Jamhur m. Husin-feb

112
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND ASSOSIATION, PERCEIVED QUALITY, DAN BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Jamhur M.Husin 106081002437 JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

description

Karepmu bos

Transcript of Jamhur m. Husin-feb

  • PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND

    ASSOSIATION, PERCEIVED QUALITY, DAN BRAND

    IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

    SEPEDA MOTOR HONDA

    (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta)

    Jamhur M.Husin 106081002437

    JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1431 H / 2010 M

  • SURAT PERNYATAAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama mahasiswa : JAMHUR M.HUSEN

    NIM : 106081002437

    Jurusan : MANAJEMEN

    Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi adalah hasil karya saya sendiri yang

    merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan

    merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang

    lain.

    Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi maka skripsi dianggap gugur dan

    harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan

    serta gelarnya dibatalkan.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian

    hari menjadi tanggung jawab saya.

    Jakarta,29 Juni 2010

    (Jamhur M. Husen)

  • ABSTRACT

    This research aims to analyze the influence of brand awareness, brand assosiation, perceived quality, and brand image towards customer loyalty of Honda motor`s product in UIN Jakarta student`s.

    These variables obtained throught literature studies, study of the theory, and some researchs results that has been done before. Data used in this research is primary data, provided by customer of Honda after wearing. Research methodology used was multiple regresion.

    Results of this research show that brand awareness, brand assosiation,, and brand image influence significantly towards customer loyalty. Whereas the others variables only perceived quality variable not significant towards customer loyalty.

    Keyword: Brand Equty, Brand Awareness, Brand Assosiation, Perceived Quality, Brand Image and Customer Loyaity

    ii

  • ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh brand awareness, brand assosiation, perceived quality, dan brand image terhadap loyalitas konsumen sepeda motor Honda dikalangan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Variabel-variabel tersebut diperoleh melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data yang digunakan bersumber dari konsumen yang telah menggunakan sepeda motor Honda. Metodologi penelitian yang digunakan adalah regresi berganda.

    Hasil penelitian ini menunjukkan ekuitas merek brand awareness, brand association, dan brand image berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedangkan brand perceived quality tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    Kata Kunci: Brand Awareness, Brand Assosiation, Perceived Quality, Brand Image dan Loyalitas Pelanggan

    iii

  • KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim

    Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengakaruniakan rahmat dan

    hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

    PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND ASSOSIATION, PERCEIVED

    QUALITY, DAN BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

    SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta).

    Penyusuanan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat

    syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negri Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur atas rahmat dan

    karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta berterima

    kasih kepada:

    1. Abu dan Umi ku tercinta atas semua pengorbanan baik moril atau materil,

    motivasi dan doanya. Atas semua kasih sayang dan cintamu yang tak lekang oleh

    waktu, serta tak terukur oleh apapun nilainya.

    2. Bpk Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.

    3. Bpk. Dr. Yahya Hamja, MM selaku pembimbing I yang telah memberikan arahan

    dan bimbingan serta kesabarannya yang luar biasa sehingga bersedia meluangkan

    waktunya demi terciptanya skripsi ini.

    4. Bpk Suhendra, S.Ag.,MM selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan

    dan bimbingan serta kesabarannya yang luar biasa sehingga bersedia meluangkan

    waktunya demi terciptanya skripsi ini..

    5. Bpk Indo Yama Nasarudin, SE., MAB selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.

    iv

  • v

    6. Ibu Lies Suzanawaty, SE., M.SI selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.

    7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmunya,

    serta Karyawan Universitas Islam Negeri yang telah memberikan bantunnya

    kepada penulis.

    8. Keluargaku dan adik- adikku, Umaimah Dan Nora fiani yang telah memberi

    semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

    9. Teman-temanku yang telah memberikan motivasi yang tiada ternilai harganya,

    Wahyu Nugraha, Nia, Ce` sa`adah, Siti, Liza, Fikri, Aris, Andri, Marcos, Jodi,

    Nia, Eka, Asri, Ara Anak-anak KOPMA UIN Jkt, bos syauki, Anton, anak-anak

    TELAT FC, anak-anak HMI KAFEIS, Walid dan seluruh Tgk. Mudi Al-aziziyah

    dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan

    terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh Karena itu, mohon

    maaf atas kesalahan atau kekeliruan yang ada dalam skripsi ini.

    Jakarata, Mei 2010

    (Jamhur M. Husin)

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    Lembar pengesahan skripsi .. . i

