Jawaban pertanyaan.doc

5
Jawaban pertanyaan 1. Penyebab serosis hepatis pasien adalah sering minum- minuman keras sejak masih muda. Serosis hepatis (Child pugh C) adalah jumlah albumin < 3,0 g/dl Ensefalopati hepatikum grade I adalah Gangguan awareness; Euphoria atau anxietas; Gangguan pemusatan perhatian, terjadi pada 67% penderita dengan sirosis. Sebagian penderita mulai tampak asterixis namun tidak nyata. 2. M 3. M 4. Komplikasi: 5. Asuhan Keperawatan ANALISA DATA No DATA MASALAH KEPERAWATAN ETIOLOGI 1. DS: Klien mengatakan nyeri pada ulu hati. P : Seosis Hepatis Q: senut-senut R: ulu hati S: 7 T : jika ditekan dan bergerak Nyeri Agen biologis

Transcript of Jawaban pertanyaan.doc

Jawaban pertanyaan 1. Penyebab serosis hepatis pasien adalah sering minum-minuman keras sejak masih muda.

Serosis hepatis (Child pugh C) adalah jumlah albumin < 3,0 g/dl Ensefalopati hepatikum grade I adalah Gangguan awareness; Euphoria atau anxietas; Gangguan pemusatan perhatian, terjadi pada 67% penderita dengan sirosis. Sebagian penderita mulai tampak asterixis namun tidak nyata.2. M

3. M

4. Komplikasi:

5. Asuhan Keperawatan

ANALISA DATA

NoDATAMASALAH KEPERAWATANETIOLOGI

1.DS: Klien mengatakan nyeri pada ulu hati.P : Seosis HepatisQ: senut-senutR: ulu hatiS: 7T : jika ditekan dan bergerak

DO: klien tampak menahan nyeri, gelisah, TD: 110/80 MmHg, N: 92x/menit, RR: 20x/menit, distensi abdomen, nyeri tekan di regio epigastrium dan hipokondrium

NyeriAgen biologis

2.DS: klien mengatakan BABnya berwarna hitam seperti aspal dan klien klien sering minum2an keras sejak masih muda.

DO: S: 37 C, konjungtiva anemis, KU: CM, palpasi abdomen: hepar dan lien sulit dievaluasi, perkusi abdomen: undulasi (+), shifting dullness (+), traube space redup, tampak adanya distensi dan edema pada kedua ekstremitas bawah Resiko pendarahanFaktor resiko : Gangguan fungsi hati (Serosis hepatis)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. DxDIAGNOSA KEPERAWATANNOC/TUJUAN

1.Nyeri akutSetelah dilakukan tindakan keprerawatan selama 3x24 jam nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria hasil :- mampu mengontrol nyeri (penyebab nyeri, mampu menggunakan tekhnik non farmakologi untuk mengurangi nyeri)- melaporkan bahwa nyeri berkurangmampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)- tanda-tanda vital dalam rentan normal (N:60-100x/menit, TD:120/80, RR:12-24x/menit, S:36-37,5c)

2.Resiko pendarahanSetelah dilakukan tindakan keprerawatan selama 3x24 jam resiko pendarahan dapat teratasi dengan kriteria hasil :

Stasus sirkulasi- tanda-tanda vital dalam rentan normal (N:60-100x/menit, TD:120/80, RR:12-24x/menit, S:36-37,5c)

- tidak ditemukan asites

Status koagulasi- tidak ada pendarahan

INTERVENSI KEPERAWATAN

No. DxNIC/TINDAKAN

1.1. Lakukan pengkajian secara komprehensif (skala, frekuensi, kualitas, dan prespitasi)

2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

3. Ajarkan teknik non farmakologi (distraksi, nafas dalam, kompres hangat)

4. Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik

5. Memonitor tanda-tanda vital

2.1. Kolaboasi dengan dokter untuk pemberian terapi untuk mengyrangi resiko pendarahan

2. Memberikan pendidikan kesehatan terkait dengan prosedur/pengobatan

3. Monitor tanda-tanda vital