Jawaban Skenario c Blok 21
-
Upload
fakhri-muhammad -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of Jawaban Skenario c Blok 21
1. Apa kompetensi yang harus dimiliki dokter layanan primer?Jawab :
Kompetensi yang membedakan dokter praktik umum, dokter keluarga dan
dokter layanan primer (Spesialis Famili Medisine) digambarkan melalu
tabel sebagai berikut
Paket A B C D
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2
DPU X x x x x
DLP X x x x X x X X x X x x x X x
Penjelasan tentang masing-masing kompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
Paket Keterangan
Paket A Konsep Kedokteran Keluarga
A1 Konsep dan Wawasan
A2 Prinsip dan Pelayanan Dokter Keluarga
A3 Pengaruh Keluarga, Komunitas, dan Lingkungan
A4 Tugas dan Fungsi Dokter Keluarga dalam Pelayanan Primer
Paket B Manajemen Klinik Dokter Keluarga
B1 Manajemen Sumber Daya Manusia
B2 Manajemen Fasilitas
B3 Manajemen Informasi
B4 Manajemen Dana
Paket C Keterampilan Klinik
C1 Keterampilan Klinis Non-Bedah
C2 Keterampilan Mengatasi Keadaan Klinis Umum
C3 Keterampilan Mengatasi Masalah Klinis Khusus
C4 Keterampilan Menggunakan Sarana Penunjang
C5 Keterampilan Medis Teknis Bedah
Paket D Keluasan Penerapan Ilmu dan Wawasannya
D1 Masalah Kesehatan Kelompok Usia
D2 Masalah Kesehatan Kelompok Khusus
2. Bagaimana prinsip penyelenggara dokter layanan primer?Jawab :
Syarat Pendirian Klinik Doga
Mudah dicapai dengan kendaraan umum (letak strategis)
Performance bangunan indah
Memiliki sarana komunikasi dan IT
Memiliki tenaga dokter yang telah lulus pelatihan DK dan memiliki STR
Tenaga pembantu klinik dan paramedis telah lulus pelatihan khusus pembantu KDK
Bentuk praktek mandiri atau berkelompok
Memiliki izin praktek dari dinas setempat
Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya paripurna, holistik, terpadu dan bekesinambungan
Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur
Mempunyai sarana medis yg memadai sesuai dengan peringkat klinik yg bersangkutan.
Syarat Izin Klinik
1. Surat permohonan.
2. Surat pernyataan Dokter penanggung jawab.
3. Memiliki STR.
4. Surat Izin Praktek (SIP) Dokter penanggung jawab
5. Rekomendasi dari IDI/PDGI cabang masing – masing.
6. Photo copy Ijazah Dokter, Paramedis dan Non Medis.
7. Daftar peralatan medis, non medis dan obat – obatan.
8. Photo copy izin gangguan/HO dan IMB
9. Pas Photo ukuran 3x4 = 4 lbr
10.Photo copy pemilik usaha
11.Denah klinik
12. Struktur Organisasi
13. Dokumen AMDAL atau UKL/UPL
14.Advis dari Tim teknis/Dinas Teknis
Pada dasarnya klinik dokter keluarga ini ada dua macam. Pertama, klinik keluarga mandiri (free-standing family clinic). Kedua, merupakan bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluar komplek rumah sakit (satelite family clinic). Di luar negeri klinik dokter keluarga satelit ini mulai banyak didirikan. Salah satu tujuannya adalah untuk menopang pelayanan dan jugapenghasilan rumah sakit.Terlepas apakah klinik dokter keluarga tersebut adalah suatu klinik mandiri atau hanya merupakan klinik satelit dari rumah sakit, lazimnya klinik dokter keluarga tersebut menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan rumah sakit. Pasien yang memerlukan pelayanan rawat inap akan dirawat sendiri atau dirujuk ke rumah sakit kerja sama tersebut. Klinik dokter keluarga ini dapat diselenggarakan secara sendiri (solo practice) atau bersama-sama dalam satu kelompok (group practice). Dari dua bentuk klinik dokter keluarga ini, yang paling dianjurkan adalah klinik dokter keluarga yang dikelola secara berkelompok. Biasanya merupakan gabungan dari 2 sampai 3 orang dokter keluarga.