    Lembar Pengesahaan Uji Komprehensif .. ii

    Daftar Riwayat Hidup .. .. iii

    Abstract .... iv

    Abstrak ..... v

    Kata Pengantar .. . vi

    Daftar Isi ... viii

    Daftar Tabel . xi

    Daftar Gambar xiii

    Daftar Lampiran . xiv

    BAB I PENDAHULUAN. 1

    A. Latar Belakang 1

    B. Rumusan Masalah 5

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6

    BAB II LANDASAN TEORI.. 8

    A. Landasan Teori 8

    1. Pemasaran. 8

    2. Konsep Merek . 10

    3. Peranan dan Kegunaan Merek 15

    4. Brand Equity .. 18

    viii

  • 5. Loyalitas Pelanggan .. 51

    6. Produk . .. 62

    B. Penelitian Terdahulu.. 63

    C. Kerangka Pemikiran.. 67

    D. Hipotesis .. 68

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN.. 70

    A. Ruang Lingkup Penelitian 70

    B. Metode Pengumpulan Sampel.. 70

    C. Data dan Metode Pengumpulan Data... 73

    1. Jenis Data . 73

    2. Metode Pengupulan Data 73

    D. Metode Analisis Data.... 74

    1. Uji Validitas dan Reabilitas . 75

    2. Uji Asumsi Klasik 76

    3. Uji Hipotesis 80

    E. Operasional Variabel Penelitian ... 83

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............. 89

    A. Gambaran Umun Objek penelitian....................................... 89

    1. Sejarah Motor Honda ... 89

    B. Hasil dan Pembahasan . 98

    1. Uji Validitas dan Reabilitas . 98

    2. Deskriptif Analisis .. 101

    a. Brand Awareness 101

    ix

  • b. Brand Assosiation .. 105

    c. Perceived Quality ... 109

    d. Brand Image .. 114

    e. Loyalitas 119

    3. Uji Asumsi Klasik . 123

    a. Uji Multikolinearitas .... 124

    b. Uji Heterokedastisitas .. 125

    c. Uji Normalitas . 127

    4. Uji Hipotesis 130

    a. Uji Koefisien Determinasi ... 130

    b. Uji Statistik F ... 131

    c. Uji Statistik t 132

    BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ...................... 139

    A. Kesimpulan 139

    B. Implikasi 140

    C. Keterbatasan .. 141

    D. Saran .. 141

    DAFTAR PUSTAKA . 142

    LAMPIRAN-LAMPIRAN . 145

    x

  • DAFTAR TABEL

    No. Keterangan Hlm

    3.1 Skala Likert 72

    3.2 Variabel Operasional . 86

    4.1 Uji Validitas dan Reabilitas ... 99

    4.2 Kemampuan mengenali produk . 101

    4.3 Kemampuan mengenali logo produk . 102

    4.4 Kemampuan membedakan produk .. 103

    4.5 diferensiasi produk .. 103

    4.6 Pengetahuan tentang produk ... 104

    4.7 Manfaat produk ... 105

    4.8 Karakteristik motor Honda . 105

    4.9 Atribut produk aktraktif .. 106

    4.10 Tipe produk yang beragam dan futuristic ... 107

    4.11 Harga jual kembali produk . 107

    4.12 Ingatan konsumen terhadap produk 108

    4.13 Tingkat Inovasi produk 109

    4.14 Kualitas produk 109

    4.15 Ketahanan produk dalam berbagai cuaca 110

    4.16 Fungsional produk 111

    4.17 Perbandingan kualitas produk dengan competitor ... 111

    4.18 Teknologi dan fitur produk yang digunakan 112

    xi

  • 4.19 Performa mesin dan suku cadang produk .. 113

    4.20 ketersidiaan suku cadang produk .. 113

    4.21 Kesesuaian produk dengan personality .. 114

    4.22 Kenyamanan produk .. 115

    4.23 Nilai prestise produk .. 115

    4.24 Kebanggaan memiliki produk 116

    4.25 Atmosfir mengendarai produk ... 117

    4.26 Kekaguman terhadap produk . 117

    4.27 Pelayanan dealer-dealer produk . 118

    4.28 Pelayanan purna jual produk .. 119

    4.29 Motor Honda selalu menjadi pilihan utama 119

    4.30 Kesetiaan terhadap motor Honda 120

    4.31 motor Honda sebagai pilihan awal . 121

    4.32 Ketetapan memilih motor Honda sekalipun produk

    kompetitor meiliki fitur yang sama 121

    4.33 Ketetapan memilih motor Honda sekalipun produk

    kompetitor sama . 122

    4.34 Intensitas mempromosikan motor Honda kepada pihak

    Lain .. 123

    4.35 Hasil Uji Multikolinearitas .......................................... 124

    4.36 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................. 130

    4.37 Hasil Uji F ................................................................... 131

    4.38 Hasil Uji t .................................................................... 132

    xii

  • DAFTAR GAMBAR

    No. Keterangan Halaman

    2.1 Ekuitas merek model Aaker . 21

    2.2 Ekuitas merek model Keller . 22

    2.3 Langkah-langkah menbangun merek ... 23

    2.4 Customer based brand equity- pyramid ... 25

    2.5 tingkatan brand awareness 27

    2.6 Asosiasi-asosiasi merek 33

    2.7 Kerangka Pemikiran 66

    4.1 Uji Hterokedastsitas (Scatter Plot) .. 125

    4.2 Uji Normalitas (Normal Plot) . 127

    4.3 Grafik Histogram . 128

    xiii

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Keterangan Halaman

    1. Kuesioner

    2. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

    3. Hasil Uji Regresi

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas menciptakan,

    memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

    perusahaan lain, Kotler (2003:5). Namun, seiring dengan perkembangan

    zaman, teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan

    tingkat kebutuhan dan keinginan konsumen turut berkembang secara dinamis

    dari waktu ke waktu. Hal tersebut berdampak besar dalam dunia pemasaran,

    dimana para pemasar berusaha untuk selalu dapat memenuhi apa yang

    menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Bahkan dalam tahapan yang

    lebih tinggi seorang pemasar dapat menciptakan kebutuhan dan keinginan

    konsumen melalui inovasi ataupun melalui kegiatan edukasi pemasaran.

    Dalam menghadapi tuntutan kebutuhan masyrakat modern tidak terlepas

    dari masalah tranportasi. Kebutuhan akan transportasi yang praktis dan

    serbaguna harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan serta memberikan

    kepuasan kepada konsumen.misalnya sepeda motor merupakan salah satu

    produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan akan sarana tranportasi.

    Di Indonesia ada bebrapa merek sepeda motor yang telah cukup dikenal

    masyarakat, antara lain merek sepeda motor : Honda, Yamaha, Suzuki,

    Kawasaki, dan Pulsar, serta bebrapa merek motor dari Cina. Namun, dari

    bebrapa merek motor yang ada di Indonesia motor-motor keluaran Jepang

    1

  • yang paling menguasai pangsa pasar kendaran bermotor di Indonesia.

    kelebihan motor keluaran Jepang sebagian besar karena mesin yang dipakai

    adalah jenis empat tak sehingga lebih irit bahan bakar, dan memiliki teknologi

    ramah lingkungan, dan kehandalan mesin yang dijamin kualitasnya, serta tidak

    memerlukan oli samping sehingga polusi yang dihasilkan lebih sedikit

    dibanding motor dua tak.

    Masing-masing produk memiliki kelebihan bersaing maka perusahaan

    harus memutar otak bagaiman produk mereka dapat diterima oleh pasar

    dengan baik serta mampu menjadi market leader. dengan demikian

    perusahaan harus menciptakn competitive advantage (keunggulan bersaing).

    Keunggulan bersaing ini dapat dikembangkan melalui penciptaan merek yang

    kuat dan menghadirkan produk yang berkualitas. Merek yang kuat serta

    produk yang berkualitas dapat menghadirkan kepuasan di hati konsumen

    hingga akhirnya membentuk image positif dan loyalitas di dalam diri

    konsumen.

    Terdapat beberapa manfaat dari merek yang kuat menurut Davis (1993)

    dalam Fandi Tjiptono (2005) yaitu, Pertama, dapat membangun loyalitas dan

    loyalitas akan mendorong bisnis berulang kembali, kedua, merek yang kuat

    memungkinkan tercapainya harga premium dan akhirnya memberikan laba

    yang tinggi, ketiga, sebuah merek yang sangat mapan dapat memberikan

    kredibilitas untuk sebuah produk baru, keempat, merek yang kuat akan

    membantu perusahaan dalam melakukan perluasan pasar, dalam

    menghadapi persaingan yang ketat merek yang kuat merupakan suatu

    2

  • pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan, menjadi ujung

    tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi

    pemasaran. Secara internal merek yang kuat memberikan kejernihan fokus

    internal dan eksekusi merek.

    Saat ini diakui atau tidak sepeda motor Honda masih menjadi punggawa

    di pasar transportasi Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang

    menggunakan sepeda motor untuk aktifitas sehari-hari. Hal itu karena honda

    memiliki tipe dan model yang beragam, kemudahan dalam perawatan, suku

    cadang yang mudah didapat,kemudahan dalam perawatan, kualitas mesin yang

    handal, konsumsi bahan bakar yang irit, dan harga jual kembali yang tetap

    tinggi.

    Posisi Honda saat ini diperoleh dengan memenangkan persaingan antar

    sesama produsen sepeda motor dengan berbagai usaha, salah satunya dengan

    membuka cabang yang sangat luas diseluruh penjuru Indonesia yang telah

    berlansung puluhan tahun. Honda juga memberikan jaminan mesin selama

    tiga tahun sebagai bentuk jaminan kualitas mesinnya dan ini diberikan bagi

    seluruh tipe dan model yang diproduksi. Hal inilah yang menjadikan semua

    produk Honda memilki harga jual kembali yang lebih tinggi dibanding merek

    sepeda motor lain dalam artikel (Bintang Motor.com).

    Dalam hal ini merek lebih dari sekedar simbol karena merek merupakan

    janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa

    tertentu kepada pembeli. Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas.

    Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat ikatan emosional yang

    3

  • tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek

    (Kotler, dan A.B Susanto ( 2003 : 575). Merek seperti ini akan menghasilkan

    image tersendiri bagi para pelanggannya maupun pelanggan potensialnya.

    Image konsumen terhadap suatu merek akan berpengaruh secara lansung

    kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap produk

    tersebut. Karena image merupakan bagian dari persepsi konsumen maka dari

    itu dapat diukur. Jika image pelanggan negative maka dapat dipastikan minat

    konsumen terhadap produk tersebut juga negative, jadi tidak menutup

    kemungkinan mereka akan jera untuk membeli atau menggunakan produk

    tersebut bahkan yang lebih parah mereka bisa menjadi sumber promosi

    negative yang tercipta secara tidak lansung. Dan tentu saja jika hal ini terjadi

    pada sebuah produk maka produk tersebut tidak akan bertahan lama di pangsa

    pasar. Demikian juga sebaliknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Zobny dan

    Zikhan (1990) dalam MD.Enayet Husein (2007) yang menyatakan A brand

    image is the totality of consumer perceptions about the brand, or how they see

    it, which may not coincide with the brand identity. Brand image is defined as

    the reasoned or emotional perception consumers attach to specific brandsi.

    Produsen menyadari bahwa kekuasaan justru terletak pada perusahaan

    yang memegang merek. Perusahaan perusahaan dapat mengganti sumber

    yang mereka miliki dengan sumber yang lebih murah di tempat yang lain.

    Mereka mengeluarkan banyak uang untuk membangun merek. Sehingga

    walaupun suatu saat perusahaan-perusahan ini tidak memproduksi produk

    mereka di dalam negeri lagi, merek mereka akan tetap memperoleh kesetiaan

    4

  • pelanggan. Perusahaan yang berhasil mengembangkan suatu merek yang kuat

    dengan loyalitas konsumen berarti mempunyai pertahanan yang kuat terhadap

    serangan strategi promosi pesaing. Suatu merek yang kuat adalah yang

    memiliki kesetian konsumen. Ini diperkuat dengan bukti bahwa sejumlah

    konsumen tetap menginginkan suatu merek dan menolak menggantinya

    meskipun harga produk pengganti lebih rendah.

    Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat skripsi dengan

    judul Pengaruh Brand Awareness, Brand Association, Perceived quality dan

    Brand Image Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Sepeda Motor Honda(

    Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ) .

