LAPMAGANG3 FEB UB

74
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang KKN-P Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) merupakan mata kuliah mahasiswa dengan terjun langsung di dunia kerja, dan juga merupakan bentuk aplikasi penyelenggaraan pendidikan profesional yang memadukan secara sistematis antara program pendidikan dengan program keahlian yang diperoleh langsung melalui dunia kerja, sehingga terarah dan dapat mencapai tingkat keahlian profesional tertentu. Dengan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) ini penulis dapat membandingkan teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan langsung di lapangan (dunia kerja), serta bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengalaman kerja yang bergerak di bidang Lembaga Keuangan Bank maupun di bidang Lembaga Keuangan Non Bank. Setelah melakukan Kuliah Kerja Nyata Profesi, diharapkan Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman ilmu pengetahuan khususnya mengenai lembaga jasa keuangan 1

description

laporan magang FEB UB

Transcript of LAPMAGANG3 FEB UB

Page 1: LAPMAGANG3 FEB UB

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KKN-P

Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) merupakan mata kuliah mahasiswa dengan

terjun langsung di dunia kerja, dan juga merupakan bentuk aplikasi penyelenggaraan

pendidikan profesional yang memadukan secara sistematis antara program

pendidikan dengan program keahlian yang diperoleh langsung melalui dunia kerja,

sehingga terarah dan dapat mencapai tingkat keahlian profesional tertentu.

Dengan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) ini penulis dapat membandingkan

teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan langsung di lapangan (dunia

kerja), serta bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengalaman kerja yang

bergerak di bidang Lembaga Keuangan Bank maupun di bidang Lembaga Keuangan

Non Bank.

Setelah melakukan Kuliah Kerja Nyata Profesi, diharapkan Mahasiswa dapat

memperoleh pengalaman ilmu pengetahuan khususnya mengenai lembaga jasa

keuangan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam

berbagai kegiatan yang ada dalam Lembaga Keuangan. Pencapaian Kuliah Kerja

Nyata Profesi ini pada akhirnya mengacu pada pembentukan profesionalisme

mahasiswa yang mempunyai pengetahuan dan keahlian sehingga lulusan Sarjana

Ekonomi Universitas Brawijaya diharapkan bisa menjadi sumber daya manusia yang

siap pakai di masa yang akan datang.

Untuk dapat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Profesi, mahasiswa diwajibkan

telah mengumpulkan minimum 129 SKS atau sudah termasuk dengan mata kuliah

1

Page 2: LAPMAGANG3 FEB UB

2

yang diprogram dan telah lulus matakuliah Metodologi Penelitian. Setelah

pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Profesi selesai dilaksanakan, mahasiswa diwajibkan

membuat Laporan Pelaksanaan KKNP.

Berdasarkan ketentuan dan persyaratan tersebut, penulis telah melakukan Kuliah

Kerja Nyata Profesi pada BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan yang beralamat di Jl.

Raya Sidogiri Kraton No. 10 Pasuruan selama 25 hari kerja efektif terhitung mulai

tanggal 21 Agustus s.d. 18 September 2014 dengan hari kerja Sabtu s.d. Kamis.

1.2 Tujuan KKN-P

Adapun tujuan dari pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata meliputi:

1. Sebagai sarana guna meningkatkan kompetensi praktik bagi lulusan Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya agar siap

memasuki dunia usaha.

2. Membekali mahasiswa dengan keahlian dalam memecahkan masalah di dunia

usaha.

3. Meningkatkan kemampuan emosional mahasiswa untuk beradaptasi dan

peduli dengan kehidupan masyarakat.

1.3 Manfaat KKN-P

Manfaat dari Kuliah Kerja Nyata Profesi adalah:

1.3.1 Bagi Mahasiswa

a. Meningkatkan kompetensi, kecerdasan intelektual, dan emosional

b. Mempelajari, membandingkan, dan menerapkan pengetahuan teoritis yang

diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan nyata yang ada di dunia usaha.

Page 3: LAPMAGANG3 FEB UB

3

c. memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan antara teori perbankan syari’ah dengan

operasionalisasi perbankan di bank syari’ah sehingga nantinya mahasiswa

dituntut berperan aktif dalam dunia usaha.

1.3.2 Bagi Perusahaan/Instansi

a. Dapat melaksanakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial lembaga

terhadap masyarakat.

b. Mendapatkan sumbangan pemikiran dan tenaga guna meningkatkan

kinerja lembaga.

c. Dapat dijadikan sebagai sarana membangun jaringan kerja sama dalam

berbagai bidang dengan pihak Universitas Brawijaya.

1.3.3 Bagi Jurusan

a. Memperluas jaringan kerja sama dalam berbagai bidang dengan pihak

BMT Maslahah Sidogiri.

b. Meningkatkan relevansi kurikulum pendidikan di Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dengan dunia usaha.

1.3.4 Bagi Dosen Pembimbing

a. Mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang praktik usaha di BMT

Maslahah Sidogiri.

b. Meningkatkan jaringan dengan BMT Maslahah Sidogiri.

Page 4: LAPMAGANG3 FEB UB

BAB II

RENCANA KEGIATAN

2.1 Tempat Pelaksanaan KKN-P

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) ini dilaksanakan di bagian

Funding Officer (FO), Account Officer (AO), dan Teller BMT Maslahah Sidogiri

Cabang Pembantu Kebonagung Jl. Raya Kebonagung Purworejo Pasuruan.

2.2 Waktu Pelaksanaan KKN-P

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) dilaksanakan selama 25 hari kerja

efektif terhitung sejak tanggal 21 Agustus 2014 s.d. 18 September 2014 dengan

jadwal 6 hari dalam satu minggu (Sabtu s.d. Kamis) mulai pukul 07.30-14.00 WIB.

2.3 Rencana Kegiatan

Sebelum pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) di BMT

Maslahah Sidogiri Cabang Pembantu Kebonagung, penulis telah menyusun jadwal

rencana kegiatan KKN-P yang akan dilaksanakan selama 25 hari kerja efektif guna

kemudahan penulis dalam proses mencari informasi untuk penyusunan Laporan

Kuliah Kerja Nyata Profesi. Adapun rencana kegiatan KKNP yang telah disusun

penulis sebagai berikut:

4

Page 5: LAPMAGANG3 FEB UB

5

Tabel 1

Rencana Kegiatan KKNP Dalam 25 Hari Kerja Efektif

JADWAL RENCANA KEGIATAN

10 Hari Pertama 1. Perkenalan lingkungan kerja BMT Maslahah Sidogiri.2. Mempelajarai profil BMT Maslahah Sidogiri.3. Mempelajari produk-produk sekaligus akad yang

ditawarkan di BMT Maslahah Sidogiri.4. Bekerja di bagian Teller untuk melayani nasabah dalam

penyetoran tunai, penarikan tunai, pengajuan pembiayaan, dan pembayaran angsuran pembiayaan.

10 Hari Kedua 1. Mempelajari pekerjaan bagian Funding Officer (FO)2. Mempelajari pekerjaan bagian Account Officer (AO)

5 Hari Ketiga 1. Mempelajari manajemen BMT secara umum.2. Mempelajari Sistem Pengendalian Internal3. Mempelajari CSR pada BMT Maslahah Sidogiri

Pasuruan4. Mempelajari sistem Permodalan pada BMT Maslahah

Sidogiri5. Mempelajari bentuk Laporan Keuangan pada BMT

Maslahah Sidogiri

(Sumber: Data olahan penulis)

Page 6: LAPMAGANG3 FEB UB

BAB III

PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Objek KKNP

3.3.1 Sejarah BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan

Koperasi BMT Maslahah awalnya didirikan pada 17 Juli 1997 atau 12 Robi’ul

Awwal 1418 H dengan nama Koperasi BMT MMU (Maslahah Mursalah lil Ummah).

