Issu-Issu Konektivitas Pembangunan
-
Upload
tri-widodo-w-utomo -
Category
Government & Nonprofit
-
view
1.884 -
download
0
Transcript of Issu-Issu Konektivitas Pembangunan
Bahan Masukan untuk Penyusunan Bahan Ajar DiklatReform Leader Academy (RLA), Pusdiklat Teknis & Fungsional LAN-RI
Bandung, 19-20 Maret 2016
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MADeputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No, 10 Jakarta
http:inovasi.lan.go.id
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Kerangka Isi
Tema dan Sub-Tema RLA 20161
E-Govt untuk Pelayanan Publik Terintegrasi2
Konektivitas Antar Wilayah untuk Mengatasi Disparitas3
Tema dan Sub-Tema RLA 2016
KonektivitasUntuk
MembangunSinergi
1.E-Govt untuk
Pelayanan Publik
Terintegrasi
2. KonektivitasAntar Wilayah
untuk MengatasiDisparitas
Mandat Penguatan TI Dalam RPJMN
� Perwujudan konektivitas antara kota sedang dan kota kecil, antara kota kecil dan desa, serta antar pulau:
� Menerapkan TIK untuk memfasilitasi perdagangan dan pertukaran informasiantar wilayah;
� Perwujudan Kota Cerdas:
� Menyediakan layanan publik berbasis TIK untuk mendukung kegiatan seluruhsektor dalam bentuk e-government pada sektor pemerintahan, e-commerce pada sektor perdagangan, dan e-procurement.
� Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
� Perluasan penerapan e-service untuk pelayanan publik, dengan target 100% unit pelayanan publik sudah berbasis TI.
Issu Bidang TIK
� Faktor Strategis Roadmap E-Govt� Seperti apa Master Data Sumber Daya Nasional?
� Citizen-centric Services � wujud konkritnya apa? Target tahun pencapaian kapan?
� Implementasi Roadmap E-Gov 2016-2019� 2016: e-payment; e-budgeting;
� 2017: penunjang sektor pertanian & peternakan; ekspor impor; akta kelahiran & kematian; PNS Data Management; e-office;
� 2018: perijinan online terintegrasi seluruh K/L; Standarisasi apliaksi back-office K/L;
� 2019: National Single Portal (Jawa); National Big Data.
� Apa tidak terlalu lambat?
Keterangan:• Wilayah Barat: Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan
• Wilayah Timur: Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua
Kesenjangan IPM Indonesia
Sumber: BPS
Kondisi & Target Pembangunan
DIMENSIKONDISI EKSISTING
TARGET
Desa Tertinggal 26% (2011) 20% (2019)
Kontribusi PDRB KTI thd PDB Nasional
20% (2014) 22-25% (2019)
Sumber: RPJMN 2015-2019
Tingkat & Gap Kemiskinan Antar Wilayah
WILAYAH 2015
Sumatera 9.4 – 9.2
Jawa-Bali 9.1 – 8.9
Nusa Tenggara 16.1 – 15.8
Kalimantan 5.8 – 5.7
Sulawesi 9.7 – 9.5
Maluku 12.9 – 12.7
Papua 27.1 – 26.6
Sumber: RPJMN 2015-2019 (diolah)
WILAYAH 2019
Sumatera 5.6 – 5.1
Jawa-Bali 5.5 – 5.0
Nusa Tenggara 9.6 – 8.7
Kalimantan 3.4 – 3.1
Sulawesi 5.8 – 5.3
Maluku 7.6 – 6.9
Papua 15.9 – 14.4
Progres Jawa-Bali ± 4%; Papua ± 12%
Gap 10%
Gap 18%
Tingkat & Gap Pembangunan di Papua
IndikatorPapua Papua Barat
2015 2019 2015 2019
Pertumbuhan Ekonomi 14,0 – 14,3 16,9 – 18,6 7,8 – 8,0 15,8 – 17,4
Tingkat Kemiskinan 23,4 – 22,9 13,4 – 12,1 28,2 – 27,6 16,6 – 15,0
Tingkat Pengangguran 5,5 – 5,4 4,7 – 4,2 2,9 – 2,8 2,4 – 2,2
Sumber: RPJMN 2015-2019 (diolah)
Pemb. Daerah vs Pemb. Wilayah
� Ditjen Bangda Kemdagri:
� Fokus pada pembangunan “daerah”, cenderung tidak terkoneksi dengan “wilayah” (daerah di sekelilingnya) � pembangunan daerah didefinisikan sbg Sigma Urusan;
� Fokus pada pembangunan “daerah” dapat beresiko pada menajamnyakesenjangan antar daerah � terkonfirmasi angka Gini Ratio 5 tahun terakhir(2009: 0,37; 2010: 0,38; 2011: 0,41; 2012: 0,41; 2013: 0,413);
� Kebijakan/strategi apa untuk menekan disparitas pelayanan publik di daerah(bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dll)?
� Kasus Kemiskinan Antar Wilayah:
� Apa strategi/kebijakan Kemdagri/Kemdes PDT/Bappenas untuk menurunkanangka kemiskinan di Timur jauh lebih cepat dibanding di Barat?
� Spatial Planning & RKPD sbg Instrumen Kebijakan � bagaimana perannya sampaisaat ini untuk menekan disparitas?
Pembangunan Desa
� Target Pembangunan Desa:� Menurunnya jumlah desa tertinggal sampai 5.000 desa atau
meningkatnya desa mandiri sedikitnya 2.000 desa;� 1.000 desa pertanian organik;� 1.000 desa berdaulat benih;� 16.983 desa terakses SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum);� 52% tingkat penetrasi mobile broadband;� 39 pusat pertumbuhan baru (27 KTI, 12 KBI);� 9 kabupaten tertinggal di Papua terentaskan.
� Target Pembangunan Perbatasan dan PPKT:� Berkembangnya 10 PKSN sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi, simpul utama transportasi wilayah, pintu gerbanginternasional/pos pemeriksaan lintas batas kawasanperbatasan negara, dengan 16 PKSN lainnya sebagai tahappersiapan pengembangan;
� Peningkatan kesejahteraan masyarakat di 31 PPKT;� Penyediaan air baku untuk 60 pulau-pulau kecil.
Bentuk2
Kesenjangan:
� Desa – Kota;� KTI – KBI;
� Antar Provinsi;� Antar Daerah
dalam Provinsi;� DESA – DESA?