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

    penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis dapat

    dirumuskan sebagai berikut :

    1. Bagaimana pengaruh variable brand awareness, brand association,

    perceived quality dan brand image secara simultan terhadap loyalitas

    konsumen ?

    2. Bagaimana pengaruh variable brand awareness secara parsial terhadap

    loyalitas konsumen ?

    3. Bagaimana pengaruh variable brand assosiation secara parsial terhadap

    loyalitas konsumen ?

    4. Bagaimana pengaruh variable perceived quality secara parsial terhadap

    loyalitas konsumen ?

    5

  • 5. Bagaimana pengaruh variable brand image secara parsial terhadap

    loyalitas konsumen ?

    Dengan mengacu pada perumusan masalah di atas, maka masalah pokok

    yang akan dibahas, dikaji, dan dianalisis secara spesifik adalah Pengaruh

    Brand Awareness, Brand Association, Perceived quality dan Brand Image

    Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Sepeda Motor Honda .

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    a. Menganalisis bagaimana pengaruh variable brand awareness, brand

    association, perceived quality dan brand image secara simultan

    terhadap loyalitas konsumen.

    b. Menganalisis pengaruh variable brand awareness secara parsial

    terhadap loyalitas konsumen.

    c. Menganalisis pengaruh variable brand assosiation secara parsial

    terhadap loyalitas konsumen.

    d. Menganalisis pengaruh variable perceived quality secara parsial

    terhadap loyalitas konsumen.

    e. Menganalisis pengaruh variable brand image secara parsial terhadap

    loyalitas konsumen.

    6

  • 7

    2. Manfaat Penelitian

    Beradasarkan tujuan di atas maka hasil penelitian diharapkan

    bermanfaat untuk :

    a. Untuk peneliti, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi

    media yang baik untuk menambah pengetahuan, wawasan dan

    kemampuan dalam melakukan penelitian.

    b. Bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi

    masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut

    mengenai brand awareness, brand association, perceived quality dan

    brand image terhadap loyaliats.

    c. Bagi universitas, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan

    atau referensi dalam mempelajari pengaruh brand awareness, brand

    association, perceived quality dan brand image terhadap loyalitas bagi

    penulils lainnya. Dan memberikan masukan bagi pengembangan ilmu

    di jurusan manajemen pemasaran pada khususnya.

    d. Bagi konsumen, sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen agar

    lebih melihat dan mempunyai respon dalam memilih suatu produk

    khususnya, sepeda motor.

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian untuk menguji hipotesis yang diajukan

    mengenai persepsi konsumen tentang merek dan kualitas terhadap penciptaan

    image produk sepeda motor Honda. Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai

    berikut :

    1. Fokus penulis pada penelitian ini tertuju pada pengaruh variable brand

    awareness, brand association, perceived quality dan brand image terhadap

    loyalitas konsumen produk speda motor Honda, di kalangan mahasiswa UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Lokasi dan obyek yang akan diteliti adalah mahasiswa yang memilki sepeda

    motor bermerek Honda dan dilakukan di kampus UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta.hal ini dilakukan karena penulis menganggap populasi yang ada di

    UIN tidak hanya berasal dari satu daerah melainkan berasal dari berbagai

    daerah bahkan mancanegara.

    B. Metode Penentuan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah jumlah keseluruhan yang mencakup semua anggota yang

    akan diteliti dalam sebuah penelitian (Istijanto,2009:113).

    70

  • Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan elemen yang mempunyai karakter

    tertentu yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih

    menjadi sample (Umar, Husein, 2000 : 128).

    Populasi adalah sekumpulan satuan pengamatan atau objek yang memilki

    informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. (Simamora, 2004:195).

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subyek yang

    menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

    untuk dipelajari dankemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008 : 57).

    Dalam hal ini populasi penelitian ini adalah mereka yang memakai sepeda

    motor honda, tanpa membedakan jenis kelamin dengan sasaran mahasiswa

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan disini penulis tidak membatasi

    responden dari fakultas tertentu.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ditarik sebagai perwakilan

    dari populais (Istijanto,2009:113). Sampel adalah sebagaian anggota populasi

    yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan

    dapat mewakili populasinya (Sugiono, 2008 : 57). Sampel dalam penelitian ini

    adalah mahasiswa dan mahasiswi yang menggunakan semua jenis produk dari

    sepeda motor Honda. Dalam penulisan penelitian, peneliti menggunakan

    metode adjugment sampling, yang dimaksud dengan adjugment sampling

    adalah sample yang sesuai dengan karakteristik populasi, simanapun dan

    kapanpun responden ditemui dijadikan sample penelitian (Abdul Hamid,

    71

  • 2007;32). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan responden sebanyak

    100 kuisioner. Penggunaan 100 kuisioner ini dengan alasan-alasan teknis

    sebagai berikut (Subiyanto, 1997:103).

    a. Total populasi tidak diketahui dengan pasti (tidak terbatas)

    b. Penggunaan probability tidak operasional dilapangan, karena akan

    cenderung bias.

    c. Analisis antar seksi tidak digunakan dalam penelitian

    d. Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan operasi peneliti

    menggunakan probability sampling.

    Dalam kuesioner ini digunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang

    digunakan secara luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau

    ketidak setujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai

    objek stimulasi ( Ghozali, 2002:41 ). Jawaban dari kuesioner tersebut diberi bobot

    skor atau nilai sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Skala Likert

    Tanda Keterangan Bobot

    SS

    S

    RR

    TS

    STS

    Sangat Setuju

    Setuju

    Ragu-Ragu

    Tidak Setuju

    Sangat Tidak Setuju

    5

    4

    3

    2

    1

    72

  • C. Data dan Metode Pengumpulan Data

    1. Jenis Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    a. Data primer

    Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang

    diteliti dengan cara riset atau penelitian lapangan.

    b. Data sekunder

    Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

    pengumpulannya oleh peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini

    diperoleh dengan metode studi kepustakaan yaitu data data yang

    diperoleh dari literatur yang bisa di dapat dari buku, jurnal ilmiah,

    internet, laporan penelitian dan media massa yang berkaitan dengan pokok

    permasalahan penelitian ini.

    2. Metode Pengumpulan Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

    adalah data yang didapat langsung dari sumber pertama. Pengumpulan data ini

    dilakukan dengan cara :

    a. Metode interview

    Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan tanya jawab

    secara langsung dengan responden untuk memperoleh data yang lebih

    akurat sehubungan dengan masalah yang akan dibahas.

    73

  • b. Metode kuesioner

    Metode kuesioner adalah merupakan suatu metode untuk memperoleh

    data yang dilakukan dengan cara memberikan suatu daftar pertanyaan

    yang akan diisi oleh responden yang terdiri dari pertanyaan tentang

    variable brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand

    image dari produk sepeda motor honda untuk mengetahui sejauh mana

    hal-hal tersebut mempengaruhi loyalitas konsumen produk Honda.

    Dalam kuesioner ini terdapat dua bagian, yaitu :

    Bagian I :Mengenai data responden yaitu nama, jenis kelamin,usia, dan penghasilan perbulan.

    Bagian II :Mengenai daftar pertanyaan yang akan di isi oleh responden

    c. Studi Kepustakaan

    Teknik pengumpulan data sekunder dengan studi kepustakaan, yaitu

    mempelajari bagaimana faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen

    terhadap produk dalam berbagai literature, termasuk pencarian data-data

    dari situs internet (electronic Library) dan buku-buku yang berkaitan guna

    melengkapi data penelitian ini.

    D. Metode Analisis Data

    Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

    dengan menggunakan dua macam uji yang terbagi menjadi :

    74

  • 1. Uji Validitas dan Reliabilitas

    Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka sebelum dilakukan

    uji statistik, terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan uji

    validitas dan reliabilitas.

    a. Validitas

    Menurut Imam Ghazali (2005:45)validitas dalam penenlitian ini

    digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.

    Sedangkan menurut Indriantoro dan Bambang, (1999 : 182).

    Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas

    konstruksi yaitu kerangka dari suatu konsep. Dengan menghitung

    korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total memakai

    produk moment. Dengan nilai r = 0,03. Jika kurang dari 0,03 maka

    pertanyaan dikatakan tidak valid.

    b. Reliabilitas

    Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

    yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2005 :

    41). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

    seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu

    ke waktu. Menurut Imam Ghozali (2005 : 42) pengukuran reliabilitas

    dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

    75

  • 1) Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan

    diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan

    kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

    2) One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya

    hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

    pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

    SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji

    statistik Cronbach Alpha (). Suatu konstruk atau variabel

    dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.