Koperasi ini didirikan atas dasar keprihatinan para uztad (guru) Madrasah Miftahul

Ulum Pondok Pesantren Sidogiri karena kurangnya kaidah-kaidah syariah dalam

praktik keuangan yang semaki terjerumus kedalam unsur ribawi.

Seiring berjalannya waktu, koperasi ini yang awalnya beranggotakan para santri,

uztad dan keluarga pondok pesantren Sidogiri, kemudian berkembang dan disahkan

oleh SK Perubahan Anggaran Dasar Nomor 518.I/PAD/BH/XVI/66/103/2009

menjadi koperasi yang dapat beranggotakan lebih luas ke seluruh Provinsi Jawa

Timur. Dengan adanya SK tersebut maka koperasi ini berubah nama menjadi BMT

Maslahah dengan Izin Usaha Simpan Pinjam dari Gubernur Nomor:

P2T/20/09.06/01/X/2013 tanggal 23 Oktober 2013.

Sampai saat ini Koperasi BMT Maslahah yang berkantor pusat di Jalan Raya No

10 Sidogiri Kraton Pasuruan telah membuka 70 kantor pelayanan tambahan yang

terdiri dari 68 kantor cabang dan cabang pembantu serta 2 kantor kas yang tersebar di

beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur di antaranya Kabupaten Pasuruan, Kota

Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten

6

Page 7: LAPMAGANG3 FEB UB

7

Malang, Kota Gresik, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten

Lumajang.

Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, BMT Maslahah melakukan

berbagai pelatihan dan pendidikan untuk Pengurus, Pengawas, Managerial,

Karyawan, dan Anggota koperasi. Tujuan dari pendidikan dan pelatihan ini adalah

untuk mempersiapkan para pengelola menghadapi semakin kuatnya arus persaingan

dari berbagai lembaga keuangan lainnya sehingga para pengelola dan pengurus

mampu bertahan bahkan mengembangkan koperasi BMT Maslahah agar lebih baik

lagi dan semakin maju.

Koperasi BMT Maslahah bergerak di bidang pembiayaan dan simpanan sesuai

pola syariah yang berorientasi ganda, yakni Profit Oriented (Maitul Tamwil) dan

Social Oriented (Baiutul Mal). Lebih jelasnya, selain profit atau keuntungan yang

diperoleh BMT maslahah juga menghimpun dan menyalurkan ZIS (Zakat, Infaq dan

Shodaqoh). Bidang usaha lain yang menjadi bagian BMT Maslahah antara lain

layanan pembayaran online melalui Bank serta investasi penyertaan di unit usaha Roti

dan Selep Padi.

3.1.2 Bentuk Badan Hukum dan Izin Usaha

Identitas BMT Maslahah Sidogiri telah memiliki badan hukum dan memiliki izin

usaha dengan nomor keputusan legalitas:

Badan Hukum: Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil RI, nomor:

608/BH/KWK.13/IX/2013, tanggal 04 September 1997.

Page 8: LAPMAGANG3 FEB UB

8

TDP: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan, nomor:

13.26.2.64.00099 tanggal 13 September 2013

SIUP: Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur, nomor P2T/20/

09.06/01/x/2013, tanggal 23 Oktober 2013

NPWP: 01.718.668.5-651.000

3.1.3 Lokasi BMT Maslahah Sidogiri berlokasi di Jalan Raya No. 10 Sidogiri Kraton Pasuruan

Jawa Timur. BMT Maslahah Sidogiri juga memiliki jumlah Kantor Cabang/Capem

sebanyak 68 Kantor yang tersebar di seluruh Jawa Timur, di antaranya:

1. Kabupaten Pasuruan: 1 Kantor Pusat, 2 Kantor Kas, 1 Kantor Cabang, dan 19

Kantor Cabang Pembantu.

2. Kota Pasuruan: 1 Kantor Cabang dan 2 Kantor Cabang Pembantu.

3. Kabupaten Probolinggo: 1 Kantor Cabang dan 10 Kantor Cabang Pembantu.

4. Kabupaten Mojokerto: 1 Kantor Cabang dan 4 Kantor Cabang Pembantu

5. Kota Surabaya: 1 Kantor Cabang dan 5 Kantor Cabang Pembantu

6. Kabupaten Malang: 1 Kantor Cabang dan 8 Kantor Cabang Pembantu

7. Kota Gresik: 1 Kantor Cabang dan 1 Kantor Cabang Pembantu

8. Kabupaten Situbondo: 1 Kantor Cabang dan 4 Kantor Cabang Pembantu

9. Kabupaten Lumajang: 1 Kantor Cabang dan 4 Kantor Cabang Pembantu

10. Kabupaten Ngawi: 1 Kantor Cabang

Page 9: LAPMAGANG3 FEB UB

9

3.1.4 Keanggotaan Berdasarkan Buku Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas

Rapat Anggota Tahunan 2013, jumlah anggota terdaftar sebanyak 2.999 orang

meningkat dari tahun 2012 yang berjumlah 1.994 orang.

3.1.5 Susunan Keorganisasian

Susunan keorganisasian terdiri dari 4 bagian, yaitu:

1. Pengurus, terdiri dari:

- Ketua

- Wakil Ketua I

- Wakil Ketua II

- Sekretaris

- Bendahara

- Perwakilan Pengurus tiap Kota/Kabupaten

2. Pengawas, terdiri dari:

- Pengawas Syariah

- Pengawas Managemen

- Pengawas Keuangan

3. Dewan Penasehat

4. Pengelola/Karyawan, terdiri dari:

- Manager Utama

- Manager Operational

- Manager Marketing

Page 10: LAPMAGANG3 FEB UB

10

- Manager Personalia

- Manager Teknologi Informasi

- Staf Manager

- Karyawan Pusat dan Cabang/Capem

Berikut merupakan bagan susunan organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang:

Gb 1. Struktur Organisasi BMT Sidogiri Pasuruan

Page 11: LAPMAGANG3 FEB UB

11

3.1.6 Tata Laksana Operasional

Dalam menjalankan aktivitas operasiona organisasi dan usaha, koperasi BMT

Maslahah Sidogiri melakukan kegiatan sesuai ketentuan operasional kerja dan terus

melakukan perbaikan, dan pengembangan guna meningkatkan kinerja

operasionalnya.

a. Operasional Kerja

1) Aktivitas operasional mengacu pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga, SOM (Standar Operasional Managemen), SOP (Standar

Operasional Prosedur), dan peraturan-peraturan khusus lainnya.

2) Operasional kerja sehari-hari dikuasakan kepada Manager Utama dengan

dibantu Manager Operasional, Marketing, Personalia, dan TI. Setiap

manager dibantu oleh stafnya masing-masing.

3) Pengawas melakukan berbagai aktivitas di antaranya mengawasi keadaan

yang terkait keuangan dan usaha koperasi yang dilakukan secara

mendadak dan terencana atas berbagai aktivitas yang dilakukan oleh

Manager dan para karyawan koperasi. Pengawas juga bertugas

mengadakan pengecekan kas setiap akhir bulan.

4) Pengurus mengadakan rapat rutin yang terkait teknis maupun non teknis

seperti Rapat Anggota Tahunan, Rapat Anggota Evaluasi Program Kerja

dan Anggaran Pendapatan dan Biaya, Rapat Anggota Perubahan Anggaran

Dasar Koperasi, dan rapat lainnya baik terkait hal-hal teknis maupun non

teknis secara rutin maupun non rutin. Pengurus bersama Manajerial juga

Page 12: LAPMAGANG3 FEB UB

12

mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas Sumber

Daya Manusia.

b. Administrasi

Kegiatan administrasi di BMT Maslahah Sidogiri dibagi menjadi 2, yaitu

Kegiatan Administrasi Pengurus yang meliputi keanggotaan, kelembagaan,

inventaris, dan kegiatan yang terkait organisasi. Lalu Kegiatan Administrasi

Manajerial dan Cabang/Capem meliputi semua administrasi usaha, akuntansi,

dan keuangan.

