Jampersal

10
BAB VI JAMPERSAL A. Pengertian Jaminan Persalinan Jaminan Persalinan yang disingkat menjadi JAMPERSAL adalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB paksa persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. JAMPERSAL dimaksudkan untuk memberikan jaminan kepada masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan dalam persalinan. Dalam rangka menurunkan AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi) di Indonesia maka pada tahun 2011 Kementrian kesehatan meluncurkan kebijakan Jaminan Persalinan (Jampersal), program Jampersal ini hanya berlaku di sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah seperti puskesmas, pustu dan rumah sakit. Di luar sarana kesehatan milik pemerintah saat ini belum ada jalinan kerja sama dengan swasta. Pada tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun 102/100.000 KH dan angka kematian bayi menurun 23/1000 KH. Menurut hasil Riskesda 2010, persalinan oleh tenaga kesehatan pada kelompok sasaran miskin baru mencapai sekitar 69,3 % sedangkan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan baru mencapai 55,4%. Oleh karena itu upaya penurunan AKI dan AKB tidak dapat lagi dilakukan dengan intervensi biasa, sehingga diperlukan upaya-upaya terobosan untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan difasilitas

description

fagsaa

Transcript of Jampersal

Page 1: Jampersal

BAB VI

JAMPERSAL

A. Pengertian Jaminan Persalinan

Jaminan Persalinan yang disingkat menjadi JAMPERSAL adalah jaminan

pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan

persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB paksa persalinan dan pelayanan

bayi baru lahir. JAMPERSAL dimaksudkan untuk memberikan jaminan kepada

masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan dalam persalinan.

Dalam rangka menurunkan AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka

kematian bayi) di Indonesia maka pada tahun 2011 Kementrian kesehatan

meluncurkan kebijakan Jaminan Persalinan (Jampersal), program Jampersal ini hanya

berlaku  di sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah seperti puskesmas, pustu dan

rumah sakit. Di luar sarana kesehatan milik pemerintah saat ini belum ada jalinan

kerja sama dengan swasta. Pada tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun

102/100.000 KH dan angka kematian bayi menurun 23/1000 KH.

Menurut hasil Riskesda 2010, persalinan oleh tenaga kesehatan pada

kelompok sasaran miskin baru mencapai sekitar 69,3 % sedangkan persalinan yang

dilakukan  oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan baru mencapai 55,4%. Oleh

karena itu upaya penurunan AKI dan AKB tidak dapat lagi dilakukan dengan

intervensi biasa, sehingga diperlukan upaya-upaya terobosan untuk meningkatkan

persalinan yang ditolong tenaga kesehatan difasilitas kesehatan. Salah satu faktor

yang penting adalah perlunya meningkatkan akses masyarakat terhadap persalinan

yang sehat dengan cara memberikan kemudahan pembiayaan kepada seluruh ibu

hamil yang belum memiliki jaminan persalinan.

B. Tujuan diadakannya Program JAMPERSAL

Pengaturan Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan bertujuan untuk memberikan

acuan bagi pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota dan Pihak terkait yang menyelenggarakan Jaminan Persalinan dalam

rangka:

Page 2: Jampersal

Meningkatnya cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, dan

pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Terselenggaranya

pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel.

C. Sasaran Program JAMPERSAL

Sesuai dengan tujuan Jaminan Persalinan yakni untuk menurunkan AKI dan

AKB, maka sasaran Jaminan Persalinan dikaitkan dengan pencapaian tujuan tersebut.

Sasaran yang dijamin oleh Jaminan Persalinan adalah:

1)      Ibu hamil

2)      Ibu bersalin

3)      Ibu nifas ( sampai 42 hari pasca melahirkan)

4)      Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)

Sasaran yang dimaksud tersebut adalah kelompok sasaran yang berhak

mendapat pelayanan yang berkaitan langsung dengan kehamilan dan persalinan baik

normal maupun dengan komplikasi atau resiko tinggi untuk mencegah AKI dan AKB

dari suatu proses persalinan. Agar pemahaman menjadi lebih jelas, batas waktu

sampai dengan 28 hari pada bayi dan sampai dengan 42 hari pada ibu nifas adalah

batas waktu pelayanan post-natal care (PNC) dan tidak dimaksudkan sebagai batas

waktu pemberian pelayanan yang tidak terkait langsung dengan proses persalinan dan

atau pencegahan kematian ibu dan bayi karena suatu proses persalinan.

D. Ruang Lingkup Pelayanan JAMPERSAL

Ruang Lingkup Pelayanan Jaminan Persalinan terdiri dari :

1. Pelayanan persalinan tingkat pertama

Pelayanan tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan Puskesmas Pelayanan

Obstetri Neonatal Emergensi Dasar /PONED (untuk kasus-kasus tertentu), serta

jaringannya termasuk Pos Bersalin Desa /Polindes dan Pos Kesehatan Desa

/Poskesdes, fasilitas kesehatan swasta (bidan, dokter, klinik, rumah bersalin) yang

memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Kabupaten/Kota.

