jadwal imun

5
HEPATITIS B Imunisasi hepatitis B idealnya diberikan sedini mungkin (< 12 jam) setelah lahir, lalu pada interval 4 minggu dari imunisasi pertama. Interval imunisasi ke-3 dengan ke-2 minimal 2 bulan dan terbaik setelah 5 bulan. Apabila anak belum pernah mendapat imunisasi hepatitis B pada masa bayi, maka ia bisa mendapat serial imunisasi kapan saja saat berkunjung. Hal ini dapat dilakukan tanpa harus memeriksa kadar AntiHBs. BCG Walau jadwal IDAI untuk BCG adalah 0-2 bulan, Imunisasi BCG terbaik diberikan pada usia 2 bulan, oleh karena imunisasi BCG pada bayi < 2 bulan dapat meningkatkan risiko penyakit tuberkulosis karena sistem imun anak yang belum matur saat itu. Apabila bayi berusia > 3 bulan, maka harus dilakukan uji tuberkulis (tes PPD RT 23 2TU) terlebih dulu. Pemberian booster tidak dianjurkan. DPT Imunisasi DPT diberikan 3 kali sebagai imunisasi dasar dilanjutkan dengan booster 1 kali dengan jarak 1 tahun setelah DPT3. Pada usia 5 tahun (sebelum masuk SD) diberikan imunisasi DPT (DPaT/Tdap) dan pada usia 12 tahun berupa imunisasi Td. Pada wanita, imunisasi TT perlu diberikan 1 kali sebelum menikah dan 1 kali pada ibu hamil, yang bertujuan untuk mencegah tetanus neonatorum Apabila DPT terlambat diberikan, maka berapa pun interval keterlambatannya, jangan mengulang dari awal, namun lanjutkan imunisasi sesuai jadwal. Bila anak belum pernah diimunisasi dasar pada usia < 12 bulan, lakukan imunisasi sesuai imunisasi dasar baik jumlah maupun intervalnya. Bila pemberian DPT ke-4 sebelum ulang tahun ke-4, maka pemberian ke-5 paling cepat diberikan 6 bulan sesudahnya. Bula pemberian ke-4 setelah umur 4 tahun, maka pemberian ke-5 tidak diperlukan lagi.

description

posyandu

Transcript of jadwal imun

Page 1: jadwal imun

HEPATITIS B

Imunisasi hepatitis B idealnya diberikan sedini mungkin (< 12 jam) setelah lahir, lalu pada interval 4 minggu dari imunisasi pertama. Interval imunisasi ke-3 dengan ke-2 minimal 2 bulan dan terbaik setelah 5 bulan. Apabila anak belum pernah mendapat imunisasi hepatitis B pada masa bayi, maka ia bisa mendapat serial imunisasi kapan saja saat berkunjung. Hal ini dapat dilakukan tanpa harus memeriksa kadar AntiHBs.

 

BCG

Walau jadwal IDAI untuk BCG adalah 0-2 bulan, Imunisasi BCG terbaik diberikan pada usia 2 bulan, oleh karena imunisasi BCG pada bayi < 2 bulan dapat meningkatkan risiko penyakit tuberkulosis karena sistem imun anak yang belum matur saat itu. Apabila bayi berusia > 3 bulan, maka harus dilakukan uji tuberkulis (tes PPD RT 23 2TU) terlebih dulu. Pemberian booster tidak dianjurkan.

 

DPT

Imunisasi DPT diberikan 3 kali sebagai imunisasi dasar dilanjutkan dengan booster 1 kali dengan jarak 1 tahun setelah DPT3. Pada usia 5 tahun (sebelum masuk SD) diberikan imunisasi DPT (DPaT/Tdap) dan pada usia 12 tahun berupa imunisasi Td. Pada wanita, imunisasi TT perlu diberikan 1 kali sebelum menikah dan 1 kali pada ibu hamil, yang bertujuan untuk mencegah tetanus neonatorum

Apabila DPT terlambat diberikan, maka berapa pun interval keterlambatannya, jangan mengulang dari awal, namun lanjutkan imunisasi sesuai jadwal. Bila anak belum pernah diimunisasi dasar pada usia < 12 bulan, lakukan imunisasi sesuai imunisasi dasar baik jumlah maupun intervalnya. Bila pemberian DPT ke-4 sebelum ulang tahun ke-4, maka pemberian ke-5 paling cepat diberikan 6 bulan sesudahnya. Bula pemberian ke-4 setelah umur 4 tahun, maka pemberian ke-5 tidak diperlukan lagi.

 

Polio

Vaksin polio oral (OPV) diberikan saat lahir, usia 2, 4, 6, 18 bulan, sedangkan untuk vaksin polio suntik (IPV) diberikan pada usia 2, 4, 6, 18-24 bulan dan 6-8 tahun. Apabila imunisasi polio terlambat diberikan, jangan mengulang pemberian dari awal, tetapi lanjutkan dan lengkapi sesuai jadwal, tidak peduli berapa pun interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya.

 

CAMPAK

Page 2: jadwal imun

Campak diberikan pada usia 9 bulan dan dosis penguatan (second opportunity pada crach program campak) pada usia 24 bulan serta saat SD kelas 1-6. Terkadang terdapat program PIN (Pekan Imunisasi Nasional) campak yang bertujuan sebagai penguatan (strengthening). Program ini bertujuan untuk mencakup sekitar 5% individu yang diperkirakan tidak memberikan respons imunitas yang baik saat diimunisasi dulu. Bagi anak yang terlambat/belum mendapat imunisasi campak, bila saat itu anak berusia 9-12 bulan, berikan kapan pun saat bertemu. Bila anak berusia > 1 tahun, berikan MMR. Jika sudah diberi MMR usia 15 bulan, tidak perlu campak di usia 24 bulan. 