3.1.7 Bidang Usaha

Produk-produk yang ditawarkan di koperasi BMT Maslahah Sidogiri

antara lain:

1. Simpanan/Tabungan

a. Tabungan Umum Syariah

b. Tabungan Wadiah

c. Tabungan Aqiqah/Qurban

d. Tabungan Haji

e. Tabungan Ziarah/Wisata

f. Tabungan Walimah

g. Tabungan Pendidikan

h. Deposito

2. Pembiayaan/Piutang

a. Mudharabah/Bagi Hasil

Page 13: LAPMAGANG3 FEB UB

13

b. Musyarakah/Penyertaan

c. Murabahah/Jual Beli

d. Ba’I Bitsamanil Ajiil/Jual Beli Angsuran

e. Qordul Hasan/Kebajikan

f. Rahn/Gadai

g. Ijarah/Sewa

h. Talangan Haji

3. Jasa dan Layanan

a. PPOB (Payment Point Online Banking)

Layanan ini bekerja sama dengan PT. Magna Karsa Mulya Malang

untuk pembayaran tagihan Listrik dan Telepon.

b. Transfer Santri

c. Pengurusan Haji

d. Jasa Pengurusan Lain-lain

e. Ticketing

4. ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah)

a. Zakat konsumtif berupa sembako, uang tunai, dan subsidi kepada

Guru Madrasah yang tidak mampu.

b. Zakat Produktif disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ)

Sidogiri.

c. Amil Zakat (LAZ Sidogiri)

d. Beasiswa Murid Madrasah

e. Operasional Zakat Konsumtif

Page 14: LAPMAGANG3 FEB UB

14

f. Zakat kepada mustahiq lainnya

3.1.8 Permodalan dan Keuangan

Modal yang didapatkan untuk kelangsungan usaha di BMT Maslahah ini terdiri

dari modal sendiri dan modal dari luar (pinjaman pihak ke-3). Modal sendiri terdiri

dari setoran pokok anggota dan sertifikat modal koperasi. Modal dari luar terdiri dari

pinjaman dari lembaga Bank dan Non Bank yakni BNI Syariah Malang, LPDB

KUMKM Jakarta dan INKOPSYAH. Selain modal luar yang berasal dari

pinjaman/pembiayaan dari lembaga keuangan baik Bank maupun Non Bank,

Koperasi BMT Maslahah juga mendapat modal pinjaman dari anggota dan calon

anggota berupa tabungan syraiah umum, tabungan syariah berjangka, tabungan

wadiah dan deposito syariah.

Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya koperasi BMT Maslahah

berpedoman pada Anggaran Dasar Rumah Tangga, Standar Operasional Managemen,

Standar Operasional Prosedur, dan peraturan-peraturan khusus yang terus menerus

diperbaiki demi kenyamanan dan keamanan anggotanya. Penataan operasional kerja

sehari-hari dikuasakan kepada Manager Utama dengan dibantu oleh Manager

Operasional Marketing, Personalia dan TI setiap Manager bagian dibantu oleh

beberapa staff.

Kegiatan administrasi koperasi BMT Masalahah dibagi menjadi 2, yaitu

administrasi pengurus dan administrasi Managerial. Adminstrasi pengurus meliputi

administrasi keanggotaan, kelembagaan, inventaris, dan semua yang terkait dengan

organisasi/koperasi. Kegiatan administrasi managerial meliputi kegiatan administrasi

Page 15: LAPMAGANG3 FEB UB

15

usaha, akuntansi, dan keuangan yang mengacu pada ketentuan dan peraturan yang

berlaku di koperasi BMT Maslahah.

Sarana dan prasarana yang ada di kantor pusat maupun cabang dan kas BMT

Maslahah juga senantiasa diperbaiki sesuai dengan kebutuhan demi menunjang

kelancaran kegiatan dan operasionalnya. Sarana dan prasarana tersebut, seperti

kendaraan inventaris kantor, lahan berupa tanah dan ruko di beberapa wilayah yang

kini ditempati sebagai kantor cabang.

3.2. Kegiatan yang Ditekuni

Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) dilaksanakan di Kantor BMT Maslahah

Sidogiri Cabang Pembantu Kebonagung yang beralamat di Jl. Raya Kebonagung

Purworejo Pasuruan. Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan (25 hari

kerja efektif) yang dimulai pada tanggal 21 Agustus 2014 sampai dengan 18

September 2014. Selama kegiatan KKNP berlangsung, penulis mengikuti jam

operasional kantor yaitu pukul 07.00-14.00. Hari kerja pada BMT Maslahah Sidogiri

Cabang Pembantu Kebonagung yaitu 6 hari dalam 1 minggu (Sabtu s.d. Kamis).

Waktu istirahat pada BMT Maslahah Sidogiri Cabang Pembantu Kebonagung bersifat

fleksibel, dengan kata lain tidak ada aturan jam untuk istirahat melainkan toleransi

sesuai dengan batasan-batasan yang sebelumnya telah ditetapkan pimpinan (ishoma).

Selama kegiatan KKNP (Kuliah Kerja Nyata Profesi), penulis memperoleh

banyak pengalaman serta pengetahuan mengenai kegiatan-kegiatan kerja yang

dilakukan di BMT Maslahah Sidogiri Cabang Pembantu Kebonagung Pasuruan.

Penulis membantu dalam beberapa kegiatan berikut:

Page 16: LAPMAGANG3 FEB UB

16

a. Teller

Selama bekerja di bagian teller, penulis membantu dalam melayani

nasabah yang akan melakukan penarikan tunai, setoran tunai, pembayaran

angsuran pembiayaan, pembayaran listrik, dan setoran deposito. Selain itu,

penulis juga melayani nasabah yang bertanya tentang cara mengajukan

pembiayaan, dan juga melengkapi berkas-berkas saat realisasi pembiayan.

Bagian teller juga bertugas membuat laporan-laporan harian maupun bulanan

yang semuanya sudah secara otomatis tersusun di sistem komputer perusahaan

sejak transaksi sedang terjadi dan telah diinput di komputer.

Gb 2 : Kegiatan penulis sebagai Teller dan Customer Service di kantor Cabang Pembantu Pasuruan

b. Account Officer (AO)

Selama bekerja di bagian Account Officer, penulis ikut dalam

bersilaturahmi ke rumah-rumah nasabah yang telah mengajukan pembiayaan

dan telah melengkapi berkas-berkas pengajuan pembiayaan untuk di survei

kebenaran informasi yang diberikan nasabah dan juga kelayakan untuk

diberikan dana pembiayaan. Selain survey, bagian AO juga melayani

pembayaran angsuran dengan langsung mengunjungi rumah warga yang

dirasa kesulitan untuk mencapai kantor. Tetapi, penarikan angsuran lebih

Page 17: LAPMAGANG3 FEB UB

17

fokus kepada nasabah-nasabah yang telat membayar. Tidak jarang juga ada

nasabah yang menitipkan uang untuk dimasukan ke akun rekening

tabungannya, hal ini tetap dilayani AO dengan senang hati.

Gb 3 : Kegiatan penulis sebagai Account Officer (AO) saat survei ke rumah nasabah.

g. Funding Officer (FO)

Selama bekerja di bagian Funding Officer, penulis ikut masuk ke Pasar

Kebonagung untuk melayani para pedagang di pasar sekaligus mencari

nasabah baru. Selama di Pasar Kebonagung FO lebih banyak melakukan

transaksi setoran tunai dengan para pedagang di pasar. Hal ini bertujuan untuk

menambah kas perusahaan dengan menawarkan kepada para pedagang yang

sekaligus telah menjadi nasabah BMT untuk menyisihkan sebagian

pendapatannya untuk dimasukan ke rekening tabungan. Untuk mengantisipasi

pedagang yang ingin menarik tabungannya, FO juga telah dibekali sejumlah

uang tunai. Selama melakukan transaksi FO juga dibekali telpon genggam dan

print slip yang telah diisi aplikasi khusus milik BMT yang secara otomatis

Page 18: LAPMAGANG3 FEB UB

18

setelah transaksi diinput akan keluar print slip sekaligus transaksi tersebut

telah otomatis masuk ke database perusahaan.