    2. Uji Asumsi Klasik

    Apabila menggunakan OLS (Ordinary Least Square) dalam ekonometrika

    dijelaskan bahwa peneliti tidak dapat menghindari diri dari

    penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi ini menggunakan

    SPSS 16 for windows.

    a. Uji Multikolinearitas

    Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi

    ditemukan adanya korelasi antar variable bebas atau antar variable

    independent yang satu dengan independent yang lain secara sempurna

    atau mendekati sempurna. Jika variabel independen saling berkorelasi,

    maka variabel-variabel ini tidak termasuk variable ortogonal. Variabel

    ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

    76

  • variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau

    tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai

    berikut:

    1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

    sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

    banyak yang tidak mempengaruhi variabel dependen.

    2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika

    antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi

    (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

    multikolonieritas. Jika dibawah 0,90, maka tidak adanya

    multikolonieritas.

    3) Multikolonieritas juga dapat dilihat dari nilai Tolerance dan

    Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan

    setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

    independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

    independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

    independen lainnya. Nilai Tolerance yang rendah sama dengan

    nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai yang umum

    dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai

    Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap peneliti

    harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir.

    77

  • Misal nilai Tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95

    (Ghozali, 2005:91).

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode yang ketiga yaitu

    suatu data terbebas dari multikolinearitas jika nilai variance inflation

    factors (VIF) tidak lebih dari 10.0 dan nilai toleransi tidak kurang dari 0.1.

    (Ghozali, 2005:91)

    b. Uji Heterokedasitas

    Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah

    model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu

    pengamatan dan pengamatan yang lain. Dalam regersi, salah satu

    asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dan residual yang

    dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola

    tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai yang tidak

    sama antara satu varians dari satu residual. Gejala varians yang tidak

    sama ini disebut dengan gejala heterodokedasitas, sedangakan gejala

    varians residual yang sama dari suatu pengamatan lain disebut

    homokedositas. Model regresi yang baik adalah yang

    homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan

    data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data

    ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran, yaitu kecil,

    sedang, dan besar. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau

    78

  • tidaknya heteroskedastisitas, dengan melihat Grafik Plot antara nilai

    prediksi variabel terikat (dependen), yaitu ZPRED dengan residualnya

    SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

    dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

    antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

    diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y

    sesungguhnya) yang telah di studentized. Jika tidak ada pola yang jelas

    dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

    maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005:105).

    c. Uji Normalitas

    Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi

    data. Uji merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan oleh

    analisis statistic parametic. Penggunaan uji normalitas karena ada

    analisis statistic parametric, asumsi yang harus dimiliki oleh data

    adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali,

    2005:110). Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data

    akan mengikuti bentuk distribusi normal.

    Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

    atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Salah satu cara

    termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik

    histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi

    79

  • yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu

    garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan

    garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang

    menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya

    (Ghozali, 2005:110).

    3. Uji Hipotesis

    Kegiatan pengolahan data dengan melakukan tabulasi terhadap

    kuesioner dengan memberikan dan menjumlahkan bobot jawaban pada

    masing-masing pertanyaan untuk masing-masing variabel. Analisis data

    menggunakan teknik statistik multiple regression untuk menguji pengaruh

    variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Teknik analisis

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi

    berganda. Analisis regresi berganda adalah analisis tentang hubungan

    antara satu dependent variable dengan dua atau lebih independent

    variable. (Arikunto 2002 ;56).

    Persamaannya yaitu : Y = a+ b1x1+ b2x2 + b3x3+ b4x4+

    Keterangan :

    Y = Loyalitas Pelanggan

    a = Konstanta

    b1x1 = Brand Awareness

    b2x2 = Brand Assosiation

    80

  • b3x3= Perceived Quality.

    b4x4 =Brand Image.

    = Error

    Hasil pengujian statistik dengan menggunakan multiple regression yang

    perlu dianalisis dan dibahas adalah:

    a. Uji koefisien determinasi

    Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

    kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

    koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

    berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

    variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

    variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

    dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan

    mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah

    variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan

    satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah

    variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Oleh karena

    itu, pada penelitian ini R Square yang digunakan adalah R Square yang

    sudah disesuaikan atau Adjusted R Square (Adjusted R2) karena

    disesuaikan dengan jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian.

    81

  • Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

    ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2005:83).

    b. Penguji Hipotesis Uji F

    Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

    atau variable bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

    secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

    Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti

    terdapat pengaruh dari variabel independen secara bersama terhadap

    variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Hasil uji F ini pada output SPSS

    dapat dilihat pada table ANOVA. Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis

    alternative (Ha) yang digunakan yaitu :

    Ho : bo = 0, artinya tidak ada pengaruh antara brand awareness, brand

    assosiation, perceived quality, dan brand image terhadap loyalitas

    pelanggan sepeda motor Honda.

    Ha : bo 0, artinya ada pengaruh antara brand awareness, brand assosiation, perceived quality,dan brand image terhadap loyalitas

    pelanggan sepeda motor Honda.

    Tiongkat significan yang digunakan yaitu = 0.05 F = F hitung yang selanjutnya diuji dengan F tebel :

    jika sig. F > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada

    pengaruh antara variable bebas ( X) dan terikat.

    82

  • jika sig. F > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada

    pengaruh antara variable bebas ( X) dan terikat.

    c. Penguji Hipotesis Uji t

    Metode pengujian ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara

    parsial dari variable bebas terhadap variable terikat dengan hipotesis yang

    dikemukakan. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

    satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

    variabel dependen. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya

    signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara

    individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84).

    Jika t hitung > t table atau nilai p value pada kolom sig < level of

    significant ( ) maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti secara parsial ada pengaruh antara variable bebas dan terikat.

    Jika t hitung < t table atau nilai vaue pada kolom sig, > level of

    significant maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara parsial

    tidak ada pengaruh antara variable bebas dan terikat

    E. Operasional Variabel Penelitian

    Variabel penelitian ini dikemukakan dalam rangka membantu

    menjelaskan pokok subyek dan batasan pengertian untuk variabel variabel

    tersebut. Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu objek,

    83

  • dan mampu memberikan variabel bermacam-macam nilai / beberapa kategori.

    ( Suwarno, 2005:1)

    1. Variabel Independen ( X )

    a. Brand Awarness

    Kesanggupan konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali

    bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu. Hasil

    pengukuran ini dapat dibagi menjadi empat tingkatan Kualitas

    b. Brand assosiation

    Asosiasi merek merupakan segala sesuatu yang berkaitan langsung

    maupun tidak langsung dengan ingatan konsumen terhadap suatu merek,

    yakni pencitraan suatu merek yang tercermin dari kesan tertentu

    sehubungan dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk,

    geografis, harga, pesaing, selebritis, dan lain-lain.

    c. Perceived Quality

    perceived quality atau kesan kualitas dapat didefinisikan sebagai

    persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keungulan suatu

    produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan

    d. Brand Image

    Brand image terdiri dari atribut-atribut yang diasosiasikan dengan

    brand yang bersangkutan dan dpesifikasikan oleh posisi brand tersebut..

    Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol perusahaan.

    84

  • Citra yang efektif melakukan tiga hal, yang pertama : memantapkan

    karakter produk dan usulan nilai. yang kedua : menyampaikan karakter itu

    dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter

    pesaing. yang ketiga : memberikan kekuatan emosional yang lebih dari

    sekedar citra mental. Supaya bias berfungsi citra itu harus disampaikan

    melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek.

    2. Variabel Dependen ( Y )

    Variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi karena

    adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah :

    a. Loyalitas Pelanggan

    loyalitas sebagai kondisi di mana pelanggan mempunyai sikap positif

    terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan

    bermaksud meneruskan pembeliannya di masa mendatang. Loyalitas

    menunjukkan kecenderungan pelanggan untuk menggunakan suatu merek

    tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi.