 

MMR

Vaksin MMR diberikan pada usia 15-18 bulan dengan minimal interval 6 bulan antara imunisasi campak dengan MMR. MMR diberikan minimal 1 bulan sebelum atau sesudah penyuntikan imunisasi lain. Apabila seorang anak telah mendapat imunisasi MMR pada usia 12-18 bulan dan diulang pada usia 6 tahun tidak perlu lagi diberikan. Bila booster belum diberikan setelah berusia 6 tahun, maka berikan vaksinasi campak/MMR kapan saja saat bertemu. Pada prinsipnya, berikan imunisasi campak 2 kali atau MMR 2 kali.

 

HIB

Imunisasi HIB diberikan diberikan pada usia 2,4, dan 6 bulan, dan diulang pada usia 18 bulan. Vaksin HiB juga dapat diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi. Apabila anak datang pada usia 1-5 tahun, HiB hanya diberikan 1 kali. Untuk anak di atas usia 5 tahun, tidak perlu diberikn, karena penyakit ini hanya menyerang anak di bawah usia 5 tahun.

 

PCV

Imunisasi pneumokokus diberikan tergantung usia pasien:

2-6 bulan                     3 dosis, interval 6-8 minggu               ulangan 1 dosis, 12-15 bulan

7-11 bulan                   2 dosis, interval 6-8 minggu               ulangan 1 dosis, 12-15 bulan

12-23 bulan                 2 dosis, interval 6-8 minggu

>24 bulan                    1 dosis

 

Rotavirus

Jika memakai Rotateq diberikan 3 dosis. Pertama pada usia 6-14 minggu, pemberian ke-2 4-8 minggu kemudian, dan dosis ke-3 maksimal pada usia 8 bulan.  Jika memakai Rotarix diberikan 2 dosis: dosis pertama pada usia 10 minggu, dan dosis kedia pada usia 14 minggu

Page 3: jadwal imun

(maksimal pada usia 6 bulan). Apabila bayi belum diimunisasi pada usia lebih dari 6-8 bulan, maka tidak perlu diberikan karena belum ada studi keamanannya.

 

Influenzae

Vaksin influenza diberikan dosis tergantung usia anak. Pada usia 6-35 bulan cukup 0,25 ml. Anak > 3 tahun diberikan 0,5 ml. Pada anak berusia < 8 tahun, untuk pemberian pertama diperlukan 2 dosis dengan interval minimal 4-6 minggu, sedangkan bila anak berusia > 8 tahun, maka dosis pertama cukup 1 dosis saja.

 

VARISELA

Vaksin varisela diberikan pada anak > 1 tahun sebanyak 1 kali. Untuk anak berusia > 13 tahun atau pada dewasa, diberikan 2 kali dengan interval 4-8 minggu. Apabila terlambat, berikan kapan pun saat pasien datang, karena imunisasi ini bisa diberikan sampai dewasa.

 

HEPATITIS A, TIFOID

Imunisasi hepatitis A dan tifoid diberikan pada usia lebih dari 2 tahun. Imunisasi hepatitis A diberikan sebanyak 2 dosis dengan interval 6-12 bulan. Imunisasi tifoid diberikan pada usia lebih dari 2 tahun, dengan ulangan setiap 3 tahun. Vaksin tifoid merupakan polisakarida sehingga hanya diberikan di atas 2 tahun.

 

HPV

Vaksin HPV diberikan sejak anak berusia 10 tahun sebelum menikah/berhubungan seksual, dan dapat diberikan hingga anak berusia 26 tahun. Vaksin ini bertujuan untuk mencegah kanker cervix, mengingat prevalensinya lebih tinggi daripada kanker payudara. Diberikan pada usia 0,1,6 bulan (Cervarix) disuntik di deltoid lengan, dan vaksin Gardasil pada 0,2, dan 6 bulan.

 

Pada masa remaja pertengahan, imunisasi pada remaja yang tidak mendapat imunisasi lengkap sebelumnya, misalnya imunisasi hepatitis B, polio, MMR, varisela, hepatitis A, pneumokokus polisakarida, serta vaksin untuk remaja tertentu yang berisiko tinggi. Demikian juga, pada masa remaja akhir, semua jenis vaksin sudah harus dilengkapi pemberiannya.

 

Jadi apabila status imunisasi pasien tidak diketahui, maka dianggap belum pernah diimunisasi dan harus sesuai jadwal.

Page 4: jadwal imun

 

PERBEDAAN JADWAL IDAI DAN JADWAL PEMERINTAH

Jadwal imunisasi pemerintah ada di buku Kesehatan Ibu dan Anak, berdasarkan program UCI (Universal Child Immunization) – yang bertujuan mencapai cakupan imunisasi dasar segera sebelum anak usia 1 tahun (BCG, DPT, Polio, Hepatitis B, dan Campak).  Perbedaannya: BCG di usia 1 bulan (IDAI: 2-3 bulan), DPT dan Polio 2,3,4 bulan (IDAI: 2,4,6 bulan + catch up di usia 18 bulan).

IDAI membuat jadwal sedikit berbeda agar respons imun anak optimal, karena disepakati para ahli imunisasi, jarak antarvaksin minimal 6 minggu (DPT, Polio), dan BCG yang optimal diberikan pada umur 2 bulan agar anak tidak berisiko terkena TBC karena imunitas bayi belum matur. Jadwal IDAI juga mengaju beberapa vaksin yang perlu diulang, misal campak 9 bulan, perlu diulang di usia 24 bulan dan 6 tahun. Selengkapnya lihat tabel di bawah. 

 

Mana yang terbaik?

Saya rekomendasikan vaksin lengkap sesuai jadwal IDAI (komplet semuanya).