Gb 4 : Kegiatan Penulis Sebagai Funding Officer (FO) saat melayani transaksi di Pasar Kebonagung.

Berikut penulis lampirkan daftar kegiatan harian selama mengikuti kegiatan

KKN-P di BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan

Page 19: LAPMAGANG3 FEB UB

19

TABEL 2

LAPORAN KEGIATAN HARIAN KKN-P

No.

Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Yang Dilakukan

1 Kamis, 21 Agustus 2014 - Pengenalan produk dan Jasa BMT.- Menjadi Funding Officer di Pasar

Kebonagung.

2 Sabtu, 23 Agustus 2014 - Menjadi Funding Officer di Pasar Kebonagung.

3 Minggu, 24 Agustus 2014

- Menjadi Funding Officer di Pasar Kebonagung.

4 Senin, 25 Agustus 2014 - Menjadi Teller melayani transaksi setoran tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening baru, dan angsuran pembiayaan.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.

5 Salasa, 26 Agustus 2014 - Menjadi Account Officer menarik angsuran pembiayaan ke rumah-rumah nasabah.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.

6 Rabu, 27 Agustus 2014 - Menjadi Account Officer menarik angsuran pembiayaan ke rumah-rumah nasabah.

- Menerima Pengajuan Pembiayaan Baru

7 Kamis, 28 Agustus 2014 - Menjadi teller melayani transaksi setoran tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening baru, dan angsuran pembiayaan.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.

8 Sabtu, 30 Agustus 2014 - Menjadi teller melayani transaksi setoran tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening baru, dan angsuran pembiayaan.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.- Melayani Pembayaran Tagihan Listrik

9 Minggu, 31 Agustus 2014

- Menjadi teller melayani transaksi setoran tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening

Page 20: LAPMAGANG3 FEB UB

20

baru, dan angsuran pembiayaan.- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.- Membuat Laporan Akhir Bulan:

a. Laporan Pembukaan Tabunganb. Laporan Penutupan Tabunganc. Laporan Realisasi Pembiayaand. Laporan Laba Rugi Bulanane. Laporan Perubahan Kekayaanf. Daftar Kolektibilitasg. Laporan Pendapatan Bulananh. Laporan Distribusi Bagi Hasili. Laporan Arus Kasj. Neraca Bulanank. Daftar Angsuranl. Kas Opname

10 Senin, 01 September 2014

- Menjadi Account Officer melakukan survei ke rumah nasabah yang mengajukan pembiayaan.

- Menarik angsuran pembiayaan ke rumah nasabah.

11 Selasa, 02 September 2014

- Menjadi Account Officer melakukan survei ke rumah nasabah yang mengajukan pembiayaan.

- Menarik angsuran pembiayaan dan menerima setoran tunai untuk tabungan ke rumah warga.

12 Rabu, 03 September 2014

- Menjadi teller melayani transaksi setoran tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening baru, dan angsuran pembiayaan.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.- Melayani Pembayaran Tagihan Listrik

13 Kamis, 04 September 2014

- Menjadi teller melayani transaksi setoran tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening baru, dan angsuran pembiayaan.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.- Melayani Pembayaran Tagihan Listrik

14 Sabtu, 06 September - Menjadi teller melayani transaksi setoran

Page 21: LAPMAGANG3 FEB UB

21

2014 tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening baru, dan angsuran pembiayaan.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.- Melayani Pembayaran Tagihan Listrik

15 Minggu, 07 September 2014

- Menjadi teller melayani transaksi setoran tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening baru, dan angsuran pembiayaan.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.- Melayani Pembayaran Tagihan Listrik

16 Senin, 08 September 2014

- Menjadi teller melayani transaksi setoran tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening baru, dan angsuran pembiayaan.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.- Melayani Pembayaran Tagihan Listrik.

17 Selasa, 09 September 2014

- Menjadi Funding Officer di Pasar Kebonagung.

18 Rabu, 10 September 2014

- Menjadi teller melayani transaksi setoran tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening baru, dan angsuran pembiayaan.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.- Melayani Pembayaran Tagihan Listrik

19 Kamis, 11 September 2014

- Menjadi teller melayani transaksi setoran tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening baru, dan angsuran pembiayaan.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.- Melayani Pembayaran Tagihan Listrik

20 Sabtu, 13 September 2014

- Menjadi teller melayani transaksi setoran tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening baru, dan angsuran pembiayaan.

- Membuat Laporan Tabungan Harian.- Membuat Laporan Pembiayaan Harian.- Membuat Laporan Kas Harian.

Page 22: LAPMAGANG3 FEB UB

22

- Melayani Pembayaran Tagihan Listrik

21 Minggu, 14 September 2014

- Berkujung ke kantor pusat mempelajari manajemen dan mengenal BMT Maslahah Sidogiri secara umum.

22 Senin, 15 September 2014

- Menggali Informasi tentang manajemen di BMT, Sistem Pengendalian, dan akad-akad yang digunakan pada BMT.

.23 Selasa, 16 September 2014

- Menggali informasi tentang CSR yang diterapkan BMT Maslahah Sidogiri.

24 Rabu, 17 September 2014

- Menggali Informasi tentang sistem permodalan dan distribusi bagi hasil di BMT Maslahah Sidogiri pusat

25 Kamis, 18 September 2014

- Dokumentasi- Mengumpulkan data-data yang diperlukan

untuk penyusunan Laporan KKNP- Perpisahan dengan Kantor Pusat dan Kantor

Cabang Pembantu BMT Maslahah Sidogiri

(Sumber: Buku Kegiatan Harian KKNP Penulis)

3.3 Evaluasi Hasil Kegiatan KKN-P

3.3.1 Permasalahan

3.3.1.1 Sistem Pengendalian Internal untuk Pengajuan Pembiayaan Murabahah

1. Persyaratan Pengajuan Pembiayaan Murabahah

BMT Maslahah Sidogiri memberikan persyaratan-persyaratan yang berkaitan

dengan pengajuan pembiayaan murabahah, antara lain:

a. Pemohon berpenghasilan.

b. Pemohon tidak termasuk dalam daftar hitam perusahaan.

c. Pemohon melengkapi berkas-berkas yang diperlukan.

2. Unit yang Terkait dalam Proses Pengajuan Pembiayaan Murabahah

a. Teller

Page 23: LAPMAGANG3 FEB UB

23

b. Account Officer

c. Kepala Cabang Pembantu

3. Tugas Pokok dan Fungsi Pengendalian Internal Setiap Unit dalam Proses

Pengajuan Pembiayaan Murabahah

a. Teller

1) Menjelaskan mengenai bentuk, persyaratan, dan ketentuan lain terkait

Pengajuan Pembiayaan Murabahah.

2) Melakukan wawancara awal dan menyiapkan Formulir Permohonan

Pembiayaan.

3) Mengecek kelengkapan Formulir Permohonan Pembiayaan dan berkas

pendukung persyaratan lainnya.

4) Menginformasikan kepada nasabah tentang kepastian waktu realisasi.

5) Membuat Surat Perjanjian Pembiayaan dan dokumen pendukung

lainnya.

b. Account Officer

1) Melakukan analisis pembiayaan atas permohonan yang masuk.

2) Melakukan survei langsung ke rumah atau tempat usaha nasabah.