    85

  • G. Operasional Variabel

    Tabel operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.2 Operasional Variabel

    No. Variable Indikator Skala 1. Brand Awareness

    ((Yoo & Donthu

    (2001) dalam Fandi

    Tjiptono (2005:58))

    Kemampuan mengenali produk motor Honda diatara merek-merek yang saling bersaing

    kemampuan mengenali logo atau symbol motor Honda

    kesulitan dalam membedakan antara motor Honda dengan motor lain

    Diferensiasi produk Honda dengan produk lain

    Pengenalan tipe produk motor Honda dengan mudah

    Ordinal

    2. Brand Association

    (Yoo & Donthu

    (2001) dalam Fandi

    Tjiptono (2005:55))

    (Darmadi. Dkk

    (2004:70))

    Manfaat motor Honda terhadap aktifitas

    karakteristik motor Honda sangat mudah diingat

    Atribute motor Honda sangat aktraktif

    Tipe-tipe produk Honda sangat beragam dan futuristic

    Harga jual kembali motor Honda tinggi

    Kesulitan dalam mengingat jenis-jenis produk motor Honda

    Inovasi Honda terhadap jenis dan tipe speda motor Honda

    Ordinal

    3. Brand Perceived

    Quality

    Produk sepeda motor Honda berkualitas tinggi

    Ketahanan produk Honda sangat tinggi

    Produk sepeda motor Honda

    Ordinal

    86

  • (Yoo & Donthu

    (2001)dalam Fandi

    Tjiptono (2005:55))

    sangat fungsional dalam aktifitas sehari-hari

    Kualiatas motor Honda lebih baik di banding produk-produk sejenis dari pesaingnya

    Teknologi serta fitur yang digunakan memberi kemudahan bagi pengguna

    Performa mesin serta Harga jual suku cadang Honda sangat baik

    Ketersediaan suku cadang Honda sangat mudah di dapat

    4. Brand image

    (Lassar, Mittal,

    Sharma (1995) dalam

    Fandi Tjiptono

    (2005:58))

    Hubungan Sepeda motor Honda dengan kepribadian

    perasaan nyaman menggunakan produk motor Honda

    Rasa bangga memiliki produ motor Honda

    Emosi menngunakan motor Honda

    Mengendarai sepeda motor Honda memiliki atmosfir yang menyenangkan dan memikat

    Kekaguman terhadap jenis dan tipe motor Honda

    Pelayanan dealer sepeda motor Honda dihati pelanggan

    Pelayanan dealer Honda setelah pembelian memuaskan

    Ordinal

    5 Loyalitas

    (Kim & Kim (2004)

    dalam Fandi Tjiptono

    (2005:58))

    Honda selalu menjadi merek pilihan pertama saya

    Tingkat loyalitas pada merek sepeda motor Honda

    Rasa puas terhadap merek Honda

    Saya tetap akan meilih merek

    Ordinal

    87

  • 88

    Honda, sekalipun produk lain memiliki fitur yang sejenis

    Kualitas merek Honda Mempromosikan merek

    Honda kepada kerabat atau teman

  • BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Objek Penelitian

    1. Sejarah Singkat Motor Honda

    Sejarah Honda tidak terlepas dari tangan seorang Soichiro Honda, sang

    pendiri. Soichiro Honda lahir tanggal 17 November 1906 di Iwatagun (kini

    Tenrryu City) yang terpencil di Shizuoka prefecture. Daerah Chubu di antara

    Tokyo, Kyoto, dan Nara di Pulau Honshu yang awalnya penuh tanaman teh

    yang rapi, yang disela-selanya ditanami arbei yang lezat. Namun kini daerah

    kelahiran Honda sudah ditelan Hamamatsu yaitu kota terbesar di provinsi itu.

    Ayahnya bernama Gihei Honda seorang tukang besi yang beralih menjadi

    pengusaha bengkel sepeda, sedangkan ibunya bernama Mika, Soichiro anak

    sulung dari sembilan bersaudara, namun hanya empat yang berhasil mencapai

    umur dewasa. Yang lain meninggal semasa kanak-kanak akibat kekurangan

    obat dan juga akibat lingkungan yang kumuh. Walaupun Gihei Honda miskin,

    namun ia suka pembaharuan. Ketika muncul pipa sigaret modal Barat, ia tidak

    ragu-ragu mengganti pipa cigaret tradisionalnya yang bengkok, tidak peduli

    para tetangganya menganggapnya aneh. Rupanya sifat itu dan juga

    keterampilannya dalam menangani mesin menurun pada anak sulungnya.

    Soichiro Honda ini seorang pembalap (racer), juga seorang businessman,

    dan juga seorang manufaktur sejati Disamping semua itu, yang paling penting

    89

  • adalah Soichiro Honda itu adalah seorang pemimpi. Dia memimpikan

    membuat piston ring yang lebih baik, mendirikan sebuah perusahaan kecil dan

    memproduksinya. Perusahaan kecil di Hamamatsu (sebelum lahir Honda

    Motor Company) berhasil membuat motor bikez.. di bulan Oktober 1946.

    Motornya ini menggunakan rangka sepeda. Karena gasoline sangat langka

    waktu itu, makanya Honda mengembangkan motornya ini menggunakan

    turpentine (semacam minyak yang disuling dari pine tress. Namun karena

    mutunya tidak begitu bagus, motor tersebut dipedal lebih dahulu baru bisa

    jalan. Di bulan November 1947, Seichiro Honda mengembangkan motor

    bikez berkekuatan 0.5HP yang disebut A-Type dan masih menggunakan

    turpentine, dan motor ini dikenal sebagai Chimney.

    Barulah pada tahun 1958 Seichiro Honda mendirikan pabrikan Honda

    bersama dengan Takeo Fujikawa yang sangat mendukung dari sisi financial.

    Bersama-sama mereka mendirikan emperium Honda. Di tahun 1948 juga,

    Honda mengeluarkan motobikez dengan engine 90cc modifikasi dari Type A,

    yang dikenal sebagai B-Type. Tahun 1949, Honda mengeluarkan motor D-

    Type. Kali ini motor yang dibuat sudah jauh lebih lengkap ketimbang

    pendahulunya bukan hanya engine yang ditempelkan ke rangka sepeda seperti

    sebelumnya. Mr. Honda selalu mengikuti setiap step dalam proses pembuatan

    motor ini karena itu disebut D-Type.. karena Dreamnya mulai terwujud. Dan

    milestone ini membuat Honda semakin gencar memproduksi motor yang lebih

    baik dan semakin canggih.

    90

  • Setelah mengeluarkan D-Type, selanjutnya Honda mengeluarkan engine

    146cc, OHV, 4 stroke yang dikenal sebagai E-Type. Engine ini dapat

    mengeluarkan power 5.5HP dan dapat digeber sampai kecepatan 80 km/h.

    Selanjutnya bikez dengan engine ini diproduksi, dan bisa mencapai 130 unit

    sehari. Tahun 1952, Honda mengeluarkan motor Cub pertamanya dengan

    engine F-Type, 50cc, 2 stroke dan produksinya mencapai 6500 unit sebulan

    atau hampir menguasai 70% market share motor di Jepang. Tahun 1953,

    Honda memproduksi motor 90cc, 4 stroke yang dikenal sebagai Benly atau

    yang berarti nyaman. Motor ini mempunyai 3 speed gearbox, dan motor ini

    bisa laku terjual sebanyak 1000 unit sebulan.

    Tahun 1954, Honda juga mengeluarkan scooter yaitu Juno. Juno ini

    diadaptasi dari Vespa yang sedang dibuat di Jepang, karena diadaptasi dari

    Vespa maka bentuknya mirip dengan Vespa. Tahun 1957, Honda

    mengeluarkan untuk pertama kalinya twin cylinder motorcycles, 250cc OHC,

    empat stroke C70, C70 lumayan cukup canggih dimasanya. Mulailah berbagai

    produk muncul seperti C71 dimana telah menerapkan electric starter pada

    engine 250cc. Tahun 1959, Benly 125cc juga dikeluarkan dan sanggup

    digeber sampai 110 km/h. Era keemasan Honda muncul pada bulan Juni 1958,

    yaitu dengan dikeluarkannya C100 Super Cub yang disebut-sebut the most

    successful motorcycles.

