar gedung Puskesmas seperti Posyandu.

    5. IGD

    Memberikan pelayanan kepada pasien yang datang ke IGD berupa anamnesa,

    pemeriksaan fisik, perawatan luka, hecting, pemasangan infus, ekstraksi corpus alienum, dll

    6. Kegiatan-kegiatan lain di puskesmas

    - Mengikuti screening penyakit kulit didesa Bithak bersama Dr.Dina Lidadari Sp. KK.

    - Memberikan penyuluhan di SD tentang kesehatan gigi dan mulut

    - Memberikan penyuluhan tentang imunisasi dan KIA.

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    32/34

    32 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    Foto kegiatan:

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    33/34

    33 Laporan Kegiatan Dokter Muda Puskesmas Kuta Cot Glie

    BAB VII

    PENUTUP

    Pelaksanaan urusan pemerintah di bidang kesehatan pada tahun 2012 sudah terlaksana

    dengan semestinya, namun demikian beberapa program kegiatan belum mampu diselesaikan

    dengan baik sesuai target standar minimal yang telah ditetapkan, antara lain adalah:

    1. Penyakit menular yang menjadi masalah bagi masyarakat belum bisa dimaksimalkan

    dalam pelaporan yang akurat, maka dalam membuat profil puskesmas masih banyak

    mendapat kendala.

    2. Cakupan sanitasi dasar (rumah, jamban, Saluran Pembuangan Limbah/SPAL, SumberAir Bersih/SAB, pengawasan Tempat-Tempat Umum/TTU, Tempat Pengolahan

    Makanan/TPM, yang memenuhi syarat kesehatan masih di bawah target Standar

    Minimal Pelayanan Kesehatan.

    3. Tingkat Partisipasi masyarakat dalam kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

    (UKBM) sudah mulai ada perkembangan.

    4. Keterbatasan data dalam pembuatan profil faktor utama dalam penyempurnaan.

    5. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu daerah untuk mencapai

    hidup yang sehat.

  • 7/25/2019 Cot Glie 2013 JD

    34/34

    NamaMinggu 1

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

    M. Dwi Mahindra Faizal

    Riyana Nuri Alfi Rahmi

    M. Fuad Ramadhan X

    Kurniawan X X

    NamaMinggu 2

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

    M. Dwi Mahindra Faizal

    Riyana Nuri Alfi Rahmi I

    M. Fuad Ramadhan X X X X

    Kurniawan X X X X

    NamaMinggu 3

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

    M. Dwi Mahindra Faizal

    Riyana Nuri Alfi Rahmi

    M. Fuad Ramadhan I X

    Kurniawan X X X

    NamaMinggu 4

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

    M. Dwi Mahindra Faizal

    Riyana Nuri Alfi Rahmi I

    M. Fuad Ramadhan

    Kurniawan