3) Menyimpulkan dan menyarankan atas permohonan yang dapat

direalisasi.

c. Kepala Cabang Pembantu

Page 24: LAPMAGANG3 FEB UB

24

1) Sebagai perpanjangan tangan dan fungsi awal prosese pembiayaan dan

penyelesaian pembiayaan.

2) Merundingkan dan menentukan kelayakan Permohonan Pembiayaan

Murabahah.

3) Melakukan perikatan pembiayaan dan mengotorisasi Surat Perjanjian

Pembiayaan.

4. Narasi Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah

a. Nasabah datang menuju bagian teller, kemudian teller menjelaskan

mengenai bentuk kredit, syarat, dan ketentuan-ketentuan lainnya sekaligus

melakukan wawancara pertama.

b. Nasabah mengisi formulir permohonan pembiayaan, kemudian

menyerahkan kelengkapan dokumen-dokumen terkait pembiayaan

murabahah ke teller.

c. Teller memeriksa kelengkapan-kelengkapan dokumen yang diperlukan.

Apabila lengkap, dokumen-dokumen dimasukan dalam Map Persiapan

Pembiayaan dan apabila dokumen tidak lengkap, maka dikembalikan ke

nasabah untuk dilengkapi. Map persiapan pembiayaan diserahkan kepada

Account Officer (AO)

d. AO menerima Map Persiapan Pembiayaan, menganalisa berdasar data-data

yang telah diberkan dari nasabah. Kemudian AO melakukan survei untuk

membandingkan wawancara awal apakah sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Kemudian bagian AO membuat kesimpulan dan saran.

Page 25: LAPMAGANG3 FEB UB

25

e. Bagian AO menyerahkan Map Persiapan Pembiayan beserta kesimpulan

dan sarannya kepada Kepala Cabang Pembantu untuk dirundingkan dan

menganalisis kesimpulan untuk menentukan apakah pembiayaan diterima

atau tidak.

f. Jika pembiayaan diterima, Kepala Cabang Pembantu meminta teller untuk

member kabar kepada nasabah dan teller membuat surat perjanjian

pembiayaan. Apabila ditolak, map diserahkan kembali kepada AO untuk

diberitahukan kepada nasabah pembiayaannya tidak bisa diterima.

g. Dilakukan perikatan pembiayaan antara debitur dengan Kepala Cabang

Pembantu. Kepala Cabang Pembantu menjelaskan jumlah pembiayaan

yang disetujui beserta persyaratan administrasi.

h. Apabila debitur menyetujui syarat-syarat yang diberikan, debitur dan

Kepala Cabang Pembantu menandatangani surat perjanjian pembiayaan

dan dokumen lain dan dilakukan akad setelah itu debitur menerima Surat

Perjanjian Pembiayaan dan dokumen lainnya.

Page 26: LAPMAGANG3 FEB UB

26

3. Data Arus (Flowchart)

Page 27: LAPMAGANG3 FEB UB

27

4. Dokumen-dokumen Terkait Pengajuan Pembiayaan Murabahah

a. Formulir permohonan pembiayaan

b. Formulir survey dan wawancara

c. Formulir hasil analisa pembiayaan

d. Fotokopi Surat jaminan, KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah milik suami

dan istri

e. Surat Perjanjian Pembiayan

f. Kartu Angsuran Pembiayaan

5. Kebijakan-Kebijakan Terkait Pengajuan Pembiayaan Murabahah

Kebijakan terkait prosedur kredit di BMT Maslahah Sidogiri, antara lain

keputusan kredit akan diberitahukan selambat-lambatnya 2 hari setelah permohonan

kredit, pemberitahuan keputusan mengenai kredit baik di cairkan ataupun tidaknya

diberitahukan secara lisan maupun tertulis, dan apabila pemohon belum terdaftar

sebagai nasabah atau belum memiliki rekening di BMT Maslahah Sidogiri,

diwajibkan menyetujui untuk membuka rekening pada BMT Maslahah Sidogiri.

Kebijakan lain terkait jaminan kredit di BMT Maslahah Sidogiri, antara lain:

a. Pembiayaan dengan plafond kurang dari Rp.10.000.000,00 langsung

dilakukan di Kantor Cabang Pembantu dan dapat dilakukan di bawah

tangan.

b. Kredit dengan plafond Rp.10.000.000,00 - Rp.50.000.000,00, dilakukan di

Kantor Cabang untuk pengikatan pembiayaan dan pengikatan jaminannya.

Page 28: LAPMAGANG3 FEB UB

28

c. Kredit dengan plafond lebih dari Rp.50.000.000,00, pengikatan

pembiayaan dan jaminan dilakukan di Kantor Pusat dilakukan secara

notarial.

d. Untuk jaminan berupa STNK kendaraan bermotor, debitur dapat

meminjam sementara jaminan guna perpanjangan STNK dengan syarat:

1. Kredit masih tergolong lancar

2. Masa berlaku STNK habis

3. Ada jaminan lain sebagai pengganti sementara yang telah dianalisa

oleh AO.

6. Evaluasi Prosedur Pengajuan Kredit

Sistem Pengendalian Internal untuk pengajuan pembiayaan murabahah pada

BMT Maslahah Sidogiri Cabang Pembantu Kebonagung sudah cukup baik dan cukup

memadai dalam menanggulangi berbagai risiko kredit. Namun, penulis ingin

merekomendasikan untuk diadakannya bagian customer service dan bagian

administrasi kredit. Customer Service nantinya dapat melayani nasabah saat awal

datang dan mengurusi segala kelengkapan nasabah yang akan mengajukan

pembiayaan, seperti kelengkapan fotokopi dokumen-dokumen yang akan disurvei,

formulir pengajuan pembiayaan, dan membuka rekening baru bagi pemohon yang

belum memiliki rekening di BMT Maslahah Sidogiri. Sebaliknya administrasi kredit

akan sangat membantu dalam mempersiapkan dokumen-dokumen untuk pembiayaan

seperti formulir-formulir, surat perjanjian kredit, mencetak kartu angsuran, dan

mengarsip jaminan yang diberikan nasabah.

Page 29: LAPMAGANG3 FEB UB

29

3.3.1.2 Sistem Pengendalian Internal untuk Realisasi Pembiayaan

1. Persyaratan Realisasi Pembiayaan

Dana pembiayaan dapat terealisasi dan dapat dicairkan apabila telah

memenuhi persyaratan diantaranya :

a. Seluruh berkas-berkas yang diminta oleh BMT telah dilengkapi nasabah.

b. Surat permohonan yang telah dianalisa AO telah disetujui Kepala Cabang

Pembantu untuk dicairkan dana pembiayaannya.

2. Unit yang Terkait Proses Realisasi Pembiayaan

a. Teller

b. Kepala Cabang Pembantu

3. Tugas Pokok dan Fungsi Pengendalian Internal Setiap Unit dalam Proses

Realisasi Pembiayaan Murabahah

a. Teller

1) Menginformasikan kepada nasabah dana yang dapat direalisasi.

2) Membuka rekening untuk nasabah baru.

3) Membuat Surat Perjanjian Pembiayaan sekaligus menginput nomor yang

tetera pada BPKB, STNK, KTP, dan persyaratan pendukung lainnya.

4) Mencetak kuitansi, kartu angsuran, dan buku tabungan.

5) Mengarsip Kuitansi, Surat Perjanjian Pembiayaan, dan BPKB jaminan.

b. Kepala Cabang Pembantu

1) Melakukan perikatan dan akad dengan nasabah pemohon Pembiayaan

Murabahah

Page 30: LAPMAGANG3 FEB UB

30

2) Mengotorisasi Surat Perjanjian Pembiayaan, kuitansi, kartu angsuran, dan

buku tabungan.