Jenis pelayanan Jaminan persalinan di tingkat pertama meliputi :

Page 3: Jampersal

a) Pelayanan ante-natal care /ANC sesuai standar pelayanan KIA dengan

frekuensi 4 kali

b) Deteksi dini faktor risiko, komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir

c) Pertolongan persalinan normal

d) Pertolongan persalinan dengan komplikasi dan atau penyulit pervaginam yang

merupakan kompetensi Puskesmas PONED.

e) Pelayanan Nifas (post-natal care /PNC) bagi ibu dan bayi baru lahir sesuai

standar pelayanan KIA dengan frekuensi 4 kali

f) Pelayanan KB pasca persalinan serta komplikasinya. 

g) Pelayanan rujukan terencana sesuai indikasi medis untuk ibu dan

janin/bayinya

2. Pelayanan Persalinan Tingkat Lanjutan

Pelayanan tingkat lanjutan untuk rawat jalan diberikan di poliklinik spesialis

Rumah Sakit, sedangkan rawat inap diberikan di fasilitas perawatan kelas III di

Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta yang memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS)

dengan Tim Pengelola Kabupaten/Kota. Jenis pelayanan Persalinan di tingkat

lanjutan meliputi :

a) Pemeriksaan kehamilan (ANC) dengan risiko tinggi (risti).

b) Pertolongan persalinan dengan risti dan penyulit yang tidak mampu dilakukan

di pelayanan tingkat pertama.

c) Penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir dalam kaitan akibat

persalinan.

d) Pemeriksaan paska persalinan (PNC) dengan risiko tinggi (risti).

e) Penatalaksanaan KB pasca salin dengan metode kontrasepsi jangka panjang

(MKJP) atau kontrasepsi mantap (Kontap) serta penanganan komplikasi.

3. Pelayanan Persiapan Rujukan

Pelayanan persiapan rujukan adalah pelayanan pada suatu keadaan terjadinya

kondisi yang tidak dapat ditatalaksana secara paripurna di fasilitas kesehatan

tingkat pertama sehingga perlu dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat

lanjut dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a) Kasus tidak dapat ditatalaksana paripurna di fasilitas kesehatan

karena :

a. Keterbatasan SDM

b. Keterbatasan peralatan dan obat-obatan

Page 4: Jampersal

b) Dengan merujuk dipastikan pasien akan mendapat pelayanan

paripurna yang lebih baik dan aman di fasilitas kesehatan rujukan

c) Pasien dalam keadaan aman selama proses rujukan

E. Kelemahan dan Kelebihan

1. Kelemahan

a. Tidak tersampainya program secara benar kepada masyarakat karena kurangnya

sosialisasi.

b. Ketidakadaanya batasanya jumlah anak dalam pelayanan program JAMPERSAL

sehingga  membuat masyarakat cenderung melakukan proses persalinan secara

terus menerus.

2. Kelebihan

Program ini sudah sangat baik, karena dengan adanya  Program Jampersal di

Desa Karang Tengah dapat  membantu dalam jaminan pembiayaan  persalinan

yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayana nifas

termasuk pelayana KB pasca persalinaan dan pelayanan bayi baru lahir.

Pendidikan.

a. Mengurangi angka kematian ibu dan angka kematian bayi

b. Meringankan beban bagi keluarga miskin dalam mendapatkan pelayanan

persalinan bagi ibu hamil dan melahirkan.

F. Opsi Kebijakan

1) Pengadaan sosialisasi  baik oleh kader-kader maupun bidan desa

guna menjelaskan tentang program jampersal secara  keseluruhan agar masyarakat

tidak mengalami kesalahan persepsi  mengenai  program tersebut. selain itu,

pengadaan sosialisasi juga menjelaskan kepada masyarakat bahwa program

Jampersal bukan hanya digunakan pada saat melahirkan namun dimulai dari awal

kehamilan hingga pasca melahirkan.

2) Dibuatkan aturan yang jelas mengenai jumlah kelahiran per orang. Hal ini untuk

menghindari peningkatan jumlah kelahiran secara pesat.

3) Memberikan batasan  biaya bagi penerima program Jampersal. Pembatasan biaya

ini dilakukan agar masyarakat tidak tergiur dengan kata gratis yang diberikan oleh

program tersebut.

Page 5: Jampersal

G. Alternatif  kebijakan

Alternatif Benefit/ Keuntungan Cost/ Kerugian

1. Mensosialisasikan

tentang program

JAMPERSAL secara

partisipatif dan

kondisional

a. Meningkatkan

pemahaman

tentang pelayanan

JAMPERSAL

b. Memberikan

pengetahuan

kepada

masyarakat

tentang adanya

program

JAMPERSAL

c. Meningkatkan

kemauan bagi

masyrakat untuk

berpartisipasi

dalam program

jampersal

a. Memerlukan

banyak waktu &

tenaga untuk

mensosialisasikan

nya

b. Membuat

masyarakat

ketergantungan

terhadap program

pemerintah

2. Mempertegas aturan

program Jampersal  

bagi  sasaran program

yang dikhususkan

untuk keluarga

miskin sebagai

prioritas penerima

mafaat

a. Menyadari akan

hak – hak

penerima manfaat

antara yang

berhak menerima 

dan tidak

b. Meringankan

beban bagi

masyarakat

miskin dalam

biaya persalinan

a. Membutuhkan

waktu yang cukup

lama dan biaya

b. Timbulnya

kecemburuan

sosial antara

warga.

Page 6: Jampersal

3. Memberikan batasan

proses persalinan

dengan nominal

cukup 2 anak dalam

pelayanan program

Jampersal

a. Menekan jumlah

AKI dan AKB

a. Adanya sebagian

warga yang tidak

mengikuti

Pelayanan

program dalam

pelaksanaannya.

Page 7: Jampersal

DAFTAR PUSTAKA

1. Permenkes nomor 2562 / menkes / per / X11 / 2011. Tentang petunjuk teknis jaminan

persalinan

2. Surat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. Nomor 441.7 / 246 / 415.25 /

2012 tentang pedoman pengajuan klaim Jamkesda, Jamkesmas & Jampersal tahun

2012

3. Buku petunjuk teknis Jamianan Persalianan Kemenkes RI th 2012

4. Buku petunjuk teknis Jamkesmas di Puskesmas & jaringannya

5. Buku pedoman klinis pelaksana program pelayanan masyarakat

6. Informasi Jampersal 2011, Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementrian RI 2011