3. Apa saja standar pelayanan dokter layanan primer?Jawab :
Menurut Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), standar pelayanan
dokter keluarga meliputi:
A. Standar pemeliharaan kesehatan di klinik
1. Standar pelayanan paripurna
Sifat paripurna pada kedokteran keluarga yaitu termasuk pemiliharaan dan
peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan kesehatan (curative),
pencegahan kecacatan (disability limitation), dan rehabilitasi setelah sakit
(rehabilitation) dengan memperlihatkan kemampuan sosial serta sesuai
dengan mediko legal etika kedokteran
Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
Memiliki izin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat
praktik
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya
Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Deteksi dini terhadap penyakit dan melakukan pentalaksanaan yang tepat
terhadap pasien dan keluarganya
Kuratif medik
Melaksanakan pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata
pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan medik, atau perujukan
Rehabilitasi medik dan sosial pada pasien dana atau keluarganya
Setelah mengalami masalah kesehatan baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial
Kemampuan sosial keluarga
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memeprhatikan kondisi
sosial pasien dan keluarganya
2. Standar pelayanan medis (standard of medical care)
Pelayanan sebuah dokter keluarga harus sesuai dengan lege artis
Anamnesis
Dengan pendekatan patient centered approach dalam rangka memperoleh
keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien mengenai
keluhannya tersebut, serta memperoleh keterangan untuk dapat menegakkan
diagnosis
Pemeriksaan fisik, penunjang serta diagnosis dan diagnosis banding
Melakukan secara diagnosis holistik
Konseling
Untuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan terbaik
penatalaksanaan untuk pasien
Konsultasi
Saat diperlukan, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter yang
dianggap lebih piawai dan atau berpengalaman.
2. Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care)
Pelayanan yang diberikan dokter keluarga merupakan pelayanan
bersinambung yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif
efisien, proaktif dan terus menerus demi kesehatan pasien
Rekam medik berkesinambung
Informasi riwayat kesehatan pasien sebelumnya pada saat datang sigunakan
untuk memaastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan telah sesuai
Pelayanan efektif efisien
Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif
efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan biaya
Pendampingan
Saat dilaksanakan konsultasi dana atau rujukan, dokter keluarga menawarkan
kemudian melakasanakan pendampingan pasien, demi kepentingan pasien
Pelayanan proaktif
Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan
3. Standar pelayanan menyeluruh (standard of holistic of care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaiut peduli
nahwa pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik,
mental, social dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan
sosialnya
Pasien adalah manusia seutuhnya
Pelayanan dokter keluarga memiliki system untuk memandang pasien sebagai
manusia yang seutuhnya
Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya
Pelyanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memandang pasien sebagai
bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat
mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan
pasien.
Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya
Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar
kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan
keluarganya.
4. Standar pelayanan terpadu (standard of integration of care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupkan
kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan
medis, juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi
yang menunjang pelayanan kedokteran baik dari formal maupun informal.
koordinator penatalaksanaan pasien kerja sama dengan dokter – pasien
- keluarga, maupun bersama antara dokter – pasien – dokter spesialis / rumah
sakit.
Mitra dokter pasien saat proses pentalaksanaan medis
Mitra lintas sektoral medik
Dokter keluarga bekerja sebahai mitra penyedia pelayanan kesehatan dengan
berbagai sektor pelayanan kesehatan formal di sekitarnya.
Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik
Dokter keluarga memperdulikan dan memperhatikan kebutuhan dan perliaku
pasien dan kelaurganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai
pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.
B. Standar perilaku dalam praktik (standard of behaviour in practice)
1. Standar perilaku terhadap pasien
Dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk menyampaikan
kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan
kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat
memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan dilaksanakannya.
Informasi memperoleh pelayanan
Dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai cara untuk
memperoleh pelayanan yang diinginkan
Masa konsultasi
Menyediakan waktu konsultasi untuk menjelaskan keluhan dan
keinginanannya
Informasi medik menyeluruh
Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai
keadaan dan tindakan terhadap pasien, sehingga memungkin pasien dapat
memutuhkan tindakan yang akan dilakukan terhadapnya
Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter
2. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (standard of partners
relationship in practive) Baik dengan klinik, tim, sejawat, pegawai klinik,
pemimpin klinik.
4. Bagaimana ciri-ciri pelayanan dokter layanan primer?Jawab :
Menurut Ikatan Dokter Indonesia (1982) Ikatan Dokter Indonesia melalui
Muktamar ke - 18 di Surakarta tahun 1982 merumuskan karakteristik
pelayanan dokter keluarga sebagai berikut :
A. Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang, melainkan
sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat
sekitarnya.
B. Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna, jauh
melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan.
C. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan mengenal
serta mengobati penyakit sedini mungkin.
D. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan
berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik - baiknya.
E. Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan.
5. Bagaimana penerapan prinsip dokter keluarga pada kasus?