4. Narasi Prosedur Realisasi Pembiayaan Murabahah

a. Nasabah datang ke teller untuk mengonfirmasi, kemudian teller menjelaskan

kepada nasabah berapa dana yang disetujui untuk dicairkan.

b. Apabila nasabah menyetujui berapa dana yang dapat cair, teller menyiapkan

kelengkapan-kelengkapan pencairan pembiayaan mulai dari membuka

rekening baru untuk pemohon yang belum terdaftar sebagai anggota BMT

Maslahah Sidogiri.

c. Teller menginput data-data terkait pembiayaan di computer terkait besaran

dana yang telah disetujui, nomor BPKB, STNK, dan lain-lain yang nantinya

secara otomatis akan menjadi Surat Perjanjian Pembiayaan.

d. Teller mencetak Surat Perjanjian Pembiayaan

e. Teller mencetak kartu angsuran

f. Teller menyiapkan uang kas dan membuat kuitansi 2 rangkap dimana rangkap

1 untuk diarsip dan rangkap ke 2 diserahkan ke nasabah nantinya.

g. Teller menyerahkan surat perjanjian pembiayaan, buku tabungan, kartu

angsuran pembiayaan, kuitansi, dan uang kas kepada Kepala Cabang

Pembantu

h. Nasabah masuk ke ruang Kepala Cabang untuk melakukan akad.

Page 31: LAPMAGANG3 FEB UB

31

5. Data Arus (flowchart)

Page 32: LAPMAGANG3 FEB UB

32

4. Dokumen-Dokumen terkait Prosedur Realisasi Pembiayaan Murabahah

a. Surat Perjanjian Pembiayaan.

b. Kartu Angsuran

c. Kuitansi Realisasi rangkap 2

d. Buku Tabungan

5. Evaluasi Prosedur Realisasi Pembiayaan Murabahah

Penulis tidak banyak merubah prosedur ini, namun penulis mengusulkan untuk

menambah bagian administrasi kredit yang mengurusi surat perjanjian kredit dan satu

set kelengkapan lainnya jadi teller tidak terlalu banyak merangkap tugas. Tugas teller

nantinya hanya untuk urusan mencairkan uang kas dan membuat kuintansi pencairan

dana. Penulis juga menyarankan untuk membuat kuintansi rangkap 3 untuk debitur,

teller, dan administrasi kredit.

3.3.1.3 Sistem Pengendalian Internal Pembayaran Angsuran Pembiayaan

1. Unit Terkait Proses Pembayaran Angsuran Pembiayaan Murabahah

Proses Pembayaran Angsuran Pembiayaan Murabahah hanya melibatkan satu

unit saja dalam perusahaan yang menangani langsung nasabah. Unit tersebut

adalah bagian Teller yang bertanggungjawab langsung menangani nasabah yang

akan membayar angsuran.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Pengendalian Internal terkait Pembayaran

Angsuran Pembiayaan Murabahah

Page 33: LAPMAGANG3 FEB UB

33

Tugas pokok sekaligus fungsi dari unit Teller terkait pembayaran angsuran

Pembiayaan Murabahah ini adalah:

1) Menginput nomor rekening pembiayaan sesuai kartu angsuran.

2) Mencetak slip bukti pembayaran 2 rangkap dan mengotorisasi slip bukti

pembayaran.

3) Mengarsip Slip bukti pembayaran rangkap pertama.

3. Narasi Prosedur Pembayaran Angsuran Pembiayaan Murabahah

a. Nasabah datang dan menuju bagian teller menyerahkan kartu angsuran ke

teller.

b. Teller menerima kartu angsuran yang berisi nama dan nomor rekening

pembiayaan debitur.

c. Teller menginput nomor dan nama debitur di komputer. Teller

menginformasikan angsuran yang harus dibayar nasabah.

d. Teller menerima uang pembayaran dari nasabah

e. Teller mencetak slip pembayaran rangkap 2 untuk debitor dan diarsip teller.

f. Teller mencetak mutasi ke kartu angsuran dan mengembalikan ke debitur.

Page 34: LAPMAGANG3 FEB UB

34

4. Data Arus (Flowchart)

5. Dokumen Terkait

a. Kartu Angsuran Pembiayaan

b. Slip Pembayaran Pembiayaan

Page 35: LAPMAGANG3 FEB UB

35

6. Evaluasi Prosedur Pembayaran Angsuran Pembiayaan

Pada usulan prosedur pembayaran pembiayaan angsuran pembiayaan ini

penulis menilai proses pembayaran ini sudah bagus karena prosesnya cukup cepat

karena semua bias dikerjakan oleh teller dalam satu waktu dengan satu sistem

komputer yang terintegrasi dengan baik.

3.3.1.4 Sistem Pengendalian Internal untuk Pengawasan Pembiayaan

Pengawasan pembiayaan dilakukan agar tetap terkendali oleh manajemen. Hal

ini berguna untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin saja timbul

selama proses pembiayaan. Pengawasan pembiayaan ini dilakukan oleh Kepala

Cabang Pembantu yang dibantu oleh Account Officer (AO).

1. Unit Terkait Proses Pengawasan Pembiayaan

a. Kepala Cabang Pembantu

b. Account Officer

2. Tugas Pokok dan Fungsi Pengendalian Internal terkait Pengawasan

Pembiayaan

a. Kepala Cabang Pembantu

1) Melakukan monitoring, evaluasi, dan review terhadap portofolio

pembiayaan yang diberikan dalam rangka pengamanan setiap

pembiayaan yang diberikan.

Page 36: LAPMAGANG3 FEB UB

36

2) Memantau nasabah dengan penagihan pembiayaan yang berada pada

batas wewenangnya yang tergolong lancer, kurang lancer, maupun yang

macet.

b. Account Officer

1) Melakukan pembinaan nasabah antara lain penagihan pembiayaan yang

berada pada batas wewenangnya yang berada pada wewenangnya yang

tergolong lancer, kurang lancer, diragukan atau macet.

3. Kebijakan-Kebijakan terkait Pengawasan Pembiayaan

a. Dilakukan monitoring dan pembinaan secara berkala kepada debitur yang

dilakukan oleh AO pasca realisasi.

b. AO memiliki kartu control masing-masing nasabahnya untuk mengecek

ketepatan waktu membayar angsuran.

c. Ada beberapa tahap yang ditentukan oleh manajemen untuk mengatasi

pembiayaan yang bermasalah:

- Dilakukannya penagihan oleh AO langsung ke rumah warga.

- Pengkajian oleh AO penyebab debitur telat bayar atau tidak

membayar.

- Negosiasi dengan debitur apabila memang benar-benar tidak bias

membayar angsuran apakah barang jaminannya bersedia dijual.

Page 37: LAPMAGANG3 FEB UB

37

3.3.2 Pembahasan

3.3.2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Definisi sistem pengendalian internal menurut Baridwan (2001:13) menyatakan

bahwa sistem pengendalian internal dalam arti sempit, yaitu pengendalian internal

yang merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendatar

(crossfooting) maupun penjumlahan menurun (footing). Sedangkan dalam arti luas,

pengendalian internal tidak hanya meliputi pengecekan, tetapi juga alat-alat yang

digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Profesional Akuntan Publik

(2001:319.3), sistem pengendalian internal ialah suatu proses yang dijalankan oleh

dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk

memberikan keyakinan memadai.

3.3.2.2 Tujuan dan Unsur Sistem Pengendalian Internal

Berikut adalah tujuan sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2002:165),

antara lain:

- Menjaga kekayaan organisasi.

- Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

- Mendorong efisiensi.

- Mendorong kepatuhan kebijakan manajemen.

Unsur pokok sistem pengendalian internal:

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

b. Fungsi operasi dan penyimpanan harus dipisahkan dari fungsi akuntansi.

Page 38: LAPMAGANG3 FEB UB

38

c. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan

semua tahap transaksi.

d. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan

cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya.