    Super Cub ini dikembangkan selama tiga tahun, agar murah dan gampang

    dikendarai oleh siapapun. Motor ini menggunakan 50cc, OHC, empat stroke,

    91

  • centrifugal clutch dengan tiga transmisi kecepatan. Motor ini sangat mudah

    dikendarai bahkan bagi pemula sekalipun. Bentuk ini yang dikenal sebagai

    bebek sekarang, dan sangat populer pada zamannya. Wanita pun mudah

    mengendarainya karena tidak perlu terhambat oleh bentuk konvensional

    motor yang ada tanki bensin. Motor ini kemudian muncul berbagai versi ada

    yang 50cc, 70cc dan 90cc. Tahun 1959, Honda mulai mengekspor dan

    memasuki pasar Amerika Serikat. Dan terkait dengan motor ini pada akhir

    Desember 2005, motor ini sudah diproduksi sebanyak 50 juta unit bentuknya

    beda-beda tipis namun enginenya sangat mirip dan jumlah tersebut adalah

    jumlah yang sangat fantastis untuk sebuah motor pada saat itu

    (www.kumpulblogger.com).

    a. Sejarah Motor Honda di Indonesia

    Motor Honda di Indonesia berada di bawah naungan PT Astra Honda

    Motor (AHM). PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor

    industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan

    nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki

    oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit,

    sedangkan komponennya diimpor dari Jepang.

    Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe

    bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi

    pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak

    92

  • menjadi sekitar 30 ribu pada tahun berikutnya dan terus berkembang

    hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu

    moda transportasi andalan di Indonesia.

    Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya

    pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di

    pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan

    beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra

    Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik

    PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

    Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan,

    pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi

    sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa

    Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi

    di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan

    fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.

    Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini

    memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk

    permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah

    satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah

    pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan

    prestasi pertama yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di

    Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Guna menunjang kebutuhan

    93

  • serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda

    Motor di dukung oleh 1.600 showroom dealer penjualan yang diberi kode

    H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized

    Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H,

    yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda diseluruh

    Indonesia.

    Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar

    di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah

    sekitar 13.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan

    jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi

    berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut

    diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu

    orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana

    transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai

    dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

    1) Visi

    To Be Number One Market Driven Trend-setter motorcycle

    Company in Indonesia in term of customer satisfaction the

    empowered human capital guided by shared values.

    94

  • 2) Misi

    To provide mobility solution which exceed customer expectation

    with the best value motorcycle & Its related products, thru

    empowered human capital for the benefit of all stakeholders.

    b. Jenis Produk : Sepeda Motor

    Tipe Cub/Bebek

    Honda Absolute Revo 110 Honda Blade Honda Supra X 125 R Honda Supra X 125 PGM-FI

    Tipe Sport

    Honda Absolute Revo 110 Honda Blade Honda Supra X 125 R Honda Supra X 125 PGM-FI

    Tipe Skutik

    Honda BeAT Honda Vario Honda Vario Techno

    95

  • c. Penghargaan

    ICSA 2008 The Best in Achieving Total Customer Satisfaction(category: Sport Motorcycle), ICSA 2008 (September2008), dari lembaga survei Frontier dan majalah SWA.

    SBBI 2008 SBBI 2008 dari Harian Umum Solopos memberikan penghargaan terhadap AHM Merk Terbaik KategoriSepeda Motor Transmisi Manual

    96

  • IMAC 2008

    The Company with The Best Corporate Image (category: Automotive 2 wheels), IMAC 2008,

    dari majalah Business

    IBBA 2008

    Indonesia Best Brand Award, merupakan pnghargaan yang diberikan oleh Majalah SWA & MARS. Pada tahun 2008 memberikan penghargaan ini ke AHM The Most Valuable Brand in Indonesia dengan

    kategor: Non-Matic Motorcycle & Sport Motorcycle.

    97

  • B. Hasil dan Pembahasan

    1. Uji Validitas dan Reabilitas

    Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item, yaitu

    mengkolerasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah

    skor tiap butir. Masrum 1979 dalam Sugiyono 2004, menyatakan bahwasanya

    di dalam analisis item, teknik korelasi dalam menentukan validitas item ini

    sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Kemudian

    dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi adalah item yang

    mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi,

    menunjukkan bahwa item ini memiliki validitas yang cukup tinggi.

    Pengujian validitas adalah berkaitan dengan masalah asanya kepercayaan

    terhadap alat tes (instrumen). Suatu instrument dapat memiliki tingkat

    kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari penelitian menunjukkan hasil tetap.

    Dengan denikian masalah reliabilitas instrument berhubungan dengan masalah

    ketetapan hasil. Jika terjadi perubahan tes instrument, maka perubahan

    dianggap tidak berarti.

    Nilai kritis pada uji validitas sebesar (0,410) sedangkan nilai koefision

    realibilitasnya adalah lebih besar dari (0,6). Berikut hasil pengujian validitas

    dan realibilitas.

    98

  • Table 4.1

    Uji Validitas dan Reabilitas

    Pernyataan Corrected Item-Total Correlation

    Keterangan Cronbranch's Alpha If Item

    Deleted Keterangan

    Brand Awareness

    Butir 1

    Butir 2

    Butir 3

    Butir 4

    Butir 5

    0,559

    0,490

    0,410

    0,587

    0,412

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    0,951

    0,952

    0,952

    0,951

    0,952

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Brand Assosiation

    Butir 6

    Butir 7

    Butir 8

    Butir 9

    Butir 10

    Butir 11

    Butir 12

    0,789

    0,587

    0,620

    0,559

    0,513

    0,654

    0,563

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    0,949

    0,951

    0,950

    0,951

    0,951

    0,950

    0,951

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Perceived Quality

    Butir 13

    Butir 14

    Butir 15

    Butir 16

    Butir 17

    0,549

    0,697

    0,497

    0,681

    0,728

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    0,951

    0,950

    0,952

    0,950

    0,950

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    99

  • Butir 18

    Butir 19

    0,559

    0,789

    Valid

    Valid

    0,951

    0,949

    Reliabel

    Reliabel

    Brand Image

    Butir 20

    Butir 21

    Butir 22

    Butir 23

    Butir 24

    Butir 25

    Butir 26

    Butir 27

    0,615

    0,487

    0,789

    0,587

    0,608

    0,682

    0,505

    0,631

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    0,951

    0,951

    0,949

    0,951

    0,951

    0,950

    0,951

    0,951

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Customer Loyalality

    Butir 28

    Butir 29

    Butir 30

    Butir 31

    Butir 32

    Butir 33

    0,477

    0,774

    0,682

    0,592

    0,654

    0,613

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    0,952

    0,949

    0,950

    0,951

    0,950

    0,951

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Reliabel

    Pengukuran validitas dan reliabilitas diatas bedasarkan penggunaan

    software SPSS 16.0 Seperti table diatas, koefisien cronbach`s alpha untuk

    masing-masing variabel ternyata lebih besar dari pada 0,60, artinya

    cronbach`s alpha dapat diterima, setelah pengujian validitas dan

    100

  • realibilitas, menyatakan bahwa selururh item perntanyaan dari masing-

    masing variable dinyatakan valid dan Reliabel. Dengan kata lain, jawaban

    responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur

    variable brand awareness, brand association, perceived quality, brand

    image, dan customer loyality adalah konsisten dan dapat dipercaya

    (Reliabel)

    2. Deskriptif Analisis

    a. Brand Awareness

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden

    Pada konsumen produk sepeda motor Honda mahasiswa UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta, diperoleh hasil olah data kuisioner sebagai berikut :

    Tabel 4.2

    Kemampuan mengenali produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 13 13

    3 Ragu ragu 10 10

    4 Setuju 63 63

    5 Sangat Setuju 14 14

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab

    setuju bahwa mereka mampu mengenali produk Honda diantara merek-merek

    yang saling bersaing dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju

    101

  • dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan

    pertanyaan tersebut sebanyak 10 responden. Sedangkan responden yang

    menjawab tidak setuju sebanyak 13 responden dan tidak ada responden yang

    menjawab sangat tidak setuju.

    Tabel 4.3

    Kemampuan mengenali logo produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 12 12

    3 Ragu ragu 9 9

    4 Setuju 64 64

    5 Sangat Setuju 15 15

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa 64% dari responden menjawab

    setuju bahwa mereka mampu mengenali logo motor Honda diantara produk

    lain dan sebanyak 15 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan

    tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut

    sebanyak 9 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju

    sebanyak 12 responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak

    setuju.

    102

  • Tabel 4.4 Kemampuan membedakan produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 1 1

    3 Ragu ragu 9 9

    4 Setuju 60 60

    5 Sangat Setuju 30 30

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa 60% dari responden menjawab

    setuju bahwa mereka tidak mengalami kesulitan membedakan antara motor

    Honda dengan motor lain dan sebanyak 30 responden menjawab sangat

    setuju. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden.

    Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 responden dan

    tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    Tabel 4.5 Diferensiasi produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 6 6

    4 Setuju 63 63

    5 Sangat Setuju 31 31

    Total 100 100

    103

  • Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab

    setuju bahwa Diferensiasi produk Honda dengan produk lain sangat jelas dan

    sebanyak 31 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

    Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut sebanyak 6

    responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

    tidak setuju tidak ada.

    Tabel 4.6

    Pengetahuan tentang produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 17 17

    4 Setuju 58 58

    5 Sangat Setuju 25 25

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa 58% dari responden menjawab

    setuju bahwa mereka mampu mengetahui jenis-jenis produk motor Honda

    dengan mudah dan sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan

    pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 17

    responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

    tidak setuju, tidak ada.

    104

  • b. Brand Assosiation

    Tabel 4.7

    Manfaat produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 3 3

    3 Ragu ragu 9 9

    4 Setuju 63 63

    5 Sangat Setuju 25 25

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab

    setuju bahwa Manfaat yang diberikan motor Honda terhadap aktifitas sangat

    besar dan sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan

    tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden.

    Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan

    tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    Tabel 4.8 Karakteristik motor Honda

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 6 6

    4 Setuju 63 63

    5 Sangat Setuju 31 31

    Total 100 100

    105

  • Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab

    setuju bahwa Beberapa karakteristik motor Honda sangat mudah saya ingat

    dan sebanyak 31 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan

    tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 responden. Tidak

    ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

    Tabel 4.9 Atribut produk aktraktif

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 6 6

    3 Ragu ragu 31 31

    4 Setuju 56 56

    5 Sangat Setuju 7 7

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa 56% dari responden menjawab

    setuju bahwa Atribute yang terdapat pada motor Honda sangat aktraktif dan

    sebanyak 7 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

    Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 31 responden. Sedangkan

    responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 responden dan tidak ada

    responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    106

  • Tabel 4.10 Tipe produk yang beragam dan futuristic

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 13 13

    3 Ragu ragu 9 9

    4 Setuju 64 64

    5 Sangat Setuju 14 14

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa 64% dari responden menjawab

    setuju bahwa tipe-tipe produk Honda sangat beragam dan futuristic dan

    sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

    Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden. Sedangkan

    responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 13 responden dan tidak ada

    responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    Tabel 4.11

    Harga jual kembali produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 22 22

    4 Setuju 44 44

    5 Sangat Setuju 34 34

    Total 100 100

    107

  • Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa 44% dari responden menjawab

    setuju bahwa Harga jual kembali produk sepeda motor Honda tinggi dan

    sebanyak 34 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

    Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 22 responden. Sedangkan

    responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada.

    Tabel 4.12

    Ingatan konsumen terhadap produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 3 3

    3 Ragu ragu 49 49

    4 Setuju 29 29

    5 Sangat Setuju 19 19

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa 49% dari responden menjawab

    ragu-ragu bahwa mereka tidak mengalami kesulitan dalam mengingat jenis-

    jenis produk motor Honda dan sebanyak 29 responden menjawab setuju

    dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju

    sebanyak 19 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju

    sebanyak 3 responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak

    setuju.

    108

  • Tabel 4.13 Tingkat Inovasi produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 35 35

    4 Setuju 51 51

    5 Sangat Setuju 14 14

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa 51% dari responden menjawab

    setuju bahwa Inovasi Honda terhadap jenis dan tipe speda motor Honda

    sangat baik dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju dengan

    pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 35

    responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

    tidak setuju, tidak ada.

    c. Perceived Quality

    Tabel 4.14

    Kualitas produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 3 3

    4 Setuju 79 79

    5 Sangat Setuju 18 18

    Total 100 100

    109

  • Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa 79% dari responden menjawab

    setuju bahwa Produk sepeda motor Honda berkualitas tinggi dan sebanyak 18

    responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan

    yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 responden. Sedangkan responden yang

    menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada.

    Tabel 4.15

    Ketahanan produk dalam berbagai cuaca

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 3 3

    3 Ragu ragu 33 33

    4 Setuju 41 41

    5 Sangat Setuju 23 23

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa 41% dari responden menjawab

    setuju bahwa Ketahanan produk Honda dalam berbagai cuaca dan sebanyak

    23 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan

    yang menjawab ragu-ragu sebanyak 33 responden. Sedangkan responden yang

    menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada responden yang

    menjawab sangat tidak setuju.

    110

  • Tabel 4.16

    Fungsional produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 3 3

    3 Ragu ragu 10 10

    4 Setuju 67 67

    5 Sangat Setuju 20 20

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.16 diketahui bahwa 67% dari responden menjawab

    setuju bahwa Produk sepeda motor Honda sangat fungsional dalam aktifitas

    sehari-hari dan sebanyak 20 responden menjawab sangat setuju dengan

    pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 10

    responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3

    responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    Tabel 4.17

    Perbandingan kualitas produk dengan kompetitor

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 36 36

    4 Setuju 50 50

    5 Sangat Setuju 14 14

    Total 100 100

    111

  • Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa 50% dari responden menjawab

    setuju bahwa Kualitas motor Honda lebih baik di banding produk-produk

    sejenis dari pesaingnya dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju

    dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak

    36 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

    tidak setuju, tidak ada.

    Tabel 4.18

    Teknologi dan fitur produk yang digunakan

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 23 23

    4 Setuju 62 62

    5 Sangat Setuju 15 15

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa 62% dari responden menjawab

    setuju bahwa Teknologi serta fitur yang digunakan memberi kemudahan bagi

    pengguna dan sebanyak 15 responden menjawab sangat setuju dengan

    pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 23

    responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

    tidak setuju, tidak ada.

    112

  • Tabel 4.19 Performa mesin dan suku cadang produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 13 13

    3 Ragu ragu 10 10

    4 Setuju 63 63

    5 Sangat Setuju 14 14

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab

    setuju bahwa Performa mesin serta Harga jual suku cadang sepeda motor

    Honda sangat baik dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju

    dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak

    10 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 13

    responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    Tabel 4.20

    Ketersediaan suku cadang produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 3 3

    3 Ragu ragu 9 9

    4 Setuju 63 63

    5 Sangat Setuju 25 25

    Total 100 100

    113

  • Berdasarkan tabel 4.20 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab

    setuju bahwa Ketersediaan suku cadang sepeda motor Honda sangat mudah di

    dapat dan sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan

    tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden.

    Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan

    tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    d. Brand Image

    Tabel 4.21 Kesesuaian produk dengan personality

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 4 4

    3 Ragu ragu 33 33

    4 Setuju 49 49

    5 Sangat Setuju 14 14

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.21 diketahui bahwa 49% dari responden menjawab

    setuju bahwa Sepeda motor Honda cocok dengan kepribadian saya dan

    sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

    Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 33 responden. Sedangkan

    responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden dan tidak ada

    responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    114

  • Tabel 4.22

    Kenyamanan produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 28 28

    4 Setuju 55 55

    5 Sangat Setuju 17 17

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.22 diketahui bahwa 55% dari responden menjawab

    setuju bahwa Saya merasa nyaman menggunakan produk sepeda motor Honda

    dan sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan

    tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 28 responden.

    Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju,

    tidak ada.

    Tabel 4.23

    Nilai prestise produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 6 6

    3 Ragu ragu 20 20

    4 Setuju 57 57

    5 Sangat Setuju 17 17

    Total 100 0

    115

  • Berdasarkan tabel 4.23 diketahui bahwa 57% dari responden menjawab

    setuju bahwa mreka sangat bangga memiliki produk sepeda motor Honda dan

    sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

    Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 20 responden. Sedangkan

    responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 responden dan tidak ada

    responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    Tabel 4.24

    Kebanggaan memiliki produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 6 6

    4 Setuju 62 62

    5 Sangat Setuju 32 32

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.24 diketahui bahwa 62% dari responden menjawab

    setuju bahwa Saya tidak pernah merasa malu menggunakan motor Honda dan

    sebanyak 32 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

    Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 responden. Sedangkan

    responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada.