Dalam organisasi haruslah dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang

untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Setiap transaksi hanya akan terjadi

apabila telah mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang. Setiap fungsi

dalam organisasi haruslah bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap wewenang

dan prosedur yang telah ditetapkan.

Dalam organisasi atau perusahaan juga diperlukan adanya karyawan yang

kompeten dalam bidangnya agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan efektif dan

efisien. Oleh karena itu, perlu diadakannya seleksi karyawan dan juga pengembangan

pendidikan karyawan sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

3.3.2.3 Pengertian Akad Murabahah

Menurut Nurhayati dan Wasilah (2010:168) akad murabahah adalah transaksi

penjualan barang dengan menyatakan harga perolehannya dan menyepakati

keuntungan (margin) antara penjual dan pembeli. Dalam hal ini pembeli dan penjual

dapat melakukan tawar-menawar atas besranya margin hingga diperoleh kesepakatan.

3.3.2.4 Pembiayaan Murabahah

Menurut Wiroso (2005:13), Murabahah didefinisikan sebagai penjualan barang

seharga biaya/harga pokok (cost) barang tersebut ditambah mark-up atau margin

Page 39: LAPMAGANG3 FEB UB

39

keuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual harus

memberi tahu pembeli tentang mengenai harga pembelian produk dan menyamakan

jumlah keuntungan yang ditambah pada biaya (cost) tersebut.

Sunarto Zulkifli (2003:39) juga memberikan deinisi Murabahah adalah prinsip

jual beli dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok yang ditambah nilai

keuntungan (ribhun) yang disepakati. Pada akad murabahah, penyerahan barang

dilakukan pada saat transaksi sementara pembayarannya dilakukan secara tunai,

tangguh ataupun dicicil.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa murabahah yaitu akad jual beli

dimana BMT bertindak sebagai penjual dan nasabah bertindak sebagai pembeli,

dengan perantara pihak ketiga (supplier), BMT terlebih dahulu memesan barang yang

diinginkan nasabah yang proses pengambilan atas barang tersebut dilakukan oleh

nasabah dan proses pembayarannya dilakukan sesuai dengan jangka waktu tertentu

yang telah disepakati bersama.

3.3.2.5 Syarat Murabahah:

Dalam murabahah dibutuhkan beberapa syarat seperti yang dikemukakan

Wiroso (2005:17), antara lain:

1. Mengetahui harga pertama (Harga Pembelian)

Pembeli kedua hendaknya mengetahui harga pembelian karena hal itu adalah

syarat sahnya transaksi jual beli. Syarat ini meliputi semua transaksi yang terkait

dengan murabahah, seperti pelimpahan wewenang (tauliyah), kerja sama (isyrak),

dan kerugian (wadhi’ah) karena semua transaksi ini berdasar pada harga pertama

Page 40: LAPMAGANG3 FEB UB

40

yang merupakan modal. Jika tidak mengetahuinya, jual beli tersebut tidak sah hingga

di tempat transaksi. Jika tidak diketahui hingga keduanya meninggalkan tempat

tersebut, gugurlah transaksi tersebut.

2. Mengetahui besarnya keuntungan

Mengetahui jumlah keuntungan adalah keharusan karena ia merupakan bagian

dari harga (tsaman), sedangkan mengetahui harga adalah syarat sahnya jual beli.

Modal hendaklah berupa komoditas yang memiliki kesalahan dan sejenis, seperti

benda-benda yang ditakar, ditimbang, atau dihitung. Syarat ini diperlukan dalam

murabahah dan tauliyah, baik ketika jual beli dilakukan dengan penjual pertama atau

orang lain, serta baik keuntungan disepakati berupa suatu yang diketahui

keuntungannya, misalkan dirham atau yang lainnya.

Jika modal dan benda-benda tidak memiliki kesamaan, seperti barang dagangan,

selain dirham atau dinar, tidak boleh diperjualbelikan dengan cara murabahah atau

tauliyah oleh pihak yang tidak memiliki barang dagangan. Hal ini murabahah atau

tauliyah adalah jual beli dengan harga yang sama dengan harga pertama, dengan

adanya tambahan keuntungan dalam sistem murabahah.

Sistem murabahah dalam harta riba hendaknya tidak menisbatkan riba nisbah

tersebut terhadap harga pertama. Misalnya, membeli barang yang ditakar atau

ditimbang dengan barang sejenis dengan takaran yang sama, maka tidak boleh

menjualnya sistem murabahah. Hal semacam ini tidak diperbolehkan karena

murabahah adalah jual beli dengan harga pertama dengan adanya tambahan,

Page 41: LAPMAGANG3 FEB UB

41

sedangkan tambahan terhadap harta riba hukumnya adalah riba dan bukan

keuntungan.

Transaksi pertama haruslah sah secara syara’. Jika transaksi pertama tidak sah,

tidak boleh dilakukan jual beli secara murabahah karena murabahah adalah jual beli

dengan harga pertama disertai tambahan keuntungan dan hak milik jual beli yang

tidak sah ditetapkan dengan nilai barang atau dengan barang yang semisal dengan

harga karena tidak benarnya penamaan.

3.3.2.6 Jenis dan Macam-Macam Pembiayaan Murabahah

Salah satu jenis penyaluran dana dari bank syariah yang mempergunakan prinsip

jual beli adalah murabahah. Penyaluran dana atau pembiayaan murabahah tersebut

merupakan salah satu pembiayaan yang mendominasi sebagian besar skim

pembiayaan yang ditawarkan dan dijalankan Lembaga Keuangan Syariah termasuk di

dalamnya BMT Maslahah Sidogiri. Menurut Antonio (2001: 106) berdasarkan sifat

penggunaannya, macam-macam pembiayaan murabahah dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Pembiayaan Produktif

Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti

luas yakni untuk peningkatan usaha, baik produksi, perdagangan, jasa maupun

investasi. Menurut keperluannya pembiayaan produktif dapat dibagi lagi menjadi dua,

yaitu:

a. Pembiayaan Modal Kerja, pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan seperti peningkatan produksi, baik secara kuantitatif maupun

Page 42: LAPMAGANG3 FEB UB

42

kualitatif. Selain itu Pembiayaan Modal Kerja juga dapat digunakan untuk

keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.

b. Pembiayaan Investasi, yaitu untuk memenuhi barang-barang modal serta

fasilitas-fasilitas yang erat hubungannya dengan hal tersebut.

2. Pembiayaan Konsumtif

Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang

akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang penting. Pada umumnya

masyarakat menggunakan pembiayaan konsumtif untuk memenuhi kebutuhan dasar,

seperti rumah, kendaraan, dan sebagainya. Oleh karena itu, pengembalian

pembiayaan ini tidak berasal dari hasil eksploitasi barang yang dibiayai. Pembiayaan

konsumtif sebagian besar menggunakan skema jual beli angsuran (Ba’ibitsamanajil)

atau sewa beli (ijarahmuntahiabittamlik) atau melalui kemitraan dengan partisipasi

menurun (musyarakahmutanaqishah). Ba’i al-murabahah adalah akad jual beli

barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati dengan

pembayaran tangguh. Dalam akad ini penjual harus memberitahu yang ia beli dan

menetapkan tingkat keuntungan sebagai tambahannya.

3.3.2.7 Mekanisme atau teknis pembiayaan syariah

BMT bertindak sebagai penjual sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual

bank adalah harga beli bank dari produsen atau pabrik toko ditambah keuntungan

(mark-up). Kedua pihak harus menyepakati harga jual dengan jangka waktu

pembayaran.

Page 43: LAPMAGANG3 FEB UB

43

Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat

berubah selama berlakunya akad murabahah. Dalam perbankan, murabahah

lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan (Ba’iBitsamanAjil). Dalam

transaksi ini, bila ada barang diserahkan segera kepada nasabah, sedangkan

pembayaran dilakukan secara tangguh.

3.3.3 Solusi

Untuk prosedur pengajuan pembiayaan, penulis ingin merekomendasikan untuk

dilakukan di bagian customer service dan bagian administrasi kredit. Customer

Service nantinya dapat melayani nasabah saat awal datang dan mengurusi segala

kelengkapan nasabah yang akan mengajukan pembiayaan seperti kelengkapan

fotokopi dokumen-dokumen yang akan disurvei, dan kelengkapan formulir pengajuan

pembiayaan, di BMT Maslahah Sidogiri. Sebaliknya administrasi kredit akan sangat

membantu dalam mempersiapkan dokumen-dokumen untuk pembiayaan seperti surat

perjanjian kredit, mencetak kartu angsuran, dan mengarsip jaminan yang diberikan

nasabah sehingga teller tidak merangkap banyak tugas dan dapat melayani nasabah

lain yang akan menabung, menarik tabungan, dan pembayaran angsuran pembiayaan

dengan cepat.

Untuk prosedur pencairan dana pembiayaan, penulis tidak banyak mengubah

prosedur ini namun penulis mengusulkan untuk menambah bagian administrasi

kredit yang mengurusi surat perjanjian kredit dan satu set kelengkapan lainnya jadi

teller tidak terlalu banyak merangkap tugas. Tugas teller nantinya hanya untuk urusan

mencairkan uang kas dan membuat kuintansi pencairan dana. Penulis juga

Page 44: LAPMAGANG3 FEB UB

44

menyarankan untuk membuat kuintansi rangkap 3 untuk debitur, teller, dan

administrasi kredit.

3.3.4 Pengalaman Belajar.

Selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi di BMT Maslahah

Sidogiri, penulis mendapatkan banyak pengalaman baru dalam dalam dunia kerja

khususnya dalam dunia koperasi jasa keuangan syariah.

Di BMT Maslahah Sidogiri, penulis bekerja di tiga bagian, yaitu teller, funding

officer (FO), dan Account Officer (AO). Selama menjadi teller, penulis banyak

belajar tentang melayani nasabah yang akan bertransaksi dengan ramah dan sopan.

Selain itu, penulis juga belajar bagaimana menginput transaksi ke dalam computer

yang telah tersistem dengan baik oleh BMT Maslahah Sidogiri yang nantinya secara

otomatis dapat dibuat berbagai laporan baik laporan harian maupun laporan bulanan.

Selama bekerja di bagian Funding Officer (FO), penulis belajar bagaimana terjun

langsung ke Pasar Kebonagung melayani nasabah dengan cara menjemput bola.

Penulis didampingi karyawan bagian FO melayani transaksi bagi para pedagang di

pasar yang ingin menabung, menarik setoran tunai, dan mengangsur pembiayaan

sambil mencari nasabah untuk mengenalkan produk BMT kepada para pedagang

yang bergerak di sector usaha kecil dan menengah.

Penulis juga banyak belajar selama bekerja di bagian Account Officer (AO)

dimana pekerjaan AO, yaitu sebagai surveyor dan bertugas menagih angsuran

pembiayaan bagi nasabah yang dirasa telat bayar maupun nasabah yang merasa

kesulitan apabila harus menuju kantor. Penulis juga belajar bagaimana cara

Page 45: LAPMAGANG3 FEB UB

45

mensurvei bagi nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan, yaitu dengan cara

bersilaturahmi secara santun ke rumah nasabah dan membicarakan obrolan-obrolan

ringan sehingga nasabah terkadang tidak sadar jika sedang dicuri informasinya dari

apa yang dibicarakan. Namun, semua dilakukan tetap dalam keramahan dan sopan

santun khas BMT Maslahah Sidogiri.

Disamping itu, penulis dapat memahami realita ilmu yang telah dipelajari

diperkuliahan dengan kenyataan di lapangan. Ilmu yang dipelajari di bangku

perkuliahan tidak seluruhnya diterapkan di dunia kerja. Penulis banyak belajar

mengenai keterampilan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang mana

keterampilan tersebut tidak didapatkan di bangku pekuliahan.

Page 46: LAPMAGANG3 FEB UB

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan selama KKNP, maka dapat diambil

beberapa simpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Pembiayaan Murabahah yang diterapkan di BMT Maslahah Sidogiri telah

berjalan dengan sukses terbukti dengan semakin banyaknya nasabah yang

berminat mengajukan pembiayaan pada BMT Maslahah Sidogiri.

2. Prosedur Pembiayaan Murabahah mulai dari pengajuan, realisasi, hingga

pengawasan telah berjalan dengan wajar dan baik dengan adanya pembagian

hak dan tanggung jawab serta wewenang yang cukup baik sehingga

mengurangi risiko-risiko yang tidak diinginkan.

3. Kelemahan yang terjadi atas Prosedur-prosedur terkait pembiayaan adalah

terlalu banyaknya pekerjaan yang dilakukan oleh teller karena selain melayani

transaksi-transaksi harian, seperti pembayaran angsuran, setoran tunai dan

penarikan tunai, teller juga merangkap tugas menyiapkan keperluan-keperluan

kelengkapan administrasi terkait pengajuan dan realisasi dari pembiayaan

murabahah.

4. Mahasiswa KKNP telah diperkenankan mempelajari semua pekerjaan yang

dilakukan di lingkungan BMT Maslahah Sidogiri Cabang Pembantu

46

Page 47: LAPMAGANG3 FEB UB

47

Kebonagung diantaranya bagian teller, Account Officer (AO) dan juga

Funding Officer (FO).

4.2 Saran

Secara umum usaha di BMT Maslahah Sidogiri sudah banyak membantu

program pembangunan nasional dalam hal perekonomian masyarakat, khususnya

sekyor pengusaha kecil hingga menengah yang ada di wilayah Kota Pasuruan dan

sekitarnya.

Adapun saran dari penulis untuk BMT Bahtera Pekalongan diantaranya sebagai

berikut:

1. BMT Maslahah Sidogiri hendaklah mempertahankan kinerjanya agar tetap

berkembang dan berguna bagi pembangunan nasional khususnya di daerah

Kota Pasuruan dan sekitarnya.

2. Perlu adanya pengembangkan produk-produk pembiayaan yang sudah ada

di BMT Sidogiri dan menyosialisasikannya lewat berbagai media.

3. Meningkatkan pelayanan yang tepat waktu dan memanamkan kepercayaan

kepada nasabah BMT Sidogiri agar nasabah merasa puas dan nyaman

terhadap pelayanan yang diberikan khususnya pembiayaan murabahah.

4. Perlu adanya penambahan karyawan yang bekerja di bagian customer

service dan bagian administrasi kredit. Customer Service nantinya dapat

melayani nasabah saat awal datang dan mengurusi segala kelengkapan

nasabah yang akan mengajukan pembiayaan, seperti kelengkapan fotokopi

dokumen-dokumen yang akan disurvei, dan kelengkapan formulir

Page 48: LAPMAGANG3 FEB UB

48

pengajuan pembiayaan, di BMT Maslahah Sidogiri. Sebaliknya,

administrasi kredit akan sangat membantu dalam mempersiapkan

dokumen-dokumen untuk pembiayaan seperti surat perjanjian kredit,

mencetak kartu angsuran, dan mengarsip jaminan yang diberikan nasabah,

sehingga teller tidak merangkap banyak tugas dan dapat melayani

nasabahlain yang akan menabung, menarik tabungan, dan pembayaran

angsuran pembiayaan dengan cepat.

Page 49: LAPMAGANG3 FEB UB

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i,Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Bank Indonesia. 2001. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia

Baridwan, Zaki. 2001. Sistem Akuntansi – Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta: ANDI

Mulyadi. 2002. Sistem Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2010. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Wiroso.2005. Jual Beli Murabahah, Yogyakarta: UII Press.

Zulkifli, Sunarto. 2003. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim.

49