    116

  • Tabel 4.25

    Atmosfir mengendarai produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 3 3

    3 Ragu ragu 38 38

    4 Setuju 46 46

    5 Sangat Setuju 13 13

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.25 diketahui bahwa 46% dari responden menjawab setuju

    bahwa Mengendarai sepeda motor Honda memiliki atmosfir yang menyenangkan dan

    memikat dan sebanyak 13 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan

    tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 38 responden. Sedangkan

    responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada

    responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    Tabel 4.26

    Kekaguman terhadap produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 3 3

    3 Ragu ragu 41 41

    4 Setuju 38 38

    5 Sangat Setuju 18 18

    Total 100 100

    117

  • Berdasarkan tabel 4.26 diketahui bahwa 38% dari responden menjawab

    setuju bahwa Semua jenis dan tipe motor Honda sangat mengagumkan dan

    sebanyak 18 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

    Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 41 responden. Sedangkan

    responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada

    responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    Tabel 4.27

    Pelayanan dealer-dealer produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 3 3

    3 Ragu ragu 22 22

    4 Setuju 70 70

    5 Sangat Setuju 5 5

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.27 diketahui bahwa 70% dari responden menjawab

    setuju bahwa Pelayanan dealer sepeda motor Honda sangat baik di hati anda

    dan sebanyak 5 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan

    tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 22 responden.

    Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan

    tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    118

  • Tabel 4.28

    Pelayanan purna jual produk

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 3 3

    3 Ragu ragu 38 38

    4 Setuju 7 57

    5 Sangat Setuju 2 2

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.28 diketahui bahwa 57% dari responden menjawab

    setuju bahwa Pelayanan dealer Honda setelah pembelian memuaskan dan

    sebanyak 2 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

    Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 38 responden. Sedangkan

    responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada

    responden yang menjawab sangat tidak setuju.

    e. Loyalitas

    Tabel 4.29 Motor Honda selalu menjadi pilihan utama

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 27 27

    4 Setuju 44 44

    5 Sangat Setuju 29 29

    Total 100 100

    119

  • Berdasarkan tabel 4.29 diketahui bahwa 44% dari responden menjawab

    setuju bahwa Merek sepeda motor Honda selalu menjadi merek pilihan

    pertama saya dan sebanyak 29 responden menjawab sangat setuju dengan

    pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 27

    responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

    tidak setuju, tidak ada

    Tabel 4.30 Kesetiaan terhadap motor Honda

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 0 0

    3 Ragu ragu 44 44

    4 Setuju 40 40

    5 Sangat Setuju 16 16

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.30 diketahui bahwa 44% dari responden menjawab

    setuju bahwa mereka menganggap diri mereka loyal pada merek sepeda motor

    Honda dan sebanyak 40 responden menjawab setuju dengan pernyataan

    tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 responden.

    Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju,

    tidak ada.

    120

  • Tabel 4.31 Motor Honda sebagai pilihan awal

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 3 3

    3 Ragu ragu 42 42

    4 Setuju 37 37

    5 Sangat Setuju 18 18

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.31 diketahui bahwa 42% dari responden menjawab

    ragu-ragu bahwa mereka tidak akan membeli merek lain jika merek Honda

    tersedia di dealer tersebut dan sebanyak 37 responden menjawab setuju

    dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju

    sebanyak 18 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 3

    responden dan sangat tidak setuju tidak ada.

    Tabel 4.32 Ketetapan memilih motor Honda sekalipun produk kompetitor

    meiliki fitur yang sama No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 10 10

    3 Ragu ragu 45 45

    4 Setuju 30 30

    5 Sangat Setuju 15 15

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.32 diketahui bahwa 45% dari responden menjawab

    121

  • ragu-ragu bahwa Saya tetap akan meilih merek Honda, sekalipun produk lain

    memiliki fitur yang sejenis dan sebanyak 30 responden menjawab setuju

    dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju

    sebanyak 1 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 10

    responden dan sangat tidak setuju tidak ada.

    Tabel 4.33

    Ketetapan memilih motor Honda sekalipun produk kompetitor sama

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 4 4

    3 Ragu ragu 48 48

    4 Setuju 28 28

    5 Sangat Setuju 20 20

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.33 diketahui bahwa 48% dari responden menjawab

    ragu-ragu bahwa Saya tetap akan meilih merek Honda, sekalipun produk lain

    memiliki fitur yang sejenis dan sebanyak 28 responden menjawab setuju

    dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju

    sebanyak 20 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 4

    responden dan sangat tidak setuju tidak ada.

    122

  • Tabel 4.34

    Intensitas mempromosikan motor Honda kepada pihak lain

    No Kategori Frekuensi %

    1 Sangat tidak Setuju 0 0

    2 Tidak Setuju 3 3

    3 Ragu ragu 50 50

    4 Setuju 47 47

    5 Sangat Setuju 0 0

    Total 100 100

    Berdasarkan tabel 4.34 diketahui bahwa 50% dari responden menjawab

    ragu-ragu bahwa mereka sering mempromosikan merek Honda kepada

    kerabat atau teman dan sebanyak 47 responden menjawab setuju dengan

    pernyataan tersebut. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 3

    responden. Sedangkan yang menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju

    tidak ada.

    3. Uji Asumsi Klasik

    Suatu model persamaan regresi yang telah diuji agar dapat diterima secara

    ekonometrika, maka diperlukan cara sebagai estimasi yaitu dengan menggunakan

    OLS (Ordinary Least Square). Dapat dikatakan bahwa setiap penelitian tidak

    dapat menghindari diri dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik. Untuk

    memenuhi syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimate), maka diperlukan

    beberapa asumsi klasik sebagai berikut:

    123

  • a. Uji Multikolinearitas

    Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi

    ditemukan adanya korelasi antar variable bebas atau antar variable

    independent yang satu dengan independent yang lain secara sempurna atau

    mendekati sempurna. Suatu data terbebas dari multikolinearitas jika nilai

    variance inflation factors (VIF) tidak lebih dari 10.0 dan nilai toleransi tidak

    kurang dari 0.1. (Ghozali, 2005:92). Hasil uji multikolinearitas dalam

    penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.35 berikut :

    Tabel 4.35 Hasil Uji Multikolinearitas

    Sumber: Data Primer Diolah

    Coefficientsa

    Collinearity Statistics

    Tolerance VIF

    .255

    Berdasarkan table 4.35 diatas, hasil perhitungan nilai tolerance

    menunjukkan tidak adanya variabel independen atau variable bebas (brand

    awareness, brand association, perceived quality, brand image) yang memiliki

    nilai tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel

    3.914

    .155 6.464

    .318 3.149

    .311 3.217

    a. Dependent Variable: LY

    124

  • independen yang nilainya lebih dari 95%. Sedangkan hasil perhitungan VIF

    juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu variabel independen

    yang memiliki nilai variance inflation factors (VIF) lebih dari 10. Sehingga

    dapat disimpulkan bahwa terbebas dari multikolinearitas.

    b. Uji Heterokedasitas

    Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

    regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu pengamatan

    dan pengamatan yang lain. Dalam regersi, salah satu asumsi yang harus

    dipenuhi adalah bahwa varians dan residual yang dari suatu pengamatan ke

    pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini

    ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antara satu varians dari satu

    residual. Gejala varians yang tidak sama ini disebut dengan gejala

    heterodokedasitas, sedangakan gejala varians residual yang sama dari suatu

    pengamatan lain disebut homokedositas. Salah satu uji untuk menguji

    heterokedasitas ini adalah denagn melihat penyebaran dari varians residuial.

    (Ghozali, 2005:105). Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada

    suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut.

    Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model linier berganda

    tidak terdapat heterokedastisitas jika . (Ghozali, 2005:105).

    125

  • a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada menbentuk pola

    tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian mnyempit).

    Maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

    b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

    di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjsi heterokedastisitas.

    Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Sumber: Data Primer Diolah

    Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas

    Berdasarkan gambar scatterplot 4.1 diatas, terlihat bahwa titik-titik

    menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0

    126

  • pada sumbu Y. hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas

    pada model regresi. sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi

    loyalitas pelanggan motor Honda berdasarkan pengaruh variable independen,

    brand awareness, brand assosiation, perceived quality, dan brand image.

    c. Uji Normalitas

    Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi

    data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan oleh

    analisis statistic parametic. Penggunaan uji normalitas karena ada analisis

    statistic parametric, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa

    data tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali, 2005:110). Maksud data

    terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk

    distribusi normal. Bahwa data memusat pada nilai rata-rata dan median.

    Pada prinsipnya normalitas data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

    data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram

    dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah, (Ghozali,

    2005:110) :

    1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

    diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

    normal, maka model regresiu memenuhi asusmsi normalitas.

    2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah

    garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola

    127

  • distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asusmsi

    normalitas.

    Untuk mengetahui distribusi data variable independent dan